bab iii metode penelitian 3.1.jenis...
TRANSCRIPT
31
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemmis (dalam Rochiati,
2008) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk inkuiri
reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk
pendidikan). Hopkins (Trianto, 2010) mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas
sebagai suatu studi yang sistematis (penelitian) yang dilakukan oleh pelaku pendidikan
dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran melalui tindakan yang terencana dan
dampak dari tindakan (aksi) yang telah dilakukan.
Dalam pelaksanaan penelitian ini, ketika mengajar di kelas, penulis
menggunakan metode pembelajaran kooperatif, yang didasarkan oleh metode PTK
dimana pembelajaran kooperatif akan dilakukan berdasarkan siklus seperti dalam jenis
penelitian PTK.
3.2. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SDN Ledok 02 Salatiga. Mata
pelajaran yang akan diujikan adalah mata pelajaran IPA, dengan materi pengaruh
cuaca terhadap lingkungan. Subyek penelitian dalam peneltian tindakan kelas ini
adalah siswa SD kelas III Sekolah Dasar Negeri Ledok 02 Salatiga. Penelitian ini
dilaksanakan selama 5 bulan, antara Januari 2012 – April 2012. Tiga bulan tahap
perencanaan, satu bulan tahap pelaksanaan/tindakan dan satu bulan tahap
penyusunan. Pada tahap pelaksanaan terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.
Siswa kelas III SDN Ledok 02 Salatiga kurang memiliki motivasi pada mata
pelajaran IPA karena membosankan. Selain itu, waktu belajar yang digunakan lebih
banyak dihabiskan untuk bermain, sehingga hasil belajar IPA menjadi rendah.
Dilihat dari perkembangannya, siswa kelas III termasuk masa anak awal
mengacu dari rentang usia rata-rata siswa kelas III yaitu 8 – 10 tahun. Karakteristik
32
siswa pada usia ini antara lain: sulit tidur, mudah bertengkar, suka berkelompok, dan
bersikap kritis terutama untuk berprestasi di sekolah.
3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian
3.3.1. Variabel Penelitian
Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas atau variabel
independen, dan variabel terikat atau variabel dependen. Variabel tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi
variabel yang lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode
cooperative learning tipe STAD (X).
b. Variabel terikat adalah merupakan variabel yang dipengaruhi karena
adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
motivasi belajar dan hasil belajar IPA pada materi pengaruh cuaca
terhadap lingkungan (Y).
3.3.2. Definisi Operasional Penelitian
a. Cooperative Learning Tipe STAD adalah salah satu dari beberapa jenis
pembelajaran kooperatif dimana siswa akan dibagi dalam kelompok-
kelompok kecil yang heterogen; dimana setelah pembagian kelompok
tersebut, guru memberikan materi dan meminta siswa bekerjasama
dengan cara berdiskusi dan bertanya jawab dengan anggota dalam satu
kelompok; selanjutnya siswa diminta untuk mengerjakan soal yang
diberikan guru. Siswa yang mendapat poin adalah siswa yang mampu
menyamai atau melampaui skor yang telah diperoleh sebelumnya.
b. Hasil belajar adalah sebagai kemampuan yang dimiliki siswa karena
telah memiliki pengalaman belajar pada mata pelajaran IPA, dimana
perubahannya lebih dibatasi hanya pada ranah kognitif.
3.4. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan direncakanakan
akan dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: perencanaan, tindakan,
33
observasi, dan refleksi. Perincian langkah-langkah penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Gambar 3. 1
Skema Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan
3.4.1. Siklus I
1. Perencanaan
Pada tahap ini, penulis menyusun langkah-langkah kegiatan, antara lain:
a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b. Menetapkan alat-alat peraga pada materi yang akan diajarkan dalam
pembelajaran di kelas III SD Negeri Ledok 02 Salatiga
c. Menyiapkan alat peraga
d. Membuat soal pre-test
Kondisi Akhir Diduga motivasi dan hasil belajar
IPA siswa kelas III meningkat
Kondisi Awal
TINDAKAN
Guru: pembelajaran yang
dilakukan berceramah
Guru: menggunakan model
belajar cooperative learning tipe
STAD
Siswa: motivasi belajar
menjadi rendah
Hasil belajarpun ikut
menjadi rendah
SIKLUS I
Siswa dikelompokkan secara
heterogen, diberikan motivasi dan
materi pengaruh cuaca terhadap
lingkungan, diberikan kuis dan
penghargaan pada individu maupun
kelompok yang terlibat aktif dalam
pembelajaran
SIKLUS II
Siswa dikelompokkan secara
heterogen, diberikan motivasi dan
materi pengaruh cuaca terhadap
manusia, diberikan kuis dan
penghargaan pada individu maupun
kelompok yang terlibat aktif dalam
pembelajaran
34
e. Membuat lembar observasi guru dan siswa
f. Membuat soal post test
2. Implementasi Tindakan
Penelitian ini setiap siklus dilaksanakan 1 kali pertemuan. Dalam setiap
siklus I maupun siklus II, akan dilaksanakan langkah-langkah kegiatan
sebagai berikut:
a. Melakukan apersepsi, yaitu mengajukan pertanyaan tentang materi
pengaruh cuaca terhadap lingkungan yang akan dibahas.
b. Memotivasi siswa dengan mengajukan contoh mengenai materi yang
akan dibahas.
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan/tugas yang dilakukan
d. Membagi siswa dalam beberapa kelompok yang heterogen.
e. Masing-masing anggota kelompok diberikan tugas untuk
menyelesaikan.
f. Dilakukan kuis secara individu untuk menilai pengetahuan dan
pemahaman siswa.
g. Memberikan penghargaan kepada kelompok dengan mengacu pada
skor perkembangan individu yang dijumlahkan. Total perolehan poin
menunjukkan tingkat keberhasilan kerjasama kelompok.
h. Melakukan tindak lanjut.
3. Observasi
a. Menghimpun teman dan masukan yang diperoleh selama proses
kegiatan baik temuan dari penulis seperti temuan melalui lembar
observasi, temuan lapangan, maupun masukan dari guru selaku
observer
b. Merencanakan kembali tindakan-tindakan yang akan dilakukan dalam
mencapai tujuan penelitian yang diharapkan
4. Refleksi
a. Melakukan analisis dan evaluasi terhadap semua informasi dan data
yang diperoleh dari temuan.
b. Membuat rencana baru untuk melakukan tindakan berikutnya.
35
3.4.2. Siklus II
1. Perencanaan
Berdasarkan analisa pada pembelajaran siklus I, maka perencaan pada
siklus II adalah sebagai berikut:
a. Membuat skema pembelajaran yang lebih terarah pada peningkatan
pemahaman siswa tentang materi perubahan lingkungan.
b. Menentukan langkah-langkah pengumpulan data yang akurat melalui
hasil yang dicapai pada siklus I.
2. Implementasi Tindakan
a. Melakukan apersepsi, yaitu mengajukan pertanyaan tentang materi
pengaruh cuaca terhadap manusia yang akan dibahas.
b. Memotivasi siswa dengan mengaitkan pengalaman dan materi yang
akan dibahas.
c. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan kegiatan/tugas yang akan
dilaksanakan.
d. Meminta siswa untuk bergabung dengan kelompok yang telah dibentuk
pada pertemuan sebelumnya.
e. Masing-masing anggota kelompok diberikan tugas untuk
menyelesaikan.
f. Dilakukan kuis secara individu untuk menilai pengetahuan dan
pemahaman siswa.
g. Memberikan penghargaan kepada kelompok dengan mengacu pada
skor perkembangan individu yang dijumlahkan. Total perolehan poin
menunjukkan tingkat keberhasilan kerjasama kelompok.
3. Observasi
a. Mengumpulkan data hasil belajar siswa baik secara tertulis melalui LKS,
dan hasil evaluasi maupun sikap selama KBM berlangsung.
b. Memantau dan memperbaiki kinerja siswa terhadap hasil pembelajaran
khususnya siswa yang mendapatkan nilai di bawah standar (kurang dari
60).
36
c. Mengevaluasi pemahaman belajar siswa terhadap materi perubahan
lingkungan melalui tes.
4. Refleksi
a. Mengumpulkan dan menganalisis semua data yang menjadi temuan
pada saat KBM berlangsung, baik dari guru yang membantu sebagai
observer maupun dari siswa.
b. Menyimpulkan hasil belajar siswa setelah melewati siklus pembelajaran
I, dan II.
3.5. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
3.5.1. Jenis Data
Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1) Data kualitatif, yaitu hasil penilaian kinerja guru dalam pembelajaran
dengan menggunakan model pembalajaran cooperative learning tipe
STAD.
2) Data kuantitatif yaitu hasil belajar siswa kelas III melalui tes tertulis pada
setiap akhir pertemuan pra siklus, siklus I dan siklus II.
3.5.2. Cara Pengumpulan Data
Tenik pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi atas beberapa bagian yaitu:
1) Observasi
Observasi digunakan untuk mengamati keterlaksanaan kegiatan
pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
2) Tes tertulis
Arikunto (2002), menyimpulkan bahwa tes adalah serentetan pertanyaan
atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan,
pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu
atau kelompok. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui data tentang hasil belajar IPA siswa.
37
3) Angket
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket motivasi.
Berdasarkan pada bab II, motivasi yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah motivasi intrinsik atau motivasi yang berasal dari dalam diri
seseorang dan motivasi ekstrinsik atau motivasi yang berasal dari luar,
dalam hal ini dari guru.
3.5.3. Alat Pengumpulan Data
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrumen dilakukan dalam
beberapa tahap, baik dalam pembuatan maupun uji coba. Jelasnya diuraikan
pada bagan berikut:
Skema 3. 2
Langkah-langkah Penyusunan Instrumen
Skema 3.2. merupakan langkah-langkah penyusunan instrument, yaitu kisi-
kisi pengembangan instrument yang terdiri dari variabel, subvariabel, nomor
soal menyusun pernyataan atau pertanyaan, kemudian instrument berupa
skala yang selanjutnya direvisi dan instrument terpakai.
Instrument yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini
adalah tes tertulis dan lembar observasi. Instrument pengumpulan data
digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa kelas III SDN Ledok
02 Salatiga pada pelajaran IPA materi pengaruh cuaca. Adapun rincian
instrument penelitian dalam penelitian adalah sebagai berikut:
Kisi-kisi
pengembangan
instrument (1)
Instrumen (2)
Instrument terpakai
(5)
Uji coba (3)
Revisi (4)
38
a) Tes tertulis
Tes digunakan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Adapun kisi-
kisi soal tes dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Instrumen Evaluasi pada Materi Pengaruh Cuaca Bagi
Lingkungan dan Manusia
Standar kompetensi Kompetensi dasar Indikator Nomor item
Memahami kenampakan
permukaan bumi, cuaca dan
pengaruhnya bagi manusia, serta
hubungannya dengan cara manusia
memelihara dan melestarikan alam
Menjelaskan hubungan antara
keadaan awan dan cuaca.
Mendeskripsikan
pengaruh cuaca bagi kegiatan manusia.
Menjelaskan pengertian awan dan
cuaca Memberikan contoh tentang jenis awan
dan cuaca
Mendeskripsikan pengaruh cuaca bagi
kegiatan manusia
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,
14, 15.
16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30.
Penilaian hasil belajar siswa diambil dari proses pra siklus, siklus I dan
siklus II. Penetapan nilai digunakan rumus sebagai berikut (Depdiknas,
2003):
Dengan kriteria:
> 90% = Baik Sekali
80 – 90% = Baik
70 – 79% = Cukup baik
60 – 69% = Kurang
< 59% = Sangat Kurang
b) Lembar observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi
39
dilakukan dengan observasi partisipan yaitu suatu proses pengamatan
yang dilakukan observer dengan ikut mengambil bagian dalam domain
objek yang diteliti. Data yang ingin diperoleh dari observasi dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Adapun kisi-kisi observasi dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel3.2
Kisi-Kisi Lembar Observasi
No Aspek yang diamati Kategori
Baik Cukup Kurang Sangat kurang
1 Kegiatan pendahuluan Salam pembuka dan doa Memotivasi siswa untuk berminat
dalam belajar Menjelaskan tujuan pembelajaran Melakukan apersepsi
2 Kegiatan Inti
Eksplorasi o Siswa di bagi dalam
beberapa kelompok secara beragam
o Guru menyampaikan garis besar materi pembelajaran dan membagi tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh tiap-tiap kelompok.
o Siswa bekerja dalam kelompoknya menemukan solusi berdasarkan materi yang diberikan oleh guru
Elaborasi
Siswa mendiskusikan hasil temuannya sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
Siswa melaporkan hasil diskusi
Tanya jawab antara kelompok
Konfirmasi
Guru bertanya jawab
40
dengan siswa dan meluruskan pemahaman yang keliru serta memberi penguatan.
3 Kegiatan Penutup
Guru menyimpulkan materi pembelajaran yang dibahas bersama
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok maupun individu yang dikategorikan sebagai terbaik
Guru menutup pelajaran
Data hasil observasi pembelajaran yang dilakukan guru dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam
pembelajaran, dinilai dengan rumus di bawah ini (Depdiknas, 2003):
Dengan kriteria nilai sebagai berikut:
>86% = baik sekali
70 – 85% = baik
55 – 69% = cukup baik
<54% = kurang
c) Angket motivasi belajar
Adapun angket motivasi belajar didesain dalam skala psikologis dengan
menggunakan skala Likert yang telah dimodifikasi. Penggunaan
modifikasi skala Likert ini dimaksudkan untuk menghilangkan
kelemahan yang dikandung dalam skala lima tingkat. Modifikasi skala
Likert meniadakan kategori meniadakan jawaban yang tengah.
41
Tabel 3.3
Skala modifikasi Likert
Jawaban Favorable Unfavorable
Sangat setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak setuju 2 3
Sangat tidak setuju 1 4
Adapun kisi-kisi angket motivasi belajar dapat dilihat pada kisi-kisi
angket motivasi belajar berikut ini:
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar
No Aspek Indikator Item
1 Motivasi intrinsic
Adanya keinginan kuat dari dalam diri untuk belajar. Adanya keingian kuat dari dalam diri untuk menemukan hal-hal baru. Adanya keinginan kuat dari dalam diri untuk bertanya. Ada keinginan kuat dari dalam diri untuk belajar secara terstruktur dan mandiri. Disiplin dalam belajar. Belajar terstruktur sesuai jadwal yang ditetapkan.
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 20, 23, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35,
2 Motivasi ekstrinsik
Membangkitkan dorongan kepada siswa agar belajar. Menjelaskan secara konkrit kepada siswa apa yang dapat di lakukan pada akhir pengajaran. Memberikan ganjaran kepada terhadap prestasi yang dicapai siswa sehingga dapat merangsang untuk mendapat prestasi yang lebih baik di kemudian hari. Membentuk kebiasaan belajar siswa secara individual maupun kelompok. Membantu kesulitan belajar siswa
9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 36, 37, 38, 39, 40
42
secara individual maupun kelompok. Menggunakan metode yang bervariasi.
T o t a l 40
Data angket motivasi belajar ssiwa, dinilai dengan rumus di bawah ini
(Depdiknas, 2003):
Dengan kriteria nilai sebagai berikut:
>86% = baik sekali
70 – 85% = baik
55 – 69% = cukup baik
<54% = kurang
3.6. Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah peningkatan motivasi dan
hasil belajar yang ditunjukan dengan adanya kenaikan hasil tes belajar siswa dan
keaktifan siswa.
Penelitian ini juga merupakan tindakan kelas yang bertujuan untuk
memperbaiki kondisi pembelajaran, dalam hal ini hasil belajar siswa kelas III SD
Negeri Ledok 02. Oleh karena itu, Kriteria keberhasilan yaitu terpenuhi batas criteria
ketuntasan minimal (KKM) yang berlaku disekolah tersebut.
Siswa dikatakan tuntas belajar jika rata-rata siswa secara keseluruhan dalam
pembelajaran diharapkan kenaikan hasil tes belajar siswa sebanyak 100% siswa
mendapat nilai dengan KKM 60 dan siswa yang aktif. Artinya, pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dikatakan berhasil
apabila pembelajaran ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas III SDN
Ledok 02 yang diukur dengan meningkatnya prestasi belajar.
3.7. Analisis Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data deskriptif kualitatif dan
deskriptif komparatif untuk data kuantitatif. Data yang diperoleh akan dianalisis dalam
bentuk-bentuk kata atau penjelasan yaitu data deskriptif kualitatif dan dalam bentuk
43
angka yaitu data kuantitatif. Data kualitatif yang diperoleh dari hasil observasi terhadap
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang
dilakukan oleh guru, sedangkan untuk keperluan data kuantitatif, diperoleh dari hasil
tes belajar siswa.