bupati kepulauan anambas -...

208

Upload: doancong

Post on 25-Apr-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS
Page 2: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

PERATURAN BUPATI KEPULAUAN ANAMBASNOMOR 18 TAHUN 2010

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM)KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN 2011-2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS,

Menimbang : a. Bahwa berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah

Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah yang mengamanatkan bahwa Kepala

Daerah terpilih wajib menyusun Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (RPJM) Daerah paling lambat 6 bulan

setelah Kepala Daerah dilantik;

b. Bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Daerah sebagaimana dimaksud dalam huruf a, adalah

dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode

5 (lima) tahun yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan

program Kepala Daerah;

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

pada huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Peraturan Bupati

Kabupaten Kepulauan Anambas tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten

Kepulauan Anambas Tahun 2011-2015;

Page 3: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4389);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah

beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12

Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4438);

Page 4: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pengembangan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor

33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4700);

8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan

Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4725);

9. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan

Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara

Tahun 2007 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Nomor

4739);

10. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2008 tentang

Pembentukan Kabupaten Kepulauan Anambas di Provinsi

Kepulauan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 106; Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4879);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana

Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2005 Nomor 137 Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4575);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 140 Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang

Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan

Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4585);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang

Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan

Page 5: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4593);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang

Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4614);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata

Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4663);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata

Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor

97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4664);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang

Pedoman Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor

19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4693);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,

Page 6: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4737);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang

Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara

Republik Indonesia tahun 2008 Nomor 20, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

23. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun

2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

24. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Rencana Tata

Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

25. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang

Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan

Perundang-undangan;

26. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-

2014;

27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007

tentang perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah;

Page 7: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

28. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 2 Tahun

2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2005-2025

(Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2009

Nomor 2).

29. Peraturan Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas Nomor 13

Tahun 2009 tentang Penataan Satuan Kerja Perangkat

Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas (Berita Daerah

Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2009 Nomor 16).

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA

MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN

ANAMBAS TAHUN 2011-2015

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kabupaten Kepulauan Anambas.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah

sebagai Unsur Penyelenggara Pemerintaan Daerah.

3. Bupati adalah Bupati Kepulauan Anambas.

4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya

disebut Bappeda adalah Badan Perencanaan Pembangunan

Penelitian Pengembangan dan Penanaman Modal Daerah

Kabupaten Kepulauan Anambas.

5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut

SKPD adalah unit Kerja Pemerintah Daerah yang

mempunyai tugas mengelola anggaran dan barang daerah.

Page 8: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

6. Masyarakat kabupaten Kepulauan Anambas adalah sejumlah

manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu

kebudayaan yang mereka anggap sama dalam batas

administrasi Kabupaten Kepulauan Anambas.

7. Perencanaan adalah proses untuk menentukan tindakan

masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan

memperhitungkan sumberdaya yang ada.

8. Perencanaan Pembangunan Tahunan Daerah adalah proses

penyusunan rencana pembangunan daerah yang

dilaksanakan untuk menghasilkan dokumen perencanaan

selama periode satu tahun.

9. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, yang

selanjutnya disebut RPJP Daerah adalah dokumen

perencanaan pembangunan Kabupaten Kepulauan Anambas

untuk periode 20 tahun terhitung sejak tahun 2005-2025 yang

memuat visi, misi dan arah pembangunan jangka panjang

Kabupaten Kepulauan Anambas.

10. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang

selanjutnya disebut RPJM Daerah adalah dokumen

perencanaan pembangunan Kabupaten untuk periode 5

(lima) tahun, terhitung sejak tahun 2011 sampai dengan

tahun 2015, yang merupakan penjabaran visi, misi dan

program Kepala Daerah.

11. Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Kepulauan

Anambas yang selanjutnya disebut RKPD adalah rencana

pembangunan tahunan Daerah yang merupakan dokumen

perencanaan pembangunan daerah untuk periode 1 (satu)

tahun.

12. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan

Anambas yang selanjutnya disebut RTRW adalah hasil

perencanaan tata ruang wilayah yang mengatur struktur dan

pola ruang Kabupaten Kepulauan Anambas.

Page 9: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

13. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra

SKPD), yang selanjutnya disebut Renstra SKPD adalah

dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah

periode 5 (lima) tahun.

14. Rencana Pembangunan Satuan Kerja Perangkat Daerah

yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Satuan kerja

Perangkat Daerah (Renja-SKPD) adalah dokumen

perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah periode 1

(satu) tahun.

15. Pembangunan Daerah adalah perubahan yang dilakukan

secara terus menerus dan terencana oleh seluruh komponen

di daerah untuk mewujudkan visi daerah.

16. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang

diinginkan pada akhir periode perencanaan.

17. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang

akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

18. Tujuan adalah suatu keadaan yang akan dicapai atau yang

akan dihasilkan pada jangka waktu 5 (lima) tahun yang akan

datang.

19. Sasaran adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan

secara spesifik atau harus fokus dan rumusannya

diusahakan dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat diukur.

20. Strategi adalah cara untuk mewujudkan tujuan dan dirancang

secara konseptual, analitis, realistis, rasional dan

komprehensif.

21. Program adalah penjabaran kebijakan dalam bentuk upaya

yang berisi satu atau lebih kegiatan dengan menggunakan

sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang

terukur sesuai dengan misi.

22. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh

satu atau lebih unit kerja pada SKPD sebagai bagian dari

pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri

Page 10: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

dari sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya, baik

berupa personal, barang modal termasuk peralatan dan

teknologi, Dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua

jenis sumberdaya, sebagai masukan (input) untuk

menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang atau

jasa.

23. Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang akan

dicapai pada setiap program dan kegiatan (yang

direncanakan) satuan kerja perangkat daerah.

24. Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang akan

dicapai pada setiap program dan kegiatan (yang

direncanakan) satuan kerja perangkat daerah.

Pasal 2

RPJM Daerah dijadikan sebagai dasar penilaian atas Laporan

Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati sejak Tahun

anggaran 2011 sampai dengan Tahun Anggaran 2015.

BAB II

KEDUDUKAN

Pasal 3

RPJM Daerah merupakan:

Penjabaran visi, misi dan program Kepala Daerah kedalam strategi

pembangunan daerah, kebijakan umum, program prioritas Kepala

Daerah, dan arah kebijakan keuangan daerah, dengan

mempertimbangkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

(RPJP) Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2005-2025.

BAB III

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 4

Page 11: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Maksud dan tujuan penetapan RPJM Daerah adalah untuk

menetapkan dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai

pedoman dalam:

a. Penyusunan Renstra SKPD;

b. Penyusunan RKPD Kabupaten Kepulauan Anambas untuk

kurun waktu 5 (lima) tahun yang selanjutnya merupakan

pedoman untuk penyusunan RAPBD;

c. Penyusunan Renja SKPD;

d. Penyusunan RKPD tahun anggaran 2016;

BAB IV

SISTEMATIKA RPJM DAERAH

Pasal 5

Sistematika Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2011-2015 meliputi:

BAB I : PENDAHULUAN

Memuat latar belakang, maksud dan tujuan, landasan hukum

kedudukan RPJM Kabupaten dengan Dokumen Perencanaan

Provinsi, Sistematika Penulisan

BAB II : GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Memuat Sejarah Kepulauan Anambas, Letak dan Kondisi

Geografis, Topolografi, Geologi dan Jenis Tanah, Klimatologi,

Potensi pengembangan wilayah (Pertanian, Perkebunan,

Peternakan dan Kehutanan), Kawasan Rawan Bencana, Kondisi

Demografi, Aspek Pelayanan Umum, Aspek Daya Saing Daerah,

Infrastruktur Wilayah, Sumberdaya Manusia.

BAB III : TINJAUAN TERHADAP DOKUMEN PERENCANAAN

TERKAIT

Page 12: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Memuat keterkaitan RPJM Daerah dengan RPJM Nasional, RPJM

provinsi, RTRW Provinsi dan RTRW Kabupaten

BAB IV : GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

SERTA KERANGKA PENDANAAN

Menjelaskan arah pengelolaan, arah kebijakan dan perkiraan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

BAB V : ISU-ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN DAERAH

Memuat tentang permasalahan daerah dan isu-isu strategis

pembangunan daerah

BAB VI : VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN PEMBANGUNAN

Memuat dan menjelaskan strategi pembangunan dan kebijakan

pembangunan daerah

BAB VII : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

DAERAH

Memuat dan menjelaskan strategi pembangunan dan kebijakan

pembangunan daerah

BAB VIII : KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN

DAERAH

Memuat tentang program pembangunan daerah meliputi program

per urusan dan program lintas kewilayahan.

BAB IX : INDIKASI PROGRAM PRIORITAS DAN PENDANAAN

Memuat tentang program-program prioritas beserta pagu indikatif.

BAB X : PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Memuat tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi

kepala daerah dari sisi keberhasilan penyelenggaraan

pemerintahan daerah, khususnya dalam memenuhi kinerja pada

aspek kesejahteraan, layanan, dan daya saing.

Page 13: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

BAB XI

Memuat tentang

BAB XII

BERITA DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN

Plt. SEKRETARIS DAERAHKABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS,

RADJA TJELAK NUR DJALAL, S.Sos, M.SiNIP. 19650727 198604 1 005

I : PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

Memuat tentang Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan

BAB XII : PENUTUP

BERITA DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN 2010

Ditetapkan di TarempaPada tanggal,10 Nopember

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS,

T. MUKHTARUDDIN

DAERAHKABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS,

RADJA TJELAK NUR DJALAL, S.Sos, M.Si19650727 198604 1 005

PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan

2010 NOMOR 17.a

Ditetapkan di Tarempa,10 Nopember 2010

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS,

T. MUKHTARUDDIN

Page 14: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................. i

DAFTAR TABEL......................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................1

1.1. Latar Belakang....................................................................................1

1.2. Maksud dan Tujuan ............................................................................2

1.2.1. Maksud ...................................................................................2

1.2.2. Tujuan ...................................................................................3

1.3. Landasan Hukum................................................................................3

1.4. Kedudukan RPJM Kabupaten dengan Dokumen Perencanaan

Provinsi ...............................................................................................6

1.5. Sistematika Penulisan ........................................................................7

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH.........................................................9

2.1. Kondisi Umum ....................................................................................9

2.1.1. Sejarah Kepulauan Anambas..................................................9

2.1.2. Letak dan Kondisi Geografis .................................................10

2.1.3. Topografi, Geologi dan Jenis Tanah .....................................13

2.1.4. Klimatologi.............................................................................14

2.1.5. Potensi Pengembangan Wilayah ..........................................16

2.1.5.1. Pertanian..................................................................16

2.1.5.2. Perkebunan..............................................................18

2.1.5.3. Peternakan...............................................................19

2.1.5.4. Kehutanan................................................................21

2.1.6. Kawasan Rawan Bencana ....................................................21

2.1.7. Kondisi Demografi .................................................................22

2.2. Aspek Pelayanan Umum ..................................................................25

2.2.1. Pendidikan.............................................................................25

2.2.1.1. Angka Partisipasi Sekolah (APS).............................25

2.2.1.2. Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia

Sekolah ...................................................................26

Page 15: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas ii

2.2.1.3. Rasio Guru/Murid .....................................................29

2.2.2. Kesehatan .............................................................................30

2.2.2.1. Rasio Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) per

Satuan Balita...........................................................30

2.2.2.2. Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Puskesmas

Pembantu (Pustu) ...................................................32

2.2.2.3. Rasio Rumah Sakit per Satuan Penduduk...............34

2.2.2.4. Rasio Dokter per Satuan Penduduk.........................34

2.2.2.5. Rasio Tenaga Medis per Satuan Penduduk.............35

2.2.3. Lingkungan Hidup .................................................................36

2.2.3.1. Persentase Penduduk Berakses Air Minum.............37

2.2.4. Sarana dan Prasarana Umum...............................................38

2.2.4.1. Rasio Tempat Ibadah per Satuan Penduduk ...........38

2.2.5. Perhubungan.........................................................................38

2.2.5.1. Perhubungan Laut....................................................38

2.2.5.2. Perhubungan Darat..................................................39

2.2.5.3. Perhubungan Udara.................................................41

2.2.6. Komunikasi............................................................................41

2.2.7. Energi .................................................................................42

2.2.8. Industri Rumah Tangga dan Alat Angkut dan

Perdagangan.........................................................................42

2.2.9. Perikanan Budidaya dan Tangkap ........................................43

2.2.11.Pertanian...............................................................................45

2.3. Aspek Kesejahteraan Masyarakat ....................................................46

2.3.1. Kesejahteraan Dan Pemerataan Ekonomi ............................46

2.3.1.1. Pertumbuhan PDRB.................................................46

2.3.1.2. PDRB PerKapita ......................................................48

2.3.2. Kesejahteraan Sosial ............................................................48

2.3.2.1. Pendidikan ...............................................................48

2.3.2.2. Kesehatan................................................................53

2.3.2.3. Kemiskinan. .............................................................55

2.3.2.4. Kesempatan Kerja (Rasio Penduduk yang

Bekerja)...................................................................56

Page 16: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas iii

2.3.2.5. Kriminalitas ..............................................................57

2.4. Aspek Daya Saing Daerah................................................................58

2.4.1. Kemampuan Ekonomi Daerah ..............................................58

2.4.1.1. Angka Konsumsi Rumah Tangga per Kapita ...........58

2.4.1.2. Pengeluaran Konsumsi Non Pangan per Kapita......62

2.4.1.3. Produktivitas Total Daerah.......................................63

2.4.2. Infrastruktur Wilayah .............................................................64

2.4.2.1. Aksesibilitas Daerah.................................................64

2.4.2.2. Fasilitas Bank dan Non Bank ...................................66

2.4.2.3. Ketersediaan Air Bersih ...........................................66

2.4.2.4. Ketersediaan Listrik..................................................68

2.4.2.5. Ketersediaan Penginapan, Restoran, dan

Rumah Makan.........................................................68

2.4.3. Sumber Daya Manusia..........................................................69

2.4.3.1. Kualitas Tenaga Kerja..............................................69

2.4.3.2. Rasio Ketergantungan .............................................70

2.4.3.3. Jumlah Pegawai Pemerintah Daerah.......................71

BAB III TINJAUAN TERHADAP DOKUMEN PERENCANAAN TERKAIT.................71

3.1. RPJM Nasional 2010-2014...............................................................72

3.1.1. Strategi .................................................................................72

3.1.2. Prioritas Nasional ..................................................................72

3.1.3. Arah Kebijakan Umum ..........................................................73

3.1.4. Kerangka Ekonomi Makro .....................................................74

3.1.4.1. Peningkatan Kesejahteraan Rakyat melalui

Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan ............74

3.1.4.2. Pembangunan Ekonomi yang Inklusif dan

Berkeadilan .............................................................75

3.1.4.3. Kebutuhan Investasi dan Kebijakan Pendanaan

Pembangunan Nasional serta Pemanfaatannya .....76

3.2. RTRW Provinsi Kepulauan Riau.......................................................78

3.2.1. Kabupaten Kepulauan Anambas sebagai Kawasan

Strategis Provinsi ..................................................................79

Page 17: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas iv

3.2.2. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dan Pusat Kegiatan

Lokal (PKL) di Kabupaten Kepulauan Anambas ...................81

3.2.3. Rencana Pengembangan Jaringan Transportasi dan

Energi .................................................................................83

3.2.4. Fokus Lingkungan Hidup.......................................................84

3.2.5. Fokus Kawasan Pertambangan, Perindustrian, dan

Pariwisata..............................................................................85

BAB IV GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA

KERANGKA PENDANAAN ........................................................................86

4.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu............................................................86

4.1.1. Pendapatan Daerah ..............................................................86

4.1.1.1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)................................87

4.1.1.2. Dana Perimbangan ..................................................87

4.1.1.3. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah.................88

4.1.2. Belanja Daerah......................................................................89

4.1.2.1. Belanja Pegawai ......................................................89

4.1.2.2. Belanja Subsidi ........................................................90

4.1.2.3. Hibah........................................................................90

4.1.2.4. Belanja Sosial ..........................................................90

4.1.2.5. Belanja Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah

Provinsi/Kabupaten dan Pemerintah Desa..............91

4.1.2.6. Belanja Tidak Terduga .............................................91

4.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu ..................................92

4.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran ...........................................92

4.2.2. Analisis Pembiayaan .............................................................93

4.3. Kerangka Pendanaan .......................................................................94

4.3.1. Proyeksi Data Masa Lalu.......................................................94

4.3.1.1. Proyeksi Penerimaan Daerah ..................................95

4.3.2. Penghitungan Kerangka Pendanaan.....................................98

BAB V ISU-ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN DAERAH......................................101

BAB VI VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH ...........107

6.1. Visi ...............................................................................................107

6.2. Misi ...............................................................................................107

Page 18: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas v

6.3. Tujuan.............................................................................................108

6.4. Sasaran ..........................................................................................110

BAB VII STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH............126

7.1. Strategi Pembangunan Daerah ......................................................126

7.2. Arah Kebijakan Pembangunan Daerah ..........................................134

BAB VIII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH .........143

8.1. Program per Urusan .......................................................................143

BAB IX INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN

PENDANAAN...........................................................................................148

BAB X PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH...........................................168

BAB XI PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN ..............................181

11.1. Pedoman Transisi...........................................................................181

11.2. Kaidah Pelaksanaan.......................................................................181

BAB XIIPENUTUP...................................................................................................183

Page 19: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jarak Ibu Kota Kecamatan ke Ibu Kota Kabupaten dan Provinsi.......................... 11

Tabel 2. Keadaan Topografi, Jenis Tanah dan pH di Kabupaten Kepulauan Anambas ..... 14

Tabel 3. Rata-rata Penyinaran Matahari, Curah Hujan, dan Temperatur Udara Tiap

Bulan di Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2008........................................ 15

Tabel 4. Luas Potensi Lahan Tanaman Pangan dan Hortikultura Dirinci Berdasarkan

Daerah Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas ...................................... 16

Tabel 5. Perkembangan Produksi Padi dan Palawija di Kabupaten Kepulauan

Anambas Tahun 2008 dan 2009.......................................................................... 17

Tabel 6. Perkembangan Produksi Hortikultura di Kabupaten Kepulauan Anambas

Tahun 2008 dan 2009.......................................................................................... 17

Tabel 7. Luas Potensi Lahan Perkebunan Dirinci Berdasarkan Daerah Kecamatan di

Kabupaten Kepulauan Anambas (Ha).................................................................. 18

Tabel 8. Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan di Kabupaten Kepulauan

Anambas Tahun 2009 ......................................................................................... 18

Tabel 9. Potensi Pengembangan Ternak dan HMT Kabupaten Kepulauan Anambas........ 19

Tabel 10. Populasi Ternak di Kabupaten KepulauanAnambas Tahun 2009......................... 20

Tabel 11. Produksi Daging di Kabupaten KepulauanAnambas Tahun 2009 ........................ 20

Tabel 12. Produksi Telur di Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2009 .......................... 21

Tabel 13. Data Luas Penutupan Hutan di Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2009..... 21

Tabel 14. Jumlah Penduduk Kabupaten Kepulauan Anambas Menurut Jenis Kelamin

dan Kecamatan Pada Tahun 2010 ...................................................................... 22

Tabel 15. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut

Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2010 ............................... 24

Tabel 16. Persentase Penduduk Menurut Kecamatan dan Golongan Umur di

Kabupaten Kepulauan Anambas, 2010................................................................ 24

Tabel 17. Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Kecamatan dan

Status Perkawinan di Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2010 ................... 25

Tabel 18. Angka Partisipasi Sekolah Menurut Usia Sekolah dan Daerah Tempat

Tinggal, 2008....................................................................................................... 25

Tabel 19. Jumlah Sekolah di Kabupaten Kepaulauan Anambas Menurut Kecamatan

Tahun 2009 ......................................................................................................... 26

Tabel 20. Perkembangan Jumlah Sekolah dari Tahun 2006-2009...................................... 26

Page 20: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas vii

Tabel 21. Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah di Kepulauan Anambas

Tahun 2008 ......................................................................................................... 27

Tabel 22. Jumlah Ruang Kelas dan Ruang Belajar Tahun 2008........................................ 28

Tabel 23. Perkembangan Jumlah Murid/Siswa Sekolah di Kabupaten Kepulauan

Anambas Tahun 2006-2009 ................................................................................ 29

Tabel 24. Jumlah Siswa di Kabupaten Kepulauan Anambas Menurut Kecamatan

Tahun 2009 ......................................................................................................... 29

Tabel 25. Jumlah Tenaga Pendidik di Kabupaten Kepulauan Anambas Menurut

Kecamatan Tahun 2008 ...................................................................................... 29

Tabel 26. Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Hingga Menengah

Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2008 s.d 2010 ....................................... 30

Tabel 27. Indikator Kesehatan di Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2008.................. 31

Tabel 28. Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2008........ 31

Tabel 29. Jumlah Posyandu dan Balita Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2008

s.d 2009............................................................................................................... 32

Tabel 30. Jumlah Posyandu dan Balita Menurut Kecamatandi Kabupaten Kepulauan

Anambas Tahun 2008 ......................................................................................... 32

Tabel 31. Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan PustuKabupaten Kepulauan Anambas

Tahun 2008 ......................................................................................................... 32

Tabel 32. Jumlah Puskel, Polindes, Pustu dan Posiansia per 1000 Penduduk Menurut

Kecamatan Tahun 2008 ...................................................................................... 33

Tabel 33. Perkembangan Ketersediaan Sarana Kesehatan di Kabupaten Kepulauan

Anambas Tahun 2006-2009 ................................................................................ 33

Tabel 34. Jumlah dan Rasio Rumah Sakit Per Jumlah PendudukTahun 2008..................... 34

Tabel 35. Perkembangan Jumlah Tenaga Kesehatan di Kabupaten Kepulauan

Anambas Tahun 2006-2009 ................................................................................ 35

Tabel 36. Jumlah Dokter Tahun 2008 s.d 2009 Kabupaten Kepulauan Anambas............... 35

Tabel 37. Jumlah Tenaga Medis di Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2008 s.d

2009 .................................................................................................................... 36

Tabel 38. Proporsi Penduduk yang Mendapatkan Akses Air Minum Tahun 2008 s.d

2009 .................................................................................................................... 37

Tabel 39. Proporsi Jumlah Penduduk yang Mendapatkan Akses Air Minum Menurut

Kecamatan Tahun 2008 ...................................................................................... 37

Tabel 40. Rasio Tempat Ibadah Tahun 2008....................................................................... 38

Tabel 41. Banyaknya Dermaga Laut Menurut Kecamatan, Tahun 2008 ............................. 39

Tabel 42. Banyaknya Angkutan Perahu Menurut Kecamatan, Tahun 2008 ......................... 39

Page 21: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas viii

Tabel 43. Jenis dan Panjang Jembatan menurut Kecamatan Tahun 2009........................... 40

Tabel 44. Banyaknya Kendaraan Mobil dan Sepeda Motor Menurut Kecamatan, 2008....... 41

Tabel 45. Jumlah Industri Rumah Tangga, Industri Kecil dan Perdagangan di

Kabupaten Kepulauan Anambas Menurut Kecamatan Tahun 2008..................... 42

Tabel 46. Jumlah Industri Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja Menurut Kecamatan

Tahun 2008 ......................................................................................................... 43

Tabel 47. Produksi Perikanan Budidaya dan Tangkap di Kabupaten Kepulauan

Anambas Tahun 2009 ......................................................................................... 43

Tabel 48. Jumlah Nelayan Tangkap, Nelayan Budidaya dan Kelompok Usaha

Perempuan di Kabupaten Kepulauan Anambas .................................................. 44

Tabel 49. Luas Lahan Sawah dan Bukan Sawah Menurut Kecamatan Tahun 2008 ............ 45

Tabel 50. Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi Padi Menurut

Kecamatan Tahun 2008 ...................................................................................... 46

Tabel 51. Luas Areal, Produksi, Rata-rata Produksi dan Jumlah Petani Kelapa

Menurut Kecamatan Tahun 2008......................................................................... 46

Tabel 52. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per Kapita Atas Dasar Harga

Konstan dan Berlaku Menurut Sektor Tahun 2008 (dalam juta rupiah) ................ 47

Tabel 53. Angka Melek Huruf Menurut Kelompok Umur, Tahun 2008 ................................. 49

Tabel 54. Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas di Perkotaan Menurut

Kecamatan, Jenis Kelamin, dan Kepandaian Membaca dan Menulis di

Kabupaten Kepulauan Anambas, 2010................................................................ 50

Tabel 55. Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut

Kecamatan, Tipe Daerah, dan Jenis Kelamin di Kabupaten Kepulauan

Anambas, 2010 ................................................................................................... 51

Tabel 56. Angka Partisipasi Murni (APM) Menurut Kecamatan dan Tingkat Pendidikan..... 52

Tabel 57. Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Kecamatan dan Usia............................. 52

Tabel 58. Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Kecamatan dan

Ijazah/STTB di Kabupaten Kepulauan Anambas, 2010 ....................................... 53

Tabel 59. Perkembangan Angka Harapan Hidup di Provinsi Kepulauan Riau dan

Kabupaten Kepulauan Anambas, Tahun 2007 dan 2008..................................... 54

Tabel 60. Status Gizi Balita Menurut Kecamatan Tahun 2010 ............................................. 54

Tabel 61. Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Kepulauan Anambas Menurut

Kecamatan Tahun 2009 ...................................................................................... 55

Tabel 62. Jumlah Penyandang Cacat per Kecamatan Tahun 2008 ..................................... 56

Tabel 63. Jenis Pekerjaan Berdasarkan Lapangan Usaha Menurut Kecamatan di

Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2008...................................................... 57

Page 22: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas ix

Tabel 64. Pengeluaran Rata-rata (Rp) Nominal dan Persentase Pengeluaran Makanan

dan Bukan Makanan per Kapita Sebulan Menurut Jenis Pengeluaran Tahun

2008 59

Tabel 65. Persentase Penduduk di Perkotaan Menurut Kecamatan dan Pengeluaran

per Kapita Sebulan di Kabupaten Kepulauan Anambas, Tahun 2010.................. 60

Tabel 66. Persentase Penduduk di Perdesaan Menurut Kecamatan dan Pengeluaran

per Kapita Sebulan di Kabupaten Kepulauan Anambas, 2010............................. 60

Tabel 67. Persentase Penduduk Menurut Kecamatan dan Pengeluaran per Kapita

Sebulan di Kabupaten Kepulauan Anambas, 2010.............................................. 61

Tabel 68. Distribusi Rumah Tangga Berdasarkan Golongan Pengeluaran Per Kapita di

Kabupaten Kepulauan Anambas ......................................................................... 61

Tabel 69. Pengeluaran Makanan dan Non Makanan Menurut Kecamatan di Kabupaten

Kepulauan Anambas Tahun 2009........................................................................ 62

Tabel 70. Persentase Pengeluaran Makanan dan Non Makanan Menurut Kecamatan

di Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2009.................................................. 62

Tabel 71. Produktivitas Total Daerah di Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2008........ 63

Tabel 72. Panjang Jalan Berdasarkan Kategori Jalan di Kabupaten Kepulauan

Anambas Tahun 2009 ......................................................................................... 64

Tabel 73. Kondisi Jalan menurut Kecamatan Tahun 2009 ................................................... 65

Tabel 74. Banyaknya Bongkar Muat Barang di Pelabuhan Tarempa, Kabupaten

Kepulauan Anambas Tahun 2008........................................................................ 65

Tabel 75. Persentase Rumah Tangga Menurut Kecamatan dan Sumber Air Minum di

Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2010...................................................... 67

Tabel 76. Persentase Rumah Tangga Menurut Kecamatan dan Sumber Penerangan di

Kabupaten Kepulauan Anambas, 2010................................................................ 68

Tabel 77. Jumlah Hotel, Restoran, dan Rumah Makan Menurut Kecamatan di

Kabupaten Kepulauan Anambas, 2008................................................................ 69

Tabel 78. Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas di Perdesaan Menurut

Kecamatan dan Ijazah/STTB di Kabupaten Kepulauan Anambas, 2010.............. 70

Tabel 79. Persentase Penduduk Menurut Kecamatan dan Golongan Umur di

Kabupaten Kepulauan Anambas, 2010................................................................ 71

Tabel 80. Jumlah Pegawai Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas............................ 71

Tabel 81. Kerangka Ekonomi Makro Nasional 2010-2014 ................................................... 78

Tabel 82. Arahan Pusat Kegiatan Wilayah dan Pusat Kegiatan Lokal di Kabupaten

Kepulauan Anambas ........................................................................................... 81

Page 23: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas x

Tabel 83. Jenis Pendapatan Daerah dan Realisasinya di Kabupaten Kepulauan

Anambas Tahun 2009-2010 ................................................................................ 88

Tabel 84. Realisasi Belanja Tidak Langsung Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas

Tahun 2009-2010 ................................................................................................ 92

Tabel 85. Proporsi Penggunaan Anggaran Tahun 2009-2010 ............................................. 93

Tabel 86. Realisasi Pengeluaran Pembiayaan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas

Tahun 2009-2010 ................................................................................................ 94

Tabel 87. Proyeksi Pendapatan Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2011-2015 .......... 96

Tabel 88. Alokasi Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung pada APBD

Kabupaten Kepulauan Anambas 2009-2011........................................................ 99

Tabel 89. Proyeksi APBD Kabupaten Kepulauan Anambas 2012-2013............................... 99

Tabel 90. Besaran Alokasi Pendanaan Program-Program Prioritas 2011-2015................. 100

Tabel 91. Matriks Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Jangka Menengah

2011-2015 ......................................................................................................... 119

Tabel 92. Strategi pembangunan daerah 2011-2015......................................................... 128

Tabel 93. Arah Kebijakan Pembangunan Daerah .............................................................. 135

Tabel 94. Kebutuhan Pendanaan Program-Program Prioritas 2011-2015 ......................... 150

Tabel 95. Indikator Program-Program Prioritas.................................................................. 169

Page 24: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kedudukan RPJM Kabupaten dengan Dokumen Rencana Pembangunan

Provinsi.............................................................................................................. 6

Gambar 2. Persentase Luas Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas ................... 11

Gambar 3. Peta Wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas................................................ 13

Gambar 4. Distribusi Penduduk Kabupaten Kepulauan Anambas ..................................... 23

Gambar 5. Struktur Ruang Provinsi Kepulauan Riau Sebagaimana Tertuang dalam

Rancangan RTRW Provinsi ............................................................................. 83

Page 25: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 1

1. BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Batasan mengenai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun. RPJMD

juga sering disebut sebagai agenda pembangunan karena menyatu dengan

agenda pemerintah yang akan dilaksanakan oleh Kepala Daerah selama menjadi

pimpinan pemerintahan. Visi pembangunan jangka panjang menjadi koridor

pemberi arah dan batasan pembangunan daerah jangka panjang yang dapat

dijabarkan dalam periode pembangunan yang lebih pendek.

Kabupaten Kepulauan Anambas terbentuk melalui Undang-Undang No. 33

Tahun 2008 tanggal 24 Juli 2008. Melakukan Pemilihan Umum Kepala Daerah

(Pemilu Kada) pertama kali pada 26 Mei 2010 untuk memilih Bupati periode

2010-2015. RPJMD Kabupaten Anambas tahun 2011-2015 disusun dengan

mengacu pada RPJM Nasional 2010-2014 yang telah ditetapkan dengan

Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2010, dan secara simultan berkoordinasi

dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau yang sedang menyusun RPJMD

Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011-2015, sehingga diharapkan terjadi

keterpaduan kebijakan pembangunan Pusat, Provinsi dan Kabupaten. Selain itu,

RPJMD Kabupaten Kepulauan Anambas tahun 2011-2015 sebagai tahap lima

tahun pertama dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

Kabupaten Kepulauan Anambas harus mampu meletakkan dasar-dasar

kebijakan strategis untuk pencapaian Visi Kabupaten Kepulauan Anambas 20

tahun kedepan.

Merujuk pada pentahapan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional (RPJPN) 2005-2025, maka tahapan skala prioritas utama dan strategi

RPJMD Kabupaten Kepulauan Anambas secara ringkas adalah sebagai berikut:

1. RPJMD ke-1 (2011–2015) diarahkan untuk menata dan meletakkan dasar-

dasar pembangunan Kabupaten Kepulauan Anambas yang mandiri dan

Page 26: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 2

berdaya saing dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal dan

partisipasi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

2. RPJMD ke-2 (2016–2020) ditujukan untuk lebih memantapkan penataan dasar-

dasar pembangunan Kabupaten Kepulauan Anambas yang mandiri dan

berdaya saing di segala bidang dengan menekankan pada upaya peningkatan

kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan kemampuan iptek

serta penguatan daya saing perekonomian.

3. RPJMD ke-3 (2021–2025) ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan

secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya

saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam

dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan iptek yang terus

meningkat.

4. RPJMD ke-4 (2026–2030) ditujukan untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten

Kepulauan Anambas yang mandiri, maju, dan sejahtera melalui percepatan

pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur

perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif yang didukung

oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.

1.2. Maksud dan Tujuan

1.2.1. Maksud

Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2011-2015 dimaksudkan untuk:

1. Memberikan arah pembangunan dalam jangka lima tahun ke depan.

2. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan dan pengawasan pada setiap tahun anggaran selama 5 (lima)

tahun yang akan datang.

3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar pelaku

pembangunan di Kabupaten Kepulauan Anambas.

4. Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efektif, efisien,

berkeadilan dan berkelanjutan.

5. Menciptakan sinergitas pelaksanaan pembangunan daerah antar wilayah, antar

sektor pembangunan dan antar tingkat pemerintah.

Page 27: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 3

6. Memberikan tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja

tahunan setiap satuan kerja perangkat daerah dan kepala daerah.

1.2.2. Tujuan

Tujuan penyusunan RPJMD Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2011-

2015 ini adalah tersedianya dokumen perencanaan daerah untuk periode 5

(lima) tahun yang selanjutnya dijadikan sebagai pedoman atau acuan dalam

menetapkan (i) arah kebijakan keuangan daerah, (ii) strategi pembangunan

daerah, (iii) kebijakan umum, (iv) program SKPD dan lintas SKPD, serta (v)

program kewilayahan yang disertai dengan rencana kerja dalam kerangka

regulasi dan pendanaan yang bersifat indikatif.

1.3. Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan RPJMD ini adalah:

1. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia tahun 2003 No. 47, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia No. 4286);

2. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118);

4. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan

Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

5. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4438);

Page 28: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 4

6. Undang-Undang Nomor 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir

dan Pulau-pulau Kecil;

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kepulauan

Anambas;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah

dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 105 tahun 2000 tentang Pengelolaan dan

Pertanggungjawaban Keuangan Daerah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 108 tahun 2000 tentang Tata Cara

Pertanggungjawaban Kepala Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2001 tentang Pembinaan dan

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 56 tahun 2001 tentang Pelaporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia No. 4124);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana

Kerja dan Anggaran Kemenetrian Negara/Lembaga;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian

Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4663);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata cara Penyusunan

Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4664);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);

Page 29: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 5

18. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4815);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

21. Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau-Pulau

Kecil Terluar;

22. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014;

23. Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah;

24. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan

Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

dan Menteri Keuangan Nomor: 28 Tahun 2010; Nomor: 0199/M PPN/04/2010;

Nomor: PMK 95/PMK 07/2010 tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2010 Nomor 229);

25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

26. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 2 Tahun 2009 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Kepulauan Riau 2005-2025;

27. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor ... Tahun 2011 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Kepulauan Riau 2011-

2015.

Page 30: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 6

1.4. Kedudukan RPJM Kabupaten dengan Dokumen Perencanaan

Provinsi

Pemerintah daerah dalam membuat perencanaan pembangunan

mengeluarkan 6 (enam) jenis dokumen perencanaan dan penganggaran yaitu

RPJPD, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), RPJMD, Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD),Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD), dan Rencana Kerja SKPD (Renja-SKPD).

Dari segi waktu dokumen tersebut dapat dibagi menjadi empat, yaitu

dokumen perencanaan jangka panjang (20 tahun) yaitu RPJPDdan RTRW,

perencanaan jangka menengah (5 tahun) yaitu RPJMD dan Renstra-SKPD, serta

jangka pendek (1 tahun) yaitu RKPD dan Renja-SKPD.Keseluruhan dokumen itu

adalah satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Kedudukan RPJMKabupaten dengan Dokumen Rencana

Pembangunan Provinsi

RPJPProvinsi

RPJMProvinsi

RKPProvinsi

RPJPKabupaten

RPJMKabupaten

RKPKabupaten

Renstra SKPDKabupaten

Renja SKPDKabupaten

pedomanpedoman

dip

erh

atik

an

dis

ela

rask

an

pedoman pedoman

dia

cu

diacu

dia

cu

dia

cu

diacu

RPJPProvinsi

RPJMProvinsi

RKPProvinsi

RPJPKabupaten

RPJMKabupaten

RKPKabupaten

Renstra SKPDKabupaten

Renja SKPDKabupaten

pedomanpedoman

dip

erh

atik

an

dis

ela

rask

an

pedoman pedoman

dia

cu

diacu

dia

cu

dia

cu

diacu

Page 31: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 7

RPJM Kabupaten merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Kepala

Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dengan

memperhatikan RPJM Nasional dan Provinsi. RPJM Kabupatenmenjadi

pedoman dalam penysunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan

sekaligus menjadi acuan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam

menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD.Renstra SKPD menjadi acuan

bagi penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD dan Rencana Kerja dan

Anggaran (RKA) SKPD. Dari RKPD dan RKA–SKPD inilah selanjutnya disusun

RAPBD.

Dokumen-dokumen perencanaan dan penganggaran bersifat hierarkis,

artinya dokumen yang jangka waktunya lebih panjang menjadi rujukan bagi

dokumen yang jangka waktunya lebih pendek dan dokumen yang dikeluarkan

oleh pemerintah yang lebih tinggi menjadi rujukan bagi dokumen yang

dikeluarkan oleh pemerintah di bawahnya.

1.5. Sistematika Penulisan

Penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) ini dibuat dalam sistematika berikut ini:

BAB I PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

I.2 MAKSUD DAN TUJUAN

I.3 LANDASAN HUKUM

I.4 KEDUDUKAN RPJM KABUPATEN DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN

PROVINSI

I.5 SISTEMATIKA PENULISAN

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

II.1 ASPEK GEOGRAFIS DAERAH DAN DEMOGRAFI

II.2 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

II.3 ASPEK PELAYANAN UMUM

II.4 ASPEK DAYA SAING DAERAH

BAB III TINJAUAN DOKUMEN PERENCANAAN TERKAIT

III.1 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN)

2010-2014

III.2 RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) PROVINSI 2008-2028

BAB IV GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA

Page 32: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 8

PENDANAAN

IV.1 KINERJA KEUANGAN MASA LALU

IV.2 KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN MASA LALU

IV.3 KERANGKA PENDANAAN

BAB V ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

V.1 PERMASALAHAN PEMBANGUNAN

V.2 ISU-ISU STRATEGIS

BAB VI VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VI.1 VISI

VI.2 MISI

VI.3 TUJUAN

VI.4 SASARAN

BAB VII STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

VII.1 STRATEGI

VII.2 ARAH KEBIJAKAN

BAB VIII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB IX INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN

PENDANAAN

BAB X PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB XI PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

BAB XII PENUTUP

Page 33: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 9

2. BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1. Kondisi Umum

2.1.1. Sejarah Kepulauan Anambas

Sejarah pemerintahan Kabupaten Kepulauan Anambas tidak terlepas dari

sejarah Kabupaten Kepulauan Riau (sekarang Kabupaten Bintan), yang hingga

saat ini Kabupaten Kepulauan Riau telah dimekarkan menjadi enam kabupaten

yaitu Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kota Tanjung

Pinang, Kabupaten Lingga, dan Kabupaten Kepulauan Anambas.

Gugusan kepulauan Anambas sendiri pada masa pemerintahan kolonial

Belanda pernah menjadi pusat kewedanaan yang berpusat di Tarempa. Ketika

itu, Tarempa adalah pusat pemerintahan di Pulau Tujuh termasuk wilayah

Kabupaten Kepulauan Anambas yang disebut district dan Jemaja wilayahnya

disebut onderdistrict dengan ibu kota Letung.

Berdasarkan Surat Keputusan Delegasi Republik Indonesia tanggal 18 Mei

1956, Provinsi Sumatera Tengah menggabungkan diri ke dalam Wilayah

Republik Indonesia, dan Kepulauan Riau diberi status Daerah Otonomi Tingkat II

yang dikepalai Bupati sebagai kepala daerah yang membawahi empat

kewedanaan sebagai berikut (i) Kewedanaan Tanjungpinang, meliputi Bintan

Selatan (termasuk Bintan Timur, Galang, Tanjungpinang Barat dan

Tanjungpinang Timur); (ii) Kewedanaan Karimun, meliputi wilayah Kecamatan

Karimun, Kundur dan Moro; (iii) Kewedanaan Lingga, meliputi Lingga, Singkep

dan Senayang; dan (iv) Kewedanaan Pulau Tujuh, meliputi Siantan, Jemaja,

Midai, Serasan, Tambelan, Bungguran Barat dan Bungguran Timur. Berdasarkan

Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau tanggal 9 Agustus

1964 No. UP/247/5/1965, terhitung 1 Januari 1966 semua daerah administratif

kewedanaan dalam Kabupaten Kepulauan Riau dihapus.

Page 34: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 10

Setelah terjadi pemekaranan wilayah Provinsi Riau, terhitung tanggal 1 Juli

2004 Kepulauan Riau resmi menjadi provinsi ke 32 di Indonesia. Kepulauan

Anambas tergabung dalam Kabupaten Natuna sampai dengan tanggal 24 Juli

2008 saat dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 33 tahun 2008 tentang

Pembentukan Kabupaten Kepulauan Anambas.

2.1.2. Letak dan Kondisi Geografis

Kabupaten Kepulauan Anambas, terletak antara 2º10’0”-3º40’0”LU s/d

105º15’0”-106º45’0” BT (UU No 33 Tahun 2008). Sebagai kabupaten yang

terletak di beranda depan wilayah Indonesia, Kabupaten Kepulauan Anambas

berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga lainnya yaitu (i) Laut

Cina Selatan/Vietnam di sebelah utara, (ii) Kepulauan Tambelan di sebelah

selatan, (iii) Laut Cina Selatan/Malaysia di sebelah barat, dan (iv) Laut Natuna di

sebelah timur.

Sebagai wilayah kepulauan, Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki

karakteristik yang berbeda dengan wilayah lainnya karena sebagian besar

wilayahnya terdiri dari lautan dan pulau-pulau yang tersebar di Perairan Laut

Natuna dan Laut Cina Selatan. Dari total luas Kabupaten Kepulauan Anambas ±

46.664,15 km² hanya 607,72 km² (1,3%) yang merupakan daratan, selebihnya

46.056,43 km² (98,7%) merupakan lautan.

Secara administratif, Kabupaten Kepulauan Anambas terbagi dalam tujuh

kecamatan, dua kelurahan, dan 34 desa (termasuk di dalamnya dua desa

persiapan) meliputi:

1. Kecamatan Siantan dengan ibu kota Tarempa, terdiri atas satu desa, satu

kelurahan, dan dua desa persiapan;

2. Kecamatan Siantan Selatan dengan ibu kota Air Bini, jumlah desa enam;

3. Kecamatan Siantan Timur dengan ibu kota Nyamuk, jumlah desa tiga;

4. Kecamatan Siantan Tengah dengan ibu kota Air Asuk, jumlah desa tiga;

5. Kecamatan Palmatak dengan ibu kota Tebang Ladan, jumlah desa sembilan;

6. Kecamatan Jemaja dengan ibu kota Letung, jumlah desa enam dan jumlah

kelurahan satu; dan

7. Kecamatan Jemaja Timur dengan ibu kota Ulu Maras, jumlah desa empat.

Page 35: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 11

Luas masing-masing kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas dan

persentase luasnya dapat dilihat padaGambar 2.

Gambar 2. Persentase Luas Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas

Sumber: Profil Kabupaten Keplauan Anambas Tahun 2010

Apabila ditinjau dari jarak ibu kota kecamatan ke ibu kota kabupaten maka

kecamatan terjauh adalah Jemaja dengan jarak ± 38,70 mil, disusul dengan Jemaja

Timur dengan jarak ± 37,37 mil. Dan apabila diukur dari ibu kota provinsi Kepulauan

Riau di Tanjung Pinang maka jarak terjauh di kecamatan Palmatak (± 208,41 mil)

dan Siantan Tengah (± 205,16 mil). Untuk melakukan pergerakan antar wilayah

kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas saat ini umumnya melalui transportasi

laut, sedangkan untuk melakukan perjalanan ke provinsi dan kabupaten lain dapat

dilakukan melalui transportasi laut dan udara.

Tabel1. Jarak Ibu Kota Kecamatan ke Ibu Kota Kabupaten dan Provinsi

No KecamatanJarak ke Ibu KotaKabupaten (mill)

Jarak ke Ibu KotaProvinsi (mill)

1 Jemaja 38.70 166.23

2 Jemaja Timur 37.37 164.15

3 Palmatak 8.26 208.41

4 Siantan 0 200.34

5 Siantan Selatan 8.19 196.80

6 Siantan Tengah 5.61 205.16

7 Siantan Timur 10.44 199.93

Sumber: Profil Kabupaten Keplauan Anambas Tahun 2010

Siantan Selatan

115.48

18%

Jemaja Timur

154.24

25%

Jemaja

78.26

12%

Siantan

45.39

7%

Siantan Timur

88.92

14%

Siantan Tengah

22.14

3%

Palmatak

129.94

21%

Page 36: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 12

Sebagai kabupaten yang berbatasan dengan negara tetangga, maka jarak

Tarempa ke negara tetangga terdekat yaitu Singapura adalah ± 202,29 mil, ke Johor

(Malaysia) ± 205,97 mil dan Kuching (Malaysia) ± 318,91 mil sedangkan jarak

Tarempa ke ibu kota Jakarta ± 640,72 mil.

Wilayah administrasi Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki 238 pulau yang

tersebar di tujuh kecamatan, dengan jumlah pulau terbanyak di Kecamatan Siantan

Timur, Siantan Selatan dan Palmatak. Selain itu, juga terdapat 5 buah pulau terluar

yang berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan

Vietnam. Kelima pulau tersebut adalah Pulau Tokong Berlayar di kecamatan

Palmatak, Pulau Tokong Nanas di Kecamatan Siantan, dan Pulau Damar, Pulau

Mangkai, Pulau Tokong Malang Biru yang mana ketiga-tiganya masuk dalam wilayah

Kecamatan Jemaja. Kelima pulau terluar tersebut masih belum berpenghuni.

Page 37: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 13

Gambar 3. Peta Wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas

2.1.3. Topografi, Geologi dan Jenis Tanah

Topografi pulau-pulau di Kabupaten Kepulauan Anambas pada umumnya

daratan berbukit dan sedikit landai di bagian pantainya, dengan ketinggian rata-

rata 2-5 meter dari permukaan laut. Wilayah di Kabupaten Kepulauan Anambas

adalah daerah pesisir dengan sebagian besar penduduk bermukim di daerah

fisiografi marine (sepanjang pantai). Hanya ada satu desa yaitu Bukit Padi di

Kecamatan Jemaja Timur yang penduduknya tidak bermukim di sepanjang

pantai.

Secara topografi wilayah daratan setiap kecamatan di Kabupaten

Kepulauan Anambas sebagian besar berbukit dan pergunungan yang terjal yang

disusun oleh batuan metamorf. Umumnya batuan-batuan yang tersingkap

merupakan batuan metamorf yang berunsur partier, batuan lainnya antara lain

adalah batuan sedimen, endapan alluvial, trias, permokarbon, sekis, granit,

diorerm, hiporit dan erufsi kwarter. Ketinggian Wilayah cukup bervariasi yakni

berkisar 3-610 meter dari permukaan laut (Sumber: Natuna dalam Angka, 2007).

Sedangkan struktur tanah yang terdapat di wilayah Kabupaten Kepulauan

Anambas merupakan tanah mineral, umumnya terdiri dari jenis tanah podsolik,

latosol dan alluvial. Tanah tersebut terbentuk dari bahan induk metamorf, batuan

beku basa, batuan sediman dan endapan pantai, rawa, dan sungai (Sumber:

RTRW Kab Natuna, 2007).

Tanah-tanah yang ada di Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki kesamaan

di tiap kecamatan, ini dapat dibagi menurut letak geografis yaitu:

1. Daerah-daerah dengan ketinggian di atas 400 m dari permukaan laut adalah

kompleks Podsolik dan Latosol.

2. Daerah-daerah dengan ketinggian antara 15 – 20 m di atas permukaan laut

adalah kompleks Podsolik, Latosol, Organosol dan Glei Humus.

3. Daerah-daerah dengan ketinggian kurang dari 15 m di atas permukaan laut

adalah kompleks Organosol dan Glei Humus.

Page 38: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 14

Tabel2. Keadaan Topografi, Jenis Tanah dan pH di Kabupaten Kepulauan

Anambas

No Kecamatan TopografiKetinggian

( m dpl )Jenis Tanah pH

1 Jemaja Datar,bergunungdengan tingkat

lereng <2 - >60 %

0 – 500 Podsolik,Latosol,Organosol, Glei

Humus

4.1 - 6.1

2 Jemaja Timur Datar sedikitberbukit dengan

tingkat lereng <2 ->60 %

0 - 500 Podsolik,Latosol,Organosol, Glei

Humus

4.1 - 6.1

3 Siantan Datar, bergunungdengan tingkat

lereng <2 - >60 %

0 - 500 Podsolik,Latosol,Organosol, Glei

Humus

4.1 - 6.1

4 Siantan Timur Landai bergunungdengan tingkat

lereng <2 - >40 %

0 – 400 Podsolik,Latosol,Organosol, Glei

Humus

4.1 - 6.1

5 SiantanSelatan

Datar bergunungdengan tingkat

lereng <2 - >60 %

0 – 500 Podsolik,Latosol,Organosol, Glei

Humus

4.1 - 6.1

6 Palmatak Datar, bergunungdengan tingkat

lereng <2 - >60 %

0 – 400 Podsolik,Latosol,Organosol, Glei

Humus

4.1 - 6.1

7 SiantanTengah

Datar, bergunungdengan tingkat

lereng <2 - >40 %

0 – 200 Podsolik,Latosol,Organosol, Glei

Humus

4.1 - 6.1

Sumber: Rancangan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Keplauan Anambas

Tanah-tanah di Kabupaten Kepulauan Anambas banyak didominasi oleh

tanah-tanah ber pH rendah yaitu tanah mineral yang telah mengalami pencucian

maupun tanah organik. Kondisi tanah-tanah seperti ini merupakan faktor

pembatas bagi usaha pertanian yang mengakibatkan terjadinya penurunan

produktivitas tanaman, karena diperlakuan perlakuan khusus untuk

mengembalikan kondisi tanah menjadi lebih baik agar dapat diusahakan.

2.1.4. Klimatologi

Kondisi iklim di Kabupaten Kepulauan Anambas sangat dipengaruhi oleh

perubahan arah angin, musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Maret

hingga Mei, ketika angin bertiup dari arah Utara. Sedangkan musim hujan terjadi

pada bulan September hingga Februari, ketika angin bertiup dari arah Timur dan

Page 39: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 15

Selatan. Curah hujan rata-rata dalam satu tahun per jam berkisar ± 14.5 mm/h

dengan kelembaban udara sekitar 47.25 % dan temperatur berkisar 30 oC.

Berdasarkan arah angin musim di wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas

dibagi dalam 4 periode yaitu periode Januari - Maret: bertiup angin Utara dan

Timur laut, curah hujan sedang dengan temperatur udara sedang, periode April -

Juni: bertiup angin Timur Laut/Tenggara, hujan sedikit dengan temperatur udara

agak panas (lebih kurang 32°C), periode Juli - September: bertiup angin

tenggara, hujan turun agak banyak dengan temperatur udara agak panas (lebih

kurang 32°C), periode Oktober - Desember: bertiup angin barat/utara, hujan

banyak turun pada bulan September, Oktober dan November, temperatur udara

agak dingin (lebih kurang 28.9°C) dan lembab pada malam hari.

Tabel 3. Rata-rata Penyinaran Matahari, Curah Hujan, dan Temperatur Udara Tiap

Bulan di Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2008

No BulanPenyinaran

Matahari (%)Curah Hujan

(mm/h)Temperatur Udara

Max (oC)

1 Januari 41 13 29

2 Februari 35 8 29

3 Maret 36 17 29.7

4 April 66 11 32.3

5 Mei 60 10 32.8

6 Juni 54 9 32.4

7 Juli 50 17 32.3

8 Agustus 59 11 32.3

9 September 44 12 32

10 Oktober 54 26 32.2

11 November 43 18 31.2

12 Desember 25 22 28.9

Sumber : BMG Stasiun Tarempa, 2009

Keadaan tekanan udara pada tahun 2008 adalah minimum 1.004,80 mb

dan maksimum 1.014,20 mb. Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki lautan

lepas luas. Rata-rata kecepatan angin minimum berkisar antara 2 sampai 7 knot

dan rata-rata maksimum berkisar antara 10 sampai 25 knot. Hal ini sangat

berpengaruh pada kelancaran transportasi terutama laut dan udara.

Page 40: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 16

2.1.5. Potensi Pengembangan Wilayah

2.1.5.1. Pertanian

Dalam rangka pembangunan pertanian di Kabupaten Kepulauan Anambas

Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Ketahanan Pangan

masih menitikberatkan pada pencapaian produksi yang optimal khususnya pada

sub sektor tanaman pangan dan hortikultura. Luas lahan potensial yang masih

dapat dikembangkan merupakan salah satu modal dasar bagi pengembangan di

bidang pertanian.

Tabel 4. Luas Potensi Lahan Tanaman Pangan dan Hortikultura Dirinci

Berdasarkan Daerah Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas

No KecamatanPotensi

Lahan(Ha)

Tanaman PanganBuah-

BuahanSayur-

sayuranLahanSawah

LahanKering

1 Jemaja 1.504 764 450 130 160

2 Jemaja Timur 3.141 1.781 1.050 70 240

3 Palmatak 435 150 175 70 40

4 Siantan 1.145 50 720 225 150

5 Siantan Selatan 540 - 300 150 90

6 Siantan Tengah 115 - 75 30 10

7 Siantan Timur 305 - 120 125 60

Kep. Anambas 7.185 2.745 2.890 800 750

Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan, dan Ketahanan Pangan, 2010.

Jumlah potensi lahan pertanian yang dapat dikembangkan di Kabupaten

Kepulauan Anambas adalah 7.185 hektar, dengan luas terbesar di Kecamatan

Jemaja Timur, Jemaja dan Siantan. Hal ini menunjukkan bahwa banyak lahan-

lahan pertanian merupakan lahan terlantar dan menjadi lahan tidur. Kondisi ini

diperburuk dengan berpindahnya tenaga kerja di sektor pertanian menjadi

tenaga kerja sektor non pertanian. Sehingga tingkat pemanfaatan lahan menjadi

semakin berkurang.

Hasil yang dicapai Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan

dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kepulauan Anambas sejak dibentuk pada

tahun 2008 pembangunan pertanian dapat dilihat sebagai berikut:

Page 41: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 17

Tabel 5. Perkembangan Produksi Padi dan Palawija di Kabupaten Kepulauan

Anambas Tahun 2008 dan 2009

No Komoditi

2008 2009

Tanam PanenProduk-

tivitas

Pro-

duksiTanam Panen

Produk-

tivitas

Pro-

duksi

(Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton) (Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)

1 Padi 23 20 68 136 36 28 68 190

2 Palawija

- Jagung 20 16 30 48 26 22 30 66

- Kedele - - - - - - - -

- K. Tanah 1 1 30 3 3 3 30 9

- Ubi Kayu 10 6 200 120 58 24 200 480

- Ubi Jalar 1 1 100 10 28 21 100 210

Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan, dan Ketahanan Pangan, 2010.

Tabel 6. Perkembangan Produksi Hortikultura di Kabupaten Kepulauan

Anambas Tahun 2008 dan 2009

No Komoditi

2008 2009

Ta-nam

Pa-nen

Produk-

tivitas

Pro-

duksiTa-

namPa-nen

Produk-

tivitas

Pro-

duksi

(Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton) (Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton)

1 Buah-buahan - 10 77,6 77,6 29 24 340 824,1

2 Sayur-sayuran - 2 20 4 124 105 36,7 385,0

Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan, dan Ketahanan Pangan, 2010.

Perkembangan produksi pertanian untuk tanaman dan hortikultura sangat

memprihatinkan mengingat potensi lahan di Kabupaten Kepulauan Anambas

cukup besar. Meskipun pertumbuhan di tahun 2009 cukup baik namun belum

sebanding dengan luas lahan pertanian yang tersedia. Masih kecilnya luas

tanam dan panen merupakan kendala dimana menunjukkan indikasi lahan-lahan

yang tersedia belum dimanfaatkan secara baik dan optimal. Sehingga perlu

meningkatkan perluasan areal melalui pembukaan lahan baru dan optimasi lahan

yang ada.

Page 42: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 18

2.1.5.2. Perkebunan

Di Kabupaten Kepulauan Anambas mayoritas komoditi perkebunan yang

dikembangkan terdiri dari kelapa, karet dan cengkeh yang semuanya tersebar

hampir seluruh kecamatan. Hanya beberapa kecamatan yang membudidayakan

komoditi kopi dan lada namun masih dalam skala kecil dan hanya untuk

kebutuhan rumah tangga.

Secara umum potensi lahan perkebunan di Kabupaten Kepulauan Anambas

pada tahun 2009 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 7. Luas Potensi Lahan Perkebunan Dirinci Berdasarkan Daerah

Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas (Ha)

No KecamatanPoten-siLahan(Ha)

Potensi Lahan ( Ha )

Kelapa Cengkeh Karet Sagu

1 Jemaja 2.470 1.500 450 500 20

2 Jemaja Timur 3.420 1.200 200 2.000 20

3 Palmatak 4.685 2.500 1.165 1.000 20

4 Siantan 2.500 900 600 1.000 0

5 Siantan Selatan 2.400 1.500 400 500 0

6 Siantan Tengah 1.500 700 400 400 0

7 Siantan Timur 3.025 2.500 020 220 5

Jumlah 20.000 10.800 3.515 5.620 65

Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan, dan Ketahanan Pangan, 2010.

Tabel 8. Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan di Kabupaten

Kepulauan Anambas Tahun 2009

No Komoditi Produktivitas (Ton/Ha) Produksi (Ton/Tahun)

1 Kelapa 2,00 832

2 Cengkeh 0,36 480

3 Karet 2,88 1.440

Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan, dan Ketahanan Pangan, 2010.

Komoditas perkebunan di Kabupaten Kepulauan Anambas didominasi

tanaman kelapa, cengkeh dan karet. Pada umumnya merupakan komoditas lokal

yang berumur lebih dari 10 – 20 tahun dan jarang menggunakan sarana produksi

sehingga pertumbuhan dan produktivitasnya masih rendah. Mengingat lahan

Page 43: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 19

pertanian yang masih cukup luas sehingga perlu peremajaan melalui penanaman

bibit unggul yang memiliki produktivias tinggi.

2.1.5.3. Peternakan

Pada sektor peternakan Kabupaten Kepulauan Anambas masih memiliki

peluang pengembangan bibit ternak baik ternak ruminansia maupun unggas.

Potensi lahan yang masih ada memungkinkan bagi pengembangan ke arah itu.

Namun tidak semua kecamatan yang ada di Kabupaten Kepulauan Anambas

dapat dikembangkan ternak-ternak besar seperti sapi dan kambing.

Wilayah kecamatan yang menjadi prioritas utama sebagai daerah sentra

ternak besar antara lain Kecamatan Jemaja Timur, Jemaja, Palmatak dan

Siantan sedangkan Kecamatan Siantan selatan, Siantan Timur dan Siantan

Tengah akan diarahkan sebagai penunjang kabupaten sebagai sentra

peternakan unggas.

Gambaran potensi pengembangan ternak dan Hijauan Makanan Ternak

dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 9. Potensi Pengembangan Ternak dan HMTKabupaten Kepulauan

Anambas

No Kecamatan

Ternak (Ekor) dan HMT (Ha)

Sapi Kerbau KambingAyamBuras

AyamPedaging

AyamPetelur

Itik HMT

1 Jemaja 10.000 100 3.000 2.750 100.000 100.000 2.000 300

2 Jemaja Timur 15.000 100 4.000 3.200 100.000 100.000 2.500 300

3 Palmatak 4.000 - 300 1.450 30.000 30.000 500 40

4 Siantan 500 - 1.000 5.100 20.000 20.000 200 50

5 Siantan Selatan 5.000 - 800 1.200 30.000 30.000 500 100

6 Siantan Tengah 50 - 50 870 15.000 15.000 200 5

7 Siantan Timur 500 - 700 1.100 15.000 15.000 300 50

Jumlah 35.050 200 9.850 15.670 310.000 310.000 6.200 845

Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan, dan Ketahanan Pangan, 2010.

Secara umum perkembangan populasi ternak di Kabupaten Kepulauan

Anambas pada tahun 2009 dapat dilihat sebagai berikut:

Page 44: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 20

Tabel 10. Populasi Ternak di Kabupaten KepulauanAnambas Tahun 2009

No Jenis Ternak Populasi (Ekor)

1 Sapi Potong 2.227

2 Kerbau -

3 Kambing 199

4 Ayam Buras 8.540

5 Ayam Pedaging -

6 Ayam Petelur -

7 Itik 845

8 Merpati -

Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan, dan Ketahanan Pangan, 2010.

Jika dibandingkan jumlah populasi ternak yang ada dan potensi

pengembangan ternak dan HMT terlihat belum termanfaatkannya lahan-lahan

sebagai daerah peternakan di Kabupaten Kepulauan Anambas. Hal ini

merupakan tantangan bagi Kabupaten Kepulauan Anambas untuk

mengembangkan potensi peternakan yang ada dengan menfokuskan pada

pembentukan sentra-sentra peternakan baru dengan pemanfaatan lahan dan

pembinaan kelompok-kelompok tani-ternak.

Perkembangan dari produksi daging di Kabupaten Kepulauan Anambas

pada tahun 2009 perjenis ternak seperti pada tabel berikut:

Tabel 11. Produksi Daging di Kabupaten KepulauanAnambas Tahun 2009

No Jenis Ternak Produksi Daging (Kg)

1 Sapi 15.670

2 Kambing 703,2

3 Ayam -

Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan, dan Ketahanan Pangan, 2010.

Penyediaan produksi telur berasal dari ternak ayam ras petelur, ayam buras

dan itik. Perkembangan produksi telur unggas di Kabupaten Kepulauan

Anambas tahun 2009 seperti pada tabel berikut :

Page 45: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 21

Tabel 12. Produksi Telur di Kabupaten Kepulauan AnambasTahun 2009

No Jenis Komoditi Produksi Telur (Kg)

1 Ayam Buras 1.791

2 Itik 91

Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan, dan Ketahanan Pangan, 2010.

Berdasarkan data produksi daging dan telur pada tahun 2009, terlihat

produksi pada komoditas ini masih jauh dari pemenuhan kebutuhan daging dan

telur bagi masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas. Untuk itu dalam usaha

pemenuhan kebutuhan akan daging dan telur bagi masyarakat perlu peningkatan

produksi daging dan telur melalui peningkatan populasi jumlah ternak melalui

pemberdayaan dan pengembangan usaha peternakan yang ada di kelompok

tani-ternak di Kabupaten Kepulauan Anambas.

2.1.5.4. Kehutanan

Luas penutupan hutan di Kabupaten Kepulauan Anambas sampai dengan

tahun 2009 berkisar 10.999,08 hektar yang tersebar pada 2 (dua) kecamatan

yakni Kecamatan Siantan seluas 4.949,54 Ha dan Kecamatan Jemaja seluas

6.049,54 Ha. Jumlah keseluruhan penutupan hutan di Kabupaten Kepulauan

Anambas pada tahun 2009 dapat dilihat padaTabel 13.

Tabel 13. Data Luas Penutupan Hutan di Kabupaten Kepulauan Anambas

Tahun 2009

No Kecamatan Jumlah Luas Tutupan Hutan (ha)

1 Jemaja 2.495,78

2 Jemaja timur -

3 Palmatak -

4 Siantan 3.453,76

5 Siantan selatan -

6 Siantan tengah -

7 Siantan timur -

Kepulauan Anambas 5.949,54

Sumber: Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan, dan Ketahanan Pangan, 2010.

Page 46: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 22

2.1.6. Kawasan Rawan Bencana

Kawasan rawan bencana merupakan kawasan yang sering terjadi bencana.

Kecamatan Siantan merupakan salah satu daerah sebagai kawasan rawan

bencana banjir. Di Kecamatan Siantan terdapat sungai yang berhulu dari mata

air Pegunungan. Sementara sepanjang pathway sungai tersebut terdapat

fasilitas-fasilitas perkantoran, perumahan dan jalan. daerah 1 mil sepanjang

pathway kawasan sungai tersebut merupakan daerah rawan banjir.

Pada tanggal 18 Januari 2008 telah terjadi bencana banjir yang terjadi di

daerah pathway tersebut. Bencana ini disebabkan oleh faktor fisik yakni

terjadinya pendangkalan akibat erosi dan penebalan lumpur. Selain itu, pada

daerah tersebut merupakan daerah pertemuan antara air laut dan air dari darat.

Meskipun tidak terdapat korban jiwa dan harta ketika terjadinya banjir namun hal

tersebut sangat menghawatirkan masyarakat disekitar kawasan pathway

tersebut.

2.1.7. Kondisi Demografi

Jumlah penduduk Kabupaten Kepulauan Anambas berdasarkan hasil

Sensus Penduduk 2010 tercatat sebesar 37.493 jiwa yang terdiri dari laki-laki

19.464 jiwa (51,91%) dan perempuan 18.029 jiwa (48,09%), dengan jumlah KK

keseluruhan 9.159 KK. Rata-rata keluarga beranggotakan 4,09 orang.

Tabel 14. Jumlah Penduduk Kabupaten Kepulauan Anambas Menurut Jenis

Kelamin dan Kecamatan Pada Tahun 2010

No Kecamatan

SP 2010Sex

RatioL P L+P% thdKab

1 Jemaja 2.880 2.738 5.618 14.98 105.19

2 Jemaja Timur 1.077 494 1.571 5.40 113.49

3 Siantan Selatan 1.642 1.537 3.179 8.48 106.83

4 Siantan 5.184 4.777 9.961 26.57 108.52

5 Siantan Timur 1.706 1.594 3.300 8.80 107.03

6 Siantan Tengah 1.463 1.310 2.773 7.40 111.68

7 Palmatak 5.512 5.124 10.636 28.37 107.57

Kepulauan Anambas 19.464 17.574 37.493 100.00 107.96

Page 47: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 23

% thd Kep.Riau 2,25 2,11 2,21

Kepulauan Riau 864.333 831.365 1.695.698

Sumber : Hasil Sensus Penduduk BPS Kepulauan Riau Tahun 2010.

Distribusi persebaran penduduk Kabupaten Kepulauan Anambas terpusat di

dua kecamatan yaitu Kecamatan Palmatak dan Kecamatan Siantan. Sebanyak

28,37 persen penduduk Kabupaten Kepulauan Anambas berdiam di Kecamatan

Palmatak (10.636 jiwa)dan 26,57 persen penduduk Kabupaten Kepulauan

Anambas bermukim diKecamatan Siantan (9.961 jiwa). Sedangkan sisanya

sebanyak 45,06 persen penduduk Kabupaten Kepulauan Anambas tersebar di

lima kecamatan lainnya yaitu Kecamatan Jemaja, Jemaja Timur, Siantan

Selatan, Siantan Timur dan Siantan Tengah (Gambar 3). Luas wilayah, jumlah

penduduk dan kepadatan penduduk masing-masing kecamatan di Kabupaten

Kepulauan Anambas tahun 2010 disajikan pada Tabel 15.

Gambar 4. Distribusi Penduduk Kabupaten Kepulauan Anambas

(Sumber: Profil kabupaten Kepulauan Anambas 2010)

Siantan

Tengah

7.4Siantan

Timur

8.8

Siantan

26.57

Siantan

Selatan

8.48

Jemaja

Timur

5.4

Jemaja

14.98

Palmatak

28.37

Page 48: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 24

Tabel 15. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Menurut

Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2010

No Kecamatan Luas (km2)Jumlah

Penduduk(jiwa)Kepadatan

Penduduk(jiwa/km2)

1 Jemaja 78,26 5.618 71,79

2 Jemaja Timur 154,24 1.571 10,19

3 Palmatak 129,94 10.636 81,85

4 Siantan 45,39 9.961 219,45

5 Siantan Selatan 115,48 3.179 27,53

6 Siantan Tengah 22,14 2.773 125,25

7 Siantan Timur 88,92 3.300 37,11

Kepulauan Anambas 634,37 37.493 59,10

Sumber: Anambas Dalam Angka dan Profil Kabupaten Kep.Anambas 2010 (diolah)

Tabel 16. Persentase Penduduk Menurut Kecamatan dan Golongan Umurdi

Kabupaten Kepulauan Anambas, 2010

No KecamatanGolongan Umur

0-14 15-64 65+ Jumlah

1 Jemaja 27,81 67,89 4,29 100,00

2 Jemaja Timur 29,89 66,85 3,26 100,00

3 Palmatak 32,51 63,62 3,87 100,00

4 Siantan 30,75 64,91 4,35 100,00

5 Siantan Selatan 34,63 61,84 3,53 100,00

6 Siantan Tengah 26,15 71,15 2,69 100,00

7 Siantan Timur 31,04 65,90 3,05 100,00

Kepulauan Anambas 30,89 65,25 3,87 100,00

Sumber: Suseda Kab. Kep. Anambas 2010

Berdasarkan besarnya persentase penduduk menurut golongan umur,

dapat diketahui bahwa penduduk usia produktif (15-64 tahun) di Kabupaten

Kepulauan Anambas jumlahnya mencapai 65,25%, sedangkan sisanya

merupakan penduduk usia tidak produktif, yang terdiri dari 30,89% penduduk

usia 0-14 tahun, sedangkan 3,87% lainnya merupakan penduduk usia 65 tahun

ke atas.

Page 49: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 25

Tabel 17. Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut

Kecamatan dan Status Perkawinan di Kabupaten Kepulauan

Anambas Tahun 2010

No KecamatanStatus Perkawinan

Belum Kawin Kawin Cerai Hidup Cerai Mati Jumlah

1 Jemaja 44,58 51,12 1,02 3,27 100,00

2 Jemaja Timur 50,00 45,65 1,63 2,72 100,00

3 Palmatak 49,96 45,60 0,74 3,70 100,00

4 Siantan 48,29 46,82 0,70 4,19 100,00

5 Siantan Selatan 45,94 48,06 0,71 5,30 100,00

6 Siantan Tengah 47,69 48,85 0,38 3,08 100,00

7 Siantan Timur 52,42 44,27 0,00 3,31 100,00

Kep. Anambas 48,61 46,89 0,71 3,79 100,00

Sumber: Suseda Kab. Kep. Anambas 2010

2.2. Aspek Pelayanan Umum

2.2.1. Pendidikan

2.2.1.1. Angka Partisipasi Sekolah (APS)

Tabel 18. Angka Partisipasi Sekolah Menurut Usia Sekolah dan Daerah Tempat

Tinggal, 2008.

Kelompok umur dan JenisKelamin

Perkotaan Pedesaaan Perkotaan+Pedesaan

7 - 12 laki-laki 100,00 94,28 95,73

Perempuan 100,00 97,12 97,75

Laki-laki +perempuan

100,00 95,71 96,72

13 - 15 laki-laki 100,00 100,00 100,00

Perempuan 87,80 81,82 84,81

Laki-laki +perempuan

92,99 91,89 92,37

16 -18 laki-laki 66,67 75,00 73,33

Perempuan 83,33 90,00 87,50

Laki-laki +perempuan

78,54 82,62 81,40

Sumber : Anambas Dalam Angka, 2009

Page 50: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 26

Angka Partisipasi sekolah di Kabupaten Kepulauan Anambas untuk tingkat

usia 7-12 tahun, mencapai 96,72 persen, artinya daya serap sistem pendidikan

terhadap penduduk usia sekolah relatif tinggi. Terdapat perbedaan APS di

perkotaan dan pedesaan. APS perkotaan untuk usia 7-12 tahun (setingkat

SD/MI) dan 13-15 tahun (setingkat SMP/MTS) lebih tinggi darpada di perdesaan,

sedangkan untuk usia 16 – 18 tahun (setingkat SMU) justru lebih tinggi APSnya

di pedesaan daripada perkotaan.

2.2.1.2. Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah

Rasio ketersediaan sekolah adalah jumlah sekolah tingkat pendidikan dasar

per 10.000 jumlah penduduk usia pendidikan dasar. Rasio ini mengindikasikan

kemampuan untuk menampung semua penduduk usia pendidikan dasar.

Tabel 19. Jumlah Sekolah di Kabupaten Kepaulauan Anambas Menurut

Kecamatan Tahun 2009

No Kecamatan

Jumlah Sekolah

TotalTK/PAUD

SD

Sederajat

SLTP/

Sederajat

SLTA/

Sederajat

1 Jemaja 2 10 2 1 15

2 Jemaja Timur 2 4 1 0 5

3 Palmatak 6 14 5 2 28

4 Siantan 2 10 4 2 19

5 Siantan Selatan 1 7 3 0 8

6 Siantan Tengah 1 6 2 0 7

7 Siantan Timur 1 6 1 1 9

Total Jumlah Sekolah 96

Sumber : Disdikbudpora Kabupaten Kepulauan Anambas, 2009

Tabel 20. PerkembanganJumlah Sekolah dari Tahun 2006-2009

No Jenis Sekolah 2006 2007 2008/2009

1 TK 11 13 15

2 SD/MI 55 55 57

3 SMP/MTs 13 14 18

4 SMA/MA/SMK 4 6 6

Sumber : Disdikbudpora Kabupaten Kepulauan Anambas, 2009 dan Natuna dalam Angka, 2006 dan

2007

Page 51: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 27

Berdasarkan data di atas maka jumlah sekolah semakin meningkat dari

tahun 2006 sampai tahun 2008, namun peningkatan jumlah sekolah ini seiring

dengan peningkatan jumlah penduduk. Untuk melihat ketersediaan jumlah

sekolah terhadap jumlah penduduk maka perlu dihitung rasionya pada masing-

masing usia sekolah.

Tabel 21. Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah di Kepulauan

Anambas Tahun 2008

No Jenjang Pendidikan 2008 2009 2010

1 SD/MI

Jumlah gedung sekolah 55 57 60

Jumlah Penduduk Kelompok usia 7-12 tahun 3.898 NA NA

Rasio 141,10 NA NA

2 SMP/MTS

Jumlah gedung sekolah 18 18 19

jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun 1.848 NA NA

Rasio 97,40 NA NA

3 SMU/SMK/MA

Jumlah gedung sekolah 6 6 7

jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun 1.766 NA NA

Rasio 33,97 NA NA

Sumber : Anambas Dalam Angka, 2008 dan Disdikbudpora, 2009-2010, diolah.

Dari data di atas maka kemampuan menampung semua penduduk usia 7-

12 tahun mencapai 141.10 menunjukkan kecukupan ketersediaan sekolah dasar

(terdapat 141 sekolah setiap 10.000 penduduk kelompok usia 7-12 tahun)

sedangkan untuk tingkat SMP dan SMU kemampuan untuk menampung semua

penduduk usia 13-15 tahun dan 16-18 tahun masih relatif rendah. Ini

menunjukkan bahwa masih diperlukan peningkatan jumlah gedung sekolah untuk

SMP dan SMU.

Jika ditinjau dari jumlah ruang kelas dan ruang belajar tahun 2009 untuk

tingkat SD/MI terjadi peningkatan 4.7 persen dan 1.12 persen dibandingkan pada

tahun 2008, sedangkan untuk tingkat SMP/MTS terjadi penurunan sementara

untuk ruang belajar tingkat SMU/MA justru tidak terjadi peningkatan.

Page 52: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 28

Tabel 22. Jumlah Ruang Kelas dan Ruang Belajar Tahun 2008

No Kecamatan

SD/MI SMP/MTs SMU/MA

2008 2009 2008 2009 2008 2009

R.Kelas

R.Belajar

R.Kelas

R.Belajar

R.Kelas

R.Belajar

R.Kelas

R.Belajar

R.Kelas

R.Belajar

R.Kelas

R.Belajar

1 Jemaja 51 66 53 64 10 10 11 10 7 9 9 7

2 Jemaja Timur 18 18 21 22 6 3 6 3 0 0 0 0

3 Palmatak 73 89 74 91 18 21 7 8 10 10 10 11

4 Siantan 53 73 56 72 22 22 22 23 10 15 10 14

5 Siantan Selatan 33 42 37 42 3 1 6 3 0 0 0 0

6 Siantan tengah 20 30 19 31 3 3 6 6 0 0 0 0

7 Siantan Timur 27 40 28 40 6 4 6 6 0 0 0 2

Jumlah 275 358 288 362 68 64 64 59 27 34 29 34

Sumber : Disdikbudpora Kabupaten Kepulauan Anambas, 2009

Page 53: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 29

2.2.1.3. Rasio Guru/Murid

Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru tingkat pendidikan dasar per

1.000 jumlah murid pendidikan dasar. Rasio ini mengindikasikan ketersediaan

tenaga pengajar. Di samping itu juga untuk mengukur jumlah ideal murid untuk

satu guru agar tercapai mutu pengajaran.

Tabel 23. Perkembangan Jumlah Murid/Siswa Sekolah di Kabupaten

Kepulauan Anambas Tahun 2006-2009

No Jenis Sekolah 2006 2007 2008/2009

1 TK 552 517 701

2 SD/MI 5.086 5.375 5.530

3 SMP/MTs 1.466 1.857 1.851

4 SMA/MA/SMK 747 1.502 1.226

Sumber : Disdikbudpora Kabupaten Kepulauan Anambas 2009, Natuna dalam Angka 2006 dan 2007

Tabel 24. Jumlah Siswa di Kabupaten Kepulauan Anambas Menurut

Kecamatan Tahun 2009

No Kecamatan

Jumlah Siswa

JumlahTK/

PAUD

SD

Sederajat

SLTP/

Sederajat

SLTA/

Sederajat

1 Jemaja 90 817 287 285 1.401

2 Jemaja Timur 86 294 83 - 402

3 Palmatak 283 1.556 546 329 2.385

4 Siantan 160 1.331 699 356 2.645

5 Siantan Selatan 26 521 80 - 507

6 Siantan Tengah 31 459 71 - 537

7 Siantan Timur 25 552 85 256 707

Jumlah Siswa 9.308

Sumber : Disdikbudpora Kabupaten Kepulauan Anambas, 2009

Tabel 25. Jumlah Tenaga Pendidik di Kabupaten Kepulauan Anambas Menurut

Kecamatan Tahun 2008

No KecamatanJumlah Tenaga Pendidik

JumlahTK SD SLTP SLTA

1 Jemaja 8 94 23 16 141

2 Jemaja Timur 8 32 7 - 47

3 Palmatak 25 112 48 24 209

4 Siantan 15 134 50 26 225

Page 54: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 30

No KecamatanJumlah Tenaga Pendidik

JumlahTK SD SLTP SLTA

5 Siantan Selatan 3 48 22 - 73

6 Siantan Tengah 3 39 16 - 58

7 Siantan Timur 3 48 16 16 83

Total tenaga pendidik di Kabupaten Kepulauan Anambas 836

Sumber : Disdikbudpora Kabupaten Kepulauan Anambas , 2009

Tabel 26. Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Hingga Menengah

Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2008 s.d 2010

No. JenjangPendidikan

2008 2009 2010

1 SD/MI

Jumlah guru 507 NA 617

Jumlah murid 5.530 NA 5.597

Rasio (per 1000murid)

91.68 NA 110.23

2 SMP/MTS

Jumlah guru 179 NA 207

Jumlah murid 1.896 NA 2025

Rasio (per 1000murid)

94.41 NA 102.22

3 SMU

Jumlah guru 66 NA 84

Jumlah murid 970 NA 1196

Rasio (per 1000murid)

68.04 NA 70.23

Sumber : Anambas Dalam Angka, 2008 dan Disdikbudpora Kabupaten Kepulauan Anambas, 2010.

Diolah.

Dari data di atas maka rasio guru murid untuk SMP relatif baik artinya

ketersediaan tenaga pengajar untuk tingkat SMP lebih baik daripada tingkat

SD/MI dan SMU.

2.2.2. Kesehatan

2.2.2.1. Rasio Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) per Satuan Balita

Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam

pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat,

oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta

Page 55: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 31

pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang

mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak

dini.

Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas

agar pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai dan

idealnya satu Posyandu melayani 100 balita. Oleh karena itu perlu dihitung rasio

ketersediaan posyandu per balita. Kegunaannya untuk mengetahui berapa

selayaknya jumlah posyandu yang efektif tersedia sesuai dengan tingkat

penyebarannya serta sebagai dasar untuk merevitalisasi fungsi dan peranannya

dalam pembangunan daerah.

Tabel 27. Indikator Kesehatan di Kabupaten Kepulauan AnambasTahun 2008

No Kecamatan Sasaran BalitaStatus Gizi

Gizi Buruk Gizi Kurang

1 Jemaja 722 0 110

2 Jemaja Timur 456 0 53

3 Palmatak 1.354 0 98

4 Siantan 1.134 0 120

5 Siantan Selatan 439 0 66

6 Siantan Tengah 274 0 68

7 Siantan Timur 430 0 21

Jumlah 4.809 0 536

Sumber : Diskessos Kabupaten Kepulauan Anambas, Januari-Maret 2009

Tabel 28. Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun

2008

No Kecamatan

Sarana Pelayanan Kesehatan

RSL Pustu PolindesPos

yanduPosian-

sia

Puskel

Laut Darat

1 Jemaja 0 6 2 12 0 1 0

2 Jemaja Timur 0 2 1 4 0 0 1

3 Palmatak 1 3 1 14 0 2 3

4 Siantan 0 1 2 7 1 2 0

5 Siantan Selatan 0 5 1 7 0 0 0

6 Siantan Tengah 0 2 1 7 0 0 0

Page 56: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 32

7 Siantan Timur 0 2 1 5 0 0 0

Jumlah 1 21 9 56 1 5 4

Sumber : Diskessos Kabupaten Kepulauan Anambas, April 2009

Tabel 29. Jumlah Posyandu dan Balita Kabupaten Kepulauan AnambasTahun

2008 s.d 2009

No Uraian 2008 2009

1 Jumlah posyandu 56 56

2 Jumlah balita 4.809 4855

Rasio 85.88 86.70

Sumber : Diskessos Kepulauan Anambas, diolah

Tabel 30. Jumlah Posyandu dan Balita Menurut Kecamatandi Kabupaten

Kepulauan Anambas Tahun 2008

No Kecamatan Jumlah Posyandu Jumlah Balita Rasio

1 Jemaja 12 722 60,17

2 Jemaja Timur 4 456 114

3 Palmatak 14 1.354 96,71

4 Siantan 7 1.134 162

5 Siantan Selatan 7 439 62,71

6 Siantan Tengah 7 274 39,14

7 Siantan Timur 5 430 86

Jumlah 56 4.809 85,88

Sumber : Diskessos Kepulauan Anambas, diolah

Jika dilihat dari data di atas maka setiap Posyandu di Kepulauan Anambas

melayani 86 Balita dan rasio yang paling besar ada di Kecamatan Siantan

dimana setiap posyandu melayani 162 balita dan rasio yang paling kecil terdapat

di Kecamatan Siantan Tengah dimana setiap posyandi melayani 39 balita.

2.2.2.2. Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Puskesmas Pembantu (Pustu)

Tabel 31. Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan PustuKabupaten Kepulauan

Anambas Tahun 2008

No Uraian 2008

1 Jumlah Puskel 9

2 Jumlah Polindes 9

Page 57: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 33

No Uraian 2008

3 Jumlah Pustu 21

4 Jumlah Posiansia 1

5 Jumlah Penduduk 33.586

Rasio Puskel persatuan penduduk 0,27

Rasio Polindes persatuan penduduk 0,27

Rasio Pustu persatuan penduduk 0,63

Jumlah Posiansia 0,03

Sumber : DIskessos Kepulauan Anambas, diolah

Tabel 32. Jumlah Puskel, Polindes,Pustu dan Posiansia per 1000

PendudukMenurut Kecamatan Tahun 2008

No KecamatanJumlah

Penduduk

Puskel Polindes Pustu Posiansia

Ju

mla

h

Ra

sio

Ju

mla

h

Ra

sio

Ju

mla

h

Ra

sio

Ju

mla

h

Ra

sio

1 Jemaja 5.569 1 0,18 2 0,36 6 1,08 0 0

2 Jemaja Timur 1.906 1 0,52 1 0,52 2 1,05 0 0

3 Palmatak 8.683 5 0,58 1 0,12 3 0,35 0 0

4 Siantan 7.265 2 0,28 2 0,28 1 0,14 1 0,14

5 Siantan Selatan 3.022 0 0 1 0,33 5 1,65 0 0

6 Siantan Tengah 3.885 0 0 1 0,28 2 0,51 0 0

7 Siantan Timur 3.256 0 0 1 0,31 2 0,61 0 0

Jumlah 33.586 9 0,28 9 0,28 21 0,63 1 0,03

Sumber : Diskessos Kepulauan Anambas, diolah

Berdasarkan data di atas maka ketersediaan fasilitas kesehatan pada setiap

kecamatan belum merata, hal ini terlihat dari rasio pustu, puskel, posiansia dan

puskel.

Tabel 33. Perkembangan Ketersediaan Sarana Kesehatandi Kabupaten

Kepulauan Anambas Tahun 2006-2009

No Sarana Kesehatan 2006 2007 2008 2009 Ket

1 Rumah Sakit/Rumah Sakit Lapangan 1 1 1 1 Unit

2 Puskesmas 3 6 7 7 Unit

3 Puskesmas Pembantu 20 21 21 21 Unit

Page 58: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 34

4 Puskesmas Keliling 3 3 9 12 Unit

5 Klinik/Balai Pengobatan 0 1 1 1 Unit

Total 27 29 38 42 Unit

Sumber : Natuna Dalam Angka 2006-2007 dan Diskessos Kabupaten Kepulauan Anambas, 2009

2.2.2.3. Rasio Rumah Sakit per Satuan Penduduk

Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional

yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan

pelayanan kesehatan, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis

serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien.

Tabel 34. Jumlah dan Rasio Rumah Sakit Per Jumlah PendudukTahun 2008

No Uraian 2008

1 Jumlah Rumah Sakit Lapangan 1

2 Jumlah Rumah Sakit Jiwa/Paru dan penyakit khusus lainnyamilik pemerintah

0

3 Jumlah Rumah Sakit AD/AU/ AL/POLRI 0

4 Jumlah Rumah Sakit Daerah 0

5 Jumlah seluruh Rumah Sakit 1

6 Jumlah Penduduk 33.586

Rasio 0,03

Sumber : Diskessos Kepulauan Anambas, diolah.

Rumah sakit yang beroperasi di Anambas adalah rumah sakit lapangan

yang dimiliki oleh konsorsium, sedangkan Rumah Sakit Umum Daerah belum

tersedia. Jika dilihat dari rasio rumah sakit per seribu jumlah penduduk adalah

sebesar 0.03.

2.2.2.4. Rasio Dokter per Satuan Penduduk

Indikator rasio dokter per jumlah penduduk menunjukkan tingkat pelayanan

yang dapat diberikan oleh dokter dibandingkan jumlah penduduk yang ada.

Apabila dikaitkan dengan standar sistem pelayanan kesehatan terpadu, idealnya

satu orang dokter melayani 2.500 penduduk. Selain itu distribusi dokter dan

dokter spesialis tidak merata serta kualitasnya masih perlu ditingkatkan.

Jumlah tenaga kesehatan (dokter dan paramedis) di Kabupaten Kepulauan

Anambas pada tahun 2009 sejumlah 131 orang, tetapi masih belum ada

keahlian-keahlian tertentu seperti dokter spesialis penyakit dalam, dokter

Page 59: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 35

spesialis bedah umum, dan tenaga lulusan D III Fisiotherapi guna melayani

masyarakat di bidang kesehatan. Berdasarkan data perkembangan tenaga

kesehatan, tahun 2009 terjadi penurunan jumlah tenaga kesehatan.

Tabel 35. Perkembangan Jumlah Tenaga Kesehatan di Kabupaten Kepulauan

Anambas Tahun 2006-2009

TahunDokter Paramedis

JumlahSpesialis Umum Gigi Perawat Anastesi Sanitasi

2006 5 7 1 53 1 2 69

2007 4 11 3 36 0 0 54

2008 2 17 3 129 1 2 154

2009 1 27 8 93 1 1 131

Sumber : Natuna Dalam Angka 2006-2007 dan Diskessos Kabupaten Kepulauan Anambas, 2009

Tabel 36. Jumlah Dokter Tahun 2008 s.d 2009Kabupaten Kepulauan Anambas

No Uraian 2008 2009

1 Jumlah Dokter 22 36

2 Jumlah Penduduk 33.586 37.493

Rasio 0,66 0,96

Sumber : Anambas Dalam Angka 2008 dan Diskessos Kepulauan Anambas, 2009, diolah.

Jika dilihat dari rasio jumlah dokter terhadap jumlah penduduk maka terjadi

peningkatan dari 0.66 pada tahun 2008 menjadi 0.96 pada tahun 2009 (sekitar 1

orang setiap 1000 penduduk). Namun jika dibandingkan dengan standar

nasional dimana setiap dokter idealnya melayani 2500 penduduk, maka rasio di

Kepulauan Anambas relatif baik, akan tetapi rasio ini memperhitungkan semua

dokter meliputi spesialis, umum dan dokter gigi. Sebagaimana permasalahan

daerah kepulauan yang dihadapi adalah pemerataan dokter di setiap kecamatan

dan pulau, sehingga seringkali dijumpai satu pulau tidak terdapat dokter yang

melayani masyarakat.

2.2.2.5. Rasio Tenaga Medis per Satuan Penduduk

Rasio Tenaga Medis per jumlah penduduk menunjukkan seberapa besar

ketersediaan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada

penduduk.

Page 60: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 36

Tabel 37. Jumlah Tenaga Medis di Kabupaten Kepulauan AnambasTahun 2008

s.d 2009

No Uraian 2008 2009

1 Jumlah Tenaga Medis 132 95

2 Jumlah Penduduk 33.586 37.493

Rasio 3,94 2,54

Sumber : Anambas Dalam Angka 2008 dan Diskessos Kepulauan Anambas, 2009, diolah.

Jika dilihat dari rasio tenaga medis yang meliputi perawat, perawat gigi,

anastesi dan sanitasi maka rasio tenaga medis terhadap jumlah penduduk pada

tahun 2009 lebih rendah daripada tahun 2009. Tahun 2009 terdapat 3 orang

tenaga medis setiap seribu penduduk, sedangkan tahun 2008 terdapat 4 tenaga

medis setiap seribu penduduk. Hal ini karena selain meningkatnya jumlah

penduduk juga karena menurunnya jumlah tenaga medis, terutama tenaga

perawat.

2.2.3. Lingkungan Hidup

Hingga saat ini terdapat dua kawasan yang dijadikan sebagai hutan

konservasi (hutan lindung) yaitu berada di pegunungan Siantan dan

penggunungan di Jemaja termasuk hutan yang berada pada kawasan sumber

daya air. Namun demikian kawasan tersebut masih perlu dikaji lebih lanjut,

meningat telah banyaknya masyarakat yang melakukan aktivitas di sebagian

daerah yang terkonservasi. Diantaranya terdapatnya perumahan di sekitar

perairan sungai pegunungan dan terjadinya penebangan kayu di sekitar daerah

konservasi.

Sampah merupakan bagian dari limbah rumah tangga. Sampah rumah

tangga terdiri dari sampah organik, non organik dan sampah B3. Ketika tidak

dikelola secara baik, maka akan menjadi bencana bagi kehidupan manusia.

Umumnya, intensitas penumpukan sampah akan terus bertambah seiring

dengan bertambahnya penduduk, pola konsumsi penduduk serta budaya

masyarakat. Oleh karena itu, penanganan sampah perlu dilakukan secara

komprehensif dan terintegrasi dengan pertimbangan keseimbangan lingkungan.

Page 61: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 37

2.2.3.1. Persentase Penduduk Berakses Air Minum

Syarat-syarat air minum menurut Kementerian Kesehatan adalah tidak

berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat.

Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat resiko

bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat

berbahaya. Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100

°C, banyak zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara

ini.

Tabel 38. Proporsi Penduduk yang Mendapatkan Akses Air Minum Tahun 2008

s.d 2009

No Uraian 2008 2009

1 Jumlah penduduk yang mendapatkan aksesair minum

4.438 5.537

2 Jumlah penduduk 33.586 37.493

Proporsi penduduk berakses air minum 13,21 14,77

Sumber : Anambas Dalam Angka, 2008, diolah.

Tabel 39. Proporsi Jumlah Penduduk yang Mendapatkan Akses Air Minum

Menurut Kecamatan Tahun 2008

No KecamatanJumlah

Penduduk

Jumlah Penduduk

yang mendapatkanakses air minum

Persentase

1 Jemaja 5.569 0 0

2 Jemaja Timur 1.906 0 0

3 Palmatak 8.683 1.452 16,72

4 Siantan 7.265 0 0

5 Siantan Selatan 3.022 0 0

6 Siantan Tengah 3.885 2.986 76,86

7 Siantan Timur 3.256 0 0

Jumlah 33.586 4.438 13,21

Sumber : Anambas Dalam Angka, 2008, diolah.

Persentase penduduk berakses air bersih adalah proporsi jumlah penduduk

yang mendapatkan akses air minum terhadap jumlah penduduk secara

keseluruhan. Yang dimaksud akses air bersih meliputi air minum yang berasal

Page 62: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 38

dari air PAM dan Non PAM. Berdasarkan data di atas jumlah penduduk yang

memiliki akses air bersih di Kepulauan Anambas 13,21 persen, dan 86,79 persen

belum memiliki akses terhadap air bersih.

2.2.4. Sarana dan Prasarana Umum

2.2.4.1. Rasio Tempat Ibadah per Satuan Penduduk

Tabel 40. Rasio Tempat Ibadah Tahun 2008

No Tempat Ibadah Jumlah (unit) Jumlah pemeluk Rasio

1 Mesjid 128 36.095 281,99

2 Gereja 7 1.752 250,29

3 Pura 0 494

4 Vihara/Kelenteng 2 1.447 723,5

5 Lain-Lain 0 0

Jumlah 137 39.788 290,42

Sumber : Anambas Dalam Angka 2008, diolah

2.2.5. Perhubungan

2.2.5.1. Perhubungan Laut

Kabupaten Kepulauan Anambas mempunyai prasarana pelabuhan

berjumlah lima pelabuhan utama yang terletak di kecamatan Siantan (dua buah

pelabuhan), kecamatan Jemaja (satu buah pelabuhan), kecamatan Palmatak

(satu buah pelabuhan) dan Antang (satu buah pelabuhan). Saat ini, kondisi

pelabuhan dengan konstruksi dan dimensinya dirasa kurang layak dalam rangka

memperlancar mobilisasi orang dan barang dari desa ke ibu kota kecamatan dan

ibu kota kabupaten serta dari sentra-sentra produksi menuju pasar di Kabupaten

Kepulauan Anambas dan antar kabupaten /propinsi.

Pelabuhan Palmatak digunakan sebagai pelabuhan ekspor impor atau

pelabuhan khusus milik ConocoPhilips juga digunakan sebagai pelabuhan

domestik. Sementara untuk pelabuhan Tarempa dan Jemaja hanya digunakan

untuk pelabuhan domestik, sedangkan untuk pelabuhan Antang ditetapkan

sebagai pelabuhan perikanan.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Kantor Pelabuhan Tarempa, pada

tahun 2008 jumlah kunjungan kapal dalam negeri sebanyak 651 kapal,

Page 63: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 39

sementara untuk kapal luar negeri sebanyak 137 kapal. Sepanjang tahun

tersebut telah terjadi perdagangan dalam negeri untuk kegiatan bongkar

sebanyak 912.224 ton dan muat sebanyak 11.396,5 ton sedangkan perdagangan

luar negeri hanya melakukan pembongkaran sebanyak 411,1 ton. Selain

kegiatan tersebut, juga terdapat pergerakan manusia yang melakukan

pergerakan antar daerah dengan intensitas penumpang turun sebanyak 6.889

orang dan penumpang yang naik sebanyak 11.143 orang.

Untuk sarana transportasi laut, saat ini terdapat KM. Bukit Raya, kapal

perintis, dan speed boat sebagai alat transportasi antar daerah. Selain itu,

sebagai alat penghubung yang mengantar penumpang ke kecamatan Palmatak

(menuju Bandara), terdapat speed boat. Sementara alat transportasi yang

menghubungkan antar kecamatan umumnya menggunakan motor rakyat yang

terbuat dari kayu (pompong).

Tabel 41. Banyaknya Dermaga Laut Menurut Kecamatan, Tahun 2008

No KecamatanJenis Dermaga

JumlahBesar Sedang Kecil

1 Jemaja - 1 - 1

2 Jemaja Timur 1 - - 1

3 Palmatak - 20 4 24

4 Siantan 1 1 - 2

5 Siantan Selatan - - - -

6 Siantan Tengah - - 5 5

7 Siantan Timur - 4 5 9

Jumlah 2 26 14 41

Sumber : Anambas Dalam Angka, 2008

Tabel 42. Banyaknya Angkutan Perahu Menurut Kecamatan, Tahun 2008

No Kecamatan Jumlah

1 Jemaja 101

2 Jemaja Timur 54

3 Palmatak 510

4 Siantan 538

5 Siantan Selatan 67

6 Siantan Tengah 67

7 Siantan Timur 84

Total 959

Sumber : Anambas Dalam Angka, 2008

Page 64: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 40

2.2.5.2. Perhubungan Darat

Jembatan merupakan sarana penghubung antara lintas jalan yang

dipisahkan oleh sungai atau kondisi lain. Kondisi jembatan di Kabupaten

Kepulauan Anambas saat ini ada yang dibangun dengan kayu dan semen

(beton). Berdasarkan data yang terhimpun, di Kabupaten Kepulauan Anambas

terdapat 46 unit jembatan beton dan 42 unit jembatan kayu. Jika dilihat dari

sebarannya, jembatan tersebut paling banyak terdapat di Palmatak (sebanyak 24

jembatan beton dan 14 jembatan kayu). Jika digabungkan keseluruhan jembatan

yang ada (baik beton maupun kayu), maka panjangnya akan mencapai hampir

satu kilometer (tepatnya 902,6 meter).

Tabel 43. Jenis dan Panjang Jembatan menurut Kecamatan Tahun 2009

No Kecamatan

Konstruksi

Beton Kayu

Unit Panjang (m) Unit Panjang (m)

1 Jemaja Timur 7 61 7 70

2 Jemaja 9 59 13 180

3 Palmatak 24 293.1 14 113.9

4 Siantan Selatan 1 27 6 74.5

5 Siantan Timur 1 5.1 2 19

6 Siantan 4 0 - -

7 Siantan Tengah - - - -

Total 46 445.2 42 457.4

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kepulauan Anambas, 2011

Pada tahun 2008, terdapat 1.110 kendaraan bermotor di Kabupaten

Kepulauan Anambas yang terdiri atas 70 kendaraan roda empat dan 1.040

kendaraan roda dua. Keberadaan kendaraan bermotor tersebut paling banyak

terdapat di kecamatan Jemaja (sebanyak 405 unit) untuk kendaraan roda dua

dan di kecamatan Palmatak (sebanyak 37 unit) untuk kendaraan roda empat.

Page 65: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 41

Tabel 44. Banyaknya Kendaraan Mobil dan Sepeda Motor Menurut Kecamatan,

2008

No. Kecamatan Mobil Sepeda Motor

1 Jemaja 12 405

2 Jemaja Timur 7 179

3 Palmatak 37 17

4 Siantan 14 394

5 Siantan Selatan - 18

6 Siantan Tengah - 13

7 Siantan Timur - 14

Total 70 1.040

Sumber : Anambas Dalam Angka, 2008

2.2.5.3. Perhubungan Udara

Kabupaten Kepulauan Anambas saat ini baru memiliki sebuah bandara

yaitu Bandara Matak yang merupakan bandara khusus milik BP Migas yang juga

digunakan sebagai bandara domestik yang terletak di Kecamatan Palmatak.

Panjang landasan 1.200 meter dan lebar 30 meter. Rute penerbangan menuju

berbagai jalur seperti jalur Bandara Matak ke Bandara Raja Haji Fisabilillah

(Tanjungpinang), Bandara Hang Nadim (Batam), Bandara Sultan Syarif Qasim II

(Pekanbaru) dan Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta).

2.2.6. Komunikasi

Jaringan telekomunikasi di Kabupaten Kepulauan Anambas telah

menjangkau hampir seluruh kecamatan. Beberapa perusahaan telekomunikasi

dan operator telepon seluler yang beroperasi di Kabupaten Kepulauan Anambas

antara lain adalah Telkom, Indosat, Telkomsel, dan Excelindo. Namun untuk

kecamatan Palmatak, Siantan Tengah dan Siantan Timur, hanya jaringan

Indosat yang mampu dijangkau, sedangkan di kecamatan Siantan Selatan

jaringan telekomunikasi belum terjangkau. Kabupaten Kepulauan Anambas juga

telah memiliki satelit internet tersendiri, namun masih dalam tahap

pembenahan.Selain itu, di Kabupaten Kepulauan Anambas juga sudah memiliki

jaringan internet melalui V-Satelit.

Page 66: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 42

2.2.7. Energi

Kabupaten Kepulauan Anambas memilikii satu Unit Pelayanan Terpadu

(UPT) PLN. Dari jumlah daya yang tersedia, sebagian besar pelanggan berasal

dari rumah tangga serta perkantoran (bisnis). Sisanya diserap oleh lembaga

sosial, industri, pemerintahan serta multiguna. Kondisi wilayah Kabupaten

Kepulauan Anambas yang terdiri dari pulau-pulau menyebabkan banyak desa

yang belum terjangkau listrik. Pemenuhan kebutuhan listrik di desa-desa masih

menggunakan mesin dan listrik tenaga surya. Jumlah KK pengguna listrik PLN

sebanyak 1.416 KK dan pengguna listrik Non PLN sebanyak 3.814 KK.

2.2.8. Industri Rumah Tangga dan Alat Angkut dan Perdagangan

Sektor industri juga memberikan kontribusi bagi PDRB Kabupaten

Kepulauan Anambas. Jenis industri yang banyak dikembangkan di Kabupaten

Kepulauan Anambas antara lain adalah industri makanan dan alat angkut.

Hampir di seluruh desa di Kabupaten Kepulauan Anambas telah tumbuh dan

berkembang pengrajin kapal dan pengrajin kerupuk ikan. Berikut ini adalah tabel

jumlah industri rumah tangga (home industry), industri kecil dan perdagangan di

Kabupaten Kepulauan Anambas menurut kecamatan tahun 2008:

Tabel 45. Jumlah Industri Rumah Tangga, Industri Kecil dan Perdagangandi

Kabupaten Kepulauan Anambas Menurut Kecamatan Tahun 2008

No Kecamatan Home Industri Industri Perdagangan

1 Jemaja 33 12 0

2 Jemaja Timur 3 5 0

3 Palmatak 21 15 0

4 Siantan 14 13 11

5 Siantan Selatan 9 19 0

6 Siantan Tengah 2 9 0

7 Siantan Timur 5 7 0

Jumlah 87 80 11

Sumber : Dinas Peridustrian dan Perdagangan, UKM & Koperasi Kabupaten Kepulauan Anambas,

2009.

Page 67: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 43

Tabel 46. Jumlah Industri Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja Menurut

Kecamatan Tahun 2008

No Kecamatan

Industri Kecil Industri Menengah

Jumlah (unit)Tenaga

Kerja (orang)Jumlah(unit)

Tenaga Kerja

(orang)

1 Jemaja 6 29 - -

2 Jemaja Timur - - - -

3 Palmatak 9 52 -

4 Siantan 52 134 3 16

5 Siantan Selatan - - - -

6 Siantan Tengah 10 20 - -

7 Siantan Timur 27 244 - -

Jumlah 104 479 3 16

Sumber : Anambas dalam Angka, 2008

Berdasarkan data di atas jumlah industri kecil dan menengah terbanyak

terdapat di Kecamatan Siantan, sedangkan beberapa kecamatan seperti Jemaja

Timur dan Siantan Selatan data tidak tersedia.

2.2.9. Perikanan Budidaya dan Tangkap

Sektor kedua yang sangat potensial adalah pertanian subsektor perikanan

dengan komoditas utama adalah ikan dari hasil perikanan tangkap. Berikut ini

adalah tabel produksi perikanan budidaya dan tangkap di Kabupaten Kepulauan

Anambas tahun 2009.

Tabel 47. Produksi Perikanan Budidaya dan Tangkap di Kabupaten Kepulauan

Anambas Tahun 2009

No KecamatanLuas Karang

(Ha)

Budidaya

(Kg)

Tangkap

(Kg)

Jumlah

(Kg)

1 Jemaja 1.009.636 23.300 920.000 943.300

2 Jemaja Timur 1.833,30 11.650 492.000 503.650

3 Palmatak 1.363.944 92.300 2.262.000 2.354.300

4 Siantan 247.279 8.000 474.000 482.000

5 Siantan Selatan 3.411.272 20.400 908.000 928.400

6 Siantan Tengah 1.309,20 213.800 1.072.000 1.285.800

7 Siantan Timur 2.694,21 28.200 1.058.000 1.086.200

Jumlah 6.037.967,71 397.650 7.186.000 7.583.650

Sumber : Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Kehutanan, 2009

Page 68: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 44

Jika dibandingkan dari sisi jumlah orang yang menggeluti, maka profesi

nelayan tangkap lebih banyak jumlah orangnya (2.340 orang) dibanding profesi

nelayan budidaya (1.547 orang). Untuk nelayan tangkap, keseluruhan orangnya

tersebar pada 131 kelompok nelayan sedangkan untuk pembudidaya tersebar

pada 11 kelompok.

Selain nelayan tagkap dan pembudidaya, terdapat pula kelompok usaha

perempuan di sektor perikanan ini. Rata-rata kelompok usaha perempuan ini

bergerak di bidang pengolahan ikan seperti pembuatan berbagai jenis kerupuk

dan abon. Terdapat 49 kelompok usaha perempuan dengan jumlah anggota

keseluruhannya mencapai 641 orang.

Tabel 48. Jumlah Nelayan Tangkap, Nelayan Budidaya dan Kelompok Usaha

Perempuan di Kabupaten Kepulauan Anambas

No KecamatanNelayanTangkap

(NT)

NelayanBudidaya

(NB)

Kelompok UsahaPerempuan (KUP)

Jumlah Keterangan

1 Jemaja 586 - 415 1,001

2 Jemaja Timur 205 16 10 231

3 Palmatak 732 800 175 1,707

4 Siantan 111 - 21 132 NB belumterdata5 Siantan Selatan 434 168 20 622 NB belumterdata6 Siantan Tengah 117 110 - 227 KUP belumterdata7 Siantan Timur 155 453 - 608 KUP belumterdataJumlah 2,340 1,547 641 4,528

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Anambas, 2011

Sumber daya perikanan kelautan sangat tergantung dari kondisi terumbu

karang yang dimiliki. Hingga akhir tahun 2007 luas terumbu karang adalah

11.868,841 ha. Kecamatan Siantan Selatan memiliki cakupan terumbu karang

yang terluas dibandingkan dengan kecamatan lainnya, disusul kemudian dengan

kecamatan Siantan Timur.

2.2.10.Minyak dan Gas (Migas)

Potensi ekonomi Kabupaten Kepulauan Anambas terbesar dari sektor

migas. Tiga perusahaan utama yang mengelola migas di laut Anambas adalah

Conoco-Philips, Premier Oil, dan Star Energi. Selain di laut, ketiga perusahaan

Page 69: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 45

tersebut juga mengandalkan aktivitasnya di basecamp mereka yang terletak di

desa Payalaman, kecamatan Palmatak.

Potensi sumber daya alam mineral dan energi bervariasi baik berupa galian

A (strategis), bahan galian B (vital) maupun bahan galian golongan C. Jenis-jenis

bahan tambang yang bisa dijumpai di Kabupaten Kepulauan Anambas, antara

lain : minyak bumi dan gas alam, granit, pasir, yang dijadikan sebagai sumber

ekonomi. Cadangan minyak bumi dan gas alam yang besar di lepas pantai

Kepulauan Anambas (minyak bumi sebesar 326,15 MMSTB dan gas alam 53,06

TSCF (Dirjen Migas 2008) dan cadangan sumber daya mineral batu granit

sebesar 19.662.288.605 m3 yang dimanfaatkan sebagai material bangunan.

2.2.11.Pertanian

Kepulauan Anambas bukan termasuk daerah penghasil beras, namun

memiliki potensi untuk dikembangkan. Menurut data Anambas dalam angka

tahun 2008, terdapat dua kecamatan yaitu jemaja dan jemaja timur yang

memiliki lahan sawah sedangkan kecamatan lainnya belum memiliki lahan

sawah.

Tabel 49. Luas Lahan Sawah dan Bukan Sawah Menurut Kecamatan Tahun

2008

No KecamatanLahan sawah

(Ha)

Bukan Lahan Sawah

Lahan Kering(Ha)

Lainnya(Ha)

Jumlah(Ha)

1 Jemaja 14 76 - 90

2 Jemaja Timur 20 230 - 250

3 Palmatak - 150 - 150

4 Siantan - 20 20

5 Siantan Selatan - - - -

6 Siantan Tengah - - - -

7 Siantan Timur - - - -

Jumlah 34 476 - 510

Sumber : Anambas Dalam Angka, 2008

Page 70: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 46

Tabel 50. Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Produksi

PadiMenurut Kecamatan Tahun 2008

No KecamatanLuas

tanam(Ha)Luas

Panen(Ha)Produksi

(ton)

Rata-rataProduksi

1 Jemaja 14 14 112 8,0

2 Jemaja Timur 9 6 24 4,0

3 Palmatak - - - -

4 Siantan - - - -

5 Siantan Selatan - - - -

6 Siantan Tengah - - - -

7 Siantan Timur - - - -

Jumlah 23 20 136 6,8

Sumber : Anambas Dalam Angka 2008

Tabel 51. Luas Areal, Produksi, Rata-rata Produksi dan Jumlah Petani Kelapa

Menurut Kecamatan Tahun 2008

No KecamatanLuas Areal

(Ha)

Produksi

(ton)

Rata-rata

Produksi

Jumlah Petani

(orang)

1 Jemaja 1.249 1.531 1,35 1.248

2 Jemaja Timur 1.022 859 0,85 850

3 Palmatak 3.085 2.551 0,83 2.213

4 Siantan 807 787 1,42 458

5 Siantan Selatan 1.239 1.189 1,23 876

6 Siantan Tengah 714 618 0,89 512

7 Siantan Timur 2.068 1.798 0,88 965

Jumlah 10.184 9.333 7,45 7.122

Sumber : Anambas Dalam Angka, 2008

2.3. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.3.1. Kesejahteraan Dan Pemerataan Ekonomi

2.3.1.1. Pertumbuhan PDRB

Perhitungan konstan Produk Domestik regional Bruto (PDRB) Kabupaten

Kepulauan Anambas menggunakan perhitungan dasar tahun 2000. Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) dengan migas atas dasar harga berlaku pada

tahun 2008 adalah Rp 5,29 triliun. Sedangkan besarnya Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) dengan migas Kabupaten Kepulauan Anambas atas

Page 71: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 47

dasar harga konstan 2000 pada tahun 2008 adalah Rp 1,94 triliun. Kemudian jika

dilihat PDRB tanpa migas atas dasar harga berlaku hanya Rp 0,56 triliun dan

PDRB tanpa migas atas dasar harga konstan sebesar Rp 0,24 triliun.

Selama tahun 2008, sektor yang dominan berdasarkan kontribusinya atas

PDRB adalah sektor pertambangan dan penggalian yang memiliki kontribusi

sekitar 90%, dilanjutkan sektor pertanian sebesar 6,69%. Pola tersebut juga

nampak pada kondisi PDRB atas dasar harga konstan. Jika dilihat pada kondisi

PDRB tanpa migas menurut harga berlaku, dominansi sektoral terletak pada

sektor pertanian yaitu sebesar 64,05%, dilanjutkan pada sektor perdagangan,

hotel dan restoran yang sebesar 18,02%. Pola tersebut pada kondisi PDRB

tanpa migas juga nampak pada keadaan atas dasar harga konstan. Gambaran

PDRB menurut harga berlaku dan harga konstan, baik dengan migas dan tanpa

migas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 52. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per Kapita Atas Dasar

Harga Konstan dan Berlaku Menurut Sektor Tahun 2008 (dalam juta

rupiah)

No Lapangan Usaha

Harga Berlaku Harga Konstan

DenganMigas

Tanpa Migas DenganMigas

TanpaMigas

1 Pertanian 358.044,85 158.593,62 358.044,85 158.593,62

2 Pertambangan danPengolahan

4.735.358,97 1.708.100,96 2.036,54 929,57

3 Industri Pengolahan 7.230,29 5.112,82 7.230,29 5.112,82

4 Listrik, Gas & AirBersih

385,83 172,45 385,83 172,45

5 Bangunan danKonstruksi

17.023,01 6.183,45 17.023,01 6.183,45

6 Perdagangan, Hoteldan Restoran

100.142,29 37.590,35 100.142,29 37.590,35

7 Pengangkutan &Komunikasi

23.738,77 9.484,66 23.738,77 9.484,66

8 Keuangan,Persewaan & JasaPerusahaan

15.528,77 6.060,07 15.528,77 6.060,07

9 Jasa-jasa 31.102,06 12.388,22 31.102,06 12.388,22

Kep. Anambas 5.288.554,83 1.943.686,59 555.232,41 236.515,20

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2008

Page 72: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 48

2.3.1.2. PDRB PerKapita

PDRB perkapita diperoleh dengan cara penghitungan pendapatan regional

netto atas dasar biaya faktor dibagi dengan jumlah penduduk pada tahun

pertengahan. Dari jumlah PDRB perkapita atas harga berlaku, dapat diketahui

mengenai nilai PDRB per satu orang penduduk, sedangkan PDRB perkapita atas

harga konstan berguna untuk mengetahui pertumbuhan perekonomian perkapita

penduduk.

PDRB perkapita Kabupaten Kepulauan Anambas pada tahun 2008menurut

harga berlaku adalah Rp. 15.243.978,26, sedangkan menurut harga konstan

tahun 2000 adalah Rp. 6.493.555,68. PDRB menurut harga yang berllaku

adalah Rp. 13.714.282,98 sedangkan menurut arga konstan sebesar Rp.

5.841.973,52.

2.3.2. Kesejahteraan Sosial

2.3.2.1. Pendidikan

2.3.2.1.1. Angka Melek Huruf (AMH)

Angka Melek Huruf (dewasa) merupakan proporsi penduduk berusia 15

tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis dalam huruf latin atau lainnya.

Pada pemaparan kali ini pengukuran Angka Melek Huruf menggunakan ukuran

10 tahun keatas sesuai dengan data yang tersedia. Data Angka melek huruf

disajikan berdasarkan usia, jenis kelamin, dan wilayah/ Kecamatan seperti yang

tersajipadaTabel 53 dan Tabel54. Angka melek huruf selain berbeda menurut

jenis kelamin dan kelompok umur, ternyata tidak berbeda nyata menurut daerah

tempat tinggal. Untuk penduduk dewasa yang tinggal di daerah perkotaan, angka

melek hurufnya sedikit lebih rendah dibandingkan penduduk dewasa yang tinggal

di daerah pedesaan.

Dari Tabel 53dapat dilihat bahwa angka melek huruf penduduk dewasa

yang tinggal di daerah perkotaan mencapai 89,03 persen, sementara untuk

mereka yang tinggal di daerah pedesaan angka melek hurufnya mencapai 89,82

persen.

Page 73: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 49

Tabel 53. Angka Melek Huruf Menurut Kelompok Umur, Tahun 2008

No Kelompok Umur Perkotaan Perdesaan Total

1 15-19 100 100 100

2 20-24 83,02 98,26 96,12

3 25-34 100 96,61 97,2

4 35-49 83,18 77,57 79,08

5 50+ 81,52 84,28 83,27

Jumlah 89,03 89,82 89,62

Laki-laki 95,01 91,41 92,25

Perempuan 84,46 88,32 87,26

Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi Kepulauan Riau, diolah dari Hasil. Survei Sosial Ekonomi

Nasional tahun 2008

Jika dilihat khusus untuk penduduk pada usia 50 tahun atau lebih, angka

melek hurufnya adalah sebesar 81,52 persen untuk di daerah perkotaan dan

84,28 persen untuk di daerah pedesaan, atau dapat dikatakan bahwa angka buta

huruf untuk penduduk usia 50 tahun atau lebih adalah 18,48 persen di daerah

perkotaan dan 15,72 persen di daerah pedesaan.

Angka Melek huruf jika dilihat dari jenis kelamin, terlihat jelas bahwa Angka

Melek Huruf Perempuan masih lebih rendah daripada Laki-laki dengan selisih

presentase sebanyak 4,99%. Hal ini menunjukkan masih kurangnya akses

Perempuan terhadap pendidikan dan program-program pemberantasan buta

huruf. Untuk meningkatkan presentase tersebut maka diperlukan adanya

program peningkatan akses perempuan terhadap pendidikan dan program

pemberantasan buta huruf.

Tabel54menunjukkan persentase jumlah penduduk usia di atas 10 tahun

yang dapat membaca dan menulis. Data yang tersaji terpilah jenis kelamin

berdasarkan Kecamatan menunjukkan merupakan data tahun 2010. Jika

ddibandingkan dengan tahun 2008, AMH total penduduk telah mengalami

peningkatan.

Jika dibandingkan dengan data sebelumnya (tahun 2008), presentase AMH

laki-laki meningkat sedangkan Presentase AMH perempuan mengalami

penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa pada rentang tahun 2008 hingga 2010,

perempuan tidak mengalami peningkatan akses terhadap pendidikan, sedangkan

Page 74: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 50

yang terjadi adalah perempuan semakin kekurangan akses terhadap pendidikan.

Data tahun 2010 tersebut jauh lebih kaya karena memuat jenis huruf secara lebih

spesifik.

Tabel54. Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas di Perkotaan

Menurut Kecamatan, Jenis Kelamin, dan Kepandaian Membaca dan

Menulis di Kabupaten Kepulauan Anambas, 2010

No Kecamatan

Laki-laki PerempuanLaki-laki danPerempuan

Latin ArabLain-nya

Latin ArabLain-nya

Latin ArabLain-nya

1 Jemaja 97,08 88,32 2,92 95,54 86,61 0,89 96,39 87,55 2,01

2 Jemaja Timur - - - - - - - - -

3 Palmatak 92,59 77,16 19,75 84,40 70,92 17,73 88,78 74,26 18,81

4 Siantan 96,22 61,05 4,07 85,27 55,48 6,16 91,19 58,49 5,03

5 Siantan Selatan - - - - - - - - -

6 Siantan Tengah - - - - - - - - -

7 Siantan Timur 80,30 83,33 1,52 68,75 85,42 0,00 75,44 84,21 0,88

Kep.Anambas 94,08 72,07 7,19 85,67 67,45 7,42 90,25 69,97 7,30

Sumber : Suseda Anambas 2010

2.3.2.1.2. Angka Rata-Rata Lama Sekolah

Lamanya Sekolah (years of schooling) dapat menunjukkan lamanya

bersekolah seseorang dari masuk sekolah dasar sampai dengan Tingkat

Pendidikan Terakhir (TPT). Angka rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah

tahun yang dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun ke atas untuk menempuh

semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Pada analisa kali ini,

penghitungan angka rata-rata lama sekolah menggunakan usia di atas 10 tahun

sesuai dengan data yang tersedia.

PadaTabel 55 tersaji mengenai data rata-rata lama sekolah penduduk yang

berumur 10 tahun keatas menurut wilayah dan jenis kelamin. Tabel tersebut

memperlihatkan bahwa penduduk di perdesaan memiliki rata-rata lama sekolah

yang lebih pendek daripada penduduk Perkotaan.

Page 75: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 51

Secara keseluruhan, rata-rata masyarakat di Kabupaten Kepulauan

Anambas hanya mengenyam pendidikan sekolah hingga lulus tingkat SD yang

di tunjukkan dari angka total di Kepulauan Anambas sebanyak 5,94 tahun. Dilihat

dari sebarannya, sebagian melanjutkan ke tingkat SMP namun tidak sampai lulus

dan melanjutkan ke jenjang berikutnya.

Menurut jenis kelamin, jika dilihat secara menyeluruh, perempuan memiliki

lama sekolah yang lebih pendek daripada penduduk laki-laki. Hal ini dapat

dikarenakan adanya anggapan di masyarakat untuk lebih mempriorotaskan laki-

laki untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

Tabel 55. Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas

Menurut Kecamatan, Tipe Daerah, dan Jenis Kelamin di Kabupaten

Kepulauan Anambas, 2010

No KecamatanPerkotaan Perdesaan Perkotaan+Perdesaan

L P Total L P Total L P Total

1 Jemaja 7,12 7,07 7,10 6,58 6,22 6,43 6,91 6,77 6,85

2 Jemaja Timur - - - 5,81 6,73 6,25 5,81 6,73 6,25

3 Palmatak 6,13 5,29 5,74 5,67 5,20 5,45 5,82 5,23 5,54

4 Siantan 8,20 7,01 7,66 6,27 5,50 5,92 7,48 6,45 7,00

5 Siantan Selatan - - - 4,94 3,83 4,39 4,94 3,83 4,39

6 Siantan Tengah - - - 5,31 5,63 5,47 5,31 5,63 5,47

7 Siantan Timur 4,27 3,35 3,89 3,98 3,40 3,71 4,09 3,38 3,78

Kep.Anambas 7,15 6,32 6,77 5,59 5,16 5,38 6,22 5,61 5,94

Sumber: Suseda Anambas 2010

2.3.2.1.3. Angka Partisipasi Murni

Angka Partisipasi Murni (APM) merupakan persentase siswa dengan usia

yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang

sama. Angka partisipasi murni merupakan perbandingan penduduk usia antara 7

hingga 18 tahun yang terdaftar sekolah pada tingkat pendidikan SD/SLTP/SLTA

dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18 tahun.

Angka partisipasi Murni penduduk untuk mengenyam pendidikan memiliki

tren yang terus turun. Dapat disimpulkan bahwa, semakin tinggi tingkat

pendidikan, maka semakin rendah tingkat partisipasi Murni penduduk.

Page 76: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 52

Tabel 56. Angka Partisipasi Murni (APM) Menurut Kecamatan dan Tingkat

Pendidikan

No KecamatanAPM

SD SLTP SMU

1 Jemaja 92,45 13,04 0

2 Jemaja Timur 86,96 31,25 0

3 Palmatak 87,43 22,22 1,49

4 Siantan 88,68 18,75 2,86

5 Siantan Selatan 94,44 61,11 0

6 Siantan Tengah 76,67 38,46 10,53

7 Siantan Timur 88,89 36,67 10,71

Kepulauan Anambas 88,31 26,69 3,45

Sumber: Suseda Anambas 2010

2.3.2.1.4. Angka Partisipasi Kasar (APK)

Berbeda dengan APM, APK merupakan perbandingan jumlah siswa pada

tingkat pendidikan SD/SLTP/SLTA dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7

hingga 18 tahun atau rasio jumlah siswa, berapapun usianya, yang sedang

sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia

yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu. APK menunjukkan tingkat

partisipasi penduduk secara umum di suatu tingkat pendidikan. APK merupakan

indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia

sekolah di masing-masing jenjang pendidikan.

Tabel 57. Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Kecamatan dan Usia

No KecamatanAngka Partisipasi Kasar

07-12 13-15 16-18

1 Jemaja 111,32 91,3 46,15

2 Jemaja Timur 143,48 81,25 80

3 Palmatak 107,19 87,5 86,57

4 Siantan 116,98 118,75 72,86

5 Siantan Selatan 127,78 50 0

6 Siantan Tengah 113,33 123,08 78,95

7 Siantan Timur 114,81 113,33 67,86

Kepulauan Anambas 114,75 98,31 70,26

Sumber: Suseda Anambas 2010

Page 77: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 53

2.3.2.1.5. Angka Pendidikan yang ditamatkan (APT)

Angka Pendidikan yang Ditamatkan adalah menyelesaikan pelajaran pada

kelas atau tingkat terakhir suatu jenjang sekolah di sekolah negeri maupun

swasta dengan mendapatkan surat tanda tamat belajar/ijazah. Penghitungan

APT bermanfaat untuk melihat pencapaian pembangunan pendidikan di suatu

daerah, juga berguna untuk melakukan perencanaan penawaran tenaga kerja,

terutama untuk melihat kualifikasi pendidikan angkatan kerja di suatu wilayah.

Tabel 58. Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut

Kecamatan dan Ijazah/STTB di Kabupaten Kepulauan Anambas, 2010

No Kecamatan

TidakMempu

nyaiIjazah

SD/MISLTP/MTs

SMU/MA

SMKDI/

D IIDIII

DIV/S1

S2-S3

1 Jemaja 26,88 43,22 13,57 12,81 1,01 1,01 0,25 1,26 0,00

2 Jemaja Timur 35,33 40,00 11,33 8,67 2,67 0,67 0,00 1,33 0,00

3 Palmatak 48,69 29,21 10,05 8,69 0,73 0,84 0,52 1,26 0,00

4 Siantan 33,07 29,05 11,09 14,23 4,51 1,67 1,67 4,51 0,20

5 Siantan Selatan 62,74 26,42 2,83 5,66 0,94 0,94 0,00 0,47 0,00

6 Siantan Tengah 44,65 33,02 11,63 4,65 1,86 1,86 1,40 0,93 0,00

7 Siantan Timur 66,56 22,81 7,50 2,50 0,31 0,00 0,31 0,00 0,00

Kep.Anambas 42,95 30,80 10,25 9,85 2,08 1,10 0,83 2,08 0,06

Sumber: Suseda Anambas 2010

Angka APT berkisar antara 0 sampai dengan 100. Dari Tabel 58terlihat

bahwaAPT yang paling banyak adalah APT SD sebanyak 30,80% yang diikuti

oleh SLTP/MTs (10,25%), SMU/MA (9,85%), SMK (2,08%), Universitas (2,08),

Diploma II (1,10%), Diploma III (0,83%), dan yang terendah adalah tingkat S3

sebanyak 0,06. Dari data tersebut dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar

penduduk Kabupaten Kapulauan Anambas hanya tamat SD.

2.3.2.2. Kesehatan

2.3.2.2.1. Angka Usia Harapan Hidup

Tabel 59menunjukkan angka harapan hidup di Provinsi Kepulauan Riau dan

Kabupaten Kepulauan Anambas. Angka harapan hidup penduduk Kabupaten

Kepulauan Anambas mencapai 67,07 tahun. Hal ini memiliki arti bahwa bayi

yang lahir pada tahun 2008 diperkirakan dapat mencapai usia antara 67 sampai

Page 78: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 54

68 tahun. Sedangkan angka harapan hidup Provinsi Kepulauan Riau secara

keseluruhan mencapai 69,70 tahun, sehingga secara umum dapat disimpulkan

bahwa penduduk Kabupaten Kepulauan Anambas mempunyai harapan hidup

lebih pendek dibandingkan dengan harapan hidup penduduk Provinsi Kepulauan

Riau secara keseluruhan. Ini menunjukkan perlunya ditingkatkan pembangunan

bidang kesehatan di Kabupaten Kepulauan Anambas.

Tabel 59. Perkembangan Angka Harapan Hidup di Provinsi Kepulauan Riau

dan Kabupaten Kepulauan Anambas, Tahun 2007 dan 2008

Angka Harapan

Hidup

Tahun Standar UNDP

2007 2008 Nilai Maksimum Nilai Minimum

Kepulauan Riau 69,6 69,7 85 25

Kepulauan Anambas - 67,07 85 25

Sumber : BPS, Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional, 2007 dan 2008

Untuk meningkatkan Angka Harapan Hidup, diperlukan program

pembangunan kesehatan, dan program sosial lainnya termasuk kesehatan

lingkungan, kecukupan gizi dan kalori termasuk program pemberantasan

kemiskinan.

2.3.2.2.2. Persentase Balita Gizi Buruk

Dari data yang diperolah mengenai status gizi balita, Kabupaten kepulauan

Anamabas tidak memiliki balita yang mengalami gizi buruk. Namun demikian

masih ada sejumlah balita yang mengalami kekurangan gizi.

Tabel 60. Status Gizi Balita Menurut Kecamatan Tahun 2010

No Kecamatan Sasaran BalitaStatus Gizi

Gizi buruk Gizi Kurang

1 Jemaja 722 0 110

2 Jemaja Timur 456 0 53

3 Palmatak 1.354 0 98

4 Siantan 1.134 0 120

5 Siantan Selatan 439 0 66

6 Siantan Tengah 274 0 68

7 Siantan Timur 430 0 21

Jumlah 4.809 0 536

Sumber: Profil Anambas 2010

Page 79: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 55

2.3.2.3. Kemiskinan.

Berdasarkan data sekunder yang terhimpun, jumlah masyarakat miskin di

Kabupaten Kepulauan Anambas mencapai 11.669 jiwa (Dinkessos Kabupaten

Kepulauan Anambas 2009). Artinya, 19,13% penduduk yang ada tergolong

miskin. Angka kemiskinan ini masih di atas angka kemiskinan desa di Indonesia

yang sebesar 17,35%. Sementara jumlah rumah tangga miskin Kabupaten

Kepulauan Anambas berdasarkan hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial

Tahun 2008 (PPLS08) yang dilaksanakan oleh BPS Kabupaten Kepulauan

Natuna tahun 2008 adalah 2.073 rumah tangga. Berikut ini adalah tabel jumlah

penduduk miskin di Kabupaten Kepulauan Anambas menurut Kecamatan Tahun

2009.

Tabel 61. Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Kepulauan Anambas Menurut

Kecamatan Tahun 2009

No KecamatanJumlah RumahTangga Miskin *

Jumlah Masyarakat Miskin **

KK ART

1 Jemaja 572 543 2.031

2 Jemaja Timur 174 243 903

3 Palmatak 652 917 3.271

4 Siantan 296 551 2.062

5 Siantan Selatan 144 214 688

6 Siantan Tengah 134 502 1.753

7 Siantan Timur 101 298 961

Jumlah 2.073 3.273 11.669

Sumber : * BPS (2008) dan **Dinkessos Kabupaten Kepulauan Anambas (April 2009)

Selain penduduk miskin, juga terdapat sejumlah penduduk yang rawan

sosial atau penyandang cacat. Penyandang cacat terdiri dari cacat fisik, netra,

runggu, mental/jiwa, fisik mental dan cacat lainnya. Data yang ditampilkan pada

Tabel 62menunjukkan jumlah terbesar adalah penyandang cacat fisik. Data

tersebut juga menunjukan bahwa penyandang cacat fisik paling banyak

ditemukan di Kecamatan Palmatak yakni 67 orang. Kemungkinan faktor yang

menyebabkan kecacatan fisik tersebut adalah kecelakaan pekerjaan.

Page 80: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 56

Tabel 62. Jumlah Penyandang Cacat per Kecamatan Tahun 2008

No KecamatanPenyandang Cacat

Fisik Netra Rungu Mental/jiwa Fisik/mental Lainnya

1 Jemaja 15 12 22 20 11 2

2 Jemaja Timur 8 3 4 5 3 0

3 Palmatak 67 22 27 22 23 2

4 Siantan 35 10 22 13 4 2

5 Siantan Selatan 14 2 3 4 8 2

6 Siantan Tengah 49 22 9 4 0 0

7 Siantan Timur 31 9 6 8 2 0

Total 219 80 93 76 51 8

Sumber: Disdukcapilnakertrans 2009

Di Kabupaten Kepulauan Anambas saat ini terdapat beberapa yayasan

yang bergerak di bidang sosial. Meskipun di Kabupaten Kepulauan Anambas

terdapat sejumlah penduduk sebagai penyandang cacat, namun tidak satupun

yayasan yang terdapat di Kabupaten Kepulauan Anambas yang mengelola

penyandang cacat fisik. Adapun yayasan yang terdapat di Kabupaten Kepulauan

Anambas lebih menekankan programnya di bidang pendidikan dan penyantunan

anak yatim piatu serta fakir miskin. Yayasan tersebut antara lain Yayasan

Miftahul Janah dan Yayasan Al Muhajirin. Kedua yayasan tersebut berdomisili di

Tarempa, ibu kota Kabupaten Kepulauan Anambas. Kedua yayasan tersebut

hampir memiliki program yang sama yakni (i) menyantuni anak-anak yatim piatu

dan fakir miskin agar dapat menjalani pendidikan, (ii) memberikan uang saku dan

tambahan makanan secara periodik, (iii) menyantuni anak-anak ketika bulan suci

Ramadhan dan Idul Adha, dan (iv) mengkuliahkan anak-anak tersebut sesuai

dengan kemampuan yayasan.

Jumlah keseluruhan anak-anak yang disantuni hingga Maret 2009 sejumlah

355 orang dengan jumlah pengasuh 10 orang. Dari sejumlah tersebut 40 orang

anak ditampung di pemondokan.

2.3.2.4. Kesempatan Kerja (Rasio Penduduk yang Bekerja)

Ketenagakerjaan di Kabupaten Kepulauan Anambas masih cukup

memprihatinkan. Data yang dikeluarkan oleh Dinas Penduduk, Catatan Sipil dan

Tenaga Kerja per Januari 2009 menunjukkan bahwa sekitar 6.549 penduduk

Page 81: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 57

Kabupaten Kepulauan Anambas belum mendapatkan pekerjaan. Angka ini

tergolong besar jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada.

Berdasarkan perbandingan antar kecamatan, kecamatan Palmatak memiliki

penduduk yang paling besar dari kecamatan lainnya untuk pengangguran

terbuka (belum mendapatkan pekerjaan) yakni sejumlah 1.798 orang. Namun

demikian, jika dilihat dari rasio penduduk yang belum bekerja dengan jumlah total

penduduk di masing-masing kecamatan, justru Kecamatan Siantan Selatan yang

lebih besar tingkat pengangguran yakni sebesar 23%.

Tabel 63. Jenis Pekerjaan Berdasarkan Lapangan Usaha Menurut Kecamatan

di Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2008

NoLapangan

UsahaSian-tan

Sian-tan

Selatan

Sian-tan

Timur

Sian-tan

Tengah

Palma-tak

Jema-ja

Jema-jaTimur

1 Belum Bekerja 1.377 765 539 728 1.798 943 399

2 Ibu Rumah Tangga 1.877 877 1.322 862 2.687 1.471 441

3 Pelajar/Mahasiswa 1.738 460 302 527 2.010 1.127 341

4 Pensiunan 60 1 0 2 7 26 3

5 PNS/TNI/POLRI 528 20 26 15 110 124 22

6 Perdagangan 212 49 25 18 157 100 42

7 Nelayan 502 454 808 691 974 519 163

8 Pertanian/Perkebunan

358 259 222 198 884 645 382

9 Peternak 2 4 10 0 56 192 121

10 Industri 8 0 0 0 0 0 1

11 Konstruksi 0 0 2 0 32 4 0

12 Karyawan 377 125 79 109 765 132 86

13 BuruhHarian/Lepas

420 51 31 4 120 218 0

14 Jasa 263 212 30 54 338 140 44

15 Lain-lain 742 0 0 0 165 122 1

Jumlah 8.464 3.277 3.406 3.208 10.103 5.763 2.046

Sumber : Diolah dari data Disduk Capil dan Taker Kabupaten Kepulauan Anambas, 2009

2.3.2.5. Kriminalitas

Secara umum kondisi keamanan dan ketertiban di Kabupaten Kepulauan

Anambas termasuk dalam kondisi yang aman dan kondusif. Namun potensi

gangguan keamanan dan ketertiban yang perlu dicermati adalah konflik sumber

Page 82: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 58

daya alam (perambahan dan penangkapan ikan secara liar), konflik antar-

kelompok atau antar-desa tertentu, serta konflik masalah tanah (petuanan).

Permasalahan-permasalahan tersebut tentunya sangat membutuhkan partisipasi

dan keterlibatan dari seluruh komponen jajaran suprastruktur dan infrastruktur

kemasyarakatan dalam mengantisipasi dan mengatasinya melalui peningkatan

kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk menyelesaikannya secara

rasional ataupun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

2.4. Aspek Daya Saing Daerah

Daya saing (competitiveness) merupakan salah satu faktor kunci

keberhasilan pembangunan. Untuk mempertahankan para pelaku ekonomi yang

telah berada di daerah atau mengundang pelaku ekonomi baru, maka ekonomi

daerah harus memiliki daya tarik (attractiveness). Beberapa indikator untuk

mengukur daya tarik daerah adalah sebagai berikut:

2.4.1. Kemampuan Ekonomi Daerah

2.4.1.1. Angka Konsumsi Rumah Tangga per Kapita

Indikator angka konsumsi rumah tangga (RT) per kapita dimaksudkan untuk

mengetahui tingkat konsumsi rumah tangga yang menjelaskan seberapa atraktif

tingkat pengeluaran rumah tangga. Semakin besar angka konsumsi RT semakin

atraktif bagi peningkatan kemampuan ekonomi daerah. Pengeluaran konsumsi

rumah tangga per kapita dapat diketahui dengan menghitung angka konsumsi

RT per kapita, yaitu rata-rata pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita.

Data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2008 menunjukkan bahwa

pengeluaran per kapita penduduk Kabupaten Kepulauan Anambas sebesar

605.459 rupiah per bulan, dan pengeluaran makanan dan non makanan secara

persentase memiliki bobot yang hampir sama, yaitu sekitar 50 persen, terlihat

juga bahwa sebanyak 24,92 persen penduduk Kabupaten Kepulauan Anambas

termasuk ke dalam 40 persen terendah, 63,37 persen termasuk kedalam 40

persen menengah, dan sebanyak 11,71 persen penduduk yang termasuk ke

dalam 20 persen teratas. Berdasarkan kriteria tingkat ketimpangan pendapatan

penduduk yang dikeluarkan oleh Bank Dunia, maka dapat dikatakan bahwa

Page 83: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 59

tingkat ketimpangan pendapatan penduduk Kabupaten Kepulauan Anambas

tergolong rendah. Hal itu dapat dilihat dari persentase pengeluaran pada

kelompok 40 persen terendah angkanya di atas 17 persen.

Tabel 64. Pengeluaran Rata-rata (Rp) Nominal dan Persentase Pengeluaran

Makanan dan Bukan Makanan per Kapita Sebulan Menurut Jenis

Pengeluaran Tahun 2008

No KeteranganPengeluaran Rata-rata

Nominal Persen

1 Makanan 300.182 49,58

2 Bukan Makanan 305.277 50,42

- Perumahan 122.928 20,30

- Barang dan Jasa 89.931 14,85

- Pakaian 31.167 5,15

- Barang Tahan Lama 60.217 9,95

- Lainnya 1.034 0,17

Jumlah 605.459 100,00

Sumber: Badan Pusat Statistik Prov.Kepri, diolah dari Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Tahun

2008

Tabel 65menyajikan data persentase penduduk menurut kecamatan dan

golongan pengeluaran perkapita sebulan dari hasil Kor Suseda 2010. Tabel

65menunjukkan bahwa modus rata-rata pengeluaran penduduk Kabupaten

Kepulauan Anambas sebulan berada pada golongan pengeluaran antara

Rp.300.000-Rp.499.999 dengan persentase sebesar 31,06 persen, diikuti

golongan pengeluaran antara Rp.500.000-Rp.749.999 dengan persentase

sebesar 29,66 persen.

Bila dibandingkan menurut tipe daerah, modus pengeluaran penduduk

perkotaan dan perdesaan berbeda. Di daerah perkotaan modus rata-rata

pengeluaran penduduk sebulan pada golongan pengeluaran di atas

Rp.1.000.000sebesar 36,18 persen, sedangkan didaerah perdesaan modusnya

adalah pada golongan pengeluaran antara Rp 300.000-Rp.499.999 sebesar

36,66 persen. Keadaan ini menggambarkan bahwa rata-rata tingkat pengeluaran

perkapita penduduk perkotaan jauh lebih tinggi daripada penduduk perdesaan.

Page 84: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 60

Tabel 65. Persentase Penduduk di Perkotaan Menurut Kecamatan

danPengeluaran per Kapita Sebulan di Kabupaten Kepulauan

Anambas, Tahun 2010

No Kecamatan

Persentase Penduduk di Perkotaan berdasarkan

Golongan Pengeluaran per Kapita sebulan (%)

≤199.999 200.000-299.999

300.000-499.999

500.000-749.999

750.000-999.999

1.000.000+

1 Jemaja 0,00 6,49 48,05 23,38 9,09 12,99

2 Jemaja Timur - - - - - -

3 Siantan Selatan - - - - - -

4 Siantan 0,00 1,09 7,65 18,03 15,30 57,92

5 Siantan Timur 0,00 18,75 56,25 21,88 3,13 0,00

6 Siantan Tengah - - - - - -

7 Palmatak 0,00 1,05 17,89 37,89 17,89 25,26

Kep.Anambas 0,00 3,62 22,22 24,29 13,70 36,18

Sumber: Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Tahun 2008, diolah

Tabel 66. Persentase Penduduk di Perdesaan Menurut Kecamatan dan

Pengeluaran per Kapita Sebulan di Kabupaten Kepulauan Anambas,

2010

No Kecamatan

Persentase Penduduk di Perdesaan berdasarkan

Golongan Pengeluaran per Kapita sebulan (%)

≤199.999 200.000-

299.999

300.000-

499.999

500.000-

749.999

750.000-

999.9991.000.000+

1 Jemaja 2,17 4,35 45,65 45,65 0,00 2,17

2 Jemaja Timur 2,08 6,25 62,50 27,08 2,08 0,00

3 Palmatak 0,00 2,43 26,21 30,58 21,84 18,93

4 Siantan 0,00 3,70 28,70 33,33 14,81 19,44

3 Siantan Selatan 0,00 0,00 35,53 42,11 11,84 10,53

6 Siantan Tengah 0,00 6,35 33,33 33,33 14,29 12,70

7 Siantan Timur 0,00 9,38 62,50 25,00 3,13 0,00

Kep. Anambas 0,33 3,93 36,66 33,06 13,42 12,60

Sumber: Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Tahun 2008, diolah

Page 85: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 61

Tabel 67. Persentase Penduduk Menurut Kecamatan dan Pengeluaran per

Kapita Sebulan di Kabupaten Kepulauan Anambas, 2010

No Kecamatan

Persentase Penduduk Menurut Kecamatan berdasarkanGolongan Pengeluaran per Kapita sebulan (%)

≤199.999200.000-299.999

300.000-499.999

500.000-749.999

750.00-999.999

1.000.000+

1 Jemaja 0,81 5,69 47,15 31,71 5,69 8,94

2 Jemaja Timur 2,08 6,25 62,50 27,08 2,08 0,00

3 Palmatak 0,00 1,99 23,59 32,89 20,60 20,93

4 Siantan 0,00 2,06 15,46 23,71 15,12 43,64

5 Siantan Selatan 0,00 0,00 35,53 42,11 11,84 10,53

6 Siantan Tengah 0,00 6,35 33,33 33,33 14,29 12,70

7 Siantan Timur 0,00 12,50 60,42 23,96 3,13 0,00

Kep.Anambas 0,20 3,81 31,06 29,66 13,53 21,74

Sumber: Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Tahun 2008, diolah

Tabel 68. Distribusi Rumah Tangga Berdasarkan Golongan Pengeluaran Per

Kapita diKabupaten Kepulauan Anambas

No Golongan Pengeluaran per Kapita Persentase (%)

1 ≤199.999 0,20

2 200.000-299.999 3,81

3 300.000-499.999 31,06

4 500.000-749.999 29,66

5 750.000-999.999 13,53

6 1.000.000+ 21,74

Jumlah 100,00

Sumber: Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Tahun 2008, diolah

Berdasarkan penggolongan angka konsumsi per kapita, maka jumlah RT

paling banyak (31,06%) terdapat pada golongan angka konsumsi per kapita Rp

300.000,00-Rp 499.000,00. Terbanyak kedua (29,66%) adalah pada golongan

Rp 500.000,00-Rp 749.999,00. Golongan konsumsi paling kecil (<Rp

199.999,00) memiliki persentase rumah tangga paling kecil pula yaitu sebesar

0,20% (Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Tahun 2008). Hal ini menunjukkan

bahwa kelas menengah adalah dominan di Kabupaten Kepulauan Anambas.

Page 86: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 62

2.4.1.2. Pengeluaran Konsumsi Non Pangan per Kapita

Pengeluaran konsumsi non pangan perkapita dibuat untuk mengetahui pola

konsumsi rumah tangga di luar pangan. Pada tahun 2009, rata-rata pengeluaran

konsumsi non pangan per kapita adalah sebesar 40,65%. Besaran pengeluaran

konsumsi non pangan berkorelasi positif dengan tingkat kesejahteraan. Dari

Tabel 69dapat dilihat bahwa diantara 7 kecamatan yang ada di Kabupaten

Kepulauan Anambas, kecamatan yang persentase pengeluaran non pangannya

paling tinggi adalah Kecamatan Siantan Tengah, sedangkan yang paling rendah

adalah Kecamatan Palmatak.

Tabel 69. Pengeluaran Makanan dan Non Makanan Menurut Kecamatan di

Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2009

No KecamatanPengeluaran (Rp)

Makanan Bukan Makanan Total Pengeluaran

1 Jemaja 383.571 271.321 654.892

2 Jemaja Timur 290.510 146.128 436.638

3 Palmatak 443.736 161.830 605.566

4 Siantan 641.743 411.753 1.053.496

5 Siantan Selatan 349.480 210.898 560.378

6 Siantan Tengah 347.023 465.843 812.866

7 Siantan Timur 323.486 244.947 568.433

Kepulauan Anambas 396.485 271.511 667.996

Sumber: BPS Prov.Kepri, Hasil Observasi Lapangan 2009

Tabel 70. Persentase Pengeluaran Makanan dan Non Makanan Menurut

Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2009

No KecamatanPersentase Pengeluaran (%)

Makanan Bukan Makanan

1 Jemaja 58,57 41,43

2 Jemaja Timur 66,53 33,47

3 Palmatak 73,28 26,72

4 Siantan 60,92 39,08

5 Siantan Selatan 62,37 37,63

6 Siantan Tengah 42,69 57,31

7 Siantan Timur 56,91 43,09

Kepulauan Anambas 59,35 40,65

Sumber: BPS Prov.Kepri, Hasil Observasi Lapangan 2009

Page 87: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 63

2.4.1.3. Produktivitas Total Daerah

Produktivitas total daerah menunjukkan tingkat produktivitas tenaga kerja

untuk setiap lapangan usaha/sektor. Produktivitas total daerah dihitung dengan

membagi nilai PDRB per sektor dengan jumlah angkatan kerja pada sektor

tersebut.

Pada tahun 2008, sektor yang memiliki produktivitas tertinggi adalah

pertanian dan perikanan dengan nilai produktivitas sebesar 60.11, disusul oleh

sektor angkutan dan komunikasi dengan nilai 53.23. Produktivitas sektor

perdagangan ada di urutan ketiga dengan nilai 52.49. Sektor dengan

produktivitas terendah adalah sektor jasa-jasa dengan nilai produktivitas sebesar

10.05.

Sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor pertanian,

yaitu mencapai 5956 orang. Nilai produktivitas dari sektor ini mencapai 60,11.

Produktivitas sektor pertanian menggungguli seluruh sektor yang lainnya.

Sektor yang paling sedikit menyerap tenaga kerja adalah sektor lainnya,

yang meliputi sektor bangunan; dan sektor listrik dan air bersih, yaitu dengan

jumlah tenaga kerja 416. Nilai produktivitasnya yaitu sebesar 41,85.

Selengkapnya mengenai produktivitas total daerah dapat dilihat pada Tabel 71.

Tabel 71. Produktivitas Total Daerah di Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun

2008

No Lapangan Usaha/SektorPDRB atas dasar

harga berlakudengan migas

JumlahTenagaKerja*)

Produktivitas

1 Pertanian dan Perikanan 358.044,85 5.956 60,11

2 Industri dan Pertambangan 9.266,83 922 10,05

3 Perdagangan 100.142,29 1.908 52,49

4 Angkutan dan Komunikasi 23.738,77 446 53,23

5 Jasa Kemasyarakatan 46.630,83 2.044 22,81

6 Lainnya 17.408,84 416 41,85

Jumlah 555.232,41 11.692 47,49

Keterangan: *)Tenaga kerja --> penduduk kelompok umur 15 tahun ke atas

Sumber: BPS Prov.Kepri, 2008.

Page 88: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 64

2.4.2. Infrastruktur Wilayah

2.4.2.1. Aksesibilitas Daerah

2.4.2.1.1. Rasio panjang jalan

Panjang jalan di Kabupaten Kepulauan Anambas pada tahun 2009

mencapai 158,8 km yang terdiri atas 31,9 km jalan aspal, 67,3 km jalan semen,

dan 59,6 km jalan tanah batu.

Tabel 72. Panjang Jalan Berdasarkan Kategori Jalan di Kabupaten Kepulauan

Anambas Tahun 2009

No KecamatanPanjang Ruas

(m)

Jenis Permukaan

Aspal (m) Semen (m)Tanah Batu

(m)

1 Jemaja Timur 22,400 4,500 14,400 3,500

2 Jemaja 13,300 9,500 1,800 2,000

3 Palmatak 49,690 4,900 21,035 23,755

4 Siantan Selatan 8,400 - 2,752 5,648

5 Siantan Timur 8,452 - 4,332 4,120

6 Siantan 52,328 13,000 20,611 18,717

7 Siantan Tengah 4,215 - 2,350 1,865

Total 158,785 31,900 67,280 59,605

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum, 2009.

Pada tahun yang sama, jumlah kendaraan pribadi roda empat yang

terdaftar mencapai 70 unit.Berdasarkan panjang jalan yang ada, maka rasio

panjang jalan per jumlah kendaraan roda empat mencapai 2.3. Artinya, untuk

setiap kendaraan roda empat tersedia jalan sepanjang 2.3 km.

Untuk kondisi jalan, aspal sebagian besarnya (14,45 km atau 45,30%)

berada dalam kondisi sedang, jalan semen sebagian besarnya (31,45 km atau

46,74%) berada dalam kondisi baik, dan jalan tanah sebagian besarnya (28,36

km atau 47,57%) berada dalam kondisi sedang.

Page 89: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 65

Tabel 73. Kondisi Jalan menurut Kecamatan Tahun 2009

No

Kecamata

m

Kondisi

Baik (km) Sedang (km) Rusak (km) Rusak Berat (km)

AspalSemen

Tanah

Aspal

Semen

Tanah

Aspal

Semen

Tanah

Aspal

Semen

Tanah

1JemajaTimur

0.3 9.0 - 3.2 4.3 3.5 1.0 - - - 1.1 -

2Jemaja 4.1 0.5 0.4 1.7 - 1.6 2.3 1.3 - 1.4 - -

3Palmatak 4.9 20.3 0.5 - 0.7 23.3 - - - - - -

4

SiantanSelatan

- - 2.7 - 2.8 - - - 2.9 - - -

5SiantanTimur

- 1.6 - - 2.7 - - - 4.1 - - -

6Siantan - - - 9.6 16.6 - 3.5 4.1 18.7 - - -

7

SiantanTengah

- - - - 2.4 - - - 1.9 - - -

Total9.3 31.5 3.6 14.5 29.4 28.4 6.8 5.4 27.6 1.4 1.1

0

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kepulauan Anambas 2010

2.4.2.1.2. Jumlah bongkar muat barang melalui pelabuhan

Pelabuhan Tarempa yang ada di Kabupaten Kepulauan Anambas dilalui

pelayaran dalam dan luar negeri. Berdasarkan data banyaknya bongkar muat

barang melalui pelabuhan, dapat diketahui bahwa jumlah bongkar muat barang

melalui perdagangan dalam negeri lebih tinggi dibanding luar negeri.

Tabel 74. Banyaknya Bongkar Muat Barang di Pelabuhan Tarempa, Kabupaten

Kepulauan Anambas Tahun 2008

No Jenis Bongkar Muat Jumlah

1 Perdagangan Dalam Negeri 912.224 11.396,5 923.620,5

2 Perdagangan Luar Negeri 411,1 0 411,1

Total 912.635,1 11.396,5 924.031,6

Sumber: Anambas Dalam Angka 2008

Page 90: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 66

2.4.2.2. Fasilitas Bank dan Non Bank

Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian tidak lepas dari peran

sektor perbankan. Selain sebagai tempat untuk melakukan simpan pinjam, juga

sebagai media transaksi yang cepat dan akurat. Bank adalah badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-

bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Kabupaten Kepulauan Anambas pada tahun 2008 hanya memiliki dua (2) bank.

Seiring semakin meningkatnya aktivitas perekonomian masyarakat diharapkan

sektor perbankan ini dapat memperluas jangkauan pelayanan agar memudahkan

para pelaku ekonomi.

2.4.2.3. Ketersediaan Air Bersih

BerdasarkanTabel 75, pada tahun 2010, 65.89% rumah tangga telah

menggunakan air bersih. Air bersih tersebut berasal dari bermacam sumber

meliputi air kemasan bermerek, air isi ulang, air ledeng meteran, air ledeng

eceran, sumur bor/pompa, sumur terlindung, dan mata air terlindung (Statistik

Kesejahteraan Rakyat, Hasil Suseda Kabupaten Kepulauan Anambas 2010).

Page 91: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 67

Tabel 75. Persentase Rumah Tangga Menurut Kecamatan dan Sumber Air Minum di Kabupaten Kepulauan Anambas

Tahun 2010

No Kecamatan

Airkema-

sanbermer

k

Air isiulang

Ledingmete-

ran

Ledingeceran

Sumur

bor/

pompa

Sumurterlin-

dung

Sumur

takterlin-

dung

Mata airterlindung

Mata air takterlin-dung

Airsunga

i

Air

hujan

Lainnya

1 Jemaja 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 93,50 5,69 0,00 0,00 0,81

2 Jemaja Timur 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00

3 Palmatak 2,66 6,31 0,00 1,66 6,64 8,31 23,26 32,56 18,27 0,00 0,00 0,33

4 Siantan 24,83 5,52 8,97 1,38 0,00 1,38 0,34 41,03 15,86 0,69 0,00 0,00

5 SiantanSelatan

0,00 1,32 0,00 0,00 0,00 13,16 0,00 72,37 13,16 0,00 0,00 0,00

6 SiantanTengah

0,00 1,59 0,00 0,00 0,00 0,00 7,94 17,46 73,02 0,00 0,00 0,00

7 SiantanTimur

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1,04 0,00 98,96 0,00 0,00 0,00

KepulauanAnambas

8,02 3,71 2,61 0,90 2,01 3,91 7,72 44,73 25,98 0,20 0,00 0,20

Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat, Hasil Suseda Kab. Kep. Anambas 2010

Page 92: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 68

2.4.2.4. Ketersediaan Listrik

Pada tahun 2008, tercatat terdapat 1438 rumah tangga di Kabupaten

Kepulauan Anambas yang menggunakan listrik, dimana 748 rumah tangga

menggunakan listrik yang bersumber dari PLN (52.2%), sedangkan sisanya

(47.8%) bersumber dari non PLN. Jumlah pelanggan tersebut tidak

keseluruhannya adalah pelanggan rumah tangga karena memperhatikan

golongan tarifnya, selain rumah tangga juga terdapat sosial, bisnis, industri,

pemerintah, dan multiguna. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten

Kepulauan Anambas (2008) menyatakan bahwa 92,89% rumah tangga telah

menggunakan penerangan listrik, yaitu 44.69% bersumber dari PLN, sedangkan

48.20% bersumber dari non PLN (Tabel 76).

Tabel 76. Persentase Rumah Tangga Menurut Kecamatan danSumber

Penerangan di Kabupaten Kepulauan Anambas, 2010

No KecamatanListrikPLN

Listrik

non PLNPetromak/

AladinPelita/

Sentir/ OborLainnya

1 Jemaja 54,47 30,89 2,44 12,20 0,00

2 Jemaja Timur 20,83 64,58 0,00 14,58 0,00

3 Palmatak 44,19 51,50 1,00 2,99 0,33

4 Siantan 75,26 16,15 0,34 7,90 0,34

5 Siantan Selatan 0,00 93,42 1,32 2,63 2,63

6 Siantan Tengah 6,35 88,89 0,00 4,76 0,00

7 Siantan Timur 13,54 86,46 0,00 0,00 0,00

Kep.Anambas 44,69 48,20 0,80 5,91 0,40

Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat, Hasil Suseda Kab. Kep. Anambas 2010

2.4.2.5. Ketersediaan Penginapan, Restoran, dan Rumah Makan

Pada tahun 2008, di Kabupaten Kepulauan Anambas terdapat 15

penginapan, 4 restoran, dan 33 rumah makan. Sebaran penginapan, restoran,

dan rumah makan di masing-masing kecamatan di Kabupaten Kepulauan

Anambas dapat dilihat pada Tabel 77 berikut ini.

Page 93: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 69

Tabel 77. Jumlah Hotel, Restoran, dan Rumah Makan Menurut Kecamatan di

Kabupaten Kepulauan Anambas, 2008

No Kecamatan Penginapan Restoran Hotel

1 Jemaja 4 0 7

2 Jemaja Timur 0 0 0

3 Palmatak 2 0 10

4 Siantan 7 4 15

5 Siantan Selatan 0 0 0

6 Siantan Tengah 0 0 1

7 Siantan Timur 2 0 0

Kepulauan Anambas 15 4 33

Sumber: Dinas Pariwisata, Perhubungan dan Komunikasi, Kabupaten Kepulauan Anambas (Anambas

Dalam Angka, 2008)

2.4.3. Sumber Daya Manusia

2.4.3.1. Kualitas Tenaga Kerja

Ketenagakerjaan di Kabupaten Kepulauan Anambas masih sangat

memprihatinkan. Dari data yang dikeluarkan oleh Dinas Penduduk, Catatan Sipil

dan Tenaga Kerja per Januari 2009, menunjukkan bahwa sekitar 6549 orang

masyarakat di Kabupaten Kepulauan Anambas yang belum mendapatkan

pekerjaan. Berdasarkan perbandingan antar kecamatan, Kecamatan Palmatak

memiliki penduduk yang paling besar dari kecamatan lainnya untuk

pengangguran terbuka (belum mendapatkan pekerjaan), yakni sejumlah 1789

orang. Namun demikian, jika dilihat dari rasio penduduk yang belum bekerja

dengan jumlah total penduduk di masing-masing kecamatan, justru Kecamatan

Siantan Selatan yang lebih besar tingkat pengangguran yakni sebesar 23%.

Dari populasi penduduk berusia 10 tahun ke atas, 4.01% diantaranya

menamatkan pendidikan tinggi, yaitu Diploma, S1, S2 dan S3 (Profil Kabupaten

Kepulauan Anambas 2010).

Page 94: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 70

Tabel 78. Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas di Perdesaan

Menurut Kecamatan dan Ijazah/STTB di Kabupaten Kepulauan

Anambas, 2010

No Kecamatan

TidakMempu

nyaiIjazah

SD/MISLTP/MTs

SMU/MA

SMKDI/

D IIDIII

DIV/S1

S2-S3

1 Jemaja 26,88 43,22 13,57 12,81 1,01 1,01 0,25 1,26 0,00

2 Jemaja Timur 35,33 40,00 11,33 8,67 2,67 0,67 0,00 1,33 0,00

3 Palmatak 48,69 29,21 10,05 8,69 0,73 0,84 0,52 1,26 0,00

4 Siantan 33,07 29,05 11,09 14,23 4,51 1,67 1,67 4,51 0,20

5 Siantan Selatan 62,74 26,42 2,83 5,66 0,94 0,94 0,00 0,47 0,00

6 Siantan Tengah 44,65 33,02 11,63 4,65 1,86 1,86 1,40 0,93 0,00

7 Siantan Timur 66,56 22,81 7,50 2,50 0,31 0,00 0,31 0,00 0,00

Kep.Anambas 42,95 30,80 10,25 9,85 2,08 1,10 0,83 2,08 0,06

Sumber: Profil Kabupaten Kepulauan Anambas, 2010

2.4.3.2. Rasio Ketergantungan

Rasio ketergantungan digunakan untuk mengukur besarnya beban yang

harus ditanggung oleh setiap penduduk berusia produktif terhadap penduduk

yang tidak produktif. Penduduk muda berusia di bawah 15 tahun umumnya

dianggap sebagai penduduk yang belum produktif karena secara ekonomis

masih tergantung pada orang tua atau orang lain yang menanggungnya. Selain

itu, penduduk berusia di atas 65 tahun juga dianggap tidak produktif lagi sesudah

melewati masa pensiun. Penduduk usia 15-64 tahun, adalah penduduk usia kerja

yang dianggap sudah produktif. Atas dasar konsep ini dapat digambarkan berapa

besar jumlah penduduk yang tergantung pada penduduk usia kerja (Permendagri

54/2010).

Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin

tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk

membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.

Sebaliknya, persentase dependencyratio yang semakin rendah menunjukkan

semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk

membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi (Permendagri

54/2010).

Page 95: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 71

Tabel 79. Persentase Penduduk Menurut Kecamatan dan Golongan Umur di

Kabupaten Kepulauan Anambas, 2010

No KecamatanGolongan Umur

0-14 15-64 65+ Jumlah

1 Jemaja 27,81 67,89 4,29 100,00

2 Jemaja Timur 29,89 66,85 3,26 100,00

3 Palmatak 32,51 63,62 3,87 100,00

4 Siantan 30,75 64,91 4,35 100,00

5 Siantan Selatan 34,63 61,84 3,53 100,00

6 Siantan Tengah 26,15 71,15 2,69 100,00

7 Siantan Timur 31,04 65,90 3,05 100,00

Kepulauan Anambas 30,89 65,25 3,87 100,00

Sumber: Profil Kabupaten Kepulauan Anambas, 2010

Berdasarkan Tabel 79dapat dihitung bahwa jumlah penduduk yang belum

produktif (< 15 tahun) mencapai 30.89% dan penduduk yang tidak produktif (> 65

tahun) mencapai 3.87% sedangkan penduduk usia produktif (15 tahun > usia

produktif < 64 tahun) adalah sebesar 65,25%. Maka, rasio ketergantungan adalah

sebesar 53,27. Artinya, setiap 100 penduduk usia produktif menanggung sekitar 53

orang penduduk usia tidak produktif. Semakin besar angka ketergantungan, maka

semakin besar pula beban yang ditanggung oleh penduduk usia produktif, berarti

semakin besar hambatan atas upaya perkembangan daerah.

2.4.3.3. Jumlah Pegawai Pemerintah Daerah

Secara total, jumlah pegawai kabupaten Kepulauan Anambas mencapai

3.332 orang yang terdiri atas 1.687 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS), 354 Calon

Pegawai Negeri Sipil (CPNS), dan 1.291 orang Pegawai Tidak Tetap (PTT).Jika

dilihat berdasarkan tingkat pendidikan, maka terbanyak adalah lulusan S1

sebesar 38%, disusul dengan lulusan SLTA sebanyak 20,63%. Hanya 1,96%

diantaranya yang berpendidikan S2.

Tabel 80. Jumlah Pegawai Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas

No Unit Organisasi/Nama/ PNS CPNS PTT JUMLAH

1 Total Pegawai Kabupaten Kep. Anambas 1.687 354 1.291 3.332

Jumlah 3.332

Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas 2011

Page 96: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 72

3. BAB III

TINJAUAN TERHADAP DOKUMEN PERENCANAAN

TERKAIT

Mengingat dokumen-dokumen perencanaan lainnya yang menjadi acuan

belum tersedia, maka pada Bab ini hanya dilakukan tinjauan terhadap dokumen

perencanaan yang telah tersedia saja yaitu Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN 2010-2014) dan Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) Provinsi Kepulauan Riau.

3.1. RPJM Nasional 2010-2014

3.1.1. Strategi

Visi Indonesia adalah:“Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis,

dan Berkeadilan”.Adapun misi-misinya adalah:

1. Melanjutkan Pembangunan Menuju Indonesia yang Sejahtera

2. Memperkuat Pilar-Pilar Demokrasi

3. Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang

Dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan nasional 2010-2014,

ditetapkan lima agenda utama pembangunan nasional tahun 2010-2014, yaitu:

Agenda I : Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat;

Agenda II : Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan;

Agenda III : Penegakan Pilar Demokrasi;

Agenda IV : Penegakan Hukum Dan Pemberantasan Korupsi; dan

Agenda V : Pembangunan Yang Inklusif Dan Berkeadilan.

3.1.2. Prioritas Nasional

Visi dan Misi pemerintah 2010-2014, perlu dirumuskan dan dijabarkan lebih

operasional ke dalam sejumlah program prioritas sehingga lebih mudah

diimplementasikan dan diukur tingkat keberhasilannya. Sebelas Prioritas

Page 97: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 73

Nasional di bawah ini bertujuan untuk sejumlah tantangan yang dihadapi oleh

bangsa dan negara di masa mendatang.

Sebagian besar sumber daya dan kebijakan akan diprioritaskan untuk

menjamin implementasi dari 11 prioritas nasional yaitu: (1) reformasi birokrasi

dan tata kelola; (2) pendidikan; (3) kesehatan; (4) penanggulangan kemiskinan;

(5) ketahanan pangan; (6) infrastruktur; (7) iklim investasi dan usaha; (8) energi;

(9) lingkungan hidup dan bencana; (10) daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan

paskakonflik; serta (11) kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi.

Dengan demikian Kabupaten Kepulauan Anambas merupakan salah satu

Kabupaten yang menjadi prioritas nasional ke-10 karena merupakan salah satu

dari 183 kabupaten yang ditetapkan sebagai daerah tertinggal dalam RPJMN

2010-2014. Selain itu posisi Kabupaten Kepulauan Anambas sebagai kabupaten

yang berbatasan langsung dengan negara tetangga dan memiliki beberapa pulau

terluar diharapkan menjadi beranda depan bagi NKRI.

3.1.3. Arah Kebijakan Umum

Arah kebijakan umum pembangunan nasional 2010-2014 adalah sebagai

berikut:

1. Arah kebijakan umum untuk melanjutkan pembangunan mencapai Indonesia

yang sejahtera. Indonesia yang sejahtera tercermin dari peningkatan tingkat

kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan dalam bentuk percepatan

pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi, pengurangan kemiskinan, pengurangan tingkat pengangguran yang

diwujudkan dengan bertumpu pada program perbaikan kualitas sumber daya

manusia, perbaikan infrastruktur dasar, serta terjaganya dan terpeliharanya

lingkungan hidup secara berkelanjutan.

2. Arah kebijakan umum untuk memperkuat pilar-pilar demokrasi dengan

penguatan yang bersifat kelembagaan dan mengarah pada tegaknya ketertiban

umum, penghapusan segala macam diskriminasi, pengakuan dan penerapan

hak asasi manusia serta kebebasan yang bertanggung jawab.

3. Arah kebijakan umum untuk memperkuat dimensi keadilan dalam semua

bidang termasuk pengurangan kesenjangan pendapatan, pengurangan

Page 98: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 74

kesenjangan pembangunan antar daerah (termasuk desa-kota), dan

kesenjangan jender. Keadilan juga `hanya dapat diwujudkan bila sistem hukum

berfungsi secara kredibel, bersih, adil dan tidak pandang bulu. Demikian pula

kebijakan pemberantasan korupsi secara konsisten diperlukan agar tercapai

rasa keadilan dan pemerintahan yang bersih.

3.1.4. Kerangka Ekonomi Makro

3.1.4.1. Peningkatan Kesejahteraan Rakyat melalui Pertumbuhan Ekonomi

yang Berkelanjutan

Selama kurun waktu 2010-2014 ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh

secara bertahap dari 5,5-5,6 persen pada tahun 2010 menjadi 7,0-7,7 persen

pada tahun 2014 atau dengan rata-rata 6,3-6,8 persen pertahun selama 5 tahun.

Dari sisi pengeluaran, sumber pertumbuhan ekonomi didorong oleh

konsumsi masyarakat yang merupakan komponen utama dari permintaan

domestik, serta investasi dan ekspor barang dan jasa. Konsumsi masyarakat

diproyeksikan pada tingkat pertumbuhan 5,3-5,4 persen per tahun, sedangkan

investasi dan ekspor diharapkan akan meningkat secara bertahap mulai tahun

2010 setelah mengalami pertumbuhan negatif. Investasi diperkirakan tumbuh

rata-rata 9,1-10,8 persen dan eskpor barang dan jasa meningkat rata-rata 10,7-

11,6 persen per tahun.

Konsumsi masyarakat terus didorong dengan meningkatkan daya beli

masyarakat melalui upaya mengendalikan inflasi dan menjaga ketersediaan

bahan pokok. Upaya untuk mendorong investasi dilakukan dengan peningkatan

harmonisasi kebijakan dan penyederhanaan prosedur perijinan investasi; dan

peningkatan fasilitas investasi. Ekspor terus dipacu pertumbuhannya dengan

berbagai kebijakan, antara lain: peningkatan akses pasar internasional terutama

pasar non tradisional; peningkatan kualitas dan diversifikasi produks ekspor; dan

peningkatan fasilitas ekspor.

Dari sisi produksi, setelah mengalami pertumbuhan rendah selama 2004-

2009, pertumbuhan industri pengolahan non migas akan didorong kembali

sebagai penggerak pertumbuhan dengan rata rata pertumbuhan 6,1-6,7 persen.

Page 99: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 75

Upaya mendorong pertumbuhan industri dilakukan dengan kebijakan

penumbuhan populasi usaha industri, penguatan struktur industri, dan

peningkatan produktivitas usaha industri.

Sementara itu sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan diperkirakan

tumbuh ratarata 3,6-3,7 persen per tahun, dengan kebijakan antara lain

mewujudkan kemandirian pangan, peningkatan daya saing produk pertanian,

serta peningkatan pendapatan petani.Dengan pertumbuhan ekonomi yang

berkelanjutan ini, kesejahteraan rakyat akan senantiasa bisa ditingkatkan.

3.1.4.2. Pembangunan Ekonomi yang Inklusif dan Berkeadilan

Target pertumbuhan ekonomi tersebut akan disertai dengan berbagai

kebijakan pembangunan yang inklusif dan berkeadilan antara lain kebijakan

dalam ketenagakerjaan, pemberdayaan usaha kecil dan menengah, dan

penanggulangan kemiskinan. Untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif

termasuk menyertakan semua kelompok masyarakat dan golongan serta

masyarakat yang berada di wilayah-wilayah yang terpencil dan terisolasi,

dilakukan kebijakan dan langkah-langkah sebagai berikut.

Pertama, meningkatkan efektivitas kebijakan dan program penanggulangan

kemiskinan sebagaimana diuraikan di dalam Prioritas Penanggulangan

Kemiskinan agar dapat melayani dan menjangkau masyarakat miskin, yang

selama ini memiliki tingkat pendapatan yang rendah serta keterbatasan akses

terhadap kebutuhan dasar. Program-program bantuan sosial berbasis keluarga

dilakukan untuk membantu kelompok masyarakat ini, agar mereka tetap

terpenuhi kebutuhan dasarnya, sehingga pemenuhan kebutuhan dan layanan

dasar yang masih rendah dapat ditingkatkan dan kesenjangan akses antar

kelompok pendapatan akan dapat dikurangi. Selanjutnya, program bantuan

sosial ini juga akan lebih memperhatikan kelompok masyarakat penyandang

cacat, lansia terutama yang berasal dari keluarga miskin, anak terlantar, serta

masyarakat terpinggirkan, agar mereka mendapatkan akses terhadap kebutuhan

dan layanan dasar serta sumber daya produktif untuk meningkatkan

kesejahteraannya. Sementara itu, program PNPM Mandiri dikhususkan untuk

membantu masyarakat bersama penduduk miskin agar mereka berdaya dan

Page 100: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 76

akhirnya mampu berpartisipasi aktif dalam mengentaskan dirinya dari kemiskinan

dan pada gilirannya mampu berpartisipasi dalam pembangunan di wilayahnya

secara lebih luas. Selanjutnya, program dalam cluster Pemberdayaan Usaha

Kecil dan Mikro juga diarahkan untuk dapat membantu pekerja informal,

sehingga mereka memiliki akses yang sama untuk berusaha dan meningkatkan

pendapatan untuk memperbaiki kesejahteraannya. Secara keseluruhan program-

program dalam tiga cluster penanggulangan kemiskinan ditingkatkan

efektivitasnya untuk meningkatkan jangkauan pemenuhan kebutuhan layanan

dasar bagi masyarakat miskin, penyandang cacat, lansia dan terpinggirkan

sehingga proses pembangunan dapat mengikutsertakan seluruh komponen

bangsa.Hasil pembangunan dapat dinikmati semua lapisan masyarakat dan

pada akhirnya dapat secara aktif berpartisipasi dalam pembangunan.

Kedua, kebijakan dan program yang berpihak kepada perempuan dan anak

terus dilakukan, terutama pembinaan anak-anak terlantar yang tidak memiliki

keluarga dan orang tua yang dapat membantu mereka untuk membangun masa

depan demi peningkatan kualitas kesejahteraannya. Kebijakan dan program

untuk memberi perhatian pada perempuan dan anak dilakukan melalui kebijakan

dan program dalam Prioritas Nasional lainnya Bidang Kesejahteraan Rakyat.

Ketiga, pembangunan infrastruktur perdesaan merupakan program penting

yang akan dilakukan untuk memberi kesempatan sama kepada masyarakat di

daerah perdesaan, dan daerah terpencil dan terisolasi. Berkaitan dengan itu,

pembangunan daerah perbatasan memerlukan perhatian khusus, sehingga

masyarakat di daerah perbatasan akan memiliki kesempatan yang sama dengan

masyarakat di wilayah lainnya untuk menikmati hasil pembangunan dan

berpartisipasi serta berkontribusi dalam pembangunan nasional. Kebijakan dan

program yang diarahkan untuk ini semua dilakukan melalui Prioritas

Pembangunan Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Pasca Konflik.

3.1.4.3. Kebutuhan Investasi dan Kebijakan Pendanaan Pembangunan

Nasional serta Pemanfaatannya

Dalam rangka mencapai sasaran pembangunan, kebijakan pendanaan

investasi diarahkan untuk menjamin ketersediaan dan mengoptimalkan

Page 101: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 77

pendanaan pembangunan menuju kemandirian pendanaan pembangunan.

Dalam kaitan itu, strategi utama pendanaan pembangunan adalah (i) optimalisasi

sumber dan skema pendanaan pembangunan baik yang telah ada maupun yang

akan dikembangkan, dan (ii) peningkatan kualitas pemanfaatan sumber dan

skema pendanaan pembangunan.

Salah satu sumber pendanaan yang dapat diotimalkan adalah melalui

Corporate Social Responsibility (CSR). Pelaksanan CSR oleh badan usaha yang

beroperasi di Indonesia telah diamanatkan dalam UU No.40 tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas. CSR selanjutnya lebih diarahkan kepada peningkatan

keselarasan kegiatannya dengan program pemerintah dalam mendukung

pembangunan nasional, antara lain termasuk pencapaian Millenium

Development Goals (MDGs) serta penanganan perubahan iklim. Mengingat

potensi CSR cukup besar dalam menunjang pencapaian tujuan pembangunan,

maka harus dilakukan upaya harmonisasi kebijakan lembaga/perusahaan

dengan pemerintah dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan

kegiatan.

Page 102: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 78

Tabel 81. Kerangka Ekonomi Makro Nasional 2010-2014

Sumber: RPJMN 2010-2014

3.2. RTRW Provinsi Kepulauan Riau

Tujuan dari RTRW Provinsi Kepulauan Riau dirumuskan sebagai berikut:

“Mewujudkan pemerataan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan

dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan keserasian tata ruang

Provinsi Kepulauan Riau sebagai wilayah kepulauan.”

Page 103: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 79

3.2.1. Kabupaten Kepulauan Anambas sebagai Kawasan Strategis

Provinsi

Di dalam RTRW Provinsi Kepulauan Riau, kabupaten Kepulauan Anambas

ditetapkan sebagai salah satu dari empat kawasan strategis provinsi (tiga lainnya

adalah pulau Dompak di kota Tanjungpinang, Kabupaten Lingga, dan Kabupaten

Natuna). Kawasan Strategis Provinsi adalah wilayah yang penataan ruangnya

diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup

provinsi terhadap ekonomi, sosial, budaya dan atau lingkungan.

Dasar penetapan Kawasan Strategis Provinsi di Kabupaten Kepulauan

Anambas dilihat dari aspek kepentingan pertumbuhan ekonomi dan dari

kepentingan pendayagunaan sumber daya alam adalah sebagai berikut:

1. Sebagai kabupaten termuda di Provinsi Kepulauan Riau yang memiliki berbagai

macam potensi perlu penanganan lebih serius;

2. Memiliki potensi perikanan dan kelautan dengan daerah tangkapan yang luas,

dimana 98,65% dari luasan Kabupaten Kepulauan Anambas berupa lautan. Di

samping itu, sumber daya perikanan merupakan sumber daya yang bersifat

pulih, sehingga ketersediaan potensi perikanan selalu ada di Kabupaten

Kepulauan Anambas. Selain perikanan tangkap, kabupaten ini juga memiliki

potensi budidaya perikanan;

3. Memiliki potensi wisata bahari yang merupakan salah satu potensi kelautan

yang dimiliki oleh Kabupaten Kepulauan Anambas. Kabupaten Kepulauan

Anambas kaya dengan keindahan pantai dan terumbu karang. Kawasan objek

wisata tersebut dapat dijumpai di sejumlah 19 kawasan objek wisata. Objek

wisata laut/pantai seperti terumbu karang di Kecamatan Jemaja. Objek wisata

air terjun seperti Air Terjun Ulu Maras dan Air Terjun Temurun. Potensi objek

wisata air terjun air bunyi di Kecamatan Siantan Selatan dan Pulau Bawah

termasuk dalam wilayah Kecamatan Siantan Selatan. Wisata Bahari seperti

Pulau Kelong dan Pulau Batu Alam di Palmatak, Pulau Penjali dan Pulau

Punjong di Tarempa, dan Pulau Bawah di Jemaja;

4. Memiliki potensi konservasi laut di perairan Kepulauan Anambas yaitu di

Penjalin sebelah utara Pulau Jemaja dan Pulau Durai Kecamatan Palmatak.

Page 104: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 80

Penetapan Kawasan Strategis di Kabupaten Kepulauan Anambas

diarahkan pada kegiatan perikanan tangkap, kegiatan budidaya perikanan dan

industri pengolahan hasil perikanan, dimana lokasinya terdiri dari:

1. Kegiatan Perikanan Tangkap terletak di seluruh perairan Kabupaten Kepulauan

Anambas.

2. Kegiatan Perikanan Budidaya terbagi atas 2 yakni:

a. Budidaya perikanan keramba tancap berada di Kecamatan Siantan Tengah

(Desa Air Sena, Desa Air Asuk, Dusun Liuk dan Dusun Lidi), Kecamatan

Siantan Selatan (Desa Air Bini), Kecamatan Siantan Timur (Desa Nyamuk

dan Desa Batu Belah), Kecamatan Palmatak (Desa Tebang Ladan, Desa

Candi dan Desa Piabung);

b. Budidaya rumput laut berada di Kecamatan Siantan Tengah (Desa Air Sena

dan Desa Air Asuk), Kecamatan Siantan Timur (Desa Batu Belah dan Desa

Nyamuk), Kecamatan Siantan Selatan (Desa Air Bini), Kecamatan Palmatak

(Desa Ladan dan Desa Bayat), Kecamatan Jemaja (Letung), serta di

Kecamatan Jemaja Timur (Desa Genting Pulur dan Kuala Maras).

c. Industri pengolahan hasil perikanan berada di Kecamatan Jemaja (Letung),

Kecamatan Palmatak (Desa Bayat), dan Kecamatan Siantan (Dusun

Antang).

Untuk mendukung pengembangan Kawasan Strategis Provinsi di

Kepulauan Anambas, perlu dilakukan beberapa perencanaan yang dapat

memacu dan mengkondisikan tercapainya tujuan Kawasan Strategis Provinsi di

Kepulauan Anambas, diantaranya:

1. Pembangunan dan pengembangan simpul transportasi udara dan laut sehingga

tercipta keterpaduan antarmoda dalam menciptakan kemudahan aksesibilitas di

Kepulauan Anambas, meliputi pengembangan bandar udara, terminal fery dan

terminal angkutan darat yang terletak di Palmatak.

2. Rencana Pengembangan Sumber Daya Energi Kabupaten Kepulauan

Anambas.

Kondisi geografis Kabupaten Kepulauan Anambas yang merupakan daerah

kepulauan sehingga sangat berpotensi untuk dikembangkan sumber daya energi

alternatif yang bersumber dari energi arus pasang surut air laut, terutama di alur

Page 105: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 81

celah antar pulau yang mempunyai kecepatan arus yang cukup besar. Selain itu,

sumber energi alternatif dari sumber angin dan tenaga surya sangat berpotensi

untuk dikembangkan.

Perlu dikembangkan Pelabuhan Check Point di Kabupaten Kepulauan

Anambas (Tarempa) guna mempermudah akses wisatawan luar negeri terhadap

pariwisata di Kepulauan Anambas.

Menindaklanjuti penetapannya sebagai kawasan strategis provinsi, maka

disusun indikasi-indikasi program seperti (i) pengembangan kota sentra produksi

perikanan, dan (ii) pengembangan dan pemantapan sistem pasca produksi

perikanan.

3.2.2. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dan Pusat Kegiatan Lokal

(PKL) di Kabupaten Kepulauan Anambas

Tarempa, sebagai ibu kota kabupaten Kepulauan Anambas, di dalam

RTRW Provinsi Kepulauan Riau ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah

(PKW). Dua ibu kota kecamatan yaitu Letung (ibu kota kecamatan Jemaja) dan

Palmatak ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL). Arahan dari masing-

masing pusat tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 82. Arahan Pusat Kegiatan Wilayah dan Pusat Kegiatan Lokal di

Kabupaten Kepulauan Anambas

Sistem Kota Kota Arahan

PKW Tarempa Pusat pemerintahan Kabupaten Kepulauan Anambas

Pusat koleksi dan distribusi skala regional

Pusat kegiatan perdagangan dengan lingkup pelayananlokal dan regional

Sentra produksi perikanan dan kelautan

Pengembangan industri pendukung dan pengolahanperikanan

Kawasan pariwisata

Simpul transportasi laut skala nasional

Kota transit lalu lintas pelayaran

PKL Letung Pusat koleksi dan distribusi hasil perikanan dan kelautan

Page 106: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 82

Sistem Kota Kota Arahan

Kawasan perdagangan dengan lingkup pelayanan lokal

Daerah pusat kegiatan lokal untuk pengembanganpertanian

Kawasan industri perikanan dan kelautan

Kawasan pariwisata

Simpul pelayanan transportasi laut regional

Palmatak Pusat koleksi dan distribusi hasil perikanan dan kelautan

Pusat industri pengolahan perikanan dan kelautan

Kawasan perdagangan lokal

Kawasan pariwisata

Pusat kegiatan pertambangan minyak dan gas

Simpul pelayanan transportasi laut lokal

Simpul transportasi udara skala regional

Sumber : Rancangan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kepulauan Riau 2008-2028

Untuk mendukung hirarkinya sebagai pusat, maka diusulkan indikasi

program pengembangan/peningkatan fungsi-fungsi kota sebagai PKW untuk

Tarempa yang dilaksanakan secara bertahap dalam rentang 2008-2017, dan

program pengembangan/peningkatan fungsi dan peran PKL yang dilaksanakan

dalam periode yang sama.

Page 107: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 83

Gambar 5. Struktur Ruang Provinsi Kepulauan Riau Sebagaimana Tertuang

dalam Rancangan RTRW Provinsi

Sumber : Rancangan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kepulauan Riau 2008-2028

3.2.3. Rencana Pengembangan Jaringan Transportasi dan Energi

Sementara itu rencana pengembangan jaringan angkutan penyeberangan

lintas kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau salah satunya meliputi Lintas

Penyeberangan Tanjungpinang – Palmatak – Natuna. Pengembangan jaringan

angkutan penyeberangan dalam kabupaten di kabupaten Kepulauan Anambas

adalah lintas penyeberangan Palmatak–Tarempa dan lintas penyeberangan

Jemaja–Tarempa Adapun rencana pengembangan rute angkutan laut pelayaran

rakyat baik bagi penumpang maupun barang meliputi Anambas – Sedanau dan

Natuna – Anambas.

Page 108: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 84

Rencana pengembangan rute angkutan laut dalam negeri baik bagi

penumpang maupun barang meliputi:

a. Anambas – Tanjungpriok (Jakarta)

b. Anambas – Pontianak / Sintete (Kalbar)

c. Anambas – Dumai (Riau)

d. Anambas – Belawan (Medan)

Adapun rencana pengembangan rute angkutan laut luar negeri baik bagi

penumpang maupun barang adalah Anambas – Singapura.

Mengenai pasokan energi, diusulkan indikasi program pengembangan

sistem interkoneksi energi listrik di kabupaten Kepulauan Anambas. Indikasi

program ini adalah program yang membutuhkan waktu pelaksanaan yang

panjang hingga tahun 2028.

3.2.4. Fokus Lingkungan Hidup

Sebagai wujud dari perhatian terhadap kelestarian lingkungan hidup, maka

secara khusus disusun indikasi program rehabilitasi dan pemantapan fungsi

kawasan hutan lindung. Lokasi pelaksanaan program ini adalah di Hutan Lindung

Pulau Jemaja dan Hutan Lindung Pulau Siantan. Pelaksanaannya direncanakan

pada periode 2013-2017.

Indikasi program lainnya yang dikhususkan di Kabupaten Kepulauan

Anambas dalam konteks pelestarian lingkungan adalah rehabilitasi dan

konservasi di kawasan-kawasan (i) suaka alam, (ii) suaka alam laut, (iii) cagar

alam, dan (iv) cagar alam laut. Program ini dilaksanakan semenjak 2008 hingga

2017. Untuk mendukung rehabilitasi dan konservasi tersebut, juga diusulkan

indikasi program pengadaan sarana dan prasarana perlindungan dan

pengawasan dan program pembinaan dan pelaksanaan peraturan.

Selain kawasan-kawasan konservasi eksisting, juga disusun indikasi

program pengembangan kawasan-kawasan konservasi baru yang berlokasi di

Durai, Penjalin, dan Pulau Sagu Dampar.

Page 109: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 85

3.2.5. Fokus Kawasan Pertambangan, Perindustrian, dan Pariwisata

Kabupaten Kepulauan Anambas juga mendapatkan perhatian khusus dalam

RTRW Provinsi Kepulauan Riau untuk kawasan pertambangannya. Secara

khusus, indikasi-indikasi program yang dilaksanakan di Kabupaten Kepulauan

Anambas untuk kawasan pertambangan adalah:

1. Peningkatan kajian potensi kawasan cadangan pertambangan

2. Pengembangan usaha pertambangan,geologi sumberdaya mineral

3. Pembinaan dan pengembangan bidang ketenaga-listrikan

4. Pengembangan sumber energi dan energi alternatif

5. Peningkatan pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan dan energi

6. Meningkatkan manfaat dan nilai tambah pertambangan

Selain kawasan pertambangannya, Kabupaten Kepulauan Anambas juga

mendapatkan perhatian khusus pada kawasan perindustrian dan kawasan

pariwisata. Industri yang dimaksud adalah industri pengolahan sumber daya laut.

Berdasarkan indikasi program RTRW provinsi,kedua kawasan ini akan

dikembangkan dan ditingkatkan.

Page 110: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 86

4. BAB IV

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA

KERANGKA PENDANAAN

Dalam kerangka otonomi daerah jelas ditegaskan bahwa masing-masing

daerah memiliki hak dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus daerahnya

sendiri. Oleh karena itu diharapkan daerah mampu menggerakkan roda

pemerintahan, melaksanakan pembangunan serta memberikan pelayanan publik

yang baik kepada masyarakat demi terciptanya masyarakat yang adil dan

sejahtera. Kesuksesan penyelenggaraan pemerintahan daerah sangatlah

tergantung pada kemampuan anggaran daerah yang dicerminkan oleh

Pendapatan Daerah, Belanja Daerah dan Pembiayaan Daerah.

Bab ini memberikan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan

keuangan daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah.

Mengingat bahwa pengelolaan keuangan daerah diwujudkan dalam suatu APBD

maka analisis pengelolaan keuangan daerah dilakukan terhadap APBD dan

laporan keuangan daerah pada umumnya.

4.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu

4.1.1. Pendapatan Daerah

Berdasarkan upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mengoptimalisasikan

pendapatan daerah Kabupaten Kepulauan Anambas selama kurun waktu tahun

2009 sampai dengan tahun 2010 menunjukan hasil yang cukup signifikan

dengan meningkatnya jumlah pendapatan daerah setiap tahunnya. Tahun 2009

realisasi pendapatan daerah sebesar Rp. 374.119.171.751,00, tahun 2010

meningkat menjadi sebesar Rp. 565.306.834.491,00. Peningkatan pendapatan

daerah sebesar 33,82% tersebut disumbangkan oleh semua komponen dalam

pendapatan daerah seperti Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan

Lain-lain Pendapatan Yang Sah sebagai berikut:

Page 111: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 87

4.1.1.1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pendapatan Asli Daerah sebagai salah satu sumber keuangan memiliki

peranan penting mengingat adanya keterbatasan keuangan negara (APBN)

dalam membantu membiayai pembangunan di daerah. Oleh karenanya

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas dituntut untuk mampu

meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan intensifikasi dan

ekstensifikasi PAD.

Struktur APBD Kabupaten Kepulauan Anambas dari sisi pendapatan

menunjukkan kontribusi Pendapatan Asli Daerah yang relatif kecil yaitu sekitar

1,04 persen pada tahun 2009 dan 0,8 persen pada tahun 2010. Kenaikan

signifikan terjadi pada dana perimbangan yang diperoleh dari dana bagi hasil

migas.

Pada tahun 2009, realisasi PAD Kabupaten Kepulauan Anambas adalah

sebesar Rp. 3.875.853.424,00 yang sebagian besar berasal dari Pajak Daerah

sebesar Rp. 3.487.853.424,00, Retribusi Daerah sebesar Rp. 148.000.000,00,

dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah sebesar Rp. 240.000.000.00.

Kemudian pada tahun 2010, realisasi PAD Kabupaten Kepulauan Anambas

adalah sebesar Rp. 4.853.464.440,00 yang sebagian besar berasal dari Pajak

Daerah sebesar Rp. 1.782.837.940,00, Retribusi Daerah sebesar Rp.

330.626.500,00 dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah sebesar Rp.

2.740.000.000,00.

4.1.1.2. Dana Perimbangan

Sesuai amanat Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

dijelaskan bahwa penerimaan pemerintah pusat dibagi hasilkan kepada daerah

dalam bentuk Dana Perimbangan. Penerimaan ini merupakan kelompok sumber

pendanaan pelaksanaan desentralisasi yang alokasinya merupakan transfer dari

Pemerintah Pusat kepada Daerah dan merupakan satu kesatuan dalam

Pendapatan Daerah.

Page 112: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 88

Pada tahun 2009, realisasi Dana Perimbangan yang berasal dari Dana Bagi

Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak adalah sebesar Rp. 316.490.382.656,00,

Dana Alokasi Umum sebesar Rp. 33.015.100.000,00, dan Dana Alokasi Khusus

sebesar Rp 4.097.000.000,00.

Kemudian pada tahun 2010, realisasi Dana Perimbangan yang berasal dari

Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak mengalami peningkatan yang

cukup siginifikan menjadi sebesar Rp. 307.317.647.698,00, Dana Alokasi Umum

sebesar Rp. 213.045.068.000.00, dan Dana Alokasi Khusus sebesar Rp.

23.894.000.000,00.

Berdasarkan hal di atas terjadi kenaikan yang signifikan pada pendapatan

yang berasal dari dana perimbangan yaitu dari komponen dana alokasi khusus

yang pada tahun 2009 hanya sebesar Rp 33.015.100.000,00 menjadi Rp

213.045.068.000,00 pada tahun 2010.

4.1.1.3. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah

Pada tahun 2009, realisasi pendapatan daerah yang berasal dari komponen

Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah yaitu sebesar Rp.16.640.835.671,00.

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah diperoleh dari pendapatan hibah sebesar

Rp.7.000.000.000,00 dan Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah

Lainnya sebesar Rp. 9.640.835.671,00.

Kemudian pada tahun 2010, realisasi pendapatan daerah yang berasal dari

komponen Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah yaitu sebesar

Rp.16.196.654.353,00. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah diperoleh dari

pendapatan hibah sebesar Rp. 5.000.000.000,00 dan Dana Bagi Hasil Pajak dari

Provinsi dan Pemerintah Lainnya sebesar Rp.. 9.392.019.553,00.

Tabel 83. Jenis Pendapatan Daerah dan Realisasinya di Kabupaten Kepulauan

Anambas Tahun 2009-2010

No.Jenis Pendapatan

Daerah

Realisasi

Tahun 2009 Tahun 2010

1 Pendapatan asli daerah: 3.875.853.424,00 4.853.464.440,00

1.1 Pajak daerah 3.487.853.424,00 1.782.837.940,00

1.2 Retribusi daerah 148.000.000,00 330.626.500,00

Page 113: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 89

No.Jenis Pendapatan

Daerah

Realisasi

Tahun 2009 Tahun 2010

1.3 Lain-lain pendapatan aslidaerah yang sah

240.000.000,00 2.740.000.000,00

2 Dana perimbangan: 353.602.482.656,00 544.256.715.698,00

2.1 Dana bagi hasil pajak/Bagihasil bukan pajak

316.490.382.656,00 307.317.647.698,00

2.2 Dana alokasi umum 33.015.100.000,00 213.045.068.000,00

2.3 Dana alokasi khusus 4.097.000.000,00 23.894.000.000,00

3 Lain-lain pendapatandaerah yang sah:

16.640.835.671,00 16.196.654.353,00

3.1 Hibah 7.000.000.000,00 5.000.000.000,00

3.2 Bagi hasil pajak dariprovinsi dan daripemerintah daerah lainnya

9.640.835.671,00 9.392.019.553,00

3.3 Dana Penyesuaian danOtonomi Khusus

- 1.804.634.800,00

Jumlah Pendapatan Daerah 374.119.171.751,00 565.306.834.491,00

Sumber : APBD Kabupaten Kepulauan Anambas 2009 dan 2010

4.1.2. Belanja Daerah

Arah kebijakan yang akan dilakukan oleh Kabupaten Kepulauan Anambas,

yang terkait langsung dengan pengelolaan belanja (belanja tidak langsung

maupun belanja langsung) dalam APBD adalah dengan mengedepankan prinsip

efektivitas, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas penggunaan pendapatan

daerah dan penerimaan pembiayaan daerah dalam rangka optimalisasi

pencapaian prioritas dan sasaran pembangunan daerah.

Belanja Tidak Langsung tidak terkait langsung dengan kegiatan yang

dilaksanakan dan sukar diukur dengan capaian prestasi kerja yang ditetapkan.

Kebijakan terhadap Belanja Tidak Langsung pada APBD Tahun Anggaran 2010

adalah sebagai berikut.

4.1.2.1. Belanja Pegawai

Belanja pegawai diarahkan untuk mengantisipasi adanya kenaikan gaji

berkala, tunjangan keluarga, mutasi dan penambahan pegawai.

Page 114: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 90

Pada tahun 2009, alokasi anggaran belanja pegawai adalah sebesar Rp.

93,821,855,868.00. Anggaran belanja pegawai pada tahun 2010 meningkat

menjadi sebesar Rp. 169,832,420,317.00. Peningkatan jumlah belanja pegawai

setiap tahunnya ini terjadi karena adanya penambahan pegawai dilingkungan

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas baik yang berasal dari proses

rekruitmen maupun proses mutasi pegawai dari daerah lain.

4.1.2.2. Belanja Subsidi

Belanja subsidi Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas pada tahun

2009 sebesar Rp. 5.500.000.000,00 sedangkan pada tahun 2010 belanja subsidi

turun menjadi sebesar Rp. 5.000.000.000,00.

4.1.2.3. Hibah

Kebijakan pemberian hibah dilakukan untuk mendukung fungsi

penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dilakukan oleh pemerintah, semi

pemerintah dan organisasi kemasyarakatan. Dalam menentukan organisasi atau

lembaga yang akan diberikan hibah dilakukan secara selektif dan rasional yang

dilengkapi dengan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) antara Pemerintah

Kabupaten Kepulauan Anambas dengan penerima hibah yang berisi kewajiban

penerima hibah untuk mempertanggungjawabkan pengunaan dana yang

diterimanya sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Menteri Dalam Negeri

Nomor 900/2677/SJ tanggal 8 Nopember 2007 tentang Hibah dan Bantuan

Daerah.

Pada tahun 2009, alokasi anggaran untuk belanja hibah belum ada. Namun

pada tahun 2010, alokasi belanja hibah sebesar Rp.

10.092.390.306,00.Kenaikan tersebut terjadi karena semakin besarnya

kebutuhan masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan dan

adanya kepastian hukum yang mengatur tentang Hibah dan Bantuan Daerah.

4.1.2.4. Belanja Sosial

Kebijakan pemberian belanja bantuan sosial diarahkan untuk meningkatkan

kualitas kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Bantuan sosial dapat

diberikan kepada kelompok/anggota masyarakat yang dilakukan secara

Page 115: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 91

selektif/tidak mengikat dan jumlahnya dibatasi. Sedangkan penganggaran

bantuan sosial kepada partai politik akan mengacu pada peraturan perundang-

undangan yang terkait dengan pemberian bantuan keuangan kepada partai

politik.

Pada tahun 2009, alokasi anggaran belanja bantuan adalah sebesar Rp.

22.366.659.500,00. Sedangkan tahun 2010, alokasi anggaran untuk belanja

bantuan naik dari tahun sebelumnya yaitu menjadi sebesar Rp.

35.802.354.438,00. Hal tersebut terjadi karena berdasarkan pengalaman tahun

sebelumnya, ternyata pengajuan bantuan sosial dari kelompok/anggota

masyarakat dan partai politik mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

4.1.2.5. Belanja Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah

Provinsi/Kabupaten dan Pemerintah Desa

Kebijakan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas terhadap

Pemerintah desa diberikan secara khusus berupa bantuan keuangan yang

diarahkan untuk percepatan atau akselerasi pembangunan desa.

Pada tahun 2009, alokasi anggaran belanja bantuan keuangan kepada

Desa/Kelurahan adalah sebesar Rp. 28.566.330.000,00. Seiring dengan

meningkatkan Pendapatan Daerah yang berasal dari PAD, maka pada tahun

2010 belanja bantuan keuangan kepada Desa/Kelurahan meningkat menjadi

sebesar Rp 19.479.800.000,00.

4.1.2.6. Belanja Tidak Terduga

Kebijakan penetapan anggaran belanja tidak terduga akan dilakukan secara

rasional dengan mempertimbangkan realisasi Anggaran dan estimasi kegiatan-

kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi, di luar kendali dan pengaruh

pemerintah daerah serta tidak biasa/tanggap darurat yang diharapkan tidak

berulang dan belum tertampung dalam bentuk program dan kegiatan pada tahun

anggaran 2011.

Pada tahun 2009, alokasi anggaran belanja tidak terduga adalah sebesar

Rp. 2.500.000.000,00. Kemudian pada tahun 2010, alokasi anggaran belanja

tidak terduga naik menjadi sebesar Rp. 4.000.000.000,00.

Page 116: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 92

Tabel 84. Realisasi Belanja Tidak Langsung Daerah Kabupaten Kepulauan

Anambas Tahun 2009-2010

NoJenis Belanja Tidak

Langsung

Realisasi

Tahun 2009 Tahun 2010

1 Belanja pegawai 93.821.855.868,00 169.832.420.317,00

2 Belanja subsidi 5.500.000.000,00 5.000.000.000,00

3 Belanja hibah - 10.092.390.306,00

4 Belanja bantuan social 22.366.659.500,00 35.802.354.438,00

5 Belanja BantuanKeuangan kepadaProvinsi/Kabupaten/Kotadan Pemerintahan Desa

28.566.330.000,00 19.479.800.000,00

6 Belanja tidak terduga 2.500.000.000,00 4.000.000.000,00

Jumlah Belanja TidakLangsung

152.754.845.368,00 244.206.965.061,00

Sumber : APBD Kabupaten Kepulauan Anambas tahun 2009 dan 2010

4.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu

Sub bab ini menguraikan kebijakan pengelolaan keuangan pada tahun-

tahun sebelumnya. Kebijakan pengelolaan keuangan dicerminkan dari proporsi

penggunaan anggaran untuk pemenuhan kebutuhan aparatur terhadap total

belanja keseluruhan dan proporsi pendapatan daerah terhadap belanja daerah.

4.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran

Selama dua tahun (2009 dan 2010), proporsi belanja pegawai pada pos

Belanja Tidak Langsung berada dalam rentang 30,46%-38,58% terhadap total

belanja tidak langsung (atau rata-rata sebesar 34,52% per tahun). Persentase ini

cukup besar mengingat belanja pegawai juga dialokasikan pada pos Belanja

Langsung dan komponen-komponen lain di luar belanja pegawai yang ditujukan

untuk pemenuhan kebutuhan aparatur. Komponen-komponen tersebut meliputi

(i) belanja premi asuransi kesehatan, (ii) belanja makanan dan minuman

pegawai, (iii) belanja pakaian dinas dan atributnya, (iv) belanja pakaian khusus

dan hari-hari tertentu, (v) belanja perjalanan dinas, (vi) belanja perjalanan pindah

Page 117: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 93

tugas, (vii) belanja pemulangan pegawai, dan (viii) belanja modal (kantor, mobil

dinas, meubelair, peralatan, perlengkapan). Jika komponen-komponen ini turut

diperhitungkan, maka proporsi penggunaan anggaran untuk pemenuhan

kebutuhan aparatur akan lebih besar lagi.

Tabel 85. Proporsi Penggunaan Anggaran Tahun 2009-2010

No Tahun Anggaran

Total BelanjaPegawai pada Pos

Belanja TidakLangsung) (Rp)

Total Belanja TidakLangsung

PersentaseBelanjaPegawai

1 2009 93.821.855.868,00 152.754.845.368,00 30,46

2 2010 169.832.420.317,00 244.206.965.061,00 38,58

Sumber : APBD Kabupaten Kepulauan Anambas 2009 dan 2010

4.2.2. Analisis Pembiayaan

Analisis pembiayaan bertujuan untuk memperoleh gambaran dari pengaruh

kebijakan pengelolaan keuangan daerah terhadap surplus/defisit belanja daerah

pada tahun-tahun anggaran sebelumnya. Hasil analisis digunakan sebagai

bahan untuk menentukan kebijakan pembiayaan di masa datang utamanya

dalam hal penghitungan kapasitas pendanaan pembangunan daerah.

Pembiayaan Daerah merupakan transaksi keuangan daerah yang

dimaksudkan untuk menutup selisih antara pendapatan daerah dan belanja

daerah. Selisih lebih pendapatan daerah terhadap belanja daerah disebut

surplus anggaran sedangkan selisih kurang pendapatan daerah terhadap belanja

daerah disebut defisit anggaran. Kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah

Provinsi Kepulauan Riau terkait dengan pembiayaan daerah dalam APBD adalah

menganut sistem defisit anggaran yaitu menggunakan perkiraan pendapatan

daerah yang lebih kecil dibandingkan dengan perkiraan belanja daerah.

Selanjutnya selisih kurang pendapatan daerah terhadap belanja daerah tersebut

akan ditutupi dari perkiraan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun

anggaran berjalan.

Kebijakan pembiayaan daerah baik pada tahun 2009 maupun 2010 belum

terealisasi sehingga pengeluaran pembiayaan didominasi sepenuhnya oleh sisa

Page 118: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 94

lebih perhitungan anggaran daerah tahun anggaran sebelumnya, yaitu sebesar

Rp. 680.828.249,00 pada tahun 2009 dan Rp. 936.748.413,00 pada tahun 2010.

Tabel 86. Realisasi Pengeluaran Pembiayaan Daerah Kabupaten Kepulauan

Anambas Tahun 2009-2010

NoJenis Pengeluaran Pembiayaan

Daerah

Realisasi

Tahun 2009 Tahun 2010

1 Sisa lebih perhitungan AnggaranDaerah tahun Anggaran sebelumnya

680.828.249,00 936.748.413,00

Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 680.828.249,00 936.748.413,00

Sumber : APBD Kab,Kepulauan Anambas Tahun 2009 dan 2010

4.3. Kerangka Pendanaan

Analisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas riil

keuangan daerah yang akan dialokasikan untuk pendanaan program

pembangunan jangka menengah daerah selama 5 (lima) tahun ke depan. Suatu

kapasitas riil keuangan daerah adalah total penerimaan daerah setelah

dikurangkan dengan berbagai pos atau belanja dan pengeluaran pembiayaan

yang wajib dan mengikat serta prioritas utama.

Untuk mengupayakan optimalisasi Pendapatan Daerah diperlukan

kebijakan-kebijakan di bidang Pendapatan Daerah dalam tahun 2011 yaitu

meliputi (1) Penyesuaian pengenaan tarif pajak dan retribusi (2) Penggalian

sumber pendapatan baru dan pemungutan pendapatan daerah (3)

Penyempurnaan kelembagaan dan sarana prasarana (4) Penyesuaian sistem

anggaran pendapatan (5) Peningkatan pola kerjasama dan kemitraan

pemerintah, swasta dan masyarakat.

4.3.1. Proyeksi Data Masa Lalu

Mengingat Kabupaten Kepulauan Anambas baru terbentuk pada tahun

2008, maka data masa lalu pun hanya tersedia untuk dua tahun saja (2009 dan

2010) sehingga kurang kuat dijadikan sebagai basis proyeksi. Oleh karena itu,

proyeksi yang dilakukan akan lebih banyak didasarkan pada asumsi-asumsi.

Page 119: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 95

4.3.1.1. Proyeksi Penerimaan Daerah

Dalam kerangka Otonomi Daerah dijelaskan salah satu indikator

kesuksesan suatu daerah adalah kemampuannya membiayai penyelenggaraan

pemerintahan dan kegiatan pembangunan yang dicerminkan dalam APBD dan

potensi realisasi Pendapatan Daerahnya. Adapun Pendapatan Daerah tersebut

berasal dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan lain-lain

Pendapatan Daerah yang Sah.

Arah kebijakan pendapatan daerah Kabupaten Kepulauan Anambas pada

lima tahun mendatang adalah sebagai berikut:

1. Pemantapan kelembagaan dari sistem operasional pemungutan pendapatan

daerah.

2. Peningkatan pendapatan daerah dengan intensifikasi dan ekstensifikasi.

3. Meningkatkan koordinasi secara sinergis di bidang pendapatan daerah dengan

Pemerintah Pusat dan Propinsi.

4. Mengoptimalkan kinerja perusahaan daerah untuk memberikan kontribusi

secara signifikan terhadap pendapatan daerah.

Melalui konsistensi pelaksanaan arah kebijakan tersebut, maka

diproyeksikan bahwa pendapatan daerah akan mengalami peningkatkan sebesar

+5% untuk tiap tahunnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 84.

Page 120: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 96

Tabel 87. Proyeksi Pendapatan Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2011-2015

Jenis Pendapatan DaerahProyeksi

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Pendapatan asli daerah 6.471.345.278,00 9.073.802.283,69 11.561.755.870,32 16.418.410.617,38 23.518.548.100,36

Pajak daerah 2.139.405.528,00 2.567.286.633,00 3.080.743.960,32 3.696.892.752,38 4.436.271.302,86

Retribusi daerah 495.939.750,00 694.315.650,00 972.041.910,00 1.458.062.865,00 2.187.094.297,50

Lain-lain pendapatan aslidaerah yang sah

3.836.000.000,00 5.562.200.000,00 7.508.970.000,00 11.263.455.000,00 16.895.182.500,00

Hasil pengelolaan kekayaandaerah yang dipisahkan

- - - - -

Dana perimbangan 571.220.734.727,43 599.781.771.463,80 629.770.860.036,99 654.072.008.102,26 677.000.751.393,62

Dana bagi hasil pajak/Bagihasil bukan pajak

318.073.765.367,43 333.977.453.638,80 350.676.326.317,59 368.210.142.633,47 386.620.649.765,15

Dana alokasi umum 217.395.969.360,00 228.171.267.828,00 239.579.831.219,40 244.371.427.843,79 246.815.142.122,23

Dana alokasi khusus 35.841.000.000,00 37.633.050.000,00 39.514.702.500,00 41.490.437.625,00 43.564.959.506,25

Lain-lain pendapatan daerahyang sah

14.579.859.944,06 15.058.852.941,26 15.310.324.264.79 15.568.082.371,41 15.832.284.430,70

Hibah 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00

Bagi hasil pajak dari provinsidan dari pemerintah daerahlainnya

9.579.858.944,06 10.058.852.941,26 10.310.324.264,79 10.568.082.371,41 10.832.284.430,70

Dana Penyesuaian danOtonomi Khusus

- - - - -

Total 592.271.939.949,49 623.664.426.688.66 656.642.940.172,11 686.058.501.091,06 716.351.583.924,68

Page 121: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 97

Guna mencapai proyeksi pertumbuhan pendapatan daerah sebesar +5%

per tahun tersebut, makaperlu diupayakan optimalisasi Penerimaan Daerah

melalui Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang

efektif dan efisien dengan rincian sebagai berikut:

1. Intensifikasi Pajak dan Retribusi

Upaya Intensifikasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dilakukan melalui:

a. Penyederhanaan proses administrasi pemungutan dan penyempurnaan

sistem komputerisasi/database kantor pelaksana dan pelayanan teknis;

b. Optimalisasi pelaksanaan landasan hukum yang berkaitan dengan

Penerimaan Daerah;

c. Sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai ketentuan Pajak

dan Retribusi Daerah;

d. Peningkatan pengawasan terhadap pelaksanaan pemungutan Penerimaan

Daerah khususnya terhadap UPT dan PPT;

e. Peningkatan koordinasi dan kerjasama antara Unit Satuan Kerja terkait

dengan tujuan, agar penerimaan yang bersumber dari PAD dan Dana

Perimbangan dapat tercapai secara optimal;

f. Pengembangan sistem informasi online Pendapatan Daerah.

2. Ekstensifikasi Pajak Daerah dan Retribusi

Upaya Ekstensifikasi Pajak dan Retribusi Daerah dilakukan dengan

pengkajian jenis Retribusi baru yang tidak kontra produktif terhadap

perekonomian daerah.

Peningkatan DBH Pajak dan Bukan Pajak dilakukan melalui:

a. Koordinasi dan konsultasi dengan instansi Departemen terkait Pemerintah

Pusat;

b. Pengkajian dan verifikasi data realisasi DBH Pajak dan Bukan Pajak antara

lain dengan instansi Pemerintah Pusat dan kontraktor pertambangan yang

beroperasi di wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas.

3. Dana Penyeimbang Kebijakan.

DAU mempunyai peran sangat dominan selain dana bagi hasil terutama

karena kabupaten ini masih baru terbentuk. DAU akan diperjuangkan agar luas

Page 122: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 98

wilayah laut diperhitungkan secara optimal sebagai salah satu variabel

kebutuhan fiskal, mengingat tingkat kesulitan yang lebih tinggi untuk dapat

menjangkau pelayanan masyarakat.

Namun, ketegantungan pada DAU tidak boleh menciptakan disinsentif bagi

pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Anambas dalam meningkatkan atau

mengintensifikasi Pendapatan Asli Daerah, karena pungutan pajak daerah dan

retribusi yang berlebihan akan merugikan iklim investasi. Pemerintah Kabupaten

masih dapat meningkatkan penerimaan bagi PAD melalui pungutan pajak daerah

yang legal sampai pada tingkat yang optimal melalui sistem administrasi pajak

daerah dan penegakan hukum yang lebih baik.

Saat ini, PAD menjadi salah satu sumber penting bagi pendanaan

penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan peningkatan

pelayanan kepada masyarakat namun kontribusi PAD masih sangat kecil,

sehingga diperkirakan untuk lima tahun ke depan ketergantungan anggaran pada

dana bagi hasil bukan pajak masih sangat besar.

4.3.2. Penghitungan Kerangka Pendanaan

Kerangka pendanaan adalah penghitungan kapasitas riil keuangan daerah

yang akan dialokasikan untuk pendanaan program pembangunan jangka

menengah daerah selama 5 (lima) tahun ke depan.Suatu kapasitas riil keuangan

daerah adalah total penerimaan daerah setelah dikurangkan dengan berbagai

pos atau belanja dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta

prioritas utama.

Pendanaan program prioritas bersumber dari pos Belanja Langsung.

Memperhatikan APBD pada tiga tahun sebelumnya, maka diketahui besaran pos

Belanja Langsung sebagai berikut:

Page 123: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 99

Tabel 88. Alokasi Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung pada APBD

Kabupaten Kepulauan Anambas 2009-2011

Belanja

2009 2010 2011

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

(Rp) (Rp) (Rp)

BelanjaLangsung

222.045.154.632,00 59,24 321.099.869.430,00 58.88 565.593.519.792,22 64,07

BelanjaTidakLangsung

152.754.845.368,00 40,76 224.206.965.061,00 41.12 317.190.936.207,78 35,93

Total 374.800.000.000,00 100 545.306.834.491,00 100 882.784.456.000,00 100

Sumber : APBD Kab. Kepulauan Anambas 2009-2011 (diolah)

Tabel 88 menunjukkan bahwa pada APBD 2011, besaran pos Belanja

Langsung adalah 64,06927% terhadap total APBD. Persentase inilah yang

selanjutnya digunakan sebagai dasar penentuan besaran pos Belanja Langsung

pada APBD-APBD selanjutnya (2012 hingga 2015).

Besaran APBD pada tahun-tahun selanjutnya diproyeksikan mengalami

kenaikan sebesar 5% per tahunnya sehingga didapatkan proyeksi sebagai

berikut:

Tabel 89. Proyeksi APBD Kabupaten Kepulauan Anambas 2012-2013

TahunBelanja Langsung Belanja Tidak Langsung Total

Rp % Rp %

APBD riil 2009 222.045.154.632,00 59,24 152.754.845.368,00 40,76 374.800.000.000,00

2010 321.099.869.430,00 58,88 224.206.965.061,00 41,12 545.306.834.491,00

2011 565.593.519.792,22 64,07 317.190.936.207,78 35,93 882.784.456.000,00

APBDproyeksi

2012 593.873.234.464,31 64,07 333.050.444.335,70 35,93 926.923.678.800,00

2013 623.566.896.187,52 64,07 349.702.966.552,48 35,93 973.269.862.740,00

2014 654.745.240.996,90 64,07 367.188.114.880,10 35,93 1.021.933.355.877,00

2015 687.482.503.046,74 64,07 385.547.520.624,11 35,93 1.073.030.023.670,85

Tabel 89 menunjukkan bahwa besaran alokasi Belanja Langsung pada

APBD 2012 hingga 2015 berada pada rentang Rp 593.873.234.464,31 hingga

Rp 687.482.503.046,74. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa besaran pos

Belanja Langsung ini tidak seluruhnya dialokasikan untuk pendanaan program-

program prioritas, tetapi juga untuk pendanaan program-program lainnya (seperti

program-program pada urusan wajib dan pilihan). Penyusunan kerangka ini

menggunakan asumsi bahwa 80% pos Belanja Langsung dialokasikan untuk

Page 124: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 100

program-program prioritas, dan 20% dialokasikan untuk program-program

lainnya.

Berdasarkan asumsi-asumsi ini, maka didapatkan besaran alokasi Belanja

Langsung khusus untuk program-program prioritas sebagai berikut:

Tabel 90. Besaran Alokasi Pendanaan Program-Program Prioritas 2011-2015

TahunPos Belanja Langsung yang Dialokasikan untuk

Pendanaan Program-Program Prioritas

2011 265.958.904.873,03

2012 475.098.587.571,44

2013 498.853.516.950,02

2014 523.796.192.797,52

2015 549.986.002.437,39

Page 125: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 101

5. BAB V

ISU-ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN DAERAH

Isu strategis merupakan salah satu pengayaan analisis lingkungan eksternal

terhadap proses perencanaan. Jika dinamika eksternal, khususnya selama 5

(lima) tahun yang akan datang, diidentifikasi dengan baik, maka pemerintahan

daerah akan dapat mempertahankan/meningkatkan pelayanan pada masyarakat.

Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau

dikedepankan dalam perencanaan pembangunankarena dampaknya

yangsignifikan bagi entitas (daerah/masyarakat) dimasa datang. Suatu

kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak

diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya,

dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang.Dengan demikian, kebijakan

Pemerintah Daerah tidak lagi bersifat reaktif tetapi lebih antisipatif. Tanpa itu,

akan banyak peluang-peluang penting akan hilang, dengan ancaman tidak

dikenali atau terlambat diantisipasi.

Karakteristik suatu isu strategis adalah kondisi atau hal yang bersifat

penting, mendasar, berjangka panjang, mendesak, bersifat

kelembangaan/keorganisasian dan menentukan tujuan di masa yang akan

datang.Faktor penting lain yang perlu diperhatikan dalam merumuskan isu-isu

strategis adalah telaahan terhadap visi, misi dan program kepala daerah terpilih,

dan RPJMN agar rumusan isu yang dihasilkan selaras dengan cita-cita dan

harapan masyarakat terhadap kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih

serta kebijakan pemerintah dalam jangka menengah.

Berdasarkan analisis situasi yang terjadi, baik situasi internal maupun

eksternal diperoleh isu-isu strategis yang mempengaruhi pembangunan daerah

di Kabupaten Kepulauan Anambas. Berikut ini adalah isu-isu strategis dalam

pembangunan di Kabupaten Kepaulauan Anambas:

1. Masih terbatasnya kapasitas pemerintah daerah.

Page 126: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 102

Isu keterbatasan kapasitas pemerintah daerah ini utamanya dilihat dari

tiga hal (i) kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang belum optimal, (ii)

jumlah pegawai yang kurang mencukupi, (iii) masih lemahnya kelembagaan

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), hal ini ditunjukkan dari belum

optimalnya mekanisme kerja dan koordinasi internal, dan (iv) sarana dan

prasarana perkantoran yang belum memadai. Isu ini utamanya dikarenakan

masih barunya kabupaten Kepulauan Anambas berdiri sebagai daerah

otonom baru.

Keterbatasan ini kemudian berimbas pada banyak hal diantaranya

adalah pengelolaan data dan informasi (data base) wilayah yang belum

optimal dan tingkat pelayanan kepada masyarakat yang masih terbatas

yang pada akhirnya dapat menyebabkan menurunnya kepuasan

masyarakat terhadap penyelenggaraan dan pelayanan briokrasi.

2. Masih terbatasnya aksesibilitas masyarakat terhadap kesehatan.

Karakteristik Kabupaten Kepulauan Anambas yang memiliki banyak

pulau-pulau kecil memunculkan tantangan tentang distribusi pelayanan

dasar, salah satunya yang utama adalah pemerataan layanan kesehatan.

Tenaga kesehatan saat ini belum merata distribusinya, ditambah lagi

dengan sarana dan prasarana kesehatan yang masih terbatas (termasuk

belum adanya Rumah Sakit Umum Daerah) menyebabkan rendahnya

tingkat keterjangkauan kesehatan masyarakat.

Permasalahan lain yang dijumpai pada isu kesehatan ini adalah masih

dijumpainya status gizi kurang pada balita.

3. Masih terbatasnya pelayanan dan mutu pendidikan serta pengembangan

keterampilan masyarakat.

Tingkat pendidikan masyarakat masih tergolong rendah dengan lebih

dari 70% penduduknya berpendidikan Sekolah Dasar sehingga angka rata-

rata lama sekolah relatif lebih rendah dibanding kabupaten/kota lainnya di

Provinsi Kepulauan Riau. Hal ini berimbas pada masih dijumpainya kasus

buta huruf, dan ini lebih banyak terdapat pada penduduk perempuan

dibanding laki-laki.

Page 127: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 103

Selain dari sisi peserta didik, ada pula permasalahan dari sisi tenaga

pendidik yaitu rendahnya kualifikasi tenaga pendidik karena saat ini hanya

sekitar 20% dari jumlah guru yang menamatkan pendidikan sarjana. Sarana

pendidikan, baik dasar maupun menengah, juga masih memiliki

keterbatasan sehingga menyebabkan akses terhadap pendidikan yang

bermutu belum merata.

Oleh karena itu, isu strategis selama lima tahun mendatang, selain

peningkatan partisipasi masyarakat dalam pendidikan juga meliputi

peningkatan mutu pendidikan yang salah satunya melalui peningkatan

kualifikasi tenaga pendidik.

Pendidikan perlu untuk ditingkatkan tidak hanya pendidikan formal

saja, melainkan juga pendidikan nonformal dan informal. Melalui pendidikan

di luar jalur formal ini, maka pemberantasan buta huruf pada penduduk

bukan usia sekolah dan berbagai peningkatan pengetahuan dan

keterampilan kecakapan hidup (lifeskill) bagi para pelaku usaha mikro, kecil,

dan menengah (UMKM) dan pencari kerja, dapat digalakkan.

4. Masih terbatasnya sarana dan prasarana perhubungan, wisata, energi, dan

jaringan listrik.

Aksesibilitas saat ini masih menjadi kendala, baik aksesibilitas antar

pulau di dalam kabupaten maupun aksesibilitas antara kabupaten dengan

wilayah luar. Kendala sarana dan prasarana transportasi masih dijumpai

pada semua moda baik darat, laut, maupun udara. Kendala aksesibilitas ini

menyebabkan banyak potensi seperti obyek-obyek wisata yang menarik

menjadi kurang dapat dikembangkan.

Selain sarana dan prasarana transportasi, ketersediaan energi listrik

juga masih menjadi kendala. Penyediaan listrik oleh PLN baru dapat

melayani sekitar 10% dari seluruh jumlah Kepala Keluarga yang ada.

Ketersediaan listrik ini tentunya memiliki spektrum pengaruh yang luas

mulai dari pemenuhan kebutuhan rumah tangga hngga daya tarik daerah

bagi kegiatan investasi.

5. Lemahnya kelembagaan masyarakat.

Page 128: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 104

Kelembagaan masyarakat yang masih lemah ditandai dengan

rendahnya keterlibatan kelompok masyarakat dalam pengambilan-

pengambilan keputusan baik dalam hal pembangunan daerah maupun

dalam hal partisipasi di organisasi-organisasi kemasyarakatan.Hal ini

menyebabkan terkendalanya upaya untuk mendorong pembangunan yang

berbasis bottom-up planning. Kelembagaan sosial juga dipandang belum

mampu memberikan perlindungan yang optimal terhadap masyarakat,

misalnya dalam hal tindak kekerasan kepada perempuan.

Selain itu, kelembagaan masyarakat juga dapat dikaitkan dengan

budaya, utamanya budaya Melayu. Saat ini, budaya Melayu dinilai sudah

semakin terkikis sehingga upaya untuk merevitalisasinya menjadi sebuah

hal strategis untuk dilakukan mengingat budaya tidak hanya merupakan

warisan masa lau melainkan juga modal dasar pembangunan.

6. Menurunnya kualitas lingkungan hidup.

Penurunan kualitas lingkungan hidup ditandai dengan masih luasnya

lahan yang berstatus kritis dan sangat kritis. Pembalakan liar (illegal

logging) dan penambangan tanpa izin (Peti) menjadi salah satu faktor

penyebab sehingga berakibat pada cukup luasnya kerusakan hutan.

Reklamasi tambang pun belum optimal dilakukan.

Kualitas lingkungan hidup juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah.

Saat ini, belum ada pengelolaan sampah secara terpadu. Selain

mengancam kualitas tanah, sampah yang tidak terkelola ini juga akan

mengancam ekosistem pesisir dan laut.

Isu-isu terkait lingkungan hidup ini juga mencakup kesadaran dan

pemahaman masyarakat tentang pentingnya upaya-upaya konservasi.

Kesadaran dan pemahaman masyarakat ini menjadi penting artinya karena

perbaikan kualitas lingkungan hidup mutlak membutuhkan partisipasi

masyarakat.

7. Belum optimalnya pengelolaan sumber daya laut, pesisir, jasa lingkungan, dan

pulau-pulau kecil.

Pengelolaan sumber daya laut, pesisir, jasa lingkungan, dan pulau-

pulau kecil yang belum optimal ditunjukkan dari masih rendahnya

Page 129: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 105

kesejahteraan nelayan padahal jenis sumber daya ini melimpah jumlahnya

di Kabupaten Kepulauan Anambas. Pemanfaatan sumber daya, termasuk

juga pengembangan potensi unggulan daerah, belum dilakukan dengan

pola kemitraan bersama masyarakat.

Salah satu potensi unggulan daerah adalah pariwisata. Hanya saja,

obyek wisata yang ada belum tertata secara optimal, termasuk usaha-usaha

jasa pendukungnya. Pengembangan ini juga terkendala dengan masih

rendahnya aksesibilitas obyek-obyek wisata.

8. Belum optimalnya pengelolaan pertanian, kehutanan, pertambangan, dan

energi.

Produktivitas pertanian yang masih rendah menandai pengelolaan

pertanian yang belum optimal. Rendahnya produktivitas ini dikarenakan

infrastruktur pendukung, seperti jaringan irigasi, yang masih belum optimal

termasuk juga terbatasnya akses petani terhadap saprodi. Selain itu,

produktivitas yang rendah juga diakibatkan oleh terbatasnya penguasaan

pengetahuan dan keterampilan petani akan teknik-teknik budidaya yang

baik. Hal ini sebenarnya dapat diatasi salah satunya dengan kegiatan

penyuluhan yang intensif. Hanya saja, kelembagaan yang khusus

menanganinya masih belum tersedia di kabupaten ini.

Pengelolaan pertanian (termasuk di dalamnya sub sektor perikanan)

yang belum optimal menyebabkan kontribusi sektor pertanian terhadap

PDRB masih terbatas sehingga PDRB lebih didominansi oleh sektor minyak

dan gas. Padahal, dilihat dari sisi keberlanjutan, sektor pertanian yang

berbasis sumber daya dapat diperbaharui (renewable resources) tentunya

lebih berjangka panjang dibanding sektor-sektor yang berbasis non

renewable resources. Apalagi, sektor pertanian ini pada umumnya adalah

sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja.

9. Masih rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat.

Rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari masih

tingginya angka kemiskinan. Menggunakan data dari Dinas Kesehatan dan

Sosial (2009), tercatat jumlah masyarakat miskin sebanyak 19,13% dari

total jumlah penduduk. Selain itu, angka pengangguran juga masih tinggi.

Page 130: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 106

Data Dinas Kependudukan Catatan Sipil Tenaga Kerja dan Transmigrasi

menunjukkan bahwa pada Januari 2009, jumlah penduduk usia kerja yang

belum bekerja mencapai angka 6.549 jiwa.

Page 131: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 107

6. BAB VI

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN PEMBANGUNAN

DAERAH

6.1. Visi

Berdasarkan kondisi Kabupaten Kepulauan Anambas saat ini dengan

permasalahan di bidang ekonomi, infrastruktur, sumberdaya manusia termasuk

kapasitas aparatur, serta sosial budaya masyarakat, dan dengan memperhatikan

isu-isu strategis daerah, maka visi pembangunan 2011-2015 adalah:

“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas yang Sejahtera,

Maju, Mandiri, Berpayungkan Budaya Melayu yang dilandasi Iman dan Taqwa”

Visi ini dijabarkan sebagai berikut:

1. Masyarakat yang sejahtera, bermakna terwujudnya derajat kehidupan

masyarakat Anambas yang sehat, layak dan manusiawi.

2. Masyarakat yang maju bermakna terwujudnya masyarakat Anambas yang

berkepribadian, berakhlak mulia dan berkualitas pendidikan yang tinggi.

3. Masyarakat yang mandiri bermakna terwujudnya masyarakat Anambas yang

sejajar dan sederajat dengan daerah lain yang telah maju dengan

mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri.

4. Berpayungkan budaya melayu yang dilandasi iman dan taqwa mengandung

makna bahwa pembangunan tidak hanya memperhatikan pembangunan fisik

semata, namun pembangunan masyarakat seutuhnya yang senantiasa selaras

dengan kebudayaan daerah dan nilai-nilai keagamaan.

6.2. Misi

Untuk mencapai Visi di atas, maka rumusan Misi yang ditetapkan adalah

sebagai berikut:

1. Mendorong terciptanya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang

merata di seluruh wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas yang akan

Page 132: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 108

menumbuhkan kegiatan pembangunan pulau-pulau kecil dan pengelolaan

sumber daya alam secara optimal dan terpadu.

2. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas

menjadi lebih sehat dan berpendidikan.

3. Meningkatkan mutu Sumberdaya Manusia Kabupaten Kepulauan Anambas

agar memiliki kemampuan yang diakui, terampil dan berakhlak mulia.

4. Menciptakan aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas

yang dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal serta

mengedepankan partisipasi masyarakat demi terwujudnya pemerintah yang

bersih.

5. Mengembangkan perikehidupan yang agamis dan berbudaya melayu.

6.3. Tujuan

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kepulauan Anambas berdasarkan

rumusan misi di atas adalah sebagai berikut:

Misi I. “Mendorong terciptanya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi kerakyatan

yang merata di seluruh wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas yang

akan menumbuhkan kegiatan pembangunan pulau-pulau kecil dan

pengelolaan sumber daya alam secara optimal dan terpadu”

Tujuan:

a. Meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas pulau-pulau

b. Menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang

merata dan sesuai dengan zonasi dan potensi wilayah

c. Meningkatkan pasokan energi untuk mendukung aktivitas

perekonomian

d. Meningkatkan pembangunan kawasan perbatasan

e. Meningkatkan investasi pada usaha-usaha yang berbasis sumber daya

alam dan pengolahannya

f. Menjaga fungsi-fungsi lingkungan hidup

Page 133: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 109

g. Meningkatkan tingkat pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya

kelautan dan perikanan

h. Mengoptimalkan potensi wisata yang berbasis sumber daya alam dan

budaya setempat

i. Meningkatkan produksi dan produktivitas usaha mikro, kecil, dan

menengah khususnya pada sektor perikanan dan perkebunan

j. Mengoptimalkan Perusahaan Daerah sebagai agen pendorong

ekonomi daerah

Misi II. ”Meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas

menjadi lebih sehat dan berpendidikan”

Tujuan:

a. Meningkatkan aksesibilitas penduduk terhadap layanan kesehatan

b. Menyediakan sarana dan prasarana olahraga yang memadai dan

sesuai kebutuhan, minat, dan bakat

c. Meningkatkan tingkat pendidikan formal masyarakat

d. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

e. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah

f. Meningkatkan aksesibilitas penduduk terhadap informasi

g. Meningkatkan aksesibilitas penduduk terhadap air bersih

h. Meningkatkan kualitas pengelolaan sampah

Misi III. ”Meningkatkan mutu Sumberdaya Manusia Kabupaten Kepulauan

Anambas agar memiliki kemampuan yang diakui, terampil dan berakhlak

mulia”

Tujuan:

a. Meningkatkan keterampilan dan produktivitas pelaku usaha mikro, kecil,

dan menengah

b. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan produktivitas petani dan

nelayan

Page 134: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 110

c. Menyelenggarakan pendidikan nonformal yang sesuai dengan

kebutuhan masyarakat

d. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan para pencari kerja

Misi IV. ”Menciptakan aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan

Anambas yang dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat secara

maksimal serta mengedepankan partisipasi masyarakat demi terwujudnya

pemerintah yang bersih”

Tujuan:

a. Mengoptimalkan tingkat pelayanan masyarakat oleh aparatur

pemerintah daerah

b. Mewujudkan sumber daya aparatur daerah yang berkualitas

c. Mewujudkan pemerintah yang bersih

d. Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah

e. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan

daerah

f. Memperkuat kelembagaan-kelembagaan masyarakat

g. Meningkatkan kualitas komunikasi dan silaturahmi antara pemerintah

daerah dan masyarakat

Misi V. ”Mengembangkan perikehidupan yang agamis dan berbudaya Melayu”

Tujuan:

a. Meningkatkan aktivitas keagamaan

b. Meningkatkan aktivitas budaya Melayu

c. Meningkatkan kualitas moral generasi muda

6.4. Sasaran

Berdasarkan misi dan tujuan yang ditetapkan tersebut, maka sasaran-

sasaran pembangunan pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Anambas

untuk lima tahun ke depan adalah sebagai berikut:

Tujuan 1. ”Meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas pulau-pulau”

Page 135: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 111

Sasaran :

a. Meningkatnya jumlah orang dan barang yang melalui pelabuhan

sebesar 50% pada 2015

b. Terbangun dan beroperasinya paling kurang satu (1) bandara perintis

pada 2013

c. Terbangun dan beroperasinya jembatan antar pulau

d. Coverage area telekomunikasi seluler mencapai 100% pada 2013

e. Terbangunnya port of entry dengan fungsi Custom, Immigration,

Quarantine, and Port (CIQP)

Tujuan 2. ”Menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang merata

dan sesuai dengan zonasi dan potensi wilayah”

Sasaran :

a. Laju pertumbuhan ekonomi sebesar 7,0-7,7% pada 2015 dengan

industri mikro, kecil, dan menengah sebagai salah satu faktor

pendorong.

b. Optimalnya Tarempa sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dengan

infrastruktur yang memadai untuk mendukung fungsi utamanyanya

sebagai pusat kegiatan perdagangan, sentra produksi perikanan dan

perkebunan, pengolahan perikanan, kawasan pariwisata, dan simpul

transportasi laut skala nasional.

c. Optimalnya Letung sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dengan

infrastruktur yang memadai untuk mendukung fungsinya sebagai pusat

produksi perikanan dan perkebunan, koleksi, distribusi, dan pengolahan

hasil perikanan, pusat pengembangan pertanian, kawasan pariwisata,

dan simpul pelayanan transportasi laut dan udara skala regional.

d. Optimalnya Palmatak sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dengan

infrastruktur yang memadai untuk mendukung fungsinya sebagai pusat

kegiatan pertambangan minyak dan gas, pusat produksi perikanan dan

perkebunan, pusat koleksi, distribusi, dan pengolahan hasil perikanan,

kawasan pariwisata, dan simpul pelayanan transportasi laut dan udara

skala regional.

Tujuan 3. ”Meningkatkan pasokan energi untuk mendukung aktivitas perekonomian”

Page 136: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 112

Sasaran :

a. Terpenuhinya seluruh kebutuhan daya listrik industri dan rumah tangga

tahun 2015.

b. Adanya SPDN untuk aktivitas usaha nelayan.

Tujuan 4. ”Meningkatkan pembangunan kawasan perbatasan”

Sasaran :

a. Terbangunnya infrastruktur simbol-simbol negara dan kabupaten di lima

pulau terluar.

b. Disepakatinya perbatasan definitif antara Kabupaten Kepulauan

Anambas dan Kabupaten Natuna pada tahun 2013.

Tujuan 5. ”Meningkatkan investasi pada usaha-usaha yang berbasis sumber daya

alam dan pengolahannya”

Sasaran :

a. Meningkatnya nilai investasi berskala nasional, baik dari Penanaman

Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA)

paling kurang 5% setiap tahun.

b. Meningkatnya rasio daya serap tenaga kerja PMA/PMDN.

c. Meningkatnya jumlah dan jenis industri-industri pengolahan sumber

daya alam.

d. Terbangunnya destinasi wisata bahari sekurang-kurangnya di satu

pulau tidak berpenghuni.

Tujuan 6. ”Menjaga fungsi-fungsi lingkungan hidup”

Sasaran :

a. Terkuranginya praktek-praktek penangkapan ikan yang tidak ramah

lingkungan.

b. Ditetapkannya kawasan-kawasan hutan lindung, suaka alam, suaka

alam laut, cagar alam, dan DPL (Daerah Perlindungan Laut) di tahun

2012.

c. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai guna mendukung

rehabilitasi dan konservasi hutan lindung, suaka alam, suaka alam laut,

cagar alam, dan cagar alam laut.

Page 137: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 113

d. Lestarinya sumber-sumber air bersih.

Tujuan 7. ”Meningkatkan tingkat pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya

kelautan dan perikanan”

Sasaran :

a. Meningkatnya kemampuan sumber daya manusia dan kapasitas

sarana/prasarana perikanan tangkap.

b. Meningkatnya kemampuan sumber daya manusia dan kapasitas

sarana/prasarana marikultur.

c. Meningkatnya peran pemerintah daerah dengan instansi vertikal

lainnya dalam Bakorla.

Tujuan 8. ”Mengoptimalkan potensi wisata yang berbasis sumber daya alam dan

budaya setempat”

Sasaran :

a. Adanya budaya setempat yang menjadi obyek wisata dan identitas

daerah.

b. Meningkatnya jumlah grup kesenian yang aktif.

c. Jumlah wisatawan (mancanegara dan nusantara) meningkat sebesar

20% pada 2015.

Tujuan 9. ”Meningkatkan produksi dan produktivitas usaha mikro, kecil, dan

menengah khususnya pada sektor perikanan dan perkebunan”

Sasaran :

a. Tersedianya akses permodalan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan

menengah .

b. Tersertifikasinya produk yang dihasilkan UMKM untuk meningkatkan

nilai jual dan cakupan pasar.

c. Meningkatnya volume ekspor produk UMKM ke negara-negara

tetangga.

d. Dimanfaatkannya teknologi informasi untuk menguatkan jaringan

produksi dan pemasaran .

Tujuan 10.” Mengoptimalkan Perusahaan Daerah sebagai agen pendorong ekonomi

daerah”

Page 138: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 114

Sasaran :

a. Terbentuknya BUMD Kabupaten Kepulauan Anambas pada tahun 2012

b. Terselesaikannya persoalan aset BUMD antara pemerintah Kabupaten

Kepulauan Anambas dan Pemerintah Kabupaten Natuna

c. Meningkatnya kontribusi BUMD terhadap PAD

Tujuan 11.” Meningkatkan aksesibilitas penduduk terhadap layanan kesehatan”

Sasaran :

a. Meningkatnya Angka Harapan Hidup.

b. Terbangunnya satu RSUD Tipe C.

c. Meningkatnya Puskesmas menjadi Puskesmas Perawatan.

d. Meningkatnya Pustu menjadi Puskesmas.

e. Status gizi buruk pada balita <2% di 2015.

f. Status gizi kurang pada balita <1% di 2015.

Tujuan 12.“ Menyediakan sarana dan prasarana olahraga yang memadai dan sesuai

kebutuhan, minat, dan bakat”

Sasaran :

a. Tersedianya sarana dan prasarana olahraga di 26 pulau yang

berpenghuni.

Tujuan 13.“ Meningkatkan tingkat pendidikan formal masyarakat”

Sasaran :

a. Meningkatnya rata-rata lama sekolah.

b. Adanya inisiasi menuju berdirinya perguruan tinggi di kabupaten

Kepulauan Anambas.

Tujuan 14.“ Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan”

Sasaran :

a. Jumlah tenaga pendidik berkualifikasi S1/D4 paling kurang 50% pada

2015.

b. Meningkatnya kualifikasi tenaga kependidikan sebagai pengawas.

Tujuan 15.“ Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah”

Page 139: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 115

Sasaran :

a. Meningkatnya jumlah sekolah dengan kondisi bangunan baik.

b. Terjaganya rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia

sekolah yang memadai.

Tujuan 16.“ Meningkatkan aksesibilitas penduduk terhadap informasi”

Sasaran :

a. Meningkatnya penggunaan internet oleh masyarakat pada tahun 2013.

Tujuan 17.“ Meningkatkan aksesibilitas penduduk terhadap air bersih”

Sasaran :

a. Terbangun dan terjaganya catchment area di 26 pulau berpenghuni.

b. Meningkatnya persentase penduduk berakses air minum.

Tujuan 18.“ Meningkatkan kualitas pengelolaan sampah”

Sasaran :

a. Terbangun dan beroperasinya Tempat Pengolahan Sampah Terpadu

(TPST) paling kurang di Pulau Siantan, Palmatak, dan Letung pada

tahun 2013

b. Meningkatnya volume sampah terangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir

(TPA)

c. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengurangan timbulan

sampah rumah tangga

Tujuan 19.“ Meningkatkan keterampilan dan produktivitas pelaku usaha mikro, kecil,

dan menengah ”

Sasaran :

a. Tersertifikasinya produk yang dihasilkan UMKM untuk meningkatkan

nilai jual dan cakupan pasar.

b. Dimanfaatkannya teknologi informasi untuk menunjang UMKM.

Tujuan 20.“Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan produktivitas petani dan

nelayan”

Sasaran :

Page 140: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 116

a. Meningkatnya kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB (dengan

migas) paling kurang sebesar 20% pada 2015.

b. Meningkatnya Indeks Swasembada.

c. Dimanfaatkannya teknologi informasi untuk menunjang usaha petani

dan nelayan.

d. Adanya kelembagaan pemerintah daerah yang menangani penyuluhan

dan pembinaan petani dan nelayan pada tahun 2012.

Tujuan 21. “Menyelenggarakan pendidikan nonformal yang sesuai dengan

kebutuhan masyarakat”

Sasaran :

a. Meningkatnya angka melek huruf.

b. Meningkatnya jumlah peserta PAUD.

Tujuan 22. “Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan para pencari kerja”

Sasaran :

a. Menurunnya tingkat pengangguran menjadi sebesar 5,0-6,0% pada

2015.

Tujuan 23.“Mengoptimalkan tingkat pelayanan masyarakat oleh aparatur pemerintah

daerah”

Sasaran :

a. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan publik paling

kurang berkategori “baik” dengan nilai indeks > 3,00.

b. Terbangun dan tersedianya sarana dan prasarana perkantoran yang

memadai pada tahun 2013.

Tujuan 24. “Mewujudkan sumber daya aparatur daerah yang berkualitas”

Sasaran :

a. Paling kurang 90% sasaran lima tahun pembangunan daerah dalam

RPJM tercapai pada 2015.

b. Paling kurang 90% sasaran tahunan pembangunan daerah dalam

RPJM tercapai setiap tahun pada periode 2011-2015.

Page 141: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 117

c. Nilai efektivitas dan efisiensi kerja dari hasil analisis beban kerja paling

kurang 0,70.

d. Meningkatnya serapan anggaran setiap tahunnya selama periode

2011-2015.

e. Meningkatnya kesejahteraan aparatur.

Tujuan 25.“Mewujudkan pemerintah yang bersih”

Sasaran :

a. Opini pengelolaan keuangan daerah paling kurang adalah "Wajar

Dengan Pengecualian".

b. Tidak adanya (zero incident) kasus-kasus penyalahgunaan wewenang

dan jabatan.

Tujuan 26.“Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah”

Sasaran :

a. Tersedianya basis data dan informasi yang valid dan termutakhirkan

setiap tahun.

b. Adanya konsistensi antar dokumen perencanaan kabupaten (RPJP,

RPJM, Renstra SKPD, RKPD, Renja-SKPD, RTRW).

Tujuan 27.“Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan

daerah”

Sasaran :

a. Partisipasi Rukun Warga (RW) dalam Musrenbang Desa/Kelurahan

mencapai 100% setiap tahunnya.

b. Partisipasi desa/kelurahan dalam Musrenbang Kecamatan mencapai

100% setiap tahunnya.

c. Paling kurang sebagian usulan hasil musrenbang desa/kelurahan

terakomodir dalam RKPD.

d. Paling kurang sebagian usulan hasil musrenbang kecamatan

terakomodir dalam RKPD

Tujuan 28.“Memperkuat kelembagaan-kelembagaan masyarakat”

Sasaran :

Page 142: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 118

a. Meningkatnya jumlah LSM yang aktif.

b. Meningkatnya rata-rata jumlah kelompok binaan LPM dan PKK paling

kurang 10% setiap tahun.

Tujuan 29.“Meningkatkan kualitas komunikasi dan silaturahmi antara pemerintah

daerah dan masyarakat”

Sasaran :

a. Adanya media sosialisasi rencana dan program-program pembangunan

daerah.

b. Adanya media yang efektif bagi masyarakat untuk menyampaikan kritik

dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan.

Tujuan 30. “Meningkatkan aktivitas keagamaan ”

Sasaran :

a. Meningkatnya aktivitas kelompok-kelompok keagamaan.

b. Meningkatnya angka melek Al-Quran.

Tujuan 31.“Meningkatkan aktivitas budaya Melayu”

Sasaran :

a. Meningkatnya jumlah grup kesenian Melayu yang aktif.

b. Adanya event-event budaya Melayu secara rutin setiap tahun.

c. Adanya budaya Melayu yang menjadi obyek wisata dan identitas

daerah.

Tujuan 32. “Meningkatkan kualitas moral generasi muda”

Sasaran :

a. Tersedianya media bagi generasi muda untuk menyalurkan bakat dan

minat.

b. Meningkatnya jumlah organisasi kepemudaan yang aktif.

c. Adanya event-event kepemudaan secara rutin setiap tahun.

Page 143: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 119

Visi, misi, tujuan, dan sasaran tersebut ditabulasikan sebagai berikut:

Tabel 91. Matriks Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Jangka Menengah 2011-2015

Visi “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas yang Sejahtera, Maju, Mandiri, BerpayungkanBudaya Melayu yang dilandasi Iman dan Taqwa”

Misi Tujuan Sasaran

Mendorongterciptanyapusat-pusatpertumbuhanekonomikerakyatan yangmerata di seluruhwilayahKabupatenKepulauanAnambas yangakanmenumbuhkankegiatanpembangunanpulau-pulau kecildan pengelolaansumber dayaalam secaraoptimal danterpadu

Meningkatkanaksesibilitas dankonektivitas pulau-pulau

Meningkatnya jumlah orang dan barang yang melalui pelabuhan sebesar 50% pada2015

Terbangun dan beroperasinya paling kurang satu (1) bandara perintis pada 2013

Terbangun dan beroperasinya jembatan antar pulau

Coverage area telekomunikasi seluler mencapai 100% pada 2013

Terbangunnya port of entry dengan fungsi Custom, Immigration, Quarantine, and Port(CIQP)

Menciptakan pusat-pusatpertumbuhan ekonomikerakyatan yang meratadan sesuai dengan zonasidan potensi wilayah

Laju pertumbuhan ekonomi sebesar 7,0-7,7% pada 2015 dengan industri mikro, kecil,dan menengah sebagai salah satu faktor pendorong

Optimalnya Tarempa sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dengan infrastrukturyang memadai untuk mendukung fungsi utamanyanya sebagai pusat kegiatanperdagangan, sentra produksi perikanan dan perkebunan, pengolahan perikanan,kawasan pariwisata, dan simpul transportasi laut skala nasional

Optimalnya Letung sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dengan infrastruktur yangmemadai untuk mendukung fungsinya sebagai pusat produksi perikanan danperkebunan, koleksi, distribusi, dan pengolahan hasil perikanan, pusat pengembanganpertanian, kawasan pariwisata, dan simpul pelayanan transportasi laut dan udara skalaregional

Optimalnya Palmatak sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dengan infrastruktur yangmemadai untuk mendukung fungsinya sebagai pusat kegiatan pertambangan minyakdan gas, pusat produksi perikanan dan perkebunan, pusat koleksi, distribusi, dan

Page 144: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 120

Visi “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas yang Sejahtera, Maju, Mandiri, BerpayungkanBudaya Melayu yang dilandasi Iman dan Taqwa”

Misi Tujuan Sasaran

pengolahan hasil perikanan, kawasan pariwisata, dan simpul pelayanan transportasilaut dan udara skala regional

Meningkatkan pasokanenergi untuk mendukungaktivitas perekonomian

Terpenuhinya seluruh kebutuhan daya listrik industri dan rumah tangga tahun 2015

Adanya SPDN untuk aktivitas usaha nelayan

Meningkatkanpembangunan kawasanperbatasan

Terbangunnya infrastruktur simbol-simbol negara dan kabupaten di lima pulau terluar

Disepakatinya perbatasan definitif antara Kabupaten Kepulauan Anambas danKabupaten Natuna pada tahun 2013

Meningkatkan investasipada usaha-usaha yangberbasis sumber dayaalam dan pengolahannya

Meningkatnya nilai investasi berskala nasional, baik dari Penanaman Modal DalamNegeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) paling kurang 5% setiaptahun

Meningkatnya rasio daya serap tenaga kerja PMA/PMDN

Meningkatnya jumlah dan jenis industri-industri pengolahan sumber daya alam

Terbangunnya destinasi wisata bahari sekurang-kurangnya di satu pulau tidakberpenghuni

Menjaga fungsi-fungsilingkungan hidup

Terkuranginya praktek-praktek penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan

Ditetapkannya kawasan-kawasan hutan lindung, suaka alam, suaka alam laut, cagaralam, dan DPL (Daerah Perlindungan Laut) di tahun 2012

Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai guna mendukung rehabilitasi dankonservasi hutan lindung, suaka alam, suaka alam laut, cagar alam, dan cagar alamlaut

Lestarinya sumber-sumber air bersih

Meningkatkan tingkatpemanfaatan dan

Meningkatnya kemampuan sumber daya manusia dan kapasitas sarana/prasaranaperikanan tangkap

Page 145: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 121

Visi “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas yang Sejahtera, Maju, Mandiri, BerpayungkanBudaya Melayu yang dilandasi Iman dan Taqwa”

Misi Tujuan Sasaran

pengelolaan sumber dayakelautan dan perikanan

Meningkatnya kemampuan sumber daya manusia dan kapasitas sarana/prasaranamarikultur

Meningkatnya peran pemerintah daerah dengan instansi vertikal lainnya dalam Bakorla

Mengoptimalkan potensiwisata yang berbasissumber daya alam danbudaya setempat

Adanya budaya setempat yang menjadi obyek wisata dan identitas daerah

Meningkatnya jumlah grup kesenian yang aktif

Jumlah wisatawan (mancanegara dan nusantara) meningkat sebesar 20% pada 2015

Meningkatkan produksidan produktivitas usahamikro, kecil, danmenengah khususnyapada sektor perikanandan perkebunan

Tersedianya akses permodalan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah

Tersertifikasinya produk yang dihasilkan UMKM untuk meningkatkan nilai jual dancakupan pasar

Meningkatnya volume ekspor produk UMKM ke negara-negara tetangga

Dimanfaatkannya teknologi informasi untuk menguatkan jaringan produksi danpemasaran UMKM

MengoptimalkanPerusahaan Daerahsebagai agen pendorongekonomi daerah

Terbentuknya BUMD Kabupaten Kepulauan Anambas pada tahun 2012

Terselesaikannya persoalan aset BUMD antara pemerintah Kabupaten Kepulauan

Anambas dan Pemerintah Kabupaten Natuna

Meningkatnya kontribusi BUMD terhadap PAD

Meningkatkankualitas hidupmasyarakatKabupatenKepulauanAnambas

Meningkatkanaksesibilitas pendudukterhadap layanankesehatan

Meningkatnya Angka Harapan Hidup

Terbangunnya satu RSUD Tipe C

Meningkatnya Puskesmas menjadi Puskesmas Perawatan

Meningkatnya Pustu menjadi Puskesmas

Status gizi buruk pada balita <2% di 2015

Page 146: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 122

Visi “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas yang Sejahtera, Maju, Mandiri, BerpayungkanBudaya Melayu yang dilandasi Iman dan Taqwa”

Misi Tujuan Sasaran

menjadi lebihsehat danberpendidikan

Status gizi kurang pada balita <1% di 2015

Menyediakan sarana danprasarana olahraga yangmemadai dan sesuaikebutuhan, minat, danbakat

Tersedianya sarana dan prasarana olahraga di 26 pulau yang berpenghuni

Meningkatkan tingkatpendidikan formalmasyarakat

Meningkatnya rata-rata lama sekolah

Adanya inisiasi menuju berdirinya perguruan tinggi di kabupaten Kepulauan Anambas

Meningkatkan kualitastenaga pendidik dantenaga kependidikan

Jumlah tenaga pendidik berkualifikasi S1/D4 paling kurang 50% pada 2015

Meningkatnya kualifikasi tenaga kependidikan sebagai pengawas

Meningkatkan sarana danprasarana pendidikandasar dan menengah

Meningkatnya jumlah sekolah dengan kondisi bangunan baik

Terjaganya rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah yangmemadai

Meningkatkanaksesibilitas pendudukterhadap informasi

Meningkatnya penggunaan internet oleh masyarakat pada tahun 2013

Meningkatkanaksesibilitas pendudukterhadap air bersih

Terbangun dan terjaganya catchment area di 26 pulau berpenghuni

Meningkatnya persentase penduduk berakses air minum

Meningkatkan kualitaspengelolaan sampah

Terbangun dan beroperasinya Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) palingkurang di Pulau Siantan, Palmatak, dan Letung pada tahun 2013

Page 147: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 123

Visi “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas yang Sejahtera, Maju, Mandiri, BerpayungkanBudaya Melayu yang dilandasi Iman dan Taqwa”

Misi Tujuan Sasaran

Meningkatnya volume sampah terangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)

Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengurangan timbulan sampah rumahtangga

Meningkatkanmutu sumberdaya manusiaKabupatenKepulauanAnambas agarmemilikikemampuanyang diakui,terampil danberakhlak mulia

Meningkatkanketerampilan danproduktivitas pelakuusaha mikro, kecil, danmenengah

Tersertifikasinya produk yang dihasilkan UMKM untuk meningkatkan nilai jual dancakupan pasar

Dimanfaatkannya teknologi informasi untuk menunjang UMKM

Meningkatkanpengetahuan,keterampilan, danproduktivitas petani dannelayan

Meningkatnya kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB (dengan migas) palingkurang sebesar 20% pada 2015

Meningkatnya Indeks Swasembada

Dimanfaatkannya teknologi informasi untuk menunjang usaha petani dan nelayan

Adanya kelembagaan pemerintah daerah yang menangani penyuluhan dan pembinaanpetani dan nelayan pada tahun 2012

Menyelenggarakanpendidikan nonformalyang sesuai dengankebutuhan masyarakat

Meningkatnya angka melek huruf

Meningkatnya jumlah peserta PAUD

Meningkatnyapengetahuan danketerampilan para pencarikerja

Menurunnya tingkat pengangguran menjadi sebesar 5,0-6,0% pada 2015

Page 148: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 124

Visi “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas yang Sejahtera, Maju, Mandiri, BerpayungkanBudaya Melayu yang dilandasi Iman dan Taqwa”

Misi Tujuan Sasaran

MenciptakanaparaturPemerintahDaerahKabupatenKepulauanAnambas yangdapatmemberikanpelayanankepadamasyarakatsecara maksimalsertamengedepankanpartisipasimasyarakat demiterwujudnyapemerintah yangbersih

Mengoptimalkan tingkatpelayanan masyarakatoleh aparatur pemerintahdaerah

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan publik paling kurangberkategori “baik” dengan nilai indeks > 3,00

Terbangun dan tersedianya sarana dan prasarana perkantoran yang memadai padatahun 2013

Mewujudkan sumberdaya aparatur daerahyang berkualitas

Paling kurang 90% sasaran lima tahun pembangunan daerah dalam RPJM tercapaipada 2015

Paling kurang 90% sasaran tahunan pembangunan daerah dalam RPJM tercapaisetiap tahun pada periode 2011-2015

Nilai efektivitas dan efisiensi kerja dari hasil analisis beban kerja paling kurang 0,70

Meningkatnya serapan anggaran setiap tahunnya selama periode 2011-2015

Meningkatnya kesejahteraan aparatur

Mewujudkan pemerintahyang bersih

Opini pengelolaan keuangan daerah paling kurang adalah "Wajar DenganPengecualian"

Tidak adanya (zero incident) kasus-kasus penyalahgunaan wewenang dan jabatan

Meningkatkan kualitasperencanaanpembangunan daerah

Tersedianya basis data dan informasi yang valid dan termutakhirkan setiap tahun

Adanya konsistensi antar dokumen perencanaan kabupaten (RPJP, RPJM, RenstraSKPD, RKPD, Renja-SKPD, RTRW)

Meningkatkan partisipasimasyarakat dalam prosespembangunan daerah

Partisipasi Rukun Warga (RW) dalam Musrenbang Desa/Kelurahan mencapai 100%setiap tahunnya

Partisipasi desa/kelurahan dalam Musrenbang Kecamatan mencapai 100% setiaptahunnya

Paling kurang sebagian usulan hasil musrenbang desa/kelurahan terakomodir dalamRKPD

Page 149: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 125

Visi “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas yang Sejahtera, Maju, Mandiri, BerpayungkanBudaya Melayu yang dilandasi Iman dan Taqwa”

Misi Tujuan Sasaran

Paling kurang sebagian usulan hasil musrenbang kecamatan terakomodir dalam RKPD

Memperkuatkelembagaan-kelembagaan masyarakat

Meningkatnya jumlah LSM yang aktif

Meningkatnya rata-rata jumlah kelompok binaan LPM dan PKK paling kurang 10%setiap tahun

Meningkatkan kualitaskomunikasi dansilaturahmi antarapemerintah daerah danmasyarakat

Adanya media sosialisasi rencana dan program-program pembangunan daerah

Adanya media yang efektif bagi masyarakat untuk menyampaikan kritik dan evaluasiterhadap pelaksanaan pembangunan

Mengembangkanperikehidupanyang agamis danberbudayamelayu

Meningkatkan aktivitaskeagamaan

Meningkatnya aktivitas kelompok-kelompok keagamaan

Meningkatnya angka melek Al-Quran

Meningkatkan aktivitasbudaya Melayu

Meningkatnya jumlah grup kesenian Melayu yang aktif

Adanya event-event budaya Melayu secara rutin setiap tahun

Adanya budaya Melayu yang menjadi obyek wisata dan identitas daerah

Meningkatkan kualitasmoral generasi muda

Tersedianya media bagi generasi muda untuk menyalurkan bakat dan minat

Meningkatnya jumlah organisasi kepemudaan yang aktif

Adanya event-event kepemudaan secara rutin setiap tahun

Page 150: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 126

7. BAB VII

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

DAERAH

7.1. Strategi Pembangunan Daerah

Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program

indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Satu strategi dapat terhubung dengan

pencapaian satu sasaran. Dalam hal beberapa sasaran bersifat inherent dengan

satu tema, satu strategi dapat dirumuskan untuk mencapai gabungan beberapa

sasaran tersebut.Strategi Pembangunan Daerah

Berdasarkan isu strategis, visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan,

serta untuk menata dan meletakkan dasar-dasar pembangunan Kabupaten

Kepulauan Anambas yang mandiri dan berdaya saing dengan mengoptimalkan

pemanfaatan sumber daya lokal dan partisipasi masyarakat dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan rakyat maka dirumuskan lima (5) pilar strategi

pembangunan daerah sebagai berikut :

1. Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia

Meningkatkan sumberdaya manusia merupakan aspek yang sangat

penting dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan daerah, yaitu

membentuk sumberdaya manusia yang handal, terampil dan berakhlak

mulia. Hal ini dapat dilakukan melalui peningkatan mutu pendidikan,

peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menumbuhkembangkan budaya

lokal dan meningkatkan pembinaan dan toleransi umat beragama. Sebagai

daerah pemekaran baru dengan persentase penduduk dewasa yang melek

huruf mencapai 89.72% artinya terdapat 10,28% penduduk dewasa yang

buta huruf, ditambah lagi hanya 22.32% penduduk berusia di atas 10 tahun

yang tamat pendidikan SLTP, penduduk di atas 10 tahun keatas

diperdesaan yang tamat SLTA hanya 7.39%, maka peningkatan

sumberdaya manusia melalui bidang pendidikan harus mendapat perhatian

pemerintah. Peningkatan mutu pendidikan mencakup mutu siswa, mutu

guru, mutu sarana dan prasarana serta mutu kurikulum.

Page 151: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 127

Peningkatan sumberdaya manusia juga menyangkut aspek kesehatan.

Masyarakat harus mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan

terjangkau. Angka Harapan Hidup Kabupaten Kepulauan Anambas tahun

2008 sebesar 67.07 artinya setiap bayi yang lahir pada tahun 2008

diperkirakan akan hidup selama 67.07 tahun dengan syarat besarnya

kematian dan kondisi kesehatan tidak berubah. Angka ini relatif lebih rendah

dibandingkan dengan Provinsi Kepulauan Riau yang mencapai 69.7.

Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat tergantung pada ketersediaan

sarana prasarana kesehatan, tenaga medis, serta pola hidup dan perilaku

masyarakat. Sehingga diperlukan pemberdayaan sumberdaya manusia

secara berkelanjutan dan peningkatan sarana dan prasarana dalam bidang

medis tertentu termasuk ketersediaan obat yang dapat dijangkau oleh

masyarakat.

2. Menciptakan Sumber Daya Aparatur Pemerintah Yang Profesional dan

Menegakkan Supremasi Hukum

Dalam upaya menciptakan sumberdaya aparatur pemerintah yang

profesional maka proses rekrutmen dilaksanakan secara terbuka dan

berkualitas dengan mengutamakan penduduk setempat, penempatan

pegawai sesuai dengan potensi dan kemampuan, dan peningkatan disiplin

melalui reward dan punishment.

Penegakan supremasi hukum dilakukan dengan melaksanakan

seluruh peraturan perundangan dengan sebenar-benarnya, dan

menempatkan semua pihak dalam posisi yang setara dimata hukum.

Kepada masyarakat yang kurang mampu diberikan bantuan hukum secara

cuma-cuma, dan untuk meningkatkan kesadaran hukum kepada

masyarakat dilakukan penyuluhan-penyuluhan di bidang hukum, dan

kampanye sadar hukum kepada masyarakat

3. Membangun Partisipasi Aktif Masyarakat

Peningkatan partisipasi aktif masyarakat dilakukan dengan cara

menumbuhkembangkan lembaga dan organisasi kemasyarakatan,

melibatkan peran masyarakat dalam perencanaan pembangunan, serta

membuka kotak pelayanan pengaduan masyarakat

Page 152: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 128

4. Mengatur Pengelolaan Sumberdaya Alam Secara Optimal Terpadu Dan

Berkesinambungan

Dalam melaksanakan pengelolaan sumberdaya alam yang potensial

maka perlu dilakukan pembagian zona pengelolaan sumberdaya alam

dengan memperhatikan aspek kelayakan dan kepatutan, membangun

kawasan perkebunan dan pertanian, membangun kawasan budidaya laut,

perencanaan yang matang dalam setiap pemberian izin, terutama perizinan

tambang, membuka peluang pasar, mengelola potensi pariwisata dengan

mengundang investor lokal dan luar negeri serta menyiapkan fasilitas sentra

produksi sumber daya alam.

5. Membangun Akses Transportasi dan Komunikasi antar Pulau

Pembangunan akses transportasi dan komunikasi antar wilayah dan

antar pulau di Kabupaten Kepulauan Anambas mutlak diperlukan untuk

mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan dan pengembangan

perekonomian masyarakat.

Tabel 92. Strategi pembangunan daerah 2011-2015

Visi “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas yangSejahtera, Maju, Mandiri, Berpayungkan Budaya Melayu yang dilandasi Imandan Taqwa”

Misi 1. Mendorong terciptanya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi kerakyatanyang merata di seluruh wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas yang akanmenumbuhkan kegiatan pembangunan pulau-pulau kecil dan pengelolaansumber daya alam secara optimal dan terpadu

Tujuan Sasaran Strategi

Meningkatkanaksesibilitas dankonektivitas pulau-pulau

Meningkatnya jumlah orang dan barangyang melalui pelabuhan sebesar 50%pada 2015

Membangun AksesTransportasi danKomunikasi antarPulauTerbangun dan beroperasinya paling

kurang satu (1) bandara perintis pada2013

Terbangun dan beroperasinya jembatanantar pulau

Coverage area telekomunikasi selulermencapai 100% pada 2013

Terbangunnya port of entry dengan fungsiCustom, Immigration, Quarantine, andPort (CIQP)

Page 153: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 129

Menciptakanpusat-pusatpertumbuhanekonomikerakyatan yangmerata dan sesuaidengan zonasi danpotensi wilayah

Laju pertumbuhan ekonomi sebesar 7,0-7,7% pada 2015 dengan industri mikro,kecil, dan menengah sebagai salah satufaktor pendorong

Optimalnya Tarempa sebagai PusatKegiatan Wilayah (PKW) denganinfrastruktur yang memadai untukmendukung fungsi utamanyanya sebagaipusat kegiatan perdagangan, sentraproduksi perikanan dan perkebunan,pengolahan perikanan, kawasanpariwisata, dan simpul transportasi lautskala nasional

Optimalnya Letung sebagai PusatKegiatan Lokal (PKL) dengan infrastrukturyang memadai untuk mendukungfungsinya sebagai pusat produksiperikanan dan perkebunan, koleksi,distribusi, dan pengolahan hasilperikanan, pusat pengembanganpertanian, kawasan pariwisata, dansimpul pelayanan transportasi laut danudara skala regional

Optimalnya Palmatak sebagai PusatKegiatan Lokal (PKL) dengan infrastrukturyang memadai untuk mendukungfungsinya sebagai pusat kegiatanpertambangan minyak dan gas, pusatproduksi perikanan dan perkebunan,pusat koleksi, distribusi, dan pengolahanhasil perikanan, kawasan pariwisata, dansimpul pelayanan transportasi laut danudara skala regional

Meningkatkanpasokan energiuntuk mendukungaktivitasperekonomian

Terpenuhinya seluruh kebutuhan dayalistrik industri dan rumah tangga tahun2015

Adanya SPDN untuk aktivitas usahanelayan

Meningkatkanpembangunankawasanperbatasan

Terbangunnya infrastruktur simbol-simbolnegara dan kabupaten di lima pulauterluar

Disepakatinya perbatasan definitif antaraKabupaten Kepulauan Anambas danKabupaten Natuna pada tahun 2013

Meningkatkaninvestasi padausaha-usaha yang

Meningkatnya nilai investasi berskalanasional, baik dari Penanaman ModalDalam Negeri (PMDN) maupun

Page 154: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 130

berbasis sumberdaya alam danpengolahannya

Penanaman Modal Asing (PMA) palingkurang 5% setiap tahun

Meningkatnya rasio daya serap tenagakerja PMA/PMDN

MengaturPengelolaanSumberdaya AlamSecara OptimalTerpadu DanBerkesinambungan

Meningkatnya jumlah dan jenis industri-industri pengolahan sumber daya alam

Terbangunnya destinasi wisata baharisekurang-kurangnya di satu pulau tidakberpenghuni

Menjaga fungsi-fungsi lingkunganhidup

Terkuranginya praktek-praktekpenangkapan ikan yang tidak ramahlingkungan

Ditetapkannya kawasan-kawasan hutanlindung, suaka alam, suaka alam laut,cagar alam, dan DPL (DaerahPerlindungan Laut) di tahun 2012

Tersedianya sarana dan prasarana yangmemadai guna mendukung rehabilitasidan konservasi hutan lindung, suakaalam, suaka alam laut, cagar alam, dancagar alam laut

Lestarinya sumber-sumber air bersih

Meningkatkantingkatpemanfaatan danpengelolaansumber dayakelautan danperikanan

Meningkatnya kemampuan sumber dayamanusia dan kapasitas sarana/prasaranaperikanan tangkap

Meningkatnya kemampuan sumber dayamanusia dan kapasitas sarana/prasaranamarikultur

Meningkatnya peran pemerintah daerahdengan instansi vertikal lainnya dalamBakorla

Mengoptimalkanpotensi wisatayang berbasissumber daya alamdan budayasetempat

Adanya budaya setempat yang menjadiobyek wisata dan identitas daerah

Meningkatnya jumlah grup kesenian yangaktif

Jumlah wisatawan (mancanegara dannusantara) meningkat sebesar 20% pada2015

Meningkatkanproduksi danproduktivitasusaha mikro, kecil,dan menengahkhususnya pada

Tersedianya akses permodalan bagipelaku usaha mikro, kecil, dan menengah

Tersertifikasinya produk yang dihasilkanUMKM untuk meningkatkan nilai jual dancakupan pasar

Meningkatnya volume ekspor produk

Page 155: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 131

sektor perikanandan perkebunan

UMKM ke negara-negara tetangga

Dimanfaatkannya teknologi informasiuntuk menguatkan jaringan produksi danpemasaran UMKM

MengoptimalkanPerusahaanDaerah sebagaiagen pendorongekonomi daerah

Terbentuknya BUMD KabupatenKepulauan Anambas pada tahun 2012

Terselesaikannya persoalan aset BUMDantara pemerintah Kabupaten KepulauanAnambas dan Pemerintah KabupatenNatuna

Meningkatnya kontribusi BUMD terhadapPAD

Misi 2. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kabupaten KepulauanAnambas menjadi lebih sehat dan berpendidikan

Tujuan Sasaran Strategi

Meningkatkanaksesibilitaspendudukterhadap layanankesehatan

Meningkatnya Angka Harapan Hidup MeningkatkanKualitasSumberdayaManusia

Terbangunnya satu RSUD Tipe C

Terbangun dan beroperasinyaPuskesmas di seluruh kecamatan

Terbangun dan beroperasinya Pustu diseluruh desa

Status gizi buruk/gizi kurang pada balitasebesar 0% di 2015

Menyediakansarana danprasaranaolahraga yangmemadai dansesuai kebutuhan,minat, dan bakat

Tersedianya sarana dan prasaranaolahraga di 26 pulau yang berpenghuni

Meningkatkantingkat pendidikanformal masyarakat

Meningkatnya rata-rata lama sekolah

Adanya inisiasi menuju berdirinyaperguruan tinggi di kabupaten KepulauanAnambas

Meningkatkankualitas tenagapendidik dantenagakependidikan

Jumlah tenaga pendidik berkualifikasiS1/D4 paling kurang 50% pada 2015

Meningkatnya kualifikasi tenagakependidikan sebagai pengawas

Meningkatkansarana danprasaranapendidikan dasardan menengah

Meningkatnya jumlah sekolah dengankondisi bangunan baik

Terjaganya rasio ketersediaan sekolahterhadap penduduk usia sekolah yangmemadai

Page 156: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 132

Meningkatkanaksesibilitaspendudukterhadap informasi

Meningkatnya penggunaan internet olehmasyarakat pada tahun 2013

Meningkatkanaksesibilitaspendudukterhadap air bersih

Terbangun dan terjaganya catchmentarea di 26 pulau berpenghuni

Meningkatnya persentase pendudukberakses air minum

Meningkatkankualitaspengelolaansampah

Terbangun dan beroperasinya TempatPengolahan Sampah Terpadu (TPST)paling kurang di Pulau Siantan, Palmatak,dan Letung pada tahun 2013

Meningkatnya volume sampah terangkutke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)

Meningkatnya peran serta masyarakatdalam pengurangan timbulan sampahrumah tangga

Misi 3. Meningkatkan mutu sumber daya manusia Kabupaten KepulauanAnambas agar memiliki kemampuan yang diakui, terampil dan berakhlak mulia

Tujuan Sasaran Strategi

Meningkatkanketerampilan danproduktivitaspelaku usahamikro, kecil, danmenengah

Tersertifikasinya produk yang dihasilkanUMKM untuk meningkatkan nilai jual dancakupan pasar

MeningkatkanKualitasSumberdayaManusiaDimanfaatkannya teknologi informasi

untuk menunjang UMKM

Meningkatkanpengetahuan,keterampilan, danproduktivitaspetani dan nelayan

Meningkatnya kontribusi sektor pertanianterhadap PDRB (dengan migas) palingkurang sebesar 20% pada 2015

Meningkatnya Indeks Swasembada

Dimanfaatkannya teknologi informasiuntuk menunjang usaha petani dannelayan

Adanya kelembagaan pemerintah daerahyang menangani penyuluhan danpembinaan petani dan nelayan padatahun 2012

Menyelenggarakanpendidikannonformal yangsesuai dengankebutuhanmasyarakat

Meningkatnya angka melek huruf

Meningkatnya jumlah peserta PAUD

Meningkatnyapengetahuan danketerampilan para

Menurunnya tingkat pengangguranmenjadi sebesar 5,0-6,0% pada 2015

Page 157: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 133

pencari kerja

Misi 4. Menciptakan aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten KepulauanAnambas yang dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat secaramaksimal serta mengedepankan partisipasi masyarakat demi terwujudnyapemerintah yang bersih

Tujuan Sasaran Strategi

Mengoptimalkantingkat pelayananmasyarakat olehaparaturpemerintah daerah

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)terhadap pelayanan publik paling kurangberkategori “baik” dengan nilai indeks >3,00

MenciptakanSumber DayaAparaturPemerintah YangProfesional danMenegakkanSupremasi Hukum

Terbangun dan tersedianya sarana danprasarana perkantoran yang memadaipada tahun 2013

Mewujudkansumber dayaaparatur daerahyang berkualitas

Paling kurang 90% sasaran lima tahunpembangunan daerah dalam RPJMtercapai pada 2015

Paling kurang 90% sasaran tahunanpembangunan daerah dalam RPJMtercapai setiap tahun pada periode 2011-2015

Nilai efektivitas dan efisiensi kerja darihasil analisis beban kerja paling kurang0,70

Meningkatnya serapan anggaran setiaptahunnya selama periode 2011-2015

Meningkatnya kesejahteraan aparatur

Mewujudkanpemerintah yangbersih

Opini pengelolaan keuangan daerahpaling kurang adalah "Wajar DenganPengecualian"

Tidak adanya (zero incident) kasus-kasuspenyalahgunaan wewenang dan jabatan

Meningkatkankualitasperencanaanpembangunandaerah

Tersedianya basis data dan informasiyang valid dan termutakhirkan setiaptahun

Adanya konsistensi antar dokumenperencanaan kabupaten (RPJP, RPJM,Renstra SKPD, RKPD, Renja-SKPD,RTRW)

Meningkatkanpartisipasimasyarakat dalamprosespembangunandaerah

Partisipasi Rukun Warga (RW) dalamMusrenbang Desa/Kelurahan mencapai100% setiap tahunnya

Partisipasi desa/kelurahan dalamMusrenbang Kecamatan mencapai 100%setiap tahunnya

Page 158: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 134

Paling kurang sebagian usulan hasilmusrenbang desa/kelurahan terakomodirdalam RKPD

Paling kurang sebagian usulan hasilmusrenbang kecamatan terakomodirdalam RKPD

Memperkuatkelembagaan-kelembagaanmasyarakat

Meningkatnya jumlah LSM yang aktif

Meningkatnya rata-rata jumlah kelompokbinaan LPM dan PKK paling kurang 10%setiap tahun

Meningkatkankualitaskomunikasi dansilaturahmi antarapemerintah daerahdan masyarakat

Adanya media sosialisasi rencana danprogram-program pembangunan daerah

Adanya media yang efektif bagimasyarakat untuk menyampaikan kritikdan evaluasi terhadap pelaksanaanpembangunan

Misi 5. Mengembangkan perikehidupan yang agamis dan berbudaya melayu

Tujuan Sasaran Strategi

Meningkatkanaktivitaskeagamaan

Meningkatnya aktivitas kelompok-kelompok keagamaan

MeningkatkanKualitasSumberdayaManusia

Meningkatnya angka melek Al-Quran

Meningkatkanaktivitas budayaMelayu

Meningkatnya jumlah grup kesenianMelayu yang aktif

Adanya event-event budaya Melayusecara rutin setiap tahun

Adanya budaya Melayu yang menjadiobyek wisata dan identitas daerah

MembangunPartisipasi AktifMasyarakatMeningkatkan

kualitas moralgenerasi muda

Tersedianya media bagi generasi mudauntuk menyalurkan bakat dan minat

Meningkatnya jumlah organisasikepemudaan yang aktif

Adanya event-event kepemudaan secararutin setiap tahun

7.2. Arah Kebijakan Pembangunan Daerah

Strategi harus dirumuskan secara spesifik terhadap horizon waktu. Dengan

arah kebijakan, strategi dapat diterangkan secara logis kapan suatu strategi

dijalankan mendahului atau menjadi prasyarat bagi strategi lainnya. Urut-urutan

strategi dari tahun ke tahun selama 5 (lima) tahun dipandu dan dijelaskan

dengan arah kebijakan sehingga memperjelas kapan suatu sasaran dapat

dicapai dari waktu ke waktu.

Page 159: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 135

Tabel 93. Arah Kebijakan Pembangunan Daerah

No Sasaran

Arah Kebijakan

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4Tahun

5

Misi 1. Mendorong terciptanya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang merata di seluruh wilayah KabupatenKepulauan Anambas yang akan menumbuhkan kegiatan pembangunan pulau-pulau kecil dan pengelolaan sumber dayaalam secara optimal dan terpadu

1 Meningkatnya jumlah orang dan barang yang melalui pelabuhan sebesar50% pada 2015

Membangun Akses Transportasi dan Komunikasiantar Pulau. Pembangunan akses transportasi dankomunikasi antar wilayah dan antar pulau diKabupaten Kepulauan Anambas mutlak diperlukanuntuk mengembangkan pusat-pusat pertumbuhandan pengembangan perekonomian masyarakat.

2 Terbangun dan beroperasinya paling kurang satu (1) bandara perintispada 2013

3 Terbangun dan beroperasinya jembatan antar pulau

4 Coverage area telekomunikasi seluler mencapai 100% pada 2013

5 Terbangunnya port of entry dengan fungsi Custom, Immigration,Quarantine, and Port (CIQP)

6 Laju pertumbuhan ekonomi sebesar 7,0-7,7% pada 2015 dengan industrimikro, kecil, dan menengah sebagai salah satu faktor pendorong

7 Optimalnya Tarempa sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) denganinfrastruktur yang memadai untuk mendukung fungsi utamanyanyasebagai pusat kegiatan perdagangan, sentra produksi perikanan danperkebunan, pengolahan perikanan, kawasan pariwisata, dan simpultransportasi laut skala nasional

8 Optimalnya Letung sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) denganinfrastruktur yang memadai untuk mendukung fungsinya sebagai pusatproduksi perikanan dan perkebunan, koleksi, distribusi, dan pengolahanhasil perikanan, pusat pengembangan pertanian, kawasan pariwisata,dan simpul pelayanan transportasi laut dan udara skala regional

Page 160: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 136

No Sasaran

Arah Kebijakan

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4Tahun

5

9 Optimalnya Palmatak sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) denganinfrastruktur yang memadai untuk mendukung fungsinya sebagai pusatkegiatan pertambangan minyak dan gas, pusat produksi perikanan danperkebunan, pusat koleksi, distribusi, dan pengolahan hasil perikanan,kawasan pariwisata, dan simpul pelayanan transportasi laut dan udaraskala regional

10 Terpenuhinya seluruh kebutuhan daya listrik industri dan rumah tanggatahun 2015

11 Adanya SPDN untuk aktivitas usaha nelayan

12 Terbangunnya infrastruktur simbol-simbol negara dan kabupaten di limapulau terluar

13 Disepakatinya perbatasan definitif antara Kabupaten KepulauanAnambas dan Kabupaten Natuna pada tahun 2013

14 Meningkatnya nilai investasi berskala nasional, baik dari PenanamanModal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA)paling kurang 5% setiap tahun

15 Meningkatnya rasio daya serap tenaga kerja PMA/PMDN Mengatur Pengelolaan Sumberdaya Alam SecaraOptimal Terpadu Dan Berkesinambungan. Dalammelaksanakan pengelolaan sumber daya alamyang potensial maka perlu dilakukan pembagianzona pengelolaan sumber daya alam denganmemperhatikan aspek kelayakan dan kepatutan,membangun kawasan perkebunan dan pertanian,membangun kawasan budidaya laut, perencanaanyang matang dalam setiap pemberian izin,terutama perizinan tambang, membuka peluang

16 Meningkatnya jumlah dan jenis industri-industri pengolahan sumber dayaalam

17 Terbangunnya destinasi wisata bahari sekurang-kurangnya di satu pulautidak berpenghuni

18 Terkuranginya praktek-praktek penangkapan ikan yang tidak ramahlingkungan

19 Ditetapkannya kawasan-kawasan hutan lindung, suaka alam, suakaalam laut, cagar alam, dan DPL (Daerah Perlindungan Laut) di tahun

Page 161: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 137

No Sasaran

Arah Kebijakan

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4Tahun

5

2012 pasar, mengelola potensi pariwisata denganmengundang investor lokal dan luar negeri sertamenyiapkan fasilitas sentra produksi sumber dayaalam.

20 Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai guna mendukungrehabilitasi dan konservasi hutan lindung, suaka alam, suaka alam laut,cagar alam, dan cagar alam laut

21 Lestarinya sumber-sumber air bersih

22 Meningkatnya kemampuan sumber daya manusia dan kapasitassarana/prasarana perikanan tangkap

23 Meningkatnya kemampuan sumber daya manusia dan kapasitassarana/prasarana marikultur

24 Meningkatnya peran pemerintah daerah dengan instansi vertikal lainnyadalam Bakorla

25 Adanya budaya setempat yang menjadi obyek wisata dan identitasdaerah

26 Meningkatnya jumlah grup kesenian yang aktif

27 Jumlah wisatawan (mancanegara dan nusantara) meningkat sebesar20% pada 2015

28 Tersedianya akses permodalan bagi pelaku usaha mikro, kecil, danmenengah

29 Tersertifikasinya produk yang dihasilkan UMKM untuk meningkatkan nilaijual dan cakupan pasar

30 Meningkatnya volume ekspor produk UMKM ke negara-negara tetangga

31 Dimanfaatkannya teknologi informasi untuk menguatkan jaringanproduksi dan pemasaran UMKM

32 Terbentuknya BUMD Kabupaten Kepulauan Anambas pada tahun 2012

Page 162: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 138

No Sasaran

Arah Kebijakan

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4Tahun

5

33 Terselesaikannya persoalan aset BUMD antara pemerintah KabupatenKepulauan Anambas dan Pemerintah Kabupaten Natuna

34 Meningkatnya kontribusi BUMD terhadap PAD

Misi 2. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas menjadi lebih sehat dan berpendidikan

35 Meningkatnya Angka Harapan Hidup Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia.Meningkatkan sumberdaya manusia merupakanaspek yang sangat penting dalam rangkamewujudkan tujuan pembangunan daerah, yaitumembentuk sumberdaya manusia yang handal,terampil dan berakhlak mulia. Hal ini dapatdilakukan melalui peningkatan mutu pendidikan,peningkatan mutu pelayanan kesehatan,menumbuhkembangkan budaya lokal danmeningkatkan pembinaan dan toleransi umatberagama. Peningkatan sumberdaya manusiamelalui bidang pendidikan harus mendapatperhatian pemerintah. Peningkatan mutupendidikan mencakup mutu siswa, mutu guru,mutu sarana dan prasarana serta mutu kurikulum.Peningkatan sumberdaya manusia jugamenyangkut aspek kesehatan. Masyarakat harusmendapatkan pelayanan kesehatan yangberkualitas dan terjangkau. Peningkatan kualitaskesehatan masyarakat tergantung padaketersediaan sarana prasarana kesehatan, tenagamedis, serta pola hidup dan perilaku masyarakat.Sehingga diperlukan pemberdayaan sumberdaya

36 Terbangunnya satu RSUD Tipe C

37 Terbangun dan beroperasinya Puskesmas di seluruh kecamatan

38 Terbangun dan beroperasinya Pustu di seluruh desa

39 Status gizi buruk/gizi kurang pada balita sebesar 0% di 2015

40 Tersedianya sarana dan prasarana olahraga di 26 pulau yangberpenghuni

41 Meningkatnya rata-rata lama sekolah

42 Adanya inisiasi menuju berdirinya perguruan tinggi di kabupatenKepulauan Anambas

43 Jumlah tenaga pendidik berkualifikasi S1/D4 paling kurang 50% pada2015

44 Meningkatnya kualifikasi tenaga kependidikan sebagai pengawas

45 Meningkatnya jumlah sekolah dengan kondisi bangunan baik

46 Terjaganya rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolahyang memadai

47 Meningkatnya penggunaan internet oleh masyarakat pada tahun 2013

48 Terbangun dan terjaganya catchment area di 26 pulau berpenghuni

49 Meningkatnya persentase penduduk berakses air minum

Page 163: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 139

No Sasaran

Arah Kebijakan

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4Tahun

5

50 Terbangun dan beroperasinya Tempat Pengolahan Sampah Terpadu(TPST) paling kurang di Pulau Siantan, Palmatak, dan Letung padatahun 2013

manusia secara berkelanjutan dan peningkatansarana dan prasarana dalam bidang medis tertentutermasuk ketersediaan obat yang dapat dijangkauoleh masyarakat.

51 Meningkatnya volume sampah terangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir(TPA)

52 Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengurangan timbulansampah rumah tangga

Misi 3. Meningkatkan mutu sumber daya manusia Kabupaten Kepulauan Anambas agar memiliki kemampuan yang diakui,terampil dan berakhlak mulia

53 Tersertifikasinya produk yang dihasilkan UMKM untuk meningkatkan nilaijual dan cakupan pasar

Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia.Meningkatkan sumberdaya manusia merupakanaspek yang sangat penting dalam rangkamewujudkan tujuan pembangunan daerah, yaitumembentuk sumberdaya manusia yang handal,terampil dan berakhlak mulia. Dalam konteksmembentuk sumber daya manusia yang terampil,maka pendidikan vokasi dan pendidikan profesimenjadi mutlak dilakukan, termasuk di dalamnyapeningkatan keterampilan bagi pelaku UMKM,nelayan, dan petani.

54 Dimanfaatkannya teknologi informasi untuk menunjang UMKM

55 Meningkatnya kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB (denganmigas) paling kurang sebesar 20% pada 2015

56 Meningkatnya Indeks Swasembada

57 Dimanfaatkannya teknologi informasi untuk menunjang usaha petani dannelayan

58 Adanya kelembagaan pemerintah daerah yang menangani penyuluhandan pembinaan petani dan nelayan pada tahun 2012

59 Meningkatnya angka melek huruf

60 Meningkatnya jumlah peserta PAUD

61 Menurunnya tingkat pengangguran menjadi sebesar 5,0-6,0% pada 2015

Misi 4. Menciptakan aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas yang dapat memberikan pelayanankepada masyarakat secara maksimal serta mengedepankan partisipasi masyarakat demi terwujudnya pemerintah yang

Page 164: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 140

No Sasaran

Arah Kebijakan

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4Tahun

5

bersih

62 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan publik palingkurang berkategori “baik” dengan nilai indeks > 3,00

Menciptakan Sumber Daya AparaturPemerintah Yang Profesional danMenegakkan Supremasi Hukum. Dalamupaya menciptakan sumberdayaaparatur pemerintah yang profesionalmaka proses rekrutmen dilaksanakansecara terbuka dan berkualitas denganmengutamakan penduduk setempat,penempatan pegawai sesuai denganpotensi dan kemampuan, danpeningkatan disiplin melalui reward danpunishment.Penegakan supremasi hukum dilakukandengan melaksanakan seluruh peraturanperundangan dengan sebenar-benarnya,dan menempatkan semua pihak dalamposisi yang setara dimata hukum.Kepada masyarakat yang kurangmampu diberikan bantuan hukumsecara cuma-cuma, dan untukmeningkatkan kesadaran hukum kepadamasyarakat dilakukan penyuluhan-penyuluhan di bidang hukum, dankampanye sadar hukum kepadamasyarakat.

63 Terbangun dan tersedianya sarana dan prasarana perkantoran yangmemadai pada tahun 2013

64 Paling kurang 90% sasaran lima tahun pembangunan daerah dalamRPJM tercapai pada 2015

65 Paling kurang 90% sasaran tahunan pembangunan daerah dalam RPJMtercapai setiap tahun pada periode 2011-2015

66 Nilai efektivitas dan efisiensi kerja dari hasil analisis beban kerja palingkurang 0,70

67 Meningkatnya serapan anggaran setiap tahunnya selama periode 2011-2015

68 Meningkatnya kesejahteraan aparatur

69 Opini pengelolaan keuangan daerah paling kurang adalah "WajarDengan Pengecualian"

70 Tidak adanya (zero incident) kasus-kasus penyalahgunaan wewenangdan jabatan

71 Tersedianya basis data dan informasi yang valid dan termutakhirkansetiap tahun

72 Adanya konsistensi antar dokumen perencanaan kabupaten (RPJP,RPJM, Renstra SKPD, RKPD, Renja-SKPD, RTRW)

Page 165: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 141

No Sasaran

Arah Kebijakan

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4Tahun

5

73 Partisipasi Rukun Warga (RW) dalam Musrenbang Desa/Kelurahanmencapai 100% setiap tahunnya

74 Partisipasi desa/kelurahan dalam Musrenbang Kecamatan mencapai100% setiap tahunnya

75 Paling kurang sebagian usulan hasil musrenbang desa/kelurahanterakomodir dalam RKPD

76 Paling kurang sebagian usulan hasil musrenbang kecamatanterakomodir dalam RKPD

77 Meningkatnya jumlah LSM yang aktif

78 Meningkatnya rata-rata jumlah kelompok binaan LPM dan PKK palingkurang 10% setiap tahun

79 Adanya media sosialisasi rencana dan program-program pembangunandaerah

80 Adanya media yang efektif bagi masyarakat untuk menyampaikan kritikdan evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan

Misi 5. Mengembangkan perikehidupan yang agamis dan berbudaya melayu

81 Meningkatnya aktivitas kelompok-kelompok keagamaan Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia

82 Meningkatnya angka melek Al-Quran

83 Meningkatnya jumlah grup kesenian Melayu yang aktif

84 Adanya event-event budaya Melayu secara rutin setiap tahun

85 Adanya budaya Melayu yang menjadi obyek wisata dan identitas daerah Membangun Partisipasi Aktif Masyarakat.Peningkatan partisipasi aktif masyarakat dilakukandengan cara menumbuhkembangkan lembaga danorganisasi kemasyarakatan, melibatkan peran

86 Tersedianya media bagi generasi muda untuk menyalurkan bakat danminat

87 Meningkatnya jumlah organisasi kepemudaan yang aktif

Page 166: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 142

No Sasaran

Arah Kebijakan

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4Tahun

5

88 Adanya event-event kepemudaan secara rutin setiap tahun masyarakat dalam perencanaan pembangunan,serta membuka kotak pelayanan pengaduanmasyarakat.

Page 167: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 143

8. BAB VIII

KEBIJAKAN UMUM DAN

PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Guna mencapai Visi dan Misi, dengan mempertimbangkan tujuan dan arah

kebijakan yang dirumuskan, maka program dan sasaran pembangunan daerah di

Kabupaten Kepulauan Anambas untuk 2011-2015 adalah sebagai berikut:

8.1. Program per Urusan

1. Urusan Pendidikan:

a. Pendidikan Anak Usia Dini.

b. Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun.

c. Pendidikan Menengah.

d. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

e. Pendidikan Non Formal.

f. Manajemen Pelayanan Pendidikan.

g. Pendidikan Luar Biasa.

2. Urusan Kesehatan:

a. Upaya Kesehatan Masyarakat.

b. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

c. Perbaikan Gizi Masyarakat.

d. Pengembangan Lingkungan Sehat.

e. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular.

f. Standarisasi pelayanan kesehatan.

g. Pelayanan kesehatan penduduk miskin .

h. Pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit

jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata.

i. Pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah

sakit paru-paru/ rumah sakit mata.

j. Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana

puskesmas/ puskesmas pembantu dan jaringannya.

k. Peningkatan pelayanan kesehatan anak balita.

Page 168: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 144

l. Peningkatan Sumber Daya Manusia Kesehatan.

m. Obat dan Perbekalan Kesehatan

3. Urusan Pekerjaan Umum:

a. Program pembangunan jalan dan jembatan.

b. Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan

Pengairan Lainnya.

c. Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber

Daya Air Lainnya.

d. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah.

e. Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh.

4. Urusan Penataan Ruang:

a. Perencanaan Tata Ruang.

5. Urusan Perencanaan Pembangunan.

a. Pengembangan data/informasi.

b. Kerjasama pembangunan.

c. Kerjasama Pembangunan (kegiatan koordinasi kerjasama wilayah

perbatasan).

d. Pengembangan Wilayah Perbatasan.

e. Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh.

f. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan

Daerah.

g. Perencanaan Pembangunan Daerah.

h. Pengembangan Wilayah perbatasan.

6. Urusan Perhubungan:

a. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan.

b. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan.

c. Pembangunan sarana dan prasarana perhubungan (laut).

d. Pembangunan sarana dan prasarana perhubungan (udara).

7. Urusan Lingkungan Hidup:

a. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan.

b. Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.

c. Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.

d. Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam.

Page 169: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 145

e. Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan

Lingkungan Hidup.

f. Pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan dikawasan-kawasan

konservasi laut dan hutan.

g. Pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan laut.

8. Urusan Tenaga Kerja:

a. Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja.

b. Kemitraan dengan Dunia Usaha untuk Pemenuhan Kebutuhan Tenaga

Kerja.

9. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah:

a. Program Penciptaan Iklim Usaha-Usaha Kecil Menengah yang Kondusif.

b. Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil

Menengah.

c. Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil

Menengah

10. Urusan Penanaman Modal Daerah:

a. Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi.

b. Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi.

11. Urusan Kebudayaan:

a. Pengelolaan Kekayaan Budaya.

b. Pengelolaan Keragaman Budaya.

c. Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya.

12. Urusan Pemuda dan Olahraga:

a. Peningkatan peran serta kepemudaan.

b. Peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup

pemuda.

c. Peningkatan sarana dan prasarana olahraga.

13. Urusan Pemerintahan Umum:

a. Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah.

b. pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupaten.

c. pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa.

d. Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan

kebijakan KDH.

e. peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan.

Page 170: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 146

f. Intensifikasi penanganan pengaduan masyarakat.

g. Pengembangan media partisipasi masyarakat.

h. Penataan peraturan perundang-undangan.

i. Penataan Daerah Otonomi Baru.

j. Program pengembangan pulau-pulau kecil dan pulau terdepan.

14. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa:

a. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan.

b. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa.

c. Sistem Penanggulangan Kemiskinan.

15. Urusan Statistik:

a. Pengembangan data/informasi/statistik daerah.

16. Urusan Komunikasi dan Informatika:

a. Pengembangan Komunikasi, Informasi, dan Media Massa.

17. Urusan Pertanian:

a. Peningkatan Kesejahteraan Petani.

b. Peningkatan Ketahanan Pangan (pertanian/perkebunan).

c. peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan.

d. peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan.

e. Peningkatan produksi pertanian/perkebunan.

f. pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan.

g. peningkatan produksi hasil peternakan.

h. peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan.

i. peningkatan penerapan teknologi peternakan.

18. Urusan Kehutanan:

a. Rehabilitasi Hutan dan Lahan.

19. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral:

a. Pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan.

b. Pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan.

20. Urusan Pariwisata:

a. Pengembangan Pemasaran Pariwisata.

b. Pengembangan Destinasi Pariwisata.

21. Urusan Kelautan dan Perikanan:

a. Pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumber

daya kelautan.

Page 171: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 147

b. Peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam pendayagunaan

sumber daya laut.

c. Pengembangan budidaya perikanan.

d. Pengembangan perikanan tangkap.

e. Pengembangan sistem penyuluhan perikanan.

f. Pengembangan sistem penyuluhan perikanan.

g. Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan.

h. Pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar.

i. Pengembangan industri pengolahan perikanan.

j. Penyediaan sarana dan prasarana pendukung aktivitas perikanan.

k. Koordinasi pengawasan sumber daya kelautan.

l. Pengelolaan Bahan Muatan Kapal Tenggelam (BMKT)

22. Urusan Perdagangan:

a. Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional.

b. Peningkatan dan Pengembangan Ekspor.

23. Urusan Perindustrian:

a. Pengembangan Industri Kecil dan Menengah.

b. Pengembangan sentra-sentra industri potensial.

24. Seluruh Urusan

a. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur.

b. Peningkatan disiplin aparatur.

c. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.

Page 172: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 148

9. BAB IX

INDIKASI PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI

KEBUTUHAN PENDANAAN

Program-program sebagaimana tersebut pada Bab VIII merupakan

program-program prioritas yang secara khusus berhubungan dengan pencapaian

sasaran pembangunan daerah atau dengan kata lain program prioritas I.

Prioritas I merupakan program pembangunan daerah dengan tema atau program

unggulan (dedicated) Kepala daerah dan amanat/kebijakan nasional yang

definitif harus dilaksanakan oleh daerah pada tahun rencana, termasuk untuk

prioritas bidang pendidikan 20% (duapuluh persen).

Program prioritas I harus berhubungan langsung dengan kepentingan

publik, bersifat monumental, berskala besar, dan memiliki kepentingan dan nilai

manfaat yang tinggi, memberikan dampak luas pada masyarakat dengan daya

ungkit yang tinggi pada capaian visi/misi daerah.

Bagi program prioritas yang dikategorikan strategis (atau Prioritas I),

menjadi tanggung jawab bersama Kepala SKPD dengan kepala daerah pada

tingkat kebijakan.

Suatu urusan menjadi strategis tergantung tujuan dan sasaran

pembangunan dan bagaimana strategi pencapaiannya. Suatu urusan

pemerintahan daerah dapat menjadi strategis di satu tahun atau periode dan

sebaliknya, menjadi operasional diperiode berikutnya.

Dalam hal suatu urusan atau program/kegiatan didalamnya menjadi

strategis maka perencanaan, pengendalian, dan evaluasi yang dilakukan lebih

tinggi intensitasnya dibanding yang operasional. Begitu pula dalam

penganggarannya, harus diprioritaskan terlebih dahulu. Yang demikian karena

suatu urusan yang bersifat strategis ditetapkan temanya karena pengaruhnya

yang sangat luas dan urgent untuk diselenggarakannya sangat tinggi.

Kerangka pendanaan untuk program-program prioritas adalah sebagai

berikut:

Page 173: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 149

1. Program prioritas pada urusan pendidikan mendapatkan alokasi sebesar 16%

terhadap total Belanja Langsung;

2. Pembangunan bandara perintis diperkirakan membutuhkan dana sebesar Rp

200 milyar yang bersumber dari APBD Kabupaten;

3. Pembangunan jembatan Anjor (Antang-Joruan) membutuhkan dana sebesar

Rp 120 milyar yang bersumber dari APBD Kabupaten; dan

4. Pembangunan RSUD Tipe C membutuhkan dana sebesar Rp 90 milyar yang

bersumber dari APBD Kabupaten.

Kerangka pendanaan untuk program-program prioritas lainnya dapat dilihat

padaTabel 94.

Page 174: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 150

Tabel 94. Kebutuhan Pendanaan Program-Program Prioritas 2011-2015

Bidang UrusanPemerintah Daerah

Indikator KinerjaKondisiKinerjaAwal

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2011 2012 2013 2014 2015

Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp)

Urusan Wajib

Urusan Pendidikan:

Pendidikan AnakUsia Dini

Jumlah pesertaPAUD (orang)

701 901 1.187.935.339,00 1000 7.067.091.490,13 1100 7.420.446.064,63 1200 7.791.468.367,86 1300 8.181.041.786,26

Wajib BelajarPendidikan DasarSembilan Tahun

Angka rata-rata lamasekolah (tahun)

5,94 7,12 25.181.989.705,00 8,32 35.632.394.067,86 9,50 37.414.013.771,25 10,69 39.284.714.459,81 11,88 41.248.950.182,80

PendidikanMenengah

Sekolah pendidikanSMP/MTs danSMA/SMK/MA kondisibangunan baik (%)

52,63 67,63 4.315.314.825,00 72,63 17.816.197.033,93 77,63 18.707.006.885,63 82,63 19.642.357.229,91 87,63 20.624.475.091,40

Rasio ketersediaansekolah menengahterhadap pendudukusia sekolahmenengah (2008)

65,69 80,69 85,69 90,69 95,69 100,69

Peningkatan MutuPendidik dan TenagaKependidikan

Jumlah tenagapendidik berkualifikasiS1/D4 (%)

18,66 25 2.232.010.104,00 30 23.754.929.378,57 35 24.942.675.847,50 43 26.189.809.639,88 50 27.499.300.121,87

Tenaga kependidikanberkualifikasipengawas (orang)

19 19 21 22 23 24

Pendidikan NonFormal

Angka melek huruf(%) 2009

81,4 85,40 477.935.100,00 87,40 8.908.098.516,96 89,40 9.353.503.442,81 91,40 9.821.178.614,95 91,40 10.312.237.545,70

Meningkatnya angkamelek Al-Quran

NA

Page 175: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 151

Bidang UrusanPemerintah Daerah

Indikator KinerjaKondisiKinerjaAwal

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2011 2012 2013 2014 2015

Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp)

ManajemenPelayananPendidikan

Adanya inisiasimenuju berdirinyaperguruan tinggi dikabupaten KepulauanAnambas

Belum Belum 1.799.799.717,00 Ada 1.889.789.825,94 Ada 1.984.279.317,24 Ada 2.083.493.283,10 Ada 2.187.667.947,26

Pendidikan LuarBiasa

Jumlah Sekolah LuarBiasa

0 0 0 1 0 0

Urusan Kesehatan:

Upaya KesehatanMasyarakat

Angka HarapanHidup 2008

67,07 67,47 13.680.848.000,00 67,67 8.316.114.214,55 67,87 8.919.380.651,55 68,07 13.947.898.801,44 68,27 13.725.241.374,73

Promosi Kesehatandan PemberdayaanMasyarakat

Angka HarapanHidup 2008

67,07 67,47 562.185.000,00 67,67 341.732.812,89 67,87 366.522.748,56 68,07 629.905.107,16 68,27 564.009.250,18

Perbaikan GiziMasyarakat

Angka HarapanHidup 2008

67,07 67,47 1.812.397.750,00 67,67 1.101.693.892,89 67,87 1.181.612.822,85 68,07 1.889.715.321,49 68,27 1.818.278.851,26

Persentase balita giziburuk

0 0 0 0 0 0

Persentase balita gizikurang (%)

5,2 4,5 4 3,5 3 <2

PengembanganLingkungan Sehat

Angka HarapanHidup 2008

67,07 67,47 88.075.000,00 67,67 53.537.745,57 67,87 57.421.473,50 68,07 89.986.443,88 68,27 88.360.797,09

Pencegahan danPenanggulanganPenyakit Menular

Angka HarapanHidup 2008

67,07 67,47 1.398.200.000,00 67,67 849.917.409,71 67.87 911.572.003,94 68.07 1.112.274.464,17 68,27 1.402.737.059,15

StandarisasiPelayananKesehatan

Angka HarapanHidup 2008

67,07 67,47 226.575.000,00 67,67 137.727.104,21 67,87 147.718.085,25 68,07 229.465.431,89 68,27 227.310.219,69

PelayananKesehatanPenduduk Miskin

Angka HarapanHidup 2008

67,07 67,47 391.640.000,00 67,67 238.064.407,34 67,87 255.334.043,50 68,07 899.864.438,80 68,27 1.134.857.660,74

Page 176: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 152

Bidang UrusanPemerintah Daerah

Indikator KinerjaKondisiKinerjaAwal

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2011 2012 2013 2014 2015

Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp)

Pengadaan,Peningkatan Saranadan PrasaranaRumah Sakit/RumahSakit Jiwa/RumahSakit Paru-Paru/Rumah SakitMata

RSUD Tipe C 0 0 3.400.175.750,00 0 90.000.000.000,00 1 2.290.782.307,39 1 3.599.457.755,21 1 4.539.430.642,97

PemeliharaanSarana danPrasarana RumahSakit/Rumah SakitJiwa/Rumah SakitParu-Paru/RumahSakit Mata

RSUD Tipe C 0 0 0 1 10.000.000.000,00 1 10.000.000.000,00 1 10.000.000.000,00

Pengadaan,Peningkatan danPerbaikan Saranadan PrasaranaPuskesmas/Puskesmas Pembantu danJaringannya

Jumlah Puskesmasmenjadi PuskesmasPerawatan

7 10 6.360.588.000,00 12 3.866.381.402,65 14 4.146.855.921,48 15 30.000.000.000,00 17 30.000.000.000,00

Jumlah Pustumenjadi Puskesmas

21 22 22 22 23 23

PeningkatanPelayananKesehatan AnakBalita

Persentase balita giziburuk

0 0 53.875.000,00 0 618.848.521,47 0 663.740.947,55 0 809.877.994,92 0 1.021.371.894,67

Persentase balita gizikurang (%)

5,2 4,5 4 3,5 3 <2%

Urusan PekerjaanUmum:

ProgramPembangunan Jalandan Jembatan

Jembatan antar pulau 0 0 51.497.704.505,00 0 40.000.000.000,00 0 80.000.000.000,00 0 67.489.832.910,21 1 85.114.324.555,72

Page 177: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 153

Bidang UrusanPemerintah Daerah

Indikator KinerjaKondisiKinerjaAwal

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2011 2012 2013 2014 2015

Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp)

Pengembangan danPengelolaanJaringan Irigasi,Rawa dan JaringanPengairan Lainnya

Penduduk beraksesair minum (jiwa)

5.537 8.306 160.460.675,00 16.612 97.538.493,25 25.649 104.614.117,48 40.695 224.966.109,70 60.992 283.714.415,19

Pengembangan,Pengelolaan, danKonservasi Sungai,Danau dan SumberDaya Air Lainnya

Cakupan penghijauanwilayah sumber mataair

0 0 15 1.719.023.670,75 25 1.843.724.854,29 35 2.249.661.097,01 45 2.837.144.151,86

PengembanganKinerja PengelolaanAir Minum dan AirLimbah

Penduduk beraksesair minum (%)

5.537 8.306 3.013.927.343,00 16.612 1.832.062.165,94 25.649 1.964.963.372,76 40.695 4.049.389.974,61 60.992 5.106.859.473,34

PengembanganWilayah Strategisdan Cepat Tumbuh

Infrastruktur PusatKegiatan Wilayah(PKW) Tarempa

NA - 34.380.473.415,09 36.874.497.085,85 80.000.000.000,00 60.000.000.000,00

Infrastruktur PusatKegiatan Lokal (PKL)Letung

NA

Infrastruktur PusatKegiatan Lokal (PKL)Palmatak

NA

Urusan PenataanRuang

Perencanaan TataRuang

Dokumen RencanaTata Ruang

0 1 520.350.482,00 1 316.303.056,65 1 339,248.270,37 1 1

Dokumen RencanaDetail Tata Ruang

0 0 3 3 3 3

Pemanfaatan Ruang Ketaatan terhadapRTRW

NA 282.796.759,90 171.902.367,08 184.372.485,43 292.455.942,61 283.714.415,19

PengendalianPemanfaatan Ruang

Ketaatan terhadapRTRW

NA 343.804.734,15 368.744.970,86 449.932.219,40 567.428.830.37

Page 178: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 154

Bidang UrusanPemerintah Daerah

Indikator KinerjaKondisiKinerjaAwal

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2011 2012 2013 2014 2015

Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp)

UrusanPerencanaanPembangunanPengembanganData/Informasi

Basis data daninformasi yang validdan termutakhirkansetiap tahun

NA 5.923.601.470,00 3.600.752.408,47 3.861.957.704,60 4.712.251.931,79 5.942.823.133,73

KerjasamaPembangunan

Pengelolaanperbatasan antarkabupaten

NA 12.246.409.475,00 7.444.168.659,15 7.984.182,539,15 9.602.074.479,23 12.286.148.199,16

PengembanganWilayah Perbatasan

Infrastrukturperbatasan negaradan kabupaten

NA 171.902.367,08 184.372.485,43 899.864.438,80 851.143.245,56

PerencanaanPengembanganWilayah Strategisdan Cepat Tumbuh

Perencanaan PKWTarempa

0 0 1 618.848.521,47

Perencanaan PKLLetung

0 0 1

Perencanaan PKLPalmatak

0 0 1

PeningkatanKapasitasKelembagaanPerencanaanPembangunanDaerah

Ketaatan terhadapdokumen perencananpembangunan

NA 252.252.500,00 153.335.568,15 164.458.816,28 200.668.011,93 253.071.041,35

PerencanaanPembangunanDaerah

PenyelenggaraanMusrenbang (%)

100% 100% 7.379.097.150,00 100% 4.485.497.879,93 100% 4.810.884.262,85 100% 5.870.105.370,19 100% 7.403.041.793,27

Dokumenperencanaanpembangunan daerah(%)

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Media komunikasipembangunan antaramasyarakat danpemerintah

1 1 2 2 3 4

Page 179: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 155

Bidang UrusanPemerintah Daerah

Indikator KinerjaKondisiKinerjaAwal

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2011 2012 2013 2014 2015

Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp)

UrusanPerhubunganProgramPembangunanPrasarana danFasilitasPerhubungan

Jumlah orang yangmelalui pelabuhan(naik dan turrun)

Meningkat 10%

Meningkat 20%

343.804.734,15 Meningkat 30%

368.744.970,86 Meningkat 40%

449.932.219,40 Meningkat 50%

567.428.830,37

Jumlah bandaraperintis

0 0 0 1 1 1

ProgramPeningkatanPelayanan Angkutan

Jumlah orang yangmelalui pelabuhan(naik dan turrun)

Meningkat 10%

1.952.995.316,50 Meningkat 20%

1.187.158.289,64 Meningkat 30%

1.273.276.966,35 Meningkat 40%

1.553.616.663,71 Meningkat 50%

1.959.332.646,83

Jumlah bandaraperintis

0 0 0 1 1 1

PembangunanSarana danPrasaranaPerhubungan

Jumlah orang yangmelalui pelabuhan(naik dan turrun)

Meningkat 10%

5.413.298.000,03 Meningkat 20%

70.000.000.000,00 Meningkat 30%

111.000.000.000,00

Meningkat 40%

21.000.000.000,00 Meningkat 50%

6.809.145.964,46

Jumlah bandaraperintis

0 0 0 1 1 1

Urusan LingkunganHidup

PengembanganKinerja PengelolaanPersampahan

Tempat PengolahanSampah Terpadu(TPST)

0 1 1.463.566.400,00 2 1.719.023.670,75 3 1.843.724.854,29 3 3.599.457.755,21 3 3.404.572.982,23

Persentasepenanganan sampah

15 25 40 50 60 70

Peran sertamasyarakat dalampengurangantimbulan sampahrumah tangga

NA

PengendalianPencemaran danPerusakanLingkungan Hidup

Jumlah kasuspencemaran

NA 1.140.008.000,00 692.971.424,98 743.240.864,73 1.151.826.481,67 1.143.707.244,55

Page 180: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 156

Bidang UrusanPemerintah Daerah

Indikator KinerjaKondisiKinerjaAwal

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2011 2012 2013 2014 2015

Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp)

Perlindungan danKonservasi SumberDaya Alam

Jumlah kawasan-kawasan hutanlindung, suaka alam,suaka alam laut,cagar alam, dan DPL(Daerah PerlindunganLaut)

NA 275.043.787,32 294.995.976,69 584.911.885,22 737.657.479,48

Rehabilitasi danPemulihanCadangan SumberDaya Alam

Luas rehabilitasilingkungan

NA 293.247.100,00 178.254.767,30 191.185.700,61 719.891.551,04 907.886.128,59

Peningkatan Kualitasdan Akses InformasiSumber Daya Alamdan LingkunganHidup

Database sumberdaya alam danlingkungan hidup

NA 479.842.911,10 291.679.905,64 312.838.910,06 494.925.441,34 481.399.967,08

PengembanganEkowisata dan JasaLingkungan diKawasan-KawasanKonservasi Laut danHutan

Jumlah destinasiwisata bahari

NA 3.318.704.737,73 4.049.389.974,61 5.106.859.473,34

Pengelolaan danRehabilitasiEkosistem Pesisirdan Laut

Luas rehabilitasimangrove dan pesisir

NA 171.902.367,08 184.372.485,43 224.966.109,70 283.714.415,19

Luas rehabilitasiterumbu karang

NA

Urusan TenagaKerjaPeningkatan Kualitasdan ProduktivitasTenaga Kerja

Tingkatpengangguranterbuka (%)

18,05 16,05 2.612.569.091,00 15,05 1.588.090.369,41 14,05 1.703.293.407,04 13,05 2.924.559.426,11 12,05 3.688.287.397,41

Page 181: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 157

Bidang UrusanPemerintah Daerah

Indikator KinerjaKondisiKinerjaAwal

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2011 2012 2013 2014 2015

Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp)

Kemitraan denganDunia Usaha untukPemenuhanKebutuhan TenagaKerja

Jumlah kemitraan NA 206.282.840,49 221.246.982,52 269.959.331,64 340.457.298,22

Urusan Koperasidan Usaha KecilMenengah

Program PenciptaanIklim Usaha-UsahaKecil Menengahyang Kondusif

Sertifikasi produkUMKM

6 20 20 687.609.468,30 25 737.489.941,72 25 899.864.438,80 30 1.134.857.660,74

Nilai produksi UMKM(juta rupiah)

17.395,2

4

17,917.10

18,454.61

19,008.2

5

19,578.50

20,165.8

5

PengembanganKewirausahaan danKeunggulanKompetitif UsahaKecil Menengah

Jumlahwirausahawan danUMKM

NA 859.511.835,38 921.862.427,15 1.124.830.548,50 1.418.572.075,93

PengembanganSistem PendukungUsaha Bagi UsahaMikro KecilMenengah

Jumlah kreditproduktif yangdikucurkan kepadaUMKM

NA 1.194.661.700,00 1.031.414.202,45 1.106.234.912,58 1.349.796.658,20 1.702.286.491,11

Penggunaanteknologi informasiuntuk menunjangaktivitas usaha danpemasaran UMKM

Belumada

Belumada

Ada Ada Ada Ada

Urusan PenanamanModal Daerah

Peningkatan Promosidan KerjasamaInvestasi

Jumlah kerjasamainvestasi PMA danPMDN

NA 275.043.787,32 294.995.976,69 359.945.775,52 453.943.064,30

Page 182: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 158

Bidang UrusanPemerintah Daerah

Indikator KinerjaKondisiKinerjaAwal

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2011 2012 2013 2014 2015

Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp)

Peningkatan IklimInvestasi danRealisasi Investasi

Jumlah nilai investasiPMA dan PMDN

NA 515.707.101,23 553.117.456,29 674.898.329,10 851.143.245,56

UrusanKebudayaanPengelolaanKekayaan Budaya

Jumlah destinasiwisata budaya

NA 781.052.525,00 474.774.809,68 509.215.859,96 621.330.838,75 783.586.984,66

Jumlah grup kesenianyang aktif

NA

Penyelenggaraanfestival seni danbudaya

NA 1 1 1 1 1

PengelolaanKeragaman Budaya

Jumlah destinasiwisata budaya

NA 694.144.475,00 421.946.412,64 452.555.192,46 552.195.089,39 696.396.924,25

Jumlah grup kesenianyang aktif

8 8 11 13 13 13

Penyelenggaraanfestival seni danbudaya

2 3 3 3 3 3

PengembanganKerjasamaPengelolaanKekayaan Budaya

Jumlah kerjasamapengelolaankekayaan budaya

NA 343.804.734,15 368.744.970,86 449.932.219,40 567.428.830,37

Urusan Pemudadan Olahraga

Peningkatan PeranSerta Kepemudaan

Jumlah organisasipemuda yang aktif(Karang Taruna danorganisasikepemudaan)

34 37 1.309.520.000,00 37 796.011.905,57 37 853.756.093,98 37 1.041.729.120,53 37 1.313.769.298,88

Jumlah kegiatan(events) kepemudaanskala kabupaten

1 2 3 3 3 3

Page 183: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 159

Bidang UrusanPemerintah Daerah

Indikator KinerjaKondisiKinerjaAwal

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2011 2012 2013 2014 2015

Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp)

Peningkatan UpayaPenumbuhanKewirausahaan danKecakapan HidupPemuda

Jumlahwirausahawan muda

NA 687.609,468,30 737.489.941,72 899.864.438,80 1.134.857.660,74

Jumlahpenyelenggaraanpelatihan kecakapanhidup

NA

Peningkatan Saranadan PrasaranaOlahraga

Jumlah saranaolahraga yangdibangun Pemda

0 5 5 1.719.023.670,75 5 1.843.724.854,29 5 2.249.661.097,01 6 2.837.144.151,86

Jumlah kegiatanolahraga

NA

UrusanPemerintahanUmumPeningkatan danPengembanganPengelolaanKeuangan Daerah

Persentase serapananggaran

25 90 8.734.255.503,00 91 5.309.251.761,44 92 5.694.394.787,46 94 8.638.698.612,51 95 8.762.597.538,34

Opini pengelolaankeuangan daerah

WajarDenganPengecu

alian

WajarDenganPengecu

alian

WajarDenganPengecu

alian

WajarDenganPengecu

alian

WajarDenganPengecualian

WajarDenganPengecu

alian

Pembinaan danFasilitasiPengelolaanKeuanganKabupaten

Opini pengelolaankeuangan daerah

WajarDenganPengecu

alian

WajarDenganPengecu

alian

WajarDenganPengecu

alian

171.902.367,08 WajarDenganPengecu

alian

184.372.485,43 WajarDenganPengecualian

224.966.109,70 WajarDenganPengecu

alian

283.714.415,19

Pembinaan danFasilitasiPengelolaanKeuangan Desa

Kasuspenyalahgunaanwewenang danjabatan

NA 3-7% 321.655.000,00 2-6% 195.522.946,95 1-5% 209.706.546,22 <3% 337.449.164,55 <2% 322.698.747,50

Page 184: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 160

Bidang UrusanPemerintah Daerah

Indikator KinerjaKondisiKinerjaAwal

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2011 2012 2013 2014 2015

Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp)

Peningkatan SistemPengawasan Internaldan PengendalianPelaksanaanKebijakan KDH

Kasuspenyalahgunaanwewenang danjabatan

NA 3-7% 100.287.500,00 2-6% 60.961.301,84 1-5% 65.383.548,38 <3% 134.979.665,82 <2% 170.228.649,11

PeningkatanProfesionalismeTenaga Pemeriksadan AparaturPengawasan

Jumlah pelatihantenaga pemeriksadan aparaturpengawasan

NA 837.395.000,00 509.023.451,08 545.948.961,70 854.871.216,86 840.112.286,97

IntensifikasiPenangananPengaduanMasyarakat

Jumlah pengaduanmasyarakat yangditangani

NA 68.760.946,83 73.748.994,17 179.972.887,76 226.971.532,15

PengembanganMedia PartisipasiMasyarakat

Media komunikasiyang efektif bagimasyarakat untukmenyampaikan kritikdan evaluasiterhadappelaksanaanpembangunan

1 1 2 110.017.514,93 2 117.998.390,67 3 143.978.310,21 4 181.577.225,72

Penataan PeraturanPerundang-Undangan

Harmonisasiperaturan perundang-undangan

NA 5.955.413.150,00 3.620.089.628,00 3.882.697.682,00 5.984.098.518,00 5.974.738.040,00

Konsistensi dankeselarasan antardokumenperencanaankabupaten (RPJP,RPJM, RenstraSKPD, RKPD, Renja-SKPD, RTRW)

NA

Page 185: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 161

Bidang UrusanPemerintah Daerah

Indikator KinerjaKondisiKinerjaAwal

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2011 2012 2013 2014 2015

Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp)

Penataan DaerahOtonomi Baru

Pengelolaanperbatasan antarkabupaten

309.424.260,74 331.870.473,77

ProgramPengembanganPulau-Pulau Kecildan Pulau TerdepanUrusanPemberdayaanMasyarakat danDesa

PeningkatanKeberdayaanMasyarakatPerdesaan

Jumlah lembaga danorganisasimasyarakatperdesaan yang aktif

NA 2.879.075.000,00 1.750.090.091,80 1.877.044.891,47 2.879.566.204,17 2.888.417.392,76

Rata-rata jumlahkelompok binaanLPM

0 0 10 15 20 36

PeningkatanPartisipasiMasyarakat dalamMembangun Desa

Jumlah lembaga danorganisasimasyarakatperdesaan yang aktif

NA 171.902.367,08 184.372.485,43 224.966.109,70 283.714.415,19

Rata-rata jumlahkelompok binaanLPM

0 0 10 15 20 36

Program SistemPenanggulanganKemiskinan

Angka kemiskinan

Urusan Statistik

PengembanganData/Informasi/Statistik Daerah

Buku "KabupatenDalam Angka"

Ada Ada 421.927.075,00 ada 343.804.734,15 ada 368.744.970,86 ada 539.918.663,28 ada 680.914.596,45

Page 186: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 162

Bidang UrusanPemerintah Daerah

Indikator KinerjaKondisiKinerjaAwal

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2011 2012 2013 2014 2015

Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp)

Urusan Komunikasidan Informatika

PengembanganKomunikasi,

Informasi, dan MediaMassa

Coverage areatelekomunikasiseluler (%)

70% 80% 4.395.752.358,00 90% 2.672.025.788,75 100% 2.865.859.523,54 100% 4.499.322.194,01 100% 4.410.016.260,47

Akses masyarakatperdesaan terhadapkomunikasi,informasi, dan mediamassa

NA

Warnet di setiapkecamatan

Belum Belum Ada Ada Ada Ada

Urusan Pertanian

PeningkatanKesejahteraanPetani

Nilai Tukar Petani(data Provinsi Kepriper Juni 2011)

103,88 103,88 >105,88 343.804.734,15 >108,88 368.744.970,86 >110,88 449.932.219,40 >113,88 567.428.830,37

PeningkatanKetahanan Pangan(pertanian/perkebunan)

Indeks Swasembada(beras)

0,04 0,06 2.796.031.082,00 0,08 1.699.610.566,93 0,10 1.822.903.487,70 0,15 2.789.579.760,29 0,20 2.805.104.003,18

Regulasi ketahananpangan

Tidakada

Tidak ada Ada Ada Ada Ada

Ketersediaan panganutama

NA

PeningkatanPemasaran HasilProduksiPertanian/Perkebunan

Volume perdaganganprodukpertanian/perkebunan

NA 594.732.281,45 637.875.270,49 778.317.424,87 981.569.505,38

PeningkatanPenerapan TeknologiPertanian/Perkebuna

Jumlah diseminasiteknologi tepat gunapertanian/perkebunan

NA 5.157.071.012,26 5.531.174.562,88 6.748.983.291,02 8.511.432.455,57

Page 187: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 163

Bidang UrusanPemerintah Daerah

Indikator KinerjaKondisiKinerjaAwal

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2011 2012 2013 2014 2015

Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp)

n Tingkat mekanisasipertanian/perkebunan

NA

PeningkatanProduksiPertanian/Perkebunan

Nilai produksipertanian/perkebunan

NA 3.559.521.902,00 2.163.710.223,68 2.320.669.799,23 3.599.457.755,21 3.571.072.296,36

Indeks Swasembada(beras)

0,04 0,06 0,08 0,10 0,15 0,20

PemberdayaanPenyuluhPertanian/Perkebunan Lapangan

Cakupan penyuluhankelompok tani

NA 800.000.000,00 800.000.000,00 800.000.000,00 800.000.000,00

PeningkatanProduksi HasilPeternakan

Nilai produksipeternakan

701.199.996,00 426.235.219,77 457.155.117,66 719.891.551,04 703.475.339,91

Indeks Swasembada(beras)

0,04 0,06 0,08 0,10 0,15 0,20

PeningkatanPemasaran HasilProduksi Peternakan

Volume perdaganganproduk peternakan

NA 978.394.684,50 594.732.281,45 637.875.270,49 989.850.882,68 981.569.505,38

PeningkatanPenerapan Teknologi

Peternakan

Jumlah diseminasiteknologi tepat gunapertanian/perkebunan

NA 2.406.633.139,06 2.581.214.796,01 3.149.525.535,81 3.972.001.812,60

Tingkat mekanisasipertanian/perkebunan

NA

Urusan Kehutanan

Rehabilitasi Hutandan Lahan

Luas hutan yangdirehabilitasi (hektar)

0 0 500 1.031.414.202,45 1.500 1.106.234.912,58 1.500 1.349.796.658,20 1.500 1.702.286.491,11

Urusan Energi danSumber DayaMineral

Page 188: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 164

Bidang UrusanPemerintah Daerah

Indikator KinerjaKondisiKinerjaAwal

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2011 2012 2013 2014 2015

Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp)

Pembinaan danPengawasan BidangPertambangan

Kontribusi sektorpertambanganterhadap PDRB

>60% >60% >60% 687.609.468,30 >60% 737.489.941,72 >60% 899.864.438,80 >60% 1.134.857.660,74

Pembinaan danPengembanganBidangKetenagalistrikan

Persentase rumahtangga yangmenggunakan listrikPLN

45 55 6.052.375.374,00 67 8.595.118.353,77 80 9.218.624.271,46 90 11.248.305.485,03 100 14.185.720.759,29

Urusan Pariwisata

PengembanganPemasaranPariwisata

Jumlah wisatawanmancanegara dannusantara

NA 881.622.525,00 535.907.833,49 574.783.587,35 899.864.438,80 884.483.327,13

Kontribusi sektorpariwisata terhadapPDRB

NA

PengembanganDestinasi Pariwisata

Jumlah destinasipariwisata

NA 1.118.721.000,00 790.750.888,55 848.113.432,97 1.214.816.992,38 1.122.351.169,75

Urusan Kelautandan Perikanan

PemberdayaanMasyarakat dalamPengawasan danPengendalianSumber DayaKelautan

Jumlah Pokmaswas NA 130.681.000,00 79.436.459,03 85.198.927,94 134.979.665,82 131.105.050,51

Aktivitas Pokmaswas NA

PeningkatanKesadaran danPenegakan HukumdalamPendayagunaanSumber Daya Laut

Jumlah kasuspenangkapan ikanilegal

11 <11 885.020.000,00 <10 537.973.041,01 <10 576.998.608,88 <10 899.864.438,80 <10 887.891.826,70

PengembanganBudidaya Perikanan

Nilai produksiperikanan budidaya(kg) 2009

NA 397.650 2.292.509.535,00 400.000 1.393.537.237,68 420.000 1.494.627.028,24 450.000 2.384.640.762,83 500.000 2.299.948.564,72

Page 189: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 165

Bidang UrusanPemerintah Daerah

Indikator KinerjaKondisiKinerjaAwal

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2011 2012 2013 2014 2015

Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp)

Jumlah pembudidayaikan (orang)

1547 1.600 1.650 1.700 1.750 1.800

Produktivitasperikanan budidaya

NA

PengembanganPerikanan Tangkap

Nilai produksiperikanan tangkap(kg) 2009

7.186.000

7.220.000

2.364.411.247,00 7.250.000

1.437.243.800,98 7.300.000 1.541.504.147,17 7.350.000

2.339.647.540,89 7.450.000

2.372.083.592,64

Armada tangkap NA

Produktivitasperikanan tangkap(cost per unit ratio)

NA

PengembanganSistem PenyuluhanPerikanan

Kelembagaanpemerintah daerahyang khususmenanganipenyuluhan danpembinaan petanidan nelayan

Tidakada

Ada 672.960.000,00 Ada 687.609.468,30 Ada 737.489.941,72 Ada 899.864.438,80 ada 1.134.857.660,74

OptimalisasiPengelolaan danPemasaran ProduksiPerikanan

Nilai perdaganganproduksi perikanan

NA 1.031.414.202,45 1.106.234.912,58 1.349.796.658,20 1.702.286.491,11

PengembanganKawasan BudidayaLaut, Air Payau danAir Tawar

Luas kawasanbudidaya

NA 1.719.023.670,75 1.843.724.854,29 2.249.661.097,01 2.837.144.151,86

PengembanganIndustri PengolahanPerikanan

Jumlah industripengolahanperikanan

NA 6.876.094.683,02 7.374.899.417,17 8.998.644.388,03 11.348.576.607,43

Page 190: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 166

Bidang UrusanPemerintah Daerah

Indikator KinerjaKondisiKinerjaAwal

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2011 2012 2013 2014 2015

Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp)

Penyediaan Saranadan PrasaranaPendukung AktivitasPerikanan

Jumlah SPDN NA 446.946.154,40 479.368.462,12 584.911.885,22 737.657.479,48

KoordinasiPengawasanSumber DayaKelautan

Jumlah kasuspenangkapan ikanilegal

11 <11 <10 103.141.420,25 <10 110.623.491,26 <10 134.979.665,82 <10 170.228.649,11

Aktivitas Bakorla NA

UrusanPerdaganganPeningkatanKerjasamaPerdaganganInternasional

Jumlah kerjasamaperdaganganinternasional

NA 584.468.048,06 626.866.450,46 1.079.837.326,56 1.361.829.192,89

Peningkatan danPengembanganEkspor

Volume eksporproduk UMKM

NA 653.228.994,89 700.615.444,63 1.304.803.436,26 1.418.572.075,93

UrusanPerindustrianPengembanganIndustri Kecil danMenengah

Kontribusi industrikecil dan menengahterhadap PDRB

NA 1.244.607.700,00 1.031.414.202,45 1.106.234.912,58 1.349.796.658,20 1.702.286.491,11

Jumlah kreditproduktif yangdikucurkan kepadaindustri kecil danmenengah

NA

PengembanganSentra-SentraIndustri Potensial

Jumlah sentra industripotensial

NA 1.753.404.144,17 1.880.599.351,38 2.294.654.318,95 2.893.887.034,89

Seluruh Urusan

Page 191: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 167

Bidang UrusanPemerintah Daerah

Indikator KinerjaKondisiKinerjaAwal

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2011 2012 2013 2014 2015

Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp) Target (Rp)

Peningkatan Saranadan PrasaranaAparatur

Indeks KepuasanMasyarakat (IKM)terhadap pelayananpublik paling kurangberkategori “baik”dengan nilai indeks >3,00

NA 45.097.971.073,00 >3,00 27.413.496.465,08 >3,00 29.402.122.632,52 >3,00 35.875.641.260,58 >3,00 45.244.310.768,41

Pembangunansarana dan prasaranaperkantoran yangmemadai

NA

Peningkatan DisiplinAparatur

Nilai efektivitas danefisiensi kerja darihasil analisis bebankerja paling kurang0,70

NA >0,70 >0,70 687.609.468,30 >0,70 737.489.941,72 >0,70 899.864.438,80 >0,70 1.134.857.660,74

PeningkatanKapasitas SumberDaya Aparatur

Pelatihan sumberdaya aparatur

NA 11.756.067.000,00 7.146.106.431,84 7.664.498.321,90 9.352.004.808,48 11.794.214.597,84

Jumlah 265.958.904.873,03 475.097.055.943,22

498.797.800.793,36

523.724.722.113,06

549.949.912.049,75

Page 192: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 168

10. BAB X

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran

tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dari sisi

keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah, khususnya dalam

memenuhi kinerja pada aspek kesejahteraan, layanan, dan daya saing. Indikator

kinerja daerah secara teknis pada dasarnya dirumuskan dengan mengambil

indikator dari program prioritas yang telah ditetapkan (outcomes) atau

kompositnya (impact).

Perumusan indikator program-program prioritas dapat dilihat padaTabel 95.

Page 193: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 169

Tabel 95. Indikator Program-Program Prioritas

NoIndikator Kinerja

Pembangunan Daerah

Kondisi

Kinerja pada AwalPeriode RPJMD

Thn 0

Target Capaian Setiap TahunKondisi Kinerja

pada akhirperiode RPJMD

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

1. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

1.1 Pertumbuhan PDRB 2008 1.943.686,60 2.293.550,19 2.410.171,38 2.526.792,58 2.643.413,78 2.760.034,97 2.760.034,97

1.2. Laju inflasi provinsi

1.3. PDRB per kapita 2008 6.493.555,68 7.467.589,03 7.792.266,82 8.116.944,60 8.441.622,38 8.766.300,17 8.766.300,17

Fokus Kesejahteraan Sosial

1. Pendidikan

1.1. Angka melek huruf 2008 89,62 90,61 90,97 91,32 91,68 92,04 92,04

1.2. Angka rata-rata lamasekolah

2010 5,94 7,128 8,316 9,504 10,692 11,88 11,88

2. Kesehatan

2.1. Angka usia harapan hidup 2008 67,07 67,47 67,67 67,87 68,07 68,27 68,27

2.2. Persentase balita giziburuk

2010 < 2% < 2% < 2% < 2% < 2% < 2% < 2%

2.3 Persentase balita gizikurang

2010 NA <1% <1% <1% <1% <1% <1%

Fokus Seni Budaya dan Olahraga

1 Kebudayaan

1.1 Jumlah grup kesenian yang 2010 8 8 11 13 13 13 13

Page 194: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 170

aktif

2 Pemuda dan Olahraga

2.1 Jumlah sarana olahragayang dibangun Pemda

2010 0 5 5 5 5 6 26

ASPEK PELAYANAN UMUM

Fokus Pelayanan Urusan Wajib

1. Pendidikan

1.1. Pendidikan dasar:

1.1.1. Angka partisipasi sekolah 2009 96,72 97,12 97,32 97,52 99,52 99,72 99,72

1.1.2. Rasio ketersediaansekolah dasar terhadappenduduk usia sekolahdasar

2008 141,10 165,10 173,10 181,10 189,10 197,10 197,10

1.2 Pendidikan menengah

1.2.1 Angka partisipasi sekolah 2009 92,37 94,37 95,37 96,37 97,37 98,37 98,37

1.2.2 Rasio ketersediaansekolah menengahterhadap penduduk usiasekolah menengah

2008 65,69 80,69 85,69 90,69 95,69 100,69 100,69

1.2.3 Penduduk yang berusia>15 Tahun melek huruf

2009 81,40 85,40 87,40 87,40 89,40 91,40 91,40

1.3 Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD)

1.3.1. Jumlah siswa PAUD 2009 701 900 1000 1100 1200 1300 1300

1.4 Fasilitas pendidikan

1.4.1 Sekolah pendidikan SD/MI 2008 33,33 48,33 53,33 58,33 63,33 68,33 68,33

Page 195: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 171

kondisi bangunan baik

1.4.2. Sekolah pendidikanSMP/MTs danSMA/SMK/MA kondisibangunan baik

2008 52,63 67,63 72,63 77,63 82,63 87,63 87,63

1.5 Angka kelulusan

1.5.1 Guru yang memenuhikualifikasi S1/D IV

18,66% 25% 30% 35% 43% 50% 50%

1.5.2 Tenaga kependidikanberkualifikasi pengawas(orang)

2011 19 19 21 22 23 24 24

2. Kesehatan

2.1 Jumlah Rumah SakitUmum Daerah

2009 0 0 0 1 1 1 1

2.2 Puskesmas menjadiPuskesmas Perawatan

2009 7 10 12 14 15 17 17

2.3 Pustu menjadi Puskesmas 2009 21 22 22 22 23 23 23

2.4 Cakupan gizi burukmendapat perawatan

2010 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

2.5 Cakupan gizi kurangmendapat perawatan

2010 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

3 Perumahan

3.1 Rumah tangga penggunaair bersih (%)

2008 13,21 31,21 37,21 43,21 49,21 55,21 55,21

4 PerencanaanPembangunan

4.1 Tingkat partisipasi RukunWarga dalam Musrenbang

2010 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Page 196: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 172

Desa/Kelurahan

4.2 Tingkat partisipasiDesa/Kelurahan dalamMusrenbang Kecamatan

2010 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

4.3 Penjabaran hasilMusrenbangdesa/kelurahan ke dalamRKPD

2010 10% 10% 10% 15% 20% 30% 30%

4.4 Penjabaran hasilMusrenbang kecamatan kedalam RKPD

2010 10% 10% 10% 15% 20% 30% 30%

4.5 Penjabaran sasaranRPJMD ke dalam Renstra-SKPD

2010 Tidak ada 80% Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada 80%

4.6 Penjabaran programRPJMD ke dalam RKPD

2010 0 30% 80% 85% 100% 100% 100%

4.7 Penjabaran RKPD kedalam Renja-SKPD

2010 0 30% 80% 85% 100% 100% 100%

4.8 Ketersediaan databaseperencanaanpembangunan (dokumen)

2010 6 7 15 50 60 71 71

5 Perhubungan

5.1 Jumlah bandara 2010 1 1 1 1 1 2 2

5.2 Jembatan antar pulau 2010 0 0 0 0 0 1 1

6 Lingkungan Hidup

6.1 Cakupan penghijauanwilayah sumber mata air(%)

2010 0 0 15 25 35 45 45

Page 197: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 173

6.2. Persentase penanganansampah

2010 15 25 40 50 60 70 70

6.3 Tempat pengolahansampah terpadu di pulau-pulau padat

2010 0 0 2 1 0 0 3

6.4. Jumlah masyarakatmelakukan kegiatan daurulang sampah domestik

2010 0 0 10 20 25 35 35

7 Kependudukan danCatatan Sipil

7.1 Rasio penduduk ber-KTP 2010 90% 92% 94% 96% 98% 100% 100%

7.2 Rasio penduduk ber-aktekelahiran

2010 70% 70% 75% 80% 85% 90% 90%

8 Koperasi, Usaha Kecil, danMenengah

8.1 Sertifikasi produk UMKM 2010 6 20 25 25 30 106

8.2 Penggunaan teknologiinformasi untuk menunjangaktivitas usaha danpemasaran UMKM

2010 Belum Ada Belum Ada Ada Ada Ada Ada Ada

9 Ketenagakerjaan

9.1 Tingkat pengangguranterbuka

2009 18,05 16,05 15,05 14,05 13,05 12,05 12,05

10 Penanaman Modal

10.1 Jumlah nilai investasiberskala nasional (PMDNdan PMA)

2010 NA

10.2 Rasio daya serap tenaga 2010 NA

Page 198: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 174

kerja PMDN dan PMA

11 Kebudayaan

11.1 Penyelenggaraan festivalseni dan budaya

2010 2 3 3 3 3 3 3 festival pertahun

11.2 Budaya Melayu yangmenjadi obyek wisata danidentitas daerah

2010 Belum Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada

12 Kepemudaan danOlahraga

12.1 Jumlah organisasi pemudayang aktif (Karang Tarunadan organisasikepemudaan)

2011 34 37 37 37 37 37 37

12.2 Jumlah kegiatan (events)kepemudaan skalakabupaten

2010 1 2 3 3 3 3 3

12.3 Jenis media penyaluranbakat dan minat pemuda

2010 olahraga Olahraga danlifeskill

Olahraga danlifeskill

Olahraga danlifeskill

Olahraga danlifeskill

Olahraga danlifeskill

Olahraga danlifeskill

13 Otonomi Daerah,Pemerintahan Umum,Administrasi KeuanganDaerah, Perangkat Daerah,Kepegawaian danPersandian

13.1 Pertumbuhan ekonomi 2010 5,0-6,0% 5,0-6,0% 6,0-7,0% 6,0-7,0% 7,0-7,7% 7,0-7,7%

13.2 Media sosialisasi rencanadan program pemerintahdaerah

2010 1 1 2 2 3 4

13.3 Media bagi masyarakat 2010 1 1 2 2 3 4

Page 199: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 175

untuk menyampaikansaran dan evaluasipelaksanaanpembangunan

13.4 Opini pengelolaankeuangan daerah

2010 Wajar DenganPengecualian

Wajar DenganPengecualian

Wajar DenganPengecualian

Wajar DenganPengecualian

Wajar TanpaPengecualian

Wajar TanpaPengecualian

Wajar TanpaPengecualian

13.5 Kasus penyalahgunaanwewenang dan jabatan

2010 Belumdiketahui

3-7% 2-6% 1-5% <3% <2% <2%

13.6 Persentase serapananggaran

2010 25% 90% 91% 92% 94% 95% 95%

13.7 Nilai efektivitas danefisiensi kerja dari hasilanalisis beban kerja

2010 Belumdiketahui

Belumdiketahui

>0,70 >0,70 >0,70 >0,70 >0,70

13.8 Cakupan sarana prasaranaperkantoran pemerintahandaerah yang baik (%)

2010 45 45 50 65 72 72 72

13.9 Indeks KepuasanMasyarakat

2010 NA >3,00 >3,00 >3,00 >3,00 >3,00 >3,00

14 Pemberdayaan Masyarakatdan Desa

14.1 Rata-rata jumlah kelompokbinaan LPM

2010 0 0 10 15 20 36 81

14.2 Jumlah organisasi wanitayang dibina

2010 10 10 15 20 30 40 40

14.3 Jumlah LSM yang aktif 2010 20 20 20 20 20 20 20

15 Komunikasi danInformatika

15.1 Coverage area jaringanseluler

2010 70% 80% 90% 100% 100% 100% 100%

Page 200: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 176

15.2 Jumlah masyarakatpengakses hotspot Pemda

2010 1.076 1.323 1.628 2.002 2.463 3.029 3.029

15.3 Warnet di setiapkecamatan

2010 Belum Belum Ada Ada Ada Ada Ada

Fokus Pelayanan Urusan Pilihan

1. Pertanian

1.1. Indeks Swasembada(beras)

2010 0,04 0,06 0,08 0,10 0,15 0,20 0,20

1.2. Kontribusi sektor pertanianterhadap PDRB

2008 358.044,85 379.527,54 386.688,44 393.849,34 401.010,23 408.171,13 408.171,13

1.3. Penggunaan teknologiinformasi untuk menunjangaktivitas usaha danpemasaran petani dannelayan

2010 Belum ada Belum ada Ada Ada Ada Ada Ada

1.4. Kelembagaan pemerintahdaerah dengan tugaspenyuluh dan pembinapetani dan nelayan

2010 Belum ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada

2. Kehutanan

2.1. Rehabilitasi hutan (ha) 2010 0 0 500 1.500 1.500 1.500 5000 ha

2.2. Penetapan kawasan hutalindung (ha)

2010 0 0 3.000 0 0 0 3.000 ha

3 Pariwisata

3.1 Pembangunan destinasiwisata di pulau tidakberpenghuni

2010 1 4 4 4 4 4 4

3.2 Kunjungan wisata (orang) 2010 NA 750-1.500 1.500-2.000 1.800-2.300 2.000-2.500 2.300-2.800 2.300-2.800

Page 201: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 177

4 Kelautan dan Perikanan

4.1 Jumlah kasus illegal fishing 2010 11 <11 <10 <10 <10 <10 <10

4.2 Cakupan bina kelompoknelayan

2010 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

4.3 Modernisasi alat tangkapnelayan (unit)

2010 210 575 395 650 1.030 870 3730

4.4 Penyediaan alat bantubudidaya (unit)

2010 0 11 120 400 450 550 1.531

5 Perdagangan

5.1 Nilai produksi UMKM (jutarupiah)

2010 17.395,24 17,917.10 18,454.61 19,008.25 19,578.50 20,165.85 20,165.85

6 Perindustrian

6.1 Pertumbuhan industri kecil(unit)

2010 114 20 20 20 20 20 214

ASPEK DAYA SAING DAERAH

Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

1. Pertanian

1.1 Nilai tukar petani Juni 2011(ProvinsiKepri)

103,88 103,88 >105,88 >108,88 >110,88 >113,88 >113,88

Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastuktur

1. Perhubungan

1.1. Jumlah orang yang melaluiPelabuhan Terempa (naikdan turun)

2010 25.952 27.250 28.612 31.473 34.621 38.928 38.928

2 Komunikasi dan

Page 202: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 178

Informatika

2.1 Rasio ketersediaan dayalistrik (%)

2010 45 55 67 80 90 100 100

ASPEK MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS

1 Prevalensi balita gizi buruk(%)

2010 0 0 0 0 0 0 0

2 Prevalensi balita gizikurang (%)

2010 5.2 4.5 4 3.5 3 <2 <2

3 Angka Partisipasi Murni(APM) Sekolah Dasar

2010 88,31 88,60 89,00 89,50 90,00 90,50 90,50

4 Angka Partisipasi Kasar(APK) SMP/MTs

2010 98,31 98,50 98,70 98,90 99,10 99,30 99,30

5 Angka Melek Hurufpenduduk usia 15-24 tahun

2008 98,06% 98,30% 98,60% 98,90% 99,20% 99,50% 99,50%

6 Angka kematian balita 2010 20 18 15 10 5 0 0

7 Angka kematian bayi (AKB) 2010 18 15 13 10 5 0 0

8 Angka Kematian Neonatal 2010 20.6 18 15 12 9 6

9 Persentase anak usia 1tahun yang diimunisasicampak (%)

2010 NA 80 85 90 95 100 100

10 Angka kematian ibu 2010 8 7 6 5 4 2

11 Proporsi kelahiran yangditolong tenaga kesehatanterlatih (%)

70 75 80 85 85 85

12 Cakupan pelayananAntenatal ( sedikitnya satukali kunjungan dan empatkali kunjungan)

Page 203: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 179

- 1 Kunjungan (%) 2010 91.84 92 92 92 92 92 92

- 4 Kunjungan (%) 2010 73.17 74 75 78 80 82 82

13 Proporsi jumlah pendudukusia 15-24 tahun yangmemiliki pengetahuankomperhensif tentangHIV/AIDS

2010 NA 65 70 75 80 85 85

14 Angka kejadian Malaria 2010 NA 1 1 1 1 1

15 Proporsi anak balita yangtidur dengan kelambuberinsektisida (%)

40 50 60 70 80

16 Tingkat prevalensiTuberkulosis

2010 NA 60 55 50 45 40

17 Tingkat Kematian karenaTuberkulosis

10 10 5 3 1

18 Proporsi jumlah kasusTuberkulosis yangterdeteksi dan diobatidalam program DOTS

2010 NA 60 55 50 45 40

19 Proporsi jumlah kasusTuberkulosis yangterdeteksi dalam programDOTS

2010 NA 60 55 50 45 40

20 Proporsi kasusTuberkulosis yang diobatidan sembuh dalamprogram DOTS

2010 NA

48 44 40 36 32

21 Jumlah jiwa dengan aksesberkelanjutan terhadap air

2010 5.537 8.306 16.612 25.649 40.695 60.992 60.992

Page 204: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 180

minum layak (perkotaandan perdesaan)

22 Jumlah jiwa dengan aksesberkelanjutan terhadapsanitasi dasar (perkotaandan perdesaan)

2010 3.324 9.967 19.939 29.901 39.868 59.802 59.802

23 Jumlah jiwapada rumahtangga kumuh perkotaan

2010 20.330 15.248 12.198 10.165 8.713 7.624 7.624

24 Jumlah jiwa mengakses AirMinum Perpipaan

2010 16.612 26.649 37.695 40.316 45.651 60.992 60.992

25 Jumlah jiwa mengaksesSumber Air Minum Non-Perpipaan Terlindung

2010 44.360 35.768 23.156 16.850 11.805 8.021 8.021

Page 205: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 181

11. BAB XI

PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

11.1. Pedoman Transisi

Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan mengisi

kekosongan RKPD setelah RPJMD berakhir, maka RPJMD 2011-2015 menjadi

pedoman penyusunan RKPD dan RAPBD tahun pertama di bawah

kepemimpinan kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih hasil pemilihan

umum kepala daerah (pemilukada) pada periode berikutnya (2015-2020).

Selanjutnya RKPD masa transisi merupakan tahun pertama dan bagian yang

tidak terpisahkan dari RPJMD kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih

hasil pemilukada pada periode berikutnya.

Melalui pedoman transisi ini, maka diharapkan masalah-masalah

pembangunan yang belum seluruhnya tertangani sampai dengan akhir periode

RPJMD dan masalah-masalah pembangunan yang akan dihadapi dalam tahun

pertama masa pemerintahan baru dapat terselesaikan.

11.2. Kaidah Pelaksanaan

Guna mendukung efektifitas dan efisiensi implementasi RPJMD, maka

diperlukan:

1. konsistensi penyusunan Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPD dengan

RPJMD;

2. pemantauan dan evaluasi kinerja pencapaian program RPJMD;

3. penguatan kemampuan dan kapasitas DPRD untuk memantau dan

mengevaluasi RPJMD;

4. penguatan kemampuan dan kapasitas pihak non pemerintah (non government

stakeholders) untuk memantau dan mengevaluasi implementasi RPJMD.

Sasaran-sasaran yang ditetapkan dalam RPJM ini dapat dicapai selama

ada sinergitas usaha antara SKPD dan seluruh komponen masyarakat termasuk

dunia usaha. Oleh karena itulah SKPD, serta masyarakat termasuk dunia

Page 206: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 182

usaha,berkewajiban untuk melaksanakan program-program dalam RPJMD

dengan sebaik-baiknya.

Dalam proses pelaksanaannya, dimungkinkan dilakukan perubahan RPJMD

sepanjang terjadi perubahan-perubahan yang mendasar mencakup antara lain

terjadinya bencana alam, goncangan politik, krisis ekonomi, konflik sosial

budaya, gangguan keamanan, pemekaran daerah, atau perubahan kebijakan.

Termasuk perubahan kebijakan ini adalah kebijakan nasional dan kebijakan

daerah seperti Rencana Tata Ruang Wilayah yang menjadi acuan penyusunan

RPJMD. Perubahan RPJMD tersebut ditetapkan dengan Peraturan Daerah,

kecuali perubahan pada capaian sasaran tahunan yang tidak mengubah target

pencapaian sasaran akhir pembangunan jangka menengah, perubahannya

ditetapkan dengan peraturan kepala daerah.

Page 207: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 183

12. BAB XII

PENUTUP

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten

Kepulauan Anambas Tahun 2011-2015 adalah dokumen perencanaan daerah

yang menjadi satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional.

Salah satu wujud dari kesatuan ini adalah telah diselaraskannya RPJMD

Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015 dengan RPJM Nasional 2010-2014.

Hal ini dilaksanakan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bersama Menteri

Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan

Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan Nomor: 28 Tahun

2010; Nomor: 0199/M PPN/04/2010; Nomor: PMK 95/PMK 07/2010 tentang

Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-

2014 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 229).RPJMD ini

juga disusun dengan mengintegrasikan antara rencana tata ruang wilayah

(RTRW) dengan rencana pembangunan daerah.

Proses penyusunan RPJMD ini dilakukan bersama para pemangku

kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing, melalui

proses-proses teknokratis, partisipatif, politis, serta top-down dan bottom-up.

Beberapa instrumen yang digunakan antara lain adalah pelibatan tim ahli,

serangkaian diskusi kelompok terfokus, hingga penyelenggaraan Musyawarah

Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Melalui rangkaian proses tersebut

maka RPJMD telah menjabarkan visi dan misi Bupati ke dalam tujuan, sasaran

yang terukur, strategi, kebijakan, dan program-program pembangunan daerah

yang dijalankan selama masa jabatan Bupati.

Pada akhirnya, keseluruhan proses hingga tersusunnya dokumen RPJMD

ini ditujukan untuk mewujudkan sinergitas dan keterpaduan pembangunan antar

sektor pemerintahan, antar elemen masyarakat dan antar hirarki pemerintahan.

Melalui sinergitas dan keterpaduan ini, maka visi dan misi Bupati tidak hanya

Page 208: BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS - anambaskab.go.idanambaskab.go.id/.../rpjmd-kka-tahun-2011-2015/RPJMD...2011-2015.pdf · RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)Kabupaten Kepulauan Anambas 2011-2015

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kab. Kep. Anambas 184

menjadi janji politik namun mewujud menjadi realita di akhir periode perencanaan

dan menentukan wajah Kabupaten Kepulauan Anambas pada 2015.