bab iv pelaksanaan dan hasil...

14
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1. Persiapan Penelitian Persiapan awal yang dilakukan oleh penulis adalah meminta izin kepada kepala sekolah SMA Kristen 1 Salatiga secara informal untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut serta menyampaikan maksud dan tujuan penulis mengadakan penelitian. Setelah melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan guru bimbingan konseling di sekolah, kemudian penulis memutuskan untuk mengadakan penelitian di SMA Kristen 1 Salatiga. Oleh karena itu penulis meminta surat permohonan ijin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang ditujukan kepada Kepala SMA Kristen 1 Salatiga, dan oleh pihak sekolah selanjutnya memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMA Kristen 1 Salatiga. 4.2. Gambaran Data Pretest Kepercayaan Diri Dari observasi yang penulis lakukan dengan guru pembimbing (guru BP kelas XI) sebelum dilakukan penelitian pada siswa, penulis mendapatkan informasi tentang siswa kelas XI yang dipilihkan oleh guru pembimbing bahwa, siswa dikelas tersebut belum pernah dijadikan subyek penelitian sebelumnya, karena kelas tersebut terkenal dengan keramaian dan kegaduhannya dari siswa-

Upload: ngomien

Post on 30-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1782/5/T1_132004001_BAB IV.pdf · selanjutnya membuat kesepakatan dengan pihak sekolah untuk ... diminta

���

BAB IV

PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

4.1. Persiapan Penelitian

Persiapan awal yang dilakukan oleh penulis adalah meminta izin kepada

kepala sekolah SMA Kristen 1 Salatiga secara informal untuk mengadakan

penelitian di sekolah tersebut serta menyampaikan maksud dan tujuan penulis

mengadakan penelitian. Setelah melakukan wawancara dengan kepala sekolah

dan guru bimbingan konseling di sekolah, kemudian penulis memutuskan untuk

mengadakan penelitian di SMA Kristen 1 Salatiga. Oleh karena itu penulis

meminta surat permohonan ijin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan yang ditujukan kepada Kepala SMA Kristen 1 Salatiga, dan

oleh pihak sekolah selanjutnya memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan

penelitian di SMA Kristen 1 Salatiga.

4.2. Gambaran Data Pretest Kepercayaan Diri

Dari observasi yang penulis lakukan dengan guru pembimbing (guru BP

kelas XI) sebelum dilakukan penelitian pada siswa, penulis mendapatkan

informasi tentang siswa kelas XI yang dipilihkan oleh guru pembimbing bahwa,

siswa dikelas tersebut belum pernah dijadikan subyek penelitian sebelumnya,

karena kelas tersebut terkenal dengan keramaian dan kegaduhannya dari siswa-

Page 2: BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1782/5/T1_132004001_BAB IV.pdf · selanjutnya membuat kesepakatan dengan pihak sekolah untuk ... diminta

���

siswanya. Hal ini memungkinkan siswa-siswa dikelas ini cukup mempunyai

percaya diri yang tinggi.

Dari wawancara yang dilakukan penulis dengan guru pembimbing, dan

dari informasi yang didapat, membuat penulis semakin penasaran untuk

mengetahui seberapa besar tingkat kepercayaan diri mereka, sehingga siswa-

siswa dikelas XI dipilih penulis untuk melanjutkan penelitiannya.

Dari hasil observasi yang penulis lakukan terhadap siswa kelas XI ini

ternyata hampir sama dengan yang dijelaskan guru pembimbing saat wawancara

sebelumnya, dan penulispun tetap melanjutkan penelitiannya. Penulispun sempat

menduga bahwa siswa kelas XI memiliki rasa percaya diri yang tinggi, namun

setelah penulis melakukan pretest, ternyata masih ada diantara mereka yang

percaya dirinya perlu ditingkatkan lagi. Dan hasil pretest itu pun dapat dilihat

dari tabel yang diulas berikut ini.

Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner oleh siswa tentang

kepercayaan diri sebelum diberi perlakukan bimbingan kelompok, kemudian dari

jawaban siswa tersebut selanjutnya penulis memberikan scoring serta melakukan

analisis data. Berdasarkan hasil pretest dimana ada sebanyak 27 orang siswa

yang mempunyai tingkat kepercayaan diri tergolong rendah dan cukup. Tabel 5

berikut ini menunjukkan skor tingkat kepercayaan diri siswa saat pretest.

Page 3: BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1782/5/T1_132004001_BAB IV.pdf · selanjutnya membuat kesepakatan dengan pihak sekolah untuk ... diminta

���

Tabel 5. Rata-rata Skor Kepercayaan Diri Siswa saat Pretest (Sebelum

diberikan layanan bimbingan kelompok)

Tingkat kepercayaan diri pretest

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1,76 - 2,50 8 29.6 29.6 29.6

2,51 - 3,25 19 70.4 70.4 100.0

Total 27 100.0 100.0

Keterangan:

Skor rata-rata kepercayaan diri:

1,76 – 2,50 : tingkat kepercayaan diri rendah

2,51 – 3,25 : tingkat kepercayaan diri sedang

3,26 – 4,00 : tingkat kepercayaan diri tinggi

Dari Tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 8 orang siswa mempunyai

tingkat kepercayaan diri tergolong rendah dengan rata-rata skor kepercayaan diri

antara 1,76 – 2,50 selanjutnya 19 orang siswa mempunyai tingkat kepercayaan

diri tergolong sedang dengan rata-rata skor kepercayaan diri antara 2,51 – 3,25.

4.3. Tahap Eksperimen

Berdasarkan hasil pretest dimana ada sebanyak 27 orang siswa yang

mempunyai tingkat kepercayaan diri tergolong rendah dan cukup. Oleh karena

itu kepada mereka tersebut perlu diberikan bimbingan kelompok Kepercayaan

Diri agar dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa tersebut. Untuk itu penulis

selanjutnya membuat kesepakatan dengan pihak sekolah untuk menentukan

Page 4: BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1782/5/T1_132004001_BAB IV.pdf · selanjutnya membuat kesepakatan dengan pihak sekolah untuk ... diminta

���

tanggal dan waktu dilaksanakannya kegiatan bimbingan kelompok Kepercayaan

Diri. Adapun kegiatan bimbingan kelompok ini sesuai kesepakatan dilaksanakan

pada tanggal 22 Maret 2012 s/d 10 Mei 2012. Sebelum ditetapkannya tanggal

pelaksanaan kegiatan bimbingan kelompok, penulis menjelaskan terlebih dahulu

maksud dan tujuan diadakannya penelitian ini serta menjelaskan bentuk kegiatan

dan lamanya kegiatan yang akan dilaksanakan.

Kegiatan bimbingan kelompok kepercayaan diri terdiri dari delapan sesi

pertemuan. Waktu yang ditentukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut adalah

45 menit per sesi pertemuan. Adapun pelaksanaan kegiatan bimbingan

kelompok kepercayaan diri dan hasil dari kegiatan tersebut diuraikan berikut ini:

1. Pertemuan ke-1, dilakukan tanggal 22 Maret 2012

Adapun materi pertama yang diberikan adalah tentang Cinta Diri. Disini

penulis menjelaskan terlebih dahulu mengenai apa itu narsisisme sebagai

bentuk dari cinta diri, ciri-ciri orang narsis dan hal-hal lainnya yang

berhubungan dengan narsisisme. Kemudian siswa diminta untuk menjelaskan

ulang tentang arti narsisisme dan ciri-ciri orang narsis. Selanjutnya siswa

diminta untuk saling sharing pengalaman mereka tentang materi yang telah

disampaikan, lalu kemudian mendiskusikannya. Hasil diskusi selanjutnya

dilaporkan di muka kelas dan ditarik kesimpulan atas diskusi tersebut.

Pertemuan diakhiri dengan penulis memberikan tugas kepada siswa untuk

Page 5: BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1782/5/T1_132004001_BAB IV.pdf · selanjutnya membuat kesepakatan dengan pihak sekolah untuk ... diminta

��

mengamati seseorang yang berada di lingkungan sekitar tempat tinggalnya

sehubungan dengan materi cinta diri tersebut.

2. Pertemuan ke-2, dilakukan tanggal 29 Maret 2012

Pada pertemuan ini, penulis menindaklanjuti tugas yang diberikan pada

pertemuan ke-1 dengan cara meminta siswa untuk menyampaikan hasil

pengamatannya tersebut. Selanjutnya menyimpulkan hasil pengamatan yang

dilakukan oleh siswa. Materi cinta diri ini diakhiri dengan diskusi dimana

penulis memberikan sejumlah pernyataan untuk ditanggapi siswa diantaranya:

orang yang percaya diri dengan kondisi tubuhnya saat ini, tidak menganggap

diri sama dengan orang yang diidolakan, merasa puas dengan keadaan

fisiknya dan beberapa pernyataan lainnya. Dari tanggapan siswa selanjutnya

penulis mengevaluasi tentang kemajuan yang dicapai siswa setelah menerima

materi cinta diri tersebut.

3. Pertemuan ke-3, dilakukan tanggal 5 April 2012

Pada pertemuan ini diberikan materi kedua yaitu tentang konsep diri. Disini

penulis menjelaskan terlebih dahulu mengenai apa itu konsep diri, ciri-ciri

konsep diri positif, ciri-ciri konsep diri negatif. Kemudian siswa diminta

untuk menjelaskan ulang tentang arti konsep diri dan ciri-ciri konsep diri baik

yang positif maupun negatif. Selanjutnya siswa diberikan tugas mengenai

konsep diri tersebut. Ada dua bentuk tugas yang harus dikerjakan siswa.

Pada pertemuan ini siswa mengerjakan tugas pertama yaitu mereka diminta

untuk menilai pribadi mereka sendiri tentang sifat positif dan negatifnya,

Page 6: BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1782/5/T1_132004001_BAB IV.pdf · selanjutnya membuat kesepakatan dengan pihak sekolah untuk ... diminta

��

karakteristik/ sifat yang menonjol, hobi dan hal yang dilakukan jika sedang

marah. Setelah siswa selesai mengerjakan tugas pertama maka dilakukan

diskusi tentang hasil penilaian siswa tentang dirinya tersebut.

4. Pertemuan ke-4, dilakukan tanggal 12 April 2012

Penulis mengulangi penjelasan materi konsep diri dan selanjutnya siswa

diminta untuk mengerjakan tugas yang kedua yaitu siswa menilai pribadi

teman sebelah/ sebangkunya tentang sifat positif dan negatifnya, karakteristik/

sifat temannya yang menonjol, yang siswa sukai dari teman sebelah/

sebangkunya dan yang tidak siswa sukai dari teman sebelah/ sebangkunya.

Setelah siswa selesai mengerjakan tugas kedua tersebut maka dilakukan

diskusi tentang hasil penilaian siswa tentang pribadi teman sebelah/

sebangkunya. Selanjutnya berdasarkan tugas yang telah dikerjakan siswa

tersebut, penulis mengevaluasi tentang kemajuan yang dicapai siswa setelah

menerima materi konsep diri.

5. Pertemuan ke-5, dilakukan tanggal 19 April 2012

Pada pertemuan ini diberikan materi ketiga yaitu tentang tujuan hidup yang

jelas. Disini penulis menjelaskan terlebih dahulu mengenai pentingnya tujuan

hidup. Setelah itu siswa diminta untuk membentuk kelompok kecil yang

terbagi menjadi 5 kelompok. Kemudian setiap siswa diberikan kertas kosong

dan diberi tugas untuk menggambarkan apa saja yang ada di pikiran mereka

sesuai dengan apa yang menjadi cita-cita/ impian mereka kelak. Selanjutnya

Page 7: BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1782/5/T1_132004001_BAB IV.pdf · selanjutnya membuat kesepakatan dengan pihak sekolah untuk ... diminta

���

gambar yang dibuat oleh masing-masing siswa dikumpulkan oleh ketua

kelompoknya dan diserahkan ke penulis.

6. Pertemuan ke-6, dilakukan tanggal 26 April 2012

Pada pertemuan ini, siswa diminta untuk mengartikan gambar yang dibuat

oleh temannya dari kelompok yang berbeda. Untuk itu penulis membagikan

gambar yang dibuat siswa dalam sebuah kelompok kepada kelompok lainnya

lalu perwakilan dari masing-masing kelompok diminta untuk menceritakan

kembali makna gambar yang mereka dapat dalam satu rangkaian/ jalan cerita

sesuai dengan hasil diskusi kelompok. Sedangkan kelompok lainnya yang

akan menanggapi bagaimana kelemahan atau kelebihan dari kelompok yang

menceritakan makna gambar tersebut. Setelah semua kelompok mendapat

giliran untuk menceritakan maupun menanggapi, penulis selanjutnya

membuat evaluasi tentang kemajuan yang dicapai siswa setelah menerima

materi tujuan hidup yang jelas.

7. Pertemuan ke-7, dilakukan tanggal 3 Mei 2012

Pada pertemuan ini diberikan materi terakhir dari kegiatan bimbingan

kelompok kepercayaan diri yaitu tentang berpikir positif. Disini penulis

menjelaskan terlebih dahulu mengenai karakteristik atau ciri-ciri individu

yang percaya diri dan yang kurang percaya diri. Kemudian penulis

memberikan layanan melalui permainan dimana tiap siswa diberi kertas

kosong untuk dapat menggambarkan apapun yang mereka pikirkan. Setelah

itu penulis membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil. Hasil gambar

Page 8: BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1782/5/T1_132004001_BAB IV.pdf · selanjutnya membuat kesepakatan dengan pihak sekolah untuk ... diminta

���

para siswa dikumpulkan sesuai kelompok mereka dan ditukar dengan

kelompok lain. Setelah itu tiap kelompok menceritakan hasil diskusi dari

gambar yang mereka dapat dari kelompok lainnya sesuai dengan cara mereka

dalam menyikapi sebuah permasalahan.

8. Pertemuan ke-8, dilakukan tanggal 10 Mei 2012

Pada pertemuan ini masih terkait dengan materi berpikir positif, disini penulis

menjelaskan terlebih dahulu mengenai karakteristik atau ciri-ciri individu

yang memiliki pola pikir positif dan pola pikir negatif. Kemudian penulis

memberikan layanan dengan cara membagi siswa dalam beberapa kelompok

kecil dan memberikan situasi permasalahan atau keadaan-keadaan tertentu

untuk dapat dipecahkan dalam suatu kelompok. Melalui kegiatan ini dapat

dilihat bagaimana individu memandang suatu masalah dan bagaimana

pendapat mereka dalam menyikapi masalah tersebut. Dengan begitu dapat

diketahui apakah mereka mempunyai pola pikir positif ataukah negatif.

Selanjutnya penulis membuat evaluasi tentang kemajuan yang dicapai siswa

setelah menerima materi berpikir positif.

Saat penulis memulai penelitiannya untuk pertama kalinya masuk ke

kelas itu, dengan didampingi guru pembimbing memang sangat terlihat

keramaian dan kegaduhan mereka saat mulai perkenalan, hingga akhir layanan

yang diberikan penulis. Namun hal tersebut tidak menghambat jalannya layanan

yang akan penulis berikan, karena dari setiap layanan yang diberikan penulis,

Page 9: BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1782/5/T1_132004001_BAB IV.pdf · selanjutnya membuat kesepakatan dengan pihak sekolah untuk ... diminta

� �

hampir seluruh siswa dapat mengikuti dengan baik, bahkan respon merekapun

cukup antusias dalam mengikuti layanan. Terlihat saat penulis melakukan

layanan, tidak ada siswa yang keluar kelas, meskipun mereka ribut dan gaduh,

namun mereka juga ikut berpartisipasi saat penulis memberikan tugas disetiap

layanan.

Setelah diberikannya eksperimen berupa layanan bimbingan kelompok

kepercayaan diri, dilakukan posttest dimana siswa mengisi kuesioner

kepercayaan diri. Tabel 6 berikut ini menunjukkan skor tingkat kepercayaan diri

siswa saat posttest.

Tabel 6. Rata-rata Skor Kepercayaan Diri Siswa saat Posttest (Setelah diberikan layanan bimbingan kelompok)

Tingkat kepercayaan diri posttest

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2,51 - 3,25 22 81.5 81.5 81.5

3,26 - 4,00 5 18.5 18.5 100.0

Total 27 100.0 100.0

Keterangan:

Skor rata-rata kepercayaan diri:

1,76 – 2,50 : tingkat kepercayaan diri rendah

2,51 – 3,25 : tingkat kepercayaan diri sedang

3,26 – 4,00 : tingkat kepercayaan diri tinggi

Dari Tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 22 orang siswa

mempunyai tingkat kepercayaan diri tergolong sedang dengan rata-rata skor

kepercayaan diri antara 2,51 – 3,25 selanjutnya 5 orang siswa mempunyai tingkat

Page 10: BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1782/5/T1_132004001_BAB IV.pdf · selanjutnya membuat kesepakatan dengan pihak sekolah untuk ... diminta

��

kepercayaan diri tergolong tinggi dengan rata-rata skor kepercayaan diri antara

3,26 – 4,00.

4.4. Uji Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah layanan bimbingan

kelompok efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa kelas X SMA

Kristen 1 Salatiga. Untuk menguji hipotesis tersebut dilakukan uji beda rata-rata.

Terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan One Sample

Kolmogorov Smirnov Test untuk menentukan apakah pengujian beda rata-rata

menggunakan uji yang parametrik ataukah yang non-parametrik.

Hasil pengujian normalitas terhadap data rata-rata skor tingkat

kepercayaan diri siswa saat pretest dan posttest ditunjukkan pada Tabel 7 berikut

ini.

Tabel 7. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Nilai pretest Nilai posttest

N 27 27

Normal Parametersa Mean 2.7307 3.0581

Std. Deviation .30340 .19303

Most Extreme Differences Absolute .129 .113

Positive .110 .067

Negative -.129 -.113

Kolmogorov-Smirnov Z .669 .586

Asymp. Sig. (2-tailed) .763 .882

a. Test distribution is Normal.

Page 11: BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1782/5/T1_132004001_BAB IV.pdf · selanjutnya membuat kesepakatan dengan pihak sekolah untuk ... diminta

��

Apabila angka signifikansi (p) < 0,05 maka distribusi datanya adalah tidak

normal, sebaliknya apabila angka signifikansi (p) > 0,05 maka distribusi datanya

adalah normal. Rata-rata skor tingkat kepercayaan diri siswa saat pretest

berdistribusi normal ditunjukkan dengan nilai Kolmogorov-Smirnov (KS Z)

sebesar 0,669 dengan angka signifikan (p) sebesar 0,763 > 0,05. Rata-rata skor

tingkat kepercayaan diri siswa saat posttest juga berdistribusi normal ditunjukkan

dengan nilai Kolmogorov-Smirnov (KS Z) sebesar 0,586 dengan angka signifikan

(p) sebesar 0,882 > 0,05. Karena data terdistribusi normal maka pengujian beda

rata-rata menggunakan uji parametrik berupa paired sample t-test.

Adapun hasil pengujian paired sample t-test ditunjukkan pada Tabel 8

berikut ini.

Tabel 8. Hasil Uji Paired Sample t-test

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Nilai pretest 2.7307 27 .30340 .05839

Nilai posttest 3.0581 27 .19303 .03715

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Nilai pretest & Nilai posttest 27 .482 .011

Page 12: BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1782/5/T1_132004001_BAB IV.pdf · selanjutnya membuat kesepakatan dengan pihak sekolah untuk ... diminta

��

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Pair 1 Nilai pretest -

Nilai posttest -.32741 .26997 .05195 -.43420 -.22061 -6.302 26 .000

Apabila angka signifikan (p) < 0,05 maka hipotesis diterima, dan sebaliknya

apabila angka signifikan (p) > 0,05 maka hipotesis ditolak Berdasarkan hasil

analisis paired sample t-test dapat dilihat bahwa nilai t hitung sebesar -6,302

dengan angka signifikan (p) sebesar 0,00 < 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa

hipotesis diterima.

4.5. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan terlihat bahwa nilai t

hitung sebesar -6,302 dengan angka signifikan (p) sebesar 0,00 < 0,05. Ini

menunjukkan bahwa hipotesis yang menyebutkan bahwa layanan bimbingan

kelompok efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa kelas X SMA

Kristen 1 Salatiga dapat diterima. Efektifnya layanan bimbingan kelompok yang

dilakukan oleh penulis terlihat dari adanya peningkatan tingkat kepercayaan diri

siswa setelah memperoleh layanan bimbingan kelompok kepercayaan diri. Dari

Tabel 5 terlihat bahwa mean skor tingkat kepercayaan diri siswa saat pretest

Page 13: BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1782/5/T1_132004001_BAB IV.pdf · selanjutnya membuat kesepakatan dengan pihak sekolah untuk ... diminta

��

adalah sebesar 2,730 sementara itu mean skor tingkat kepercayaan diri siswa saat

posttest adalah sebesar 3,058.

Pada dasarnya tujuan dari dilakukannya layanan bimbingan kelompok

adalah membantu para siswa yang mengalami masalah melalui prosedur

kelompok, Masalah yang dihadapi siswa dapat terjadi dalam berbagai bentuk.

Dalam kasus penelitian ini, masalah yang dihadapi adalah rasa tidak atau kurang

percaya diri yang dialami siswa.

Dengan adanya permasalahan tersebut di atas, maka penulis melakukan

kegiatan layanan bimbingan kelompok selama delapan kali tatap muka dimana

ada empat materi yang diberikan mencakup: cinta diri, pemahaman diri, tujuan

hidup yang jelas dan berpikir positif. Dengan menggunakan beberapa metode

dalam memberikan layanan yaitu ceramah, tanya jawab, diskusi dan pemberian

tugas, ternyata mampu memberikan hasil positif yakni adanya peningkatan rasa

percaya diri siswa. Dengan demikian temuan penelitian ini menguatkan

pendapat Amti (1992) bahwa tujuan umum layanan bimbingan kelompok adalah

untuk membantu para siswa yang mengalami masalah melalui prosedur

kelompok, selain itu juga mengembangkan pribadi masing-masing anggota

kelompok melalui berbagi suasana yang muncul dalam kegiatan itu. Serta juga

menguatkan pendapat Tohirin (2007) bahwa secara lebih khusus layanan

bimbingan kelompok bertujuan untuk mendorong pengembangan perasaan,

pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang perwujudan tingkah laku

yang lebih efektif.

Page 14: BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1782/5/T1_132004001_BAB IV.pdf · selanjutnya membuat kesepakatan dengan pihak sekolah untuk ... diminta

��

Temuan hasil penelitian ini tampak sejalan dengan temuan penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Kristanti (2007) yaitu bahwa layanan

bimbingan kelompok efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa kelas

VIII SMP Negeri 1 Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2006/2007.

Temuan penelitian ini juga sejalan dengan temuan penelitian yang dilakukan oleh

Pinasti (2011) bahwa kepercayaan diri siswa kelas X SMK N 1 Jambu dapat

meningkat setelah mendapatkan layanan bimbingan kelompok.