bab iv hasil penelitian dan...

12
20 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kesongo 1 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD Negeri Kesongo 1 yakni kelas 5A 21 siswa dan kelas 5B 18 siswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5A sebagai kelas eksperimen berjumlah 21 siswa dan siswa kelas 5B sebagai kelas kontrol berjumlah 18 siswa. Rekapitulasi jumlah siswa kelas 5 SD Negeri Kesongo 1 tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Data Subyek Penelitian SD Negeri Kesongo 1 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Kelas Kelompok Jenis Kelamin Jumlah siswa Laki-laki Perempuan 5A Eksperimen 8 13 21 5B Kontrol 10 8 18 Jumlah Seluruhnya 39 4.2 Analisis Validitas Data Sebelum digunakan sebagai instrumen dalam pengambilan data, instrumen pretest dan posttest terlebih dahulu dilakukan validasi isi melalui penilaian yang dilakukan oleh para ahli. Dalam penilaian ini, validasi instrumen tes dilakukan oleh dua ahli, yaitu bapak Suwasono selaku dosen matematika dan Ibu Vera selaku guru matematika di sekolah tempat penelitian. Hasil validasi menunjukkan bahwa instrumen penelitian berupa tes yaitu pretest yang berbentuk uraian sebanyak 5 butir soal tentang materi jaring-jaring bangun ruang telah dipenuhi serta hasil validasi instrumen penelitian berupa tes yaitu posttest yang berbentuk uraian sebanyak 5 butir soal tentang materi kesebangunan juga telah dipenuhi.

Upload: tranngoc

Post on 27-Jun-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15958/4/T1_292011029_BAB IV.pdfterlebih dahulu dilakukan validasi isi melalui penilaian yang dilakukan

20

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kesongo 1 Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD Negeri

Kesongo 1 yakni kelas 5A 21 siswa dan kelas 5B 18 siswa. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5A sebagai kelas eksperimen

berjumlah 21 siswa dan siswa kelas 5B sebagai kelas kontrol berjumlah 18 siswa.

Rekapitulasi jumlah siswa kelas 5 SD Negeri Kesongo 1 tersebut dapat dilihat

pada tabel 4.1.

Tabel 4.1

Data Subyek Penelitian SD Negeri Kesongo 1 Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang

Kelas Kelompok Jenis Kelamin

Jumlah siswa Laki-laki Perempuan

5A Eksperimen 8 13 21

5B Kontrol 10 8 18

Jumlah Seluruhnya 39

4.2 Analisis Validitas Data

Sebelum digunakan sebagai instrumen dalam pengambilan data, instrumen

pretest dan posttest terlebih dahulu dilakukan validasi isi melalui penilaian yang

dilakukan oleh para ahli. Dalam penilaian ini, validasi instrumen tes dilakukan

oleh dua ahli, yaitu bapak Suwasono selaku dosen matematika dan Ibu Vera

selaku guru matematika di sekolah tempat penelitian.

Hasil validasi menunjukkan bahwa instrumen penelitian berupa tes yaitu

pretest yang berbentuk uraian sebanyak 5 butir soal tentang materi jaring-jaring

bangun ruang telah dipenuhi serta hasil validasi instrumen penelitian berupa tes

yaitu posttest yang berbentuk uraian sebanyak 5 butir soal tentang materi

kesebangunan juga telah dipenuhi.

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15958/4/T1_292011029_BAB IV.pdfterlebih dahulu dilakukan validasi isi melalui penilaian yang dilakukan

21

4.3 Analisis Pretest

4.3.1 Statistik Deskriptif Pretest

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

(Sugiyono 2009: 147). Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data

yaitu dengan nilai tes kemampuan awal yaitu dengan pretest. Nilai pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol diuji sehingga diperoleh gambaran mengenai

keadaan kedua kelas tersebut. Nilai tes kemampuan awal didapat dari nilai pretest

siswa materi jaring-jaring bangun ruang. Hasil analisis deskriptif pretest dapat

dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2

Hasil Analisis Deskriptif Pretest

Descriptives Nilai

N Mean Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

1 21 71,90 11,670 2,547 66,59 77,22 50 90

2 18 66,11 10,369 2,444 60,95 71,27 50 90

Total 39 69,23 11,329 1,814 65,56 72,90 50 90

Berdasarkan tabel 4.2, nilai minimum kelas kontrol sebesar 50 sedangkan nilai

minimum kelas eksperimen sebesar 50 dan nilai maksimum kelas kontrol sebesar

90, sedangkan untuk nilai maksimum kelas eksperimen sebesar 90. Rata-rata dari

kelas kontrol sebesar 66,11 sedangkan nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar

71,90. Nilai standar deviasi kelas kontrol adalah 10,369 sedangkan nilai standar

deviasi kelas eksperimen adalah 11,670.

4.3.2 Uji Normalitas Instrumen

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan hasil nilai pretest kelas

kontrol dan kelas eksperimen. Uji normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk.

Instrumen pretest kelas kontrol dan eksperimen dihitung menggunakan bantuan

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15958/4/T1_292011029_BAB IV.pdfterlebih dahulu dilakukan validasi isi melalui penilaian yang dilakukan

22

Software SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 20. Hasil uji

normalitas pretest dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest

Tests of Normality

Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nilai 1 ,197 21 ,032 ,919 21 ,084

2 ,222 18 ,019 ,907 18 ,077

a. Lilliefors Significance Correction

Dari tabel 4.3 didapat nilai signifikan pretest kelas eksperimen yaitu 0,084 < 0,05.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa nilai pretest kelas eksperimen berdistribusi

normal, sedangkan kelas kontrol nilai signifikan 0,077 < 0,05 maka data dari kelas

eksperimen berdistribusi normal.

4.3.3 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan hasil pretest SD

Negeri Kesongo 1 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang kelas 5A (sebagai

kelas eksperimen) dan hasil nilai pretest kelas 5B (sebagai kelas kontrol). Hasil

uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4

Hasil Uji Homogenitas Nilai Pretest

Test of Homogeneity of Variances Nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

,108 1 37 ,745

Berdasarkan tabel 4.4 Test of Homogenitas of Variance dapat diketahui bahwa

signifikansi sebesar 0,745. Karena signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai

varian yang sama (homogen).

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15958/4/T1_292011029_BAB IV.pdfterlebih dahulu dilakukan validasi isi melalui penilaian yang dilakukan

23

4.3.4 Uji Beda Rata-rata nilai Pretest

Hasil uji hipotesis dari data nilai posttest kelas eksperimen dan kelas

kontrol dengan uji independent sample t-test dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5

Hasil Uji Beda Rata-rata Pretest Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Nilai

Equal

variances

assumed

,108 ,745 1,626 37 ,112 5,794 3,563 -1,425 13,012

Equal

variances

not

assumed

1,641 36,941 ,109 5,794 3,530 -1,358 12,946

Berdasarkan tabel 4.5 uji beda rata-rata dapat dilihat bahwa F hitung Levene’s

Test sebesar 0,108 dengan nilai signifikan 0,745 > 0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa kedua populasi memiliki varian yang sama atau homogen. Berdasarkan

tabel terlihat bahwa nilai t adalah 1,626 dengan signifikan 0,112 > 0,05 berarti H0

diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang

signifikan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

4.3.5 Deskripsi Hasil Penelitian

Penggambaran distribusi skor pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol

diklasifikasikan berdasarkan perolehan nilai pretest. Sebelum menampilkan skor

pretest siswa dalam bentuk interval harus menentukan interval yang akan

digunakan. Interval dalam distribusi skor pretest siswa kelas eksperimen dan kelas

kontrol menggunakan rumus interval menurut Sudijono (2008: 110), sebagai

berikut:

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15958/4/T1_292011029_BAB IV.pdfterlebih dahulu dilakukan validasi isi melalui penilaian yang dilakukan

24

Batas 1 = mean + 0,5. SD (batas atas)

Batas 2 = mean – 0,5. SD (batas bawah)

Setelah menentukan batas atas dan bawah maka diperoleh tiga kelas interval

yang dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu rendah, sedang dan tinggi. Berikut

adalah tabel 4.6.

Tabel 4.6

Hasil Analisis Deskriptif Pretest

Descriptives Nilai

N Mean Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

1 21 71,90 11,670 2,547 66,59 77,22 50 90

2 18 66,11 10,369 2,444 60,95 71,27 50 90

Total 39 69,23 11,329 1,814 65,56 72,90 50 90

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas dapat ditentukan interval skor pretest siswa sebagai

berikut:

Batas 1 = mean + 0,5. SD

= 69,23 + (0,5. 11,329)

= 69,23 + 5,6645

= 74,89 (75)

Batas 2 = mean – 0,5. SD

= 69,23 - (0,5. 11,329)

= 69,23 - 5,6645

= 63,66 (64)

Maka interval kategori skor pretest siswa sebagai berikut:

Tinggi = nilai > 75

Sedang = 64 < nilai < 75

Rendah = < 64

Hasil pengukuran pretest dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7

Kategori Nilai Pretest Siswa Kelas V SD Kesongo 1

Kategori Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

F % F %

Tinggi 8 38 3 17

Sedang 8 38 6 33

Rendah 5 24 9 50

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15958/4/T1_292011029_BAB IV.pdfterlebih dahulu dilakukan validasi isi melalui penilaian yang dilakukan

25

Gambar 4.1 Diagram pretest

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan pretest siswa kategori tinggi kelas

eksperimen 8 siswa (38%), sedang 8 siswa (38%) dan rendah 5 siswa (24%).

Kategori tingi kelas kontrol 3 siswa (17%), sedang 6 siswa (33%), dan rendah 9

siswa (50%).

4.4 Analisis Posttest

4.4.1 Analisis Deskriptif Posttest

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

(Sugiyono 2009: 147). Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data

yaitu dengan nilai tes kemampuan akhir yaitu dengan posttest. Nilai posttest kelas

eksperimen dan kelas kontrol diuji sehingga diperoleh gambaran mengenai

keadaan kedua kelas tersebut. Nilai tes kemampuan akhir didapat dari nilai

posttest siswa materi kesebangunan. Hasil analisis deskriptif posttest dapat dilihat

pada tabel 4.8.

Tabel 4.8

Hasil Analisis Deskriptif Posttest

Descriptives Nilai

N Mean Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

1 21 74,05 11,360 2,479 68,88 79,22 50 90

2 18 67,22 9,111 2,147 62,69 71,75 50 85

Total 39 70,90 10,814 1,732 67,39 74,40 50 90

0

20

40

60

80

100

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21

Nila

i

Jumlah Siswa

Diagram Pretest

Eksperimen

kontrol

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15958/4/T1_292011029_BAB IV.pdfterlebih dahulu dilakukan validasi isi melalui penilaian yang dilakukan

26

Berdasarkan tabel 4.8, nilai minimum kelas kontrol sebesar 50 sedangkan nilai

minimum kelas eksperimen sebesar 50 dan nilai maksimum kelas kontrol sebesar

85, sedangkan untuk nilai maksimum kelas eksperimen sebesar 90. Rata-rata dari

kelas kontrol sebesar 67,22 sedangkan nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar

74,05. Nilai standar deviasi kelas kontrol adalah 9,111 sedangkan nilai standar

deviasi kelas eksperimen adalah 11,360.

4.4.2 Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan hasil nilai posttest kelas

kontrol dan kelas eksperimen. Uji normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk.

Instrumen posttest kelas kontrol dan eksperimen dihitung menggunakan bantuan

Software SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 20. Hasil uji

normalitas pretest dapat dilihat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9

Hasil Uji Normalitas Nilai Posttest

Tests of Normality

Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nilai 1 ,176 21 ,088 ,919 21 ,081

2 ,214 18 ,029 ,925 18 ,160

a. Lilliefors Significance Correction

Dari tabel 4.9 didapat nilai signifikan posttest kelas eksperimen yaitu 0,081 <

0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa nilai posttest kelas eksperimen

berdistribusi normal, sedangkan kelas kontrol nilai signifikan 0,160 < 0,05 maka

data dari kelas eksperimen berdistribusi normal.

4.4.3 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan hasil posttest SD

Negeri Kesongo 1 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang kelas 5A (sebagai

kelas eksperimen) dan hasil nilai posttest kelas 5B (sebagai kelas kontrol). Hasil

uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 4.10.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15958/4/T1_292011029_BAB IV.pdfterlebih dahulu dilakukan validasi isi melalui penilaian yang dilakukan

27

Tabel 4.10

Hasil Uji Homogenitas Nilai Posttest

Test of Homogeneity of Variances Nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1,450 1 37 ,236

Berdasarkan tabel 4.10 Test of Homogenitas of Variance dapat diketahui bahwa

signifikansi sebesar 0,236. Karena signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai

varian yang sama (homogen).

4.4.4 Uji Beda Rata-Rata

Hasil uji hipotesis dari data nilai posttest kelas eksperimen dan kelas

kontrol dengan uji independent sample t-test dapat dilihat pada tabel 4.11.

Tabel 4.11

Hasil Uji Beda Rata-rata Instrumen Posttest

Independent Samples Test Levene's

Test for

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Nilai

Equal

variances

assumed

1,450 ,236 2,046 37 ,048 6,825 3,336 ,065 13,586

Equal

variances

not

assumed

2,081 36,860 ,044 6,825 3,280 ,179 13,472

Berdasarkan tabel 4.11 uji beda rata-rata dapat dilihat bahwa F hitung Levene’s

Test sebesar 1,450 dengan nilai signifikan sebesar 0,236 > 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki varian yang sama atau homogen.

Berdasarkan tabel terlihat bahwa nilai t adalah 2,046 dengan signifikan 0,048 <

0,05 berarti H0 ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15958/4/T1_292011029_BAB IV.pdfterlebih dahulu dilakukan validasi isi melalui penilaian yang dilakukan

28

4.4.5 Deskripsi Hasil Penelitian

Penggambaran distribusi skor posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol

diklasifikasikan berdasarkan perolehan nilai posttest. Sebelum menampilkan skor

posttest siswa dalam bentuk interval harus menentukan interval yang akan

digunakan. Interval dalam distribusi skor posttest siswa kelas eksperimen dan

kelas kontrol menggunakan rumus interval menurut Sudijono (2008: 110), sebagai

berikut:

Batas 1 = mean + 0,5. SD (batas atas)

Batas 2 = mean – 0,5. SD (batas bawah)

Setelah menentukan batas atas dan bawah maka diperoleh tiga kelas interval

yang dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu rendah, sedang dan tinggi. Berikut

adalah tabel 4.12.

Tabel 4.12

Hasil Analisis Deskriptif Posttest

Descriptives Nilai

N Mean Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

1 21 74,05 11,360 2,479 68,88 79,22 50 90

2 18 67,22 9,111 2,147 62,69 71,75 50 85

Total 39 70,90 10,814 1,732 67,39 74,40 50 90

Berdasarkan Tabel 4.12 di atas dapat ditentukan interval skor posttest siswa

sebagai berikut:

Batas 1 = mean + 0,5. SD

= 70,90 + (0,5. 10,814)

= 70,90 + 5,407

= 76,307 (76)

Batas 2 = mean – 0,5. SD

= 70,90 - (0,5. 10,814)

= 70,90 – 5,407

= 65,493 (65)

Maka interval kategori skor posttest siswa sebagai berikut:

Tinggi = nilai > 76

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15958/4/T1_292011029_BAB IV.pdfterlebih dahulu dilakukan validasi isi melalui penilaian yang dilakukan

29

Sedang = 65 < nilai < 76

Rendah = < 65

Hasil pengukuran posttest dapat dilihat pada tabel 4.13.

Tabel 4.13

Kategori Postttest Siswa Kelas V SD Kesongo 1

Kategori Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

F % F %

Tinggi 10 48 3 17

Sedang 7 33 6 33

Rendah 4 19 9 50

4.2 Diagram Posttest

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan posttest siswa kategori tinggi kelas

eksperimen 10 siswa (48%), sedang 7 siswa (33%) dan rendah 4 siswa (19%).

Kategori tingi kelas kontrol 3 siswa (17%), sedang 6 siswa (33%), dan rendah 9

siswa (50%).

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata hasil

pembelajaran matematika antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang tidak

berhubungan, maka dilakukan penelitian terhadap kedua kelas tersebut. Masing-

masing kelas diberi perlakuan yang berbeda, yaitu kelas eksperimen diberi

0

20

40

60

80

100

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21

Nila

i

Jumlah Siswa

Diagram Posttest

Eksperimen

Kontrol

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15958/4/T1_292011029_BAB IV.pdfterlebih dahulu dilakukan validasi isi melalui penilaian yang dilakukan

30

perlakuan dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)

sedangkan di kelas kontrol menggunakan metode konvensional tetapi dengan

materi pembelajaran yang sama yaitu Kesebangunan. Setelah dilakukan

pembelajaran pada kedua kelas tersebut, kemudian kedua kelas diberikan tes

(posttest), yang nantinya data hasil posttest tersebut digunakan untuk kepentingan

analisis serta pengujian hipotesis.

Data untuk tes kemampuan awal didapat dari hasil pretest pada materi jaring-

jaring bangun ruang oleh siswa kelas 5A dan 5B SD Negeri Kesongo 01. Data

tersebut kemudian akan diolah untuk mengetahui kemampuan awal pada kedua

kelas tersebut. Uji normalitas pretest siswa kelas 5 SD Negeri Kesongo 01

didapatkan bahwa kedua kelas berdistribusi normal, hal ini dibuktikan dengan

nilai signifikan kelas kontrol 0,077 > 0,05 dan kelas eksperimen 0,84 > 0,05. Hasil

analisis pretest dari kedua kelas tersebut homogen, dapat dilihat dari nilai

signifikan 0,745 > 0,05. Setelah mengetahui kemampuan awal siswa dengan

diberikan pretest kedua kelas tersebut diberikan posttest, Uji normalitas posttest

didapatkan bahwa kedua kelas tersebut berdistribusi normal, hal ini dapat dilihat

nilai signifikan kelas kontrol 0,160 > 0,05 dan kelas eksperimen 0,081 > 0,05.

Hasil analisis posttest dari kedua kelas tersebut homogen, dapat dilihat dari nilai

signifikan 0,236 > 0,05.

Perhitungan uji beda rata-rata dilakukan dengan menggunakan uji-t pada hasil

posttest kelas eksperimen dan posttest kelas kontrol, diperoleh hasil nilai t adalah

2,046 dengan signifikan 0,048 < 0,05 maka H0 ditolak, hal ini berarti terdapat

perbedaan nilai rata-rata antara siswa yang diajar dengan menggunakan model

Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dengan metode pembelajaran

konvensional. Dengan melihat rata-rata kedua kelas dimana kelas eksperimen

rata-ratanya lebih tinggi yaitu 74,05, sedangkan kelas kontrol yang rata-ratanya

hanya 67,22, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar

matematika siswa yang diajar dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis

Masalah (PBM) dengan metode konvensional kelas 5 SD Negeri Kesongo 01.

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/15958/4/T1_292011029_BAB IV.pdfterlebih dahulu dilakukan validasi isi melalui penilaian yang dilakukan

31

Model Pembelajaran Berbasis masalah merupakan salah satu model

pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah nyata

sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri serta dapat

menumbuhkembangkan kemampuan berpikir siswa. Proses pembelajaran yang

menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah adalah pembelajaran berbasis

masalah yang dikembangkan untuk membantu siswa dalam mengembangkan

kemampuan berpikir serta dalam memecahkan masalah. Dalam proses

pembelajaran siswa lebih aktif serta tertarik dalam mengikuti pelajaran. Secara

umum pelaksanaan pembelajaran terdiri dari tiga tahapan, yaitu kegiatan awal,

kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Lima tahapan model Pembelajaran Berbasis

Masalah yaitu: orientasi siswa pada masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar,

membimbing penyelidikan individual dan kelompok, mengembangkan dan

menyajikan hasil karya serta menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan

masalah.

Berdasarkan uraian dan perolehan hasil pengujian hipotesis disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh penggunaan model Pembelajaran Berbasis Masalah

terhadap hasil belajar matematika siswa kelas 5 SD Kesongo 01 Kecamatan

Tuntang Kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran 2014/2015.