bab iii metode penelitian 3.1 seting dan karakteristik...

24
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan karakteristik subjek penelitian Pada sub judul ini diuraikan tentang setting waktu penelitian, setting tempat penelitian dan karakteristik subjek penelitian. 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan yaitu bulan Juli sampai Oktober 2013, Bulan Juli peneliti mulai mengadakan persiapan, yaitu menyusun proposal penelitian dan instrumennya, pada bulan Agustus awal ke 1 dan II melakukan penelitian tindakan kelas siklus I. Pada bulan September akan dilakukan tindakan kelas siklus II. Setelah itu, Oktober mulai membuat laporan hasil penelitian. Adapun rincian waktu kegiatan penelitian pada tabel berikut ini: Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian NO Pelaksanaan Penelitian Juli Agustus September Oktober 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 ProposaL PTK x x SIKLUS I 2 Perencanaan x Tindakan x x Observasi x Refleksi x SIKLUS II 3 Perencanaan x Tindakan x Observasi x Refleksi x 4 Pelaporan x

Upload: lecong

Post on 06-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

24

24

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Seting dan karakteristik subjek penelitian

Pada sub judul ini diuraikan tentang setting waktu penelitian, setting tempat penelitian dan karakteristik subjek penelitian. 3.1.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan yaitu bulan Juli sampai Oktober 2013, Bulan Juli peneliti mulai mengadakan persiapan, yaitu menyusun proposal penelitian dan instrumennya, pada bulan Agustus awal ke 1 dan II melakukan penelitian tindakan kelas siklus I. Pada bulan September akan dilakukan tindakan kelas siklus II. Setelah itu, Oktober mulai membuat laporan hasil penelitian. Adapun rincian waktu kegiatan penelitian pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

NO Pelaksanaan Penelitian

Juli Agustus September Oktober 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 ProposaL PTK x x

SIKLUS I

2 Perencanaan x Tindakan x x Observasi x Refleksi x

SIKLUS II

3 Perencanaan x Tindakan x Observasi x Refleksi x

4 Pelaporan x

25

Penelitian dilakukan pada bulan Agustus semester I tahun pelajaran 2013/2014,

dikarenakan mengambil mata pelajaran IPA pokok fungsi organ pernapasan manusia sesuai dengan SK dan KD bertepatan dengan alokasi semester I yang disesuaikan dengan program semester (Promes) MI NU Pendidikan Islam Gondangmanis Bae Kudus.

3.1.2 Tempat Penelitian Setiap penelitian memerlukan tempat penelitian yang akan dijadikan objek untuk

memperoleh data yang berguna untuk mendukung tercapainya tujuan penelitian. Penelitian ini dilakukan di MI NU Pendidikan Islam Gondangmanis Bae Kudus sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan pendekatan SAVI. Alasan pemilihan lokasi di MI NU Pendidikan Islam Gondangmanis Bae Kudus didasarkan atas beberapa hal sebagai berikut : a. Di MI NU Pendidikan Islam Gondangmanis Bae Kudus terdapat sumberdaya yang

diperlukan peneliti sehingga memungkinkan untuk digunakan sebagai lokasi penelitian.

b. Lokasi mudah dijangkau oleh peneliti sehingga lebih efisien dalam mendapatkan data. c. ada hubungan yang cukup baik dari observer dengan pihak sekolah sehingga

memudahkan dalam mencari data. Sehingga peluang waktu yang cukup dan subyek penelitian yang sangat sesuai dengan target penlitian, merupakan alasan pemilihan tempat tersebut.

3.1.3 Karakteristik Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas 5 MI NU Pendidikan Islam Gondangmanis Bae

Kudus. Jumlah siswa sebanyak 28 siswa, yang terdiri dari laki-laki sebanyak 12 dan perempuan sebanyak 16 siswa.

Letak MI NU Pendidikan Islam Gondangmanis Bae Kudus berada di kecamatan Bae yang dibelah oleh Jalan Raya Gondangmanis-Karang bener yang cukup ramai dari arah barat ke timur dan Jalan alternatif serta jalur Oasis Djarum yang melintang ke arah selatan sebagian besar penduduk desa Petani menggantungkan hidup dari usaha pertanian.

Namun tidak sedikit pula yang memilih untuk merantau maupun menjadi buruh di berbagai

26

industri di Pati Rokok Djarum, Nojorono, maupun Sukun. Sebagian lagi berprofesi sebagai

pedagang dan membuka industri skala rumah tangga. Dikarenakan kondisi orang tua yang sibuk bekerja. Waktu yang disediakan untuk memantau perkembangan belajar siswa diduga kurang maksimal. Hal ini berpengaruh pada kemajuan hasil belajar siswa.

Taraf kecerdasan siswa kelas 5 MI NU Pendidikan Islam Gondangmanis Bae sama dengan Siswa kelas 5 pada umumnya. Dari penuturan guru kelas 5 keseimbangan kognitif kelas 5 sangat seimbang. Berdasarkan pengamatan sementara, didapati anak banyak gaduh dan mengobrol dengan teman-temannya. Jadi hal ini perlu adanya peningkatan hasil belajar siswa untuk lebih lanjutnya.

3.2 Jenis Penelitian Dan Desain Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) kolaborasi

yang menggunakan desain penelitian kemmis dan Mc. Taggart. 3.2.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas ( PTK ) partisipan. “ dimana orang melaksanakan penilian harus terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan. Dengan demikian, sejak perencanaan penelitian observer senantiasa terlibat, selanjutnya observer memantau, mencatat dan mengumpulkan data, lalu menganalisis data serta terakhir dengan melaporkan hasil penelitian tersebut. PTK disini observer dituntut keterlibatannya secara langsung dan terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian “ ( Iskandar, 2011:27)

3.2.3 Desain Penelitian

Desain PTK menurut Kemmis dan Taggart yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus berikutnya. Konsep pokok penlitian tindakan menurut kemmis dan Mc Taggart terdapat tiga tahap rencana tindakan, meliputi: perencanaan ( Planning), tindakan ( acting ) dan pengamatan ( observing ), dan Refleksi (reflecting) . gambar siklus nya adalah sebagai berikut:

27

Gambar 3.1 Model Spiral dari C. Kemmis & Mc Taggart ( 2011)

Penelitian dilaksanakan selama dua siklus dimana masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan dikenai perlakuan yang sama ( alur kegiatan yang sama). Setelah membahas satu pokok bahasan, diakhiri dengan formatif di akhir siklus dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan.

3.3 Variabel Penelitian Variabel penelitian yang diteliti dalam penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi 2

yaitu variabel bebas ( independent) dan variabel terikat ( dependent )

3.3.1 Variabel x ( independent) Variabel x ( independent) dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran

kooperatif Savi sebagai sumber belajar bahwa model pembelajaran kooperatif pembelajaran yang menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua indra yang dapat berpengaruh besar pada pembelajaran. Pembelajaran SAVI menganut aliran ilmu kognitif modern yang menyatakan belajar yang paling baik adalah melibatkan emosi, seluruh tubuh, semua indera, dan segenap kedalaman serta keluasan pribadi, menghormati gaya belajar individu lain dengan menyadari bahwa orang belajar dengan cara-cara yang berbeda. Mengaitkan sesuatu

28

dengan hakikat realitas yang melibatkan seluruh alat indra yang dimiliki sehingga semua

alat indra dapat berperan sesuai dengan fungsinya. Unsur-unsur SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual) masing-masing

mempunyai arti sebagai berikut : a) Somatis (belajar dengan berbuat dan bergerak)

Artinya belajar dengan gerakan tubuh (hands-on, aktivitas fisik) dimana belajar dengan mengalami dan melakukan. b) Auditori (belajar dengan berbicara dan mendengar)

Artinya bahwa belajar haruslah dengan melalui mendengarkan, menyimak, berbicara, presentasi, argumentasi, mengemukakan penndepat, dan menanggapi; c) Visual (belajar dengan mengamati dan menggambarkan)

Artinya belajar haruslah menggunakan indra mata melalui mengamati, menggambar, mendemonstrasikan, membaca, menggunakan media dan alat peraga d) Intelektual (belajar dengan memecahkan masalah dan berfikir)

Artinya bahwa belajar haruslah menggunakan kemampuan berpikir (minds-on) belajar haruslah dengan konsentrasi pikiran dan berlatih menggunakannya melalui bernalar, menyelidiki, mengidentifikasi, menemukan, mencipta, mengkonstruksi,

memecahkan masalah, dan menerapkan. Berikut kisi kisi variable x seperti pada tabel di bawah ini:

29

Tabel 3.2 Kisi-kisi variabel X

Langkah SAVI Indikator Item

Proses pembelajaran dikelompokan yang terdiri dari 5 atau 6 orang siswa yang heterogen

menyampaikan apakah yang menjadi Kompetensi Dasar mata pelajaran yang bersangkutan.

Apakah guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

Mendemonstrasikan konsep mata pelajaran.

guru memberikan momentum permulaan pembelajaran.

Apakah guru memberikan motivasi dan

teknik yang baik dalam pemberian materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi yang dipelajari.

.

Memecahkan masalah dalam kelompok.

Guru mengajar siswa

ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar yang ditunjukan oleh guru atau oleh temannya.

Apakah guru harus dapat

melakukan inovasi berkaitan dengan gambar

Presentasi hasil diskusi ke depan kelas.

Menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar terhadap beberapa kelompok siswa atau semua.

Apakah guru bisa menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar

menanamkan konsep/materi sesuai

Apakah guru mampu menanamkan

30

dengan kompetensi yang ingin dicapai terhadap semua murid

konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

Evaluasi Mampu mengevaluasi materi yang telah disampaikan

Mampu mengevaluasi materi yang telah disampaikan

Memberikan penghargaan Mampu Memberikan penghargaan

Apakah guru Mampu Memberikan

penghargaan

3.3.2 Variabel dependent ( Variabel y )

Adapun yang menjadi variable terikat ( dependent ) dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar pada pembelajaran IPA siswa kelas 5 MI NU Pendidikan Islam Bae Kudus. Karena Hasil belajar ditentukan oleh Kriteria Ketuntasan Maksimum. Maka dipilih lah SK yang sangat sesuai dengan penelitian tindakan kelas tersebut yaitu SK 1 yang berbunyi Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan. Sedangkan KD nya adalah 1.1 Siswa mampu mendeskripsikan organ pernafasan manusia.

3.4 Rencana Tindakan Penelitian ini menerapkan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian

tindakan yang ideal sebaiknya dilakukan secara berpasangan antar pihak yang melakukan tindakan dengan pihak yang mengamati proses jalannya tindakkan. Istilah untuk cara ini yaitu penelitian kolaborasi. Penelitian tindakan kelas dengan cara kolaborasi ini dimaksudkan supaya diperoleh kurangnya unsur subjektivitas pengamat serta terjaminnya mutu kecermatan amatan yang sedang dilakukan.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan karena ada kesenjangan atau perbedaan antara harapan dan kenyataan, sehingga setelah PTK ini dilaksanakan

31

diharapkan terjadi keadaan yang ideal. Penelitian dilakukan dengan berkolaborasi

bersama guru kelas di SD tempat penelitian. Pada PTK tipe kolaborasi RPP penelitian kolaboratif sudah dirancang dengan baik sebelumnya, kemudian guru yang mengajarkan pada saat pelaksanaan penelitian.

Penelitian ini mengacu pada model spiral dari C.Kemmis dan Mc.Taggart. Rencana tindakan yang akan dilakukan yaitu Penelitian Tindakan kelas (PTK) melalui 2 siklus. Dalam setiap siklus memiliki 3 tahap yakni perencanaan tindakan, implementasi tindakan dan observasi, dan refleksi (Hamzah. B. Uno, dkk. 2011:87).

Berdasarkan gambar 3.1 prosedur pelaksanaan penelitian yang dikemukakan oleh ahli diatas dapat diketahui bahwa prosedur pelaksanaan penelitian ini terdiri dari 3 tahap yakni Planning (Perencanaan Tindakan), Acting (Implementasi Tindakan) dan Observasing (Observasi) serta Reflecting (Refleksi).

Adapun rincian pelaksanaan penelitian dengan 2 siklus akan dijabarkan sebagai

berikut:

1. Siklus 1 Pada pelaksanaan siklus 1 kegiatan yang dilakukan merupakan tindakan untuk

mengatasi permasalahan yang timbul pada kondisi awal (Pra Siklus). Siklus dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan dalam tahap ini dimulai dengan penyusunan perangkat pembelajaran meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai yakni tentang mengenal fungsi organ pernapasan manusia

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dalam siklus ini dibuat untuk dua kali pertemuan, menyiapkan format lembar observasi untuk guru sebagai alat untuk mengamati jalannya proses pembelajaran serta membuat alat evaluasi siswa yaitu meliputi rubrik motivasi belajar, karakter dan kuis.

32

b. Tahap Implementasi Tindakan dan Observasi Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Selama proses pembelajaran, perlu dilakukan kegiatan observasi, kegiatan ini dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan oleh guru kelas yang berkolaborasi dan dibantu rekan sejawat di sekolah sebagai observer dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

c. Refleksi

Tahap ini dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus 1. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus 2. Siklus 2 akan dilaksanakan untuk memantapkan pembelajaran selanjutnya.

2. Siklus 2

Pelaksanaan siklus 2 dirancang apabila siklus 1 belum berhasil mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan. Kegiatan yang dilakukan pada siklus 2 merupakan perbaikan dari kelemahan atau kekurangan pada siklus sebelumnya. Pelaksanaan siklus 2 dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan yang terdiri dari:

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini sama dengan siklus 1 yaitu penyusunan perangkat pembelajaran meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai yakni tentang mengenal fungsi organ pernapasan manusia, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dalam siklus ini dibuat untuk dua kali pertemuan, menyiapkan format lembar observasi untuk guru sebagai alat

33

untuk mengamati jalannya proses pembelajaran serta membuat alat evaluasi siswa yaitu

meliputi rubrik prestasi belajar, karakter dan kuis. Perencanaan dalam siklus 2 ini dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi

pada siklus 1. Tindakan pada siklus 2 ini disertai dengan penambahan/penyesuaian kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi masalah pada siklus 1.

b. Tahap Implementasi Tindakan dan Observasi

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas. Selama proses pembelajaran, perlu dilakukan kegiatan observasi, kegiatan ini dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan oleh guru kelas yang berkolaborasi dan dibantu rekan sejawat di sekolah sebagai observer dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

c. Refleksi

Kegiatan pada tahap ini dilakukan sama seperti refleksi pada siklus 1. Refleksi ini

dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapi. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus berikutnya yakni siklus 3.

34

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan data Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik

pengumpulan dan disertai instrumennya. 3.5.1 Teknik Pengumpulan data Dalam PTK ini, teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut: a) Observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati. Banyaknya periode observasi yang perlu dilakukan dan panjangnya waktu pada setiap periode observasi tergantung kepada jenis data yang dikumpulkan. Apabila observasi itu akan dilakukan pada sejumlah orang, dan hasil observasi itu akan digunakan untuk mengadakan perbandingan antar orang-orang tersebut, maka hendaknya observasi terhadap masing-masing orang dilakukan dalam situasi yang relatif sama.

Sebelum observasi itu dilaksnanakan, pengobservasi (observer) hendaknya telah menetapkan terlebih dahulu aspek-aspek apayang akan diobservasi dari tingkah laku

seseorang. Aspek-aspek tersebut hendaknya telah dirumuskan secara operasional, sehingga tingkah laku yang akan dicatat nanti dalam observasi hanyalah apa-apa yang telah dirumuskan tersebut.

Adapun kisi-kisi yang berisi item-item pada lembar observasi tindakan guru adalah sebagai berikut :

35

Tabel 3.3 kisi-kisi yang berisi item-item pada lembar observasi tindakan guru

Aspek yang diamati dalm pembelajaran SAVI

Indikator No. Item

1. persiapan pembelajaran Mengatur tempat duduk, mengecek kesiapan siswa,ruang dan media pembelajaran

1,2

2. menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

Membuka pelajaran dengan salam, melakukan apersepsi, dan tujuan pembelajaran.

3,4,5

3. menyajikan materi dengan memanfaatkan media

Menggali pengetahuan siswa berdasarkan media, menyajikan materi dengan media, dan Tanya jawab dengan siswa tentang materi pembelajaran

6,7,8

4. mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar

Mengkoordinasikan kelompok dan media pembelajaran ,membagi lembar kerja siswa , menentukan skor awal dari rata-rata skor dasar atau skor kuis sebelumnya

9,10,11,12

5. Membimbing kelompok kerja dan belajar

Membimbing anak, maju menerangkan materi dengan media dan menanggapi kelompok lain atasa presentasi dari satu kelompok

13,14,15,

6. Evaluasi Memberi soal kuis, mengarah siswa untuk memjawab kuis,mengoreksi soal dan menghitung nilai siswa dari soal kuis tersebut.

16,17,18,19

7. memberi penghargaan Member penghargaan atau hadiah bagi yang mempunyai nilai

20,21

36

bagus.memotivasi siswa lain yang belum dapat penghargaan

8. kesimpulan dan penutup Member kesempatan kepada siswa, menyimpulkan materi, member arahan untuk pertemuan yang akan dating, menutup pelajaran dengan salam

22,23,24,25

Tabel 3.4

kisi-kisi aktivitas siswa selama penerapan model pembelajaran kooperatif SAVI Aspek yang diamati dalm

pembelajaran SAVI Indikator No. Item

1. kesiapan siswa sebelum mengikuti pembelajaran

Membawa buku dan perlengkapan pembelajaran, mengikuti pelajaran, mempelajari materi pelajaran dirumah

1,2,3

2. perhatian siswa terhadap penjelasan guru

Antusias saat guru memotivasi , member respon, mendengar penjelasn guru, mengamati media picture and picture, menjawab pertanyaan guru, berani mengutarakan pendapat

4,5,6,7,8,9

3. kemampuan siswa mengerjakan lembar kerja

kerjasama dengan teman,mendengarkan penjelasan guru, membaca petunjuk lembar kerja, sungguh-sungguh mengerjakan lembar

siswa

10,11,12,13

4.Keaktifan siswa bertanya Bertanya saat mengalami kesulitan soal, bertanya sesuai dengan materi pembelajaran

14,15

37

5. Bekerja sama dengan temannya

Bertukar pikiran dalam mengerjakan lembar kerja, menghargai pendapat teman, menginformasikan jawaban kepada anggota lain. Menguasai materi

16,17,18,19

6. keberanian Mengemukakan hasil kerja kelompok didepan kelas, bertanya dengan hal-hal yang belum dipahami,

20,21,22

7. Kejujuran Mengerjakan sendiri soal 23 8. penghargaan Mendapatkan penghargaan 24

9. kesimpulan Mampu membuat kesimpulan 25

b)Teknik tes Teknik tes atau sistem testing merupakan usaha pemahaman murid dengan

menggunakan alat-alat yang bersifat mengungkap atau mentes.

38

Tabel 3.5 kisi-kisi tes formatif Siklus I

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator Tingkat Kesukaran soal

Bentuk Instrumen

No soal

MU SE SU 1.Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan

1.1 Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia

1. mengidentifikasi berbagai hal tentang fungsi organ pernafasan manus

2 2 1 Pilihan Ganda

1,2,3,4,5

2. Membedakan berbagai hal tentang kfungsi organ pernafasan manusia

1 - - 6

3.Menidentifikasi tentang pernafasan cacing

1 - 7

4. mendeskripsikan perbedaan pernafasan manusia dengan hewan

3 8,9,10

Total 3 3 4

39

Tabel 3.6 kisi-kisi tes formatif Siklus II

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator Tingkat Kesukaran soal

Bentuk Instrumen

No soal

MU SE SU 1.Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan

Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan hewan misalnya ikandan cacing tanah

1. mengidentifikasi berbagai hal tentang fungsi organ pernafasan manusia

2 2 1 Pilihan Ganda

1,2,3,4,5

2. Membedakan berbagai hal tentang kfungsi organ pernafasan manusia

1 - - 6

3.Menidentifikasi tentang pernafasan cacing

1 - 7

4. mendeskripsikan perbedaan pernafasan manusia dengan hewan

3 8,9,10

Total 3 3 4

40

b) Teknik dokumentasi

Teknik dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya. Dengan menggunakan teknik dokumentasi ini, peneliti mendapatkan dokumen berupa:

a Brosur (selebaran). b Beberapa foto yang digunakan sebagai bahan referensi sekaligus sebagai objek

pembahasan yang dikaji dalam penelitian ini. c Serta berbagai dokumen penting lainnya yang sekiranya dibutuhkan dalam

penelitian ini.

Sementara itu, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis isi (content analysis). Dengan pertimbangan bahwa analisis isi berangkat dari anggapan dasar ilmu ilmu sosial, dan bahwa studi tentang proses dan isi komunikasi adalah dasar dari studi-studi ilmu sosial. Mekanisme analisis data dengan menggunakan tehnik analisis isi ini, antara lain: menggunakan lambang-lambang tertentu, mengklasifikasi data dengan kriteria -kriteria tertentu, dan melakukan prediksi. alam study dokumentasi foto lebih banyak digunakan sebagai alat penelitian kualitatif karena dapat dipakai dalam berbagai keperluan. Foto menghasilkan data yang deskriptif yang cukup berharga dan sering digunakan untuk menelaah segi-segi subjektif dan hasilnya sering dianalisis secara induktif. Ada dua kategori foto yang dihasilkan oleh orang dan foto yang dihasilkan oleh peneliti sendiri (Bogdan Dan Biklen, 1982:102).

3.5.2 Instrumen Pengumpulan data Instrumen yang digunakan dalam PTK ini, berdasar teknik pengumpulan data diatas

adalah sebagai berikut:

a) Lembar observasi penilaian kinerja guru Lembar ini digunakan untuk mengetahui kinerja guru dalam melaksanakan

pembelajaran dengan model kooperatif SAVI, pada penelitian ini aspek Yng diamati meliputi : persiapan, menyampaikan tujuan dan motivasi siswa, penyajian materi, membagi kelompok siswa, membimbing dengan media belajar SAVI, evaluasi, member

41

penghargaan, dan kesimpulan dan penutup. Dari kedelapan aspek di atas dijabarkan ke

dalam indicator penilaian skor. b) Lembar observasi penilaian kinerja guru

Lembar ini digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Adapun aspek yang diamati antara lain: . 1.kesiapan siswa sebelum mengikuti pembelajaran 2. perhatian siswa terhadap penjelasan guru, 3. kemampuan siswa mengerjakan lembar kerja, 4.Keaktifan siswa bertanya, 5. Bekerja sama dengan temannya, 6. Keberanian, 7. Kejujuran, 8. Penghargaan, 9. Kesimpulan. Semua itu dijabarkan dalam indikator yang mempunyai skor 1,2,3,4.

c) Lembar tes formatif

Lembaran yang berisi 10 soal dalam bentuk pilihan ganda setelah satu pokok bahasan selesai berdasarkan kisi-kisi soal tes. Tujuannya pembuatan lembar tes formatif untuk mengetahui pencapaian hasil belajar IPA serta tinkat ketuntasan siswa berdasarkan indicator keberhasilan yang telah ditetapkan. 3.6 Teknik Analisis Uji Instrumen

Sebelum dilaksankan penelitian terlebih dahulu peneliti menguji instrument ( soal ) yang akan digunakan. Instrument yang akan digunakan sebelumnya harus di uji validitas, reabilitas dan tingkat kesukaran soalnya. Uji validitas dan reabilitas ini diujikan kepada siswa kelas 5 MI NU Pendidikan Islam Gondangmanis Bae Kudus yang berjumlah 25 siswa.

3.6.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2006:168).

42

Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product

moment yang dikemukakan Pearson (Arikunto, 2006:170). Rumus korelasi product

moment dengan angka kasar.

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 19,0. Kriteria validitas intrumen menurut Azwar dalam Wardani (2010:35) menyatakan bahwa suatu item instrumen dianggap valid jika memiliki koefissien corrected item to total correlation ≥ 0,329.

Sebelum instrumen tes formatif (siklus 1, siklus 2 ) diberikan, maka sebelumnya perlu dilakukan uji coba terlebih dahulu. Uji coba instrumen tes formatif (siklus 1, siklus 2 ) dilakukan pada 28 siswa di MI NU Pendidikan Islam Gondangmanis Bae Kudus. Setelah selesai uji coba instrumen tes formatif dan didapatkan hasil (nilai dari pekerjaan siswa), dapat dilakukan penghitungan uji validitas instrumen hasil. Dari 30 item soal pilihan ganda, setelah dilakukan penghitungan uji validitas dengan bantuan SPSS 19,0 diperoleh hasil item soal yang valid sebanyak 8 item soal dan yang tidak valid sebanyak 2 item soal dari 10 soal yang diuji cobakan. Pada item soal yang tidak valid dibuang dan tidak digunakan. Untuk lebih jelasnya penghitungan uji validitas instrumen tes formatif (siklus 1, siklus 2) dapat dilihat di lampiran 5. Dibawah ini adalah hasil tes formatif siklus 1 dan 2

43

Tabel 3.7 Hasil Validitas soal Siklus I

No item

Valid Tidak Valid

2,3,4,5,7,8,9,10 1,6

8 2

Tabel 3.8

Hasil Validitas soal Siklus I No item

Valid Tidak Valid

1,2,3,4,5,7,8,9,10 6

9 1

3.6.1 Uji Reliabilitas

Menurut Sudjana (2011:16), reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan

alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.

Uji reliabilitas tes yang digunakan dalam penelitian ini meliputi soal pilihan ganda untuk tes formatif (siklus 1, siklus 2 dan siklus 3). Untuk menentukan koefisien reliabilitas soal pilihan ganda menggunakan rumus KR.20. Rumus reliabilitas dengan KR.20 (Sugiyono. 2006:278) adalah:

Uji reliabilitas tes dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 19,0 dan kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery dalam Wardani (2010:35) sebagai berikut:

44

α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima

0,7 < α ≤ 0,8 : dapat diterima 0,8 < α ≤ 0,9 : reliabilitas bagus α > 0,9 : reliabilitas memuaskan

Tabel 3.9 Hasil Reabilitas soal Siklus I

Bentuk koofisien Kategori

Pilihan Ganda 0.89 Bagus

Tabel 3.10

Hasil Reabilitas soal Siklus 2 Bentuk koofisien Kategori

Pilihan Ganda 0.91 memuaskan

3.6.3 Analisis Tingkat Kesukaran soal

Tingkat kesukaran adalah proporsi siswa yang menjawab benar. Tingkat kesukaran berkisar dari 0 sampai dengan 1. Makin besar tingkat kesukaran makin mudah soal tersebut begitu pula sebaliknya makin kecil tingkat kesukaran makin sukar soal tersebut (Zulaiha, 2008:14).

Tingkat kesukaran soal pilihan ganda diperoleh melalui perhitungan dengan menggunakan rumus berikut (Zulaiha, 2008:14) : TK = JB/n TK = Tingkat Kesukaran Soal JB = Jumlah Siswa yang menjawab benar n = Jumlah peserta ujian

Tingkat kesukaran dibagi menjadi 3 kategori yaitu soal sukar, soal sedang, dan soal

mudah. Berikut ini adalah kriteria tingkat kesukaran soal (Zulaiha, 2008:14).

TK < 0, 3 = Sukar 0,3 ≤ TK ≤ 0,7 = Sedang TK > 0,7 = Mudah

45

Uji tingkat kesukaran soal dilakukan setelah instrumen tes formatif (siklus 1, siklus 2)

dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Setelah dilakukan tingkat kesukaran soal pada instrumen tes formatif siklus 1 dari 10 soal yang valid tidak terdapat soal yang masuk dalam kategori sukar, terdapat 6 soal pada kategori sedang, dan terdapat 4 soal pada kategori rendah. Setelah dilakukan tingkat kesukaran soal pada instrumen tes formatif siklus 2 dari 10 soal yang valid tidak terdapat soal yang masuk dalam kategori sukar, terdapat 8 soal pada kategori sedang, dan terdapat 2 soal l pada kategori rendah. Untuk lebih jelasnya penghitungan uji tingkat kesukaran soal instrumen tes formatif (siklus 1, siklus 2) dapat dilihat di lampiran 6.

Tabel 3.11 Hasil Kesukaran Soal soal Siklus I

Bentuk Soal No Kategori

Pilihan Ganda 123 456

78910

Mudah Sedang

Sulit

Tabel 3.12

Hasil Kesukaran Soal soal Siklus 2

Bentuk Soal No Kategori Pilihan Ganda 123

456 78910

Mudah Sedang

Sulit

3.7 Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus I dan nilai tes setelah siklus II. Sedangkan untuk data kualitatif menggunakan analisis diskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi kinerja guru dan aktivitas siswa dan refleksi dari tiap-tiap siklus.

46

3.7.1 Data Kuantitatif Metode Penelitian Kuantitatif, sebagaimana dikemukana oleh Sugiyono (2009:14)

dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Menurut Emzir (2009:28), pendekatan Kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang secara primer menggunakan paradigma postpositivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti pemikiran tentang sebab akibat, reduksi kepada variabel, hipotesis, dan pertanyaan spesifik, menggunakan pengukuran dan observasi, serta pengujian teori), menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan survei yang memerlukan data statistik. Sehingga dalam penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto:2006). 3.7.2 Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka.

Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.

3.8 Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan yang akan dicapai yaitu peningkatan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran IPS dengan adanya pencapaian nilai ketuntasan KKM ≥ 80. Hasil belajar siswa dikatakan telah tercapai jika hasil tes pada siklus 1 mendapatkan nilai sama atau di atas KKM, minimal 80% dari siswa. Pada siklus 2 diharapkan ketuntasan hasil belajar siswa mencapai 90% dari siswa.

47