bab iii metodologi penelitian 3.1. metode...
TRANSCRIPT
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Penelitian yang di gunakan penulis adalah menggunakan penelitian Tindakan
Kelas (PTK ). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan dengan
tujuan untuk memperbaiki permasalahan yang berkaitan dengan proses belajar
mengajar. Penelitian tindakan kelas bertujuan memperbaiki kegiatan pembelajaran.
Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus selama kegiatan penelitian di
lakukan. Oleh karena itu PTK menggunakan perlakukan yang berupa siklus. Dalam
pelaksanaan penulis menggunakan 2 siklus. Subjek penelitian ini adalah pada siswa
kelas III SD Negeri Sidorejo Kidul 03 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga, pada mata
pelajaran IPA semester I tahun ajaran 2016/2017.
3.2. Latar
Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD Negeri Sidorejo Kidul 03
Kecamatan Tingkir Kota Salatiga yang terletak dijawa tengah. Peneltian ini dilakukan
untuk memperbaiki nilai siswa pada mata pelajaran IPA dengan materi ajar yaitu ciri-
ciri dan kebeutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya. Jumlah
siswa kelas 3 sebanyak 20 siswa. 8 siswa laki-laki dan 12 siswa peremupuan. Namun
pada saat peneliti melakukan observasi kelas susasa kelas ketika belajar belum
terkontrol dengan baik sehinnga proses pembelajaran tersebut kurang efektif dan hasil
belajar siswa relatife rendah pada mata pelajaran IPA sehingga dibutukan tindakan
yang dapat membantu siswa dalam belajar yang efektif dan susasan kelas dapat
terkontrol dengan baik yaitu menerepakan model pembelajaran kontekstual
berbantuan media benda konkret. Tempat dan lingkungan sekolah juga sangat
straregis dan lingkungan sekolah sangat mendukung bagi siswa untuk dapat
mengembangkan potensi-potensi mereka dengan sebaik-baiknya melalui kegiatan
pratikum pada mata pelajaran IPA.
25
Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih dari 4 bulan yang mulai
terhitung dari bulan April, bulan Mei, bulan Juni, dan pada bulan Juli. Pada penelitian
ini di mulai dari bulan April dan pada bulan April ini peneliti mulai mengadakan
observasi kelas, yaitu mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam pembelajaran.
dan bulan Mei peneliti mulai mengadakan persiapan untuk tindak lanjut dari
observasi tersebut mulai dari penyusunan proposal penelitian dan instrumennya. Pada
bulan Juni peneliti sudah mulai mengadakan penelitian atau melaksanakan penelitian
tindakan kelas siklus I dan tindakan kelas siklus II. Pada bulan Juli peneliti mulai
membuat laporan hasil penelitian. Penlitian ini bertujuan untuk memperbaiki hasil
nilai belajar siswa kelas III pada mata pelajaran IPA yang relatife rendah untuk itu di
lakukan tindakan untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa
berdasarkan data observasi adalah 80 nilai yang tertinggi, dan nilai 40 adalah nilai
paling terendah. Hal ini menunjukan bahwa siswa kelas III belum maksimal dalam
belajar, sehingga hasil belajarnya kurang memuaskan. Permasalahan siswa dalam
kelas adalah siswa tidak belajar secara optimal karena pembelajaran masih terpusat
pada guru sehingga belajar siswa kurang efektif untuk itu dibutuhkan tindakan guru
yang dapat mengefektifkan belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
yang dapat meningkatkan hasil belajar IPA dengan menggunakan model
pembelajaran kontekstual berbantuan media benda konkret.
Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian Siklus 1 dan Siklus 2
No Bulan Minggu-1 Minggu-2 Minggu-3 Minggu-4
1 April Observasi, Penyusunan Proposal
2 Mei Plening Siklus Siklus 1
3 Juni Refecting Siklus 2 Reglecting
4 Juli Penyusunan Proposal
26
.
3.3. Subjek Penelitian
Subjek yang diambil adalah siswa kelas III SD Negeri Sidorejo Kidul
03 Kecematan Tingkir Kota Salatiga dengan jumlah siswa laki-laki 8 orang
siswa dan jumlah siswa perempuannya sebanyak 12 orang. Data yang diambil
pada penelitian ini adalah hasil belajar IPA siswa kelas III dan proses
pembelajaran. Hasil data yang diperoleh menunjukkan bahwa siswa kelas III
mendapatkan nilai rata-rata dibawah KKM yaitu ≥ 65. Pada observasi dan
pengamatan kelas terdapat permasalahan belajar siswa. Pembelajaran yang
diterapkan hanyalah terpaku pada guru sehingga siswa merasa bosan dan
jenuh dalam mengikuti proses belajar mengajar dikelas. Oleh karena itu
tindakan yang dapat dilakukan guru ialah memberikan motivasi kepada siswa
dan dalam proses belajar mengajar terutama pada siswa kelas 3 dibutuhakan
media yang dapat mendorong siswa belajar lebih aktif dan kreatif. Media yang
dapat di gunakan dalam proses pembelajaran ia media nyata seperti, gambar
atau video. Sedangkan yang tuntas sebanyak 8 siswa dengan persentase 40%
sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 12 siswa denagn persentase
60%. Oleh karena itu dalam permasalahan ini di butuhakan tindakan yang
dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa dengan menerapakan model
belajar kontekstual berbantuan media benda konkret.
3.4. Variabel Penelitian
Penelitian ini ada dua variabel yakni variabel bebas atau independen
dan variabel terikat atau dependen. Variabel X dan variabel Y saling
berhubungan, variabel X dapat mempengaruhinya variabel Y. Variabel yang
dimaksud X adalah hasil belajar siswa yang diambil dari tes formatif dan
proses pembelajaran yang dapat mempengaruhi variabel Y. Sedangkan
variabel Y adalah model pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian yaitu
27
model pembelajaran kooperatif tipe kontekstual berbantuan media benda
konkret. Adapun variabel tersebut adalah sebagai berikut:
1. Jenis variabel
a. variabel bebas atau independen adalah variabel yang diduga sebagai
penyebab timbulnya variabel lain. Dalam penelitian ini digunakan model
belajar kontekstual dengan berbantuan media benda konkret (X)
b. variabel terikat atau dependen adalah variabel yang timbul sebagai akibat
langsung dari manipulasi dan pengaruh variabel bebas. Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA siswa kelas III SD Negeri
Sidorejo Kidul 03 Kecematan Tingkir Kota Salatiga semester I Tahun
Ajaran 2016/2017 (Y).
2. Hubungan antara variabel
Variabel X mempengaruhi variabel Y. menggunakan model
pembelajaran kontekstual dengan berbantuan media benda konkret (X)
mempengaruhi hasil belajar IPA pada pokok bahasan makhluk hidup pada
siswa kelas III SD Negeri Sidorejo Kidul 03 Kecematan Tingkir Kota Salatiga
semester I sebagai variabel (Y).
3.5. Rancangan Penelitian Tindakan
A. Rencana Siklus I
1. Tahap perencanan:
a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kontekstual berbantuan
media benda konkret.
b. Menyiapkan lembar observasi kegiatan pembelajaran yang
dilakukan.
2. Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus 1 sesuai dengan yang diprogramkan:
28
a. Menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kontekstual berbantuan media benda konkret
dan di lanjutkan dengan memberikan tugas latihan soal
evaluasi.
b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati,
berkerjasama, memahami dan mengkonstruksi pengetahuan
barunya, inquiri, pertanyaan atau mengungkapkan
pendapatnya.
c. Pada akhir siklus 1 guru memberikan soal latihan atau tes
awal kepada siswa.
3. Pengamatan
Pelaksanaan pengamatan dilakukan pada siklus 1 pada saat proses
pembelajaran berlangsung sesuai dengan situasi yang diamati,
dengan menyiapkan lembar pengamatan yang terencanakan.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan siklus, dan pada proses pembelajaran untuk
mengetahui pemahaman siswa dalam belajar, dan dilakukan
seterusnya.
B. Rencana Siklus II
1. Tahap perencanaan:
Tindakan siklus II sesuai dengan yang diprogramkan:
a. Menjelaskan materi ajar dengan menggunakan model
pembelajaran kontekstual berbantuan media benda konkret
dan dilanjutkan dengan tes pada akhir pembelajaran.
b. Menyiapakan lembar observasi kegiatan pembelajaran yang
dilakukan.
2. Tindakan
Pelaksanaan siklus II sesuai dengan apa yang diprogramkan:
29
a. Menjelaskan materi dengan menggunakan model
pembelajaran kontekstual berbantuan media benda konkret
dan dilanjutkan dengan latihan soal.
b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
mengungkapkan pendapatnya atau berdiskusi dengan
teman sejawat atau dengan guru.
c. Pada siklus II guru memberikan soal latihan atau tes yang
diberikan kepada siswa.
3. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan pada siklus II selama proses belajar
mengajar berlangsung sesuai dengan situasi yang diamati. Peneliti
dengan ini menyiapkan lembar pengamatan yang terencana dan
tersusun.
4. Refleksi
Refleksi dapat dilakukan selama proses pembelajaran dari siklus I,
dan siklus II untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami
materi yang diajarkan. Kegiatan refleksi tersebut ialah sebagai
pengumpulan data dari siklus I dan siklus II.
Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) dengan cara
ini adalah penelitian kolaborasi. Adapun model proses ini digambarkan
dengan kolaborasi. Cara ini dikatakan ideal karena adanya upaya untuk
mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta untuk kecermatan- kecermatan
yang dilakukan. Bila dalam pelaksanaan satu siklus belum menampakkan
keberhasilan maka dapat dirancang alternatif tindakan lain pada siklus
selanjutnya, dan seterusnya sehingga tercapainya tujuan penelitian, adapun
tahap-tahap tersebut dapat disajikan dalam gambar 3.1 dibawah ini:
30
Gambar 3.1 Proses Penelitian Tindakan Kelas
Sumber : Suharsimi Arikunto : (2007 : 16)
3.6. Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Instrumen Penelitian
3.1.1. Jenis Data
Jenis data yang diambil adalah data hasil belajar dan proses
pembelajaran
3.2.2. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data penelitian ini melalui:
a. Data hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA diambil melalui tes
formatif.
b. Data tentang proses pembelajaran diambil pada saat dilaksanakannya
tindakan dengan menggunakan isntrumen penilaian.
3.3.3. Instrumen penilaian
1. Tes
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data utama dalam
penelitian ini adalah tes formatif hasil belajar dalam bentuk tes pilihan
perencanaan
SIKLUS I Refleksi Pelaksanaan dan
pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi
?
31
ganda. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa kelas III
SD Negeri Sidorejo Kidul 03 poko bahasan ciri-ciri dan kebutuhan
makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhinya.
2. Non tes
Penelitian ini menggunakan penilian proses pembelajaran yaitu
penilaian yang dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Instrumen penilaiannya menggunakan lembar observasi yang meliputi
lembar observasi kegiatan guru dalam pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kontekstual berbantuan media benda konkret yang
terlampir pada RPP.
3.4.4. Indikator Keberhasilan
Penelitian ini dikatakan berhasil apabila 75% dari jumlah siswa
menperoleh nilai di atas KKM ≤ 65
3.5.4 Analisis Data
Analisis data menggunakan analisis uji ketuntasan, dan analisis
deskripsi komparatif, dan analisis uji ketuntasan adalah analisis
membandingkan skor yang diperoleh dengan KKM. Analisis deskriptif
komparatif yaitu membandingkan nilai tes sebelum perbaikan dengan nilai tes
antara siklus I dan siklus II.
32
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Instrumen Tes Siklus 1 dan Siklus 2
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Item Tes
1. Memahami
ciri-ciri dan
kebutuhan
makhluk
hidup serta
hal-hal
yang
memengaru
hi
perubahan
pada
makhluk
hidup
1. Mengidentif
ikasi ciri-
ciri dan
kebutuhan
makhluk
hidup
2. Memahami
ciri-ciri dan
kebutuhan
makhluk
hidup di
lingkungan
sekolah dan
lingkungan
rumah
3. Mengelompo
kkan
kebutuhan
manusia,
hewan dan
tumbuhan
untuk
mempertahan
kan hidupnya
4. Mengolongk
an hewan
dan
tumbuhan
berdasarkan
persamaan
ciri-cirinya.
1, 2, 3, 4.
20, 24, 25,
26, 27
5, 6, 7, 8,
10, 15, 16,
18, 22, 23,
28
9, 12, 13,
17, 29, 30,
5, 11
33
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrument Tes Siklus II
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator Item Tes
1. Memahami
ciri-ciri dan
kebutuhan
makhluk
hidup serta
hal-hal yang
memengaru
hi
perubahan
pada
makhluk
hidup
1. Mengide
ntifikasi
ciri-ciri
dan
kebutuha
n
makhluk
hidup
1. Mengidentifik
asi ciri-ciri
dan
kebutuhan
makhluk
hidup
2. Mengelompok
kan makhluk
hidup dan
jenis
makanannya
3. Mengenal
ciri-ciri
makhluk
hidup
1,3,7,11,12,14,
20,26,27,30
4,5,8,13,15,17,
19,22,23,29
2,6,9,10,16,18,
21,24,25,28
3.6.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Dalam sub bab validitas dan reliabilitas akan disajikan pengertian
menurut rumus validitas instrumen dan hasil validitas instrument siklus I dan
siklus II. Selain uji validitas akan disajikan pula pengertian, rumus uji
reliabilitas dan hasil reliabilitas instrumen siklus I dan instrumen siklus II.
a. Validitas Instrumen
Uji validitas dan reliabilitas instrumen dilaksanakan di kelas 3 SDN
sidorejo Kidul 03. Instrumen siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 29
juli 2016 dan isntrumen siklus II dilaksanakan pada tanggal 29 juli 2016.
Tujuan dari pelaksanaan uji coba instrumen adalah untuk mengetahui
34
kelayakan butiran soal yang nantinya akan dipergunakan untuk
pengukuran variable penelitian. Priyanto (2009:97) mengemukakan bahwa
instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang hendak diukur. Pengambilan keputusan pada uji
validitas biasanya dilakukan dengan membandingkan correted item on
total correlation dengan batasan r table dengan signifikansi 0,05 dengan
uji 2 sisi.
Uji validitas dalam penelitian ini dilaksanakan dengan jumlah
responden 20 siswa dengan jumlah soal 30 butir soal. Untuk batasan r
table maka dengan N= 30 maka didapatkan r table 0, 324. Artinya jika
nilai korelasi lebih dari batasan yang ditentukan maka item dianggap
valid, sedangkan jika kurang dari batasan yang ditentukan maka item
dikatakan tidak valid. Uji validitas menggunakan alat analisis SPSS 17 for
windows. Untuk mengetahui tingkat validitas instrumen dapat dilihat
angka pada Corrected Item-Total Correlation yang merupakan korelasi
antar skor item dengan skor total.
Tabel 3.4
Koefisien Validitas Instrumen
Koefisien Kualifikasi
0,91-1,00
0,71-0,90
0,41-0,70
0,21-0,40
Negatif-0,20
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat rendah
35
Hasil pengujian validitas dari soal siklus 1 dan 2, maka dapat dilihat hasil uji
validitas butiran soal tersaji pada Tabel berikut:
Tabel 3.5
Hasil Validitas Butiran Soal Evaluasi Siklus I
Valid Tidak Valid
6,9,10,11,12,13,14,16,17,18,19,20
,21,22,25,26,27,28,29.30
1,2,3,4,5,7,8,15,23,24
20 10
Tabel 3.5 dari 30 butir soal yang diujikan, sebanyak 25 soal yang valid dan 5
soal yang tidak valid. Dengan demikian instrumen tersebut dapat digunakan sebagai
instrumen evaluasi Siklus I dalam penelitian yang akan dilakukan tetapi harus
dilakukan uji taraf kesukaran untuk memilih 20 soal yang akan digunakan.
Tabel 3.6
Hasil Validitas Butiran Soal Evaluasi Siklus II
Valid Tidak Valid
1,2,5,6,7,8,9,10,16,19,20,21,22,23,24
,26,27,28,29,30
3,4,11,12,13,14,15,17,18,25,
20 10
Tabel 3.6 dari 30 butir soal yang diujikan, sebanyak 20 soal yang valid dan 5
soal yang tidak valid. Dengan demikian instrumen tersebut dapat digunakan sebagai
36
instrumen evaluasi Siklus II dalam penelitian yang akan dilakukan tetapi harus
dilakukan uji taraf kesukaran untuk memilih 20 soal yang akan digunakan.
Langkah-langkah uji validitas
a. Klik Analzye Scale Reliabilitas Statistik
b. Kemudian copy jumlah soal pindah ke ruas kanan pilih statistik Item-item
for deleted Continoues Oke
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketetapan atau ketelitian suatu alat ukur. Kata
reliable sering disebut dengan nama lain, misalnya terpecaya,
terhandalkan, ajeg, stabil, konsisten dan lain sebagainya (Sugiyono,
2010:68). Untuk menghitung tingkat reliabilitas tes hasil belajar, dalam
penelitian ini digunakan rumus reliabilitas alpha cronbach. Untuk
menghitung reliabilitas, digunakan alat bantu statistik 17.0 for windows.
Menurut Azwar (2007:44), reliabilitas mengacu pada konsisten atau
kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran.
Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas yang angkanya berada
dalam rentang 0 hingga 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas
mendekati 1,00, maka semakin tinggi reliabilitasnya (Azwar, 2007:44).
Kaidah untuk menentukan reliabilitas menurut Gulford & Frucker ( dalam
Azwar, 2007:44) sebagai berikut:
Tabel 3.7
Kategori Reliabilitas Data
Nilai Reliabilitas
0,90≤....... Sangat reliabel
0,71-0,89 Reliable
0,41-0,70 Cukup reliable
0,21-0,40 Kurang reliable
…….≥0,20 Tidak Reliabel
Instrumen dikatakan reliabel apabila nilai aphla ≥0,41. Reliabilitas suatu
instrumen dapat dihitung menggunakan bantuan Software SPSS 17,0 yaitu dengan
37
cara Analzye – Scale – Reliabiliti Analysis atau kemudian untuk melihat hasilnya
apakah instrumen reliabel atau tidak, dapat dilihat pada output hasil penghitungan,
apabila nilai alpha (a) kurang dari <0.41 maka instrumen tersebut tidak reliabel.
Tabel 3.8
Hasil Uji Reabilitas Instrumen Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.906 20
Kriteria reliabilitas, maka instrumen soal pada siklus I, masuk dalam kategori
reliabel, dengan ini alpha 0,928.
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.906 20
Kriteria reliabilitas, maka instrumen soal pada siklus II, masuk dalam
kategori sangat reliabel, dengan alpha 0,906.