kabupaten temanggung

Upload: rista-khofifah

Post on 10-Mar-2016

49 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah pariwisata kabupaten temanggung

TRANSCRIPT

SINOPSIS POTENSI PARIWISATA DI TEMANGGUNG

OlehAkbar Wahyu Utomo7101410057Rista Khofifah7101410073Lia Novita Sari7101410105Aditya Yudha Primantoro7101410108Iqbal Muzaki7101411186

PENDIDIKAN EKONOMIFAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2013

PARIWISATA DI TEMANGGUNGKabupaten Temanggung adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang mempunyai semboyan Temanggung bersenyum dan disebut juga sebagai negeri tembakau. Ibukotanya adalah Temanggung. Kabupaten Temanggung terletak antara 11023-1104630 bujur timur dan 714-73235 lintang selatan. Jarak yang terjauh dari barat ke timur adalah 43,437km. jarak yang terjauh dari utara ke selatan adalah 34,375km. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Kendal di utara, Kabupaten Semarang di timur, Kabupaten Magelang di selatan, serta Kabupaten Wonosobo di barat. Sebagian besar wilayah Kabupaten Temanggung merupakan dataran tinggi dan pegunungan, yakni bagian dari rangkaian Dataran Tinggi Dieng. Sektor pariwisata dalam arti luas tidak hanya menyangkut keberadaan obyek wisata saja, tetapi menyangkut keberadaan obyek wisata saja, tetapi juga mencangkup berbagai sarana dan prasarana pendukung. Meski belum sempurna, Temanggung sudah memiliki beberapa kelengkapan tersebut. Misalnya prasarana jalan raya yang relatif mulus dan bersih. Panjang jalan tercatat 709,91 km, dan sebagian besar (71,03 %) sudah diaspal dan dalam keadaan baik. Selebihnya merupakan jalan makadam (27,42 %) dan jalan tanah (1,55 %). Dalam ini bisa diakses dari berbagai arah, mulai dari Semarang, Solo, Magelang, Kendal hingga Purwokerto. Ada banyak tempat wisata di daerah temanggung mulai dari wisata alam, wisata pegunungan/pendakian, wisata sejarah, wisata geologi, wisata pendidikan, wisata tradisi, hingga wisata buatan. Wisata-wisata tersebut dapat dijelaskan secara lebih rinci sebagai berikut:1. Sindoro SumbingSindoro dan Sumbing merupakan dua Gunung yang letaknya berdekatan, serta memiliki bentuk dan tinggi yang hampir sama. Tinggi Gunung Sumbing sekitar 3.340 m dari permukaan laut (dpl), sedikit lebih tinggi daripada Sindoro (3.155 m dpl). Jika dipetakan, Sumbing berada disebelah barat daya kota Temanggung dan sebelah Timur kota Wonosobo. Sedangkan Sindoro disebelah barat laut Temanggung danTimur laut Wonosobo. Salah satu kegiatan yang sudah berjalan dikawasan Gunung ini adalah wisata pegunungan. Pendakian Sindoro-Sumbing biasanya dimulai dari kledung, yang terletak diantara kedua Gunung. Ditempat ini, para pendaki juga bisa menyaksikan matahari terbit dan terbenam. Jalur pendakian yang menantang, ritual setiap malam 1 sura (1 muharam) dan malem selikuran (21 Ramadhan), hamparan perkebunan teh, aneka ladang sayur, deretan pohon pinus, dan jalur berliku-liku dilembah kedua gunung itu membuat banyak orang ingin mengunjungi tempat tersebut.

Gunung SumbingGunung sumbing mempunyai kawah yang bernama kawah sumbing. Terletk di desa Pager Gunung kecamata tjepit kabupaten Temanggung. Gunung Sumbing ini memiliki ketinggian sekitar 3.340m dpl. Gunung Sumbing termasuk dalam kategori gunung api strato tipe B.Perjalanan wisata ke Gunung Sumbing akan melewati desa wisata Tegalrejo yang juga dekat dengan pemancingan Vale Kambang dan prasasti Gondosuli. Tanah sekitar gunung sangat subur, sehingga hampir seluruh daerah yang landai sampai ketinggian 2.000 m dpl dijadikan areal perkebunan rakyat seperti tembakau dan sayuran.Pendakian gunung sumbing bisa dilakukan kapan saja. Tetapi puncak keramaian terjadi pada malem selikuran. Ribuan pendaki, yang dipandu para pecinta alam yang berpengalaman dari sumbing Hiking Club (SHC) Temanggung, serta dipantau para petugas terpadu diposko-posko terdekat, mengawali ritualnya dari desa pager gunung, kecamatan Bulu.Untuk pendakian diluar tradisi malem selikuran, perjalanan bisa dilakukan tanpa harus dipandu petugas. Para pendaki umumnya start dari desa/kecamatan kledung (arah barat laut), atau kampung butuh dan selogowok dikecamatan tlogo mulyo (timur laut).Bahkan, gunung sumbing juga bisa didaki dari kawasan diluar kabupaten Temanggung. Yaitu arah barat laut dari kampung garung (1.543 m dpl) di desa Butuh, kecamatan Kalijajar (Wonosobo), arah tenggara dari Kalegan (Kabupaten Magelang), dan arah Barat daya dari sapurun (Wonosobo).Apabila cuaca bagus, pendakian ke puncak menempuh waktu sekitar lima jam. Sebagian dari mereka berziarah kemakam Ki Ageng Makukuhan di Puncak Sumbing. Ki Ageng Makukuhan diyakini sebagai orang pertama yang singgah di Kedu dan memperkenalkan tanaman tembakau. Ada beberapa pos yang harus dilalui dari base camp hingga kepuncak, yaitu pos I (1.750 m dpl), pos II (2.000 m dpl),pos bayangan (2.500 m dpl), dan bagian puncak (2.850-3.340 m dpl).

Gunung SindoroGunung berketinggian 3.151 m itu juga memiliki beberapa keindahan alam, misalnya Telaga Ajaib dan bunga Abadi edelwis di puncak gunung. Para pendaki juga bisa melihat panorama terbit dan tenggelamnya matahari. Sebagaimana Sumbing, Sindoro cocok untuk melakukan kegiatan wisata alam dan petualangan. Pendakian dilakukan melalui Desa Katekan, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung. Selain panorama alam yang indah, pendaki bisa melihat para aktivitas petani di kebun.

2. Pikatan Water Park Pikatan telah dikenal oleh masyarakat diluar Kabupaten Temanggung memiliki daya tarik tersendiri karena selain Sumber airnya yang begitu besar dan menyimpan legenda, juga karena terdapat fasilitas kolam renang berstandart Nasional yang sering digunakan untuk ajang lomba renang tingkat Regional dan Nasional. Saat sekarang ini obyek wisata kolam renang Pikatan yang terletak di Desa Mudal Kecamatan Temanggung semakin terlihat merupakan embrio wisata yang reprensentatif dan dapat diandalkan karena telah dikembangkan menjadi wahana permainan air PIKATAN WATER PARK namun demikian masih diperlukan pengembangan guna penyempurnaan. Potensi Pengembangan :Pembangunan wahana permainan air (water slide, flaying fox, kolam renang prestasi, panggung hiburan, dan kawasan budi daya ikan air tawar.

Potensi Pendukung : Lahan untuk budidaya ikan. Lahan milik Pemda 4,5 Ha, namun untuk pengembangan sebagian tanah milik masyarakat dapat dibebaskan. Rumah makan ikan bakar. Telah dibangun water boom namun masih perlu penyempurnaan. Lokasi cocok untuk area outbound. Penerangan dari PLN. Suhu udara 20 25 0C . Ketinggian 500 1500 dpl.

3. Wanawisata JumpritWanawisata Jumprit merupakan salah salah satu obyek wisata yang eksotis di Kabupaten Temanggung. Tempat ini buka sekadar menawarkan wanawisata (wisata hutan) saja, tetapi juga menghadirkan objek wisata alam pegunungan yang indah. Awal keramaian obyek wisata ini terjadi sejak awal 1980-an, ketika banyak peziarah yang melakukan wisata spiritual di Makam Ki Jumprit di dekat Umbul Jumprit yang letaknya bersebelahan. Mereka bersemedi di sekitar makam, kemudian diakhiri mandi kungkum di mata air yang tak pernah kering. Kawasan ini berada di ketinggian 2.100 meter dari permukaan laut (dpl) dan berada di lereng Gunung Sindoro tempatnya di Desa Tegalrejo, Kecamatan Ngadirejo. Jaraknya hanya sekitar 26 km dari barat laut kota Temanggung. Kawasan Jumprit berada di jalur strategis, yaitu jalur wisata Borobudur-Dieng, Semarang-Bandungan-Dieng, serta dari berbagai arah dengan kemudahan aksesibilitas, baik dari Wonosobo, Kendal, Maupun Yogyakarta. Perjalanan juga bisa ditempuh dengan kendaraan umum dari ibu kota Kecamatan Ngadirejo. Lebih baik lagi menggunakan kendaraan pribadi. Jalan menuju lokasi sudah diaspal, sehingga perjalanan cukup menyenangkan. Apalagi dalam perjalanan menuju Jumprit, wisatawan juga bisa menikmati panorama alam pegunungan yang indah dan agrowisata sayuran.

4. Candi PringapusCandi ini terletak di Desa Pringsurat Kecamatan Ngadirejo sekitar 22 Km dari arah barat lauta Kota Temanggung. Umurnya sudah cukup tua, yang diperkirakan dibangun pada tahun 850 dan rampung dua tahun kemudian. Arca-arcanya bercorak Hindu Siwaistis. Bentuk bangunanya merupakan replika Mahameru yang menjadi lambang tempat tinggal para dewata. Hal ini bisa dibuktikan dari adanya hiasan antefiq dan relief hapsara-hapsari yang menggambarkan makhluk setengah dewa.

5. Prasasti GondosuliPrasasti Gondosuli merupakan salah satu obyek wisata sejarah, bahkan bisa disebut paling bersejarah di Kabupaten Temanggung. Dari tempat inilah wisatawan bisa memperoleh gambaran mengenai kehidupan social budaya masyarakat Temanggung tempo dulu. Prasasti ini terletak di Desa Gondosili Kecamatan Buu. Jaraknya hanya sekitar 13 km arah barat etm. Diulis pada tahun 832, sesuai dengan candrasengkala yang ada, Prasasti Gondosuli menjadi saksi bisu kejayaan Dinasti Sanjaya, terutama di masa pemerintahan Rakai Patahan (Rakaryan Patapan Pu Palar) sebagai raja di Mataram Hindu (Mataram Kuno). Nama Rakai Patapan juga dapat dijumpai dalam Prasasti Karang Tengah yaitu ditulis pada tahun 824. Secara keseluruhan luas lokasi situs ini sekitar 4.992 m2.Berdasarkan penelitian Prasasti Gondosuli memuat 11 baris tulisan, ditulis dengan huruf Jawa Kuno, tetapi menggunakan bahasa Melayu Kuno. Bahkan bentuk tulisannya mirip prasasti-prasasti di daerah Sriwijaya Andalas (Sumatera). Prasasti Gondosuli ditulis/dipahat pada batu besar dengan panjang 290 cm, lebar 110 cm dan tinggi 100 cm, sedangkan bidang yag ditulis berukuran 103 x 54 cm2. Pada baris pertama terdapat tulisan Nama Syiwa Om Mahayana, sahin mendagar wazt tanta pawerus darma. (Bakti kepada Desa Siwa, Om Mahayana (Orang Besar). Di semua batas hutan pertapaan, tua dan muda, laki-laki dan perempuan, mendengarkan hasil pekerjaan/ perbuatan yang baik). Prasasti ini berisi penghibahan tanah, dimana tanah itu digunakan untuk bangunan suci/ candi, serta untuk memperingati pembangunan patung raja (Hyang Haji) disebuah preseda yang disebut Sang Hyang Wintang.

6. Taman Rekreasi KartiniBerada di pintu masuk kabupaten temanggung sebelah timur (dari arah secang dan semarang). Fasilitas yang tersedia cukup komplet untuk sebuah tempat rekreasi umum, antara lain rumah makan puja sera, kolam renang tirto asri, arena bola basket, lapangan tennis, lapangan voli, hingga lapangan sepak bola.ada juga arena permainan anak, panggung kesenian, dan warung souvenir. Taman Rekreasi Kartini merupakan salah satu dari sedikit objek wisata buatan di kabupaten temanggung. Ada keunggulan dan kelemahan dari objek wisata buatan.Keunggulannya adalah lebih mudah menambah wahana pelengkap wisata, karena relative tidak berbenturan aspek sosial-budaya masyarakat sekitar. Namun kelemahannya, jika kondisinya tidak berubah dari tahun ke tahun, maka pengunjung yang pernah datang kesana mudah jenuh dan enggan datang kembali. Oleh karena itu, pengelola taman rekreasi kartini secara rutin menambah fasilitas dan wahana permainan baru yang digandrungi masyarakat. Beberapa waktu lalu, objek wisata ini juga menambah arena bermain anak, bantuan dari bank jateng. Masih banyak peluang investasi yang dapat dikembangkan ditempat ini, antara lain:a. Menyelenggarakan wisata keliling dengan kereta api (loko) mini, mengelilingi kawasan wisata ini.b. Membangun wahana permainan baru bagi anak-anak yang bersifat menantang. Misalnya jembatan gantung, flying fox (tali luncur), dan sejenisnya.c. Menambah fasilitas baru dikolam renang, misalnya jalan setapak dan bebatuan kecil (serupa kerikil) untuk pijat refleksi pada telapak kaki pengunjung. Bisa juga membangun kolam pesta air yang didalamnya berisi aneka permainan air (becak air, bebek air, bantal air), kolam arus dan sebagainya.

7. Monumen MeteoritMonumen meteorit merupakan objek wisata pendidikan yang jarang dijumpai di daerah lain. Objek wisata ini terletak di Desa Wonotirto, Kecamatan Bulu, yang berada di kaki Gunung Sumbing. Monumen ini dibangun untuk menandai peristiwa alam jatuhnya meteor di ladang penduduk di Desa Wonotirto, pada hari jumat tanggal 11 Mei 2001, sekitar pukul 09.00. jatuhnya meteor ini sangat mengejutkan masyarakat di sejumlah Desa di Kecamatan Bulu. Sebab terdengar suara gemuruh yang keras dan ledakan yang sangat dasyat.Prospek pengembangan kedepan yang harus ditindak lanjuti oleh Pemerintah Kabupaten Temanggung untuk menambah wahana pendidikan disekitar monumen meteorit. Misalnya membangun perpustakaan ataun museum mengenai meteor dan fenomena alam diruang angkasa. Materinya bisa berupa replika, buku-buku, ensiklopedi, bahkan pecahan meteor yang jatuh di tempat lain. Penambahan ruang publik, seperti gazebo dan taman bermain anak-anak, juga dapat menjadi salah satu siasat jitu untuk mengundang kembali para wisatawan lama, sekaligus dapat menarik minat calon wisatawan baru. Melalui berbagai upaya tersebut, monumen meteorit diharapkan bisa lebih dikenal masyarakat bukan hanya dari kabupaten temanggung saja, melainkan juga dari berbagai daerah lain di jawa tengah. Pengembangan monumen meteorit sebenarnya cukup prospektif, karena didukung oleh dua objek wisata lainnya. Yaitu keberadaan goa wonotirto yang berada didesa yang sama, serta objek wisata alam pegunungan dengan latar belakang gunung sumbing.

8. Monumen Bambang SugengDisebelah timur Terminal Bus Kota Temanggung terdapat sebuah bukit kecil. Disitulah berdiri tegak monument Bambang Sugeng, yang selama bertahun-tahun menjadi objek wisata bernuansa sejarah perjuangan bangsa Indonesia dimasa perang kemerdekaan. Lokasi monument ini tidak jauh dari taman makam pahlawan, tepatnya disisi timur jembatan Kranggan. Bambang Sugeng pernah memimpin pasukannya saat Agresi Militer I (1947)dan Agresi Militer II (1948). Ada sebait puisi yang ditulis Bambang Sugeng, dan hingga sekarang masih dapat disaksikan para pengunjung Di Monumen tersebut: Aku rela, aku tak kecewa, gugur demi nusa bangsa.Prospek pengembangan kedepan objek wisata bernuansa sejarah perjuangan bangsa seperti monument bambang sugeng ini perlu dilengkapi dengan museum khusus yang menceritakan keprajuritan diwilayah eks parisidenan kedu, atau setidaknya di kabupaten temanggung. Apalagi selama ini cukup banyak kunjungan warga jepang ke monument tersebut. Dalam jangka menengah, objek wisata ini juga bisa dilengkapi dengan wahana permainan perang-perangan yang sekarang menjadi tren wisata petualangan bagi kawula muda diperkotaan. Apabila pengunjung makin meningkatkan, boleh juga ditambahkan sarana dan prasarana lainnya seperti kios cenderamata, taman bermain anak, dan lain sebagainya.

9. Curug LaweCurug Lawe juga terletak di kawasan utara Kabupaten Temanggung. Tepatnya di Desa Muncar, Kecamatan Gemawang. Kecamatan ini berbatasan dengan Kabupaten Kendal. Perjalanan menuju lokasi juga cukup lancar, dengan jarak tempuh sekitar 26 km dari kota Temanggung kea rah utara. Lawe, Disebut Curug karena air yang jatuh dari tebing curam itu terlihat bagai benang-benang putih, yang dalam bahasa jawa disebut lawe. Disekitar objek wisata terdapat buah khas gemawang, yaitu cendul (buah kepel), yang jarang dijumpai di daerah lain. Jika sedang musimnya, wisatawan bisa memetik buah kepel dari pohonya secara gratis. Buah ini sangat menyegarkan, sehingga bisa menghapus dahaga para pengunjung. Pengunjung yang membawa kendaraan pribadi (mobil/sepeda motor) bisa menitipkan kendaraanya di rumah-rumah penduduk terdekat, kemudian berjalan kaki menyusuri jalan setapak menuju lokasi. Objek wisata ini sangat cocok untuk pengunjung yang menguasai wisata petualangan. Tidak jauh dari Curug Lawe terdapat mata air panas yang bisa dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit kulit dan tulang, karena airnya mengandung belerang. Dikawasan ini, pengunjung juga dapat menikmati wisata belanja sayuran dan buah-buahan, terutama pisang dengan harga sangat murah, karena langsung dibeli dari petani di Pasar Muncar.

10. Curug Trocoh (Surodipo) Curug Trocoh dikenal pula dengan nama Curug Surodipo, untuk menghormati perjuangan Surodipo, pengikut setia Pangeran Diponegoro. Ia pernah dipercaya sebagai panglima perang saat melawan tentara belanda (1825-1830). Di Desa Tawangsari, Kecamatan Wonoboyo, inilah Surodipo membangun benteng pertahanannya. Di tempat ini pula, Pangeran Diponegoro mengumpulkan para panglima perang dan pengikutnya, untuk menyusun siasat perang gerilya yang sangat melegenda itu. Curug Trocoh terletak di Desa Tawangsari, Kecamatan Wonoboyo, sekitar 28 km dari arah barat laut Kota Temanggung. Istilah Trocoh, dalam bahasa jawa, berarti selalu mengeluarkan air. Air di Curug ini memang tak pernah surut, termasuk saat kemarau panjang. Tetapi ketika terjadi penjarahan hutan besar-besaran di awal reformasi, ekosistem di kawasan ini sdikit terganggu. Meski tak Objek wisata ini disebut juga sebagai Curug Surodipo. Nama ini memang terkait dengan seorang tokoh pejuang bernama Surodipo, yang merupakan pengikut setia Pangeran Diponegoro. Surodipo mengungsi ke Tawangsari, sekaligus untuk menyusun strategi perang melawan tentara Belanda. Curug Trocoh memiliki keunggulan yang jarang dimiliki objek wisata air terjun lainnya, yaitu mempunyai lima terjunan bertingkat. Ketinggian curug, dari puncak ke dasar sekitar 120 meter. Jarak antara terjunan satu dan terjunan berikutnya rata-rata 20 meter. Selain itu, airnya bersih dan segar. Di sekitar curug terdapat bebatuan alam yang digunakan untuk duduk bersantai sambil menikmati keindahan air terjun dengan ketinggian yang terjal tersebut. Apalagi panorama alamnya sangat indah, khas pedesaan, serta berhawa sejuk. Dengan berbagai kelebihan ini, Curug Trocoh layak dijual sebagai objek wisata alam dan sejarah. Tak sedikit pengunjung yang sengaja datang untuk melakukan meditasi, guna meningkatkan kemampuan supranaturalnya. Tempat yang sering digunakan untuk meditasi adalah goa-goa disekitar Watu Godheg. Tak jauh dari air terjun. Untuk memopulerkan objek wisata ini, Pemerintah Kabupaten Temanggung pernah mengadakan acara jelajah wisata curug Surodipo. Rutenya dimulai dari depan Kecamatan Wonoboyo menuju lapangan Desa Tawangsari yang berjarak sekitar 7 km. Perjalanan bisa dilakukan dengan mobil atau motor. Dari lapangan, penjelajahan dilanjutkan dengan naik bukit menuju Curug Trocoh yang berjarak 3 km.

11. Agrowisata Istilah agrowisata, atau sering pula disebut wisata agro, makin populer sejak awal dekade 2000-an. Agrowisata adalah kegiatan wisata yang berlokasi/berada di kawasan pertanian, terutama tanaman perkebunan (kopi, teh, cokelat, dll) dan tanaman buah-buahan.Salah satu daya tarik agrowisata ialah adanya kesempatan bagi pengunjung untuk memetik (memanen) buah dan hasil perkebunan lainnya. Selanjutnya hasil panen ditimbang dan dihargai pengunjung sesuai dengan harga yang ditetapkan pengelola. Setidaknya ada tiga lokasi yang ideal untuk dikembangkan sebagai kawasan agrowisata perkebunan kopi di Kabupaten ini, yaitu perkebunan Gesing, perkebunan Rowo seneng, dan perkebunan Bojongrejo.

a. PEKEBUNAN GESINGDesa Gesing hanya berjarak sekitar 12 km dari arah utara kota Temanggung. Sejak dulu, desa ini dikenal sebagai salah satu sentra penghasil kopi robusta terbesar di Temanggung. Pengelolaan budidaya kopi dikelola oleh kelompok tani ngudirejeki, yang menghimpun 112, 09 ha kebun kopi rakyat disebelah utara permukiman penduduk. Bau harum khas bunga kopi begitu terasa ketika kita memasuki dan menapaki perkebunan kopi. Wisatawan bisa melihat proses pengolahan kopi yang dikelola kelompok tani, mulai dari pemilihan biji yang dipanen, sortasi buah basah, pengupasan kulit biji, pencucian biji yang masih diselimuti lendir, pengeringan biji kopi, baik secara traisional (di jemur) maupun menggunakan mesin pengering kopi (Oven system). Sambil mengamati proses tersebut, wisatawan bisa menikmati secangkir kopi hangat yang diperoleh dari seduhan bubuk kopi yang dibuat ibu-ibu petani sebagai hasil produk industri rumah tangga.

b. PERKEBUNAN ROWOSENENGPerkebunan rowoseneng yang terletak di Desa Ngemplak, Kecamatan Kandangan, merupakan salah satu perkebunan besar swasta (PBS) di Kabupaten Temanggung. Di tempat ini terdapat areal perkebunan kopi rebusta seluas 136,70 ha, yang dikelola oleh PT Naksatra Kejora. Lokasi yang dilengkapi dengan bumi perkemahan (camping ground) itu dikelilingi pepohonan pinus, sehingga suasananya betul-betul alami dan jauh dari polusi. Tempat ini dikenal pula sebagai kawah candradimuka bagi para biarawan, room, dan frater. Setiap akhir pekan, Rowoseneng ramai dikunjungi orang, antara lain dari yogyakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, dan kota-kota lainnya.

c. PERKEBUNAN BOJONGREJOPerkebunan Bojongrejo merupakan salah satu perkebunan besar Negara (PBN) yang dikelola PTP Nusantara IX. Lokasinya berada dib Desa Selosabrang, Kecamatan Bejen, sektar 45 km dari arh utara Kota Temanggung. Areal kebun kopi robusta yang dikelola seluas 642,32 ha, dilengkapi dengan fasilitas pengolahan kopi cara basah yang modern, dengan kapasitas mesin lebih besar dari pada Rowoseneng.

12. Goa WonotirtoKabupaten Temanggung juga memiliki beberapa objek wisata goa. Setidaknya ada dua goa yang potensial untuk dikembangkan, yaitu Goa Wonotirto dan Goa Lawa. Sesuai dengan namanya, Goa Wonotirto terletak di Desa Wonotirto, Kecamatan Bulu. Goa ini ditemukan masyarakat desa setempat pada tahun 2002. Lokasinya berada di kaki Bukit Juranggrawah, sekitar 1 km dari pusat desa. Sebagaimana kawasan di lereng gunung lainnya, desa Wonotirto memiliki panorama alam pegunungan yang indah, karena terletak dalam rangkaian kawasan wisata Gunung Sumbing. Sayangnya, hingga kini jalan menuju Goa Wonotirto belum beraspal. Bahkan harus naik- turun bukit hampir 1 km dari jalan desa. Beberapa speleolog (ahli dalam bidang kegoaan) dari berbagai daerah pernah datang meneliti Goa Wonotirto. Kesimpulan mereka, goa tersebut layak dikembangkan sebagai kawasan wisata. Saat ini mulai dibenahi, terutama untuk mendukung pengembangan wisata alam Gunung Sumbing. Pembenahan yang sudah dilakukan antara lain melebarkan ruang Goa yang selama ratusan tahun tertutup longsoran tanah. Kini ruang yang sudah terbuka sepanjang 20 meter, dengan lebar 2 meter dan tinggi juga 2 meter.

13. Goa LawaGoa Lawa merupakan objek wisata yang sangat tepat bagi kawula muda, atau siapapun yang berjiwa muda, untuk melakukan wisata petualang menantang alam, misalnya menjelajah semak-semak dan lembah didalam gua. Goa ini terletak dilembah sungai bodri, tepatnya di Desa Ngalian, Kecamatan Bejen. Desa ini berada di tapal batas kabupaten Temanggung dan Kabupaten Kendal. Dilembah ini terdapat sebuah bukit terjal, dan pada kaki bukit itulah terdapat goa lawa yang indah, terbuat dari bebatuan kapur dengan stalagtit dan stalagmite yang memikat. Disebut goa lawa, karena didalamnya banyak dijumpai kelelawar, yang dalam bahasa jawa disebut lawa. Dulu, goa ini jarang dikunjungi orang, kecuali bagi mereka yang ingin bertapa. Lokasinya mudah dijangkau, karena jaraknya hanya sekitar 300 meter dari jalan raya Temanggung-Kendal. Beberapa waktu lalu, Mahasiswa dari akademi Pariwisata Semarang mengadakan kuliah kerja nyata di Kecamatan Bejen dan melihat betapa besar potensi wisata di sekitar goa tersebut. Masyarakat Desa Ngalian memiliki tradisi yang bisa dijadikan pendukung wisata, yaitu ritual yang disebut Lampet Dhawuhan. Dalam ritual ini, siapapun yang menjabat kepala desa harus berkumur air di kali Bodri, kemudian berjalan di pematang sawah, sambil menyemburkan air bekas kumuran ke sawah tempat bertanam padi.