bab iii metode penelitian 3.1 seting dan karakteristik subjek … · 2018. 7. 6. · 30 bab iii....

24
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul ini akan dijelaskan tentang setting dan karakteristik subjek penelitian. Seting adalah gambaran tempat dan waktu dilaksanakanya penelitian, sedangkan subjek penelitian menggambarkan kondisi siswa dan guru baik secara umum (keseluruhan guru dan siswa),maupun secara khusus terhadap guru dan siswa yang dipilih sebagai responden di SDN Jimbaran 01 Kecamatan Kayen,Kabupaten Pati. 3.1.2 Seting Penelitian Penelitian ini dilakukan pada SDN Jimbaran 01 semester II tahun pelajaran 2016/2017 3.1.3 Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran PKn pada materi”globalisasi” yang dilaksanakan di SDN Jimbaran 01 Kabupaten Pati.Lokasi SDN Jimbaran 01 cukup dekat dengan pemukiman warga, sehingga memudahkan siswa menjangkau sekolah.Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan pada siswa kelas 4. Jumlah siswa kelas 4 SDN Jimbaran 01 adalah 12 orang, 7 siswa perempuan dan 5 siswa laki-laki.Keadaan siswa saat dilakukan observasi,sikap dan perilakunya bervariasi ada yang pendiam,suka ngobrol sendiri,sering berkata kasar,ada yang suka membantah pada guru,sering bertengkar.Penelitian ini difokuskan pada sikap dan perilaku siswa terhadap nilai-nilai yang yang terkandung dalam Pancasila.Tempat dilaksanakanya PTK ini yaitu di SDN Jimbaran 01 berlokasi di pedesaan,dengan latar belakang ekonomi menengah kebawah. 3.2 Variabel yang Diteliti Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulanya (Sugiyono,2010:61). Sedangkan macam variabel yang digunakan oleh peneliti yaitu: a) Variabel Bebas Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variable dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran VCT (X).

Upload: others

Post on 01-Feb-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 30

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian

    Pada sub judul ini akan dijelaskan tentang setting dan karakteristik

    subjek penelitian. Seting adalah gambaran tempat dan waktu dilaksanakanya penelitian,

    sedangkan subjek penelitian menggambarkan kondisi siswa dan guru baik secara umum

    (keseluruhan guru dan siswa),maupun secara khusus terhadap guru dan siswa yang dipilih

    sebagai responden di SDN Jimbaran 01 Kecamatan Kayen,Kabupaten Pati.

    3.1.2 Seting Penelitian

    Penelitian ini dilakukan pada SDN Jimbaran 01 semester II tahun pelajaran

    2016/2017

    3.1.3 Karakteristik Subjek Penelitian

    Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran PKn pada materi”globalisasi” yang

    dilaksanakan di SDN Jimbaran 01 Kabupaten Pati.Lokasi SDN Jimbaran 01 cukup dekat

    dengan pemukiman warga, sehingga memudahkan siswa menjangkau

    sekolah.Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan pada siswa kelas 4. Jumlah siswa kelas

    4 SDN Jimbaran 01 adalah 12 orang, 7 siswa perempuan dan 5 siswa laki-laki.Keadaan

    siswa saat dilakukan observasi,sikap dan perilakunya bervariasi ada yang pendiam,suka

    ngobrol sendiri,sering berkata kasar,ada yang suka membantah pada guru,sering

    bertengkar.Penelitian ini difokuskan pada sikap dan perilaku siswa terhadap nilai-nilai

    yang yang terkandung dalam Pancasila.Tempat dilaksanakanya PTK ini yaitu di SDN

    Jimbaran 01 berlokasi di pedesaan,dengan latar belakang ekonomi menengah kebawah.

    3.2 Variabel yang Diteliti

    Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek

    atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

    dipelajari dan ditarik kesimpulanya (Sugiyono,2010:61). Sedangkan macam variabel yang

    digunakan oleh peneliti yaitu:

    a) Variabel Bebas

    Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

    perubahanya atau timbulnya variable dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian

    ini adalah model pembelajaran VCT (X).

  • 31

    Model pembelajaran VCT adalah teknik pendidikan nilai dimana peserta didik

    dilatih untuk menemukan,memilih,menganalisis,membantu siswa dalam mencari dan

    memutuskan mengambil sikap sendiri mengenai nilai-nilai hidup yang ingin

    diperjuangkan.Dengan menggunakan VCT guru dapat mengetahui nilai-nilai yang ada

    pada peserta didik dengan cara mengungkap dan membawanya kearah tingkatan nilai

    atau perkembangan moral yang lebih tinggi.

    b) Variabel Terikat

    Variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena

    adanya variable bebas. Stimulus atau pemberian perlakuan berdasarkan variable bebas

    dengan menggunakan model Value Clarification Technique (VCT) melalui pendekatan

    kualitatif diperoleh hasil belajar mapel PKn tema globalisasi meningkat. Maka variabel

    terikat dalam penelitiaan ini adalah hasil belajar pada mapel PKn materi globalisasi (Y).

    Hasil belajar dalam hal ini adalah : a) ranah afektif (sikap dan perilaku). b) hasil belajar

    siswa.

    3.3 Prosedur Penelitian

    3.3.1 Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Penelitian

    Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri

    dengan cara merencanakan, melaksanakan, merefleksikan tindakan secara kolaboratif

    dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar

    siswa dapat meningkat (IGAK Wardhani, dan Kuswaya Wihardit, 2010: 10:4). Selanjutnya

    Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Rafi’uddin, 1996) penelitian tindakan kelas dapat

    dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan

    tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti siklus

    spiral berikutnya.

    Pada hakekatnya model Kemmis dan Mc Taggart berupa perangkat-perangkat,

    dengan setiap perangkat terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan,

    pengamatan, dan refleksi yang dipandang sebagai satu siklus. Didalam PTK banyaknya

    siklus tergantung dari permasalahan-permasalahan yang perlu untuk dipecahkan, yang

    pada umumnya lebih dari dua siklus. Model Kemmis dan Taggart dalam penelitian ini

    adalah sebagai berikut.

  • 32

    Gambar 3.1 Bagan Tahap Pelaksanaan PTK Model Kemmis dan Taggart

    3.3.2 Prosedur Penelitian

    Penelitian dilakukan dengan model pembelajaran VCT(Value Clarification

    Technique),melalui pendekatan kualitatif. Model pembelajaran VCT merupakan sebuah

    cara bagaimana menanamkan nilai dan menggali atau mengungkapkan nilai-nilai tertentu

    dari peserta didik.Karena itu, pada prosesnya VCT berfungsi untuk: a) mengukur atau

    mengetahui tingkat kesadaran siswa tentang suatu nilai; b) membina kesadaran siswa

    tentang nilai-nilai yang dimilikinya baik yang positif maupun yang negative untuk kemudian

    dibina kearah peningkatan atau pembetulanya; c) menanamkan suatu nilai kepada siswa

    melalui cara yang rasional dan diterima siswa sebagai milik pribadinya (Siswandi,

    2009:77). Dalam pembelajaran ini siswa akan disuguhi persoalan/masalah dilematis

    dengan stimulus berupa cerita, gambar,maupun video. Siswa kemudian memberi

    argument dan klarifikasi pendirian (melalui pertanyaan guru dan bersifat

    individual,kelompok atau klasikal).

    Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari 2 (dua) siklus, yang masing-masing siklus

    terdiri dari dua pertemuan. Setiap siklus dilakukan melalui empat tahapan yaitu: 1)

    Penyusunan perencanaan; 2) Pelaksanaan tindakan; 3) Pengamatan (Observasi); 4)

  • 33

    Refleksi. Berikut ini tahapan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model

    VCT,melalui pendekatan kualitatif:

    3.3.2.1 Rencana Tindakan Siklus I

    Pada siklus I terdiri dari 2(dua) pertemuan, yang masing-masing pertemuan

    berlangsung selama 2 x 35 menit. Jadi dalam 2 kali pertemuan hanya berlangsung selama

    2 jam 20 menit. Berikut adalah hal-hal yang disusun peneliti dalam proses pembelajaran

    yang meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan,observasi,dan refleksi.

    1) Perencanaan tindakan (Planning)

    a) Menentukan kelas yang diteliti dan juga waktu penelitian.

    b) Menelaah materi pembelajaran PKn kelas 4 SD tema globalisasi.

    c) Merumuskan tujuan pembelajaran sesuai SK, KD, dan indikator.

    d) Menyusun RPP untuk siklus I tema globalisasi dengan menerapkan model

    pembelajaran VCT (Value Clarification Technique).

    e) Mempersiapkan media pembelajaran

    f) Mempersiapkan instrument penilaian berupa lembar observasi aktivitas

    siswa,lembar observasi aktivitas peneliti, dan lembar penskoran.

    g) Menyusun alat evaluasi untuk mengetahui perkembangan muatan nilai-nilai

    dan hasil belajar siswa.

    2) Pelaksanaan tindakan (Acting)

    Pada tahap pelaksanaan tindakan dilaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai

    dengan perencanaan tindakan(planning),yaitu melaksanakan pembelajaran dengan

    menerapkan model pembelajaran VCT (Value Clarification Technique) pada

    materi”Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkunganya”. Pelaksanaan siklus I

    berlangsung selama 2 kali pertemuan yang masing-masing pertemuan terdiri atas 2 jam

    pelajaran. Dalam pelaksanaan tindakan ini ada tiga tahap, yaitu tahap kegiatan

    pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

    Pada pertemuan pertama,kegiatan pendahuluan guru menyampaikan tema atau

    materi apa yang akan dipelajari hari ini. Selanjutnnya guru menyampaikan apersepsi dan

    memotivasi siswa agar timbul rasa antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Dalam

    kegiatan inti,guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan model Value Clarification

    Techcnique(VCT) melalui pendekatan kualitatif dalam mempelajari materi pembelajaran

  • 34

    tema menunjukkan sikap terhadap globalisasi. Selanjutnya dalam kegiatan penutup guru

    bersama siswa membuat simpulan tentang materi pembelajaran dan melakukan refleksi

    kegiatan pembelajaran.

    Pertemuan kedua, pada kegiatan pendahuluan guru menyampaikan apersepsi

    yang berkaitan dengan materi kegiatan pembelajaran yang lalu,kemudian menyampaikan

    materi yang akan dipelajari hari ini yaitu mengidentifikasi jenis budaya yang pernah

    ditaampilkan di dunia internasional.

    3) Pengamatan (Observing)

    Pada tahap ini peneliti maupun observer melakukan kegiatan pengamatan untuk

    mengamati dan mengetahui aktivitas siswa dan keaktifan siswa dalam proses

    pembelajaran, pengamatan pada siswa pada ranah afektif dan psikomotor,serta kegiatan

    guru sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.

    4) Refleksi

    Pada tahap refleksi data yang telah dikumpulkan berupa lembar observasi dan

    dokumentasi dikaji dan dianalisis serta mengevaluasi hasil belajar siklus I. Dalam tahap ini

    penting untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan pada siklus I,apakah tujuan dari

    pembelajaran pada tema globalisasi untuk mengembangkan nilai-nilai dalam Pancasila

    sudah nampak atau belum?,sehingga nantinya pada siklus I ini dapat menjadi acuan pada

    siklus berikutnya.

    3.3.2.2 Rencana Tindakan Siklus II

    Rencana tindakan siklus II merupsksn tindak lanjut dari pelaksanaan

    pembelajaran pada siklus I. Tindakan siklus II dilakukan guna memberbaiki hasil belajar

    PKn tema globalisasi dari refleksi hasil belajar pada siklus I. Pada pelaksanaan siklus II

    ada empat tahapan,yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

    Berikut adalah tahapan penelitian tindakan kelas pada siklus II.

    1) Perencanaan

    Pada tahap perencanaan siklus II, kegiatanya adalah sama dengan kegiatan

    perencanaan pada siklus I, hanya saja pada siklus II terdapat kegiatan-kegiatan

    pembelajaran yang dapat melengkapi kekurangan dalam pembelajaran siklus I.

    2) Pelaksanaan Tindakan (Acting)

  • 35

    Seperti pelaksanaan tindakan pada siklus I, pada siklus II pelaksanaan tindakan

    dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama ada tiga tahapan yaitu kegiatan

    pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

    3) Pengamatan (Observing)

    Pada tahap ini peneliti maupun observer melakukan kegiatan pengamatan untuk

    mengamati dan mengetahui aktivitas siswa dan keaktifan siswa dalam proses

    pembelajaran, pengamatan pada siswa pada ranah afektif dan psikomotor,serta kegiatan

    guru sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.

    4) Refleksi

    Tahap refleksi pada siklus II dilaksanakan seperti pada tahap refleksi siklus I.

    Pada tahap refleksi data yang telah dikumpulkan berupa lembar observasi dan

    dokumentasi dikaji dan dianalisis serta mengevaluasi hasil belajar siklus II. Dalam tahap ini

    penting untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan pada siklus II,apakah tujuan dari

    pembelajaran pada tema globalisasi untuk mengembangkan nilai-nilai dalam Pancasila

    sudah nampak atau belum?,Apabila masih belu ada peningkatan,maka bias dilanjutkan

    pada siklus berikutnya.

    3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

    3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

    Data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat

    pembuktian hipotesis.Untuk mengumpulkan data, diperlukan cara yang tepat dengan

    menggunakan alat, perangkat, atau alat bantu yang dapat memudahkan peneliti

    mendapatkan data atau informasi yang dibutuhkan. Menurut Suharsimi, Arikunto

    (2006:1630) bahwa metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

    mengumpulkan data penelitianya,sedangkan instrument penelitian adalah alat atau

    fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih

    mudah, dan hasilnya lebih baik,dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga

    lebih mudah diolah.

    Dalam hal ini peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan beberapa teknik

    yaitu sebagai berikut:

    a) Observasi

  • 36

    Observasi bertujuan untuk mendapatkan skor aktivitas siswa dan guru dalam

    kegiatan pembelajaran. Arikunto (2011:30) menyebutkan, Observasi adalah suatu teknik

    yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan

    secara sistematis.

    Observasi dilakukan pada siswa SDN Jimbaran 01 dengan tujuan utamanya

    adalah mengembangkan nilai-nilai dalam Pancasila pada pembelajaran PKn tema

    globalisasi dengan sub tema menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkunganya

    yang dimasukkan didalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

    b) Tes

    Melalui metode tes, peneliti dapat mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap

    materi yang telah dipelajari,dan juga kemampuan siswa dengan memberikan respon atau

    jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan oleh guru. Menurut Sudjana (2011:35) Tes

    sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa baik itu

    dalam bentuk lisan (tes lisan), bentuk tulisan (tes tertulis), atau dalam bentuk perbuatan

    (tes tindakan). Bentuk instrument tes yang digunakan sebagai alat penilaian di SDN

    Jimbaran 01 berupa soal evaluasi berbentuk pilihan ganda dan uraian.

    c) Sikap

    Pengukuran sikap merupakan suatu teknik/cara pengumpulan data yang dilakukan

    secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan

    responden).Instrumen pengumpulan datanya yaitu berupa lembar yang berisi sejumlah

    pernyataan -pernyataan yang harus dijawab oleh sejumlah responden. Dengan lembar

    pernyataan sikap ini dapat diketahui tentang keadaan/data diri, pengalaman, pengetahuan

    dan pendapat siswa .Lembar sikap terdiri dari pernyataan yang akan diisi oleh

    responden,untuk mengetahui apakah pernyataan itu didukung atau ditolak dapat diketahui

    dengan rentang skor tertentu.Dengan demikian akan menghasilkan jumlah skor bagi setiap

    responden,yang nantinya dapat dijadikan sebagai acuan dalam penentuan nilai sikap.

  • 37

    3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

    a. Instrumen Observasi

    Untuk melihat kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti, lembar

    observasi ini akan menunjukkan langkah-langkah pembelajaran menggunakan model

    VCT, mulai dari keggiatan awal,kegiatan inti dan kegiatan penutup.Lembar observasi diisi

    oleh guru kelas yang mengamati peneliti saat melakukan proses pembelajaran di dalam

    kelas. Instrumen observasi aktivitas guru dan siswa dibuat berdasarkan indikator kisi-kisi

    instrumen yang telah dibuat sebelumnya untuk menilai aktivitas guru dan siswa dalam

    pelaksanaan pembelajaran PKn tema globalisasi dengan sub tema menunjukan sikap

    terhadap globalisasi di lingkunganya. Kegiatan observasi dilakukan pada setiap

    pelaksanaan tindakan kelas baik siklus I maupun siklus II.

    Kisi-kisi aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran PKn model VCT (Value

    Clarification Technique) pada tema globalisasi adalah sebagai berikut

  • 38

    Tabel 3.1

    Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru

    No Langkah- langkah VCT Tindakan Observasi No.Item

    1 Penentuan stimulus bersifat

    dilematik

    a. Guru menyiapkan video/gambar media stimulus,

    berupa contoh keadaan/perbuatan yang memuat

    nilai-nilai kontras sesuai dengan topik

    pembelajaran

    b. Guru bercerita sedikit mengenai

    kegiatan/aktivitas sehari-hari yang berhubungan

    dengan topik

    1-2

    2 Penyajian stimulus dilematik a. Guru melontarkan stimulus dengan cara

    membaca cerita atau menampilkan gambar

    foto,atau video sesuai topik

    b. Guru membuka dan menyampaikan topik

    c. Guru menyampaikan pertanyaan-pertanyaan

    yang bersifat menyelidik

    d. Guru menjelaskan

    Istilah-istilah yang berhubungan dengan topik

    3-5

    3 Penentuan

    posisi;kelompok/individu

    a. Guru membagi siswa dalam kelas menjadi

    kelompok-kelompok kecil

    b. Guru memberi kesempatan beberapa saat

    kepada siswa berdialog sendiri atau sesama

    teman sehubungan dengan stimulus tadi.

    c. Guru menjawab pertanyaan siswa yang belum

    paham tentang materi pelajaran yang

    disampaikan

    6-8

    4 Menguji alasan dan meminta

    argumen

    a. Guru merangsang, mengundang, dan

    melibatkan potensi afektual siswa

    b. Guru meminta perwakilan kelompok untuk

    mempresentasikan hasil diskusinya

    c. Guru mengkondisikan agar suasana

    pembelajaran tetap tanang

    9-11

    5 Penyimpulan dan pengarahan a. Guru memberi tanggapan

    b. Guru memberi penguatan tentang nilai-nilai yang

    dipilih siswa

    12-14

    6 Tindak lanjut a. Guru memperdalam penghayatan nilai-nilai yang

    diperoleh dengan memberi tugas membuat

    tulisan bagaimana menerapkan globalisasi

    dalam kehidupan sehari-hari.

    b. Guru memberikan tes tertulis

    15-16

  • 39

    Tabel 3.2

    Kisi – kisi Lembar Observasi Tindakan Siswa

    No Langkah-langkah

    VCT

    Tindakan Observasi No.

    Item

    1 Penentuan stimulus bersifat

    dilematik

    a. Siswa memilih stimulus sesuai pilihanya 1

    2 Penyajian stimulus dilematik a. Siswa mendalami dilema

    b. Siswa secara bebas bereaksi dan berargumen sesuai

    stimulus yang diberikan

    c. Siswa menentukan argument dan klarifikasi pendirian

    (memulai pertanyaan guru dan bersifat individual,

    kelompok, dan klasikal)

    2

    3 Penentuan

    posisi;kelompok/individu

    a. Siswa duduk berkelompok sesuai dengan petunjuk

    guru

    b. Siswa melaksanakan dialog terpimpin melalui

    pertanyaan guru, baik secara kelompok, individual,

    atau klasikal

    c. Siswa memikirkan dan menentukan dilemma

    d. Siswa menentukan tindakan-tindakan dan alasan -

    alasan

    e. Siswa menyusun laporan kelompok

    3

    4 Menguji alasan dan meminta

    argumen

    a. Siswa menentukan argumen dan klarifikasi pendirian

    (memulai pertanyaan guru dan bersifat individual,

    kelompok, dan klasikal)

    b. Pembahasan atau pembuktian argument (guru dan

    siswa)

    4

    5 Penyimpulan dan pengarahan a. Siswa mengajukan pertanyaan

    b. Siswa mengklarifikasi nilai

    5

    6 Tindak lanjut a. Siswa melaksanakan tugas dan hal yang terjangkau

    oleh pengetahuan dan potensi afektual siswa(ada

    dalam lingkungan kehidupan siswa).

    b. Siswa mengerjakan tugas berupa tes tertulis

    6

    Dari kisi-kisi lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa

    selanjutnya dibuat instrumen observasi aktivitas guru dan observasi aktivitas siswa siklus 1

    dan siklus II (Lampiran).

  • 40

    Menghitung rentang kriteria skor aktivitas guru maupun aktivitas siswa dapat

    menggunakan rumus Sturges (Sugiyono, 2010:36) dengan langkah – langkah sebagai

    berikut:

    1) Menghitung rentang data

    R = Skor Maksimal – Skor Minimal

    R = rentang data

    Skor maksimal = skor tertinggi yang diperoleh

    Skor minimal = skor terendah yang diperoleh

    Skor maksimal dihitung dengan mengalikan jumlah indikator penilaian observasi

    aktivitas guru atau siswa dengan skala penilaian tertinggi (4), sementara skor minimal

    diperoleh dengan mengalikan jumlah indikator penilaian observasi aktivitas guru atau

    siswa dengan skala penilaian terendah (1).

    2) Menghitung Jumlah Interval

    K = 1 + 3,3 log n

    n merupakan jumlah siswa yang dijadikan subyek penelitian

    3) Menghitng Panjang Kelas

    P =

    Tabel 3.3

    Kriteria Skor Aktivitas Guru

    Rentang Kriteria

    1 – 16 Kurang

    17 – 32 Cukup

    33 – 48 Baik

    49 – 64 Sangat Baik

  • 41

    Tabel 3.4

    Kriteria Skor Aktivitas Siswa

    Rentang Kriteria

    1 – 6 Kurang

    7 – 13 Cukup Baik

    14 – 20 Baik

    21 – 24 Sangat Baik

    b. Instrumen Butir Soal

    Butir soal digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan siswa yang diperoleh

    selama proses pembelajaran.Instrumen butir soal diperlukan karena pengetahuan/ kognisi

    saling berinteraksi dengan afeksi dan juga konasi.Didalam sikap terdapat tiga komponen

    yang disebut dengan istilah kognisi,afeksi dan konasi (Mar’at 1982: 13). Komponen kognisi

    berhubungan dengan keyakinan (belief,ide dan konsep). Komponen afeksi menyangkut

    kehidupan kehidupan emosional seseorang,sedangkan komponen konasi merupakan

    kecendurngan seseorang untuk melakukan sesuatu.Dengan demikian timbulnya sikap

    terhadap suatu obyek tidak bias dilepaskan dari komponen kognisi,afeksi, dan

    konasi.Untuk itu pengukuran terhadap pengetahuan/kognisi siswa diperlukan untuk

    mengetahui sejauh mana hubungan antara kognisi dan afeksi siswa.Instrumen tes pada

    penelitian ini berbentuk tes pilihan ganda,setiap jawaban yang benar diberi skor satu atau

    bergantung pada keingina guru namun pada umumnya diberi skor satu (Sudjana, 2010:

    54). Kisi- kisi instrument butir soal dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut.

  • 42

    Tabel 3.5

    Kisi-kisi butir soal evaluasi siklus I

    No

    Komponen

    Indikator

    Komponen Sikap No Butir Soal

    Kognisi Afeksi Konasi

    1 Menyebutkan pengaruh globalisasi √ 1

    2 Menyebutkan dampak positif

    globalisasi

    √ 2,3,4

    3 Menyebutkan dampak negative

    globalisasi

    √ 8,9,15

    4 Memberikan contoh makanan cepat

    saji dan makanan yang disukai

    √ √ 11

    5 Memberikan contoh makanan

    tradisional

    √ √ 14

    6 Contoh sikap terhadap budaya

    asing yang masuk ke Indonesia

    √ √ √ 6,13,16

    7 Menyebutkan fungsi alat komunikasi

    dan penggunaanya

    √ √ 18,20

    8 Menyebutkan sikap terhadap

    pengaruh globalisasi di

    lingkunganya

    √ √ √ 5,7,10,12,17,

    19

    Jumlah 20

  • 43

    Tabel 3.6

    Kisi-kisi butir soal evaluasi siklus II

    No Komponen

    Indikator

    Komponen Sikap No Butir

    Soal Kognisi Afeksi Konasi

    1 Menyebutkan pengertian globalisasi √ 4

    2 Memberikan contoh makanan cepat saji √ √ 2,9,11

    3 Menyebutkan sikap terhadap kebudayaan

    daerah

    √ √ 3,15,18

    4 Menyebutkan fungsi alat komunikasi √ √ 1,6,10

    5 Menyebutkan contoh dampak globalisasi √ 12

    6 Memberikan contoh dampak negative

    globalisasi

    √ √ 5,8

    7 Menyebutkan contoh kebudayaan daerah √ √ 3,15,18

    8 Menyebutkan contoh alat transportasi √ 13

    9 Memberi contoh sikap terhadap pengaruh

    budaya asing

    √ √ √ 14,16,20

    10 Menyebutkan kebudayaan daerah yang

    pernah tampil dalam misi budaya

    Internasional

    √ √ √ 17

    11 Menjelaskan tujuan misi kebudayaan

    Internasional

    √ √ 19

    Jumlah 20

    Dari kisi-kisi instrumen butir soal evaluasi pada siklus I dan siklus II selanjutnya dibuat

    instrumen soal evaluasi siklus I dan siklus II (Lampiran).

    c. Skala Sikap

    Skala sikap digunakan sebagai instrumen untuk mengungkap data tentang sikap

    siswa terhadap globalisasi. Pengukuran sikap menurut (Henerson,Moris dan Fitz Gibbon)

    ada empat pendekatan yang bias digunakan,yaitu: (1) menggunakan laporan diri sendiri

    (self-report). (2) melalui laporan orang lain. (3) prosedur sosio metri,dan (4) pencatatan

    dokumen.Berdasarkan empat pendekatan tersebut maka akan dilakukan pengukuran

    sikap menggunakan teknik skala sikap model Skala Likert.Pengukuran dalam skala

  • 44

    Likert,subyek hanya disuruh memilih salah satu kemungkinan jawaban yang ada, dan

    kualitas sikapnya ditentukan berdasarkan jumlah skor yang diperolehnya,maka Skala

    Likert disebut juga metoda rating yang dijumlahkan.

    Prosedur penyususunan Skala Likert adalah sebagai berikut:

    1) Menyusun pernyataan tentang obyek sikap

    2) Melakukan uji coba instrument

    3) Menentukan skor untuk masing – masing pernyataan

    4) Melakukan analisis item

    5) Menghitung tingkat keterandalan instrument

    Dalam menentukan skor untuk masing-masing butir item harus memperhatikan

    sifat pernyataanya. Untuk pernyataan positif “ sangat setuju” (SS) harus diberi bobot paling

    besar. Sebaliknya jawaban “ sanga setuju” untuk jawaban negative harus diberi bobot

    paling kecil. Untuk itu dipergunakan cara penentu skala deviasi normal.

    Langkah-langkah perhitungan nilai skalanya dapat diringkas dalam tabel berikut.

    Tabel 3.7 Proporsi Jawaban Subyek Untuk Pernyataan Negatif

    N = 12

    Kategori Jawaban

    SS ST RR TS STS

    F 3 2 3 3 1

    f/N = p 0,25 0,166 0,250 0,250 0,083

    Pk 0,25 0,416 0,666 0,916 0,999

    Titik tengah pk 0,125 0,333 0,541 0,791 0,957

    Z -1,151 - 0,439 0,100 0,810 1,721

    Z + 1,151 0,000 0,712 1,251 1,961 2,872

    Pembulatan Z 0 1 1 2 3

    Baris pertama pada tabel memuat frekuensi jawaban dalam setiap kategori.

    Keseluruhan subyek jika dijumlahkan sama dengan jumlah subyek yang menjawab

    pernyataan itu, yakni 12 orang (N = 12). Proporsi (p) adalah jawaban untuk masing-

    masing kategori diperoleh dari frukuensi dibagi dengan jumlah subyek. Baris ketiga (pk)

  • 45

    adalah proporsi kumulatif, yang didapat dari proporsi – proporsi sebelah kirinya. Titik

    tengah proporsi kumulatif dihitung menggunakan cara berikut:

    Titik tengah pk = ½ p + pkb

    P = proporsi dalam kategori itu

    Pkb = proporsi kumulatif dalam kategori sebelah kirinya

    z = harga untuk masing – masing titik tengah pk dalam table deviasi normal

    Agar harga “z” menjadi positif maka,harga “z” pada SS ditambah dengan 1,151.

    Prosedur yang sama juga diterapkan untuk menentukan skor pernyataan positif,

    dengan catatan kategori jawaban “sangat tidak setuju” (STS) ditempatkan pada kolom

    paling kiri dalam tabel analisis.

    Berikut adalah kisi – kisi lembar pernyataan sikap tentang sikap terhadap

    globalisasi yang dapat dilihat pada table 3.8.

    Tabel 3.8

    Kisi-kisi Pernyataan Sikap

    Komponen indikator obyek sikap Komponen sikap Jumlah

    kognisi Afeksi Konasi %

    Hakekat globalisai 2 0 0 2 7

    Tujuan memahami globalisasi 1 2 1 4 13

    Dampak globalisasi 1 1 1 3 10

    Gaya hidup dalam makanan 1 2 2 5 17

    Gaya hidup berkaitan dengan pakaian 1 2 2 5 17

    Budaya 1 2 1 4 13

    Komunikasi 1 1 2 4 13

    Informasi 1 1 1 3 10

    Total 9 11 10 30 100

  • 46

    3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

    Untuk mengetahui validitas dan reabilitas instrument yang nantinya akan

    digunakan dalam penelitian maka, sebelum mengumpulkan data dilakukan uji coba

    terlebih dahulu di lapangan.Kualitas instrumen yang digunakan dalam mengambil data

    merupakan faktor utama yang mempengaruhi tingkat validitas hasil penelitian.Validitas

    adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu

    instrument (Suharsimi Arikunto,2013:211).Uji coba instrumen nantinya akan diketahui butir

    soal yang sahih dan butir soal yang gugur.

    3.5.1 Uji Validitas Instrumen Penelitian

    Validitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu mengukur apa

    yang seharusnya diukur. Penggunaan uji validitas dalam penelitian ini untuk mengukur

    sejauh mana kesesuaian hasil ukur instrument dengan jumlah instrumen.Kriteria validitas

    instrument menurut Azwar dalam Duwi Priyatno (2010:21) menyatakan bahwa semua item

    yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan.

    Jadi jika nilai koefisien korelasinya diatas 0,30 maka item tersebut dinyatakan valid,

    sedangkan jika nilai koefisienya dibawah 0,30 maka item tersebut dinyatakan tidak valid.

    Hasil uji coba dianalisis dan dibahas, dilanjutkan dengan validasi menggunakan

    software Anates V4 for Windows. Hasil uji coba dari 30 item skala sikap pada siklus I di

    kelas 4 SDN Jimbaran 01 adalah valid semua karena memiliki koefisien korelasi diatas

    0,30 yaitu dengan nilai koefisien 0,84 (Lampiran ).

    Dan hasil validitas dari 30 item skala sikap pada siklus II juga valid semua dengan

    nilai koefisien 0,70 (Lampiran).Adapun hasil uji validitas disajikan dalam gambar berikut.

  • 47

    Gambar 3.2 Hasil Uji Validitas Item Skala Sikap Siklus I

    Berdasarkan hasil uji validitas 30 item soal pada lembar skala sikap siklus I

    diketahui dari gambar 1.1 di atas, terdapat 10 soal yang tidak valid yaitu soal nomor

    14,15,16,17,18,19,20,22,23, dan 24 sedangkan 20 soal yang lainya terbukti valid setelah

    diuji menggunakan software Anates v4. Soal yang valid tersebut kemudian digunakan

    peneliti sebagai soal dalam penilaian skala sikap pada siklus I.

  • 48

    Gambar 3.3 Hasil Uji Validitas Item Skala Sikap Siklus II

    Berdasarkan hasil uji validitas 30 item soal pada lembar skala sikap siklus II dapat

    diketahui dari gambar 1.2 di atas, terdapat 2 soal yang tidak valid yaitu soal nomor 10, dan

    11 sedangkan 28 soal yang lainya terbukti valid kemudian untuk memudahkan peneliti

    dalam melakukan penelitian, maka dipilih 20 soal yang valid yang sesuai mewakili kisi-kisi

    soal berdasarkan indikator dan selanjutnya digunakan sebagai soal pada lembar skala

    sikap siklus II.

    Gambar 3.4 Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus I

  • 49

    Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan Software Anates V4 pada 20 item

    soal evaluasi siklus I adalah valid semua dengan koefisien korelasi 0, 89.

    Gambar 3.5 Hasil Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus II

    Berdasarkan hasil uji validitas menggunakan Software Anates V4 pada 20 item soal

    evaluasi siklus I adalah valid semua dengan koefisien korelasi 0, 82.

    3.5.2 Reliabilitas Instrumen

    Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan

    konsistensi hasil pengukuranya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian

    hasil. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrument atau tingkat keajegan jawaban siswa

    terhadap pernyataan-pernyataan dalam item instrumen digunakan metode Alpha

    (Cronbach’s). Besarnya koofesien alpha merupakan tolok ukur dari tingkat reliabilitasnya.

    Uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan software Anates v4.

    Adapun interpretasi mengenai besarnya skala korelasi menurut Arikunto (2010)

    dapat dijelaskan melalui table berikut.

  • 50

    Tabel 3.9 Kriteria Reliabilitas Instrumen

    Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Sangat Tinggi

    Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi

    Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup

    Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah

    Antara 0,00 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah

    Uji reliabilitas yang dilakukan menggunakan software Anates v4. Hasil uji

    reliabilitas dari lembar skala sikap pada siklus I adalah sebagai berikut.

    Gambar 3.6 Uji Reliabilitas Lembar Skala Sikap Siklus I

    Berdasarkan hasil uji reliabiltas yang dilakukan pada siklus I yang nampak pada

    gambar di atas,menunjukan bahwa reliabilitas instrument soal berada pada rentang skor

    0,80 – 1,00 yaitu pada angka 0,89 yang artinya, intrumen soal yang diuji berada pada

    kisaran skor dengan kriteria reliabilitas sangat tinggi.

  • 51

    Gambar 3.7 Uji Reliabilitas Lembar Skala Sikap Siklus II

    Berdasarkan hasil uji reliabiltas yang dilakukan pada siklus II yang nampak pada

    gambar di atas,menunjukan bahwa reliabilitas instrument soal berada pada rentang skor

    0,800 – 1,00 yaitu pada angka 0,94 yang artinya, intrumen soal yang diuji berada pada

    kisaran skor dengan kriteria reliabilitas sangat tinggi.

    3.6 Analisis Data

    Analisis data dalam penelitian ini ada 2 macam yaitu analisis ketuntasan dan analisis

    komparatif. Analisis ketuntasan diperoleh dari hasil belajar pada siklus I dan siklus II yang

    berisi jumlah nilai yang berhasil tuntas dan yang belum tuntas dari masing – masing siklus

    beserta jumlah persentasenya. Sedangkan analisis komparatif diperoleh dari data hasil

    belajar pada kondisi awal. Siklus I dan siklus II dianalisis menggunakan teknik deskriptif

    komparatif dan dilanjutkan dengan refleksi.

    Analisis hasil belajar PKn siswa dilakukan dengan menghitung persentase ketuntasan

    belajar PKn secara klasikal dan rata-rata nilai siswa. Perhitungan persentase ketuntasan

    belajar secara klasikal berpedoman pada perhitungan rumus sebagai berikut:

    Keterangan : KB = ketuntasan belajar NS = jumlah siswa yang diatas KKM ( ≥ 70) N = jumlah siswa

  • 52

    Berdasarkan nilai persentase yang diperoleh, ketuntasan belajar PKn melalui model

    VCT dengan didukung penggunaan media pembelajaran berupa video dan gambar dapat

    digolongkan menjadi lima kriteria. Kriteria ketuntasan belajar secara klasikal adalah

    sebagai berikut:

    Tabel 4 Kriteria Ketuntasan Belajar Klasikal

    Rentang Skor Kriteria

    1% - 20% Sangat Kurang

    21% - 40% Kurang

    41% - 60% Cukup

    61% - 80% Baik

    81% - 100% Sangat Baik

    3.7 Indikator Keberhasilan

    Indikator adalah tanda atau ciri khusus yang menunjukan bahwa tujuan penelitian

    tercapai, dalam hal ini terdiri dari indikator keberhasilan guru dan indikator keberhasilan

    siswa.

    3.7.1 Indikator Keberhasilan Guru

    1. Guru bisa mengelola pembelajaran sesuai rencana yang ditetapkan dari

    awal,dengan menerapkan model VCT yang didukung dengan penggunaan media

    video dan gambar. Aktivitas pengelolaan pembelajaran dapat dikatakan berhasil

    jika terdapat peningkatan yang signifikan pada sikap dan antusias siswa dari

    seluruh pembelajaran yang terlaksana.

    2. Guru dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan saint siswa dengan

    didukung penggunaan media pembelajaran gambar dan video sehingga

    mengalami peningkatan ketuntasan belajar individual dengan nilai hasil belajar IPA

    ≥ 70 sesuai dengan KKM yang sudah ditentukan oleh sekolah.

  • 53

    3.7.2 Indikator Keberhasilan Siswa

    Indikator hasil dalam penelitian ini yaitu sikap siswa sudah terbentuk

    sehingga mencerminkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sesuai

    dengan indikator yang ditentukan, diikuti dengan nilai hasil belajar PKn ≥ 70 dan

    mengalami ketuntasan belajar klasikal (KKM) ≥ 70 yang ditentukan oleh sekolah

    meningkat menjadi ≥ 90%.