bab iii rev

22
BAB III PELAKSANAAN LAPANGAN 3.1 Umum Pelaksanaan pekerjaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang dikerjakan oleh pelaksana lapangan (kontraktor) dalam suatu proyek. Didalam pelaksanakan semua segmen dan pihak akan terlibat secara langsung. Pekerjaan dilapangan ditinjau secara analisa visual dilapangan untuk kerja praktek, yang di kombinasikan dengan kegiatan yang telah ditentukan dalam schedule pekerjaan dilapangan. 3.2 Data Teknis 1. Nama Kegiatan : Pembangunan/Pemeliharaan Jaringan Sungai, Saluran Drainase Gorong-Gorong Tahun Anggaran 2016 24

Upload: riky-irawan

Post on 16-Apr-2017

49 views

Category:

Engineering


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab iii rev

BAB III

PELAKSANAAN LAPANGAN

3.1 Umum

Pelaksanaan pekerjaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang dikerjakan

oleh pelaksana lapangan (kontraktor) dalam suatu proyek. Didalam pelaksanakan

semua segmen dan pihak akan terlibat secara langsung.

Pekerjaan dilapangan ditinjau secara analisa visual dilapangan untuk kerja

praktek, yang di kombinasikan dengan kegiatan yang telah ditentukan dalam

schedule pekerjaan dilapangan.

3.2 Data Teknis

1. Nama Kegiatan : Pembangunan/Pemeliharaan Jaringan

Sungai, Saluran Drainase Gorong-Gorong

Tahun Anggaran 2016

2. Pekerjaan : Pembangunan Daerah Irigasi Rawa Danau

Teluk dan Pelayangan Kali Gawe Kiri

3. Lokasi : Kota Jambi

4. Nomor Kontrak : 003/KONTRAK-ADD/L-DAK/AIR/

DPU/2016

5. Tanggal Kontrak : 16 September 2016

6. Nilai Kontrak : Rp. 8.500.701.000,- (Delapan Milyar Lima

Ratus Juta Tujuh Ratus Satu Ribu Rupiah)

7. Sumber Dana : DAK (Daerah Alokasi Khusus) 2016

8. Bidang : Pengairan dan Drainase Dinas Pekerjaan

24

Page 2: Bab iii rev

Umum Kota Jambi

9. waktu pelaksanaan : 97 hari kalender (16 september 2016 s/d 21

desember 2016)

10. Pelaksana : PT. Anugrah Bintang Kerinci

11. Alamat : Jl. Raya Pasar Semurup, RT. 02, Kec. Air

Hangat, Kab. Kerinci

12. Konsultan Pengawas : PT. Multi Struktur Aroya

13. Alamat : Jl. TP Sriwijaya, Kel. Beliung, Kec. Alam

Berajo, Kota Jambi

14. Tahun Anggaran : 2016

15. Data Saluran

1) Panjang Saluran Primer : 3.612 m

2) Panjang Saluran Skunder : 4.228 m.

Sumber : Surat Perjanjian Kerja (SPK) / Kontrak

3.3 Data Umum Kegiatan

Metode pelaksanaan pekerjaan lapangan pada proyek :

1. Mobilisasi dan Demobilisasi

2. Pekerjaan Persiapan

- Pembuatan Papan Nama Proyek

- Pembuatan Direksi Keet Dan Barak Kerja

- Persiapan Alat Kerja

3. Pekerjaan Tanah

- Galian

25

Page 3: Bab iii rev

4. Pekerjaan Saluran

- Pekerjaan Pembesian

- Pekerjaan Bekisting

- Pekerjaan Pengecoran Dinding Saluran

- Pekerjaan Plesteran

5. Pekerjaan Pintu Air

- Pekerjaan Pondas

- Pekerjaan Pembesian

- Pekerjaan Bekisting

- Pekerjaan Pengecoran

- Pekerjaan Plesteran

3.4 Mobilisasi dan Demobilisasi

Mobilisasi pekerjaan dan persiapan diperlukan untuk membawa personil,

peralatan, material, dan fasilitas lainnya ke lokasi proyek. Demobilisasi adalah

mengeluarkan alat-alat dan fasilitas lainnya saat proyek telah selesai..

Pemberitahuan dan permintaan persetujuan terhadap jenis / kapasitas alat yang

akan digunakan kepada konsultan pengawas lapangan oleh kontraktor dan

sebelum dilakukan mobilisasi, kontraktor harus memberitahukan dan meminta

persetujuan terhadap jenis / kapasitas alat yang akan digunakan kepada konsultan

pengawas lapangan. Segala resiko yang diakibatkan oleh pekerjaan mobilisasi dan

demobilisasi menjadi tanggung jawab kontraktor.

Mobiliasi sangat penting peranannya dalam mendukung pengendalian

waktu pelaksanaan proyek. Keterlambatan mobilisasi alat dapat menyebatkan

26

Page 4: Bab iii rev

terhambatnya pelaksanaan pekerjaan. Demobilisasi akan dianggap selesai jika

seluruh peralatan, bahan, suplemen lainnya milik kontraktor telah dikeluarkan dari

lokasi pekerjaan dan persyaratan-persyaratan penyelesaian pekerjaan sebagaimana

diatur dalam kontrak telah terpenuhi. Demobilisasi mencakup penyiapan

pengajuan yang diperlukan sebelum pengakhiran pekerjaan.

Sumber : Foto Kerja Praktek, 2016

Gambar 3.1. Mobilisasi Material

3.5 Pekerjaan Persiapan

Pada pekerjaan pembangunan suatu proyek biasanya diawali dengan

pekerjaan persiapan. Adapun pekerjaan persiapan tersebut meliputi:

1. Pembuatan Papan Nama Proyek

Papan nama Proyek pada umumnya dibuat oleh kontraktor merupakan

identitas kontraktor yang terlibat dalam pekerjaan tersebut. Pekerjaan ini

merupakan pembuatan dan peamasangan papan nama proyek dengan ukuran

standar diterbitkan oleh Pemerintah Daerah setempat . Pembuatan papan nama

27

Page 5: Bab iii rev

proyek ini bertujuan sebagai informasi kepada masyarakat bahwa di lokasi

tersebut ada kegiatan pembangunan saluran irigasi, dengan demikian diharapkan

masyarakat dapat memahami untuk mmembantu dalam kelancaran pekerjaan.

Papan nama proyek juga berfungsi sebagai penempatan lokasi pekerjaan yang

telah ditentukan sesuai petunjuk dari direksi pekerjaan. Adapun ukuran papan

proyek adalah xxxxxxxxx.

Sumber : Foto Kerja Praktek, 2016

Gambar 3.2. Papan Nama Proyek

2. Pembuatan Direksi Keet, Barak Kerja dan Gudang

Pekerjaan ini dibuat di sekitar bangunan yang akan dikerjakan, lengkap

dengan peralatannya, letak ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. Bahan-bahan yang

memerlukan perlindungan disimpan di dalam gudang demi menjaga mutu bahan

yangsudah dibawa ke lokasi pekerjaan. Pembuatan barak kerja bertujuan untuk

tempat bekerja bagi para pekerja, mengayam dan merakit tulangan besi ataupun

pembuatan papan bekisting yang digunakan sebagai mall/cetakan dan pembuatan

28

Page 6: Bab iii rev

komponen-komponen yang diperlukan dilapangan serta berfungsi juga sebagai

tempat tinggal sementara bagi para pekerja.

Sumber : Foto Kerja Praktek, 2016

Gambar 3.3. Barak Kerja

3. Persiapan Alat Kerja

Persiapan alat kerja sangat penting dilakukan pada saat melakukan suatu

pekerjaan dilapangan dengan mengikuti item-item pekerjaan yang akan

dilaksanakan. Alat yang digunakan meliputi alat berat maupun alat ringan wajib

dilakukan persiapan demi kelancaran dalam melakukan pekerjaan dilapangan.

1. Alat Berat

Alat berat yang digunakan pada pekerjaan irigasi meliputi sebagai berikut :

a. Excavator pc 200

Excavator ini yang berfungsi untuk memudahkan penggalian tanah untuk

pembuatan saluran dan pintu air, selain itu juga dapat memancangkan tiang

29

Page 7: Bab iii rev

pancang dengan skala kecil. Excavator juga dapat mengangkut dan memindahkan

material dari suatu tempat ke tempat yang lain.

Sumber : Foto Kerja Praktek, 2016

Gambar 3.4. Excavator PC 200

b. Excavator pc 45

Excavator ini yang berfungsi untuk memudahkan penggalian tanah untuk

pembuatan lobang kolom saluran.

30

Page 8: Bab iii rev

Sumber : Foto Kerja Praktek, 2016

Gambar 3.5. Excavator PC 45

2. Alat Ringan

Alat-alat yang digunakan untuk perakitan, pemasangan tulangan serta

pengadukan campuran beton meliputi sebagai berikut :

1. Cangkul 18 buah

2. Mini Molen 6 buah

3. Skop 12 buah

4. Pelengkit 18 buah

5. Pemotong besi 6 buah

6. Kunci besi 6 buah

7. Ember 24 buah

8. Lori/Grobak 18 buah

9. Mesin air 6 buah

31

Page 9: Bab iii rev

Sumber : Foto Kerja Praktek, 2016

Gambar 3.6. Molen Beton

3.6 Pekerjaan Tanah

3.6.1 Pekerjaan Galian

Pekerjaan galian adalah pekerjaan pemotongan tanah atau pengambilan

tanah dengan tujuan untuk membentuk elevasi tanah sesuai dengan perencanaan.

Pekerjaan ini harus mencakup penggalian, penanganan dan pembuangan.

Pekerjaan galian pada pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Daerah Irigasi Rawa

Danau Teluk dan Pelayangan Kali Gawe Kiri ini adalah pekerjaan untuk galian

saluran dan pintu air. Pekerjaan galian menggunakan 2 unit Excavator PC 200

merk Hitachi. Adapun kemampuan Excavator PC 200 dalam pekerjaan galian

tanah adalah ± xxx per unit per hari. Volume bucket PC 200 0,97 m3.

32

Page 10: Bab iii rev

Sumber : Foto Kerja Praktek, 2016

Gambar 3.7. Pekerjaan Penggalian

3.7 Pekerjaan Saluran

3.7.1 Pekerjaan Pembesian

Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan

ini memegang peranan penting dari aspek kualitas pelaksanaan mengingat fungsi

tulangan yang penting dalam kekuatan struktur saluran.Adapun tulangan besi

yang digunakan pada skoor, kolom dan dinding saluran yaitu diameter 12 mm dan

diameter 10 mm. Pembesian ini dirakit dan dibentuk sesuai dengan gambar

rencana.

Sumber : Foto Kerja Praktek, 2016

Gambar 3.8. Pekerjaan Pembesian

33

Page 11: Bab iii rev

3.7.2 Pekerjaan Bekisting

Pekerjaan bekisting merupakan pekerjaan cetakan beton segar yang sesuai

bentuk dan dimensi rencana. Bahan cetakan bekisting pada saluran dibuat dari

multipleks dan kayu kelas III yang sering digunakan sebagai bahan cetakan beton.

Papan cetakan dibuat rata dan rapat agar tidak ada celah keluar beton segar yang

digunakan.

Sumber : Foto Kerja Praktek, 2016

Gambar 3.9. Pekerjaan Bekisting

3.7.3 Pekerjaan Pengecoran

Pengecoran menggunakan mutu beton K.175 dengan campuran beton yang

digunakan adalah adukan perbandingan beton 1:2:3 yang berarti menggunakan

bahan 8,5 m3 sak semen 0,54 m3 pasir dan 0,82 m3 kerikil. Ketiga jenis bahan

tersebut diaduk dengan sejumlah air yang diaduk didalam mesin pengaduk (molen

beton). Pekerjaan ini dilakukan sesuai dengan gambar rencana dan mendapat

persetujuan direksi.

34

Page 12: Bab iii rev

Sumber : Foto Kerja Praktek, 2016

Gambar 3.10. Pekerjaan Pengecoran

3.8 Pekerjaan Pintu Air

3.8.1 Pekerjaan Pondasi

Dalam proyek jenis pondasi yang digunakan yaitu pondasi tiang pancang

yang dikombinasi dengan cerucuk. Adapun tiang pancang yang digunakan adalah

tiang pancang pipa baja dengan panjang 6 m dan diameter 300 mm sedangkan

cerucuk menggunakan berupa bahan kayu gelam dengan diameter 10-20 cm.

Proses pemancangan tiang pancang dan cerucuk menggunakan Excavator

PC 200 dimana bucket excavator menekan tiang pancang pada kedalaman sampai

tanah keras. Setelah tiang pancang tertanam kemudian dicor menggunakan

tulangan spiral dan mutu beton K.175.

35

Page 13: Bab iii rev

Sumber : Foto Kerja Praktek, 2016

Gambar 3.11. Pekerjaan Pondasi

3.8.2 Pekerjaan Pembesian

Pekerjaan pembesian adalah salah satu pekerjaan yang memerlukan

keahlian baik dalam hal pemotongan maupun dalam hal pemasangan dan

penyambungan besi dengan menggunakan kawat beton. Pekerjaan pembesian

terdiri dari pengukuran, pemotongan, pembengkokan dan pembentukan besi

tulangan, sehingga diperoleh bentuk dan ukuran tulangan seperti pada gambar

rencana. Pada pekerjaan ini digunakan besi baja tulangan dengan diameter 12 mm

pada tulangan pokok dan diameter 10 mm pada tulangan sengkang.

36

Page 14: Bab iii rev

Sumber : Foto Kerja Praktek, 2016

Gambar 3.12. Pekerjaan Pembesian Lantai

Sumber : Foto Kerja Praktek, 2016

Gambar 3.13. Pekerjaan Pembesian Dinding

3.8.3 Pekerjaan Bekisting

Pada dasarnya bekisting merupakan suatu sarana tempat pencetakan beton

yang akan dicor baik untuk lantai, sloof, balok ataupun kolom suatu konstruksi.

37

Page 15: Bab iii rev

Dalam pekerjaan bekesting hanya dibutuhkan ukuran luar (jarak dari tepi – tepi

luar) dari balok ataupun kolom beton. Untuk konstruksi yang penting dan berat,

pembuatan bekisting perlu diperhatikan dahulu kekuatannya sehingga didapat

ukuran kayu yang diperlukan. Pada pekerjaan ini bekisting yang dipakai berupa

bahan-bahan pokok seperti Multipleks serta kayu persegi kelas III.

Sumber : Foto Kerja Praktek, 2016

Gambar 3.14. Pekerjaan Bekisting

Sumber : Foto Kerja Praktek, 2016

Gambar 3.15. Pekerjaan Bekisting

38

Page 16: Bab iii rev

Sumber : Foto Kerja Praktek, 2016

Gambar 3.16. Pekerjaan Bekisting

3.8.4 Pekerjaan Pengecoran

Pada pintu air pengecoran menggunakan mutu beton K.250 dengan

campuran beton yang digunakan adalah adukan perbandingan beton 1:3:5 yang

berarti menggunakan bahan 8,5 m3 sak semen 0,81 m3 dan 1,37 m3 kerikil. Ketiga

jenis bahan tersebut diaduk dengan sejumlah air yang diaduk didalam mesin

pengaduk (molen beton). Pekerjaan ini dilakukan sesuai dengan gambar rencana

dan mendapat persetujuan direksi.

Sumber : Foto Kerja Praktek, 2016

Gambar 3.15. Pekerjaan Pengecoran

39

Page 17: Bab iii rev

40