bab iii metode penelitian 3.1 seting dan karakteristik subjek … · 2016. 8. 8. · penelitian ini...

20
20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan mengenai seting tempat, seting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas mengenai lokasi dan tempat dilaksanakannya penelitian selanjutnya seting waktu akan membahas mengenai alokasi waktu penelitian, sedangkan pada karakteristik subjek penelitian akan dibahas mengenai kondisi siswa kelas 5 yang dijadikan sebagai subjek penelitian. 3.1.1 Seting Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Salatiga 01 Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. SDN Salatiga 01 terletak di tepi jalan utama yaitu di Jln. Diponegoro 13 dan masuk di wilayah Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga bersebelahan dengan Bank BCA Kota Salatiga. Sarana prasarana di sekolah sudah cukup lengkap. Prasarana fisik yang dimiliki sekolah yaitu 6 ruang kelas, 1 ruang kantor guru dan kepala sekolah, 1 ruang komputer, 1 ruang kesenian, 1 ruang UKS, 2 ruang agama, 1 ruang perpustakaan dengan buku penunjang pembelajaran yang cukup memadai, 1 mushola, 1 rumah dinas penjaga sekolah, kantin, koperasi, tempat parkir, pos satpam serta halaman sekolah yang cukup luas, Penelitian dilakukan di SDN Salatiga 01 karena peneliti sudah pernah praktik mengajar dan mengetahui karakteristik serta keadaan sekolah yang bisa memudahkan dalam waktu penelitian. 3.1.2 Seting Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan pada bulan maret 2014 Semester II tahun ajaran 2013/2014. Penentuan waktu penelitian ini disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan yaitu daur air serta mengacu pada kalender akademik sekolah.

Upload: others

Post on 01-Feb-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 20

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian

    Pada bagian ini akan diuraikan mengenai seting tempat, seting waktu, dan

    karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas mengenai lokasi

    dan tempat dilaksanakannya penelitian selanjutnya seting waktu akan membahas

    mengenai alokasi waktu penelitian, sedangkan pada karakteristik subjek penelitian

    akan dibahas mengenai kondisi siswa kelas 5 yang dijadikan sebagai subjek

    penelitian.

    3.1.1 Seting Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di SDN Salatiga 01 Kecamatan Sidorejo, Kota

    Salatiga. SDN Salatiga 01 terletak di tepi jalan utama yaitu di Jln. Diponegoro

    13 dan masuk di wilayah Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga

    bersebelahan dengan Bank BCA Kota Salatiga. Sarana prasarana di sekolah sudah

    cukup lengkap. Prasarana fisik yang dimiliki sekolah yaitu 6 ruang kelas, 1 ruang

    kantor guru dan kepala sekolah, 1 ruang komputer, 1 ruang kesenian, 1 ruang

    UKS, 2 ruang agama, 1 ruang perpustakaan dengan buku penunjang pembelajaran

    yang cukup memadai, 1 mushola, 1 rumah dinas penjaga sekolah, kantin,

    koperasi, tempat parkir, pos satpam serta halaman sekolah yang cukup luas,

    Penelitian dilakukan di SDN Salatiga 01 karena peneliti sudah pernah praktik

    mengajar dan mengetahui karakteristik serta keadaan sekolah yang bisa

    memudahkan dalam waktu penelitian.

    3.1.2 Seting Waktu Penelitian

    Penelitian akan dilaksanakan pada bulan maret 2014 Semester II tahun

    ajaran 2013/2014. Penentuan waktu penelitian ini disesuaikan dengan materi yang

    akan diajarkan yaitu daur air serta mengacu pada kalender akademik sekolah.

  • 21

    Penelitian ini memerlukan beberapa siklus sehingga membutuhkan proses belajar

    yang efektif.

    Tabel 3.1

    Alokasi Waktu Penelitian

    No Pelaksanaan

    Penelitian

    Januari Februari Maret April Mei

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1 Proposal PTK

    2

    Siklus I

    Perencanaan

    Tindakan

    Observasi

    Refleksi

    3

    Siklus II

    Perencanaan

    Tindakan

    Observasi

    Refleksi

    4 Pelaporan

    Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dari bulan Januari sampai

    dengan bulan Mei 2014. Pada bulan Januari peneliti menyusun proposal. Setelah

    itu pada bulan Januari minggu ke-4 menyusun perencanaan dan instrumen

    penelitian. Bulan Maret minggu ke-2 dan ke-3 digunakan untuk kegiatan UTS dan

    kegiatan masa jeda. Setelah itu pada minggu ke-4 peneliti mulai melaksanakan

    penelitian siklus I. Bulan April minggu ke-1 peneliti melanjutkan penelitian siklus

    II. Pada bulan April sampai bulan Mei peneliti melakukan pengolahan data hasil

    penelitian, membuat laporan hasil penelitian, dan konsultasi laporan serta

    persiapan ujian.

    3.1.3 Karakteristik Subjek Penelitian

    Pada karakteristik subjek penelitian ini akan membahas mengenai subjek

    penelitian dan kondisi siswa di dalam kelas. Subjek pada penelitian ini adalah

    siswa kelas 5 SDN Salatiga 01 Semester II tahun ajaran 2013/2014 yang

    berjumlah 49 siswa, yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 34 siswa perempuan.

  • 22

    Tingkat pemahaman dan kemampuan siswa berbeda-beda, ada yang kurang,

    sedang, dan di atas rata-rata. Hal ini dilihat berdasarkan hasil belajar yang

    diperoleh.

    Penelitian dilakukan di kelas 5 karena hasil belajar terhadap mata pelajaran

    Ilmu Pengetahuan Alam masih kurang. Hal ini terlihat dari rendahnya nilai

    ulangan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yaitu rata-rata nilai 68, sedangkan

    KKM yang ditentukan sekolah 70. Untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu

    Pengetahuan Alam tersebut peneliti menggunakan model pembelajaran imajinatif.

    3.2 Jenis dan Desain Penelitian

    Pada Jenis penelitian dan desain penelitian akan dibahas mengenai jenis

    dan desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini.

    3.2.1 Jenis Penelitian

    Jenis penelitian ini menggunakan desain Classroom action research atau

    PTK (Penelitian Tindakan Kelas). PTK adalah upaya yang ditujukan untuk

    memperbaiki proses pembelajaran atau memecahkan masalah yang dihadapi

    dalam pembelajaran di kelas dengan cara melakukan tindakan-tindakan agar dapat

    meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas yang lebih profesional.

    Penelitian tindakan dipandang sebagai suatu cara untuk menandai sebuah

    bentuk kegiatan yang dirancang untuk memperbaiki kualitas pendidikan serta

    dijadikan suatu program umtuk merefleksikan diri terhadap penerapan tujuan

    pengembangan yang dilakukan (Mulyasa, E. 2009: 3).

    Menurut Arikunto (2006:58), “PTK adalah penelitian tindakan yang

    dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktik

    pembelajaran”. Sedangkan McNiff (dalam Arikunto, 2006:102) mengemukakan

    “PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri

    terhadap kurikulum, pengembangan sekolah, meningkatkan prestasi belajar,

    pengembangan keahlian belajar, dan sebagainya”.

  • 23

    3.2.2 Desain Penelitian

    Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain yang

    dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Desain penelitian ini terdiri dari

    empat komponen yaitu tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi,

    kemudian Kemmis dan Mc Taggart mengembangkan siklus tersebut dengan

    menyatukan tahap tindakan dan observasi sebagai satu kesatuan. Hasil dari

    pengamatan ini kemudian digunakan untuk refleksi. Dari siklus atau tahapan

    tersebut dapat disusun menjadi rangkaian tindakan dalam penelitian. (gambar)

    Gambar 3.1 Tahapan Pelaksanaan PTK

    Desain penelitian tersebut membentuk siklus PTK yang digambarkan

    dalam bentuk spiral. Pada masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan

    (planning), tindakan dan obervasi (action & observation), dan refleksi

    (reflection).

    a) Tahap 1:Perencanaan (planning)

    Pada tahap ini menyusun rencana dengan kesepakatan antara guru dan

    peneliti. Perencanaan yang dilakukan bertujuan untuk memperbaiki dan juga

    meningkatkan permasalahan yang ada.

    b) Tahap 2 dan 3: Tindakan dan obervasi (action & observation)

    Pada tahap ini, perencanaan yang sudah disusun diterapkan di dalam kelas.

    Skenario atau rancangan tindakan yang akan dilakukan dijabarkan serinci

    mungkin disertai dengan penjelasan bagaimana tindakan tersebut akan

    dilaksanakan. Pada waktu yang bersamaan dengan pelaksanaan tindakan,

  • 24

    pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan. Pengumpulan

    data ini dilakukan dengan menggunakan lembar evaluasi.

    c) Tahap 4: Refleksi (reflection).

    Pada tahap ini, mengkaji secara menyeluruh dari tindakan yang sudah

    dilakukan berdasarkan hasil pengamatan pada lembar observasi, kemudian

    dilakukan evaluasi untuk memperbaiki dan juga menyempurnakan tindakan

    selanjutnya.

    Penelitian dengan menggunakan desain ini dilaksanakan berdasarkan

    rangkaian siklus di atas, begitu seterusnya. Waktu yang digunakan dalam siklus

    atau langkah-langkah tersebut sangat tergantung pada permasalahan yang terjadi.

    Apabila siklus yang dilaksanakan belum sesuai dengan indikator keberhasilan

    maka dapat dilanjutkan ke siklus selanjutnya dengan tahapan yang sama.

    3.3 Variabel Penelitian

    Menurut Sugiyono (dalam Widoyoko, 2013:1), “Variabel penelitian adalah

    suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai

    variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan keudian ditarik

    kesimpulan”. Dalam penelitian tindakan kelas ini ada dua variabel yang terdiri

    dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel-variabel tersebut antara lain:

    1) Variabel bebas (x)

    Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

    sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel

    bebasnya adalah model pembelajaran imajinatif. Dalam model pembelajaran

    imajinatif, diharapkan siswa dapat mengembangkan daya imajinasi dan kreatifitas

    sehingga mampu menciptakan gambaran-gambaran dan menghidupkan kejadian

    atau peristiwa, selain itu siswa dengan mudah menerima pembelajaran yang

    disampaikan guru dengan menggunakan cerita yang imajinatif.

    2) Variabel terikat (y)

    Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat

    karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat

  • 25

    adalah peningkatan hasil belajar terhadap pemahaman konsep mata pelajaran Ilmu

    Pengetahuan Alam. Hasil belajar merupakan hasil akhir yang didapatkan siswa

    setelah proses pembelajaran yang digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman

    siswa.

    3.4 Rencana Penelitian

    Penelitian ini mengikuti model dari Kemmis dan Mc Taggert. Langkah-

    langkahnya yang pertama perencanaan (planning), tindakan (acting) dan

    pengamatan (observing), serta refleksi (reflecting) (Arikunto, 2010:131). Di

    dalam penelitian ini direncanakan dua siklus yaitu sebagai berikut:

    Siklus I meliputi:

    1) Perencanaan

    Dalam tahap ini peneliti menyusun atau merancang rencana penelitian

    dengan menerapkan model pembelajaran imajinatif untuk meningkatkan hasil

    belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 5 SDN Salatiga 01. Rencana

    Perencanaan siklus I sebagai berikut:

    a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan Standar

    Kompetensi dan Kompetensi Dasar berdasarkan silabus.

    b) Membuat materi pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.

    c) Mempersiapkan sumber dan juga media yang akan digunakan dalam proses

    pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran.

    d) Menyiapkan LKS untuk siswa.

    e) Membuat lembar observasi.

    f) Menyusun alat evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa.

    2) Tindakan dan Pengamatan

    Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi berdasarkan rencana

    pelaksanaan pembelajaran yang sudah dibuat. Tindakan tersebut sebagai berikut:

    Siklus 1 Pertemuan ke-1

    a) Dalam kegiatan awal, selalu diawali dengan apersepsi dan motivasi.

    b) Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

  • 26

    c) Siswa diajak memasuki alam imajinasi dengan menutup mata.

    d) Siswa diberikan pertanyaan-pertanyaan yang membangun imijinasi siswa

    mengenai materi yang akan disampaikan.

    e) Adanya kegiatan penggambaran imajinatif dengan mendengarkan cerita

    imajinatif dari guru.

    f) Siswa merasionalkan dengan menghubungkan cerita imajinatif dengan materi

    pembelajaran.

    g) Siswa memperhatikan penggambaran imajinatif tentang proses daur air

    melalui video pembelajaran imajinatif.

    h) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok.

    i) Guru menyampaikan tugas kelompok.

    j) Siswa dalam kelompok melakukan kegiatan diskusi berdasarkan video

    pembelajaran imajinatif.

    k) Guru membimbing kegiatan diskusi kelompok..

    l) Setiap kelompok membacakan hasil diskusi di depan kelas.

    m) Siswa bersama guru melakukan kegiatan tanya jawab mengenai hasil diskusi

    kelompok yang sudah dibacakan.

    n) Siswa mengerjakan kuis individu untuk mengukur tingkat pemahaman

    terhadap materi.

    o) Siswa bersama guru melakukan kegiatan tanya jawab mengenai materi yang

    belum dipahami.

    p) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pertemuan berikutnya.

    Siklus 1 pertemuan ke-2

    a) Dalam kegiatan awal, selalu diawali dengan apersepsi dan motivasi.

    b) Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

    c) Siswa diajak memasuki alam imajinasi dengan menutup mata.

    d) Siswa mengingat kembali materi sebelumnya.

    e) Siswa diberikan pertanyaan-pertanyaan yang membangun imijinasi siswa

    mengenai materi yang akan disampaikan.

  • 27

    f) Adanya kegiatan penggambaran imajinatif yaitu siswa melakukan

    petualangan imajinatif dengan bimbingan guru melalui media gambar.

    g) Siswa merasionalkan dengan menghubungkan petualangan imajinatif dengan

    materi.

    h) Siswa dalam kelompok memerankan drama imajinatif.

    i) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok.

    j) Guru menyampaikan tugas kelompok.

    k) Siswa dalam kelompok melakukan kegiatan diskusi berdasarkan drama

    imajinatif.

    l) Guru membimbing kegiatan diskusi kelompok.

    m) Setiap kelompok membacakan hasil diskusi di depan kelas.

    n) Siswa bersama guru melakukan kegiatan tanya jawab mengenai hasil diskusi

    kelompok yang sudah dibacakan.

    o) Siswa mengerjakan kuis individu.

    p) Siswa bersama guru melakukan kegiatan tanya jawab mengenai materi.

    q) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pertemuan berikutnya.

    Siklus 1 pertemuan ke-3

    a) Siswa mengingat kembali materi sebelumnya.

    b) Dalam kegiatan awal, selalu diawali dengan pertanyaan-pertanyaan yang

    membangun imijinasi siswa.

    c) Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

    d) Siswa mengerjakan soal evaluasi.

    e) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pertemuan berikutnya.

    Selama proses pembelajaran, guru mengamati aktivitas siswa di dalam

    kelas dengan mencatat pada lembar observasi. Selain itu, dalam kegiatan belajar

    guru mengamati pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan siswa sesuai rencana

    pembelajaran yang telah direncanakan. Di dalam kegiatan belajar mengajar yang

    dilaksanakan oleh guru dan juga aktivitas siswa diamati oleh observer dengan

    mencatat hasil pengamatan menggunakan lembar observasi.

  • 28

    3) Refleksi

    Pada tahap ini peneliti dan juga pengamat melalukan refleksi terhadap

    penelitian setelah proses pembelajaran berakhir sebagai berikut:

    a) Menganalisis kekurangan atau kelemahan guru saat menerapkan model

    pembelajaran imajinatif.

    b) Menganalisis hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 5 dengan

    penerapan model pembelajaran imajinatif.

    c) Mencatat permasalahan yang dialami selama proses pembelajaran.

    d) Merencanakan tindak lanjut siklus II untuk memperbaiki pembelajaran pada

    siklus I.

    Berdasarkan Perencanaan penelitian yang telah dibuat kemudian guru

    melakukan pembelajaran yang telah direncanakan. Kegiatan perencanaan

    pembelajaran dalam siklus I akan dilaksanakan tiga kali pertemuan.

    Siklus II meliputi:

    1) Perencanaan

    Peneliti membuat perencanaan kembali seperti perencanaan pada siklus I

    berdasarkan hasil refleksi siklus I. Peneliti membuat perencanaan untuk

    memperbaiki pembelajaran pada siklus I.

    2) Tindakan dan Pengamatan

    Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II sesuai dengan

    perencanaan yang disusun yaitu:

    a) Melaksanakan tindakan sesuai pelaksanaan tindakan pada siklus I.

    b) Mengamati aktivitas siswa di kelas.

    Selama proses pembelajaran, guru mengamati aktivitas siswa di dalam

    kelas dengan mencatat pada lembar observasi. Selain itu, dalam kegiatan belajar

    guru mengamati pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan siswa sesuai rencana

    pembelajaran yang telah direncanakan. Di dalam kegiatan belajar mengajar yang

    dilaksanakan oleh guru dan juga aktivitas siswa diamati oleh observer dengan

    mencatat hasil pengamatan menggunakan lembar observasi.

  • 29

    3) Pengamatan

    Dalam tahap ini dilakukan pengamatan atau observasi terhadap

    pelaksanaan pembelajaran yaitu sebagai berikut:

    a) Guru mengamati keaktifan siswa di dalam kelas.

    b) Guru mengamati pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan siswa sesuai

    rencana pembelajaran yang telah direncanakan.

    c) Dalam proses kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru dan

    juga aktivitas siswa diamati oleh observer dengan mencatat hasil pengamatan

    menggunakan lembar observasi.

    4) Refleksi

    Pada tahap ini peneliti dan juga pengamat melalukan refleksi terhadap

    penelitian setelah proses pembelajaran berakhir sebagai berikut:

    a) Menganalisis kekurangan atau kelemahan guru saat menerapkan model

    pembelajaran imajinatif.

    b) Menganalisis hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 5 dengan

    penerapan model pembelajaran imajinatif.

    c) Mencatat permasalahan yang dialami selama proses pembelajaran.

    d) Mengevaluasi peningkatan proses dan hasil pembelajaran pada siklus II.

    3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

    Ada beberapa teknik yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data

    dengan instrumen pengumpulan data, yaitu sebagai berikut:

    3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian

    ini antara lain:

    1) Teknik tes

    “Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk

    memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang

    seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat”. Indrakusuma

  • 30

    (dalam Arikunto, 2013:46). Di dalam penelitian ini tes dilaksanakan pada akhir

    pembelajaran siklus I dan siklus II.

    2) Teknik non tes

    a) Observasi

    “Observasi sebagai alat penilaian digunakan untuk mengukur tingkah laku

    individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik

    13dalam situasi yang sebenarnya maupun situasi buatan” (Sudjana, 20:

    84). Di dalam penelitian ini observasi dilakukan untuk mengamati

    keaktifan dan kegiatan siswa di dalam kelas serta keterampilan guru dalam

    penerapan model pembelajaran imajinatif.

    b) Dokumentasi

    “Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel

    yang berupa catatan lapangan, transkrip, buku surat notulen rapat, surat

    kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya” (Arikunto, 2010: 274).

    Penggunaan metode dokumentasi pada penelitian ini adalah mengetahui

    nilai awal mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang nantinya akan

    digunakan sebagai perbandingan apabila penelitian sudah dilaksanakan.

    3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data

    Instrumen pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini

    untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 5

    SDN Salatiga 01 Kota Salatiga setelah menggunakan model pembelajaran

    imajinatif adalah:

    1) Tes

    Tes yang digunakan dalam penelitian ini dengan bentuk soal pilihan

    ganda. Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur segala level tujuan

    pembelajaran mulai dari yang sederhana sampai yang paling kompleks, kecuali

    tujuan berupa kemampuan mendemonstrasikan. Tes ini bertujuan untuk

    mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran yang dilakukan

    pada saat kegiatan akhir tiap siklus dengan cara memberikan soal evaluasi.

  • 31

    Tabel 3.2

    Kisi-kisi Instrumen Soal Siklus I

    SK KD Indikator Butir-

    butir

    Soal

    Bentuk

    Instru

    men

    7. Memahami perubahan

    yang terjadi di

    alam dan

    hubungannya

    dengan

    penggunaan

    sumber daya

    alam

    7.4 Mendeskripsikan proses

    daur air dan

    kegiatan

    manusia yang

    dapat

    mempengaruh

    inya

    1. Mendeskripsikan proses daur air di

    alam

    1, 2, 3, 4,

    5, 6

    Pilihan

    ganda

    2. Menggambar secara sederhana

    proses daur air

    7, 8

    3. Menyebutkan kegiatan manusia

    yang dapat

    mempengaruhi

    proses daur air

    9, 10, 11,

    12, 13

    Pilihan

    ganda

    4. Mengidentifikasi kegiatan manusia

    yang dapat

    mempengaruhi

    proses daur air

    14, 15,

    16, 17,

    18, 19,

    20

    Tabel 3.3

    Kisi-kisi Instrumen Soal Siklus II

    SK KD Indikator Butir-

    butir

    Soal

    Bentuk

    Instrum

    en

    7. Memahami perubahan

    yang terjadi

    di alam dan

    hubungannya

    dengan

    penggunaan

    sumber daya

    alam

    7.5 Mendeskripsikan perlunya

    penghematan

    air

    1. Mendeskripsikan pentingnya air

    bagi makhluk

    hidup

    1, 2, 3,

    4, 5, 6,

    7

    Pilihan

    ganda

    2. Mengidentifikasi kegiatan manusia

    yang merupakan

    tindakan

    penghematan air

    8, 9

    3. Mengidentifikasi cara menghemat

    air

    10, 11,

    12, 13

    Pilihan

    ganda

    4. Menyebutkan cara melestarikan

    keberadaan air

    14, 15,

    16,

    17,18,

    19, 20

  • 32

    2) Lembar Observasi

    Kegiatan observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung.

    Kegiatan obervasi ini dilakukan untuk mengumpulkan data melalui pengamatan

    yang dilakukan guru pada saat mengajar dan aktivitas siswa selama proses

    pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran imajinatif. Penelitian ini

    menggunakan Skala Likert dengan cara memberikan tanda checklist pada kolom

    skor yang terdapat pada lembar evaluasi. Jawaban diberikan skor 4-1 yang

    ditunjukkan apabila sangat baik skor 4, baik skor 3, kurang skor 2 dan sangat

    kurang skor 1.

    Tabel 3.4

    Kisi-Kisi Observasi Kegiatan Mengajar Guru

    Langkah

    Pembelajaran

    Langkah-langkah

    Pembelajaran

    Imajinatif

    Indikator No

    Pra

    Pembelajaran

    Kesiapan ruang, alat, dan

    media pembelajaran 1

    Memeriksa kesiapan siswa 2

    Kegiatan Awal Perkenalkan topik yang

    akan dibahas

    Melakukan kegiatan

    apersepsi 3

    Memberikan motivasi 4

    Menyampaikan topik yang

    akan dibahas 5

    Menyampaikan kompetensi

    (tujuan) yang akan dicapai

    dan rencana kegiatan

    6

    Instruksikan kepada

    siswa untuk menutup

    mata

    Mengkondisikan siswa untuk

    siap menerima materi 7

    Memberikan pertanyaan-

    pertanyaan yang membangun

    imajinasi mengenai materi

    8

    Kegiatan Inti

    Latihan pemanasan untuk

    membuka pemikiran

    siswa

    Mengajak siswa memasuki

    alam imajinasi 9

    Penggambaran imajinasi Memberikan cerita imajinatif 10

    Mengajak berpetualang

    secara imajinatif dengan 11

  • 33

    menggunakan media

    Membuat simpulan Menghubungkan cerita

    dengan materi 12

    Mengaitkan materi dengan

    pengetahuan lain yang

    relevan

    13

    Membentuk kelompok-

    kelompok kecil

    Membagi siswa dalam

    kelompok 14

    Guru menjelaskan aturan

    diskusi kelompok sebelum

    memulai kegiatan diskusi

    15

    Guru membimbing siswa

    dalam kegiatan diskusi

    kelompok.

    16

    Guru meminta siswa untuk

    mempresentasikan hasil

    diskusi di depan kelas

    17

    Guru menanyakan pendapat

    kelompok lain tentang hasil

    pekerjaan kelompok yang

    presentasi di depan kelas

    18

    Guru memberikan

    kesimpulan mengenai hasil

    diskusi

    19

    Kegiatan

    Akhir

    Melakukan refleksi

    pembelajaran dengan

    melibatkan siswa

    20

    Menyusun rangkuman

    dengan melibatkan siswa 21

    Melaksanakan tindak lanjut 22

  • 34

    Tabel 3.5

    Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Siswa

    Langkah

    Pembelajaran

    Indikator No

    Pra Pembelajaran Mempersiapkan perlengkapan belajar 1

    Kegiatan Awal Menjawab apersepsi dari guru 2

    Memperhatikan saat guru menjelaskan tujuan

    pembelajaran dan rencana kegiatan 3

    Kegiatan Inti Memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru 4

    Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru 5

    Siswa dapat berimajinasi 6

    Siswa dapat menghubungkan imajinasi dengan materi

    pembelajaran 7

    Aktif bertanya selama proses pembelajaran 8

    Ketertarikan siswa terhadap materi pembelajaran 9

    Merasa senang selama proses pembelajaran 10

    Mengerjakan lembar diskusi kelompok 11

    Aktif dalam kegiatan diskusi 12

    Adanya interaksi positif antara siswa dengan guru 13

    Adanya interaksi positif antar siswa 14

    Bekerja sama dalam kegiatan diskusi kelompok 15

    Serius dalam kegiatan diskusi kelompok 16

    Berani membacakan hasil kerja kelompok di depan

    kelas 17

    Memberikan tanggapan mengenai hasil kerja

    kelompok lain 18

    Menggunakan bahasa yang baik dan sopan 19

    Kegiatan Akhir Merefleksi pembelajaran 20

    Mampu membuat kesimpulan 21

    Melaksanakan tindak lanjut 22

  • 35

    3.6 Validitas dan Reliabilitas

    Validitas dan reliabilitas digunakan sebagai alat ukur dalam penilaian

    kepada siswa untuk menguji kualitas alat penilaian sebelum digunakan oleh

    peneliti. Alat penilaian yang digunakan akan dikatakan baik apabila alat penelitian

    tersebut sudah memenuhi validitas dan reliabilitas.

    3.6.1 Uji Validitas

    “Validitas adalah suatu ukuan untuk menunjukkan tingkat-tingkat

    kevalidan atau kesahihan suatu instrumen” (Arikunto, 2010:211). Untuk

    meentukan suatu item valid atau tidak dapat menggunakan SPSS versi 16.0 for

    windows. Suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien

    corrected item to total correlation = 0,339. Penetapan koefisien korelasi (r)

    terdapat dalam tabel nilai-nilai r product moment berdasarkan jumlah siswa.

    Berdasarkan tabel nilai-nilai r product moment diperoleh nilai r untuk responden

    (N) = 34 dengan taraf signifikansi 5% sebesar 0,339 (Sugiyono, 2012:372).

    Berikut ini no item yang dinyatakan valid dan tidak valid dari 35 item soal pilihan

    ganda yang diujikan pada 34 responden adalah sebagai berikut:

    Tabel 3.6

    Hasil Validitas Item Siklus I

    No Item

    Valid Tidak Valid

    1, 3, 4, 5, 7, 10, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20,

    22, 23, 24, 25, 27, 29, 32, 33,34

    2, 6, 8, 9, 11, 12, 16, 21, 26, 28, 30,

    31, 35

    22 13

    Tabel 3.7

    Hasil Validitas Item Siklus II

    No Item

    Valid Tidak Valid

    1, 3, 6, 8, 12, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 23, 26,

    27, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 35

    2, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 13, 15, 21, 22,

    24, 25, 29

    21 14

  • 36

    3.6.2 Uji Reliabilitas

    Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup

    dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

    tersebut sudah baik (Arikunto 2013:221).

    Cronbach dalam Mardapi (2007:42) menjelaskan bahwa keajegan

    instrumen dapat dinyatakan dengan menentukan koefisien alpha (𝛼). Tes dapat

    diterima jika nilai koefisien alpha (𝛼) > 0,7. Penggolongan nilai koefisien alpha

    (𝛼) adalah sebagai berikut :

    𝛼 = 0,7 : tidak dapat diterima

    0,7 < 𝛼 = 0,8 : dapat diterima

    0,8 < 𝛼 = 0,9 : reliabilitas bagus

    𝛼 > 0,9 : reliabilitas memuaskan

    Uji reliabilitas ini dihitung dengan menggunakan SPSS 16 for Windows.

    Tabel 3.8

    Data Hasil Uji Reliabilitas Siklus I

    Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori

    Pilihan ganda 0,858 reliabilitas bagus

    Tabel 3.9

    Data Hasil Uji Reliabilitas Siklus I

    Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kategori

    Pilihan ganda 0,879 reliabilitas bagus

    Dari data hasil uji reliabilitas pada tabel 3.8 dan 3.9 dapat diketahui bahwa

    koefisien reliabilitas pada siklus I mencapai 0,858 dan siklus II 0,879. Sehingga

    dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan sangat reliabel karena nilai

    koefisien alpha lebih dari 0,8

  • 37

    3.7 Tingkat Kesukaran

    Untuk memperoleh kualitas instrumen yang baik, disamping memenuhi

    validitas dan reliabilitas, adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan

    instrumen tersebut. Keseimbangan tersebut adalah adanya instrumen yang mudah,

    sedang, dan sukar. Tingkat kesukaran adalah tingkatan yang menyatakan mudah

    atau seberapa sukarsebuah instrumen yang dinyatakan dengan indeks. Untuk

    menentukan kesukaran instrumen soal dapat menggunakan rumas sebagai berikut:

    I = 𝐵

    𝑁

    Keterangan:

    I : indeks kesulitan untuk setiap butir soal

    B : banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal

    N : banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan

    Adapun kriteria yang digunakanyaitu apabila makin kecil indeks yang

    diperoleh maka makin sulit soal tersebut dan apabila makin besar indeks yang

    diperoleh maka makin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal itu

    sebagai berikut:

    0 – 0,30 = soal kategori sukar

    0,31 – 0,70 = soal kategori sedang

    0,71 – 1,00 = soal kategori mudah

    Berikut ini tabel hasil analisis tingkat kesukaran soal pada soal pilihan

    ganda yang berjumlah yang telah diujikan pada 34 responden:

    Tabel 3.10

    Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus I

    No Indeks Interpretasi Nomor Item Jumlah

    1 0 – 0,30 Sukar 13, 23, 24, 25, 29, 33 6

    2 0,31 – 0,70 Sedang 5, 7, 10, 14, 15, 17, 18, 19,

    20, 22

    10

    3 0,71 – 1,00 Mudah 1, 3, 4, 6, 27, 32, 34 7

    Total 23

  • 38

    Dari data pada tabel 3.10 dapat disimpulkan bahwa untuk tingkat

    kesukaran soal pilihan ganda kategori mudah sebanyak 8 soal, sedang sebanyak

    10 soal, dan sukar sebanyak 5 soal.

    Tabel 3.11

    Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus II

    No Indeks Interpretasi Nomor Item Jumlah

    1 0 – 0,30 Sukar 8, 28, 30, 32, 33 5

    2 0,31 – 0,70 Sedang 12, 16, 17, 18, 19, 23, 27,

    31, 34, 35

    10

    3 0,71 – 1,00 Mudah 1, 3, 6, 14, 20, 26 6

    Total 21

    Dari data pada tabel 3.11 dapat disimpulkan bahwa untuk tingkat

    kesukaran soal pilihan ganda kategori mudah sebanyak 7 soal, sedang sebanyak

    10 soal, dan sukar sebanyak 7 soal.

    3.8 Analisis Data

    Teknik analisis data yang diperoleh berdasarkan hasil observasi dianalisis

    dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Sedangkan nilai siswa

    berdasarkan tes tertulis berbentuk pilihan ganda dianalisis dengan menggunakan

    teknik analisis kuantitatif. Tes hasil belajar dianalisis dengan menggunakan

    analisis rata-rata dan juga persentase ketuntasan belajar:

    a) Mengukur rata-rata

    𝑋 = 𝑥

    𝑁

    Keterangan:

    𝑋 : rata-rata

    𝑥 : junlah nilai

    N : banyaknya jumlah siswa

    b) Persentase ketuntasan belajar

    KB = 𝑁𝑆

    𝑁 x 100%

  • 39

    Keterangan:

    KB : ketuntasan belajar

    NS : jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas KKM

    N : banyaknya jumlah siswa

    Untuk lembar observasi aktivitas siswa dan juga keterampilan guru dalam

    mengajar dinilai berdasarkan perolehan skor pada lembar observasi yang

    dikategorikan menjadi empat yaitu kurang baik, cukup baik, baik, dan sangat baik.

    3.9 Indikator Keberhasilan

    Indikator hasil dari penelitian ini adalah meningkatkan kualitas

    pembelajaran tentang materi daur air pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

    siswa kelas 5 SDN Salatiga 01 serta ketecapaian KKM pada hasil belajar siswa.

    Peneliti memberi patokan 80% dari jumlah keseluruhan siswa mencapai

    kentuntasan belajar siswa dengan memperoleh nilai ≥ 70 sesuai dengan KKM

    dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan model pembelajaran

    imajinatif.