bab iii metode penelitian 3.1 seting penelitian dan
TRANSCRIPT
33
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Seting Penelitian dan Karakteristik Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran
2013/2014 di kelas IV SDNKutowinangun 09 Salatiga.
Subyek penelitian adalah siswa sebanyak 15 orang terdiri dari 11 orang
siswa laki-laki dan 4 orang siswa perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan (action research), karena penelitian tindakan dilakukan untuk
memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk
penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu metode dan
media/alat peraga pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan
dapat dicapai.
Karakteristik siswa di SDN Kutowinangun 09 Salatiga adalah sebagian
besarsiswa berasal dari keluarga yang bermata pencaharian sebagai pedagang dan
buruh, motivasi belajar siswa kurang karena kurangnya perhatian dari orang tua
(terutama dalam hal mendampingi anak ketika belajar atau mengerjakan PR),
waktu belajar siswa di rumah kurang sebagian besar siswa beragama islam dan
pada pukul 13.00 – 15.00 WIB ada kegiatan TPQ (Taman Pendidikan Al qur’an).
SDN Kutowinangun 09 Salatiga adalah sekolah yang berada dalam satu
wilayah dengan SDN Kutowinangun 08 Salatiga, terletak dipinggiran kota dan
dekat dari akses jalan raya. Sekolah ini tidak terlalu jauh ketinggalan dengan
sekolah lain yang ada di daerah perkotaan dalam hal kepemilikan sarana dan
prasarana. Sarana yang dimliki oleh sekolah adalah berupa gedung sekolah
dengan 6 ruang kelas, 1 ruang kantor, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang komputer,1
ruang UKS, 1 Gudang, tempat parkir dan WC sekolah. Sarana dan prasarana
yang dimiliki sekolah cukup memadai, karena alat pembelajaran IPA, Bahasa
Indonesia dan Matematika sudah tersedia cukup lengkap. Prasarana yang dimiliki
beberapa alat pembelajaran dan 1 LCD projektor.
34
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Penelitian ini terdiri dari dua variable yakni pendekatan pembelajaran
discovery dan hasil belajar. pendekatan pembelajaran discovery adalah sebuah
kegiatan pembelajaran dimana siswa belajar menemukan sendiri pengetahuannya
melalui pengalaman. Pembelajaran dengan tema Keindahan Alam Negeriku
melalui langkah-langkah pemberian rangsangan (stimulus), mengidentifikasi
masalah, mengumpulkan data, mengolah data dan menarik kesimpulan.
Hasil belajar adalah total skor dari skor tes formatif dan skor unjuk kerja
(mengamati bacaan, diskusi, mencari informasi, mengolah data, presentasi,
menarik kesimpulan). Hasil belajar siswa diperoleh dari total 50% dari skor tes
formatif dan 50% dari skor non tes yang berupa unjuk kerja.
3.3. Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini
menggunakan model spiral dari C.Kemmis dan Mc.Taggart. Prosedur penelitian
tersebut melalui 2 siklus. Dalam setiap siklus memiliki 3 tahap yakni Planning
(Perencanaan Tindakan), Acting (Implementasi Tindakan) dan Observasing
(Observasi) serta Reflecting (Refleksi) (Hamzah. B. Uno, dkk. 2011:87). Secara
rinci prosedur penelitian tersebut disajikan melalui gambar 3.1 dibawah ini.
Gambar 3.1
PTK Model Spiral dari C. Kemmis & Mc Taggart
35
Gambar 3.1 tentang PTK model spiral dari C. Kemmis dan Mc Taggart
diatas maka prosedur pelaksanaan peneliatian adalah sebagai berikut:
1. Siklus 1
Pada pelaksanaan siklus 1 kegiatan yang dilakukan merupakan tindakan
untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada kondisi awal (Pra Siklus). Siklus
dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan. Kegiatan dalam tahap ini dimulai dengan
penyusunan perangkat pembelajaran meliputi Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang terlampir dalam (lampiran 1) dengan tema
Keindahan Alam Negeriku subtema Kepulauan Raja Ampat. Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar dalam pembelajaran tematik ini meliputi KI
3.Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain, 4.Menyajikan
pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis,
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.Kompetensi Dasar pada mata pelajaranIPS
3.3.Memahami manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis di
sekitarnya, 4.3.Menceritakan manusia dalam hubungannya dengan
lingkungan geografis tempat tinggalnya. Untuk mata pelajaran Bahasa
Indonesia 3.4.Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang
lingkungan dan sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata
baku, 4.4.Menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan dan
sumber daya alam secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. Dan untuk mata
pelajaran Matematika 3.7.Menentukan kelipatan persekutuan dua buah
bilangan dan menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK),
4.1.Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri , menyatakan kalimat
36
matematika dan memecahkan masalah dengan efektif permasalahan yang
berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan kuantitas, desimal dan persen
terkait dengan aktivitas sehari-hari di rumah, sekolah, atau tempat bermain
serta memeriksa kebenarannya. Secara rinci integrasi antar KD dapat
disajikan melalui gambar 3.2 berikut ini.
Gambar 3.2
Jaring-jaring Tema Kepulauan Raja Ampat
KEPULAUAN
RAJA AMPAT
IPS
Kompetensi Inti
3.Memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan
tempat bermain.
4.Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis, dalam karya yang
estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia
Kompetensi Dasar:
3.3 Memahami manusia dalam
hubungannya dengan kondisi geografis di sekitarnya
4.3 Menceritakan manusia dalam
hubungannya dengan lingkungan geografis tempat
tinggalnya.
Matematika
Kompetensi Inti
3.Memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca]
dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4.Menyajikan pengetahuan faktual
dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang
estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia Kompetensi Dasar:
3.7. Menentukan operasi penjumlahan
dan pengurangan desimal.
4.1. Mengemukakan kembali dengan
kalimat sendiri , menyatakan
kalimat matematika dan
memecahkan masalah dengan
efektif permasalahan yang
berkaitan dengan KPK dan FPB,
satuan kuantitas, desimal dan
persen terkait dengan aktivitas
sehari-hari di rumah, sekolah,
atau tempat bermain serta
memeriksa kebenarannya
Bahasa Indonesia
Kompetensi Inti
3.Memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan
tempat bermain. 4.Menyajikan pengetahuan faktual
dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia
Kompetensi Dasar:
3.4. Menggali informasi dari teks cerita
petualangan tentang lingkungan
dan sumber daya alam dengan
bantuan guru dan teman dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah
kosakata baku
4.4. Menyajikan teks cerita petualangan
tentang lingkungan dan sumber
daya alam secara mandiri dalam
teks bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan memilah
kosakata baku
37
RPP dalam siklus ini dibuat untuk dua kali pertemuan, menyiapkan materi
pembelajaran tentang Kepulauan Raja Ampat yang meliputi menyiapkan gambar
Kepulauan Raja Ampat, materi tentang sumber daya alam yang terdapat di
Kepulauan Raja Ampat, menyiapkan perangkat penilaian yang berupa kisi-kisi
penilaian, rubrik penilaian unjuk kerjasiswa selama proses pembelajaran, lembar
pengamatan implementasi guru dan menyusun butir-butir soal formatif (lampiran
1).
b. Tahap Implementasi Tindakan dan Observasi. Kegiatan yang
dilakukan tahap ini adalah menerapkan RPP yang telah disusun dalam
pembelajarandi kelas sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
Selama proses pembelajaran, perlu dilakukan kegiatan observasi. Kegiatan
inti dalam pembelajaran dilakukan oleh guru kelas yang berkolaborasi dan
dibantu oleh rekan sejawat di sekolah sebagai observer.
c. Refleksi. Tahap ini dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi
pada siklus 1. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan
kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan
serta hambatan-hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna
untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan
dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada
siklus 2. Siklus 2 akan dilaksanakan untuk memantapkan pembelajaran
selanjutnya.
2. Siklus 2
Pelaksanaan siklus 2 dirancang apabila siklus 1 belum berhasil mencapai
indikator keberhasilan yang ditentukan. Kegiatan yang dilakukan pada siklus 2
merupakan perbaikan dari kelemahan atau kekurangan pada siklus sebelumnya.
Pelaksanaan siklus 2 dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan yang terdiri dari:
a. Tahap Perencanaan. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini sama dengan
siklus 1 yaitu penyusunan perangkat pembelajaran meliputi RPP yang
terlampir dalam (lampiran 2) dengan tema Keindahan Alam Negeriku subtema
Hutan Kalimantan. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dalam
pembelajaran tematik ini meliputi; KI 3.Memahami pengetahuan faktual
38
dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan
tempatbermain, 4.Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas
dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia. Kompetensi Dasar pada mata pelajaran
PPKN 3.2.Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan
sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat, 4.2.Melaksanakan kewajiban
sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat. Mata pelajaran
IPA dengan KD 3.7.Mendeskrisikan hubungan antara sumber daya alam
dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat, 4.6.Menyajikan secara tertulis
hasil pengamatan daur hidup beberapa jenis mahluk hidup. Mata pelajaran
Bahasa Indonesia dengan KD 3.4.Menggali informasi dari teks cerita
petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam dengan bantuan guru
dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
memilah kosakata baku, 4.4.Menyajikan teks cerita petualangan tentang
lingkungan dan sumber daya alam secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia
lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.Secara rinci
integrasi antar KD dapat disajikan melalui gambar 3.3 berikut ini.
39
Gambar 3.3
Jaring-jaring Tema Hutan Kalimantan
Dalam siklus ini dibuat untuk dua kali pertemuan, menyiapkan materi
tentang Hutan Kalimantan, menyiapkan media yang digunakan berupa teks
bacaan tentang Hutan Kalimantan, gambar-gambar Hutan, menyiapkan
perangkat penilaian yang berupa kisi-kisi penilaian, rubrik penilaian unjuk
kerja selama proses pembelajaran, lembar implementasi guru dan menyusun
butir-butir soal formatif (lampiran 2).
Perencanaan dalam siklus 2 ini dilakukan dengan mempertimbangkan
hasil refleksi pada siklus 1. Tindakan pada siklus 2 ini disertai dengan
HUTAN
KALIMANTAN PPKn
Kompetensi Inti
3.Memahami pengetahuan
faktual dengan cara
mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan
menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat
bermain.
4.Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang
jelas dan logis dan sistematis,
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia
Kompetensi Dasar:
3.2 Memahami hak dan
kewajiban sebagai warga dalam kehidupan
sehari-hari di rumah,
sekolah dan masyarakat
4.2 Melaksanakan kewajiban
sebagai warga di
lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat
Bahasa Indonesia
Kompetensi Inti
3.Memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca]
dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4.Menyajikan pengetahuan faktual
dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang
estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia
Kompetensi Dasar:
3.4. Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang
lingkungan dan sumber daya
alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah
kosakata baku
4.4. Menyajikan teks cerita petualangan tentang
lingkungan dan sumber daya
alam secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan
dan tulis dengan memilih
dan memilah kosakata baku
IPA
Kompetensi Inti
3.Memahami pengetahuan
faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat
bermain. 4.Menyajikan pengetahuan
faktual dalam bahasa yang
jelas dan logis dan sistematis, dalam karya
yang estetis dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
Kompetensi Dasar:
3.7. Mendeskrisikan
hubungan antara sumber daya alam
dengan lingkungan,
teknologi, dan masyarakat
4.6. Menyajikan laporan
tentang sumberdaya alam dan
pemanfaatannya oleh
masyarakat
40
penambahan/ penyesuaian kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi
masalah pada siklus 1 atau dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Tahap Implementasi Tindakan dan Observasi.Kegiatan yang dilakukan
pada tahap ini adalah menerapkan RPP yang telah disusun dalam
pembelajaran di kelas.Selama proses pembelajaran, perlu dilakukan kegiatan
observasi, kegiatan ini dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang
berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan oleh
guru kelas yang berkolaborasi dan dibantu rekan sejawat di sekolah sebagai
observer dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
c. Refleksi. Kegiatan pada tahap ini dilakukan sama seperti refleksi pada siklus 1.
Refleksi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasikelemahan dan
kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan
serta hambatan-hambatan yang dihadapi.Hasil refleksi ini berguna untuk
menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan
sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus 3.
Siklus 3 akan dilaksanakan untuk memantapkan pembelajaran selanjutnya.
3. Siklus 3
Pelaksanaan siklus 3 dirancang apabila siklus 2 belum juga berhasil
mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Kegiatan yang dilakukan pada
siklus 3 merupakan penyempurnaan dari kelemahan atau kekurangan pada siklus
sebelumnya. Pelaksanaan siklus 3 dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan yang
terdiri dari:
a. Tahap Perencanaan. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini sama dengan
siklus 3 yaitu penyusunan perangkat pembelajaran meliputi RPP yang
terlampir dalam (lampiran 3) dengan tema Keindahan Alam Negeriku subtema
Keindahan Danau Toba. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dalam
pembelajaran tematik ini meliputi; KI 3.Memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat
bermain, 4.Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis
41
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia. Kompetensi Dasar pada mata pelajaran Matematika yakni
3.14.Memahami penambahan dan pengurangan bilangan decimal,
4.1.Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri , menyatakan kalimat
matematika dan memecahkan masalah dengan efektif permasalahan yang
berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan kuantitas, desimal dan persen terkait
dengan aktivitas sehari-hari di rumah, sekolah, atau tempat bermain serta
memeriksa kebenarannya. KD PPKN 3.2.Memahami hak dan kewajiban
sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat,
4.2.Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan
masyarakat. Bahasa Indonesia 3.4.Menggali informasi dari teks cerita
petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam dengan bantuan guru
dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
memilah kosakata baku. 4.4.Menyajikan teks cerita petualangan tentang
lingkungan dan sumber daya alam secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia
lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku. Secara rinci
integrasi antar KD dapat disajikan melalui gambar 3.4 berikut ini.
42
Gambar 3.4
Jaring-jaring Tema Keindahan Danau Toba
RPP dalamsiklus 3ini dibuat untuk dua kali pertemuan, menyiapkan materi
tentang Indahnya Danau Toba dan Gunung Bromo-Semeru, menyiapkan media
yang digunakan berupa teks bacaan tentang Hutan Kalimantan, gambar-gambar
Danau Toba dan Gunung Bromo-Semeru, menyiapkan perangkat penilaian yang
berupa kisi-kisi penilaian, rubrik penilaian unjuk kerja selama proses
pembelajaran, lembar implementasi guru dan menyusun butir-butir soal formatif
(lampiran 3).
Keindahan
Danau Toba Matematika
Kompetensi Inti
3.Memahami pengetahuan
faktual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4.Menyajikan pengetahuan
faktual dalam bahasa yang jelas
dan logis dan sistematis, dalam
karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia
Kompetensi Dasar
3.14. .Memahami penambahan
dan pengurangan bilangan decimal
4.1. .Mengemukakan
kembali dengan kalimat sendiri , menyatakan
kalimat matematika dan
memecahkan masalah dengan efektif
permasalahan yang
berkaitan dengan KPK dan FPB, satuan
kuantitas, desimal dan
persen terkait dengan aktivitas sehari-hari di
rumah, sekolah, atau
tempat bermain serta memeriksa
kebenarannya.
Bahasa Indonesia
Kompetensi Inti
3.Memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain. 4.Menyajikan pengetahuan faktual
dalam bahasa yang jelas dan logis
dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia
Kompetensi Dasar
3.4. Menggali informasi dari teks
cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya
alam dengan bantuan guru
dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan
memilah kosakata baku. 4.4. Menyajikan teks cerita
petualangan tentang
lingkungan dan sumber daya alam secara mandiri
dalam teks bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
memilah kosakata baku.
PPKN
Kompetensi Inti
3.Memahami pengetahuan
faktual dengan cara
mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan
menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat
bermain.
4.Menyajikan pengetahuan
faktual dalam bahasa yang
jelas dan logis dan sistematis,
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia
Kompetensi Dasar
3.3. Memahami hak dan
kewajiban sebagai warga dalam kehidupan
sehari-hari di rumah,
sekolah dan masyarakat 4.2. Melaksanakan
kewajiban sebagai
warga di lingkungan rumah, sekolah dan
masyarakat
43
Perencanaan dalam siklus3 ini dilakukan dengan mempertimbangkan hasil
refleksi pada siklus 2.
b. Tahap Implementasi Tindakan dan Observasi. Kegiatan yang
dilakukan pada tahap ini adalah menerapkan RPP yang telah disusun
dalam pembelajaran dikelas.Selama proses pembelajaran, perlu dilakukan
kegiatan observasi, kegiatan ini dilakukan sebagai sarana pengumpulan data
yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti
dilakukan oleh guru kelas yang berkolaborasi dan dibantu rekan sejawat di
sekolah sebagai observer dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan.
c. Refleksi. Kegiatan pada tahap inidilakukan sama seperti refleksi pada siklus
1dan 2. Refleksi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi kelemahan
dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil
tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapi. Hasil refleksi ini berguna
untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan.
3.4.Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
Jenis data dalam penelitian ini meliputi data kuantitatif yang berupa hasil
tes dan total unjuk kerja. Teknik pengumpulan data yaitu teknik tes dan teknik
non tes. Teknik tes digunakan dalam memperoleh data primer berupa penilaian
hasil belajar siswa. Pada teknik ini menggunakan instrumen butirsoal yang
berbentuk uraian singkat. Teknik non tes menggunakan instrumen rubrik penilaian
unjuk kerja.
3.5. Indikator Kinerja
Penelitian ini dikatakan berhasil apabila jumlah siswa yang mencapai
ketuntasan belajar sebesar 90% dengan KKM > 90.
3.6. Teknik Analisis Data
Teknik analisis datamenggunakan teknik analisis deskriptif komparatif
yaitu membandingkan hasil penelitian antar siklusdisertai diskripsi.
44
3.7.Uji Prasyarat
3.7.1. Uji validitas
Validitas menurut Arikunto ( 2013: 79) adalah data evaluasi yang baik
sesuai dengan kenyataan. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran
adalah teknik korelasi product moment. Untuk mengadakan interprestasi
mengenai besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut:
- Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi
- Antara 0,600 samapai dengan 0,800 : tinggi
- Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : cukup
- Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah
- Antara 0,00 sampai dengan 0,200 : sangat rendah.
Menurut Arikunto ( 2013: 85) tes dikatakan memiliki validitas jika
hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes
tersebut dengan kriterium. Tehnik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran
adalah tehnik korelasi product moment yang dikemukakan oleh pearson.
Rumus korelasi product moment ada 2 macam yaitu:
1. korelasi product moment dengan simpangan
2. korelasi product moment dengan angka kasar
Rumus korelasi product moment dengan simpangan
𝑟𝑥𝑦 = 𝑥𝑦
( ) ( ) 2 𝑦
2 𝑦
𝑟𝑥𝑦= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang
dikorelasikan (x=X - 𝑋 dan y= y - 𝑌 )
𝛴𝑥𝑦=Jumlah perkalian x dengan y
𝑥2=Kuadrat dari x
𝑦2=Kuadrat dari y
Rumus korelasi product moment dengan angka kasar
𝑟𝑥𝑦 = 𝑁 𝛴 𝑋𝑌− 𝛴𝑋 (𝛴𝑌)
𝑁𝛴𝑋2−𝛴𝑋 )2 𝑁𝛴𝑌2 –(𝛴𝑌)2
45
Dimana:
𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang
dikorelasikan.
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS20,0
dimana kriteria penetapan butir soal yang valid mengacu pada pendapat Arikunto
(2013), menyatakan bahwa suatu item instrument penelitian dianggap valid jika
memiliki konsekuensi corrected item coal correlation 0,0 ≥ 0,20.
Hasil Uji Validitas
Instrumen butir soal yang akan diberikan pada siswa kelas IV SDN
Kutowinangun 09 Salatiga pada siklus 1, 2 dan 3 berupa soal objektif dan uraian.
Soal objektif diuji validitasnya dengan menggunakan SPSS 20.0 dan soal uraian
di lakukan uji pakar. Berikut ini merupakan hasil uji validitas soal tes objektif
yang disajikan secara rinci melalui tabel 3.1.
46
Tabel 3.1
Hasil Uji Validitas Butir Soal Siklus 1
Sumber data primer
Tabel 3.1 tentang uji validitas butir soal siklus 1 menunjukan bahwa dari
jumlah soal sebanyak 25 butir soal terdapat 19 butir soal yang valid yaitu soal no
1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 20, 22, 23, 24, 25 sedangkan soal yang
tidak valid terdapat 6 butir soal yaitu soal no 5, 9, 10, 15, 19, 21. Selanjutnya pada
siklus 2 juga dilakukan uji validitas terhadap butir soal. Secara rinci hasil uji
validitas siklus 2 disajikan dalam tabel 3.2 berikut ini.
No
item R (0,02)
Keterangan
Valid Tidak valid
1 0,386
2 0,730
3 0,800
4 0,425
5 -0,058
6 0,567
7 0,285
8 0,825
9 0,068
10 0,153
11 0,250
12 0,608
13 0,329
14 0,825
15 -0,221
16 0,262
17 0,491
18 0,329
19 0,000
20 0,263
21 -0,861
22 0,285
23 0,374
24 0,283
25 0,825
Jumlah 19 6
47
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas Butir Soal Siklus 2
Sumber data primer
Tabel 3.2 tentang uji validitas butir soal siklus 2 diatas nampak bahwa dari
25 butir soalterdapat 16butirsoal yang valid yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 8, 11, 12,
15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23 dan 25 sedangkan soal yang tidak valid ada 6 butir
soal yaitu soal dengan nomor 5, 6, 7, 9, 10, 13, 14, 17 dan 24. Selanjutnya pada
No
item R (0,02)
Keterangan
Valid Tidak valid
1 0,799
2 0,449
3 0,450
4 0,823
5 0,018
6 0,160
7 0,088
8 0,823
9 0,084
10 0,084
11 0,622
12 0,823
13 0,065
14 0,193
15 0,340
16 0,368
17 0,160
18 0,650
19 0,759
20 0,319
21 0,823
22 0,319
23 0,565
24 -0,873
25 0,825
Jumlah 16 9
48
siklus 3 dilakukan pengujian butir soal. Secara rinci disajikan pada tabel 3.3
berikut ini.
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Butir Soal Siklus 3
Sumber data primer
Tabel 3.3 tentang uji validitas butir soal siklus 3 diatas nampak bahwa dari
25 butir soal terdapat 20 butir soal yang valid yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
No
item R (0,02)
Keterangan
Valid Tidak valid
1 0,422
2 0,694
3 0,579
4 0,290
5 0,212
6 0,501
7 0,354
8 0,893
9 0,893
10 0,486
11 0,280
12 0,669
13 0,326
14 0,893
15 0,013
16 0,275
17 -0,010
18 0,320
19 0,192
20 0,893
21 0,772
22 0,515
23 -0,214
24 0,270
25 -0,038
Jumlah 20 5
49
8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 18, 20, 21, 22 24, 25 sedangkan soal yang tidak valid
terdapat 5 butir soal yaitu soal nomor 15, 17, 19, 23 dan 25.
Instrumen soal tes yang berupa soal uraian dilakukan uji pra syarat dengan
uji pakar untuk menentukan apakah soal sudah layak untuk diberikan kepada
siswa kelas IV SDN Kutowinangun 09 saat pelksanaan siklus 1, siklus 2 dan
siklus 3. Soal uraian dikonsultasikan kepada pakar Bahasa Indonesia dan pakar
Evaluasi. Berikut ini komentar pakar pada uji pakar yang telah dilakukan:
1. Buatlah soal dengan menggunakan kalimat yang komunikatif dan sesuai
dengan bahasa anak (bahasa sehari-hari).
2. Jangan menggunakan kalimat yang panjang dan membingungkan anak
3. Gunakanlah bahasa kalimat yang seefisien mungkin
4. Jangan menggunakan perintah ganda pada soal
Komentar pakar pada uji pakar siklus 2 terhadap soal adalah sebagai berikut ini:
1. Gunakanlah kalimat yang seefisien mungkin yaitu soal jangan terlalu
panjang dan jangan terlalu pendek
2. Soal sudah bagus dan komunikatif dengan anak
Uji pakar pada siklus 3 terhadap soal uraian menghasilkan komentar pakar
sebagai berikut ini:
1. Soal sudah komunikatif dan sesuai dengan bahasa anak
2. Soal sudah menggunakan kalimat yang seefisien mungkin
3.7.2. Uji Reabilitas
Menurut Arikunto (2013: 100) reliabilitas adalah instrumen/alat penilaian
yang dapat dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan. Artinya,
kapan pun instrumen/alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil
yang relatif sama.
Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen digunakan
pedoman yang dikemukakan oleh Wardani Naniek Sulistya, dkk (2012) sebagai
berikut:
50
Tebel 3.4
Rentang Indeks Reliabilitas
No Indeks Interpretasi
1 0,80-100 Sangat reliabel
2 <0,80-0,60 Reliabel
3 <0,60-0,40 Cukup reliabel
4 <0,40-0,20 Agak reliabel
5 <0,20 Kurang reliabel
Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
bantuan SPSS 16,0 dan untuk menghitung koefisien reliabilitas tes menurut
Arikunto (2013) dapat dirumuskan sebagai berikut ini.
𝑟11 =
𝑛
𝑛−1
𝑠𝑡2 − 𝑝𝑖𝑄𝑖
𝑠𝑡2
Keterangan:
R11 : koefisien reliabilitas alpha
n : jumlah siswa
1 : konstanta
𝑝𝑖 : proporsi tes yang menjawab benar
𝑄𝑖 : proporsi tes yang menjawab salah
𝑠𝑡2 : varians total
Hasil Reliabilitas
Untuk mengetahui reliabilitas instrumen soal objektif setelah dilakukan uji
validitas untuk menyeleksi soal yang valid dan tidak valid kemudian soal yang
sudah valid dilakukan uji reliabilitas dengan bantuan SPSS 20.0 menunjukan hasil
sebagai berikut.
51
Tabel 3.5
Reabilitas Butir Soal Siklus 1
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.868 19
Tabel 3.5 tentang reliabilitas butir soal siklus 1 memiliki nilai realibilitas
sebesar 0,868sehingga dinyatakan reliabilitas soal dapat dikategorikan soal yang
sangat reliabel. Selanjutnya pada siklus 2 dilakukan pengujian reliabilitas butir
soal. Secara rinci disajikan pada tabel 3.6 berikut ini.
Tabel3.6
Reabilitas Butir Soal Siklus 2
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.891 13
Tabel 3.6 tentang reliabilitas butir soal siklus 2 memiliki nilai realibilitas
sebesar 0,891 sehingga dinyatakan reliabilitas soal dapat dikategorikan soal yang
sangat reliabel. Selanjutnya pada siklus 3 dilakukan pengujian reliabilitas butir
soal. Secara rinci disajikan pada tabel 3.7 berikut ini.
Tabel 3.7
ReabilitasButir Soal Iklus 3
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.875 17
Tabel 3.7 tentang hasil uji reliabilitas butir soal siklus 1 memiliki nilai
realibilitas sebesar 0,875 sehingga dinyatakan reliabilitas soal dapat dikategorikan
soal yang sangat reliabel.
52
3.7.3. Tingkat Kesukaran
Menurut Slameto dalam (Wardani Naniek Sulistya dkk. 2012) tingkat
kesukaran adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab
betul suatu butir soal. Semakin besar tingkat kesukaran maka semakin mudah,
demikina pula sebaiknya semakin rendah tingkat kesukarannya berarti soal itu
semakin sukar. Untuk mengetahui tingkat kesukaran yaitu dengan rumus:
P = 𝐵
𝑁
Keterangan:
P = indeks tingkat kesukaran soal
B = jumlah peserta didik yang menjawab betul.
N = jumlah peserta didik
Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat pada rentang skor
tingkat kesukaran butir soal yang secara rinci disajikan pada tabel 3.7 berikut ini.
Tabel 3.8
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
Rentang Nilai Tingkat kesukaran
0,00-0,39 Tinggi
0,40-0,79 Sedang
0,80-1,00 Rendah
Tingkat kesukaran dilakukan setelah instrumen dilakukan uji validitas dan
uji reliabilitas diambil 25 butir soal pilihan ganda pada siklus 1, siklus 2 dan
siklus 3. Distribusi tingkat kesukaran butir soal siklus 1 disajikan pada tabel 3.9
berikut ini.
53
Tabel 3.9
Tingkat Kesukaran Soal Siklus 1
Tingkat kesukaran No Butir Soal Jumlah
Rendah 3, 7, 8, 12, 13, 14,
18, 22, 23, 24
10
Sedang 1, 2, 6, 16, 17, 20 6
Tinggi 4, 11, 25 3
Tabel 3.9 tentang tingkat kesukaran soal siklus 1 diatas nampak bahwa
distribusi tingkat kesukaran butir soal pada siklus 1 menunjukan soal dengan
tingkat kesukaran rendah sebanyak 10 butir soal yaitu soal no 3, 7, 8, 12, 13, 14,
18, 22, 23, 24 sedangkan soal dengan tingkat kesukaran sedang terdapat sebanyak
6 butir soal yaitu item soal nomor 1, 2, 6, 16, 17, 20 dan soal dengan tingkat
kesukaran tinggi terdapat 3 butir soal dengan nomor 4, 11, 25. Tingkat kesukaran
butir soal pada siklus 2 secara rinci disajikan pada tabel 3.10 berikut ini.
Tabel 3.10
Tingkat Kesukaran Soal Siklus 2
Tingkat kesukaran No Butir Soal Jumlah
Rendah 4, 8, 11, 12, 18,
20,22, 23
8
Sedang 1, 2, 3, 16, 19 5
Tinggi 15, 21, 25 3
Tabel 3.10 tentang tingkat kesukaran siklus 2 diatas menunjukan bahwa
tingkat kesukaran butir soal siklus 2 menunjukan soal dengan tingkat kesukaran
rendah sebanyak 8 butir soal yaitu soal nomor 4, 8, 11, 12, 18, 20, 22, 23
sedangkan soal dengan tingkat kesukaran sedang terdapat sebanyak 5 butir soal
yaitu soal nomor 1, 2, 3, 16, 19 dan soal dengan tingkat kesukaran tinggi terdapat
3 soal dengan nomor 15, 21, 25. Tingkat kesukaran butir soal pada siklus 3 secara
rinci dapat dilihat pada tabel 3.11 berikut ini.
54
Tabel 3.11
Tingkat Kesukaran Soal Siklus 3
Tingkat kesukaran No Butir Soal Jumlah
Rendah 1, 7, 9, 12, 18, 21,
24
7
Sedang 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10,
13, 16, 20, 22
11
Tinggi 11, 23 2
Tabel 3.11 tentang tingkat kesukaran soal pada siklus 3 nampak bahwa
tingkat kesukaran butir soal pada siklus 3 menunjukan soal dengan tingkat
kesukaran rendah sebanyak 7 soal yaitu soal nomor 1, 7, 9, 12, 18, 21, 24
sedangkan soal dengan tingkat kesukaran sedang terdapat sebanyak 11 butir soal
yaitu soal nomor 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 13, 16, 20, 22 dan soal dengan tingkat
kesukaran tinggi terdapat 2 butir soal yaitu soal nomor 11 dan 23. Secara lebih
rinci tingkat kesukaran butir soal dapat ditunjukan pada lampiran 5.