bab iv hasil penelitian dan pembahasanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/758/5/t1_262010731_bab...

19
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Hasil belajar Matematika siswa kelas V SD Negeri 3 Rejosari Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian belumlah tuntas. Hal ini dikarenakan siswa kurang aktif, kurang kreatif, kurang berani mengajukan pertanyaan dan kurang berani menjawab pertanyaan. Sehingga hasil belajar Matematika siswa rendah, yang dapat dilihat dari Tabel 5 di bawah ini: Tabel : 5 Distribusi frekuensi hasil belajar Matematika siswa kelas 3 SD Negeri 3 Rejosari Pra Siklus No. Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 15 39% 2 Tidak tuntas 24 61% Jumlah 38 100% Nilai maksimum 80 Nilai minimum 35 Nilai rata-rata 53 Siswa yang nilainya diatas KKM atau yang tuntas hasil belajarnya pada pelajaran Matematika hanya 15 siswa atau 39% siswa dalam kelas, sedangkan siswa yang belum

Upload: hanhan

Post on 07-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

���

� �

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

4.1.1 Kondisi Awal

Hasil belajar Matematika siswa kelas V SD Negeri 3 Rejosari Kecamatan Grobogan

Kabupaten Grobogan sebelum diadakan penelitian belumlah tuntas. Hal ini dikarenakan

siswa kurang aktif, kurang kreatif, kurang berani mengajukan pertanyaan dan kurang

berani menjawab pertanyaan. Sehingga hasil belajar Matematika siswa rendah, yang

dapat dilihat dari Tabel 5 di bawah ini:

Tabel : 5 Distribusi frekuensi hasil belajar Matematika siswa kelas 3 SD Negeri 3 Rejosari

Pra Siklus

No. Ketuntasan Frekuensi Persentase

1 Tuntas 15 39%

2 Tidak tuntas 24 61%

Jumlah 38 100%

Nilai maksimum 80

Nilai minimum 35

Nilai rata-rata 53

Siswa yang nilainya diatas KKM atau yang tuntas hasil belajarnya pada pelajaran

Matematika hanya 15 siswa atau 39% siswa dalam kelas, sedangkan siswa yang belum

tuntas 24 siswa atau 61

nilai rata-rata siswa dalam kelas hanya

disajikan gambar 2 di bawah ini

Ketuntasan Belajar

Dari data yang diperoleh pada hasil belajar pra siklus

guru ingin meningkatkan lagi

3 Rejosari. Peningkatan

model pembelajaran Group Investigation

4.1.2 Pelaksanaan Siklus I

(1) Perencanaan

a. Menyusun rencana pembelajaran

b. Menentukan alat bantu pelajaran yang menunjang materi pembelajaran.

c. Menentukan kolaborasi dengan teman guru di sekolah sebagai tim peneliti.

d. Membuat/menyusun lembar kerja siswa.

� �

61%. Nilai tertinggi hanya 80 sedangkan nilai terendah

rata siswa dalam kelas hanya 53. Ketuntasan belajar Matematika

disajikan gambar 2 di bawah ini :

Gambar : 2 Ketuntasan Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 3 Rejosari

Dari data yang diperoleh pada hasil belajar pra siklus yang telah dilakukan, maka

ingin meningkatkan lagi ketuntasan hasil belajar Matematika siswa kelas

ningkatan tersebut dapat diwujudkan dengan melakukan tindakan dengan

Group Investigation dalam pembelajaran.

Pelaksanaan Siklus I

Menyusun rencana pembelajaran

Menentukan alat bantu pelajaran yang menunjang materi pembelajaran.

Menentukan kolaborasi dengan teman guru di sekolah sebagai tim peneliti.

at/menyusun lembar kerja siswa.

30

���

sedangkan nilai terendah 35 dengan

Matematika siswa dapat

3 Rejosari Pra Siklus

yang telah dilakukan, maka

siswa kelas V SD Negeri

kan dengan melakukan tindakan dengan

Menentukan alat bantu pelajaran yang menunjang materi pembelajaran.

Menentukan kolaborasi dengan teman guru di sekolah sebagai tim peneliti.

���

� �

e. Menyusun tes akhir pelajaran.

(2) Pelaksanaan

Pada pertemuan ini dilaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Adapun langkah-langkah

pelaksanaan adalah sebagai berikut :

Kegiatan Awal :

a. Menyiapkan kondisi kelas dan peralatan mengajar.

b. Memberi motivasi.

c. Melakukan apersepsi.

d. Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran.

Kegiatan Inti :

a. Membagi siswa dalam kelompok.

b. Merumuskan masalah/tugas yang dipelajari dan mengorganisasikan kelas.

c. Memberikan tugas kelompok.

d. Melakukan observasi terhadap objek yang ditunjukkan guru.

e. Diskusi kelompok siswa.

f. Menganalisis hasil pengamatannya dan menyimpulkan materi berdasarkan

pengalaman yang diperoleh.

g. Demonstrasi dan menyajikan hasil kerja kelompok didepan kelas.

h. Tanggapan, pertanyaan dan masukan dari kelompok lain.

i. Melakukan tindak lanjut.

Kegiatan Akhir :

a. Memberikan penguatan terhadap materi.

b. Melakukan evaluasi.

(3) Hasil Tindakan

a. Observer mengamati proses perbaikan pembelajaran yang terutama difokuskan

pada kegiatan guru dalam penggunaan pembelajaran kooperatif model pembelajaran

Group Investigation.

b. Observer mencatat semua temuan pada saat pembelajaran.

Dari pengamatan guru saat mengajar diperoleh temuan sebagai berikut :

���

� �

1) Dalam penggunaan pembelajaran kooperatif model pembelajaran Group Investigation

guru masih kurang melibatkan siswa.

2) Dalam mengajukan pertanyaan, guru cenderung menunjuk siswa yang sudah bisa

menguasai konsep.

3) Hasil belajar pada siklus I mengalami peningkatan, hal ini bisa dilihat dari jumlah

siswa yang mencapai batas KKM (60)

4) Siswa masih banyak yang belum berani berpendapat atau bertanya jika ada konsep yang

belum dipahami.

5) Motivasi belajar siswa masih rendah karena masih banyak siswa yang kurang

memperhatikan.

4.1.3 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan siklus 1 pertemuan pertama dilaksanakan pada Tanggal 8 Mei 2012,

pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2012, sedangkan pertemuan ketiga

dengan kegiatan perbaikan dan pengayaan dilaksanakan pada tanggal yang sama pada

pertemuan kedua siklus 1. Pada pertemuan pertama dengan materi bangun datar dan

kesebangunan dan simetri pembelajaran yang dilakukan dengan langkah-langkah :

Pertemuan I (Siklus I)

(1) Perencanaan

a. Menyusun rencana pembelajaran

b. Menentukan alat bantu pelajaran yang menunjang materi pembelajaran.

c. Menentukan kolaborasi dengan teman guru di sekolah sebagai tim peneliti.

d. Membuat/menyusun lembar kerja siswa.

e. Menyusun tes akhir pelajaran.

(2) Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus 1 dilakukan selama tiga kali pertemuan antara lain :

Kegiatan Awal :

a. Menyiapkan kondisi kelas dan peralatan mengajar.

b. Memberi motivasi.

c. Melakukan apersepsi.

d. Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran.

���

� �

Kegiatan Inti :

a. Membagi siswa dalam kelompok.

b. Merumuskan masalah/tugas yang dipelajari dan mengorganisasikan kelas.

c. Memberikan tugas kelompok.

d. Melakukan observasi terhadap objek yang ditunjukkan guru.

e. Diskusi kelompok siswa.

f. Menganalisis hasil pengamatannya dan menyimpulkan materi berdasarkan

pengalaman yang diperoleh.

g. Demonstrasi dan menyajikan hasil kerja kelompok didepan kelas.

h. Tanggapan, pertanyaan dan masukan dari kelompok lain.

i. Melakukan tindak lanjut.

Kegiatan Akhir :

a. Memberikan penguatan terhadap materi.

b. Melakukan evaluasi.

(3) Hasil Tindakan

c. Observer mengamati proses perbaikan pembelajaran yang terutama difokuskan

pada kegiatan guru dalam penggunaan pembelajaran kooperatif model

pembelajaran Group Investigation.

d. Observer mencatat semua temuan pada saat pembelajaran.

Dari pengamatan guru saat mengajar diperoleh temuan sebagai berikut :

1) Dalam penggunaan pembelajaran kooperatif model pembelajaran Group

Investigation guru masih kurang melibatkan siswa.

2) Dalam mengajukan pertanyaan, guru cenderung menunjuk siswa yang sudah bisa

menguasai konsep.

3) Hasil belajar pada siklus I mengalami peningkatan, hal ini bisa dilihat dari jumlah

siswa yang mencapai batas KKM (60)

4) Siswa masih banyak yang belum berani berpendapat atau bertanya jika ada konsep yang

belum dipahami.

5) Motivasi belajar siswa masih rendah karena masih banyak siswa yang kurang

memperhatikan.

��

� �

Pertemuan II (Siklus I) (1) Perencanaan

a. Menyusun rencana pembelajaran

b. Menentukan alat bantu pelajaran yang menunjang materi pembelajaran.

c. Menentukan kolaborasi dengan teman guru di sekolah sebagai tim peneliti.

d. Membuat/menyusun lembar kerja siswa.

e. Menyusun tes akhir pelajaran.

(2) Pelaksanaan

Pada pertemuan ini dilaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Adapun langkah-langkah

pelaksanaan adalah sebagai berikut :

Kegiatan Awal :

a. Menyiapkan kondisi kelas dan peralatan mengajar.

b. Memberi motivasi.

c. Melakukan apersepsi.

d. Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran.

Kegiatan Inti :

a. Membagi siswa dalam kelompok.

b. Merumuskan masalah/tugas yang dipelajari dan mengorganisasikan kelas.

c. Memberikan tugas kelompok.

d. Melakukan observasi terhadap objek yang ditunjukkan guru.

e. Diskusi kelompok siswa.

f. Menganalisis hasil pengamatannya dan menyimpulkan materi berdasarkan

pengalaman yang diperoleh.

g. Demonstrasi dan menyajikan hasil kerja kelompok didepan kelas.

h. Tanggapan, pertanyaan dan masukan dari kelompok lain.

i. Melakukan tindak lanjut.

Kegiatan Akhir :

a. Memberikan penguatan terhadap materi.

b. Melakukan evaluasi.

��

� �

(3) Hasil Tindakan

Hasil penilaian aktivitas belajar siswa selama mengikuti model pembelajaran Group

Investigation pada siklus 1 yang dinilai oleh observer dapat dilihat pada Tabel 6 di bawah

ini :

Tabel : 6 Hasil Penilaian Aktivitas Guru Selama Proses model pembelajaran Group

Investigation Siklus 1

Pertemuan Skor yang diperoleh Nilai presentase Kriteria

Pertemuan 1 29 64% Cukup baik

Pertemuan 2 39 84% Baik

Penilaian aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama memperoleh skor 29

dengan nilai presentase 64%. Bisa dikatakan pertemuan pertama aktivitas belajar siswa

kurang karena siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran Group Investigation yang

dilakukan. Pada pertemuan kedua siklus 1 meningkat menjadi 84% dengan kategori cukup

baik. Ini menandakan kegiatan pembelajaran siklus 1 kurang berasil.

Untuk hasil belajar Matematika siswa kelas V SD Negeri 3 Rejosari setelah

memperoleh tindakan siklus 1 sebelum dilakukan perbaikan dan pengayaan dapat dilihat

pada Tabel 7 di bawah ini :

Tabel : 7 Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 3 Rejosari Siklus 1

No. Ketuntasan Frekuensi Persentase

1 Tuntas 27 71%

2 Tidak tuntas 11 29%

Jumlah 38 100%

Nilai maksimem

Nilai minimem

Nilai rata-rata

Tabel 7 menunjukan nilai rata

meningkat dibandingkan nilai rata

belajarnya pada siklus 1 meningkat menjadi

siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus 1 belum ada yang mencapai nilai

maksimum yaitu 100, nilai tertinggi yang didapat beberapa siswa hanya

terendah 46. Perolehan hasil belajar Matematika siswa kelas V SD Negeri 3 Rejosari

melalui model pembelajaran

sudah terlihat meningkat. Hasil tes pada siklus 1 apabila dianalisis berdasarkan ketuntasan

belajar dapat disajikan dalam bentuk Gambar. 2 di bawah ini

Ketuntasan Belajar

Gambar 2 menunjukkan siswa yang tuntas pada siklus 1 mencapai 71% atau 27

siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas hasil belajarnya 29% atau 11 siswa meningkat

dibandingkan hasil belajar pra siklus. Namun demikian hasil yang diperoleh pada Siklus 1

belum mencapai standar yang telah ditetapkan pada indikator kinerja pada penelitian ini.

Indikator keberhasilan penelitian ini dianggap berhasil apabila ketuntasan belajar siswa

80% siswa dalam kelas tuntas hasil belajarnya. Dari data yang diperoleh

� �

93

46

64

Tabel 7 menunjukan nilai rata-rata siswa dalam kelas pada siklus 1

meningkat dibandingkan nilai rata-rata pra siklus yaitu 53. Jumlah siswa yang tuntas

belajarnya pada siklus 1 meningkat menjadi 27 siswa, sementara pada pra siklus hanya

siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus 1 belum ada yang mencapai nilai

maksimum yaitu 100, nilai tertinggi yang didapat beberapa siswa hanya

. Perolehan hasil belajar Matematika siswa kelas V SD Negeri 3 Rejosari

model pembelajaran Group Investigation jumlah siswa yang nilainya memenuhi KKM

sudah terlihat meningkat. Hasil tes pada siklus 1 apabila dianalisis berdasarkan ketuntasan

belajar dapat disajikan dalam bentuk Gambar. 2 di bawah ini :

Gambar : 3 Ketuntasan Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 3 Rejosari

menunjukkan siswa yang tuntas pada siklus 1 mencapai 71% atau 27

siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas hasil belajarnya 29% atau 11 siswa meningkat

dibandingkan hasil belajar pra siklus. Namun demikian hasil yang diperoleh pada Siklus 1

tandar yang telah ditetapkan pada indikator kinerja pada penelitian ini.

Indikator keberhasilan penelitian ini dianggap berhasil apabila ketuntasan belajar siswa

80% siswa dalam kelas tuntas hasil belajarnya. Dari data yang diperoleh

���

rata siswa dalam kelas pada siklus 1 adalah 64

. Jumlah siswa yang tuntas

siswa, sementara pada pra siklus hanya 15

siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus 1 belum ada yang mencapai nilai

maksimum yaitu 100, nilai tertinggi yang didapat beberapa siswa hanya 93 dan nilai

. Perolehan hasil belajar Matematika siswa kelas V SD Negeri 3 Rejosari

jumlah siswa yang nilainya memenuhi KKM

sudah terlihat meningkat. Hasil tes pada siklus 1 apabila dianalisis berdasarkan ketuntasan

3 Rejosari Siklus 1

menunjukkan siswa yang tuntas pada siklus 1 mencapai 71% atau 27

siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas hasil belajarnya 29% atau 11 siswa meningkat

dibandingkan hasil belajar pra siklus. Namun demikian hasil yang diperoleh pada Siklus 1

tandar yang telah ditetapkan pada indikator kinerja pada penelitian ini.

Indikator keberhasilan penelitian ini dianggap berhasil apabila ketuntasan belajar siswa

80% siswa dalam kelas tuntas hasil belajarnya. Dari data yang diperoleh model

���

� �

pembelajaran Group Investigation pada siklus 1 belum berhasil karena ketuntasan belajar

siswa baru mencapai 71%, sehingga penelitian dilanjutkan pada siklus 2.

(4) Hasil Observasi

Pembelajaran model pembelajaran Group Investigation yang dilakukan pada siklus 1

dinilai oleh observer. Diperoleh data dalam pengelolaan model pembelajaran Group

Investigation pada siswa kelas V SD Negeri 3 Rejosari memperoleh skor 32 dengan

presentase nilai 53% pada pertemuan pertama. Dari 15 item yang ditetapkan hanya item

pada kegiatan awal yang dilaksanakan dengan baik, sedangkan pada item kegiatan inti

sampai akhir dilaksanakan kurang maksimal. Pada pertemuan kedua kinerja guru yang

dinilai meningkat dibandingkan pertemuan pertama, yang ditunjukkan dengan skor 42 atau

70% item kegiatan pembelajaran dilaksanakan.

(5) Hasil Refleksi

Refleksi diadakan dengan melibatkan 2 teman sejawat bertujuan untuk mengetahui

segala kekurangan dann kelebihan model pembelajaran Group Investigation dan

mendapatkan kritik dan saran dari teman sejawat selaku observer, agar pada siklus 2

pembelajaran mencapai target yang telah ditentukan. Hasil refleksi tersebut adalah

sebagai berikut ini :

Pertemuan pertama, kegiatan awal pembelajaran berhasil siswa merasa tertarik dan

termotivasi untuk mengikuti pembelajaran yang akan dilakukan karena diberikan motivasi

dengan mengajak siswa bernyanyi. Tetapi kegiatan inti guru kurang maksimal dalam

membagi kelompok siswa diminta membuat kelompok sendiri sehingga kondisi kelas

menjadi ramai, sebagian kelompok siswa merasa kesulitan karena belum mengerti

terhadap pembelajaran yang dilakukan dan siswa tidak berani bertanya pada guru. Pada

kegiatan demonstrasi guru seharusnya menjadi fasilitator tidak hanya melihat siswa yang

presentasi saja. Dalam kegiatan pemberian tanggapan siswa tidak berani memberikan

tanggapan. Dengan adanya masalah tersebut observer memberikan saran pada

pertemuan kedua agar dalam kelompok membagi kelompok guru yang menentukan

pembeuatan kelompok, guru harus berkeliling membantu kelompok siswa yang mengalami

kesulitan. Dan menunjuk kelompok siswa lain untuk memberikan tanggapan. Pada

� �

� �

pertemuan berikutnya guru harus melaksanakan item-item kegiatan yang ditetapkan

dengan maksimal.

Pada pertemuan kedua siklus 1 kegiatan model pembelajaran Group Investigation yang

dilakukan sudah cukup baik tapi kurang maksimal. Khusunya pada waktu kegiatan

pengamatan gambar dalam menyelesaikan lembar tugas masih ada kelompok siswa yang

masih mengalami kesulitan karena guru hanya membantu siswa yang bertanya saja.

Dalam menjadi fasilitator pun kurang maksimal. Pada pertemuan kedua ini mendapat

saran yaitu pada pertemuan-pertemuan siklus 2 guru harus berusaha semaksimal mungkin

melakukan kegiatan-kegiatan yang sudah ditetapkan dalam penelitian ini.

Pada siklus 1 siswa yang tuntas sudah mencapai 71% meningkat dibandingkan

dengan siswa yang tuntas pada pra siklus. Tetapi hasil tersubut belum sesuai dengan

indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu 80% siswa tuntas.

4.1.3. Siklus 2

4.1.3.1 Perencanaan

Perencanaan siklus 2 mempersiapkan perangkat pembelajaran terdiri dari: 1)

rencana pembelajaran hasil refleksi siklus 1 dengan pendekatan inquiri yang

memanfaatkan media gambar yang dilaksanakan tiga kali pertemuan. 2) menyiapkan

lembar kerja siswa, 3) soal tes dengan materi kegunaan hewan dan tumbuhan, 4) lembar

observasi pengelolaan pembelajaran guru dan lembar observasi aktivitas belajar siswa, 5)

menyiapkan media gambar hewan dan tumbuhan yang berguna atau merugikan bagi

manusia. 6) menyiapkan soal perbaikan dan pengayaan.

4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan siklus 2 pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 2012,

pertemuan kedua dilaksanakan pada Tanggal 14 Mei 2012, sedangkan pertemuan ketiga

dengan kegiatan perbaikan dan pengayaan dilaksanakan pada tanggal yang sama pada

pertemuan kedua siklus 2. Pada pertemuan pertama dengan materi bangun ruang

pembelajaran yang dilakukan dengan langkah-langkah sama pada siklus 1 yaitu :

(1) Perencanaan

a. Menyusun rencana pembelajaran

���

� �

b. Menentukan alat bantu pelajaran yang menunjang materi pembelajaran.

c. Menentukan kolaborasi dengan teman guru di sekolah sebagai tim peneliti.

d. Membuat/menyusun lembar kerja siswa.

e. Menyusun tes akhir pelajaran.

(2) Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus 2 dilakukan selama tiga kali pertemuan antara lain :

Kegiatan Awal :

a. Menyiapkan kondisi kelas dan peralatan mengajar.

b. Memberi motivasi.

c. Melakukan apersepsi.

d. Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran.

Kegiatan Inti :

a. Membagi siswa dalam kelompok.

b. Merumuskan masalah/tugas yang dipelajari dan mengorganisasikan kelas.

c. Memberikan tugas kelompok.

d. Melakukan observasi terhadap objek yang ditunjukkan guru.

e. Diskusi kelompok siswa.

f. Menganalisis hasil pengamatannya dan menyimpulkan materi berdasarkan

pengalaman yang diperoleh.

g. Demonstrasi dan menyajikan hasil kerja kelompok didepan kelas.

h. Tanggapan, pertanyaan dan masukan dari kelompok lain.

i. Melakukan tindak lanjut.

Kegiatan Akhir :

a. Memberikan penguatan terhadap materi.

b. Melakukan evaluasi.

(3) Observasi dan Interpretasi

Beberapa aspek yang diamati dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai

berikut.

a. Pengamatan terhadap siswa

1) Kehadiran siswa.

2) Perhatian siswa terhadap guru ketika menerangkan materi pelajaran.

���

� �

3) Banyaknya siswa yang bertanya.

4) Pertanyaan yang disampaikan oleh siswa.

5) Partisipasi siswa dalam bekerjasama di kelompoknya masing-masingyang

dipimpin tutor sebayanya.

b. Pengamatan terhadap guru

1) Kehadiran guru

2) Penampilan guru di depan kelas.

3) Cara menyajikan materi pelajaran

4) Cara pengelolaan kelas.

5) Cara penggunaan alat bantu pelajaran.

6) Kemampuan guru dalam penguasaan materi pelajaran.

7) Suara guru dalam menyampaikan materi pelajaran.

8) Cara guru dalam memberikan bimbingan kelompok.

9) Waktu yang diperlukan guru.

c. Sarana dan prasarana

1) Situasi belajar mengajar.

2) Penataan tempat duduk di kelas.

3) Buku-buku pelajaran yang menunjang.

4) Alat bantu pelajaran yang diperlukan.

5) Gambar-gambar disamping yang menunjang PBM.

Observasi pada setiap siklus 2 diamati satu orang observer. Observasi pada

penelitian ini dilakukan terhadap kegiatan mengajar guru dengan model pembelajaran

Group Investigation yang dilakukan peneliti dan aktivitas belajar siswa pada setiap

pertemuan.

(4) Refleksi

Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis hasil kerja siswa, sehingga untuk

dapat diukur/diketahui kekurangan dan kelebihan yang terdapat pada siklus II.

Pada pertemuan ketiga melakukan perbaikan dan pengayaan dengan

mengelompokkan siswa sesuai dengan hasil evaluasi siklus 2. Meminta kelompok siswa

yang perbaikan untuk mengerjakan soal yang sudah disiapkan dan meminta kelompok

���

� �

siswa yang pengayaan untuk mengerjakan soal yang sudah disiapkan. Kegiatan akhir

mengoreksi hasil perbaikan dan pengayaan siswa.

4.1.3.3 Hasil Tindakan

Hasil penilaian aktivitas belajar siswa selama mengikuti model pembelajaran Group

Investigation pada siklus 2 dapat dilihat pada Tabel 8 di bawah ini :

Tabel : 8 Hasil Penilaian Aktivitas Kinerja Guru dalam Proses model pembelajaran Group

Investigation Siklus 2

Pertemuan Skor yang diperoleh Nilai presentase Kriteria

Pertemuan 1 41 91% Baik sekali

Pertemuan 2 43 95% Baik sekali

Penilaian aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama memperoleh skor 41

dengan nilai presentase 91% dikategorikan baik sekali. Pada pertemuan kedua siklus 2

meningkat, skor menjadi 43 nilai presentasenya 95% dikategori baik sekali.

Hasil belajar Matematika siswa kelas V SD Negeri 3 Rejosari setelah memperoleh

tindakan siklus 2 sebelum dilakukan perbaikan dan pengayaan dapat terjadi pada Tabel 9

di bawah ini :

Tabel : 9 Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 3 Rejosari Siklus 2

No. Ketuntasan Frekuensi Prosestase 1 Tuntas 35 92% 2 Tidak tuntas 3 8%

Jumlah 38 100% Nilai maksimum 100 Nilai minimum 53 Nilai rata-rata 75

Tabel 10 menunjukan nilai rata

meningkat dibandingkan nilai rata

belajarnya pada siklus 2 secara langsung mengala

tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus 1 sudah ada yang mencapai nilai maksimum

yaitu 100 dan nilai terendah

Negeri 3 Rejosari pada siklus 2 melalui

siswa yang nilainya memenuhi KKM meningkat. Hasil tes pada siklus 2 apabila dianalisis

berdasarkan ketuntasan belajar dapat disajikan dalam bentuk Gambar. 4 di bawah ini

Ketuntasan Belajar

Data menunjukkan siswa yang tuntas pada siklus 2

sedangkan siswa yang belum tuntas hasil belajarnya hanya

dibandingkan hasil belajar pada pra siklus dan siklus 1. Jadi dikatakan siklus 2 berhasil,

karena sudah memenuhi indikator kinerja dalam penelitian ini yaitu 80%

4.1.2.4 Hasil Observasi

Pada pertemuan pertama siklus 2 kegiat

pembelajaran Group Investigation

Pada pertemuan pertama mendapat skor

Dari 15 item yang ditetapkan hanya item melakukan evaluasi dan tindak lanjut saja yang

tidak dilakukan, kerana dilakasanakan pada pertemuan kedua dan ketiga. Selain itu masih

� �

Tabel 10 menunjukan nilai rata-rata siswa dalam kelas pada siklus 2 adalah

meningkat dibandingkan nilai rata-rata pra siklus dan siklus 1. Jumlah siswa yang tuntas

belajarnya pada siklus 2 secara langsung mengalami peningkatan menjadi

tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus 1 sudah ada yang mencapai nilai maksimum

yaitu 100 dan nilai terendah 53. Perolehan hasil belajar Matematika siswa

pada siklus 2 melalui model pembelajaran Group Investigation

siswa yang nilainya memenuhi KKM meningkat. Hasil tes pada siklus 2 apabila dianalisis

berdasarkan ketuntasan belajar dapat disajikan dalam bentuk Gambar. 4 di bawah ini

Gambar : 4 Ketuntasan Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 3 Rejosari

Data menunjukkan siswa yang tuntas pada siklus 2 mencapai 92

sedangkan siswa yang belum tuntas hasil belajarnya hanya 8% atau 8

dibandingkan hasil belajar pada pra siklus dan siklus 1. Jadi dikatakan siklus 2 berhasil,

karena sudah memenuhi indikator kinerja dalam penelitian ini yaitu 80% siswa tuntas.

4.1.2.4 Hasil Observasi

Pada pertemuan pertama siklus 2 kegiatan pembelajaran menggunakan

Group Investigation yang dinilai dengan 15 item dilakukan dengan baik.

Pada pertemuan pertama mendapat skor 41 dengan presentasi 91% dikategorikan baik.

Dari 15 item yang ditetapkan hanya item melakukan evaluasi dan tindak lanjut saja yang

tidak dilakukan, kerana dilakasanakan pada pertemuan kedua dan ketiga. Selain itu masih

���

rata siswa dalam kelas pada siklus 2 adalah 75

rata pra siklus dan siklus 1. Jumlah siswa yang tuntas

mi peningkatan menjadi 35 siswa.. Nilai

tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus 1 sudah ada yang mencapai nilai maksimum

. Perolehan hasil belajar Matematika siswa kelas V SD

Group Investigation jumlah

siswa yang nilainya memenuhi KKM meningkat. Hasil tes pada siklus 2 apabila dianalisis

berdasarkan ketuntasan belajar dapat disajikan dalam bentuk Gambar. 4 di bawah ini :

3 Rejosari Siklus 2

92% atau 35 siswa,

8 siswa meningkat

dibandingkan hasil belajar pada pra siklus dan siklus 1. Jadi dikatakan siklus 2 berhasil,

siswa tuntas.

an pembelajaran menggunakan model

yang dinilai dengan 15 item dilakukan dengan baik.

% dikategorikan baik.

Dari 15 item yang ditetapkan hanya item melakukan evaluasi dan tindak lanjut saja yang

tidak dilakukan, kerana dilakasanakan pada pertemuan kedua dan ketiga. Selain itu masih

���

� �

ada item pada kegiatan inti kurang maksimal yaitu : merumuskan masalah dan menjadi

fasilitator. Pada pertemuan kedua kinerja guru yang dinilai sangat baik.

4.1.2.5 Hasil Refleksi

Refleksi diadakan dengan melibatkan 2 teman sejawat bertujuan untuk mengetahui

segala kekurangan dann kelebihan model pembelajaran Group Investigation dan

mendapatkan kritik dan saran dari teman sejawat selaku observer. Hasil refleksi siklus 2

sebagai berikut :

Pada kegiatan inti pertemuan pertama siklus 2 kondisi kelas siswa semakin baik

yang ditunjukkan dari siswa aktif dan berani bertanya pada guru terhadap kesulitan yang

dihadapi. Sebagian besar siswa sudah berani memberikan tanggapan pada kelompok

siswa yang demonstrasi. Siswa tidak mengalami kesulitan, siswa merasa senang terhadap

model pembelajaran Group Investigation yang ditunjukkan dari banyak siswa yang aktif

dan tidak bingung. Masih ada beberapa item yang belum dilaksanakan dengan maksimal,

sehingga pada pertemuan berikutnya harus dilaksanakan guru dengan maksimal.

Pada pertemuan kedua siklus 2 pelaksanaan model pembelajaran Group

Investigation berhasil dilaksanakan, yang ditunjukkan dari hasil evaluasi siklus 2 yaitu

siswa yang tuntas mencapai 92% sudah sesuai dengan indikator yang sudah ditetapkan.

4.2. Hasil Analisis Data

4.2.1. Hasil Penilaian Kenerja Guru dalam model pembelajaran Group Investigation

Setelah diamati atau dicatat oleh observer aktivitas guru dalam mengajar dengan

model pembelajaran Group Investigation pada setiap pertemuan siklus 1 dan 2 diperoleh

data yang tampak tabel dan 10 di bawah ini :

Tabel : 10

Perbandingan Kegiatan Guru dalam Model Pembelajaran Group Investigation Siklus 1 dan Siklus 2

Aktivitas Mengajar Nilai Presentase Kriteria

Siklus 1 Pertemuan ke 1 64% Cukup baik Siklus 1 pertemuan ke 2 84% Baik Siklus 2 pertemuan ke 1 91% Baik Sekali Siklus 2 pertemuan ke 2 95% Baik sekali

��

� �

Dilihat dari hasil tersebut bahwa kegiatan guru mengajar dengan model

pembelajaran Group Investigation pada siklus 1 pertemuan pertama yaitu 64% dengan

kategori kurang dan pertemuan kedua 84% dengan kategori cukup baik. Sedangkan pada

siklus 2 mengalami peningkatan pada pertemuan pertama menjadi 91% dengan kategori

baik sekali dan pada pertemuan kedua 95% dengan kategori baik sekali. Dapat

disimpulkan kegiatan model pembelajaran Group Investigation dari setiap pertemuan

mengalami peningkatan yang ditunjukkan dari nilai presentase kegiatan guru mengajar.

Jika dilihat dari indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu 80% dari seluruh kegiatan

model pembelajaran Group Investigation, maka dapat dikatakan kegiatan pembelajaran

siklus 2 berhasil.

4.2.2. Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 3 Rejosari

Hasil pengumpulan data tentang hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 3 Rejosari

sebelum dan sesudah diadakan tindakan tersaji pada Tabel 11 di bawah ini :

Tabel : 11 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 3 Rejosari

Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

No. Ketuntasan Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Frekuensi Prosestase Frekuensi Prosestase Frekuensi Prosestase

1 Tuntas 15 39% 27 71% 35 92% 2 Tidak tuntas 24 61% 11 29% 3 8%

Jumlah 38 100% 38 100% 38 100% Nilai maksimum 80 93 100 Nilai minimum 33 46 53 Nilai rata-rata 53 64 75

Ketuntasan klasikal hasil belajar Matematika siswa kelas V SD Negeri 3 Rejosari

sebelum diadakan tindakan adalah 39%, setelah dilakukan tindakan dengan model

pembelajaran Group Investigation pada siklus 1 ketuntasan belajar Matematika siswa

menjadi 71%. Sedangkan pada siklus 2 adalah 93%.

Jumlah siswa yang tuntas pada pra siklus 15 siswa dan yang tidak tuntas 24 siswa,

ketuntasan hasil belajar Matematika meningkat pada siklus 1 menjadi 27 siswa sedangkan

��

� �

siklus 2 meningkat lagi menjadi 35 siswa. Nilai rata-rata Matematika juga mengalami

peningkatan dari pra siklus yaitu 53 meningkat setelah diberikan tindakan pada siklus 1

menjadi 64, sedangkan siklus 2 meningkat menjadi 75.

4.3. Pembahasan

4.3.1 Pelaksanaan model pembelajaran Group Investigation

Pertemuan pada siklus 1 model pembelajaran Group Investigation dilakukan

selama tiga kali pertemuan, dari refleksi pengamatan pada siklus 1 diperoleh hasil temuan

sebagai berikut : Pada siklus 1 siswa dalam mengikuti pembelajaran masih banyak yang

ramai, kurang memperhatikan penjelasan dari guru, dan siswa belum mengerti terhadap

pembelajaran yang dilakukan karena belum terbiasa dan siswa banyak bercanda, bercerita

dengan teman lain. Dalam kegiatan diskusi hanya siswa tertentu saja yang mengerjakan

dalam kelompok, sedangkan siswa yang lain hanya bercanda sendiri menggantungkan

tugas kelompok pada ketua kelompok untuk menyelesaikannya. Pada kegiatan

demonstrasi guru seharusnya menjadi fasilitator tidak hanya melihat siswa yang presentasi

saja. Dalam kegiatan pemberian tanggapan siswa tidak berani memberikan tanggapan.

Siswa kurang berani bertanya pada waktu mengalami kesulitan.

Setelah guru mengetahui kelemahan/kekurangan pembelajaran yang dilakukan

pada siklus 1 yang ditunjukkan dari hasil observasi penilaian kinerja guru yang dinilai oleh

observer dengan skor 29 presentase 64% dengan kategori kurang pada pertemuan

pertama. Dari 15 item yang ditetapkan hanya item pada kegiatan awal yang dilaksanakan

dengan baik, sedangkan pada item kegiatan inti sampai akhir dilaksanakan kurang

maksimal. Pada pertemuan kedua kinerja guru yang dinilai meningkat dibandingkan

pertemuan pertama, yang ditunjukkan dengan skor 39 atau 84% item kegiatan

pembelajaran dilaksanakan. Pada pertemuan kedua pembelejaran bisa dikatakan lebih

baik dari pada pertemuan pertama, tetapi kurang memuaskan. Karena masih ada

beberapa item yang dilaksanakan belum maksimal yaitu: merumuskan masalah/tugas

yang dipelajari dan mengorganisasikan kelas, menjadi fasilitator saat demonstrasi dan

menyajikan hasil kerja kelompok didepan kelas dan memberi penguatan terhadap materi

yang sudah dibahas.

���

� �

Rendahnya kinerja guru dalam model pembelajaran Group Investigation pada siklus

1, memotivasi guru dengan berusaha memperbaikinya pada siklus berikutnya. Pada siklus

2 berusaha seoptimal mungkin melaksanakan item-item yang sudah ditetapkan yaitu

melaksanakan dengan baik item-item yang belum dilakukan dan belum optimal pada siklus

1. Dengan hasil penilaian kinerja guru pada siklus 2 mendapat skor 41 dengan nilai

presentase 91% dengan kategori baik, sedangkan pada pertemuan kedua memperoleh

skor 43 dengan nilai presentase 95% kategori baik sekali. Pembelajaran inquiri dengan

memanfaatkan media gambar pada siklus 2 baik pertemuan pertama dan kedua bisa

dikatakan berhasil karena sudah memenuhi indikator kinerja penelitian ini yaitu 80% item-

item yang ditetapkan dilaksanakan guru.

4.3.2 Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Negeri 3 Rejosari

Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran Group

Investigation memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat

dilihat dari semakin meningkatnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan

guru yang ditunjukkan dari meningkatnya ketuntasan hasil belajar siswa, yang dapat

disajikan dalam Tabel 12 di bawah ini :

Tabel : 12 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VSD Negeri 3

Rejosari

Kategori Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Jumlah siswa

Prosentse Jumlah siswa

Prosentse Jumlah siswa

Prosentse

Tuntas 15 39% 27 71% 35 92% Tidak Tuntas 24 61% 11 29% 3 8% Jumlah 38 100% 38 100% 38 100%

Ketuntasan hasil belajar Matematika siswa kelas V SD Negeri 3 Rejosari

Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan sebelum diadakan tindakan yaitu model

pembelajaran Group Investigation dengan jumlah siswa yang tuntas 15 siswa dengan

ketuntasan klasikal 39%, sedangkan siswa yang tidak tuntas 24 siswa atau 61%.

Rendahnya hasil belajar Matematika siswa kelas V disebabkan oleh guru kelas V belum

menerapkan struktur mengajar yang baik, guru tidak menyadari kejenuhan dan kebosanan

siswa terhadap metode ceramah pada pembelajaran Matematika, guru kurang menghargai

���

� �

potensi yang dimiliki siswa, mereka dianggap tidak memiliki kemampuan apa-apa

sehingga siswa cenderung pasif, guru belum menerapkan pendekatan yang tepat untuk

membantu kesulitan belajar siswa, sehingga memperkuat anggapan siswa bahwa

Matematika itu sulit. Selain itu, siswa kurang aktif, kurang kreatif, kurang berani

mengajukan pertanyaan dan kurang berani menjawab pertanyaan sehingga menyebabkan

hasil belajar rendah.

Dengan adanya masalah tersebut diadakan tindakan dengan model pembelajaran

Group Investigation. Setelah model pembelajaran Group Investigation dilakukan selama 2

siklus, diperoleh hasil yaitu siswa yang tuntas pada siklus 1 bertambah 12 siswa dengan

total siswa yang tuntas 27 siswa dengan ketuntasan klasikal 71%, sedangkan siswa yang

tidak tuntas berjumlah 11 siswa atau 39%. Meningkat lagi pada siklus 2 yaitu siswa yang

tuntas bertambah 8 siswa menjadi 35 siswa dengan ketuntasan klasikal 92%. Secara

otomatis jumlah siswa yang belum tuntas nilainya semakin berkurang jumlahnya. Jumlah

siswa yang belum tuntas setelah dilaksanakan tindakan hanya 3 siswa. Ketiga siswa itu

dikategorikan kurang dalam kemampuan akademiknya pada pelajaran Matematika

maupun pelajaran lainnya. Ketuntasan belajar siswa kelas V SD Negeri 3 Rejosari pada

siklus 2 sudah sesuai dengan indikator kinerja yang ditetapkan dalam penilitian ini yaitu

ketuntasan belajar klasikal siswa adalah 80%. Dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa.