aw indonesian 2012-1001

48
Warta Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Setia di Bawah Tekanan 01 - 2012 Terlahir untuk T erhubung 20 Dia M erangkak 24 yang D aun Menyembuhkan 26 yang

Upload: adventist-world-magazine

Post on 31-Mar-2016

277 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Menyembuhkan Dia Warta Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Terlahir untuk 01 - 2012 yang yang 24 20 26

TRANSCRIPT

Page 1: AW indonesian 2012-1001

W a r t a G e r e j a M a s e h i A d v e n t H a r i K e t u j u h

Setia di BawahTekanan

01 - 2012

Terlahir untukTerhubung

20 DiaMerangkak

24 yang DaunMenyembuhkan

26 yang

Page 2: AW indonesian 2012-1001

3 L A P O R A N S E D U N I A

3 Sekilas Berita 6 Fitur Berita

10 Sebuah One-Day Church

11 K E S E H ATA N S E D U N I A

Infeksi Saluran Perkemihan

26 P E RTA N YA A N DA N

J AWA B A N A L K I TA B

Daun yang Menyembuhkan

27 P E L A J A R A N A L K I TA B

Ada Pengharapan

28 P E RT U K A R A N I D E

D E P A R T E M E N T A L

Januar y 2012

T h e I n t e r n a t i o n a l P a p e r f o r S e v e n t h - d a y A d v e n t i s t s

Born toConnect

20 HealingLeaves

26OneTheCrawls

24 Who

FaithfulUnderFire

www.adventistworld.orgTersedia dalam 13 bahasa online.

01 - 2012

p h o t o o f o k s a n a s e r g i y e n k o c o u r t e s y o f t h e r u s s i a n f i n a n c e M i n i s t r y2 Adventist World | 01 - 2012

C E R i T A s A M P u L

16Setia di Bawah Tekanan

Oleh Andrew McChesneyKisah Oksana Sergiyenko adalah sa-lah satu kisah yang beberapa orang tidak suka bila Anda membacanya.

8 P A N O R A M A S E D U N I A

Satu Tahun Lebih Dekat dengan Kerajaan Allah Oleh Ted Wilson

Inisiatif Kebangunan dan Reformasi setelah satu tahun.

12 R E N U N G A N

“Karena Firman-Mu” Oleh Bill and Heather Krick Salah satu cerita hebat dalam Alkitab tentang doa.

14 K E H I D U P A N A D V E N T

Pemahaman Misi yang Senantiasa Ada Oleh Jean-Luc Lézeau Apakah hubungan antara persembahan misi dan menyelesaikan pekerjaan?

20 K E P E R C A Y A A N D A S A R

Terlahir untuk Terhubung Oleh Cintia Paseggi Keintiman sejati berasal dari keluarga yang kokoh.

22 M E N E M U K A N R O H N U B U A T

Di Manakah Allah Ketika Anda Memerlukan Dia? Oleh John Skrzypaszek Publikasi dari salah satu buku Ellen White yang terbesar dan bersamaan waktunya dengan salah satu pergumulan rohaninya yang terbesar pula.

24 W A R I S A N A D V E N T

Dia yang Merangkak Oleh Zebron Ncube

Cacatfisiktidakda-pat menghalanginya untuk bersaksi?

Page 3: AW indonesian 2012-1001

D E P A R T E M E N T A L

n Pemimpin nasional Bahama memuji Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh ba-ru-baru ini atas sumbangsihnya kepada masyarakat dan pekerjaan yang terus berlangsung dalam komunitas.

Perdana Menteri Hubert Ingraham menyebut gereja satu “mercu suar pela-yanan setia dan penatalayanan Kristen di negara kita,” sambil mengutip peker-jaan Advent di tengah kaum muda dan dalam mendukung keluarga yang kokoh dan gaya hidup sehat.

“Kalian juga telah membuat satu sumbangsih penting kepada pendidikan di Bahama, membentuk hidup orang-orang muda yang kemudian pada gilir-annya berperan pada komunitas dan perkembangan nasional,” kata Ingra-ham.

Komentar perdana menteri tersebut diberikan selama upacara peresmian kantor pusat baru Atlantic Caribbean Union Mission pada tanggal 30 Oktober 2011 yang lalu. Wilayah administratif itu mengawasi pekerjaan Gereja Advent di Bahama, Cayman Islands, dan Turks serta Caicos Islands. Sebelumnya uni misi tersebut melayani 30.000 ang-gota Advent dari kantor pusat sementara di Summer Winds Plaza, juga di Nasau.

Ingraham sebelumnya memuji Gereja Advent ketika parlemen Baha-ma memutuskan pada bulan Mei untuk mengakui Atlantic Caribbean Union Mission yang saat itu baru didirikan sebagai kesatuan hukum ge-reja di Bahama. Para pemimpin gereja pertama kali membentuk uni misi ketika mereka berpisah dari bekas West Indies Union Conference menja-di dua wilayah administratif, menanggapi pertumbuhan gereja dan oto-nomi keuangan di Karibia.

Israel Leito, ketua Gereja Advent di Inter-Amerika, memberitahu In-graham bahwa orang-orang Advent di Bahaman menghargai tingginya kebebasan beragama yang diberikan pemerintah negara itu.

Dalam pidatonya Leito juga mengingatkan hadirin mengapa mereka berkumpul—bukan hanya untuk meresmikan bangunan itu sendiri, teta-pi juga untuk membaktikan orang-orang yang bekerja di sana “untuk me-layani umat Allah dan komunitas.”

L A P O R A N s E D u N i ABilamana Anda membuka edisi ke-65 Ad-ventist World ini, maka Anda akan mem-

perhatikan beberapa perubahan sederhana namun penting yang kami harap akan me-ningkatkan nilai dari jurnal yang memba-ngun iman ini, bagi Anda dan bagi semua orang yang Anda berikan.

• Daftar Isi yang lebih cerah dan mu-dah dibaca, membantu Anda dengan cepat menemukan bagian dan kolom yang disukai;

• Bagian Berita Dunia yang dirancang ulang, menyoroti kisah-kisah yang perlu tetap Anda ketahui tentang ke-majuan gereja pada hampir 200 ne-gara;

• Satu penampilan baru bagi halaman-halaman “Alkitab” dalam jurnal—“Pertanyaan dan Jawaban Alkitab” Angel Rodriguez dan “Pelajaran Al-kitab” Mark Finley;

• Bagian “Pertukaran Ide” dengan ta-tanan baru dalam empat halaman terakhir majalah ini, penuh dengan fakta, permohonan doa, surat, dan hasil penelitian yang membuat Anda tetap terhubung dengan jutaan rekan orang percaya di seluruh dunia.

Akan tetapi, komitmen kami untuk mem-bawa yang terbaik dari gerakan Advent kepa-da Anda—dalam berita, cerita-cerita misi, in-formasi kesehatan, pelajaran Alkitab, Waris-an Orang Advent, dan Bacaan Renungan—ti-dak berubah sama sekali. Tim yang terdiri dari para profesional yang berdedikasi yang memproduksi majalah ini—dihimpun dari tujuh negara dan menggunakan enam baha-sa—memulai setiap edisi dengan doa dan me-nyirami tiap bagian dari proses produksi ka-mi dengan doa. Kita mengetahui majalah ini mengubah kehidupan: Anda yang mengata-kan demikian, dalam puluhan surat dari ma-na saja setiap bulannya.

Berikan perhatian khusus pada cerita sampul bulan ini, “Setia di Bawah Tekanan.” Kisah menakjubkan dari Andrew McChesney tentang seorang wanita Advent muda di pe-merintahan Rusia merupakan satu kesaksian kuat, yang menjadi persembahan terbaik bagi pergerakan ini dalam hal kesetiaan kepada Allah dan pelayanan kepada orang lain. Per-timbangkan komitmen-komitmen Anda sen-diri sementara Anda membaca, dan berdoa untuk banyak orang Advent yang telah Allah

panggil melayani pada posisi-posisi pe-merintahan di seluruh dunia.

Tetap utamakan kerajaan Al-lah.

Perubahan ... dan Kesetiaan

Orang Advent Melakukan Kebajikan

Bahama,diKata Perdana Menteri

PENGHARGAAN: Perdana Menteri Bahama Hubert Ingraham memuji Gereja Advent selama peresmian tanggal 30 Oktober 2011 dari kantor pusat baru Atlantic Caribbean Union Mission.

ab

el

M

ár

qu

ez

/i

aD

01 - 2012 | Adventist World 3

Page 4: AW indonesian 2012-1001

Brazil Mendahului Upaya Penyebarluasan Buku The Great Hopen Ratusan pemimpin Advent Amerika Selatan dan pasangan mereka menggu-nakan waktu Sabtu pagi di akhir tahun 2011 membagi-bagikan buku The Great Hope.

Buku yang dibagi-bagikan itu meru-pakan buku karya salah seorang pendiri Gereja Advent, The Great Controversy versi bahasa modern, yang menelusuri tuntunan Allah sepanjang sejarah dan menyediakan jawaban bagi dunia yang resah ini.

Orang-orang Advent sedunia telah berikrar membagikan jutaan buku itu kepada teman-teman dan tetangga pada tahun 2012 sebagai bagian dari inisiatif Kebangunan dan Reformasi. Di Divisi Amerika Selatan saja, para pemimpin berencana membagi-bagikan 42 juta bu-ku. Wilayah itu dikenal atas kampanye penyebar luasan literatur dengan skala luas.

Pembagian pada tanggal 29 Oktober 2011 merupakan pendahuluan dari dis-tribusi utama yang direncanakan mulai bulan Maret 2012, kata para pemimpin di sana. Pada satu wilayah Brazil saja, le-bih dari 120 pendeta dan pasangan me-reka membagi-bagikan 5.000 buku The Great Hope. Pembagi-bagian serupa di-adakan di Peru, Ekuador, Paraguay, Uru-guay, dan Argentina.

Seorang penerima, pemilik restoran Rosa Maria Dantas Ferreira, menyambut buku The Great Hope yang diterimanya. Ia memberitahu para pemimpin gereja bahwa buku itu adalah motivasi yang di-perlukannya untuk mencari Allah.

Erton Kohler, ketua Gereja Advent untuk Amerika Selatan, mengatakan distribusi itu diadakan pada saat orang-orang di seluruh dunia sedang mencari jawaban. The Great Hope memberikan satu sudut pandang Alkitabiah yang se-imbang pada peristiwa-peristiwa dunia, katanya.

Di Jerman, Pendeta Advent Diberi Penghargaan Karena Telah Menyelamatkan Banyak Bayin Satu upaya yang dilakukan selama 11 tahun di Berlin, Jerman, distrik Zehlen-dorf, untuk menyelamatkan jiwa bayi-bayi telah diakui oleh pemerintah nasio-nal. Gabriele Stangl, Chaplain dari Waldfriele Seventh-day Adventist Hos-pital di sana, diberi penghargaan Federal Republic of Germany’s Medal of Merit dalam satu upacara yang dipimpin oleh walikota Steglitz-Zehlendorf, Norbert Kopp.

“Baby hatch” adalah sebuah kotak yang secara khusus dirancang, dengan alat sensor namun tanpa tampilan video, dimana seorang bayi bisa ditaruh tanpa diketahui asalnya. “Jika si ibu membuka pintunya dan menaruh seorang bayi ba-ru lahir dalam tempat tidur hangat itu,” Stangl menjelaskan, “maka alat sensor mengirimkan tanda alarm tertunda ke pintu gerbang yang berpenghuni, agar si ibu memiliki waktu yang cukup untuk meninggalkan daerah itu tanpa diketa-hui.” Si bayi akan segera dibawa ke ru-ang rawat bayi rumah sakit, dan meneri-ma perawatan medis yang diperlukan. Keluarga-keluarga asuh ditugaskan un-

L A P O R A N s E D u N i A

INI “PENGHARAPAN”: Seorang pendeta Advent menyerahkan sebuah buku The Great Hope kepada seorang pegawai toko yang menyambut baik di Brazil. Para pemimpin Advent di Amerika Serikat membagi-bagikan ribuan buku misionaris tersebut pada tanggal 29 Oktober 2011.

ne

ub

er

D

e

ol

iv

ei

ra

PENGHARGAAN NEGARA: Pendeta Advent Gabriele Stangl, bersama Norbert Kopp, Walikota Distrik Steglitz-Zehlendorf, Berlin, pada satu upacara dimana Stangl menerima penghargaan Federal Republic of Germany’s Medal of Merit atas usahanya terhadap bayi-bayi yang terlantar.

c o p y r i g h t , D i s t r i c t s t e g l i t z -z e h l e n D o r f , p r e s s o f f i c e

4 Adventist World | 01 - 2012

Page 5: AW indonesian 2012-1001

L A P O R A N s E D u N i A

tuk merawat anak-anak itu, yang bisa di-minta kembali dalam kurun waktu dela-pan minggu; kalau tidak, anak-anak itu disiapkan untuk diadopsi.

Stangl mendapatkan ide itu setelah berbicara dengan seorang wanita tua se-karat berusia 80 tahun yang menyesal-kan kematian bayinya, juga orang lain yang bermasalah karena kehamilan, un-tuk berbagai alasan. Kota Jerman di uta-ra, Hamburg telah mendirikan tempat penampungan yang sama, dan Stangl, yang bekerja dalam waktu luangnya, mendirikan program seperti itu di Waldfriede. Selama 11 tahun pengelola-annya, sekitar 20 bayi telah ditaruh da-lam kotak bayi tersebut, dan 110 wanita lain bisa tanpa diketahui namanya mela-hirkan di rumah sakit tersebut.

Waldfriede Adventist Hospital yang berusia 91 tahun memiliki 170 tempat tidur dan melayani 9.000 pasien rawat inap dan 18.000 pasien rawat jalan ta-hun lalu.—Herbert Bodenmann, Adventist Press Service, Switzerland

Para Pendeta Advent Kuba Bertemu dalam Acara Retret yang Bersejarahn Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Kuba mengumpulkan 150 pendetanya beserta keluarganya untuk satu acara re-tret yang bersejarah di Santa Clara mu-sim gugur lalu. Acara itu, yang diadakan tanggal 23-25 September 2011, menjadi yang pertama kalinya dalam waktu 50 tahun mengumpulkan begitu banyak pendeta dan anggota keluarga untuk mempersatukan dan saling menguatkan sementara menggembalakan gereja yang pesat pertumbuhannya di pulau itu.

“Suatu pencapaian besar mengum-pulkan satuan kependetaan untuk acara ini,” kata Pendeta Aldo Perez, ketua ge-reja di Kuba. “Kami berkumpul untuk berbagi pesan rohani, menghabiskan waktu bersama keluarga pendeta, ber-doa bersama, dan mempersatukan upa-

ya untuk melanjutkan misi besar menye-barkan Injil.”

Hampir 400 orang yang datang di bumi perkemahan Canaan tersebut yang terletak di pusat Kuba untuk berpartisi-pasi dalam pekabaran-pekabaran yang ditujukan kepada para pendeta, istri-is-tri pendeta, dan membimbing anak-anak pendeta.

Hector Sanchez, sekretaris kepende-taan untuk Divisi Inter-Amerika, berbi-cara dan mengimbau para pendeta dan keluarganya untuk terus melayani Allah sebagai para pemimpin terpilih yang be-kerja keras memenuhi misi gereja kepa-da penduduk pulau tersebut.

“Perhimpunan seperti ini memberi-kan kesempatan bagi pendeta dan kelu-arganya untuk memperbarui komitmen dan panggilan mereka dan merasa bah-wa gereja tidak melupakan ataupun mengabaikan mereka,” kata Sanchez. “Ini tentang identitas dari pendeta yang datang bersama dengan identitasnya se-bagai seorang suami dan ayah.”

Itulah akhir dari kunjungan ke em-pat wilayah di seluruh Inter-Amerika bagi Pendeta Sanchez, yang tidak per-nah akan dilupakannya. “Itu merupakan satu pengalaman yang tak terlukiskan bersama para pendeta kami, berdoa ber-sama mereka, dan mendengarkan ber-kat-berkat yang terjadi di seluruh gereja di Kuba,” katanya.

Leticia De Los Santos, direktur pela-yanan shepherdess untuk gereja di Inter-Amerika, berbicara kepada para istri pendeta tentang bagaimana mengem-bangkan pelayanan pendukung yang ku-at di dalam gereja dan memberi amanat kepada puluhan anak keluarga pendeta tentang maksud dan warisan mereka da-lam dunia yang tak menentu ini.

Setelah diorganisasi pada tahun 1905, Gereja Masehi Advent Hari Ketu-juh di Kuba memiliki lebih dari 32.000 anggota gereja yang beribadah dalam le-bih dari 280 gereja dan mengelola tiga konferens, satu misi, dan satu seminari.

PERTEMUAN KUBA: Para pendeta dan keluarga mereka berkumpul untuk berpartisipasi dalam Re-trer kependetaan pertama dengan skala tersebut yang diadakan di Santa Clara, Kuba, pada tanggal 24 September 2011. Acara itu memberikan keluarga pendeta kesempatan untuk bersatu dan saling menguatkan sambil berjuang menggembalakan gereja yang bertumbuh pesat di pulau itu.

l e t i c i a D e l o s s a n t o s / i a D

01 - 2012 | Adventist World 5

Page 6: AW indonesian 2012-1001

n Tantangan penginjilan di satu lingkungan yang kurang bersahabat disampaikan kepada Ted N.C. Wilson, ketua General Conference, selama kunjungannya ke Jepang di bulan November 2011.

Meskipun Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh telah bekerja di Jepang se-lama lebih dari 100 tahun, hanya ada se-kitar 15.000 anggota gereja dalam satu bangsa yang terdiri dari 128 juta pendu-duk. Pada tahun 2009, menurut statistik, 261 orang bergabung dengan gereja di Jepang, tetapi 207 meninggal dunia atau terdaftar sebagai yang “murtad atau hi-lang,” yang berarti perolehan bersihnya hanya 54 orang.

Ditanyakan mengenai ini, Wilson di-beritahu oleh para pemimpin setempat bahwa Jepang adalah masyarakat yang sangat sekular, dan membawa pekabar-an Advent kepada orang-orang yang tak mengenalnya itu sulit dan kebanyakan tidak tertarik dengan ajaran-ajaran Kris-ten. Mereka juga mengakui bahwa bebe-rapa anggota Advent telah kehilangan antusiasme untuk penginjilan selama

bertahun-tahun.“Saya menyadari bahwa Gereja Ad-

vent Jepang dihadapkan pada banyak kesulitan dan tantangan, tetapi Tuhan pastilah mau melakukan mukjizat di sini jika gereja dipersenjatai dengan Firman Allah dan Roh Kudus,” Wilson membe-ritahu para pengurus gereja Jepang da-lam menanggapinya.

Menghabiskan waktu sekitar se-minggu di Jepang, pemimpin gereja du-nia itu ditemani oleh Nancy Wilson, is-trinya, juga para eksekutif Divisi Asia Pasifik Utara, Jairyong Lee, ketua, dan Akeri Suzuki, sekretaris eksekutif. Msumi Shimada, ketua Gereja Advent di Jepang, menyambut kelompok tersebut ke Hiroshima, yang paling pertama da-lam kunjungan Wilson ke berbagai kota. Kota pelabuhan dan pusat militer bagi Angkatan Bersenjata Jepang, dihancur-kan oleh senjata atom pada pagi hari tanggal 6 Agustus 1945.

“Meskipun Hiroshima hancur oleh bom atom,” Wilson memberitahu 400 siswa dan anggota gereja yang berkum-pul di aula Hiroshima Adventist High

School, “kota ini telah berkembang se-bagai satu kota simbolis perdamaian melalui ketekunan yang gigih dan kebe-ranian penduduk Jepang. Bilamana kita berdiri teguh di atas Firman Allah, ber-gantung pada Tuhan, dan melakukan yang terbaik dalam mengabarkan Injil perdamaian, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di Jepang tentu akan bangkit kembali.”

Juga di Hiroshima, Wilson bertemu Sumiko Ueki, seorang yang bertahan hi-dup dari bom atom. Kini berusia 83 ta-hun, ia bekerja di pabrik amunisi Hiro-shima. Pabrik itu hanya berjarak 1,2 mil (dua kilometer) jauhnya dari daerah yang terkena bom, tetapi untungnya ia lolos dari kematian. Setelah insiden itu ia mengirim putrinya ke sekolah Ad-vent, dan ia sendiri kemudian menjadi seorang Advent.

Pada tanggal 2 November kelompok itu pergi ke Okinawa dan mengunjungi Okinawa Junior High School, di mana para siswanya menggelar musik tradisi-onal Okinawa. Setelah meninggalkan sekolah itu, mereka pergi ke tempat di-

L A P O R A N s E D u N i A

WilsonMengunjungiJepang,Memberi Semangat pada Orang Advent, Korban Gempa

Mendapat laporan singkat tentang tantangan penginjilan di negara itu.

Oleh SukHee Han, Direktur Komunikasi NSD, dengan staf Adventist World.

6 Adventist World | 01 - 2012

Page 7: AW indonesian 2012-1001

L A P O R A N s E D u N i A

mana seorang anggota korps kesehatan angkatan perang Advent dan seorang yang bersungguh-sungguh, Desmond Doss menyelamatkan jiwa rekan-rekan tentaranya selama peperangan, dan di-ingatkan tentang dedikasi Doss kepada Tuhan dan kepada bangsa. Doss, yang diberi penghargaan Congressional Med-al of Honor, meninggal pada tahun 2006.

Petang harinya, para anggota gereja mendengarkan Wilson berbicara ten-tang kebangunan di Sekolah Advent

Okinawa. Di antara jemaat ada Pendeta Saburo Arakaki. Ia dihukum mati atas pembunuhan selama Perang Dunia II dan dipenjarakan di Hawaii. Akan tetapi ia bertobat selagi berada dalam penjara dan untungnya diberikan amnesti khu-sus. Kembali ke Jepang, ia mempelajari teologia dan menjadi seorang pendeta.

Ketika mereka berbincang setelah pertemuan itu, Wilson memberitahu Arakaki bahwa ia menghargai upaya-upayanya dalam mengembangkan pe-kerjaan misi di Okinawa juga mendiri-

kan sebuah sekolah Advent di sana. Ara-kaki berterima kasih kepada Wilson atas kunjungan ke Okinawa sebagai seorang ketua gereja dunia, dan berkata ia men-doakan Wilson.

Mengadakan perjalanan menuju ko-ta yang terkena dampak tsunami dan gempa bumi, Fukushia dengan kereta luncur setelah penerbangan kembali ke dataran utama Jepang, Wilson membe-ritahu para anggota gereja dari kota itu dan tetangganya Sendai bahwa keluarga Advent sedunia peduli dengan korban-korban di daerah itu.

“Atas nama orang Advent sedunia, saya mengucapkan dukacita sedalam-dalamnya kepada mereka yang berada di daerah Fukushima dan Sendai yang masih menderita akibat pengaruh tsu-nami, gempa bumi, dan pelepasan radi-asi,” kata Wilson. “Mazmur 121:2 berka-ta, ‘Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.’ Tu-han saja yang bisa menjaga kita dari ba-haya dan menyelamatkan kita. Karena tidak ada ranting yang bisa menghasil-kan buah sendiri, begitu pula kita harus bergantung erat pada Firman Allah, yang adalah Pencipta kita, Penebus kita, Juruselamat kita, dan Tuhan kita. Saya berharap kalian dapat mengatasi semua penderitaan kalian melalui firman-Nya dan akhirnya menang dalam nama Kris-tus.”

Pada hari Sabat tanggal 5 November 2011, Wilson berbicara kepada 1.300 anggota di gereja Yodobashi di distrik Shinjuk Tokyo.

Wilson berkata, “Sebagaimana yang dinyatakan dalam nama Masehi Advent Hari Ketujuh, kita ini umat yang unik dan istimewa yang memiliki satu misi memberitakan kabar baik tentang keda-tangan Tuhan yang segera tiba. Pekerja-an ini harus diselesaikan dengan kuasa Roh Kudus.”

Selama perjalanannya ke Jepang, Wilson mengunjungi beberapa lembaga gereja, termasuk Japan Union Confer-ence, Tokyo Adventist Hospital, dan be-berapa sekolah Advent. Perjalanan itu juga membawanya ke Republik Korea dan ke pertemuan akhir tahun 2011 Di-visi Asia-Pasifik Utara. n

Halaman sebelah: WILSON BERKHOTBAH DI JEPANG: Pendeta Ted N.C. Wilson, ketua General Conference, berkhotbah di sebuah gereja di Jepang selama kunjungannya baru-baru ini ke jemaat-jemaat dan lem-baga-lembaga Advent di sana. Pergerakan Advent berlangsung aktif di Jepang selama lebih dari satu abad. Di atas: ORANG YANG SELAMAT DI HIROSHIMA: Pendeta Wilson dan Nancy Wilson, istrinya, di antara me-reka yang bertemu Sumiko Ueki, seorang berusia 83 tahun yang bertahan hidup dari bom atom Hiroshima tahun 1945. Pendeta Jairyong Lee, Ketua Divisi Asia Pasifik Uta-

ra, ada di tengah foto itu. Kiri: KANTOR PUSAT YOKOHAMA: Para pendeta Jairyong Lee, Ted N.C. Wilson, dan Masumi Shimada, ketua Uni Jepang, berhenti sejenak untuk berfoto di luar kantor pusat Advent daerah di Yokohama.

n s D p h o t o s

01 - 2012 | Adventist World 7

Page 8: AW indonesian 2012-1001

Editor Adventist World Bill Knott baru-baru ini berbincang dengan ketua Gener-al Conference, Ted Wilson tentang kepu-tusan gereja yang bersejarah di akhir ta-hun 2010 yang mengeluarkan seruan publik untuk perubahan.

KNOTT: Lima belas bulan yang lalu pimpinan General Conference mengab-dikan diri kepada satu pengalaman pribadi kebangunan dan reformasi, di hadapan umum. Mereka mengeluar-kan satu panggilan kepada gereja, yang kami terbitkan dalam Adventist World bulan Januari 2011, mendesak anggota gereja di mana saja untuk memandang kehidupan mereka de-ngan sungguh-sungguh juga kehidup-an kita bersama. Anda telah mengada-kan perjalanan ke setiap benua (ke-cuali Antartika) tahun terakhir ini, dan Anda telah melihat-lihat keterlibatan gereja dengan gagasan ini. Apa yang sudah Anda dengar?

Responsnya luar biasa, dan saya percaya itu karena kuasa Roh Kudus, selain usa-ha dan doa dari banyak orang yang ber-bakti. Hal ini mengilustrasikan apa itu kebangunan dan reformasi, sebagaima-na diuraikan dengan indahnya dalam 2 Taw. 7:14: “dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu ber-balik dari jalan-jalannya yang jahat, ma-ka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memu-lihkan negeri mereka.”

Panggilan dari kepemimpinan gereja ini telah bergema di hati anggota-ang-gota gereja karena orang-orang percaya yang setia mengakui bahwa gereja ini le-bih dari sekadar denominasi biasa. Ada maksud dan tujuan yang nyata. Alasan seorang menjadi Advent mungkin agak sedikit kurang jelas dalam hidupnya, na-mun bila mereka mengambil waktu un-tuk merenung, mereka akan ingat me-ngapa mereka bergabung dengan perge-rakan ini, atau mengapa mereka memilih untuk tetap tinggal. Kemudian muncul-lah pengakuan bahwa kita perlu mem-persiapkan diri sendiri dan orang lain untuk kedatangan Kristus, dan kita me-lakukan itu melalui penyerahan kita ke-pada Dia. Kita tidak mengusahakan jalan

P A N O R A M A S E D U N I A

kita ke surga dan mencoba membersih-kan diri kita sendiri. Kita datang kepada Tuhan dan meminta Dia untuk sepenuh-nya mengendalikan kita.

Apakah menurut Anda penekanan pa-da kebangunan dan reformasi telah mengubah budaya kepemimpinan ge-reja, dan jika demikian, dalam cara

apa?

Ya, saya rasa begitu. Dalam banyak con-toh hal tersebut telah menciptakan gam-baran desakan yang lebih tajam pada pi-hak para pimpinan. Mereka mengakui mengapa kita berada di dalam adminis-trasi—bukan untuk mengabadikan satu organisasi yang rumit, tetapi untuk memproklamasikan satu pekabaran, un-

8 Adventist World | 01 - 2012

SatuTahun

Lebih DekatKerajaan

Allahdengan

Page 9: AW indonesian 2012-1001

tuk mempersiapkan orang-orang. Peng-akuan itu kelihatannya telah mengubah sejumlah pemimpin.

Bahkan dalam bangunan ini [kantor pusat sedunia]?

Dampaknya terutama terlihat di sini. Kita tidak ingin membesarkan hal ke-cil. Kita ingin fokus pada hal-hal yang penting. Kita ingin seperti Kristus da-lam hubungan kita dengan orang lain, di dalam pekerjaan kita, menyadari bahwa tujuan akhir kita lebih besar dari keamanan kerja dan pemeliharaan diri. Sasaran kita menjadi sasaran yang me-nuju surga sementara melihat gambar-an yang lebih besar daripada diri kita sendiri, dan tema Pertikaian Besar menjadi lebih jelas di dalam pemikiran kita.

Anda telah memberi kesan bahwa ke-bangunan dan reformasi bukanlah sa-tu program, dan sepertinya ada ba-nyak bukti untuk itu. Saya telah mengikuti ini sejak mula-mula dan be-lum pernah melihat metodologi ter-tentu dimainkan sebagai bagian dari inisiatif ini. Dan sudah ada di seluruh dunia. Itu menunjukkan bahwa orang-orang percaya sedang menerapkan kebangunan dan reformasi dalam cara-cara yang sangat pribadi.

Benar sekali. Saya juga merasa itu sudah meningkatkan kewaspadaan kita sebagai para pengurus dan pemimpin untuk perlunya doa yang sederhana dan bersa-haja. Baru pagi ini pada Komite Admi-nistrasi GC kami melakukan sesi doa yang penting. Ada sesuatu tentang ber-doa bersama—meminta hikmat Allah, dan bukan hanya mempersembahkan doa pengantar.

Sebagian besar penekanan yang saya dengar dalam tahun terakhir telah fo-kus pada bagian Kebangunannya. Teta-pi jelas ada rangkaiannya di sini. Me-nurut pengamatan Anda reformasi ini nantinya akan berarti apa? Tak diragu-kan memang akan memerlukan waktu, untuk mengungkapnya dalam kehi-dupan gereja. Bagaimanakah sebuah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang telah reformasi kelihatan berbe-

da dari yang kita lihat sekarang ini?

Saya rasa itu akan kelihatan dalam cara yang lebih disederhanakan. Dalam per-bandingan, kehidupan akan menjadi le-bih benar. Keputusan-keputusan akan dibuat karena prinsip-prinsip Alkitab yang kokoh, bukan karena kebaikan. Re-formasi akan terjadi dalam cara kita menghadapi hal-hal yang berakibat pa-da kekekalan. Ini akan mengubah cara kita menggunakan uang kita di gereja, dan secara pribadi. Itu akan mengubah penggunaan waktu dan talenta kita. Menjadi baru berarti mengubah sesuatu: Jikalau tidak ada yang berubah, maka kita hanya melalui satu latihan yang tak berguna.

Dalam kehidupan pribadi saya sen-diri, itu artinya mengurus permasalah-an-permasalahan seperti bagaimana sa-ya menyediakan waktu untuk pertum-buhan rohani dalam menggunakan waktu bersama Tuhan dalam program saya yang padat? Apakah saya sedang menggunakan waktu yang diperlukan untuk berjalan dua mil jauhnya sehari? Apakah saya sedang mengatur waktu sa-ya agar mendapatkan tidur yang cukup?

Sebagai pemimpin, ini menyebabkan kita bertanya bagaimana kita meman-dang permasalahan-permasalahan besar yang mempengaruhi seluruh gereja. De-ngan sistem pendidikan kita, bagaima-nakah kita akan membuat sekolah-seko-lah kita sebisa mungkin ke arah penyela-matan jiwa dan sesuai dengan ajaran Advent? Bagaimanakah kita akan meng-atur gereja-gereja setempat agar mereka tidak sekadar melakukan kebiasaan Sa-bat rutin semata, tetapi akan benar-benar menuruti Firman Allah dan me-motivasi kita untuk melakukan pekerja-an misionaris? Bagaimanakah itu akan mengubah pandangan kita tentang apa yang kita makan dan bagaimana kita membagikan pesan kesehatan yang ber-harga dengan sesama kita? Bagaimana-kah reformasi saleh akan mengubah ke-biasaan yang kita pelihara dan semua je-nis pilihan gaya hidup?

Anda percaya bahwa momentum yang mulai dengan inisiatif ini memiliki je-jak yang panjang?

Kebangunan dan reformasi merupakan

landasan dari segala sesuatu yang kita bangun sampai Tuhan datang. Bukan hanya sekadar deklarasi: “Dalam waktu lima tahun kita semua akan bereforma-si.” Itu haruslah menjadi satu penga-laman setiap hari, dan harus fokus pada hubungan kita masing-masing dengan Yesus.

Anda menyarankan beberapa reforma-si badan hukum juga reformasi priba-di, dan Anda menggunakan istilah, “di-sederhanakan.” Bisakah Anda rinci?

Dunia itu terlalu sibuk dan kompleks, dan beberapa perintah sederhana ka-dang harus ditimbulkan atau kita semua akan kewalahan dengan kerumitan hi-dup. Saya rasa pekabaran Advent mem-bawa satu pendekatan yang lebih seder-hana kepada bagaimana kita jalankan kehidupan pribadi dan kehidupan kita bersama.

Kita perlu hidup dengan satu pema-haman keseimbangan yang hanya ada bila Roh Kudus memimpin dalam hidup kita. Kita tidak bisa melakukan hal-hal ini sendirian. Aspek kehidupan “seder-hana” tidak menjamin hidup Anda men-dapat sedikit kerumitan, tetapi barang-kali akan menjadi kurang hingar bingar. Dengan tuntunan Roh Kudus, Anda akan belajar menempatkan segala hal dalam sudut pandang dan prioritas yang benar.

Kita tidak harus melakukan sesuatu sebagai pergerakan di saat-saat terakhir: Kita tidak bisa melakukan segala sesua-tu. Jadi kita harus memprioritaskan. Sa-lah satu bahaya terbesar menjadi Kristen Advent di hari-hari terakhir adalah bah-wa Iblis mencoba mengalihkan kita da-lam segala cara yang mungkin dari sa-saran misi gereja. Ia ingin kehidupan ki-ta menjadi begitu rumitnya sehingga ki-ta hanya mondar-mandir, tidak berfokus pada prioritas. Roh Kudus membantu kita meluruskan prioritas pribadi dan kelompok. Ini seperti tombol re-set pa-da komputer. Komputer macet dan kita jadi frustasi. Lakukan saja re-set atau menarik baterainya keluar, dan mulai la-gi.

Dari perubahan itu ada jalan baru, struktur yang lebih jelas dan lebih se-

01 - 2012 | Adventist World 9

Page 10: AW indonesian 2012-1001

derhana yang membiarkan Anda sekali lagi melihat jalan Anda ke arah satu tujuan. Bagi banyak anggota gereja yang menjalani kehidupan iman se-hari-hari dalam situasi-situasi yang sa-ngat menantang, dimana tidak ada bu-daya institusional di sekeliling mereka, apa artinya berbicara tentang keba-ngunan dan reformasi?

Saya rasa itu memberikan mereka satu jangkar, bukan hanya pada masa seka-rang, tetapi juga di masa mendatang. Itu sesuatu yang membantu menuntun me-reka ke arah pemulihan akhir dari apa artinya menjadi putra atau putri Allah. Bagi banyak orang yang tidak memiliki bahan materi yang baik dalam kehidup-an ini, akan jauh lebih mudah mema-hami nilai kehidupan kekal itu.

Bagi kita yang kelihatannya telah di-berkati dengan hidup dalam budaya di-mana kita memperoleh cukup harta benda, kehidupan kita sebenarnya lebih kacau. Orang-orang yang memiliki lebih sedikit seringkali bisa melihat lebih jelas gambaran pemulihan akhir itu. Mereka dari antara kita yang teralihkan dengan kenyamanan yang mengelilingi kita ti-dak begitu yakin apakah kita perlu me-miliki masa depan itu segera atau ingin tinggal di sekitar sini sedikit lebih lama lagi.

Bukan rahasia lagi bahwa gereja di da-erah selatan sedang berkembang pe-sat, lebih dinamis, daripada di daerah utara. Itu merupakan satu generalisasi besar, tetapi kita sedang diajarkan se-suatu dengan cara Tuhan bekerja da-lam apa yang kita biasa sebut negara-negara berkembang? Apakah kita se-dang belajar dari mereka?

Saya tidak tahu apakah kita sedang bela-jar dari mereka sebanyak seharusnya, te-tapi mereka tentu mengajarkan sesuatu pada kita. Saya harap kita belajar bahwa kehidupan itu lebih dari sekadar mem-peroleh. Kehidupan adalah penyerahan kepada Tuhan dan kepada nilai-nilai yang jauh melebihi segala sesuatu yang kita bisa peroleh di dunia ini. Kita se-mua sedang diajarkan pelajaran-pelaja-ran oleh orang-orang percaya di negara berkembang yang sedang memberi con-toh apa artinya memberikan segala sesu-atu yang kita miliki dan apa adanya kita kepada Tuhan dan pekerjaan-Nya. n

SebuahOne -Day Church

Namatunu, Malawi

“Dekat saja dari kota. Hanya 20 menit.”

Kami menerima pengkajian Elijah tentang jarak itu dan menjalani perjalanan 20 menit melalui perbukitan berbatu Malawi dari Blantyre ke desa Elijah.

Sekitar 20 menit kemudian kami lepas dari jalanan kota yang ramai dan mulai menyusuri bukit-bukit bersama Elijah dan Richard, dua pegawai Maranatha’s Malawian.

Mereka menunjuk banyak arah di sepanjang jalan. “Lihat, di sana pada sisi bukti yang berkilau di sisi atap-atap jerami. Kita membangun gereja itu di sana! dan di bawah sana di samping tebu—itu satu gereja yang kami bangun juga!”

Dua jam kemudian Richard berhenti di atas bukit yang panjang dan menunjuk jauh di seberang lembah. “Di situlah Elijah tinggal.”

Dan saat itulah Elijah mengambil alih, menceritakan kisahnya yang mempelajari tentang Yesus dari seorang kolportir yang telah menjual kepadanya satu buku The Desire of Ages.

Richard berkendaraan lima menit lagi di jalan, dan kemudian Elijah minta berhenti.

“Ketika saya mendengar bahwa Maranatha akan membangun gereja-gereja di negara ini, saya tahu kami akan memiliki satu untuk gereja kami. Kami bertanya pada seorang pemilik tanah berapa harga sebidang tanah yang cukup besar untuk satu gereja baja One-Day yang baru. Ia menjual sebidang tanah ini untuk senilai 1.000 dolar AS.”

Di pinggir jalan, penuh dengan lumpur merah di sisi bukit, berkilauan satu gereja One-Day yang baru.

“Kami tidak memiliki uang,” lanjut Elijah, “Tetapi salah satu penatua kami berkata bahwa kami harus memelihara ayam untuk membayar tanah itu. Saya pergi ke kota dan membeli 16 ekor ayam—satu untuk masing-masing keluarga—dan kami mempersembahkannya di sini, meminta Allah untuk membuat ayam-ayam itu menghasilkan banyak ayam agar kami bisa menjual banyak telur dan banyak ayam muda untuk membayar 1.000 dolar kepada pemilik tanah sehingga kami bisa mempunyai tempat untuk Gereja Advent yang baru.”

Kami menyaksikan para anggota gereja yang berjalan ke arah kami dari bawah atap baja gereja baru mereka, sambil menyanyikan lagu puji syukur.

Program One-Day adalah upaya kerja sama antara Seventh-day Adventist Church, Adventist-laymen’s Services and Industries (ASI), dan Maranatha Volunteers International. Inisiatif The One-Day Church awalnya diciptakan dan dikembangkan oleh pengusaha Minnesota dan anggota ASI, Garwin McNeilus. Kisah-kisah ini datang kepada Anda tiap bulan dari “Jurucerita” Maranatha, Dick Duerksen.

P A N O R A M A S E D U N I A

10 Adventist World | 01 - 2012

Page 11: AW indonesian 2012-1001

Dokter memberitahu bahwa saya mengalami infeksi saluran perkemihan yang sudah kebal terhadap antibiotik. Saya harus menerima obat antibiotik mahal melalui jalur infus. Saya sangat sakit. Bisakah Anda memberitahu saya lebih banyak lagi? Saya gugup sekarang ini, dan saya ingin melakukan segala yang bisa saya lakukan untuk mence-gahnya kambuh lagi. Saya seorang wa-nita berusia 45 tahun, sudah menikah, dan ibu dari dua orang anak berusia 14 dan 16 tahun.

Infeksi saluran perkemihan (UTI) agak umum terjadi pada wanita. Se-benarnya, setiap tahun 12 dari 100

wanita berusia 20-24 tahun, terkena in-feksi. Lebih dari 40 persen wanita meng-alami UTI di masa hidup mereka, dan se-kitar 25 sampai 33 persen mengalami le-bih dari sekadar sekali infeksi.

Kuman yang paling umum menye-babkan infeksi ini disebut Escherichia Co-li (E.coli); selama beberapa tahun terakhir banyak dari kuman ini sudah kebal de-ngan berbagai antibiotik. Organisme ini tahan terhadap antibiotik karena mereka menghasilkan satu enzim yang meng-hancurkan antibiotik “beta-lactam.” Ku-man ini disebut organisme extended-spectrum beta-lactamase-producing, atau disingkat ESBL.

E. Coli yang memiliki kemampuan khusus untuk menyebabkan UTI mela-kukannya dengan melengketkan diri pa-da glycoprotein di dinding kandung ke-mih. E. Coli ini secara spesifik berbahaya kepada saluran perkemihan karena me-miliki fimbriae (jari-jari) kecil yang me-nempelkannya kepada sel-sel kandung kemih, yang membuat mereka tidak mu-dah dibasuh keluar. Beberapa dari E. Coli ini juga mengeluarkan racun yang meru-sak lapisan kandung kemih dan menye-babkan infeksi.

Kandung kemih, mempertahankan diri dengan memproduksi substansi yang memberikan ketahanan kepada infeksi itu, dan ginjal juga memproduksi pro-tein-protein yang melapisi fimbriae pada E. Coli tersebut. UTI menggambarkan sa-tu kegagalan dari mekanisme pertahanan ini.

Seiring bertambah tuanya wanita dan menjadi mati haid, mereka mengalami peningkatan risiko mendapatkan UTI, karena bakteri vagina yang membuat va-gina tetap bersifat asam dan memperlam-bat pertumbuhan E.Coli di sana, yang di-sebut lactobacili bersahabat, berkurang jumlahnya. Sama halnya, penggunaan antibiotik juga bisa mengurangi jumlah lactobacili ini. Anatomi wanita membuat-nya lebih mudah untuk bakteri usus (E. Coli) masuk ke dalam kandung kemih. Berbagai metode yang dianjurkan—se-perti arah pembasuhan dan penggunaan semprotan—tidak tampak mengurangi risiko infeksi saluran perkemihan.

Pencegahan, yang merupakan pene-kanan kami pada kolom ini, menyaran-kan minum banyak air—cukup untuk memastikan air kencing yang jernih—bi-sa membantu wanita yang mengalami in-feksi perkemihan. Ini membuat sering terjadi pembasuhan kandung kemih se-cara alamiah. Sewajarnya, ketidaknor-malan anatomi yang bisa diperbaiki ha-rus ditangani. Jus cranberry, jika tersedia di wilayah di mana Anda tinggal, mem-buat urin bersifat asam dan kemungkin-an menghambat menempelnya bakteri ke dinding kandung kemih. Lactobacili un-tuk diam di vagina telah diberikan seba-gai probiotic dalam bentuk kapsul, tetapi bukti keefisienan langkah tersebut dalam mengurangi insiden UTI, kurang.

Pada wanita yang sudah mati haid, krim oles estrogen vagina bisa membantu membentuk kembali sel-sel dan lactoba-cili vagina, pada gilirannya menciptakan lebih banyak lingkungan bersifat asam yang menghambat E.Coli. Namun berba-gai penelitian tidak sejalan dalam men-

dukung penanganan tersebut. Meskipun dengan peningkatan bentuk E. Coli yang sudah sangat kebal, masih ada beberapa strategi untuk memberantas infeksi sa-luran perkemihan. Satu bentuk antibiotik yang disebut carbapenems yang harus di-berikan melalui jalur intravena, tetapi mampu membasmi ESBL.

Kultur urin seringkali memperlihat-kan kepekaan kepada antimikroba yang lebih murah dan lebih umum, dan ini ha-rus digunakan untuk gejala UTI. Satu pengobatan antibakteri yang disebut fos-fomycin telah digunakan di Eropa dan Je-pang, dan sejauh ini kelihatannya meru-pakan pengobatan yang memuaskan bila diberikan dalam dosis tunggal tiga gram. Tetapi itu tidak bisa menyembuhkan in-feksi ginjal dan sepsis, dan tidak diiindi-kasikan untuk infeksi yang serius. Dalam laboratorium, clavulanic acid kelihatan-nya efektif melawan pertumbuhan ESBL-E. Coli, tetapi pada praktiknya tidak se-sukses itu.

Riset berlanjut dengan berbagai kom-binasi antibiotik. Sementara waktu, mi-num banyak air dan cairan lain, dan ke-mungkinan penggunaan estrogen lokal jika sudah mati haid, merupakan harap-an terbaik wanita tetap terbebas dari UTI. n

K E S E H A T A N S E D U N I A

Allan R. Handysides, seorang ahli kandungan bersertifikat,merupakanDirekturDepartemenPe-layanan Kesehatan General Conference.

Peter N. Landless, seorang ahli jantung nuklir, ada-lah Associate Director Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

PerkemihanSaluranInfeksi

Oleh Allan R. Handysides and Peter N. Landless

01 - 2012 | Adventist World 11

Page 12: AW indonesian 2012-1001

R E N U N G A N

Kami suka buku Daniel!Banyak dari antara kami me-

nyukai kata-kata nubuatan indah yang sudah biasa kami dengar semenjak masih kecil dahulu: dapur api, singa-singa, keakuratan nubuatannya. Tetapi tersem-bunyi di bawah semua ini ada satu kisah menakjubkan tentang doa dan kekuatan gaib. Barangkali lebih dari yang lain da-lam Kitab Suci, Allah dengan ringkas me-misahkan antara yang terlihat dan yang tak terlihat dan memberikan sekilas pe-mandangan indah tentang apa yang terja-di ketika kita berdoa.

Kuasa DoaDaniel, yang saat itu seorang warga se-

nior. Mengetahui bahwa umat dan kota Allah tidak dalam keadaan baik. Pemulih-an Yerusalem menghadapi tentangan be-rat. Menanggapi krisis ini, Daniel berpua-sa (Dan. 10:3) dan berdoa. Di akhir 21 ha-ri ia menerima satu penglihatan. Terpana, Daniel hampir tidak mampu bernafas; ia tertelungkup di tanah dan tidak bisa ber-

Firman-Mu

Karena

Sekilas dari balik

tirai Oleh Bill dan Heather Krick

c y n t h i a t u r e k

henti bergetar. Seorang malaikat menyen-tuh dan menguatkan dia—ia gemetar ke-takutan di atas tanah bertumpu pada lutut dan tangannya (ayat 10).

Malaikat itu kemudian berkata, “Da-niel, engkau orang yang dikasihi, camkan-lah firman yang kukatakan kepadamu, dan berdirilah pada kakimu, sebab seka-rang aku diutus kepadamu” (ayat 11). Sungguh membangkitkan semangat! Menjawab doa yang bersungguh-sung-guh, Allah bertindak dengan mengutus seorang malaikat kepada Daniel—seba-gaimana telah Ia lakukan dalam pasal se-belumnya (Dan. 9:23).

Malaikat itu melanjutkan, “Janganlah takut, Daniel, sebab telah didengarkan perkataanmu sejak hari pertama engkau berniat untuk mendapat pengertian dan untuk merendahkan dirimu di hadapan Allahmu, dan aku datang oleh karena per-kataanmu itu” (Dan. 10:12). Luar biasa—Allah bertindak menjawab doa-doa kita!

Menggali Lebih Dalam LagiTetapi tunggu, Anda katakan demiki-

an—Daniel berdoa sudah sejak dua puluh satu hari yang lalu. Apa yang menahan-nya?

Ayat berikutnya, dalam pikiran kita, mengejutkan, barangkali bahkan mence-ngangkan, dan tentu saja salah satu ayat Kitab Suci yang paling menggugah rasa ingin tahu. Dengarkan saat malaikat itu menjelaskan apa yang terjadi “dalam per-jalanan”:

“Pemimpin kerajaan orang Persia ber-diri dua puluh satu hari lamanya menen-tang aku; tetapi kemudian Mikhael, salah seorang dari pemimpin terkemuka, da-tang menolong aku, dan aku meninggal-kan dia di sana berhadapan dengan raja-raja orang Persia” (ayat 13).

Apa? Ia “tertahan” di perjalanan? Ter-tahan dengan “pemimpin” (raja) ini sela-ma 21 hari Daniel berpuasa dan berdoa? Pemimpin apa, dan mengapa (dan bagai-mana?) pemimpin ini menahan dia? Per-tentangan seperti apakah yang pemimpin

Page 13: AW indonesian 2012-1001

ini lakukan? Dan mengapa malaikat itu memerlukan “pertolongan”—seolah ia ti-dak bisa menyelesaikan apa yang sedang dilakukannya tanpa bantuan itu?

Ternyata Allah telah mengutus malai-kat itu “sejak hari pertama,” tetapi tidak adanya jawaban selama 21 hari karena ak-si kegaiban di balik itu.

Yang membuat permasalahannya le-bih menarik, kata Ibrani yang diterjemah-kan “prince” (pemimpin) muncul 420 kali dalam Perjanjian Lama tetapi tidak sekali-pun merujuk pada seorang raja.1 Ini me-nuntun beberapa penerjemah mengarti-kan bahasa Ibrani dari ayat 13 itu sebagai “spirit prince”(NLT)2 atau pemimpin roh, “angel prince” (TEV; Message)3 atau pe-mimpin malaikat atau bahkan “guardian angel” (CEV)4 atau malaikat penjaga. Ba-nyak juru ulas5 kemudian menyimpulkan bahwa “prince” yang disebut menentang malaikat ini (sekali lagi dalam ayat 20) se-benarnya adalah makhluk gaib Iblis yang bertugas mewakili orang-orang di Keraja-an Persia.6 Entah malaikat itu bergumul dengan kekuatan gaib atau pemimpin ma-nusia, jelas bahwa Koresh sedang mence-gah keberhasilan umat Allah.

pegangan tangga surga untuk menjangkau kita.

Baru-baru ini putri kami yang berusia 8 tahun tanpa diketahui menggemakan ta-ngisan dunia kita yang tak terungkapkan saat ia hendak jatuh tertidur. Ia bertanya: “Apakah Allah benar-benar mendengar bila aku berdoa? Ada jutaan orang di du-nia.” Mazmur 33:13-15 berkata: “TUHAN memandang dari sorga, Ia melihat semua anak manusia; dari tempat kediaman-Nya Ia menilik semua penduduk bumi. Dia yang membentuk hati mereka sekalian, yang memperhatikan segala pekerjaan mereka.”

Kedua, satu penundaan tidak berarti Allah tidak sedang bekerja di balik itu. Ba-rangkali ada kesulitan, situasi yang tam-paknya tidak mungkin dengan seorang pasangan atau seorang anak, dan ketika Anda berdoa, segala sesuatu tampak lebih buruk. Ketika Allah sepertinya tuli, pasif, tak berminat, dan berada sangat jauh— ingat kata-kata malaikat kepada Daniel. Allah segera mendengar doa Daniel yang bersahaja dan rendah hati, tetapi aksi gaib di balik layar menyebabkan penundaan. “Makhluk-makhluk surgawi ditugaskan

Saat Allah sepertinya tuli, pasif, tidak bermi-nat, dan berada sangat jauh—ingat perkataan malaikat kepada Daniel.

anugerahkan kepada kita. Bukannya me-nyelidik hati kita mencari kejahatan yang kita sembunyikan, dosa yang kita pelihara, kita malah menjadi ceroboh, dan gagal menyadari ketergantungan kita kepada Doa.”9

Jadi apakah yang telah terjadi dengan malaikat dalam Daniel 10 itu? “Selama ti-ga minggu Gabriel bergumul melawan ke-kuatan kegelapan, berusaha melawan pen-garuh-pengaruh yang bekerja pada pikir-an Koresh.... Kemenangan akhirnya diper-oleh; kekuatan musuh ditahan sepanjang masa Koresh.”10 Untuk beberapa alasan, masih kurang jelas bagi kita, “adalah bagi-an dari rencana Allah untuk memberikan kita, dalam menjawab doa beriman, apa yang Ia akan curahkan yang tidak kita minta.”11 Jika Anda mengantarai untuk orang lain, jadilah orang yang memutus-kan untuk “berdoa dengan tidak jemu-je-mu” (Lukas 18:1). Perkataan Anda dide-ngar! Dan dalam skema besar pertikaian hebat antara kebaikan dan kejahatan, en-tah bagaimana Allah memutuskan bahwa Ia akan bertindak ketika kita berdoa, dan menjawab bila kita bertanya. n1 F. D. Nichol, ed., The Seventh-day Adventist Bible Commentary (Washington, D.C.: Review and Herald Pub. Assn., 1955), jld. 4, hlm. 859.2 Kutipan Kitab Suci yang ditandai NLT diambil dari Holy Bible, New Living Translation, hak cipta © 1996, 2004, 2007 oleh Tyndale House Foundation, Digunakan atas izin dari Tyndale House Publishers, Inc., Carol Stream, Illinois 60188. Hak cipta dilindungi.3 Ayat Alkitab yang diambil dari TEV adalah dari Good News Bible—Old Testament: Hak cipta © American Bible Society 1966; 1971, 1976, ayat dari Message adalah dari The Message. Hak cipta © 1993, 1994, 1995, 1996, 2000, 2001, 2002. Digunakan atas izin dari NavPress Publishing Group4 Kutipan Kitab Suci yang dicirikan dengan CEV adalah dari Contemporary English Version. Hak cipta© American Bible Society 1991, 1995. Digunakan atas izin.5 Ellen White mengizinkan penafsiran yang memungkinkan ini: “Selama tiga minggu Gabriel bergumul dengan kuasa kegelapan” (Prophets and Kings, hlm. 572). The SDA Bible Commentary juga memperkenankan ini. Akan tetapi para komentator seperti William Shea percaya kata itu merujuk kepada salah seorang pegawai senior Cyrus. Lihat William Shea, Daniel: A Reader’s Guide (Boisc, Idaho: Pacific Press Pub. Assn., 2005), hlm. 236-2386 Jika penafsiran “spirit prince” diambil, tidak perlu dicampur baurkan dengan konsep “territorial spirits” yang sering digunakan oleh penafsir Pentakosta/Karismatik; perhatikan bahwa di mana pun Daniel tidak mencoba memerintahkan Iblis Persia untuk dienyahkan. 7 Ellen G. White, dalam Bible Echo, 1 Des. 1892.8 Ellen G. White, Lift Him Up, hlm. 370.9 Ellen G. White, Our Father Cares, hlm. 100.10 Ellen G. White, Prophets and Kings, hlm. 572.11 Ellen G. White, The Great Controversy, hlm. 525.

Heather and Bill Krick tinggal di Kalifornia, di mana Bill adalah direktur pelayanan literatur untuk Central California Conference dan Heather menjadi guru bagi kedua putri mereka di rumah, Savannah dan Heidi.

untuk menjawab doa-doa dari mereka yang bekerja tak mementingkan diri.... Masing-masing malaikat memiliki tugas-nya sendiri, yang tidak boleh ditinggal-kannya ke tempat lain. Jika ia pergi, kuasa kegelapan akan memperoleh kesempat-an.”8

Kadang-kadang Allah membiarkan penundaan hanya demi kebaikan kita. Sampai usia 27 tahun, saya (Heather) ber-doa meminta suami yang tepat, jika me-mang saya harus menikah. Apakah Allah segera mendengar doa saya? Tentu saja. Apakah Ia segera menjawabnya? Tujuh ta-hun saya menunggu “Tuan Tepat,” yang juga sedang menunggu jawaban dari Al-lah atas doa-doanya. Mengenang kembali, saya sangat senang untuk penundaan tu-juh tahun itu! “Allah tidak selalu menja-wab doa-doa kita pada kali pertama kita memanggil Dia; karena kalau Dia melaku-kan ini, kita mungkin menganggap remeh bahwa kita memang pantas mendapatkan semua berkat dan pertolongan yang Ia

Bagaimanakah dengan Doa-doa Kita?

Ada sejumlah pelajaran penting yang melibatkan doa-doa kita:

Pertama, sejak saat kita mulai berdoa, Allah mendengarkan kita. Betapapun pe-nasaran, nyaris tidak sabar, orang tua me-nunggu kata-kata pertama dari anak me-reka. Mereka mendengar dengan seksama untuk satu atau dua inti pelajaran yang tak terlupakan itu. Seiring bertambah besar anak-anak, kita masih ingin tahu kebu-tuh an-kebutuhan mereka, dan mendengar diri kita sendiri berkata: “Jangan mena-ngis. Katakan saja apa yang kau perlukan.” Betapa lebih besar lagi Tuhan kita ingin menyendengkan telinga-Nya untuk men-dengar setiap doa kita. “Satu tangan Ilahi sedang terulur ke arahmu. Tangan yang kekal itu diulurkan melalui rintangan-rintangan di langit untuk menggapai ta-nganmu dalam pelukannya.”7 Sungguh sa-tu gambaran menggetarkan tentang Al-lah—yang sangat ingin bersandar pada

01 - 2012 | Adventist World 13

Page 14: AW indonesian 2012-1001

K E H I D U P A N A D V E N T

Ketika masih kanak-kanak saya pa-ling suka bagian cerita misi selama 15 menit di gereja setiap Sabat. Itu

adalah waktunya mendengar tentang orang-orang luar biasa yang menjalani pengalaman luar biasa di negara-negara yang belum pernah saya dengar sebelum-nya. Mereka adalah para misionaris, yang meninggalkan negara mereka selama be-berapa tahun untuk mengabarkan ten-tang Yesus kepada orang-orang yang be-lum pernah mendengar nama-Nya. Mengingat hal itu, saya menyadari bahwa kisah-kisah misionaris itu kemungkinan merupakan katalis atas pengalaman saya kemudian yang menghabiskan waktu 11 tahun di Afrika.

Kini seraya merenungkan statistik persembahan misi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, masih jelas dalam ingatan ketika saya asyik memperhatikan cerita misi yang terakhir, sementara orang tua saya menyumbang untuk pelayanan misi, 65 sen untuk setiap dolar yang mereka kembalikan untuk persepuluhan. Komit-men finansial semacam itu kepada misi jarang terjadi sekarang ini; kurang dari empat sen untuk setiap dolar persepuluh-an.1 Apakah mungkin alasannya adalah karena pembacaan cerita misi seperti yang saya ingat di masa kecil dulu nyaris sudah tidak ada lagi di sebagian besar ge-reja-gereja setempat?

Memang benar bahwa kebutuhan-ke-butuhan gereja lokal telah membeng-kak—dan mudah untuk memahami me-ngapa, terutama di kota-kota besar. Pajak dan pengeluaran untuk aturan-aturan kota seperti keamanan, fasilitas parkir, dan seterusnya telah melesat tinggi. Na-mun permasalahannya lebih rumit dari-pada itu. Ketakutan saya adalah bahwa kita telah kehilangan pandangan terha-dap gambar besarnya, seperti mengapa Gereja Advent ada, yakni raison d’être (sebuah frase Bahasa Perancis berarti “alasan untuk eksis/ada”). Apakah untuk memastikan bahwa kita berada pada tempat tertinggi dalam peralatan tekno-logi? Bahwa alat pendingin udara kita be-kerja dengan baik? Bahwa warna karpet sesuai dengan bangku gereja? Saya rasa para pionir kita tidak memiliki perhatian yang sama. Misi adalah fokus utama me-reka.

Ketika gereja pertama kali mengutus para misionari ke berbagai daerah di

Amerika Utara dan di sekitarnya, para pemimpin menyadari bahwa mereka ti-dak memiliki aliran dana yang teratur untuk mempertahankan para misionaris itu pada pekerjaannya. Tidak satu pun pendeta pada masa itu menerima gaji yang teratur. Justru, para anggota gereja menyediakan pemberian dana ketika me-reka merasa terkesan untuk melakukan-nya. Namun sebagian besar anggota ter-sebut bekerja keras untuk menafkahi ke-luarga mereka. Oleh sebab itu para mi-sionaris, tidak bepergian ke tempat-tem-pat yang tak dikenal dengan satu kontrak di kantong mereka yang mengindikasi-kan berapa banyak yang akan mereka pe-roleh. Jadi, karena pemahaman misi gere-ja yang begitu dalam berakar, para pe-mimpin gereja berpaling kepada Firman Allah meminta satu solusi. Mereka mem-pelajari prinsip-prinsip Alkitab tentang persepuluhan, dan kemudian memperke-nalkannya kepada badan gereja.

Ellen White mengimbau suaminya, James, untuk mengumpulkan para pen-deta dan meminta J.N. Andrews untuk mengadakan kelas Alkitab tentang apa yang dikatakan Kitab Suci sebagai renca-na pemeliharaan pelayanan. Pembelajar-an ini terjadi di Battle Creek di tahun 1859. Di akhir pertemuan itu kesimpul-annya adalah “sistem persepuluhan sa-ma-sama merupakan kewajiban sebagai-mana sebelumnya.... Mari kita sebut itu Systematic Benevolence (kebajikan ber-

SenantiasaPemaha man

yangMisiOleh Jean-Luc Lézeau

1930

0

20

40

60

80

100

0

20

40

60

80

100Mission

Tithe

Mission

Tithe

74%

26%

2010

96%

4%

14 Adventist World | 01 - 2012

Page 15: AW indonesian 2012-1001

sistem) pada prinsip persepuluhan.”2

Setelah gereja bertumbuh dan mem-perluas jangkauan luarnya, para anggota memainkan satu peran yang semakin penting dalam mempertahankan misi melalui persembahan sukarela yang tera-tur selain persepuluhan. Mereka senang sekali melengkapi Tugas Besar dan mem-bagikan pekabaran Injil ke dunia. Para anggota gerejalah yang memulai kebiasa-an mengumpulkan uang selama kebakti-an gereja, dan baru setelah bertahun-ta-hun kemudian kebiasaan ini diperkenal-kan sebagai persembahan gereja yang resmi. Seiring waktu, seluruh sistem per-sembahan berkembang. Misi selalu men-jadi fokus dari persembahan ini.

Persembahan Sekolah Sabat diawali pada tahun 1878, dengan tujuan mem-bantu mendukung misi di Australia.

Dana investasi mulai di New York pa-da tahun 1880-an, dan sekali ini persem-bahan ini dirancang sebagai bagian dari Persembahan Anggaran Dunia bagi misi.

Persembahan Ucapan Syukur/Ulang Tahun mulai pada tahun 1905 dan meru-pakan bagian dari Persembahan Anggar-an Dunia bagi misi.

Pengumpulan persembahan dunia ta-hunan (annual world ingathering solicita-tion) dimulai pada tahun 1908, dan sekali lagi misi yang diuntungkan dari uang ini.

Minggu Persembahan Penyangkalan Diri (The Week of Sacrifice Offering) mu-lai tahun 1911 dan dirancang untuk Per-sembahan Anggaran Dunia untuk misi.

Proyek Persembahan Sabat Ketigabe-las dimulai pada tahun 1912. Sebagian dari persembahan ini dirancang untuk proyek-proyek misi khusus.

Selama bertahun-tahun persembahan misi telah menjadi satu-satunya sumber pendanaan terbesar misi Advent. Sebagai orang-orang Advent kita merupakan ba-gian dari satu gereja yang unik dalam ca-ranya mengatur uang. Para anggota gere-ja yang setia mengembalikan persepuluh-an mereka dan memberikan persembah-an bisa mengatakan bahwa mereka ber-partisipasi dalam misi dunia dari gereja kita. Sejauh yang saya ketahui, tidak ada gereja lain yang memiliki sistem sema-cam itu. Ini merupakan berkat; ini dida-sarkan pada prinsip alkitabiah; dan ini menyanggupkan gereja untuk mengutus ribuan misionaris di seluruh dunia, ter-masuk wilayah-wilayah yang belum di-jangkau.

Sebagai orang Advent, kita telah kehi-langan fokus tentang mengapa kita bera-da di sini. Apakah Anda tidak khawatir dengan keadaan dunia di mana kita ting-gal? Tidakkah jiwa Anda merindukan ke-datangan Yesus yang segera? Jika demiki-an, maka pertimbangkan yang berikut ini:1.Pastikan gereja Anda sering menggu-nakan cerita-cerita pendek DVD Misi Advent, dan/atau buletin misi untuk menjaga para anggota tetap diberitahu-kan tentang persembahan misi.32. Ketika saatnya tiba bagi persembahan

untuk dipungut, mintalah orang yang di-jadwalkan agar membuat permintaan yang mengingatkan tentang kaitannya terhadap misi.3. Berikan sebanyak mungkin untuk mi-si.

Terakhir kali saya periksa, misi Allah bagi gereja-Nya di akhir zaman belum berubah. Masih berupa: “pergilah, jadi-kanlah semua bangsa murid-Ku” (Mat. 28:19). Marilah kita perlihatkan komit-men kita untuk mengabarkan Injil ke se-luruh dunia melalui doa maupun per-sembahan misi. n

1 “General Conference Treasurer’s Report,” disajikan oleh Robert Lemon, bendahara General Conference, 6 April, 2010, di General Conference Spring Meeting, Silver Spring, Maryland, AS. 2 J.N. Loughborough, dalam Pacific Union Recorder, tanggal 6 Oktober 1910, Dikutip dalam Arthur White, Ellen G. White: The Early Years, vol. 1, hlm. 388.3 Materinya tersedia di www.adventistmission.org

Jean-Luc Lézeau menulis artikel ini sebagai Associate Director dari Departemen Penatalayanan General

Conference. Lézeau baru-baru ini adalah manajer proyek Adventist World.

AdaSenantiasaPemaha man

Apakah kita telah kehilangan fokus?

c o l i n b r o u g h / D i g i t a l l y M o D i f i e D

www.adventistmission.orgUntuk mengetahui lebih lanjut, pergi ke

01 - 2012 | Adventist World 15

Page 16: AW indonesian 2012-1001

C E R i TA s A M P u L

“Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, be-ritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mere-ka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mere-ka!” (Yes. 58:1).

Ketegangan memenuhi ruangan kongres di Moscow. Di se-keliling meja panjang duduk perdana menteri Rusia dan pejabat tinggi pemerintah lainnya. Waktu itu musim panas tahun 2008, dan kabinet menteri telah berkumpul untuk mempertimbang-kan penghematan pengeluaran di tengah resesi global.

Para menteri menyetujui agar rencana untuk meningkatkan pembayaran pensiunan dibatalkan. Tetapi satu orang pegawai kementerian tidak setuju.

“Saya seorang yang memiliki kepercayaan,” kata pegawai itu, Oksana Sergiyenko. “Saya tidak mengetahui bagaimana kita akan bisa melakukan ini. Tetapi jika kita memutuskan hari ini untuk tidak membekukan dana pensiun dan setidaknya menye-suaikannya dengan inflasi, maka Allah akan memberkati negara kita.”

Kemudian satu hal menakjubkan terjadi. Para menteri sepa-kat untuk menyesuaikan dana pensiun untuk inflasi secara ta-hunan.

Setelah itu, Allah masuk, kata saudara laki-laki Oksana, Alexei Sergiyenko, yang menceritakan kisah tentang sidang ka-binet itu.

“Allah memberkati kami dengan cara sedemikian rupa se-hingga harga minyak hampir tiga kali lipat nilainya antara akhir tahun 2008 dan 2011,” kata Alexei, seorang analis pasar saham dengan Sberbank, bank terbesar Rusia. “Batasan anggaran un-tuk pembayaran pensiun selalu terpenuhi.”

Dan bukan itu saja. Baru beberapa minggu setelah Oksana berbicara, perdana menteri mempromosikan dia ke posisi wakil menteri keuangan.

Oksana Sergiyenko, yang naik ke posisi pemerintahan ter-tinggi dalam sejarah orang Advent di Rusia, tanpa rasa gentar mengekspresikan kasihnya kepada Allah sambil bekerja untuk negaranya, memberikan satu teladan bagi semua orang Advent bahwa mereka bisa dengan setia melayani Allah dan negara pa-da saat bersamaan.

Karier Oksana yang melejit tersebut mulai ketika ia pindah ke Moscow, dalam keadaan hancur dan tak memiliki rumah, dan mendapat pekerjaan di kementerian keuangan, naik ke tingkat yang lebih tinggi pemerintahan dalam kurun waktu satu dasawarsa meskipun dengan adanya permusuhan yang dalam terhadap keyakinannya. Ia meninggal dunia pada tanggal 30 Agustus 2011 setelah berjuang melawan kanker. Saat itu ia baru berusia 37 tahun.

“Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supa-ya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau me-

Kisah tentang Oksana Sergiyenko dari Rusia

OlehAndrew Mcchesney

D a v i D k u l a k o v

Setia di BawahTekanan

16 Adventist World | 01 - 2012

Page 17: AW indonesian 2012-1001

merdekakan orang yang teraniaya dan mematah-kan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar..?” (Yes. 58:6, 7).

Oksana menyukai Yesaya 58, dan ia bergantung pada janji-nya tentang berkat-berkat ketika ia membela para pensiunan di sidang kabinet itu, kata saudara laki-lakinya.

Tetapi itu bukan pertama kalinya prinsip alkitabiah membu-at Rusia menjadi makmur. Pada tahun 2003 dan 2004, saat mil-yaran dolar dari harga minyak yang tinggi mengalir ke dalam peti simpanan pemerintah, Oksana dan atasannya, yang saat itu menteri keuangan Alexei Kudrin, meminta dana pemerintah khusus untuk mengumpulkan rezeki itu. Oksana menghabiskan waktu siang dan malam menata rencana untuk dana stabilisasi, yang dilihatnya sebagai jawaban bagi Rusia terhadap nasihat yang Allah berikan kepada Yusuf untuk menyimpan padi sela-ma tujuh tahun kelimpahan untuk tahun kelaparan yang akan datang.

Memang benar, masa paceklik tiba dengan resesi tahun 2008. Menteri keuangan menerima pujian dari seluruh dunia atas rencana panjangnya dalam menyimpan lebih dari 200 mil-yar dolar. Nyaris tidak sepatah kata pun diucapkan tentang pe-ran Oksana—dan ia suka begitu.

“Ia tidak pernah menginginkan pujian. Ia hanya ingin mem-buat segala sesuatu lebih mudah bagi Kudrin dan para pemim-pin yang lain,” kata ibunya, Larisa Sergiyenko, seorang mantan ahli ekonomi.

Tetapi Oksana tidak selalu seperti itu.Dilahirkan pada tanggal 19 Maret 1974, di Dushanbe, Taji-

kistan, Oksana tumbuh menjadi seorang anak angkuh dan am-bisius, kata ibunya. Yang tadinya seorang ateis, ia memiliki satu tujuan: menjadi yang pertama.

Setelah lulus dengan gelar ekonomi di Moscow. Ia bersama Alexei, empat tahun di bawahnya, tiba tanpa uang atau tiada tempat sendiri. Mereka tinggal di apartemen seorang teman dan kemudian pindah ke asrama sementara Oksana menyelesaikan sarjana dalam bidang ekonomi.

Masa itu sukar. Kadang-kadang Oksana dan Alexei tinggal selama seminggu dengan satu papan roti saja. Beberapa hari mereka tidak makan apa pun. Selama periode itulah—masa

yang paling sulit dan menyengsarakan dalam hidupnya, sauda-ranya laki-laki berkata—bahwa Oksana berdoa kepada Allah untuk pertama kalinya.

Oksana berkata dalam wawancara bulan Januari 2010 bah-wa ia juga mulai membaca Alkitab—dan menemukan rahasia kebahagiaan.

“Kami lahir dengan sifat mementingkan diri. Ketika seorang bayi lahir di dunia ini, katanya, ‘Berikan saya!’ Ia tidak berkata, ‘Ini dia.’ Ia berkata, “berikan, berikan, berikan,“ Sergiyenko ber-kata dalam wawancara dengan televisi Rusia, 3ABN. “Selama beberapa tahun saya seperti ini. Tetapi ketika saya bertemu de-ngan Allah, Ia memperlihatkan kepada saya satu cara hidup yang sama sekali berbeda. Ia berkata lebih baik memberi dari-pada menerima.... Ketika saya mulai ... memberikan bukan me-nerima, saya mulai menerima berkat-berkat yang tiada ban-dingannya.”

Satu berkat melibatkan pekerjaan. Oksana tidak mengingin-kan pekerjaan rutin, jadi ia dengan berani menelepon Central Bank, Economic Development and Trade Ministry, dan kemente-rian keuangan. Tidak satu pun yang menaruh iklan lowongan pekerjaan. Tetapi Kementerian Keuangan mengajak Oksana da-tang untuk wawancara, dan setelah itu menawarkan posisi kerja tingkat awal dengan gaji 100 dolar sebulan pada tahun 1999.

Oksana tidak peduli dengan uang, keluarga berkata—satu sikap yang membuatnya sebagai seorang patriot sejati.

“Apabila engkau.... menyebutkan hari Sabat “hari kenikmatan,” dan hari kudus TUHAN “hari yang mulia”; apabila engkau menghormatinya de-ngan tidak menjalankan segala acaramu.... maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan keme-nangan” (Yes. 58:13, 14).

Pada tahun 2000 Oksana membuat apa yang disebutnya ke-putusan paling penting dalam hidupnya. Ia dibaptiskan, “Saya memasuki satu persekutuan dengan Tuhan,” katanya dalam wa-wancara televisi. “Kehidupan saya secara radikal berubah.”

Tadinya Oksana memeluk keyakinan Advent dengan enggan. Ibunya telah dibaptiskan beberapa tahun sebelumnya, tetapi Ok-sana bersama saudara laki-lakinya menolak permintaan ibunya untuk bersahabat dengan Allah. Malah, kedua saudara kandung itu jadi begitu marah kepada ibunya sehingga pada satu titik me-reka mengusirnya dari rumah mereka bersama di Uzbekistan. “Saya sangat malu sekarang dengan bagaimana kami telah mem-perlakukan dia,” kata Alexei, yang dibaptiskan satu tahun setelah saudara perempuannya.

Begitu Oksana mengambil pendirian bagi Allah, ia bertekad tidak akan pernah menghadiri pertemuan atau konferensi peme-rintahan pada hari Sabat. Seringkali pertemuan dijadwalkan ulang agar ia bisa turut serta.

“Saya tidak pernah memiliki masalah dengan persoalan ini karena saya telah menaruhnya di tangan Allah,” kata Oksana. “Al-lah memberkati saya, dan orang-orang di tempat kerja melihat-nya.”

Ia juga membanggakan berkat-berkat dalam hidupnya, hasil dari jumlah waktu yang ia gunakan bersama Allah—satu jam se-tiap pagi. “Bahkan bila saya hanya mendapat dua sampai tiga jam untuk tidur, saya memasang alarm satu jam lebih awal agar saya

Kiri ke kanan: MENGUCAP-KAN SALAM PERPISAHAN: Saudara laki-laki Oksana Sergiyenko, Alexei (kiri), me-megang tangan ibunya, Larisa (kanan), pada acara pemakaman Oksana di taman makam Moscow. SAUDA-RA KANDUNG: Oksana (kiri) bersama saudara laki-lakinya, Alexei, waktu masih sekolah dasar.

co

ur

te

sy

o

f

th

e

se

rg

iy

en

ko

f

aM

il

y

01 - 2012 | Adventist World 17

Page 18: AW indonesian 2012-1001

bisa menggunakan waktu bersama Allah dengan membaca Fir-man-Nya,” katanya.

Berbagai penghargaan mulai berdatangan. Ibunya sekarang menyimpan koleksi surat-surat piagam Oksana dari presiden, menteri keuangan, dan pejabat senior lainnya yang mengakui pa-triotisme dan peran serta Oksana kepada keamanan nasional. Pa-da tahun 2007 Putin yang saat itu menjadi presiden menghiasi Oksana dengan Medal of Order for Service to the Fatherland, ting-kat kedua.

Tetapi aktivitas-aktivitas Oksana tidak hanya menata makro-ekonomi untuk kesejahteraan Rusia. Ia membuat Allah menjadi bagian dari hari kerjanya dalam cara-cara yang jarang terlihat di kantor-kantor badan hukum, apalagi di kementerian pemerin-tahan. Oksana mengadakan kelompok doa mingguan untuk para pejabat kementerian di kantornya. Ia mengatur konser-konser paskah dan natal pada dua kementerian berbeda dan mengajak ahli-ahli musik Advent untuk tampil. Ruangan konser kementeri-an dipadati sampai kapasitasnya yakni 200 orang, kata keluarga-nya, dan Oksana memastikan bahwa setiap anggota yang hadir mendapat satu hadiah—Alkitab yang baru.

Oksana menjelaskan dalam wawancara TV bahwa keyakinan itu seringkali hanya sedikit lebih dari sekadar formalitas jika seo-rang percaya tidak secara aktif menceritakan Allah kepada orang lain.

“Jika kita membeli satu mesin cuci, televisi, atau beberapa ma-cam teknologi baru yang memudahkan beban kerja kita, mem-buat kehidupan kita lebih nyaman, atau membantu kita menghe-mat uang, kita akan segera mengatakannya kepada tetangga dan teman-teman kita tentang itu,” katanya. “Apalagi betapa lebih penting bagi kita untuk menceritakan kepada orang lain yang be-lum pernah melihat terang Allah tentang kasih Allah yang telah kita temukan sebagai orang yang percaya.”

Oksana juga mempersiapkan apa yang disebutnya “karunia rohani”—sebuah kantong hadiah yang berisi Alkitab, pelajaran Alkitab, dan sebuah DVD tentang dia dan adik laki-lakinya yang sedang berkhotbah di sebuah gereja Advent. Ia menyerahkan kantong hadiah itu kepada seorang pejabat senior Rusia pada hari-hari ulang tahun dan hari libur keagamaan dan kepada men-teri asing dan bahkan kepada petugas pesawat di tengah perjalan-an bisnisnya.

Setan memperhatikan. Salah satu cobaan Oksana muncul be-berapa hari setelah siaran dari wawancara televisi 3ABN ketika sebuah surat kabar menuduh dia menghabiskan lebih banyak waktu mempromosikan keyakinan Advent daripada terlibat da-lam pekerjaan pemerintah.

“Menurut sumber-sumber di kementerian keuangan, doa-doa, dan seminar-seminar keagamaan, dan pelajaran Alkitab di-adakan tiap minggu di kantor Sergiyenko,” kata laporan itu dalam koran Vek.

“Dalam waktu luang di antara aktivitas-aktivitas ini, jika ada waktu, pejabat kementerian mengerjakan rencana anggaran,” ka-tanya.

Koran itu juga dengan tajamnya mengisyaratkan bahwa Ok-sana digaji oleh mata-mata Amerika yang ingin merusak kepen-tingan nasional Rusia.

Artikel itu diambil oleh media lain dan menyebabkan gon-cangan di negara di mana Gereja Ortodoks Rusia merupakan agama dominan dan Protestan, termasuk Advent, dicela sebagai anggota satu sekte. Para pembuat undang-undang di parlemen Rusia meminta kantor kejaksaan umum untuk menyelidik.

Penyelidikan pun mengamati setiap segi kehidupan Oksana.

Agen-agen pemerintah tidak hanya menyelidiki pekerjaannya sa-ja tetapi juga masa kecilnya, pendidikannya, keluarga, teman-te-man, dan keyakinannya. Tetapi mereka gagal menemukan satu kesalahan atau isyarat tindakan yang salah. Hasil dari penyelidik-an menggemakan cerita Alkitab tentang pejabat pemerintah yang mencari tuduhan melawan Daniel: “mereka tidak mendapat alas-an apa pun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya.” (Dan. 6:4).

Para penuduh menyadari bahwa Oksana itu setia kepada Al-lah dan itu menjadikan dia lebih setia kepada negaranya. Mereka dipaksa untuk mengakui bahwa Rusia memerlukan dia sebagai seorang ahli ekonomi tertinggi.

Penyelidikan pun ditutup. Oksana tetap pada pekerjaannya.Sementara itu Oksana, melanjutkan upaya jangkauan luarnya.

Literatur yang ia paling suka bagikan adalah Hidden Treasure, sa-tu surat kabar Advent yang dibagi-bagikan di blok-blok aparte-men hampir setiap hari Minggu selama delapan tahun, kata Alex-ei.

Sirkulasi surat kabar itu melonjak dari 300.000 buku per bu-lan di awal tahun 2010 menjadi 1,7 juta buku satu tahun kemudi-an, satu pertumbuhan menakjubkan yang sebagian besar dipe-rankan dari teladan Oksana.

“Pada waktu itulah terangmu akan merekah se-perti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera;

Kiri ke kanan: HARI-HARI KULIAH: Oksana (tengah) ber-sama dua teman sekelas di perguruan tinggi Uzbekistan di mana ia memperoleh gelar dalam bidang ekonomi tahun 1996. KENANGAN BERHARGA: Oksana, yang sudah menjadi wakil menteri keuangan, bersama ibunya, Larisa.

ph

ot

os

c

ou

rt

es

y

of

t

he

s

er

gi

ye

nk

o

fa

Mi

ly

18 Adventist World | 01 - 2012

Page 19: AW indonesian 2012-1001

kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemu-liaan TUHAN barisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta to-long dan Ia akan berkata: Ini Aku’” (Yes. 58:8, 9).

Oksana membawa serta kegemarannya membagikan Allah ke rumah sakit di mana ia, yang sudah dilemahkan oleh kanker, dirawat bulan Juni 2011. Ia segera memesan banyak Alkitab un-tuk pasien-pasien yang lain.

Ketika rasa sakit semakin berat, kelihatannya ia merasa bah-wa ia tidak akan sembuh lagi. Pada tanggal 29 Agustus, ketika ibunya meninggalkan tempat tidurnya untuk terakhir kali, Ok-sana memberitahu ibunya, “Mama, aku sangat menyayangimu.”

Ayat terakhir yang dibaca Oksana adalah Mazmur 31:16-18: “Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari ta-ngan musuh-musuhku dan orang-orang yang mengejar aku! Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu! TUHAN, janganlah membiarkan aku mendapat malu, sebab aku berseru kepada-Mu; biarlah orang-orang fasik mendapat malu dan turun ke dunia orang mati dan bungkam.”

Istri Alexei, Svetlana, singgah di rumah sakit malam itu. Ke-dua wanita itu berdoa bersama, dan Oksana mengakhiri doa-nya, dengan berkata, “Yesus, ambillah aku kepada-Mu.” Kemu-dian ia tertidur.

Ibunya, yang dengan hangat menyambut saya ke rumahnya beberapa minggu kemudian untuk membicarakan kehidupan putrinya, mengakui bahwa ia tidak bisa mengerti mengapa Ok-sana harus meninggal dunia. “Ini adalah penyakitnya yang per-tama kali, dan ternyata menjadi yang terakhir,” katanya.

Tetapi barangkali kesempatan terbesar Oksana untuk me-ngabarkan Allah belum tiba.

Sebagai seorang wanita pegawai pemerintahan, Oksana me-menuhi syarat untuk dilakukannya pemakaman kenegaraan, dan salah satu keinginan terakhirnya adalah agar pendeta yang melakukannya.

Akan tetapi Alexei mendapat tekanan luar biasa ketika ia mengatur pemakaman dalam dua bagian: 30 menit untuk ke-baktian Advent dan 30 menit untuk acara pemerintah. Para pe-jabat pemerintah yang tidak menyebut identitasnya sendiri, menghubungi telepon selulernya, memperingatkan dia tepat pada malam sebelum pemakaman agar ia tidak boleh mencoba-coba menggunakan kematian saudara perempuannya untuk mempromosikan kepercayaan Advent dan bahwa tidak boleh ada negarawan yang akan hadir bersamaan dengan orang-orang Advent. Alexei menolak untuk menyerah.

Sebagian besar negarawan memang menjauh. Tetapi bebe-rapa pemimpin pemerintahan bergabung bersama para pejabat kementerian keuangan di pemakaman dan setelah mendengar-kan setengah jam kebaktian Advent, menggunakan waktu me-reka sendiri 30 menit untuk sepenuh hati memuji Oksana—dan kasihnya kepada Allah.

“Kasih telah meninggalkan rumah kami,” kata seorang peja-bat.

Yang lain berkata: “Keyakinannya kepada Allah membantu pekerjaannya dan menggiatkan pekerjaan kami.”

“Memang sedih karena ia meninggal dunia begitu cepat, pa-da usia yang baru 37 tahun,” kata pejabat ketiga. “Tetapi Yesus-nya telah mati bahkan lebih muda lagi yakni pada usia 33 ta-hun.”

Seorang pejabat membandingkan Oksana dengan sebuah bintang yang bersinar: “Ia bersinar terang, dan kemudian ia pergi.”

Orang Advent yang hadir sangat tergugah oleh penghor-matan-penghormatan itu. “Ketika saya mendengar kata-kata in-dah itu di pemakaman, saya berharap harinya akan tiba ketika orang bisa mengatakan hal yang sama tentang saya,” kata Vasiliy Stolyar, Wakil Ketua Divisi Euro-Asia.

Nama Allah dimuliakan bahkan saat pemakamannya. Nama Allah dapat dimuliakan sekali lagi dalam kehidupan setiap orang Advent yang bekerja keras dan dengan setia melayani Al-lah dan negara. Itulah yang diinginkan Oksana. n

“Apabila engkau menyerahkan kepada orang la-par apa yang kauinginkan sendiri dan memuas-kan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari” (Yes. 58:10).

Andrew McChesney adalah seorang jurnalis yang tinggal di Rusia.

01 - 2012 | Adventist World 19

Page 20: AW indonesian 2012-1001

K E P E R C A Y A A N D A S A R

untukTerlahirTerhubung

Saya tidak akan pernah melupakan saat itu. Tiga jam sebe-lumnya saya melahirkan anak pertama saya, dan sekarang perawat sedang berjalan menuju ruangan untuk pertama

kalinya bersama bayi saya. Ia menangis, tetapi setelah mende-ngar suara saya, ia segera berhenti meskipun saya belum me-nyentuhnya.

Saya baru saja mengalami salah satu saat paling luhur da-lam hidup saya—permulaan satu hubungan baru dengan seo-rang manusia yang keselamatannya, keamanannya, dan perlin-dungannya tergantung sepenuhnya pada manusia lain, ibunya. Tanpa menyadari, saya sedang melangkah ke dalam satu di-mensi baru dari pernikahan dan rumah tangga.

Satu Kepercayaan yang UnikKeluarga tidak secara khas diingat sebagai kepercayaan da-

sar karena itu adalah sesuatu yang kita jalani setiap hari, kita ada di dalamnya—kita tidak biasanya berhenti merenungkan-nya sebagai satu doktrin penting. Akan tetapi orang Advent mengakui bahwa “Pernikahan sudah didirikan Ilahi di Eden dan dikuatkan oleh Yesus.” Kita juga menegaskan bahwa “Allah memberkati keluarga dan bermaksud agar anggotanya mem-bantu satu sama lain menuju kematangan yang sempurna.” Le-bih jauh lagi, kita percaya bahwa “menambah kedekatan keluar-ga merupakan salah satu ciri-ciri pekabaran Injil yang terakhir.”1 Semakin mendekati tahap-tahap akhir pertikaian besar, kede-katan inilah yang harus kita perjuangkan, pererat, dan tekan-kan. Pertanyaan yang jelas tentu saja adalah, bagaimana mela-kukannya.

Satu Sumber yang UnikPada tahun 1950 World Health Organization meminta ahli

psikiater Inggris, John Bowlby untuk mempelajari kesehatan mental anak-anak tunawisma di daerah pasca perang Eropa. Dalam laporannya ia mencatat bahwa untuk sehat secara men-tal, penting bagi seorang “bayi atau anak kecil untuk meng-alami hubungan yang hangat, intim, dan berkelanjutan dengan ibunya (atau pengganti ibu permanen) di mana keduanya me-

nemukan kepuasan dan kegembiraan.”2 Seiring waktu Bowlby menyebut ikatan ini “kasih sayang orang tua-anak.”3 Setiap ma-nusia di dunia dimaksudkan oleh Allah mencari tempat yang aman dalam diri pengasuhnya, terutama ketika merasa terte-kan, dan syukurlah atas tempat yang aman ini sehingga seseo-rang bisa mengembangkan keyakinan untuk pergi dan menje-lajah dunia. Ikatan orangtua anak itu bersifat kasih dan sosial; diperlukan waktu untuk dibangun, dan berakhir seumur hi-dup.4

Ketika seorang bayi dilahirkan, ia memiliki kebutuhan ter-tentu, yang sebagian besar kebutuhan fisik. Akan tetapi, kebu-tuhan-kebutuhan ini ditafsirkan oleh si bayi sebagai kebutuhan psikologi juga. Ketika ibu dan ayah memberi makan, mengha-ngatkan, dan melindungi anak mereka, ia akan merasa aman dan tenteram. Jika kebutuhan-kebutuhan itu dipenuhi secara konsisten, bayi belajar seiring waktu—biasanya tahun-tahun pertama kehidupan mereka—untuk mempercayai orang lain. Sama halnya, mereka belajar untuk mempercayai diri mereka sendiri, menyadari bahwa isyarat yang mereka berikan untuk memberitahu kebutuhan-kebutuhan mereka merupakan kebu-tuhan yang sesuai.

Bilamana ibu dan ayah merawat dan mengasihi bayi mere-ka dengan memadai, maka anak mereka mulai mengerti kela-yakannya. Seseorang memerlukan waktu untuk merawat saya, jadi saya pastilah berharga, si anak mulai memahami, dan de-ngan demikian harga diri mulai berkembang. Pada saat yang sama, bayi mulai menghargai atau menilai orang yang sedang merawat mereka. Ketika anak-anak mengalami situasi-situasi intim yang berarti ini dimana perawatan diberikan, mereka be-lajar bagaimana berhubungan secara tepat dengan pengasuh mereka, juga hubungan intim di masa mendatang.

Dimensi penting lainnya dari keterikatan adalah tentang pengendalian dan bagaimana menggunakannya dengan tepat. Ketika keluhan bayi ditangani, mereka belajar untuk menggu-nakan kendali dalam lingkungan sekitar mereka dengan cara yang sehat, mengendalikan diri mereka sendiri maupun orang lain.5

Rancangan sempurna Allah untuk keluarga didasarkan pada hubung-an yang dekat.

Oleh Cintia Paseggi

PA S A L 2 3

20 Adventist World | 01 - 2012

Page 21: AW indonesian 2012-1001

Satu Desain yang UnikInilah rancangan Allah yang sempurna bagi anak-anak ke-

cil untuk mengembangkan keterikatan yang aman dengan pengasuh mereka, yang pada awalnya dirancang oleh Dia bagi ibu dan ayah. Seiring bertambah besarnya anak, ia mulai me-ngembangkan keterikatannya, atau ikatan kasih sayang yang dalam, kepada orang lain, entah itu sanak keluarga, teman se-baya, atau guru-guru. Saat sudah remaja atau dewasa muda, ja-linan keterikatan ini semakin diarahkan kepada lawan jenis. Bilamana sebagai orang tua kita mengikuti rencana Allah un-tuk merawat dan mengasihi anak-anak, kita mempersiapkan mereka untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab, mengandalkan diri sendiri, yang mengetahui bagaimana berin-teraksi dengan keintiman yang benar dan bagaimana mengen-dalikan diri mereka sendiri dan lingkungannya dengan benar.

Sangat besar kemungkinan orang muda dengan keterikatan yang aman akan memilih pasangan hidup mereka dengan bijak karena mereka telah memiliki perangkat untuk melakukannya. Bilamana Anda memiliki pernikahan yang baik dan sehat, ke-sempatannya adalah bahwa Anda akan memiliki keluarga yang sehat, membesarkan anak-anak dengan keterikatan yang aman. Dan demikianlah lingkaran itu menjadi sempurna.

Mengikuti Rancangan-NyaRancangan Allah yang sempurna bagi keluarga untuk ber-

juang didasarkan pada perhubungan dan saling keterkaitan sa-tu sama lain, karena Ia adalah Allah yang berusaha berhubung-an dengan anak-anak-Nya. Ia berkata: “Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah Aku ini akan menghibur kamu; kamu akan dihibur” (Yes. 66:13); “Aku tidak akan meninggal-kan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu” (Yoh. 14:18). Dari waktu ke waktu, para penulis Alkitab mengi-ngatkan kita bahwa rahasia bagi hubungan yang sukses dengan Allah didasarkan pada kedekatan dan keterkaitan (lihat misal-

nya, Yakobus 4:8; Ibr. 4:16). Kita diciptakan di dalam gambar Allah (Kej. 1:26), yang termasuk kebutuhan pen-ting untuk terikat, berhubungan, pertama dengan pengasuh kita dan kemudian dengan teman sebaya, sanak keluarga, dan teman-teman.

Ikatan-ikatan ini tidak bisa selalu dijelaskan: “Mata rantai-nya mistrius yang mengikat hati manusia menyatu,” tulis Ellen White.6 Tetapi meskipun kita berusaha keras untuk memisah-kan dan menyebutkan setiap komponen model Allah, kita di-minta untuk mengikuti cita-cita-Nya. Dan di dalam konteks itu ikatan kedekatan yang aman merupakan warisan terbaik yang orang tua bisa tinggalkan kepada anak-anak mereka: satu warisan yang berlanjut sepanjang hidup seseorang, yang tidak mengenal batasan atau budaya.

Desainnya sempurna. Itu tergantung pada Anda dan saya untuk meminta bantuan Allah menjalankannya sesuai dengan maksud-Nya yang mula-mula (Mzm. 25:4). n

1 Lihat kepercayaan pokok dalam kotak. (huruf miring ditambahkan)2 John Bowlby, Maternal Care and Mental Health (Geneva: World Health Organization, 1951), hlm. 11.3 See John Bowlby, A Secure Base: Parent-Child Attachment and Healthy Human Development (London: Routledge, 1988).4 Lihat Graham Music, Nurturing Natures: Attachment and Children’s Emotional, Sociocultural and Brain Development (Hove, Eng.: Psychology Press, 2011).5 Lihat Laurie Anne Pearlman, Trauma and Attachment Belief Scale Manual (Los Angeles: Western Psychological Services, 2003).6 Testimonies for the Church, jld. 4, hlm. 587.

Cintia Paseggi bekerja sebagai penasi-hat bagi mahasiswa dan sebagai seorang psikologis di Argentina sebelum ia pindah ke Ottawa, Ontario, Kanada, di mana ia menja-di seorang ibu yang bahagia dari dua orang anak laki-laki muda.

Pernikahan secara Ilahi didirikan di Eden dan diperkuat oleh Yesus untuk menjadi persatuan seumur hidup antara seorang pria dan seorang wanita dalam persekutuan yang mengasihi. Bagi umat Kristen, satu komitmen pernikahan adalah kepada Allah dan kepada pasangan, dan harus dijalankan antara pasangan yang memiliki keyakinan yang sama. Saling mengasihi, menghargai, menghormati, dan bertanggung jawab merupakan struktur dari hubungan ini, yang

harus mencerminkan kasih, kesucian, kedekatan, dan keabadian hubungan antara Kristus dan gereja-Nya. Mengenai perceraian, Yesus mengajarkan bahwa orang yang menceraikan pasangannya, kecuali karena perzinahan, dan menikahi orang lain, maka ia melakukan perzinahan. Meskipun beberapa hubungan keluarga mungkin jauh dari ideal, pasangan pernikahan yang sepenuhnya menyerahkan diri sendiri kepada satu sama lain dalam Kristus dapat mencapai

kesatuan kasih melalui tuntunan Roh dan memelihara gereja. Allah memberkati keluarga itu dan bermaksud agar anggotanya bisa membantu satu sama lain ke arah kematangan yang sempurna. Orang tua membesarkan anak-anak mereka untuk mengasihi dan menuruti Tuhan. Oleh teladan mereka dan perkataan mereka harus mengajarkan mereka bahwa Kristus adalah pemegang disiplin yang penuh kasih, selalu lemah lembut dan penyayang, yang menginginkan mereka menjadi anggota dari tubuh-Nya, keluarga Allah. Bertambahnya kedekatan keluarga merupakan salah satu ciri dari pekabaran Injil yang terakhir. (Kej. 2:18-25; Mat. 19:3-9; Yoh. 2:1-11; 2 Kor. 6:14; Ef. 5:21-33; Mat. 5:31, 32; Mrk. 10: 11, 12; Luk. 16:18; 1 Kor. 7:10, 11; Kel. 20:12; Ef. 6: 1-4; Ul. 6:5-9; Ams. 22:6; Mal. 4:5, 6).

Pernikahandan Keluarga

01 - 2012 | Adventist World 21

Page 22: AW indonesian 2012-1001

M E N E M U K A N R O H N U B U A T

Di ManakahAllah

Pergumulan Pahit Ellen White

GAMBAR BERSEJARAH: Satu-satunya potret Ellen White yang diketahui selagi ia berada di Aus-tralia (diambil di tahun 1899), dan catatan harian dari tanggal 14 Juli, 1892.

Oleh John Skrzypaszek

MembutuhkanSaat Anda

p h o t o s c o u r t e s y o f t h e e l l e n g . W h i t e e s t a t e

?Dia

22 Adventist World | 01 - 2012

Salah satu dari banyak pasal yang menginspirasi dalam karya Ellen White tentang kehidupan Kristus,

The Desire of Ages, adalah yang berjudul “ ‘Lazarus, Keluarlah.’” Pandangan ro-

hani kelihatannya muncul jauh dari lubuk hati seorang penulis yang

dengan tekun memahami gejo-lak emosi yang ekstrem, satu masa dimana selama itu tidak ada yang terasa penting atau masuk di akal. Saat-saat seper-ti itu menggelorakan jiwa de-ngan dahaga terhadap keha-diran Allah dan untuk sentuh-an dari tangan-Nya yang me-

nuntun dan menyembuhkan. Di sinilah kerinduan hati manusia

terbentang melalui rintangan-rintangan keadaan yang tak dapat di-

jelaskan, berharap mendengar suara se-seorang yang berkata, “Semua baik-baik saja: saya berada dalam kendali.”

Mengalami KesengsaraanPada tahun 1892, segera setelah ke-

datangannya di Australia, Ellen White meneruskan pekerjaan utamanya mem-pelajari kehidupan Kristus. Pada tanggal 14 Juli ia menulis dalam catatan harian-nya. “Sekarang saya sedang menulis ke-hidupan Kristus. Saya mengetahui bah-wa musuh akan membuat segala usaha untuk mencegah saya, tetapi saya akan bergantung pada Yesus, karena Dialah andalanku.”1

Pada tahap-tahap awal kehidupan-nya “jauh sebelumnya,” ia menghadapi satu musim panjang keadaan fisik yang merugikan. “Selama empat bulan terak-hir merasakan sakit dan kelemahan, sa-ya terus meminta pertolongan dengan sangat kepada Allah.”2 Intensitas pergu-mulannya menyakitkan. “Saya merasa seolah tubuh saya sedang dihancur le-burkan.... Saya hampir tidak bisa meng-gerakkan anggota badan saya. Saya tidak mengetahui di mana saya berada.”3 “Ma-lam yang telah berlalu dilewati hampir tanpa tidur.”4 “Malam itu terasa panjang dan sulit. Saya berbaring dalam keadaan tak tidur dari setengah sebelas sampai

setengah tiga, syaraf-syaraf sangat sakit sehingga saya tidak bisa beristirahat.”5 “Tadi malam saya kebingungan apa yang harus dilakukan untuk syaraf-syaraf dan otot saya yang nyeri ini.”6

Saat-saat seperti ini tak terelakkan menciptakan kebimbangan dan menim-bulkan pertanyaan, dan Ellen White ti-dak terkecuali dengan pengalaman se-perti itu. “Saya tidak mengerti mengapa saya terbaring di sini, tak mampu beker-ja bagi Tuhan.”7 “Saya harap penahanan saya akan segera berubah, dan bagi pe-nilaian saya yang fana hal tersebut mem-buat Allah akan dimuliakan.”8 “Saya geli-sah ingin menghadirkan pesan yang Tu-han telah berikan kepada saya untuk umat kita, bahwa Kristus telah menjadi-kan kita milik-Nya, bahwa Ia telah membeli kita dengan harga yang tak ter-nilai.”9 “Ketika saya berdoa dengan sungguh-sungguh meminta penyem-buhan, dan kelihatannya bahwa Tuhan tidak menjawab, semangat hampir pu-dar di dalam diri saya.”10 “Ketika pende-ritaan yang saya alami selama beberapa bulan menimpa, saya terkejut karena ti-dak dihilangkan segera dalam menjawab doa.”11

Di Bawah Ada Tangan KekalSetelah memeriksa catatan harian,

surat-surat, dan naskah, saya mendapati diri saya sendiri bertanya-tanya, jadi di manakah Allah ketika seseorang mem-butuhkan Dia? Bagaimanakah seseorang

Page 23: AW indonesian 2012-1001

John skrzypaszek adalah Direktur Ellen G. White Study Center di Avondale College di Co-

oranboong, New South Wales, Australia.

01 - 2012 | Adventist World 23

mengatasi trauma penderitaan pribadi? Selama pergumulan pribadinya Ellen White fokus pada janji-janji Allah yang ditemukan dalam Alkitab. Ia terutama merenungkan tentang kisah Lazarus. “Belakangan saya banyak memikirkan tentang Marta dan Maria, dan penga-laman mereka pada saat kematian dan kebangkitan Lazarus.”12 Ternyata bahwa meskipun Alkitab merupakan sumber kekuatannya, pemikiran dan perenung-annya mengungkapkan satu ketegangan antara kepercayaan dan pengharapan yang besar. Ia menulis: “Ketika Lazarus jatuh sakit, mereka mengirim kabar ke-pada Yesus, ‘Tuhan, dia yang Engkau ka-sihi, sakit’ [Yoh. 11:3]. Tidak ada berita selanjutnya, tidak ada pesan mendesak tentang kedatangan-Nya. Mereka sepe-nuhnya berharap bahwa Sahabat tercin-ta mereka akan segera datang dan me-nyembuhkan saudara mereka.”13 Yesus tidak segera datang, entah itu demi Mar-ta maupun demi Maria, atau demi Ellen White. Ia menulis, “Dengan berat hati kakak beradik perempuan itu menyiap-kan penguburan Lazarus, sambil gelisah penuh harap menantikan Kristus. Mere-ka rindu melihat-Nya, dan mendengar kata-kata penghiburan-Nya.”14

Pergumulan pribadi Ellen White de-ngan rasa sakit dan kerinduannya terha-dap kesembuhan tampak pada cara dia menggambarkan kerinduan Marta dan Maria terhadap kehadiran Kristus. “Kristus mengetahui bahwa saat mereka menatap wajah saudara laki-laki mereka yang telah mati, iman mereka kepada Penebus mereka akan sangat dicobai. Tetapi Ia mengetahui bahwa karena per-gumulan yang sekarang sedang mereka alami, iman mereka akan bersinar de-ngan kuasa yang jauh lebih besar.”15 Ti-dak heran kalau pemikirannya tampak begitu asli dan meyakinkan: “Kepada se-mua orang yang sedang ingin merasa-kan tangan Allah yang menuntun, masa kekecewaan terbesar merupakan masa ketika pertolongan Ilahi itu paling de-kat.”16

Di tengah pergumulannya sendiri, Ellen White mengekspresikan pengha-rapannya dengan semangat tinggi dan keyakinan: “Saya tidak terjatuh, juga ti-dak gelisah. Saya ceria dan penuh harap kepada Allah. Saya memiliki iman bah-wa saya akan mendapatkan kekuatan.

Saya tidak terbebas dari pencobaan dan godaan; namun saya merasa bahwa Al-lah mampu menjaga saya.”17 Iman dan kesabarannya diberi pahala dengan ka-sih karunia Allah yang memelihara. “Kemudian saya bisa dihiburkan dalam jam-jam malam panjang yang penuh de-ngan rasa sakit.”18

Janji-janji-Nya Meyakinkan Kehadiran-Nya

Tempat tidak mengizinkan penyeli-dikan yang luas terhadap semua bagian yang merinci trauma dari pengalaman awal Ellen White di Australia, tetapi per-hatikan ini: “Saya tidak mengerti me-ngapa saya berbaring di sini, tidak bisa bekerja untuk Tuhan; tetapi Allah me-ngerti, dan itu sudah cukup bagi saya.”19 “Saya dihiburkan dengan jaminan bah-wa meskipun terus-menerus menderita sakit, saya tidak pernah ditinggalkan. Saya menaruh kepercayaan di dalam Dia yang terlalu bijak untuk keliru dan terlalu baik untuk membahayakan saya. Ia akan memulihkan kesehatan saya. Sa-ya masih akan mengucapkan pujian ke-pada-Nya di jemaat orang-orang kudus. Saya bertekad untuk tidak merasa patah semangat dan bermuram durja.”20

Bagi Ellen White kebenaran bukan sekadar pernyataan tegas tentang Allah. Pemahamannya terhadap kebenaran tentang Allah berkembang secara pro-gresif. Hal tersebut terikat pada pengeta-huan tentang Allah yang diperoleh dari pengalaman, yakni, percaya kepada jan-ji-janji-Nya yang tak pernah gagal. Ke-percayaannya kepada Yesus sebagai “Pe-nyembuh, Dia yang merupakan satu-sa-tunya yang dapat membawa terang kehi-dupan dan kekekalan,”21 memiliki satu komponen praktis yang diperoleh dari pengalaman. “Penyakit dan rasa sakit mungkin mencobai kesabaran dan iman kita, tetapi kecemerlangan dari Kehadir-an Pemilik alam semesta ada bersama kita dan kita harus menyembunyikan di-ri di balik Yesus.”22 “Bicarakan tentang keteguhan hati kepada gereja.”23

Di akhir dari pengalamannya yang berat di Australia, Ellen White menulis sepucuk surat kepada para pemimpin di General Conference. “Sejak beberapa minggu pertama penderitaan ini, saya tidak ragu mengenai tugas saya datang ke ladang yang jauh ini; dan lebih dari

itu, keyakinan saya kepada rencana Bapa surgawi dalam penderitaan saya, telah bertambah besar. Sekarang saya tidak dapat melihat semua maksud Allah, te-tapi saya yakin itu merupakan bagian dari rencana-Nya bahwa saya harus menderita, dan saya puas serta benar-benar lega dalam hal ini.”24

Bagaimanakah seorang mengekspre-sikan keteguhan yang demikian besar di masa-masa sukarnya? Jawabannya mengalir dari bibir salah seorang yang mengenal Allah. “Kadang-kadang ketika tampaknya saya tidak bisa menahan rasa sakit, ketika tidak bisa tidur, saya me-mandang Yesus dengan iman dan ke-hadiran-Nya ada bersama saya, setiap bayang kegelapan tersingkirkan... ruang-an itu pun dipenuhi dengan terang ke-hadiran Ilahi.”25

Besarnya integritas kerohanian Ellen White memberi semangat kepada gereja yang dikasihinya untuk menghadapi ke-nyataan-kenyataan hidup dengan keya-kinan yang mutlak dan kepercayaan ke-pada Allah. n

1 Catatan harian Ellen G. White, 14 Juli 1892, dalam Ellen G. White, Manuscript Releases (Silver Spring, Md.: Ellen G. White Estate, 1993), jld. 21, hlm. 125.2 Diary, 22 Apr. 1892, dalam Manuscript Release, jld. 21, hlm. 109.3 Diary, 10 Mei 1892, dalam Manuscript Release, jld. 21, hlm. 110.4 Diary, 22 Mei 1892, dalam Manuscript Release, jld. 21, hlm. 111.5 Diary, 15 Juni 1892, dalam Manuscript Release, jld. 21, hlm. 112.6 Diary, 19 Juni 1892, dalam Manuscript Release, jld. 21, hlm. 114.7 Diary, 22 Apr. 1892, dalam Manuscript Release, jld. 21, hlm. 109.8 Diary, 21 Mei 1892, dalam Manuscript Release, jld. 21, hlm. 111.9 Diary, 20 Juni 1892, dalam Manuscript Release, jld. 21,hlm. 115.10 Diary, 10 Juli 1892, dalam Manuscript Release, jld. 21, hlm. 123.11 Diary, 14 Juli 1892, dalam Manuscript Release, jld. 21, hlm. 125.12 Diary, 22 Apr. 1892, dalam Manuscript Release, jld. 21, hlm. 109.13 Idem.14 Idem.15 Ellen G. White, The Desire of Ages (Mountain View, Calif.: Pacific Press, 1898), hlm. 528.16 Idem.17 Ellen White kepada S. N. Haskell, 17 Juli 1892.18 Idem.19 Diary, 22 Apr. 1892, dalam Manuscript Releases, jld. 21, hlm. 109. (huruf miring ditambahkan).20 Diary, 9 Mei 1892, dalam Manuscript Releases, jld. 21, hlm. 109, 110.21 White, The Desire of Ages, hlm. 529.22 White kepada Haskell, 17 Juli 1892, dalam Manuscript Releases (Silver Spring. Md.: Ellen G. White Estate, 1990), jld. 2, hlm. 37.23 Ellen G. White, dalam Signs of the Times, 2 Okt. 1892.24 Ellen G. White letter 2d, 23 Des. 1892, dalam General Conference Daily Bulletin, 27 Feb. 1893.25 Idem.

Page 24: AW indonesian 2012-1001

W A R I S A N

Mereka menyebutnya “Magaqa,” “dia yang merang-kak,” karena sejak lahir sampai meninggal dunia ia tidak pernah berjalan tegak, tetapi pergi ke mana

pun dengan bertumpu pada tangan dan lututnya. Namun ada sedikit dalam sejarah gerakan Advent di Zimbabwe yang men-dapatkan lebih banyak penghargaan dan penghormatan dari-pada Judas Singazi Bhebe. Tidak pernah, melalui 45 tahun pe-layanan kepada Allah dan Gereja Masehi Advent Hari Ketu-juh, ia membiarkan ketidakmampuan fisik mengganggunya. Mengetahui kisah Bhebe seharusnya mengilhami mereka yang harus hidup dengan tantangan fisik yang melemahkan.

yang

MerangkakBelajar dan Melayani

Dua tahun kemudian, bulan November 1923, ketika seko-lah Sikombingo dibuka, Judas Bhebe mendaftar, dan tiga ta-hun pertama pendidikannya berada dalam pengawasan Paul M. Moyo dan Sihlabo Ncube, dua guru asli Zimbabwe yang pertama. Setelah tiga tahun pertama itu Sihlabo Ncube dan F. Burton Jewell, seorang misionaris yang bertugas di distrik itu, mengajak Bhebe untuk mengajar dimana ia sudah dilatih. Ia bekerja di sana mulai tahun 1927 sampai 1930. Enam bulan tugas di misi itu dilanjutkan tahun 1931, sebelum Bhebe diu-tus ke Solusi Mission untuk pelatihan penginjil guru sebagai prasyarat untuk pelayanan kependetaan. Banyak teman seke-lasnya berperan penting mengembangkan pekerjaan kependi-dikan dan kependetaan di Zimbabwe. Nama-nama mereka ti-dak secara luas dikenal, tetapi pekerjaan mereka memperlihat-kannya.

Dari segi sejarahnya, gerakan Advent di Zimbabwe ber-tumbuh di seputar guru dan sekolah. Stasiun-stasiun misi da-

Tahun-tahun Awal MagaqaDilahirkan pada tanggal 1 Mei, 1901, di Sikombingo, dela-

pan tahun setelah gerakan Advent masuk ke negara Afrika Se-latan yang saat itu dikenal sebagai Rhodesia, Bhebe mengha-biskan tahun-tahun awal di tempat yang saat itu dikenal seba-gai Lower Gwelo Reserve di Midlands Province negara itu yang sejak tahun 1979, menyandang nama Zimbabwe. Saat itu kursi roda tak dikenal atau tak sanggup dibeli oleh sebagian besar orang Afrika, jadi Bhebe bergerak di jalanan dengan menggu-nakan bantalan pada lutut dan tangannya. Ia belajar membaca sebelum mulai masuk sekolah, dari sebuah buku yang berju-dul Cetsh-wayo, tentang seorang saudara laki-laki dari Raja Zulu terkenal di Zimbabwe bernama Tshaka. Terkesan oleh talenta-talentanya, seseorang menganjurkan padanya untuk pergi ke stasiun misi Advent setempat di Lower Gwelo untuk mengembangkan potensinya. Bukannya mendaftar sebagai siswa, Bhebe malah minta dibaptiskan oleh pengawas misi itu, Pendeta John N. de Beer pada tanggal 3 Desember 1921.

Seorang yang berjiwa besar bagi Allah

OlehZebron Ncube

Dia

Youth’s Instructor, 1944

24 Adventist World | 01 - 2012

Page 25: AW indonesian 2012-1001

hulu menekankan pendidikan. Para misionaris mengembang-kan gereja dan masuk ke komunitas melalui pekerjaan mereka di sekolah-sekolah. Meskipun dengan ketidakmampuan fisik tersebut, Pendeta Bhebe juga merupakan bagian dari tradisi ini.

Di akhir pelatihannya pada tahun 1934, Bhebe mengada-kan pertemuan penginjilan di Mayembe, beberapa mil sebelah barat Solusi. Penatua R. Mote, yang bertugas dalam pekerjaan di Rhodesia Utara (sekarang Zambia), kemudian memanggil dia untuk datang dan mengajar penduduk Ndebele yang ting-gal di Monze, ke sebelah selatan, di mana Universitas Advent Zambia ada sekarang. Di sana ia mengajar selama empat ta-hun dan belajar berbicara Bahasa Tongan. Pada tahun 1939 ia dipindahkan ke sebelah utara ke Ndola untuk mengajar di Musofu Mission. Sementara berada di sana ia menikahi Ester Velaphi Moyo yang ditemuinya di perkampungan tersebut.

Pada bulan Juni 1945, di akhir Perang Dunia II, ia kembali ke Lower Gwelo (Somabula Mission) di Southern Rhodesia (Zimbabwe) sebagai guru dan pembimbing. Tahun-tahun ber-ikutnya Bhebe melayani di berbagai sekolah yang berbeda: Shagari (1946-1949), Lower Gwelo (1950-1951), dan Jonkola (1952). Sejak tahun 1953 sampai 1955 ia melayani sebagai pendeta di gereja Mtapa di Kota Gweru, dan memulai mendi-rikan sebuah bangunan gereja. Hubungan dekatnya dengan pejabat publik menyanggupkan dia meminta sumbangan ba-ngunan gereja dari Kementerian Pendidikan di Harare. Ia me-nerima 100 dolar—uang yang banyak saat itu.

Tahun 1955 sampai 1959 menyaksikan dia kembali di Lower Gwelo, menggantikan Simeon B. Dube sebagai pendeta.

Peran Serta yang Tak TernilaiPekerjaan misionaris mula-mula tidak dapat mengabaikan

peran serta tokoh-tokoh setempat yang menembus daerah-daerah yang paling sulit. Mereka tidak memiliki kemewahan mobil, telepon, listrik, internet, dan semua perlengkapan mo-dern yang banyak kita nikmati sekarang ini. Pada tahun 1927 ketika Pendeta Bhebe memulai pelayanan mengajarnya, Gere-ja Advent di Zimbabwe memiliki sedikit lebih dari 1.500 ang-gota. Kini keanggotaannya lebih dari 600.000 dalam satu po-pulasi yang terdiri dari 12 juta penduduk. Para pionir seperti Bhebe itulah yang mempersiapkan langkah berikut bagi pe-kerjaan misi yang agresif dan membuat jalan meskipun de-ngan kelemahannya.

Adalah hal istimewa bagi saya melihat dan mendengar dia berkhotbah pada satu acara Pekan Doa di Solusi College. Lu-tutnya “duduk” di atas sebuah kursi agar ia bisa melihat di ba-lik mimbar. Dengan Bahasa Inggris yang fasih, dan tanpa ca-tatan, ia berbicara secara langsung kepada para pendengarnya, kadang-kadang dengan siku bersandar di mimbar dan tangan pada dagunya, yang secara budaya berarti keyakinan, ketulus-an dan belas kasih.

Dalam satu wawancara sebelum ia meninggal dunia, ia memberitahu saya tentang satu insiden yang terjadi di Gweru. Sambil berjalan di atas tangan dan lututnya di sepanjang jalan Main Street, ia mengamati seorang pria yang mengutuki dan mencaci maki pelayan yang mendorong pria tersebut di atas kursi roda. Pendeta Bhebe duduk tegak di sisi jalan dan men-cela si pengguna kursi roda itu: “Mengapa Anda kasar kepada orang yang sedang membantu Anda? Lihat saya! Saya berjalan

“Saya tidak membuat diri saya sendiri seperti ini,” ia menangis sambil berdoa.Merangkak

Yang memimpin pengurapannya pada tahun 1957 adalah Pe-natua Ralp S. Watts, Ketua Divisi Afrika Selatan, dan Edward Trumper, sekretaris-bendahara untuk Southern Rhodesia Mis-sion, bersama dengan Simeon B. Dube, yang kemudian menja-di orang Afrika pertama yang menjadi ketua dari pekerjaan Adevnt di Rhodesia Selatan.

Bhebe terus melayani sebagai gembala gereja ketika, pada tahun 1960, ia pindah ke kantor di Gweru sebagai penerje-mah. Pekerjaan penerjemahan memberikan dia pendengar yang lebih luas di lingkungan gereja. Promosi itu juga berarti ia bisa mendapatkan sepeda roda tiga yang dikendalikan oleh tangannya. Sesudah itu ia hanya perlu merangkak bila mema-suki bangunan. Bhebe pensiun pada tahun 1966 tetapi terus bekerja sampai pensiun kembali tahun 1972.

Rekan-rekan Bhebe termasuk Jackson Ncube, yang mela-yani Allah selama beberapa tahun meskipun mengalami polio pada kedua kakinya; Isaac Xhiba, orang Afrika pertama yang menghadiri sidang General Conference sebagai seorang delega-si; dan Moses Donga, salah seorang penasihat besarnya. Se-waktu berhubungan dengan Donga itulah pada tahun 1930, Bhebe menangis kepada Allah, “Saya tidak membuat diri saya sendiri seperti ini!” Dalam kekecewaannya ia meminta Donga mengirim dia ke Ngigeni School di daerah Zhombe. Gantinya Tuhan mengarahkan dia kembali ke Solusi Mission untuk ber-latih di sana sebagai guru penginjil.

dengan lutut tanpa ada yang mendorong saya!” Kemudian ia berkata kepada si pelayan itu, “Tinggalkan saja dia; kita lihat apa yang akan dilakukannya tanpamu!” Di zaman penjajahan saat itu, konfrontasi semacam itu tak terpikirkan. Tetapi itu memperlihatkan betapa percaya diri dan tulusnya Bhebe itu.

Mengasihani diri tidak dapat mengalahkan dia, tidak juga ketidakmampuan fisik menghindarkan maksud Allah bagi hi-dupnya. Ia mengadakan perjalanan dan bekerja secara eksten-sif tanpa peduli dengan tantangan fisik. Warisan dalam bentuk ajaran dan ceramah mengilhami sekolah dan gereja untuk mempersiapkan umat manusia bagi kedatangan Yesus. Kita berutang pada dia dan kepada semua pionir kita. n

1 Saat ini Gwelo adalah Gweru.2 Di antara kontributor dari periode itu yang tetap sebagian besar tanpa tanda jasa adalah Kaiser Mlalazi, Bafanana Sithole, Lewis Nikane Sibanda, Naomi Mbuyisa (Ibu Mackenzie Nkomo), Dickson Dumba, Ishak Gurure, dan PJ Ngono.

Lahir di Zimbabwe, Zebron Ncube adalah seorang pendeta senior dari Highland Avenue Seventh-day Adventist Church di Benton Harbor, Michigan, AS. Ia bersama istrinya, Peggie, memiliki dua orang putri, Lindile dan

Nozipho, dan seorang putra, Nhlalo.

01 - 2012 | Adventist World 25

Page 26: AW indonesian 2012-1001

P E R T A N Y A A N D A N J A W A B A N A L K I T A B

Karena ayat yang Anda rujuk itu menggambarkan kehidupan di Yerusa-lem Baru, saya berasumsi bahwa Anda mengkhawatirkan perlunya penyem-

buhan di dunia baru. Baik. Sekarang kebenarannya: Ayat Al-kitab tidak secara langsung menjawab pertanyaan Anda. Jadi dalam mencari jawaban, jika ada, maka kita harus meneliti ayat lain dan menarik beberapa kesimpulan. Namun perta-ma-tama mari kita lihat “daun-daun” dalam Alkitab.

1. Daun dan Lebih banyak Daun: Daun dalam Alkitab memiliki konotasi negatif maupun positif. Sebuah pohon de-ngan daun hijau merupakan satu ekspresi keindahan dan ke-suburan; sebuah pohon yang daun-daunnya layu menandakan kematian atau tidak adanya kesuburan. Daun-daun yang layu melambangkan kerusakan dosa pada tumbuhan, juga pada umat Allah (Yes. 1:30; Yer. 8:13). Daun-daun hijau merupakan simbol kesejahteraan dan pembaruan hidup (Ams. 11:28; Mzm. 1:3); bahkan pengharapan (Kej. 8:11). Keindahan dari sebuah pohon dengan dedaunan yang rimbun merupakan simbol kesuburan dan memainkan peran penting dalam aga-ma orang Kanaan (1 Raj. 14:23; Yeh. 6:14). Dosa merusak po-hon, namun masih tetap berguna. Dalam beberapa contoh da-un bisa bersifat mengobati—mis., daun dari pohon sycamore digunakan untuk membalut luka.

2. Ayat Alkitab Lain: Dalam Wahyu, Yerusalem Baru di-gambarkan sebagai satu taman dengan air melimpah dan tumbuhan indah (Why. 22:1-3). Gambaran sebuah taman me-miliki maksud mengingatkan pembaca mengenai hubungan-nya dengan cerita Taman Eden. Dalam kedua contoh tersebut Anda memiliki air melimpah dan pohon kehidupan (Why. 22:1, 2; Kej. 2:9-11). Dalam contoh Eden, pohon kehidupan jelas berkaitan dengan keabadian hidup manusia (Kej. 3:22). Setelah dosa, manusia dilarang mendekati pohon ini. Pohon kehidupan itu bukanlah simbol kesembuhan. Hubungan anta-ra pohon, daun, dan penyembuhan ditemukan dalam Yehez-kiel 47:1-12. Sang nabi melihat sebuah sungai kecil mengalir dari bawah ambang pintu bait suci ke arah timur, kemudian ke selatan. Aliran itu menjadi sungai yang dalam, yang airnya

sampai ke Laut Mati, membawa kehidupan ke dalamnya (ayat 8, 9). Di tepi sungai itu ada banyak pohon: “daunnya tidak layu ... tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, ... dan daunnya men-jadi obat” (ayat 12). Pada keduanya, Wahyu dan Yehezkiel su-ngai itu mengalir dari bait suci Allah dan daun-daun pohon-nya membawa kesembuhan. Dalam Yehezkiel ada banyak po-hon—tetapi bukan pohon kehidupan; dalam Wahyu tampak-nya hanya ada satu pohon yang bertempat di kedua sisi sungai. Pada kedua contoh kita dibawa kembali pada kondisi awal bu-mi. Yehezkiel tidak secara eksplisit menyatakan sifat kesem-buhan yang dihasilkan oleh daun-daun pohon itu.

3. Penyembuhan dan Yerusalem Baru: Informasi yang kita telah kumpulkan menolong tetapi tidak dengan jelas menjawab pertanyaan Anda. Kita bisa menegaskan bahwa da-lam Yerusalem Baru, alam dipulihkan kepada keindahan asli-nya dan menghasilkan banyak buah; daun-daun tidak akan pernah layu lagi. Dalam hal pohon kehidupan, kini umat Al-lah bisa mendekatinya (Why. 2:7; 22:14), dan daun-daunnya untuk “kesembuhan bangsa-bangsa” (Wah. 22:2). Penyem-buhan ini mungkin berkaitan dengan apa yang disebutkan pada ayat berikutnya: “tidak akan ada lagi laknat” (ayat 3). Inilah penyembuhan akhir yang lebih spesifik dijelaskan da-lam Wahyu 21:4. Tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita. Kutukan dosa akan lenyap! Pohon kehi-dupan sejati itu, Yesus Kristus, akan menyembuhkan manusia dan alam.

Jika itu benar, kita bisa menyarankan bahwa begitu “dipu-lihkan kepada pohon kehidupan di Eden yang sudah lama hi-lang, pada umat tebusan akan “terbit surya kebenaran dan ke-sembuhan’ (Mal. 4:2). Jejak-jejak terakhir yang melekat dari kutukan dosa akan hilang” (The Great Controversy, hlm. 645).

Lebih jauh lagi, makan daun-daun pohon kehidupan se-panjang kekekalan juga bisa berfungsi—saya di sini sedang berspekulasi—sebagai aksi ibadah mengenang kembali bahwa penyembuhan kita dapat mungkin terjadi hanya melalui Ye-sus. Bisakah kita menyebut ini obat pencegah? n

Sekarang telah pensiun, Angel Manuel Rodríguez telah melayani gereja selama beberapa dasawarsa, sebelumnya sebagai Direktur Biblical Research Institute di General Conference.

DaunDalam hal apakah daun-daun

dari Pohon Kehidupan, yang disebut dalam Wahyu 22:2, digunakan untuk penyembuhan

bangsa-bangsa?

Menyembuhkanyang

26 Adventist World | 01 - 2012

Page 27: AW indonesian 2012-1001

P E L A J A R A N A L K I T A B

Wilayah Pushna, beberapa jam jauhnya dari Moscow, meru-pakan satu kota tertutup selama era Soviet. Bahkan warganegara Rusia pun dilarang masuk tanpa izin dari yang berwenang. Itu adalah satu kota di mana para ilmuwan melakukan riset, terma-suk riset pada peperangan biologis dan kimia. Setelah kejatuhan Dinding Berlin dan keruntuhan Komunisme, saya menerima sebuah undangan untuk membuat tiga penyajian Alkitab kepa-da para ilmuwan di pusat budaya kota tersebut.

Yang terakhir dari ceramah saya adalah tentang kedatangan Kristus yang kedua kali. Setelah penyajian, saya membuka ke-sempatan untuk pertanyaan. Satu tema umum yang banyak di-pertanyakan adalah: “Adakah pengharapan bagi kehidupan pri-badi kami? Adakah pengharapan bagi dunia kita?”

1 Di manakah orang secara khusus mencari harapan di dunia ini?Alkitab mengkhususkan diri dalam pengharapan; itu adalah bu-ku pengharapan. Rasul Paulus menulis: “Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh kete-kunan dan penghiburan dari Kitab Suci.” (Rm. 15:4).

2 Dalam cara apakah Alkitab merupakan satu buku peng-harapan?Kata “pengharapan” disebutkan lebih dari 125 kali dalam Alki-tab. Rasul Paulus menggunakan kata itu 41 kali; itu merupakan salah satu kata kesukaannya. Apakah Anda memiliki ayat, cerita Alkitab, atau tokoh Alkitab kesukaan sehingga Anda bisa mem-perlihatkan jenis pengharapan yang diperlukan orang Kristen di dunia sekarang ini?

3 Bacalah Roma 8:15-17. Setelah masuk menjadi anggota keluarga Allah, bagaimanakah hal tersebut mempengaruhi Anda secara pribadi?

4 Baca Roma 5:1-5. Daftarkan tiga hal yang berperan pada pengharapan yang kita miliki di dalam Kristus.Menjadi seorang Kristen bukan berarti tidak ada sakit hati, atau bahwa Iblis meninggalkan kita. Itu artinya bahwa kita memiliki satu pengharapan dalam sesuatu yang ada di luar diri kita. Keti-ka kita memerlukan dukungan rohani, Roh Kudus mengingat-kan kita bahwa pengharapan kita tidak ada di dalam diri kita sendiri.

5 Di atas sumber kerohanian yang disediakan oleh Roh Kudus, apakah pengharapan besar gereja sambil menanti-kan masa depan yang tidak pasti ini? Baca Yoh. 14:1-3.Kristus tidak hanya datang sekali—Ia akan datang kembali. Ke-datangan-Nya kembali adalah satu-satunya pengharapan bagi planet yang miskin, terpolusi, penuh dengan peperangan, pe-nyakit dan kematian.

6 Baca 1 Yoh. 5:13. Kita tidak hanya bisa menantikan ke-datangan Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus kemba-li—pengharapan besar apakah yang kita miliki melalui Ye-sus, oleh Yesus, dan di dalam Yesus sekarang?Kehidupan kekal merupakan realitas yang ada sekarang bagi se-mua orang yang menaruh pengharapan di dalam Kristus. Per-budakan dosa dilepaskan; kita tidak lagi budak-budak dosa—kita adalah anak-anak Allah.

7 Baca Titus 2:11-14. Dalam cara apakah kedatangan Kris-tus itu merupakan “pengharapan berkat”? Ke manakah kita menaruh fokus kita sambil menantikan kedatangan Kristus yang kedua kali?

8 Alkitab menyebutkan kedatangan Tuhan kita 1.500 kali. Nabi-nabi mulai dari Musa sampai Yohanes menyatakan bahwa Yesus akan datang kembali. Kedatangan-Nya kem-bali merupakan tema konstan mulai dari Kejadian sampai Wahyu. Apakah artinya kedatangan Kristus ini bagi Anda secara pribadi?Yesus memiliki satu rencana bagi kita. Ia memiliki satu rencana bagi dunia ini. Rencana dan maksud-Nya akan penuh keme-nangan. Biarlah hati Anda dipenuhi dengan pengharapan. Ia adalah Juruselamat kita, Tuhan kita, dan Raja kita yang akan da-tang. Itu sesuatu yang bisa mengisi hati kita dengan pengharap-an sekarang ini. n

Oleh Mark A. Finley

AdaPengharapan

a h M e D a l - s h u k a i l i

01 - 2012 | Adventist World 27

Page 28: AW indonesian 2012-1001

P E R T U K A R A N I D E

Surat

Kita (orang dewasa) cenderung merumitkan segala hal lebih dari yang sesungguhnya, dimana anak-anak melihat segala sesuatu sebagaimana adanya, dan memang demikianlah itu.

Nicole Benoit-Roy, Brooklyn, New York, Amerika Serikat

Tolong doakan ayah saya, yang segera akan menjalani pembedahan.

Gideon, Etiopia

Salah seorang cucu perempuan kami sedang serius mempertimbangkan untuk menikahi seorang dokter muda yang kelihatannya tidak peduli dengan Sabat. Terima kasih atas doa-doanya.

Betty, Amerika Serikat

PUJI SYUKURtop Doa&

gi

ll

es

v

an

l

ee

uW

en

28 Adventist World | 01 - 2012

UniversitasAdvent dengan

mahasiswaterbanyak

adalah:

n Brazil Adventist University, São Paulo, Brazil

n Peruvian Union University, Lima, Peru

n Sahmyook University, Seoul, Korea Selatan

n Northern Caribbean University, Mandeville, Jamaika

n Babcock Adventist University, Ogun State, Nigeria

Sumber: Departemen Pendidikan General Conference.

Saya harap Addisoon Hudgins tidak sedang menegaskan kepolosan “intu-isi masa anak-anak” berdasarkan ha-nya pada pengalamannya sendiri. Se-benarnya, apakah memang benar tentang orang seperti itu, yang dia rasa “tidak nyaman bersama, dan bahkan merasa bahaya di dekatnya,” bahkan bertahun-tahun kemudian ternyata memang mereka tidak jujur dan penuh tipu daya?

Karunia intuisi merupakan karu-nia ilahi, tetapi kita tidak boleh lupa-kan fakta kejam dan tak dapat di-sangkal dari dosa. Kita semua lahir sebagai orang berdosa, dan bahkan pelaksanaan karunia Ilahi tersebut harus diuji dalam terang Kitab Suci. Itu tentu saja tidak “ ‘secara logis’ menimbang, terlepas dari suara Roh Kudus” untuk menyelidik apakah memang ada dasar dalam fakta atau dalam logika untuk ketakutan seperti yang disebutkan Hudgins.

Barry Gowland Fishermead, Milton Keynes, Inggris

Kaki yang Dibasuh JuruselamatkuSaya tersentuh dengan kejujuran Carissa McSherry dalam artikel “Kaki yang diba-suh Juruselamatku” (Oktober 2011). Sa-ya memiliki semacam pengalaman yang sama selama kebaktian gereja di negara lain—hanya saja saya yang mencuci kaki seseorang yang tak begitu bersih. Saya jelas memerlukan hati yang disentuh Sa-bat itu, karena merasa sudah kewajiban saya membasuh kaki seorang asing, saya merasa Roh Kudus menyentuh hati saya dan mengingatkan saya bahwa hati saya jauh lebih kotor. Ingatan itu muncul ke dalam benak saya pada setiap kali acara Perjamuan yang saya ikuti, dan merupa-kan satu berkat yang berkesinambungan dan pengingat tentang kerendahan hati yang sejati.

Alison CoverValdese, Carolina Utara,Amerika Serikat

Kerajaan Itu Milik Mereka IniSaya suka membaca renungan “Kerajaan Itu Milik Mereka Ini,” oleh Addison Hudgins (September 2011). Saya tidak pernah menyadari kalau saya tidak me-mahami cerita Alkitab ini sampai saya membaca di majalah ini. Saya terutama dicerahkan ketika Hudgins menjelaskan orang-orang seperti ini sebagai “mereka yang meneliti, mencari, dan mendengar-kan dengan tekun, sungguh-sungguh, dan pikiran terbuka.”

Kata-kata dari Madeleine L’Engle ten-tang intuisi seperti kanak-kanak barang-kali akan saya ingat selamanya. Menurut Hudgins, ia berkata bahwa “ketika ia me-miliki sesuatu untuk dikatakan dalam se-buah buku yang terlalu sulit bagi orang dewasa, maka ia menulisnya untuk anak-anak.” Kita (orang dewasa) cenderung merumitkan segala sesuatu lebih dari ke-adaan sebenarnya, dimana anak-anak melihat segala sesuatu sebagaimana ada-nya, dan memang demikian adanya.

Nicole Benoit-Roy Brooklyn, New York, Amerika Serikat

Page 29: AW indonesian 2012-1001

n Saya suka kata-kata dari lagu pujian “Great Is Thy Faithfulness.” Itu membantu saya bertahan karena kematian suami saya, yang meninggal dunia karena kanker tahun yang lalu.

—Anne, Grand Rapids, Michigan, Amerika Serikat

n “A Shelter in the Time of Storm” adalah lagu puji-an pertama yang saya pelajari ketika mulai masuk ke sekolah Advent. Kata-katanya telah menolong saya sejak saat itu, saya sering mendapati diri saya sendiri menyenandungkan lagu itu.

—Sean, London, Inggris

n Ketika dibesarkan di Guam, saya biasa mende-ngar para pelaut AS menyanyi “Eternal Father, Strong to Save” di atas kapal-kapal yang berjangkar di pelabuhan selama kebaktian ibadah hari Ming-gu mereka. Melodi dan harmoninya sangat indah.

—Hideko, Osaka, Jepang

Lain kali, ceritakan kepada kami dalam 50 kata atau kurang, tentang tokoh Alkitab kesukaan Anda. Kirimkan ke [email protected]. Taruh “50 Words or Less” dalam baris subyeknya.

Favorit SayaHimnalK A T A A T A U K U R A N G5O

Bergabunglah bersama saya dalam mendoakan banyak orang di dunia yang tidak memiliki akses kepada Alki-tab dalam bahasa mereka sendiri. Doakan juga untuk para penerjemahnya.

Curt, Amerika Serikat

Tolong doakan saya. Pacar saya baru-baru ini mening-gal dunia, dan saya tadinya berharap kami bakal meni-kah.

Thabo, Afrika Selatan

Tolong doakan agar saya bisa kuliah dan belajar teolo-gi.

Hairam, Filipina

01 - 2012 | Adventist World 29

Kebangunan dan Reformasi di AfrikaSaya membaca artikel Adventist World bulan Januari 2011, dan saya senang atas reformasi di dalam gereja kita. Pada topik ini, jangan lupakan Afrika. Saya belum pernah melihat

satu artikel tentang Republik Demokrasi Kongo.

James Ombeni NzabandoraRepublik Demokrasi Kongo

Terima KasihTerima kasih sudah menerbitkan majalah ini. Saya terutama bersyukur untuk arti-kel Angel Manuel Ro-driguez “Allah dari yang Tak Layak” (Ok-tober 2007). Artikel ini telah membantu saya mengerti bahwa

saya juga mendapat tempat di dalam kumpulan Tuhan.

Talaki Mezehani TchallaLomé, Kégué, Togo

Tata cara untuk Ruang Doa: Kirimkan permohonan doa rasa syukur saudara ke: [email protected]. Kirimlah kepada kami permohon an doa dan rasa syukur saudara (berterima kasih atas jawaban doa). Tuliskan secara singkat dan padat, mak-simum 50 kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas. Tidak semua yang masuk akan dicetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana sauda-ra tinggal. Saudara juga dapat mengirimkan melalui fax: 1-301-680-6638; atau mengirim surat ke Adventist World, 12501 Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A.

Tata Cara Kolom Surat: Silakan kirim surat Anda ke editor Adventist World: [email protected]. Isi surat itu harus jelas dan langsung pada maksudnya, maksimum 250 kata. Pastikan untuk menuliskan nama artikel yang dimaksud, tanggal diterbitkan dan halaman artikel tersebut. Juga informasikan nama Anda, kota, provinsi dan negara dari mana Anda mengirim surat tersebut. Surat tersebut akan diedit dan disesuaikan dengan kolom yang masih tersedia. Perlu diketahui bahwa tidak semua surat yang akan ditampilkan.

Page 30: AW indonesian 2012-1001

“Helo, Amerika”Dengan kata-kata ini, penyiar radio Fordyce Detamore memulai siaran pela-yanan radio Voice of Prophecy dari pan-tai ke pantai di Amerika Serikat. H.M.S. Richards, Sr. (dalam gambar), adalah pembicara pertama dari salah satu pro-gram radio Kristen pertama di AS. Sela-ma tahun pertama pembukaan secara nasional itu, lebih dari 2000 orang men-daftar dalam kursus surat-menyurat pe-lajaran Alkitab.Sumber: Memorable Dates: From Our Adventist Past,

oleh James R. Nix.

SilamTahun

Hidup kekal sejak dulu dan tetap adalah sebuah pemberian kasih karunia.— Zvikomborero Zihanzu di pertemuan kamp Karumazondodi Zimbabwe di bulan Agustus 2011.

2.878per hari

120per jam

2per

menit

D A R I J U M L A H

Jumlah jiwa yang menjadiAdvent di tahun 2010:1,O5O,312. Itu perkiraanuntuk:Sumber: Kantor Arsip dan statistik GC.

Ma

rt

in

r

ys

ze

Ws

ki

P E R T U K A R A N I D E

30 Adventist World | 01 - 2012

7o

M E N E M U I T E T A N G G A M U

Baptisan selalu menandai bagian penting dalam kehidupan para kandidat dan gereja. Pada tang-gal 24 September 2011, kami merayakan satu acara baptisan yang istimewa di Schloss Bogen-hofen Seminary, termasuk satu kumpulan orang penting bersejarah: tiga generasi keluarga pende-ta berdiri bersama-sama dalam air baptisan. Kurt Hasel membaptiskan cucu perempuannya Lea Sikora; dan Frank Hasel membaptiskan putranya Daniel. Acara multi generasi itu menjadi alasan untuk perayaan dan ucapan syukur tersebut.

Page 31: AW indonesian 2012-1001

JAWABAN: Di Vilcabamba, Ekuador, paduan suara anak tampil untuk pertama ka-linya di fasilitas gereja mereka yang baru. Gereja itu dibangun oleh anggota setem-pat dan para anggota di luar Ekuador, yang juga mengelola klinik kesehatan dan mengadakan Sekolah Alkitab Liburan dan serial penginjilan.

Di BelahanDuniaManakah Ini?

orangAdventvegan

%8(tidak makan daging merah, ikan, unggas, produk susu,

atau telur)

adalah

be

ck

y

bl

ei

ch

er

“Lihatlah, Aku Datang Segera…”Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus,mempersatukan umat Gereja Masehi Advent HariKetujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan,dan pengharapan.

Penerbit Adventist World adalah majalah periodik internasionalmilik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia.Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya.

Penerbit Eksekutif dan Pemimpin RedaksiBill Knott

Wakil Penerbit Claude Richli

Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk

Dewan Penerbitan Ted N. C. Wilson, ketua; Benjamin D. Schoun, wakil ketua; Bill Knott, sekretaris; Lisa Beardsley; Daniel R. Jackson; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol; Michael Ryan; Ella Simmons; Mark Thomas; Karnik Doukmetzian, penasihat hukum

Komite Koordinanasi Adventist World Lee, Jairyong, ketua; Akeri Suzuki; Kenneth Osborn; Guimo Sung; Chun, Pyung Duk; Han, Suk Hee

Redaksi Bertempat di Silver Spring, Maryland Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editor), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona KarimabadiMark A. Kellner, Kimberly Luste Maran

Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Chun, Pyung Duk; Chun, Jung Kwon; Park Jan Mae

Editor Online Carlos Medley

Koordinator Teknik dan Pelayanan PembacaMerle Poirier

Editor-at-large Mark A. Finley

Senior Advisor E. Edward Zinke

Asisten Eksekutif Redaksi Rachel J. Child

Para Asisten Redaksi Marvene Thorpe-BaptisteAlfredo Garcia-Marenko

Dewan Manajemen Jairyong Lee, ketua; Bill Knott, sekretaris; P. D. Chun,Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Kenneth Osborn,Juan Prestol, Claude Richli, Akeri Suzuki,Ex-officio: Robert Lemon, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson

Pengarah Seni dan Desain Jeff Dever, Fatima Ameen

Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Robert E. Lemon, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Lowell C. Cooper, Daniel R. Jackson, Geoffrey Mbwana, Armando Miranda, Pardon K. Mwansa, Michael L. Ryan, Blasious M. Ruguri, Benjamin D. Schoun, Ella S. Simmons, Alberto C. Gulfan, Jr., Erton Köhler, Jairyong Lee, Israel Leito, John Rathinaraj, Paul S. Ratsara, Barry Oliver, Bruno Vertallier, Gilbert Wari, Bertil A. Wiklander

Kepada Para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yangsiap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501OldColumbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A.Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638

E-mail: Internet: [email protected]: www.adventistworld.org

Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dariALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia(LAI). Digunakan dengan izin.

Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secaraberkala di Korea, Brasil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria,dan Amerika Serikat.

Jld. 8, No. 1

01 - 2012 | Adventist World 31

G A M B A R A N K E S E H A T A N

Lebih dari 96.000 orang Advent di Amerika Serikat dan Kanada berpartisipa-si dalam Adventist Health Study 2, yang diadakan oleh Loma Linda University School of Public Health. Dari peserta yang diteliti:

Page 32: AW indonesian 2012-1001

Jika Adventist World masih belum mengenyangkan Anda, berlangganan Adventist Review saja.

Adventist Review telah secara resmi menjadi suara gereja sejak tahun 1849. Majalah ini telah memberi makan orang-orang Advent sejak saat itu: Membantu menegakkan mereka di dalam Firman, menjadikan mereka orang-orang Kristen yang lebih setia, dan tetap memberi informasi tentang apa yang sedang dilakukan gereja.

Roti bagi JiwaAdventist Review melayani mereka yang menginginkan pengetahuan yang lebih

dalam tentang Allah dan Alkitab. Gali halaman-halamannya un-

tuk mencari pandangan bijak dalam doktrin-doktrin

dan warisan kita.The Adventist Re-

view adalah makan-

an mingguan yang bi-sa memperkuat dan mengilhami Anda. Anda sudah menda-patkan cita rasanya bi-lamana Anda mendapat-kan majalah bulanan Adventist World. Tambahkan nutrisi rohani An-da dengan tiga terbitan baru Review yang keluar setiap bulan.

The Adventist World datang sekali sebulan. Tambahkan dalam pengalaman Anda dengan mendapatkan kiriman Adventist Review tiga kali sebulan! Lihat online dan pesan di www.AdventistReview.org.

Termasuk

Kolom anak-anak

yang telah mendapat

penghargaan

KidsView,

Page 33: AW indonesian 2012-1001

Para Narasumber: DARI KIRI KE KANAN: Pdt. M. L. Saluy (Ke-tua Wil. Luwu Tana Toraja), Pdt. S. Salainti (Dir. PA Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur) dan MG. Julian Tauran. KANAN: Ketua Wilayah Luwu Tana Toraja, Pdt. M.L. Saluy secara resmi membuka acara Master Guide Convention Wilayah Luwu Tana Toraja. BAWAH: Para peserta master guide se-Luwu Tana Toraja bersama Dir. PA UKIKT dan officers LUTAT

Berita Dalam Negeri

Master Guide Convention PertaMaGMAHK Daerah Luwu Tana Toraja (LUTAT)

Setelah dimekarkan menjadi sebuah daerah baru pada tanggal 20 September 2011 lalu, wilayah Luwu Tana Toraja melangkah maju dengan suatu gebrakan yang

luar biasa dengan menyelenggarakan acara Master Guide Convention I yang diikuti oleh 110 Master Guide di Hotel Sahid Toraja pada tanggal 11-13 November 2011. Hadir se-

bagai nara sumber adalah Pdt. S. Salainti (Dir. PA Uni Kon-ferens Indonesia Kawasan Timur) dan MG. Julian Tauran dari Jakarta. Melalui Rapat Komisi A dan Komisi B telah di-bahas mengenai visi, misi, pengembangan klub-klub, stan-darisasi seragam dan atribut serta pembagian 4 wilayah klub Pathfinder dengan kordinatornya masing-masing. Telah di-putuskan dan disahkan melalui rapat paripurna konvensi yang akan segera disosialisasikan di seluruh wilayah Luwu Tana Toraja. Lewat rapat paripurna konvensi telah diputus-kan dan disahkan mengenai Konvensi Master Guide II 2014 yang akan diadakan di Latuppa, Palopo, Sulawesi Selatan.

Ketua Daerah Luwu Tana Toraja, Pdt. M. L. Saluy telah membuka dengan resmi acara Master Guide Convention pa-da hari Jumat, 11 November 2011. Dalam amanatnya, Pdt. M. L. Saluy menekankan bahwa Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh adalah sebuah gereja yang sangat mencintai orang muda dan mempunyai perencanaan yang sangat baik dalam pembinaan orang mudanya. Tak dapat disangkal jika orang muda di dalam gereja dilatih, diarahkan dan dibimbing, su-atu hari kelak mereka akan menerima dan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan gereja sebagai pemimpin ro-hani yang rendah hati namun tangguh membawa seluruh umat maju dengan gagah berani menyeruak medan pepe-rangan rohani dan meraih kemenangan. Karena itu bim-bingan rohani bagi generasi muda kita harus dilipatganda-kan dari waktu ke waktu.

Pada hari Sabat, 12 Nov. 2011, diadakan pelantikan oleh Dir. PA Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur, Pdt. S. Salainti, masing-masing: 7 Litle Lamb, 6 Eager Beaver, 14

Adventurer, 48 Pathfinder dan 38 Master Guide, jumlah ke-seluruhan 113 orang. Dalam amanatnya, beliau menekankan pentingnya kita belajar dari sejarah Bangsa Israel dalam per-jalanan di padang gurun menuju tanah kanaan; kita perlu belajar menjadi orang sabar, tidak cepat putus asa dan tidak bersungut walau banyak tantangan dan rintangan yang menghadang dalam perjalanan menuju Tanah Kanaan Sor-gawi. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Imanuel Lisupadang, Dir. PA/Ko-munikasi GMAHK Daerah Luwu Tana Toraja.

01 - 2012 | Adventist World 33

Page 34: AW indonesian 2012-1001

Berita Dalam Negeri

seMut aPi dan BerinGin PutihPathfinder Real Camp & PLA II

BORN TO BE A LEADER—Souls Who Can Stand in Steadfast, Strong and Trustworthy Ways,” merupakan te-ma dari Pathfinder Real Camp & PLA angkatan ke-II,

Konferens Jawa Kawasan Timur. Kegiatan yang diselenggara-kan pada tanggal 13-16 Oktober 2011 ini diikuti oleh 38 orang peserta Pathfinder Real Camp dan 12 orang peserta PLA.

Kegiatan ini diawali dengan upacara pembukaan pada hari Kamis sore, di Bumi Perkemahan Mahanaim, Sumber Wekas, dan diresmikan oleh MG L. Mamentu, Direktur Pemuda Ad-vent Konferens Jawa Kawasan Timur. Setelah upacara bera-khir, segera seluruh peserta, baik Real Camp dan PLA, dibe-rangkatkan menuju titik awal perjalanan di daerah Sekuti, Pri-gen. Dari sana dimulailah rangkaian kegi-atan peserta. Selama 4 hari 3 malam mere-ka bergerak dan berkegiatan di alam bebas, mengikuti kelas-kelas kepahaman yang di-berikan oleh para instruktur.

Kelas-kelas kepahaman yang dibuka kali ini yaitu Camping Skill II, Fire Building & Camp Cookery, Orientering dan PBB. Mereka dilatih untuk membuat dan tidur dengan menggunakan bivak di alam, membuat api dan memasak bersama, membaca peta dan kompas dan lain-lain. Tentunya selama kegiatan ini peserta juga diajarkan untuk hidup disiplin dan mandi-ri.

Pada hari Sabat sore, setelah peserta ti-ba kembali di Bumi Perkemahan Maha-naim, diadakan upacara pelantikan dan pengukuhan klub pathfinder. Sebanyak 12 orang dilantik menjadi PLA dan 2 orang dilantik menjadi MG. Pada hari yang sa-

“ ma, ada 2 klub pathfinder di KJKT yang dikukuhkan, yaitu Pathfinder Club Jemaat Sumberwekas dan Pathfinder Club Je-maat Sukorejo.

Minggu pagi, setelah melalui proses pemilihan dan argu-men yang cukup alot, dan dengan dukungan dari Real Camp angkatan pertama, Beringin Putih—peserta real camp kali

ini—berhasil mem-pertahankan dan memperjuangkan nama angkatan me-reka, Semut Api, se-hingga akhirnya disahkanlah nama tersebut pada upaca-ra penutupan.

Semangat berju-ang, disiplin dan ke-mandirian yang di-tanamkan selama acara ini berlang-sung diharapkan bo-leh menjadi bekal setiap peserta, agar

nantinya mereka dapat bertumbuh dan berkembang secara jasmani dan rohani, menjadi para pemimpin gereja di masa depan. n

—Dilaporkan oleh JoAnne Wagiran, GMAHK Dharmahusa-da Indah, Surabaya.

34 Adventist World | 01 - 2012

Page 35: AW indonesian 2012-1001

anda MeManG BerharGa di Mata tuhan

KeBaKtian KeBanGunan rohani PenGinjil suKarela (Ps)

KKR Penuaian di Tulang Bawang, Lampung

GMAHK Jemaat Teratai, Batam

Satu lagi kegiatan penginjilan dilaksanakan di Distrik Tulang Bawang, salah satu kabupaten yang cukup luas yang ada di

Propinsi Lampung. Distrik Tulang Bawang digembalakan oleh Ketua Distrik Pdt. Septa Dwi Eneas dan dibantu oleh Iwan Fernandes dan Yusuf Herlin.

Dalam rangka mendukung kegiatan penginjilan serentak, Lampung Saturation,maka gembala distrik berkoordinasi de-ngan semua jemaat di Distrik Tulang Bawang dan mengun-dang Pdt.T.F. Tampubolon untuk datang melaksanakan kegiat-an KKR penuaian di Distrik Tulang Bawang yang dimulai pa-da tanggal 30 Oktober 2011 sampai dengan 5 November 2011.

KKR bertemakan “Anda Istimewa di Mata Tuhan,” mena-rik perhatian para tamu dari denominasi lain, dari malam ke malam pekabaran dibawakan dengan sangat jelas kepada se-mua yang hadir, disertai dengan lagu pujian dan acara-acara menarik lainnya.

Dan puji Tuhan pada hari Sabat, 5 November 2011, dibap-tiskanlah 12 jiwa yang menyerahkan diri untuk menjadi peng-ikut Yesus. Acara baptisan dilaksanakan di Kolam Renang Wa-ter Boom ,Tulang Bawang, yang sangat indah. Mari kita doa-kan semoga 12 jiwa ini tetap menjadi jiwa yang setia sampai Maranatha. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Septa Dwi Eneas, Gembala Distrik Tulang Bawang, Lampung.

Jemaat Teratai Batam berkesempatan melaksanakan KKR Penginjil Sukarela (PS), Kelompok Pendalaman Alkitab dan

cabang-cabang Sekolah Sabat yang diadakan pada tanggal 6-12 November 2011 dengan tema ”Kebenaran yang Berharga dari Segalanya” dengan pembicara PS Gunawan Purba, STh., Samuel Sutrisno, STh. dan beberapa pembicara lainnya, serta seminar rumah tangga yang dibawakan setiap malam oleh Ibu E. Wagiran.

Pada malam pembukaan KKR banyak dari para anggota jemaat datang dan tamu tamu (non-Advent) yang hadir ber-jumlah sekitar 200 orang. Panitia juga mengundang anak-anak dari Panti Asuhan Yayasan Kasih Ikhlas sebagai bentuk rasa kasih kita kepada sesama serta memberikan mereka semangat bahwa Tuhan Yesus senantiasa menyertai kita sampai Marana-tha jadi ada pengharapan bagi kita semua.

Pada malam penyerahan diri yaitu malam vesper ada 10 ji-wa yang memutuskan untuk menerima Yesus sebagai Juruse-lamat pribadinya dan bersedia dikuburkan dan dibangkitkan

bersama-sa-ma dengan Yesus mela-lui upacara baptisan yang diada-kan pada ha-ri Sabat, 12 November 2011. Puji Tuhan karena doa para hamba-Nya selama acara berlangsung didengar Tuhan, selama KKR berlangsung diberikan cuaca yang sangat baik.

Pada akhir kebaktian Sabat maka 10 jiwa yang sudah me-nyerahkan dirinya, dibaptiskan oleh Pdt. M. Peranginangin se-laku gembala Jemaat Teratai Batam. Semua jemaat menyam-but dengan penuh sukacita oleh karena anak-anak Tuhan yang baru lahir ini, turut menyanyi “Dengar Lonceng Surga.” Mari kita doakan agar mereka setia sampai maranatha, ‘mari meng-injil, Yesus pasti datang segera, Yesus pasti datang segera, mari menginjil.’ n

—Dilaporkan oleh Sandy Tambunan, Dept. Komunikasi Jema-at Teratai, Batam.

Kiri: Pdt. M. Perangina-ngin bersama mereka yang telah dibaptis. Ka-nan: PS. Gunawan Purba, STh., sedang menyampai-kan Firman Tuhan.

01 - 2012 | Adventist World 35

Page 36: AW indonesian 2012-1001

Berita Dalam Negeri

Rapat Akhir Tahun GMAHK DSKSHanya berselang beberapa hari setelah Rapat Akhir Tahun

GMAHK Uni Indonesia Kawasan Barat (UIKB), acara berlan-jut kembali di Palembang, pada tanggal 21-22 November 2011, bertempat di ruang rapat kantor daerah telah dilaksana-kan Rapat Akhir Tahun GMAHK DSKS. Sejumlah para pe-mimpin dari UIKB hadir pada rapat ini.

Dalam kesempatan ini, Pdt. J.S. Peranginangin (Ketua Uni), sangat memberikan perhatian bagi pekerjaan penginjil-an di daerah yang luas ini. Bahkan berkali-kali (melalui peta

wilayah teritorial lima provinsi) mencoba untuk mengetahui seper-ti apa kondisi la-dang pelayanan penggembalaan di setiap jemaat yang dilayani oleh para pendeta. Setelah

mendapatkan penjelasan dari para pemimpin daerah, maka dalam kesempatan ini pula, beliau berkomitmen akan selalu secara khusus memberikan perhatian di daerah ini agar di ta-hun depan setiap bidang pelayanan mendapatkan perhatian dan dukungan penuh dari uni.

Rapat Kerja (RAKER) Para Gembala DSKSHanya selisih dua hari dari rapat akhir tahun, bertempat di

ruang rapat kantor daerah, para gembala dan para Penginjil Sukarela (PS) hadir bersama officers dan staf daerah untuk mengadakan rapat kerja tahun 2012.

Semua keputusan yang telah diterima di rapat akhir tahun daerah disosialisasikan dan disampaikan kembali kepada se-mua gembala dan PS yang hadir untuk menjadi acuan renca-na kerja pelayanan penggembalaan di tahun 2012.

Sekalipun masih ada beberapa bidang pelayanan yang be-lum memenuhi target, namun secara umum pelayanan peker-

jaan Tuhan di Daerah Sumkasel sepanjang tahun 2012 telah berjalan dengan baik dan berharap pertolongan Tuhan akan melengkapi hasil yang lebih besar lagi di tahun 2012 yang akan datang.

Satu catatan penting ialah, bahwa tahun 2012 telah dipro-yeksikan menjadi tahun penginjilan akbar melalui KKR-KKR di Daerah ini.

Pengurapan Lima PendetaPada hari Sabat, 26 November 2011 bertempat di Gereja

MAHK Jemaat Ratna, Palembang, adalah hari bersejarah bagi lima orang hamba Tuhan dan keluarga yang telah diu-rapi (diasingkan) dalam pelayanan kependetaan di GMAHK. Kelima orang hamba Tuhan itu adalah: (1) Pdt. Gunawan Nabut (Gembala Distrik Lampung Utara); (2) Pdt. Zwarsa Silalahi (Gembala Distrik Bengkulu); (3) Pdt. Samuel Pardede (Gembala Distrik Bandar Lampung Ti-mur); (4) Pdt. Dickson Simanungkalit (Gembala Distrik Natar, Lampung); (5) Pdt. Posman Simanjuntak (Gembala Distrik Jambi).

Pdt. E. Pandjaitan (Sek. Asso. Kependetaan GMAHK UIKB), dalam kesaksiannya menyampaikan untuk tahun ini, Daerah Sumkasel mengurapi pendeta terbanyak untuk

seluruh Daerah/Konfrens di Uni ini. Dalam kebaktian hari Sa-bat, beliau memberikan satu khotbah pengukuhan bagi satu tugas pelayanan yang mulia bagi setiap hamba Tuhan.

Saat-saat sebelum doa pengurapan, ada prosesi yang cu-kup mengharukan di mana orangtua yang hadir Bapak Hen-drick C. Nabut bersama istri—datang dari Kupang, mewakili orangtua para pendeta yang diurapi—dengan bangga berdiri dan mengucapkan kata-kata menyerahkan anak-anak mereka untuk diasingkan menjadi pelayan Tuhan.

Setelah makan siang bersama-sama, semua anggota jemaat kembali menerima satu berkat rohani melalui seminar “Da-niel dan Wahyu” yang dibawakan oleh Pdt. E. Pandjaitan.

Acara ini berlangsung sampai tutup Sabat. Dan sukacita

seKilas KeGiatan aKhir tahunDaerah Sumatera Kawasan Selatan (DSKS)

36 Adventist World | 01 - 2012

Page 37: AW indonesian 2012-1001

serta ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya disampaikan kepada hamba Tuhan ini oleh Pdt. S. Sitorus mewakili seluruh jemaat dan Daerah Sumkasel.

Penyebaran Perdana Buku ‘Kemenangan Akhir’ di Palembang

Salah satu agenda besar GMAHK sedunia yang akan di-laksanakan dalam empat tahun ke depan ialah pembagian bu-ku “Kemenangan Akhir” bagi setiap orang yang belum meneri-ma kebenaran ini. Daerah Sumkasel, siap membagikan 24.000 eksemplar buku Kemenangan Akhir sampai tahun 2015.

Pada hari Sabat, 26 November 2011, telah dilaksanakan

aca ra khusus untuk perdana pembagian buku tersebut. Acara ini dipimpin oleh Pdt. E. Simanjuntak (Ketua Daerah) menje-laskan maksud dan tujuan dari program pembagian buku ini, dan bagaimana buku yang mahal ini dapat disediakan donator agar bisa dibagikan gratis kepada orang lain.

Sebelum buku-buku itu dibagikan, satu doa khusus diada-kan bersama dengan semua gembala dan ketua-ketua jemaat yang hadir. Dalam doa itu juga disampaikan dalam enam ba-hasa—Kupang, Manado, Jawa, Karo, Batak Toba dan Bahasa Indonesia—yang menggambarkan keragaman masyarakat yang akan menerima buku-buku ini kelak. Dan dalam doa pe-nutup, Pdt. E. Pandjaitan turut memohon berkat agar buku-

buku ini akan membawa terang di rumah masyarakat dan menuntun mereka mene-mukan kebenaran itu.

Pada saat itu, sebanyak 90 buku telah berada di tangan para pendeta dan anggo-ta jemaat dan siap mulai dibagikan. n

—Dilaporkan oleh Victor J. Sinaga, De-partemen Komunikasi Daerah Sumatera Kawasan Selatan.

Pesta jeMaat satu hari (Pestari)GMAHK Teladan, Medan

Rasa syukur diwujudkan oleh GMAHK Teladan, Medan melalui kegiatan rutin yang setiap tahun dilaksanakan yai-

tu PESTARI. Acara ini dilangsungkan pada hari Minggu, 20 November 2011 bertempat di Lapangan Parulian 1, Medan.

Dimulai pada pukul 06.00-selesai, acara PESTARI ini diha-diri lebih dari 70 orang dan diikuti mulai dari anak anak, re-maja, pemuda dan orang tua.

Tema acara ini adalah ‘Bersama Kita Bisa’ diawali dengan jalan santai mengitari Stadion Sepakbola Teladan, Medan yang dipandu langsung oleh Dr. Tony Bahri.

Menu utama kambing gulai mulai dipersiapkan dengan pemotongan kambing yang dilakukan oleh para Bapak, se-mentara ibu-ibu dan anak gadis lainnya mempersiapkan bum-bu dan lauk.

Sembari masak memasak diadakan, anak anak dengan ke-ceriaan mengadakan pertandingan Futsal. Tepat pukul 12.30 sajian telah tersedia, dan seluruh peserta bersantap siang sem-bari menikmati hari yang pada saat itu sejuk dan nyaman.

Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu dan tepat pukul 18.00 acara PESTARI ditutup dengan doa sambil bergandeng-an tangan untuk mengucap syukur kepada Tuhan atas keber-samaan jemaat yang tetap menjunjung tinggi nilai persatuan dan mengandalkan Tuhan dalam segala hal.

Benarlah Firman Tuhan yang mengatakan apa yang kamu tabur itulah yang kamu tuai. Bila kita menabur banyak kasih maka pasti kita akan menuai banyak berkat dan Jemaat Tela-dan telah merasakan hal itu, penulis sendiri pun merasakan-nya. Tuhan memberkati GMAHK Teladan, Medan. n

—Dilaporkan oleh Loran Napitupulu, Ketua GMAHK Tela-dan Medan.

01 - 2012 | Adventist World 37

Page 38: AW indonesian 2012-1001

Berita Dalam Negeri

Sungguh keterlaluan kalau ada orang Indonesia tidak kenal Pulau Dewata, Bali yang sangat terkenal bukan saja di dalam negeri tetapi juga luar negeri. Apakah

yang paling menarik di Bali? Budayanya? Keindahan pan-tainya? Keyakinannya? Atau apa saja? Sudah barang tentu semua menarik bukan? Namun penulis mengarahkan per-hatian pembaca pada keyakinannya atau sembahannya. Kalau kita datang ke Pulau Bali, maka kita akan temukan di tempat-tempat yang khusus atau di jalan-jalan umum apa yang mereka sebut “Banten” atau sesaji bagi sembahan-nya yang dipersembahkan setiap hari. Dengan kata lain pu-lau ini sangat kuat terhadap keyakinannya namun Puji Tu-

han ada 7 jemaat GMAHK berdiri di sana, dan bahkan su-dah tambah satu lagi pada akhir tahun 2011.

Pada tanggal 21-26 November 2011 lalu telah diadakan KKR Akbar di Gedung Hotel Bumi Asih dan Gedung Hotel

KKr aKBar se-distriK BaliMembawa 33 jiwa kepada Kristus

Werdapura, Bali dengan pembiacara Pdt. Dr. H.I. Missah dari General Conference beserta tim dan atas kuasa Tuhan telah dimenangkan 33 jiwa untuk dibaptiskan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat mereka dan bergabung menjadi anggota jemaat GMAHK sedunia.

Upacara baptisan diadakan di kolam renang Hotel Werdapura Pantai Sanur Bali di mana Pdt. Dr. H.I. Missah, Pdt. Kristiyono Sarjono (dari Kantor KJKT), Pdt. Sosor Manik (Gembala Jemaat Denpasar), Pdt. H.K. Kabanga (Gembala Jemaat Hang Tuah), dan Pdt. Budi Solichin (Gembala Jemaat BSI Tabanan dan Efata) dengan hikmat melaksanakan upacara baptisan kudus untuk membaptis-kan 33 jiwa tersebut dan masih ada sekitar belasan jiwa lagi yang akan siap dibaptiskan pada minggu berikutnya. Kita doakan agar jiwa-jiwa yang baru dibaptis dan yang sedang bergumul dipenuhi kuasa Tuhan dalam mengambil kepu-

tusan. KKR ini sangat luar biasa dan

menjadi berkat khusus bagi umat-umat Tuhan dan para undangan yang hadir di KKR besar ini. Semoga jiwa-jiwa yang baru dibaptiskan tetap ber-tahan sampai kesudahannya dan men-jadi alat Tuhan membawa jiwa-jiwa la-innya. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Ranap Situ-meang, Direktur Komunikasi KJKT.

38 Adventist World | 01 - 2012

Page 39: AW indonesian 2012-1001

Week of Prayer “anaK raja”Perguruan Advent Salemba, Jakarta

Pendeta Stimson dan Ibu Febrinia Hu-tagalung dari UNAI mengadakan Week of Prayer di Perguruan Advent

Salemba, 21-26 November 2011. Tema week of prayer kali ini adalah “Anak Raja,” dengan sub tema: Hari Pertama di Surga, Jagalah Ha-ti, Menjadi Kepala Bukan Ekor, Via Doloro-sa, Pitstop, Surga Sunyi Senyap Setengah Jam.

Week of prayer yang setiap hari dihadiri sekitar 350 siswa-siswi SD Kelas 5 dan 6, SMP, dan SMA dan juga para guru dimeriah-kan oleh quartet para guru, Paduan Suara SD, Paduan Suara SMP, Paduan Suara SMA, vokal grup, trio, quartet. Pada akhir kebakti-an para siswa dan guru mengada-kan prayer circle. Begitu juga Pdt. Stimson Hutagalung mengada-kan doa khusus bagi siswa siswi SMA kelas XII, SMP kelas IX, dan SD kelas VI yang akan meng-hadapi Ujian Akhir Nasional dan Ujian Akhir Sekolah tahun 2012.

Puncak acara Week of prayer

berlangsung pada hari Sabat, 26 November 2011 de-ngan dihasilkannya 10 jiwa yang menerima Yesus se-bagai Juruselamat melalui upacara baptisan kudus bersama 18 jiwa lainnya dari KPA Kelapa Gading. Upacara baptisan dilaksanakan oleh Pdt. Niemand Si-naga sebagai gembala Jemaat Salemba.

Selesai kebaktian Sabat, para anggota yang baru dibaptis ini dijamu dalam ramah tamah bersama para pendeta yang hadir, ketua jemaat, majelis jemaat dan para anggota jemaat Salemba yang hadir. n

—Dilaporkan oleh Daniel M. Sitompul, Komunikasi Jemaat Salemba.

01 - 2012 | Adventist World 39

Page 40: AW indonesian 2012-1001

Berita Dalam Negeri

Dengan mengambil tema “Keselamatan yang Tidak Terbatas,” Kebaktian Kebangunan Ro-hani (KKR) yang disponsori oleh Denver

Colo rado Ministry berlangsung di Batusitanduk Palo-po, tanggal 25 November-3 Desember 2011. Dalam sejarah berdirinya gereja Advent di Batusitanduk, ba-ru kesempatan ini diadakan KKR dalam skala besar yang melibatkan pembicara dari luar negeri dan lokal. Pembicara dalam KKR ini Pdt. Yoram Tumbarante, MA, MDiv, Pdt. Drs. Reinhold Kesaulya, MPH, Pdt. M.L Saluy, MPH, dan Ny. G. Tumbarante Singon yang membahas dan mendalami tulisan nabi dan rasul ser-ta seminar rumah tangga dan kesehatan.

Di bawah arahan Pdt. Jebba selaku Ketua Panitia KKR bersama Pdt. Haryanto Paingy, Pdt. Imanuel Lisupadang dan panitia, memobilisasi anggota jemaat yang ada di Kota Palopo dan sekitarnya untuk me-nyukseskan KKR ini. Hal itu terlihat jelas dengan ke-hadiran anggota jemaat dan para tamu yang haus akan pekabaran, datang setiap malam sekitar 500 orang. Kadang cuaca tidak bersahabat namun tidak menjadi halangan bagi para tamu datang walaupun

“KeselaMatan yanG tidaK terBatas”Denver Colorado Ministry

menempuh jarak 20 km bahkan ada yang menempuh perjalanan 100 km.

Bersamaan dengan KKR ini, berlangsung pula KKR SD Advent Palopo bertempat di Gereja Palopo dengan pembicara Pdt. Haryanto Paingy.

Berkat kerja keras seluruh panitia, anggota Jemaat Palopo, Batu, Karetan, Lamasi Pantai, Tanete, Ba-tusitanduk, Sinangkala, Bungadidi, Sabbang dan ca-bang-cabang je-maat, pada ma-lam terakhir ke-tika Pdt. M.L Saluy mengada-kan panggilan, puluhan jiwa menyambut panggilan terse-but datang ber-

Pdt. Yoram Tumbarante beserta Istri.

Peserta Kebaktian Kebangunan Rohani setiap malam.

Pdt. M.L. Saluy sedang meng-khot-bahkan Firman Tuhan.

40 Adventist World | 01 - 2012

Page 41: AW indonesian 2012-1001

Atas Kiri: Para calon baptisn berfoto bersama. Atas Kanan: Suasana ibadah Sabat siang. Kiri: Khotbah Sabat penutupan KKR oleh Pdt. Yoram Tumbarante

Bawah: Upa-cara baptisan di Sungai Batusitanduk oleh Pdt. H. Paingy, Pdt. I. Lisupadang dan Pdt. F. Refualu.

diri di depan mimbar.Upacara baptisan diadakan besoknya selesai khot-

bah Sabat siang yang disampaikan oleh Pdt. Yoram Tumbarante yang pada intinya memberikan semangat kepada anggota jemaat khususnya calon baptisan agar tetap setia dan menangkan pergumulan sampai hari Maranatha.

Dengan penuh rasa syukur dan bahagia anggota jemaat menyaksikan 34 jiwa dibaptiskan di Sungai Batusitanduk disaksikan masyarakat setempat yang umumnya beragama mayoritas. Dari mereka yang di-baptis ini ada 3 jiwa yang berasal dari Gereja Pan-tekosta Tabernakel, satu di antaranya adalah ketua je-maat. Mereka bertekad untuk memenangkan anggota gereja mereka agar supaya gereja mereka yang beru-kuran 8 kali 15 meter itu satu saat akan menjadi ge-dung Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Pdt. Yoram Tumbarante sangat bahagia menyaksikan adik kan-

dungnya turut dibaptis.Ada 6 jiwa lagi tidak sempat dibaptiskan hari itu

karena masalah transportasi. Total baptisan berjum-lah 42 jiwa. Semoga dalam waktu dekat ini 6 jiwa yang belum bergabung bisa dibaptiskan dan yang su-dah mengambil keputusan malam itu tetapi menda-pat halangan dari keluarga, bisa beroleh kemenangan.

Umat Tuhan di Luwu Tana Toraja mengucapkan terima kasih kepada saudara seiman di Denver Colo-rado yang telah mensponsori KKR ini.

Jiwa-jiwa yang baru lahir ke dalam kebenaran ini diharapkan akan tetap setia dan turut serta bergabung dengan anggota jemaat menjadi murid dan memurid-kan keluarganya bersama orang lain menyongsong hari maranatha yang sudah semakin dekat. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Imanuel Lisupadang, Dir. PA/Ko-munikasi GMAHK Daerah Luwu Tana Toraja.

01 - 2012 | Adventist World 41

Page 42: AW indonesian 2012-1001

Berita Dalam Negeri

jeMaat Ke-68 Konferens jawa Kawasan tiMurGMAHK Halleluyah

Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT) sangat bergembira karena tambah satu lagi jemaat baru diorganisaser menjadi jemaat yang ke-

68 di KJKT yang telah dilaksanakan pada hari Sabat 26 Nopember 2011 di Hotel Werdapura, Sanur, Bali. Jemaat yang baru diorganiser ini telah diberi nama GMAHK HALLELUYAH.

“Jemaat Halleluyah dari namanya Puji Tuhan yang artinya senantiasa memuji Tuhan, saya nyatakan Je-maat Halleluyah adalah perempuan. Kenapa? Karena gereja adalah perempuan untuk bisa melahirkan anak yang artinya diharapkan Jemaat Halleluyah bisa mela-

hirkan jemaat yang lain pada masa yang akan datang. Hal ini di ucapkan dalam khotbahnya oleh Pdt. Dr. H.I. Missah pada pengorganiseran Jemaat Halleluyah.

Ketua GMAHK KJKT, Pdt. Albert Saroinsong membacakan SK. Adkom KJKT tentang pengorgani-sasian Jemaat Halleluyah dan memberikan beberapa perangkat (Buku Jemaat, buku 28 Doktrin, buku keu-

angan dan kelengkapannya, dan dana awal untuk kas jemaat, dll.) kepada Officers Jemaat yang baru dan se-kaligus penandatanganan surat perjanjian pengor-ganisasian.

Upacara pengurapan Ketua Jemaat dan Diakon di-laksanakan oleh Pdt. Kristiyono Sarjono dan Pdt. Ranap Situmeang. Kita doakan je-maat Halleluyah dan pengurus jemaatnya diberkati Tuhan dalam pelayanan untuk tahun-tahun yang akan datang.

Pdt. Sosor Manik, selaku ketua Distrik Bali sangat terharu atas kesungguhan ang-gota-anggota Jemaat Halleluyah untuk mau dibina dan dituntun pada hari-hari yang akan datang menjadi jemaat yang mandiri. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Ranap Situmeang, Direktur Komunikasi KJKT.

42 Adventist World | 01 - 2012

Page 43: AW indonesian 2012-1001

seMinar MusiK GerejaJemaat Teratai, Batam

Pada hari Sabat, tanggal 26 November 2011 ada-lah suatu Sabat yang sangat indah bagi Jemaat Teratai, Batam oleh karena pada Sabat ini Tu-

han memberikan satu sukacita di mana hamba Tuhan Dr. Jhony Tambunan dapat berbakti bersama dengan Jemaat Teratai, Batam dalam rangka memberikan sa-tu Seminar Musik Gereja bagi jemaat se-Batam sete-lah kebaktian Sabat di jemaat masing-masing.

Kita sadari menyanyi adalah salah satu bentuk pe-nyembahan yang kita lakukan dalam peribadatan kita dan itu haruslah benar agar menjadi berkat bagi kita dan kemuliaan bagi Tuhan. Dr. Jhony jauh datang da-

ri Jakarta atas undangan Dept. Musik dan Biduan Jemaat Teratai oleh karena keinginan jemaat agar dapat belajar untuk bernyanyi dan menggunakan musik dengan benar, menyanyi dengan penuh ku-asa dan sesuai dengan roh nubuat seperti yang su-dah dituliskan oleh hamba Tuhan Ny. White.

Dalam pembukaan seminar kali ini beliau ber-bicara banyak mengenai perjalanan hidup dan bermusik beliau dari kecil hingga dia mencapai gelar pasca sarjananya, perlu komitmen dan tekad yang bulat agar dapat mencapai sesuatu yang di-harapkan yaitu menyanyi dengan benar untuk ke-muliaan nama Tuhan bukan untuk kemuliaan ba-

gi diri sendiri (self center).Materi yang disampaikan semua berdasarkan tu-

lisan Ellen G. White yang memberikan banyak pela-jaran dan nasihat dalam menyanyi, salah satunya ada-lah dalam menyanyi harus mempunyai 3 unsur: Kein-dahan, perasaan dan kuasa. Hamba Tuhan ini juga di-berikan satu karunia yang luar biasa yaitu dengan musik yang dia kuasai bisa menjadi terapi bagi anak-anak yang abnormal (autis, disleksia, dll.), dan cara ini sangat ampuh untuk anak-anak tersebut agar me-reka bisa menjadi anak anak yang normal. Dari pela-jaran yang dipaparkan, seluruh jemaat se-Batam yang

mengikuti pada saat itu mendapatkan satu pela-jaran yang berharga.

Semoga dengan adanya seminar seperti ini da-pat menjadi pelajaran yang berharga bagi seluruh anggota jemaat se-Batam agar di dalam bernyanyi menjadi keindahan bagi nama Tuhan, memiliki perasaan dan memiliki kuasa untuk mengubah-kan dan menyentuh hati yang mendengarkannya. n

—Dilaporkan oleh Sandy Tambunan, Dept. Ko-munikasi Jemaat Teratai, Batam.

01 - 2012 | Adventist World 43

Page 44: AW indonesian 2012-1001

Berita Dalam Negeri

BiBle CaMP 2011 PeMuda advent Kota MedanAlkitab dan berdoa

Pada tanggal 30 November 2011 diadakan Konferensi Luar Biasa Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Dae-rah Sulawesi Selatan Barat dan Tenggara. Konferensi

ini dihadiri oleh Pdt. N. Sakul, Pdt. Y. S. Bindosano, Bpk. H. Sumanti, Ny. J. Sakul, masing-masing sebagai Ketua,

Sekretaris, Bendahara dan Koordinator Sheperdess Interna-tional Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur, kemudian utusan dari 23 jemaat, anggota komite eksekutif , anggota komite anggaran dasar dan rumah tangga juga turut hadir pada kesempatan ini.

Dalam Konferensi ini diputuskan hal-hal menyangkut pelayanan di tahun 2012. Demikian juga wilayah pelayan-

an sehubungan dengan terpisahnya Distrik Luwu Toraja, sehingga wilayah pelayanan Konferensi Sulawesi Selatan Barat dan Tenggara hanya meliputi Propinsi Sulawesi Sela-tan (tidak termasuk Wilayah Luwu Raya dan wilayah Tana Toraja), Propinsi Sulawesi Barat dan Tenggara. Demikian

juga terjadi perubahan anggota komite pelaksana yang tadinya 6 wilayah dijadikan 4 wilayah. Seti-ap wilayah akan memilih lima orang utusan de-ngan ketentuan sebagai berikut: dua orang me-wakili pekerja yang ada pada waktu itu tidak se-dang dalam posisi dipilih dan tiga orang mewa-kili kaum awam selaku anggota istimewa dan anggota komite eksekutif dan tidak melebihi 15 orang.

Pada sorenya anggota komite eksekutif telah membahas dan memutuskan sejumlah agenda yang tersedia yang menyangkut pelayanan di ta-hun 2012 dan mutasi dari beberapa pendeta baik yang ada di kota maupun yang di luar Kota Makassar.

Pada malam hari bertempat di gereja Durian Makassar diadakan pengurapan Paul Sanjaya menjadi pen-deta penuh oleh Officers Uni. Semoga dengan pengurapan ini Pendeta Paul Sanjaya dan keluarga akan lebih berdedi-kasi dalam pelayanan pekerjaan Tuhan. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Markus Tandilangi, Dir. Komu-nikasi KSSBT.

Di penghujung Tahun 2011 BAKORPASM (Badan Koordinasi Pemuda Advent Sekota Medan) me-

langsungkan Kegiatan berupa Bible Camp yang bertem-pat di Taman Doa Sola Gratia-Pancur Batu pada tanggal 2-4 Desember 2011.

Acara ini merupakan juga acara terakhir pada Ke-pengurusan BAKORPASM periode 2009-2011 yang di-ketuai oleh Even Sinaga, dengan mengambil tema: Alki-tab dan Berdoa. BAKORPASM mengundang tim dari

Para Pembicara, Peserta, Sponsor dan Pengurus BAKORPASM

Konferensi luar BiasaGMAHK Konferens Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara (KSSBT)

44 Adventist World | 01 - 2012

Page 45: AW indonesian 2012-1001

ISMA (Indonesia Senior Misionaris Assocation) yang di-pimpin oleh Bapak Glen Sianipar dari Jakarta.

Para peserta yang berjumlah lebih dari 70 orang ber-asal dari kalangan Pemuda Advent se-Kota Medan dan sekitarnya termasuk juga dari para orangtua ikut ber-partipasi. Selama kegiatan Bible Camp, para peserta di-suguhkan dengan banyak kesaksian, sharing, belajar dan berdiskusi mengenai Alkitab serta doa dan meditasi.

Dengan suasana alam yang segar dan sejuk suasana Bible Camp menjadi sangat teduh dan damai. Segala ke-penatan dan stres hilang selama kegiatan berlangsung, semuanya larut dalam sukacita.

Banyak peserta yang larut dalam tangisan mende-ngarkan kesaksian dan renungan serta diiringi dengan lagu-lagu dari tim misionaris di mana mereka mengata-kan bahwa mereka bersedia meninggalkan keluarga dan pekerjaan untuk memenuhi panggilan Tuhan dan be-rangkat ke suatu tempat yang jauh dan terasing untuk mengabdi melalui pelayanan demi kemuliaan Tuhan.

Pada puncak acara Bible Camp pada Sabtu malam diadakan penyalaan lilin di mana Bapak Glen bersama tim membuka hati seluruh peserta untuk menyadari tanggung jawab kita sebagai anak-anak Tuhan untuk

menjadi jurukabar Tuhan. Masing-masing peserta di-mintakan untuk mengambil tempat yang tepat untuk berdoa dan kembali ke tempat acara serta meletakkan li-lin berbentuk salib, menyatakan kemauan dan kesiapan menanggung salib Yesus. Sungguh sebuah suasana yang mengharukan sekaligus menyadarkan kita bahwa betapa Tuhan Yesus telah menunjukkan cinta kasih-Nya yang besar kepada kita dan yang menjadi pertanyaan bagai-manakah dengan kita?

Pada Minggu pagi peserta juga mengikuti renungan pagi kemudian senam Korea yang dipimpin oleh para misionaris dan acara games yang dipimpin oleh Even Si-naga yang merupakan Ketua BAKORPASM.

Akhirnya tepat pada pukul 12 siang acara Bible Camp ditutup resmi oleh Bapak Loran Napitupulu selaku Pe-nasihat/Sponsor BAKORPASM setelah didahuli dengan ucapan terima kasih dari ketua panitia, Alfred Pandian-gan yang walau mendapat kecelakaan pada hari Jumat namun dengan semangat yang tinggi tetap mengikuti acara sampai selesai dan puji Tuhan saudara Alfred be-rangsur-angsur dipulihkan oleh Tuhan.

Panitia juga memberikan cinderamata kepada pem-bicara utama, Bapak Glen Sianipar dan tim misionaris yang lain. Akhirnya seluruh peserta berfoto bersama dan kembali ke Medan dengan sebuah komitmen untuk senantiasa meluangkan waktu untuk berdoa dan mem-baca Alkitab. Seluruh peserta merasakan kepuasan dan kebahagiaan dengan acara yang telah dipersiapkan de-ngan matang oleh panitia sehingga berjalan dengan suk-ses. n

—Dilaporkan oleh Loran Napitupulu, Penasihat BAKORPASM.

KIRI: Penyerahan cinderamata kepada Bpk. Glen. KANAN: Kegiatan doa dan me-ditasi. BAWAH: Para peserta sedang menik-mati Firman Tuhan.

01 - 2012 | Adventist World 45

Page 46: AW indonesian 2012-1001

Berita Dalam Negeri

Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap konfe­rens/daerah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin agar proses redaksi majalah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang mana mem­butuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan dengan lancar.

Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap text naskah berita yang ka­mi terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format Microsoft Word/Word Per-fect, tanpa ada gambar/foto/image di dalam file dokumen terse-but (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari dalam file text dokumen tersebut).

gambar/foto/image untuk naskah berita tersebut kami harapkan terpisah dari dalam file dokumen text naskah berita. Lebih disukai dalam format jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta bere solusi minimum 640x428. Jika ada keterangan gambar/foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah keterangannya menjadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar tersebut) atau informasikan keterangan gambar tersebut di dalam text naskah berita tersebut.

Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pe­ngirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk me­masukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemung­kinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

Kirimkan ke: [email protected] paling lambat tanggal 15 setiap bulan untuk diterbitkan dalam edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan memberkati kita pada waktu kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khususnya di Indonesia.

bagi ParaPenulis Setia

Adventist World Indonesia

Info Penting!

Konferensi KeenaMKonferens dKi jaKarta dan seKitarnya

Kita puji Tuhan atas segala berkat-Nya nyata dalam peker-jaan Tuhan di Konferens DKI Jakarta dan Sekitarnya, oleh

karena Konferensi Konferens DKI Jakarta yang ke-6 selama ti-ga hari, 6-8 Desember 2011 di GPA MT. Haryono dengan pe-serta 500 orang telah berlangsung dengan baik.

Hadir juga tamu dari divisi, Pdt. Noldy Mambu, juga se-mua officers dan departemen dari UIKB. Puji Tuhan suasana konferensi yang telah terselenggara ini adalah suasana rohani dan semua peserta telah banyak menyetujui program kerja pa-da tahun yang akan datang.

Delegasi ini juga telah memilih pelayan Tuhan di Konfe-rens DKI Jakarta dan Sekitarnya melalui Panitia Pemilih. Dan hasilnya telah disetujui Rapat Paripurna dengan baik.

Adapun Nama-nama Pelayan di Konfens DKI Jakarta pada Periode 2012-2015 yang akan datang adalah sebagai berikut:

Ketua : Pdt. W.L. LimbongSekretaris : Pdt. Ronny WenasBendahara : Panahatan Doloksaribu

Sek. Asosiasi Kependetaan : Pdt. R. Y. HutaurukAsso Sekretaris & Legal : Pdt. H.J. TielungSekolah Sabat/PP : Pdt. Poltak SihombingAdventist Mission : Pdt. L. Situmorang

Penerbitan : Pdt. Saiman SaragihPenatalayanan : Pdt. Jonathan SinagaPendidikan : Ny. Sobrin MatanariWakil Pendidikan : Asyer SitanggangKesehatan & Roh Nubuat : Pdt. Heince RusliShepherdess & BWA : Ny. N. LimbongKomunikasi/

Kebebasan Beragama : Pdt. Arbeni SagalaWakil Komunikasi : Pdt. Andre DaymbaniPemuda Advent : Pdt. Daniel RampenWakil Pemuda Advent : Pdt. Laham NababanPelayanan Anak-anak/

Rumah Tangga : Pdt. H.D. Manurung

Demikianlah laporan singkat ini kami sampaikan sebagai-mana adanya, marilah kita doakan mereka agar diberkati Tu-han dan pekerjaan Tuhan akan lebih maju pada tahun yang akan datang. n

—Dilaporkan oleh Pdt. A. Sagala, Direktur Komunikasi & Pe-layanan Kebebasan Beragama Konferens DKI Jakarta dan Seki-tarnya.

46 Adventist World | 01 - 2012

Page 47: AW indonesian 2012-1001

“Lihatlah, Aku Datang Segera…”Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.

Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat)Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184

Ketua Pengarah J. S. Peranginangin

Ketua Bidang Usaha A. Ricky

Bendahara S. Manueke

Pemasaran S.P. Rakmeni

ProduksiS. M. Simbolon

Pemimpin Redaksi Roy M. Hutasoit

Redaksi Pelaksana dan Desain IsiJ. Pardede

Tim Redaksi S.P. Silalahi, R.C.A. Raranta, J. Wauran

Komunikasi UniS. Simorangkir, Uni Indonesia Kawasan BaratS. Salainti, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur

Komunikasi Konferens/Daerah/WilayahD. Lingga, Sumatera Kawasan UtaraH. Sihaloho, Sumatera Kawasan TengahV. J. Sinaga, Sumatera Kawasan SelatanA. Sagala, DKI Jakarta dan SekitarnyaS. Nappoe, Jawa BaratW. Siringoringo, Jawa TengahR. Situmeang, Jawa Kawasan TimurD. Juniarto, Kalimantan Kawasan TimurJ. Sihotang, Kalimantan BaratD. Kana Djo, Nusa TenggaraR. Keni, Minahasa UtaraDj. Muntu, MinahasaF. Kasenda, Bolaang Mangondow-GorontaloCh. Muaya, Sulawesi TengahM. Tandilangi, Sulawesi Selatan, Barat dan TenggaraA. J. Uniana, MalukuH. Sandil, Nusa UtaraH. Wambrauw, PapuaI. Lisupadang, Luwu Toraja

Izin Departemen Penerangan RINo. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987

Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784Email: [email protected]

Alamat PemasaranTlp/Fax: 022-86062842 Email: [email protected] (Sirkulasi)

www.iphbdg.org

WARTA

Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai de-ngan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dileng-kapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Nas-kah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

GEREJA ADVENT

Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap konfe­rens/daerah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin agar proses redaksi majalah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang mana mem­butuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan dengan lancar.

Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap text naskah berita yang ka­mi terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format Microsoft Word/Word Per-fect, tanpa ada gambar/foto/image di dalam file dokumen terse-but (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari dalam file text dokumen tersebut).

gambar/foto/image untuk naskah berita tersebut kami harapkan terpisah dari dalam file dokumen text naskah berita. Lebih disukai dalam format jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta bere solusi minimum 640x428. Jika ada keterangan gambar/foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah keterangannya menjadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar tersebut) atau informasikan keterangan gambar tersebut di dalam text naskah berita tersebut.

Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pe­ngirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk me­masukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemung­kinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

Kirimkan ke: [email protected] paling lambat tanggal 15 setiap bulan untuk diterbitkan dalam edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan memberkati kita pada waktu kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khususnya di Indonesia.

bagi ParaPenulis Setia

Adventist World Indonesia

Info Penting!

Saudara, saya mengasihimu.” Demikianlah imbauan penting yang ditekan-kan dalam setiap mengawali rapat oleh Ketua GMAHK Uni Indonesia Ka-

wasan Barat, Pdt. Dr. J.S. Peranginangin selaku ketua rapat Konferensi GMAHK Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT) yang ke-7 yang dilaksanakan pada tanggal 30 Nopember-2 Desember 2011 di SLA Purwodadi, Lawang, Jawa Timur.

Dengan pertolongan Tuhan Konferensi KJKT dapat berlangsung dan ber-akhir dengan baik, dengan pengurus yang telah terpilih, sebagai berikut:

Ketua : Pdt. Henky WijayaSekretaris Eksekutif : Pdt. Albert SaroinsongBendahara : Peter Nabut

Sek. Asosiasi Kependetaan,GM/AM, AMR, Komunikasi : Pdt. Ranap Situmeang

Penerbitan : Pdt. Darius Uly RekePenatalayanan, Trust Service,

Musik : Pdt. Victor SinuhajiPA, AMICUS, RN : Pdt. Leonard MamentuLegal, IRLA/PARL, ADRA,

Filantropi, ASI : Pdt. M. NgatinoSS/PP, Kesehatan : Pdt. Abri SantosoPendidikan : David MaartBWA, Shepherdess : Laste WijayaRT, Pel. Anak-anak : Lenny SantosoManajer BBA : Aldridge Dompas

Kita doakan Officers dan Departemen KJKT yang baru terpilih ini senanti-asa dipimpin dan diurapi Tuhan dalam menjalankan tugas dan tanggung ja-wab yang dipercayakan untuk masa periode 2012-2015. n

—Dilaporkan oleh Pdt. RanaP Situmeang, Direktur Komunikasi KJKT.

Konferensi KetujuhKonferens jawa Kawasan tiMur

01 - 2012 | Adventist World 47

Page 48: AW indonesian 2012-1001

Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Dieng yang semula terletak di Jl. Raya Dieng 31, Malang, telah dipindahkan ke Jl. Raya Lembah Dieng No. 4,

Malang dan tetap berdampingan dengan Perguruan Ad-vent Malang (PAM) yang terdiri dari TK, SD, SMP dan SMU. Kebaktian Peletakan Batu Pertama Sekolah dan Ge-reja, telah diadakan di Gereja Raya Dieng 31, Minggu, 11 Juli 2010.

Atas keputusan majelis, bangunan gereja sudah digu-nakan untuk berbakti pertama kali pada tanggal 30 Juli 2011, hampir 1 tahun setelah peletakan batu pertama. Dan secara resmi ditahbiskan pada hari, Minggu, 20 No-vember 2011.

Dimulai pukul 10.00 WIB, dihadiri oleh officers dan staf Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT), beberapa mantan pendeta yang telah melayani di Jemaat Dieng, anggota eksekutif komite KJKT, anggota jemaat, majelis jemaat seDistrik Malang dan undangan lainnya.

Penandatanganan prasasti oleh Ketua UIKB, Pdt. Dr. J.S. Peranginangin disaksikan oleh Ketua KJKT Pdt. A. Sa-roinsong, gembala jemaat, ketua jemaat, dilanjutkan de-ngan pengguntingan pita.

Pendeta Peranginangin baik dalam sambutan mau-pun khotbahnya mengharapkan agar setiap anggota je-

maat dapat memanfa-atkan rumah ibadah ini dengan semangat pelayanan baru dan wajib menjadi agen keselamatan untuk memberitakan Injil ke-pada dunia. Sedang-kan Ketua KJKT, Pdt. A. Saroinsong dalam sambutannya mengi-ngatkan pentingnya keberadaan gereja dengan tang-gung jawab yang besar dan mulia yang Tuhan berikan, dan sudah seharusnya semua anggota menyatukan langkah memenuhi rencana Tuhan untuk gereja ini.

Lagu pujian dan ucapan syukur atas ditahbiskannya bangunan gereja ini, dikumandangkan oleh paduan sua-ra Dieng Adventist Youth Choir (DAYC) dan The Messenger Group dengan satu doa kiranya rumah Tuhan ini boleh menjadi kepujian dan kemuliaan bagi nama Tuhan, dan menjadi berkat bagi masyarakat di sekitar.

Pdt. James Hursina selaku gembala Jemaat, berteri-ma kasih kepada semua pihak, teristimewa kepada Tu-han atas terlaksananya penahbisan GMAHK Dieng, Ma-lang dengan baik dan sukses. n

PenahBisanGMahK dienG, MalanG

—Dilaporkan oleh Pdt. RanaP Situmeang, Sekretaris Asosiasi Kependetaan, GM/AM, AMR, Komunikasi Konferens Jawa Kawasan Timur.