bupati temanggung · kabupaten temanggung tahun 2014 yang ditetapkan oleh bupati temanggung yang...

100
PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Temanggung Tahun 20052025, dan sebagai pedoman pelaksanaan tahun pertama Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-2018 di Tahun 2014, serta untuk menjamin konsistensi perencanaan pembangunan yang dilaksanakan melalui proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), perlu disusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Temanggung Tahun 2014; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Temanggung Tahun 2014; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran BUPATI TEMANGGUNG

Upload: dangthuan

Post on 02-Jul-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG

NOMOR TAHUN 2013

TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)

KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TEMANGGUNG,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Temanggung Tahun 2005–2025, dan sebagai pedoman pelaksanaan

tahun pertama Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-2018 di Tahun 2014, serta untuk

menjamin konsistensi perencanaan pembangunan yang dilaksanakan melalui proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), perlu disusun Rencana

Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Temanggung Tahun 2014;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(RKPD) Kabupaten Temanggung Tahun 2014; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran

BUPATI TEMANGGUNG

Page 2: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang

Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan antara Pemerintah, Pemerintah

Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4817); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 6

Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Temanggung (Lembaran Daerah Kabupaten Temanggung

Tahun 2008 Nomor 6); 13. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 10

Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Temanggung Tahun

2008 Nomor 10); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 13

Tahun 2011 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Daerah Kabupaten Temanggung (Lembaran Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2011 Nomor 13);

15. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Page 3: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

Kabupaten Temanggung Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2012 Nomor 1);

16. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 26 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

(Lembaran Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2012 Nomor 26);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN

TEMANGGUNG TAHUN 2014

BAB I KETENTUAN UMUM

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Temanggung. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur

penyelenggara Pemerintahan Daerah.

3. Bupati adalah Bupati Temanggung. 4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah

semua unsur Perangkat Daerah. 5. Rencana Pembangunan Tahunan Daerah, yang selanjutnya disebut

Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD,

adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun. 6. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh pemerintah daerah

untuk mencapai tujuan.

7. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk

mencapai sasaran dan tujuan serta untuk memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

8. Indikator kinerja adalah alat ukur untuk menilai keberhasilan pembangunan secara kuantitatif dan kualitatif.

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

(1) RKPD Tahun 2014 disusun dengan maksud untuk memberikan

arah dan pedoman perencanaan dalam menggerakkan seluruh sumber daya yang dimiliki dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan daerah serta sebagai tindak lanjut dari perencanaan

SKPD tahun 2014. (2) RKPD Tahun 2014 disusun dengan tujuan untuk dapat digunakan

sebagai pedoman dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan pembangunan daerah dan sebagai bahan masukan dalam

Page 4: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2014.

BAB III ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

PEMBANGUNAN, INDIKATOR KINERJA, DAN KERANGKA PENDANAAN

Pasal 3

RKPD Tahun 2014 berisi arah kebijakan pembangunan, program dan

kegiatan pembangunan, dan indikator kinerja beserta kerangka pendanaannya yang disusun berdasarkan kajian dan evaluasi

pelaksanaan RKPD Tahun 2012 beserta capaian kinerjanya yang tertuang dalam Lampiran RKPD yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan ini.

Pasal 4

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan menempatkan dalam Berita Daerah Kabupaten Temanggung.

Ditetapkan di Temanggung pada tanggal Mei 2013

BUPATI TEMANGUNG

HASYIM AFANDI

Diundangkan di Temanggung pada tanggal Mei 2013

SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN TEMANGGUNG

BAMBANG AROCHMAN

BERITA DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2013 NOMOR …

Page 5: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Pendahuluan I - 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2014

merupakan pelaksanaan pembangunan tahun pertama periode Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Temanggung Tahun 2013-2018 untuk mewujudkan masyarakat

Kabupaten Temanggung yang semakin sejahtera, mandiri,

berkemampuan dan berdaya saing tinggi dengan basis pemberdayaan

ekonomi dan potensi lokal.

Berdasarkan dimensi waktu perencanaan dapat bersifat jangka

panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Perencanaan jangka

panjang (20 tahunan) dirumuskan dalam RPJP, perencanaan jangka

menengah (5 tahunan) dirumuskan dalam dokumen RPJMD dan

perencanaan jangka pendek (tahunan) dirumuskan dalam RKPD.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2014

merupakan dokumen perencanaan Pemerintah Kabupaten Temanggung

untuk tahun 2014 sebagai pengejawantahan perencanaan pembangunan

di Kabupaten Temanggung untuk Tahun 2014. Pembangunan adalah

upaya sadar suatu bangsa secara terencana terarah dan terpadu untuk

mencapai tujuan negara yaitu dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. Terencana diartikan bahwa pembangunan

harus dilaksanakan melalui sebuah proses perencanaan pembangunan

yang harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan pembangunan

(stakeholder), bersifat transparan, partisipatif dan akuntabel.

Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun

2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional pasal 5 ayat

(3) dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah Pasal 150 ayat (3) huruf d, Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, telah

diamanatkan bahwa Pemerintah Daerah diwajibkan menyusun Rencana

Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). RKPD merupakan penjabaran dari

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan

mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP).

Sehubungan dengan belum tersusunnya dokumen RPJMD

Kabupaten Temanggung Tahun 2013-2018 dikarenakan pelaksanaan

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Temanggung baru dilaksanakan di

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR : 22 TAHUN 2013

TANGGAL : 17 MEI 2013 .

Page 6: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Pendahuluan I - 2

bulan Mei 2013 sehingga Bupati dan Wakil Bupati terpilih baru dilantik

pada pertengahan tahun 2013 maka penyusunan RKPD Kabupaten

Temanggung Tahun 2014 adalah berdasarkan pada Program Indikatif

Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati

Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan

antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD Kabupaten Temanggung

tahun 2008-2013 dengan RPJMD Kabupaten Temanggung tahun 2013-

2018.

Mendasarkan pada semua ketentuan dan mekanisme yang

dilakukan maka proses penyusunan RKPD Kabupaten Temanggung

Tahun 2014 dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut:

1. Persiapan Penyusunan RKPD;

Kegiatan yang dilakukan meliputi: a). penyusunan rancangan

Keputusan Bupati Temanggung tentang pembentukan Tim Assistensi

Pelaksanaan Musrenbang sekaligus sebagai tim penyusun RKPD, b).

penyusunan agenda kerja tim penyusun RKPD, dan c). penyiapan

data dan informasi.

2. Penyusunan Rancangan Awal RKPD;

Pada tahap ini, dilaksanakan beberapa kegiatan meliputi: a).

pengolahan data dan informasi, b). analisis gambaran umum kondisi

daerah, c). analisin kondisi perekonomian dan keuangan daerah, d).

evaluasi kinerja pembangunan daerah (evaluasi RPJMD 2008-2013

baik agregat maupun sektoral/urusan), e). telaah pokok-pokok

pikiran DPRD Kabupaten Temanggung, f). telaah kebijakan Nasional

dan provinsi Jawa Tengah, g). perumusan masalah pembangunan

daerah dan isu strategis daerah beserta kebijakan umum, strategi,

dan prioritas program pembangunan daerah untuk Tahun 2014

(Program Indikatif Kabupaten Temanggung Tahun 2014), g).

perumusan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan keuangan

daerah, h). pelaksanaan curah pendapat, i). penyelarasan prioritas

program pembangunan daerah dengan kebijakan keuangan daerah,

dan j). penyajian rancangan awal RKPD.

3. Penyusunan Rancangan RKPD;

Tahap ini merupakan proses penyempurnaan Rancangan Awal RKPD

menjadi Rancangan RKPD, adapun kegiatan yang dilaksanakan

meliputi: a). Sosialisasi rancangan awal RKPD (Program Indikatif

Kabupaten Temanggung Tahun 2014), dan b). Penyusunan

Rancangan Rencana Kerja SKPD.

4. Pelaksanaan Musrenbang RKPD;

Proses penyusunan RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014

dimulai dari mekanisme perencanaan dari bawah, yaitu melalui forum

Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD, yang

melibatkan seluruh unsur pemangku kepentingan (stakeholder)

Page 7: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Pendahuluan I - 3

pembangunan. Musrenbang RKPD dilaksanakan mulai dari tingkatan

yang paling bawah yaitu tingkat desa/kelurahan. Musrenbang Tingkat

Desa/Kelurahan di wilayah Kabupaten Temanggung dilaksanakan

secara serentak pada bulan Januari 2013 di 266 Desa dan 23

Kelurahan. Musrenbang Tingkat Desa/Kelurahan dilaksanakan oleh

Pemerintah Desa dan Kelurahan dengan pendampingan dari Tim

Fasilitasi kecamatan di masing-masing kecamatan. Rumusan hasil

pembahasan Musrenbang Tingkat Desa/kelurahan, menghasilkan

rumusan program kegiatan yang akan dibiayai dari dana desa (Alokasi

Dana Desa), usulan yang akan dibiayai dari swadaya masyarakat,

usulan program yang diusulkan ke atas melalui Musrenbang RKPD di

kecamatan dan usulan program PNPM yang akan dilaksanakan oleh

desa/kelurahan yang bersangkutan.

Rumusan usulan program kegiatan yang diusulkan ke kabupaten,

selanjutnya dibahas pada Musrenbang RKPD di Kecamatan.

Musrenbang RKPD di Kecamatan di wilayah Kabupaten Temanggung

dilaksanakan di 20 kecamatan yaitu pada tanggal 11-27 Februari

2013. Dalam rangka penguatan sistem perencanaan maka seperti

pada pelaksanaan Tahun 2012 Musrenbang RKPD di Kecamatan di

Tahun 2013 ini dilaksanakan selama 2 (dua) hari.

Dalam rangka memantapkan koordinasi dan sinkronisasi usulan

kegiatan/rencana pembangunan dari kecamatan dengan Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) tingkat kabupaten, sebelum dilakukan

Forum SKPD maka dilaksanakan Desk Perencanaan dari tanggal 1-5

Maret 2013 dimana Rencana Kerja SKPD untuk tahun 2014

dipertemukan dengan usulan atau hasil Musrenbang RKPD di

Kecamatan, hal tersebut dilaksanakan dalam rangka mengakomodasi

usulan masyarakat di dalam Rencana Kerja SKPD untuk Tahun 2014.

Hasil dari pelaksanaan Desk Perencanaan selanjutnya disampaikan

kepada delegasi masyarakat dari tiap kecamatan pada pelaksanaan

Forum SKPD. Pelaksanaan Forum SKPD dibagi dalam 4 bidang : (1)

Forum SKPD Bidang Prasarana Wilayah (2) Forum SKPD bidang

Sosial Budaya (3) Forum SKPD Bidang Pemerintahan dan (4) Forum

SKPD bidang Ekonomi. Forum SKPD dilaksanakan pada tanggal 6

dan 7 Maret 2013.

Sebagai proses finalisasi dari pembahasan, hasil forum SKPD

kemudian dibawa ke Forum Musrenbang RKPD Kabupaten.

Musrenbang RKPD Kabupaten melibatkan semua pemangku

kepentingan pembangunan di Kabupaten Temanggung mulai dari

eksekutif, legeslatif, organisasi profesi, perguruan tinggi, ormas, unsur

pers dan lain-lain. Musrenbang Kabupaten Temanggung untuk

memantapkan RKPD 2014 dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 2013,

Page 8: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Pendahuluan I - 4

diikuti oleh kurang lebih 300 peserta. Dalam rangka mencapai

efektifitas dalam pelaksanaan diskusi dan pembahasan, peserta dibagi

menjadi 4 (empat) bidang/kelompok yakni ; (1) Kelompok Prasarana

Wilayah dipimpin oleh Kepala Bappeda (2) Kelompok Sosial Budaya

dipimpin oleh Asisten Sekretaris Daerah Bidang Administrasi (3)

Kelompok Pemerintahan dipimpin oleh Asisten Bidang Pemerintahan,

dan (4) Kelompok Ekonomi dipimpin oleh Assisten Sekretaris Daerah

Bidang Ekonomi dan Kesra.

Pelaksanaan Musrenbang RKPD Kabupaten Tahun 2013 selanjutnya

menghasilkan rumusan RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014,

yang memadukan aspirasi dan kepentingan masyarakat yang lebih

luas. Pada forum Musrenbang RKPD Kabupaten inilah suatu usulan

kegiatan diuji tingkat kelayakannya meliputi kelayakan secara teknis,

kelayakan secara finansial, kelayakan secara normatif dan kelayakan

secara fungsional yaitu menyangkut target kinerja meliputi keluaran

dan hasil dari program dan kegiatan yang direncanakan.

5. Perumusan Rancangan Akhir RKPD;

Hasil kesepakatan Musrenbang RKPD Kabupaten digunakan sebagai

bahan masukan untuk menyusun Rancangan Akhir RKPD.

Dikarenakan pada tahun 2013 ini merupakan tahun politik

sehubungan dengan pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

Temanggung maka sebelum rancangan akhir RKPD tersebut

diditetapkan menjadi Peraturan Bupati Temanggung akan

disampaikan terlebih dahulu dengan pasangan Bupati dan Wakil

Bupati terpilih dengan harapan bahwa program dan kebijakan dari

Bupati dan Wakil Bupati terpilih sudah dapat menjiwai pelaksanaan

pembangunan di Tahun 2014 nanti. Hal ini dengan catatan jika

pemilihan Bupati dan Wakil Bupati dapat terlaksana dalam 1 (satu)

putaran saja.

6. Penetapan RKPD.

Memperhatikan ketentuan yang termaktub dalam Permendagri Nomor

32 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi RKPD maka RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014

ditetapkan dengan Peraturan Bupati Temanggung.

Dari keseluruhan proses penyusunan RKPD Kabupaten

Temanggung Tahun 2014, diharapkan rumusan RKPD yang disusun

dapat memenuhi berbagai prinsip perencanaan pembangunan daerah,

yaitu:

1. Demokratis dan partisipatif. artinya dalam proses penyusunan RKPD

dilaksanakan secara transparan dan akuntabel dengan melibatkan

seluruh pemangku kepentingan pembangunan (stakeholder).

Page 9: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Pendahuluan I - 5

2. Teknokratis. artinya dalam proses penyusunan dan penetapan RKPD

dilaksanakan dengan memperhatikan aspek normatif dan teknis

sebagaimana ditentukan peraturan perundang-undangan.

3. Bottom Up planning. artinya dalam proses penyusunan RKPD

memperhatikan aspirasi dan kebutuhan yang berkembang di

masyarakat melalui mekanisme musrenbang mulai dari tingkat desa

sampai tingkat kabupaten.

4. Top Down planning, artinya dalam proses penyusunan RKPD

senantiasa bersinergi dan berkoordinasi dengan kebijakan

pembangunan pemerintah diatasnya, baik pusat maupun propinsi.

1.2 Maksud dan Tujuan

RKPD Kabupaten Temanggung tahun 2014 disusun dengan

maksud untuk memberikan arah dan pedoman perencanaan dalam

menggerakkan seluruh sumber daya yang dimiliki dalam pelaksanaan

pemerintahan dan pembangunan daerah pada Tahun Anggaran 2014.

Penyusunan RKPD juga dimaksudkan sebagai tindak lanjut dari

perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD, sebagaimana

tertuang dalam Rencana Kerja SKPD dalam rangka pelaksanaan

pembangunan daerah sesuai dengan urusan pemerintahan daerah yang

menjadi tanggungjawabnya).

Tujuan penyusunan RKPD Kabupaten Temanggung tahun 2014 adalah

sebagai pedoman dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan

pembangunan oleh Pemerintah Kabupaten Temanggung sekaligus

sebagai bahan masukan dalam penyusunan rancangan APBD Kabupaten

Temanggung tahun 2014.

1.3 Landasan Hukum

Peraturan perundang-undangan sebagai landasan dalam

penyusunan RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 adalah sebagai

berikut:

1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara;

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

Page 10: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Pendahuluan I - 6

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua

atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah;

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah.

8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

cara penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah.

12. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 6 Tahun 2008

tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan

Pemerintahan Daerah Kabupaten Temanggung.

13. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 7 Tahun 2008

tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

14. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 10 Tahun 2008

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten

Temanggung Tahun 2005-2025.

15. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 13 Tahun 2011

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah .

16. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 1 Tahun 2012

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung Tahun

2011-2031.

1.4 Hubungan RKPD Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 memiliki keterkaitan

yang erat dan sejalan dengan arah pembangunan nasional maupun

Provinsi Jawa Tengah. Penyusunan RKPD Kabupaten Temanggung

Tahun 2014 mengacu pada RPJMN Tahun 2009-2014 dan arah

kebijakan pembangunan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 sebagaimana

yang tertuang dalam rancangan awal RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun

2014.

Page 11: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Pendahuluan I - 7

Hubungan dan hierarki perencanaan pembangunan dapat dilihat

pada gambar berikut ini:

Gambar 1.1.

Hubungan RKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya.

Selain hal tersebut diatas, penyusunan RKPD Kabupaten

Temanggung Tahun 2014 juga mendasarkan pada perencanaan multi

sektoral di tingkat nasional antara lain Roadmap Percepatan Pencapaian

Tujuan Pembangunan Millenium (MDG’s) di Indonesia, Masterplan

Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI),

Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN PG) 2011-2015, dan

Masterplan Percepatan dan Percepatan Pengurangan Kemiskinan

Indonesia (MP3KI) serta Grand Design Reformasi Birokrasi tahun 2010-

2025.

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 juga disusun dengan

berpedoman pada dokumen perencanaan multi sektoral di tingkat

RPJP Nasional

Tingkat Nasional

RTRW Kab. Temanggung

2011-2031

RPJM Nasional

RPJPD Provinsi

RPJPD Kab. Temanggung 2005-2025

Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Tingkat Kabupaten Temanggung

Program Indikatif Kab Temanggung

Tahun 2014

Renstra SKPD Kab Temanggung

RKPD Kab Temanggung

Renja SKPD

RPJMD Prov. Jawa Tengah

Tingkat Desa

RPJM Desa se-Kabupaten Temanggung

Rencana Kerja Tahunan Desa

Perencanaan Multi Sektor

Perencanaan Multi Sektor

Page 12: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Pendahuluan I - 8

daerah yaitu Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten

Temanggung Tahun 2011-2031 serta dokumen perencanaan multi

sektoral di tingkat Provinsi Jawa Tengah antara lain Strategi

Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) Provinsi Jawa Tengah, RAD

MDG’s Provinsi Jawa Tengah tahun 2011-2015, dan dokumen

perencanaan lainnya.

1.5 Kaidah Pelaksanaan

1. RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 merupakan rencana kerja

Pemerintah Kabupaten Temanggung selama satu tahun di Tahun

2014 dengan mendasarkan potensi yang tersedia, prioritas, target dan

capaian yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan lainnya.

2. Berdasarkan pada Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 pasal 285 dan

Permendagri Nomor 32 Tahun 2012 pasal 3 ayat 2 pada lampiran I,

perubahan RKPD dapat dilaksanakan apabila hasil evaluasi

pelaksanaan dalam tahun berjalan menunjukkan adanya

ketidaksesuaian dengan perkembangan keadaan meliputi:

a. Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka

ekonomi daerah dan kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran

pembangunan, rencana program dan kegiatan daerah;

b. Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun anggaran

sebelumnya harus digunakan untuk tahun berjalan;

c. Keadaan darurat dan keadaan luar biasa sebagaimana ditetapkan

dalam peraturan perundang-undangan;

d. Pergeseran kegiatan antar SKPD, penghapusan kegiatan,

penambahan kegiatan baru/alternatif, penambahan atau

pengurangan target kinerja, serta perubahan lokasi dan kelompok

sasaran kegiatan.

1.6 Sistematika Penulisan

RKPD Tahun 2014 disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang penyusunan RKPD yang

meliputi pengertian secaran ringkas RKPD, Proses

penyusunan RKPD, maksud dan tujuan penyusunan,

landasan hukum penyusunan, hubungan RKPD dengan

dokumen perencanaan lainnya, Kaidah Pelaksanaan, dan

sistematika penulisan.

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD DAN KINERJA

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN

2012.

Page 13: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Pendahuluan I - 9

Memuat gambaran umum kondisi daerah, dan evaluasi kinerja

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah.

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN

KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH TAHUN 2014.

Memuat tentang arah kebijakan ekonomi daerah yang terdiri

dari kondisi ekonomi daerah serta tantangan dan prospek

perekonomian daerah, arah kebijakan keuangan daerah yang

terdiri dari proyeksi keuangan daerah dan kerangka

pendanaan serta arah kebijakan keuangan daerah.

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

TAHUN 2014.

Menjelaskan perumusan isu strategis, prioritas pembangunan

daerah, yang terdiri atas kebijakan umum, strategi, prioritas

pembangunan daerah tahun 2014 dan prioritas

pengembangan kewilayahan.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

TAHUN 2014.

Memuat perencanaan program dan kegiatan prioritas

pembangunan daerah tahun 2014 yang terdiri dari urusan

wajib dan urusan pilihan, indikator kinerja, target, satuan,

rencana anggaran maupun SKPD penanggungjawab.

BAB VI PENUTUP.

Page 14: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 1

BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN

RKPD DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2012

2.1. Gambaran Kondisi Umum Daerah

1. Aspek Geografi

a. Letak Geografis

Secara geografis, Kabupaten terletak di tengah-tengah

Provinsi Jawa Tengah dengan bentangan Utara ke Selatan

sepanjang 46,8 Km dan bentangan Timur ke Barat sepanjang 43

Km. Kabupaten Temanggung secara astronomis terletak di antara

110o23´-110o46´30 bujur Timur dan 7o14´-7o32´35 Selatan

dengan luas wilayah 870,65 km2 (87.065 Ha).

Kabupaten Temanggung di sebelah Utara berbatasan

dengan Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang. Di sebelah

Timur berbatasan dengan

Kabupaten Semarang dan

Kabupaten Magelang. Di

sebelah Selatan berbatasan

dengan Kabupaten

Magelang. Di sebelah Barat

berbatasan dengan

Kabupaten Wonosobo.

Wilayah Kabupaten

Temanggung secara

geoekonomis dilalui oleh 3

jalur pusat kegiatan

ekonomi, yaitu Semarang (77 Km), Yogyakarta (64 Km), dan

Purwokerto (134 Km).

Wilayah Kabupaten Temanggung termasuk dalam wilayah

DAS Progo-Opak (Sub DAS Progo Hulu) dan DAS Pemali Comal

(Sub DAS Bodri). Sesuai dengan keadaan wilayahnya, Kabupaten

Temanggung kaya akan mata air dan sungai, beberapa sungai

yang relatif besar antara lain sungai Legung, sungai Trocoh,

sungai Lutut, sungai Dawe, dan sungai Pupu yang semuanya

bermuara di laut Jawa. Sedangkan sungai Galeh, sungai Guntur,

sungai Deres, sungai Datar, sungai Bulu, sungai Gintung, sungai

Lungge, sungai Kuas, sungai Jambe, sungai Groboh, sungai

Tingal, dan sungai Murung setelah menyatu dengan sungai Progo

kemudian mengalir ke arah selatan dan bermuara di Samudra

Hindia.

Page 15: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 2

b. Pembagian Wilayah

Luas wilayah kabupaten Temanggung sebesar 87.065 m2.

Kecamatan Kandangan merupakan kecamatan terluas 7,836

(9%). Sedangkan kecamatan dengan luas terkecil adalah

Kecamatan Selopampang dengan luas 1,729 m2 (1,9%). Adapun

pembagian wilayah administrasi sebagai berikut :

Tabel II.1. Pembagian wilayah administrasi dan luas wilayah per

kecamatan

No KECAMATAN DESA KELURAHAN DUSUN LING

KUNGAN RW RT

LUAS WILAYAH

%

1 Parakan 14 2 53 22 75 314 2,223 2,55

2 Kledung 13 - 40 - 44 138 3,221 3,70

3 Bansari 13 - 43 - 45 176 2,254 2,59

4 B u l u 19 - 91 - 84 297 4,304 4,94

5 Temanggung 6 19 127 108 136 575 3,339 3,96

6 Tlogomulyo 12 - 50 - 44 151 2,484 2,72

7 Tembarak 13 - 72 - 60 216 2,683 3,08

8 Selopampang 12 - 41 - 52 129 1,729 1,99

9 Kranggan 12 1 108 6 96 253 5,761 6,62

10 Pringsurat 14 - 115 - 112 360 5,728 6,58

11 Kaloran 14 - 109 - 104 410 6,392 7,34

12 Kandangan 16 - 108 - 104 364 7,836 9,00

13 K e d u 14 - 108 - 108 402 3,496 4,02

14 Ngadirejo 19 1 95 3 112 395 5,331 6,12

15 J u m o 13 - 66 - 61 269 2,932 3,37

16 Gemawang 10 - 57 - 63 326 6,711 7,71

17 Candiroto 14 - 75 - 74 270 5,994 6,88

18 B e j e n 14 - 49 - 54 146 6,884 7,91

19 Tretep 11 - 29 - 27 134 3,365 3,86

20 Wonoboyo 13 - 57 - 55 195 4,398 5,05

Jumlah 266 23 1385 139 1510 5520 87.065 100

Sumber : Temanggung Dalam Angka Tahun 2013.

Pembagian wilayah administrasi menjadi 20 kecamatan

yang dilaksanakan sejak otonomi daerah pada tahun 2001,

merupakan pengembangan dari 13 kecamatan yang sudah ada.

Pengembangan wilayah administrasi tersebut bertujuan untuk

mengoptimalkan dan mendekatkan pelayanan pemerintah daerah

kepada masyarakat.

Pengembangan wilayah administrasi juga dilaksanakan

ditingkat desa/kelurahan, dimana dilaksanakan penetapan

perubahan desa menjadi kelurahan dari 8 kelurahan menjadi 23

kelurahan, sehingga saat ini wilayah Kabupaten Temanggung

Page 16: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 3

terbagi dalam 23 kelurahan, 266 desa, 1385 dusun,139

lingkungan, 1510 RW, 5520 RT.

c. Geomorfologi dan Topografi

Secara geomorfologi, Kabupaten Temanggung termasuk

kompleks, mulai dari dataran, perbukitan, pegunungan, lembah

dan gunung dengan sudut lereng antara 0%-70% (datar sampai

dengan sangat curam). Kemiringan lahan Kabupaten

Temanggung sebagaimana tersebut pada Tabel berikut:

Tabel II.2.

Kelas Kemiringan Lahan di Kabupaten Temanggung

Jenis Kemiringan

Lahan Luas Prosentase

Datar 0 – 2 % 968 Ha 1,17 %

Bergelombang 2 – 15 % 32.492 Ha 39,31 %

Curam 15 – 40 % 31.232 Ha 37,88 %

Sangat Curam > 40 % 17.983 Ha 21.64%

Sumber : Temanggung Dalam Angka Tahun 2013

Dengan kelas kemiringan dan kondisi wilayah yang

berupa cekungan dikelilingi pegunungan, Kabupaten

Temanggung menjadi salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang

rawan mengalami bencana alam terutama tanah longsor, angin

puting beliung maupun bencana alam yang diakibatkan oleh

perilaku vulkanologi Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro.

Permukaan wilayah Kabupaten Temanggung termasuk

dataran tinggi. Pola topografi wilayah secara umum mirip sebuah

cekungan raksasa yang terbuka di bagian Tenggara, di bagian

Selatan dan Barat dibatasi oleh 2 buah gunung yaitu Gunung

Sumbing (3.340 m dpl) dan Gunung Sindoro (3.115 m dpl).

Di bagian Utara dibatasi oleh sebuah pegunungan kecil yang membujur dari Timur Laut kearah Tenggara. Dengan

topografi semacam itu, wilayah Kabupaten Temanggung memililki permukaan yang sangat beragam ditinjau dari ketinggian dan

luas wilayah/kawasan. Sebagian besar wilayah Kabupaten Temanggung berada pada ketinggian 500 – 1.450 meter di atas permukaan laut, luasan areal ini merupakan daerah lereng

Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing yang terhampar dari sisi Selatan, Barat sampai dengan Utara wilayah.

Page 17: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 4

d. Jenis Tanah Jenis tanah di wilayah Kabupaten Temanggung adalah

sebagai berikut:

1) Latosol coklat seluas 26.563,47 Ha (32,13%) membentang di

tengah-tengah wilayah Kabupaten Temanggung dari arah

barat laut ke tenggara

2) Latosol coklat kemerahan seluas 7.879,93 Ha (9,53%)

membentang sebagian besar di bagian timur – tenggara

3) Latosol merah kekuningan seluas 29.209,08 Ha (35,33%)

membentang di bagian timur dan barat

4) Regosol seluas 16.873,97 Ha (20,14%) membentang sebagian

di sekitar kali Progo dan lereng-lereng terjal

5) Andosol seluas 2.149,55 Ha (2,60%) membentang di aluvial

antar bukit

Penggunaan lahan tanah di Kabupaten Temanggung

dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel II.3.

Penggunaan Lahan Tanah di Kabupaten Temanggung

Kecamatan Lahan Sawah

(Ha)

Lahan Bukan

Sawah (Ha) Jumlah (Ha)

Parakan 1,223 1,000 2,223

Kledung 247 2,974 3,221

Bansari 619 1,635 2,254

Bulu 1,364 2,940 4,304

Temanggung 1,890 1,449 3,339

Tlogomulyo 385 2,099 2,484

Tembarak 752 1,932 2,684

Selopampang 790 939 1,729

Kranggan 1,425 4,336 5,761

Pringsurat 639 5,088 5,727

Kaloran 1,436 4,956 6,392

Kandangan 1,516 6,320 7,836

Kedu 2,190 1,306 3,496

Ngadirejo 1,505 3,826 5,331

Jumo 1,278 1,654 2,932

Gemawang 643 6,068 6,711

Candiroto 1,195 4,799 5,994

Bejen 678 6,206 6,884

Tretep 57 3,308 3,365

Wonoboyo 802 3,596 4,398

Jumlah 20,634 66,431 87,065

Sumber : Temanggung Dalam Angka Tahun 2013

Penggunaan lahan tanah seluas 87.065 Ha di Kabupaten

Temanggung adalah terbagi dalam 2 (dua) klasifikasi yaitu :

sawah dan bukan sawah. Penggunaan lahan untuk sawah

Page 18: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 5

adalah berupa sawah irigasi dan sawah tadah hujan. Sedangkan

penggunaan lahan bukan sawah adalah berupa bangunan,

tegal/huma, kolam/empang, hutan negara/rakyat, perkebunan

negara/swasta, dan untuk lahan lainnya. Pengunaan lahan

untuk sawah relatif lebih kecil daripada lahan bukan sawah.

Untuk Tahun 2012, penggunaan lahan tanah seluas

87.065 Ha di Kabupaten Temanggung adalah untuk sawah seluas

20.634 Ha dan bukan sawah seluas 66.431 Ha. Pengunaan

lahan tanah untuk sawah adalah berupa sawah irigasi seluas

19.693 Ha dan sawah tadah hujan seluas 941 Ha.

Sedangkan penggunaan lahan tanah bukan sawah adalah

berupa lahan untuk bangunan seluas 9.274 Ha, tegal/huma

seluas 28.093 Ha, kolam/empang seluas 31 Ha, hutan

negara/rakyat seluas 16.117 Ha, perkebunan negara/swasta

seluas 10.816 Ha dan untuk lahan lainnya seluas 2.100 Ha.

Penggunaan lahan tanah untuk Tahun 2012 dan rincian

penggunaanya dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:

Tabel II.4.

Luas Penggunaan Lahan Sawah Menurut Jenis Pengairan (Ha)

Kecamatan Pengairan

Teknis

Pengairan

Setengah

Teknis

Pengairan

Sederhana

PU

Pengairan

Sederhana

Non PU

Tadah

Hujan Jumlah

Parakan 417 637 75 91 3 1,223

Kledung - 17 100 130 - 247

Bansari - 396 113 - 110 619

Bulu 170 588 546 - 60 1,364

Temanggung 684 530 164 511 1 1,890

Tlogomulyo - 268 103 14 - 385

Tembarak 292 302 93 65 - 752

Selopampang 372 301 - 96 21 790

Kranggan 512 142 80 682 9 1,425

Pringsurat 284 111 37 63 144 639

Kaloran 197 889 277 - 73 1,436

Kandangan 188 232 346 532 218 1,516

Kedu 1,162 931 59 36 2 2,190

Ngadirejo 164 966 375 - - 1,505

Jumo 199 861 190 - 28 1,278

Gemawang - 198 248 73 124 643

Candiroto - 965 24 178 28 1,195

Bejen - - 30 533 115 678

Tretep - 47 - 10 - 57

Wonoboyo - 157 129 511 5 802

Jumlah 4,641 8,538 2,989 3,525 941 20,634

Sumber : Temanggung Dalam Angka Tahun 2013

Page 19: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 6

Gambar 1.1

Prosentase Luas Penggunaan Lahan Sawah Menurut Jenis Pengairan

Tabel II.5. Luas Penggunaan Lahan Bukan Sawah (Ha)

Kecamatan Lahan Untuk

Bangunan

Tegal/ Huma

Kolam/ Empang

Hutan Negara/ Rakyat

Perkebunan Negara/ Swasta

Lahan Lainnya

Jumlah

Parakan 313 473 1 135 16 62 1,000

Kledung 138 2,124 - 680 - 32 2,974

Bansari 134 826 - 647 27 1 1,535

Bulu 372 2,095 3 411 - 59 2,940

Temanggung 847 315 7 14 9 257 1,449

Tlogomulyo 239 1,615 1 190 - 54 2,099

Tembarak 290 906 2 640 62 32 1,932

Selopampang 214 561 3 115 29 17 939

Kranggan 797 2,490 - - 697 352 4,336

Pringsurat 1,177 1,770 - 590 1,375 176 5,088

Kaloran 689 2,560 - 22 1,590 95 4,956

Kandangan 994 1,528 - 727 2,629 442 6,320

Kedu 492 446 12 50 230 76 1,306

Ngadirejo 313 1,270 - 2,174 14 55 3,826

Jumo 365 125 - 325 791 48 1,654

Gemawang 451 1,763 - 1,544 2,190 120 6,068

Candiroto 447 1,944 - 2,308 - 100 4,799

Bejen 509 1,653 - 3,547 439 58 6,206

Tretep 188 2,204 - 887 - 29 3,308

Wonoboyo 305 1,425 2 111 718 35 2,596

Jumlah 9,274 28,093 31 16,117 10,816 2,100 66,431

Prosentase 13.96% 42.29% 0.05% 24.26% 16.28% 3.16% 100%

Sumber : Temanggung Dalam Angka Tahun 2013

22.490%

41.380%

14.490%

17.080%

4.560%

Pengairan Teknis

Pengairan Setengah Teknis

Pengairan Sederhana PU

Pengairan Sederhana Non PU

Tadah Hujan

Page 20: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 7

Gambar 1.2 Prosentase Luas Penggunaan Lahan Bukan Sawah

e. Keadaan Iklim

Kabupaten Temanggung memiliki sifat iklim tropis dengan

dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Suhu

terendah 24oC dan suhu tertinggi 30oC. Curah hujan di wilayah

Kabupaten Temanggung relatif tidak merata.

Hal ini terlihat dari curah hujan di bagian Timur wilayah

Kabupaten Temanggung (Kecamatan Kandangan dan

Pringsurat) lebih tinggi dibandingkan dengan kecamatan

lainnya, demikian pula dengan waktu musim hujannya yang

lebih lama. Curah hujan rata-rata 2.163 mm/tahun dengan

curah hujan terendah 1.000 mm dan curah hujan tertinggi

3.100 mm.

Wilayah Kabupaten Temanggung pada umumnya berhawa

dingin, terutama di daerah Kecamatan Tretep, Kecamatan Bulu,

Kecamatan Tembarak, Kecamatan Ngadirejo dan Kecamatan

Candiroto.

f. Jumlah Bangunan Rumah

Pada Tahun 2012, jumlah bangunan rumah di Kabupaten

Temanggung sejumlah 193.685 unit, tersebar di 20 kecamatan

dengan jumlah hunian terbanyak di kecamatan Temanggung

dan paling sedikit di kecamatan Selopampang.

Apabila dibandingkan dengan data tahun sebelumnya,

maka telah terjadi peningkatan jumlah bangunan rumah yang

menggambarkan terjadi peningkatan kemampuan dalam

penyediaan kebutuhan rumah oleh masyarakat dan terjadi

peningkatan kualitas bangunan rumah yang ditunjukkan oleh

pergeseran jumlah bangunan berdasarkan klasifikasi type

rumah.

9,274

28,093

31

15,017

10,816

2,100 Lahan untuk bangunan

Tegal/Huma

Kolam/Empang

Hutan Negara/Rakyat

Perkebunan Negara/Swasta

Lahan lainnya

Page 21: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 8

Adapun rincian jumlah bangunan rumah di Tahun 2012

menurut typenya di masing-masing wilayah kecamatan beserta

perbandingan dengan tahun sebelumnya dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel II.6.

Jumlah Bangunan Rumah

KECAMATAN Rumah Tinggal menurut Type

(unit) Jumlah

(UNIT) A B C

1. Parakan 5 594 5 958 2 201 13 753

2. Kledung 1 336 4 129 1 746 7 211

3. Bansari 1 796 2 991 1 298 6 085

4. B u l u 7 383 3 373 1 746 12 502

5. Temanggung 11 233 7 144 1 699 20 076

6. Tlogomulyo 1 731 2 963 2 890 7 584

7. Tembarak 2 889 3 111 1 009 7 009

8. Selopampang 1 130 2 324 1 202 4 656

9. Kranggan 4 370 5 838 2 146 12 354

10. Pringsurat 4 296 5 938 2 604 12 838

11. Kaloran 3 736 4 553 3 300 11 589

12. Kandangan 3 999 4 814 2 334 11 147

13. K e d u 3 999 7 976 2 658 14 633

14. Ngadirejo 3 484 6 098 3 692 13 274

15. J u m o 2 032 3 373 2 253 7 658

16. Gemawang 1 921 3 143 2 188 7 252

17. Candiroto 3 028 3 415 1 968 8 411

18. Bejen 1 958 2 758 1 134 5 850

19. Tretep 1 145 2 785 990 4 920

20. Wonoboyo 1 517 2 889 2 074 6 480

Jumlah Tahun 2012 68 577 85 573 41 132 195 282

Jumlah Tahun 2011 66 029 85 813 41 843 193 685

Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kab. Temanggung

2. Aspek Demografi

a. Jumlah Penduduk

Penduduk Kabupaten Temanggung pada tahun 2012

sejumlah 733.418 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki

50,15% (367.807 jiwa) dan perempuan 49.85% (365.611 jiwa).

Kepadatan penduduk rata-rata 842 jiwa/km2 dengan

persebaran penduduk relatif merata, dimana jumlah penduduk

terbanyak dan terpadat berada di wilayah Kecamatan

Temanggung, jumlah penduduk paling sedikit di kecamatan

Selopampang dan kepadatan penduduk terkecil di kecamatan

Bejen.

Page 22: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 9

Tabel II.7. Distribusi Penduduk dan Tingkat Kepadatan Menurut Kecamatan

NO KECAMATAN JUMLAH

PENDUDUK

LUAS

WILAYAH

KEPADATAN

1 Temanggung 78 938 33,39 2 364

2 Parakan 50 698 22,23 2 281

3 K e d u 55 368 34,96 1 584

4 Tembarak 28 778 26,84 1 072

5 Bulu 45 829 43,04 1 065

6 Selopampang 18 258 17,29 1 056

7 Bansari 22 129 22,53 982

8 Ngadirejo 51 774 53,31 971

9 J u m o 28 144 29,32 960

10 Tlogomulyo 22 072 24,84 889

11 Pringsurat 48 087 57,27 840

12 Kranggan 44 842 57,61 778

13 Kledung 24 770 32,21 769

14 Kaloran 40 717 63,92 637

15 Kandangan 47 670 78,36 608

16 Tretep 19 632 33,65 583

17 Wonoboyo 24 353 43,98 554

18 Candiroto 30 327 59,94 506

19 Gemawang 31 570 67,11 470

20 B e j e n 19 462 68,84 283

Jumlah 733 418 870,65 842

Sumber :Temanggung dalam Angka Tahun 2012, diolah

Selama periode 2008-2012, pertumbuhan penduduk

Kabupaten Temanggung masih fluktuatif atau dapat dikatakan

kalau belum memiliki trend yang menurun setiap tahunnya

dengan kisaran angka pertumbuhan selama 5 (lima) tahun

terakhir rata-rata dibawah 1%.

Tabel II.8.

Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Temanggung Tahun 2008-2012

TAHUN Jumlah (orang) Pertumbuhan

2008

2009

2010 2011

2012

716 295

722.087

721.679 727.184

733.418

0,98 %

0,81 %

-0,06 % 0,83 %

0,85 %

Sumber : BPS Kabupaten Temanggung

Penurunan jumlah penduduk di Tahun 2010 jika

dibandingkan dengan tahun sebelumnya adalah sebagai akibat

dari pelaksanaan sensus penduduk yang dilakukan oleh BPS.

Penurunan jumlah penduduk tersebut dikarenakan antara lain

oleh penghapusan identitas penduduk yang sudah meninggal

dan penghapusan sebagai akibat proses pindah/mutasi

kependudukan yang selama ini tidak dilaporkan.

Page 23: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 10

b. Tingkat Pendidikan

Selama periode 2008-2012, terjadi peningkatan jumlah

penduduk yang tamat SD, SLTP, SLTA, Diploma dan Sarjana.

Hal tersebut menggambarkan adanya peningkatan kesadaran

dan kemampuan masyarakat dalam meningkatkan derajat

pendidikannya. Di satu sisi jumlah penduduk yang tidak tamat

SD juga meningkat, hal ini dikarenakan masih tingginya laju

pertumbuhan penduduk.

Tabel II.9. Jumlah Penduduk Usia 5 Tahun ke atas

Menurut Tingkat Pendidikan (orang) Tahun 2008-2012

No

Kategori 2008 2009 2010 2011 2012

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Tidak Tamat SD

Tamat SD/Sederajat

Tamat SLTP/Sederajat

Tamat SLTA/Sederajat

Tamat Diploma

Tamat Sarjana

188.165

280.508

92.995

60.356

6.517

14.764

186.945

284.627

96.695

62.732

6.582

15.066

161.110

282.488

114.287

70.289

9.716

11.450

163.483

286.717

115.983

71.363

9.885

11.621

166.858

292.636

118.377

72.836

10.089

11.861

Sumber : Temanggung Dalam Angka 2013

c. Distribusi Penduduk berdasarkan Jenis Pekerjaan

Sebagai daerah agraris maka sebagian besar penduduk

Kabupaten Temanggung (kurang lebih 53%) mempunyai mata

pencaharian atau jenis pekerjaan pada bidang pertanian. Jenis

pekerjaan lainnya adalah pada bidang industri, bangunan,

perdagangan, pengangkutan, jasa, dan bidang lainnya. Selama

2 (dua) tahun terakhir, terjadi penurunan prosentase pekerja di

sektor pertanian. Pengurangan prosentase tersebut

menyebabkan peningkatan di sektor yang lain terutama di

sektor industri dan sektor perdagangan. Selama periode 2008-

2012 distribusi mata pencaharian penduduk usia 10 tahun

keatas adalah sebagaimana tabel berikut ini:

Page 24: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 11

Tabel II.10. Distribusi Penduduk Usia 10 tahun Keatas menurut Jenis

Pekerjaan / mata pencaharian Tahun 2008-2012

No Mata

Pencaharian

2008 2009 2010 2011 2012

trend

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

1 Pertanian 249,749 61.35 252,641 61.35 205,281 53.01 208.281 53.00 213.910 53,00 -

2 Industri 30,499 7.49 30,850 7.49 41,047 10.60 41,656 10.60 42.782 10,60 +

3 Bangunan 13,793 3.39 13,954 3.39 20,523 5.30 20,828 5.30 21.390 5.30 +

4 Perdagangan 51,415 12.63 52,014 12.63 61,569 15.90 62,484 15.90 64.171 15.90 +

5 Pengangkutan 10,271 2.52 10,391 2.52 10,455 2.70 10,611 2.70 10.898 2.70 +

6 Jasa 43,271 10.63 43,776 10.63 42,208 10.90 42,835 10.90 43.995 10.90 -

7 Lain-lain 8,099 1.99 8,190 1.99 6,194 1.60 6,288 1.60 6.457 1.60 +

Jumlah 407,097 100% 411,816 100% 387,277 100% 392,983 100% 220.367 100%

Sumber : Temanggung Dalam Angka 2013

d. Struktur Penduduk

Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di Kabupaten

Temanggung hampir berimbang yaitu laki-laki 367.807 jiwa

dan perempuan 365.611 jiwa.

Gambaran struktur penduduk Kabupaten Temanggung tahun

2012 adalah sebagai berikut:

Tabel II.11.

Jumlah Penduduk Menurut Usia per Jenis Kelamin

SumberS

Sumber : Temanggung Dalam Angka 2013

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah Prosentase

0 - 4 30.598 30.163 60.761 8.28%

5 - 9 29.421 29,483 58.904 8.03%

10 - 14 30.132 30.019 60.151 8.20%

15 – 19 31.017 26.889 57.906 7.90%

20 - 24 25.848 24.255 50.103 6.83%

25 - 29 23.910 26.371 50.281 6.86%

30 - 34 28.095 28.811 56.906 7.76%

35 - 39 29.015 28.266 57.281 7.81%

40 - 44 28.619 30.026 58.645 8.00%

45 - 49 28.224 26.672 54.896 7.48%

50 - 54 25.771 22.157 47.928 6.53%

55 - 59 21.943 16.768 38.711 5.28%

60 - 64 13.369 11.431 24.800 3.38%

65 + 27.505 28.640 56.145 7.66%

jumlah 367.807 365.611 733.418

Page 25: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 12

2.2. Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah

Evaluasi terhadap capaian kinerja pembangunan terdiri dari

Evaluasi Capaian Kinerja Agregat Daerah dan Evaluasi Capaian

Kinerja Urusan (sektoral).

Evaluasi terhadap capaian kinerja Agregat Daerah di

kabupaten Temanggung dengan mengunakan 6 (enam) indikator

antara lain :

a. Ekonomi Makro Daerah (Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),

PDRB perkapita, pertumbuhan ekonomi, dan laju inflansi);

b. Kesejahteraan masyarakat (angka harapan hidup, angka melek

huruf, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran riil masyarakat);

c. Indikator penanganan kemiskinan;

d. Pengurangan pengangguran, peningkatan kesempatan kerja, dan

laju pertumbuhan penduduk;

e. Penanganan lahan krtis dan terwujudnya ruang terbuka hijau

(RTH);

f. Indikator Pembanguan Lainnya (Indek Pembangunan Gender dan

Indek Pemberdayaan Gender).

Evaluasi Capaian Kinerja Urusan (sektoral) yang dibagi

menjadi dua yaitu Urusan Wajib (pendidikan, kesehatan, pekerjaan

umum, Lingkungan Hidup,pertanahan, kependudukan dan catatan

sipil, pemberdayaan permpuan dan perlindungan anak, koperasi dan

UMKM,Otonomi Daerah dan pemerintahah umum,ketahanan

pangan,Pemberdayaan masyarakat) dan Urusan Pilihan (pertanian,

perikanan, kehutanan, pariwisata, perdagangan, perindustrian )

1. Evaluasi terhadap capaian kinerja Agregat Daerah

Adapun Evaluasi terhadap capaian kinerja Agregat Daerah

dapat dideskripsikan sebagai berikut :

a. Indikator Ekonomi Makro Daerah

Indikator ekonomi makro di Kabupaten Temanggung

selama 5 tahun terakhir meliputi PDRB, PDRB perkapita,

pertumbuhan ekonomi, dan inflasi.

1) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Perkembangan indikator ekonomi makro di Kabupaten

Temanggung tidak terlepas dari kondisi pertumbuhan

ekonomi nasional. Perubahan kondisi ekonomi yang terjadi

dalam skala nasional sangat berpengaruh terhadap

perkembangan ekonomi di daerah. Salah satu indikator

ekonomi makro daerah adalah PDRB.

Page 26: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 13

Selama periode 2008-2012, Perkembangan PDRB

Kabupaten Temanggung dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel II.13 Perkembangan PDRB Kabupaten Temanggung

Tahun 2008-2012

Tahun

PDRB

Atas Dasar Harga Berlaku

PDRB

Atas Dasar Harga Konstan

Jutaan

Rupiah

Perkemba

ngan (%)

Jutaan

Rupiah

Perkemba

ngan (%)

2008

2009

2010

2011

2012*)

4.125.938,97

4.502.652,25

5.069.020,30

5.603.983,71

6.237.540,37

248,13

270,79

304,85

337,02

222,25

2.219.155,63

2.309.841,53

2.409.386,40

2.521.439,02

2.648.135,24

133,46

138,91

144,90

151,64

235,54

Sumber : Buku PDRB Kab. Temanggung Tahun 2012 Catatan : *) : data sementara BPS (belum rekonsiliasi) Tahun dasar = tahun 2000 = 1.662.794,54 juta rupiah

Tabel tersebut di atas menunjukkan adanya

peningkatan PDRB atas dasar harga berlaku pada setiap

tahun. Pada tahun 2012 PDRB Kabupaten Temanggung

telah mencapai nilai sementara 6.237.540,37 juta rupiah,

mengalami kenaikan sebesar 633.556,66 juta rupiah

dibandingkan tahun 2011. Apabila dibandingkan dengan

tahun 2008 maka selama kurun waktu pelaksanaan RPJMD

Kabupaten Temanggung Tahun 2008-2013, PDRB atas dasar

harga berlaku mengalami kenaikan 1,51 kali, sedangkan

atas dasar harga konstan mengalami kenaikan 1,19 kali.

2) PDRB Perkapita

Indikator lain yang dapat digunakan sebagai tolok

ukur keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah

adalah nilai PDRB perkapita. Secara konsepsional PDRB

perkapita merupakan hasil bagi antara nilai nominal PDRB

dengan jumlah Penduduk pertengahan tahun. Dengan

demikian, PDRB perkapita hanya merupakan nilai rata-rata

pendapatan dari hasil seluruh sektor produksi dan tidak

menggambarkan rata-rata pendapatan masyarakat secara

riil.

Page 27: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 14

Perkembangan PDRB per kapita Kabupaten

Temanggung dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel II.14 Perkembangan PDRB Perkapita

Tahun

PDRB Perkapita

Atas Dasar Harga Berlaku

PDRB Perkapita

Atas Dasar Harga Konstan

Jutaan

Rupiah

Pertumbuhan (%)

Jutaan

Rupiah

Pertumbuhan (%)

2008

2009

2010

2011

2012*)

5.882.693,67

6.385.490,85

7.154.116,04

7.847.119,79

8.536.156,26

12,29

8,25

12,04

9,69

8,78

3.164.034,37

3.275.729,76

3.400.456,74

3.530.708,70

3.624.008,16

2,73

3,25

3,81

3,83

2,64

Sumber : BPS Kabupaten Temanggung Catatan : *) : data sementara BPS

Selanjutnya dari tabel tersebut di atas dapat dilihat

bahwa perkembangan PDRB per kapita atas dasar harga

berlaku dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan.

Tahun 2008 PDRB per kapita masih sebesar 5.882.693,67

juta rupiah dan tahun 2012 menjadi 8.536.156,26 juta

rupiah atau naik rata-rata 9,02% pertahun. PDRB per

kapita atas dasar harga konstan pada tahun 2008 sebesar

3.164.034,37 juta rupiah dan pada tahun 2012 menjadi

3.624.008,16 juta rupiah atau mengalami kenaikan rata-rata

2,91% per tahun.

Capaian PDRB per kapita Kabupaten Temanggung

tersebut masih jauh dibawah PDRB per kapita Jawa Tengah

yang sebesar 13.593.566.60 rupiah dan PDB per kapita

Nasional yang besarnya 28.188.005,29 rupiah namun

setidaknya sudah dapat menggambarkan adanya

peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat Kabupaten

Temanggung.

3) Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi daerah juga merupakan salah

satu indikator makro ekonomi daerah. Pertumbuhan

ekonomi Kabupaten Temanggung selama periode 2008-2012

mengalami fluktuasi antara 3,54 s.d 5,02 persen.

Berdasarkan tabel tersebut dibawah ini, ekonomi

Kabupaten Temanggung tahun 2011 tumbuh sebesar 4,65

persen, lebih tinggi dibandingkan tahun 2010 yang tumbuh

sebesar 4,31 persen. Adapun untuk tahun 2012

pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02 persen.

Page 28: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 15

Tabel II.15 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Temanggung

Tahun

Pertumbuhan Ekonomi (%)

Temanggung Jawa Tengah

2008 3,54 5,46

2009

2010

2011

2012*)

4,09

4,31

4,65

5,02

4,71

5,84

6,01

****

Sumber : BPS Kabupaten Temanggung *) data sementara

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Temanggung

selama 5 tahun terakhir juga selalu berada dibawah

pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah, sehingga

masih memerlukan upaya yang keras untuk setidaknya

berada di level pertumbuhan ekonomi yang sama dengan

Provinsi Jawa Tengah

Gambar 1.6

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Temanggung

Pertumbuhan ekonomi daerah pada tahun 2011

dipengaruhi adanya pertumbuhan yang cukup signifikan

pada beberapa sektor PDRB diantaranya sektor

pengangkutan dan komunikasi dan jasa-jasa sebagaimana

tabel berikut:

3.54 4.09 4.31

4.65 5.02

5.61 5.14

5.84 6.01

6.01

0

2

4

6

8

10

12

2008 2009 2010 2011 2012

Temanggung Jateng

Page 29: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 16

Tabel II.16. Laju Pertumbuhan Sektor-sektor PDRB

SEKTOR Tahun

2008 2009 2010 2011 2012*)

1. Pertanian -1,07 6,14 3,66 0,70 5,11

2. Pertambangan dan Penggalian 5,38 0,38 -5,76 -6,58 -9,44

3. Industri Pengolahan 3,89 2,03 3,78 6,28 4,36

4. Listrik dan Air Bersih 6,62 4,35 8,86 5,76 9,14

5. Bangunan 5,57 2,91 2,80 5,31 8,21

6. Perdagangan, Hotel dan RM 4,58 3,72 3,74 4,74 4,50

7. Pengangkutan dan Komunikasi 5,87 4,26 6,20 9,72 4,92

8. Keuangan,Persewaan &Jasa

Perush

4,38 3,66 4,10 7,37 5,41

9. Jasa-jasa 10,03 3,81 7,29 8,18 5,61

Sumber : Buku PDRB Kab Temanggung Tahun 2012 Catatan*) : data sementara (belum rekonsiliasi)

Berdasarkan tabel diatas maka pertumbuhan sektor-

sektor yang cukup signifikan di atas 6 persen pada tahun

2012 adalah sektor listrik dan air bersih 9,14%, dan

bangunan 8,21%. Di sisi lain pada sektor-sektor yang cukup

dominan seperti industri pengolahan, perdagangan hotel dan

rumah makan pertumbuhannya dibawah 5 persen.

Sementara sektor pertanian sebagai sektor yang paling

dominan tumbuh di atas 5 persen atau sebesar 5,11%.

Tabel II.17 Struktur PDRB Kabupaten Temanggung

Tahun 2008-2012

Sektor TAHUN (%)

2008 2009 2010 2011 2012*)

1. Pertanian 30,82 31,86 33,11 32,75 32,38

2. Pertambangan/penggalian 1,19 1,16 1,05 0,96 0,87

3. Industri Pengolahan 19,11 18,45 17,68 17,26 17,50

4. Listrik dan air bersih 1,04 1,04 1,05 1,05 1,05

5. Bangunan 5,81 5,77 5,60 5,52 5,91

6. Perdagangan, hotel & rumah

makan

16,78 16,74 16,65 16,63 16,53

7. Pengangkutan dan komunikasi 5,67 5,48 5,23 5,28 5,12

8. Lembaga Keuangan 4,25 4,16 4,11 4,23 4,42

9. Jasa-jasa 15,33 15,34 15,52 16,32 16,22

Jumlah (%) 100 100 100 100 100

Sumber : Buku PDRB Kabupaten Temanggung Tahun 2012 Catatan*) : data sementara (belum rekonsiliasi)

Perkembangan struktur perekonomian daerah 5 (lima)

tahun terakhir, dengan menggunakan struktur PDRB Tahun

2012 dapat diketahui bahwa struktur perekonomian di

Kabupaten Temanggung masih didominasi oleh sektor

pertanian dengan proporsi sebesar 32,38 persen, diikuti oleh

sektor industri pengolahan mencapai 17,50 persen, sektor

perdagangan, hotel dan rumah makan 16,53 persen, dan

sektor jasa-jasa sebesar 16,22 persen.

Page 30: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 17

Sektor-sektor tersebut yang selama ini dominan di

perekonomian Kabupaten Temanggung. Namun demikian

kontribusi sektor-sektor tersebut terhadap pembentukan

PDRB yang besar adalah sektor pertanian yaitu sebesar

32,38 persen, sedangkan yang lain relatif kecil yaitu listrik

dan air bersih 1,05 persen.

Kontribusi sektor pertanian yang termasuk besar

didukung sebagian besar penduduk di Kabupaten

Temanggung, sebagaimana tersebut dalam Buku

Temanggung Dalam Angka Tahun 2012 bahwa penduduk

usia 10 tahun ke atas yang bekerja di sektor pertanian

sebesar 53,00% atau sejumlah 213.910 orang dari 403.603

orang.

Gambar 1.8

Struktur PDRB Kabupaten Temanggung Tahun 2011

4) Laju Inflasi

Laju inflasi menunjukkan perkembangan indeks harga

konsumen atau mencerminkan kestabilan nilai tukar rupiah.

Perkembangan inflasi di Kabupaten Temanggung sangat

dipengaruhi berbagai faktor eksternal di luar kendali

Pemerintah Daerah. Perkembangan harga barang dan jasa

di Kota Temanggung tidak terlepas dari kondisi

perkembangan harga di tingkat nasional maupun regional.

Selama periode 2008-2012, perkembangan laju inflasi

di Kabupaten Temanggung tercatat sebagai berikut:

32.75

0.96

17.26

1.05

5.52

16.63

5.28

4.23

16.32

Pertanian Pertambangan dan Penggalian

Industri Pengolahan Listrik dan Air Bersih

Bangunan Perdagangan, Hotel dan RM

Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

Jasa-Jasa

Page 31: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 18

Tabel II.18 Perkembangan Laju Inflasi

Tahun Temanggung Jawa Tengah Nasional

2008

2009

2010

2011

2012

12,36

4,16

7,35

2,42

4,73

9,55

3,32

6,88

2,68

4,24

11,06

2,78

6,96

3,79

4,30

Sumber : Buku Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Kota Temanggung Tahun 2013

Upaya untuk menekan angka inflasi agar tidak

menembus angka 2 digit pada tahun 2012 kembali bisa

terwujud, tercapai 4,73%. Angka inflasi Kabupaten

Temanggung tahun 2012 lebih rendah dari angka inflasi

yang ditargetkan dalam agregat daerah yaitu 7%.

Pada Tahun 2011 dibandingkan dengan inflasi Jawa

Tengah dengan nilai sebesar 2,68% dan inflasi nasional

sebesar 3,79% maka angka inflasi Temanggung masih lebih

rendah. Sedangkan untuk Tahun 2012, diperoleh angka

inflasi di Kabupaten Temanggung sebesar 4,73% atau

kembali berhasil menekan inflasi untuk tidak menembus 2

digit, Namun di tahun 2012, jika dibandingkan dengan

inflasi provinsi dan nasional maka angka inflasi di

Kabupaten Temanggung masih lebih tinggi.

b. Indikator Kesejahteraan Masyarakat

Indikasi peningkatan kesejahteraan masyarakat sebagai

barometer keberhasilan dapat dilihat dari kualitas Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Indeks

(HDI), yang meliputi angka harapan hidup, angka melek huruf,

rata-rata lama sekolah dan rata-rata pengeluaran riil per kapita.

IPM mengukur pencapaian rata-rata sebuah negara

dalam 3 dimensi dasar pembangunan manusia:

1) Hidup yang sehat dan panjang umur yang diukur dengan

harapan hidup saat kelahiran.

2) Pengetahuan yang diukur dengan angka tingkat baca tulis

pada orang dewasa (bobotnya dua per tiga) dan kombinasi

pendidikan dasar , menengah , atas gross enrollment ratio

(bobot satu per tiga).

3) standard kehidupan yang layak diukur dengan logaritma

natural dari produk domestik bruto per kapita dalam paritasi

daya beli.

Page 32: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 19

Menurut UNDP, hasil IPM berkisar antara 0 sampai

dengan 100. Berdasarkan IPM, maka suatu wilayah dapat

dimasukkan ke dalam beberapa kategori/kelas pembangunan

manusia (skala internasional). Daerah dengan nilai IPM kurang

dari 50 termasuk kelas pembangunan manusianya rendah.

Daerah dengan nilai IPM 50-65,99 termasuk kelas

pembangunan manusia menengah ke bawah. Daerah dengan

nilai IPM 66-80 termasuk kelas pembangunan manusian

menengah ke atas. Daerah dengan nilai IPM di atas 80

termasuk kelas pembangunan manusia tinggi.

Adapun Nilai IPM dan perkembangannya di Kabupaten

Temanggung adalah sebagaimana berikut:

Tabel II.19. Perkembangan IPM Kabupaten Temanggung

No Variabel IPM 2007 2008 2009 2010 2011

Indeks Pembangunan Manusia 73.08 73.43 71,8 74,11 74,47

1. Angka Harapan Hidup (AHH)/Th 72,16 72.32 72,43 72,54 72,66

2. Angka Melek Huruf (%) 95.93 95,93 95,94 95,94 95,96

3. Rata-rata lama sekolah (th) 6,70 6,70 6,86 7,01 7,09

4. Pengeluaran riil per kapita (Rp) 627,370 630,820 633,900 635,010 638,120

Sumber : Buku ASPM Kabupaten TemanggungTahun 2012

Pencapaian Nilai IPM Kabupaten Temanggung tahun 2011

sebesar 74,47 sehingga Kabupaten Temanggung masuk menjadi

kategori/kelas pembangunan manusia menengah

keatas.Adapun unsur pembentuk IPM adalah sebagaimana

berikut:

1) Angka Harapan Hidup;

Pada tahun 2011 angka harapan hidup ( AHH ) di Kabupaten

Temanggung telah mencapai 72,66, perolehan angka ini

merupakan terjemahan dari Life Expectancy at Birth. yaitu

rata-rata jumlah tahun hidup yang dijalani seseorang sejak

lahir hingga akhir hayat. Lama hidup seseorang tidak

terlepas dari tingkat kesehatan yang bersangkutan, antara

lain dipengaruhi oleh asupan gizi yang baik, tingkat

kepedulian dan perawatan terhadap kesehatan. Sehingga

angka harapan hidup yang tinggi menunjukkan keberhasilan

pembangunan.

Page 33: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 20

2) Angka Melek Huruf;

Capaian angka melek huruf dikabupaten Temanggung yaitu

95,96. Hal ini merupakan tolok ukur pendidikan dalam

skala makro yang berdasarkan pada kemampuan membaca

dan menulis penduduk. Tingkat melek huruf dihitung dari

persentase populasi dewasa yang bisa menulis dan

membaca.

Melek huruf atau melek aksara adalah kemampuan untuk

mengidentifikasi, mengerti, menerjemahkan, membuat,

mengkomunikasikan dan mengolah isi dari rangkaian teks

yang terdapat pada bahan-bahan cetak dan tulisan yang

berkaitan dengan berbagai situasi.

Melek aksara juga dapat diartikan sebagai kemampuan

untuk menggunakan bahasa dan menggunakannya untuk

mengerti sebuah bacaan, mendengarkan perkataan,

mengungkapkannya dalam bentuk tulisan, dan berbicara.

Dalam perkembangan modern kata ini lalu diartikan sebagai

kemampuan untuk membaca dan menulis pada tingkat yang

baik untuk berkomunikasi dengan orang lain.

3) Rata-rata lama sekolah;

Rata-rata lama sekolah di kabupaten Temanggung mencapai

7,09 yang artinya rata-rata tingkat pendidikan masyarakat

Temanggung mencapai SMP kelas satu. Pendidikan adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan dasar

merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan)

tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi

jenjang pendidikan menengah.

Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang

mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam

bidang tertentu. Bentuk satuan pendidikannya adalah

sekolah menengah kejuruan (SMK). Pendidikan khusus

merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik

yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki

kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif

(bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa satuan

pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan

menengah (dalam bentuk sekolah luar biasa /SLB).

Page 34: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 21

4) Pengeluaran riil perkapita.

Pengeluaran riil perkapita masyarakat di kabupaten

Temanggungh sebesar 638,120 rupiah. Pengelauran riil

memberikan gambaran tentang kemampuan masyarakat

untuk memenuhi kebutuhan hidup untuk dapat dikatakan

bisa memenuhi standar hidup layak. Meningkatnya

pendapatan diharapkan dapat pula meningkatkan

kemampuan daya beli masyarakat dengan syarat bahwa

kenaikan pendapatan tersebut tidak disertai dengan

kenaikan harga barang dan jasa yang jauh lebih tinggi.

Dengan menggunakan empat variabel penyusun IPM

tersebut diatas apabila dibandingkan dengan seluruh

kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah maka nilai

IPM Kabupaten Temanggung berada diperingkat 6 (enam) dari

35 kabupaten/kota yang ada.

c. Indikator Penanganan Kemiskinan

Pembangunan masyarakat merupakan proses

berkelanjutan yang melibatkan sektor pemerintah, swasta, dan

masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya mencapai suatu

harapan tatanan masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur.

Perjuangan untuk mencapai harapan tersebut dihadapkan pada

berbagai permasalahan dasar dalam proses pembangunan.

Pelaksanaan pembangunan pada waktu lampau lebih

memfokuskan pada pertumbuhan ekonomi yang cepat, namun

sampai saat ini masih menyisakan berbagai problematika pada

kehidupan masyarakat. Beberapa problem yang mengharuskan

adanya solusi menyeluruh diantaranya kemiskinan dan

pengangguran.

Oleh karena itu, menjadi tekad Pemerintah Kabupaten

Temanggung berusaha terus untuk mensinergikan berbagai

program pembangunan guna melakukan penanggulangan

kemiskinan yang rasional, proporsional dan berupaya untuk

mengurangi tumbuhnya nilai-nilai negatif sebagai dampak dari

suatu program penanggulangan kemiskinan. Kemiskinan

menurut Badan Pusat Statistik (BPS) adalah kondisi kehidupan

yang serba kekurangan yang dialami sesorang atau

rumahtangga, sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan

minimal yang layak bagi kehidupannya.

Data Rumah Tangga Miskin Kabupaten Temanggung by

name by address merupakan hasil pendataan PPLS tahun 2008

oleh BPS berdasarkan 14 indikator kemiskinan sebagai berikut :

Page 35: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 22

1) Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 per

orang.

2) Lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu

murahan.

3) Jenis dinding tempat tinggal terbuat dari

bumbu/rumbia/kayu berkualitas rendah/tembok tanpa

diplaster.

4) Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama

dengan rumah tangga lain.

5) Penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.

6) Sumber air minum berasal dari/sumur/mata air tidak

terlindung/sungai/air hujan.

7) Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu

bakar/arang/minyak tanah.

8) Hanya mengonsumsi daging/susu/ayam satu kali dalam

seminggu.

9) Hanya membeli satu stel pakian baru dalam setahun, bagi

setiap anggota RT.

10) Hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali dalam

sehari.

11) Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di

puskesmas/poliklinik.

12) Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah petani

dengan luas lahan 0,5 ha, buruh tani, nelayan, buruh

bangunan,buruh perkebunan, atau pekerja lainnya.

13) Kepala rumah tangga belum pernah sekolah atau tidak

tamat SD.

14) Tidak Memiliki Tabungan/barang yang mudah dijual

dengan nilai minimal Rp.600.000,00, seperti sepeda motor

(kredit/non kredit), emas, ternak, kapal motor, atau barang

modal lainnya.

Dari survey tersebut diketahui bahwa di Kabupaten

Temanggung terdapat 184.807 rumah tangga dan diantaranya

terdapat 61.672 rumah tangga miskin (33,37 %) yang dijadikan

dasar Kabupaten Temanggung dalam menetapkan target

penurunan penanganan kemiskinan RTM sebesar 14 %.

Strategi penanganan kemiskinan adalah merupakan

kebijakan publik yang berpihak kepada orang miskin (pro poor

policy), oleh karena itu harus diterjemahkan dalam

pembangunan yang berpihak kepada kaum miskin (pro poor

development) dan pertumbuhan ekonomi yang berpihak kepada

orang miskin (pro poor growth).

Untuk itu kebijakan yang dilaksanakan guna penanganan

kemiskinan adalah dengan mengintegrasiikan antara strategi

Page 36: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 23

langsung, yaitu berbasis pada bantuan dan perlindungan sosial

yang diarahkan untuk mengeliminasi tipologi RTM (seperti

kondisi rumah melalui pemugaran rumah, plesterisasi,

jambanisasi/MCK, air bersih dan lain-lain) dan strategi tidak

langsung, yaitu berbasis pada pemberdayaan masyarakat dan

pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil.

Upaya yang telah dilakukan dengan mengintegrasikan

dan mensinergikan kedua strategi dimaksud menunjukkan

dampak penurunan RTM yang cukup signifikan berdasarkan

14 indikator kemiskinan dengan mempertimbangkan skala

prioritas pada desa-desa yang RTM nya diatas 45%, kemudian

desa-desa RTM antara 30% - 45%, dan selanjutnya desa-desa

dengan RTM kurang dari 30% pada tahun berikutnya.

Berdasarkan strategi dimaksud, maka target angka

penurunan RTM 2008 s/d 2013 sebesar 14% (25.873 RTM) dari

33,37% (61.672 RTM) terhadap 184.807 RT sampai dengan

akhir tahun 2011 mengalami penurunan sejumlah 25.062 RTM

(13,56 %) dengan rincian sebagai berikut :

1) Tahun 2009 target penurunan 3.696 RTM (2%) turun 2.336

RTM (1,26 %) atau menjadi 59.336 RTM (32,11%) dari target

31,37%.

2) Tahun 2010 target penurunan 5.544 RTM (3%) turun 18.966

RTM (10,26%) atau menjadi 40.370 RTM (21,85%) dari target

28,37%.

3) Tahun 2011 target penurunan 5.544 RTM (3%) turun 3.760

RTM (2,03%) atau menjadi 36.610 RTM (19,81%) dari target

25,37%.

4) Tahun 2012 target penurunan 5.544 RTM (3%) turun 3.734

RTM (2,02%) atau menjadi 32.876 RTM (17,79%) dari target

22,37%.

Demikian juga apabila menggunakan pendekatan

Pentahapan Keluarga Sejahtera/KS. BKKBN merumuskan

konsep keluarga sejahtera yang dikelompokkan menggunakan

21 indikator secara berjenjang dari Keluarga Prasejahtera/Pra

KS, Keluarga Sejahtera/KS I, KS II, KS III, dan KS III Plus.

Batasan operasional dari keluarga sejahtera adalah kemampuan

keluarga dalam memenuhi kebutuhan dasar, sosial, psikologis,

kebutuhan pengembangan dan kepedulian sosial. Maka

berdasarkan indikator tersebut pada tahun 2008 terdapat

68.499 Pra KS, 27.209 KS I, 40.337 KS II, 62.325 KS III, dan

2.257 KS III Plus.

Kondisi ini telah berubah dengan adanya program-

program pemberdayaan keluarga sehingga pada tahun 2011

terjadi peningkatan kondisi kesejahteraan keluarga. Keluarga

Page 37: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 24

Pra KS turun menjadi 50.752 KK, demikian juga pada KS I dan

KS II juga menurun, dan sebaliknya semakin banyak yang telah

mencapai KS III dan KS III Plus.

Peningkatan kelas yang terjadi tidak semata-mata adanya

peningkatan dari kondisi awal sejumlah 68.499 Pra KS namun

juga disertai adanya keluarga-keluarga baru karena

perkawinan.

Tabel II.20. Perkembangan Tahapan Keluarga Sejahtera

Tahapan KS (KK) 2008 2009 2010 2011 2012

Pra KS

KS I

KS II

KS III

KS III Plus

68.499

27.209

40.337

62.325

2.257

60.898

20.786

43.366

82.943

3.212

53.744

20.919

46.075

90.470

2.893

50.752

19.147

46.952

97.362

3.504

51.172

24.891

36.505

100.518

4.598

Sumber: BKBPP

d. Indikator Pengurangan Pengangguran dan Peningkatan

Kesempatan Kerja dan Laju Pertumbuhan Penduduk

Tingkat Kesempatan Kerja adalah perbandingan antara

jumlah penduduk yang bekerja dengan jumlah penduduk yang

termasuk angkatan kerja, dan biasanya dinyatakan dengan

persen.

Kegunaan Indikator tingkat kesempatan kerja adalah

untuk mengidentifikasi besarnya penduduk usia kerja yang

bekerja atau sementara tidak bekerja di suatu wilayah.

Sedangkan Tingkat pengangguran terbuka adalah proporsi

pengangguran terbuka terhadap angkatan kerja.

Selanjutnya apabila berbicara tentang kependudukan dan

program KB (keluarga berencana), setidaknya ada tiga

komponen kependudukan. Yaitu, kelahiran, kematian dan

migrasi atau keluar-masuknya penduduk dari suatu negara,

yang dominan adalah kelahiran dan kematian.

Angka kematian sudah mulai turun, tapi angka kelahiran

menunjukkan kenaikan, sehingga laju pertumbuhan penduduk

meningkat. Berkurangnya jumlah penduduk menyebabkan

turunnya jumlah populasi pada sebuah daerah. Hal ini

disebabkan oleh perpindahan daerah kesuburan atau oleh

Page 38: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 25

emigrasi besar-besaran. Juga oleh penyakit, kelaparan maupun

perang. Namun seringkali oleh gabungan faktor-faktor tersebut.

Disamping itu, pertumbuhan ekonomi yang tidak begitu

tinggi dan tingkat pertumbuhan penduduk di Kabupaten

Temanggung juga memiliki pengaruh terhadap tingkat

pertumbuhan kesempatan kerja dan jumlah pengangguran

terbuka. Pengaruh yang ada adalah berupa bahwa upaya

peningkatan tingkat kesempatan kerja dan penurunan tingkat

pengangguran terbuka terkendala oleh terbatasnya tingkat

pertumbuhan ekonomi dan masih cukup tingginya laju

pertumbuhan penduduk di Kabupaten Temanggung, secara

lebih rinci dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel II.21.

Tingkat Kesempatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka

disandingkan dengan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi dan Laju

Pertumbuhan Penduduk

Tahun Pertumbuhan

Ekonomi

Laju

Pertumbuhan

Penduduk

(%)

Tingkat

Kesempatan

Kerja (%)

Tingkat

Pengangguran

Terbuka (%)

2008 3,54 0,98 - -

2009 4,09 0,81 94 5,9

2010 4,31 - 1,19 71 6,6

2011 4,65 0,78 84,4 5,24

2012*) 4,95*) *) *) 3,40

Sumber : BPS Kabupaten Temanggung dan Disnakertrans Kab. Temanggung

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa trend peningkatan

pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Temanggung yang diikuti

oleh masih fluktuatifnya laju pertumbuhan penduduk belum

bisa berpengaruh secara konstan atas pencapaian peningkatan

tingkat kesempatan kerja dan penurunan tingkat pengangguran

terbuka di Kabupaten Temanggung.

e. Indikator Penanganan lahan kritis dan terwujudnya Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Upaya pembangunan yang disertai dengan upaya

penjagaan kualitas lingkungan hidup sudah berada di jalur

yang tepat ditunjukkan dengan terus berkurangnya jumlah

lahan kritis seiring dengan peningkatan upaya penanganan

lahan kritis di Kabupaten Temanggung.

Page 39: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 26

Lahan kritis adalah lahan yang tidak produktif, lahan

kritis ini bersifat tandus, gundul, tidak dapat digunakan untuk

usaha pertanian, karena tingkat kesuburannya sangat rendah.

Upaya penanggulangan lahan kritis dilaksanakan sebagai

berikut:

1) Pemanfaatan lahan tanah dengan seoptimal mungkin bagi

pertanian, perkebunan, peternakan, dan usaha lainnya;

2) Pencegahan erosi tanah melalui pembuatan teras-teras pada

lereng bukit;

3) Usaha perluasan penghijauan tanah milik dan reboisasi

lahan hutan;

4) Usaha reklamasi lahan bekas pertambangan;

5) Usaha ke arah Program kali bersih (Prokasih) dan

pengolahan wilayah terpadu di wilayah Daerah Aliran

Sungai (DAS);

6) Pengembangan keanekaragaman hayati;

7) Penindakan tegas bagi siapa saja yang merusak lahan yang

mengarah pada terjadinya lahan kritis;

8) Menghilangkan unsur-unsur yang dapat mengganggu

kesuburan lahan pertanian, misalnya plastik, melalui

peningkatan proses daur ulang dan penanganan sampah

langsung oleh masyarakat melalui program/kegiatan Bank

Sampah;

9) Pemupukan dengan pupuk organik atau alami, yaitu pupuk

kandang atau pupuk hijau secara tepat dan terus-menerus;

10) Usaha untuk menggemburkan tanah sawah dan

menurunkan zat pencemar (polutan) yang ada di tanah,

antara lain dikembangkan tumbuhan yang disebut Azola

dan pemanfaatan enceng gondok.

Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan adalah

bagian dari ruang-ruang terbuka (open space) suatu wilayah

perkotaan yang ditanami oleh tumbuhan, tanaman, dan

vegetasi lainnya. Manfaat langsung dan tidak langsung dari RTH

berupa terwujudnya kesegaran, kenyamanan, kesejahteraan,

dan keindahan wilayah perkotaan.

RTH Kawasan Perkotaan yang ada di Kota Temanggung antara lain:

1) Taman kota, seluas 43.341,24 m2

2) Lapangan, stadion dan alun-alun seluas 158.960 m2

3) Turus jalan seluas 188.292 m2

4) Makam seluas 191.923 m2

5) Perkantoran seluas 11.174

6) Kawasan pendidikan seluas 31.618 m2

7) Sempadan sungai seluas 119.800 m2

8) Taman rekreasi seluas 32.049 m2

Page 40: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 27

9) Hutan kota seluas 38.770 m2

10) Mata air seluas 748 m2

11) Perumahan seluas 50.500 m2

12) Hutan Negara/Rakyat seluas 140.000 m2

13) Perkebunan Negara/swasta seluas 90.000 m2

Kebijakan pro lingkungan hidup juga nampak dari

meningkatnya jumlah luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di

kawasan perkotaan, terakhir berupa pembangunan Taman

Bermain di Belakang Pendopo Pengayoman Kabupaten

Temanggung sebagai kawasan ruang terbuka hijau yang juga

berfungsi sebagai arena publik yang dapat dimanfaatkan oleh

masyarakat Temanggung.

f. Indikator pembangunan lainnya

Selain indikator-indikator tersebut di atas yang langsung

berpengaruh pada capaian kinerja agregat daerah, maka

terdapat indikator-indikator lain yang secara tidak langsung

berpengaruh terhadap kondisi makro ekonomi di Kabupaten

Temanggung, indikator-indikator tersebut antara lain:

1) Indeks Pembangunan Gender (IPG)

IPG merupakan indeks pencapaian kemampuan dasar

pembangunan manusia yang sama seperti IPM dengan

memperhatikan ketimpangan gender. IPG digunakan untuk

mengukur pencapaian dalam dimensi yang sama dan

menggunakan indikator yang sama dengan IPM, namun

lebih diarahkan untuk mengungkapkan ketimpangan antara

laki-laki dan perempuan. IPG dapat digunakan untuk

mengetahui kesenjangan pembangunan manusia antara laki-

laki dan perempuan. Kesetaraan gender terjadi apabila nilai

IPM sama dengan IPG.

Tabel II.22.

Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kabupaten Temanggung

2008 2009 2010 2011

IPG 70,68 71,23 71,67 72,31

Pencapaian IPG Kabupaten Temanggung linier dengan

pencapaian IPM Kabupaten Temanggung, dalam arti

kedudukan di Wilayah Eks Karesidenan Kedu Baik IPM

maupun IPG berada di urutan kedua setelah Kota Magelang

serta lebih tinggi dari IPG Jawa Tengah (Tahun 2010 =65,79).

Dari ketiga indikator IPG, di Kabupaten Temanggung hanya

indicator umur harapan hidup laki-laki yang lebih rendah

dari perempuan, sedangkan indikator pendidikan dan

pendapatan per kapita lebih tinggi pada laki-laki.

Page 41: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 28

2) Indeks Pemberdayaan Gender (IDG).

IDG merupakan indeks yang digunakan untuk

mengkaji lebih jauh peranan perempuan dalam pengambilan

keputusan. IDG dibentuk berdasarkan tiga komponen, yaitu:

keterwakilan perempuan dalam parlemen; perempuan

sebagai tenaga profesional, teknisi, kepemimpinan dan

ketatalaksanaan; dan sumbangan pendapatan

Tabel II.23 Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Kabupaten Temanggung

2008 2009 2010 2011

IDG 53,73 53,98 70,83 72,00

Kondisi IDG Kabupaten Temanggung menunjukkan

perkembangan yang tinggi, bahkan pada tahun 2010

menduduki urutan pertama di wilayah Eks-Karesidenan

Kedu. Faktor yang paling mendorong melonjakknya IDG

Kabupaten Temanggung yaitu partisipasi parlemen ( Tahun

2004 =2,2%; Tahun 2009=17,7%).

agregat menggambarkan capaian kinerja pada indikator kinerja

makro daerah sebagai cerminan kondisi yang diinginkan pada Visi

Daerah;

Tabel II.12

Capaian Kinerja Agregat Daerah

No INDIKATOR TARGET

(2013) 2009 2010 2011 2012 Sumber Data

1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 73,71 71,8 74,11 74,47 BPS

a. Angka Harapan Hidup (AHH)/thn 72,10 72,43 72.54 72,66 BPS

b. Angka Melek Huruf (%) 99,54 95,94 95,94 95,96 98,32 Dinas Pendidikan

c. Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 7,10 6,86 7,01 7,09 7,09 Dinas Pendidikan

d. Pengeluaran Riil Per Kapita (Rp) 622.200 633.900 635,010 638.070 BPS

2 Pertumbuhan Ekonomi 0,5 (%) + 4 4,09 4.31 4,65 4,95** BPS

3 PDRB perKapita (hrg berlaku; Rp/th) 9.485.744,28 6.265.971,95 7,154,116.00 7.847.119,79 8.530.154,52** BPS

4 Tingkat Inflasi 1 (%) + 7 4,16 7,35 2,42 4,70** BPS

5 Menurunnya Tingkat Pertumbuhan

Penduduk (%) 0,77 0,91 0,95 0,88 0,87 BPS

6 Menurunnya prosentase rumah

tangga miskin, menjadi (%) 19,37 32,11 21.85 19,81 17,79 BAPPEDA

7 Tingkat Kesempatan Kerja (%) 82,76 94 71 84,4 Disnakertrans

8 Tingkat Penggangguran Terbuka (%) 6,56 5,9 6,6 5,24 3,40 Disnakertrans

9 Penurunan Lahan Kritis (Ha) 17.705 17.447,5 17.177,5 17.096 Distanbunhut

10 Terwujudnya Ruang Terbuka Hijau

Kawasan Perkotaan (%) 20 8 11 11,18 29,15 BLH

Keterangan : Data Bulan Januari 2012

Page 42: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 29

2. Evaluasi Capaian Kinerja Urusan (sektoral)

a. Urusan Wajib

Evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan untuk urusan

wajib yang berhubungan dengan Pokok-pokok RPJMD adalah sebagai

berikut:

1) Urusan Pendidikan

Adapun indikator urusan pendidikan terdiri dari (1)APK PAUD

(2)APM PAUD (3)APK SD (4)APM SD (5)Angka Lulusan SD (6)Angka

Putus Sekolah SD (7)APK SMP (8)APM SMP (9)Angka Lulusan SMP

(10)Angka Putus Sekolah SMP (11)Angka Melanjutkan ke SMP/MTs

(12)Angka Melanjutkan ke SMA/MA/SMK (13)APK SMA (14)APM

SMA (15)Angka Lulusan SMA (16)Angka Putus Sekolah

SMA(17)Ruang Kelas SD yang memenuhi standar (%) (18)Ruang

kelas SMP yang memenuhi standar (%) (19)Ruang kelas SM yang

memenuhi standar (%) (20)SD memenuhi standar sarpras (%)

(21)SMP memenuhi standar sarpras (%) (22)SMA memenuhi standar

sarpras (%) (23)Intensitas kegiatan kesiswaan (24)Meningkatnya

prestasi siswa dalam bidang olah raga, seni, UKS, kepramukaan,

dan lainnya (25)Penduduk yang berusia >15 tahun melek huruf

(26)Rata-rata lama sekolah (tahun) (27)Jumlah lembaga PAUD (unit)

(28)Jumlah Kejar Paket A (unit) (29)Jumlah Kejar Paket B (unit)

(30)Jumlah Kejar Paket C (unit) (31)Jumlah lembaga kursus (unit)

(32)Taman Bacaan Masyarakat (unit) (33)Fasilitasi penyelenggaraan

pendidikan luar biasa (34)Jumlah lembaga pendidikan yg dilayani

(unit) (a)SD (b)SMP (c)SMA (d)SMK (e)SMPLB (35)Terselenggaranya

proses KBM secara efektif (36)Pemberian beasiswa bagi keluarga

miskin (KK).

Tabel 13 Capaian Kinerja Urusan Pendidikan Tahun 2012

No INDIKATOR

CAPAIAN KINERJA

Ket.

Target

RPJMD

2008-

2013

Target

RKPD

2011

Real

RKPD

2011

Target

RKPD

2012

Real

RKPD

2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 APK PAUD 70,28 62,50 62,54 65,67 65,66 99,85% ● 2 APM PAUD 28,50 28,15 51,69 28,20 51,70 183,33% ● 3 APK SD 104 103,10 101,97 103,50 103,50 100% ● 4 APM SD 94,45 98,75 95,35 94,40 95,40 101,06% ● 5 Angka Lulusan SD 99,92 99,88 99,94 99,90 99,99 100,09% ● 6 Angka Putus Sekolah SD 0,10 0,18 0,18 0,15 0,15 100% ● 7 APK SMP 98,89 97,19 95,95 97,99 96,00 97,97% □ 8 APM SMP 84,54 82,84 82,86 83,64 83,63 99,99% □ 9 Angka Lulusan SMP 88,04 86,34 97,79 87,14 98,13 112,61% ●

Page 43: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 30

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 Angka Putus Sekolah SMP 1,20 1,30 0,96 1,25 0,84 148.80% ● 11 Angka Melanjutkan ke SMP/MTs 98 97,75 98,33 97,90 98,36 148.80% ● 12 Angka Melanjutkan ke SMA/MA/SMK 82,72 82,22 61,66 97,90 68,32 100,46% □ 13 APK SMA 44,56 69,67 54,76 43,96 55,00 84,11% ● 14 APM SMA 30,94 68,38 35,64 30,49 35,80 125,11% ● 15 Angka Lulusan SMA 95,41 93,71 99,41 94,51 99,53 117,42% ● 16 Angka Putus Sekolah SMA 1,64 1,74 1,01 1,69 1,01 167,33% ● 17 Ruang Kelas SD yang memenuhi standar (%) 90 80 80,02 85,00 85,00 100% ● 18 Ruang kelas SMP yang memenuhi standar(%) 87,32 87,15 87,33 87,23 87,35 100,14% ● 19 Ruang kelas SM yang memenuhi standar(%) 96,59 96,42 96,73 96,50 96,75 100,26% ● 20 SD memenuhi standar sarpras (%) 80 55 55,17 60,00 60,00 100% ● 21 SMP memenuhi standar sarpras (%) 80 70 70,42 75,00 75,00 100% ● 22 SMA memenuhi standar sarpras (%) 85 75 74,29 80,00 80,00 100% ● 23 Intensitas kegiatan kesiswaan 85 78 78 80 81 100% ●

24 Meningkatnya prestasi siswa dlm bid olah raga, seni, UKS, kepramukaan, dan lainnya

35 28 28 30 30 100,63% ●

25 Penduduk yg berusia > 15 tahun melek huruf 98,72 97,52 97,55 98,12 97,82 102,53% □ 26 Rata-rata lama sekolah (tahun) 7,1 6,95 7,01 7,03 7,09 100,85% ● 27 Jumlah lembaga PAUD (unit) 103 89 89 95 103 108,42% ● 28 Jumlah Kejar Paket A (unit) 10 10 10 10 11 100% ● 29 Jumlah Kejar Paket B (unit) 49 51 51 50 21 99,88% □ 30 Jumlah Kejar Paket C (unit) 17 18 18 17 21 100,85% ●

31 Jumlah lembaga kursus (unit) 90 73 73 84 37 □

32 Taman Bacaan Masyarakat (unit) 20 12 12 15 12 □

33 Fasilitasi penyelenggaraan pendd luar biasa 2 3 3 3 2 □

34 Jumlah lembaga pendidikan yg dilayani (unit)

a. SD 444 444 435 444 433 □

b. SMP 68 68 71 68 72 ●

c. SMA 12 12 13 12 13 ●

d. SMK 20 20 22 20 22 ●

e. SMPLB 1 1 1 1 1 ●

35 Terselenggaranya proses KBM secara efektif 289 253 253 271 253 □

36 Pemberian beasiswa bagi keluarga miskin(KK) 1000 1000 8000 1.000 8000 ●

Sumber : Dinas Pendidikan

Keterangan : ● : Tercapai

□ : Belum Tercapai

Page 44: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 31

Indikator kinerja urusan pendidikan yang telah memenuhi

target terdiri dari 33 (tiga puluh tiga) urusan yaitu : (1)APM PAUD

dengan capaian sebesar 183,33% (2)APK SD dengan capaian sebesar

100% APM SD dengan capaian sebesar 101,06% (3)Angka Lulusan SD

dengan capaian sebesar 100,09% (4)Angka Putus Sekolah SD dengan

capaian sebesar 100% (5)Angka Lulusan SMP dengan capaian sebesar

112,61% (6)Angka Putus Sekolah SMP dengan capaian sebesar

148,80% (7)Angka Melanjutkan ke SMP/MTs dengan capaian sebesar

100,46% (8)APK SMA dengan capaian sebesar 125,11% (9)APM SMA

dengan capaian sebesar 117,42% (10)Angka Lulusan SMA dengan

capaian sebesar 105,44% (11)Angka Putus Sekolah SMA dengan

capaian sebesar 167,33% (12)Ruang Kelas SD yang memenuhi standar

dengan capaian sebesar 100% (13)Ruang kelas SMP yang memenuhi

standar dengan capaian sebesar 100,14% (14)Ruang kelas SM yang

memenuhi standar dengan capaian sebesar 100,26% (15)SD

memenuhi standar sarpras dengan capaian sebesar 100% (16)SMP

memenuhi standar sarpras dengan capaian sebesar 100% (17)SMA

memenuhi standar sarpras dengan capaian sebesar 100% (18)Guru

PAUD berkualifikasi akademik dengan capaian sebesar 100% (19)Guru

SD berkualifikasi akademik dengan capaian sebesar 100,63% (20)Guru

SMP berkualifikasi akademik dengan capaian sebesar 102,53%

(21)Guru SM berkualifikasi akademik dengan capaian sebesar

103,18% (22)Intensitas kegiatan kesiswaan dengan capaian sebesar

101,25%(23)Meningkatnya prestasi siswa dalam bidang

olahraga,seni,UKS,kepramukaan, dan lainnya dengan capaian sebesar

100 (24)Rata-rata lama sekolah (tahun) dengan capaian sebesar

100,85% (25)Jumlah lembaga PAUD (unit) dengan capaian sebesar

108,42% (26)Jumlah Kejar Paket A (unit) dengan capaian sebesar

110,00% (27)Jumlah Kejar Paket B dengan capaian sebesar

42,00%(28)Jumlah Kejar Paket C (unit) dengan capaian sebesar

123,53% (29)Taman Bacaan Masyarakat (unit) dengan capaian sebesar

140,00%(30)Fasilitasi penyelenggaraan pendidikan luar biasa dengan

capaian sebesar 100% (31)Jumlah lembaga pendidikan yg dilayani

(unit)(a) SD dengan capaian sebesar 97, dengan capaian sebesar

52%(b) SMP dengan capaian sebesar 105,88%(c)SMA dengan capaian

sebesar 108,33%(d) SMK dengan capaian sebesar 110%(e) SMPLB

dengan capaian sebesar 200%(32)Terselenggaranya proses KBM secara

efektif dengan capaian sebesar 93,35% (33)Pemberian beasiswa bagi

keluarga miskin (KK) dengan capaian sebesar 800%.

Sedangkan Indikator kinerja urusan pendidkan yang belum

memenuhi target terdiri dari urusan yaitu : (1)APK PAUD dengan

capaian sebesar 99,85% (2)APK SMP dengan capaian sebesar 97,97%

(3)APM SMP dengan capaian sebesar 99,99% (4)Angka Melanjutkan ke

SMA/MA/SMK 84,11% (5)Penduduk yg berusia >15 tahun melek huruf

dengan capaian sebesar 99,88% (6)Jumlah lembaga kursus (unit)

dengan capaian sebesar 40,48%

Page 45: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 32

2) Kesehatan

Indakator kinerja urusan kesehatan terdiri dari 30 (tigapuluh)

(1)Ketersediaan obat sesuai kebutuhan (2)Cakupan deteksi dini tumbuh

kembang anak balita dan pra sekolah (3)Cakupan peserta aktif KB

(4)Desa / Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) (5)Ibu hamil

resiko tinggi yg ditangani (6)Cakupan pemberian makanan pendamping

ASI pada bayi Bawah Garis Merah dari Keluarga miskin (7)Balita gizi

buruk dapat perawatan(8)Bayi yang mendapat ASI Eksklusif

(9)Posyandu Purnama dan Mandiri (10)Cakupan pertolongan persalinan

oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

(11)Cakupan penduduk yang menjadi peserta jaminan pemeliharaan

kesehatan pra bayar (12)Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan

keluarga miskin dan masyarakat rentan (13)Penduduk yg

memanfaatkan jamban (14)Rumah yang mempunyai SPAL (15)Rumah

tangga sehat (16)Angka kelangsungan hidup bayi (17)Prosentase Gizi

buruk (18)Klien yang mendapatkan penanganan HIV–AIDS (19)Kasus

infeksi Menular Seksual (IMS) yang diobati (20)Penderita DBD yang

ditangani (21)Pembangunan Gedung Puskesmas Baru(22)Pembangunan

PKD Baru (23)Pembangunan Rumah Dinas Puskesmas Baru

(unit)(24)Rehab sedang/berat Puskesmas (unit)(25)Renovasi Polindes

menjadi PKD (unit) (26)Peningkatan type RSUD (27)Ketersediaan tenaga

medis dan paramedis RSUD (orang)(28)Standarisasi Pelayanan

Kesehatan RSUD (%) (29)Pelayanan kesehatan penduduk miskin RSUD

(30)Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit (%).

Tabel 17 Capaian Kinerja Urusan Kesehatan

No INDIKATOR

CAPAIAN KINERJA

Ket.

Target

RPJMD

2008-

2013

Target

RKPD

2011

Real

RKPD

2011

Target

RKPD

2012

Real

RKPD

2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Ketersediaan obat sesuai kebutuhan (%) 90 90 99,15 90 98,60 109,55% ● 2 Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak

balita dan pra sekolah (%) 95 95 97 95 96 101.05% ●

3 Cakupan peserta aktif KB (%) 80 80 84,56 80 85,98 107,48% ● 4 Desa / Kelurahan Universal Child

Immunization (UCI) (%) 100 100 100 100 99,65 100% □

5 Ibu hamil resiko tinggi yg ditangani (%) 97 95 100 96 100 104,17% ● 6 Cakupan pemberian makanan pendamping

ASI pada bayi Bawah Garis Merah dari Keluarga miskin (%)

100 100 100 100 100 100% ●

7 Balita gizi buruk dapat perawatan (%) 100 100 100 100 100 100% ● 8 Bayi yang mendapat ASI Eksklusif (%) 80 80 71,19 80 76,17 95,78% □ 9 Posyandu Purnama dan Mandiri (%) 40 40 82,8 40 42,60 106,5% ●

10 Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (%)

95 93 99,18 94 99,65 106,01% ●

Page 46: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 33

1 2 3 4 5 6 7 8 9

11 Cakupan penduduk yang menjadi peserta jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar (%)

80 84 80 43,42 54,27% □

12 Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan keluarga miskin dan masyarakat rentan (%)

100 100 100 100 100 100% ● 13 Penduduk yg memanfaatkan jamban (%) 88 88 75,80 88 63,20 71,82% □ 14 Rumah yang mempunyai SPAL (%) 85 85 72,80 85 54,60 64,23% □ 15 Rumah tangga sehat (%) 80 65 74,05 65 76 116,92% ● 16 Angka kelangsungan hidup bayi (%) 0,992 0,986 0,983 0,989 0,987 99,09% □ 17 Prosentase Gizi buruk (%) 0,5 1,4 0,43 0,9 0,43 100% ● 18 Klien yang mendapatkan penanganan HIV –

AIDS (%) 100 100 100 100 100 100% ●

19 Kasus infeksi Menular Seksual (IMS) yang diobati (%)

100 100 100 100 100 100% ● 20 Penderita DBD yang ditangani (%) 100 100 100 100 100 100% ● 21 Pembangunan Gedung Puskesmas Baru 0 0 2 3 3 100% ● 22 Pembangunan PKD Baru 3 3 2 3 3 100% ● 23 Pembangunan Rumah Dinas Puskesmas

Baru (unit) 0 1 0 2 0 0% □

24 Rehab sedang/berat Puskesmas (unit) 1 1 0 1 3 300% ● 25 Renovasi Polindes menjadi PKD (unit) 0 4 0 2 3 150% □ 26 Peningkatan type RSUD Kelas B Kelas B Kelas C Kelas B Kelas C /// □ 27 Ketersediaan tenaga medis dan paramedis

RSUD (orang) 254 254 239 254 254 100% ●

28 Standarisasi Pelayanan Kesehatan RSUD (%)

80 80 80 80 80 100% ● 29 Pelayanan kesehatan penduduk miskin

RSUD (%) 100 100 154 100 130,64 130,64% ●

30 Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit (%)

88 84 48 86 47 54,65% □ Sumber : Dinas Kesehatan

Adapun indikator yang telah memenuhi target adalah

(1)Ketersediaan obat sesuai kebutuhan dengan capaian sebesar

109,55% (2)Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra

sekolah dengan capaian sebesar 101.05% (3)Cakupan peserta aktif KB

dengan capaian sebesar 107,48% (4)Desa/Kelurahan Universal Child

Immunization (UCI) 100% (5)Ibu hamil resiko tinggi yg ditangani dengan

capaian sebesar 104,17% (6)Cakupan pemberian makanan pendamping

ASI pada bayi Bawah Garis Merah dari Keluarga miskin (%) dengan

capaian sebesar 100% (7)Balita gizi buruk dapat perawatan dengan

capaian sebesar 100% (8)Posyandu Purnama dan Mandiri dengan

capaian sebesar 106,5% (9)Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan

atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan dengan

capaian sebesar 106,01% (10) Cakupan jaminan pemeliharaan

kesehatan keluarga miskin dan masyarakat rentan dengan capaian

sebesar 100% (11)Rumah tangga sehat dengan capaian sebesar

Page 47: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 34

116,92% (12)Prosentase Gizi buruk dengan capaian sebesar 100%

(13)Klien yang mendapatkan penanganan HIV – AIDS dengan capaian

sebesar 100% (14)Kasus infeksi Menular Seksual (IMS) yang diobati

dengan capaian sebesar 100% (15)Penderita DBD yang ditangani

dengan capaian sebesar 100% (16)Pembangunan Gedung Puskesmas

Baru dengan capaian sebesar 100% (17)Pembangunan PKD Baru

dengan capaian sebesar 100% (18) Rehab sedang/berat Puskesmas

dengan capaian sebesar 300%(19)Renovasi Polindes menjadi PKD

dengan capaian sebesar 150% (20)Ketersediaan tenaga medis dan

paramedis RSUD dengan capaian sebesar 100% (21)Standarisasi

Pelayanan Kesehatan RSUD dengan capaian sebesar 100%

(22)Pelayanan kesehatan penduduk miskin RSUD dengan capaian

sebesar 130,64% .

Sedangkan Indikator yang belum dapat dicapai pada tahun 2013

yaitu: (1)Bayi yang mendapat ASI Eksklusif dengan capaian sebesar

95,78% (2) Cakupan penduduk yang menjadi peserta jaminan

pemeliharaan kesehatan pra bayar dengan capaian sebesar 54,27%

(3)Penduduk yg memanfaatkan jamban dengan capaian sebesar

71,82%(4)Rumah yang mempunyai SPAL dengan capaian sebesar

64,23% (5)Angka kelangsungan hidup bayi dengan capaian sebesar

99,09% (6)Pembangunan Rumah Dinas Puskesmas Baru dengan

capaian sebesar 0% (7)Peningkatan type RSUD dengan capaian sebesar

0% (8)Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit dengan capaiAn

sebesar 54,65%

3) Pekerjaan Umum

Indikator kinerja pekerjaan umum terdiri dari atas:

(1)Pemeliharaan rutin jalan dan prasarana jalan (km) (2)Pemeliharaan

rutin jembatan (buah) (3)Pemeliharaan berkala jembatan (buah)

(4)Pemeliharaan berkala jalan (km) (5)Prosentase panjang jalan

kabupaten dlm kondisi baik (%) (6)Peningkatan jalan aspal hotmix (ruas)

(7)Peningkatan jalan dari batu (km) (8)Peningkatan jalan dari tanah

(km)(9)Pembangunan/peningkatan jembatan (10)Bertambahnya jumlah

ruas jalan pedesaan (11)Peningkatan pemeliharaan/pembangunan

drainase perkotaan (12)Pemeliharaan trotoar (Kecamatan)

(13)Pembangunan trotoar (km) (14)Pembangunan bendung (buah)

(15)Pembangunan jaringan irigasi (km) (16)Pemeliharaan bendung

(buah) (17)Pemeliharaan jaringan irigasi (Km) (18)Pemeliharaan pintu air

(buah) (19)Prosentase luas irigasi Kabupaten baik (20)Pembangunan

gedung kantor kecamatan (unit) (21)Jumlah pelanggaran pemanfaatan

ruang (tidak sesuai RTRW) (%)

Page 48: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 35

Tabel

Capaian Kinerja Urusan Pekerjaan Umum

No Indikator Kinerja

Target

kinerja

RPJMD

2008-

2013

Capaian Kinerja

RKPD Th. 2011

Capaian Kinerja

RKPD Th. 2012

Ket Target

RKPD

2011

Real.

tahun

2011

Target

RKPD

2012

Real.

Tahun

2012

1 Pemeliharaan rutin jalan dan prasarana jalan (km)

25 19 22,5 22 22 100% ● 2 Pemeliharaan rutin jembatan

(buah) 7 14 14 5 5 100% ●

3 Pemeliharaan berkala jembatan (buah)

0 7 5 0 4 100% ● 4 Pemeliharaan berkala jalan (km) 11 12 12 10 18 180% ● 5 Prosentase panjang jalan

kabupaten dlm kondisi baik (%) 72 76 76 70 74 105,71% ●

6 Peningkatan jalan aspal hotmix (ruas)

11 10 15,5 11 15 136,36% ● 7 Peningkatan jalan dari batu (km) 7 8 17 7 15,39 219,86% ● 8 Peningkatan jalan dari tanah (km) 3 4,7 10 3 3 100% ● 9 Pembangunan/peningkatan

jembatan (bh) 3 3 8 3 4 133,33% ●

11 Bertambahnya jumlah ruas jalan pedesaan

19 11 11 17 14 100% □ 12 Peningkatan pemeliharaan/

pembangunan drainase perkotaan

1 0,5 0,195 0,5 0,5 100% ●

13 Pemeliharaan trotoar (Kecamatan)

5 4 4 5 6 120% ● 14 Pembangunan trotoar (km) 3 2 1,5 2,75 3,79 126,55% ● 15 Pembangunan bendung (buah) 5 0 3 4 3 75% □ 16 Pembangunan jaringan irigasi

(km) 2 0 2 0 0 □

17 Pemeliharaan bendung (buah) 6 0 3 5 3 60% □ 18 Pemeliharaan jaringan irigasi

(Km) 11 0 8,3 10 10 100% ●

19 Pemeliharaan pintu air (buah) 5 5 5 100% ● 20 Prosentase luas irigasi Kabupaten

baik (%) 42 0 40 42 45 107,14% ●

21 Pembangunan gedung kantor kecamatan (unit)

0 1 1 2 2 100% ● 22 Jumlah pelanggaran

pemanfaatan ruang (tidak sesuai RTRW) (%)

15 15 100%

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum

Page 49: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 36

Capaian kinerja urusan pekerjaan umum yang telah berhasil

mencapai keberhasilan sejumlah (1)Pemeliharaan rutin jalan dan

prasarana jalan dengan capaian sebesar 100% (2)Pemeliharaan rutin

jembatan dengan capaian sebesar 100% (3)Pemeliharaan berkala

jembatan dengan capaian sebesar 100% (4)Pemeliharaan berkala jalan

(km) 180% (5)Prosentase panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik

dengan capaian sebesar 105,71% (6)Peningkatan jalan aspal hotmix

dengan capaian sebesar 136,36% (7)Peningkatan jalan dari batu dengan

capaian sebesar 219,86% (8)Peningkatan jalan dari tanah dengan

capaian sebesar 100% (9)Pembangunan/peningkatan jembatan dengan

capaian sebesar 133,33% (10)Bertambahnya jumlah ruas jalan pedesaan

dengan capaian sebesar 100% (11)Peningkatan pemeliharaan/

pembangunan drainase perkotaan dengan capaian sebesar 100%

(12)Pemeliharaan trotoar di Kecamatan dengan capaian sebesar

126,55% (13)Pembangunan jaringan irigasi (km) dengan capaian sebesar

60% (14)Pemeliharaan bendung dengan capaian sebesar 100%

(15)Pemeliharaan jaringan irigasi dengan capaian sebesar 100%

(16)Pemeliharaan pintu air dengan capaian sebesar 100% (17)Prosentase

luas irigasi Kabupaten baik dengan capaian sebesar 107,14%

(18)Pembangunan gedung kantor kecamatan dengan capaian sebesar

100% (19)Jumlah pelanggaran pemanfaatan ruang (tidak sesuai RTRW)

dengan capaian sebesar 100%. Sedangkan Indikator kinerja yang

diprediksi belum dapat tercapai sampai dengan tahun 2013 terdiri dari

2(dua) indikator yaitu: (1)Indikator kinerja Pembangunan bendung

sejumlah 5 unit dengan capaian sebesar (75%); dan (2)Indikator kinerja

Pemeliharaan bendung sejumlah 6 unit dengan capaian sebesar 0%.

4) Lingkungan Hidup

Indikator Kinerja dari lingkungan hidup yaitu : (1)Volume

sampah yang tertangani (m3/hari) (2)Meningkatnya kelompok

masyarakat pengelola sampah berbasis 5R (reuse, reduce, recycle,

rethink, recovery) (%) (3)Rata-rata pencemaran limbah pada air sungai

(%)(4)Rata-rata tingkat pencemaran udara (%)(5)Terwujudnya luasan

ruang terbuka hijau Kawasan Perkotaan/RTHKP (%)(6)Terlaksananya

Konservasi Lahan Kawasan Sindoro, Sumbing dan Prau

(7)Meningkatnya peran serta masyarakat, pengusaha dan instansi

pelayanan dalam penyediaan kebutuhan bibit (batang)(8)Meningkatnya

kebersihan, ketertiban, keindahan dan kesehatan lingkungan

masyarakat perkotaan (Teraihnya Adipura) (%)

Page 50: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 37

Tabel 20 Capaian Kinerja Urusan Lingkungan Hidup

No Indikator Kinerja

Target

kinerja

RPJMD

2008-

2013

Capaian Kinerja

RKPD Th. 2011

Capaian Kinerja

RKPD Th. 2012

Ket

Target

RKPD

2011

Real.

tahun

2011

Target

RKPD

2012

Real.

Tahun

2012

1 Volume sampah yang tertangani (m3/hari)

142 140 130,03 141 171,37 121,54% ● 2 Meningkatnya kelompok

masyarakat pengelola sampah berbasis 5R (reuse, reduce, recycle, rethink, recovery) (%)

25 15 0 20 8 40% □

3 Rata-rata pencemaran limbah pada air sungai (%)

5,88 8,8 8,57 5,88 14,26 41,23% ● 4 Rata-rata tingkat pencemaran

udara (%) 7,14 7,14 5,6 7,14 0 0

5 Terwujudnya luasan ruang terbuka hijau Kawasan Perkotaan/RTHKP (%)

20 14 11,18 17 29,15 66,06% ●

6 Terlaksananya Konservasi Lahan Kawasan Sindoro, Sumbing & Prau

600 400 477 500 577 115,40% ● 7 Meningkatnya peran serta

masyarakat, pengusaha & instansi pelayanan dalam penyediaan kebutuhan bibit (batang)

2,5 jt 2 jt 2 jt 2,5 jt 588.055 23,52% □

8 Meningkatnya kebersihan, ketertiban, keindahan dan kesehatan lingkungan masyarakat perkotaan (Teraihnya Adipura) (%)

70 68 71,35 69 69,23 100,33% ●

Sumber : BLH dan DPU Kabupaten Temanggung

Indikator kinerja urusan lingkungan hidup yang telah melampaui

target yaitu : (1)Volume sampah yang tertangani (m3/hari) dengan

capaian sebesar 121,54% (2)Terlaksananya Konservasi Lahan Kawasan

Sindoro, Sumbing dan Prau dengan capaian sebesar 115,40%

(3)Meningkatnya kebersihan, ketertiban, keindahan dan kesehatan

lingkungan masyarakat perkotaan Teraihnya Adipura dengan capaian

sebesar 100,33%.

Sedangkan indikator kinerja yang belum dapat dipacai yaitu :

(1)Meningkatnya kelompok masyarakat pengelola sampah berbasis 5R

(reuse, reduce, recycle, rethink, recovery) dengan capaian sebesar 40%

(2)Rata-rata pencemaran limbah pada air sungai dengan capaian

sebesar 41,23% (4)Rata-rata tingkat pencemaran udara dengan capaian

0% (3)Terwujudnya luasan ruang terbuka hijau Kawasan

Perkotaan/RTHKP dengan capaian sebesar 66,06%(4)Meningkatnya

peran serta masyarakat, pengusaha dan instansi pelayanan dalam

penyediaan kebutuhan bibit dengan capaian sebesar 23,52% (batang)

Capaian Kinerja Urusan Lingkungan Hidup yangb telah tercapai

terdiri dari 4(empat ) indikator yaitu (1)Volume sampah yang tertangani

(m3/hari)121,54%(2)Meningkatnya kelompok masyarakat pengelola

sampah berbasis 5R (reuse, reduce, recycle, rethink, recovery) 40%

(3)Terlaksananya Konservasi Lahan Kawasan Sindoro, Sumbing dan

Page 51: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 38

Prau 115,40% (4)Meningkatnya kebersihan, ketertiban, keindahan dan

kesehatan lingkungan masyarakat perkotaan (Teraihnya Adipura)

100,33%.

Sedangkan yang belum dapat dicapai yaitu (1)Rata-rata

pencemaran limbah pada air sungai 41,23%(4)Rata-rata tingkat

pencemaran udara 0(2)Terwujudnya luasan ruang terbuka hijau

Kawasan Perkotaan/RTHKP 66,06%(3)Meningkatnya peran serta

masyarakat, pengusaha dan instansi pelayanan dalam penyediaan

kebutuhan bibit (batang)23,52%

5) Pertanahan

Target kinerja urusan pertanahan berupa Bertambahnya tanah pemda yang bersertifikat (bidang). Adapun capaian kinerja urusan

pertanahan sebagai berikut : Tabel 21

Capaian Kinerja Urusan Pertanahan

No. Indikator Kinerja

Target

kinerja

RPJMD

2008-

2013

Capaian Kinerja

RKPD Th. 2011

Capaian Kinerja

RKPD Th. 2012

Capaian

Ket Target

RKPD

2011

Real.

tahun

2011

Target

RKPD

2012

Real.

Tahun

2012

1 Bertambahnya tanah

pemda yang bersertifikat (bidang)

100 100 142 100 130 130% ●

Sumber : Bagian Pemerintahan Umum, Desember 2012

Target kinerja urusan pertanahan berupa Bertambahnya tanah pemda

yang bersertifikat (bidang) dengan capaian sebesar 130 %.

6) Kependudukan dan Pencatatan Sipil Indikator kinerja Kependudukan dan Pencatatan Sipil terdiri dari

(1) Kepemilikan akta kelahiran (orang)(2)Penerapan KTP Nasional

berbasis NIK dan e-KTP (orang). Adapun capaiannya dapat dilihat dari

tebel berikut ini :

Tabel 22 Capaian Kinerja Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

No.

Indikator Kinerja

Target

kinerja

RPJMD

2008-

2013

Capaian Kinerja

RKPD Th. 2011

Capaian Kinerja

RKPD Th. 2012

Capaian

Ket Target

RKPD

2011

Real.

tahun

2011

Target

RKPD

2012

Real.

Tahun

2012

1 Kepemilikan akta kelahiran (orang) 592,000

514.000 517.771 509.000 530.464 104,22%

2 Penerapan KTP Nasional berbasis NIK dan e-KTP (orang)

651,316

495.395 97.175

740.641 506.516 68,39% ●

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Page 52: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 39

Capaian indikator Kinerja Urusan Kependudukan dan Catatan

Sipil yang telah melampaui target kinerja yaitu Kepemilikan akta

kelahiran (orang) dengan capaian sebesar104,22%. Sedangkan

penerapan KTP Nasional berbasis NIK dan e-KTP capaiannya sebesar

506.516 atau 68,39%. Artinya sasaran indikator ini belum mencapai

target yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan perbedaan estimasi

target yang ditetapkan, dimana tidak memperhitungkan Kartu Tanda

Penduduk (KTP) ganda dan perpindahan penduduk yang tidak disertai

penggurusan administrasi kependudukan. Namun demikian capaian

tersebut telah mencerminkan realitas kebutuhan e-KTP penduduk di

Kabupaten Temanggung.

7) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Indikator capaian kinerja Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak terdiri dari 4 hal yaitu (1)Jumlah penanganan anak

usia sekolah yang cacat (low vision) (2) Meningkatnya pemahaman

masyarakat tentang perlunya perlindungan terhadap perm dan anak

(orang) (3)Meningkatnya keterampilan pendamping dalam penanganan

korban kekerasan (orang)(4) Persentase Korban KDRT yang melapor

tertangani (%). Adapun capaian kinerja dapat dilihat dengan table

berikut ini :

Capaian Kinerja

Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

No. Indikator Kinerja

Target

kinerja

RPJMD

2008-

2013

Capaian Kinerja

RKPD Th. 2011

Capaian Kinerja

RKPD Th. 2012

Capaian

Ket Target

RKPD

2011

Real.

tahun

2011

Target

RKPD

2012

Real.

Tahun

2012

1 Jumlah penanganan anak usia sekolah yang cacat (anak)

100 100 200 100 200 200% ●

2 Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang perlunya perlind thdp perm dan anak (org)

200 200 200 200 200 100% ●

3 Meningkatnya keterampilan pendamping dlm penanganan korban kekerasan (orang)

60 60 60 60 100 166,67% ●

4 Persentase Korban KDRT yang melapor tertangani (%)

100 100 100 100 100 100% ●

Sumber : BKBPP

Indikator capaian kinerja Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak yang telah berhasil memenuhitarget yaitu

(1)Jumlah penanganan anak usia sekolah yang cacat (low vision) dengan

capaian sebesar 200% (2)Meningkatnya pemahaman masyarakat

tentang perlunya perlindungan terhadap perm dan anak (orang) 100%

(3)Meningkatnya keterampilan pendamping dalam penanganan korban

kekerasan (orang) dengan capaian sebesar 166,67%(4) Persentase

Korban KDRT yang melapor tertangani dengan capaian sebesar100 %.

Page 53: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 40

8) Koperasi dan UMKM

Indikator capaian kinerja Koperasi dan UMKM terdiri dari

(1)Jumlah kelembagaan koperasi dan UKM yang dibina (2) Jumlah

koperasi aktif (3) Jumlah anggota koperasi(4) Jumlah kemitraan

koperasi/UKM dengan perusahaan/lembaga lain(5) Jumlah lembaga

Koperasi dan UKM yang dilatih kewirausahaan dan Manajemen(6)

Jumlah koperasi dan UKM yang mendapat bantuan sistem

pendukung(7) Jumlah koperasi dan UKM yang mendapat bantuan

modal. Adapun Capaian Kinerja Urusan Koperasi dan UKM sebagai

berikut :

Tabel 28 Capaian Kinerja Urusan Koperasi dan UKM

No Indikator Kinerja

Target kinerja RPJMD 2008-2013

Capaian Kinerja RKPD Th. 2011

Capaian Kinerja RKPD Th. 2012

Capaian

Ket Target RKPD 2011

Real. tahun 2011

Target RKPD 2012

Real. Tahun 2012

1 jumlah kelembagaan koperasi dan UKM yang dibina

100 100 165 100 178 178,00% ●

2 Jumlah koperasi aktif 413 373 359 398 378 96,23% □

3 Jumlah anggota koperasi 159.800 139.800 130.620 149.800 149.906 100,07% ●

4 Jumlah kemitraan koperasi/UKM dengan perusahaan/lembaga lain

30 30 35 125 132 116,67% ●

5 Jumlah lembaga Koperasi dan UKM yang dilatih kewirausahaan dan Manajemen

100 100 130

100

390

390,00% ●

6 Jumlah koperasi dan UKM yang mendapat bantuan sistem pendukung

20 20 20 20 20 100% ●

7 Jumlah koperasi dan UKM yang mendapat bantuan modal

125 125 300 30 35 116,66% ●

Sumber : Dinas Perindagkop dan UMKM, Desember 2012

Indikator capaian kinerja Koperasi dan UMKM yang dapat

memenuhi target yaitu : (1)Jumlah kelembagaan koperasi dan UKM yang

dibina dengan capaian sebesar 178,00% (3) Jumlah anggota koperasi

100,07% (4)Jumlah kemitraan koperasi/UKM dengan perusahaan/

lembaga lain dengan capaian sebesar 116,67% (5) Jumlah lembaga

Koperasi dan UKM yang dilatih kewirausahaan dan Manajemen dengan

capaian sebesar 390,00% (6) Jumlah koperasi dan UKM yang mendapat

bantuan sistem pendukung 100 % (7) Jumlah koperasi dan UKM yang

mendapat bantuan modal dengan capaian sebesar 116,66 %. Sedangkan

yang belum memenuhi target yaitu jumlah koperasi aktif dengan

capaian sebesar 96,23%.

Page 54: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 41

9) Otonomi Daerah dan Pemerintahan Umum

Indikator kinerja urusan Otonomi Daerah dan Pemerintahan

Umum terdiri dari : (1)Jumlah peserta pendidikan kedinasan (peserta)

(2)Terlaksananya Diklat Prajabatan, Diklat teknis Fungsional, pelatihan

dan Bimtek (orang) (3)Terlaksananya pengadaan pegawai sesuai dengan

formasi yang dibutuhkan (4)Jumlah peserta penilaian kompetensi

pegawai (5)Penyusunan analisis beban kerja (abk)(6) Tersusunnya

standar pelayanan publik (7)Jumlah SKPD yang telah memiliki SOP

(8)Terlaksananya survey indeks kepuasan masyarakat tahun

(9)Terlaksananya pengumuman pelelangan umum barang/jasa

pemerintah melalui LPSE (%) (10)Terlaksananya sebagian pelaksanaan

pelelangan umum barang/jasa pemerintah melalui LPSE

(%)(11)Tertatanya PKL di lokasi Pasar (kegiatan) (12)Tertutupnya lokasi

penambangan galian golongan C (lokasi). Adapun hasil Capaian Kinerja

Urusan Otonomi Daerah dan Pemerintahan Umum sebagai berikut :

Tabel 29 Capaian Kinerja Urusan Otonomi Daerah dan Pemerintahan Umum

No Indikator Kinerja

Target

kinerja

RPJMD

2008-

2013

Capaian Kinerja

RKPD Th. 2011

Capaian Kinerja

RKPD Th. 2012

Capaian

Ket Target

RKPD

2011

Real.

tahun

2011

Target

RKPD

2012

Real.

Tahun

2012

1 Jumlah peserta pendididkan kedinasan (peserta)

50 93 34 35 26 74,29% □ 2 Terlaksananya Diklat Prajabatan,

Diklat teknis Fungsional, pelatihan dan Bimtek (orang)

410 800 1.071 410 522 127,32% ●

3 Terlaksananya pengadaan pegawai sesuai dengan formasi yang dibutuhkan

250 350 0 225 0 0% □

4 Jumlah peserta penilaian kompetensi pegawai

2 2 2 100% ● 5 Penyusunan analisis beban kerja (abk) 5 5 10 5 19 200% ● 6 Tersusunnya standar pelayanan publik 3 3 7 3 6 200% ● 7 Jumlah SKPD yang telah memiliki SOP 8 8 8 100% ● 8 Terlaksananya survey indeks

kepuasan masyarakat tahun 3 3 7 3 6 200% ●

9 Terlaksananya pengumuman pelelangan umum barang/jasa pemerintah melalui LPSE (%)

75 4 4 75 100

133,33% ●

10 Terlaksananya sebagian pelaksanaan pelelangan umum barang/jasa pemerintah melalui LPSE (%)

30 4 4 30 50 166.66% ●

11 Tertatanya PKL di lokasi Pasar (kegiatan)

6 0 54 5 5 100% ● 12 Tertutupnya lokasi penambangan

galian golongan C (lokasi) 1 0 20 1 6 600% ●

Sumber : BKD dan SETDA, Desember 2012

Page 55: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 42

Indikator kinerja urusan Otonomi Daerah dan Pemerintahan

Umum terdiri dari : (1) Terlaksananya Diklat Prajabatan, Diklat teknis

Fungsional, pelatihan dan Bimtek (orang) dengan capaian sebesar

127,32% (3) Jumlah peserta penilaian kompetensi pegawai dengan

capaian sebesar 100% (4)Penyusunan analisis beban kerja (abk) dengan

capaian sebesar 200 % (5) Tersusunnya standar pelayanan publik

dengan capaian sebesar 200 % (6)Jumlah SKPD yang telah memiliki

SOP dengan capaian sebesar 100 % (7)Terlaksananya survey indeks

kepuasan masyarakat tahun dengan capaian sebesar 200

%(8)Terlaksananya pengumuman pelelangan umum barang/jasa

pemerintah melalui LPSE dengan capaian sebesar 133,33%

(9)Terlaksananya sebagian pelaksanaan pelelangan umum barang/jasa

pemerintah melalui LPSE 166.66% (10)Tertatanya PKL di lokasi Pasar

(kegiatan) dengan capaian sebesar 100% (11)Tertutupnya lokasi

penambangan galian golongan C (lokasi) dengan capaian sebesar 600%.

Sedangkan yang belum dapat memenuhi target yaitu (1)Jumlah peserta

pendididkan kedinasan (peserta) dengan capaian sebesar 74,29%

(2)Terlaksananya pengadaan pegawai sesuai dengan formasi yang

dibutuhkan 0%.

10) Ketahanan Pangan

Indikator kinerjanya Ketahanan pangan terdiri dari 6 (enam )

yaitu (1)Ketersediaan pangan yang cukup untuk seluruh penduduk baik

dalam: volume, keragaman, mutu dan aman dikonsumsi (beras, daging,

telur, susu, ikan) (2)terpenuhinya energi konsumsi rata-rata (protein),(3)

Terwujudnya desa mandiri pangan, (4) Penanganan Desa rawan

pangan(5) Pencapaian skor pola pangan harapan (PPH). Adapun Capaian

Kinerja Urusan Ketahanan Pangan sebagai berikut :

Adapun data Tabel II.43. Capaian Kinerja Urusan Ketahanan Pangan

No Indikator Kinerja

Target kinerja RPJMD 2008-2013

Capaian Kinerja RKPD Th. 2011

Capaian Kinerja RKPD Th. 2012

Capaian Ket Target RKPD 2011

Real. tahun 2011

Target RKPD 2012

Real. Tahun 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Ketersediaan pangan yang cukup untuk seluruh penduduk baik dalam : volume, keragaman, mutu dan aman dikonsumsi:

- beras (ton)* 120.307 117.207 121.361 118,747 164.158,39 179.33% ●

- daging (ton) 9.946 9.196 6.007 9,679 6.122,32 63.26% □

- telur (ton) 10.378 9.595 5.916 9,979 6,331.50 63.45% □

- susu (ltr) 203.574 188.216 564.032 195,744 730.256 373.07% ●

- ikan (ton) 1.802 1.666 2.458 1,733 1.850 173.18% ●

Page 56: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 43

1 2 3 4 5 6 7 8 9

2 Terpenuhinya energi konsumsi rata-rata:

a. Energi (Kkal/kap/hari) 2.200 2.100 2.016 2150 2246 104.47% ●

b. Protein (gram/kap/hari) 57 54 54 56 60 107.14% ●

3 Terwujudnya desa mandiri pangan (desa)

6 4 5 5 8 120% ●

4 Penanganan Desa rawan pangan

6 12 63 5 7 140% ●

5 Pencapaian skor pola pangan harapan (PPH)

84 15 86,5 82 88 106.10% ●

Sumber : Kantor Ketahanan Pangan

Indikator kinerjanya Ketahanan pangan yang telah memenuhi target

yaitu (1) Ketersediaan pangan yang cukup untuk seluruh penduduk baik

dalam : volume, keragaman, mutu dan aman dikonsumsi (a)beras

dengan capaian sebesar 179.33%, (b)daging dengan capaian sebesar

63.26%, telur dengan capaian sebesar 63.45%, susu dengan capaian

sebesar 373.07%, ikan dengan capaian sebesar173.18%, (2)terpenuhinya

energi konsumsi rata-rata (a) Energi (Kkal/kap/hari) dengan capaian

sebesar 104.47% (b)protein(gram/kap/hari) dengan capaian sebesar

107.14%, (3)Terwujudnya desa mandiri pangan dengan capaian sebesar

120%, (4)Penanganan Desa rawan pangan dengan capaian sebesar 140%

(5)Pencapaian skor pola pangan harapan (PPH) dengan capaian sebesar

106.10%.

11) Pemberdayaan Masyarakat

Indikator Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yaitu

(1)Terbentuknya Badan Usaha Milik Desa (unit)(2)Peningkatan jumlah

rumah layak huni dari tipe C menjadi tipe B (unit)(3)Peningkatan

sarpras melalui TMMD (desa)(4)Menurunnya prosentase RT miskin,

menjadi (%)(5)Terlaksanya PNPM Mandiri pedesaan

(kecamatan)(6)Terlaksananya pemilihan kepala desa. Adapun Capaian

Kinerja Urusan Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebagai

berikut :

Tabel 33 Capaian Kinerja Urusan Urusan Pemberdayaan Masyarakat

dan Desa

No Indikator Kinerja

Target kinerja RPJMD 2008-2013

Capaian Kinerja RKPD Th. 2011

Capaian Kinerja RKPD Th. 2012

Capaian Ket Target RKPD 2011

Real. tahun 2011

Target RKPD 2012

Real. Tahun 2012

1 Terbentuknya Badan Usaha Milik Desa (unit)

4 4 4 4 4 100% ●

2 Peningkatan jumlah rumah layak huni dari tipe C menjadi tipe B (unit)

140 140 50 140 561 114.29% ●

Page 57: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 44

1 2 3 4 5 6 7 8 9

3 Peningkatan sarpras melalui TMMD (desa)

2 2 2 2 3 150% ●

4 Menurunnya prosentase RT miskin, menjadi (%)

19,37 25,37 25,37 22.37 17.79 124.90% ●

5 Terlaksanya PNPM Mandiri pedesaan (kecamatan)

18 18 18 18 20 111.11% ●

6 Terlaksananya pemilihan kepala desa

223 5 5 5 2 40% □

Sumber : BAPERMADES dan Bagian PEMDES

Indikator kinerja urusan pemberdayaan masyarakat dan desa yang

dapat memenuhi target yaitu (1)Terbentuknya Badan Usaha Milik Desa

(unit) dengan capaian sebesar 100% (2)Peningkatan jumlah rumah layak

huni dari tipe C menjadi tipe B (unit) dengan capaian sebesar 114.29%

(3)Peningkatan sarpras melalui TMMD dengan capaian sebesar 150%

(desa)(4)Menurunnya prosentase RT miskin, menjadi dengan capaian

sebesar 124.90% (5)Terlaksanya PNPM Mandiri pedesaan (kecamatan)

dengan capaian sebesar 111.11% . Sedangkan indicator kinerja yang

belum berhasil yaitu terlaksananya pemilihan kepala desa dengan

capaian sebesar 40%.

Urusan Pilihan 1) Pertanian

Indikator kinerja capaian kinerja urusan Pertanian tediri dari 23

(dua puluh empat) yaitu (1)Pencapaian produktivitas pertanian dalam

ton/ha, (Padi, Jagung, Kedelai, Kacang Tanah, Ubi kayu, Ubi jalar,

Tembakau, Kopi Robusta, Kopi Arabica (2)Pencapaian produksi

pertanian pertanian/perkebunan dalam ton (Padi, Jagung, Kedelai,

Kacang Tanah, Ubi kayu ,Ubi jalar, Tembakau, Kopi Robusta, Kopi

Arabica), (3)pengembangan tanaman hortikultura bernilai ekonomi tinggi

(Ha) pengembangan sarana dan prasarana pertanian (unit),

pengembangan Pertanian organik (Ha), (4)Pengembangan tanaman

hortikular (5)Pengembangan sarana dan sarana pertanian.

(6)Pengembangan pertanian organik (7)Berkembangnya pengelolaan

agribisnis terpadu (unit),(8) Meningkatnya Populasi Ternak /ekor (sapi,

kambing,domba, ayam ras petelur, ayam buras), (9)Meningkatnya

produktivitas daging dalam kg/ekor. (Sapi, Kambing, Domba)

(10)Meningkatnya produksi ternak (Sapi,Kambing,Domba), Ayam ras

petelur (kg) Ayam buras (kg),(11)Terbangunnya village breeding centre

(desa), (12)Menurunnya kejadian penyakit pada ternak (%)Menurunnya

kejadian penyakit pada ternak (Cacingan pada ruminansia dan

Penyakit AI, (13)Meningkatnya prosentase ternak unggul, (14)Menurun

nya angka kematian ternak, Terwujudnya (15)pengembangan tanaman

hortikultura bernilai ekonomi tinggi (Ha), (16)Terwujudnya

pengembangan sarana dan prasarana pertanian (unit), (17)Terwujudnya

pemetaan lahan sawah berkelanjutan (Kecamatan, (18)Frekuensi

Penyuluhan Pertanian, (19)Peningkatan Cakupan, Penyuluh Pertanian

(Gapoktan) (20) Pembangunan gedung BP3K (unit), (21)Pemberdayaan

Page 58: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 45

petani pelaku agribisnis (poktan), (22)Peningkatan Kelas Kelompok Tani,

(23) Peningkatan peran kelembagaan tani (unit), (24)Tersedianya akses

permodalan bagi petani (desa/Kelurahan).

Adapun capaian kinerja urusan pertanian sebagai berikut :

Tabel 37

Capaian Kinerja Urusan Pertanian

No Indikator Kinerja

Target kinerja RPJMD 2008-2013

Capaian Kinerja RKPD Th. 2011

Capaian Kinerja RKPD Th. 2012

Capaian Ket Target RKPD 2011

Real. tahun 2011

Target RKPD 2012

Real. Tahun 2012

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Pencapaian produktivitas pertanian (ton/ha)

Padi 6,1 5,7 5,79 5,9 6,28 106,44% ● Jagung 4,3 4,1 5,08 4,2 5,6 133,33% ● Kedelai 1,98 1,82 1,89 1,9 1,9 100% ● Kacang Tanah 2,6 2,3 2,24 2,5 1,60 67,60% □ Ubi kayu 20,5 20,3 24,89 20,4 23,66 115,98% ● Ubi jalar 12,5 12,2 14,78 12,3 15,5 126,02% ● Tembakau 0,675 0,64 0,64 0,66 0,64 98,48% Kopi Robusta 0,68 0,33 0,68 1,12 164,71% ● Kopi Arabica 0,85 0,73 0,36 0,80 0,95 100% ●

2 Pencapaian produksi pertanian/perkebunan (ton)

Padi 189.800 169.740 155.067 179.745 158.093,72 87,95% □ Jagung 122.183 121.130 155.876 121.657 139.283 114,48% ● Kedelai 131 129 15 130 32,30 24,84% □ Kacang Tanah 3.679 3.462 353 3.679 1.044,80 28,39% □ Ubi kayu 64.428 64.402 61.18 64.418 54.607,28 84,77% □ Ubi jalar 3.848 3.845 2.882 3.846 1.782,50 46,35% □ Tembakau 8.008 7.550,4 9.126 7.779,0 9.978,50 128,27% ● Kopi Robusta 6.788,3 5.656,9 2.544,2 6.222,6 8.518,9 136,90% ● Kopi Arabica 534,4 455,8 254,5 502,9 991,6 197,18% ●

3 Terwujudnya pengemb. tanaman hortikultura bernilai ekonomi tinggi (Ha)

10 10 40,5 10 21 210% ●

4 Terwujudnya pengemb. sarana dan prasarana pertanian (unit)

50 50 130 50 107 214% ●

5 Terwujudnya pengemb. pertanian organik (Ha)

10 10 100 10 100 1000% ●

6 Berkembangnya pengelola an agribisnis terpadu (unit)

10 10 16 10 4 40% □

7 Meningkatnya Populasi Ternak (ekor)

Populasi sapi 152 36.012 40.311 147 43.515 29602,04% ● Populasi kambing 150 55.994 55.998 149 58.731 39416,78% ● Populasi domba 631 251.948 251.95 629 270.497 43163,28% ● Populasi ayam ras petelur 665 665.038 671.911 664 678.694 102212,95% ● Populasi ayam buras 331 1.640.977 1.648.624 329 1.658.996 504254,10% ●

Page 59: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 46

1 2 3 4 5 6 7 8 9

8 Meningkatnya produktivitas daging (kg/ekor)

Sapi 12,22 12,74 15,26 12,76 16,550 129,70% ● Kambing 0,151 0,149 0,166 0,150 0,167 111,33% ● Domba 1.076 1,075 1,075 1,075 1,080 100,47% ●

9 Meningkatnya produksi ternak Sapi (kg) 1.910 453.760 572.292 1.848 720 38961,04% □ Kambing (kg) 60 8.268 9.308 60 9.808 16346,67% ● Domba (kg) 931 270.844 270.855 676 292.137 43215,53% ● Ayam ras petelur (kg) 9.102 3.990.218 4.167.147 9.088 4.431.473 48761,81% ● Ayam buras (kg) 662 1.148.283 1.154.037 630 1.161.297 184332,86% ●

10 Terbangunnya village breeding centre (desa)

1 1 6 1 7 700% ●

11 Menurunnya kejadian penyakit pada ternak (%)

a. Cacingan pada ruminansia 1,40 1,7 1 1,50 0,78 192,30% ● b. Penyakit AI 0,07 0,09 0,05 0,08 0,16 50% □

12 Meningkatnya prosentase ternak unggul (%)

4,5 3 3,5 4 4,20 105% ●

13 Menurunnya angka kematian ternak (%)

2 3 2,5 3 0,34 882.35% ●

14 Terwujudnya pengembangan tanaman hortikultura bernilai ekonomi tinggi (Ha)

10 40,5 10 30 300% ●

15 Terwujudnya pengembangan sarana dan prasarana pertanian (unit)

50 130 50 80 160% ●

16 Terwujudnya pemetaan lahan sawah berkelanjutan (Kec.)

5 10 5 20 400% ●

17 Frekuensi Penyuluhan Pertanian

289 289 289 289 289 100% ●

18 Peningkatan Cakupan Penyuluh Pertanian (Gapoktan)

1-2 1 1 1-2 1-2 100% ●

19 Pemb. gedung BP3K (unit) 2 2 2 2 3 150% ● 20 Pemberdayaan petani pelaku

agribisnis (poktan) 60 40 40 60 60 100% ●

21 Peningkatan Kelas Klpk Tani 110 110 110 110 110 100% ● 22 Peningkatan peran

kelembagaan tani (unit) 110 110 110 110 110 100% ●

23 Tersedianya akses permodalan bagi petani (desa/Kelurahan)

53 50 75 50 31 61% □

Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan, Dinas Peternakan dan Perikanan, dan Bappeluh

(1)Pencapaian produktivitas pertanian (ton/ha) (a)Padi dengan

capaian sebesar 106,44% (b)Jagung dengan capaian sebesar 133,33%

(b)Kedelai dengan capaian sebesar 100% (c)Ubi kayu dengan capaian

sebesar 115,98% (d)Ubi jalar dengan capaian sebesar 126,02% (e)Kopi

Robusta dengan capaian sebesar 164,71% (f)Kopi Arabica dengan

capaian sebesar 100%. (2)Pencapaian produksi pertanian/perkebunan

(ton)(a) Jagung dengan capaian sebesar114,48% (c)Tembakau dengan

capaian sebesar 128,27% (d)Kopi Robusta dengan capaian sebesar

136,90% (e) Kopi Arabica dengan capaian sebesar 197,18%

Page 60: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 47

(3)Terwujudnya pengembangan tanaman hortikultura bernilai ekonomi

tinggi (Ha) dengan capaian sebesar 210% (4)Terwujudnya pengembangan

sarana dan prasarana pertanian (unit) dengan capaian sebesar 214%

(5)Terwujudnya pengembangan pertanian organik (Ha) dengan capaian

sebesar1000% (7)Meningkatnya Populasi Ternak (ekor)(a)Populasi sapi

dengan capaian sebesar 29602,04% (b)Populasi kambing dengan

capaian sebesar 39416,78% (c)Populasi domba dengan capaian sebesar

43163,28% (d)Populasi ayam ras petelur dengan capaian sebesar

102212,95% (e)Populasi ayam buras dengan capaian sebesar

504254,10% (8)Meningkatnya produktivitas daging (kg/ekor) (a)Sapi

dengan capaian sebesar 129,70% (b) Kambing dengan capaian sebesar

111,33% (c)Domba dengan capaian sebesar100,47% (9)Meningkatnya

produksi ternak (a)Sapi (kg) dengan capaian sebesar 38961,04%

(b)Kambing (kg) dengan capaian sebesar16346,67% (c)Domba (kg)

dengan capaian sebesar 43215,53% (d) Ayam ras petelur (kg) dengan

capaian sebesar 48761,81%(e) Ayam buras (kg) dengan capaian

sebesar184332,86% (10)Terbangunnya village breeding centre (desa)

dengan capaian sebesar700% (11)Meningkatnya prosentase ternak

unggul (%)dengan capaian sebesar105% (12)Menurunnya angka

kematian ternak (%) dengan capaian sebesar 882.35%(13)Terwujudnya

pengembangan tanaman hortikultura bernilai ekonomi tinggi (Ha)

dengan capaian sebesar300%(14)Terwujudnya pengembangan sarana

dan prasarana pertanian (unit) dengan capaian

sebesar160%(15)Terwujudnya pemetaan lahan sawah berkelanjutan

(Kec.) dengan capaian sebesar 400% (16)Frekuensi Penyuluhan

Pertanian dengan capaian sebesar 100% (17)Peningkatan Cakupan

Penyuluh Pertanian (Gapoktan) dengan capaian sebesar100%(18)

Pembangunan gedung BP3K (unit) dengan capaian sebesar 150%

(19)Pemberdayaan petani pelaku agribisnis (poktan) dengan

capaiansebesar 100% (20)Peningkatan Kelas Kelompok Tani dengan

capaian sebesar100% (21)Peningkatan peran kelembagaan tani (unit)

dengan capaian sebesar100%.

Sedangkan indikator yang tidak dapat memenuhi target adalah

(1) Pencapaian produktivitas Kacang Tanah dengan capaian sebesar

67,60% dan Tembakau dengan capaian sebesar 98,48%.(2)Pencapaian

produksi pertanian/perkebunan yaitu (a) Padi dengan capaian sebesar

87,95% (b)Kedelai dengan capaian sebesar24,84%(c)Kacang Tanah

dengan capaian sebesar 28,39% (d)Ubi kayu dengan capaian

sebesar84,77% (e)Ubi jalar dengan capaian sebesar 46,35%

(3)Berkembangnya pengelola an agribisnis terpadu (unit) dengan capaian

sebesar40%(4)Menurunnya kejadian penyakit pada ternak Penyakit AI

dengan capaian sebesar 50% (5)Tersedianya akses permodalan bagi

petani (desa/Kelurahan) dengan capaian sebesar 61%.

2) Perikanan

Indikator kinerja capaian kinerja urusan perikanan terdiri dari

(1)Peningkatan produksi perikanan 100,33(%), (2)Peningkatan

Page 61: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 48

produktivitas perikanan sebesar121,05%, (3)Pengembangan kawasan

budidaya air tawar sebesar 192,00%(4) Meningkatnya produksi ikan

sebesar ikan100,40%(5)Peningkatan produksi tangkap oleh nelayan

perairan umum 152,5%, (6)Jumlah produksi ikan 150,75% 7)

Meningkatnya konsumsi ikan dalam kg/kap/th mencapai 115,08% dari

target yangb telah ditetapkan, (8) Peningkatan jual beli ikan100 % (9)

Peningkatan jumlah pengolah usaha perikanan dalam kelompok/tahun

capaiannya sebesar 110%. Adapaun capaian kinerja urusan perikanan

sebagai berikut :

Tabel 38 Capaian Kinerja urusan Perikanan

No Indikator Kinerja

Target

kinerja

RPJMD

2008-

2013

Capaian Kinerja

RKPD Th. 2011

Capaian Kinerja

RKPD Th. 2012

Capaian

Ket Target

RKPD

2011

Real.

tahun

2011

Target

RKPD

2012

Real.

Tahun

2012

1 Peningkatan produksi perikanan (% ) 21 3.254,21 2.457,21 21 21,07 100,33% ●

2 Peningkatan produktivitas perikanan (%) 1,52 1,52 1,79 1,52 1,84 121,05% ●

3 Pengembangan kawasan budidaya air

tawar (1%/th)

1 1 1,2 1 1,92 192,00% ●

4 Meningkatnya produksi ikan (ton) 603.6

2.880,23 100,40% ●

5 Peningkatan produksi tangkap oleh

nelayan perairan umum (%)

1,20 1,2 1,74 1,20 1,83 152,5% ●

6 Jumlah produksi ikan (ton) 56.170 1.941,22 2.378,71 80,45 121,28 150,75% ●

7 Meningkatnya konsumsi ikan (kg/kap/th) 13,16 12,85 13,01 13,06 14,96 115,08% ●

8 Peningkatan jual beli ikan (%) 2 8,74 8,9 2 2,00 100% ●

9 Peningkatan jumlah pengolah usaha

perikanan (kelompok/tahun)

3 13 17 20 22 110% ●

Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan

Indikator kinerja capaian kinerja urusan perikanan telah dapat

memenuhitarget yang telah ditetapkan yaitu : (1)Peningkatan produksi

perikanan dengan capaian sebesar 100,33(%), (2)Peningkatan

produktivitas perikanan dengan capaian sebesar 121,05%,

(3)Pengembangan kawasan budidaya air tawar dengan capaian sebesar

192,00%(4)Meningkatnya produksi ikan sebesar ikan100,40%

(5)Peningkatan produksi tangkap oleh nelayan perairan umum dengan

capaian sebesar 152,5%, (6)Jumlah produksi ikan dengan capaian

sebesar 150,75% 7) Meningkatnya konsumsi ikan dalam kg/kap/th

mencapai dengan capaian sebesar 115,08% (8) Peningkatan jual beli

ikan dengan capaian sebesar 100 % (9) Peningkatan jumlah pengolah

usaha perikanan dalam kelompok/tahun dengan capaian sebesar 110%.

Page 62: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 49

3) Kehutanan

Indikator capaian kenerja urusan kehutanan terdiri dari

(1)Bertambahnya populasi tanaman kehutanan untuk penghijauan dan

konservasi lingkungan (juta pohon),(2)Terwujudnya peningkatan

rehabilitasi hutan dan lahan (Ha),(3) Terwujudnya sarana dan prasarana

konservasi tanah dan air (unit). Adapun capaian kinerja urusan

kehutanan sebagai berikut :

Tabel 39 Capaian Kinerja Urusan Kehutanan

No Indikator Kinerja

Target

kinerja

RPJM

D

2008-

2013

Capaian Kinerja

RKPD Th. 2011

Capaian Kinerja

RKPD Th. 2012

Capaian Ket Target

RKPD

2011

Real.

tahun

2011

Target

RKPD

2012

Real.

Tahun

2012

1 Bertambahnya populasi tanaman kehutanan untuk penghijauan dan konservasi lingkungan (juta pohon)

1.800 1.400.000 1.800.000 1.600 2.392 284,38% ●

2 Terwujudnya peningkatan rehabilitasi hutan dan lahan (Ha)

700 600 4000 600 5.800 1895,83% ●

3 Terwujudnya sarana dan prasarana konservasi tanah dan air (unit)

45 35 8 40 40 75,00% ●

Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

Indikator kinerja yang telah dicapai yaitu bertambahnya

populasi tanaman kehutanan untuk penghijauan dan konservasi

lingkungan (juta pohon),Terwujudnya peningkatan rehabilitasi hutan

dan lahan (Ha) dengan capaian sebesar 1895,83%, Terwujudnya sarana

dan prasarana konservasi tanah dan air (unit) dengan capaian sebesar

100 %. Adapun yang belum memenuhi target yang telah ditetapkan

yaitu Terwujudnya sarana dan prasarana konservasi tanah dan air (unit)

dengan capaian sebesar 75,00 %.

4) Pariwisata

Indikator capaian kinerja urusan pariwisata terdiri dari

(1)Meningkatnya kualitas pengelolaan dan sarana Obyek wisata

unggulan (obyek)(2)Meningkatnya jumlah wisatawan (3)Jumlah promosi

pariwisata (4)Jumlah obyek wisata yang dibangun/dikembangkan

(5)Jumlah kerjasama pariwisata (6)Jumlah penyelenggaraan even-even

kepariwisataan. Adapun Indikator capaian kinerja urusan pariwisata

sebagai berikut :

Page 63: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 50

Tabel 41

Capaian Kinerja Urusan Pariwisata

No. Indikator Kinerja

Target

kinerja

RPJMD

2008-

2013

Capaian Kinerja

RKPD Th. 2011

Capaian Kinerja

RKPD Th. 2012

Capaian

Ket Target

RKPD

2011

Real.

tahun

2011

Target

RKPD

2012

Real.

Tahun

2012

1 Meningkatnya kualitas pengelolaan dan sarana Obyek wisata unggulan (obyek)

5 4 4 5 7 140% ●

2 Meningkatnya jumlah wisatawan 104,750 97.000 335.868 101.000 360.138 356,57% ●

3 Jumlah promosi pariwisata 5 4 4 5 5 100% ●

4 Jumlah obyek wisata yang dibangun /dikembangkan

6 4 7 6 7 116,67% ●

5 Jumlah kerjasama pariwisata 3 3 3 3 3 100% ●

6 Jumlah penyelenggaraan even-even kepariwisataan

4 4 7 4 4 100% ●

Sumber : Dinas Budparpora

Keterangan:

● : Tercapai

□ : Belum Tercapai

Indikator kinerja yang telah tercapai yaitu Meningkatnya

kualitas pengelolaan dan sarana Obyek wisata unggulan (obyek) dengan

tingkat capaian sebesar 140%,Meningkatnya jumlah wisatawan dengan

tingkat capaian sebesar 356,57%,Jumlah promosi pariwisata dengan

tingkat capaian sebesar 100%,Jumlah obyek wisata yang dibangun

/dikembangkan dengan tingkat capaian sebesar 116,67%,Jumlah

kerjasama pariwisata dengan tingkat capaian sebesar 100%, Jumlah

penyelenggaraan even-even kepariwisataan dengan tingkat capaian

sebesar 100% sehingga semua indikator kinerja urusan pariwisata

dapat tercapai.

5) Perdagangan

Indikator kinerja capaian kinerja urusan perdagangan terdiri

dari (1)Jumlah usaha dagang kecil yang dibina,(2)Jumlah promosi dan

pameran dagang,(3)Terlaksananya sistem dan jaringan informasi

perdagangan (kec),Jumlah nilai ekspor daerah Kayu Olahan ($),(4)

Jumlah nilai ekspor daerah Kopi (Rp. 000), (5) Fasilitasi pelaku usaha

mengikuti pasar lelang (org),(6) Jumlah pasar yang diawasi peredaran

barang (psr),(7) Jumlah alat UTTP yang dimetrologikan,(8)Revitalisasi

pasar daerah/desa (unit),(9)Penertiban dan penataan pasar daerah,(10)

Pembinaan dan Pengendalian perijinan los/kios pasar (unit), (11)

Pemeliharaan pasar-pasar daerah (unit).

Page 64: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 51

Adapun capaian kinerja urusan perdagangan sebagai berikut :

Tabel 43 Capaian Kinerja Urusan Perdagangan

No Indikator Kinerja

Target

kinerja

RPJMD

2008-

2013

Capaian Kinerja RKPD

Th. 2011

Capaian Kinerja RKPD Th.

2012

Capaian

Ket Target

RKPD

2011

Real. tahun

2011

Target

RKPD 2012

Real. Tahun

2012

1 Jumlah usaha dagang kecil yang dibina

120 120 120 120 123 103% ●

2 Jumlah promosi dan pameran dagang

2 2 4 2 5 250% ●

3 Terlaksananya sistem dan jaringan informasi perdagangan (kec)

20 20 kec 20 kec 20 20 100% ●

4 Jumlah nilai ekspor daerah Kayu Olahan ($)

101,425.55

99.427.065,58 233.134.683,98 100.421.336,24 120.197.572,99 119,69% ●

5 Jumlah nilai ekspor daerah Kopi (Rp. 000)

2,275,895.48 2.253.603,09 3.606.750 2.264.572,62 2.400.000,00 105,98% ●

6 Fasilitasi pelaku usaha mengikuti pasar lelang (org)

12 1 keg 1 keg 12 18 150% ●

7 Jumlah pasar yang diawasi peredaran barang (psr)

11 11 9 9 100% ●

8 Jumlah alat UTTP yang dimetrologikan

18.796 19.871 18.810 16.601 88,26% □

9 Revitalisasi pasar daerah/desa (unit)

12 1 2 2 100% ●

10 Penertiban dan penataan pasar daerah

6 6 100% ●

11 Pembinaan dan Pengendalian perijinan los/kios pasar (unit)

6 6 100% ●

12 Pemeliharaan pasar-pasar daerah (unit)

6 6 100% ●

Sumber : Dinas Perindagkop dan UMKM

Keterangan:

● : Tercapai

□ : Belum Tercapai

Urusan perdagangan ada beberapa indikator kinerja yang telah

memenuhin target adalah (1)Jumlah usaha dagang kecil yang dibina

dengan angka capaian sebesar 103%,(2)Jumlah promosi dan pameran

dagang dengan angka capaian sebesar 250%,(3)Terlaksananya sistem

dan jaringan informasi perdagangan dengan angka capaian sebesar

100%, (4) Jumlah nilai ekspor daerah Kayu Olahan 119,69% ($),(5)

Jumlah nilai ekspor daerah Kopi dengan angka capaian sebesar

105,98%, (6) Fasilitasi pelaku usaha mengikuti pasar lelang 150%,(7)

Jumlah pasar yang diawasi peredaran barang dengan angka capaian

Page 65: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 52

sebesar 100%,(8)Revitalisasi pasar daerah/desa (unit) dengan angka

capaian sebesar 100 %,(9)Penertiban dan penataan pasar daerah dengan

angka capaian sebesar 100%, (10) Pembinaan dan Pengendalian

perijinan los/kios pasar (unit) dengan angka capaian sebesar, (11)

Pemeliharaan pasar-pasar daerah dengan angka capaian sebesar (unit)

100 %.

Indikator kinerja yang belum tercapai namun diharapkan dapat

tercapai pada tahun 2013 melalui APBD tahun 2013, yaitu indikator

kinerja jumlah alat UTTP yang dimetrologikan sebesar 88,26 %.

6) Perindustrian

Indikator kinerja urusan perindustrian terdiri dari (1)Industri

Kecil(Unit Usaha ),Tenaga Kerja (orang,Nilai Produksi (2) Industri kecil

per jenisnya (unit) -(Kulit,Kayu,Logam/logam mulia,Anyaman,Gerabah,

Keramik, kain tenun, Makanan )(3) Industri Menengah/ Besar( unit

usaha (unit), Tenaga Kerja (orang), Nilai produksi (juta Rp.). Adapun

Indikator kinerja urusan perindustrian sebagai berikut :

Tabel 46

Capaian Kinerja Urusan Perindustrian

No Indikator Kinerja

Target kinerja RPJMD 2008-2013

Capaian Kinerja RKPD Th. 2011

Capaian Kinerja RKPD Th. 2012

Capaian Ket Target RKPD 2011

Real. tahun 2011

Target RKPD 2012

Real. Tahun 2012

1 Terciptanya kluster-kluster industri 5 4 4 5 5 100% ● 2 Jumlah industri menengah dan

besar (unit) 5 5 3 5 3 60% □

3 Jumlah industri terdaftar (unit) 500 460 536 480 558 116,25% ● 4 Jumlah sentra industri 170 160 219 165 221 133,94% ● 5 Kontribusi ekspor hasil industri kayu

olahan thd total ekspor (%) 100% 80% 100% 100 100 100% ●

6 Jumlah industri yang telah dilatih iptek sistem produksi

15 8 20 12 23 191,67% ●

7 Meningkatnya jumlah unit usaha 15.472 15.246 15.690 15.359 15.721 102,36% ● 8 Meningkatnya nilai produksi (juta

Rp.) 770,000

755.000 950.500 765.000 960.000 125,49% ●

9 Meningkatnya nilai investasi (juta Rp.) 275,000

261.000 269.000 268.000 270.000 100,75% ●

Sumber : Disperindagkop & UMKM , Desember 2012

Keterangan:

● : Tercapai

□ : Belum Tercapai

Adapun indikator kinerja urusan perindustrian yang telah

memenuhi target yangbditetapkan yaitu (1)Terciptanya kluster-kluster

industri dengan capaian sebesar 100% (2) 100,75% (3)Jumlah industri

Page 66: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 53

terdaftar (unit) dengan capaian sebesar 116,25% (4)Jumlah sentra

industri dengan capaian sebesar 133,94% (5)Kontribusi ekspor hasil

industri kayu olahan thd total ekspor (%)dengan capaian sebesar 100%

(6)Jumlah industri yang telah dilatih iptek sistem produksi dengan

capaian sebesar 191,67% (7)Meningkatnya jumlah unit usaha dengan

capaian sebesar 102,36% (8)Meningkatnya nilai produksi (juta rp.)

dengan capaian sebesar 125,49% (9)Meningkatnya nilai investasi (juta

rp.) dengan capaian sebesar 100,75%. Sedangkan yang belum memenuhi

target adalah Jumlah industri menengah dan besar (unit) dengan

capaian sebesar 60%.

2.3. Lingkungan Strategis

Beberapa kondisi di Tahun 2013 baik internal maupun eksternal

mempengaruhi jalannya roda pembangunan di Kabupaten Temanggung,

secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Internal

Beberapa kondisi internal yang mempengaruhi jalannya roda

pembangunan di Kabupaten Temanggung antara lain sebagai berikut:

a. Insfrastruktur

Insfrastruktur merupakan unsur yang menunjang keberhasilan

pembangunan di semua aspek dan sector. Kondisi insfrastruktur yang

memenuhi kuantitas dan kualitas menjadi prasyarat mutlak

keberhasilan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kondisi yang ada saat ini menunjukkan bahwa jaringan

insfrastruktur belum sepenuhnya mampu menghubungkan antar

wilayah di Kabupaten Temanggung dan belum sepenuhnya memiliki

kualitas yang merata dan memadai. Membangun insfrastruktur

memerlukan biaya yang tidak sedikit sehingga kebutuhan

pembangunan insfrastruktur harus berdampingan dengan kebutuhan

prioritas lainnya.

b. Daya saing produk daerah

Produk-produk hasil pembangunan yang dihasilkan oleh

masyarakat Kabupaten Temanggung masih memiliki banyak

kelemahan, antara lain: a) Kemasan, b) pengenalan merek, c).

kualitas, d) kuantitas, dan e) kontinuitas, sehingga sering tidak

mampu bersaing dengan produk sejenis dari daerah yang lain dan

dapat dikatakan baru beredar di wilayah sendiri. Namun ada juga

yang sudah mampu bersaing, misal: Kopi dan produk turunannya.

Upaya yang bersifat inovasi pemasaran masih harus terus digiatkan

dan hal ini menjadi salah satu tugas Pemerintah Kabupaten

Temanggung untuk memfasilitasinya.

c. Bencana Alam

Kabupaten Temanggung yang berada di wilayah pegunungan

dan sebagian wilayahnya berupa perbukitan mempunyai potensi

Page 67: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 54

bencana alam berupa tanah longsor dan angin putting beliung.

Potensi bencana alam tanah longsor juga sering didukung oleh

rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian alam.

Oleh karena itu upaya pencegahan bencana alam perlu dilakukan

disamping mengatasi dampak bencana alam itu sendiri.

2. Eksternal

Beberapa kondisi eksternal yang mempengaruhi jalannya roda

pembangunan di Kabupaten Temanggung antara lain sebagai berikut:

a. Perubahan Iklim

Perubahan iklim yang terjadi saat ini ikut mempengaruhi

jalannya pembangunan, perubahan iklim yang terjadi ikut

mempengaruhi periode musim di Kabupaten Temanggung dimana

tidak bisa lagi dipastikan datangnya awal musim penghujan dan

kapan datangnya awal musim kemarau. Pembangunan di sektor

pertanian yang sangat tergantung dengan musim memperoleh efek

paling besar jika dibandingkan dengan sektor yang lain.

b. Krisis Air Bersih

Salah satu efek negatif dari pembangunan adalah menurunnya

kualitas lingkungan hidup. Pada musim kemarau mulai dijumpai

adanya krisis air bersih dibeberapa wilayah di Kabupaten

Temanggung, hal ini antara lain disebabkan oleh penggundulan hutan

untuk keperluan pertanian, disamping hal tersebut menurunnya

kualitas air bersih juga disebabkan oleh pencemaran dan sanitasi

yang buruk.

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah

Identifikasi permasalahan pembangunan merupakan salah satu

upaya evaluasi atas kinerja pembangunan yang telah dan sedang

dilaksanakan dengan tujuan untuk lebih tepat dalam memprioritaskan

program dan kegiatan ditahun selanjutnya.

Permasalahan pembangunan daerah di Kabupaten Temanggung

yang teridentifikasi antara lain:

1. Masih adanya kelompok masyarakat yang termasuk dalam kategori

Rumah Tangga Miskin (RTM) walaupun dari sisi target penurunan

kemiskinan sudah tercapai. Kondisi tersebut diantaranya disebabkan

oleh belum meratanya akses terhadap pendidikan dan kesehatan,

kesempatan kerja, kesempatan berusaha dan kemampuan memperoleh

permodalan, serta didukung oleh masih besarnya beban pemenuhan

kebutuhan dasar air bersih, sanitasi, rumah layak huni dan kecukupan

pangan.

Page 68: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 55

2. Belum optimalnya kontinuitas produksi hasil pertanian dalam arti luas

termasuk kuantitas dan kualitas serta diperburuk dengan

ketidakpastian pasar dan harga produk hasil pertanian.

3. Belum optimalnya peningkatan diversifikasi pangan terutama di

masyarakat petani.

4. Belum optimalnya ketaatan atas pengendalian alih fungsi lahan

pertanian menjadi lahan non pertanian.

5. Belum optimalnya pembangunan insfrastruktur terutama jalan dan

jembatan beserta sistem jaringan transportasinya, insfrastruktur

perdagangan. Khususnya yang berada di kawasan Parakan dan

Ngadirejo sebagai daerah pengembangan perekonomian di Kabupaten

Temanggung.

6. Belum optimalnya pelayanan kesehatan, pendidikan dan Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) kepada masyarakat terutama

perlindungan terhadap perempuan dan anak.

7. Masih terbatasnya promosi dan jejaring pariwisata beserta sarana dan

prasarana pendukungnya.

8. Belum optimalnya upaya pemberdayaan masyarakat terutama di

perdesaan karena keterbatasan kader pemberdayaan masyarakat dan

penggunaan teknologi tepat guna.

9. Belum efektifnya hubungan dan harmonisasi penyediaan data statistic

untuk perencanaan pembangunan, sehingga data yang disediakan

masih mengalami kesenjangan waktu yang cukup lama (time lag).

10. Masih terbatasnya penyebarluasan informasi kebijakan dan hasil

pembangunan dalam rangka keterbukaan informasi publik.

11. Belum optimalnya tertib administrasi pertanahan dan akses

pengelolaan pertanahan bagi masyarakat kurang mampu.

12. Belum optimalnya pencatatan dan pemanfaatan asset pemerintah yang

lain, terutama di lingkungan dinas pendidikan dan dilingkungan

pemerinta desa.

Dari serangkaian pencapaian kinerja diatas dapat diketahui bahwa

masih ada beberapa capaian target yang belum dapat dicapai dan

diharapkan dapat dicapai di Tahun 2013 yang sedang berjalan ini. Secara

ringkas capaian target kinerja agregat daerah tahun 2011 dan 2012 yang

dibandingkan dengan target tahun 2013 dapat dilihat dari tabel berikut:

Page 69: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 56

Tabel II.60.

Capaian Agregat Daerah Tahun 2012 dan Target Tahun 2013

No KOMPONEN TARGET AKHIR (2013)

CAPAIAN

(2011)

PREDIKSI CAPAIAN

(2012*)

KETERANGAN

CAPAIAN

SUMBER DATA

1 Indeks Pembangunan Manusia

(IPM) 73,71 74,47 - TERCAPAI BPS

a. Angka Harapan Hidup

(AHH)/tahun 72,10 72,66 - TERCAPAI BPS

b. Angka Melek Huruf (%)

99,54 95,96 98,32 BELUM Dinas

Pendidikan

c. Rata-rata Lama Sekolah

(tahun)

7,10 7,09 7,09 BELUM Dinas

Pendidikan

d. Pengeluaran Riil Per Kapita

(RP) 622.200 638.070 - TERCAPAI BPS

2 Pertumbuhan Ekonomi 0,5 (%) + 4 4,65 4,95 TERCAPAI BPS

3 PDRB perKapita (harga

berlaku;Rp/th) 9.485.744,28 7.847.119,79 8.530.154,52 BELUM BPS

4 Tingkat Inflasi 1 (%) + 7,00 2,42 4,70 TERCAPAI BPS

5 Menurunnya Tingkat

Pertumbuhan Penduduk (%) 0,77 0,88 0,87 BELUM BPS

6 Menurunnya prosentase rumah

tangga miskin, menjadi (%) 19,37 19,81 17,91 TERCAPAI BAPPEDA

7 Tingkat Kesempatan Kerja (%)

82,76 84,4 - TERCAPAI Dinas

Nakertrans

8 Tingkat Penggangguran Terbuka

(%)

6,56 5,24 3,40 TERCAPAI Dinas

Nakertrans

9 Penurunan Lahan Kritis (Ha)

17.705 17.096 - TERCAPAI Dinas

Tanbunhut

10 Terwujudnya Ruang Terbuka

Hijau Kawasan Perkotaan (%) 20 11,18 29,15 TERCAPAI BLH

Beberapa target agregat daerah yang belum dapat tercapai sampai

dengan tahun 2012 adalah angka melek huruf, rata-rata lama sekolah,

PDRB Perkapita, dan menurunnya laju pertumbuhan penduduk. Target-

target tersebut dapat dijelaskan penyebabnya dan alternatif

penanganannya sebagai berikut:

Page 70: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temangung Tahun 2014 -- Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 II - 57

Tabel II.61. Target Agregat Daerah Yang Belum Tercapai

No Indikator Faktor Penyebab Alternatif Penanganan

1. Angka Melek

Huruf

Jumlah pembagi da lam

menghitung angka me

lek huruf ada lah

jumlah penduduk usia

15 tahun yang ke atas,

yang ter masuk

didalamnya seju mlah

lansia yang me mang

buta huruf dan sulit

dipacu menjadi me lek

huruf (faktor usia)

Belum ada, karena sasaran

pengentasan angka melek huruf

adalah lansia yang tidak

memungkinkan tersentuh

dengan program pengentasan

melek huruf (faktor usia).

2. Rata-rata

Lama Sekolah

- Faktor kesulitan

ekonomi

- Kurangnya motivasi

dari orangtua untuk

menyekolahkan anak

dan pribadi anak

untuk sekolah

- Pemetaan daerah yang rata-

rata lama sekolahnya masih

rendah

- Peningkatan motivasi dan

kesadaran melanjutkan

sekolah di daerah sasaran

- Peningkatan beasiswa bagi

siswa RTM sampai dengan

selesai wajar dikdas

(berkelanjutan)

3. PDRB

Perkapita

- PDRB setiap

tahunnya meningkat

namun jumlah pem

baginya (jumlah

penduduk juga

meningkat)

- Jumlah pertambah an

penduduk lebih besar

dibandingkan jumlah

pertambahan PDRB

- Penekanan laju pertumbuhan

penduduk

- Peningkatan PDRB melalui

sektor yang mempunyai daya

ungkit besar dan prio ritas

pembangunan yang

mempunyai daya ungkit besar

- Pola kenaikan PDRB Perkapita

selama lima tahun terakhir

rata-rata sekitar 10%,

diasumsikan apabila pada

tahun 2013 terjadi kenaikan

PDRB Perkapita sebesar 10%

dan disertai dengan upaya

yang lebih intensif untuk

menekan laju pertumbuhan

penduduk target PDRB

Perkapita tahun 2013 tercapai.

4. Menurun nya

Laju Per

tumbuh an

Penduduk

- Keterbatasan jml

PLKB di kecamatan

sehi ngga satu orang

PLKB membawahi 4-6

desa (idealnya satu

PLKB satu desa)

- Cakupan KB aktif

belum mencapai

100%

- Peningkatan rasio PLKB di

kecamatan

- Peningkatan kesadaran ber KB

oleh masyarakat

- Peningkatan peran serta pihak

di luar PLKB dalam

meningkatkan kesadaran ber

KB

Page 71: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 1

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN

KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH TAHUN 2014

3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

Periode RPJMD Kabupaten Temanggung Tahun 2008-2013 beserta

semua capaian kinerjanya memberikan pondasi yang cukup kuat bagi

pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Temanggung untuk periode

RPJMD selanjutnya. Perencanaan Pembangunan di Tahun 2014 yang

merupakan tahun pertama periode RPJMD 2013-2018 diarahkan untuk

melanjutkan semua capaian yang sudah diraih dan menyelesaikan

beberapa indikator yang belum berhasil dicapai di periode RPJMD

sebelumnya.

Tantangan dan prospek perekonomian yang dihadapi di Tahun

2014 jelas berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya sehingga sangat

diperlukan upaya serius dan fokus dalam perencanaan dan pelaksanaan

pembangunan terutama dalam penentuan arah dan kebijakan di bidang

ekonomi.

1. Kondisi Ekonomi Daerah Perekonomian Kabupaten Temanggung di Tahun 2012 tidak

bisa terlepas dari kondisi perekonomian nasional dan Provinsi Jawa

Tengah yang juga terimbas oleh keadaan perekonomian dunia,

terutama ketidakstabilan perekonomian di Eropa, Amerika, dan

Jepang. Situasi internal dalam negeri yang juga belum kondusif

seiring dengan adanya wacana untuk menaikkan harga Bahan Bakar

Minyak (BBM) dan Tarif Dasar Listrik (TDL) dan makin ketatnya

pembatasan BBM bersubsidi diantaranya melalui kebijakan

penggunaan Pertamax bagi kendaraan bermotor milik Pemerintah,

Pemerintah Daerah, BUMD, dan BUMN.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Temanggung Tahun 2012

masih lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi

Jawa Tengah dan Nasional, Kondisi tersebut diatas berimbas pada

tidak maksimalnya efek pembangunan yang dirasakan oleh

masyarakat, walaupun dengan pertumbuhan yang rendah tersebut

masih mampu meningkatkan capaian nilai Indeks Pembangunan

Manusia (IPM), menurunkan tingkat kemiskinan dan tingkat

pengangguran.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang didefinisikan

sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha

dalam suatu wilayah, atau merupakan jumlah seluruh nilai barang

dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu

wilayah juga menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten

Temanggung mengalami peningkatan.

Page 72: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 2

Adapun angka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Temanggung

dapat dilihat dari tabel berikut:

III.1. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Temanggung

Tahun

Pertumbuhan Ekonomi (%)

Temanggung Jawa Tengah

2008 3,54 5,46

2009

2010

2011

2012*)

4,09

4,31

4,65

4,95*)

4,71

5,84

6,01

****

Sumber : Buku PDRB Kab. Temanggung Tahun 2011

Catatan : *)= angka prediksi

Adapun perkembangan PDRB Kabupaten Temanggung selama 5

tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Tabel III.2. Perkembangan PDRB Kabupaten Temanggung

Tahun 2008-2012

Tahun

PDRB

Atas Dasar Harga Berlaku

PDRB

Atas Dasar Harga Konstan

Jutaan Rupiah Perkemban

gan (%)

Jutaan

Rupiah

Perkembang

an (%)

2008

2009

2010

2011

2012*)

4.125.938,97

4.502.652,25

5.069.020,30

5.603.983,71

5.869.052,14*)

248,13

270,79

304,85

337,02

352,96

2.219.155,63

2.309.841,53

2.409.386,40

2.521.439,02

2.646.250,25*)

133,46

138,91

144,90

151,64

159,14*)

Sumber : Buku PDRB Kab. Temanggung Tahun 2011 Catatan : *) : data sangat sementara BPS Tahun dasar = tahun 2000 = 1.662.794,54 juta rupiah

Dari data tabel di atas diketahui jumlah nilai PDRB selalu

mengalami peningkatan atau memiliki trend positif setiap tahunya,

baik menurut harga berlaku maupun harga konstan. Selanjutnya

dilihat dari struktur PDRB menunjukkan bahwa sektor pertanian

masih menjadi sektor terbesar pembentuk PDRB dan sektor

pertambangan/penggalian menjadi sektor terkecil pembentuk PDRB.

Perkembangan struktur perekonomian daerah 5 (lima) tahun

terakhir, dengan menggunakan struktur PDRB Tahun 2011 dapat

diketahui bahwa struktur perekonomian di Kabupaten Temanggung

masih didominasi oleh sektor pertanian dengan proporsi sebesar

32,75 persen, diikuti oleh sektor industri pengolahan mencapai 17,26

Page 73: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 3

persen, sektor perdagangan, hotel dan rumah makan 16,63 persen,

dan sektor jasa-jasa sebesar 16,32 persen, sebagaimana ditunjukan

pada Tabel berikut:

Tabel III.3.

Struktur PDRB Kabupaten Temanggung Tahun 2008-2012

Sektor TAHUN (%)

2008 2009 2010 2011 2012*)

1. Pertanian 30,82 31,86 33,11 32,75 -

2. Pertambangan/penggalian 1,1

9

1,1

6

1,05 0,96 -

3. Industri Pengolahan 19,11 18,45 17,68 17,26 -

4. Listrik dan air bersih 1,0

4

1,0

4

1,05 1,05 -

5. Bangunan 5,8

1

5,7

7

5,60 5,52 -

6. Perdagangan, hotel & rumah

makan

16,78 16,74 16,65 16,63 -

7. Pengangkutan dan komunikasi 5,6

7

5,4

8

5,23 5,28 -

8. Lembaga Keuangan 4,2

5

4,1

6

4,11 4,23 -

9. Jasa-jasa 15,33 15,34 15,52 16,32 -

Jumlah (%) 100 100 100 100 -

Sumber : Buku PDRB Kab. TemanggungTahun 2011 Catatan*) : data masih diolah BPS

Kontribusi sektor pertanian yang termasuk besar didukung

sebagian besar penduduk di Kabupaten Temanggung, sebagaimana

tersebut dalam Buku Temanggung Dalam Angka Tahun 2012 bahwa

penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja di sektor pertanian

sebesar 53,21% atau sejumlah 208.281 orang dari 392.983 orang.

Inflasi pada tahun 2012 sebesar 4,73% walau lebih tingi dari

tahun sebelumnya yang sebesar 2,42% menunjukkan bahwa pada

tahun 2012 relatif terjadi kestabilan nilai tukar rupiah dan terjaganya

daya beli masyarakat. Perkembangan laju inflasi di Kabupaten

Temanggung tercatat sebagai berikut:

Tabel III.4. Perkembangan Laju Inflasi

Tahun Temanggung Jawa Tengah Nasional

2008

2009

2010

2011

2012*)

12,36

4,16

7,35

2,42

4,73*)

9,55

3,32

6,88

2,68

4,24*)

11,06

2,78

6,96

3,79

4,30*)

Sumber : Buku Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Kota Temanggung Tahun 2011.

Page 74: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 4

Upaya untuk menekan angka inflasi agar tidak menembus

angka 2 digit pada tahun 2011 kembali bisa terwujud, tercapai 2,42%.

Angka inflasi Kab. Temanggung tahun 2011 lebih rendah dari angka

inflasi yang ditargetkan dalam agregat daerah yaitu 7%.

Dibandingkan dengan inflasi Jawa Tengah dengan nilai sebesar

2,68% dan inflasi nasional sebesar 3,79% maka angka inflasi

Temanggung masih lebih rendah. Untuk Tahun 2012, diperoleh

angka sementara inflasi di Kab. Temanggung adalah sebesar 4,73 %

atau kembali berhasil menekan inflasi untuk tidak menembus 2 digit,

Namun di tahun 2012, jika dibandingkan dengan inflasi provinsi dan

nasional maka angka inflasi di Kabupaten Temanggung masih lebih

tinggi.

Pentingnya kestabilan harga dan pengendalian inflasi

didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak

stabil akan memberikan dampak negatif pada kondisi sosial ekonomi

masyarakat. Inflasi yang tinggi menyebabkan daya beli masyarakat

turun, sehingga standar hidupnya turun dan akhirnya semakin

menambah berat beban ekonomi masyarakat.

2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah

Tantangan dan prospek ekonomi daerah Kabupaten

Temanggung pada prinsipnya masih akan dipengaruhi oleh

perekonomian nasional. Perekonomian nasional yang sempat kembali

mengalami guncangan akibat krisis ekonomi global masih menjadi

tantangan pada tahun 2013 yang masih berjalan dan tahun 2014

nanti. Kondisi Politik Nasional dan Regional juga akan mewarnai

kondisi perekonomian daerah dikarenakan di Tahun 2013 ini akan

berlangsung Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Temanggung

bersamaan dengan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa

Tengah. Sedangkan di Tahun 2014 nanti akan dilangsungkan

Pemilihan Anggota Legislatif dan Pemilihan Presiden dan Wakil

Presiden.

Tantangan perekonomian tersebut harus dihadapi dengan

semakin mengefektifkan semua capaian makro ekonomi, khususnya

peningkatan pertumbuhan dan penurunan angka inflasi. Pada sisi

perekonomian Nasional, peningkatan ekspor ke luar negeri harus

terus dicarikan solusi, khususnya bagaimana meningkatkan daya

saing produksi dalam negeri. Tanpa keunggulan kompetetif, mustahil

Indonesia dapat menyeimbangkan neraca perdagangan dengan negara

lain, di saat peluang perdagangan bebas akan semakin nyata.

Kuatnya komitmen Indonesia dalam menghadapi krisis global, telah

menunjukkan hasil , terbukti Indonesia masih bisa bertahan dengan

pertumbuhan ekonomi di atas 6 % pada tahun 2012.

Selanjutnya pertumbuhan ekonomi yang terjadi di daerah, lebih

diarahkan pada upaya mendorong laju kinerja sektor-sektor yang

mempunyai kontribusi dan persentase terbesar dalam membentuk

PDRB. Pertumbuhan ekonomi di Tahun 2012 sebesar 4,95% yang

Page 75: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 5

didukung dengan tingkat inlasi yang lebih rendah sebesar 4,47%

menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang ada masih diatas

tingkat harga dan konsumsi masyarakat. Hal ini merupakan

momentum yang harus dijaga dan merupakan bentuk pengendalian

ekonomi yang telah berada pada jalur yang benar dan harus

dilanjutkan di tahun 2013 ini dan di tahun 2014 nanti.

3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah

Berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Daerah, dan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara maka APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah

dalam masa 1 (satu) tahun anggaran, dengan komponen pokoknya

adalah pendaatan, belanja dan pembiayaan.

1. Kinerja Keuangan Daerah

a. Pendapatan

Pendapatan Daerah merupakan semua penerimaan yang

merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran yang akan

menjadi penerimaan daerah. Selama ini pendapatan daerah

Kabupaten Temanggung didominasi oleh pendapatan dari dana

perimbangan. Namun demikian selalu diupayakan untuk

mengembangkan dan menggali potensi pendapatan dalam rangka

menuju peningkatan kemandirian pembiayaan.

Sehubungan dengan hal tersebut, dalam rangka

mengoptimalkan pendapatan daerah, maka sesuai dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun

2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah disebutkan

bahwa hak dan kewajiban daerah adalah:

1) Memungut pajak daerah, retribusi daerah, dan melakukan

pinjaman;

2) Membayar tagihan pihak ketiga;

3) Pengelolaan penerimaan dan pengeluaran pembiayaan daerah;

4) Pengelolaan kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau pihak

lain (surat berharga, piutang, barang, kekayaan yg dipisahkan

dari BUMD); dan

5) Pengelolaan kekayaan pihak lain yang dikuasai Pemerintah

Daerah dalam penyelenggaraan tugas dan kepentingan umum.

Adapun sumber pendapatan daerah Berdasarkan Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Page 76: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 6

Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintahan Daerah disebutkan bahwa pendapatan daerah

adalah semua hak pemerintah daerah yang diakui sebagai

penambahan nilai kekayaan bersih.

Pendapatan daerah sebagaimana dimaksud peraturan

perundangan diatas adalah:

1) Pendapatan Asli Daerah (PAD), terdiri dari:

a) Pajak daerah;

b) Retribusi daerah;

c) Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan

d) Lain-lain PAD yang sah.

2) Perimbangan keuangan, terdiri dari:

a) Dana Bagi Hasil;

b) Dana Alokasi Umum (DAU); dan

c) Dana Alokasi Khusus (DAK).

3) Lain-lain pendapatan daerah yang sah.

Permasalahan umum yang dihadapi pemerintah daerah

dalam upaya meningkatkan pendapatan daerah antara lain:

1) Tingginya tingkat kebutuhan daerah yang tidak seimbang

dengan kemampuan daerah;

2) Masih lemahnya infrastruktur sarana dan prasarana;

3) Dana perimbangan pemerintah pusat yang belum memadai

guna memenuhi kebutuhan daerah;

4) Potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) belum dikelola secara

optimal;

5) Belum optimalnya kualitas pelayanan publik, sehingga

berdampak pada kurangnya kepatuhan dalam membayar

pajak/retribusi;

6) Masih rendahnya kesadaran wajib pajak dalam memenuhi

kewajibannya karena lemahnya sanksi hukum yang diterapkan.

Dengan memperhatikan permasalahan di atas, maka daerah

dituntut untuk lebih meningkatkan kemampuannya guna menggali

potensi pendapatan yang dimiliki. Potensi peningkatan PAD juga

didukung dengan adanya pelimpahan kewenangan dari pemerintah

pusat kepada daerah untuk mengelola pajak bumi dan bangunan

secara mandiri. Hal lain yang harus diperhatikan adalah upaya

peningkatan pendapatan daerah harus dilakukan secara cermat,

tepat, dan transparan serta dapat dipertanggungawabkan.

Adapun target dan realisasi pendapatan daerah selama 5

(lima) tahun terakhir dan proyeksi pendapatan tahun 2013 adalah

sebagai berikut:

Page 77: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 7

Tabel III.5.

Perkembangan Pendapatan Daerah

Tahun 2008-2013

TAHUN

PENDAPATAN (%) KENAIKAN REALISASI TARGET REALISASI

1 2 3 4

2008 569.727.127.254,00 576.614.217.128,00 10,26

2009 599.819.477.502,00 623.096.242.826,00 08,06

2010 670.639.663.075,00 675.750.086.161,00 08,45

2011 808.456.159.510,00 823.479.890.034,00 22,00

2012 964.270.272.280,00 964.938.557.744,00 00,07

2013*) 991.506.970.000,00 - -

Sumber : DPPKAD *) : APBD Penetapan 2013

Dari tabel tersebut di atas nampak bahwa perkembangan

pendapatan daerah cenderung mengalami kenaikan pada setiap

tahunnya. Kenaikan tersebut baik dari komponen PAD, dana

perimbangan maupun lain-lain pendapatan. Pada tahun 2012

realisasi pendapatan naik sebesar 0,07 % dibandingkan target

yang ditetapkan, dan naik sebesar 17,17 % dibandingkan realisasi

tahun anggaran 2011.

Target pendapatan daerah dan realisasi pendapatan daerah

pada APBD tahun 2008-2013 adalah didominasi oleh pendapatan

yang berasal dari dana perimbangan dengan rata-rata selama 5

(lima) tahun adalah sebesar 77,87%, disusul oleh lain-lain

pendapatan yang sah sebesar rata-rata 14,53%, dan persentase

rata-rata terkecil adalah pendapatan yang bersumber dari PAD

yaitu sebesar 7,60% jika dihitung dari realisasi pendapatan.

Target dan realisasi pendapatan tahun 2008-2012 dan

proyeksi tahun 2013 adalah sebagaimana tabel berikut:

Tabel III.6.

Target dan Realisasi Pendapatan Daerah

Tahun Anggaran 2008-2013

TAHUN URAIAN PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI

DAERAH BAGIAN DANA PERIMBANGAN

LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG

SAH

2008

ANGGARAN 569,727,127,254 38,725,025,765 488,824,010,855 42,178,090,634

REALISASI 576,614,217,128 37,923,898,939 497,563,580,868 41,126,737,321

LEBIH (KURANG) 6,887,089,874 (801,126,826) 8,739,570,013 (1,051,353,313)

% 100 6.58 86.29 7.13

2009

ANGGARAN 599,819,477,502 47,444,822,496 505,231,055,126 47,143,599,880

REALISASI 623,122,779,590 47,327,328,141 515,228,881,135 60,566,570,314

LEBIH (KURANG) 23,303,302,088 (117,494,355) 9,997,826,009 13,422,970,434

Page 78: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 8

% 100 7.60 82.68 9.72

2010

ANGGARAN 670,639,663,075 56,931,558,308 517,010,872,772 96,697,231,995

REALISASI 675,659,734,845 55,211,017,361 522,185,893,892 98,262,823,592

LEBIH (KURANG) 5,020,071,770 (1,720,540,947) 5,175,021,120 1,565,591,597

% 100 8.17 77.29 14.54

2011

ANGGARAN 808,456,159,510 62,184,044,652 574,133,872,886 172,138,241,972

REALISASI 823,479,890,034 63,343,494,510 574,917,319,097 185,219,076,427

LEBIH (KURANG) 15,023,730,524 1,159,449,858 783,446,211 13,080,834,455

% 100 7.69 69.82 22.49

2012

ANGGARAN 964,270,272,280 75,813,251,769 708,754,469,506 179,702,551,005

REALISASI 964,938,557,744 76,637,673,275 707,239,144,911 181,061,739,558

LEBIH (KURANG) 668,285,464 824,421,506 (1,515,324,595) 1,359,188,553

% 100 7.94 73.29 18.76

2013

ANGGARAN

991,506,970,000

84,225,718,000

726,062,537,000

181,218,715,000

REALISASI - - - -

LEBIH (KURANG) - - - -

% - - - -

Sumber : DPPKAD

Selama periode 2008-2012, dapat dikatakan bahwa target

pendapatan daerah pertahunnya selalu bisa dicapai. Permasalahan

yang muncul dalam pengelolan pendapatan daerah secara umum

adalah masih rendahnya kontribusi PAD terhadap APBD dibanding

dengan sumber-sumber pendapatan daerah lainnya.

b. Belanja

Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Temanggung pada

APBD Tahun Anggaran 2008-2012 rata-rata terealisasi sebesar

93,72%. Untuk Belanja Tidak Langsung terealisasi sebesar 97,04%

dan Belanja Langsung hanya terealisasi sebesar 85,65%.

Target dan Realisasi Belanja Daerah pada APBD Tahun

Anggaran 2008-2012 dan proyeksi Tahun 2013 adalah

sebagaimana tabel berikut;

Tabel III.7.

Target dan Realisasi Belanja Daerah (APBD) Tahun 2008-2013

TAHUN URAIAN BELANJA DAERAH BELANJA TAK LANGSUNG

BELANJA LANGSUNG

2008

ANGGARAN 646,732,094,689 422,349,934,478 224,382,160,211

REALISASI 611,356,971,071 410,463,264,154 200,893,706,917

LEBIH (KURANG) (35,375,123,618) (11,886,670,324) (23,488,453,294)

% 94.53 97.19 89.53

2009

ANGGARAN 637,695,541,466 445,006,642,928 192,688,898,538

REALISASI 606,966,527,368 433,902,643,788 173,063,883,580

LEBIH (KURANG) (30,729,014,098) (11,103,999,140) (19,625,014,958)

95.18 97.50 89.82

Page 79: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 9

2010

ANGGARAN 722,519,938,061 537,839,307,894 184,680,630,167

REALISASI 662,203,879,316 523,968,868,116 138,235,011,200

LEBIH (KURANG) (60,316,058,745) (13,870,439,778) (46,445,618,967)

91.65 97.42 74.85

2011

ANGGARAN 881,357,372,237 618,284,674,801 263,072,697,436

REALISASI 816,160,548,955 600,658,730,241 215,501,818,714

LEBIH (KURANG) (65,196,823,282) (17,625,944,560) (47,570,878,722)

92.60 97.15 81.92

2012

ANGGARAN 1,010,392,605,856 667,087,927,784 343,304,678,072

REALISASI 956,324,159,986 639,977,390,628 316,346,769,358

LEBIH (KURANG) (54,068,445,870) (27,110,537,156) (26,957,908,714)

94.65 95.94 92.15

2013

ANGGARAN 1,102,506,970,000- 724,388,500,300 378,118,469,700

REALISASI - - -

LEBIH (KURANG) - - -

Sumber : DPPKAD

Selama periode 2008-2012, dapat dikatakan bahwa realisasi

belanja daerah pertahunnya masih selalu dibawah anggaran

belanja yang tersedia, hal ini diakibatkan oleh karena efisiensi

dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang dilakukan.

c. Pembiayaan

Anggaran dan realisasi pembiayaan daerah tahun anggaran 2008-

2012 dan proyeksi Tahun 2013 dapat dijabarkan dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel III.8.

Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun 2008-2013

TAHUN URAIAN PENERIMAAN

DAERAH PENGELUARAN

DAERAH Pembiayaan Netto

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran

2008

ANGGARAN 83,006,476,416 6,001,508,981 77,004,967,435

REALISASI 70,661,542,087 5,685,504,136 64,976,037,951 30,233,284,008

LEBIH (KURANG) (12,344,934,329) (316,004,845) (12,028,929,484)

2009

ANGGARAN 48,232,257,765 10,356,192,801 37,876,064,964

REALISASI 32,862,368,468 9,238,767,049 23,623,601,419 39,779,852,641

LEBIH (KURANG) (15,369,889,297) (1,117,425,752) (14,252,463,545)

2010

ANGGARAN 60,084,821,986 8,204,547,000 51,880,274,986

REALISASI 40,192,735,521 7,427,192,600 32,765,542,921 46,221,398,450

LEBIH (KURANG) (19,892,086,465) (777,354,400) (19,114,732,065)

2011 ANGGARAN 82,581,687,577 9,680,474,850 72,901,212,727

Page 80: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 10

REALISASI 46,485,138,890 9,647,659,020 36,837,479,870 44,156,820,949

LEBIH (KURANG) (36,096,548,687) (32,815,830) (36,063,732,857)

2012

ANGGARAN 62,550,805,411 16,428,471,835 46,122,333,576

REALISASI 47,794,247,504 14,636,333,131 33,157,914,373 41,772,312,131

LEBIH (KURANG) (14,756,557,907) (1,792,138,704) (12,964,419,203)

2013

ANGGARAN 116,000,000,000 5,000,000 111,000,000,000- 000

REALISASI - - - -

LEBIH (KURANG) - - -

Sumber : DPPKAD

Selama periode 2008-2012, masih terjadi adanya Sisa Lebih

Perhitungan Anggaran (SiLPA) yang cukup besar setiap tahunnya,

Pemerintah Kabupaten Temanggung menyadari bahwa SiLPA yang

cukup besar tersebut seharusnya akan lebih bermanfaat bagi

masyarakat apabila dapat teralokasikan dalam bentuk program

dan kegiatan di tahun berjalan, sehingga harus dievaluasi untuk

dapat diperbaiki mulai dari tahap perencanaan di tahun

selanjutnya.

2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah Tahun 2014

Kebijakan keuangan daerah meliputi kebijakan peningkatan

pendapatan daerah, kebijakan belanja daerah, dan kebijakan

pembiayaan daerah. Dalam rangka meningkatkan kinerja keuangan

daerah di tahun 2014 maka kebijakan keuangan daerah yang diambil

adalah sebagai berikut:

a. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

Selaras dengan peningkatan kebutuhan pendanaan

pembangunan daerah, serta dengan memperhatikan

perkembangan realisasi pendapatan daerah dari tahun ke tahun

yang menunjukkan adanya peningkatan, Pemerintah Daerah

merencanakan peningkatan pendapatan daerah baik yang bisa

diupayakan oleh daerah sendiri (PAD), dari pusat (dana

perimbangan), serta pendapatan lain-lain yang sah termasuk bagi

hasil dengan Pemerintah Provinsi.

Oleh karena itu kebijakan umum yang akan dilaksanakan

guna meningkatkan pendapatan daerah adalah berupa

intensifikasi dan ekstensifikasi peningkatan pendapatan daerah,

melalui:

1) Menggali dan mengembangkan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

2) menetapkan target PAD yang realistis sesuai dengan kapasitas

dan potensi; 3) mengembangkan sumber-sumber PAD;

Page 81: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 11

4) mengupayakan peningkatan PAD melalui review beberapa perda pajak daerah, retribusi daerah dan perda-perda

pendapatan yang lain; 5) mengembangkan sistem dan prosedur administrasi pelayanan

perpajakan, retribusi, dan penerimaan lainnya; 6) mengoptimalkan pendayagunaan dan pemberdayaan aset-

aset daerah;

7) meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi serta antar dinas/instansi pengelola pendapatan daerah;

8) meningkatkan upaya kegiatan sosialisasi serta penegakan hukum secara konsisten.

9) Meningkatkan upaya penggalian dana perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah.

10) Meningkatkan koordinasi dan hubungan kerjasama dengan

daerah lain dalam upaya peningkatan pendapatan daerah. 11) Meningkatkan pola koordinasi internal dan antar instansi

pengelola pendapatan. 12) Melimpahkan sebagian kewenangan dalam pengelolaan

pendapatan daerah kepada pejabat tingkat dibawahnya sesuai

aturan yang berlaku. 13) Menyederhanakan prosedur pelayanan masyarakat agar lebih

efektif dan efisien.

14) Meningkatkan Waskat dan Wasnal dalam pemungutan pajak dan retribusi

15) Meningkatkan kesadaran wajib pajak dan wajib retribusi dalam melaksanakan kewajibannya.

16) Meningkatkan aspek keadilan bagi wajib pajak/retribusi.

17) Meningkatkan kemampuan dan profesionalisme aparat pengelola pendapatan.

18) Meningkatkan pola koordinasi internal dan antar instansi

pengelola pendapatan. 19) Meningkatkan penyediaan sarana prasarana pendukung

berkembangnya investasi, dan dunia usaha. 20) Pemutakhiran dan/atau penyusunan data potensi retribusi

daerah.

21) Sosialisasi peraturan daerah tentang pajak daerah dan retribusi daerah.

22) Peningkatan kinerja dan disiplin aparat pengelola pendapatan. 23) Meningkatkan intensifikasi terhadap sumber-sumber

Pendapatan Asli Daerah khususnya penagihan/penjualan

Pasar Kliwon baru Temanggung dan Pasar Wage Ngadirejo serta penanganan parkir dan ekstensifikasi pendapatan asli daerah.

24) Melakukan kajian terhadap sumber pendapatan lainnya dari pihak ketiga sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku. 25) Melakukan kajian terhadap sumber-sumber pendapatan yang

dapat dikerjasamakan dengan pihak ketiga guna

meningkatkan efektifitasnya. 26) Pemberdayaan aset daerah.

27) Peningkatan kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Page 82: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 12

28) Meningkatkan koordinasi pengelolaan pendapatan guna mengetahui perkembangan dan memecahkan masalah secara

komprehensif. 29) Penegakan peraturan daerah tentang pajak daerah dan

retribusi daerah. 30) Pemberian reward and punishment bagi aparat pengelola

pajak daerah dan retribusi daerah.

31) Monitoring dan evaluasi pendapatan asli daerah. 32) Menyederhanakan prosedur pelayanan masyarakat agar lebih

efektif dan efisien.

b. Arah Kebijakan Belanja Daerah

Kebijakan belanja daerah didasarkan pada prioritas

pembangunan daerah dalam Program Indikatif Kabupaten

Temanggung Tahun 2014, selain itu kebijakan belanja daerah

didasarkan pula pada hasil evaluasi penganggaran tahun-tahun

sebelumnya dan capaian target kinerjanya. Berdasarkan hal-hal

tersebut maka kebijakan umum dalam pengalokasian belanja

daerah pada tahun 2014 adalah:

1) Sesuai dengan prioritas program dan kegiatan Pemerintah

Kabupaten Temanggung Tahun 2014;

2) Diarahkan pada penyediaan pelayanan dasar bagi masyarakat, khususnya pendidikan, kesehatan dan insfrastruktur;

3) Diarahkan pada peningkatan pemberdayaan ekonomi rakyat, penciptaan kesempatan kerja dan berusaha;

4) Bersifat strategis, penting, dan mendesak untuk segera dilaksanakan;

5) Berdampak luas pada penyelesaian permasalahan pokok yang

dihadapi daerah;

6) Berdampak pada pemenuhan kebutuhan masyarakat dan

peningkatan pelayanan publik serta peningkatan kesejahteraan masyarakat;

7) Mencukupi kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan daerah

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

8) Pengelolaannya dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip ekonomis, efektif, efisien, transparan dan akuntabel.

c. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

Pembiayaan adalah semua transaksi keuangan untuk

menutup defisit atau untuk memanfaatkan surplus. Anggaran

defisit manakala anggaran belanja lebih besar daripada anggaran

pendapatan, dan sebaliknya anggaran surplus terjadi manakala

anggaran belanja lebih kecil daripada anggaran pendapatan.

Pada tahun anggaran 2014 diupayakan bahwa pendapatan

daerah sama dengan belanja daerah sehingga tidak terjadi defisit

maupun surplus anggaran, dengan asumsi bahwa penyerapan

Page 83: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 13

anggaran di tahun 2013 ini adalah 100%. Namun apabila

penyerapan anggaran dibawah 100% maka kebijakan pembiayaan

adalah sebagai berikut:

1) Kebijakan Penerimaan Pembiayaan

Penerimaan pembiayaan terdiri dari sisa lebih

perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA),

pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah

yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan

kembali pemberian pinjaman, dan penerimaan piutang daerah.

Kebijakan penerimaan pembiayaan pada tahun anggaran 2014

adalah sebagai berikut :

a) Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun sebelumnya (SiLPA). Besarnya SiLPA yang akan diperhitungkan dalam

pembiayaan RAPBD Tahun Angaran tahun 2014 adalah hasil

perhitungan SiLPA pada pertanggungjawaban Pelaksanaan

APBD Tahun Anggaran 2013 setelah diaudit BPK dan

ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang

Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran

2013

b) Penerimaan pinjaman daerah. Manakala terjadi defisit anggaran, sedangkan SiLPA tidak

dapat menutup keseluruhan defisit, maka akan dicukupi

dengan pinjaman daerah.

c) Penerimaan pembiayaan yang lain antara lain. Penerimaan piutang daerah, penjualan kekayaan daerah,

penerimaan kembali pinjaman daerah.

2) Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan

Pengeluaran pembiayaan terdiri dari pembentukan dana

cadangan, penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah,

pembayaran pokok utang dan pemberian pinjaman daerah.

Kebijakan pengeluaran pembiayaan adalah sebagai berikut :

a) Pembentukan dana cadangan. Pembentukan dana cadangan untuk persiapan pelaksanaan

Pemilihan Presiden Tahun 2014 tidal lagi dianggarkan

karena sudah dicadangkan di tahun-tahun sebelumnya

b) Penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah. Penyertaan modal berupa uang dan/atau barang daerah

dialokasikan pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD):

PDAM, PD Aneka Usaha, PD BPR-BKK Temanggung, PD BKK

Pringsurat, PD Bumi Phala Wisata, dan PT Bank Jateng.

c) Pembayaran pokok hutang. Tidak dianggarkan pengeluaran pembiayaan guna

pembayaran pokok hutang pemerintah daerah pada pihak

Page 84: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 14

ketiga. Manakala terjadi hutang jangka pendek, maka pada

pos ini akan dianggarkan sebesar hutang jangka pendek

yang diambil.

d) Pembayaran pihak ketiga. dianggarkan pembayaran pihak ketiga berupa retensi atas

pelaksanaan kegiatan tahun sebelumnya.

3. Proyeksi Kerangka Keuangan Daerah Tahun 2014

Proyeksi kerangka Keuangan Daerah Tahun 2014 adalah

sebagaimana tercantum dalam tabel berikut :

Tabel III.9.

Proyeksi Kerangka Keuangan Daerah Kabupaten Temanggung Tahun Anggaran 2014

No URAIAN JUMLAH ANGGARAN

1 PENDAPATAN DAERAH 1.075.709.921.000

Pendapatan Asli Daerah (PAD) 84.880.872.000

Dana Perimbangan 756.734.642.000

Lain-lain Pendapatan yang Sah 234.094.407.000

2 BELANJA 1.075.709.921.000

Belanja Pegawai 615.000.000.000

Belanja Program/Kegiatan 460.709.921.000

SURPLUS/DEFISIT (1-2) 0

3 PEMBIAYAAN NETO 0

PENERIMAAN PEMBIAYAAN

DAERAH 0

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah

0

Pencairan dana Cadangan 0

Hasil Penjualan Kekayaan Daerah 0

Penerimaan pinjaman dan obligasi daerah

0

Penerimaan piutang daerah 0

PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH

0

Pembentukan dana cadangan 0

Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah

0

Pembayaran pokok hutang 0

Pemberian pinjaman daerah 0

Pengeluaran perhitungan pihak ketiga

0

4 SiLPA 0 Sumber : DPPKAD

Page 85: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah III- 15

Upaya untuk mengalokasikan belanja daerah sesuai dengan

jumlah pendapatan daerah guna memperoleh anggaran yang

berimbang dilakukan mengingat bahwa Tahun 2014 merupakan

tahun pertama Periode RPJMD 2013-2018.

Page 86: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Prioritas Pembangunan Daerah

IV-1

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH

TAHUN 2014

4.1 Isu Strategis Daerah

Sejalan dengan kondisi di tingkat nasional maupun di tingkat provinsi

serta kondisi di Kabupaten Temanggung, maka pada tahun 2014

dihadapkan pada isu strategis meliputi :

1. Peningkatan dan perluasan kesejahteraan rakyat;

Kesejahteraan rakyat antara lain digambarkan melalui angka

kemiskinan dan tingkat pengangguran serta rendahnya kualitas

hidup.

2. Peningkatan ketahanan pangan;

Masih perlunya peningkatan produksi dan produktivitas tanaman

pangan serta diversifikasi bahan dan produk pangan. Disamping itu,

masih perlunya ketegasan dan komitmen atas tata kelola lahan

pertanian beserta alih fungsinya termasuk dalam penetapan lahan

pertanian pangan berkelanjutan.

3. Peningkatan investasi dan usaha serta daya saing daerah;

Belum kondusifnya iklim dunia usaha dan investasi di daerah dan

masih rendahnya peranan UMKM serta koperasi dalam

pertumbuhan ekonomi daerah serta minimnya promosi investasi.

4. Pemerataan sarana dan prasarana wilayah;

Masih adanya kesenjangan antar wilayah kecamatan dan antar desa

di Kabupaten Temanggung dikarenakan penyediaan sarana dan

prasarana kurang seimbang, sehingga pengembangan potensi

wilayah di kecamatan dan desa belum optimal.

5. Peningkatan pelayanan publik dan reformasi birokrasi;

Belum optimalnya pelayanan publik karena belum digunakannya

semua indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam pelayanan

birokrasi kepada masyarakat.

6. Peningkatan Pengarusutamaan Gender dan Perlindungan Anak; dan

Masih rendahnya kualitas SDM perempuan, khususnya di pedesaan,

disertai tingkat kesejahteraan perempuan yang masih belum

memadai terutama di kesehatan dan kemampuan ekonomi

perempuan, masih adanya kekerasan dalam rumah tangga, masih

terjadinya peluang adanya perdagangan tenaga kerja, masih adanya

anak jalanan, anak korban narkoba, anak yang bermasalah dengan

hukum, anak putus sekolah dan kurangnya arena bermain dan

ruang kreasi anak yang mendukung tumbuh kembang anak.

Page 87: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Prioritas Pembangunan Daerah

IV-2

7. Pengelolaan SDA dan lingkungan hidup serta penanggulangan

bencana alam.

Belum optimalnya pengelolaan SDA dan penanganan kerusakan

lingkungan utamanya di lereng gunung, dan pegunungan, serta

daerah aliran sungai. Disamping hal tersebut juga karena

meningkatnya kerawanan dan kemungkinan terjadinya bencana

alam seiring dengan perubahan iklim global dan kerusakan

lingkungan yang terjadi.

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

Mencermati isu-isu strategis diatas maka strategi dan kebijakan

pembangunan Tahun 2014 per masing-masing isu strategis adalah

sebagaimana tersebut pada Tabel berikut:

Tabel. IV.1. Strategi dan Kebijakan Pembangunan

Tahun 2014

NO STRATEGI PEMBANGUNAN

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

I Isu Strategis : Peningkatan dan perluasan kesejahteraan rakyat.

1. Penurunan dan Penanganan kemiskinan dan

pengangguran serta

meningkatkan kualitas

hidup masyarakat.

• Peningkatan pendapatan yang disertai distribusi pendapatan yang berkeadilan

dan merata di masyarakat;

• Peningkatan kuantitas dan kualitas

penanganan rumah tidak layak huni;

• Peningkatan akses terhadap

permodalan bagi masyarakat miskin;

• Peningkatan perlindungan aset

penghidupan sumber mata pencaharian;

• Peningkatan peran dan partisipasi

masyarakat miskin pada proses perencanaan dan pelaksanaan

pembangunan;

• Peningkatan kapasitas koordinasi

penanganan kemiskinan;

• Peningkatan kesempatan kerja dengan

mendorong tumbuhnya investasi

masyarakat melalui akses kesempatan berusaha, informasi permodalan dan

sumber daya pendukung;

• Peningkatan peran IKM, UKM, koperasi

dan industri rumah tangga dalam

rangka penyerapan tenaga kerja;

Page 88: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Prioritas Pembangunan Daerah

IV-3

• Pembinaan, penataan dan

pengembangan sektor informal dalam

rangka penyerapan tenaga kerja dan pembukaan kesempatan kerja;

• Peningkatan kuantitas dan kualitas

pelaksanaan bursa kerja;

• Peningkatan peran serta masyarakat,

organisasi sosial dan dunia usaha

dalam pemberdayaan PMKS;

• Perluasan manajemen, jangkauan, dan

pemerataan pelayanan kesejahteraan

sosial.

• Peningkatan kapasitas layanan

kesehatan dan aksesibilitas terhadap

layanan kesehatan.

2. Peningkatan kualitas

sumberdaya manusia dalam

rangka peningkatan

produktivitas guna

meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan.

• Peningkatan kapasitas layanan

pendidikan dan aksesibilitas terhadap

layanan pendidikan.

• Peningkatan keterampilan, terutama

kepada para pelaku usaha kecil,

menengah, koperasi serta rumah

tangga, disertai dengan peningkatan penggunaan teknologi tepat guna;

II Isu Strategis : Peningkatan ketahanan pangan.

1. Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman

pangan serta diversifikasi

bahan dan produk pangan.

• Peningkatan peran kelembagaan tani;

• Peningkatan dan mempertahankan

ketersediaan pangan di tingkat rumah

tangga;

• Peningkatan inovasi dan alih teknologi

pertanian berbasis lokal;

• Peningkatan sarana dan prasarana

pertanian;

• Peningkatan ketersediaan pangan;

• Peningkatan distribusi pangan;

• Peningkatan produktivitas pertanian

yang berorientasi pada sistem

agribisnis dan agroindustri melalui revitalisasi pertanian;

• Peningkatan pemanfaatan lahan

pekarangan;

• Peningkatan produksi dan kontinuitas

produksi pertanian.

Page 89: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Prioritas Pembangunan Daerah

IV-4

2. Peningkatan tata kelola

lahan pertanian beserta alih

fungsinya termasuk dalam penetapan lahan pertanian

berkelanjutan.

• Peningkatan kepatuhan atas komitmen

penetapan lahan pertanian

berkelanjutan;

• Peningkatan kesadaran, ketaatan dan

peran masyarakat dalam penegakan

hukum tentang tata ruang dan wilayah

(alih fungsi lahan, dsb).

III Isu Strategis : Peningkatan investasi dan usaha serta daya saing daerah.

1. Peningkatan perekonomian

daerah melalui peningkatan peran IKM, UKM, Koperasi

dan Lembaga Keuangan

Mikro.

• Peningkatan kapasitas dan kompetensi

sumberdaya manusia dan pengembangan kewirausahaan;

• Peningkatan peran UKM, IKM, koperasi

dan lembaga keuangan mikro melalui pengembangan kelembagaan,

pemanfaatan teknologi, inovasi, serta

sarana dan prasarana;

2. Peningkatan pelayanan

perizinan dan penanaman

modal untuk mendorong tumbuhnya investasi dan

usaha ekonomi kreatif yang

didukung dengan

peningkatan promosi potensi

ekonomi daerah.

• Peningkatan iklim investasi dan usaha

serta akses pasar untuk mendorong

pertumbuhan sektor riil;

• Peningkatan promosi potensi ekonomi

daerah baik ke luar daerah maupun di

dalam daerah;

• Peningkatan kapasitas kelembagaan

dan aparatur organisasi pemerintah

daerah yang menangani urusan

penanaman modal;

3. Pembangunan kawasan

ekonomi khusus dan cepat tumbuh.

• Pengembangan sektor pariwisata

melalui pengembangan kelembagaan, pemanfaatan teknologi, inovasi, serta

peningkatan sarana dan prasarana;

• Pengembangan kawasan agrowisata;

• Pengembangan potensi dan produk

unggulan daerah yang berorientasi

ekspor, berbasis klaster dan memiliki daya saing;

• Peningkatan produksi dan

produktivitas ekonomi non budidaya di

pedesaan.

IV Isu Strategis : Pemerataan sarana dan prasarana wilayah.

1. Peningkatan dan pembangunan infrastruktur

sarana dan prasarana

• Percepatan pembangunan dan pemerataan insfrastruktur dalam

rangka penguatan konektivitas

Page 90: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Prioritas Pembangunan Daerah

IV-5

wilayah. domestik (jalur penyambung antar

daerah);

• Peningkatan pemeliharaan

insfrastruktur yang sudah ada;

• Peningkatan perluasan pelayanan

insfrastruktur perkotaan seiring

dengan penambahan jumlah kelurahan;

V Isu Strategis : Peningkatan pelayanan publik dan reformasi birokrasi.

1. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik dan

reformasi birokrasi.

• Peningkatan tata kelola pemerintahan, melalui penataan organisasi dan

aparatur;

• Peningkatan kualitas, efektifitas, dan pemberdayaan aparatur daerah;

• Penguatan dan efektifitas organisasi pemerintahan melalui penggunaan

teknologi informasi (E-Govt);

2. Peningkatan pelayanan prima dan pencapaian

Standar Pelayanan Minimal

(SPM)

• Peningkatan kualitas dan sinergitas penyelenggaraan administrasi

pemerintah daerah;

• Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

(SPM) semua urusan yang telah

memiliki SPM.

VI Isu Strategis : Peningkatan Pengarusutamaan Gender dan Perlindungan Anak.

1. Peningkatan pengarus-

utamaan gender.

• Peningkatan kualitas SDM perempuan,

terutama di pedesaan;

• Peningkatan peran perempuan dan

organisasi perempuan dalam

perencanaan dan pelaksanaan

pembangunan daerah; • Peningkatan perlindungan terhadap

perempuan;

• Peningkatan akses perempuan

terhadap hasil pembangunan.

2. Peningkatan perlindungan

anak.

• Peningkatan kualitas hidup serta

perlindungan terhadap anak;

• Pengembangan ruang bermain dan

ruang kreasi anak yang memadai

untuk mendukung tumbuh kembang

anak;

VII Isu Strategis : Pengelolaan SDA dan lingkungan hidup serta penanggulangan bencana alam.

1. Pembangunan yang

berkelanjutan dengan

peningkatan pemanfaatan

SDA yang berwawasan lingkungan (Go Green).

• Peningkatan pemanfaatan SDA dalam

pembangunan yang disertai upaya

penjagaan kelestarian dan kualitas

lingkungan hidup dan SDA;

Page 91: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Prioritas Pembangunan Daerah

IV-6

2. Pengendalian tata ruang

melalui penegakan hukum

terhadap pelanggaran pemanfaatan tata ruang,

pertanahan dan lingkungan.

• Peningkatan penegakan hukum di

bidang lingkungan hidup;

• Peningkatan kesadaran, ketaatan, dan

peran masyarakat dalam penegakan

hukum lingkungan hidup;

• Peningkatan kesadaran, ketaatan, dan

peran masyarakat dalam pengelolaan

dan pelestarian lingkungan hidup;

3. Penanganan kerusakan

lingkungan hidup dan

penanganan bencana alam.

• Penataan dan peningkatan kondisi

lingkungan hidup yang memburuk

(lahan kritis);

• Pengendalian dampak pencemaran

lingkungan hidup;

• Peningkatan upaya pencegahan dan

penanganan bencana alam;

4.3 Pokok-pokok Program Pembangunan Daerah

Dengan mendasarkan pada isu-isu strategis, strategi, dan

kebijakan pembangunan daerah, maka pokok-pokok program

pembangunan daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2014 adalah

sebagai-berikut :

1. Peningkatan penanganan masalah kemiskinan, pengangguran dan

peningkatan kesejahteraan sosial;

2. Peningkatan kualitas pelayanan dan aksesibilitas terhadap layanan pendidikan;

3. Peningkatan kualitas pelayanan dan aksesibilitas terhadap layanan kesehatan;

4. Peningkatan ketahanan pangan;

5. Peningkatan kualitas, kuantitas dan produktivitas pertanian melalui sistem agribisnis, agroindustri

6. Pengembangan kawasan ekonomi khusus dan atau kawasan cepat tumbuh, khususnya kawasan agrowisata;

7. Peningkatan iklim investasi dan usaha;

8. Pengembangan usaha ekonomi kerakyatan yang mandiri berbasis bahan baku lokal;

9. Percepatan pembangunan, peningkatan dan pemerataan insfrastruktur dalam rangka penguatan konektivitas domestik (jalur penyambung antar daerah);

Page 92: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Prioritas Pembangunan Daerah

IV-7

10. Peningkatan pelayananan birokrasi dan tata kelola kepemerintahan yang baik berbasis Standar Pelayanan Minimal

(SPM).

11. Peningkatan pengarusutamaan gender dan peningkatan

perlindungan anak;

12. Peningkatan pengelolaan SDA dan lingkungan hidup serta penanggulangan bencana alam.

Adapun prioritas program pembangunan Tahun 2014 adalah

sebagai berikut:

Tabel. IV.2.

Prioritas Program Pembangunan Tahun 2014

NO Prioritas Program Pembangunan

1 Program pendidikan anak usia dini

2 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

3 Program Pendidikan Menengah

4 Program Pendidikan Non Formal

5 Program Pendidikan Luar Biasa

6 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

7 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

8 Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

9 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

10 Program Upaya Kesehatan Masyarakat

11 Program Pengawasan Obat dan Makanan

12 Program Pengembangan Lingkungan Sehat

13 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

14 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

15 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

16 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana

puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya

17 Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan

18 Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita

19 Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia

20 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

21 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan pada BLUD RSUD

22 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

23 Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong

24 Program Pembangunan turap/talud/brojong

25 Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan

26 Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan

pengairan lainnya

27 Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh

28 Program pembangunan infrastruktur perdesaaan

Page 93: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Prioritas Pembangunan Daerah

IV-8

29 Program Pengembangan Prasarana Perkotaan

30 Program pembangunan dan rehabilitasi/pemeliharaan trotoar

31 Program Pengembangan Perumahan

32 Program Lingkungan Sehat Perumahan

33 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

34 Program perencanaan pembangunan daerah

35 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

36 Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

37 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

38 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

39 Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)

40 Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

41 Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber daya Alam

42 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan

Lingkungan Hidup

43 Program Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah

44 Program Penataan Administrasi Kependudukan

45 Program Peningkatan Peran serta Anak dan Kesetaraan Jender dalam

Pembangunan

46 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak

47 Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan Perempuan

48 Program Keluarga Berencana

49 Program pelayanan kontrasepsi

50 Program Pembinaan Keluarga

51 Program Kesehatan reproduksi remaja

52 Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/ AIDS

53 Program pengembangan BKB-Posyandu-PADU

54 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

55 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

56 Program pembinaan anak terlantar

57 Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma

58 Program pembinaan panti asuhan/panti jompo

59 Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)

60 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

61 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

62 Program Peningkatan Kesempatan Kerja

63 Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

64 Program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif

65 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil

Menengah

66 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha

Kecil Menengah 67 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi dan UMKM

68 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

69 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

70 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

Page 94: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Prioritas Pembangunan Daerah

IV-9

71 Program Pengelolaan Keragaman Budaya

72 Program peningkatan peran serta kepemudaan

73 Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga

74 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga

75 Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

76 Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal

77 Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan

78 Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan

keamanan

79 Program pendidikan politik masyarakat

80 Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat)

81 Program Peningkatan Kerukunan Antar Umat Beragama

82 Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam

83 Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah

84 Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupaten/ kota

85 Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa

86 Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian

pelaksanaan kebijakan KDH

87 Program penanganan pengaduan masyarakat

88 Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah

89 Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

90 Program Peningkatan Kapasitas BUMD

91 Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi

92 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

93 Program Pengelolaan Aset Daerah

94 Program Peningkatan Profesionalism tenaga pemeriksa dan aparatur

pengawasan

95 Program administrasi kepegawaian

96 Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah

97 Program penanganan rawan pangan

98 Program pengembangan Distribusi Pangan

99 Program pengembangan konsumsi dan keamanan pangan

100 Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa/Kelurahan

101 Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa

102 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MD)

103 Program pengembangan lembaga ekonomi perdesaan

104 Program pengembangan data/informasi/statistik daerah

105 Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah

106 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

107 Program Kerjasama Informasi dengan Media Masa

108 Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan

109 Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan

110 Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak

111 Program peningkatan produksi hasil peternakan

112 Program peningkatan penerapan teknologi petemakan

Page 95: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Prioritas Pembangunan Daerah

IV-10

113 Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan

114 Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan

115 Program peningkatan kesejahteraan petani

116 Program rehabilitasi hutan dan lahan

117 Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan

118 Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

119 Program Pengembangan Kemitraan

120 Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Obyek Wisata

121 Program pengembangan budidaya perikanan

122 Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan

123 Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor

124 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

125 Program Pengelolaan Pasar Daerah

126 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Lainnya

127 Program Pembinaan Pedagang

128 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

129

130

Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi

Program Sarana dan Prasarana Perkantoran

131 Program Fasilitasi Penyelesaian Permasalahan Pertanahan

132 Program Peningkatan Kehidupan Beragama

133

Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata.

4.4 Kriteria Kegiatan Pembangunan Daerah

Usulan kegiatan di Tahun 2014 untuk berpedoman pada

program-program tersebut diatas. Usulan kegiatan yang akan

mendapatkan prioritas adalah kegiatan yang memenuhi kriteria sebagai

berikut:

1. Meningkatkan pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM);

2. Menunjang Pelaksanaan dari peraturan perundang-undangan dan Kebijakan/Program Pemerintah Pusat (misal: MDG’s, KLA, PNPM, PKH, RAD PG, Pansimas, dll);

3. Menunjang kegiatan dalam rangka membangun kawasan ekonomi khusus dan atau cepat tumbuh;

4. Memerlukan sinergitas fungsi SKPD (lintas SKPD);

5. Menunjang pengembangan dan penguatan pemanfaatan teknologi informasi (E-Govt);

6. Menunjang peningkatan kualitas (SDA dan SDM) dan insfrastruktur pendukungnya; dan

7. Merupakan lanjutan program/kegiatan dari tahun sebelumnya.

Page 96: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Prioritas Pembangunan Daerah

IV-11

4.5 Target Kinerja Pembangunan Daerah

Semua program dan kegiatan yang akan dilaksanakan di Tahun

2014 adalah dalam rangka menyelesaikan target kinerja sasaran

pembangunan baik target agregat daerah maupun target sektoral yang

tercantum di dokumen RPJMD Kabupaten Temanggung tahun 2008-

2013 dan dokumen Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten

Temanggung.

Adapun target agregat untuk tahun 2014 adalah sebagaimana

Tabel berikut:

Tabel IV.3 Target Agregat Pembangunan Daerah Kabupaten Temanggung

Tahun 2014

No KOMPONEN TARGET CAPAIAN

1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 73,71

a. Angka Harapan Hidup (AHH)/tahun 72,10

b. Angka Melek Huruf (%) 99,54

c. Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 7,10

d. Pengeluaran Riil Per Kapita (RP) 622.200

2 Pertumbuhan Ekonomi 0,5 (%) + 4

3 PDRB perKapita (harga berlaku;Rp/th) 9.485.744,28

4 Tingkat Inflasi 1 (%) + 7,00

5 Menurunnya Tingkat Pertumbuhan Penduduk (%) 0,77

6 Menurunnya prosentase rumah tangga miskin, menjadi (%) 19,37

7 Tingkat Kesempatan Kerja (%) 82,76

8 Tingkat Penggangguran Terbuka (%) 6,56

9 Penurunan Lahan Kritis (Ha) 17.705

10 Terwujudnya Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan (%) 20

Disamping menyelesaikan target yang belum tercapai tersebut

maka Tahun 2014 juga merupakan tahun untuk mempertahankan dan

meningkatkan capaian target kinerja yang sudah tercapai di periode

RPJMD 2008-2013.

Page 97: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah V- 1

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

TAHUN 2014

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Temanggung

Tahun 2014 merupakan pelaksanaan pembangunan untuk tahun pertama

periode RPJMD Tahun 2013-2018, dimana diharapkan rencana program

dan kegiatan yang termuat dalam RKPD Tahun 2014 ini dapat menjadi

dasar yang cukup kokoh dari keseluruhan pelaksanaan RPJMD Tahun

2013-2018.

Sehubungan dengan dokumen RPJMD Tahun 2013-2018 belum

tersusun, dikarenakan belum selesainya proses pemilihan Bupati dan Wakil

Bupati Temanggung di Tahun 2013 ini maka dalam RKPD Kabupaten

Temanggung Tahun 2014 masih berdasarkan pada evaluasi pelaksanaan

pembangunan di tahun sebelumnya dan tahun berjalan serta serta

berdasarkan pada Program Indikatif Kabupaten Temanggung Tahun 2014.

Walaupun demikian, RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014

tetap memberikan gambaran tentang apa, dimana, siapa, dan dengan dana

berapa program/kegiatan yang akan dilaksanakan. Jenis dan nomenklatur

program kegiatan dirumuskan secara jelas dengan mengacu Peraturan

Pemerintah Nomor 58 Tahun 2007 maupun Permendagri no 13 tahun 2006,

yang telah disempurnakan dengan Permendagri No 59 tahun 2007 tentang

pedoman pengelolaan keuangan daerah, serta dengan memperhatikan

kebutuhan nyata di lapangan. Dengan demikian diharapkan akan terjadi

kesesuaian antara nama, subtansi kegiatan, tujuan dan sasaran serta

manfaat maupun dampak adanya kegiatan khususnya terhadap

peningkatan kesejahteraan masyarakat.

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 selanjutnya

dirumuskan dan disusun dalam matrik program dan kegiatan yang

dikelompokkan berdasarkan sumber dana pembangunan yang meliputi

APBD Kabupaten (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Dana Bagi Hasil

Cukai Tembakau (DBHCHT) yang terdistribusi dimasing-masing SKPD.

Disamping sumber dana tersebut, dilampirkan pula secara khusus

program dan kegiatan prioritas yang bersumber dana dari Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang berada di Kabupaten

Temanggung untuk Tahun 2014. Hal tersebut merupakan perwujudan dari

upaya Integrasi perencanaan reguler daerah dengan perencanaan dari

Pemerintah Pusat.

Alokasi Anggaran untuk Program dan Kegiatan yang merupakan

penjabaran Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten Temanggung untuk

Tahun 2014 yang akan dilakukan oleh SKPD dan Unit Kerja dilingkungan

Page 98: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah V- 2

Pemerintah Kabupaten Temanggung, secara ringkas dapat disampaikan

sebagaimana Tabel berikut:

Tabel V.1

Alokasi Anggaran Pembangunan Tahun 2014

NO KELOMPOK BIDANG PEMBANGUNAN TOTAL ANGGARAN (%)

A BIDANG PRASARANA WILAYAH

1 Bagian Santel dan PDE 862,300,000 0.17

2 Bagian Humas 790,000,000 0.16

3 Dishubkominfo 3,688,150,000 0.73

4 Badan Lingkungan Hidup 5,880,500,000 1.16

5 Dinas Pekerjaan Umum 90,909,576,700 17.90

6 BPBD 34,014,100,000 6.70

7 PWK Prasarana Wilayah di Kecamatan 12,000,000,000 2.36

JUMLAH 148,144,626,700 29.18

B BIDANG EKONOMI

1 Bagian Perekonomian 6,310,000,000 1.24

2 Bapeluh 2,554,350,000 0.50

3 KP 3 M 1,044,300,000 0.21

4 Disnakan 10,474,600,000 2.06

5 Distanbunhut 13,241,797,000 2.61

6 Kantor Ketahanan Pangan 773,000,000 0.15

7 Disperindagkop 19,876,281,250 3.91

JUMLAH 54,274,328,250 10.69

C BIDANG SOSIAL BUDAYA

1 Bagian Kesra 13,703,928,500 2.70

2 Dinas Kesehatan 27,634,975,440 5.44

3 BKBPP 4,049,147,155 0.80

4 Dinas Pendidikan 53,000,301,550 10.44

5 Dinas Sosial 9,641,680,000 1.90

6 Rumah Sakit Umum 34,786,469,000 6.85

7 Bapermades 27,714,325,600 5.46

JUMLAH 170,530,827,245 33.59

D BIDANG PEMERINTAHAN

1 Kecamatan 7,392,816,300 1.46

2 Kelurahan 5,659,856,501 1.11

3 Bagian Ortala 1,223,500,000 0.24

4 Bagian Pembangunan 554,700,000 0.11

5 Bagian Pemerintahan Desa 33,152,239,600 6.53

6 Bagian Umum 26,565,000,000 5.23

7 Bagian Hukum 783,479,800 0.15

8 Bagian Pemerintahan Umum 520,000,000 0.10

9 Dindukcapil 2,459,615,000 0.48

10 Kesbangpol 1,652,406,495 0.33

11 Dinbudparpora 4,497,300,000 0.89

12 Disnakertran 3,326,900,000 0.66

13 Inspektorat 1,407,278,755 0.28

14 Bappeda 10,096,900,000 1.99

Page 99: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah V- 3

15 BKD 5,047,341,000 0.99

16 Sekretariat DPRD 16,095,452,913 3.17

17 Kanarpusdok 845,500,000 0.17

18 Satpol PP 4,871,000,000 0.96

19 DPPKAD 8,635,540,015 1.70

JUMLAH 134,786,826,379 26.55

JUMLAH TOTAL 507,736,608,574

Adapun matrik program dan kegiatan Pemerintah Kabupaten

Temanggung untuk Tahun 2014 yang berisi rincian kegiatan, target, dan

volume, serta kebutuhan anggaran adalah sebagaimana terlampir pada

dokumen RKPD ini dan merupakan bagian tidak terpisahkan.

Kebutuhan anggaran untuk seluruh program dan kegiatan

pembangunan di Tahun 2014 sebesar Rp. 507.736.608.574,- sebagaimana

ditunjukkan pada Tabel diatas menunjukkan pada posisi diatas proyeksi

kemampuan pendanaan program dan kegiatan yang dimiliki oleh

Pemerintah Kabupaten Temanggung sebesar Rp. 460.709.921.000,-,

sehingga program dan kegiatan yang direncanakan di Tahun 2014 ini

selanjutnya akan dibahas lebih lanjut bersama Dewan Perwakilan rakyat

Daerah Kab. Temanggung pada proses penyusunan KUA dan PPAS Tahun

2014 dalam rangka penajaman dan penyelarasan program dan kegiatan

pembangunan Tahun 2014 yang disesuaikan dengan proyeksi kemampuan

anggaran.

Page 100: BUPATI TEMANGGUNG · Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang ditetapkan oleh Bupati Temanggung yang digunakan sebagai dokumen transisi perencanaan antar periode RPJMD yaitu antara RPJMD

RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 -- penutup

VI -1

BAB VI P E N U T U P

Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten

Temanggung Tahun 2014 merupakan dokumen yang disusun berdasarkan

masukan dan aspirasi dari semua pelaku kepentingan pembangunan di

Kabupaten Temanggung yang dihasilkan melalui serangkaian proses dan

mekanisme dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)

RKPD Kabupaten Temanggung di Tahun 2013. Selanjutnya RKPD

Kabupaten Temanggung Tahun 2014 yang merupakan dokumen

perencanaan tahunan untuk tahun 2014 akan menjadi dasar serta acuan

bagi penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon

Anggaran Sementara (PPAS) tahun 2014 dalam rangka penyusunan

Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten

Temanggung Tahun Anggaran 2014.

Sebagai dokumen perencanaan yang dirumuskan melalui mekanisme

Musrenbang RKPD, mulai dari Musrenbang RKPD ditingkat

Desa/Kelurahan, Musrenbang RKPD ditingkat Kecamatan, Desk

Perencanaan, Forum SKPD dan Musrenbang RKPD ditingkat Kabupaten,

yang melibatkan para pemangku kepentingan pembangunan, maka

diharapkan dokumen RKPD ini dapat menjadi wujud sinkronisasi dan

harmonisasi semua kepentingan yang tercermin dalam rencana program

kegiatan dalam rangka mengemban amanat urusan pemerintah daerah

sebagaimana ketentuan perundangan yang berlaku.

Selanjutnya kepada masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) dilingkup Pemerintah Kabupaten Temanggung diharap secara serius

dan fokus dapat melaksanakan program dan kegiatan yang telah

direncanakan tersebut dengan prinsip kerja keras, kerja cerdas, jujur dan

tidak korupsi, sehingga tujuan pembangunan untuk mensejahterakan

masyarakat dapat terealisasi.

BUPATI TEMANGGUNG

HASYIM AFANDI