bab iii metode penelitian 3.1 seting dan karakteristik...
TRANSCRIPT
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan ialah Penelitian Tindakan Kelas
Kolaborasi dimana peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas bekerja
sama dengan guru mata pelajaran.
Penelitian akan dilakukan di kelas IIA SD Kristen Satya Wacana, Jl. Yos
Sudarso 1, Kota Salatiga, Jawa Tengah untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam. Waktu pelaksanaan diperkirakan akan dilaksanakan pada awal semester
genap tahun pelajaran 2011/2012, yaitu bulan Januari-April tahun 2012.
Tabel 3.1
Rencana Kerja Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
N
o Kegiatan
Waktu (Minggu ke)
Januari
2012
Februari
2012 Maret 2012
April 2012
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1 Persiapan
Penyusunan
konsep
proposal
√ √ √
Penyusunan
instrumen √ √
Pelaksanaan
Melakukan
siklus 1 √ √
Melakukan
siklus 2 √ √
3 Penyusunan
laporan
Penyusunan
konsep
laporan √ √ √ √
Penyempurna
an laporan √ √ √
√
Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah,
karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar
mengajar yang efektif di kelas. Kelas IIA SD Kristen Satya Wacana terdiri dari 30
siswa, I6 siswa putra dan 14 siswa putri. Guru mata pelajaran IPA di kelas ini
adalah Estining Dwi Hastuti, S. Pd. Bahan pembelajaran yang akan digunakan
bersumber dari buku paket IPA kelas II SD semester II, dan dikembangkan oleh
guru. Lingkungan belajar di kelas ini cukup memadai. Tempat duduk siswa
diseting 2-2 dengan posisi menghadap ke depan kelas.
Siswa di kelas tersebut merupakan siswa-siswa yang aktif dan kritis
terhadap penjelasan guru.
3.2 Prosedur Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian ini, peneliti ingin berupaya untuk
meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IIA SD Kristen Satya Wacana dengan
menggunakan metode inkuiri.
Penelitian ini adalah Classroom Action Research (CAR) atau Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan secara kolaboratif bersama guru kelas.
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan terdiri dari dua siklus. Tiap siklusnya
terdiri dari empat tahap, yaitu Perencanaan (Planning), Pelaksanaan (Acting),
Observasi (Observing), dan Refleksi (Reflecting).
Gambar 3.1
Prosedur Pelaksanaan Siklus PTK
Keterangan:
Rc i, Rc ii = Rencana tindakan pada siklus I dan II
T i, T ii = Tindakan pada siklus I dan II
O i, O ii = Observasi tindakan pada siklus I dan II
Rf i, Rf ii = Refleksi tindakan pada siklus I dan II
3.2.1 Siklus I
1. Rencana
Dalam tahap perencanaan, peneliti bekerja sama dengan
guru kelas atau guru mata pelajaran dalam merancang hal-hal yang
harus dipersiapkan dan hal-hal yang dibutuhkan dalam kegiatan
pembelajaran. Pelaksanaan siklus I direncanakan sebagai berikut:
a. Menentukan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan
indikator dari materi pokok yang diambil.
b. Membuat RPP (Lampiran 4).
c. Menyusun instrumen yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran, antara lain:
1) Lembar evaluasi
2) Lembar observasi; sebagai monitor kondisi kegiatan belajar
mengajar saat metode inkuiri digunakan.
Rc ii
T ii
O ii
Rf ii
Rc i
T i
O i
Rf i
Siklus II Siklus I
d. Merancang dan membuat media pembelajaran yang dapat
mendukung penyampaian materi dalam pembelajaran.
2. Tindakan
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, guru berperan
sebagai pengajar dan peneliti berperan sebagai pengamat. Garis
besar kegiatan yang direncanakan adalah sebagai berikut:
a. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan
dipelajari.
b. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai dari
pembelajaran tersebut.
c. Siswa diberikan apersepsi untuk merangsang siswa masuk
ke dalam materi yang akan dipelajari.
d. Siswa diajak untuk mengalami sendiri materi-materi yang
diajarkan melalui bimbingan guru dan kemudian siswa
dapat menyimpulkan teori-teori berdasarkan apa yang telah
mereka alami (penggunaan metode inkuiri).
e. Siswa melalui bimbingan guru mengambil kesimpulan dari
apa yang telah mereka pelajari.
3. Observasi
Peneliti meminta bantuan pada guru observer untuk mengobservasi
proses kegiatan belajar mengajar. Peneliti dan observer melakukan
observasi pasif selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Observer mengisi lembar observasi mengenai hal-hal yang terjadi
saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Hal-hal lain yang
terjadi di kelas dan berpengaruh pada kegiatan pembelajaran
dicatat oleh peneliti dalam catatan anekdot.
4. Refleksi
Pada tahap ini, peneliti bersama dengan guru kelas atau guru mata
pelajaran akan melakukan analisis terhadap data yang didapat dari
observasi selama kegiatan pembelajaran. Setelah mendapat hasil
analisis, peneliti bersama dengan guru menentukan langkah-
langkah yang akan diambil untuk pelaksanaan siklus kedua.
3.2.2 Siklus II
1. Rencana
Dalam tahap perencanaan, peneliti bekerja sama dengan guru kelas
atau guru mata pelajaran merancang kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan pada siklus kedua dengan memperhatikan hasil
analisis yang diperoleh dari kegiatan observasi dan refleksi pada
siklus pertama.
Pelaksanaan siklus II direncanakan sebagai berikut:
a. Membuat RPP perbaikan (Lampiran 5).
b. Menyusun instrumen yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran, antara lain:
1) Lembar evaluasi
2) Lembar observasi; sebagai monitor kondisi kegiatan belajar
mengajar saat metode inkuiri digunakan.
c. Merancang dan membuat media pembelajaran yang dapat
mendukung penyampaian materi dalam pembelajaran.
2. Tindakan
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran perbaikan, guru tetap
berperan sebagai pengajar dan peneliti berperan sebagai pengamat.
Garis besar kegiatan yang direncanakan adalah sebagai berikut:
a. Siswa bersama guru kembali mengingat materi
pembelajaran sebelumnya (pembelajaran pada siklus I).
b. Guru memunculkan sebuah masalah sebagai lanjutan dari
materi sebelumnya.
c. Siswa dibimbing dan dirangsang rasa ingin tahunya dengan
pertanyaan-pertanyaan berdasarkan permasalahan yang
dimunculkan.
d. Siswa diajak untuk memecahkan masalah tersebut dengan
cara mengalami sendiri masalah tersebut.
e. Siswa melalui bimbingan guru mengambil kesimpulan dan
menemukan teori dari apa yang telah mereka pelajari.
3. Observasi
Peneliti dan observer tetap melakukan observasi pasif selama
kegiatan pembelajaran berlangsung. Observer mengisi lembar
observasi mengenai hal-hal yang terjadi serta segala sesuatu yang
menunjukkan adanya perubahan gaya belajar siswa (dibandingkan
dengan siklus I) saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Hal-
hal lain yang terjadi di kelas dan berpengaruh pada kegiatan
pembelajaran tetap dicatat oleh peneliti dalam catatan anekdot
untuk dibandingkan dengan catatan anekdotal dari siklus pertama.
4. Refleksi
Pada tahap ini, peneliti bersama dengan guru akan melakukan
analisis terhadap data yang didapat dari observasi selama kegiatan
pembelajaran. Setelah mendapat hasil analisis, peneliti bersama
dengan guru membandingkan hasil analisis siklus I dengan siklus
II.
3.3 Data dan Cara Pengumpulannya
Cara pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.3.1 Dokumentasi
Peneliti menggunakan teknik dokumentasi untuk memperoleh data daftar
nilai dari ulangan harian siswa.
3.3.2 Tes
Dalam penelitian ini peneliti akan mengadakan tes tertulis yang akan
dilaksanakan sesudah pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Hasil tes akan
digunakan sebagai alat ukur ketercapaian tujuan penelitian dibandingkan dengan
nilai ulangan harian.
3.3.3 Observasi
Observasi yang dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk mengamati
partisipasi dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran IPA. Proses
pembelajaran dilaksanakan dengan mengaplikasikan metode inkuiri.
3.4 Indikator Kinerja
Indikator kinerja merupakan kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat
keberhasilan dari kegiatan penelitian tindakan kelas dalam meningkatkan kegiatan
belajar mengajar di kelas.
Indikator kinerja yang ditentukan dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah:
100% siswa mendapatkan nilai di atas KKM ≥ 70 dan 0% siswa
mendapatkan nilai di bawah KKM.
3.5 Analisis/ Interpretasi Data Penelitian
Dalam menganalisis dan menginterpretasi data dan hasil penelitian,
peneliti menjelaskan secara deskriptif dengan menggunakan statistik sederhana
yang terdiri dari teknik persentase, skor minimal-maksimal, dan rata-rata untuk
melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Penjelasan
berisi tentang data perbandingan yang diperoleh sebelum tindakan dengan data
yang diperoleh setelah perlakuan tindakan pada subyek penelitian, yaitu hasil
belajar siswa kelas IIA SD Kristen Satya Wacana semester II tahun pelajaran
2011/2012 pada pembelajaran IPA sehingga diperoleh bahwa metode inkuiri
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.