bab iii metode penelitian 3.1 seting dan karakteristik...
TRANSCRIPT
35
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Seting dan Karakteristik Subyek Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga bulan Mei tahun 2014
di SDN 1 Dlimoyo Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung semester II
tahun 2013-2014. Subyek penelitian adalah siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo yang
berjumlah 24 siswa.
3.1.1 Seting Tempat
Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 1 Dlimoyo Kecamatan Ngadirejo
Kabupaten Temanggung. SDN 1 Dlimoyo berdasarkan lokasi termasuk wilayah
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Kecamatan Ngadirejo Kabupaten
Temanggung. Letak SDN 1 Dlimoyo sangat strategis karena terletak di jalan
utama masuk desa dan dekat dengan pemukiman penduduk desa setempat.
Namun, SDN 1 Dlimoyo jauh dari pusat Kecamatan Ngadirejo. Sarana dan
prasana SDN 1 Dlimoyo cukup lengkap. Prasarana yang dimiliki SDN 1 Dlimoyo
yaitu 1 ruang kepala sekolah dan guru, 6 ruang kelas, 1 ruang perpustakaan
dengan berbagai buku yang cukup lengkap, 1 ruang UKS, 2 rumah dinas, 1 tempat
parkir, dan halaman sekolah yang cukup luas.
3.1.2 Seting Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2013/2014
dengan alokasi waktu sebagai berikut:
36
Tabel 3.1
Alokasi Waktu Penelitian
No Pelaksanaan
penelitian
Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Proposal PTK
Siklus I
2 Perencanaan
Tindakan dan
observasi
Refleksi
Siklus II
3 Perencanaan
Tindakan dan
observasi
Refleksi
4 Pelaporan
Penelitian ini dilakasanakan selama 4 bulan mulai dari bulan Februari
sampai dengan bulan Mei 2014. Pada bulan Februari 2014 digunakan untuk
menyusun proposal penelitian dan instrument yang diperlukan untuk penelitian.
Pada bulan Maret 2014 minggu ke-4 setelah tes mid semester digunakan untuk
melaksanakan penelitian siklus I. Pada bulan April minggu ke-2 digunakan untuk
melaksanakan penelitian siklus II. Bulan April Minggu ke-4 sampai dengan Mei
2014 digunakan untuk mengolah data hasil penelitian, membuat laporan dan
persiapan ujian.
3.1.3 Karakteristik Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo Kecamatan
Ngadirejo Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2013/2014. Siswa kelas V
berjumlah 23 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.
Siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo cenderung diam dalam kegiatan belajar mengajar,
mereka kurang berani dalam bertanya dan menyampaikan pendapat, serta ragu-
ragu dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Siswa kelas V SDN 1
Dlimoyo menjadikan guru sebagai sumber belajar yang utama dikarenakan rumah
mereka yang jauh dari perkotaan membuat mereka sulit untuk mengakses internet
guna mencari informasi atau pengetahuan baru khususnya materi IPA. Kondisi
37
sosial ekonomi orang tua/wali cukup beragam sebagian besar orang tua siswa
bekerja sebagai petani. Penelitian dilakukan pada siswa kelas V mata pelajaran
IPA, karena hasil belajar IPA masih rendah. Berdasarkan nilai pretest, masih
terdapat 14 (61%) siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM dengan rata-rata
kelas yaitu 60. KKM yang telah ditentukan pihak sekolah adalah 62.
3.2 Variabel Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
Kolaborasi. Penenlitian ini menggunakan tiga variabel yaitu variabel
pembelajaran inkuiri, aktivitas dan hasil belajar IPA. Adapun rinciannya adalah
sebagai berikut:
1) Pembelajaran inkuiri dalam penelitian ini merupakan variabel independen atau
variabel bebas.
Pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang
dilakukan siswa dalam struktur kelompok dengan melibatkan seluruh kemampuan
siswa untuk mencari, menyelidiki dan menemukan jawaban dari suatu masalah
yang dipertanyakan yang dapat dilakukan melalui eksperimen secara kritis, logis,
analitis dan sistematis. Pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa
untuk menyelidiki, mencari dan menemukan jawaban sendiri dari masalah yang
dipertanyakan, oleh karena itu guru hanya berperan sebagai fasilitator. Langkah-
langkah dalam melaksanakan pembelajaran inkuiri adalah orientasi, merumuskan
masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan
menarik kesimpulan.
2) Aktivitas dan hasil belajar IPA dalam penelitian ini merupakan variabel
dependen atau variabel terikat.
a. Aktivitas belajar IPA
Aktivitas belajar IPA adalah kegiatan yang dilakukan siswa dalam
pembelajaran IPA yang melibatkan aktivitas fisik, mental atau emosional untuk
mencapai tujuan pembelajaran IPA yang telah ditentukan. Aktifitas fisik dalam
penelitian ini meliputi memperhatikan penjelasan, menjawab pertanyaan, mencari
informasi, mendengarkan, menanggapi, dan mencatat. Aktivitas mental meliputi
38
memecahkan masalah dan menganalisis data. Sedangkan aktivitas emosional
meliputi berani mengajukan pendapat dan berminat menjawab soal evaluasi.
b. Hasil belajar IPA
Hasil belajar IPA adalah perubahan kemampuan siswa yang menunjukkan atas
penguasaan materi pelajaran IPA setelah menyelesaiakan kegiatan belajar yang
dinyatakan atas perolehan skor tes sesuai dengan tujuan pembelajaran IPA yang
telah ditentukan. hasil belajar IPA diperoleh melalui nilai tes evaluasi yang
dilakukan pada akhir siklus.
3.3 Rencana Tindakan
Rencana tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral
yang dikemukakan oleh Hopskins dengan melalui tiga tahap yaitu perencanaan,
tindakan dan observasi, refleksi. Adapun gambar model spiral adalah sebagai
berikut (Arikunto, 2012: 105):
Gambar 3.1
PTK Model Spiral dari Hopkins
Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan pembelajaran inkuiri akan
dilaksanakan melalui beberapa siklus hingga aktivitas dan hasil belajar IPA siswa
Perencanaan
Refleksi
Tindakan
Observasi Perbaikan
Perencanaa
n
Tindakan
Observasi
Refleksi
Refleksi
Tindakan
Observasi
Dan seterusnya
Perbaikan
Perencanaan
39
kelas V SDN 01 Dlimoyo dapat meningkat sesuai dengan indikator yang telah
ditentukan.
3.3.1. Rencana Tindakan Siklus I
Rencana tindakan siklus I yang dilaksanakan di kelas V SDN 1 Dlimoyo
terdiri dari tiga tahapan yaitu perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi
dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Perencanaan
Tahap perencanaan merupakan tahap menyusun rancangan tindakan yang
dilakukan penulis dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA
siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo dengan langkah-langkah yaitu:
a. Menentukan Standar kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator, dan tujuan
pembelajaran berdasarkan materi IPA yang akan diajarkan.
b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) empat kali pertemuan
(8x35 menit)
c. Mempersiapkan alat/media yang akan digunakan dalam pembelajaran.
d. Menyusun alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar IPA.
e. Menyususn lembar observasi guru dan siswa pelaksanaan proses
pembelajaran.
f. Menyusun lembar observasi aktivitas belajar.
2) Tindakan dan observasi
Tahap tindakan merupakan pelaksanaan pembelajaran berdasarkan RPP yang
telah disusun dengan menerapkan pembelajaran inkuiri. Tindakan pelaksanaan
pembelajaran dilakukan selama empat kali pertemuan atau delapan kali 35
menit. Pada siklus I materi yang diajarkan adalah mendeskripsikan sifat-sifat
cahaya. Pada pertemuan pertama materi yang dibahas adalah mengidentifikasi
sifat cahaya merambat lurus, dan mengidentifikasi sifat cahaya yang mengenai
berbagai benda (bening dan gelap). Pada pertemuan kedua materi yang
dibahas yaitu mengidentifikasi sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
lengkung (cembung atau cekung). Pada pertemuan ketiga materi yang dibahas
yaitu menjelaskan peristiwa pembiasan cahaya dan menunjukkan bukti bahwa
cahaya putih terdiri dari berbagai warna. Dan pada pertemuan ke empat
40
dilaksanakan evaluasi pada akhir siklus. Langkah-langkah penerapan
pembelajaran inkuiri dilaksanakan pada pertemuan pertama hingga ketiga
dengan langkah-langkah yang sama pada setiap pertemuannya. Berikut ini
adalah langkah-langkah penerapan pembelajaran inkuiri pada siklus I:
1) Kegiatan awal
a. Guru memberikan apersepsi terkait dengan materi yang dipelajari
b. Guru menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran
2) Kegiatan inti
Eksplorasi
a. Siswa memperhatikan materi pelajaran yang dijelaskan guru
b. Siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 5-6 siswa.
Elaborasi
c. Siswa memperhatikan penyajian masalah yang menjadi fokus inkuiri.
d. Siswa bersama guru merumuskan masalah dengan menyajikan
pertanyaan.
e. Siswa bersama kelompok merumuskan dan mengajukan hipotesis dari
masalah yang telah dirumuskan.
f. Siswa bersama guru merencanakan percobaan yang akan dilakukan.
g. Siswa bersama kelompok melakukan percobaan untuk mengumpulkan
data.
h. Siswa bersama kelompok mengamati percobaan yang dilakukan.
i. Siswa bersama kelompok mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS)
berdasarkan data hasil percobaan untuk dianalisis.
j. Siswa bersama kelompok menguji hipotesis awal dengan menganalisis
data dari LKS yang dikerjakan.
k. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil pengujian hipotesi dan
kelompok lain memberikan tanggapan.
l. Siswa bersama guru menarik kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis
yang telah dipresentasikan siswa.
41
Konfirmasi
m. Siswa menerima umpan balik dari guru dari diskusi yang telah
dilakukan.
n. Siswa bersama guru meluruskan jika ada hasil diskusi kelompok yang
kurang tepat.
3) Kegiatan penutup
a. Siswa bersama guru membuat kesimpulan dan rangkuman dari materi
yang telah dipelajari.
b. Siswa tanya jawab singkat dari guru tentang materi yang telah
dipelajari.
c. Siswa menperhatikan penjelasan guru tentang materi pelajaran yang
akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
Observasi dilakukan bersamaan dengan tindakan, observasi merupakan
kegiatan mengamati kegiatan guru dan kegiatan siswa dalam penerapkan
pembelajaran inkuiri, serta aktivitas belajar IPA siswa kelas V. Dalam
pelaksanaan observasi, penulis dibantu oleh guru kelas VI SDN 1 Dlimoyo.
Observasi dilaksanakan pada setiap pertemuan yaitu dilaksanakan pada pertemuan
pertama hingga pertemuan ketiga dengan tahap yang sama pada setiap pertemuan
yaitu sebagai berikut:
a. Mengamati penerapan pembelajaran inkuiri dan respon siswa dengan
menggunakan lembar observasi.
b. Mengamati aktivitas belajar IPA siswa dalam penerapan pembelajaran
inkuiri dengan menggunakan lembar obaservasi.
c. Mencatat hal-hal penting yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran
inkuiri dan aktivitas belajar IPA yang belum terdapat pada lembar
observasi.
3) Refleksi
Tahap refleksi merupakan tahap yang dilakukan oleh penulis setelah
pelaksanaan tindakan dan observasi dengan menganalisis data yang diperoleh
dari tindakan pembelajaran berdasarkan pengamatan dan hasil tes evaluasi
yang telah dilakukan pada satu siklus. Tahap refleksi meliputi:
42
a. Menganalisis hasil pengamatan dan hasil tes evaluasi yang telah
dilakukan.
b. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru dalam melaksanakan
tindakan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran inkuiri.
c. Menganalisis aktivitas belajar IPA siswa dalam proses pembelajaran
dengan menerapkan pembelajaran ikuiri.
d. Menganalisis hambatan-hambatan yang dihadapi dalam proses
pembelajaran.
e. Merencanakan tindak lanjut silkus II untuk memperbaiki kekurangan pada
siklus I.
3.3.2 Siklus II dan Seterusnya
Rancangan siklus II dan seterus merupakan tindak lanjut dari siklus I
dengan mempertimbangkan hasil refleksi pada siklus I. Kegiatan pembelajaran
pada siklus II dan seterusnya dilakukan dengan tahap yang sama pada siklus I
dengan revisi sesuai refleksi. Kegiatan pembelajaran pada siklus II dan seterusnya
sama seperti pada siklus I, pelaksanaan disesuaikan dengan alokasi waktu yang
tersedia di SDN 1 Dlimoyo. Pelaksanaan siklus II dan seterusnya merupakan
penyempurnaan dari kelemahan dan kekurangan pada siklusI.
1) Perencanaan
Perencanaan pada siklus II dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan Standar kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator, dan tujuan
pembelajaran berdasarkan materi IPA yang akan diajarkan.
b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) empat kali pertemuan
(6x35 menit)
c. Mempersiapkan alat/media yang akan digunakan dalam pembelajaran.
d. Menyusun alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar IPA.
e. Menyususn lembar observasi guru dan siswa pelaksanaan proses
pembelajaran.
f. Menyusun lembar observasi aktivitas belajar.
43
2) Tindakan dan observasi
Tindakan pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dilakukan selama tiga kali
pertemuan atau enam kali 35 menit. Pada siklus II materi yang diajarkan
adalah membuat suatu karya/model, misalnyaperiskop atau lensa dari bahan
sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Pada pertemuan pertama
materi yang dibahas adalah membuat periskop dari bahan seerhana. Pada
pertemuan kedua materi yang dibahas yaitu membuat lup dari bahan
sederhana dan membuat kaleidoskop dari bahan sederhana. Dan pada
pertemuan ke ketiga dilaksanakan evaluasi pada akhir siklus. Langkah-
langkah penerapan pembelajaran inkuiri dilaksanakan pada pertemuan
pertama hingga kedua dengan langkah-langkah yang sama pada setiap
pertemuannya. Berikut ini adalah langkah-langkah penerapan pembelajaran
inkuiri pada siklus II:
1) Kegiatan awal
a. Guru memberikan apersepsi terkait dengan materi yang dipelajari
b. Guru menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran
2) Kegiatan inti
Eksplorasi
a. Siswa memperhatikan materi pelajaran yang dijelaskan guru
b. Siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 5-6 siswa.
Elaborasi
c. Siswa memperhatikan penyajian masalah yang menjadi fokus inkuiri.
d. Siswa bersama guru merumuskan masalah dengan menyajikan
pertanyaan.
e. Siswa bersama kelompok merumuskan dan mengajukan hipotesis dari
masalah yang telah dirumuskan.
f. Siswa bersama guru merencanakan percobaan yang akan dilakukan.
g. Siswa bersama kelompok melakukan percobaan untuk mengumpulkan
data.
h. Siswa bersama kelompok mengamati percobaan yang dilakukan.
44
i. Siswa bersama kelompok mengerjakan Lembar Kerja Siswa(LKS)
berdasarkan data hasil percobaan untuk dianalisis.
j. Siswa bersama kelompok menguji hipotesis awal dengan menganalisis
data dari LKS yang dikerjakan.
k. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil pengujian hipotesi dan
kelompok lain memberikan tanggapan.
l. Siswa bersama guru menarik kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis
yang telah dipresentasikan siswa.
Konfirmasi
m. Siswa menerima umpan balik dari guru dari diskusi yang telah
dilakukan.
n. Siswa bersama guru meluruskan jika ada hasil diskusi kelompok yang
kurang tepat.
3) Kegiatan penutup
a. Siswa bersama guru membuat kesimpulan dan rangkuman dari materi
yang telah dipelajari.
b. Siswa tanya jawab singkat dari guru tentang materi yang telah
dipelajari.
c. Siswa menperhatikan penjelasan guru tentang materi pelajaran yang
akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
Observasi dilakukan bersamaan dengan tindakan, observasi merupakan
kegiatan mengamati kegiatan guru dan kegiatan siswa dalam penerapkan
pembelajaran inkuiri, serta aktivitas belajar IPA siswa kelas V. Dalam
pelaksanaan observasi, penulis dibantu oleh guru kelas VI SDN 1 Dlimoyo.
Observasi dilaksanakan pada setiap pertemuan yaitu dilaksanakan pada pertemuan
pertama hingga pertemuan kedua dengan tahap yang sama pada setiap pertemuan
yaitu sebagai berikut:
a. Mengamati penerapan pembelajaran inkuiri dan respon siswa dengan
menggunakan lembar observasi.
b. Mengamati dan memberi penilain aktivitas belajar IPA siswa dalam
penerapan pembelajaran inkuiri dengan menggunakan lembar obaservasi.
45
c. Mencatat hal-hal penting yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran
inkuiri dan aktivitas belajar IPA yang belum terdapat pada lembar
observasi.
4) Refleksi
Tahap refleksi merupakan tahap yang dilakukan oleh penulis setelah
pelaksanaan tindakan dan observasi dengan menganalisis data yang diperoleh
dari tindakan pembelajaran berdasarkan pengamatan dan hasil tes evaluasi
yang telah dilakukan. Tahap refleksi meliputi:
a. Menganalisis hasil pengamatan dan hasil tes evaluasi yang telah
dilakukan.
b. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru dalam melaksanakan
tindakan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran inkuiri.
c. Menganalisis aktivitas belajar IPA siswa dalam proses pembelajaran
dengan menerapkan pembelajaran ikuiri.
d. Menganalisis hambatan-hambatan yang dihadapi dalam proses
pembelajaran.
e. Merencanakan tindak lanjut silklus berikutnya jika pada siklus II tujuan
penelitian belum tercapai.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1. Teknik Pengumpulan Data
3.4.1.1. Teknik Pengumpulan DataVariabel Bebas (X)
Teknik pengumpulan data variabel penerapan pembelajaran inkuiri
menggunakan teknik nontes observasi. Observasi digunakan untuk mengamati
tindakan guru dalam penerapan pembelajaran inkuiri serta respon siswa dalam
menerima pelajaran. Observasi dilaksanakan oleh observer dengan mengamati dan
mencatat hal-hal penting pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
3.4.1.2. Teknik Pengumpulan Data Variabel Terikat (Y1)
Teknik pengumpulan data variabel aktivitas belajar IPA menggunakan
teknik nontes observasi. Observasi digunakan untuk mengamati aktivitas belajar
IPA siswa dalam penerapan pelajaran inkuiri. Observasi dilaksanakan oleh
46
observer dengan mengamati aktivitas belajar yang dilakukan siswa pada
penerapan pembelajaran inkuiri.
3.4.1.3. Teknik Pengumpulan Data Variabel Terikt (Y2)
Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk variabel hasil belajar
menggunakan tes. Tes digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan hasil
belajar IPA siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo dengan penerapan pembelajaran
inkuiri. Tes dilaksanakan pada akhir siklus I dan II.
3.4.2. Instrumen Pengumpulan Data
3.4.2.1. Instrumen Pengumpulan DataVariabel Bebas (X)
Instrumen pengumpulan data untuk mengamati tindakan guru dalam
pelaksanaan pembelajaran inkuri dan respon siswa dalam menerima pelajaran
digunakan lembar observasi. Lembar observasi untuk tindakan guru dalam
penerapan pembelajaran inkuiri dan respon siswa dalam menerima pelajaran
berpedoman pada skala guttman. Skala guttman akan didapatkan jawaban yang
tegas karena hanya terdapat dua interval yaitu “ya-tidak” (Sugiono, 2012: 139).
Cara pengisian lembar observasi penerapan pembelajaran inkuri serta respon
siswa dalam menerima pelajaran adalah dengan memberikan tanda checklist (√)
pada kolom ya atau tidak.
Adapun Kisi-kisi lembar observasi penerapan pembelajaran inkuiri dalam
pembelajaran IPA adalah sebagai berikut:
47
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Lembar Observasi Penerapan Pembelajaran Inkuiri
No Aspek Indikator No
item
1. Pra
Pembelajaran
a) Guru menyiapkan ruang, alat, dan media
pembelajaran.
1
b) Guru memeriksa kesiapan siswa dalam menerima
pelajaran
2
2. Awal a) Guru melakukan kegiatan apersepsi yang
berkaitan dengan materi
3
b) Guru menyampaikan topik dan tujuan
pembelajaran
4
3. Inti Eksplorasi
a) Guru menyampaikan materi pelajaran dengan
baik
5
b) Guru membimbing siswa membentuk kelompok
yang beranggotakan 5-6 siswa
6
Elaborasi
c) Guru menyajikan masalah yang menjadi fokus
inkuiri
7
d) Guru bersama siswa merumuskan masalah 8
e) Guru membimbing siswa merumuskan dan
mengajukan hipotesis
9
f) Guru membimbing siswa merencanakan
percobaan
10
g) Guru membimbing siswa melakukan percobaan 11
h) Guru membimbing siswa mengisi Lembar Kerja
Siswa dari hasil percobaan
12
i) Guru membimbing siswa menguji hipotesis awal
dengan menganalisis data yang diperoleh
13
j) Guru menunjuk perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
14
k) Guru bersama siswa menarik kesimpulan hasil
diskusi yang dipresentasikan
15
Konfirmasi
l) Guru meluruskan hasil diskusi kelompok yang
kurang tepat
16
m) Guru melakukan tanya jawab tentang materi yang
belum diketahui siswa
17
4. Penutup a) Guru membuat kesimpulan dan rangkuman materi 18
b) Guru memberikan evaluasi berupa pertanyaan
singkat
19
c) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya
20
Jumlah 20
48
Kisi-kisi lembar observasi respon siswa dalam penerapan pembelajaran
inkuiri adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Kisi-kisi Lembar Observasi Respon Siswa
No Indikator yang Diamati No
item
1. Siswa siap dalam menerima materi pelajaran 1
2. Siswa memperhatikan materi pelajaran dengan baik 2
3. Siswa bersama kelompok merumuskan masalah 3
4. Siswa bersama kelompok merumuskan dan mengajukan hipotesis 4
5. Siswa bersama kelompok mengumpulkan data dengan melakukan
percobaan 5
6. Siswa menguji hipotesis dengan menganalisis data yang diperoleh
dari Lembar Kerja Siswa yang telah diisi 6
7. Siswa yang ditunjuk guru mempresentasikan hasil diskusi
kelompok 7
8. Siswa memberikan tanggapan kepada kelompok penyaji 8
9. Siswa menarik kesimpulan hasil diskusi yang telah dipresentasikan 9
10. Siswa menjawab pertanyaan singkat yang diberikan guru tentang
materi yang dipelajari 10
3.4.2.2. Instrumen Pengumpulan Data Variabel Terikat (Y1)
Instrumen yang digunakan untuk mengamati aktivitas belajar IPA siswa
menggunakan lembar observasi. Lembar observasi aktivitas belajar IPA siswa
berpedoman pada skala nilai angka (numerical rating scale). Skala nilai angka
(numerical rating scale) terdiri dari daftar pernyataan yang mendiskripsikan sifat
program instruksional atau pengajar dan angka 1-5 yang menunjukkan nilai dari
setiap pernyataan (Suparman, 2012:324). Pada penelitian ini, penulis
memodifikasi dengan skala nilai angkanya pada setiap pernyataan yang digunakan
memiliki rentang skor 1-4. Observer mengisi lembar observasi aktivitas belajar
IPA siswa dengan angka 1, 2, 3, atau 4 pada kolom indikator yang diamati
berdasarkan deskriptor yang telah ditentukan penulis terlampir.
Adapun kisi-kisi lembar aktivitas belajar IPA siswa dalam pembelajaran
IPA dengan penerapan pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut:
49
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Belajar IPA
No Jenis Aktivitas Aktivitas yang dilakukan siswa
1. Aktivitas Fisik 1) Memperhatikan penjelasan dari guru
2) Menjawab pertanyaan dari guru
3) Mencari informasi yang diperlukan untuk
memecahkan masalah yang berhubungan
dengan materi IPA
4) Mendengarkan siswa lain menyajikan hasil
pekerjaan yang telah dibuat
5) Menanggapi hasil pekerjaan siswa lain
6) Mencatat rangkuman materi IPA
2. Aktivitas Mental 7) Berdiskusi dengan teman memecahkan
masalah yang berhubungan dengan materi
IPA
8) Menganalisis data berdasarkan informasi
yang didapat berhubungan dengan materi
IPA
3. Aktivitas emosional 9) Berani mengajukan pendapat
10) Berminat menjawab soal evaluasi yang
diberikan guru
Pada penelitian ini untuk mengukur aktivitas belajar IPA siswa terdapat 10
indikator. Untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar IPA yang dilakukan siswa
maka penulis menggunakan tiga kriteria seperti yang dikemukakan oleh Sudjana
(2011: 77) yaitu baik, sedang dan kurang. Untuk menentukan kriteria aktivitas
belajar IPA siswa dalam penerapan pembelajaran inkuiri dapat dihitung dengan
rumus berikut ini:
Jumlah kriteria = 3
Rentang tiap kelas adalah 20, kriteria aktivitas belajar IPA adalah sebagai
berikut:
50
Tabel 3.5
Kriteria Skor Aktivitas Belajar IPA
Rentang Kriteria Keterangan
10-19 Kurang Belum memenuhi skor minimal
20-29 Sedang Belum memenuhi skor minimal
30-40 Baik Memenuhi skor minimal.
Skor minimal yang diharapkan pada aktivitas belajar IPA siswa adalah 30
dengan kriteria baik. Berdasarkan perbandingan skor minimal yang diharapkan
dengan skor yang didapat siswa maka dapat ditentukan bahwa aktivitas belajar
IPA siswa sudah memenuhi skor minimal atau belum.
3.4.2.3. Instrumen Pengumpulan Data Variabel Terikat (Y2)
Untuk mengukur hasil belajar IPA siswa dengan tes evaluasi pada akhir
siklus. Jenis tes yang digunakan adalah tes formatif tertulis dengan bentuk
instrumen pilihan ganda. Tes dilaksanakan di akhir siklus I dan II, namun untuk
mengetahui tingkat kemampuan siswa sebelum diberikan tindakan maka siswa
diberikan pretes terlebih dahulu. Tujuan dari pretes adalah sebagai pembanding
antara hasil belajar IPA siswa sebelum dan sesudah diberikan tindakan. Berikut
ini adalah kisi-kisi soal pretest, soal siklus I dan soal siklus II.
Tabel 3.6
Kisi-Kisi Soal Pretest
Kompetensi Dasar Indikator No Item Pilihan
Ganda
5.2. Menjelaskan
pesawat sederhana
yang dapat
membuat pekerjaan
lebih mudah dan
lebih cepat
5.2.1.Mengidentifikasi berbagai jenis peswat
sederhana misalnya pengungkit,
bidang miring, katrol, roda berporos.
1, 2, 3, 4, 9, 10,
11, 12, 13, 14, 15,
dan 24
5.2.2.Menggolongkan berbagai alat rumah
tangga sebagai pengungkit, bidang
miring, katrol dan roda berporos.
5, 6, 7, 8, 16, 17,
18, 19, 20, 21, 22,
23, dan 25
Jumlah 25
51
Tabel 3.7
Kisi-Kisi Soal Tes Siklus I
Kompetensi Dasar Indikator No Item Pilihan
Ganda
6.1.Mendeskripsikan
sifat-sifat cahaya
6.1.1. Mengidentifikasi sifat cahaya
merambat lurus.
1, 2, 3, 4, 5, dan 6
6.1.2. Mengidentifikasi sifat cahaya
yang mengenai berbagai benda
(bening dan gelap).
7, 8, 9, 10, 11, 12,
dan 13
6.1.3. Mengidentifkasi sifat-sifat
bayangan yang dibentuk oleh
cermin datar.
14, 15, 16, 17, 18,
dan 19
6.1.4. Mengidentifikasi sifat-sifat
bayangan yang dibentuk oleh
cermin lengkung (cembung
atau cekung).
20, 21, 22, 23, 24,
25, 26, dan 27
6.1.5. Menjelaskan peristiwa
pembiasan cahaya.
28, 29, 30, 31, 32,
dan 33
6.1.6. Menunjukkan bukti bahwa
cahaya putih terdiri dari
berbagai warna.
34, 35, 36, 37, 38,
39, dan 40
Jumlah 40
Tabel 3.8
Kisi-Kisi Soal Tes Siklus II
Kompetensi Dasar Indikator No Item Pilihan
Ganda
6.2. Membuat suatu
karya/model, misalnya
periskop atau lensa dari
bahan sederhana dengan
menerapkan sifat-sifat
cahaya.
6.2.1. Membuat periskop dari
bahan sederhana
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9, 10, dan 11
6.2.2. Membuat lup dari bahan
sederhana.
12, 13, 14, 15, 16,
17, 18, 19, 20,dan 21
6.2.3. Membuat kaleidoskop
dari bahan sederhana.
22,23,24,25,26, 27,
28, 29, dan 30
Jumlah 30
Pada soal pilihan ganda pemberian skor hanya pada jawaban yang benar
karena jawaban dalam pilihan ganda hanya dapat dinilai benar atau salah. Maka
dari itu, dalam PTK yang dilakukan pada siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo dengan
menerapkan pembelajaran inkuiri skor setiap item soalnya adalah 1. Item yang
dijawab benar diberi skor 1(satu), dan yang salah diberi skor 0(nol) (Purwanto,
2010: 66). Rumus untuk menghitung nilai tes hasil belajar IPA adalah sebagai
berikut (Purwanto, 2010: 112):
52
Keterangan:
S = nilai hasil belajar IPA
R = jumlah skor dari item yang dijawab benar
N = skor maksimum tes
Pada mata pelajaran IPA kelas V SDN 1 Dlimoyo, KKM yang telah
ditetapkan oleh pihak sekolah adalah 62.
3.5 Validitas dan Reliabilitas
Instrumen yang digunakan dalam penelitian harus memenuhi syarat
sebagai alat ukur yang baik. Alat ukur yang baik harus memenuhi kriteria yaitu
validitas (ketepatan) dan reliabilitas (keajegan). Tingkat validitas dan reliabilitas
menentukan kualitas dari instrumen yang digunakan dalam penelitian. Selain
instrumen harus memenuhi tingkat validitas dan reliabilitas, instrumen yang
digunakan dalam penelitian harus dapat memenuhi tingkat kesukaran (difficulty
index) yang merata sehingga, instrumen tidak terlalu mudah maupun tidak terlalu
sulit.
3.5.1 Validitas Variabel Bebas (X)
Sebelum melakukan tindakan dengan penerapan pembelajaran inkuiri pada
materi yang telah ditentukan, terlebih dahulu dilakukan uji coba penerapan
pembelajaran inkuiri dengan melakukan peer teaching dengan teman mahasiswa
dan dosen pembimbing. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan
pembelajaran inkuiri apakah sudah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran
yang telah ditentukan. Dosen pembimbing sebagai observer. Dari hasil uji coba
yang dilakukan, penulis sudah melaksanakan langkah-langkah pembelajaran
sesuai dengan sintaks yang telah ditentukan, serta penulis mendapat masukan dari
dosen pembimbing berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran untuk
menyempurnakan penerapan pembelajaran inkuiri yang akan dilakukan dalam
penelitian. Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan kemudian penulis
mengkomunikasikan kepada guru kolaborator tentang langkah-langkah penerapan
53
pembelajaran inkuiri pada pembelajaran IPA yang akan dilaksanakan dalam
penelitian ini.
3.5.2 Validitas Variabel Terikat (Y1)
Sebelum melakukan tindakan, lembar observasi aktivitas belajar terlebih
dahulu dilakukan uji coba dengan melakukan peer teaching dengan teman
mahasiswa dan dosen pembimbing. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui
apakah indikator yang digunakan untuk mengamati aktivitas belajar sudah sesuai
dengan aktivitas yang akan diukur dengan penerapan pembelajaran inkuiri. Disini
dosen pembimbing sebagai observer. Dari hasil uji coba indikator yang digunakan
dalam mengamati aktivitas belajar sudah sesuai dengan aktivitas belajar yang
akan diukur yang mencakup aktivitas fisik, mental dan emosional.
3.5.3 Validitas dan Reliabilitas Variabel Terikat (Y2)
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat
mengukur dengan tepat keadaan yang ingin diukur. Pengujian validitas dapat
dihitung dengan cara mengkorelasikan antara nilai dari setiap butir soal yang
diperoleh dengan nilai total yang diperoleh. Item instrumen dikatakan valid
apabila nilai rxy≥rtabel, namun jika nilai rxy<rtabel maka item instrumen tersebut tidak
valid dan tidak dapat digunakan.
Uji validitas instrumen pada penelitian ini dilaksanakan di kelas VA dan
VB SDN 2 Giripurno serta di kelas VI SDN 1 Dlimoyo dengan jumlah total
responden 67 siswa. Pengujian tingkat validitas item instrumen menggunakan
pedoman dari Sugiono (2010: 373) dengan acuan toleransi kesalahan yang
digunakan adalah 5% atau taraf kepercayaan 95%, maka nilai rtabel=0,244. Dengan
demikian, jika rxy≥0,244 maka item instrumen dikatakan valid. Sedangkan untuk
menentukan nilai rxy yaitu menghitung nilai corrected item to tatal correlation
dengan aplikasi Statistical Package For the Social Science (SPSS) versi 16.0.
Instrumen juga harus diuji realibilitas. Reliabilitas instrumen menunjukkan
pada keajegan atau ketepatan sebuah instrumen dalam menilai apa yang dinilai.
Instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut jika diujikan kepada siswa
54
yang sama beberapa kali akan menujukkan hasil yang relatif sama (Sudjana,
2011:148). Untuk mengetahui reliabilitas instrument yaitu dengan menentukan
koefisien reliabilitas alpha (α) dari Cronbach. Pada PTK di kelas V SDN 1
Dlimoyo untuk menentukan tingkat reliabiltias instrumen mengacu pada kriteria
yang dikemukakan oleh Wardani (2012: 346) yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.9
Rentang Indeks Reliabilitas
Indeks Interpretasi
0,80 –1,00 Sangat reliabel
< 0,80 – 0,60 Reliabel
< 0,60 – 0,40 Cukup reliabel
< 0,40 – 0,20 Agak reliabel
< 0,20 Kurang reliabel
Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen soal pretest yang dilakukan di
kelas VA dan VB SDN 2 Giripurno serta kelas VI SDN 1 Dlimoyo dapat dilihat
pada tabel 3. dan 3. Berikut:
Tabel 3.10
Hasil Uji Validitas Item Soal Pretest
Item-Total Statistics
No soal Scale Mean if Item
Deleted Scale Variance if
Item Deleted Corrected Item-Total
Correlation Cronbach's Alpha if
Item Deleted
PG2 11.8955 18.156 .506 .851
PG3 11.7612 19.033 .316 .859
PG4 12.1045 18.095 .570 .848
PG5 11.7761 18.207 .519 .850
PG6 11.8209 17.907 .581 .847
PG7 12.1194 18.258 .535 .849
PG8 11.7612 18.669 .407 .855
PG9 11.8806 17.804 .595 .847
PG10 11.8358 18.382 .458 .853
PG11 12.1045 18.913 .356 .857
PG12 11.4925 19.739 .328 .857
PG14 11.4776 19.829 .327 .857
PG15 11.4776 19.799 .341 .857
PG16 11.7910 18.683 .394 .856
PG18 11.9403 18.057 .531 .850
PG19 12.1940 18.947 .399 .855
PG20 11.4925 19.678 .354 .857
PG22 11.7761 18.692 .396 .855
PG23 11.7612 17.609 .683 .843
PG24 11.4776 19.768 .356 .857
55
Tabel 3.11
Hasil Reliabilitas Item Soal Pretest
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.859 20
Hasil uji coba soal pretes dengan jumlah responden 67 siswa dan
instrumen soal berjumlah 25 item soal, setelah dianalisis dengan menggunakan
SPSS versi 16.0. yaitu dengan membandingkan coreected item to total coreelation
dan rtabel , dapat diketahui soal yang valid berjumlah 20 item soal sedangkan yang
tidak valid berjumlah 5 item soal. Adapun item soal yang valid adalah nomor soal
2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 22, 23, dan 24. Sedangkan
soal yang tidak valid adalah nomor soal 1, 13, 17, 21, dan 25. Jumlah item soal
yang digunakan untuk pretest di kelas V SDN 1 Dlimoyo adalah 20 item soal
karena soal tersebut sudah memenuhi semua indikator. Dari uji reliabilitas pada
item soal pretest diperoleh nilai Cronbach's Alpha 0.859 yang menunjukkan
bahwa tingkat reliabilitasnya sangat reliabel.
Berikut ini adalah item soal yang digunakan dalam pretest di kelas V SDN
1 Dlimoyo.
Tabel 3.12
Item Soal yang Digunakan untuk Pretest
Kompetensi Dasar Indikator No item soal
5.2. Menjelaskan
pesawat sederhana
yang dapat
membuat
pekerjaan lebih
mudah dan lebih
cepat
5.2.1.Mengidentifikasi berbagai jenis
peswat sederhana misalnya
pengungkit, bidang miring,
katrol, roda berporos.
2, 3, 4, 9, 10,
11, 12, 14, 15,
dan 24
5.2.2.Menggolongkan berbagai alat
rumah tangga sebagai
pengungkit, bidang miring, katrol
dan roda berporos.
5, 6, 7, 8, 16,
18, 19, 20, 22,
dan 23
Jumlah 20
Hasil uji validitas item soal siklus I yang dilakukan di kelas VA dan VB
SDN 2 Giripurno serta kelas VI SDN 1 Dlimoyo adalah sebagai berikut
56
Tabel 3.13
Hasil Uji Validitas Item Soal Siklus I
Item-Total Statistics
No soal Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
PG3 17.8209 35.149 .417 .867
PG4 18.0746 33.525 .524 .863
PG5 17.7761 35.722 .357 .868
PG6 18.1343 33.845 .446 .865
PG7 17.8209 35.422 .336 .868
PG8 17.8507 34.796 .454 .866
PG11 18.4030 33.426 .549 .862
PG12 18.0746 34.222 .394 .867
PG13 18.0746 34.434 .355 .868
PG15 18.4328 34.310 .395 .866
PG16 17.7910 35.441 .407 .867
PG17 18.0896 33.901 .448 .865
PG18 17.7910 35.471 .396 .867
PG19 18.1045 34.216 .386 .867
PG20 18.0896 34.386 .359 .867
PG21 18.0000 34.879 .299 .869
PG22 18.4030 34.062 .429 .866
PG24 18.1045 34.216 .386 .867
PG26 18.1493 34.008 .414 .866
PG27 18.4179 34.156 .417 .866
PG28 18.1343 33.482 .512 .863
PG29 18.4179 34.489 .355 .868
PG30 18.1194 33.622 .490 .864
PG32 18.1194 34.319 .364 .867
PG33 18.4030 34.002 .440 .865
PG36 18.0896 33.901 .448 .865
PG37 18.4030 34.456 .355 .868
PG38 17.8209 35.149 .417 .867
PG39 18.2239 34.631 .298 .869
PG40 18.0746 34.494 .344 .868
Tabel 3.14
Hasil Reliabilitas Item Soal Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.870 30
57
Hasil uji coba soal pretes dengan jumlah responden 67 siswa dan
instrumen soal berjumlah 40 item soal, setelah dianalisis dengan menggunakan
SPSS versi 16.0. yaitu dengan membandingkan coreected item to total coreelation
dan rtabel , dapat diketahui soal yang valid berjumlah 31 item soal sedangkan yang
tidak valid berjumlah 9 item soal. Adapun soal yang valid adalah nomor soal 3, 4,
5, 6, 7, 8, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 26, 27, 28, 29, 30, 32,
33, 36, 37,38,39, dan 40. Sedangkan soal yang tidak valid adalah nomor soal 1, 2,
9, 10, 23, 25, 31, 34, dan 35. Item soal yang tidak digunakan dalam siklus I di
kelas V SDN 1 Dlimoyo adalah 1 item soal yaitu no item soal 14 diambil dari
indikator yang memiliki jumlah item soal terbanyak. Jumlah item soal yang
digunakan untuk siklus I sebanyak 30 item soal. Dari uji reliabilitas pada item soal
siklus I diperoleh nilai Cronbach's Alpha 0.870 yang menunjukkan bahwa tingkat
reliabilitasnya sangat reliabel.
Berikut ini adalah item soal yang digunakan untuk soal evaluasi siklus I di
kelas V SDN 1 Dlimoyo:
Tabel 3.15
Item Soal yang Digunakan untuk Siklus I
Kompetensi Dasar Indikator No Item
6.1
Mendeskripsikan
sifat-sifat cahaya
6.1.7. Mengidentifikasi sifat cahaya
merambat lurus.
3, 4, 5, dan 6
6.1.8. Mengidentifikasi sifat cahaya
yang mengenai berbagai benda
(bening dan gelap).
7, 8, 11, 12, dan
13
6.1.9. Mengidentifkasi sifat-sifat
bayangan yang dibentuk oleh
cermin datar.
15, 16, 17, 18,
dan 19
6.1.10. Mengidentifikasi sifat-sifat
bayangan yang dibentuk oleh
cermin lengkung (cembung atau
cekung).
20, 21, 22, 24,
26, dan 27
6.1.11. Menjelaskan peristiwa
pembiasan cahaya.
28, 29, 30, 32,
dan 33
6.1.12. Menunjukkan bukti bahwa
cahaya putih terdiri dari
berbagai warna.
36, 37, 38, 39,
dan 40
Jumlah 30
58
Hasil uji validitas item soal siklus II yang dilakukan di kelas VA dan VB
SDN 2 Giripurno serta kelas VI SDN 1 Dlimoyo adalah sebagai berikut:
Tabel 3.16
Hasil Uji Validitas Item Soal Siklus II
Item-Total Statistics
No
soal
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
PG1 12.4627 18.464 .470 .854
PG2 12.4776 18.223 .529 .852
PG3 12.4925 18.042 .561 .850
PG4 12.7910 17.925 .343 .858
PG6 12.7313 17.230 .540 .849
PG7 13.0597 17.481 .480 .852
PG9 12.7463 17.616 .433 .854
PG12 12.7313 17.169 .557 .848
PG13 12.7463 17.616 .433 .854
PG14 13.0597 17.784 .400 .855
PG16 12.4328 18.855 .390 .856
PG18 12.5373 18.131 .440 .853
PG20 13.0746 17.161 .575 .847
PG21 13.0597 17.815 .392 .855
PG22 12.4776 18.496 .415 .855
PG23 12.5075 18.284 .434 .854
PG24 12.7612 17.578 .438 .854
PG25 12.7612 17.457 .469 .852
PG28 12.7313 17.715 .413 .855
PG29 12.7313 17.442 .484 .851
Tabel 3.17
Hasil Reliabilitas Item Soal Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.859 20
59
Hasil uji coba soal pretes dengan jumlah responden 67 siswa dan
instrumen soal berjumlah 30 item soal, setelah dianalisis dengan menggunakan
SPSS versi 16.0. yaitu dengan membandingkan coreected item to total coreelation
dan rtabel , dapat diketahui soal yang valid berjumlah 22 item soal sedangkan yang
tidak valid berjumlah 8 item soal. Item soal yang valid adalah nomor soal 1, 2, 3,
4, 6, 7, 8, 9, 12, 13, 14, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 28, dan 29. Sedangkan
yang tidak vald adalah nomor soal 5, 10, 11, 15, 17, 26, 27, dan 30. Item soal
yang tidak digunakan dalam siklus II di kelas V SDN 1 Dlimoyo adalah 2 item
soal yaitu no item soal 8 dan 9 diambil dari indikator yang memiliki jumlah item
soal terbanyak. Jumlah item soal yang digunakan untuk siklus I sebanyak 20 item
soal. Dari uji reliabilitas pada item soal siklus II diperoleh nilai Cronbach's Alpha
0.859 yang menunjukkan bahwa tingkat reliabilitasnya sangat reliabel. Berikut ini
adalah item soal yang digunakan untuk soal evaluasi siklus II di kelas V SDN 1
Dlimoyo.
Tabel 3.18
Item Soal yang Digunakan untuk Siklus II
Kompetensi Dasar Indikator No Item
6.2. Membuat suatu
karya/model, misalnya
periskop atau lensa
dari bahan sederhana
dengan menerapkan
sifat-sifat cahaya.
6.2.1. Membuat periskop dari
bahan sederhana
1, 2, 3, 4, 6, 7,
dan 9
6.2.2. Membuat lup dari bahan
sederhana
12, 13, 14, 16,
18, 20, dan 21
6.2.3. Membuat kaleidoskop dari
bahan sederhana.
22,23,24,25, 28,
dan 29
Jumlah 20
3.6 Tingkat Kesukaran Instrumen
Untuk menentukan tingkat kesukaran (TK) dari suatu item instrumen
dapat dihitung dengan membagi jumlah peserta yang menjawab benar dengan
jumlah peserta. Berikut ini adalah rumus menghitung tingkat kesukaran dari suatu
item instrumen (Purwanto, 2013:99).
Keterangan
TK = tingkat kesukaran
60
∑B = jumlah siswa menjawab benar
∑P = jumlah siswa peserta tes
Nilai tingkat kesukaran suatu item instrumen adalah 0 terjadi apabila
semua peserta tidak dapat menjawab semua, namun sebaliknya jika nilai
kesukaran suatu item instrumen bernilai 1 apabila semua peserta menjawab benar.
PTK yang dilakukan di kelas V SDN 1 Dlimoyo menggunakan kategori tingkat
kesukaran sukar, sedang dan mudah, maka kriteria tingkat kesukaran yang
digunakan adalah sebagai berikut(Purwanto,2013:101).
Tabel 3.19
Kriteria Tingkat Kesukaran Instrumen
Rentang Kriteria
0,00 – 0,32 Sukar
0,33 – 0,66 Sedang
0,67 – 1,00 Mudah
Hasil analisis tingkat kesukaran item soal pretest, evaluasi siklus I dan
evaluasi siklus II yang diujikan di kelas VA dan VB SDN 2 Giripurno dan kelas
VI SDN 1 Dlimoyo adalah sebagai berikut.
Tabel 3.20
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Pretest
Rentang Kriteria No Item Jumlah
0,00 – 0,32 Sukar 4, 7, 11, dan 19 4
0,33 – 0,66 Sedang 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 16, 18, 22, dan 23 11
0,67 – 1,00 Mudah 12,14,15,20, dan 24 5
Total 20
Tabel 3.21
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus I
Rentang Kriteria No Item Jumlah
0,00 – 0,32 Sukar 11, 15, 22, 27, 29, 33, dan 37 7
0,33 – 0,66 Sedang 4, 6, 12, 13, 17, 19, 20, 24, 26, 28,
30, 32, 36, 39, dan 40
15
0,67 – 1,00 Mudah 3, 5, 7, 8, 16, 18, 21, 38 8
Total 30
61
Tabel 3.22
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus II
Rentang Kriteria No Item Jumlah
0,00 – 0,32 Sukar 7, 14, 20, dan 21 4
0,33 – 0,66 Sedang 4, 6, 9, 12, 13, 24, 25, 28, dan 29 9
0,67 – 1,00 Mudah 1, 2, 3, 16, 18, 22, dan 23 7
Total 20
3.7 Teknik Analisis Data
3.7.1 Teknik Analisis Data Variabel Bebas (X)
Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data penerapan
pembelajaran inkuiri adalah dengan teknik kualitatif. Data kualitatif dianalisis
menggunakan deskripsi kualitatif yaitu berdasarkan hasil observasi pelaksanaan
tindakan guru pada penerapan pembelajaran inkuiri dan respon siswa dalam
menerima pelajaran pada pelaksanaan pembelajaran serta hasil refleksi pada setiap
siklus.
3.7.2 Teknik Analisis Data Variabel Terikat (Y1)
Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis aktivitas belajar
IPA dengan teknik analisis kuantitatif. Skor aktivitas belajar IPA siswa dianalisis
dengan didasarkan pada tiga kriteria yaitu rendah, kurang, dan tinggi. Kemudian
dihitung persentase tingkat aktivitas belajar IPA siswa secara klasikal yaitu
dengan rumus sebagai berikut.
Keterangan:
PA = Persentase aktivitas belajar IPA
NS = Jumlah Siswa sesuai dengan tingkat aktivitas belajar
N = Jumlah seluruh siswa
62
3.7.3 Teknik Analisis Data Variabel Terikat (Y2)
Untuk analisis hasil belajar IPA dilakukan dengan cara membuat distribusi
frekuensi nilai hasil belajar IPA, dengan tujuan untuk mengetahui kecenderungan
siswa dalam memperolah nilai hasil belajar IPA pada satu siklus. Untuk membuat
distribusi frekuensi dengan langkah-langkah sebagai berikut (Sugiyono, 2010:36)
1) Menghitung rentang data
R = skor max-skor min
2) Menghitung jumlah kelas interval (k)
k = 1+3.3 logn
3) Menghitung panjang kelas
I = R/k
4) Menentukan batas bawah kelas peratama
5) Batas bawah kelas pertama diambil dari data yang terkecil
6) Menulis frekuensi kelas dalam kolom turus sesuai dengan banyaknya data.
Kemudian dianalisis berdasarkan persentase ketuntasan belajar secara
klasikal serta mengukur rata-rata nilai IPA kelas. Berikut adalah rumus presentase
ketuntasan belajar IPA.
Keterangan:
KB= Ketuntasan Belajar
NS= Jumlah Siswa diatas KKM (nilai≥62)
N= Jumlah siswa
Untuk mengukur rata-rata hasil belajar IPA dengan menggunakan rumus sebagai
berikut.
Keterangan:
= Rata-rata
∑x = Jumlah nilai yang diperoleh
N = Jumlah siswa
63
Berdasarkan hasil pengolahan data kemudian dianalisis menggunakan
teknik analisis komparatif yaitu membandingkan kondisi antar siklus. Dari hasil
deskriptif komparatif tersebut dapat diketahui adanya peningkatan pada aktivitas
dan hasil belajar IPA dengan penerapan pembelajaran inkuiri.
3.8 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dari penelitian yang dilakukan pada siswa kelas V
SDN 1 Dlimoyo mata pelajaran IPA dengan penerapan pembelajaran inkuiri
meliputi indikator proses dan hasil.
3.8.1 Indikator Proses
Indikator proses dalam penelitian ini merupakan indikator keberhasilan
dari penerapan pembelajaran inkuiri pada pembelajaran IPA. Pembelajaran inkuiri
tercapai jika 20 langkah penerapan pembelajaran inkuiri dilakukan oleh guru.
3.8.2 Indikator Hasil
Indikator hasil dalam penelitian ini terdiri dari dua aspek yaitu aktivitas
dan hasil belajar IPA. Penerapan pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN 1 Dlimoyo jika memenuhi:
1) Ketuntasan belajar IPA siswa dengan penerapan pembelajaran inkuiri dapat
mencapai 80% dari jumlah keseluruhan siswa dengan memperoleh nilai hasil
belajar ≥62.
2) Aktivitas belajar IPA siswa dengan penerapan pembelajaran inkuiri dapat
mencapai 80% dari jumlah keseluruhan siswa dengan memperoleh skor total
hasil observasi aktivitas belajar IPA siswa dalam rentang 30-40 dengan kriteria
baik.