bupati temanggung · kabupaten temanggung tahun 2014 yang ditetapkan oleh bupati temanggung yang...
TRANSCRIPT
PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG
NOMOR TAHUN 2013
TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI TEMANGGUNG,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Temanggung Tahun 2005–2025, dan sebagai pedoman pelaksanaan
tahun pertama Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-2018 di Tahun 2014, serta untuk
menjamin konsistensi perencanaan pembangunan yang dilaksanakan melalui proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), perlu disusun Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Temanggung Tahun 2014;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) Kabupaten Temanggung Tahun 2014; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
BUPATI TEMANGGUNG
Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan antara Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4817); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 6
Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Temanggung (Lembaran Daerah Kabupaten Temanggung
Tahun 2008 Nomor 6); 13. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 10
Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Temanggung Tahun
2008 Nomor 10); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 13
Tahun 2011 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Temanggung (Lembaran Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2011 Nomor 13);
15. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Temanggung Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2012 Nomor 1);
16. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 26 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2012 Nomor 26);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN
TEMANGGUNG TAHUN 2014
BAB I KETENTUAN UMUM
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Temanggung. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah.
3. Bupati adalah Bupati Temanggung. 4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah
semua unsur Perangkat Daerah. 5. Rencana Pembangunan Tahunan Daerah, yang selanjutnya disebut
Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD,
adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun. 6. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh pemerintah daerah
untuk mencapai tujuan.
7. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk
mencapai sasaran dan tujuan serta untuk memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
8. Indikator kinerja adalah alat ukur untuk menilai keberhasilan pembangunan secara kuantitatif dan kualitatif.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
(1) RKPD Tahun 2014 disusun dengan maksud untuk memberikan
arah dan pedoman perencanaan dalam menggerakkan seluruh sumber daya yang dimiliki dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan daerah serta sebagai tindak lanjut dari perencanaan
SKPD tahun 2014. (2) RKPD Tahun 2014 disusun dengan tujuan untuk dapat digunakan
sebagai pedoman dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan pembangunan daerah dan sebagai bahan masukan dalam
penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2014.
BAB III ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
PEMBANGUNAN, INDIKATOR KINERJA, DAN KERANGKA PENDANAAN
Pasal 3
RKPD Tahun 2014 berisi arah kebijakan pembangunan, program dan
kegiatan pembangunan, dan indikator kinerja beserta kerangka pendanaannya yang disusun berdasarkan kajian dan evaluasi
pelaksanaan RKPD Tahun 2012 beserta capaian kinerjanya yang tertuang dalam Lampiran RKPD yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan ini.
Pasal 4
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan menempatkan dalam Berita Daerah Kabupaten Temanggung.
Ditetapkan di Temanggung pada tanggal Mei 2013
BUPATI TEMANGUNG
HASYIM AFANDI
Diundangkan di Temanggung pada tanggal Mei 2013
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN TEMANGGUNG
BAMBANG AROCHMAN
BERITA DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2013 NOMOR …
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Pendahuluan I - 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2014
merupakan pelaksanaan pembangunan tahun pertama periode Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Temanggung Tahun 2013-2018 untuk mewujudkan masyarakat
Kabupaten Temanggung yang semakin sejahtera, mandiri,
berkemampuan dan berdaya saing tinggi dengan basis pemberdayaan
ekonomi dan potensi lokal.
Berdasarkan dimensi waktu perencanaan dapat bersifat jangka
panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Perencanaan jangka
panjang (20 tahunan) dirumuskan dalam RPJP, perencanaan jangka
menengah (5 tahunan) dirumuskan dalam dokumen RPJMD dan
perencanaan jangka pendek (tahunan) dirumuskan dalam RKPD.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2014
merupakan dokumen perencanaan Pemerintah Kabupaten Temanggung
untuk tahun 2014 sebagai pengejawantahan perencanaan pembangunan
di Kabupaten Temanggung untuk Tahun 2014. Pembangunan adalah
upaya sadar suatu bangsa secara terencana terarah dan terpadu untuk
mencapai tujuan negara yaitu dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Terencana diartikan bahwa pembangunan
harus dilaksanakan melalui sebuah proses perencanaan pembangunan
yang harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan pembangunan
(stakeholder), bersifat transparan, partisipatif dan akuntabel.
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional pasal 5 ayat
(3) dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah Pasal 150 ayat (3) huruf d, Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, telah
diamanatkan bahwa Pemerintah Daerah diwajibkan menyusun Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). RKPD merupakan penjabaran dari
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan
mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP).
Sehubungan dengan belum tersusunnya dokumen RPJMD
Kabupaten Temanggung Tahun 2013-2018 dikarenakan pelaksanaan
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Temanggung baru dilaksanakan di
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR : 22 TAHUN 2013
TANGGAL : 17 MEI 2013 .
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Pendahuluan I - 2
bulan Mei 2013 sehingga Bupati dan Wakil Bupati terpilih baru dilantik
pada pertengahan tahun 2013 maka penyusunan RKPD Kabupaten
Temanggung Tahun 2014 adalah berdasarkan pada Program Indikatif
Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati
Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan
antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD Kabupaten Temanggung
tahun 2008-2013 dengan RPJMD Kabupaten Temanggung tahun 2013-
2018.
Mendasarkan pada semua ketentuan dan mekanisme yang
dilakukan maka proses penyusunan RKPD Kabupaten Temanggung
Tahun 2014 dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut:
1. Persiapan Penyusunan RKPD;
Kegiatan yang dilakukan meliputi: a). penyusunan rancangan
Keputusan Bupati Temanggung tentang pembentukan Tim Assistensi
Pelaksanaan Musrenbang sekaligus sebagai tim penyusun RKPD, b).
penyusunan agenda kerja tim penyusun RKPD, dan c). penyiapan
data dan informasi.
2. Penyusunan Rancangan Awal RKPD;
Pada tahap ini, dilaksanakan beberapa kegiatan meliputi: a).
pengolahan data dan informasi, b). analisis gambaran umum kondisi
daerah, c). analisin kondisi perekonomian dan keuangan daerah, d).
evaluasi kinerja pembangunan daerah (evaluasi RPJMD 2008-2013
baik agregat maupun sektoral/urusan), e). telaah pokok-pokok
pikiran DPRD Kabupaten Temanggung, f). telaah kebijakan Nasional
dan provinsi Jawa Tengah, g). perumusan masalah pembangunan
daerah dan isu strategis daerah beserta kebijakan umum, strategi,
dan prioritas program pembangunan daerah untuk Tahun 2014
(Program Indikatif Kabupaten Temanggung Tahun 2014), g).
perumusan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan keuangan
daerah, h). pelaksanaan curah pendapat, i). penyelarasan prioritas
program pembangunan daerah dengan kebijakan keuangan daerah,
dan j). penyajian rancangan awal RKPD.
3. Penyusunan Rancangan RKPD;
Tahap ini merupakan proses penyempurnaan Rancangan Awal RKPD
menjadi Rancangan RKPD, adapun kegiatan yang dilaksanakan
meliputi: a). Sosialisasi rancangan awal RKPD (Program Indikatif
Kabupaten Temanggung Tahun 2014), dan b). Penyusunan
Rancangan Rencana Kerja SKPD.
4. Pelaksanaan Musrenbang RKPD;
Proses penyusunan RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014
dimulai dari mekanisme perencanaan dari bawah, yaitu melalui forum
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD, yang
melibatkan seluruh unsur pemangku kepentingan (stakeholder)
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Pendahuluan I - 3
pembangunan. Musrenbang RKPD dilaksanakan mulai dari tingkatan
yang paling bawah yaitu tingkat desa/kelurahan. Musrenbang Tingkat
Desa/Kelurahan di wilayah Kabupaten Temanggung dilaksanakan
secara serentak pada bulan Januari 2013 di 266 Desa dan 23
Kelurahan. Musrenbang Tingkat Desa/Kelurahan dilaksanakan oleh
Pemerintah Desa dan Kelurahan dengan pendampingan dari Tim
Fasilitasi kecamatan di masing-masing kecamatan. Rumusan hasil
pembahasan Musrenbang Tingkat Desa/kelurahan, menghasilkan
rumusan program kegiatan yang akan dibiayai dari dana desa (Alokasi
Dana Desa), usulan yang akan dibiayai dari swadaya masyarakat,
usulan program yang diusulkan ke atas melalui Musrenbang RKPD di
kecamatan dan usulan program PNPM yang akan dilaksanakan oleh
desa/kelurahan yang bersangkutan.
Rumusan usulan program kegiatan yang diusulkan ke kabupaten,
selanjutnya dibahas pada Musrenbang RKPD di Kecamatan.
Musrenbang RKPD di Kecamatan di wilayah Kabupaten Temanggung
dilaksanakan di 20 kecamatan yaitu pada tanggal 11-27 Februari
2013. Dalam rangka penguatan sistem perencanaan maka seperti
pada pelaksanaan Tahun 2012 Musrenbang RKPD di Kecamatan di
Tahun 2013 ini dilaksanakan selama 2 (dua) hari.
Dalam rangka memantapkan koordinasi dan sinkronisasi usulan
kegiatan/rencana pembangunan dari kecamatan dengan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) tingkat kabupaten, sebelum dilakukan
Forum SKPD maka dilaksanakan Desk Perencanaan dari tanggal 1-5
Maret 2013 dimana Rencana Kerja SKPD untuk tahun 2014
dipertemukan dengan usulan atau hasil Musrenbang RKPD di
Kecamatan, hal tersebut dilaksanakan dalam rangka mengakomodasi
usulan masyarakat di dalam Rencana Kerja SKPD untuk Tahun 2014.
Hasil dari pelaksanaan Desk Perencanaan selanjutnya disampaikan
kepada delegasi masyarakat dari tiap kecamatan pada pelaksanaan
Forum SKPD. Pelaksanaan Forum SKPD dibagi dalam 4 bidang : (1)
Forum SKPD Bidang Prasarana Wilayah (2) Forum SKPD bidang
Sosial Budaya (3) Forum SKPD Bidang Pemerintahan dan (4) Forum
SKPD bidang Ekonomi. Forum SKPD dilaksanakan pada tanggal 6
dan 7 Maret 2013.
Sebagai proses finalisasi dari pembahasan, hasil forum SKPD
kemudian dibawa ke Forum Musrenbang RKPD Kabupaten.
Musrenbang RKPD Kabupaten melibatkan semua pemangku
kepentingan pembangunan di Kabupaten Temanggung mulai dari
eksekutif, legeslatif, organisasi profesi, perguruan tinggi, ormas, unsur
pers dan lain-lain. Musrenbang Kabupaten Temanggung untuk
memantapkan RKPD 2014 dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 2013,
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Pendahuluan I - 4
diikuti oleh kurang lebih 300 peserta. Dalam rangka mencapai
efektifitas dalam pelaksanaan diskusi dan pembahasan, peserta dibagi
menjadi 4 (empat) bidang/kelompok yakni ; (1) Kelompok Prasarana
Wilayah dipimpin oleh Kepala Bappeda (2) Kelompok Sosial Budaya
dipimpin oleh Asisten Sekretaris Daerah Bidang Administrasi (3)
Kelompok Pemerintahan dipimpin oleh Asisten Bidang Pemerintahan,
dan (4) Kelompok Ekonomi dipimpin oleh Assisten Sekretaris Daerah
Bidang Ekonomi dan Kesra.
Pelaksanaan Musrenbang RKPD Kabupaten Tahun 2013 selanjutnya
menghasilkan rumusan RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014,
yang memadukan aspirasi dan kepentingan masyarakat yang lebih
luas. Pada forum Musrenbang RKPD Kabupaten inilah suatu usulan
kegiatan diuji tingkat kelayakannya meliputi kelayakan secara teknis,
kelayakan secara finansial, kelayakan secara normatif dan kelayakan
secara fungsional yaitu menyangkut target kinerja meliputi keluaran
dan hasil dari program dan kegiatan yang direncanakan.
5. Perumusan Rancangan Akhir RKPD;
Hasil kesepakatan Musrenbang RKPD Kabupaten digunakan sebagai
bahan masukan untuk menyusun Rancangan Akhir RKPD.
Dikarenakan pada tahun 2013 ini merupakan tahun politik
sehubungan dengan pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Temanggung maka sebelum rancangan akhir RKPD tersebut
diditetapkan menjadi Peraturan Bupati Temanggung akan
disampaikan terlebih dahulu dengan pasangan Bupati dan Wakil
Bupati terpilih dengan harapan bahwa program dan kebijakan dari
Bupati dan Wakil Bupati terpilih sudah dapat menjiwai pelaksanaan
pembangunan di Tahun 2014 nanti. Hal ini dengan catatan jika
pemilihan Bupati dan Wakil Bupati dapat terlaksana dalam 1 (satu)
putaran saja.
6. Penetapan RKPD.
Memperhatikan ketentuan yang termaktub dalam Permendagri Nomor
32 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi RKPD maka RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014
ditetapkan dengan Peraturan Bupati Temanggung.
Dari keseluruhan proses penyusunan RKPD Kabupaten
Temanggung Tahun 2014, diharapkan rumusan RKPD yang disusun
dapat memenuhi berbagai prinsip perencanaan pembangunan daerah,
yaitu:
1. Demokratis dan partisipatif. artinya dalam proses penyusunan RKPD
dilaksanakan secara transparan dan akuntabel dengan melibatkan
seluruh pemangku kepentingan pembangunan (stakeholder).
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Pendahuluan I - 5
2. Teknokratis. artinya dalam proses penyusunan dan penetapan RKPD
dilaksanakan dengan memperhatikan aspek normatif dan teknis
sebagaimana ditentukan peraturan perundang-undangan.
3. Bottom Up planning. artinya dalam proses penyusunan RKPD
memperhatikan aspirasi dan kebutuhan yang berkembang di
masyarakat melalui mekanisme musrenbang mulai dari tingkat desa
sampai tingkat kabupaten.
4. Top Down planning, artinya dalam proses penyusunan RKPD
senantiasa bersinergi dan berkoordinasi dengan kebijakan
pembangunan pemerintah diatasnya, baik pusat maupun propinsi.
1.2 Maksud dan Tujuan
RKPD Kabupaten Temanggung tahun 2014 disusun dengan
maksud untuk memberikan arah dan pedoman perencanaan dalam
menggerakkan seluruh sumber daya yang dimiliki dalam pelaksanaan
pemerintahan dan pembangunan daerah pada Tahun Anggaran 2014.
Penyusunan RKPD juga dimaksudkan sebagai tindak lanjut dari
perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD, sebagaimana
tertuang dalam Rencana Kerja SKPD dalam rangka pelaksanaan
pembangunan daerah sesuai dengan urusan pemerintahan daerah yang
menjadi tanggungjawabnya).
Tujuan penyusunan RKPD Kabupaten Temanggung tahun 2014 adalah
sebagai pedoman dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan
pembangunan oleh Pemerintah Kabupaten Temanggung sekaligus
sebagai bahan masukan dalam penyusunan rancangan APBD Kabupaten
Temanggung tahun 2014.
1.3 Landasan Hukum
Peraturan perundang-undangan sebagai landasan dalam
penyusunan RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 adalah sebagai
berikut:
1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Pendahuluan I - 6
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
cara penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah.
12. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 6 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan
Pemerintahan Daerah Kabupaten Temanggung.
13. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 7 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
14. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 10 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten
Temanggung Tahun 2005-2025.
15. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 13 Tahun 2011
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah .
16. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 1 Tahun 2012
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung Tahun
2011-2031.
1.4 Hubungan RKPD Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 memiliki keterkaitan
yang erat dan sejalan dengan arah pembangunan nasional maupun
Provinsi Jawa Tengah. Penyusunan RKPD Kabupaten Temanggung
Tahun 2014 mengacu pada RPJMN Tahun 2009-2014 dan arah
kebijakan pembangunan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 sebagaimana
yang tertuang dalam rancangan awal RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun
2014.
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Pendahuluan I - 7
Hubungan dan hierarki perencanaan pembangunan dapat dilihat
pada gambar berikut ini:
Gambar 1.1.
Hubungan RKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya.
Selain hal tersebut diatas, penyusunan RKPD Kabupaten
Temanggung Tahun 2014 juga mendasarkan pada perencanaan multi
sektoral di tingkat nasional antara lain Roadmap Percepatan Pencapaian
Tujuan Pembangunan Millenium (MDG’s) di Indonesia, Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI),
Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN PG) 2011-2015, dan
Masterplan Percepatan dan Percepatan Pengurangan Kemiskinan
Indonesia (MP3KI) serta Grand Design Reformasi Birokrasi tahun 2010-
2025.
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 juga disusun dengan
berpedoman pada dokumen perencanaan multi sektoral di tingkat
RPJP Nasional
Tingkat Nasional
RTRW Kab. Temanggung
2011-2031
RPJM Nasional
RPJPD Provinsi
RPJPD Kab. Temanggung 2005-2025
Tingkat Provinsi Jawa Tengah
Tingkat Kabupaten Temanggung
Program Indikatif Kab Temanggung
Tahun 2014
Renstra SKPD Kab Temanggung
RKPD Kab Temanggung
Renja SKPD
RPJMD Prov. Jawa Tengah
Tingkat Desa
RPJM Desa se-Kabupaten Temanggung
Rencana Kerja Tahunan Desa
Perencanaan Multi Sektor
Perencanaan Multi Sektor
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Pendahuluan I - 8
daerah yaitu Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Temanggung Tahun 2011-2031 serta dokumen perencanaan multi
sektoral di tingkat Provinsi Jawa Tengah antara lain Strategi
Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) Provinsi Jawa Tengah, RAD
MDG’s Provinsi Jawa Tengah tahun 2011-2015, dan dokumen
perencanaan lainnya.
1.5 Kaidah Pelaksanaan
1. RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 merupakan rencana kerja
Pemerintah Kabupaten Temanggung selama satu tahun di Tahun
2014 dengan mendasarkan potensi yang tersedia, prioritas, target dan
capaian yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan lainnya.
2. Berdasarkan pada Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 pasal 285 dan
Permendagri Nomor 32 Tahun 2012 pasal 3 ayat 2 pada lampiran I,
perubahan RKPD dapat dilaksanakan apabila hasil evaluasi
pelaksanaan dalam tahun berjalan menunjukkan adanya
ketidaksesuaian dengan perkembangan keadaan meliputi:
a. Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka
ekonomi daerah dan kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran
pembangunan, rencana program dan kegiatan daerah;
b. Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun anggaran
sebelumnya harus digunakan untuk tahun berjalan;
c. Keadaan darurat dan keadaan luar biasa sebagaimana ditetapkan
dalam peraturan perundang-undangan;
d. Pergeseran kegiatan antar SKPD, penghapusan kegiatan,
penambahan kegiatan baru/alternatif, penambahan atau
pengurangan target kinerja, serta perubahan lokasi dan kelompok
sasaran kegiatan.
1.6 Sistematika Penulisan
RKPD Tahun 2014 disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang latar belakang penyusunan RKPD yang
meliputi pengertian secaran ringkas RKPD, Proses
penyusunan RKPD, maksud dan tujuan penyusunan,
landasan hukum penyusunan, hubungan RKPD dengan
dokumen perencanaan lainnya, Kaidah Pelaksanaan, dan
sistematika penulisan.
BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD DAN KINERJA
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN
2012.
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Pendahuluan I - 9
Memuat gambaran umum kondisi daerah, dan evaluasi kinerja
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah.
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH TAHUN 2014.
Memuat tentang arah kebijakan ekonomi daerah yang terdiri
dari kondisi ekonomi daerah serta tantangan dan prospek
perekonomian daerah, arah kebijakan keuangan daerah yang
terdiri dari proyeksi keuangan daerah dan kerangka
pendanaan serta arah kebijakan keuangan daerah.
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
TAHUN 2014.
Menjelaskan perumusan isu strategis, prioritas pembangunan
daerah, yang terdiri atas kebijakan umum, strategi, prioritas
pembangunan daerah tahun 2014 dan prioritas
pengembangan kewilayahan.
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
TAHUN 2014.
Memuat perencanaan program dan kegiatan prioritas
pembangunan daerah tahun 2014 yang terdiri dari urusan
wajib dan urusan pilihan, indikator kinerja, target, satuan,
rencana anggaran maupun SKPD penanggungjawab.
BAB VI PENUTUP.
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 1
BAB II
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN
RKPD DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2012
2.1. Gambaran Kondisi Umum Daerah
1. Aspek Geografi
a. Letak Geografis
Secara geografis, Kabupaten terletak di tengah-tengah
Provinsi Jawa Tengah dengan bentangan Utara ke Selatan
sepanjang 46,8 Km dan bentangan Timur ke Barat sepanjang 43
Km. Kabupaten Temanggung secara astronomis terletak di antara
110o23´-110o46´30 bujur Timur dan 7o14´-7o32´35 Selatan
dengan luas wilayah 870,65 km2 (87.065 Ha).
Kabupaten Temanggung di sebelah Utara berbatasan
dengan Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang. Di sebelah
Timur berbatasan dengan
Kabupaten Semarang dan
Kabupaten Magelang. Di
sebelah Selatan berbatasan
dengan Kabupaten
Magelang. Di sebelah Barat
berbatasan dengan
Kabupaten Wonosobo.
Wilayah Kabupaten
Temanggung secara
geoekonomis dilalui oleh 3
jalur pusat kegiatan
ekonomi, yaitu Semarang (77 Km), Yogyakarta (64 Km), dan
Purwokerto (134 Km).
Wilayah Kabupaten Temanggung termasuk dalam wilayah
DAS Progo-Opak (Sub DAS Progo Hulu) dan DAS Pemali Comal
(Sub DAS Bodri). Sesuai dengan keadaan wilayahnya, Kabupaten
Temanggung kaya akan mata air dan sungai, beberapa sungai
yang relatif besar antara lain sungai Legung, sungai Trocoh,
sungai Lutut, sungai Dawe, dan sungai Pupu yang semuanya
bermuara di laut Jawa. Sedangkan sungai Galeh, sungai Guntur,
sungai Deres, sungai Datar, sungai Bulu, sungai Gintung, sungai
Lungge, sungai Kuas, sungai Jambe, sungai Groboh, sungai
Tingal, dan sungai Murung setelah menyatu dengan sungai Progo
kemudian mengalir ke arah selatan dan bermuara di Samudra
Hindia.
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 2
b. Pembagian Wilayah
Luas wilayah kabupaten Temanggung sebesar 87.065 m2.
Kecamatan Kandangan merupakan kecamatan terluas 7,836
(9%). Sedangkan kecamatan dengan luas terkecil adalah
Kecamatan Selopampang dengan luas 1,729 m2 (1,9%). Adapun
pembagian wilayah administrasi sebagai berikut :
Tabel II.1. Pembagian wilayah administrasi dan luas wilayah per
kecamatan
No KECAMATAN DESA KELURAHAN DUSUN LING
KUNGAN RW RT
LUAS WILAYAH
%
1 Parakan 14 2 53 22 75 314 2,223 2,55
2 Kledung 13 - 40 - 44 138 3,221 3,70
3 Bansari 13 - 43 - 45 176 2,254 2,59
4 B u l u 19 - 91 - 84 297 4,304 4,94
5 Temanggung 6 19 127 108 136 575 3,339 3,96
6 Tlogomulyo 12 - 50 - 44 151 2,484 2,72
7 Tembarak 13 - 72 - 60 216 2,683 3,08
8 Selopampang 12 - 41 - 52 129 1,729 1,99
9 Kranggan 12 1 108 6 96 253 5,761 6,62
10 Pringsurat 14 - 115 - 112 360 5,728 6,58
11 Kaloran 14 - 109 - 104 410 6,392 7,34
12 Kandangan 16 - 108 - 104 364 7,836 9,00
13 K e d u 14 - 108 - 108 402 3,496 4,02
14 Ngadirejo 19 1 95 3 112 395 5,331 6,12
15 J u m o 13 - 66 - 61 269 2,932 3,37
16 Gemawang 10 - 57 - 63 326 6,711 7,71
17 Candiroto 14 - 75 - 74 270 5,994 6,88
18 B e j e n 14 - 49 - 54 146 6,884 7,91
19 Tretep 11 - 29 - 27 134 3,365 3,86
20 Wonoboyo 13 - 57 - 55 195 4,398 5,05
Jumlah 266 23 1385 139 1510 5520 87.065 100
Sumber : Temanggung Dalam Angka Tahun 2013.
Pembagian wilayah administrasi menjadi 20 kecamatan
yang dilaksanakan sejak otonomi daerah pada tahun 2001,
merupakan pengembangan dari 13 kecamatan yang sudah ada.
Pengembangan wilayah administrasi tersebut bertujuan untuk
mengoptimalkan dan mendekatkan pelayanan pemerintah daerah
kepada masyarakat.
Pengembangan wilayah administrasi juga dilaksanakan
ditingkat desa/kelurahan, dimana dilaksanakan penetapan
perubahan desa menjadi kelurahan dari 8 kelurahan menjadi 23
kelurahan, sehingga saat ini wilayah Kabupaten Temanggung
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 3
terbagi dalam 23 kelurahan, 266 desa, 1385 dusun,139
lingkungan, 1510 RW, 5520 RT.
c. Geomorfologi dan Topografi
Secara geomorfologi, Kabupaten Temanggung termasuk
kompleks, mulai dari dataran, perbukitan, pegunungan, lembah
dan gunung dengan sudut lereng antara 0%-70% (datar sampai
dengan sangat curam). Kemiringan lahan Kabupaten
Temanggung sebagaimana tersebut pada Tabel berikut:
Tabel II.2.
Kelas Kemiringan Lahan di Kabupaten Temanggung
Jenis Kemiringan
Lahan Luas Prosentase
Datar 0 – 2 % 968 Ha 1,17 %
Bergelombang 2 – 15 % 32.492 Ha 39,31 %
Curam 15 – 40 % 31.232 Ha 37,88 %
Sangat Curam > 40 % 17.983 Ha 21.64%
Sumber : Temanggung Dalam Angka Tahun 2013
Dengan kelas kemiringan dan kondisi wilayah yang
berupa cekungan dikelilingi pegunungan, Kabupaten
Temanggung menjadi salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang
rawan mengalami bencana alam terutama tanah longsor, angin
puting beliung maupun bencana alam yang diakibatkan oleh
perilaku vulkanologi Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro.
Permukaan wilayah Kabupaten Temanggung termasuk
dataran tinggi. Pola topografi wilayah secara umum mirip sebuah
cekungan raksasa yang terbuka di bagian Tenggara, di bagian
Selatan dan Barat dibatasi oleh 2 buah gunung yaitu Gunung
Sumbing (3.340 m dpl) dan Gunung Sindoro (3.115 m dpl).
Di bagian Utara dibatasi oleh sebuah pegunungan kecil yang membujur dari Timur Laut kearah Tenggara. Dengan
topografi semacam itu, wilayah Kabupaten Temanggung memililki permukaan yang sangat beragam ditinjau dari ketinggian dan
luas wilayah/kawasan. Sebagian besar wilayah Kabupaten Temanggung berada pada ketinggian 500 – 1.450 meter di atas permukaan laut, luasan areal ini merupakan daerah lereng
Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing yang terhampar dari sisi Selatan, Barat sampai dengan Utara wilayah.
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 4
d. Jenis Tanah Jenis tanah di wilayah Kabupaten Temanggung adalah
sebagai berikut:
1) Latosol coklat seluas 26.563,47 Ha (32,13%) membentang di
tengah-tengah wilayah Kabupaten Temanggung dari arah
barat laut ke tenggara
2) Latosol coklat kemerahan seluas 7.879,93 Ha (9,53%)
membentang sebagian besar di bagian timur – tenggara
3) Latosol merah kekuningan seluas 29.209,08 Ha (35,33%)
membentang di bagian timur dan barat
4) Regosol seluas 16.873,97 Ha (20,14%) membentang sebagian
di sekitar kali Progo dan lereng-lereng terjal
5) Andosol seluas 2.149,55 Ha (2,60%) membentang di aluvial
antar bukit
Penggunaan lahan tanah di Kabupaten Temanggung
dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel II.3.
Penggunaan Lahan Tanah di Kabupaten Temanggung
Kecamatan Lahan Sawah
(Ha)
Lahan Bukan
Sawah (Ha) Jumlah (Ha)
Parakan 1,223 1,000 2,223
Kledung 247 2,974 3,221
Bansari 619 1,635 2,254
Bulu 1,364 2,940 4,304
Temanggung 1,890 1,449 3,339
Tlogomulyo 385 2,099 2,484
Tembarak 752 1,932 2,684
Selopampang 790 939 1,729
Kranggan 1,425 4,336 5,761
Pringsurat 639 5,088 5,727
Kaloran 1,436 4,956 6,392
Kandangan 1,516 6,320 7,836
Kedu 2,190 1,306 3,496
Ngadirejo 1,505 3,826 5,331
Jumo 1,278 1,654 2,932
Gemawang 643 6,068 6,711
Candiroto 1,195 4,799 5,994
Bejen 678 6,206 6,884
Tretep 57 3,308 3,365
Wonoboyo 802 3,596 4,398
Jumlah 20,634 66,431 87,065
Sumber : Temanggung Dalam Angka Tahun 2013
Penggunaan lahan tanah seluas 87.065 Ha di Kabupaten
Temanggung adalah terbagi dalam 2 (dua) klasifikasi yaitu :
sawah dan bukan sawah. Penggunaan lahan untuk sawah
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 5
adalah berupa sawah irigasi dan sawah tadah hujan. Sedangkan
penggunaan lahan bukan sawah adalah berupa bangunan,
tegal/huma, kolam/empang, hutan negara/rakyat, perkebunan
negara/swasta, dan untuk lahan lainnya. Pengunaan lahan
untuk sawah relatif lebih kecil daripada lahan bukan sawah.
Untuk Tahun 2012, penggunaan lahan tanah seluas
87.065 Ha di Kabupaten Temanggung adalah untuk sawah seluas
20.634 Ha dan bukan sawah seluas 66.431 Ha. Pengunaan
lahan tanah untuk sawah adalah berupa sawah irigasi seluas
19.693 Ha dan sawah tadah hujan seluas 941 Ha.
Sedangkan penggunaan lahan tanah bukan sawah adalah
berupa lahan untuk bangunan seluas 9.274 Ha, tegal/huma
seluas 28.093 Ha, kolam/empang seluas 31 Ha, hutan
negara/rakyat seluas 16.117 Ha, perkebunan negara/swasta
seluas 10.816 Ha dan untuk lahan lainnya seluas 2.100 Ha.
Penggunaan lahan tanah untuk Tahun 2012 dan rincian
penggunaanya dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:
Tabel II.4.
Luas Penggunaan Lahan Sawah Menurut Jenis Pengairan (Ha)
Kecamatan Pengairan
Teknis
Pengairan
Setengah
Teknis
Pengairan
Sederhana
PU
Pengairan
Sederhana
Non PU
Tadah
Hujan Jumlah
Parakan 417 637 75 91 3 1,223
Kledung - 17 100 130 - 247
Bansari - 396 113 - 110 619
Bulu 170 588 546 - 60 1,364
Temanggung 684 530 164 511 1 1,890
Tlogomulyo - 268 103 14 - 385
Tembarak 292 302 93 65 - 752
Selopampang 372 301 - 96 21 790
Kranggan 512 142 80 682 9 1,425
Pringsurat 284 111 37 63 144 639
Kaloran 197 889 277 - 73 1,436
Kandangan 188 232 346 532 218 1,516
Kedu 1,162 931 59 36 2 2,190
Ngadirejo 164 966 375 - - 1,505
Jumo 199 861 190 - 28 1,278
Gemawang - 198 248 73 124 643
Candiroto - 965 24 178 28 1,195
Bejen - - 30 533 115 678
Tretep - 47 - 10 - 57
Wonoboyo - 157 129 511 5 802
Jumlah 4,641 8,538 2,989 3,525 941 20,634
Sumber : Temanggung Dalam Angka Tahun 2013
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 6
Gambar 1.1
Prosentase Luas Penggunaan Lahan Sawah Menurut Jenis Pengairan
Tabel II.5. Luas Penggunaan Lahan Bukan Sawah (Ha)
Kecamatan Lahan Untuk
Bangunan
Tegal/ Huma
Kolam/ Empang
Hutan Negara/ Rakyat
Perkebunan Negara/ Swasta
Lahan Lainnya
Jumlah
Parakan 313 473 1 135 16 62 1,000
Kledung 138 2,124 - 680 - 32 2,974
Bansari 134 826 - 647 27 1 1,535
Bulu 372 2,095 3 411 - 59 2,940
Temanggung 847 315 7 14 9 257 1,449
Tlogomulyo 239 1,615 1 190 - 54 2,099
Tembarak 290 906 2 640 62 32 1,932
Selopampang 214 561 3 115 29 17 939
Kranggan 797 2,490 - - 697 352 4,336
Pringsurat 1,177 1,770 - 590 1,375 176 5,088
Kaloran 689 2,560 - 22 1,590 95 4,956
Kandangan 994 1,528 - 727 2,629 442 6,320
Kedu 492 446 12 50 230 76 1,306
Ngadirejo 313 1,270 - 2,174 14 55 3,826
Jumo 365 125 - 325 791 48 1,654
Gemawang 451 1,763 - 1,544 2,190 120 6,068
Candiroto 447 1,944 - 2,308 - 100 4,799
Bejen 509 1,653 - 3,547 439 58 6,206
Tretep 188 2,204 - 887 - 29 3,308
Wonoboyo 305 1,425 2 111 718 35 2,596
Jumlah 9,274 28,093 31 16,117 10,816 2,100 66,431
Prosentase 13.96% 42.29% 0.05% 24.26% 16.28% 3.16% 100%
Sumber : Temanggung Dalam Angka Tahun 2013
22.490%
41.380%
14.490%
17.080%
4.560%
Pengairan Teknis
Pengairan Setengah Teknis
Pengairan Sederhana PU
Pengairan Sederhana Non PU
Tadah Hujan
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 7
Gambar 1.2 Prosentase Luas Penggunaan Lahan Bukan Sawah
e. Keadaan Iklim
Kabupaten Temanggung memiliki sifat iklim tropis dengan
dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Suhu
terendah 24oC dan suhu tertinggi 30oC. Curah hujan di wilayah
Kabupaten Temanggung relatif tidak merata.
Hal ini terlihat dari curah hujan di bagian Timur wilayah
Kabupaten Temanggung (Kecamatan Kandangan dan
Pringsurat) lebih tinggi dibandingkan dengan kecamatan
lainnya, demikian pula dengan waktu musim hujannya yang
lebih lama. Curah hujan rata-rata 2.163 mm/tahun dengan
curah hujan terendah 1.000 mm dan curah hujan tertinggi
3.100 mm.
Wilayah Kabupaten Temanggung pada umumnya berhawa
dingin, terutama di daerah Kecamatan Tretep, Kecamatan Bulu,
Kecamatan Tembarak, Kecamatan Ngadirejo dan Kecamatan
Candiroto.
f. Jumlah Bangunan Rumah
Pada Tahun 2012, jumlah bangunan rumah di Kabupaten
Temanggung sejumlah 193.685 unit, tersebar di 20 kecamatan
dengan jumlah hunian terbanyak di kecamatan Temanggung
dan paling sedikit di kecamatan Selopampang.
Apabila dibandingkan dengan data tahun sebelumnya,
maka telah terjadi peningkatan jumlah bangunan rumah yang
menggambarkan terjadi peningkatan kemampuan dalam
penyediaan kebutuhan rumah oleh masyarakat dan terjadi
peningkatan kualitas bangunan rumah yang ditunjukkan oleh
pergeseran jumlah bangunan berdasarkan klasifikasi type
rumah.
9,274
28,093
31
15,017
10,816
2,100 Lahan untuk bangunan
Tegal/Huma
Kolam/Empang
Hutan Negara/Rakyat
Perkebunan Negara/Swasta
Lahan lainnya
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 8
Adapun rincian jumlah bangunan rumah di Tahun 2012
menurut typenya di masing-masing wilayah kecamatan beserta
perbandingan dengan tahun sebelumnya dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel II.6.
Jumlah Bangunan Rumah
KECAMATAN Rumah Tinggal menurut Type
(unit) Jumlah
(UNIT) A B C
1. Parakan 5 594 5 958 2 201 13 753
2. Kledung 1 336 4 129 1 746 7 211
3. Bansari 1 796 2 991 1 298 6 085
4. B u l u 7 383 3 373 1 746 12 502
5. Temanggung 11 233 7 144 1 699 20 076
6. Tlogomulyo 1 731 2 963 2 890 7 584
7. Tembarak 2 889 3 111 1 009 7 009
8. Selopampang 1 130 2 324 1 202 4 656
9. Kranggan 4 370 5 838 2 146 12 354
10. Pringsurat 4 296 5 938 2 604 12 838
11. Kaloran 3 736 4 553 3 300 11 589
12. Kandangan 3 999 4 814 2 334 11 147
13. K e d u 3 999 7 976 2 658 14 633
14. Ngadirejo 3 484 6 098 3 692 13 274
15. J u m o 2 032 3 373 2 253 7 658
16. Gemawang 1 921 3 143 2 188 7 252
17. Candiroto 3 028 3 415 1 968 8 411
18. Bejen 1 958 2 758 1 134 5 850
19. Tretep 1 145 2 785 990 4 920
20. Wonoboyo 1 517 2 889 2 074 6 480
Jumlah Tahun 2012 68 577 85 573 41 132 195 282
Jumlah Tahun 2011 66 029 85 813 41 843 193 685
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kab. Temanggung
2. Aspek Demografi
a. Jumlah Penduduk
Penduduk Kabupaten Temanggung pada tahun 2012
sejumlah 733.418 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki
50,15% (367.807 jiwa) dan perempuan 49.85% (365.611 jiwa).
Kepadatan penduduk rata-rata 842 jiwa/km2 dengan
persebaran penduduk relatif merata, dimana jumlah penduduk
terbanyak dan terpadat berada di wilayah Kecamatan
Temanggung, jumlah penduduk paling sedikit di kecamatan
Selopampang dan kepadatan penduduk terkecil di kecamatan
Bejen.
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 9
Tabel II.7. Distribusi Penduduk dan Tingkat Kepadatan Menurut Kecamatan
NO KECAMATAN JUMLAH
PENDUDUK
LUAS
WILAYAH
KEPADATAN
1 Temanggung 78 938 33,39 2 364
2 Parakan 50 698 22,23 2 281
3 K e d u 55 368 34,96 1 584
4 Tembarak 28 778 26,84 1 072
5 Bulu 45 829 43,04 1 065
6 Selopampang 18 258 17,29 1 056
7 Bansari 22 129 22,53 982
8 Ngadirejo 51 774 53,31 971
9 J u m o 28 144 29,32 960
10 Tlogomulyo 22 072 24,84 889
11 Pringsurat 48 087 57,27 840
12 Kranggan 44 842 57,61 778
13 Kledung 24 770 32,21 769
14 Kaloran 40 717 63,92 637
15 Kandangan 47 670 78,36 608
16 Tretep 19 632 33,65 583
17 Wonoboyo 24 353 43,98 554
18 Candiroto 30 327 59,94 506
19 Gemawang 31 570 67,11 470
20 B e j e n 19 462 68,84 283
Jumlah 733 418 870,65 842
Sumber :Temanggung dalam Angka Tahun 2012, diolah
Selama periode 2008-2012, pertumbuhan penduduk
Kabupaten Temanggung masih fluktuatif atau dapat dikatakan
kalau belum memiliki trend yang menurun setiap tahunnya
dengan kisaran angka pertumbuhan selama 5 (lima) tahun
terakhir rata-rata dibawah 1%.
Tabel II.8.
Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Temanggung Tahun 2008-2012
TAHUN Jumlah (orang) Pertumbuhan
2008
2009
2010 2011
2012
716 295
722.087
721.679 727.184
733.418
0,98 %
0,81 %
-0,06 % 0,83 %
0,85 %
Sumber : BPS Kabupaten Temanggung
Penurunan jumlah penduduk di Tahun 2010 jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya adalah sebagai akibat
dari pelaksanaan sensus penduduk yang dilakukan oleh BPS.
Penurunan jumlah penduduk tersebut dikarenakan antara lain
oleh penghapusan identitas penduduk yang sudah meninggal
dan penghapusan sebagai akibat proses pindah/mutasi
kependudukan yang selama ini tidak dilaporkan.
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 10
b. Tingkat Pendidikan
Selama periode 2008-2012, terjadi peningkatan jumlah
penduduk yang tamat SD, SLTP, SLTA, Diploma dan Sarjana.
Hal tersebut menggambarkan adanya peningkatan kesadaran
dan kemampuan masyarakat dalam meningkatkan derajat
pendidikannya. Di satu sisi jumlah penduduk yang tidak tamat
SD juga meningkat, hal ini dikarenakan masih tingginya laju
pertumbuhan penduduk.
Tabel II.9. Jumlah Penduduk Usia 5 Tahun ke atas
Menurut Tingkat Pendidikan (orang) Tahun 2008-2012
No
Kategori 2008 2009 2010 2011 2012
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tidak Tamat SD
Tamat SD/Sederajat
Tamat SLTP/Sederajat
Tamat SLTA/Sederajat
Tamat Diploma
Tamat Sarjana
188.165
280.508
92.995
60.356
6.517
14.764
186.945
284.627
96.695
62.732
6.582
15.066
161.110
282.488
114.287
70.289
9.716
11.450
163.483
286.717
115.983
71.363
9.885
11.621
166.858
292.636
118.377
72.836
10.089
11.861
Sumber : Temanggung Dalam Angka 2013
c. Distribusi Penduduk berdasarkan Jenis Pekerjaan
Sebagai daerah agraris maka sebagian besar penduduk
Kabupaten Temanggung (kurang lebih 53%) mempunyai mata
pencaharian atau jenis pekerjaan pada bidang pertanian. Jenis
pekerjaan lainnya adalah pada bidang industri, bangunan,
perdagangan, pengangkutan, jasa, dan bidang lainnya. Selama
2 (dua) tahun terakhir, terjadi penurunan prosentase pekerja di
sektor pertanian. Pengurangan prosentase tersebut
menyebabkan peningkatan di sektor yang lain terutama di
sektor industri dan sektor perdagangan. Selama periode 2008-
2012 distribusi mata pencaharian penduduk usia 10 tahun
keatas adalah sebagaimana tabel berikut ini:
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 11
Tabel II.10. Distribusi Penduduk Usia 10 tahun Keatas menurut Jenis
Pekerjaan / mata pencaharian Tahun 2008-2012
No Mata
Pencaharian
2008 2009 2010 2011 2012
trend
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
1 Pertanian 249,749 61.35 252,641 61.35 205,281 53.01 208.281 53.00 213.910 53,00 -
2 Industri 30,499 7.49 30,850 7.49 41,047 10.60 41,656 10.60 42.782 10,60 +
3 Bangunan 13,793 3.39 13,954 3.39 20,523 5.30 20,828 5.30 21.390 5.30 +
4 Perdagangan 51,415 12.63 52,014 12.63 61,569 15.90 62,484 15.90 64.171 15.90 +
5 Pengangkutan 10,271 2.52 10,391 2.52 10,455 2.70 10,611 2.70 10.898 2.70 +
6 Jasa 43,271 10.63 43,776 10.63 42,208 10.90 42,835 10.90 43.995 10.90 -
7 Lain-lain 8,099 1.99 8,190 1.99 6,194 1.60 6,288 1.60 6.457 1.60 +
Jumlah 407,097 100% 411,816 100% 387,277 100% 392,983 100% 220.367 100%
Sumber : Temanggung Dalam Angka 2013
d. Struktur Penduduk
Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di Kabupaten
Temanggung hampir berimbang yaitu laki-laki 367.807 jiwa
dan perempuan 365.611 jiwa.
Gambaran struktur penduduk Kabupaten Temanggung tahun
2012 adalah sebagai berikut:
Tabel II.11.
Jumlah Penduduk Menurut Usia per Jenis Kelamin
SumberS
Sumber : Temanggung Dalam Angka 2013
Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah Prosentase
0 - 4 30.598 30.163 60.761 8.28%
5 - 9 29.421 29,483 58.904 8.03%
10 - 14 30.132 30.019 60.151 8.20%
15 – 19 31.017 26.889 57.906 7.90%
20 - 24 25.848 24.255 50.103 6.83%
25 - 29 23.910 26.371 50.281 6.86%
30 - 34 28.095 28.811 56.906 7.76%
35 - 39 29.015 28.266 57.281 7.81%
40 - 44 28.619 30.026 58.645 8.00%
45 - 49 28.224 26.672 54.896 7.48%
50 - 54 25.771 22.157 47.928 6.53%
55 - 59 21.943 16.768 38.711 5.28%
60 - 64 13.369 11.431 24.800 3.38%
65 + 27.505 28.640 56.145 7.66%
jumlah 367.807 365.611 733.418
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 12
2.2. Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Evaluasi terhadap capaian kinerja pembangunan terdiri dari
Evaluasi Capaian Kinerja Agregat Daerah dan Evaluasi Capaian
Kinerja Urusan (sektoral).
Evaluasi terhadap capaian kinerja Agregat Daerah di
kabupaten Temanggung dengan mengunakan 6 (enam) indikator
antara lain :
a. Ekonomi Makro Daerah (Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),
PDRB perkapita, pertumbuhan ekonomi, dan laju inflansi);
b. Kesejahteraan masyarakat (angka harapan hidup, angka melek
huruf, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran riil masyarakat);
c. Indikator penanganan kemiskinan;
d. Pengurangan pengangguran, peningkatan kesempatan kerja, dan
laju pertumbuhan penduduk;
e. Penanganan lahan krtis dan terwujudnya ruang terbuka hijau
(RTH);
f. Indikator Pembanguan Lainnya (Indek Pembangunan Gender dan
Indek Pemberdayaan Gender).
Evaluasi Capaian Kinerja Urusan (sektoral) yang dibagi
menjadi dua yaitu Urusan Wajib (pendidikan, kesehatan, pekerjaan
umum, Lingkungan Hidup,pertanahan, kependudukan dan catatan
sipil, pemberdayaan permpuan dan perlindungan anak, koperasi dan
UMKM,Otonomi Daerah dan pemerintahah umum,ketahanan
pangan,Pemberdayaan masyarakat) dan Urusan Pilihan (pertanian,
perikanan, kehutanan, pariwisata, perdagangan, perindustrian )
1. Evaluasi terhadap capaian kinerja Agregat Daerah
Adapun Evaluasi terhadap capaian kinerja Agregat Daerah
dapat dideskripsikan sebagai berikut :
a. Indikator Ekonomi Makro Daerah
Indikator ekonomi makro di Kabupaten Temanggung
selama 5 tahun terakhir meliputi PDRB, PDRB perkapita,
pertumbuhan ekonomi, dan inflasi.
1) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Perkembangan indikator ekonomi makro di Kabupaten
Temanggung tidak terlepas dari kondisi pertumbuhan
ekonomi nasional. Perubahan kondisi ekonomi yang terjadi
dalam skala nasional sangat berpengaruh terhadap
perkembangan ekonomi di daerah. Salah satu indikator
ekonomi makro daerah adalah PDRB.
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 13
Selama periode 2008-2012, Perkembangan PDRB
Kabupaten Temanggung dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel II.13 Perkembangan PDRB Kabupaten Temanggung
Tahun 2008-2012
Tahun
PDRB
Atas Dasar Harga Berlaku
PDRB
Atas Dasar Harga Konstan
Jutaan
Rupiah
Perkemba
ngan (%)
Jutaan
Rupiah
Perkemba
ngan (%)
2008
2009
2010
2011
2012*)
4.125.938,97
4.502.652,25
5.069.020,30
5.603.983,71
6.237.540,37
248,13
270,79
304,85
337,02
222,25
2.219.155,63
2.309.841,53
2.409.386,40
2.521.439,02
2.648.135,24
133,46
138,91
144,90
151,64
235,54
Sumber : Buku PDRB Kab. Temanggung Tahun 2012 Catatan : *) : data sementara BPS (belum rekonsiliasi) Tahun dasar = tahun 2000 = 1.662.794,54 juta rupiah
Tabel tersebut di atas menunjukkan adanya
peningkatan PDRB atas dasar harga berlaku pada setiap
tahun. Pada tahun 2012 PDRB Kabupaten Temanggung
telah mencapai nilai sementara 6.237.540,37 juta rupiah,
mengalami kenaikan sebesar 633.556,66 juta rupiah
dibandingkan tahun 2011. Apabila dibandingkan dengan
tahun 2008 maka selama kurun waktu pelaksanaan RPJMD
Kabupaten Temanggung Tahun 2008-2013, PDRB atas dasar
harga berlaku mengalami kenaikan 1,51 kali, sedangkan
atas dasar harga konstan mengalami kenaikan 1,19 kali.
2) PDRB Perkapita
Indikator lain yang dapat digunakan sebagai tolok
ukur keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah
adalah nilai PDRB perkapita. Secara konsepsional PDRB
perkapita merupakan hasil bagi antara nilai nominal PDRB
dengan jumlah Penduduk pertengahan tahun. Dengan
demikian, PDRB perkapita hanya merupakan nilai rata-rata
pendapatan dari hasil seluruh sektor produksi dan tidak
menggambarkan rata-rata pendapatan masyarakat secara
riil.
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 14
Perkembangan PDRB per kapita Kabupaten
Temanggung dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel II.14 Perkembangan PDRB Perkapita
Tahun
PDRB Perkapita
Atas Dasar Harga Berlaku
PDRB Perkapita
Atas Dasar Harga Konstan
Jutaan
Rupiah
Pertumbuhan (%)
Jutaan
Rupiah
Pertumbuhan (%)
2008
2009
2010
2011
2012*)
5.882.693,67
6.385.490,85
7.154.116,04
7.847.119,79
8.536.156,26
12,29
8,25
12,04
9,69
8,78
3.164.034,37
3.275.729,76
3.400.456,74
3.530.708,70
3.624.008,16
2,73
3,25
3,81
3,83
2,64
Sumber : BPS Kabupaten Temanggung Catatan : *) : data sementara BPS
Selanjutnya dari tabel tersebut di atas dapat dilihat
bahwa perkembangan PDRB per kapita atas dasar harga
berlaku dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan.
Tahun 2008 PDRB per kapita masih sebesar 5.882.693,67
juta rupiah dan tahun 2012 menjadi 8.536.156,26 juta
rupiah atau naik rata-rata 9,02% pertahun. PDRB per
kapita atas dasar harga konstan pada tahun 2008 sebesar
3.164.034,37 juta rupiah dan pada tahun 2012 menjadi
3.624.008,16 juta rupiah atau mengalami kenaikan rata-rata
2,91% per tahun.
Capaian PDRB per kapita Kabupaten Temanggung
tersebut masih jauh dibawah PDRB per kapita Jawa Tengah
yang sebesar 13.593.566.60 rupiah dan PDB per kapita
Nasional yang besarnya 28.188.005,29 rupiah namun
setidaknya sudah dapat menggambarkan adanya
peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat Kabupaten
Temanggung.
3) Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi daerah juga merupakan salah
satu indikator makro ekonomi daerah. Pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Temanggung selama periode 2008-2012
mengalami fluktuasi antara 3,54 s.d 5,02 persen.
Berdasarkan tabel tersebut dibawah ini, ekonomi
Kabupaten Temanggung tahun 2011 tumbuh sebesar 4,65
persen, lebih tinggi dibandingkan tahun 2010 yang tumbuh
sebesar 4,31 persen. Adapun untuk tahun 2012
pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02 persen.
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 15
Tabel II.15 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Temanggung
Tahun
Pertumbuhan Ekonomi (%)
Temanggung Jawa Tengah
2008 3,54 5,46
2009
2010
2011
2012*)
4,09
4,31
4,65
5,02
4,71
5,84
6,01
****
Sumber : BPS Kabupaten Temanggung *) data sementara
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Temanggung
selama 5 tahun terakhir juga selalu berada dibawah
pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah, sehingga
masih memerlukan upaya yang keras untuk setidaknya
berada di level pertumbuhan ekonomi yang sama dengan
Provinsi Jawa Tengah
Gambar 1.6
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Temanggung
Pertumbuhan ekonomi daerah pada tahun 2011
dipengaruhi adanya pertumbuhan yang cukup signifikan
pada beberapa sektor PDRB diantaranya sektor
pengangkutan dan komunikasi dan jasa-jasa sebagaimana
tabel berikut:
3.54 4.09 4.31
4.65 5.02
5.61 5.14
5.84 6.01
6.01
0
2
4
6
8
10
12
2008 2009 2010 2011 2012
Temanggung Jateng
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 16
Tabel II.16. Laju Pertumbuhan Sektor-sektor PDRB
SEKTOR Tahun
2008 2009 2010 2011 2012*)
1. Pertanian -1,07 6,14 3,66 0,70 5,11
2. Pertambangan dan Penggalian 5,38 0,38 -5,76 -6,58 -9,44
3. Industri Pengolahan 3,89 2,03 3,78 6,28 4,36
4. Listrik dan Air Bersih 6,62 4,35 8,86 5,76 9,14
5. Bangunan 5,57 2,91 2,80 5,31 8,21
6. Perdagangan, Hotel dan RM 4,58 3,72 3,74 4,74 4,50
7. Pengangkutan dan Komunikasi 5,87 4,26 6,20 9,72 4,92
8. Keuangan,Persewaan &Jasa
Perush
4,38 3,66 4,10 7,37 5,41
9. Jasa-jasa 10,03 3,81 7,29 8,18 5,61
Sumber : Buku PDRB Kab Temanggung Tahun 2012 Catatan*) : data sementara (belum rekonsiliasi)
Berdasarkan tabel diatas maka pertumbuhan sektor-
sektor yang cukup signifikan di atas 6 persen pada tahun
2012 adalah sektor listrik dan air bersih 9,14%, dan
bangunan 8,21%. Di sisi lain pada sektor-sektor yang cukup
dominan seperti industri pengolahan, perdagangan hotel dan
rumah makan pertumbuhannya dibawah 5 persen.
Sementara sektor pertanian sebagai sektor yang paling
dominan tumbuh di atas 5 persen atau sebesar 5,11%.
Tabel II.17 Struktur PDRB Kabupaten Temanggung
Tahun 2008-2012
Sektor TAHUN (%)
2008 2009 2010 2011 2012*)
1. Pertanian 30,82 31,86 33,11 32,75 32,38
2. Pertambangan/penggalian 1,19 1,16 1,05 0,96 0,87
3. Industri Pengolahan 19,11 18,45 17,68 17,26 17,50
4. Listrik dan air bersih 1,04 1,04 1,05 1,05 1,05
5. Bangunan 5,81 5,77 5,60 5,52 5,91
6. Perdagangan, hotel & rumah
makan
16,78 16,74 16,65 16,63 16,53
7. Pengangkutan dan komunikasi 5,67 5,48 5,23 5,28 5,12
8. Lembaga Keuangan 4,25 4,16 4,11 4,23 4,42
9. Jasa-jasa 15,33 15,34 15,52 16,32 16,22
Jumlah (%) 100 100 100 100 100
Sumber : Buku PDRB Kabupaten Temanggung Tahun 2012 Catatan*) : data sementara (belum rekonsiliasi)
Perkembangan struktur perekonomian daerah 5 (lima)
tahun terakhir, dengan menggunakan struktur PDRB Tahun
2012 dapat diketahui bahwa struktur perekonomian di
Kabupaten Temanggung masih didominasi oleh sektor
pertanian dengan proporsi sebesar 32,38 persen, diikuti oleh
sektor industri pengolahan mencapai 17,50 persen, sektor
perdagangan, hotel dan rumah makan 16,53 persen, dan
sektor jasa-jasa sebesar 16,22 persen.
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 17
Sektor-sektor tersebut yang selama ini dominan di
perekonomian Kabupaten Temanggung. Namun demikian
kontribusi sektor-sektor tersebut terhadap pembentukan
PDRB yang besar adalah sektor pertanian yaitu sebesar
32,38 persen, sedangkan yang lain relatif kecil yaitu listrik
dan air bersih 1,05 persen.
Kontribusi sektor pertanian yang termasuk besar
didukung sebagian besar penduduk di Kabupaten
Temanggung, sebagaimana tersebut dalam Buku
Temanggung Dalam Angka Tahun 2012 bahwa penduduk
usia 10 tahun ke atas yang bekerja di sektor pertanian
sebesar 53,00% atau sejumlah 213.910 orang dari 403.603
orang.
Gambar 1.8
Struktur PDRB Kabupaten Temanggung Tahun 2011
4) Laju Inflasi
Laju inflasi menunjukkan perkembangan indeks harga
konsumen atau mencerminkan kestabilan nilai tukar rupiah.
Perkembangan inflasi di Kabupaten Temanggung sangat
dipengaruhi berbagai faktor eksternal di luar kendali
Pemerintah Daerah. Perkembangan harga barang dan jasa
di Kota Temanggung tidak terlepas dari kondisi
perkembangan harga di tingkat nasional maupun regional.
Selama periode 2008-2012, perkembangan laju inflasi
di Kabupaten Temanggung tercatat sebagai berikut:
32.75
0.96
17.26
1.05
5.52
16.63
5.28
4.23
16.32
Pertanian Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan Listrik dan Air Bersih
Bangunan Perdagangan, Hotel dan RM
Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
Jasa-Jasa
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 18
Tabel II.18 Perkembangan Laju Inflasi
Tahun Temanggung Jawa Tengah Nasional
2008
2009
2010
2011
2012
12,36
4,16
7,35
2,42
4,73
9,55
3,32
6,88
2,68
4,24
11,06
2,78
6,96
3,79
4,30
Sumber : Buku Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Kota Temanggung Tahun 2013
Upaya untuk menekan angka inflasi agar tidak
menembus angka 2 digit pada tahun 2012 kembali bisa
terwujud, tercapai 4,73%. Angka inflasi Kabupaten
Temanggung tahun 2012 lebih rendah dari angka inflasi
yang ditargetkan dalam agregat daerah yaitu 7%.
Pada Tahun 2011 dibandingkan dengan inflasi Jawa
Tengah dengan nilai sebesar 2,68% dan inflasi nasional
sebesar 3,79% maka angka inflasi Temanggung masih lebih
rendah. Sedangkan untuk Tahun 2012, diperoleh angka
inflasi di Kabupaten Temanggung sebesar 4,73% atau
kembali berhasil menekan inflasi untuk tidak menembus 2
digit, Namun di tahun 2012, jika dibandingkan dengan
inflasi provinsi dan nasional maka angka inflasi di
Kabupaten Temanggung masih lebih tinggi.
b. Indikator Kesejahteraan Masyarakat
Indikasi peningkatan kesejahteraan masyarakat sebagai
barometer keberhasilan dapat dilihat dari kualitas Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Indeks
(HDI), yang meliputi angka harapan hidup, angka melek huruf,
rata-rata lama sekolah dan rata-rata pengeluaran riil per kapita.
IPM mengukur pencapaian rata-rata sebuah negara
dalam 3 dimensi dasar pembangunan manusia:
1) Hidup yang sehat dan panjang umur yang diukur dengan
harapan hidup saat kelahiran.
2) Pengetahuan yang diukur dengan angka tingkat baca tulis
pada orang dewasa (bobotnya dua per tiga) dan kombinasi
pendidikan dasar , menengah , atas gross enrollment ratio
(bobot satu per tiga).
3) standard kehidupan yang layak diukur dengan logaritma
natural dari produk domestik bruto per kapita dalam paritasi
daya beli.
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 19
Menurut UNDP, hasil IPM berkisar antara 0 sampai
dengan 100. Berdasarkan IPM, maka suatu wilayah dapat
dimasukkan ke dalam beberapa kategori/kelas pembangunan
manusia (skala internasional). Daerah dengan nilai IPM kurang
dari 50 termasuk kelas pembangunan manusianya rendah.
Daerah dengan nilai IPM 50-65,99 termasuk kelas
pembangunan manusia menengah ke bawah. Daerah dengan
nilai IPM 66-80 termasuk kelas pembangunan manusian
menengah ke atas. Daerah dengan nilai IPM di atas 80
termasuk kelas pembangunan manusia tinggi.
Adapun Nilai IPM dan perkembangannya di Kabupaten
Temanggung adalah sebagaimana berikut:
Tabel II.19. Perkembangan IPM Kabupaten Temanggung
No Variabel IPM 2007 2008 2009 2010 2011
Indeks Pembangunan Manusia 73.08 73.43 71,8 74,11 74,47
1. Angka Harapan Hidup (AHH)/Th 72,16 72.32 72,43 72,54 72,66
2. Angka Melek Huruf (%) 95.93 95,93 95,94 95,94 95,96
3. Rata-rata lama sekolah (th) 6,70 6,70 6,86 7,01 7,09
4. Pengeluaran riil per kapita (Rp) 627,370 630,820 633,900 635,010 638,120
Sumber : Buku ASPM Kabupaten TemanggungTahun 2012
Pencapaian Nilai IPM Kabupaten Temanggung tahun 2011
sebesar 74,47 sehingga Kabupaten Temanggung masuk menjadi
kategori/kelas pembangunan manusia menengah
keatas.Adapun unsur pembentuk IPM adalah sebagaimana
berikut:
1) Angka Harapan Hidup;
Pada tahun 2011 angka harapan hidup ( AHH ) di Kabupaten
Temanggung telah mencapai 72,66, perolehan angka ini
merupakan terjemahan dari Life Expectancy at Birth. yaitu
rata-rata jumlah tahun hidup yang dijalani seseorang sejak
lahir hingga akhir hayat. Lama hidup seseorang tidak
terlepas dari tingkat kesehatan yang bersangkutan, antara
lain dipengaruhi oleh asupan gizi yang baik, tingkat
kepedulian dan perawatan terhadap kesehatan. Sehingga
angka harapan hidup yang tinggi menunjukkan keberhasilan
pembangunan.
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 20
2) Angka Melek Huruf;
Capaian angka melek huruf dikabupaten Temanggung yaitu
95,96. Hal ini merupakan tolok ukur pendidikan dalam
skala makro yang berdasarkan pada kemampuan membaca
dan menulis penduduk. Tingkat melek huruf dihitung dari
persentase populasi dewasa yang bisa menulis dan
membaca.
Melek huruf atau melek aksara adalah kemampuan untuk
mengidentifikasi, mengerti, menerjemahkan, membuat,
mengkomunikasikan dan mengolah isi dari rangkaian teks
yang terdapat pada bahan-bahan cetak dan tulisan yang
berkaitan dengan berbagai situasi.
Melek aksara juga dapat diartikan sebagai kemampuan
untuk menggunakan bahasa dan menggunakannya untuk
mengerti sebuah bacaan, mendengarkan perkataan,
mengungkapkannya dalam bentuk tulisan, dan berbicara.
Dalam perkembangan modern kata ini lalu diartikan sebagai
kemampuan untuk membaca dan menulis pada tingkat yang
baik untuk berkomunikasi dengan orang lain.
3) Rata-rata lama sekolah;
Rata-rata lama sekolah di kabupaten Temanggung mencapai
7,09 yang artinya rata-rata tingkat pendidikan masyarakat
Temanggung mencapai SMP kelas satu. Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan dasar
merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan)
tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi
jenjang pendidikan menengah.
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam
bidang tertentu. Bentuk satuan pendidikannya adalah
sekolah menengah kejuruan (SMK). Pendidikan khusus
merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik
yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki
kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif
(bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa satuan
pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan
menengah (dalam bentuk sekolah luar biasa /SLB).
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 21
4) Pengeluaran riil perkapita.
Pengeluaran riil perkapita masyarakat di kabupaten
Temanggungh sebesar 638,120 rupiah. Pengelauran riil
memberikan gambaran tentang kemampuan masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan hidup untuk dapat dikatakan
bisa memenuhi standar hidup layak. Meningkatnya
pendapatan diharapkan dapat pula meningkatkan
kemampuan daya beli masyarakat dengan syarat bahwa
kenaikan pendapatan tersebut tidak disertai dengan
kenaikan harga barang dan jasa yang jauh lebih tinggi.
Dengan menggunakan empat variabel penyusun IPM
tersebut diatas apabila dibandingkan dengan seluruh
kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah maka nilai
IPM Kabupaten Temanggung berada diperingkat 6 (enam) dari
35 kabupaten/kota yang ada.
c. Indikator Penanganan Kemiskinan
Pembangunan masyarakat merupakan proses
berkelanjutan yang melibatkan sektor pemerintah, swasta, dan
masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya mencapai suatu
harapan tatanan masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur.
Perjuangan untuk mencapai harapan tersebut dihadapkan pada
berbagai permasalahan dasar dalam proses pembangunan.
Pelaksanaan pembangunan pada waktu lampau lebih
memfokuskan pada pertumbuhan ekonomi yang cepat, namun
sampai saat ini masih menyisakan berbagai problematika pada
kehidupan masyarakat. Beberapa problem yang mengharuskan
adanya solusi menyeluruh diantaranya kemiskinan dan
pengangguran.
Oleh karena itu, menjadi tekad Pemerintah Kabupaten
Temanggung berusaha terus untuk mensinergikan berbagai
program pembangunan guna melakukan penanggulangan
kemiskinan yang rasional, proporsional dan berupaya untuk
mengurangi tumbuhnya nilai-nilai negatif sebagai dampak dari
suatu program penanggulangan kemiskinan. Kemiskinan
menurut Badan Pusat Statistik (BPS) adalah kondisi kehidupan
yang serba kekurangan yang dialami sesorang atau
rumahtangga, sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan
minimal yang layak bagi kehidupannya.
Data Rumah Tangga Miskin Kabupaten Temanggung by
name by address merupakan hasil pendataan PPLS tahun 2008
oleh BPS berdasarkan 14 indikator kemiskinan sebagai berikut :
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 22
1) Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 per
orang.
2) Lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu
murahan.
3) Jenis dinding tempat tinggal terbuat dari
bumbu/rumbia/kayu berkualitas rendah/tembok tanpa
diplaster.
4) Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama
dengan rumah tangga lain.
5) Penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.
6) Sumber air minum berasal dari/sumur/mata air tidak
terlindung/sungai/air hujan.
7) Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu
bakar/arang/minyak tanah.
8) Hanya mengonsumsi daging/susu/ayam satu kali dalam
seminggu.
9) Hanya membeli satu stel pakian baru dalam setahun, bagi
setiap anggota RT.
10) Hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali dalam
sehari.
11) Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di
puskesmas/poliklinik.
12) Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah petani
dengan luas lahan 0,5 ha, buruh tani, nelayan, buruh
bangunan,buruh perkebunan, atau pekerja lainnya.
13) Kepala rumah tangga belum pernah sekolah atau tidak
tamat SD.
14) Tidak Memiliki Tabungan/barang yang mudah dijual
dengan nilai minimal Rp.600.000,00, seperti sepeda motor
(kredit/non kredit), emas, ternak, kapal motor, atau barang
modal lainnya.
Dari survey tersebut diketahui bahwa di Kabupaten
Temanggung terdapat 184.807 rumah tangga dan diantaranya
terdapat 61.672 rumah tangga miskin (33,37 %) yang dijadikan
dasar Kabupaten Temanggung dalam menetapkan target
penurunan penanganan kemiskinan RTM sebesar 14 %.
Strategi penanganan kemiskinan adalah merupakan
kebijakan publik yang berpihak kepada orang miskin (pro poor
policy), oleh karena itu harus diterjemahkan dalam
pembangunan yang berpihak kepada kaum miskin (pro poor
development) dan pertumbuhan ekonomi yang berpihak kepada
orang miskin (pro poor growth).
Untuk itu kebijakan yang dilaksanakan guna penanganan
kemiskinan adalah dengan mengintegrasiikan antara strategi
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 23
langsung, yaitu berbasis pada bantuan dan perlindungan sosial
yang diarahkan untuk mengeliminasi tipologi RTM (seperti
kondisi rumah melalui pemugaran rumah, plesterisasi,
jambanisasi/MCK, air bersih dan lain-lain) dan strategi tidak
langsung, yaitu berbasis pada pemberdayaan masyarakat dan
pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil.
Upaya yang telah dilakukan dengan mengintegrasikan
dan mensinergikan kedua strategi dimaksud menunjukkan
dampak penurunan RTM yang cukup signifikan berdasarkan
14 indikator kemiskinan dengan mempertimbangkan skala
prioritas pada desa-desa yang RTM nya diatas 45%, kemudian
desa-desa RTM antara 30% - 45%, dan selanjutnya desa-desa
dengan RTM kurang dari 30% pada tahun berikutnya.
Berdasarkan strategi dimaksud, maka target angka
penurunan RTM 2008 s/d 2013 sebesar 14% (25.873 RTM) dari
33,37% (61.672 RTM) terhadap 184.807 RT sampai dengan
akhir tahun 2011 mengalami penurunan sejumlah 25.062 RTM
(13,56 %) dengan rincian sebagai berikut :
1) Tahun 2009 target penurunan 3.696 RTM (2%) turun 2.336
RTM (1,26 %) atau menjadi 59.336 RTM (32,11%) dari target
31,37%.
2) Tahun 2010 target penurunan 5.544 RTM (3%) turun 18.966
RTM (10,26%) atau menjadi 40.370 RTM (21,85%) dari target
28,37%.
3) Tahun 2011 target penurunan 5.544 RTM (3%) turun 3.760
RTM (2,03%) atau menjadi 36.610 RTM (19,81%) dari target
25,37%.
4) Tahun 2012 target penurunan 5.544 RTM (3%) turun 3.734
RTM (2,02%) atau menjadi 32.876 RTM (17,79%) dari target
22,37%.
Demikian juga apabila menggunakan pendekatan
Pentahapan Keluarga Sejahtera/KS. BKKBN merumuskan
konsep keluarga sejahtera yang dikelompokkan menggunakan
21 indikator secara berjenjang dari Keluarga Prasejahtera/Pra
KS, Keluarga Sejahtera/KS I, KS II, KS III, dan KS III Plus.
Batasan operasional dari keluarga sejahtera adalah kemampuan
keluarga dalam memenuhi kebutuhan dasar, sosial, psikologis,
kebutuhan pengembangan dan kepedulian sosial. Maka
berdasarkan indikator tersebut pada tahun 2008 terdapat
68.499 Pra KS, 27.209 KS I, 40.337 KS II, 62.325 KS III, dan
2.257 KS III Plus.
Kondisi ini telah berubah dengan adanya program-
program pemberdayaan keluarga sehingga pada tahun 2011
terjadi peningkatan kondisi kesejahteraan keluarga. Keluarga
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 24
Pra KS turun menjadi 50.752 KK, demikian juga pada KS I dan
KS II juga menurun, dan sebaliknya semakin banyak yang telah
mencapai KS III dan KS III Plus.
Peningkatan kelas yang terjadi tidak semata-mata adanya
peningkatan dari kondisi awal sejumlah 68.499 Pra KS namun
juga disertai adanya keluarga-keluarga baru karena
perkawinan.
Tabel II.20. Perkembangan Tahapan Keluarga Sejahtera
Tahapan KS (KK) 2008 2009 2010 2011 2012
Pra KS
KS I
KS II
KS III
KS III Plus
68.499
27.209
40.337
62.325
2.257
60.898
20.786
43.366
82.943
3.212
53.744
20.919
46.075
90.470
2.893
50.752
19.147
46.952
97.362
3.504
51.172
24.891
36.505
100.518
4.598
Sumber: BKBPP
d. Indikator Pengurangan Pengangguran dan Peningkatan
Kesempatan Kerja dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Tingkat Kesempatan Kerja adalah perbandingan antara
jumlah penduduk yang bekerja dengan jumlah penduduk yang
termasuk angkatan kerja, dan biasanya dinyatakan dengan
persen.
Kegunaan Indikator tingkat kesempatan kerja adalah
untuk mengidentifikasi besarnya penduduk usia kerja yang
bekerja atau sementara tidak bekerja di suatu wilayah.
Sedangkan Tingkat pengangguran terbuka adalah proporsi
pengangguran terbuka terhadap angkatan kerja.
Selanjutnya apabila berbicara tentang kependudukan dan
program KB (keluarga berencana), setidaknya ada tiga
komponen kependudukan. Yaitu, kelahiran, kematian dan
migrasi atau keluar-masuknya penduduk dari suatu negara,
yang dominan adalah kelahiran dan kematian.
Angka kematian sudah mulai turun, tapi angka kelahiran
menunjukkan kenaikan, sehingga laju pertumbuhan penduduk
meningkat. Berkurangnya jumlah penduduk menyebabkan
turunnya jumlah populasi pada sebuah daerah. Hal ini
disebabkan oleh perpindahan daerah kesuburan atau oleh
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 25
emigrasi besar-besaran. Juga oleh penyakit, kelaparan maupun
perang. Namun seringkali oleh gabungan faktor-faktor tersebut.
Disamping itu, pertumbuhan ekonomi yang tidak begitu
tinggi dan tingkat pertumbuhan penduduk di Kabupaten
Temanggung juga memiliki pengaruh terhadap tingkat
pertumbuhan kesempatan kerja dan jumlah pengangguran
terbuka. Pengaruh yang ada adalah berupa bahwa upaya
peningkatan tingkat kesempatan kerja dan penurunan tingkat
pengangguran terbuka terkendala oleh terbatasnya tingkat
pertumbuhan ekonomi dan masih cukup tingginya laju
pertumbuhan penduduk di Kabupaten Temanggung, secara
lebih rinci dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel II.21.
Tingkat Kesempatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka
disandingkan dengan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi dan Laju
Pertumbuhan Penduduk
Tahun Pertumbuhan
Ekonomi
Laju
Pertumbuhan
Penduduk
(%)
Tingkat
Kesempatan
Kerja (%)
Tingkat
Pengangguran
Terbuka (%)
2008 3,54 0,98 - -
2009 4,09 0,81 94 5,9
2010 4,31 - 1,19 71 6,6
2011 4,65 0,78 84,4 5,24
2012*) 4,95*) *) *) 3,40
Sumber : BPS Kabupaten Temanggung dan Disnakertrans Kab. Temanggung
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa trend peningkatan
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Temanggung yang diikuti
oleh masih fluktuatifnya laju pertumbuhan penduduk belum
bisa berpengaruh secara konstan atas pencapaian peningkatan
tingkat kesempatan kerja dan penurunan tingkat pengangguran
terbuka di Kabupaten Temanggung.
e. Indikator Penanganan lahan kritis dan terwujudnya Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Upaya pembangunan yang disertai dengan upaya
penjagaan kualitas lingkungan hidup sudah berada di jalur
yang tepat ditunjukkan dengan terus berkurangnya jumlah
lahan kritis seiring dengan peningkatan upaya penanganan
lahan kritis di Kabupaten Temanggung.
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 26
Lahan kritis adalah lahan yang tidak produktif, lahan
kritis ini bersifat tandus, gundul, tidak dapat digunakan untuk
usaha pertanian, karena tingkat kesuburannya sangat rendah.
Upaya penanggulangan lahan kritis dilaksanakan sebagai
berikut:
1) Pemanfaatan lahan tanah dengan seoptimal mungkin bagi
pertanian, perkebunan, peternakan, dan usaha lainnya;
2) Pencegahan erosi tanah melalui pembuatan teras-teras pada
lereng bukit;
3) Usaha perluasan penghijauan tanah milik dan reboisasi
lahan hutan;
4) Usaha reklamasi lahan bekas pertambangan;
5) Usaha ke arah Program kali bersih (Prokasih) dan
pengolahan wilayah terpadu di wilayah Daerah Aliran
Sungai (DAS);
6) Pengembangan keanekaragaman hayati;
7) Penindakan tegas bagi siapa saja yang merusak lahan yang
mengarah pada terjadinya lahan kritis;
8) Menghilangkan unsur-unsur yang dapat mengganggu
kesuburan lahan pertanian, misalnya plastik, melalui
peningkatan proses daur ulang dan penanganan sampah
langsung oleh masyarakat melalui program/kegiatan Bank
Sampah;
9) Pemupukan dengan pupuk organik atau alami, yaitu pupuk
kandang atau pupuk hijau secara tepat dan terus-menerus;
10) Usaha untuk menggemburkan tanah sawah dan
menurunkan zat pencemar (polutan) yang ada di tanah,
antara lain dikembangkan tumbuhan yang disebut Azola
dan pemanfaatan enceng gondok.
Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan adalah
bagian dari ruang-ruang terbuka (open space) suatu wilayah
perkotaan yang ditanami oleh tumbuhan, tanaman, dan
vegetasi lainnya. Manfaat langsung dan tidak langsung dari RTH
berupa terwujudnya kesegaran, kenyamanan, kesejahteraan,
dan keindahan wilayah perkotaan.
RTH Kawasan Perkotaan yang ada di Kota Temanggung antara lain:
1) Taman kota, seluas 43.341,24 m2
2) Lapangan, stadion dan alun-alun seluas 158.960 m2
3) Turus jalan seluas 188.292 m2
4) Makam seluas 191.923 m2
5) Perkantoran seluas 11.174
6) Kawasan pendidikan seluas 31.618 m2
7) Sempadan sungai seluas 119.800 m2
8) Taman rekreasi seluas 32.049 m2
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 27
9) Hutan kota seluas 38.770 m2
10) Mata air seluas 748 m2
11) Perumahan seluas 50.500 m2
12) Hutan Negara/Rakyat seluas 140.000 m2
13) Perkebunan Negara/swasta seluas 90.000 m2
Kebijakan pro lingkungan hidup juga nampak dari
meningkatnya jumlah luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di
kawasan perkotaan, terakhir berupa pembangunan Taman
Bermain di Belakang Pendopo Pengayoman Kabupaten
Temanggung sebagai kawasan ruang terbuka hijau yang juga
berfungsi sebagai arena publik yang dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat Temanggung.
f. Indikator pembangunan lainnya
Selain indikator-indikator tersebut di atas yang langsung
berpengaruh pada capaian kinerja agregat daerah, maka
terdapat indikator-indikator lain yang secara tidak langsung
berpengaruh terhadap kondisi makro ekonomi di Kabupaten
Temanggung, indikator-indikator tersebut antara lain:
1) Indeks Pembangunan Gender (IPG)
IPG merupakan indeks pencapaian kemampuan dasar
pembangunan manusia yang sama seperti IPM dengan
memperhatikan ketimpangan gender. IPG digunakan untuk
mengukur pencapaian dalam dimensi yang sama dan
menggunakan indikator yang sama dengan IPM, namun
lebih diarahkan untuk mengungkapkan ketimpangan antara
laki-laki dan perempuan. IPG dapat digunakan untuk
mengetahui kesenjangan pembangunan manusia antara laki-
laki dan perempuan. Kesetaraan gender terjadi apabila nilai
IPM sama dengan IPG.
Tabel II.22.
Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kabupaten Temanggung
2008 2009 2010 2011
IPG 70,68 71,23 71,67 72,31
Pencapaian IPG Kabupaten Temanggung linier dengan
pencapaian IPM Kabupaten Temanggung, dalam arti
kedudukan di Wilayah Eks Karesidenan Kedu Baik IPM
maupun IPG berada di urutan kedua setelah Kota Magelang
serta lebih tinggi dari IPG Jawa Tengah (Tahun 2010 =65,79).
Dari ketiga indikator IPG, di Kabupaten Temanggung hanya
indicator umur harapan hidup laki-laki yang lebih rendah
dari perempuan, sedangkan indikator pendidikan dan
pendapatan per kapita lebih tinggi pada laki-laki.
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 28
2) Indeks Pemberdayaan Gender (IDG).
IDG merupakan indeks yang digunakan untuk
mengkaji lebih jauh peranan perempuan dalam pengambilan
keputusan. IDG dibentuk berdasarkan tiga komponen, yaitu:
keterwakilan perempuan dalam parlemen; perempuan
sebagai tenaga profesional, teknisi, kepemimpinan dan
ketatalaksanaan; dan sumbangan pendapatan
Tabel II.23 Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Kabupaten Temanggung
2008 2009 2010 2011
IDG 53,73 53,98 70,83 72,00
Kondisi IDG Kabupaten Temanggung menunjukkan
perkembangan yang tinggi, bahkan pada tahun 2010
menduduki urutan pertama di wilayah Eks-Karesidenan
Kedu. Faktor yang paling mendorong melonjakknya IDG
Kabupaten Temanggung yaitu partisipasi parlemen ( Tahun
2004 =2,2%; Tahun 2009=17,7%).
agregat menggambarkan capaian kinerja pada indikator kinerja
makro daerah sebagai cerminan kondisi yang diinginkan pada Visi
Daerah;
Tabel II.12
Capaian Kinerja Agregat Daerah
No INDIKATOR TARGET
(2013) 2009 2010 2011 2012 Sumber Data
1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 73,71 71,8 74,11 74,47 BPS
a. Angka Harapan Hidup (AHH)/thn 72,10 72,43 72.54 72,66 BPS
b. Angka Melek Huruf (%) 99,54 95,94 95,94 95,96 98,32 Dinas Pendidikan
c. Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 7,10 6,86 7,01 7,09 7,09 Dinas Pendidikan
d. Pengeluaran Riil Per Kapita (Rp) 622.200 633.900 635,010 638.070 BPS
2 Pertumbuhan Ekonomi 0,5 (%) + 4 4,09 4.31 4,65 4,95** BPS
3 PDRB perKapita (hrg berlaku; Rp/th) 9.485.744,28 6.265.971,95 7,154,116.00 7.847.119,79 8.530.154,52** BPS
4 Tingkat Inflasi 1 (%) + 7 4,16 7,35 2,42 4,70** BPS
5 Menurunnya Tingkat Pertumbuhan
Penduduk (%) 0,77 0,91 0,95 0,88 0,87 BPS
6 Menurunnya prosentase rumah
tangga miskin, menjadi (%) 19,37 32,11 21.85 19,81 17,79 BAPPEDA
7 Tingkat Kesempatan Kerja (%) 82,76 94 71 84,4 Disnakertrans
8 Tingkat Penggangguran Terbuka (%) 6,56 5,9 6,6 5,24 3,40 Disnakertrans
9 Penurunan Lahan Kritis (Ha) 17.705 17.447,5 17.177,5 17.096 Distanbunhut
10 Terwujudnya Ruang Terbuka Hijau
Kawasan Perkotaan (%) 20 8 11 11,18 29,15 BLH
Keterangan : Data Bulan Januari 2012
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 29
2. Evaluasi Capaian Kinerja Urusan (sektoral)
a. Urusan Wajib
Evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan untuk urusan
wajib yang berhubungan dengan Pokok-pokok RPJMD adalah sebagai
berikut:
1) Urusan Pendidikan
Adapun indikator urusan pendidikan terdiri dari (1)APK PAUD
(2)APM PAUD (3)APK SD (4)APM SD (5)Angka Lulusan SD (6)Angka
Putus Sekolah SD (7)APK SMP (8)APM SMP (9)Angka Lulusan SMP
(10)Angka Putus Sekolah SMP (11)Angka Melanjutkan ke SMP/MTs
(12)Angka Melanjutkan ke SMA/MA/SMK (13)APK SMA (14)APM
SMA (15)Angka Lulusan SMA (16)Angka Putus Sekolah
SMA(17)Ruang Kelas SD yang memenuhi standar (%) (18)Ruang
kelas SMP yang memenuhi standar (%) (19)Ruang kelas SM yang
memenuhi standar (%) (20)SD memenuhi standar sarpras (%)
(21)SMP memenuhi standar sarpras (%) (22)SMA memenuhi standar
sarpras (%) (23)Intensitas kegiatan kesiswaan (24)Meningkatnya
prestasi siswa dalam bidang olah raga, seni, UKS, kepramukaan,
dan lainnya (25)Penduduk yang berusia >15 tahun melek huruf
(26)Rata-rata lama sekolah (tahun) (27)Jumlah lembaga PAUD (unit)
(28)Jumlah Kejar Paket A (unit) (29)Jumlah Kejar Paket B (unit)
(30)Jumlah Kejar Paket C (unit) (31)Jumlah lembaga kursus (unit)
(32)Taman Bacaan Masyarakat (unit) (33)Fasilitasi penyelenggaraan
pendidikan luar biasa (34)Jumlah lembaga pendidikan yg dilayani
(unit) (a)SD (b)SMP (c)SMA (d)SMK (e)SMPLB (35)Terselenggaranya
proses KBM secara efektif (36)Pemberian beasiswa bagi keluarga
miskin (KK).
Tabel 13 Capaian Kinerja Urusan Pendidikan Tahun 2012
No INDIKATOR
CAPAIAN KINERJA
Ket.
Target
RPJMD
2008-
2013
Target
RKPD
2011
Real
RKPD
2011
Target
RKPD
2012
Real
RKPD
2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 APK PAUD 70,28 62,50 62,54 65,67 65,66 99,85% ● 2 APM PAUD 28,50 28,15 51,69 28,20 51,70 183,33% ● 3 APK SD 104 103,10 101,97 103,50 103,50 100% ● 4 APM SD 94,45 98,75 95,35 94,40 95,40 101,06% ● 5 Angka Lulusan SD 99,92 99,88 99,94 99,90 99,99 100,09% ● 6 Angka Putus Sekolah SD 0,10 0,18 0,18 0,15 0,15 100% ● 7 APK SMP 98,89 97,19 95,95 97,99 96,00 97,97% □ 8 APM SMP 84,54 82,84 82,86 83,64 83,63 99,99% □ 9 Angka Lulusan SMP 88,04 86,34 97,79 87,14 98,13 112,61% ●
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 30
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 Angka Putus Sekolah SMP 1,20 1,30 0,96 1,25 0,84 148.80% ● 11 Angka Melanjutkan ke SMP/MTs 98 97,75 98,33 97,90 98,36 148.80% ● 12 Angka Melanjutkan ke SMA/MA/SMK 82,72 82,22 61,66 97,90 68,32 100,46% □ 13 APK SMA 44,56 69,67 54,76 43,96 55,00 84,11% ● 14 APM SMA 30,94 68,38 35,64 30,49 35,80 125,11% ● 15 Angka Lulusan SMA 95,41 93,71 99,41 94,51 99,53 117,42% ● 16 Angka Putus Sekolah SMA 1,64 1,74 1,01 1,69 1,01 167,33% ● 17 Ruang Kelas SD yang memenuhi standar (%) 90 80 80,02 85,00 85,00 100% ● 18 Ruang kelas SMP yang memenuhi standar(%) 87,32 87,15 87,33 87,23 87,35 100,14% ● 19 Ruang kelas SM yang memenuhi standar(%) 96,59 96,42 96,73 96,50 96,75 100,26% ● 20 SD memenuhi standar sarpras (%) 80 55 55,17 60,00 60,00 100% ● 21 SMP memenuhi standar sarpras (%) 80 70 70,42 75,00 75,00 100% ● 22 SMA memenuhi standar sarpras (%) 85 75 74,29 80,00 80,00 100% ● 23 Intensitas kegiatan kesiswaan 85 78 78 80 81 100% ●
24 Meningkatnya prestasi siswa dlm bid olah raga, seni, UKS, kepramukaan, dan lainnya
35 28 28 30 30 100,63% ●
25 Penduduk yg berusia > 15 tahun melek huruf 98,72 97,52 97,55 98,12 97,82 102,53% □ 26 Rata-rata lama sekolah (tahun) 7,1 6,95 7,01 7,03 7,09 100,85% ● 27 Jumlah lembaga PAUD (unit) 103 89 89 95 103 108,42% ● 28 Jumlah Kejar Paket A (unit) 10 10 10 10 11 100% ● 29 Jumlah Kejar Paket B (unit) 49 51 51 50 21 99,88% □ 30 Jumlah Kejar Paket C (unit) 17 18 18 17 21 100,85% ●
31 Jumlah lembaga kursus (unit) 90 73 73 84 37 □
32 Taman Bacaan Masyarakat (unit) 20 12 12 15 12 □
33 Fasilitasi penyelenggaraan pendd luar biasa 2 3 3 3 2 □
34 Jumlah lembaga pendidikan yg dilayani (unit)
a. SD 444 444 435 444 433 □
b. SMP 68 68 71 68 72 ●
c. SMA 12 12 13 12 13 ●
d. SMK 20 20 22 20 22 ●
e. SMPLB 1 1 1 1 1 ●
35 Terselenggaranya proses KBM secara efektif 289 253 253 271 253 □
36 Pemberian beasiswa bagi keluarga miskin(KK) 1000 1000 8000 1.000 8000 ●
Sumber : Dinas Pendidikan
Keterangan : ● : Tercapai
□ : Belum Tercapai
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 31
Indikator kinerja urusan pendidikan yang telah memenuhi
target terdiri dari 33 (tiga puluh tiga) urusan yaitu : (1)APM PAUD
dengan capaian sebesar 183,33% (2)APK SD dengan capaian sebesar
100% APM SD dengan capaian sebesar 101,06% (3)Angka Lulusan SD
dengan capaian sebesar 100,09% (4)Angka Putus Sekolah SD dengan
capaian sebesar 100% (5)Angka Lulusan SMP dengan capaian sebesar
112,61% (6)Angka Putus Sekolah SMP dengan capaian sebesar
148,80% (7)Angka Melanjutkan ke SMP/MTs dengan capaian sebesar
100,46% (8)APK SMA dengan capaian sebesar 125,11% (9)APM SMA
dengan capaian sebesar 117,42% (10)Angka Lulusan SMA dengan
capaian sebesar 105,44% (11)Angka Putus Sekolah SMA dengan
capaian sebesar 167,33% (12)Ruang Kelas SD yang memenuhi standar
dengan capaian sebesar 100% (13)Ruang kelas SMP yang memenuhi
standar dengan capaian sebesar 100,14% (14)Ruang kelas SM yang
memenuhi standar dengan capaian sebesar 100,26% (15)SD
memenuhi standar sarpras dengan capaian sebesar 100% (16)SMP
memenuhi standar sarpras dengan capaian sebesar 100% (17)SMA
memenuhi standar sarpras dengan capaian sebesar 100% (18)Guru
PAUD berkualifikasi akademik dengan capaian sebesar 100% (19)Guru
SD berkualifikasi akademik dengan capaian sebesar 100,63% (20)Guru
SMP berkualifikasi akademik dengan capaian sebesar 102,53%
(21)Guru SM berkualifikasi akademik dengan capaian sebesar
103,18% (22)Intensitas kegiatan kesiswaan dengan capaian sebesar
101,25%(23)Meningkatnya prestasi siswa dalam bidang
olahraga,seni,UKS,kepramukaan, dan lainnya dengan capaian sebesar
100 (24)Rata-rata lama sekolah (tahun) dengan capaian sebesar
100,85% (25)Jumlah lembaga PAUD (unit) dengan capaian sebesar
108,42% (26)Jumlah Kejar Paket A (unit) dengan capaian sebesar
110,00% (27)Jumlah Kejar Paket B dengan capaian sebesar
42,00%(28)Jumlah Kejar Paket C (unit) dengan capaian sebesar
123,53% (29)Taman Bacaan Masyarakat (unit) dengan capaian sebesar
140,00%(30)Fasilitasi penyelenggaraan pendidikan luar biasa dengan
capaian sebesar 100% (31)Jumlah lembaga pendidikan yg dilayani
(unit)(a) SD dengan capaian sebesar 97, dengan capaian sebesar
52%(b) SMP dengan capaian sebesar 105,88%(c)SMA dengan capaian
sebesar 108,33%(d) SMK dengan capaian sebesar 110%(e) SMPLB
dengan capaian sebesar 200%(32)Terselenggaranya proses KBM secara
efektif dengan capaian sebesar 93,35% (33)Pemberian beasiswa bagi
keluarga miskin (KK) dengan capaian sebesar 800%.
Sedangkan Indikator kinerja urusan pendidkan yang belum
memenuhi target terdiri dari urusan yaitu : (1)APK PAUD dengan
capaian sebesar 99,85% (2)APK SMP dengan capaian sebesar 97,97%
(3)APM SMP dengan capaian sebesar 99,99% (4)Angka Melanjutkan ke
SMA/MA/SMK 84,11% (5)Penduduk yg berusia >15 tahun melek huruf
dengan capaian sebesar 99,88% (6)Jumlah lembaga kursus (unit)
dengan capaian sebesar 40,48%
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 32
2) Kesehatan
Indakator kinerja urusan kesehatan terdiri dari 30 (tigapuluh)
(1)Ketersediaan obat sesuai kebutuhan (2)Cakupan deteksi dini tumbuh
kembang anak balita dan pra sekolah (3)Cakupan peserta aktif KB
(4)Desa / Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) (5)Ibu hamil
resiko tinggi yg ditangani (6)Cakupan pemberian makanan pendamping
ASI pada bayi Bawah Garis Merah dari Keluarga miskin (7)Balita gizi
buruk dapat perawatan(8)Bayi yang mendapat ASI Eksklusif
(9)Posyandu Purnama dan Mandiri (10)Cakupan pertolongan persalinan
oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
(11)Cakupan penduduk yang menjadi peserta jaminan pemeliharaan
kesehatan pra bayar (12)Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan
keluarga miskin dan masyarakat rentan (13)Penduduk yg
memanfaatkan jamban (14)Rumah yang mempunyai SPAL (15)Rumah
tangga sehat (16)Angka kelangsungan hidup bayi (17)Prosentase Gizi
buruk (18)Klien yang mendapatkan penanganan HIV–AIDS (19)Kasus
infeksi Menular Seksual (IMS) yang diobati (20)Penderita DBD yang
ditangani (21)Pembangunan Gedung Puskesmas Baru(22)Pembangunan
PKD Baru (23)Pembangunan Rumah Dinas Puskesmas Baru
(unit)(24)Rehab sedang/berat Puskesmas (unit)(25)Renovasi Polindes
menjadi PKD (unit) (26)Peningkatan type RSUD (27)Ketersediaan tenaga
medis dan paramedis RSUD (orang)(28)Standarisasi Pelayanan
Kesehatan RSUD (%) (29)Pelayanan kesehatan penduduk miskin RSUD
(30)Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit (%).
Tabel 17 Capaian Kinerja Urusan Kesehatan
No INDIKATOR
CAPAIAN KINERJA
Ket.
Target
RPJMD
2008-
2013
Target
RKPD
2011
Real
RKPD
2011
Target
RKPD
2012
Real
RKPD
2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Ketersediaan obat sesuai kebutuhan (%) 90 90 99,15 90 98,60 109,55% ● 2 Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak
balita dan pra sekolah (%) 95 95 97 95 96 101.05% ●
3 Cakupan peserta aktif KB (%) 80 80 84,56 80 85,98 107,48% ● 4 Desa / Kelurahan Universal Child
Immunization (UCI) (%) 100 100 100 100 99,65 100% □
5 Ibu hamil resiko tinggi yg ditangani (%) 97 95 100 96 100 104,17% ● 6 Cakupan pemberian makanan pendamping
ASI pada bayi Bawah Garis Merah dari Keluarga miskin (%)
100 100 100 100 100 100% ●
7 Balita gizi buruk dapat perawatan (%) 100 100 100 100 100 100% ● 8 Bayi yang mendapat ASI Eksklusif (%) 80 80 71,19 80 76,17 95,78% □ 9 Posyandu Purnama dan Mandiri (%) 40 40 82,8 40 42,60 106,5% ●
10 Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (%)
95 93 99,18 94 99,65 106,01% ●
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 33
1 2 3 4 5 6 7 8 9
11 Cakupan penduduk yang menjadi peserta jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar (%)
80 84 80 43,42 54,27% □
12 Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan keluarga miskin dan masyarakat rentan (%)
100 100 100 100 100 100% ● 13 Penduduk yg memanfaatkan jamban (%) 88 88 75,80 88 63,20 71,82% □ 14 Rumah yang mempunyai SPAL (%) 85 85 72,80 85 54,60 64,23% □ 15 Rumah tangga sehat (%) 80 65 74,05 65 76 116,92% ● 16 Angka kelangsungan hidup bayi (%) 0,992 0,986 0,983 0,989 0,987 99,09% □ 17 Prosentase Gizi buruk (%) 0,5 1,4 0,43 0,9 0,43 100% ● 18 Klien yang mendapatkan penanganan HIV –
AIDS (%) 100 100 100 100 100 100% ●
19 Kasus infeksi Menular Seksual (IMS) yang diobati (%)
100 100 100 100 100 100% ● 20 Penderita DBD yang ditangani (%) 100 100 100 100 100 100% ● 21 Pembangunan Gedung Puskesmas Baru 0 0 2 3 3 100% ● 22 Pembangunan PKD Baru 3 3 2 3 3 100% ● 23 Pembangunan Rumah Dinas Puskesmas
Baru (unit) 0 1 0 2 0 0% □
24 Rehab sedang/berat Puskesmas (unit) 1 1 0 1 3 300% ● 25 Renovasi Polindes menjadi PKD (unit) 0 4 0 2 3 150% □ 26 Peningkatan type RSUD Kelas B Kelas B Kelas C Kelas B Kelas C /// □ 27 Ketersediaan tenaga medis dan paramedis
RSUD (orang) 254 254 239 254 254 100% ●
28 Standarisasi Pelayanan Kesehatan RSUD (%)
80 80 80 80 80 100% ● 29 Pelayanan kesehatan penduduk miskin
RSUD (%) 100 100 154 100 130,64 130,64% ●
30 Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit (%)
88 84 48 86 47 54,65% □ Sumber : Dinas Kesehatan
Adapun indikator yang telah memenuhi target adalah
(1)Ketersediaan obat sesuai kebutuhan dengan capaian sebesar
109,55% (2)Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra
sekolah dengan capaian sebesar 101.05% (3)Cakupan peserta aktif KB
dengan capaian sebesar 107,48% (4)Desa/Kelurahan Universal Child
Immunization (UCI) 100% (5)Ibu hamil resiko tinggi yg ditangani dengan
capaian sebesar 104,17% (6)Cakupan pemberian makanan pendamping
ASI pada bayi Bawah Garis Merah dari Keluarga miskin (%) dengan
capaian sebesar 100% (7)Balita gizi buruk dapat perawatan dengan
capaian sebesar 100% (8)Posyandu Purnama dan Mandiri dengan
capaian sebesar 106,5% (9)Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan
atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan dengan
capaian sebesar 106,01% (10) Cakupan jaminan pemeliharaan
kesehatan keluarga miskin dan masyarakat rentan dengan capaian
sebesar 100% (11)Rumah tangga sehat dengan capaian sebesar
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 34
116,92% (12)Prosentase Gizi buruk dengan capaian sebesar 100%
(13)Klien yang mendapatkan penanganan HIV – AIDS dengan capaian
sebesar 100% (14)Kasus infeksi Menular Seksual (IMS) yang diobati
dengan capaian sebesar 100% (15)Penderita DBD yang ditangani
dengan capaian sebesar 100% (16)Pembangunan Gedung Puskesmas
Baru dengan capaian sebesar 100% (17)Pembangunan PKD Baru
dengan capaian sebesar 100% (18) Rehab sedang/berat Puskesmas
dengan capaian sebesar 300%(19)Renovasi Polindes menjadi PKD
dengan capaian sebesar 150% (20)Ketersediaan tenaga medis dan
paramedis RSUD dengan capaian sebesar 100% (21)Standarisasi
Pelayanan Kesehatan RSUD dengan capaian sebesar 100%
(22)Pelayanan kesehatan penduduk miskin RSUD dengan capaian
sebesar 130,64% .
Sedangkan Indikator yang belum dapat dicapai pada tahun 2013
yaitu: (1)Bayi yang mendapat ASI Eksklusif dengan capaian sebesar
95,78% (2) Cakupan penduduk yang menjadi peserta jaminan
pemeliharaan kesehatan pra bayar dengan capaian sebesar 54,27%
(3)Penduduk yg memanfaatkan jamban dengan capaian sebesar
71,82%(4)Rumah yang mempunyai SPAL dengan capaian sebesar
64,23% (5)Angka kelangsungan hidup bayi dengan capaian sebesar
99,09% (6)Pembangunan Rumah Dinas Puskesmas Baru dengan
capaian sebesar 0% (7)Peningkatan type RSUD dengan capaian sebesar
0% (8)Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit dengan capaiAn
sebesar 54,65%
3) Pekerjaan Umum
Indikator kinerja pekerjaan umum terdiri dari atas:
(1)Pemeliharaan rutin jalan dan prasarana jalan (km) (2)Pemeliharaan
rutin jembatan (buah) (3)Pemeliharaan berkala jembatan (buah)
(4)Pemeliharaan berkala jalan (km) (5)Prosentase panjang jalan
kabupaten dlm kondisi baik (%) (6)Peningkatan jalan aspal hotmix (ruas)
(7)Peningkatan jalan dari batu (km) (8)Peningkatan jalan dari tanah
(km)(9)Pembangunan/peningkatan jembatan (10)Bertambahnya jumlah
ruas jalan pedesaan (11)Peningkatan pemeliharaan/pembangunan
drainase perkotaan (12)Pemeliharaan trotoar (Kecamatan)
(13)Pembangunan trotoar (km) (14)Pembangunan bendung (buah)
(15)Pembangunan jaringan irigasi (km) (16)Pemeliharaan bendung
(buah) (17)Pemeliharaan jaringan irigasi (Km) (18)Pemeliharaan pintu air
(buah) (19)Prosentase luas irigasi Kabupaten baik (20)Pembangunan
gedung kantor kecamatan (unit) (21)Jumlah pelanggaran pemanfaatan
ruang (tidak sesuai RTRW) (%)
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 35
Tabel
Capaian Kinerja Urusan Pekerjaan Umum
No Indikator Kinerja
Target
kinerja
RPJMD
2008-
2013
Capaian Kinerja
RKPD Th. 2011
Capaian Kinerja
RKPD Th. 2012
Ket Target
RKPD
2011
Real.
tahun
2011
Target
RKPD
2012
Real.
Tahun
2012
1 Pemeliharaan rutin jalan dan prasarana jalan (km)
25 19 22,5 22 22 100% ● 2 Pemeliharaan rutin jembatan
(buah) 7 14 14 5 5 100% ●
3 Pemeliharaan berkala jembatan (buah)
0 7 5 0 4 100% ● 4 Pemeliharaan berkala jalan (km) 11 12 12 10 18 180% ● 5 Prosentase panjang jalan
kabupaten dlm kondisi baik (%) 72 76 76 70 74 105,71% ●
6 Peningkatan jalan aspal hotmix (ruas)
11 10 15,5 11 15 136,36% ● 7 Peningkatan jalan dari batu (km) 7 8 17 7 15,39 219,86% ● 8 Peningkatan jalan dari tanah (km) 3 4,7 10 3 3 100% ● 9 Pembangunan/peningkatan
jembatan (bh) 3 3 8 3 4 133,33% ●
11 Bertambahnya jumlah ruas jalan pedesaan
19 11 11 17 14 100% □ 12 Peningkatan pemeliharaan/
pembangunan drainase perkotaan
1 0,5 0,195 0,5 0,5 100% ●
13 Pemeliharaan trotoar (Kecamatan)
5 4 4 5 6 120% ● 14 Pembangunan trotoar (km) 3 2 1,5 2,75 3,79 126,55% ● 15 Pembangunan bendung (buah) 5 0 3 4 3 75% □ 16 Pembangunan jaringan irigasi
(km) 2 0 2 0 0 □
17 Pemeliharaan bendung (buah) 6 0 3 5 3 60% □ 18 Pemeliharaan jaringan irigasi
(Km) 11 0 8,3 10 10 100% ●
19 Pemeliharaan pintu air (buah) 5 5 5 100% ● 20 Prosentase luas irigasi Kabupaten
baik (%) 42 0 40 42 45 107,14% ●
21 Pembangunan gedung kantor kecamatan (unit)
0 1 1 2 2 100% ● 22 Jumlah pelanggaran
pemanfaatan ruang (tidak sesuai RTRW) (%)
15 15 100%
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 36
Capaian kinerja urusan pekerjaan umum yang telah berhasil
mencapai keberhasilan sejumlah (1)Pemeliharaan rutin jalan dan
prasarana jalan dengan capaian sebesar 100% (2)Pemeliharaan rutin
jembatan dengan capaian sebesar 100% (3)Pemeliharaan berkala
jembatan dengan capaian sebesar 100% (4)Pemeliharaan berkala jalan
(km) 180% (5)Prosentase panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik
dengan capaian sebesar 105,71% (6)Peningkatan jalan aspal hotmix
dengan capaian sebesar 136,36% (7)Peningkatan jalan dari batu dengan
capaian sebesar 219,86% (8)Peningkatan jalan dari tanah dengan
capaian sebesar 100% (9)Pembangunan/peningkatan jembatan dengan
capaian sebesar 133,33% (10)Bertambahnya jumlah ruas jalan pedesaan
dengan capaian sebesar 100% (11)Peningkatan pemeliharaan/
pembangunan drainase perkotaan dengan capaian sebesar 100%
(12)Pemeliharaan trotoar di Kecamatan dengan capaian sebesar
126,55% (13)Pembangunan jaringan irigasi (km) dengan capaian sebesar
60% (14)Pemeliharaan bendung dengan capaian sebesar 100%
(15)Pemeliharaan jaringan irigasi dengan capaian sebesar 100%
(16)Pemeliharaan pintu air dengan capaian sebesar 100% (17)Prosentase
luas irigasi Kabupaten baik dengan capaian sebesar 107,14%
(18)Pembangunan gedung kantor kecamatan dengan capaian sebesar
100% (19)Jumlah pelanggaran pemanfaatan ruang (tidak sesuai RTRW)
dengan capaian sebesar 100%. Sedangkan Indikator kinerja yang
diprediksi belum dapat tercapai sampai dengan tahun 2013 terdiri dari
2(dua) indikator yaitu: (1)Indikator kinerja Pembangunan bendung
sejumlah 5 unit dengan capaian sebesar (75%); dan (2)Indikator kinerja
Pemeliharaan bendung sejumlah 6 unit dengan capaian sebesar 0%.
4) Lingkungan Hidup
Indikator Kinerja dari lingkungan hidup yaitu : (1)Volume
sampah yang tertangani (m3/hari) (2)Meningkatnya kelompok
masyarakat pengelola sampah berbasis 5R (reuse, reduce, recycle,
rethink, recovery) (%) (3)Rata-rata pencemaran limbah pada air sungai
(%)(4)Rata-rata tingkat pencemaran udara (%)(5)Terwujudnya luasan
ruang terbuka hijau Kawasan Perkotaan/RTHKP (%)(6)Terlaksananya
Konservasi Lahan Kawasan Sindoro, Sumbing dan Prau
(7)Meningkatnya peran serta masyarakat, pengusaha dan instansi
pelayanan dalam penyediaan kebutuhan bibit (batang)(8)Meningkatnya
kebersihan, ketertiban, keindahan dan kesehatan lingkungan
masyarakat perkotaan (Teraihnya Adipura) (%)
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 37
Tabel 20 Capaian Kinerja Urusan Lingkungan Hidup
No Indikator Kinerja
Target
kinerja
RPJMD
2008-
2013
Capaian Kinerja
RKPD Th. 2011
Capaian Kinerja
RKPD Th. 2012
Ket
Target
RKPD
2011
Real.
tahun
2011
Target
RKPD
2012
Real.
Tahun
2012
1 Volume sampah yang tertangani (m3/hari)
142 140 130,03 141 171,37 121,54% ● 2 Meningkatnya kelompok
masyarakat pengelola sampah berbasis 5R (reuse, reduce, recycle, rethink, recovery) (%)
25 15 0 20 8 40% □
3 Rata-rata pencemaran limbah pada air sungai (%)
5,88 8,8 8,57 5,88 14,26 41,23% ● 4 Rata-rata tingkat pencemaran
udara (%) 7,14 7,14 5,6 7,14 0 0
5 Terwujudnya luasan ruang terbuka hijau Kawasan Perkotaan/RTHKP (%)
20 14 11,18 17 29,15 66,06% ●
6 Terlaksananya Konservasi Lahan Kawasan Sindoro, Sumbing & Prau
600 400 477 500 577 115,40% ● 7 Meningkatnya peran serta
masyarakat, pengusaha & instansi pelayanan dalam penyediaan kebutuhan bibit (batang)
2,5 jt 2 jt 2 jt 2,5 jt 588.055 23,52% □
8 Meningkatnya kebersihan, ketertiban, keindahan dan kesehatan lingkungan masyarakat perkotaan (Teraihnya Adipura) (%)
70 68 71,35 69 69,23 100,33% ●
Sumber : BLH dan DPU Kabupaten Temanggung
Indikator kinerja urusan lingkungan hidup yang telah melampaui
target yaitu : (1)Volume sampah yang tertangani (m3/hari) dengan
capaian sebesar 121,54% (2)Terlaksananya Konservasi Lahan Kawasan
Sindoro, Sumbing dan Prau dengan capaian sebesar 115,40%
(3)Meningkatnya kebersihan, ketertiban, keindahan dan kesehatan
lingkungan masyarakat perkotaan Teraihnya Adipura dengan capaian
sebesar 100,33%.
Sedangkan indikator kinerja yang belum dapat dipacai yaitu :
(1)Meningkatnya kelompok masyarakat pengelola sampah berbasis 5R
(reuse, reduce, recycle, rethink, recovery) dengan capaian sebesar 40%
(2)Rata-rata pencemaran limbah pada air sungai dengan capaian
sebesar 41,23% (4)Rata-rata tingkat pencemaran udara dengan capaian
0% (3)Terwujudnya luasan ruang terbuka hijau Kawasan
Perkotaan/RTHKP dengan capaian sebesar 66,06%(4)Meningkatnya
peran serta masyarakat, pengusaha dan instansi pelayanan dalam
penyediaan kebutuhan bibit dengan capaian sebesar 23,52% (batang)
Capaian Kinerja Urusan Lingkungan Hidup yangb telah tercapai
terdiri dari 4(empat ) indikator yaitu (1)Volume sampah yang tertangani
(m3/hari)121,54%(2)Meningkatnya kelompok masyarakat pengelola
sampah berbasis 5R (reuse, reduce, recycle, rethink, recovery) 40%
(3)Terlaksananya Konservasi Lahan Kawasan Sindoro, Sumbing dan
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 38
Prau 115,40% (4)Meningkatnya kebersihan, ketertiban, keindahan dan
kesehatan lingkungan masyarakat perkotaan (Teraihnya Adipura)
100,33%.
Sedangkan yang belum dapat dicapai yaitu (1)Rata-rata
pencemaran limbah pada air sungai 41,23%(4)Rata-rata tingkat
pencemaran udara 0(2)Terwujudnya luasan ruang terbuka hijau
Kawasan Perkotaan/RTHKP 66,06%(3)Meningkatnya peran serta
masyarakat, pengusaha dan instansi pelayanan dalam penyediaan
kebutuhan bibit (batang)23,52%
5) Pertanahan
Target kinerja urusan pertanahan berupa Bertambahnya tanah pemda yang bersertifikat (bidang). Adapun capaian kinerja urusan
pertanahan sebagai berikut : Tabel 21
Capaian Kinerja Urusan Pertanahan
No. Indikator Kinerja
Target
kinerja
RPJMD
2008-
2013
Capaian Kinerja
RKPD Th. 2011
Capaian Kinerja
RKPD Th. 2012
Capaian
Ket Target
RKPD
2011
Real.
tahun
2011
Target
RKPD
2012
Real.
Tahun
2012
1 Bertambahnya tanah
pemda yang bersertifikat (bidang)
100 100 142 100 130 130% ●
Sumber : Bagian Pemerintahan Umum, Desember 2012
Target kinerja urusan pertanahan berupa Bertambahnya tanah pemda
yang bersertifikat (bidang) dengan capaian sebesar 130 %.
6) Kependudukan dan Pencatatan Sipil Indikator kinerja Kependudukan dan Pencatatan Sipil terdiri dari
(1) Kepemilikan akta kelahiran (orang)(2)Penerapan KTP Nasional
berbasis NIK dan e-KTP (orang). Adapun capaiannya dapat dilihat dari
tebel berikut ini :
Tabel 22 Capaian Kinerja Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
No.
Indikator Kinerja
Target
kinerja
RPJMD
2008-
2013
Capaian Kinerja
RKPD Th. 2011
Capaian Kinerja
RKPD Th. 2012
Capaian
Ket Target
RKPD
2011
Real.
tahun
2011
Target
RKPD
2012
Real.
Tahun
2012
1 Kepemilikan akta kelahiran (orang) 592,000
514.000 517.771 509.000 530.464 104,22%
●
2 Penerapan KTP Nasional berbasis NIK dan e-KTP (orang)
651,316
495.395 97.175
740.641 506.516 68,39% ●
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 39
Capaian indikator Kinerja Urusan Kependudukan dan Catatan
Sipil yang telah melampaui target kinerja yaitu Kepemilikan akta
kelahiran (orang) dengan capaian sebesar104,22%. Sedangkan
penerapan KTP Nasional berbasis NIK dan e-KTP capaiannya sebesar
506.516 atau 68,39%. Artinya sasaran indikator ini belum mencapai
target yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan perbedaan estimasi
target yang ditetapkan, dimana tidak memperhitungkan Kartu Tanda
Penduduk (KTP) ganda dan perpindahan penduduk yang tidak disertai
penggurusan administrasi kependudukan. Namun demikian capaian
tersebut telah mencerminkan realitas kebutuhan e-KTP penduduk di
Kabupaten Temanggung.
7) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Indikator capaian kinerja Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak terdiri dari 4 hal yaitu (1)Jumlah penanganan anak
usia sekolah yang cacat (low vision) (2) Meningkatnya pemahaman
masyarakat tentang perlunya perlindungan terhadap perm dan anak
(orang) (3)Meningkatnya keterampilan pendamping dalam penanganan
korban kekerasan (orang)(4) Persentase Korban KDRT yang melapor
tertangani (%). Adapun capaian kinerja dapat dilihat dengan table
berikut ini :
Capaian Kinerja
Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
No. Indikator Kinerja
Target
kinerja
RPJMD
2008-
2013
Capaian Kinerja
RKPD Th. 2011
Capaian Kinerja
RKPD Th. 2012
Capaian
Ket Target
RKPD
2011
Real.
tahun
2011
Target
RKPD
2012
Real.
Tahun
2012
1 Jumlah penanganan anak usia sekolah yang cacat (anak)
100 100 200 100 200 200% ●
2 Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang perlunya perlind thdp perm dan anak (org)
200 200 200 200 200 100% ●
3 Meningkatnya keterampilan pendamping dlm penanganan korban kekerasan (orang)
60 60 60 60 100 166,67% ●
4 Persentase Korban KDRT yang melapor tertangani (%)
100 100 100 100 100 100% ●
Sumber : BKBPP
Indikator capaian kinerja Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak yang telah berhasil memenuhitarget yaitu
(1)Jumlah penanganan anak usia sekolah yang cacat (low vision) dengan
capaian sebesar 200% (2)Meningkatnya pemahaman masyarakat
tentang perlunya perlindungan terhadap perm dan anak (orang) 100%
(3)Meningkatnya keterampilan pendamping dalam penanganan korban
kekerasan (orang) dengan capaian sebesar 166,67%(4) Persentase
Korban KDRT yang melapor tertangani dengan capaian sebesar100 %.
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 40
8) Koperasi dan UMKM
Indikator capaian kinerja Koperasi dan UMKM terdiri dari
(1)Jumlah kelembagaan koperasi dan UKM yang dibina (2) Jumlah
koperasi aktif (3) Jumlah anggota koperasi(4) Jumlah kemitraan
koperasi/UKM dengan perusahaan/lembaga lain(5) Jumlah lembaga
Koperasi dan UKM yang dilatih kewirausahaan dan Manajemen(6)
Jumlah koperasi dan UKM yang mendapat bantuan sistem
pendukung(7) Jumlah koperasi dan UKM yang mendapat bantuan
modal. Adapun Capaian Kinerja Urusan Koperasi dan UKM sebagai
berikut :
Tabel 28 Capaian Kinerja Urusan Koperasi dan UKM
No Indikator Kinerja
Target kinerja RPJMD 2008-2013
Capaian Kinerja RKPD Th. 2011
Capaian Kinerja RKPD Th. 2012
Capaian
Ket Target RKPD 2011
Real. tahun 2011
Target RKPD 2012
Real. Tahun 2012
1 jumlah kelembagaan koperasi dan UKM yang dibina
100 100 165 100 178 178,00% ●
2 Jumlah koperasi aktif 413 373 359 398 378 96,23% □
3 Jumlah anggota koperasi 159.800 139.800 130.620 149.800 149.906 100,07% ●
4 Jumlah kemitraan koperasi/UKM dengan perusahaan/lembaga lain
30 30 35 125 132 116,67% ●
5 Jumlah lembaga Koperasi dan UKM yang dilatih kewirausahaan dan Manajemen
100 100 130
100
390
390,00% ●
6 Jumlah koperasi dan UKM yang mendapat bantuan sistem pendukung
20 20 20 20 20 100% ●
7 Jumlah koperasi dan UKM yang mendapat bantuan modal
125 125 300 30 35 116,66% ●
Sumber : Dinas Perindagkop dan UMKM, Desember 2012
Indikator capaian kinerja Koperasi dan UMKM yang dapat
memenuhi target yaitu : (1)Jumlah kelembagaan koperasi dan UKM yang
dibina dengan capaian sebesar 178,00% (3) Jumlah anggota koperasi
100,07% (4)Jumlah kemitraan koperasi/UKM dengan perusahaan/
lembaga lain dengan capaian sebesar 116,67% (5) Jumlah lembaga
Koperasi dan UKM yang dilatih kewirausahaan dan Manajemen dengan
capaian sebesar 390,00% (6) Jumlah koperasi dan UKM yang mendapat
bantuan sistem pendukung 100 % (7) Jumlah koperasi dan UKM yang
mendapat bantuan modal dengan capaian sebesar 116,66 %. Sedangkan
yang belum memenuhi target yaitu jumlah koperasi aktif dengan
capaian sebesar 96,23%.
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 41
9) Otonomi Daerah dan Pemerintahan Umum
Indikator kinerja urusan Otonomi Daerah dan Pemerintahan
Umum terdiri dari : (1)Jumlah peserta pendidikan kedinasan (peserta)
(2)Terlaksananya Diklat Prajabatan, Diklat teknis Fungsional, pelatihan
dan Bimtek (orang) (3)Terlaksananya pengadaan pegawai sesuai dengan
formasi yang dibutuhkan (4)Jumlah peserta penilaian kompetensi
pegawai (5)Penyusunan analisis beban kerja (abk)(6) Tersusunnya
standar pelayanan publik (7)Jumlah SKPD yang telah memiliki SOP
(8)Terlaksananya survey indeks kepuasan masyarakat tahun
(9)Terlaksananya pengumuman pelelangan umum barang/jasa
pemerintah melalui LPSE (%) (10)Terlaksananya sebagian pelaksanaan
pelelangan umum barang/jasa pemerintah melalui LPSE
(%)(11)Tertatanya PKL di lokasi Pasar (kegiatan) (12)Tertutupnya lokasi
penambangan galian golongan C (lokasi). Adapun hasil Capaian Kinerja
Urusan Otonomi Daerah dan Pemerintahan Umum sebagai berikut :
Tabel 29 Capaian Kinerja Urusan Otonomi Daerah dan Pemerintahan Umum
No Indikator Kinerja
Target
kinerja
RPJMD
2008-
2013
Capaian Kinerja
RKPD Th. 2011
Capaian Kinerja
RKPD Th. 2012
Capaian
Ket Target
RKPD
2011
Real.
tahun
2011
Target
RKPD
2012
Real.
Tahun
2012
1 Jumlah peserta pendididkan kedinasan (peserta)
50 93 34 35 26 74,29% □ 2 Terlaksananya Diklat Prajabatan,
Diklat teknis Fungsional, pelatihan dan Bimtek (orang)
410 800 1.071 410 522 127,32% ●
3 Terlaksananya pengadaan pegawai sesuai dengan formasi yang dibutuhkan
250 350 0 225 0 0% □
4 Jumlah peserta penilaian kompetensi pegawai
2 2 2 100% ● 5 Penyusunan analisis beban kerja (abk) 5 5 10 5 19 200% ● 6 Tersusunnya standar pelayanan publik 3 3 7 3 6 200% ● 7 Jumlah SKPD yang telah memiliki SOP 8 8 8 100% ● 8 Terlaksananya survey indeks
kepuasan masyarakat tahun 3 3 7 3 6 200% ●
9 Terlaksananya pengumuman pelelangan umum barang/jasa pemerintah melalui LPSE (%)
75 4 4 75 100
133,33% ●
10 Terlaksananya sebagian pelaksanaan pelelangan umum barang/jasa pemerintah melalui LPSE (%)
30 4 4 30 50 166.66% ●
11 Tertatanya PKL di lokasi Pasar (kegiatan)
6 0 54 5 5 100% ● 12 Tertutupnya lokasi penambangan
galian golongan C (lokasi) 1 0 20 1 6 600% ●
Sumber : BKD dan SETDA, Desember 2012
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 42
Indikator kinerja urusan Otonomi Daerah dan Pemerintahan
Umum terdiri dari : (1) Terlaksananya Diklat Prajabatan, Diklat teknis
Fungsional, pelatihan dan Bimtek (orang) dengan capaian sebesar
127,32% (3) Jumlah peserta penilaian kompetensi pegawai dengan
capaian sebesar 100% (4)Penyusunan analisis beban kerja (abk) dengan
capaian sebesar 200 % (5) Tersusunnya standar pelayanan publik
dengan capaian sebesar 200 % (6)Jumlah SKPD yang telah memiliki
SOP dengan capaian sebesar 100 % (7)Terlaksananya survey indeks
kepuasan masyarakat tahun dengan capaian sebesar 200
%(8)Terlaksananya pengumuman pelelangan umum barang/jasa
pemerintah melalui LPSE dengan capaian sebesar 133,33%
(9)Terlaksananya sebagian pelaksanaan pelelangan umum barang/jasa
pemerintah melalui LPSE 166.66% (10)Tertatanya PKL di lokasi Pasar
(kegiatan) dengan capaian sebesar 100% (11)Tertutupnya lokasi
penambangan galian golongan C (lokasi) dengan capaian sebesar 600%.
Sedangkan yang belum dapat memenuhi target yaitu (1)Jumlah peserta
pendididkan kedinasan (peserta) dengan capaian sebesar 74,29%
(2)Terlaksananya pengadaan pegawai sesuai dengan formasi yang
dibutuhkan 0%.
10) Ketahanan Pangan
Indikator kinerjanya Ketahanan pangan terdiri dari 6 (enam )
yaitu (1)Ketersediaan pangan yang cukup untuk seluruh penduduk baik
dalam: volume, keragaman, mutu dan aman dikonsumsi (beras, daging,
telur, susu, ikan) (2)terpenuhinya energi konsumsi rata-rata (protein),(3)
Terwujudnya desa mandiri pangan, (4) Penanganan Desa rawan
pangan(5) Pencapaian skor pola pangan harapan (PPH). Adapun Capaian
Kinerja Urusan Ketahanan Pangan sebagai berikut :
Adapun data Tabel II.43. Capaian Kinerja Urusan Ketahanan Pangan
No Indikator Kinerja
Target kinerja RPJMD 2008-2013
Capaian Kinerja RKPD Th. 2011
Capaian Kinerja RKPD Th. 2012
Capaian Ket Target RKPD 2011
Real. tahun 2011
Target RKPD 2012
Real. Tahun 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Ketersediaan pangan yang cukup untuk seluruh penduduk baik dalam : volume, keragaman, mutu dan aman dikonsumsi:
- beras (ton)* 120.307 117.207 121.361 118,747 164.158,39 179.33% ●
- daging (ton) 9.946 9.196 6.007 9,679 6.122,32 63.26% □
- telur (ton) 10.378 9.595 5.916 9,979 6,331.50 63.45% □
- susu (ltr) 203.574 188.216 564.032 195,744 730.256 373.07% ●
- ikan (ton) 1.802 1.666 2.458 1,733 1.850 173.18% ●
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 43
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2 Terpenuhinya energi konsumsi rata-rata:
a. Energi (Kkal/kap/hari) 2.200 2.100 2.016 2150 2246 104.47% ●
b. Protein (gram/kap/hari) 57 54 54 56 60 107.14% ●
3 Terwujudnya desa mandiri pangan (desa)
6 4 5 5 8 120% ●
4 Penanganan Desa rawan pangan
6 12 63 5 7 140% ●
5 Pencapaian skor pola pangan harapan (PPH)
84 15 86,5 82 88 106.10% ●
Sumber : Kantor Ketahanan Pangan
Indikator kinerjanya Ketahanan pangan yang telah memenuhi target
yaitu (1) Ketersediaan pangan yang cukup untuk seluruh penduduk baik
dalam : volume, keragaman, mutu dan aman dikonsumsi (a)beras
dengan capaian sebesar 179.33%, (b)daging dengan capaian sebesar
63.26%, telur dengan capaian sebesar 63.45%, susu dengan capaian
sebesar 373.07%, ikan dengan capaian sebesar173.18%, (2)terpenuhinya
energi konsumsi rata-rata (a) Energi (Kkal/kap/hari) dengan capaian
sebesar 104.47% (b)protein(gram/kap/hari) dengan capaian sebesar
107.14%, (3)Terwujudnya desa mandiri pangan dengan capaian sebesar
120%, (4)Penanganan Desa rawan pangan dengan capaian sebesar 140%
(5)Pencapaian skor pola pangan harapan (PPH) dengan capaian sebesar
106.10%.
11) Pemberdayaan Masyarakat
Indikator Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yaitu
(1)Terbentuknya Badan Usaha Milik Desa (unit)(2)Peningkatan jumlah
rumah layak huni dari tipe C menjadi tipe B (unit)(3)Peningkatan
sarpras melalui TMMD (desa)(4)Menurunnya prosentase RT miskin,
menjadi (%)(5)Terlaksanya PNPM Mandiri pedesaan
(kecamatan)(6)Terlaksananya pemilihan kepala desa. Adapun Capaian
Kinerja Urusan Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebagai
berikut :
Tabel 33 Capaian Kinerja Urusan Urusan Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa
No Indikator Kinerja
Target kinerja RPJMD 2008-2013
Capaian Kinerja RKPD Th. 2011
Capaian Kinerja RKPD Th. 2012
Capaian Ket Target RKPD 2011
Real. tahun 2011
Target RKPD 2012
Real. Tahun 2012
1 Terbentuknya Badan Usaha Milik Desa (unit)
4 4 4 4 4 100% ●
2 Peningkatan jumlah rumah layak huni dari tipe C menjadi tipe B (unit)
140 140 50 140 561 114.29% ●
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 44
1 2 3 4 5 6 7 8 9
3 Peningkatan sarpras melalui TMMD (desa)
2 2 2 2 3 150% ●
4 Menurunnya prosentase RT miskin, menjadi (%)
19,37 25,37 25,37 22.37 17.79 124.90% ●
5 Terlaksanya PNPM Mandiri pedesaan (kecamatan)
18 18 18 18 20 111.11% ●
6 Terlaksananya pemilihan kepala desa
223 5 5 5 2 40% □
Sumber : BAPERMADES dan Bagian PEMDES
Indikator kinerja urusan pemberdayaan masyarakat dan desa yang
dapat memenuhi target yaitu (1)Terbentuknya Badan Usaha Milik Desa
(unit) dengan capaian sebesar 100% (2)Peningkatan jumlah rumah layak
huni dari tipe C menjadi tipe B (unit) dengan capaian sebesar 114.29%
(3)Peningkatan sarpras melalui TMMD dengan capaian sebesar 150%
(desa)(4)Menurunnya prosentase RT miskin, menjadi dengan capaian
sebesar 124.90% (5)Terlaksanya PNPM Mandiri pedesaan (kecamatan)
dengan capaian sebesar 111.11% . Sedangkan indicator kinerja yang
belum berhasil yaitu terlaksananya pemilihan kepala desa dengan
capaian sebesar 40%.
Urusan Pilihan 1) Pertanian
Indikator kinerja capaian kinerja urusan Pertanian tediri dari 23
(dua puluh empat) yaitu (1)Pencapaian produktivitas pertanian dalam
ton/ha, (Padi, Jagung, Kedelai, Kacang Tanah, Ubi kayu, Ubi jalar,
Tembakau, Kopi Robusta, Kopi Arabica (2)Pencapaian produksi
pertanian pertanian/perkebunan dalam ton (Padi, Jagung, Kedelai,
Kacang Tanah, Ubi kayu ,Ubi jalar, Tembakau, Kopi Robusta, Kopi
Arabica), (3)pengembangan tanaman hortikultura bernilai ekonomi tinggi
(Ha) pengembangan sarana dan prasarana pertanian (unit),
pengembangan Pertanian organik (Ha), (4)Pengembangan tanaman
hortikular (5)Pengembangan sarana dan sarana pertanian.
(6)Pengembangan pertanian organik (7)Berkembangnya pengelolaan
agribisnis terpadu (unit),(8) Meningkatnya Populasi Ternak /ekor (sapi,
kambing,domba, ayam ras petelur, ayam buras), (9)Meningkatnya
produktivitas daging dalam kg/ekor. (Sapi, Kambing, Domba)
(10)Meningkatnya produksi ternak (Sapi,Kambing,Domba), Ayam ras
petelur (kg) Ayam buras (kg),(11)Terbangunnya village breeding centre
(desa), (12)Menurunnya kejadian penyakit pada ternak (%)Menurunnya
kejadian penyakit pada ternak (Cacingan pada ruminansia dan
Penyakit AI, (13)Meningkatnya prosentase ternak unggul, (14)Menurun
nya angka kematian ternak, Terwujudnya (15)pengembangan tanaman
hortikultura bernilai ekonomi tinggi (Ha), (16)Terwujudnya
pengembangan sarana dan prasarana pertanian (unit), (17)Terwujudnya
pemetaan lahan sawah berkelanjutan (Kecamatan, (18)Frekuensi
Penyuluhan Pertanian, (19)Peningkatan Cakupan, Penyuluh Pertanian
(Gapoktan) (20) Pembangunan gedung BP3K (unit), (21)Pemberdayaan
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 45
petani pelaku agribisnis (poktan), (22)Peningkatan Kelas Kelompok Tani,
(23) Peningkatan peran kelembagaan tani (unit), (24)Tersedianya akses
permodalan bagi petani (desa/Kelurahan).
Adapun capaian kinerja urusan pertanian sebagai berikut :
Tabel 37
Capaian Kinerja Urusan Pertanian
No Indikator Kinerja
Target kinerja RPJMD 2008-2013
Capaian Kinerja RKPD Th. 2011
Capaian Kinerja RKPD Th. 2012
Capaian Ket Target RKPD 2011
Real. tahun 2011
Target RKPD 2012
Real. Tahun 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Pencapaian produktivitas pertanian (ton/ha)
Padi 6,1 5,7 5,79 5,9 6,28 106,44% ● Jagung 4,3 4,1 5,08 4,2 5,6 133,33% ● Kedelai 1,98 1,82 1,89 1,9 1,9 100% ● Kacang Tanah 2,6 2,3 2,24 2,5 1,60 67,60% □ Ubi kayu 20,5 20,3 24,89 20,4 23,66 115,98% ● Ubi jalar 12,5 12,2 14,78 12,3 15,5 126,02% ● Tembakau 0,675 0,64 0,64 0,66 0,64 98,48% Kopi Robusta 0,68 0,33 0,68 1,12 164,71% ● Kopi Arabica 0,85 0,73 0,36 0,80 0,95 100% ●
2 Pencapaian produksi pertanian/perkebunan (ton)
Padi 189.800 169.740 155.067 179.745 158.093,72 87,95% □ Jagung 122.183 121.130 155.876 121.657 139.283 114,48% ● Kedelai 131 129 15 130 32,30 24,84% □ Kacang Tanah 3.679 3.462 353 3.679 1.044,80 28,39% □ Ubi kayu 64.428 64.402 61.18 64.418 54.607,28 84,77% □ Ubi jalar 3.848 3.845 2.882 3.846 1.782,50 46,35% □ Tembakau 8.008 7.550,4 9.126 7.779,0 9.978,50 128,27% ● Kopi Robusta 6.788,3 5.656,9 2.544,2 6.222,6 8.518,9 136,90% ● Kopi Arabica 534,4 455,8 254,5 502,9 991,6 197,18% ●
3 Terwujudnya pengemb. tanaman hortikultura bernilai ekonomi tinggi (Ha)
10 10 40,5 10 21 210% ●
4 Terwujudnya pengemb. sarana dan prasarana pertanian (unit)
50 50 130 50 107 214% ●
5 Terwujudnya pengemb. pertanian organik (Ha)
10 10 100 10 100 1000% ●
6 Berkembangnya pengelola an agribisnis terpadu (unit)
10 10 16 10 4 40% □
7 Meningkatnya Populasi Ternak (ekor)
Populasi sapi 152 36.012 40.311 147 43.515 29602,04% ● Populasi kambing 150 55.994 55.998 149 58.731 39416,78% ● Populasi domba 631 251.948 251.95 629 270.497 43163,28% ● Populasi ayam ras petelur 665 665.038 671.911 664 678.694 102212,95% ● Populasi ayam buras 331 1.640.977 1.648.624 329 1.658.996 504254,10% ●
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 46
1 2 3 4 5 6 7 8 9
8 Meningkatnya produktivitas daging (kg/ekor)
Sapi 12,22 12,74 15,26 12,76 16,550 129,70% ● Kambing 0,151 0,149 0,166 0,150 0,167 111,33% ● Domba 1.076 1,075 1,075 1,075 1,080 100,47% ●
9 Meningkatnya produksi ternak Sapi (kg) 1.910 453.760 572.292 1.848 720 38961,04% □ Kambing (kg) 60 8.268 9.308 60 9.808 16346,67% ● Domba (kg) 931 270.844 270.855 676 292.137 43215,53% ● Ayam ras petelur (kg) 9.102 3.990.218 4.167.147 9.088 4.431.473 48761,81% ● Ayam buras (kg) 662 1.148.283 1.154.037 630 1.161.297 184332,86% ●
10 Terbangunnya village breeding centre (desa)
1 1 6 1 7 700% ●
11 Menurunnya kejadian penyakit pada ternak (%)
a. Cacingan pada ruminansia 1,40 1,7 1 1,50 0,78 192,30% ● b. Penyakit AI 0,07 0,09 0,05 0,08 0,16 50% □
12 Meningkatnya prosentase ternak unggul (%)
4,5 3 3,5 4 4,20 105% ●
13 Menurunnya angka kematian ternak (%)
2 3 2,5 3 0,34 882.35% ●
14 Terwujudnya pengembangan tanaman hortikultura bernilai ekonomi tinggi (Ha)
10 40,5 10 30 300% ●
15 Terwujudnya pengembangan sarana dan prasarana pertanian (unit)
50 130 50 80 160% ●
16 Terwujudnya pemetaan lahan sawah berkelanjutan (Kec.)
5 10 5 20 400% ●
17 Frekuensi Penyuluhan Pertanian
289 289 289 289 289 100% ●
18 Peningkatan Cakupan Penyuluh Pertanian (Gapoktan)
1-2 1 1 1-2 1-2 100% ●
19 Pemb. gedung BP3K (unit) 2 2 2 2 3 150% ● 20 Pemberdayaan petani pelaku
agribisnis (poktan) 60 40 40 60 60 100% ●
21 Peningkatan Kelas Klpk Tani 110 110 110 110 110 100% ● 22 Peningkatan peran
kelembagaan tani (unit) 110 110 110 110 110 100% ●
23 Tersedianya akses permodalan bagi petani (desa/Kelurahan)
53 50 75 50 31 61% □
Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan, Dinas Peternakan dan Perikanan, dan Bappeluh
(1)Pencapaian produktivitas pertanian (ton/ha) (a)Padi dengan
capaian sebesar 106,44% (b)Jagung dengan capaian sebesar 133,33%
(b)Kedelai dengan capaian sebesar 100% (c)Ubi kayu dengan capaian
sebesar 115,98% (d)Ubi jalar dengan capaian sebesar 126,02% (e)Kopi
Robusta dengan capaian sebesar 164,71% (f)Kopi Arabica dengan
capaian sebesar 100%. (2)Pencapaian produksi pertanian/perkebunan
(ton)(a) Jagung dengan capaian sebesar114,48% (c)Tembakau dengan
capaian sebesar 128,27% (d)Kopi Robusta dengan capaian sebesar
136,90% (e) Kopi Arabica dengan capaian sebesar 197,18%
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 47
(3)Terwujudnya pengembangan tanaman hortikultura bernilai ekonomi
tinggi (Ha) dengan capaian sebesar 210% (4)Terwujudnya pengembangan
sarana dan prasarana pertanian (unit) dengan capaian sebesar 214%
(5)Terwujudnya pengembangan pertanian organik (Ha) dengan capaian
sebesar1000% (7)Meningkatnya Populasi Ternak (ekor)(a)Populasi sapi
dengan capaian sebesar 29602,04% (b)Populasi kambing dengan
capaian sebesar 39416,78% (c)Populasi domba dengan capaian sebesar
43163,28% (d)Populasi ayam ras petelur dengan capaian sebesar
102212,95% (e)Populasi ayam buras dengan capaian sebesar
504254,10% (8)Meningkatnya produktivitas daging (kg/ekor) (a)Sapi
dengan capaian sebesar 129,70% (b) Kambing dengan capaian sebesar
111,33% (c)Domba dengan capaian sebesar100,47% (9)Meningkatnya
produksi ternak (a)Sapi (kg) dengan capaian sebesar 38961,04%
(b)Kambing (kg) dengan capaian sebesar16346,67% (c)Domba (kg)
dengan capaian sebesar 43215,53% (d) Ayam ras petelur (kg) dengan
capaian sebesar 48761,81%(e) Ayam buras (kg) dengan capaian
sebesar184332,86% (10)Terbangunnya village breeding centre (desa)
dengan capaian sebesar700% (11)Meningkatnya prosentase ternak
unggul (%)dengan capaian sebesar105% (12)Menurunnya angka
kematian ternak (%) dengan capaian sebesar 882.35%(13)Terwujudnya
pengembangan tanaman hortikultura bernilai ekonomi tinggi (Ha)
dengan capaian sebesar300%(14)Terwujudnya pengembangan sarana
dan prasarana pertanian (unit) dengan capaian
sebesar160%(15)Terwujudnya pemetaan lahan sawah berkelanjutan
(Kec.) dengan capaian sebesar 400% (16)Frekuensi Penyuluhan
Pertanian dengan capaian sebesar 100% (17)Peningkatan Cakupan
Penyuluh Pertanian (Gapoktan) dengan capaian sebesar100%(18)
Pembangunan gedung BP3K (unit) dengan capaian sebesar 150%
(19)Pemberdayaan petani pelaku agribisnis (poktan) dengan
capaiansebesar 100% (20)Peningkatan Kelas Kelompok Tani dengan
capaian sebesar100% (21)Peningkatan peran kelembagaan tani (unit)
dengan capaian sebesar100%.
Sedangkan indikator yang tidak dapat memenuhi target adalah
(1) Pencapaian produktivitas Kacang Tanah dengan capaian sebesar
67,60% dan Tembakau dengan capaian sebesar 98,48%.(2)Pencapaian
produksi pertanian/perkebunan yaitu (a) Padi dengan capaian sebesar
87,95% (b)Kedelai dengan capaian sebesar24,84%(c)Kacang Tanah
dengan capaian sebesar 28,39% (d)Ubi kayu dengan capaian
sebesar84,77% (e)Ubi jalar dengan capaian sebesar 46,35%
(3)Berkembangnya pengelola an agribisnis terpadu (unit) dengan capaian
sebesar40%(4)Menurunnya kejadian penyakit pada ternak Penyakit AI
dengan capaian sebesar 50% (5)Tersedianya akses permodalan bagi
petani (desa/Kelurahan) dengan capaian sebesar 61%.
2) Perikanan
Indikator kinerja capaian kinerja urusan perikanan terdiri dari
(1)Peningkatan produksi perikanan 100,33(%), (2)Peningkatan
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 48
produktivitas perikanan sebesar121,05%, (3)Pengembangan kawasan
budidaya air tawar sebesar 192,00%(4) Meningkatnya produksi ikan
sebesar ikan100,40%(5)Peningkatan produksi tangkap oleh nelayan
perairan umum 152,5%, (6)Jumlah produksi ikan 150,75% 7)
Meningkatnya konsumsi ikan dalam kg/kap/th mencapai 115,08% dari
target yangb telah ditetapkan, (8) Peningkatan jual beli ikan100 % (9)
Peningkatan jumlah pengolah usaha perikanan dalam kelompok/tahun
capaiannya sebesar 110%. Adapaun capaian kinerja urusan perikanan
sebagai berikut :
Tabel 38 Capaian Kinerja urusan Perikanan
No Indikator Kinerja
Target
kinerja
RPJMD
2008-
2013
Capaian Kinerja
RKPD Th. 2011
Capaian Kinerja
RKPD Th. 2012
Capaian
Ket Target
RKPD
2011
Real.
tahun
2011
Target
RKPD
2012
Real.
Tahun
2012
1 Peningkatan produksi perikanan (% ) 21 3.254,21 2.457,21 21 21,07 100,33% ●
2 Peningkatan produktivitas perikanan (%) 1,52 1,52 1,79 1,52 1,84 121,05% ●
3 Pengembangan kawasan budidaya air
tawar (1%/th)
1 1 1,2 1 1,92 192,00% ●
4 Meningkatnya produksi ikan (ton) 603.6
2.880,23 100,40% ●
5 Peningkatan produksi tangkap oleh
nelayan perairan umum (%)
1,20 1,2 1,74 1,20 1,83 152,5% ●
6 Jumlah produksi ikan (ton) 56.170 1.941,22 2.378,71 80,45 121,28 150,75% ●
7 Meningkatnya konsumsi ikan (kg/kap/th) 13,16 12,85 13,01 13,06 14,96 115,08% ●
8 Peningkatan jual beli ikan (%) 2 8,74 8,9 2 2,00 100% ●
9 Peningkatan jumlah pengolah usaha
perikanan (kelompok/tahun)
3 13 17 20 22 110% ●
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan
Indikator kinerja capaian kinerja urusan perikanan telah dapat
memenuhitarget yang telah ditetapkan yaitu : (1)Peningkatan produksi
perikanan dengan capaian sebesar 100,33(%), (2)Peningkatan
produktivitas perikanan dengan capaian sebesar 121,05%,
(3)Pengembangan kawasan budidaya air tawar dengan capaian sebesar
192,00%(4)Meningkatnya produksi ikan sebesar ikan100,40%
(5)Peningkatan produksi tangkap oleh nelayan perairan umum dengan
capaian sebesar 152,5%, (6)Jumlah produksi ikan dengan capaian
sebesar 150,75% 7) Meningkatnya konsumsi ikan dalam kg/kap/th
mencapai dengan capaian sebesar 115,08% (8) Peningkatan jual beli
ikan dengan capaian sebesar 100 % (9) Peningkatan jumlah pengolah
usaha perikanan dalam kelompok/tahun dengan capaian sebesar 110%.
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 49
3) Kehutanan
Indikator capaian kenerja urusan kehutanan terdiri dari
(1)Bertambahnya populasi tanaman kehutanan untuk penghijauan dan
konservasi lingkungan (juta pohon),(2)Terwujudnya peningkatan
rehabilitasi hutan dan lahan (Ha),(3) Terwujudnya sarana dan prasarana
konservasi tanah dan air (unit). Adapun capaian kinerja urusan
kehutanan sebagai berikut :
Tabel 39 Capaian Kinerja Urusan Kehutanan
No Indikator Kinerja
Target
kinerja
RPJM
D
2008-
2013
Capaian Kinerja
RKPD Th. 2011
Capaian Kinerja
RKPD Th. 2012
Capaian Ket Target
RKPD
2011
Real.
tahun
2011
Target
RKPD
2012
Real.
Tahun
2012
1 Bertambahnya populasi tanaman kehutanan untuk penghijauan dan konservasi lingkungan (juta pohon)
1.800 1.400.000 1.800.000 1.600 2.392 284,38% ●
2 Terwujudnya peningkatan rehabilitasi hutan dan lahan (Ha)
700 600 4000 600 5.800 1895,83% ●
3 Terwujudnya sarana dan prasarana konservasi tanah dan air (unit)
45 35 8 40 40 75,00% ●
Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan
Indikator kinerja yang telah dicapai yaitu bertambahnya
populasi tanaman kehutanan untuk penghijauan dan konservasi
lingkungan (juta pohon),Terwujudnya peningkatan rehabilitasi hutan
dan lahan (Ha) dengan capaian sebesar 1895,83%, Terwujudnya sarana
dan prasarana konservasi tanah dan air (unit) dengan capaian sebesar
100 %. Adapun yang belum memenuhi target yang telah ditetapkan
yaitu Terwujudnya sarana dan prasarana konservasi tanah dan air (unit)
dengan capaian sebesar 75,00 %.
4) Pariwisata
Indikator capaian kinerja urusan pariwisata terdiri dari
(1)Meningkatnya kualitas pengelolaan dan sarana Obyek wisata
unggulan (obyek)(2)Meningkatnya jumlah wisatawan (3)Jumlah promosi
pariwisata (4)Jumlah obyek wisata yang dibangun/dikembangkan
(5)Jumlah kerjasama pariwisata (6)Jumlah penyelenggaraan even-even
kepariwisataan. Adapun Indikator capaian kinerja urusan pariwisata
sebagai berikut :
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 50
Tabel 41
Capaian Kinerja Urusan Pariwisata
No. Indikator Kinerja
Target
kinerja
RPJMD
2008-
2013
Capaian Kinerja
RKPD Th. 2011
Capaian Kinerja
RKPD Th. 2012
Capaian
Ket Target
RKPD
2011
Real.
tahun
2011
Target
RKPD
2012
Real.
Tahun
2012
1 Meningkatnya kualitas pengelolaan dan sarana Obyek wisata unggulan (obyek)
5 4 4 5 7 140% ●
2 Meningkatnya jumlah wisatawan 104,750 97.000 335.868 101.000 360.138 356,57% ●
3 Jumlah promosi pariwisata 5 4 4 5 5 100% ●
4 Jumlah obyek wisata yang dibangun /dikembangkan
6 4 7 6 7 116,67% ●
5 Jumlah kerjasama pariwisata 3 3 3 3 3 100% ●
6 Jumlah penyelenggaraan even-even kepariwisataan
4 4 7 4 4 100% ●
Sumber : Dinas Budparpora
Keterangan:
● : Tercapai
□ : Belum Tercapai
Indikator kinerja yang telah tercapai yaitu Meningkatnya
kualitas pengelolaan dan sarana Obyek wisata unggulan (obyek) dengan
tingkat capaian sebesar 140%,Meningkatnya jumlah wisatawan dengan
tingkat capaian sebesar 356,57%,Jumlah promosi pariwisata dengan
tingkat capaian sebesar 100%,Jumlah obyek wisata yang dibangun
/dikembangkan dengan tingkat capaian sebesar 116,67%,Jumlah
kerjasama pariwisata dengan tingkat capaian sebesar 100%, Jumlah
penyelenggaraan even-even kepariwisataan dengan tingkat capaian
sebesar 100% sehingga semua indikator kinerja urusan pariwisata
dapat tercapai.
5) Perdagangan
Indikator kinerja capaian kinerja urusan perdagangan terdiri
dari (1)Jumlah usaha dagang kecil yang dibina,(2)Jumlah promosi dan
pameran dagang,(3)Terlaksananya sistem dan jaringan informasi
perdagangan (kec),Jumlah nilai ekspor daerah Kayu Olahan ($),(4)
Jumlah nilai ekspor daerah Kopi (Rp. 000), (5) Fasilitasi pelaku usaha
mengikuti pasar lelang (org),(6) Jumlah pasar yang diawasi peredaran
barang (psr),(7) Jumlah alat UTTP yang dimetrologikan,(8)Revitalisasi
pasar daerah/desa (unit),(9)Penertiban dan penataan pasar daerah,(10)
Pembinaan dan Pengendalian perijinan los/kios pasar (unit), (11)
Pemeliharaan pasar-pasar daerah (unit).
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 51
Adapun capaian kinerja urusan perdagangan sebagai berikut :
Tabel 43 Capaian Kinerja Urusan Perdagangan
No Indikator Kinerja
Target
kinerja
RPJMD
2008-
2013
Capaian Kinerja RKPD
Th. 2011
Capaian Kinerja RKPD Th.
2012
Capaian
Ket Target
RKPD
2011
Real. tahun
2011
Target
RKPD 2012
Real. Tahun
2012
1 Jumlah usaha dagang kecil yang dibina
120 120 120 120 123 103% ●
2 Jumlah promosi dan pameran dagang
2 2 4 2 5 250% ●
3 Terlaksananya sistem dan jaringan informasi perdagangan (kec)
20 20 kec 20 kec 20 20 100% ●
4 Jumlah nilai ekspor daerah Kayu Olahan ($)
101,425.55
99.427.065,58 233.134.683,98 100.421.336,24 120.197.572,99 119,69% ●
5 Jumlah nilai ekspor daerah Kopi (Rp. 000)
2,275,895.48 2.253.603,09 3.606.750 2.264.572,62 2.400.000,00 105,98% ●
6 Fasilitasi pelaku usaha mengikuti pasar lelang (org)
12 1 keg 1 keg 12 18 150% ●
7 Jumlah pasar yang diawasi peredaran barang (psr)
11 11 9 9 100% ●
8 Jumlah alat UTTP yang dimetrologikan
18.796 19.871 18.810 16.601 88,26% □
9 Revitalisasi pasar daerah/desa (unit)
12 1 2 2 100% ●
10 Penertiban dan penataan pasar daerah
6 6 100% ●
11 Pembinaan dan Pengendalian perijinan los/kios pasar (unit)
6 6 100% ●
12 Pemeliharaan pasar-pasar daerah (unit)
6 6 100% ●
Sumber : Dinas Perindagkop dan UMKM
Keterangan:
● : Tercapai
□ : Belum Tercapai
Urusan perdagangan ada beberapa indikator kinerja yang telah
memenuhin target adalah (1)Jumlah usaha dagang kecil yang dibina
dengan angka capaian sebesar 103%,(2)Jumlah promosi dan pameran
dagang dengan angka capaian sebesar 250%,(3)Terlaksananya sistem
dan jaringan informasi perdagangan dengan angka capaian sebesar
100%, (4) Jumlah nilai ekspor daerah Kayu Olahan 119,69% ($),(5)
Jumlah nilai ekspor daerah Kopi dengan angka capaian sebesar
105,98%, (6) Fasilitasi pelaku usaha mengikuti pasar lelang 150%,(7)
Jumlah pasar yang diawasi peredaran barang dengan angka capaian
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 52
sebesar 100%,(8)Revitalisasi pasar daerah/desa (unit) dengan angka
capaian sebesar 100 %,(9)Penertiban dan penataan pasar daerah dengan
angka capaian sebesar 100%, (10) Pembinaan dan Pengendalian
perijinan los/kios pasar (unit) dengan angka capaian sebesar, (11)
Pemeliharaan pasar-pasar daerah dengan angka capaian sebesar (unit)
100 %.
Indikator kinerja yang belum tercapai namun diharapkan dapat
tercapai pada tahun 2013 melalui APBD tahun 2013, yaitu indikator
kinerja jumlah alat UTTP yang dimetrologikan sebesar 88,26 %.
6) Perindustrian
Indikator kinerja urusan perindustrian terdiri dari (1)Industri
Kecil(Unit Usaha ),Tenaga Kerja (orang,Nilai Produksi (2) Industri kecil
per jenisnya (unit) -(Kulit,Kayu,Logam/logam mulia,Anyaman,Gerabah,
Keramik, kain tenun, Makanan )(3) Industri Menengah/ Besar( unit
usaha (unit), Tenaga Kerja (orang), Nilai produksi (juta Rp.). Adapun
Indikator kinerja urusan perindustrian sebagai berikut :
Tabel 46
Capaian Kinerja Urusan Perindustrian
No Indikator Kinerja
Target kinerja RPJMD 2008-2013
Capaian Kinerja RKPD Th. 2011
Capaian Kinerja RKPD Th. 2012
Capaian Ket Target RKPD 2011
Real. tahun 2011
Target RKPD 2012
Real. Tahun 2012
1 Terciptanya kluster-kluster industri 5 4 4 5 5 100% ● 2 Jumlah industri menengah dan
besar (unit) 5 5 3 5 3 60% □
3 Jumlah industri terdaftar (unit) 500 460 536 480 558 116,25% ● 4 Jumlah sentra industri 170 160 219 165 221 133,94% ● 5 Kontribusi ekspor hasil industri kayu
olahan thd total ekspor (%) 100% 80% 100% 100 100 100% ●
6 Jumlah industri yang telah dilatih iptek sistem produksi
15 8 20 12 23 191,67% ●
7 Meningkatnya jumlah unit usaha 15.472 15.246 15.690 15.359 15.721 102,36% ● 8 Meningkatnya nilai produksi (juta
Rp.) 770,000
755.000 950.500 765.000 960.000 125,49% ●
9 Meningkatnya nilai investasi (juta Rp.) 275,000
261.000 269.000 268.000 270.000 100,75% ●
Sumber : Disperindagkop & UMKM , Desember 2012
Keterangan:
● : Tercapai
□ : Belum Tercapai
Adapun indikator kinerja urusan perindustrian yang telah
memenuhi target yangbditetapkan yaitu (1)Terciptanya kluster-kluster
industri dengan capaian sebesar 100% (2) 100,75% (3)Jumlah industri
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 53
terdaftar (unit) dengan capaian sebesar 116,25% (4)Jumlah sentra
industri dengan capaian sebesar 133,94% (5)Kontribusi ekspor hasil
industri kayu olahan thd total ekspor (%)dengan capaian sebesar 100%
(6)Jumlah industri yang telah dilatih iptek sistem produksi dengan
capaian sebesar 191,67% (7)Meningkatnya jumlah unit usaha dengan
capaian sebesar 102,36% (8)Meningkatnya nilai produksi (juta rp.)
dengan capaian sebesar 125,49% (9)Meningkatnya nilai investasi (juta
rp.) dengan capaian sebesar 100,75%. Sedangkan yang belum memenuhi
target adalah Jumlah industri menengah dan besar (unit) dengan
capaian sebesar 60%.
2.3. Lingkungan Strategis
Beberapa kondisi di Tahun 2013 baik internal maupun eksternal
mempengaruhi jalannya roda pembangunan di Kabupaten Temanggung,
secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Internal
Beberapa kondisi internal yang mempengaruhi jalannya roda
pembangunan di Kabupaten Temanggung antara lain sebagai berikut:
a. Insfrastruktur
Insfrastruktur merupakan unsur yang menunjang keberhasilan
pembangunan di semua aspek dan sector. Kondisi insfrastruktur yang
memenuhi kuantitas dan kualitas menjadi prasyarat mutlak
keberhasilan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kondisi yang ada saat ini menunjukkan bahwa jaringan
insfrastruktur belum sepenuhnya mampu menghubungkan antar
wilayah di Kabupaten Temanggung dan belum sepenuhnya memiliki
kualitas yang merata dan memadai. Membangun insfrastruktur
memerlukan biaya yang tidak sedikit sehingga kebutuhan
pembangunan insfrastruktur harus berdampingan dengan kebutuhan
prioritas lainnya.
b. Daya saing produk daerah
Produk-produk hasil pembangunan yang dihasilkan oleh
masyarakat Kabupaten Temanggung masih memiliki banyak
kelemahan, antara lain: a) Kemasan, b) pengenalan merek, c).
kualitas, d) kuantitas, dan e) kontinuitas, sehingga sering tidak
mampu bersaing dengan produk sejenis dari daerah yang lain dan
dapat dikatakan baru beredar di wilayah sendiri. Namun ada juga
yang sudah mampu bersaing, misal: Kopi dan produk turunannya.
Upaya yang bersifat inovasi pemasaran masih harus terus digiatkan
dan hal ini menjadi salah satu tugas Pemerintah Kabupaten
Temanggung untuk memfasilitasinya.
c. Bencana Alam
Kabupaten Temanggung yang berada di wilayah pegunungan
dan sebagian wilayahnya berupa perbukitan mempunyai potensi
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 54
bencana alam berupa tanah longsor dan angin putting beliung.
Potensi bencana alam tanah longsor juga sering didukung oleh
rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian alam.
Oleh karena itu upaya pencegahan bencana alam perlu dilakukan
disamping mengatasi dampak bencana alam itu sendiri.
2. Eksternal
Beberapa kondisi eksternal yang mempengaruhi jalannya roda
pembangunan di Kabupaten Temanggung antara lain sebagai berikut:
a. Perubahan Iklim
Perubahan iklim yang terjadi saat ini ikut mempengaruhi
jalannya pembangunan, perubahan iklim yang terjadi ikut
mempengaruhi periode musim di Kabupaten Temanggung dimana
tidak bisa lagi dipastikan datangnya awal musim penghujan dan
kapan datangnya awal musim kemarau. Pembangunan di sektor
pertanian yang sangat tergantung dengan musim memperoleh efek
paling besar jika dibandingkan dengan sektor yang lain.
b. Krisis Air Bersih
Salah satu efek negatif dari pembangunan adalah menurunnya
kualitas lingkungan hidup. Pada musim kemarau mulai dijumpai
adanya krisis air bersih dibeberapa wilayah di Kabupaten
Temanggung, hal ini antara lain disebabkan oleh penggundulan hutan
untuk keperluan pertanian, disamping hal tersebut menurunnya
kualitas air bersih juga disebabkan oleh pencemaran dan sanitasi
yang buruk.
2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah
Identifikasi permasalahan pembangunan merupakan salah satu
upaya evaluasi atas kinerja pembangunan yang telah dan sedang
dilaksanakan dengan tujuan untuk lebih tepat dalam memprioritaskan
program dan kegiatan ditahun selanjutnya.
Permasalahan pembangunan daerah di Kabupaten Temanggung
yang teridentifikasi antara lain:
1. Masih adanya kelompok masyarakat yang termasuk dalam kategori
Rumah Tangga Miskin (RTM) walaupun dari sisi target penurunan
kemiskinan sudah tercapai. Kondisi tersebut diantaranya disebabkan
oleh belum meratanya akses terhadap pendidikan dan kesehatan,
kesempatan kerja, kesempatan berusaha dan kemampuan memperoleh
permodalan, serta didukung oleh masih besarnya beban pemenuhan
kebutuhan dasar air bersih, sanitasi, rumah layak huni dan kecukupan
pangan.
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 55
2. Belum optimalnya kontinuitas produksi hasil pertanian dalam arti luas
termasuk kuantitas dan kualitas serta diperburuk dengan
ketidakpastian pasar dan harga produk hasil pertanian.
3. Belum optimalnya peningkatan diversifikasi pangan terutama di
masyarakat petani.
4. Belum optimalnya ketaatan atas pengendalian alih fungsi lahan
pertanian menjadi lahan non pertanian.
5. Belum optimalnya pembangunan insfrastruktur terutama jalan dan
jembatan beserta sistem jaringan transportasinya, insfrastruktur
perdagangan. Khususnya yang berada di kawasan Parakan dan
Ngadirejo sebagai daerah pengembangan perekonomian di Kabupaten
Temanggung.
6. Belum optimalnya pelayanan kesehatan, pendidikan dan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) kepada masyarakat terutama
perlindungan terhadap perempuan dan anak.
7. Masih terbatasnya promosi dan jejaring pariwisata beserta sarana dan
prasarana pendukungnya.
8. Belum optimalnya upaya pemberdayaan masyarakat terutama di
perdesaan karena keterbatasan kader pemberdayaan masyarakat dan
penggunaan teknologi tepat guna.
9. Belum efektifnya hubungan dan harmonisasi penyediaan data statistic
untuk perencanaan pembangunan, sehingga data yang disediakan
masih mengalami kesenjangan waktu yang cukup lama (time lag).
10. Masih terbatasnya penyebarluasan informasi kebijakan dan hasil
pembangunan dalam rangka keterbukaan informasi publik.
11. Belum optimalnya tertib administrasi pertanahan dan akses
pengelolaan pertanahan bagi masyarakat kurang mampu.
12. Belum optimalnya pencatatan dan pemanfaatan asset pemerintah yang
lain, terutama di lingkungan dinas pendidikan dan dilingkungan
pemerinta desa.
Dari serangkaian pencapaian kinerja diatas dapat diketahui bahwa
masih ada beberapa capaian target yang belum dapat dicapai dan
diharapkan dapat dicapai di Tahun 2013 yang sedang berjalan ini. Secara
ringkas capaian target kinerja agregat daerah tahun 2011 dan 2012 yang
dibandingkan dengan target tahun 2013 dapat dilihat dari tabel berikut:
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 56
Tabel II.60.
Capaian Agregat Daerah Tahun 2012 dan Target Tahun 2013
No KOMPONEN TARGET AKHIR (2013)
CAPAIAN
(2011)
PREDIKSI CAPAIAN
(2012*)
KETERANGAN
CAPAIAN
SUMBER DATA
1 Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) 73,71 74,47 - TERCAPAI BPS
a. Angka Harapan Hidup
(AHH)/tahun 72,10 72,66 - TERCAPAI BPS
b. Angka Melek Huruf (%)
99,54 95,96 98,32 BELUM Dinas
Pendidikan
c. Rata-rata Lama Sekolah
(tahun)
7,10 7,09 7,09 BELUM Dinas
Pendidikan
d. Pengeluaran Riil Per Kapita
(RP) 622.200 638.070 - TERCAPAI BPS
2 Pertumbuhan Ekonomi 0,5 (%) + 4 4,65 4,95 TERCAPAI BPS
3 PDRB perKapita (harga
berlaku;Rp/th) 9.485.744,28 7.847.119,79 8.530.154,52 BELUM BPS
4 Tingkat Inflasi 1 (%) + 7,00 2,42 4,70 TERCAPAI BPS
5 Menurunnya Tingkat
Pertumbuhan Penduduk (%) 0,77 0,88 0,87 BELUM BPS
6 Menurunnya prosentase rumah
tangga miskin, menjadi (%) 19,37 19,81 17,91 TERCAPAI BAPPEDA
7 Tingkat Kesempatan Kerja (%)
82,76 84,4 - TERCAPAI Dinas
Nakertrans
8 Tingkat Penggangguran Terbuka
(%)
6,56 5,24 3,40 TERCAPAI Dinas
Nakertrans
9 Penurunan Lahan Kritis (Ha)
17.705 17.096 - TERCAPAI Dinas
Tanbunhut
10 Terwujudnya Ruang Terbuka
Hijau Kawasan Perkotaan (%) 20 11,18 29,15 TERCAPAI BLH
Beberapa target agregat daerah yang belum dapat tercapai sampai
dengan tahun 2012 adalah angka melek huruf, rata-rata lama sekolah,
PDRB Perkapita, dan menurunnya laju pertumbuhan penduduk. Target-
target tersebut dapat dijelaskan penyebabnya dan alternatif
penanganannya sebagai berikut:
RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 57
Tabel II.61. Target Agregat Daerah Yang Belum Tercapai
No Indikator Faktor Penyebab Alternatif Penanganan
1. Angka Melek
Huruf
Jumlah pembagi da lam
menghitung angka me
lek huruf ada lah
jumlah penduduk usia
15 tahun yang ke atas,
yang ter masuk
didalamnya seju mlah
lansia yang me mang
buta huruf dan sulit
dipacu menjadi me lek
huruf (faktor usia)
Belum ada, karena sasaran
pengentasan angka melek huruf
adalah lansia yang tidak
memungkinkan tersentuh
dengan program pengentasan
melek huruf (faktor usia).
2. Rata-rata
Lama Sekolah
- Faktor kesulitan
ekonomi
- Kurangnya motivasi
dari orangtua untuk
menyekolahkan anak
dan pribadi anak
untuk sekolah
- Pemetaan daerah yang rata-
rata lama sekolahnya masih
rendah
- Peningkatan motivasi dan
kesadaran melanjutkan
sekolah di daerah sasaran
- Peningkatan beasiswa bagi
siswa RTM sampai dengan
selesai wajar dikdas
(berkelanjutan)
3. PDRB
Perkapita
- PDRB setiap
tahunnya meningkat
namun jumlah pem
baginya (jumlah
penduduk juga
meningkat)
- Jumlah pertambah an
penduduk lebih besar
dibandingkan jumlah
pertambahan PDRB
- Penekanan laju pertumbuhan
penduduk
- Peningkatan PDRB melalui
sektor yang mempunyai daya
ungkit besar dan prio ritas
pembangunan yang
mempunyai daya ungkit besar
- Pola kenaikan PDRB Perkapita
selama lima tahun terakhir
rata-rata sekitar 10%,
diasumsikan apabila pada
tahun 2013 terjadi kenaikan
PDRB Perkapita sebesar 10%
dan disertai dengan upaya
yang lebih intensif untuk
menekan laju pertumbuhan
penduduk target PDRB
Perkapita tahun 2013 tercapai.
4. Menurun nya
Laju Per
tumbuh an
Penduduk
- Keterbatasan jml
PLKB di kecamatan
sehi ngga satu orang
PLKB membawahi 4-6
desa (idealnya satu
PLKB satu desa)
- Cakupan KB aktif
belum mencapai
100%
- Peningkatan rasio PLKB di
kecamatan
- Peningkatan kesadaran ber KB
oleh masyarakat
- Peningkatan peran serta pihak
di luar PLKB dalam
meningkatkan kesadaran ber
KB
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 1
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH TAHUN 2014
3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah
Periode RPJMD Kabupaten Temanggung Tahun 2008-2013 beserta
semua capaian kinerjanya memberikan pondasi yang cukup kuat bagi
pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Temanggung untuk periode
RPJMD selanjutnya. Perencanaan Pembangunan di Tahun 2014 yang
merupakan tahun pertama periode RPJMD 2013-2018 diarahkan untuk
melanjutkan semua capaian yang sudah diraih dan menyelesaikan
beberapa indikator yang belum berhasil dicapai di periode RPJMD
sebelumnya.
Tantangan dan prospek perekonomian yang dihadapi di Tahun
2014 jelas berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya sehingga sangat
diperlukan upaya serius dan fokus dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan terutama dalam penentuan arah dan kebijakan di bidang
ekonomi.
1. Kondisi Ekonomi Daerah Perekonomian Kabupaten Temanggung di Tahun 2012 tidak
bisa terlepas dari kondisi perekonomian nasional dan Provinsi Jawa
Tengah yang juga terimbas oleh keadaan perekonomian dunia,
terutama ketidakstabilan perekonomian di Eropa, Amerika, dan
Jepang. Situasi internal dalam negeri yang juga belum kondusif
seiring dengan adanya wacana untuk menaikkan harga Bahan Bakar
Minyak (BBM) dan Tarif Dasar Listrik (TDL) dan makin ketatnya
pembatasan BBM bersubsidi diantaranya melalui kebijakan
penggunaan Pertamax bagi kendaraan bermotor milik Pemerintah,
Pemerintah Daerah, BUMD, dan BUMN.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Temanggung Tahun 2012
masih lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi
Jawa Tengah dan Nasional, Kondisi tersebut diatas berimbas pada
tidak maksimalnya efek pembangunan yang dirasakan oleh
masyarakat, walaupun dengan pertumbuhan yang rendah tersebut
masih mampu meningkatkan capaian nilai Indeks Pembangunan
Manusia (IPM), menurunkan tingkat kemiskinan dan tingkat
pengangguran.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang didefinisikan
sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha
dalam suatu wilayah, atau merupakan jumlah seluruh nilai barang
dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu
wilayah juga menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Temanggung mengalami peningkatan.
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 2
Adapun angka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Temanggung
dapat dilihat dari tabel berikut:
III.1. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Temanggung
Tahun
Pertumbuhan Ekonomi (%)
Temanggung Jawa Tengah
2008 3,54 5,46
2009
2010
2011
2012*)
4,09
4,31
4,65
4,95*)
4,71
5,84
6,01
****
Sumber : Buku PDRB Kab. Temanggung Tahun 2011
Catatan : *)= angka prediksi
Adapun perkembangan PDRB Kabupaten Temanggung selama 5
tahun terakhir adalah sebagai berikut:
Tabel III.2. Perkembangan PDRB Kabupaten Temanggung
Tahun 2008-2012
Tahun
PDRB
Atas Dasar Harga Berlaku
PDRB
Atas Dasar Harga Konstan
Jutaan Rupiah Perkemban
gan (%)
Jutaan
Rupiah
Perkembang
an (%)
2008
2009
2010
2011
2012*)
4.125.938,97
4.502.652,25
5.069.020,30
5.603.983,71
5.869.052,14*)
248,13
270,79
304,85
337,02
352,96
2.219.155,63
2.309.841,53
2.409.386,40
2.521.439,02
2.646.250,25*)
133,46
138,91
144,90
151,64
159,14*)
Sumber : Buku PDRB Kab. Temanggung Tahun 2011 Catatan : *) : data sangat sementara BPS Tahun dasar = tahun 2000 = 1.662.794,54 juta rupiah
Dari data tabel di atas diketahui jumlah nilai PDRB selalu
mengalami peningkatan atau memiliki trend positif setiap tahunya,
baik menurut harga berlaku maupun harga konstan. Selanjutnya
dilihat dari struktur PDRB menunjukkan bahwa sektor pertanian
masih menjadi sektor terbesar pembentuk PDRB dan sektor
pertambangan/penggalian menjadi sektor terkecil pembentuk PDRB.
Perkembangan struktur perekonomian daerah 5 (lima) tahun
terakhir, dengan menggunakan struktur PDRB Tahun 2011 dapat
diketahui bahwa struktur perekonomian di Kabupaten Temanggung
masih didominasi oleh sektor pertanian dengan proporsi sebesar
32,75 persen, diikuti oleh sektor industri pengolahan mencapai 17,26
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 3
persen, sektor perdagangan, hotel dan rumah makan 16,63 persen,
dan sektor jasa-jasa sebesar 16,32 persen, sebagaimana ditunjukan
pada Tabel berikut:
Tabel III.3.
Struktur PDRB Kabupaten Temanggung Tahun 2008-2012
Sektor TAHUN (%)
2008 2009 2010 2011 2012*)
1. Pertanian 30,82 31,86 33,11 32,75 -
2. Pertambangan/penggalian 1,1
9
1,1
6
1,05 0,96 -
3. Industri Pengolahan 19,11 18,45 17,68 17,26 -
4. Listrik dan air bersih 1,0
4
1,0
4
1,05 1,05 -
5. Bangunan 5,8
1
5,7
7
5,60 5,52 -
6. Perdagangan, hotel & rumah
makan
16,78 16,74 16,65 16,63 -
7. Pengangkutan dan komunikasi 5,6
7
5,4
8
5,23 5,28 -
8. Lembaga Keuangan 4,2
5
4,1
6
4,11 4,23 -
9. Jasa-jasa 15,33 15,34 15,52 16,32 -
Jumlah (%) 100 100 100 100 -
Sumber : Buku PDRB Kab. TemanggungTahun 2011 Catatan*) : data masih diolah BPS
Kontribusi sektor pertanian yang termasuk besar didukung
sebagian besar penduduk di Kabupaten Temanggung, sebagaimana
tersebut dalam Buku Temanggung Dalam Angka Tahun 2012 bahwa
penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja di sektor pertanian
sebesar 53,21% atau sejumlah 208.281 orang dari 392.983 orang.
Inflasi pada tahun 2012 sebesar 4,73% walau lebih tingi dari
tahun sebelumnya yang sebesar 2,42% menunjukkan bahwa pada
tahun 2012 relatif terjadi kestabilan nilai tukar rupiah dan terjaganya
daya beli masyarakat. Perkembangan laju inflasi di Kabupaten
Temanggung tercatat sebagai berikut:
Tabel III.4. Perkembangan Laju Inflasi
Tahun Temanggung Jawa Tengah Nasional
2008
2009
2010
2011
2012*)
12,36
4,16
7,35
2,42
4,73*)
9,55
3,32
6,88
2,68
4,24*)
11,06
2,78
6,96
3,79
4,30*)
Sumber : Buku Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Kota Temanggung Tahun 2011.
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 4
Upaya untuk menekan angka inflasi agar tidak menembus
angka 2 digit pada tahun 2011 kembali bisa terwujud, tercapai 2,42%.
Angka inflasi Kab. Temanggung tahun 2011 lebih rendah dari angka
inflasi yang ditargetkan dalam agregat daerah yaitu 7%.
Dibandingkan dengan inflasi Jawa Tengah dengan nilai sebesar
2,68% dan inflasi nasional sebesar 3,79% maka angka inflasi
Temanggung masih lebih rendah. Untuk Tahun 2012, diperoleh
angka sementara inflasi di Kab. Temanggung adalah sebesar 4,73 %
atau kembali berhasil menekan inflasi untuk tidak menembus 2 digit,
Namun di tahun 2012, jika dibandingkan dengan inflasi provinsi dan
nasional maka angka inflasi di Kabupaten Temanggung masih lebih
tinggi.
Pentingnya kestabilan harga dan pengendalian inflasi
didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak
stabil akan memberikan dampak negatif pada kondisi sosial ekonomi
masyarakat. Inflasi yang tinggi menyebabkan daya beli masyarakat
turun, sehingga standar hidupnya turun dan akhirnya semakin
menambah berat beban ekonomi masyarakat.
2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah
Tantangan dan prospek ekonomi daerah Kabupaten
Temanggung pada prinsipnya masih akan dipengaruhi oleh
perekonomian nasional. Perekonomian nasional yang sempat kembali
mengalami guncangan akibat krisis ekonomi global masih menjadi
tantangan pada tahun 2013 yang masih berjalan dan tahun 2014
nanti. Kondisi Politik Nasional dan Regional juga akan mewarnai
kondisi perekonomian daerah dikarenakan di Tahun 2013 ini akan
berlangsung Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Temanggung
bersamaan dengan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa
Tengah. Sedangkan di Tahun 2014 nanti akan dilangsungkan
Pemilihan Anggota Legislatif dan Pemilihan Presiden dan Wakil
Presiden.
Tantangan perekonomian tersebut harus dihadapi dengan
semakin mengefektifkan semua capaian makro ekonomi, khususnya
peningkatan pertumbuhan dan penurunan angka inflasi. Pada sisi
perekonomian Nasional, peningkatan ekspor ke luar negeri harus
terus dicarikan solusi, khususnya bagaimana meningkatkan daya
saing produksi dalam negeri. Tanpa keunggulan kompetetif, mustahil
Indonesia dapat menyeimbangkan neraca perdagangan dengan negara
lain, di saat peluang perdagangan bebas akan semakin nyata.
Kuatnya komitmen Indonesia dalam menghadapi krisis global, telah
menunjukkan hasil , terbukti Indonesia masih bisa bertahan dengan
pertumbuhan ekonomi di atas 6 % pada tahun 2012.
Selanjutnya pertumbuhan ekonomi yang terjadi di daerah, lebih
diarahkan pada upaya mendorong laju kinerja sektor-sektor yang
mempunyai kontribusi dan persentase terbesar dalam membentuk
PDRB. Pertumbuhan ekonomi di Tahun 2012 sebesar 4,95% yang
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 5
didukung dengan tingkat inlasi yang lebih rendah sebesar 4,47%
menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang ada masih diatas
tingkat harga dan konsumsi masyarakat. Hal ini merupakan
momentum yang harus dijaga dan merupakan bentuk pengendalian
ekonomi yang telah berada pada jalur yang benar dan harus
dilanjutkan di tahun 2013 ini dan di tahun 2014 nanti.
3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah
Berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah, dan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara maka APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah
dalam masa 1 (satu) tahun anggaran, dengan komponen pokoknya
adalah pendaatan, belanja dan pembiayaan.
1. Kinerja Keuangan Daerah
a. Pendapatan
Pendapatan Daerah merupakan semua penerimaan yang
merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran yang akan
menjadi penerimaan daerah. Selama ini pendapatan daerah
Kabupaten Temanggung didominasi oleh pendapatan dari dana
perimbangan. Namun demikian selalu diupayakan untuk
mengembangkan dan menggali potensi pendapatan dalam rangka
menuju peningkatan kemandirian pembiayaan.
Sehubungan dengan hal tersebut, dalam rangka
mengoptimalkan pendapatan daerah, maka sesuai dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah disebutkan
bahwa hak dan kewajiban daerah adalah:
1) Memungut pajak daerah, retribusi daerah, dan melakukan
pinjaman;
2) Membayar tagihan pihak ketiga;
3) Pengelolaan penerimaan dan pengeluaran pembiayaan daerah;
4) Pengelolaan kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau pihak
lain (surat berharga, piutang, barang, kekayaan yg dipisahkan
dari BUMD); dan
5) Pengelolaan kekayaan pihak lain yang dikuasai Pemerintah
Daerah dalam penyelenggaraan tugas dan kepentingan umum.
Adapun sumber pendapatan daerah Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 6
Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah disebutkan bahwa pendapatan daerah
adalah semua hak pemerintah daerah yang diakui sebagai
penambahan nilai kekayaan bersih.
Pendapatan daerah sebagaimana dimaksud peraturan
perundangan diatas adalah:
1) Pendapatan Asli Daerah (PAD), terdiri dari:
a) Pajak daerah;
b) Retribusi daerah;
c) Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan
d) Lain-lain PAD yang sah.
2) Perimbangan keuangan, terdiri dari:
a) Dana Bagi Hasil;
b) Dana Alokasi Umum (DAU); dan
c) Dana Alokasi Khusus (DAK).
3) Lain-lain pendapatan daerah yang sah.
Permasalahan umum yang dihadapi pemerintah daerah
dalam upaya meningkatkan pendapatan daerah antara lain:
1) Tingginya tingkat kebutuhan daerah yang tidak seimbang
dengan kemampuan daerah;
2) Masih lemahnya infrastruktur sarana dan prasarana;
3) Dana perimbangan pemerintah pusat yang belum memadai
guna memenuhi kebutuhan daerah;
4) Potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) belum dikelola secara
optimal;
5) Belum optimalnya kualitas pelayanan publik, sehingga
berdampak pada kurangnya kepatuhan dalam membayar
pajak/retribusi;
6) Masih rendahnya kesadaran wajib pajak dalam memenuhi
kewajibannya karena lemahnya sanksi hukum yang diterapkan.
Dengan memperhatikan permasalahan di atas, maka daerah
dituntut untuk lebih meningkatkan kemampuannya guna menggali
potensi pendapatan yang dimiliki. Potensi peningkatan PAD juga
didukung dengan adanya pelimpahan kewenangan dari pemerintah
pusat kepada daerah untuk mengelola pajak bumi dan bangunan
secara mandiri. Hal lain yang harus diperhatikan adalah upaya
peningkatan pendapatan daerah harus dilakukan secara cermat,
tepat, dan transparan serta dapat dipertanggungawabkan.
Adapun target dan realisasi pendapatan daerah selama 5
(lima) tahun terakhir dan proyeksi pendapatan tahun 2013 adalah
sebagai berikut:
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 7
Tabel III.5.
Perkembangan Pendapatan Daerah
Tahun 2008-2013
TAHUN
PENDAPATAN (%) KENAIKAN REALISASI TARGET REALISASI
1 2 3 4
2008 569.727.127.254,00 576.614.217.128,00 10,26
2009 599.819.477.502,00 623.096.242.826,00 08,06
2010 670.639.663.075,00 675.750.086.161,00 08,45
2011 808.456.159.510,00 823.479.890.034,00 22,00
2012 964.270.272.280,00 964.938.557.744,00 00,07
2013*) 991.506.970.000,00 - -
Sumber : DPPKAD *) : APBD Penetapan 2013
Dari tabel tersebut di atas nampak bahwa perkembangan
pendapatan daerah cenderung mengalami kenaikan pada setiap
tahunnya. Kenaikan tersebut baik dari komponen PAD, dana
perimbangan maupun lain-lain pendapatan. Pada tahun 2012
realisasi pendapatan naik sebesar 0,07 % dibandingkan target
yang ditetapkan, dan naik sebesar 17,17 % dibandingkan realisasi
tahun anggaran 2011.
Target pendapatan daerah dan realisasi pendapatan daerah
pada APBD tahun 2008-2013 adalah didominasi oleh pendapatan
yang berasal dari dana perimbangan dengan rata-rata selama 5
(lima) tahun adalah sebesar 77,87%, disusul oleh lain-lain
pendapatan yang sah sebesar rata-rata 14,53%, dan persentase
rata-rata terkecil adalah pendapatan yang bersumber dari PAD
yaitu sebesar 7,60% jika dihitung dari realisasi pendapatan.
Target dan realisasi pendapatan tahun 2008-2012 dan
proyeksi tahun 2013 adalah sebagaimana tabel berikut:
Tabel III.6.
Target dan Realisasi Pendapatan Daerah
Tahun Anggaran 2008-2013
TAHUN URAIAN PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI
DAERAH BAGIAN DANA PERIMBANGAN
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG
SAH
2008
ANGGARAN 569,727,127,254 38,725,025,765 488,824,010,855 42,178,090,634
REALISASI 576,614,217,128 37,923,898,939 497,563,580,868 41,126,737,321
LEBIH (KURANG) 6,887,089,874 (801,126,826) 8,739,570,013 (1,051,353,313)
% 100 6.58 86.29 7.13
2009
ANGGARAN 599,819,477,502 47,444,822,496 505,231,055,126 47,143,599,880
REALISASI 623,122,779,590 47,327,328,141 515,228,881,135 60,566,570,314
LEBIH (KURANG) 23,303,302,088 (117,494,355) 9,997,826,009 13,422,970,434
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 8
% 100 7.60 82.68 9.72
2010
ANGGARAN 670,639,663,075 56,931,558,308 517,010,872,772 96,697,231,995
REALISASI 675,659,734,845 55,211,017,361 522,185,893,892 98,262,823,592
LEBIH (KURANG) 5,020,071,770 (1,720,540,947) 5,175,021,120 1,565,591,597
% 100 8.17 77.29 14.54
2011
ANGGARAN 808,456,159,510 62,184,044,652 574,133,872,886 172,138,241,972
REALISASI 823,479,890,034 63,343,494,510 574,917,319,097 185,219,076,427
LEBIH (KURANG) 15,023,730,524 1,159,449,858 783,446,211 13,080,834,455
% 100 7.69 69.82 22.49
2012
ANGGARAN 964,270,272,280 75,813,251,769 708,754,469,506 179,702,551,005
REALISASI 964,938,557,744 76,637,673,275 707,239,144,911 181,061,739,558
LEBIH (KURANG) 668,285,464 824,421,506 (1,515,324,595) 1,359,188,553
% 100 7.94 73.29 18.76
2013
ANGGARAN
991,506,970,000
84,225,718,000
726,062,537,000
181,218,715,000
REALISASI - - - -
LEBIH (KURANG) - - - -
% - - - -
Sumber : DPPKAD
Selama periode 2008-2012, dapat dikatakan bahwa target
pendapatan daerah pertahunnya selalu bisa dicapai. Permasalahan
yang muncul dalam pengelolan pendapatan daerah secara umum
adalah masih rendahnya kontribusi PAD terhadap APBD dibanding
dengan sumber-sumber pendapatan daerah lainnya.
b. Belanja
Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Temanggung pada
APBD Tahun Anggaran 2008-2012 rata-rata terealisasi sebesar
93,72%. Untuk Belanja Tidak Langsung terealisasi sebesar 97,04%
dan Belanja Langsung hanya terealisasi sebesar 85,65%.
Target dan Realisasi Belanja Daerah pada APBD Tahun
Anggaran 2008-2012 dan proyeksi Tahun 2013 adalah
sebagaimana tabel berikut;
Tabel III.7.
Target dan Realisasi Belanja Daerah (APBD) Tahun 2008-2013
TAHUN URAIAN BELANJA DAERAH BELANJA TAK LANGSUNG
BELANJA LANGSUNG
2008
ANGGARAN 646,732,094,689 422,349,934,478 224,382,160,211
REALISASI 611,356,971,071 410,463,264,154 200,893,706,917
LEBIH (KURANG) (35,375,123,618) (11,886,670,324) (23,488,453,294)
% 94.53 97.19 89.53
2009
ANGGARAN 637,695,541,466 445,006,642,928 192,688,898,538
REALISASI 606,966,527,368 433,902,643,788 173,063,883,580
LEBIH (KURANG) (30,729,014,098) (11,103,999,140) (19,625,014,958)
95.18 97.50 89.82
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 9
2010
ANGGARAN 722,519,938,061 537,839,307,894 184,680,630,167
REALISASI 662,203,879,316 523,968,868,116 138,235,011,200
LEBIH (KURANG) (60,316,058,745) (13,870,439,778) (46,445,618,967)
91.65 97.42 74.85
2011
ANGGARAN 881,357,372,237 618,284,674,801 263,072,697,436
REALISASI 816,160,548,955 600,658,730,241 215,501,818,714
LEBIH (KURANG) (65,196,823,282) (17,625,944,560) (47,570,878,722)
92.60 97.15 81.92
2012
ANGGARAN 1,010,392,605,856 667,087,927,784 343,304,678,072
REALISASI 956,324,159,986 639,977,390,628 316,346,769,358
LEBIH (KURANG) (54,068,445,870) (27,110,537,156) (26,957,908,714)
94.65 95.94 92.15
2013
ANGGARAN 1,102,506,970,000- 724,388,500,300 378,118,469,700
REALISASI - - -
LEBIH (KURANG) - - -
Sumber : DPPKAD
Selama periode 2008-2012, dapat dikatakan bahwa realisasi
belanja daerah pertahunnya masih selalu dibawah anggaran
belanja yang tersedia, hal ini diakibatkan oleh karena efisiensi
dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang dilakukan.
c. Pembiayaan
Anggaran dan realisasi pembiayaan daerah tahun anggaran 2008-
2012 dan proyeksi Tahun 2013 dapat dijabarkan dalam tabel
sebagai berikut:
Tabel III.8.
Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun 2008-2013
TAHUN URAIAN PENERIMAAN
DAERAH PENGELUARAN
DAERAH Pembiayaan Netto
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
2008
ANGGARAN 83,006,476,416 6,001,508,981 77,004,967,435
REALISASI 70,661,542,087 5,685,504,136 64,976,037,951 30,233,284,008
LEBIH (KURANG) (12,344,934,329) (316,004,845) (12,028,929,484)
2009
ANGGARAN 48,232,257,765 10,356,192,801 37,876,064,964
REALISASI 32,862,368,468 9,238,767,049 23,623,601,419 39,779,852,641
LEBIH (KURANG) (15,369,889,297) (1,117,425,752) (14,252,463,545)
2010
ANGGARAN 60,084,821,986 8,204,547,000 51,880,274,986
REALISASI 40,192,735,521 7,427,192,600 32,765,542,921 46,221,398,450
LEBIH (KURANG) (19,892,086,465) (777,354,400) (19,114,732,065)
2011 ANGGARAN 82,581,687,577 9,680,474,850 72,901,212,727
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 10
REALISASI 46,485,138,890 9,647,659,020 36,837,479,870 44,156,820,949
LEBIH (KURANG) (36,096,548,687) (32,815,830) (36,063,732,857)
2012
ANGGARAN 62,550,805,411 16,428,471,835 46,122,333,576
REALISASI 47,794,247,504 14,636,333,131 33,157,914,373 41,772,312,131
LEBIH (KURANG) (14,756,557,907) (1,792,138,704) (12,964,419,203)
2013
ANGGARAN 116,000,000,000 5,000,000 111,000,000,000- 000
REALISASI - - - -
LEBIH (KURANG) - - -
Sumber : DPPKAD
Selama periode 2008-2012, masih terjadi adanya Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran (SiLPA) yang cukup besar setiap tahunnya,
Pemerintah Kabupaten Temanggung menyadari bahwa SiLPA yang
cukup besar tersebut seharusnya akan lebih bermanfaat bagi
masyarakat apabila dapat teralokasikan dalam bentuk program
dan kegiatan di tahun berjalan, sehingga harus dievaluasi untuk
dapat diperbaiki mulai dari tahap perencanaan di tahun
selanjutnya.
2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2014
Kebijakan keuangan daerah meliputi kebijakan peningkatan
pendapatan daerah, kebijakan belanja daerah, dan kebijakan
pembiayaan daerah. Dalam rangka meningkatkan kinerja keuangan
daerah di tahun 2014 maka kebijakan keuangan daerah yang diambil
adalah sebagai berikut:
a. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah
Selaras dengan peningkatan kebutuhan pendanaan
pembangunan daerah, serta dengan memperhatikan
perkembangan realisasi pendapatan daerah dari tahun ke tahun
yang menunjukkan adanya peningkatan, Pemerintah Daerah
merencanakan peningkatan pendapatan daerah baik yang bisa
diupayakan oleh daerah sendiri (PAD), dari pusat (dana
perimbangan), serta pendapatan lain-lain yang sah termasuk bagi
hasil dengan Pemerintah Provinsi.
Oleh karena itu kebijakan umum yang akan dilaksanakan
guna meningkatkan pendapatan daerah adalah berupa
intensifikasi dan ekstensifikasi peningkatan pendapatan daerah,
melalui:
1) Menggali dan mengembangkan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).
2) menetapkan target PAD yang realistis sesuai dengan kapasitas
dan potensi; 3) mengembangkan sumber-sumber PAD;
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 11
4) mengupayakan peningkatan PAD melalui review beberapa perda pajak daerah, retribusi daerah dan perda-perda
pendapatan yang lain; 5) mengembangkan sistem dan prosedur administrasi pelayanan
perpajakan, retribusi, dan penerimaan lainnya; 6) mengoptimalkan pendayagunaan dan pemberdayaan aset-
aset daerah;
7) meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi serta antar dinas/instansi pengelola pendapatan daerah;
8) meningkatkan upaya kegiatan sosialisasi serta penegakan hukum secara konsisten.
9) Meningkatkan upaya penggalian dana perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah.
10) Meningkatkan koordinasi dan hubungan kerjasama dengan
daerah lain dalam upaya peningkatan pendapatan daerah. 11) Meningkatkan pola koordinasi internal dan antar instansi
pengelola pendapatan. 12) Melimpahkan sebagian kewenangan dalam pengelolaan
pendapatan daerah kepada pejabat tingkat dibawahnya sesuai
aturan yang berlaku. 13) Menyederhanakan prosedur pelayanan masyarakat agar lebih
efektif dan efisien.
14) Meningkatkan Waskat dan Wasnal dalam pemungutan pajak dan retribusi
15) Meningkatkan kesadaran wajib pajak dan wajib retribusi dalam melaksanakan kewajibannya.
16) Meningkatkan aspek keadilan bagi wajib pajak/retribusi.
17) Meningkatkan kemampuan dan profesionalisme aparat pengelola pendapatan.
18) Meningkatkan pola koordinasi internal dan antar instansi
pengelola pendapatan. 19) Meningkatkan penyediaan sarana prasarana pendukung
berkembangnya investasi, dan dunia usaha. 20) Pemutakhiran dan/atau penyusunan data potensi retribusi
daerah.
21) Sosialisasi peraturan daerah tentang pajak daerah dan retribusi daerah.
22) Peningkatan kinerja dan disiplin aparat pengelola pendapatan. 23) Meningkatkan intensifikasi terhadap sumber-sumber
Pendapatan Asli Daerah khususnya penagihan/penjualan
Pasar Kliwon baru Temanggung dan Pasar Wage Ngadirejo serta penanganan parkir dan ekstensifikasi pendapatan asli daerah.
24) Melakukan kajian terhadap sumber pendapatan lainnya dari pihak ketiga sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. 25) Melakukan kajian terhadap sumber-sumber pendapatan yang
dapat dikerjasamakan dengan pihak ketiga guna
meningkatkan efektifitasnya. 26) Pemberdayaan aset daerah.
27) Peningkatan kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 12
28) Meningkatkan koordinasi pengelolaan pendapatan guna mengetahui perkembangan dan memecahkan masalah secara
komprehensif. 29) Penegakan peraturan daerah tentang pajak daerah dan
retribusi daerah. 30) Pemberian reward and punishment bagi aparat pengelola
pajak daerah dan retribusi daerah.
31) Monitoring dan evaluasi pendapatan asli daerah. 32) Menyederhanakan prosedur pelayanan masyarakat agar lebih
efektif dan efisien.
b. Arah Kebijakan Belanja Daerah
Kebijakan belanja daerah didasarkan pada prioritas
pembangunan daerah dalam Program Indikatif Kabupaten
Temanggung Tahun 2014, selain itu kebijakan belanja daerah
didasarkan pula pada hasil evaluasi penganggaran tahun-tahun
sebelumnya dan capaian target kinerjanya. Berdasarkan hal-hal
tersebut maka kebijakan umum dalam pengalokasian belanja
daerah pada tahun 2014 adalah:
1) Sesuai dengan prioritas program dan kegiatan Pemerintah
Kabupaten Temanggung Tahun 2014;
2) Diarahkan pada penyediaan pelayanan dasar bagi masyarakat, khususnya pendidikan, kesehatan dan insfrastruktur;
3) Diarahkan pada peningkatan pemberdayaan ekonomi rakyat, penciptaan kesempatan kerja dan berusaha;
4) Bersifat strategis, penting, dan mendesak untuk segera dilaksanakan;
5) Berdampak luas pada penyelesaian permasalahan pokok yang
dihadapi daerah;
6) Berdampak pada pemenuhan kebutuhan masyarakat dan
peningkatan pelayanan publik serta peningkatan kesejahteraan masyarakat;
7) Mencukupi kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan daerah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
8) Pengelolaannya dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip ekonomis, efektif, efisien, transparan dan akuntabel.
c. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah
Pembiayaan adalah semua transaksi keuangan untuk
menutup defisit atau untuk memanfaatkan surplus. Anggaran
defisit manakala anggaran belanja lebih besar daripada anggaran
pendapatan, dan sebaliknya anggaran surplus terjadi manakala
anggaran belanja lebih kecil daripada anggaran pendapatan.
Pada tahun anggaran 2014 diupayakan bahwa pendapatan
daerah sama dengan belanja daerah sehingga tidak terjadi defisit
maupun surplus anggaran, dengan asumsi bahwa penyerapan
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 13
anggaran di tahun 2013 ini adalah 100%. Namun apabila
penyerapan anggaran dibawah 100% maka kebijakan pembiayaan
adalah sebagai berikut:
1) Kebijakan Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan pembiayaan terdiri dari sisa lebih
perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA),
pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah
yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan
kembali pemberian pinjaman, dan penerimaan piutang daerah.
Kebijakan penerimaan pembiayaan pada tahun anggaran 2014
adalah sebagai berikut :
a) Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun sebelumnya (SiLPA). Besarnya SiLPA yang akan diperhitungkan dalam
pembiayaan RAPBD Tahun Angaran tahun 2014 adalah hasil
perhitungan SiLPA pada pertanggungjawaban Pelaksanaan
APBD Tahun Anggaran 2013 setelah diaudit BPK dan
ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran
2013
b) Penerimaan pinjaman daerah. Manakala terjadi defisit anggaran, sedangkan SiLPA tidak
dapat menutup keseluruhan defisit, maka akan dicukupi
dengan pinjaman daerah.
c) Penerimaan pembiayaan yang lain antara lain. Penerimaan piutang daerah, penjualan kekayaan daerah,
penerimaan kembali pinjaman daerah.
2) Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran pembiayaan terdiri dari pembentukan dana
cadangan, penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah,
pembayaran pokok utang dan pemberian pinjaman daerah.
Kebijakan pengeluaran pembiayaan adalah sebagai berikut :
a) Pembentukan dana cadangan. Pembentukan dana cadangan untuk persiapan pelaksanaan
Pemilihan Presiden Tahun 2014 tidal lagi dianggarkan
karena sudah dicadangkan di tahun-tahun sebelumnya
b) Penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah. Penyertaan modal berupa uang dan/atau barang daerah
dialokasikan pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD):
PDAM, PD Aneka Usaha, PD BPR-BKK Temanggung, PD BKK
Pringsurat, PD Bumi Phala Wisata, dan PT Bank Jateng.
c) Pembayaran pokok hutang. Tidak dianggarkan pengeluaran pembiayaan guna
pembayaran pokok hutang pemerintah daerah pada pihak
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 14
ketiga. Manakala terjadi hutang jangka pendek, maka pada
pos ini akan dianggarkan sebesar hutang jangka pendek
yang diambil.
d) Pembayaran pihak ketiga. dianggarkan pembayaran pihak ketiga berupa retensi atas
pelaksanaan kegiatan tahun sebelumnya.
3. Proyeksi Kerangka Keuangan Daerah Tahun 2014
Proyeksi kerangka Keuangan Daerah Tahun 2014 adalah
sebagaimana tercantum dalam tabel berikut :
Tabel III.9.
Proyeksi Kerangka Keuangan Daerah Kabupaten Temanggung Tahun Anggaran 2014
No URAIAN JUMLAH ANGGARAN
1 PENDAPATAN DAERAH 1.075.709.921.000
Pendapatan Asli Daerah (PAD) 84.880.872.000
Dana Perimbangan 756.734.642.000
Lain-lain Pendapatan yang Sah 234.094.407.000
2 BELANJA 1.075.709.921.000
Belanja Pegawai 615.000.000.000
Belanja Program/Kegiatan 460.709.921.000
SURPLUS/DEFISIT (1-2) 0
3 PEMBIAYAAN NETO 0
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
DAERAH 0
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah
0
Pencairan dana Cadangan 0
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah 0
Penerimaan pinjaman dan obligasi daerah
0
Penerimaan piutang daerah 0
PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH
0
Pembentukan dana cadangan 0
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah
0
Pembayaran pokok hutang 0
Pemberian pinjaman daerah 0
Pengeluaran perhitungan pihak ketiga
0
4 SiLPA 0 Sumber : DPPKAD
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 15
Upaya untuk mengalokasikan belanja daerah sesuai dengan
jumlah pendapatan daerah guna memperoleh anggaran yang
berimbang dilakukan mengingat bahwa Tahun 2014 merupakan
tahun pertama Periode RPJMD 2013-2018.
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Prioritas Pembangunan Daerah
IV-1
BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH
TAHUN 2014
4.1 Isu Strategis Daerah
Sejalan dengan kondisi di tingkat nasional maupun di tingkat provinsi
serta kondisi di Kabupaten Temanggung, maka pada tahun 2014
dihadapkan pada isu strategis meliputi :
1. Peningkatan dan perluasan kesejahteraan rakyat;
Kesejahteraan rakyat antara lain digambarkan melalui angka
kemiskinan dan tingkat pengangguran serta rendahnya kualitas
hidup.
2. Peningkatan ketahanan pangan;
Masih perlunya peningkatan produksi dan produktivitas tanaman
pangan serta diversifikasi bahan dan produk pangan. Disamping itu,
masih perlunya ketegasan dan komitmen atas tata kelola lahan
pertanian beserta alih fungsinya termasuk dalam penetapan lahan
pertanian pangan berkelanjutan.
3. Peningkatan investasi dan usaha serta daya saing daerah;
Belum kondusifnya iklim dunia usaha dan investasi di daerah dan
masih rendahnya peranan UMKM serta koperasi dalam
pertumbuhan ekonomi daerah serta minimnya promosi investasi.
4. Pemerataan sarana dan prasarana wilayah;
Masih adanya kesenjangan antar wilayah kecamatan dan antar desa
di Kabupaten Temanggung dikarenakan penyediaan sarana dan
prasarana kurang seimbang, sehingga pengembangan potensi
wilayah di kecamatan dan desa belum optimal.
5. Peningkatan pelayanan publik dan reformasi birokrasi;
Belum optimalnya pelayanan publik karena belum digunakannya
semua indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam pelayanan
birokrasi kepada masyarakat.
6. Peningkatan Pengarusutamaan Gender dan Perlindungan Anak; dan
Masih rendahnya kualitas SDM perempuan, khususnya di pedesaan,
disertai tingkat kesejahteraan perempuan yang masih belum
memadai terutama di kesehatan dan kemampuan ekonomi
perempuan, masih adanya kekerasan dalam rumah tangga, masih
terjadinya peluang adanya perdagangan tenaga kerja, masih adanya
anak jalanan, anak korban narkoba, anak yang bermasalah dengan
hukum, anak putus sekolah dan kurangnya arena bermain dan
ruang kreasi anak yang mendukung tumbuh kembang anak.
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Prioritas Pembangunan Daerah
IV-2
7. Pengelolaan SDA dan lingkungan hidup serta penanggulangan
bencana alam.
Belum optimalnya pengelolaan SDA dan penanganan kerusakan
lingkungan utamanya di lereng gunung, dan pegunungan, serta
daerah aliran sungai. Disamping hal tersebut juga karena
meningkatnya kerawanan dan kemungkinan terjadinya bencana
alam seiring dengan perubahan iklim global dan kerusakan
lingkungan yang terjadi.
4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah
Mencermati isu-isu strategis diatas maka strategi dan kebijakan
pembangunan Tahun 2014 per masing-masing isu strategis adalah
sebagaimana tersebut pada Tabel berikut:
Tabel. IV.1. Strategi dan Kebijakan Pembangunan
Tahun 2014
NO STRATEGI PEMBANGUNAN
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
I Isu Strategis : Peningkatan dan perluasan kesejahteraan rakyat.
1. Penurunan dan Penanganan kemiskinan dan
pengangguran serta
meningkatkan kualitas
hidup masyarakat.
• Peningkatan pendapatan yang disertai distribusi pendapatan yang berkeadilan
dan merata di masyarakat;
• Peningkatan kuantitas dan kualitas
penanganan rumah tidak layak huni;
• Peningkatan akses terhadap
permodalan bagi masyarakat miskin;
• Peningkatan perlindungan aset
penghidupan sumber mata pencaharian;
• Peningkatan peran dan partisipasi
masyarakat miskin pada proses perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan;
• Peningkatan kapasitas koordinasi
penanganan kemiskinan;
• Peningkatan kesempatan kerja dengan
mendorong tumbuhnya investasi
masyarakat melalui akses kesempatan berusaha, informasi permodalan dan
sumber daya pendukung;
• Peningkatan peran IKM, UKM, koperasi
dan industri rumah tangga dalam
rangka penyerapan tenaga kerja;
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Prioritas Pembangunan Daerah
IV-3
• Pembinaan, penataan dan
pengembangan sektor informal dalam
rangka penyerapan tenaga kerja dan pembukaan kesempatan kerja;
• Peningkatan kuantitas dan kualitas
pelaksanaan bursa kerja;
• Peningkatan peran serta masyarakat,
organisasi sosial dan dunia usaha
dalam pemberdayaan PMKS;
• Perluasan manajemen, jangkauan, dan
pemerataan pelayanan kesejahteraan
sosial.
• Peningkatan kapasitas layanan
kesehatan dan aksesibilitas terhadap
layanan kesehatan.
2. Peningkatan kualitas
sumberdaya manusia dalam
rangka peningkatan
produktivitas guna
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan.
• Peningkatan kapasitas layanan
pendidikan dan aksesibilitas terhadap
layanan pendidikan.
• Peningkatan keterampilan, terutama
kepada para pelaku usaha kecil,
menengah, koperasi serta rumah
tangga, disertai dengan peningkatan penggunaan teknologi tepat guna;
II Isu Strategis : Peningkatan ketahanan pangan.
1. Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman
pangan serta diversifikasi
bahan dan produk pangan.
• Peningkatan peran kelembagaan tani;
• Peningkatan dan mempertahankan
ketersediaan pangan di tingkat rumah
tangga;
• Peningkatan inovasi dan alih teknologi
pertanian berbasis lokal;
• Peningkatan sarana dan prasarana
pertanian;
• Peningkatan ketersediaan pangan;
• Peningkatan distribusi pangan;
• Peningkatan produktivitas pertanian
yang berorientasi pada sistem
agribisnis dan agroindustri melalui revitalisasi pertanian;
• Peningkatan pemanfaatan lahan
pekarangan;
• Peningkatan produksi dan kontinuitas
produksi pertanian.
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Prioritas Pembangunan Daerah
IV-4
2. Peningkatan tata kelola
lahan pertanian beserta alih
fungsinya termasuk dalam penetapan lahan pertanian
berkelanjutan.
• Peningkatan kepatuhan atas komitmen
penetapan lahan pertanian
berkelanjutan;
• Peningkatan kesadaran, ketaatan dan
peran masyarakat dalam penegakan
hukum tentang tata ruang dan wilayah
(alih fungsi lahan, dsb).
III Isu Strategis : Peningkatan investasi dan usaha serta daya saing daerah.
1. Peningkatan perekonomian
daerah melalui peningkatan peran IKM, UKM, Koperasi
dan Lembaga Keuangan
Mikro.
• Peningkatan kapasitas dan kompetensi
sumberdaya manusia dan pengembangan kewirausahaan;
• Peningkatan peran UKM, IKM, koperasi
dan lembaga keuangan mikro melalui pengembangan kelembagaan,
pemanfaatan teknologi, inovasi, serta
sarana dan prasarana;
2. Peningkatan pelayanan
perizinan dan penanaman
modal untuk mendorong tumbuhnya investasi dan
usaha ekonomi kreatif yang
didukung dengan
peningkatan promosi potensi
ekonomi daerah.
• Peningkatan iklim investasi dan usaha
serta akses pasar untuk mendorong
pertumbuhan sektor riil;
• Peningkatan promosi potensi ekonomi
daerah baik ke luar daerah maupun di
dalam daerah;
• Peningkatan kapasitas kelembagaan
dan aparatur organisasi pemerintah
daerah yang menangani urusan
penanaman modal;
3. Pembangunan kawasan
ekonomi khusus dan cepat tumbuh.
• Pengembangan sektor pariwisata
melalui pengembangan kelembagaan, pemanfaatan teknologi, inovasi, serta
peningkatan sarana dan prasarana;
• Pengembangan kawasan agrowisata;
• Pengembangan potensi dan produk
unggulan daerah yang berorientasi
ekspor, berbasis klaster dan memiliki daya saing;
• Peningkatan produksi dan
produktivitas ekonomi non budidaya di
pedesaan.
IV Isu Strategis : Pemerataan sarana dan prasarana wilayah.
1. Peningkatan dan pembangunan infrastruktur
sarana dan prasarana
• Percepatan pembangunan dan pemerataan insfrastruktur dalam
rangka penguatan konektivitas
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Prioritas Pembangunan Daerah
IV-5
wilayah. domestik (jalur penyambung antar
daerah);
• Peningkatan pemeliharaan
insfrastruktur yang sudah ada;
• Peningkatan perluasan pelayanan
insfrastruktur perkotaan seiring
dengan penambahan jumlah kelurahan;
V Isu Strategis : Peningkatan pelayanan publik dan reformasi birokrasi.
1. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik dan
reformasi birokrasi.
• Peningkatan tata kelola pemerintahan, melalui penataan organisasi dan
aparatur;
• Peningkatan kualitas, efektifitas, dan pemberdayaan aparatur daerah;
• Penguatan dan efektifitas organisasi pemerintahan melalui penggunaan
teknologi informasi (E-Govt);
2. Peningkatan pelayanan prima dan pencapaian
Standar Pelayanan Minimal
(SPM)
• Peningkatan kualitas dan sinergitas penyelenggaraan administrasi
pemerintah daerah;
• Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
(SPM) semua urusan yang telah
memiliki SPM.
VI Isu Strategis : Peningkatan Pengarusutamaan Gender dan Perlindungan Anak.
1. Peningkatan pengarus-
utamaan gender.
• Peningkatan kualitas SDM perempuan,
terutama di pedesaan;
• Peningkatan peran perempuan dan
organisasi perempuan dalam
perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan daerah; • Peningkatan perlindungan terhadap
perempuan;
• Peningkatan akses perempuan
terhadap hasil pembangunan.
2. Peningkatan perlindungan
anak.
• Peningkatan kualitas hidup serta
perlindungan terhadap anak;
• Pengembangan ruang bermain dan
ruang kreasi anak yang memadai
untuk mendukung tumbuh kembang
anak;
VII Isu Strategis : Pengelolaan SDA dan lingkungan hidup serta penanggulangan bencana alam.
1. Pembangunan yang
berkelanjutan dengan
peningkatan pemanfaatan
SDA yang berwawasan lingkungan (Go Green).
• Peningkatan pemanfaatan SDA dalam
pembangunan yang disertai upaya
penjagaan kelestarian dan kualitas
lingkungan hidup dan SDA;
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Prioritas Pembangunan Daerah
IV-6
2. Pengendalian tata ruang
melalui penegakan hukum
terhadap pelanggaran pemanfaatan tata ruang,
pertanahan dan lingkungan.
• Peningkatan penegakan hukum di
bidang lingkungan hidup;
• Peningkatan kesadaran, ketaatan, dan
peran masyarakat dalam penegakan
hukum lingkungan hidup;
• Peningkatan kesadaran, ketaatan, dan
peran masyarakat dalam pengelolaan
dan pelestarian lingkungan hidup;
3. Penanganan kerusakan
lingkungan hidup dan
penanganan bencana alam.
• Penataan dan peningkatan kondisi
lingkungan hidup yang memburuk
(lahan kritis);
• Pengendalian dampak pencemaran
lingkungan hidup;
• Peningkatan upaya pencegahan dan
penanganan bencana alam;
4.3 Pokok-pokok Program Pembangunan Daerah
Dengan mendasarkan pada isu-isu strategis, strategi, dan
kebijakan pembangunan daerah, maka pokok-pokok program
pembangunan daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2014 adalah
sebagai-berikut :
1. Peningkatan penanganan masalah kemiskinan, pengangguran dan
peningkatan kesejahteraan sosial;
2. Peningkatan kualitas pelayanan dan aksesibilitas terhadap layanan pendidikan;
3. Peningkatan kualitas pelayanan dan aksesibilitas terhadap layanan kesehatan;
4. Peningkatan ketahanan pangan;
5. Peningkatan kualitas, kuantitas dan produktivitas pertanian melalui sistem agribisnis, agroindustri
6. Pengembangan kawasan ekonomi khusus dan atau kawasan cepat tumbuh, khususnya kawasan agrowisata;
7. Peningkatan iklim investasi dan usaha;
8. Pengembangan usaha ekonomi kerakyatan yang mandiri berbasis bahan baku lokal;
9. Percepatan pembangunan, peningkatan dan pemerataan insfrastruktur dalam rangka penguatan konektivitas domestik (jalur penyambung antar daerah);
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Prioritas Pembangunan Daerah
IV-7
10. Peningkatan pelayananan birokrasi dan tata kelola kepemerintahan yang baik berbasis Standar Pelayanan Minimal
(SPM).
11. Peningkatan pengarusutamaan gender dan peningkatan
perlindungan anak;
12. Peningkatan pengelolaan SDA dan lingkungan hidup serta penanggulangan bencana alam.
Adapun prioritas program pembangunan Tahun 2014 adalah
sebagai berikut:
Tabel. IV.2.
Prioritas Program Pembangunan Tahun 2014
NO Prioritas Program Pembangunan
1 Program pendidikan anak usia dini
2 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
3 Program Pendidikan Menengah
4 Program Pendidikan Non Formal
5 Program Pendidikan Luar Biasa
6 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
7 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
8 Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
9 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
10 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
11 Program Pengawasan Obat dan Makanan
12 Program Pengembangan Lingkungan Sehat
13 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
14 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
15 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
16 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
17 Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
18 Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita
19 Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
20 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
21 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan pada BLUD RSUD
22 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
23 Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
24 Program Pembangunan turap/talud/brojong
25 Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan
26 Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
27 Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
28 Program pembangunan infrastruktur perdesaaan
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Prioritas Pembangunan Daerah
IV-8
29 Program Pengembangan Prasarana Perkotaan
30 Program pembangunan dan rehabilitasi/pemeliharaan trotoar
31 Program Pengembangan Perumahan
32 Program Lingkungan Sehat Perumahan
33 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
34 Program perencanaan pembangunan daerah
35 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
36 Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
37 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
38 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
39 Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
40 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
41 Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber daya Alam
42 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup
43 Program Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah
44 Program Penataan Administrasi Kependudukan
45 Program Peningkatan Peran serta Anak dan Kesetaraan Jender dalam
Pembangunan
46 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
47 Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan Perempuan
48 Program Keluarga Berencana
49 Program pelayanan kontrasepsi
50 Program Pembinaan Keluarga
51 Program Kesehatan reproduksi remaja
52 Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/ AIDS
53 Program pengembangan BKB-Posyandu-PADU
54 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
55 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
56 Program pembinaan anak terlantar
57 Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma
58 Program pembinaan panti asuhan/panti jompo
59 Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)
60 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
61 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
62 Program Peningkatan Kesempatan Kerja
63 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
64 Program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif
65 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil
Menengah
66 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha
Kecil Menengah 67 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi dan UMKM
68 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
69 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
70 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Prioritas Pembangunan Daerah
IV-9
71 Program Pengelolaan Keragaman Budaya
72 Program peningkatan peran serta kepemudaan
73 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
74 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
75 Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
76 Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal
77 Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan
78 Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan
keamanan
79 Program pendidikan politik masyarakat
80 Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat)
81 Program Peningkatan Kerukunan Antar Umat Beragama
82 Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
83 Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah
84 Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupaten/ kota
85 Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa
86 Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH
87 Program penanganan pengaduan masyarakat
88 Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah
89 Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
90 Program Peningkatan Kapasitas BUMD
91 Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi
92 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
93 Program Pengelolaan Aset Daerah
94 Program Peningkatan Profesionalism tenaga pemeriksa dan aparatur
pengawasan
95 Program administrasi kepegawaian
96 Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah
97 Program penanganan rawan pangan
98 Program pengembangan Distribusi Pangan
99 Program pengembangan konsumsi dan keamanan pangan
100 Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa/Kelurahan
101 Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
102 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MD)
103 Program pengembangan lembaga ekonomi perdesaan
104 Program pengembangan data/informasi/statistik daerah
105 Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah
106 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
107 Program Kerjasama Informasi dengan Media Masa
108 Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan
109 Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
110 Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
111 Program peningkatan produksi hasil peternakan
112 Program peningkatan penerapan teknologi petemakan
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Prioritas Pembangunan Daerah
IV-10
113 Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
114 Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
115 Program peningkatan kesejahteraan petani
116 Program rehabilitasi hutan dan lahan
117 Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
118 Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
119 Program Pengembangan Kemitraan
120 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Obyek Wisata
121 Program pengembangan budidaya perikanan
122 Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan
123 Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
124 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
125 Program Pengelolaan Pasar Daerah
126 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Lainnya
127 Program Pembinaan Pedagang
128 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
129
130
Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
Program Sarana dan Prasarana Perkantoran
131 Program Fasilitasi Penyelesaian Permasalahan Pertanahan
132 Program Peningkatan Kehidupan Beragama
133
Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata.
4.4 Kriteria Kegiatan Pembangunan Daerah
Usulan kegiatan di Tahun 2014 untuk berpedoman pada
program-program tersebut diatas. Usulan kegiatan yang akan
mendapatkan prioritas adalah kegiatan yang memenuhi kriteria sebagai
berikut:
1. Meningkatkan pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM);
2. Menunjang Pelaksanaan dari peraturan perundang-undangan dan Kebijakan/Program Pemerintah Pusat (misal: MDG’s, KLA, PNPM, PKH, RAD PG, Pansimas, dll);
3. Menunjang kegiatan dalam rangka membangun kawasan ekonomi khusus dan atau cepat tumbuh;
4. Memerlukan sinergitas fungsi SKPD (lintas SKPD);
5. Menunjang pengembangan dan penguatan pemanfaatan teknologi informasi (E-Govt);
6. Menunjang peningkatan kualitas (SDA dan SDM) dan insfrastruktur pendukungnya; dan
7. Merupakan lanjutan program/kegiatan dari tahun sebelumnya.
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Prioritas Pembangunan Daerah
IV-11
4.5 Target Kinerja Pembangunan Daerah
Semua program dan kegiatan yang akan dilaksanakan di Tahun
2014 adalah dalam rangka menyelesaikan target kinerja sasaran
pembangunan baik target agregat daerah maupun target sektoral yang
tercantum di dokumen RPJMD Kabupaten Temanggung tahun 2008-
2013 dan dokumen Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten
Temanggung.
Adapun target agregat untuk tahun 2014 adalah sebagaimana
Tabel berikut:
Tabel IV.3 Target Agregat Pembangunan Daerah Kabupaten Temanggung
Tahun 2014
No KOMPONEN TARGET CAPAIAN
1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 73,71
a. Angka Harapan Hidup (AHH)/tahun 72,10
b. Angka Melek Huruf (%) 99,54
c. Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 7,10
d. Pengeluaran Riil Per Kapita (RP) 622.200
2 Pertumbuhan Ekonomi 0,5 (%) + 4
3 PDRB perKapita (harga berlaku;Rp/th) 9.485.744,28
4 Tingkat Inflasi 1 (%) + 7,00
5 Menurunnya Tingkat Pertumbuhan Penduduk (%) 0,77
6 Menurunnya prosentase rumah tangga miskin, menjadi (%) 19,37
7 Tingkat Kesempatan Kerja (%) 82,76
8 Tingkat Penggangguran Terbuka (%) 6,56
9 Penurunan Lahan Kritis (Ha) 17.705
10 Terwujudnya Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan (%) 20
Disamping menyelesaikan target yang belum tercapai tersebut
maka Tahun 2014 juga merupakan tahun untuk mempertahankan dan
meningkatkan capaian target kinerja yang sudah tercapai di periode
RPJMD 2008-2013.
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah V- 1
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
TAHUN 2014
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Temanggung
Tahun 2014 merupakan pelaksanaan pembangunan untuk tahun pertama
periode RPJMD Tahun 2013-2018, dimana diharapkan rencana program
dan kegiatan yang termuat dalam RKPD Tahun 2014 ini dapat menjadi
dasar yang cukup kokoh dari keseluruhan pelaksanaan RPJMD Tahun
2013-2018.
Sehubungan dengan dokumen RPJMD Tahun 2013-2018 belum
tersusun, dikarenakan belum selesainya proses pemilihan Bupati dan Wakil
Bupati Temanggung di Tahun 2013 ini maka dalam RKPD Kabupaten
Temanggung Tahun 2014 masih berdasarkan pada evaluasi pelaksanaan
pembangunan di tahun sebelumnya dan tahun berjalan serta serta
berdasarkan pada Program Indikatif Kabupaten Temanggung Tahun 2014.
Walaupun demikian, RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014
tetap memberikan gambaran tentang apa, dimana, siapa, dan dengan dana
berapa program/kegiatan yang akan dilaksanakan. Jenis dan nomenklatur
program kegiatan dirumuskan secara jelas dengan mengacu Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2007 maupun Permendagri no 13 tahun 2006,
yang telah disempurnakan dengan Permendagri No 59 tahun 2007 tentang
pedoman pengelolaan keuangan daerah, serta dengan memperhatikan
kebutuhan nyata di lapangan. Dengan demikian diharapkan akan terjadi
kesesuaian antara nama, subtansi kegiatan, tujuan dan sasaran serta
manfaat maupun dampak adanya kegiatan khususnya terhadap
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 selanjutnya
dirumuskan dan disusun dalam matrik program dan kegiatan yang
dikelompokkan berdasarkan sumber dana pembangunan yang meliputi
APBD Kabupaten (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Dana Bagi Hasil
Cukai Tembakau (DBHCHT) yang terdistribusi dimasing-masing SKPD.
Disamping sumber dana tersebut, dilampirkan pula secara khusus
program dan kegiatan prioritas yang bersumber dana dari Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang berada di Kabupaten
Temanggung untuk Tahun 2014. Hal tersebut merupakan perwujudan dari
upaya Integrasi perencanaan reguler daerah dengan perencanaan dari
Pemerintah Pusat.
Alokasi Anggaran untuk Program dan Kegiatan yang merupakan
penjabaran Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten Temanggung untuk
Tahun 2014 yang akan dilakukan oleh SKPD dan Unit Kerja dilingkungan
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah V- 2
Pemerintah Kabupaten Temanggung, secara ringkas dapat disampaikan
sebagaimana Tabel berikut:
Tabel V.1
Alokasi Anggaran Pembangunan Tahun 2014
NO KELOMPOK BIDANG PEMBANGUNAN TOTAL ANGGARAN (%)
A BIDANG PRASARANA WILAYAH
1 Bagian Santel dan PDE 862,300,000 0.17
2 Bagian Humas 790,000,000 0.16
3 Dishubkominfo 3,688,150,000 0.73
4 Badan Lingkungan Hidup 5,880,500,000 1.16
5 Dinas Pekerjaan Umum 90,909,576,700 17.90
6 BPBD 34,014,100,000 6.70
7 PWK Prasarana Wilayah di Kecamatan 12,000,000,000 2.36
JUMLAH 148,144,626,700 29.18
B BIDANG EKONOMI
1 Bagian Perekonomian 6,310,000,000 1.24
2 Bapeluh 2,554,350,000 0.50
3 KP 3 M 1,044,300,000 0.21
4 Disnakan 10,474,600,000 2.06
5 Distanbunhut 13,241,797,000 2.61
6 Kantor Ketahanan Pangan 773,000,000 0.15
7 Disperindagkop 19,876,281,250 3.91
JUMLAH 54,274,328,250 10.69
C BIDANG SOSIAL BUDAYA
1 Bagian Kesra 13,703,928,500 2.70
2 Dinas Kesehatan 27,634,975,440 5.44
3 BKBPP 4,049,147,155 0.80
4 Dinas Pendidikan 53,000,301,550 10.44
5 Dinas Sosial 9,641,680,000 1.90
6 Rumah Sakit Umum 34,786,469,000 6.85
7 Bapermades 27,714,325,600 5.46
JUMLAH 170,530,827,245 33.59
D BIDANG PEMERINTAHAN
1 Kecamatan 7,392,816,300 1.46
2 Kelurahan 5,659,856,501 1.11
3 Bagian Ortala 1,223,500,000 0.24
4 Bagian Pembangunan 554,700,000 0.11
5 Bagian Pemerintahan Desa 33,152,239,600 6.53
6 Bagian Umum 26,565,000,000 5.23
7 Bagian Hukum 783,479,800 0.15
8 Bagian Pemerintahan Umum 520,000,000 0.10
9 Dindukcapil 2,459,615,000 0.48
10 Kesbangpol 1,652,406,495 0.33
11 Dinbudparpora 4,497,300,000 0.89
12 Disnakertran 3,326,900,000 0.66
13 Inspektorat 1,407,278,755 0.28
14 Bappeda 10,096,900,000 1.99
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah V- 3
15 BKD 5,047,341,000 0.99
16 Sekretariat DPRD 16,095,452,913 3.17
17 Kanarpusdok 845,500,000 0.17
18 Satpol PP 4,871,000,000 0.96
19 DPPKAD 8,635,540,015 1.70
JUMLAH 134,786,826,379 26.55
JUMLAH TOTAL 507,736,608,574
Adapun matrik program dan kegiatan Pemerintah Kabupaten
Temanggung untuk Tahun 2014 yang berisi rincian kegiatan, target, dan
volume, serta kebutuhan anggaran adalah sebagaimana terlampir pada
dokumen RKPD ini dan merupakan bagian tidak terpisahkan.
Kebutuhan anggaran untuk seluruh program dan kegiatan
pembangunan di Tahun 2014 sebesar Rp. 507.736.608.574,- sebagaimana
ditunjukkan pada Tabel diatas menunjukkan pada posisi diatas proyeksi
kemampuan pendanaan program dan kegiatan yang dimiliki oleh
Pemerintah Kabupaten Temanggung sebesar Rp. 460.709.921.000,-,
sehingga program dan kegiatan yang direncanakan di Tahun 2014 ini
selanjutnya akan dibahas lebih lanjut bersama Dewan Perwakilan rakyat
Daerah Kab. Temanggung pada proses penyusunan KUA dan PPAS Tahun
2014 dalam rangka penajaman dan penyelarasan program dan kegiatan
pembangunan Tahun 2014 yang disesuaikan dengan proyeksi kemampuan
anggaran.
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- penutup
VI -1
BAB VI P E N U T U P
Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten
Temanggung Tahun 2014 merupakan dokumen yang disusun berdasarkan
masukan dan aspirasi dari semua pelaku kepentingan pembangunan di
Kabupaten Temanggung yang dihasilkan melalui serangkaian proses dan
mekanisme dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)
RKPD Kabupaten Temanggung di Tahun 2013. Selanjutnya RKPD
Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang merupakan dokumen
perencanaan tahunan untuk tahun 2014 akan menjadi dasar serta acuan
bagi penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon
Anggaran Sementara (PPAS) tahun 2014 dalam rangka penyusunan
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Temanggung Tahun Anggaran 2014.
Sebagai dokumen perencanaan yang dirumuskan melalui mekanisme
Musrenbang RKPD, mulai dari Musrenbang RKPD ditingkat
Desa/Kelurahan, Musrenbang RKPD ditingkat Kecamatan, Desk
Perencanaan, Forum SKPD dan Musrenbang RKPD ditingkat Kabupaten,
yang melibatkan para pemangku kepentingan pembangunan, maka
diharapkan dokumen RKPD ini dapat menjadi wujud sinkronisasi dan
harmonisasi semua kepentingan yang tercermin dalam rencana program
kegiatan dalam rangka mengemban amanat urusan pemerintah daerah
sebagaimana ketentuan perundangan yang berlaku.
Selanjutnya kepada masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) dilingkup Pemerintah Kabupaten Temanggung diharap secara serius
dan fokus dapat melaksanakan program dan kegiatan yang telah
direncanakan tersebut dengan prinsip kerja keras, kerja cerdas, jujur dan
tidak korupsi, sehingga tujuan pembangunan untuk mensejahterakan
masyarakat dapat terealisasi.
BUPATI TEMANGGUNG
HASYIM AFANDI