bab iii metode penelitian 3.1 seting dan subjek...
TRANSCRIPT
28
28
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Seting dan Subjek Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2012 sampai selesai dengan
lokasi penelitiannya: di
• SD Negeri Secang 2, Magelang pada semester II tahun pelajaran 2011/2012.
• SD Negeri 1 Jampiroso Temanggung, Kecamatan Temanngung, Kabupaten
Temanggung Jawa Tengah pada semester II tahun pelajaran 2011/2012.
Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas III SD Negeri 1 Jampiroso
Temanggung yang berjumlah 43 siswa terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 24 siswa
perempuan.
3.2 Metode dan Desain Penelitian
Dalam penelitian ini penulis memilih metode penelitian Quasi Experimental
Design yaitu penelitian yang melibatkan dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen, dimana kelompok eksperimen merupakan kelompok yang
diberikan perlakuan (treatment). Pemilihan kedua kelompok ini tidak secara random
(acak) tetapi secara alami. Penelitian eksperimen dilakukan untuk mengumpulkan
informasi atau data tentang akibat dari adanya suatu treatment atau perlakuan .
Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki ada-tidaknya
hubungan sebab-akibat, berapa besar hubungan sebab-akibat tersebut dengan cara
memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental
dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. Percobaan-percobaan dilakukan untuk
menguji hipotesis serta untuk menemukan hubungan-hubungan kausal yang baru.
Eksperimentasi atau percobaan hanya merupakan penemuan suatu akhir atau tujuan
yang diinginkan dalam penelitian.
Dengan membandingkan antara kelas eksperimen, yaitu kelas yang
pembelajarannya menggunakan metode Inquiry dengan kelas kontrol yang
29
menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional. Selanjutnya kedua kelas
dievaluasi untuk melihat perubahan atau peningkatan yang terjadi terhadap hasil
belajar IPA pada kelas setelah mendapat pembelajaran dengan menggunakan metode
Inquiry dengan yang belum mendapat perlakuan.
Model ekperimen ini melalui tiga langkah yaitu :
1. Memberikan pretest untuk mengukur variabel terikat sebelum treatment atau
perlakuan dilakukan.
2. Memberikan perlakuan ekperimen kepada para subyek yaitu menggunakan metode
Inquiry pada mata pelajaran IPA kelas III b SD N 1 Jampiroso Temanggung.
3. Memberikan posttest untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan.
Menurut teori-teori di atas, eksperimen adalah suatu cara untuk mencari
hubungan sebab akibat antara dua faktor atau lebih yang sengaja ditimbulkan oleh
peneliti dengan menyisihkan faktor-faktor lain. Jadi metode eksperimen adalah
metode yang sesuai dengan judul penelitian ini, karena penelitian ini membandingkan
dua kelas eksperimen, yaitu penerapan model pembelajaran menggunakan metode
Inquiry dengan kelas kontrol yang menerapkan metode ceramah atau konvensional
saja.
Desain yang digunakan adalah bentuk Nonequivalent Control Group Design.
Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada
desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara
random. Adapun desainnya sebagai berikut :
Keterangan Gambar 3.1 Desain Penelitian
E : kelompok Eksperimen
K : kelompok Kontrol
O1 : pretest kelompok eksperimen
O6 : pretest kelompok kontrol
X : perlakuan
O2 : posttest kelompok eksperimen
O4 : posttest kelompok kontrol
E O1 X O2 O3
K O6 04 O5
30
O3 : minat kelompok eksperimen
O5 : minat kelompok kontrol
3.2.1 Tahap selama proses penelitian
a. Persiapan, tujuannya adalah untuk menyiapkan segala peralatan seperti
persiapan ruangan, media pembelajaran yang digunakan dalam proses
pembelajaran.
b. Pre eksperimental, tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman
siswa tentang materi sebelum diberikan perlakuan.
c. Pelaksanaan, tujuannya adalah untuk mengumpulkan data data yang akan
menjadi bahan dari penelitian.
d. Post eksperimen, tujuannya adalah untuk mengetahui hasil dari pembelajaran
setelah diberikan perlakuan.
3.2.2 Prosedur penelitian
Dalam penelitian ini penulis melakukan kegiatan melalui beberapa tahap,
diantaranya:
1. Tahap pendahuluan
• Meminta Izin kepada pihak sekolah
• Observasi untuk proposal skripsi
• Membuat proposal skripsi
• Mengajukan proposal kepada tim skripsi dan mohon persetujuan judul.
• Mengajukan bimbingan proposal skripsi dan konsultasi dengan dosen
2. Tahap persiapan
• Revisi hasil review proposal
• Memperbaiki proposal berdasarkan hasil bimbingan dosen
• Meminta ijin riset untuk melakukan penelitian
• Memberi surat ijin penelitian kepada sekolah
• Mempersiapkan segala sesuatu yang digunakan dalam penelitian (soal pretest,
posttest, angket).
31
3. Tahap pelaksanaan
• Mengumpulkan data
• Mengolah data
• Menganalis data
4. Tahap penyusunan laporan
• Menyusun hasil penelitian
• Berkonsultasi dengan dosen pembimbing
• Mengadakan perbaikan/ review
• Mengajukan ujian skripsi
3.3 Variabel Penelitian
Variable penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Berdasarkan judul, landasan teori, serta rumusan hipotesis penelitian maka
yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas (X) :
Variable bebas (X) sering disebut dengan variable stimulus, predictor, antecedent.
Variable ini adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variable dependen ( terikat). Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah pendekatan CTL dengan Metode Inquiry.
Metode inquiry merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan
secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara
sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri
penemuannya dengan penuh percaya diri.
2. Variabel terikat (Y):
Variabel terikat (Y) sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen.
Dalam bahasa indonesia sering disebut variable terikat, yaitu variable yang
32
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah Hasil Belajar (Y1) dan Minat belajar siswa (Y2).
Setelah menerapkan metode pembelajaran dengan Inquiry dalam mata pelajaran
IPA di kelas III, maka akan diperoleh hasil belajar. Hasil belajar disini dapat diartikan
sebagai perubahan kemampuan yang dimiliki seseorang baik kemampuan kognitif,
afektif, maupun psikomotor. Hasil belajar disini merupakan perubahan tingkah laku
ke arah yang lebih baik dan perubahan perilaku secara keseluruhan. Hasil belajar
tersebut dapat diketahui melalui tes tertulis pilihan ganda yang diberikan setelah
proses pembelajaran selesai. Kemampuan kognitif diukur melalui tes pilihan ganda.
Pencapaian hasil belajar dapat diketahui dalam bentuk nilai.
Sedangkan minat disini adalah rasa suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal
atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Pencapaian minat belajar siswa diukur
menggunakan angket dengan skala likert.
3.3.1 Definisi Operasional
1. Metode Inquiry (X) berperan sebagai variabel independen yaitu variabel
yang mempengaruhi variable dependen.
2. Hasil belajar (Y1) berperan sebagai variabel dependen yaitu variabel yang
dipengaruhi oleh variabel independen.
3. Minat belajar (Y2) berperan sebagai variabel dependen yaitu variabel yang
dipengaruhi oleh variabel independen.
3.4 Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini dipilih dua kelompok siswa kelas IIIA dan IIIB SD
Negeri 1 Jampiroso. Kelas IIIA berjumlah 42 siswa dan kelas IIIB berjumlah 43
siswa. Dikarenakan kedua kelas merupakan kelas parallel dan memiliki rata-rata
prestasi belajar tidak jauh berbeda maka peneliti memilih kelas IIIA sebagai kelas
kontrol dan kelas IIIB sebagai kelas eksperimen berdasarkan jumlah siswa pada
kedua kelas tersebut, kelas yang memiliki jumlah siswa lebih banyak dipilih menjadi
kelas eksperimen.
33
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan peneliti menggunakan teknik sebagai
berikut :
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan aktifitas belajar siswa
dan kegiatan guru dalam mengajar di setiap pertemuan. Dalam menggunakan teknik
observasi cara yang paling efektif adalah melengkapi denga format atau blangko
pengamatan sebagai instrumen. Fomat yang sesuai item tentang kejadian atau tingkah
laku yang digambarkan akan terjadi. Observasi dalam penelitian ini dilakukan oleh
peneliti dan rekan sejawat peneliti yang memantau secara langsung proses
pembelajaran pada kelas eksperimen
2. Dokumentasi
Dalam penelitian penulis mengambil dokumentasi dengan menggunakan
kamera ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. . Dokumentasi juga digunakan
untuk mendapatkan data tentang identitas dari para peserta didik. Dalam hal ini data
yang diperoleh adalah daftar nama peserta didik kelas III di SD Negeri 1 Jampiroso.
Data ini digunakan untuk mengetahui bahwa kedua kelas tersebut mempunyai jumlah
peserta didik yang hampir sama sehingga layak untuk dijadikan subyek penelitian.
3. Angket
Angket digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar
mengajar dengan menggunakan metode Inquiry yang peneliti pilih. Serta untuk
mengetahui data tentang minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan aspek
berupa rasa senang, perhatian, ketertarikan, dan metode yang digunakan yang
kemudian dijabarkan dalam butir angket, kemudian menjadi instrumen.
4. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam belajar IPA
dengan metode inquiry. Tes dilakukan setelah proses pembelajaran IPA usai.
34
3.5.2 Instrumen pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket yang dibagikan
di awal proses penelitian, lembar observasi atau pengamatan yang dilakukan pada
saat pembelajaran dan tes yang dilaksanakan sesudah pembelajaran. Angket
dibagikan untuk mengetahui masalah yang terjadi dalam pembelajaran IPA.
a. Angket atau Kuesoiner
Angket atau kuesoiner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak
langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau
alat pengumpulannya disebut angket berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang
harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebebasan untuk
memberikan jawaban atau respon sesuai dengan pandangannya. Angket minat belajar
dimaksudkan untuk mengungkapkan data tentang belajar siswa yang disusun
berdasarkan indikator-indikator minat yang kemungkinan dijabarkan ke dalam butir-
butir angket dan kemudian menjadi instrument.
Angket ini terdiri dari 14 butir pernyataan. Pembuatan angket ini memacu dari skala
likert. Dalam penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar minat dengan
menggunakan teknik notes yaitu pengisian angket.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Angket Minat
No Aspek Indikator No Item Jumlah 1 Perhatian a. Siswa memperhatikan penjelasan
guru selama proses pembelajaran.
b. Siswa terlibat aktif dalam setiap
kegiatan dalam pembelajaran.
5
6
1
1
2 Ketertarikan a. Siswa memiliki antusiasme dalam
pembelajaran:
• Bertanya hal yang belum dipahami.
• Berpendapat atau mengungkapkan
ide atau menanggapi topik yang
dibahas.
• Menambahkan informasi dari
pengetahuan yang mereka punya.
1, 3, 4,
3
35
b. Menunjukan ketertarikan dalam
belajar
9, 10, 14 3
3 Rasa Senang a. Siswa merasa senang dan
menikmati proses menemukan
informasi yang dilakukan mandiri
di dalam kelompok dengan metode
inquiry.
• Keinginan untuk dapat
mengakses sumber belajar yang
lebih banyak.
• Keinginan untuk mendapat
waktu yang lebih lama dalam
mendapatkan info dengan
menggunakan metode inquiry.
b. Siswa mengikuti proses
pembelajaran tanpa ada paksaan
12,13,11
2,7, 8
3
3
Stapanus Ary Setyo Adiwibowo, 2011
Item soal 14 butir Rentang nilai :
Skor item berjenjang dari skor 1-5 14 ≤ x ≤ 25,2 = sangat rendah
Nilai terendah = 1 x 14 = 14 25,2 ≤ x < 36,4= rendah
Nilai tertinggi = 5 x 14 = 7 36,4 ≤ x < 47,6= sedang
Interval : 47,6 ≤ x < 58,8= tinggi
Jumlah skor tertinggi – Jumlah skor terendah 58,8 ≤ x < 70 = sangat tinggi
Skor item berjenjang
= 70 – 14
5
= 11,2
36
Tabel 3.3
Kisi-kisi soal Pretest IPA kelas III
Tahun 2011/2012
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembela
jaran
Indikator Jenis
Soal
Nomor
Soal
PreTest
Memahami
kenampakan
permukaan
bumi, cuaca,
dan
pengaruhnya
bagi
manusia,
serta
hubungannya
dengan cara
manusia
memelihara
dan
melestarikan
alam
Menjelaskan
hubungan
antara
keadaan
awan dan
cuaca
Cuaca 1. Menyebutkan
definisi cuaca dan
jenis awan.
2. Mengidentifikasi
perbedaan cuaca dan
iklim.
3. Mengidentifikasi
kondisi cuaca.
4. Meramalkan
keadaan cuaca yang
akan terjadi
berdasarkan keadaan
langit.
5. Menggambarkan
dan mengidentifikasi
simbol secara
sederhana yang
biasa digunakan
untuk menunjukkan
keadaan cuaca.
6. Mengidentifikasi
pengaruh kondisi
Pilihan
Ganda
Pilihan
Ganda
Pilihan
Ganda
Pilihan
ganda
Pilihan
Ganda
Pilihan
Ganda
2,22,
25*,28
*,30*,3
2*,
35*,
37*,40
9*,17*,
27
12,18,
23,
24,29*,
33*
8*,16*,
21*,
3,6,
11,19,
20,26,
31
1,4* ,
5,
37
cuaca terhadap
kegiatan manusia.
7*,10,
13,14*,
15,34,3
6*,
38,39
Jumlah item soal = 17 Kriteria nilai :
Nilai per item = 1 0-59 : kurang 60-69 : cukup
Nilai minimal = 0 70-79 : lebih dari cukup 80-89 : baik
Nilai maksimal = 100 90-100 : baik sekali
Teknik penilaian = ����� �� ��
����� ����X 100 =
��
�� X 100 = 100
Tabel 3.4
Kisi-kisi soal Posttest IPA kelas III
Tahun 2011/2012
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembela
jaran
Indikator Jenis
Soal
Nomor
Soal
PosTest
Memahami
kenampakan
permukaan
bumi, cuaca,
dan
pengaruhnya
bagi
manusia,
serta
hubungannya
dengan cara
manusia
memelihara
dan
melestarikan
alam
Menjelaskan
hubungan
antara
keadaan
awandan
cuaca
Cuaca 1. Menyebutkan
definisi cuaca dan
jenis awan.
2. Mengidentifikasi
perbedaan cuaca dan
iklim.
3. Mengidentifikasi
kondisi cuaca.
4. Meramalkan
keadaan cuaca yang
akan terjadi
berdasarkan keadaan
langit.
5. Menggambarkan
dan mengidentifikasi
simbol secara
sederhana yang
biasa digunakan
Pilihan
Ganda
Pilihan
Ganda
Pilihan
Ganda
Pilihan
ganda
Pilihan
Ganda
3,9*,15
,21,23,
2,
4, 6,7*,
10*
13*,19,
8*,16*,
1,11*,
12, 18*
38
untuk menunjukkan
keadaan cuaca.
6. Mengidentifikasi
pengaruh kondisi
cuaca terhadap
kegiatan manusia.
Pilihan
Ganda
5*,
14*,
17*,
20,22,2
4,25
Jumlah item soal = 11 Teknik penilaian :
Nilai per item = 1 ����� �� ��
����� ����X 100 =
��
�� X 100 = 100
Nilai minimal = 10
Nilai maksimal = 100
Kriteria nilai :
0-59 : kurang 70-79 : lebih dari cukup
60-69 : cukup 80-89 : baik
90-100 : baik sekali
b. Lembar observasi Kegiatan Belajar Mengajar Dengan Metode Inquiry
Observasi dilakukan untuk mengecek metode yang digunakan guru dan
implementasi RPP yang disusun dalam pembelajaran. Serta untuk mengamati
sekaligus mengontrol proses pembelajaran agar sesuai dengan kondisi yang
diinginkan. Yang masing-masing point diberi skor 1-4 kemudian ditotal dan dirata-
rata yang kemudian dikategorikan pada kategori:
4=sangat baik (81-100)
3= baik(61-80)
2=sedang (41-60)
1=kurang (21-40).
Tabel 3.5
kisi-kisi observasi pembelajaran
No Aspek Aspek yang diamati
1 Awal Pembelajaran Melakukan absensi dan memeriksa kesiapan
siswa
39
2 Membuka Pelajaran Melakukan apersepsi
3 Kegiatan Inti
Pembelajaran • GURU
1. Pemberian beberapa pertanyaan terkait dengan
topik guna mengeksplorasi pengetahuan siswa.
2. Membagi siswa dalam kelompok.
3. Memberikan penugasan pengamatan atau
observasi dalam kelompok
4. Penggunaan metode pembelajaran sesuai
yang diharapkan.
5. Penggunaan Media dan Sumber Belajar.
6. Pembelajaran Yang Memicu dan
memelihara Keterlibatan Siswa.
7. Melakukan pengawasan dan bimbingan
pada siswa.
8. Penilaian proses dan hasil belajar.
9. Penarikan kesimpulan oleh siswa dan guru
• SISWA
1. Persiapan siswa sebelum pembelajaran
dimulai
2. Pemahaman siswa terhadap masalah yang
diberikan oleh guru
3. Melakukan setiap instruksi guru
4. Keaktifan siswa dalam melakukan diskusi
kelompok
5. Partisipasi siswa dalam melakukan
percobaan dan pengamatan
6. Keberanian siswa dalam mengungkapkan
pendapat
40
7. Melaporkan dan mempresentasikan hasil
yang mereka dapat didalam kelompok.
8. Tanya jawab antara siswa dan guru
mengenai materi yang belum dipahami.
4 Kegiatan Akhir Melakuakan evaluasi
3.6 Instrumen Penelitian
3.6.1 Uji Validitas Soal
Uji validitas instrumen soal dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
kevalidan atau keapsahan soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual
setelah proses pembelajaran berlangsung. Untuk menguji validitas soal, maka peneliti
terlebih dahulu mengujicobakan soal tersebut di SDN Secang 2 Magelang kelas III.
Uji validitas soal tersebut dibantu dengan SPSS 16.0 for windows. Untuk mengetahui
tingkat validitas dengan melihat angka pada corrected item total correlation yang
merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item nilai. Jika instrumen valid
maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut:
a. Antara 0,800 – 1,000 : sangat kuat
b. Antara 0,600 – 0,799 : kuat
c. Antara 0,400 - 0,599 : sedang
d. Antara 0,200 - 0,399 : rendah
e. Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah (tidak valid).
3.6.2 Uji Reliabiitas Instrumen Tes
Uji reliabilitas instrumen dalam peneltian ini digunakan untuk menguji tingkat
reliabilitas atau keajegan jawaban siswa terhadap instrumen soal yang nantinya akan
digunakan dalam tes setelah pembelajaran. Untuk mengetahui reliabilitas instrumen
terlebih dahulu diujikan di kelas uji coba yaitu kelas III SDN Secang 2 Magelang. Uji
reliabilitas dalam penelitian dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows. Pengujian
41
reliabilitas dengan melihat nilai cronbach’s Alpha dan berdasarkan ketentuan yang
dikemukakan Eriyani (2011: 32). Untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument
menggunakan kriteria sebagai berikut :
α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima
0,7 < α < 0,8 : dapat diterima
0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas tinggi
α> 0,9 : reliabilitas memuaskan
3.6.3 Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah subjek penelitian
merupakan kelas yang homogen sehingga dapat dilanjutkan sebagai subjek penelitian
atau tidak. Untuk menentukannya maka dibutuhkan bantuan dari spss 16.0, yaitu jika
signifikasi > 0,05 selanjutnya dari hasil pengujian ini maka dapat disimpulkan bahwa
kedua kelas itu memiliki varian yang sama atau tidak, jika memiliki varian yang sama
maka dapat dilanjutkan sebagai subyek penelitian.
3.6.4 Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk memperoleh distribusi data yang diperoleh dari
populasi normal atau tidak, maka digunakan uji normalitas. Jika normal maka dapat
digunakan untuk subyek penelitian. Untuk pengujiannya menggunakan SPSS 16.0.
data dikatakan normal jika normal signifikasi > 0,05 (5%).
3.6.5 Uji Tingkat Kesukaran Soal
Teknik perhitungan taraf kesukaran butir soal adalah dengan menghitung
presentase yang menjawab benar untuk tiap-tiap item soal. Untuk mendapatkan nilai
taraf kesukaran soal pilihan ganda digunakan rumus Sudjana( 2010) yaitu:
I= B
N
Keterangan
I= Indeks kesukaran
B= Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar setiap butir soal
N= Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan.
42
Kriteria tolok ukur kesulitan soal sebagai berikut :
0 - 0,30 = soal kategori sukar
0,31 - 0,70 = soal kategori sedang
0,71 - 1,00 =soal kategori mudah
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.
Soal yang terlalu mudah maka tidak akan merangsang siswa untuk mempertinggi
usaha dalam memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan
siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena
di luar kemampuannya. Jadi kriteria soal yang ideal adalah soal yang memiliki
kriteria tolak ukur kesulitan soal 0,31- 0,70 yaitu soal kategori sedang.
3.7 Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Untuk
membandingkan hasil belajar dan tingkat minat belajar siswa dengan menggunakan
metode Inquiry. Jenis data yang terkumpul selama penelitian adalah data pretest dan
posttest serta data hasil angket minat siswa. Setelah data terkumpul yaitu pretest dan
posttest, maka data tersebut kemudian dihitung rata-ratanya atau mean dengan
menggunakan Uji t-test dengan bantuan SPSS 16.0. Uji t-tets atau uji signifikansi
koefisiensi korelasi parsial dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh
keberhasilan metode Inquiry terhadap hasil belajar siswa.
Analisis data ini digunakan untuk mengetahui keadaan hasil belajar siswa
sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran dengan metode inquiry serta untuk
menjawab rumusan masalah yang telah ditentukan. Setelah dianalisis maka akan
didapatkan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.
3.8 Indikator Kinerja
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan indikator kerja sebagai berikut:
1. 80 % siswa di kelas eksperimen mendapat nilai ≥ 75.
2. 80 % siswa di kelas eksperimen mendapatkan skor angket minat ≥ 47,6 atau pada
kategori tinggi.