bab iii metode penelitian 3.1 jenis...
TRANSCRIPT
23
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi, yaitu
penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh 2 orang (Suharsimi Arikunto,
2010:47). Bentuk kerjasama atau kolaborasi di antara para anggota situasi dan
kondisi itulah yang menyebabkan suatu proses dapat berlangsung. Kolaborasi
dalam kesempatan ini ialah berupa sudut pandang yang disampaikan oleh setiap
kolaborator. Selanjutnya sudut pandang ini dianggap sebagai andil yang sangat
penting dalam upaya pemahaman terhadap berbagai permasalahan yang muncul
(Ekawarna, 2013: 11).
Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru kelas sebagai
observer yang nantinya dalam pelaksanaan tindakan bertugas mengobservasi
jalannya pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti sebagai guru pengajar.
Observer bertugas mencatat hal-hal penting selama proses pembelajaran
berlangsung yang hasilnya akan dikoordinasikan kembali dengan peneliti
sebagai bahan refleksi.
3.2 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SD Negeri sumogawe 04
terletak Kelurahan Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Subjek
dari penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri sumogawe 04 Semester II
tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah 29 siswa, terdiri dari 13 siswa laki-laki
dan 16 siswa perempuan. Siswa pada kelas ini berasal dari sekitar wilayah
pringapus serta berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda dengan mata
pencaharian orang tua yang beragam, ada yang orang tuanya sebagai guru,
pedagang, wiraswasta. Keberagaman latar belakang siswa memiliki andil dalam
terdapatnya perbedaan kesadaran belajar siswa. Faktor eksternal inilah yang
menjadi salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa.
24
Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2016/2017. Tahap
persiapan penelitian dilakukan antara bulan Februari sampai bulan Maret 2017.
Tahap persiapan penelitian mencakup penyusunan judul, penyusunan proposal,
penyusunan RPP, penyusunan instrumen penelitian, permohonan surat izin
untuk observasi, uji validitas dan reliabilitas soal serta untuk tempat penelitian.
Tahap pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan antara bulan maret sampai bulan
Mei 2017. Tahap penyusunan laporan penelitian dilaksanakan pada bulan Mei
sampai dengan selesai. Untuk alokasi waktu penelitian dapat dilihat pada tabel
3.1 berikut:
Tabel 2
Alokasi waktu penelitian
No Pelaksanaan Penelitian Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Proposal PTK
Siklus I
2
Perencanaan
Tindakan dan observasi
Refleksi
Siklus II
3
Perencanaan
Tindakan dan observasi
Refleksi
4 Pelaporan
3.3 Variabel Penelitian
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini terdapat dua variabel yaitu: variabel
terikat/variabel hasil (Y) serta variabel bebas/variabel proses (X). Adapun
variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa kelas V SD Negeri sumogawe 04
kecamatan getasan Kabupaten Semarang semester II tahun ajaran 2017/2018
pada mata pelajaran IPA, sedangkan untuk variabel bebasnya adalah metode
pembelajaran Inkuiri
3.4 Rencana Tindakan
Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Masing-masing siklus melalui tahap
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Secara
25
umum alur pelaksanaan tindakan dalam PTK ini diadaptasi dari Kemmis dan
Taggart (dalam Ekawarna. 2013).
Gambar 3.1
Penelitian Tindakan Kelas
PTK Model Spiral dari C. Kemmis dan Mc Targgart.
Tahap Siklus I
1. Perencanaan
Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti pada tahap perencanaan
antara lain:
a. Menentukan waktu tindakan pembelajaran untuk siklus I.
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan
digunakan pada siklus I, yaitu untuk kompetensi dasar mendeskripsikan
sifat-sifat cahaya dengan indikator: 1) Menjelaskan pengertian sumber
cahaya, 2) Menyebutkan sifat-sifat cahaya, 3) Menyebutkan contoh
peristiwa sifat-sifat cahaya.
c. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) sesuai dengan kompetensi dasar
yang direncanakan dan mengacu pada metode inkuiri.
d. Merancang atau menyusun soal-soal tes evaluasi serta lembar penilaian
untuk mengetahui hasil belajar siswa.
e. Mempersiapkan lembar observasi guru dan siswa.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanakan tindakan dilakukan dalam dua kali pertemuan dengan
alokasi waktu masing-masing 2 x 35 menit sesuai dengan ketentuan KTSP.
26
Langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode inkuiri yaitu siswa
disajikan dengan suatu permasalahan dengan media gambar, siswa melakukan
pengamatan tentang konsep cahaya berdasarkan gambar yang disajikan oleh
guru, siswa merumuskan hipotesis dari sutu permasalahan yang telah diberikan
guru, siswa melakukan percobaan tentang konsep cahaya sesuai dengan arahan
guru, siswa berdiskusi dengan kelompok untuk mendiskusikan tentang
percobaan yang mereka lakukan (mengumpulkan data), siswa menarik
kesimpulan dari hasil diskusi percobaan yang mereka lakukan, siswa mencatat
hasilnya pada lembar kerja siswa (LKS), dan lembar diskusi siswa, kemudian
siswa mempresentasikan hasilnya di depan kelas. Pada akhir pelaksanaan siklus
siswa mengerjakan lembar evaluasi yang telah dipersiapkan untuk mengetahui
tingkat pemahaman serta hasil belajar siswa.
3. Observasi
Pengamatan/observasi dilakukan oleh guru kelas sebagai observer
dengan mencatat seluruh aktivitas guru dan siswa pada lembar observasi guru
dan sisa terhadap hasil-hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan dalam
proses pembelajaran. Sasaran pengamatan memuat semua tingkah laku kesulitan
mengemukakan ide, gagasan atau pertanyaan, pengerjaan soal juga dalam
membuat rangkuman. Setiap hambatan yang dihadapi siswa selama proses
pembelajaran menjadi catatan yang harus diperbaiki dalam siklus berikutnya.
4. Refleksi
Dari data observasi hasil belajar yang telah dikumpulkan dianalisa
kemudian direfleksikan dengan cara mengidentifikasi permasalahan yang
dihadapi oleh guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung, sharing dengan
guru tentang hal-hal yang perlu diperbaiki, bertanya kepada siswa tentang
tanggapan mereka mengenai kegiatan pembelajaran yang telah mereka lakukan,
dan apakah hasil dari pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan berhasil atau
tidak dengan tujuan yang diharapkan. Hal-hal yang menjadi permasalahan pada
siklus I dipakai sebagai pertimbangan merumuskan perencanaan tindakan pada
siklus II.
27
Tahap Siklus II
Pada siklus II langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti sama dengan
langkah-langkah yang diterapkan pada siklus I yaitu menerapkan proses
pembelajaran dengan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA. Namun yang
membedakan dengan siklus I adalah indikator yang diajarkan, yaitu: 1)
Menyebutkan macam-macam alat optik, 2) Menyebutkan macam-macam
kegunaan alat optik, 3) Menyebutkan cara membuat periskop sederhana. Siklus
II dilaksanakan dengan mempertimbangkan hasil refleksi dan memperbaiki
kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I.
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan Siklus II adalah
sebagai berikut:
a. Pada siklus II ini, hal-hal yang perlu dipersiapkan pada dasarnya sama
pada siklus I yaitu mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
menggunakan metode inkuiri beserta medianya, menyusun Lembar kerja
serta soal evaluasi lengkap dengan lembar penilaian untuk mengetahui
hasil belajar siswa pada akhir Siklus II, serta mempersiapkan lembar
observasi guru dan siswa.
b. Peneliti mempelajari hasil refleksi siklus I, yang nantinya menjadi
masukan dan akan diperbaiki pada pelaksanaan Siklus II.
2. Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan siklus II peneliti melaksanaan tindakan
sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat dengan menerapkan
metode inkuiri. Pelaksanakan tindakan dilakukan dalam dua kali pertemuan
dengan alokasi waktu masing-masing 2 x 35 menit. Dalam pelaksanaan tindakan
pembelajaran menggunakan metode inkuri langkah pertama siswa disajikan
dengan suatu permasalahan dengan media gambar siswa melakukan
pengamatan, siswa merumuskan hipotesis dari sutu permasalahan yang telah
diberikan guru, siswa melakukan percobaan sesuai dengan arahan guru, siswa
28
berdiskusi dengan kelompok untuk mendiskusikan tentang percobaan yang
mereka lakukan (mengumpulkan data), siswa menarik kesimpulan dari hasil
diskusi percobaan yang mereka lakukan, siswa mencatat hasilnya pada lembar
kerja siswa (LKS) dan lembar diskusi siswa, kemudian siswa mempresentasikan
hasil diskusinya di depan kelas. Pada akhir pelaksanaan siklus II siswa
mengerjakan lembar evaluasi yang telah dipersiapkan untuk mengetahui tingkat
pemahaman dan hasil belajar siswa serta keberhasilan penelitian menggunakan
metode inkuri.
3. Observasi
Pengamatan pada siklus II juga masih sama dengan siklus I dilakukan
oleh guru kelas sebagai observer melalui data lembar observasi kegiatan guru
dan siswa. Kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh siswa dan guru dari siklus I
hingga ke siklus II menjadi target utama.
4. Refleksi
Peneliti membahas hasil pengamatan pada siklus II. Pada siklus II ini
diperoleh gambaran bagaimana dampak penerapan tindakan dengan metode
inkuiri. Hasil dari siklus II merupakan refleksi akhir dari penelitian ini.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
teknik tes dan non tes. Teknik tes menggunakan hasil tes evaluasi siswa
sedangkan teknik non tes akan menggunakan lembar observasi guru siswa dan
juga dokumentasi.
a. Teknik tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
dignakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahan intelegensi,
kemapuan atau bakat yang dimiliki oleh setiap individu atau kelompok
menurut Arikunto (2010: 193). Tes digunakan untuk mengetahui sejauh
mana kerberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan pada akhir
kegiatan pada tiap tiap siklus (post tes) dengan memberikan sejumlah
29
soal tes kepada subjek penelitian. Alat yang digunakan berupa soal tes
sesuai dengan materi yang diajarkan.
b. Teknik non tes
Teknik non tes menggunakan 2 cara yaitu observasi dan
dokumentasi.
- Teknik observasi
Observasi menurut Arikunto (2010:203) adalah suatu
pengamatan yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap
suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Penelitian
ini menggunakan observasi yang dilakukan untuk mengetahui
kondisi siswa di dalam belajar pada pembelajaran matematika.
Observasi terhadap guru untuk meningkatkan keberhasilan guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran.
- Teknik dokumentasi
Menurut Sugiono (2013:240) dokumentasi merupakan
catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk
tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data
a. Observasi (Pengamatan)
Menurut Syaodih S (2008:220), Observasi atau pengamatan merupakan
suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan cara mengumpulkan data
dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung. Dalam penelitian observasi dilakukan oleh guru kelas yang
bertindak sebagai observer pada saat pelaksanaan pemelajaran dengan mengisi
lembar observasi guru dan siswa yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
30
Tabel 3. Kisi-kisi Lembar Observasi Guru
No Aspek Indikator Jumlah
1. Persiapan
dan kegiatan
awal
a. Mempersiapkan siswa dan
perangkat pembelajaran
b. Memberikan apresepsi
c. Menyampaikan Tujuan
5
1
1
2. Melakukan
kegiatan
pembelajaran
sesuai
dengan
model
inkuiri
a. Memberikan Masalah
b. Memberikan Kesempatan
untuk menyelesaikan masalah
c. Memfasilitasi interaksi
antar kelompok
d. Membimbing membuat
kesimpulan dan refleksi
3
2
3
1
3. Kegiatan
Akhir
a. Memberikan soal evaluasi
b. Melakukan tindak lanjut
1
1
4. Kegiatan
guru
a. Pengelolaan alokasi waktu
b. Suasana pembelajaran di
kelas
3
3
Tabel 4. Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa
No Aspek Indikator Jumlah
1. Persiapan a. Siap menerima pelajaran 3
2. Melakukan
kegiatan
pembelajaran
sesuai model
inkuiri
a. Menganalisa Masalah
b. Melakukan interaksi
dengan siswa lain dan guru
untuk menyelesaikan masalah
c. Membuat simpulan
d. Mengerjakan soal evaluasi
3
3
1
1
3. Kegiatan
Akhir
a. Menyimpulkan materi dan
menutup pembelajaran
2
31
b. Tes
Tes merupakan salah satu cara pengumpulan data dimana responden atau
objek yang diteliti diberi satu set lembar yang berisi pertanyaan-pertanyaan
untuk dijawab. Dalam proses penelitiannya responden diberikan tindakan
tertentu untuk mengetahui seberapa besar tindakan itu. Tes dilaksanakan dengan
mengerjakan lembar evaluasi siswa pada akhir tiap siklus. Kisi-kisi soal evaluasi
siklus I dan siklus II disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 5
Kisi-kisi soal siklus 1
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
Bentuk
Instrumen Nomor Soal
6. menerapkan
sifat-sifat
cahaya
melalui
kegiatan
membuat
suatu karya
model
6.1
mendeskripsikan
sifat-sifat
cahaya
Menjelaskan
pengertian
sumber cahaya
Pilihan
Ganda &
Esay
A4, A6, A10,
A14, A18,
B1, B4
Menyebutkan
sifat-sifat cahaya
A1, A2, A7,
A12, A13,
A16, A19,
A20, B2, B3
Menyebutkan
contoh peristiwa
sifat-sifat cahaya
A3, A5, A8,
A9, A11,
A15, A17,
B5
32
Table 6.
Kisi-kisi soal siklus 1I
3.6. Validitas dan Reliabilitas
3.6.1. Uji Validitas Instrumen
Menurut Sugiyono (2013:121), bahwa instrumen yang valid berarti alat
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Selanjutnya
menurut Priyatno (2010:97) dalam melakukan pengujian taraf signifikansi 0,05,
kriteria pengujian adalah sebagai berikut :
a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan tingkat signifikasi 0,05 dengan jumlah
data (N) 31-2 maka didapat r tabel sebesar 0,355 maka instrumen
serta item-item pernyataan terhadap skor total dinyatakan valid.
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar Indikator
Bentuk
Instrumen Nomor Soal
6. menerapkan
sifat-sifat cahaya
melalui kegiatan
membuat suatu
karya model
6.2. membuat
suatu
karya/model,
misalnya
periskop atau
lensa dari
bahan
sederhana
dengan
menerapkan
sifat-sifat
cahaya
Menyebutkan
macam-macam
alat optic
Pilihan
Ganda &
Essay
A1, A2, A8,
A9, A15,
A16, A19,
B1
menyebutkan
macam-macam
kegunaan alat
optic
A4, A5, A6,
A7, A10,
A11, A17,
A18, B2, B3,
B4
Menyebutkan
cara membuat
periskop
sederhana
A3, A12,
A13, A14,
A20, B5
33
b. Jika r hitung ≤ r tabel dengan signifikasi 0,05 dengan jumlah data (N)
31-2 maka didapat r tabel sebesar 0,355 maka instrumen serta item-
item peryataan terhadap skor total dinyatakan tidak valid.
Uji validitas dalam penelitian ini dilaksanakan dengan jumlah responden
31 siswa, terdapat 30 butir soal pilihan ganda dan 10 soal essay. Uji validitas
dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0.
Tabel 7
Validitas Tes Siklus I
No Kriteria Nomor Soal Jenis soal
1. Valid 1,2,3,6,8,9,10,11,12,14,15,17,
18,20,23,24,26,27,28,29 Pilihan ganda
2. Tidak Valid 4,5,7,13,16,19,21,22,25,30
3. Valid 1, 3, 4, 6, 8, 10 Essay
4. Tidak valid 2, 5, 7, 9
Berdasarkan tabel di atas soal dari soal pilihan ganda terdapat 20 soal
valid dan yang tidak valid berjumlah 10 soal dari 30 soal yang telah di ujikan.
Sedangkan untuk soal essay dari 10 soal yang diujikan terdapat 6 soal valid dan
4 soal tidak valid. Soal yang valid sudah mampu mewakili indikator dan akan
digunakan dalam tes evaluasi soal siklus I serta soal yang tidak valid akan
dihapus.
Tabel 8
Validitas Tes Siklus II
No Kriteria Nomor Soal Jenis soal
1. Valid 1,2,3,4,6,7,8,10,11,12,14,15,17,
18,20,23,25,26,28,29,30 Pilihan ganda
2. Tidak Valid 5,9,13,16,19,21,22,24,27,
3. Valid 2, 3, 5, 8, 9 Essay
4. Tidak Valid 1, 4, 6, 7, 10
34
Berdasarkan tabel 3.7 dari soal pilihan ganda terdapat 21 soal valid dan
yang tidak valid berjumlah 9 soal dari 30 soal yang telah di ujikan. Sedangkan
untuk soal essay dari 10 soal yang diujikan terdapat 5 soal valid dan 4 soal tidak
valid. Soal yang valid sudah mampu mewakili indikator dan akan digunakan
dalam tes evaluasi soal siklus II serta soal yang tidak valid akan dihapus.
3.6.2. Uji Reliabilitas Instrumen
Menurut Sugiyono (2013:137), hasil penelitian yang reliabel, bila
terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Reliabilitas dapat
menunjukkan pada suatu artian bahwa sebuah instrumen akan dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat mengumpulkan data karena sebuah instrumen
dapat dianggap baik. Reliabel adalah dapat dipercaya dan juga dapat
dihandalkan. Untuk menguji tingkat reliabilitas instrumen dilakukan analisis
factorial dengan konstruk satu faktor untuk setiap perangkat dengan merujuk
sebuah teori koefisien reliabilitas alpha dari Cronchbach. Kriteria untuk
menentukan tingkat reliabilitas instrumen digunakan pedoman yang
dikemukakan oleh George dan Mallery sebagai berikut:
: Tidak dapat diterima
0,7 : Dapat diterima
0,8 : Reliabilitas bagus
: Relibilitas memuaskan
Untuk menguji sebuah instrumen penelitian ini dapat digunakan teknik
Cronchbach’s Alpha dengan memakai program SPSS 16.0. Hasil perhitungan
reliabilitas soal tes akan menunjukkan bahwa soal tersebut dapat dipercaya atau
tidak.
Tabel 9
Hasil uji reliabilitas soal pilihan ganda Siklus I dan Siklus II
Siklus I Siklus II
Cronbach’s alpha N of items Cronbach’s alpha N of items
.718 31 .714 31
35
Dari tabel tersebut Cronchbach’s Alpha menunjukkan angka 7.18 pada
uji reliabilitas soal pilihan ganda siklus I dan 7.14 pada uji reliabilitas soal
pilihan ganda siklus II. Hal ini berarti soal pilihan ganda siklus I dan siklus II
dapat diterima.
Tabel 10
Hasil uji reliabilitas soal essay Siklus 1 dan Siklus 2
Siklus 1 Siklus 2
Cronbach’s alpha N of items Cronbach’s alpha N of items
.732 11 .731 11
Tabel 3.9 menunjukkan hasil uji reliabilitas soal essay siklus I dan siklus
II masing-masing berada pada angka .732 dan .731. ini berarti soal essay siklus I
dan siklus II dapat diterima.
3.7. Indikator Kinerja
Penelitian dikatakan berhasil apabila hasil belajar siswa meningkat
dengan pencapain ketuntasan klasikal sebanyak >80% dari keseluruhan siswa
memperoleh nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Nilai KKM yang
telah ditentukan pada mata pelajaran IPA yaitu 60. Untuk mengetahui ketuntasan
hasil belajar siswa secara klasikal, diperoleh dengan rumus :
Ketuntasan Klasikal =
3.8. Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini data akan dianalisis dengan dua tahapan yaitu analisis
ketuntasan dan analisis komparatif. Analisis ketuntasan dilkukan tiap siklus
dalam tabel ketuntasan diolah dengan membandingkan data mentah hasil belajar
siswa dengan skor KKM untuk mata pelajaran IPA. analisis diskriptif komparatif
yaitu dengan membandingkan ketuntasan hasil belajar dari pra siklus, siklus I
sampai siklus II.