bab iv hasil dan pembahasan...
TRANSCRIPT
33
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
PENELITIAN
4.1 Profil Sekolah
SD Negeri Mijen 1 terletak di Jl. Raya Semarang-
Purwodadi Km.37, Desa Mijen, Kecamatan
Kebonagung, Kabupaten Demak, Propinsi Jawa
Tengah. Wilayah SD Negeri Mijen 1 Kabupaten Demak
berbatasan dengan wilayah Kabupaten Purwodadi di
sebelah timur dan Kabupaten Demak di sebelah barat.
SD Negeri Mijen 1 didirikan pada tanggal 15 Juli 1975.
SD Negeri Mijen 1 memiliki lahan seluas 2.250 m2
dengan status hak pakai, sedang luas bangunan
adalah 672 m2. Nomor Statistik (NSS) SD Negeri Mijen
1 adalah 101032114014 serta berakreditasi A.
Sebagian besar penduduk Kecamatan Kebonagung
bekerja sebagai petani, namun demikian sebagian
besar orang tua mempunyai kesadaran yang tinggi
dalam memberikan pendidikan kepada putra-putri
mereka, ini terbukti banyak masyarakat Kebonagung
yang menyekolahkan putra-putri mereka ke SDN Mijen
1. Dengan kondisi lingkungan dan geografi yang
strategis serta kemajemukan kondisi sosial
masyarakat (sosial, ekonomi, politik dan keamanan),
SD Negeri Mijen 1 menjadi sekolah yang sangat
diminati masyarakat (favorit) tidak hanya bagi
34
masyarakat Kecamatan Kebonagung, tetapi juga bagi
masyarakat luar Kecamatan Kebonagung.
Prestasi SD Negeri Mijen 1 di bidang non akademis
(Kejuaraan Bidang Olah Raga) cukup
menggembirakan. Sistem pelayanan pendidikan juga
semakin meningkat dari tahun ke tahun. Prestasi
sekolah yang diperoleh merupakan proses perjuangan
dan kerjasama antara Kepala Sekolah, warga sekolah
dan masyarakat.
Sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2011 SD
Negeri Mijen 1 telah mengimplementasikan program
Sekolah Standar Nasional (SSN). Banyak upaya telah
dilakukan oleh SD Negeri Mijen 1 dalam peningkatan
mutu pendidikan untuk memenuhi 8 (delapan)
Standar Nasional Pendidikan (SNP) seperti program
peningkatan kualifikasi guru, peningkatan kinerja
karyawan melalui pelatihan dan pendampingan,
penambahan sarana prasarana sekolah, peningkatan
mutu pembelajaran melalui program inovasi
pembelajaran, program jam tambahan untuk mata
pelajaran Sains dan Olimpiade dalam mempersiapkan
berbagai lomba baik ditingkat Kabupaten, Provinsi,
maupun Nasional. Selain itu, SD Negeri Mijen 1 telah
mengembangkan program kecakapan hidup (life skill)
bagi siswa yang kemungkinan tidak melanjutkan di
jenjang yang lebih tinggi.
Visi SD Negeri Mijen 1 adalah “Terbentuknya siswa
yang beriman, cinta tanah air, cerdas, terampil, jujur
dan bertanggungjawab.” Sedangkan Misi SD Negeri
35
Mijen 1 adalah: (1) Meningkatkan pendidikan agama
bersama tokoh agama dan para kyai; (2) Meningkatkan
KBM sesuai kurikulum dan pengembangan kreatifitas
sekolah; (3) Meningkatkan peran serta dan kepedulian
masyarakat terhadap pendidikan; (4) Pengembangan
budi pekerti dan cinta tanah air; (5) Menggunakan alat
peraga, media pengajaran secara optimal serta
meningkatkan etos kerja.
SD Negeri Mijen 1 mempunyai 12 guru. Sebanyak
8 Pendidik SD Negeri Mijen 1 sudah mempunyai
sertifikat pendidik (sertifikasi). Untuk meningkatkan
mutu profesinya sebagian pendidik di SD Negeri Mijen
1 sedang melanjutkan pendidikan di Jenjang Pasca
Sarjana (S2). SD Negeri Mijen 1 dipimpin oleh kepala
sekolah yang bernama bapak Maszuri, S.Pd dan
dibantu oleh sebelas guru.
4.2 Diskripsi Hasil Penelitian
1. Perencanaan Supervisi Kelas
Perencanaan supervisi observasi kelas untuk
peningkatan kemampuan guru merancang perangkat
pembelajaran di SDN Mijen 1 Kecamatan Kebonagung
Demak. Tugas pengawasan dan pembinaan guru
menjadi wewenang dan tanggung jawab Kepala
Sekolah. Kepala Sekolah adalah pemimpin satuan
pendidikan yang bertugas melaksanakan administrasi,
pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan
36
pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan
pada satuan pendidikan yang dipimpinnya. Sebagai
pemimpin pendidikan di sekolah, Berdasarkan
pengamatan awal penulis di SDN Mijen 1 Kecamatan
Kebonagung Demak, terlihat bahwa kegiatan supervisi
yang dilakukan kepala sekolah SDN Mijen 1
Kecamatan Kebonagung Demak adalah berupa
supervisi observasi kelas. Kepala sekolah datang
secara langsung ke kelas dan mengamati kegiatan
belajar mengajar yang dilakukan oleh guru.
Kepala sekolah SDN Mijen 1 Kecamatan
Kebonagung Demak Bapak Maszuri, S.Pd.
menjelaskan mengenai dasar diadakannya supervisi
observasi kelas untuk meningkatkan kemampuan
guru merancang perangkat pembelajaran sebagai
berikut
”Dasar kami melaksanakan supervisi observasi
kelas yaitu untuk mengembangkan dan meningkatkan kompetensi guru dalam merancang
perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran
adalah sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang
diperlukan dalam mengelola proses belajar mengajar berupa: silabus, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), sumber belajar, penilaian
hasil belajar “
Penjelasan kepala sekolah di atas memberikan
informasi bahwa dasar kepala sekolah melaksanakan
supervisi observasi kelas yaitu untuk mengembangkan
dan meningkatkan kompetensi guru dalam merancang
perangkat pembelajaran. Perangkat
37
Guru dalam meningkatkan kemampuannya
dalam menyusun RPP menghadapi berbagai kesulitan,
sehingga kepala sekolah berupaya untuk memberikan
bantuan berupa bimbingan kepada guru untuk
meningkatkan mutu proses pembelajaran, agar
diperoleh hasil belajar yang lebih optimal. Kepala
sekolah SDN Mijen 1 Kecamatan Kebonagung Demak
Bapak Maszuri, S.Pd. menjelaskan mengenai
permasalahan yang selama ini terjadi pada guru SDN
Mijen 1 Kecamatan Kebonagung Demak ketika
merancang perangkat pemebelajaran sebagai berikut:
“Guru SDN Mijen 1 Kecamatan Kebonagung
Demak masih kesulitan dalam menyusun
perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran dituangkan melalui Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), guru merasa kesulitan
dalam memilih metode pembelajaran yang tepat karena minimnya pengetahuan tentang metode
pembelajaran dan kurang tersedianya fasilitas
untuk menerapkan metode pembelajaran. Peneliti juga menemukan bahwa RPP dari guru
mempunyai kesamaan, hal ini disebabkan
karena banyak guru yang mengkopi RPP dari sesama guru atau langsung mengambil RPP dari
internet. Selain itu juga, meskipun guru mengaku
memiliki RPP namun sebagian tidak membawa
RPP ketika proses pembelajaran berlangsung dengan alasan tertinggal di rumah. Guru
membuat RPP hanya untuk memenuhi
kewajiban administrasi, pembuatan RPP yang hanya mengcopy paste RPP dari tahuntahun
sebelumnya “
Penjelasan kepala sekolah tersebut memberikan
informasi bahwa guru SDN Mijen 1 Kecamatan
Kebonagung Demak masih kesulitan dalam menyusun
perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran
38
dituangkan melalui Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), guru merasa kesulitan dalam
memilih metode pembelajaran yang tepat karena
minimnya pengetahuan tentang metode
pembelajaran dan kurang tersedianya fasilitas
untuk menerapkan metode pembelajaran. Peneliti
juga menemukan bahwa RPP dari guru mempunyai
kesamaan, hal ini disebabkan karena banyak guru
yang mengkopi RPP dari sesama guru atau langsung
mengambil RPP dari internet. Selain itu juga,
meskipun guru mengaku memiliki RPP namun
sebagian tidak membawa RPP ketika proses
pembelajaran berlangsung dengan alasan tertinggal
di rumah. Guru membuat RPP hanya untuk
memenuhi kewajiban administrasi, pembuatan RPP
yang hanya mengcopy paste RPP dari tahun-tahun
sebelumnya, berikut kisi-kisi kegiatan supervisi:
39
Tabel 4.1
Rancangan Perangkat Pembelajaran
di SD Negeri Mijen 1 Kebonagung Demak
No Dimensi Indikator Item Instrument
1 Perencanaan supervisi observasi kelas
1. Program
2. Instru men
1. Tujuan 2. Jadwal 3. Jenis
Pertanyaan 4. Pedoman
Pengolahan
1. Dokumen
2 Pelaksanaan supervisi observasi kelas
1. Pendahuluan 2. Inti
3. Penutup
1. Persiapan 2. Sasaran
Observasi 3. Langkah-
langkah supervisi
4. Menerapkan alat-alat observasi
5. Mengolah hasil observasi
6. Mengakhiri pertemuan
7. Menyimpulkan
1. Dokumen
2. PanduanObservasi
3. PenduanWawan cara
3 Hasil supervisi observasi kelas
1. Hasil Yang didapat
2. Tindak Lanjut
1. Penilaian hasil observasi kelas
2. Hasil yang dapat dicapai
3. Umpan balik 4. Membahas
hasil supervisi (meningkat atau tidak)
1. PanduanObservasi
2. PenduanWawan cara 3. Lembar Penilaian
Sumber: data diolah 2014
40
Penyusunan rencana pembelajaran merupakan
suatu bagian terpenting dalam melaksanakan proses
belajar mengajar di kelas. Dikatakan penting, karena
untuk guru RPP tersebut merupakan acuan atau
skenario yang harus dilalui tahap demi tahap dalam
memberikan materi kepada siswa. Dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar, setiap guru
wajib dan menjadi syarat mutlak untuk membuat
RPP, sebelum proses penampilan di dalam kelas.
Masalah yang dihadapi guru SDN Mijen 1
Kecamatan Kebonagung Demak Ibu Siti Asmonah,
S.Pd.SD dalam merancang perangkat pembelajaran
disampaikan sebagai berikut:
“Permasalahan yang kami jumpai dalam
menyusun perangkat pembelajaran adalah
kenyataan bahwa dalam kurikulum atau silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
hanya dituliskan secara garis besar dalam
bentuk “materi acuan untuk mengajar”. Kami kurang mamahami secara mendalam
tentang RPP yang sesuai standar yang
ditetapkan sehingga kami membutuhkan bimbingan dari kepala sekolah agar kami lebih
memahaminya lagi“
Hasil wawancara di atas memberikan informasi
bahwa dalam menyusun perangkat pembelajaran guru
SDN Mijen 1 Kecamatan Kebonagung Demak
menjumpai kenyataan bahwa dalam kurikulum atau
silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran hanya
dituliskan secara garis besar dalam bentuk “materi
acuan untuk mengajar”. Guru SDN Mijen 1
Kecamatan Kebonagung Demak kurang mamahami
secara mendalam tentang RPP yang sesuai standar
41
yang ditetapkan, sehingga membutuhkan bimbingan
dari kepala sekolah agar lebih memahaminya.
Kepala sekolah SDN Mijen 1 Kecamatan
Kebonagung Demak Bapak Maszuri, S.Pd.
menjelaskan mengenai langkah-langkah observasi
kelas yang digunakan untuk meningkatkan
kemampuan guru dalam menyusun perangkat
pembelajaran sebagai berikut:
“Dari latar belakang permasalahan masih belum
maksimalnya kemampuan guru dalam menyusun
perangkat pembelajaran maka perlu diadakannya
supervisi observasi kelas dengan langkah-langkah supervisi observasi kelas yang saya lakukan
adalah 1) mempersiapkan lnstrumen penilaian
yang akan digunakan, 2) menentukan jadwal supervisi yang akan dilaksanakan, 3) Koordinasi
pelaksanaan supervisi dengan guru kelas, 4)
Pelaksanaan supervisi, 5) Tindak lanjut dari hasil supervisi yang didapat“
Hasil wawancara dengan kepala sekolah
memberikan informasi bahwa dari latar belakang
permasalahan masih belum maksimalnya kemampuan
guru dalam meyusun perangkat pembelajaran maka
perlu diadakannya supervisi observasi kelas dengan
langkah-langkah supervisi observasi kelas yang saya
lakukan adalah 1) mempersiapkan lnstrument
penilaian yang akan digunakan, 2) menentukan jadwal
supervisi yang akan dilaksanakan, 3) Koordinasi
pelaksanaan supervisi dengan guru kelas, 4)
Pelaksanaan supervisi, 5) Tindak lanjut dari hasil
supervisi yang didapat.
42
Kepala sekolah SDN Mijen 1 Kecamatan
Kebonagung Demak Bapak Maszuri, S.Pd.
menjelaskan mengenai instrumen yang digunakan
dalam menyusun perangkat pembelajaran sebagai
berikut:
“Instrumen yang saya buat untuk mengetahui kemampuan guru dalam merancang
perangkat pembelajaran 1) Silabus yang
digunakan, 2) Pengecekan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan 3) kesesuaian metode pembelajaran
yang tertulis dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dengan metode yang digunakan ketika pembelajaran yang
dilangsungkan, 4) Sunber belajar yang
digunakan, 5) Bentuk tes Hasil Belajar”
Hasil wawancara diatas memberikan informasi
bahwa instrumen yang saya buat untuk mengetahui
kemampuan guru dalam merancang perangkat
pembelajaran: 1) Silabus yang digunakan, 2)
Pengecekan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang digunakan 3) kesesuaian metode pembelajaran
yang tertulis dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dengan metode yang digunakan
ketika pembelajaran yang dilangsungkan, 4) Sumber
belajar yang digunakan, 5) Bentuk tes Hasil Belajar.
Berikut lembar oservasi kemampuan guru dalam
merancang perangkat pembelajaran, dalam tabel 4.1.
43
Tabel 4.2
Lembar Observasi Kemampuan Guru dalam Merancang Perangkat Pembelajaran
Nama Guru : Kelas :
Beri tanda (√) pada jawaban yang tepat!
No Aspek yang diamati
Sebelum dan setelah supervisi
melalui tehnik observasi kelas
Lebih
Buruk Sama
Lebih
Baik
Administrasi Pembelajaran
1 Program Tahunan dalam tahun terakhir
2 Program Semester untuk
dua semester terakhir
3 RPP yang disusun
sendiri
4 Penggunaan buku teks
dan referensi lain
5
Penilaian Ulangan
Harian (instrumen, kunci, dan rubrik)
6
Penilaian Ulangan
Tengah Semester
(instrumen, kunci, dan rubrik)
7 Penilaian Ulangan Akhir Semester (instrumen,
kunci, dan rubrik)
8
Membuat program dan
instrumen penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri tidak
terstruktur
9
Mendokumentasikan
hasil penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri tidak
terstruktur
44
Sumber: data diolah 2014
Kepala sekolah SDN Mijen 1 Kecamatan
Kebonagung Demak Bapak Maszuri, S.Pd.
menjelaskan mengenai sosialisasi rencana kegiatan
observasi kelas untuk meningkatkan kemampuan
guru dalam merancang perangkat pembelajaran:
“Sosialisasi saya lakukan 1 bulan sebelum
pelaksanaan supervisi observasi kelas saya
lakukan, sosialisasi saya lakukan ketika upacara
bendera hari senin, kenudian saya sampaikan
langsung ke guru-guru ketika ada di ruang guru
dan kemudian jadwal supervisi saya tempelkan di
papan pengumuman yang ada di ruang guru”
Hasil wawancara di atas memberikan informasi
bahwa kepala sekolah melakukan sosialisasi 1 bulan
10 Membuat analisis hasil evaluasi Ulangan Harian
11
Membuat buku daftar nilai dan berisi Nilai UH,
Remidi, UTS, UAS dan
Nilai Tugas.
12
Menyusun dan
melaksanakan program remedial
13
Menyusun dan
melaksanakan program
pengayaan
14
Mendapatkan tambahan
dan memiliki data administrasi tugas
selain mengajar
15 Memiliki buku agenda
mengajar
45
sebelum pelaksanaan supervisi observasi kelas
dilaksanakan, sosialisasi dilakukan ketika upacara
bendera hari senin, kemudian kepala sekolah juga
menyampaikan langsung ke guru-guru ketika ada di
ruang guru dan jadwal supervisi saya tempelkan di
papan pengumuman yang ada di ruang guru.
2. Pelaksanaan Supervisi Kelas
Pelaksanaan supervisi observasi kelas untuk
peningkatan kemampuan guru merancang perangkat
pembelajaran di SDN Mijen 1 Kecamatan Kebonagung
Demak. Pelaksanaan supervisi observasi kelas untuk
peningkatan kemampuan guru merancang perangkat
pembelajaran di SDN Mijen 1 Kecamatan Kebonagung
Demak dilangsungkan selama 4 minggu. Teknik
observasi kelas merupakan teknik supervisi yang lebih
bersifat mendalam dan komprehensif karena
supervisor benar-benar melakukan pengamatan dan
mengikuti jalannya pembelajaran. Guru SDN Mijen 1
Kecamatan Kebonagung Demak menjelaskan
mengenai pelaksanaan observasi kelas yang
dilaksanakan oleh kepala sekolah SDN Mijen 1
Kecamatan Kebonagung Demak sebagai berikut:
“Kepala sekolah SDN Mijen 1 Kecamatan
Kebonagung Demak membuat jadwal supervisi yang ditempelkan pada kantor guru. Pelaksanaan
supervisi Kepala sekolah mendatangai kelas
sebelum pembelajaran berlangsung, kepala sekolah memperhatikan pembelajaran yang saya
langsungkan dengan memeriksa RPP yang saya
berikan, pelaksanaan supervisi berlangsung 2 jam
46
mata pelajaran untuk setiap supervisi, kegiatan
tersebut berlangsung selama 4 minggu“
Hasil wawancara diatas memberikan informasi
pelaksanaan observasi kelas Kepala sekolah SDN
Mijen 1 Kecamatan Kebonagung Demak membuat
jadwal supervisi yang ditempelkan pada kantor guru.
Kepala sekolah mendatangai kelas sebelum
pembelajaran berlangsung, kepala sekolah
memperhatikan pembelajaran yang guru SDN Mijen 1
Kecamatan Kebonagung Demak langsungkan dengan
memeriksa RPP, pelaksanaan supervisi berlangsung 2
jam mata pelajaran untuk setiap supervisi, kegiatan
tersebut berlangsung selama 4 minggu. Hasilnya
seperti table berikut:
47
Tabel 4.3
Lembar Observasi Kemampuan Guru Dalam Merancang Perangkat Pembelajaran
Nama Guru :
Kelas :
Beri tanda (√) pada jawaban yang tepat!
No Aspek yang diamati
Sebelum dan setelah supervisi melalui tehnik observasi kelas
Lebih Buruk
Sama Lebih Baik
Administrasi Pembelajaran
1 Program Tahunan dalam tahun terakhir
√
2 Program Semester untuk dua semester terakhir
√
3 RPP yang disusun sendiri √
4 Penggunaan buku teks dan referensi lain
√
5 Penilaian Ulangan Harian (instrumen, kunci, dan rubrik)
√
6 Penilaian Ulangan Tengah Semester (instrumen, kunci, dan rubrik)
√
7 Penilaian Ulangan Akhir Semester (instrumen, kunci, dan rubrik)
√
8
Membuat program dan instrumen penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
√
9
Mendokumentasikan hasil penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
√
48
Sumber: data diolah 2014
Penjelasan tersebut sejalan dengan yang
disampaikan oleh guru SDN Mijen 1 Kecamatan
Kebonagung Demak Ibu Retnoningsih,S.Pd.SD sebagai
berikut:
“Kepala sekolah SDN Mijen 1 Kecamatan Kebonagung Demak sebelum melakukan observasi
kelas sudah menginformasikan jadwal supervisi
yang ditempelkan pada kantor guru. Ketika pelaksanaan supervise observasi kelas Kepala
sekolah datang sebelum pembelajaran
berlangsung, kepala sekolah memperhatikan
pembelajaran yang sedang berlangsung dan memeriksa RPP yang saya buat kegiatan supervisi
observasi kelas ini berlangsung selama 4 minggu“
10 Membuat analisis hasil evaluasi Ulangan Harian
√
11
Membuat buku daftar nilai dan berisi Nilai UH,
Remidi, UTS, UAS dan
Nilai Tugas.
√
12
Menyusun dan
melaksanakan program remedial
√
13
Menyusun dan
melaksanakan program
pengayaan
√
14
Mendapatkan tambahan
dan memiliki data administrasi tugas selain
mengajar
√
15 Memiliki buku agenda
mengajar
√
49
Hasil wawancara diatas memberikan informasi
bahwa Kepala sekolah SDN Mijen 1 Kecamatan
Kebonagung Demak sebelum melakukan observasi
kelas sudah menginformasikan jadwal supervisi yang
ditempelkan pada kantor guru. Ketika pelaksanaan
supervisi observasi kelas Kepala sekolah datang
sebelum pembelajaran berlangsung, kepala sekolah
memperhatikan pembelajaran yang sedang
berlangsung dan memeriksa RPP yang saya buat
kegiatan supervisi observasi kelas ini berlangsung
selama 4 minggu.
Kepala sekolah SDN Mijen 1 Kecamatan
Kebonagung Demak Bapak Maszuri, S.Pd.
menjelasakan mengenai hal-hal apa saja yang diamati
selama proses supervisi berlangsung:
“Kegiatan yang saya amati selama proses supervisi
observasi kelas berlangsung siantaranya adalah
seperti 1) Meneliti RPP, 2) Mengamati Kegiatan Belajar Mengajar, 3) Kesesuaian Penggunaan
metoda dengan materi yang tercantum dalam RPP,
4) Kesesuaan Penggunaan media dengan yang
tercantum dalam RPP 5) Antusias anak dalam mengikutin pelajaran, 6) interaksi yang terjadi
selama proses pembelajaran, 7) Penguasaan kelas,
8) Kesesuaian penilaian dengan materi yang diajarkan“
Hasil wawancara tersebut memberikan informasi
bahwa kegiatan yang diamati selama proses supervisi
observasi kelas berlangsung siantaranya adalah
seperti 1) Meneliti RPP, 2) Mengamati Kegiatan Belajar
Mengajar, 3) Kesesuaian Penggunaan metoda dengan
materi yang tercantum dalam RPP, 4) Kesesuaan
50
Penggunaan media dengan yang tercantum dalam RPP
5) Antusias anak dalam mengikutin pelajaran, 6)
interaksi yang terjadi selama proses pembelajaran, 7)
Penguasaan kelas, 8) Kesesuaian penilaian dengan
materi yang diajarkan. Kepala sekolah SDN Mijen 1
Kecamatan Kebonagung Demak juga menjelaskan
mengenai hal-hal yang mendukung dan menghambat
pelaksanaan supervisi observasi kelas untuk
meningkatkan kemampuan guru daklam merancang
perangkat pembelajaran SDN Mijen 1 Kecamatan
Kebonagung Demak sebagai berikut:
“Hal-hal yang mendukung dan menghambat
pelaksanaan supervisi observasi kelas. Yang
mendukung diantaranya adalah : 1) Guru menjadi termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya
dalam merencanaakan perangkat pembelajaran
dan benar-benar mengaplikasikan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, 2) siswa menjadi
lebih aktif dan berinteraksi ketika pembelajaran
berlangsung. Hal yang menghambat yaitu 1) pelaksanaan supervise terkadang berbenturan
dengan kegiatan yg lain sehingga pelaksanaan nya
tidak penuh dua jam mata pelajarajan, adanya gangguan teknis seperti listrik yang padam “
Hasil wawancara diatas memberikan informasi
bahwa hal-hal yang mendukung dan menghambat
pelaksanaan supervisi observasi kelas. Yang
mendukung diantaranya adalah : 1) Guru menjadi
termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya
dalam merencanaakan perangkat pembelajaran dan
benar-benar mengaplikasikan saat kegiatan belajar
mengajar berlangsung, 2) siswa menjadi lebih aktif dan
berinteraksi ketika pembelajaran berlangsung. Hal
51
yang menghambat yaitu 1) pelaksanaan supervise
terkadang berbenturan dengan kegiatan yg lain
sehingga pelaksanaan nya tidak penuh dua jam mata
pelajarajan, adanya gangguan teknis seperti listrik
yang padam.
3. Hasil Supervisi Kelas
Hasil supervisi observasi kelas untuk
peningkatan kemampuan guru merancang perangkat
pembelajaran di SDN Mijen 1 Kecamatan Kebonagung
Demak. Selama 4 minggu kegiatan supervisi observasi
kelas berlangsung, kepala sekolah SDN Mijen 1
Kecamatan Kebonagung Demak Bapak Maszuri, S.Pd.
menjelaskan mengenai kegiatan yang dilaksanakan
beliau setelah melaksanakan kegiatan observasi
“Setelah 4 minggu saya melakukan kegiatan
supervisi untuk mengetahui kekurangan dan
kelebihan guru dalam merancang perangkat pembelajaran, diakhir setiap supervisi
berlangsung saya memberikan catatan-catatan
mengenai hal-hal yang masih kurang dalam
perencanaan perangkat pembelajaran yang dibuat serta aplikasinya dalam kegiatan
pembelanjan untuk diperbaiki dipertemuan
berikutnya sesuai dengan jadwal supervisi yang sudah ada“
Hasil wawancara diatas memberikan informasi
bahwa setelah 4 minggu Kepala sekolah SDN Mijen 1
Kecamatan Kebonagung Demak melakukan kegiatan
supervisi untuk mengetahui kekurangan dan
kelebihan guru dalam merancang perangkat
pembelajaran, diakhir setiap supervisi berlangsung
52
saya memberikan catatan-catatan mengenai hal-hal
yang masih kurang dalam perencanaan perangkat
pembelajaran yang dibuat serta aplikasinya dalam
kegiatan pembelanjan untuk diperbaiki dipertemuan
berikutnya sesuai dengan jadwal supervisi yang sudah
ada.
Penjelasan tersebut sejalan dengan yang
disampaikan oleh Guru SDN Mijen 1 Kecamatan
Kebonagung Demak Bapak Daryanto,S.Pd sebagai
berikut:
“Ketika pelaksanaan supervisi selesai kepala
sekolah SDN Mijen 1 Kecamatan Kebonagung
Demak memberikan masukan dan saran mengenai
perencaanan perangkat pembelajaran yang saya
buat dibandingkan dengan pelaksanaan
pembelajaran yang langsung, kepala sekolah
memberikan waktu kepada saya untuk
memperbaikinya pada pertemuan selanjutnya
sesuai dengan jadwal supervsi “
Hasil wawancara diatas memberikan informasi
bahwa ketika pelaksanaan supervisi selesai kepala
sekolah SDN Mijen 1 Kecamatan Kebonagung Demak
memberikan masukan dan saran mengenai
perencanaan perangkat pembelajaran yang guru SDN
Mijen 1 Kecamatan Kebonagung Demak buat
dibandingkan dengan pelaksanaan pembelajaran
yang langsung, kepala sekolah memberikan waktu
kepada guru SDN Mijen 1 Kecamatan Kebonagung
Demak untuk memperbaikinya pada pertemuan
selanjutnya sesuai dengan jadwal supervisi.
53
Kepala sekolah SDN Mijen 1 Kecamatan
Kebonagung Demak Bapak Maszuri, S.Pd.
memberikan penjelasan mengenai hal-hal yang
didapat setelah melakukan supervisi observasi kelas
untuk mengamati kemampuan guru merancang
perangkat pembelajaran di SDN Mijen 1 Kecamatan
Kebonagung Demak.
“Hal-hal yang didapat setelah saya secara
langsung melaksanakan observasi kelas melihat secara langsung dan mengamati secara sesama
guru merancang perangkat pembelajaran dan
mengaplikasikannya yaitu 1) Guru SDN Mijen 1 Kecamatan Kebonagung Demak sudah berupa
semaksimal mungkin untuk merencanakan
perangkat pembelajaran sesuai dengan pedoman yang ada yang diberikan oleh Dinas Pendidikan 2)
Guru SDN Mijen 1 Kecamatan Kebonagung Demak
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) dengan memperhatikan komponen-komponen dalam RPP seperti tujuan pembelajaran
yang dirumuskan berdasarkan kompetensi dasar,
kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, metode pembelajaran yang
digunakan, media pembelajaran yang digunakan,
sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, penilaian 3) Guru menyadari pentingnya
perencanaan perangkat pembelajaran yang dibuat,
yang digunakan sebagai rambu-rambu ketika melakukan proses kegiatan belajar mengajar, 4)
Guru menjadi lebih teratur ketika melangsungkan
proses pembelajaran dari kegiatan pendahuluan,
inti dan penutup 5) perencanaan perangkat pembelajaran menambah motivasi guru ketika
kegiatan belajar mengajar berlangsung “
Hasil wawancara diatas memberikan informasi
bahwa hal-hal yang didapat setelah kepala sekolah
secara langsung melaksanakan observasi kelas
melihat secara langsung dan mengamati secara
54
sesama guru merancang perangkat pembelajaran dan
mengaplikasikannya Hasil tersebut digambarkan
sebagai berikut dalam tabel 4.4
Tabel 4.4
LEMBAR OBSERVASI KEMAMPUAN GURU DALAM MERANCANG PERANGKAT PEMBELAJARAN
SD NEGERI MIJEN 1
Nama Guru : Kelas :
Beri tanda (√) pada jawaban yang tepat!
No Aspek yang diamati
Sebelum dan setelah supervisi melalui tehnik observasi kelas
Lebih Buruk
Sama Lebih Baik
Administrasi Pembelajaran
1 Program Tahunan dalam tahun terakhir
√
2 Program Semester untuk dua semester terakhir
√
3 RPP yang disusun sendiri √
4 Penggunaan buku teks dan referensi lain
√
5 Penilaian Ulangan Harian (instrumen, kunci, dan rubrik)
√
6 Penilaian Ulangan Tengah Semester (instrumen, kunci, dan rubrik)
√
7 Penilaian Ulangan Akhir Semester (instrumen, kunci, dan rubrik)
√
8
Membuat program dan instrumen penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
√
9
Mendokumentasikan hasil penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
√
55
Sumber: data diolah 2014
4. Tindak Lanjut Supervisi Kelas
Tindak lanjut hasil supervisi observasi kelas
untuk peningkatan kemampuan guru merancang
perangkat pembelajaran di SDN Mijen 1 Kecamatan
Kebonagung Demak. Dalam pelaksanaannya kegiatan
tindak lanjut supervisi akademik sasaran utamanya
adalah kegiatan belajar mengajar. Hasil analisis,
catatan supervisor, dapat dimanfaatkan untuk
perkembangan keterampilan mengajar guru atau
meningkatkan profesionalisme guru dan karyawan,
setidak-tidaknya dapat mengurangi kendala-kendala
yang muncul atau yang mungkin akan muncul.
Tindak lanjut dari hasil supervisi observasi kelas
10 Membuat analisis hasil
evaluasi Ulangan Harian
√
11
Membuat buku daftar
nilai dan berisi Nilai UH,
Remidi, UTS, UAS dan Nilai Tugas.
√
12 Menyusun dan melaksanakan program
remedial
√
13
Menyusun dan
melaksanakan program
pengayaan
√
14
Mendapatkan tambahan dan memiliki data
administrasi tugas
selain mengajar
√
15 Memiliki buku agenda
mengajar
√
56
untuk peningkatan kemampuan guru merancang
perangkat pembelajaran di SDN Mijen 1 Kecamatan
Kebonagung Demak dijelaskan oleh kepala sekolah
sebagai berikut:
“langkah-langkah yang saya lakukan untuk
melaksanakan tindak lanjut hasil supervisi
observasi kelas adalah sebagai berikut 1) Me-review rangkuman hasil penilaian. standar-
standar apakah yang sudah dicapai atau belum
dicapai oleh masing-masing guru dalam merencanakan perangkat pembelajaran, 2)
penguatan dan penghargaan diberikan kepada
guru yang telah memenuhi standar dalam dalam merencanakan perangkat pembelajaran, 3)
memberikan teguran yang bersifat mendidik
diberikan kepada guru yang belum memenuhi
standard dalam merencanakan perangkat pembelajaran dan guru diberi mengoptimalkan
kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan
kemampuannya dalam merancang perangkat pembelajaran seperti kegiatan KKG serta
pembinaan interen dari kepala sekolah”
Hasil wawancara diatas memberikan informasi
bahwa langkah-langkah yang dilakukan kepala
sekolah untuk melaksanakan tindak lanjut hasil
supervisi observasi kelas adalah sebagai berikut 1)
Me-review rangkuman hasil penilaian. standar-standar
apakah yang sudah dicapai atau belum dicapai oleh
masing-masing guru dalam merencanakan perangkat
pembelajaran, 2) penguatan dan penghargaan
diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar
dalam dalam merencanakan perangkat pembelajaran,
3) memberikan teguran yang bersifat mendidik
diberikan kepada guru yang belum memenuhi
57
standard dalam merencanakan perangkat
pembelajaran dan guru diberi mengoptimalkan
kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan
kemampuannya dalam merancang perangkat
pembelajaran seperti kegiatan KKG serta pembinaan
interent dari kepala sekolah.
Kepala sekolah SDN Mijen 1 Kecamatan
Kebonagung Demak Bapak Maszuri, S.Pd. juga
menjelaskan mengenai jenis tindak lanjut yang akan
dilaksakan sebagaia berikut:
“Tindak lanjut hasil analisis supervisi observasi kelas merupakan pemanfaatan hasil supervisi.
Secara garis besar tindak lanjut hasil supervisi
adalah dalam bentuk: Kegiatan pembinaan, yang dapat berupa pembinaan langsung dan tidak
langsung. 1) Pembinaan langsung : pembinaan ini
dilakukan terhadap hal-hal yang sifatnya khusus, yang perlu perbaikan yang sifatnya
segera, 2) Pembinaan tidak langsung : pembinaan
ini dilakukan terhadap hal-hal yang sifatnya
umum yang perlu perbaikan dan perhatian setelah memperoleh hasil analisis supervise,
dalam bentuk penggunaan pendekatan, metoda
mengajar yang baik, penggunaan media dan sumber belajar’”
Hasil wawancara diatas memberikan informasi
bahwa tindak lanjut hasil analisis supervisi
observasi kelas merupakan pemanfaatan hasil
supervisi. Secara garis besar tindak lanjut hasil
supervisi adalah dalam bentuk: Kegiatan pembinaan,
yang dapat berupa pembinaan langsung dan tidak
langsung. 1) Pembinaan langsung : pembinaan ini
dilakukan terhadap hal-hal yang sifatnya khusus,
yang perlu perbaikan yang sifatnya segera, 2)
58
Pembinaan tidak langsung : pembinaan ini dilakukan
terhadap hal-hal yang sifatnya umum yang perlu
perbaikan dan perhatian setelah memperoleh hasil
analisis supervisi, dalam bentuk penggunaan
pendekatan, metoda mengajar yang baik,
penggunaan media dan sumber belajar. Ada lima
langkah yang harus diterapkan untuk membina
kemampuan guru melalui supervisi, yaitu: (a)
menciptakan hubungan-hubungan yang harmonis,
(b) analisis kebutuhan, (c) mengembangkan strategi
dan media, (d) menilai, dan (e) revisi.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
1. Perencanaan Supervisi Kelas
Perencanaan supervisi observasi kelas untuk
peningkatan kemampuan guru merancang perangkat
pembelajaran di SDN Mijen 1 Kecamatan Kebonagung
Demak. Dasar kepala sekolah melaksanakan supervisi
observasi kelas yaitu untuk mengembangkan dan
meningkatkan kompetensi guru dalam merancang
perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran
adalah sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan
pedoman yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang
diperlukan dalam mengelola proses belajar mengajar
59
berupa: silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), sumber belajar, penilaian hasil belajar.
Guru SDN Mijen 1 Kecamatan Kebonagung
Demak masih kesulitan dalam menyusun perangkat
pembelajaran. Perangkat pembelajaran dituangkan
melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
guru merasa kesulitan dalam memilih metode
pembelajaran yang tepat karena minimnya
pengetahuan tentang metode pembelajaran dan
kurang tersedianya fasilitas untuk menerapkan
metode pembelajaran. Peneliti juga menemukan
bahwa RPP dari guru mempunyai kesamaan, hal
ini disebabkan karena banyak guru yang mengkopi
RPP dari sesama guru atau langsung mengambil RPP
dari internet. Selain itu juga, meskipun guru mengaku
memiliki RPP namun sebagian tidak membawa RPP
ketika proses pembelajaran berlangsung dengan
alasan tertinggal di rumah. Guru membuat RPP
hanya untuk memenuhi kewajiban administrasi,
pembuatan RPP yang hanya mengcopy paste RPP
dari tahuntahun sebelumnya.
Dalam menyusun perangkat pembelajaran guru
SDN Mijen 1 Kecamatan Kebonagung Demak
menjumpai kenyataan bahwa dalam kurikulum atau
silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran hanya
dituliskan secara garis besar dalam bentuk “materi
acuan untuk mengajar”. Guru SDN Mijen 1
Kecamatan Kebonagung Demak kurang mamahami
secara mendalam tentang RPP yang sesuai standar
60
yang ditetapkan, sehingga membutuhkan bimbingan
dari kepala sekolah agar lebih memahaminya.
Dari latar belakang permasalahan masih belum
maksimalnya kemampuan guru dalam meyusun
perangkat pembelajaran maka perlu diadakannya
supervise observasi kelas dengan langkah-langkah
supervisi observasi kelas yang saya lakukan adalah 1)
mempersiapkan lnstrument penilaian yang akan
digunakan, 2) menentukan jadwal supervisi yang akan
dilaksanakan, 3) Koordinasi pelaksanaan supervisi
dengan guru kelas, 4) Pelaksanaan supervisi, 5)
Tindak lanjut dari hasil supervisi yang didapat.
Instrument yang saya buat untuk mengetahui
kemampuan guru dalam merancang perangkat
pembelajaran 1) Silabus yang digunakan, 2)
Pengecekan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang digunakan 3) kesesuaian metode pembelajaran
yang tertulis dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dengan metode yang digunakan
ketika pembelajaran yang dilangsungkan, 4) Sunber
belajar yang digunakan, 5) Bentuk tes Hasil Belajar.
Kepala sekolah melakukan sosialisasi 1 bulan
sebelum pelaksanaan supervisi observasi kelas
dilaksanakan, sosialisasi dilakukan ketika upacara
bendera hari senin, kemudian kepala sekolah juga
menyampaikan langsung ke guru-guru ketika ada di
ruang guru dan jadwal supervisi saya tempelkan di
papan pengumuman yang ada di ruang guru.
61
2. Pelaksanaan Supervisi Kelas
Pelaksanaan supervisi observasi kelas untuk
peningkatan kemampuan guru merancang perangkat
pembelajaran di SDN Mijen 1 Kecamatan Kebonagung
Demak. Pelaksanaan observasi kelas Kepala sekolah
SDN Mijen 1 Kecamatan Kebonagung Demak membuat
jadwal supervisi yang ditempelkan pada kantor guru.
Kepala sekolah mendatangai kelas sebelum
pembelajaran berlangsung, kepala sekolah
memperhatikan pembelajaran yang guru SDN Mijen 1
Kecamatan Kebonagung Demak langsungkan dengan
memeriksa RPP, pelaksanaan supervisi berlangsung 2
jam mata pelajaran untuk setiap supervisi, kegiatan
tersebut berlangsung selama 4 minggu.
Kegiatan yang diamati selama proses supervisi
observasi kelas berlangsung siantaranya adalah
seperti 1) Meneliti RPP, 2) Mengamati Kegiatan Belajar
Mengajar, 3) Kesesuaian Penggunaan metoda dengan
materi yang tercantum dalam RPP, 4) Kesesuaan
Penggunaan media dengan yang tercantum dalam RPP
5) Antusias anak dalam mengikutin pelajaran, 6)
interaksi yang terjadi selama proses pembelajaran, 7)
Penguasaan kelas, 8) Kesesuaian penilaian dengan
materi yang diajarkan.
Hal-hal yang mendukung dan menghambat
pelaksanaan supervisi observasi kelas. Yang
mendukung diantaranya adalah : 1) Guru menjadi
termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya
dalam merencanaakan perangkat pembelajaran dan
62
benar-benar mengaplikasikan saat kegiatan belajar
mengajar berlangsung, 2) siswa menjadi lebih aktif dan
berinteraksi ketika pembelajaran berlangsung. Hal
yang menghambat yaitu 1) pelaksanaan supervise
terkadang berbenturan dengan kegiatan yg lain
sehingga pelaksanaan nya tidak penuh dua jam mata
pelajarajan, adanya gangguan teknis seperti listrik
yang padam.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Pramita Surya Hasanah. 2014.
Pelaksanaan Supervisi Observasi Kelas Kepala Sekolah Untuk
meningkatkan Kinerja Guru di SMK Negeri 2 Surabaya. Hasil
penelitian (1) Pelaksanaan supervisi dilakukan secara
terjadwal sebanyak dua kali selama satu semester
melalui teknik observasi kelas dengan mempersiapkan
lembar observasi penilaian serta menghimbau guru
untuk mempersiapkan perangkat mengajar; (2)
Persepsi guru terhadap pelaksanaan supervisi oleh
kepala sekolah mendapat tanggapan yang positif.
Dengan persepsi dari berbagai faktor yang diterima
guru, mempengaruhi kinerja pada proses
pembelajaran; (3) Hambatan yang dialami kepala
sekolah ini diperoleh dari guru dan dari kepala sekolah
sendiri yaitu guru masih belum siap untuk disupervisi
dan jadwal kepala sekolah yang padat.
3. Hasil Supervisi Kelas
Hasil supervisi observasi kelas untuk
peningkatan kemampuan guru merancang perangkat
63
pembelajaran di SDN Mijen 1 Kecamatan Kebonagung
Demak.Setelah 4 minggu Kepala sekolah SDN Mijen 1
Kecamatan Kebonagung Demak melakukan kegiatan
supervisi untuk mengetahui kekurangan dan
kelebihan guru dalam merancang perangkat
pembelajaran, diakhir setiap supervisi berlangsung
saya memberikan catatan-catatan mengenai hal-hal
yang masih kurang dalam perencanaan perangkat
pembelajaran yang dibuat serta aplikasinya dalam
kegiatan pembelajan untuk diperbaiki dipertemuan
berikutnya sesuai dengan jadwal supervisi yang sudah
ada.
Ketika pelaksanaan supervisi selaesai kepala
sekolah SDN Mijen 1 Kecamatan Kebonagung Demak
memberikan masukan dan saran mengenai
perencaanan perangkat pembelajaran yang guru SDN
Mijen 1 Kecamatan Kebonagung Demak buat
dibandingkan dengan pelaksanaan pembelajaran yang
saya langsungkan, kepala sekolah memberikan waktu
kepada guru SDN Mijen 1 Kecamatan Kebonagung
Demak untuk memperbaikinya pada pertemuan
selanjutanya sesuai dengan jadwal supervsi.
Hal-hal yang didapat setelah kepala sekolah
secara langsung melaksanakan observasi kelas
melihat secara langsung dan mengamati secara
sesama guru merancang perangkat pembelajaran dan
mengaplikasikannya yaitu 1) Guru SDN Mijen 1
Kecamatan Kebonagung Demak sudah berupa
semaksimal mungkin untuk merencanakan perangkat
64
pembelajaran sesuai dengan pedoman yang ada yang
diberikan oleh Dinas Pendidikan 2) Guru SDN Mijen 1
Kecamatan Kebonagung Demak menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan
memperhatikan komponen-komponen dalam RPP
seperti tujuan pembelajaran yang dirumuskan
berdasarkan kompetensi dasar, kompetensi dasar
dan indikator pencapaian kompetensi, metode
pembelajaran yang digunakan, media pembelajaran
yang digunakan, sumber belajar, langkah-langkah
pembelajaran, penilaian 3) Guru menyadari
pentingnya perencanaan perangkat pembelajaran yang
dibuat, yang digunakan sebagai rambu-rambu ketika
melakukan proses kegiatan belajar mengajar, 4) Guru
menjadi lebih teratur ketika melangsungkan proses
pembelajaran dari kegiatan pendahuluan, inti dan
penutup 5) perencanaan perangkat pembelajaran
menambah motivasi guru ketika kegiatan belajar
mengajar berlangsung.
4. Tindak Lanjut Supervisi Kelas
Tindak lanjut hasil supervisi observasi kelas
untuk peningkatan kemampuan guru merancang
perangkat pembelajaran di SDN Mijen 1 Kecamatan
Kebonagung Demak. Langkah-langkah yang dilakukan
kepala sekoalh untuk melaksanakan tindak lanjut
hasil supervisi observasi kelas adalah sebagai berikut
1) Me-review rangkuman hasil penilaian. standar-
standar apakah yang sudah dicapai atau belum
65
dicapai oleh masing-masing guru dalam
merencanakan perangkat pembelajaran, 2) penguatan
dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah
memenuhi standar dalam dalam merencanakan
perangkat pembelajaran, 3) memberikan teguran yang
bersifat mendidik diberikan kepada guru yang
belum memenuhi standard dalam merencanakan
perangkat pembelajaran dan guru diberi
mengoptimalkan kegiatan-kegiatan yang dapat
meningkatkan kemampuannya dalam merancang
perangkat pembelajaran seperti kegiatan KKG serta
pembinaan interent dari kepala sekolah.
Tindak lanjut hasil analisis supervisi
observasi kelas merupakan pemanfaatan hasil
supervisi. Secara garis besar tindak lanjut hasil
supervisi adalah dalam bentuk: Kegiatan pembinaan,
yang dapat berupa pembinaan langsung dan tidak
langsung. 1) Pembinaan langsung: pembinaan ini
dilakukan terhadap hal-hal yang sifatnya khusus,
yang perlu perbaikan yang sifatnya segera, 2)
Pembinaan tidak langsung : pembinaan ini dilakukan
terhadap hal-hal yang sifatnya umum yang perlu
perbaikan dan perhatian setelah memperoleh hasil
analisis supervise, dalam bentuk penggunaan
pendekatan, metoda mengajar yang baik,
penggunaan media dan sumber belajar.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Mohammad Mustofa. 2012. Peran
Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Supervisi untuk
66
Meningkatkan Motivasi Kerja Guru di SMAN 2 Malang.
Kesimpulan penelitian tentang peran kepala sekolah
dalam pelaksanaan supervisi untuk meningkatkan
motivasi kerja guru di SMA Negeri 2 Malang adalah: (1)
teknik supervisi yang digunakan kepala sekolah untuk
meningkatkan motivasi kerja guru di SMAN 2 Malang
yaitu teknik supervisi observasi kelas, teknik supervisi
pertemuan individu dan rapat guru; (2) faktor
penunjang Kepala SMA Negeri 2 Malang melakukan
supervisi adalah dalam menjalankan tugas dan
kewajiban sebagai kepala sekolah, menunjukkan
perhatian kepada guru, menimbulkan rasa
kekeluargaan antara kepala sekolah dan guru. Selain
itu dengan melaksanakan supervisi maka kepala
sekolah bisa mengetahui permasalahan guru dalam
kegiatan mengajar dan memberikan solusi kepada
guru tersebut sehingga dapat membantu
meningkatkan kemampuan mengajar guru tersebut;
(3) faktor-faktor penghambat yang dihadapi kepala
sekolah dalam pelaksanaan supervisi untuk
meningkatkan motivasi kerja guru di SMA Negeri 2
Malang, terutama adalah masalah waktu pertemuan
untuk supervisi observasi kelas dan supervisi
pertemuan individu dan (4) solusi yang digunakan oleh
kepala sekolah dalam mengatasi faktor penghambat
untuk meningkatkan motivasi kerja guru adalah
dengan mengatur ulang jadwal supervisi observasi
kelas dan supervisi pertemuan individu di hari lain,
karena kedua supervisi tersebut wajib dilakukan.
67
68