seting internet red hat ke win xp baru okebgt

70
Halo kakak2 senior & teman2 smuaaaaa Saya mau bertanya lagi nih. Maaf klo sering nanya, msh baru sih :P Di kantor saya menggunakan server Red Hat Enterprise Linux. Lalu saya ingin mencoba menjadikan server itu sebagai internet server jg, jd saya gunakan 2 ethernet card. Tapi saya menemukan kendala dengan internet sharing-nya. Bagaimana cara internet sharing ke client2nya yg seluruhnya menggunakan OS Windows XP? Saya sudah coba cari & search di internet, dan setelah saya ikuti langkah2nya ternyata tetap saja tidak bisa. Mungkinkah ada langkah yg terlewatkan oleh saya? Mohon bantuannya dari senior2 yg lain agar mau berbagi & menjelaskan langkah2nya dr awal. Thanks. Bantuan Saya rekomendasikan sekali anda membaca pandun dari mas fajar di http://linux.arinet.org . Disitu ada penjelasan lengkap untuk membuat gateway internet dari distro Centos yg notabene turunan redhat enterprise. Ada shorewall firewall, squid, cacti, mrtg dll. Saya sendiri berhasil membuat gateway linux dari RHEL 4.2 di rumah dengan panduan tsb. Thx bgt buat mas fajar. Ilmu Pengetahuan Untuk Bersama Arie Login or register to post comments Fri, 09/11/2007 - 07:20 — e sujatmiko Internet Sharing Server Linux Red Hat Halo friend,

Upload: irshem-gnetik-hightech

Post on 30-Dec-2015

21 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ter new

TRANSCRIPT

Halo kakak2 senior & teman2 smuaaaaaSaya mau bertanya lagi nih. Maaf klo sering nanya, msh baru sih :P

Di kantor saya menggunakan server Red Hat Enterprise Linux.Lalu saya ingin mencoba menjadikan server itu sebagai internet server jg, jd saya gunakan 2 ethernet card.Tapi saya menemukan kendala dengan internet sharing-nya.Bagaimana cara internet sharing ke client2nya yg seluruhnya menggunakan OS Windows XP?Saya sudah coba cari & search di internet, dan setelah saya ikuti langkah2nya ternyata tetap saja tidak bisa. Mungkinkah ada langkah yg terlewatkan oleh saya? Mohon bantuannya dari senior2 yg lain agar mau berbagi & menjelaskan langkah2nya dr awal.

Thanks.

Bantuan

Saya rekomendasikan sekali anda membaca pandun dari mas fajar di http://linux.arinet.org. Disitu adapenjelasan lengkap untuk membuat gateway internet dari distro Centos yg notabene turunan redhat enterprise.Ada shorewall firewall, squid, cacti, mrtg dll.Saya sendiri berhasil membuat gateway linux dari RHEL 4.2 di rumah dengan panduan tsb.Thx bgt buat mas fajar.

Ilmu Pengetahuan Untuk Bersama

Arie

Login or register to post comments

Fri, 09/11/2007 - 07:20 — e sujatmiko

Internet Sharing Server Linux Red Hat

Halo friend,

Emang agak susah cari di internet yg bener bener mengajari secara detail, mungkin pada pelit ilmu kali atau menganggap kita sudah pinter, jadi hanya sekilas aja, atau yang ngajarin di internet kepinteran, biasanya kalau kepinteran tidak bisa nerangin.saya coba sharing aja nih man, mungkin saya juga nggak bisa nerangin.saya coba Redhat sebagai internet sharing atau disebut internet gateway.

contoh gambarnya kaya dibawah ini kan :

-------------------- eth1--------------eth0------------------------client ----------------- server redhat --------------- internet/ISP

kalau bener caranya begini, mudah mudahan sih jalan kalau di tempat saya jalan.

1. coba setting ip, gateway, dns di client alias windowsnya dengan private IP di bawah ini, kalau setting ip di windows nggak usah dikasih tahu kan :)ip 192.168.1.2sunet 255.255.255.0gateway 192.168.1.1 -----> keterangan : ip eth1 di server redhatDNS 202.155.21.15 ------> nggak tahu dns siapa tuh,minta providernya.

eit jangan lupa colok kabel ethernet ke eth1 di gateway redhat server, kalau pc dengan pc kabel cross ya, kalau nambah client tinggal pakai switch & setting ip private yg kosong deh.

2. sekarang kita pindah setting ke server redhat

bisa pakai editor vi kan, kalau nggak bisa, bisa editor yg bisa dah.ok sekarang setting dnsnya, tambahkan dns dari provider kaya diatas.ketik : vi /etc/resolv.conftambahin file resolv.conf tersebut dengan : nameserver 202.155.21.15kemudian simpen deh.

3. Masih di redhat, kita setting di eth0 dengan minta bantuan paman viketik : vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0tambahin/ganti deh file tersebut dengan ip, subnet, gateway dari provider.ipaddr= 202.155.20.20netmask=255.255.255.0gateway=202.155.1.1

kalau ada yang lain nggak usah diutak atik, simpenlagi deh,

4. Setting eth1ketik : vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth1ganti lagi dengan ip yg dibawah iniipaddr=192.168.1.1netmask=255.255.255.0gateway=202.155.20.20

inget bos gatewaynya eth1, pakai ip addres eth0, simpen lagi deh.

5. karena server redhat sebagai router/gateway, biar bisa lewat keinternet harus di routing dulu bos di linuxnya dengan perintah :

route add default gw 202.155.1.1

gateway tersebut dari provider yg disetting juga di eth0

6. Nah disini kita sedikit main iptables, kalau mau lihat rulenya dengan perintah : iptables -ludah dilihat ? kalau ada rule delete semua dengan :kosongkan rule yang sudah ada dengan perintah iptables -F atau iptables -Z sesudah itu bisa delete semua group chain dengan perintah iptables -X

kalau udah kosong sekarang ketik perintah di bawah ini :

iptables -t nat -A POSTROUTING -s 192.168.1.0/24 -d 0.0.0.0/0 -j MASQUERADE

rule rule yg lain, kalau mau aman nanti cari belajar rule iptables sedikit deh. tapi dimana ya ? ;)

kalau mau disimpan setting rule (kalau nggak salah) dengan perintahiptables-save > /etc/sysconfig/iptablestapi simpannya nanti aja kalau udah jalan ;)

7. yg terakhir minta bantuan paman vi lagi.

ketik : vi /etc/sysctl.conf

cari & rubah deh kata kata di bawah ini yg tadinya nilainya 0 jadi nilai 1

net.ipv4.ip_forward = 1

o iyaa abis itu coba restart networknya dengan perintah :

/etc/init.d/network restart

ok sekian dulu deh kalau masih nggak jalan, yahh nasib nasib lagi apes

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UJIAN AKHIR NASIONAL

TAHUN PELAJARAN 2007/2008

PROPOSAL PROJECT WORK

Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 CIBINONG

Bidang Keahlian : Teknologi Informasi dan Komunikasi

Program Keahlian : Teknik Komputer Jaringan

Kode :

Alokasi Waktu : 200 jam

Nomor Peserta :

Nama Peserta : Siti Khodijah

JUDUL PROYEK

Membangun Samba Server Linux RedHat v9.0 Dengan Client Windows XP

Berbasis Graphic User Interface

Cibinong, Februari 2008

Menyetujui,

DU/DI/Pemberi Order, Peserta Uji,

Asep Samsul Hidayat Hafiz Nurhuda

PT BONET UTAMA NIS. 105001363

Mengetahui,

Ka.Prog.Keahlian TKJ Guru Pemimbing,

Danu Winardi, ST Heriyadi, S.Kom

I. LATAR BELAKANG

Pemanfaatan sistem operasi linux pada saat ini sangat dibutuhkan setiap instansi perusahaan.

Selain karena security yang sangat tinggi linux juga memiliki keunggulan lain yaitu bersifat free,

sehingga kita dapat peroleh secara cuma-cuma, dan dapat kita sesuaikan dengan kebutuhan kita.

Terlebih lagi linux juga mengembangkan sebuah program yang mampu membagi data yaitu

program samba. Dimana paket programnya sangat ekonomis karena di dapatkan secara cuma-

cuma dan sesuai dengan kebutuhan pasar dalam hal transferisasi data antar komputer dalam

jaringan.

Samba merupakan sebuah program yang digunakan pada system operasi linux. Yang mana

berfungsi sebagai media pembagi data antar computer didalam suatu jaringan agar dapat

digunakan bersama. Selain itu, kelebihan samba lainnya ialah memiliki kemampuan

berkomunikasi antara sistem operasi. Samba mampu bertindak sebagai jembatan yang

menghubungkan dua computer yang menggunakan system operasi yang berbeda, sehingga kedua

system operasi dapat berkomunikasi.

Judul Uji Kompetensi yang diambil berikut, merupakan analogi dari hal tersebut diatas,

yaitu: Membangun samba server Linux RedHat v9.0 dengan client windows XP berbasis

graphic user interface. Proses yang akan dilakukan adalah mencoba sharing data antar kedua

system yang berbeda tersebut.

II. KEUNGGULAN DAN FUNGSI PRODUK / JASA

1. Keunggulan system operasi linux diantaranya yaitu :

Linux adalah sistem operasi yang bersifat gratis sehingga kita bebas me

menggunakannya baik pribadi maupun untuk komunitas tanpa ada tuntutan dari hak

cipta.

Sistem keamanan yang tinggi

Stabil digunakan sebagai apa saja, baik Server maupun Client

2. Keunggulan program samba server pada linux diantaranya :

Dapat berbagi data antar komputer dalam jaringan.

Mampu bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan dua komputer yang

menggunakan sistem operasi yang berbeda.

Bersifat gratis sehingga kita bebas membangunnya baik untuk pribadi maupun untuk

komunitas tanpa ada tuntutan dari hak cipta.

III. SKETSA GAMBAR KERJA

Membangun Samba Server Linux RedHat v9.0 dengan client Windows XP berbasis graphic user

interface

1. PC Server

Sistem Operasi : Linux RedHat v9.0

IP Address : 192.168.1.1

Subnet mask : 255.255.255.0

Computer Name : SERVER

Workgroup : LABJAR

2. PC Client 1

Sistem Operasi : Windows XP

IP Address : 192.168.1.2

Subnet mask : 255.255.255.0

Computrer Name : CLIENT1

Workgroup : LABJAR

3. PC Client 2

Sistem Operasi : Windows XP

IP Address : 192.168.1.3

Subnet mask : 255.255.255.0

Computrer Name : CLIENT2

Workgroup : LABJAR

4. PC Client 3

Sistem Operasi : Windows XP

IP Address : 192.168.1.4

Subnet mask : 255.255.255.0

Computrer Name : CLIENT

Workgroup : LABJAR

IV. BAHAN

NO NAMA BAHAN SPESIFIKASI JUMLAH SATUAN

1 Connector Rj - 45 4 Buah

2 Kabel Jaringan UTP Cat 5 5 Meter

3 CD Instaler Linux RedHat v9.0 Standard 3 Keping (1 Paket)

4 CD Instaler Windows XP Standard 1 Keping

5 CD Driver : Mother Board, NIC, VGA

Card

Standard 1 Keping

6 Switch D-Link 10 Port 10/100 Mbps

1 Buah

V. FASILITAS PERALATAN

No Nama Alat Spesifikasi Jumlah Keterangan

1 PC Server a. Prof.Intel P4 3.0 Ghz.

b. MotherBoard

c. DDR 512 MB

d. HardDisk Maxtor 80 GB

e. NIC D-Link Fast Eth.

f. CDROM Samsung 52x

g. Cassing P4 Tower

1 Unit Sekolah / Industri

h. Monitor samsung 17”

i. KeyBoard+Mouse

2 PC Client a. Prof.Intel PIII 700 Mhz

b. MotherBoard ASUS

c. DDR 256 MB

d. HardDisk Seagate 20 GB

e. NIC D-Link Fast Eth.

f. CDROM Samsung 52x

g. Cassing Tower

h. Monitor Samsung 15''

i. KeyBoard+Mouse

3 Unit Sekolah / Industri

3 Tang Cripper RJ-45 1 buah Sekolah / Industri

4 Network Cable

Tester

Standard RJ-45 1 buah Sekolah / Industri

5 Tool Set Obeng (+), Obeng (-),konektor

RJ-45, Tang Potong Standard /

Magnetik

1 buah Sekolah / Industri

6 Switch D-Link 10 Port 10/100 Mbps 1 Unit Sekolah / Industri

VI. PROSES PRODUKSI / SISTEMATIKA KERJA

1. Instalasi dan Konfigurasi PC Server :

a. Instalasi Sistem Operasi RedHat Linux v9.0

b. Setting LAN ( Konfigurasi IP Address, Subnet Mask,WorkGrup)

c. Finishing

2. Konfigurasi PC Client Windows xp

a. . Instalasi Sistem Operasi Windows xp

b. Setting LAN ( Konfigurasi IP Address, Subnet Mask, WorkGrup)

c. Finishing

3. Crimping Kabel UTP untuk Jaringan dengan konektor RJ-45

4. Pengetesan program samba server antara kedua system operasi.

VII. RENCANA ANGGARAN BIAYA

No Nama Alat Spesifikasi Volume Jumlah(Rp)1 PC Server a. Processor Intel P4 3.0 Ghz.

b. MotherBoard Asus P5-VM SE

c. DDR Kingston 512Mb

d. HardDisk Maxtor 80 GB

e. NIC D-Link Fast Eth.

f. CDROM Samsung 52x

g.Cassing P4 Tower

h.Monitor samsung 17”

i.KeyBoard+Mouse

1 Unit 3.665.000,-

2. PC Client a. Processor Intel PIII 700Mhz

b. MotherBoard ASUS

c. SDRAM 128 MB

d. Hard Disk Seagate 20 GB

e. NIC D-Link Fast Eth.

3 Unit 3.600.000

f. CDROM Samsung 52x

g. Cassing Tower

h. Monitor Samsung 15''

i. Keyboard+Mouse

3. Crimping Tools 8 Moduler 1 buah 50.000,-

4. Multi Tester ST248 1 Set 150.000,-

5. Kabel UTP &

konektor

RJ-45 10 Meter

10 buah

35.000,-

6 Swicth D-Link 10 Port 10/100 Mbps 1 Unit 450.000,-

Jumlah Total = Rp 7.950.000,-

Keuntungan / Jasa = Rp 1.590.000,-

PPN 10% = Rp 795.000,-

Total Keseluruhan = Rp 10.335.000,-

VIII. SASARAN PENGGUNA / PASAR

Sasaran dari penggunaan dari teknologi ini sebagai berikut :

1. Laboratorium sekolah atau perguruan tinggi

2. Instansi pemerintah yang memakai jaringan komputer

3. Perusahaan yang menggunakan jaringan komputer

4. Warnet

5. Rumah Sakit

6. Perbankan

DHCP Server di Linux dg client Linux & Windows

Agustus 7, 2007 oleh rkh

Buat rekan2x yg belum bisa pasang server DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) di Linux, ini aku ada share sedikit tentang server DHCP di Linux, instalasi & settingnya. Karena untuk ulasan konsep & teorinya sudah banyak sekali yang share di Internet, jadi yg aku tulis di

sini terutama untuk praktek instalasi & settingnya saja.

Server DHCP di Linux

DHCP server adalah sebuah service yg memberikan pelayanan dalam sebuah jaringan komputer

dimana IP address (+ beberapa setting lain) tidak dipasang secara statis di masing2x komputer,

melainkan diberikan oleh server secara dinamis (bisa juga statis tapi tetap diberikan oleh server,

yg dikenal dg reservasi atau pencadangan IP address tertentu yg diberikan kepada komputer dg

MAC address tertentu pula). Hal ini akan sangat membantu seorang administrator jaringan untuk

mengelola suatu jaringan besar yg terdiri dari ratusan bahkan ribuan komputer dengan

mempermudah pengelolaan jaringan dg memusatkan pengelolaan IP address jaringan dalam

sebuah server. Jadi setiap komputer dalam jaringan akan meminta konfigurasi IP kepada server

DHCP yg akan membagikan IP address sesuai konfigurasi yg dipasang di server tsb.

DHCP server berjalan di atas sistem Windows maupun Linux dg hampir tidak ada perbedaan

dalam kemampuannya memberikan layanan utama berupa pemberian IP Address pada jaringan

secara dinamis.

Karakteristik dari DHCP server yang berjalan di sistem Linux:

1. Server dapat berjalan lebih cepat & stabil. Sistem-sistem Unix clone sudah diakui mempunyai reliabilitas yang sangat tinggi dalam menjalankan aplikasi-aplikasinya, dan ini berarti termasuk juga di Linux yang juga merupakan salah satu clone Unix. Linux juga seperti turunan Unix lain dapat dioperasikan hanya dengan command text saja. Ini berarti resource yang dibutuhkan server pasti lebih kecil daripada resource yang dibutuhkan untuk menjalankan software berbasis grafis seperti di sistem Windows.

2. Dijalankan dengan dua aplikasi daemon untuk server dan client, misalnya : dhcpd (DHCP daemon) untuk server dan dhcpcd (DHCP client daemon) untuk client.

3. File-file setting untuk DHCP di Linux umumnya diletakkan di dalam direktori /etc dan /var/lib/dhcp

4. Setting DHCP dilakukan dalam sebuah file yaitu : /etc/dhcpd.conf dan akan menyimpan hasil transaksi penyewaan IP address di dalam sebuah file yang bernama /var/lib/dhcpcd.leases. Bila file ini tidak ada, DHCP tidak akan dapat bekerja.

5. Setting relatif mudah karena hanya dipusatkan di satu file saja (/etc/dhcpd.conf) dan hanya terdiri dari beberapa baris perintah untuk memberikan layanan yang cukup lengkap.

Bagaimana DHCP bekerja dalam Linux

Client DHCP bekerja sebagai program level aplikasi. Sekalipun mengkonfigurasikan beberapa

aspek mendasar dari operasi kernel sistem operasi, namun tidak perlu dijalankan sebagai kode

kernel level. Dalam hal ini semua yang dilakukan client sebenarnya adalah :

Mengirim dan menerima beberapa paket UDP

Mengekstrak nilai dari jawaban DHCPACK

Menerapkan nilai tersebut pada sistem, seperti yang dilakukan ifconfig atau route.

Sedikit kesulitannya adalah client harus menangani lease DHCP sehingga setiap kali ia harus

menghubungi server untuk memperpanjang lease terbaru. Untuk alasan ini, client berjalan

sebagai “daemon”, yaitu aplikasi yang berjalan pada background, tidak terkoneksi ke terminal

apapun (hal ini menjelaskan nama client dhcpcd, sekalipun untuk pertamakalinya akan tampak

membingungkan).

Detail lease dicatat dalam dalam suatu file teks. Sekalipun mesin tersebut reboot dalam masa itu,

client DHCP dapat menggunakan informasi ini pada saat berikutnya client me-request lease dari

server DHCP. Dengan demikian satu mesin dapat menggunakan IP yg sama selama beberapa

lama sekalipun alamat tersebut dialokasikan secara dinamis. Informasi ini juga disimpan dalam

file dhcpcd.leases yg biasanya terdapat dalam direktodi /var/lib/dhcp

Instalasi DHCP server pada Linux

Cara menginstall server DHCP pada Linux relatif mudah. Di sini saya menggunakan Linux

Mandriva 2007.1 yang merupakan turunan dari Red Hat Linux sehingga dapat menggunakan

paket instalasi RPM yang lebih mudah. Perintah text instalasi secara manual misalnya seperti ini

(sbg root) :

# rpm –ivh dhcp-server-3.0.5-7mdv2007.1.rpm

maka sistem akan menginstalkan paket instalasi DHCP server. Bila ada dependensi harus

diinstall dulu secara manual. Tetapi pada distro Mandriva 2007.1 dapat dilakukan cara instalasi

yang lebih mudah yaitu dengan menggunakan utility urpmi seperti ini :

# urpmi dhcp

maka sistem akan menginstallkan paket DHCP sekaligus dengan semua dependensi yang

dibutuhkan. Untuk melakukan pengecekan apakah software sudah terinstall digunakan perintah :

# rpm –qa |grep dhcp

maka sistem akan menampilkan software-software terinstall yang mengandung kata “dhcp”.

Setelah instalasi selesai, sistem akan membuat file-file konfigurasi untuk DHCP yang terdiri dari

2 file utama yang harus ada untuk dapat menjalankan aplikasi DHCP yang diinstall, yaitu :

/etc/dhcpd.conf

/var/lib/dhcp/dhcpcd.leases

Isi dari file /etc/dhcpd.conf yang digunakan untuk memberikan layanan DHCP server pada

jaringan bisa di setting sesuai kebutuhan dan dapat dipakai oleh DHCP client baik dari sistem

Linux maupun dari sistem Windows. File /var/lib/dhcpd/dhcpcd.leases juga harus ada

walaupun pada awalnya hanya sebuah file kosong. Tanpa file ini DHCP tidak akan berjalan.

Sebagai contoh di sini kita akan setting server DHCP untuk kebutuhan2x sebagai berikut :

1. PC server DHCP (Linux Mandriva 2007.1) disetting IP statis 192.168.0.1

2. Memberikan alamat IP antara 192.168.0.11 dan 192.168.0.100 pada jaringan

3. Memberikan pada client setting-setting sebagai berikut : subnet mask 255.255.255.0,

alamat broadcast 192.168.0.255, default gateway 192.168.0.1, server DNS 192.168.0.10,

nama domain default adalah jarkom.net, dan server WINS pada 192.168.0.11 (untuk client

windows versi lama)

4. Memberikan lease-lease untuk waktu default 6 jam dan maximal 12 jam

5. Memberikan reservasi alamat IP untuk kartu ethernet dengan MAC address 00-14-2A-

06-18-D5 dengan alamat 192.168.0.30 pada komputer Windows XP dan MAC address 00-

0C-29-77-78-67 dengan alamat 192.168.0.50 pada komputer Linux openSUSE 10.2

Untuk kebutuhan setting seperti itu maka isi file /etc/dhcpd.conf harus diedit & disesuaikan

sehingga menjadi seperti dalam gambar berikut yg sudah diberikan keterangan penggunaan

masing2x barisnya.

Dan kemudian untuk menjalankannya harus dilakukan restart terhadap service-nya dulu :

# /etc/rc.d/init.d/dhcpd restart

Perintah ini juga harus selalu dilakukan setelah melakukan perubahan apapun pada isi file

/etc/dhcpd.conf. Kemudian apabila menghendaki agar DHCP server selalu start secara otomatis

pada saat komputer dijalankan, maka perintah “/etc/rc.d/init.d/dhcpd start” harus dimasukkan

dalam file /etc/rc.local yang berfungsi seperti file autoexec.bat dalam sistem Windows.

Instalasi DHCP Client

Memperoleh IP address dinamis server DHCP dari PC client dilakukan dengan cukup mudah

baik pada sistem Windows maupun pada sistem Linux. Dan keduanya juga dapat dikonfigurasi

dengan menggunakan utility grafis maupun text command. Cara instalasinya misalnya seperti

demikian :

1. Client Windows XP Professional SP2.

Dari client Windows bisa dilakukan setting untuk permintaan IP addres di server dengan

memilih Obtain dalam halaman setting Control Panel - Network.

Atau juga dapat dengan command text di command prompt dengan mengetikkan di

Command Prompt perintah untuk meminta lease IP address baru pada server DHCP :

C:\> ipconfig /renew

Dan bila diinginkan untuk menghapus konfigurasi lesase DHCP yang sedang berjalan

digunakan perintah :

C:\> ipconfig /release

Untuk melihat konfigurasi yang telah terpasang, gunakan perintah :

C:\> ipconfig /all

2. Client Linux openSUSE 10.2

Untuk DHCP client di Linux juga relatif mudah memasangnya, pertama dengan

menyesuaikan setting di file /etc/sysconfig/network/ifcfg-eth0-[mac-address] seperti

gambar berikut. Catatan : path dan nama file bisa tidak sama tergantung distro Linux yang

dipakai. Path dan nama file tadi adalah untuk distro Linux openSUSE 10.2 yang saya pakai

di sini.

Kemudian cek apakah aplikasi dhcpcd sudah terinstall di komputer Linux yg akan dijadikan

DHCP client (cat : untuk distro selain openSUSE mungkin bisa berbeda) :

# rpm -qa |grep dhcpcd

Kalau belum terinstall, install dulu dengan menggunakan tool YaST untuk software DHCP

client. Bisa lakukan dg memasukkan kata “dhcpcd” di kolom search software. Setelah

muncul, beri check lalu jalankan instalasi. Setelah instalasi selesai ulangi pengecekan di shell

dg perintah yg sama.

Kemudian gunakan command text seperti berikut untuk melepas lease IP (dhcpcd –d –k

eth0) dan merequest IP address dari server DHCP (dhcpcd –d –B eth0):

Opsi –k >>> adalah untuk melepas lease IP yang sedang berjalan

Opsi -B adalah untuk meminta lease IP baru pada server DHCP

Opsi -d >>> adalah agar dhcpcd mengirimkan banyak informasi ke file /var/log/messages

yang akan berguna untuk mengetahui seriap detail proses yang terjadi, termasuk untuk

memudahkan troubleshooting bila ada suatu masalah yang terjadi. File tersebut salah satu file

log terpenting dalam Linux yang mencatat hampir semua peristiwa yang terjadi dalam

sistem, termasuk semua yang terjadi pada saat koneksi DHCP server & client terbentuk.

Gambar berikut adalah menampilkan isi dari file /var/log/messages di shell secara dinamis

dengan menampilkan terus menerus baris-baris terbaru yang terjadi, dengan menggunakan

perintah :

# tail –f /var/log/messages

Pada client DHCP yang menggunakan Linux, apabila menggunakan konfigurasi DHCP

untuk mendapatkan nama domain dan alamat DNS server dalam jaringan, maka setelah client

mendapatkan lease IP baru dari server DHCP, maka otomatis DHCP akan merubah isi file

/etc/resolv.conf yaitu sebuah file yang berisi konfigurasi nama domain & alamat DNS server

untuk komputer yang bersangkutan. Sehingga bila file itu sudah berisi suatu setting tertentu

secara manual, maka DHCP akan menghapusnya dan menggantinya dengan konfigurasi yang

ada di server DHCP. Sebenarnya hal ini bisa dihindari dengan menambahkan satu opsi lagi

dalam command text sewaktu meminta lease IP baru dari server. Opsi-opsi itu dapat dilihat

dengan menjalankan perintah :

# man dhcpcd

atau

# dhcpcd –help

Setelah ada DHCP client yang meminta lease IP baru ke server DHCP, maka dhcpd akan menuliskan setiap

penyewaan IP yang terjadi ke sebuah file yang bernama : /var/lib/dhcp/dhcpcd.leases di server DHCP. Isi file

tersebut adalah seperti gambar berikut :

Begitulah sedikit share dari aku tentang cara instalasi dan setting Server DHCP menggunakan Linux dg Client DHCP menggunakan platform Linux & Windows. Semoga dapat bermanfaat buat rekan2x Linuxers yg membutuhkan.

-rkh-

Ditulis dalam Artikel, Linux, Teknologi Informasi | & Komentar

6 Tanggapan ke “DHCP Server di Linux dg client Linux & Windows”

1. di/pada Nopember 14, 2007 pada 11:01 am rohman

aku lagi belajar ni, makasih infonya

————

rkh:

makasih juga kunjungannya..

aku juga masih belajar kok, ayo kita sama2x belajar dan berbagi ilmu..

Setting DHCP Server di Debian dengan Client   XP

Saya akan menuliskan artikel membuat server DHCP menggunakan Distro Debian dengan client XP

Yang kita butuhkan adalah paket Debian dengan file dhcp3-server, jika CD anda belum tersertakan file dhcp3-server anda bisa mendownloadnya disini http://debian.linux.org.tw/debian/pool/main/d/dhcp3/dhcp3-server_3.0.4-13_i386.deb

Diasumsikan eth1 adalah interface untuk kartu network pada server dengan IP 192.168.2.1, jangkauan alamat IP 192.168.2.100-192.168.2.200 subnet mask 255.255.255.0 server DNS 192.168.2.1 domain smkcikini-2009.sch.id

Langkah-langkahnya adalah :

1. setting IP server menjadi 192.168.2.1

#vi  /etc/network/interfaces    [enter]

# This file describes the network interfaces available on your system# and how to activate them. For more information, see interfaces(5).

# The loopback network interfaceauto loiface lo inet loopback

# The primary network interfaceauto eth1iface eth1 inet staticaddress 192.168.2.1netmask 255.255.255.0network 192.168.2.0broadcast 192.168.2.255

Kemudian aktifkan perubahan IP pada interface dengan perintah :#/etc/init.d/networking restart [enter]2. Langkah kedua ini saya asumsikan kita menginstal file dhcp server dari usb flashdisk.#mkdir /tmp/flash#mount /dev/sda /tmp/flash#dpkg -i /tmp/flash/dhcp3-server_3.0.4-13_i386.deb3. Edit file /etc/dhcp3/dhcpd.conf, tambahkan baris-baris berikut

# Sample /etc/dhcp3/dhcpd.conf# (add your comments here)default-lease-time 600;max-lease-time 7200;option subnet-mask 255.255.255.0;option broadcast-address 192.168.2.255;option routers 192.168.2.254;option domain-name-servers 192.168.2.1;option domain-name “smkcikini-2009.sch.id”;

subnet 192.168.2.0 netmask 255.255.255.0 {range 192.168.2.100 192.168.2.200;}

Aktifkan perubahan dengan perintah#/etc/init.d/dhcp3-server restart4. pada client XP anda ubah properties TCP/IP ke automatically

Pilih Properties TCP/IP

Pilih Automatically

GoodLuck

WebMin View Track

Sat, 19/07/2008 - 10:39 — ophay Your rating:

0

Tutorial kali ini ialah bagaimana mengatur (manage) konfigurasi web, DNS, proxy dengan webmin. Webmin sendiri adalah tool web based yang memiliki interface GUI dan hanya ada di linux.

op“A web-based administration interface for Unix systems. Using Webmin you can configure DNS, Samba, NFS, local/remote filesystems, Apache, Sendmail/Postfix, and more using your web browser”

emoticon emoticon emoticon

Install lah terlebih dahulu tool yang dibutuhkan, yang tidak lain adalah webmin. Pada distro-distro besar seperti Mandriva, Redhat, Fedora, dan OpenSuSe, sudah menyertakannya dalam paket installasi atau repository yang dapat didownload secara otomatis. Siapkan juga paket Squid.

Squid digunakan sebagai proxy untuk system operasi linux, dan dapat digunakan untuk keperluan bagi pakai koneksi internet atau yang dikenal dengan internet connection sharing. Setelah paket yang dibutuhkan telah diinstal maka buka web browser anda, dan tuliskan pada bagian url https://localhost:10000/ kemudian login sebagai root.

Asumsi penulis, bahwa anda sudah mengetahui konsep TCP/IP dan sedang dalam jaringan Local Area Network (LAN). Untuk mempersempit topik diatas, maka kita akan melakukan setting proxy server dengan webmin, sehingga memungkinkan client lain yang terhubung dalam local area network dapat mengakses internet. Setelah login sebagai root, maka masuk ke tab server > squid proxy server > clean and rebuild chaces (#langkah ini digunakan untuk menginstall cache),

balik lagi ke halaman sebelumnya, lalu masuk ke tab squid proxy server > other chaces > isikan parameter berikut :

Proxy addresses and ports : 8080

SSL addresses and ports : 8080

ICP port : Default

kemudian Save.

Kembali ke halaman sebelumnya, masuk ke tab squid proxy server > memory usage>memory usage limit, isikan 128 Mb, jangan lupa di Save.

Kembali lagi ke halaman sebelumnya, masuk ke tab squid proxy server > Access Control > create new ACL berdasarkan Client Address, isikan parameter berikut :

ACL name : ophay_internetan

From IP 192.168.0.0 To IP 192.168.0.253

Netmask : 255.255.255.0

Lalu Save

kemudian masuk lagi ke > Return to ACL list > Add Proxy Restriction > Match ACL (ophay_internetan) > Allow kemudian Save.

Kembali ke halaman utama squid, dan jalankan squid… Silahkan mencoba dari browsing dari PC client, namun terlebih dahulu setting browser anda untuk menggunakan alamat proxy (squid) milik server atau yang terkoneksi langsung dari ISP.

Semoga tutorial ini dapat membantu bagi para pemula yang ingin belajar Administrator Jaringan.

Berikut ini adalah versi HTML dari berkas http://fiki28.files.wordpress.com/2008/04/konfigurasi-server-redhat-90.pdf.G o o g l e membuat versi HTML dari dokumen tersebut secara otomatis pada saat menelusuri web.

Page 1Created by fiki

………….. 1

KONFIGURASI SERVER MENGGUNAKAN REDHAT 9.0A. Instalasi Webmin1. kopykan file webmin-1.260 pada directory /tmp/webmin/2. masuk pada directory /tmp/webmin/webmin-1.260/[root@localhost root]#cd /tmp/webmin/webmin-1.260/ (enter)3. lakukan instlasi webmin [root@localhost webmin-1.260]#./setup.sh(enter)4. tekan enter sebanyak 3X5. pada login name, masukkan nama yang digunakan untuk login. Dalam contoh kali ini saya menggunakan nama admin sebagai login name. 6. masukkan juga password untuk webmin anda. 7. pada pernyataan “start webmin at boot time (y/n)” : tekan y8. Proses instalasi selesai dilakukan, untuk mengakses webmin, masuk pda web browser kemudian ketikkan no IP anda diikuti dengan no. port dari webmin. http://192.168.10.1:10000/

Page 2Created by fiki

…………..

2 9. masukkan username dan password yang telah anda buat pada proses instalasiwebmin.

B. KONFIGURASI DNS SERVER1. kopykan file berikut pada directory /tmp/dns/bind-9.2.1-16.i386.rpm(disk 1)bind-utils-9.2.1-16.i386.rpm(disk 1)bind-devel-9.2.1-16.i386.rpm(disk 2)2. install semua paket yang anda copy menggunakan perintah rpm –ivh (nama file)3. masuk pada webmin melalui web browser4. masukkan username dan password. Maka setelah itu akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini.

Page 3Created by fiki

………….. 3 5. Klik BIND DNS Server6. lalu pada tampilan selanjutnya, pilih yang paling bawah. Lalu klik CreatePrimary Configuration File and Start Nameserver

Page 4Created by fiki

………….. 4 7. maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini.

8. Pilih Create Master Zone, 9. Pada Zone Type, pilih Forward (Name to Address)10. Pada Domain name/Network, masukkan nama domain anda. Dalam hal inisaya menggunakan domain coba.co 11. Pada master server, masukkan ns.coba.co 12. Pada email Address, masukkan alamat email yang akan anda gunakan. Dalamhal ini saya menggunakan email bernama admin maka saya mengisikan [email protected]

Page 5Created by fiki

………….. 5 13. Yang lainnya biarkan default, kemudian klik Create, 14. Setelah anda klik Create, maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini. 15. Klik A atau Address16. Masukkan ns dan mx pada colom name dan masukkan IP address server padacolom Address17. Setelah itu klik Return to Record types18. Lalu pilih Name Server (NS). Dalam hal ini anda tidak perlu mengisikan apapun, karena kolom ini sudah terisi secara otomatis sewaktu anda mengisipada halaman Create master Zone19. Setelah itu klik Return to Record types

Page 6Created by fiki

…………..

6 20. Lalu klik Name Alias (CN)21. Masukkan www, ftp, pada colom Name dengan ns.coba.co pada colom RealName22. masukkan mail pada colom Name dengan mx.coba.co. pada Real Name23. jangan lupa klik Return to Record types setelah selesai. 24. Klik mail server (MX)25. Pada colom Name kosongkan saja, dan Pada colom Mail server, masukkan mx.coba.co dan pada colom priority, masukkan nilai 20

Page 7Created by fiki

………….. 7 26. Klik Create lalu klik Return to Record types27. Proses konfigurasi untuk Fordward Domain telah selesai. Sekarang kita akan mengkonfigurasi Reverse Domain. Kembali ke tampilan utama daripembuatan DNS, lalu pilih Create Master Zone28. Pilih reverse Domain pada Zone Types29. Masukkan Network ID pada colom Domain Name/Network30. masukkan ns.coba.co pada colom master server dan [email protected] padacolom email Address31. Setelah itu klik Create dan jangan lupa klik Return to Record List32. Setelah itu maka akan muncul tampilan dibawah ini.

Page 8Created by fiki

…………..

8 33. Klik Reverse Address (PT)34. Masukkan IP Address server pada colom Address dan pada colomhostname, masukkan ns.coba.co. dan mx.coba.co. 35. jangan lupa klik Create dan klik Return to Record types36. Klik Name Server (NS) pada colom ini juga sudah terisi secara otomatis, maka anda tidak perlu merubah konfigurasi pada halaman ini. 37. Konfigurasi DNS Server telah selesai, anda bias kembali ke halaman utamaDNS server dan klik Apply Change38. Restart service BIND dengan prtintah #/etc/init.d/named restart (enter)

Page 9Created by fiki

………….. 9 39. Untuk mencoba apakah DNS server berjalan dengan baik, anda bias masuk pada terminal dan ketikkan nslookup –sil (enter)40. ketikkan ns.coba.co lalu enter. Jika muncul tampilan seperti gambar diatas, maka konfigurasi DNS server anda telah berhasil. Anda juga bias mengetikkan mx.coba.co, www.coba.co, mail.coba.co, ftp.coba.co, ataupun IP Address anda41. Untuk mencoba dari sisi client, anda bias mengkonfigurasi IP Address andadan masukkan IP Address server pada colom Preferred DNS Server

Page 10

Created by fiki

………….. 10

C. KONFIGURASI FTP SERVER1. Kopykan file vsftpd dari CD ke-3 ke directory /tmp/ftp/2. Install file tersebut. [root@localhost FTP]# rpm -ivh vsftpd-1.1.3-8.i386.rpm3. Jalankan vsftpd [root@localhost init.d]# service vsftpd start# hanya dengan menginstal dan menjalankan saja ftp sudah dapat digunakan # cara mencoba:[root@localhost root]# ftp localhost (enter)

Page 11Created by fiki

………….. 11 4. Menambah Keamanan FTP Servermasuk ke directory /etc/vsftpd/edit file vsftpd.conf[root@localhost root]# cd /etc/vsftpd[root@localhost vsftpd]# gedit vsftpd.conf5. Rubahlah script yang ada seperti contoh dibawah ini. # Allow anonymous FTP? anonymous_enable=NO(tidak diaktifkan)# Uncomment this to allow local users to log in. local_enable=YES(diaktifkan)# Uncomment this to enable any form of FTP write command. write_enable=YES(diaktifkan)

# if your users expect that (022 is used by most other ftpd's)local_umask=022(diaktifkan)#anon_upload_enable=YES(tidak diaktifkan)#anon_mkdir_write_enable=YES (tidak diaktifkan)# go into a certain directory. dirmessage_enable=YES(diaktifkan)xferlog_file=/var/log/vsftpd.log (diaktifkan)idle_session_timeout=600(diaktifkan)ftpd_banner=Selamat datang di layanan ftp kami. (diaktifkan)6. Simpan dan keluar7. Restart service FTP serverservice vsftpd restart (enter)

Page 12Created by fiki

………….. 12 C.

KONFIGURASI DHCP SERVER1. Kopykan file dhcp-3.0pl1-23.i386.rpm dan dhcp-devel-3.0pl1-23.i386.rpmfile ini terdapat pada disk 2 kedalam directory /tmp/dhcp/2. Install file tersebut3. Copykan file dhcpd.conf.sample dari directory /usr/doc/dhcp-3.0pl1/dhcpd.conf.sample ke directory /etc/dhcpd.conf4. editlah file dhcpd.conf dengan perintah #vi dhcpd.conf(enter)5. Restart service dhcpd dengan perintah #/etc/init.d/dhcpd restart (enter)

Page 13Created by fiki

………….. 13 6. Rubahlah konfigurasi IP Address client menjadi IP DHCP dengan caramemilih optain an IP Address automatically

Page 14Created by fiki

………….. 14 D.

KONFIGURASI WEBSERVER1. kopy file dibawah ini ke /tmp/webserver/httpd-2.0.40-21.i386.rpm(CD.1)httpd-manual-2.0.40-21.i386.rpm(CD.1)2. install kedua file diatas dan aktifkan service httpd3. anda bisa mencobanya menggunakan web browser dengan mengetikkan www.coba.co

Page 15Created by fiki

………….. 15 4. Untuk memasukkan halaman webserver anda, anda bisa meletakkan fileindex.html kedalam directory /var/www/html/5. Silahkan anda mencoba lagi langkah no.3 untuk melihat perubahannya.

6. Membuat virtual user. Untuk membuat virtual user, anda harus merubah konfigurasi default dari file /etc/httpd/conf/httpd.confAktifkan script UserDir public_html

Page 16Created by fiki

………….. 16 7. Dan aktifkan juga script ini lalu di restart8. Buatlah directory public_html pada user anda dan buatlah file bernamaindex.html didalam directory public_html9. Rubah hak kepemilikan user anda agar bisa dieksekusi10. Untuk mencoba keberhasilannya, anda bisa mengetikkan http://www.coba.co/user2/ pada web browser.

Page 17Created by fiki

………….. 17

E. KONFIGURASI PROXY SERVER1. Copykan file squid-2.5.STABLE1-2.i386.rpm ke directory/tmp/proxy_server/(CD 1)2. install file tersebut. 3. Masuk Webmin. Lalu klik server setelah itu klik squid proxy server4. Klik Module Configuration5. Pada full path to squid config file, ganti dengan: /etc/squid/squid.conf lalu save6. Klik port and Networking lalu Masukkan port yang digunakan untuk proxy.

Biasanya menggunakan port 8080 atau 3128.

Page 18Created by fiki

………….. 18 7. Klik Save lalu klik Return to squid index 8. Klik Memory Usage. Masukkan sebesar 1/3 dari memory yang anda gunakan. Karena disini saya menggunakan memory sebesar 128 MB, maka memoryusage yang digunakan adalah 45 MB9. Klik save lalu klik return to squid index. 10. Klik access control kemudian pada create new ACL, pilih client Address laluklik create new ACL11. Masukkan nama dari ACL Name. lalu masukkan range IP Address yang bisamengakses porxy server. Dan masukkan subnetmask yang anda gunakan. Disini saya memberikan nama network_lokal

Page 19Created by fiki

………….. 19 12. Kembali ke Create New ACL, namun pilih yang URL RegeXP lalu Klik Create New ACL13. Masukkan nama untuk ACL Name, lalu masukkan situs-situs yang akan diblock pada regular expressions14. Klik save lalu klik return to index 15. Klik Add Proxy Restriction

16. Klik Allow pada Action lalu pilih Network_lokal pada Match ACLs lalu kliksave17. Klik Add Proxy Restriction

Page 20Created by fiki

………….. 20 18. Klik Deny pada action lalu pilih dilarang pada Match ACLs lalu klik save19. naikkan ACLs network_lokal dan dilarang sampai letaknya dibawah manager dengan cara klik panah yang ada disampingnya. 20. Klik Apply Configuration

F. KONFIGURASI MAIL SERVER1. Kopykan file imap-2001a-18.i386.rpm, postfix-1.1.11-11.i386.rpm, imap-devel-2001a-18.i386.rpm(CD 2)2. Install ketiga file diatas3. masuk directory /etc/postfix

Page 21Created by fiki

………….. 21 4. edit file main.cf adapun script-script yang perlu di edit adalah :myhostname = ns.coba.co mydomain = coba.co myorigin = $mydomain inet_interfaces = allmydestination = $myhostname, localhost.$mydomain $mydomain mynetworks_style = subnet

5. simpan dan restart service postfix6. matikan service dari sendmail dengan perintah /etc/init.d/sendmail stop(enter)7. lakuka telnet ke localhost dengan port 25 untuk mencoba hasilkonfigurasinya. 8. cobalah untuk mengirim email dari user1 ke user2 dengan perintah :mail from:[email protected] (enter)rcpt to: [email protected](enter)data (enter)(masukkan isi email)titik (.)(enter)

Page 22Created by fiki

………….. 22 9. Untuk melihat email yang kita kirim, ketikkan #cat /var/mail/tamu (enter)10. Untuk melihat apakah email kita berhasil dikirim atau tidak, kita gunakan perintah #tail –f /var/log/message (enter)

Page 23Created by fiki

………….. 23 11. aktifkan layanan pop3 dengan mengedit script dalam file /etc/xinetd.d/ipop3 12. rubah nilai dari disable menjadi no 13. restart layanan xinetd. #/etc/init.d/xinetd.d restart (enter)

14. untuk membuka email yang kita terima, gunakan perintah telnet (IP komputer)110 telnet 192.168.10.1 110 (enter)15. ketikkan user tamu (enter)pass ****** (123456)lalu enter16. maka anda akan melihat tampilan seperti diatas. Disana terdapat keterangan bahwa kita mendapat 1 email masuk. Untuk membaca email tersebut, ketikkan retr 1 . jika kita mendapat email yang lebih dari 1, maka untuk membacanyakita bisa mengetikkan nomor email yang ingin kita baca.

Page 24Created by fiki

………….. 24

G. KONFIGURASI SQUIRRELMAIL1. Kopykan file squirrelmail-1.5.0.tar.gz ke directory /home/webmail/2. install file diatas dan jangan lupa untuk menginstall paket-paket phpnya. Adapun paket-paketnya adalah : php, php-imap, php-mysql. Anda bisamenginstallnya melalui Add Remove Package3. Setelah menginstallnya, masuk pada directory /home/webmail/ . disitu akan ada 2 file yaitu file squirrelmail yang sudah di untar dan yang belum.

4. Pindah directory squirrelmail-1.5.0 ke directory public_html dengan menggunakan perintah #mv squirrelmail-1.5.0 public_html(enter)5. masuk pada directory public_html. Maka disitu akan terdapat banyak file.6. Untuk mengkonfigurasi squirrelmail, ketikkan ./configure pada terminalSquirrelmail yang sudah di untar

Page 25Created by fiki

………….. 25 7. Pada tampilan dibawah ini tekan 2 untuk konfigurasi server setting. 8. lalu tekan 1 untuk merubah nama domain 9. Rubahlah domain menjadi domain anda. Dalam hal ini kita rubah menjadicoba.co

Page 26Created by fiki

………….. 26 10. Lalu tekan A untuk konfigurasi Update IMAP setting lalu tekan 4 untuk konfigurasi IMAP server11. Rubah IMAP Server menjadi mx.coba.co 12. Lalu tekan B lalu tekan 4 untuk merubah konfiguasi SMTP13. Ubahlah menjadi mx.coba.co

Page 27Created by fiki

…………..

27 14. Maka hasilnya akan terlihat seperti gambar dibawah ini. Dan jangan lupauntuk menyimpannya dengan menekan tombol S dan tekan Q untuk keluar. 15. Nyalakan service imap dengan perintah #/sbinchkconfig imap on16. Ubah kepemilikan directory /home/webmail/ menjadi kepemilikan apachedengan perintah #chown –R apache.apache /home/webmail/(enter)#chown –R apache.apache /home/webmail/*(enter)17. Restart service xinetd

Page 28Created by fiki

………….. 28 18. Untuk mencoba keberhasilan konfigurasi webmail server, ketikkan http://mail.coba.co/ pada webbrowser. 19. Selesai……..!!!!!!!!!!BIOGRAFI PENULISFiki Fahruddin Fahmi lahir di Mojokerto, 28 Agustus 1987. Tamatsekolah TK lalu melanjutkan sekolah MI atau setingkat SD lalu melanjutkan di SLTP setelah itu melanjutkan di SMK Negeri !Dlanggu mengambil jurusan TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan). Saat ini sedang aktif dimilis ilmukomputer.com dalam hal jaringan computer. Tidak banyak yang bisa saya ceritakan disini, bisa-bisa satu halaman habisbuat nulis biografi ini. Kalo mau contact saya bisa by e-mail [email protected] atau

langsung aja ke orangnya. :-PSaya meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan ataupun kurang lengkapnyatutorial ini. Maklum…masih amatir….. ☺

Page 29Created by fiki

………….. 29 DAFTAR PERINTAH-PERINTAH YANG UMUM DIGUNAKAN :1. rpm –ivh (nama file): digunakan untuk menginstall packet yangmenggunakan ekstensi *.rpm2. tar zxvf (nama file): digunakan untuk menginstall packet yangmenggunakan ekstensi *.tar3. netconfig : untuk mengkonfigurasi kartu jaringan 4. ifconfig : untuk melihat konfigurasi kartu jaringan 5. service network (restart, start, stop) : digunakan untuk aksi dari lancard seperti merestart, menghentikan,dan menyalakan.6. /etc/init.d/network (restart, start, stop): sama dengan no.4 7. perintah no.5 ini relative. Bisa digunakan untuk service named, httpd, squid, xinetd, dll. Tergantung service apa yang akan kitagunakan. Ex: /etc/init.d/httpd start/etc/init.d/named restart8. service network status : untuk melihat status dari lancard 9. vi (nama file)

: untuk mengedit suatu file menggunakan vi editor10. :q!: untuk keluar dari editor vi tanpa menyimpan 11. :wq : untuk keluar dari editor vi dengan menyimpan perubahan yang kita lakukan. 12. gedit (nama file): sama halnya dengan vi editor13. cd : untuk masuk ke suatu directory14. cp (nama file) (tujuan) : untuk mengkopy suatu file15. iptables –F: untuk membuka firewall16. tail –f /var/log/message : untuk melihat apakah e-mail terkirim dengan suksesatau tidak. 17. cat /var/mail/(nama user): untuk melihat e-mail yang sudah diterima dari usertertentu. 18. mkdir (nama directory) : untuk membuat suatu directory19. adduser (nama user): unruk membuat user baru 20. passwd (nama user): untuk memberikan password pada user tertentu. 21. smbpasswd –a (nama user): untuk menambahkan user pada samba22. smb adduser (nama user): untuk menambah user pada samba

INSTALASI CLIENT DENGAN LINUX REDHAT

Posted by TkJ A Comunity and R3Gen3raTion at 4:36:00 PM . 9.19.2008 label tugas

1. Instal komputer dengan Linux RedHat2. Jika sudah selesai menginstal Linux RedHat, Instal RDesktop pada komputer.~Masuk pada Linux RedHat yang berbasis text~Ketik : cd /mnt/cdrom/~Tekan Enter~Ketik “ls” untuk melihat directory~Ketik : cd RedHat/RPMS/~Ketik : rpm –ivh rdesktop-1.2.0-1.i386.rpm~Tunggu beberapa saat untuk menunggu rdesktop terinstal~Ketik “rd” lalu tab untuk melihat apakah rdesktop sudah terinstal atau belum~Atau ketik: rpm –qa | grep rdesktop untuk melihat program rdesktop

3. Jika Rdesktop sudah terinstal,masuk pada linux RedHat berbasis grafis dengan

menekan : Ctrl+Alt+F74. Klik start 5. Klik Run Programe

6. Ketik: rdesktop “ip addres server”7. Klik Ok8. maka akan muncul rdesktop9. atau dengan klik start-pilih system tools-klik terminal-ketik rdesktop “ip address server”

server DHCP di linux

Diposkan oleh gand1 pu_3nxa

DHCP server adalah sebuah service yg memberikan pelayanan dalam sebuah jaringan komputer dimana IP address (+ beberapa setting lain) tidak dipasang secara statis di masing2x komputer, melainkan diberikan oleh server secara dinamis (bisa juga statis tapi tetap diberikan oleh server, yg dikenal dg reservasi atau pencadangan IP address tertentu yg diberikan kepada komputer dg MAC address tertentu pula). Hal ini akan sangat membantu seorang administrator jaringan untuk mengelola suatu jaringan besar yg terdiri dari ratusan bahkan ribuan komputer dengan mempermudah pengelolaan jaringan dg memusatkan pengelolaan IP address jaringan dalam sebuah server. Jadi setiap komputer dalam jaringan akan meminta konfigurasi IP kepada server DHCP yg akan membagikan IP address sesuai konfigurasi yg dipasang di server tsb.

DHCP server berjalan di atas sistem Windows maupun Linux dg hampir tidak ada perbedaan dalam kemampuannya memberikan layanan utama berupa pemberian IP Address pada jaringan secara dinamis.

Karakteristik dari DHCP server yang berjalan di sistem Linux:

1. Server dapat berjalan lebih cepat & stabil. Sistem-sistem Unix clone sudah diakui mempunyai reliabilitas yang sangat tinggi dalam menjalankan aplikasi-aplikasinya, dan ini berarti termasuk juga di Linux yang juga merupakan salah satu clone Unix. Linux juga seperti turunan Unix lain dapat dioperasikan hanya dengan command text saja. Ini berarti resource yang dibutuhkan server pasti lebih kecil daripada resource yang dibutuhkan untuk menjalankan software berbasis grafis seperti di sistem Windows.2. Dijalankan dengan dua aplikasi daemon untuk server dan client, misalnya : dhcpd (DHCP daemon) untuk server dan dhcpcd (DHCP client daemon) untuk client.3. File-file setting untuk DHCP di Linux umumnya diletakkan di dalam direktori /etc dan /var/lib/dhcp4. Setting DHCP dilakukan dalam sebuah file yaitu : /etc/dhcpd.conf dan akan menyimpan hasil transaksi penyewaan IP address di dalam sebuah file yang bernama /var/lib/dhcpcd.leases. Bila file ini tidak ada, DHCP tidak akan dapat bekerja.5. Setting relatif mudah karena hanya dipusatkan di satu file saja (/etc/dhcpd.conf) dan hanya terdiri dari beberapa baris perintah untuk memberikan layanan yang cukup lengkap.

Bagaimana DHCP bekerja dalam Linux

Client DHCP bekerja sebagai program level aplikasi. Sekalipun mengkonfigurasikan beberapa aspek mendasar dari operasi kernel sistem operasi, namun tidak perlu dijalankan sebagai kode kernel level. Dalam hal ini semua yang dilakukan client sebenarnya adalah :

*

Mengirim dan menerima beberapa paket UDP*

Mengekstrak nilai dari jawaban DHCPACK*

Menerapkan nilai tersebut pada sistem, seperti yang dilakukan ifconfig atau route.

Sedikit kesulitannya adalah client harus menangani lease DHCP sehingga setiap kali ia harus menghubungi server untuk memperpanjang lease terbaru. Untuk alasan ini, client berjalan sebagai “daemon”, yaitu aplikasi yang berjalan pada background, tidak terkoneksi ke terminal apapun (hal ini menjelaskan nama client dhcpcd, sekalipun untuk pertamakalinya akan tampak membingungkan).

Detail lease dicatat dalam dalam suatu file teks. Sekalipun mesin tersebut reboot dalam masa itu, client DHCP dapat menggunakan informasi ini pada saat berikutnya client me-request lease dari server DHCP. Dengan demikian satu mesin dapat menggunakan IP yg sama selama beberapa lama sekalipun alamat tersebut dialokasikan secara dinamis. Informasi ini juga disimpan dalam file dhcpcd.leases yg biasanya terdapat dalam direktodi /var/lib/dhcp

Instalasi DHCP server pada Linux

Cara menginstall server DHCP pada Linux relatif mudah. Di sini saya menggunakan Linux Mandriva 2007.1 yang merupakan turunan dari Red Hat Linux sehingga dapat menggunakan paket instalasi RPM yang lebih mudah. Perintah text instalasi secara manual misalnya seperti ini (sbg root) :

# rpm –ivh dhcp-server-3.0.5-7mdv2007.1.rpm

maka sistem akan menginstalkan paket instalasi DHCP server. Bila ada dependensi harus diinstall dulu secara manual. Tetapi pada distro Mandriva 2007.1 dapat dilakukan cara instalasi yang lebih mudah yaitu dengan menggunakan utility urpmi seperti ini :

# urpmi dhcp

maka sistem akan menginstallkan paket DHCP sekaligus dengan semua dependensi yang dibutuhkan. Untuk melakukan pengecekan apakah software sudah terinstall digunakan perintah :

# rpm –qa grep dhcp

maka sistem akan menampilkan software-software terinstall yang mengandung kata “dhcp”.dhcp1.jpg

Setelah instalasi selesai, sistem akan membuat file-file konfigurasi untuk DHCP yang terdiri dari 2 file utama yang harus ada untuk dapat menjalankan aplikasi DHCP yang diinstall, yaitu :

*

/etc/dhcpd.conf*

/var/lib/dhcp/dhcpcd.leases

Isi dari file /etc/dhcpd.conf yang digunakan untuk memberikan layanan DHCP server pada jaringan bisa di setting sesuai kebutuhan dan dapat dipakai oleh DHCP client baik dari sistem Linux maupun dari sistem Windows. File /var/lib/dhcpd/dhcpcd.leases juga harus ada walaupun pada awalnya hanya sebuah file kosong. Tanpa file ini DHCP tidak akan berjalan. Sebagai contoh di sini kita akan setting server DHCP untuk kebutuhan2x sebagai berikut :

1. PC server DHCP (Linux Mandriva 2007.1) disetting IP statis 192.168.0.1

2. Memberikan alamat IP antara 192.168.0.11 dan 192.168.0.100 pada jaringan

3. Memberikan pada client setting-setting sebagai berikut : subnet mask 255.255.255.0, alamat broadcast 192.168.0.255, default gateway 192.168.0.1, server DNS 192.168.0.10, nama domain default adalah jarkom.net, dan server WINS pada 192.168.0.11 (untuk client windows versi lama)

4. Memberikan lease-lease untuk waktu default 6 jam dan maximal 12 jam

5. Memberikan reservasi alamat IP untuk kartu ethernet dengan MAC address 00-14-2A-06-18-D5 dengan alamat 192.168.0.30 pada komputer Windows XP dan MAC address 00-0C-29-77-78-67 dengan alamat 192.168.0.50 pada komputer Linux openSUSE 10.2

Untuk kebutuhan setting seperti itu maka isi file /etc/dhcpd.conf harus diedit & disesuaikan sehingga menjadi seperti dalam gambar berikut yg sudah diberikan keterangan penggunaan masing2x barisnya.

dhcp2.jpg

Dan kemudian untuk menjalankannya harus dilakukan restart terhadap service-nya dulu :

# /etc/rc.d/init.d/dhcpd restart

Perintah ini juga harus selalu dilakukan setelah melakukan perubahan apapun pada isi file /etc/dhcpd.conf. Kemudian apabila menghendaki agar DHCP server selalu start secara otomatis pada saat komputer dijalankan, maka perintah “/etc/rc.d/init.d/dhcpd start” harus dimasukkan dalam file /etc/rc.local yang berfungsi seperti file autoexec.bat dalam sistem Windows.

Instalasi DHCP Client

Memperoleh IP address dinamis server DHCP dari PC client dilakukan dengan cukup mudah baik pada sistem Windows maupun pada sistem Linux. Dan keduanya juga dapat dikonfigurasi dengan menggunakan utility grafis maupun text command. Cara instalasinya misalnya seperti

demikian :

1. Client Windows XP Professional SP2.

Dari client Windows bisa dilakukan setting untuk permintaan IP addres di server dengan memilih Obtain dalam halaman setting Control Panel - Network.

Atau juga dapat dengan command text di command prompt dengan mengetikkan di Command Prompt perintah untuk meminta lease IP address baru pada server DHCP :

C:\> ipconfig /renew

Dan bila diinginkan untuk menghapus konfigurasi lesase DHCP yang sedang berjalan digunakan perintah :

C:\> ipconfig /release

Untuk melihat konfigurasi yang telah terpasang, gunakan perintah :

C:\> ipconfig /all

client2.jpg

2. Client Linux openSUSE 10.2

Untuk DHCP client di Linux juga relatif mudah memasangnya, pertama dengan menyesuaikan setting di file /etc/sysconfig/network/ifcfg-eth0-[mac-address] seperti gambar berikut. Catatan : path dan nama file bisa tidak sama tergantung distro Linux yang dipakai. Path dan nama file tadi adalah untuk distro Linux openSUSE 10.2 yang saya pakai di sini.

dhcpclient1.jpg

Kemudian cek apakah aplikasi dhcpcd sudah terinstall di komputer Linux yg akan dijadikan DHCP client (cat : untuk distro selain openSUSE mungkin bisa berbeda) :

# rpm -qa grep dhcpcd

Kalau belum terinstall, install dulu dengan menggunakan tool YaST untuk software DHCP client. Bisa lakukan dg memasukkan kata “dhcpcd” di kolom search software. Setelah muncul, beri check lalu jalankan instalasi. Setelah instalasi selesai ulangi pengecekan di shell dg perintah yg sama.

Kemudian gunakan command text seperti berikut untuk melepas lease IP (dhcpcd –d –k eth0) dan merequest IP address dari server DHCP (dhcpcd –d –B eth0):

dhcpclient2.jpg

Opsi –k >>> adalah untuk melepas lease IP yang sedang berjalan

Opsi -B >>> adalah untuk meminta lease IP baru pada server DHCP

Opsi -d >>> adalah agar dhcpcd mengirimkan banyak informasi ke file /var/log/messages yang akan berguna untuk mengetahui seriap detail proses yang terjadi, termasuk untuk memudahkan troubleshooting bila ada suatu masalah yang terjadi. File tersebut salah satu file log terpenting dalam Linux yang mencatat hampir semua peristiwa yang terjadi dalam sistem, termasuk semua yang terjadi pada saat koneksi DHCP server & client terbentuk.

Gambar berikut adalah menampilkan isi dari file /var/log/messages di shell secara dinamis dengan menampilkan terus menerus baris-baris terbaru yang terjadi, dengan menggunakan perintah :

# tail –f /var/log/messages

dhcp3.jpg

Pada client DHCP yang menggunakan Linux, apabila menggunakan konfigurasi DHCP untuk mendapatkan nama domain dan alamat DNS server dalam jaringan, maka setelah client mendapatkan lease IP baru dari server DHCP, maka otomatis DHCP akan merubah isi file /etc/resolv.conf yaitu sebuah file yang berisi konfigurasi nama domain & alamat DNS server untuk komputer yang bersangkutan. Sehingga bila file itu sudah berisi suatu setting tertentu secara manual, maka DHCP akan menghapusnya dan menggantinya dengan konfigurasi yang ada di server DHCP. Sebenarnya hal ini bisa dihindari dengan menambahkan satu opsi lagi dalam command text sewaktu meminta lease IP baru dari server. Opsi-opsi itu dapat dilihat dengan menjalankan perintah :

# man dhcpcd

atau

# dhcpcd –help

Setelah ada DHCP client yang meminta lease IP baru ke server DHCP, maka dhcpd akan menuliskan setiap penyewaan IP yang terjadi ke sebuah file yang bernama : /var/lib/dhcp/dhcpcd.leases di server DHCP. Isi file tersebut adalah seperti gambar berikut :

Setting DNS di Linux Redhat 9

Posted by FraNkY_PuNk . Sunday, November 16, 2008 Dokument: Linux Red Hat

DNS (Domain Name System)

Mungkin secara umum bisa diartikan sebagai sistem pemberian alamat yang digunakan dalam internet/intranet. DNS bertugas memberikan nama host dan pelaku utama dalam mengatur tiap host dalam domain kita. DNS juga berfungsi sebagai resolver nama-nama sistem ke bentuk IP address atau sebaliknya, hal ini diperlukan karena keterbatasan manusia yang mengalami kesulitan untuk mengingat IP address sebagai identitas komputer dan akan lebih mudah jika mengingat dalam bentuk nama.

kasus :

domain –> coreph.net Net ID –> 192.168.88.0 for ex:

coreph.net –> 192.168.88.90www.coreph.net –> 192.168.88.90ftp.coreph.net –> 192.168.88.90mail.coreph.net –> 192.168.88.90

pertama…mengecek file2 yg dibutuhkan sudah ter-install:Mengecek apakah file-file yang dibutuhkan sudah terinstall:

root@server home]# rpm -qa |grep dhcpdhcp-3.0pl1-23[root@server home]# rpm -qa |grep bindbind-9.2.1-16redhat-config-bind-1.9.0-13bind-utils-9.2.1-16ypbind-1.11-4[root@server home]# rpm -qa |grep sambasamba-common-2.2.7a-7.9.0samba-client-2.2.7a-7.9.0samba-2.2.7a-7.9.0redhat-config-samba-1.0.4-1[root@server home]#

Jika belum terinstall, silakan install terlebih dahulu, agar lebih mudah, saya menyarankan untuk menggunakan redhat-config-packages. Ketik di Run Command (Start Applications > Run command..) redhat-config-packages. Selanjutnya cari file-file tersebut dan install.Apabila sudah terinstall,siap-siap buat perang tiada akhir…

Berikut langkah2nya:

#############################################———————setting ethernet (/etc/sysconfig/networking/devices/ifcfg-eth0)

[root@server home]# vi /etc/sysconfig/networking/devices/ifcfg-eth0 (u/ menulis/edit tekan tombol insert)

DEVICE=eth0 #nama deviceBOOTPROTO=staticIPADDR=192.168.88.90NETMASK=255.255.255.0NETWORK=192.168.88.0ONBOOT=yes # dijalankan saat boot

Simpan file dengan menekan tombol escape/Esc kemudian ketik :wq kemudian tekan enter############################################———————setting HOSTS (/etc/hosts)

[root@server home]# vi /etc/hosts (u/ menulis/edit tekan tombol insert)

#Do not remove the following lines, or various programs#that require network functionality will fails127.0.0.1 localhost.localdomain localhost192.168.88.90 coreph.net server

Simpan file dengan menekan tombol escape/Esc kemudian ketik :wq kemudian tekan enter##############################################———————-setting RESOLV.CONF (/etc/resolv.conf)

[root@server home]# vi /etc/resolv.conf (kemudian u/ menulis/edit tekan tombol insert)

# Samakan dengan dibawah ini,atau konfigurasi sesuai kebutuhan

search coreph.netnameserver 192.168.88.90

Simpan file dengan menekan tombol escape/Esc kemudian ketik :wq kemudian tekan enter

Saatnya restart network

[root@server /]# /etc/init.d/network restartShutting down interface eth0: [ OK ]Shutting down loopback interface: [ OK ]Setting network parameters: [ OK ]

Bringing up loopback interface: [ OK ]Bringing up interface eth0: [ OK ]

Apabila tidak ada pesan error, berarti sejauh ini berhasil. Untuk memastikan, ping ke 192.168.88.90

[root@server named]# ping 192.168.88.9064 bytes from 192.168.88.90: icmp_seq=0 ttl=128 time=0.366 ms64 bytes from 192.168.88.90: icmp_seq=1 ttl=128 time=0.354 ms64 bytes from 192.168.88.90: icmp_seq=2 ttl=128 time=0.309 ms64 bytes from 192.168.88.90: icmp_seq=3 ttl=128 time=0.318 ms64 bytes from 192.168.88.90: icmp_seq=4 ttl=128 time=0.250 ms—192.168.88.90 ping statistics –5 packets transmitted, 5 received, 0% packet loss, time 4044msrtt min /avg/max/dev = 0.250/0.297/0.354/0.044 ms

Good, semuanya berjalan lancar. Lanjutkan ke proses berikutnya.

##############################################

DNS SERVER (named) > BIND (Berkeley Internet Name Domain)

Pengaturan DNS sebaiknya ditentukan sesuai kebutuhan, seperti pertanyaan pertama, apakah server ini berlaku sebagai gateway, atau mail server, proxy server, web server, database server, backup server atau yang lain? Oleh karena itu, gw lebih serahkan sepenuhnya pada yang membacanya,huehehehe…Letak konfigurasi bind yang terpenting ada di direktori:

/etc/named.conf/var/named/

masih sebagai root, kita akan mengkonfigurasi file-file diatas..

NAMED.CONF (/etc/named.conf)

[root@server home]# vi /etc/named.conf

ketikkan baris dibawah ini, atau lebih baik backup file named.conf aslinya(buat jaga2), dan buat file ini..

## named.conf -configuration for bind# Generated automatically by redhat-config-bind, alchemist et al.# Any changes not supported by redhat-config-bind should be put# in /etc/named.custom#controls {

inet 127.0.0.1 allow { localhost; } keys { rndckey; };};include “/etc/named.custom”;include “/etc/rndc.key”;

zone “0.0.127.in-addr.arpa” {type master;file “0.0.127.in-addr.arpa.zone”;};zone “localhost” {type master;file “localhost.zone”;};zone “88.168.192.in-addr.arpa” {type master;file “coreph.local”;};zone “coreph.net” {type master;file “coreph.zone”;};

kalo sudah diketik semua, simpan file tersebut dengan mengetikkan :wq dan tekan [enter]

Penjelasan:

Perhatikan baris perintah berikut:

zone “coreph.net” { #menambahkan zona baru / domain baru yaitu coreph.nettype master; #merupakan master domain, domain utama…file “coreph.net.zone”; #file database yang menyimpan konfigurasi seluruh domain dan host};

zone “88.168.192.in-addr.arpa” { #menambahkan zona reverse baru yaitu coreph.nettype master; #merupakan reverse master domain, domain reverse utama…file “88.168.192.local”; #file database yang menyimpan konfigurasi seluruh domain dan host};

#################################################

file pada direktori /var/named/[root@server home]# cd /var/named[root@server named]# cp localhost.zone coreph.zone [copy file localhost.zone --> coreph.zone][root@server named]# cp named.local coreph.local [copy file named.local --> coreph.local][root@server named]# vi coreph.zone

ketikan perintah berikut: (isi file ini cuma contoh, dapat disesuaikan dengan kebutuhan)

$TTL 86400

@ IN SOA coreph.net. root.localhost (2005911918 ; serial28800 ; refresh7200 ; retry604800 ; expire86400 ; ttl)IN NS coreph.net.IN A 192.168.88.90

www IN A 192.168.88.90ftp IN A 192.168.88.90mail IN A 192.168.88.90

kalo sudah diketik semua, simpan file tersebut dengan mengetikkan :wq dan tekan [enter]

[root@server named]# vi coreph.local

ketikkan perintah berikut: (Ingat, sekali lagi isi file ini cuma contoh, dapat disesuaikan dengan kebutuhan)$TTL 8640088.168.192.in-addr.arpa. IN SOA coreph.net. root.coreph.net. (2005121900 ; serial28800 ; refresh2700 ; retry604800 ; expire86400 ; ttl)IN NS coreph.net.

90 IN PTR coreph.net.90 IN PTR www.coreph.net.90 IN PTR ftp.coreph.net.90 IN PTR mail.coreph.net.

simpan file dengan mengetik > : + w + qKemudian restart service BIND dengan perintah:

[root@server named]# service named restartShutting down named: [ OK ]Starting named: [ OK ][root@server named]#

Setelah itu silakan cek dengan perintah nslookup

[root@server named]# nslookup 192.168.88.90Server: coreph.netAddress: 192.168.88.90

Name: mail.coreph.netAddress: 192.168.88.90