bab iii metode penelitian 3.1. seting dan karakteristik...

17
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1.Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan selama 4 bulan mulai bulan Desember sampai bulan Maret tahun pelajaran 2011/2012. Bulan pertama menyusun proposal, bulan kedua Penyusunan instrumen Penelitian dan bulan ketiga pengumpulan data dan analisis data, dan bulan ke empat menyusun laporan PTK. Agenda pelakasanaan tertera pada tabel di bawah ini. Tabel 3.1 Agenda Pelaksanaan Penelitian Bulan November - Pebruari Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 No Uraian Kegiatan Des 2011 Jan 2011 Pebr 2011 Mar 2011 1 Penyusunan proposal penelitian 2 Penyusunan Instrumen penelitian 3 Pengumpulan data dengan melakukan tindakan: a. Kondisi awal b. Siklus 1 c. Siklus 2 4 Analisis data 5 Pembahasan dan diskusi 6 Penyusunan laporan hasil penelitian Penyusunan proposal penelitian dan instrumen penelitian dilakuan pada bulan Desember 2011 Maret 2012 untuk mempersiapkan perangkat penelitian lebih awal sekaligius menyusun program pembelajaran. 3.1.2. Variabel Penelitian Penelitian ini terdapat dua variabel objek penelitian yaitu:

Upload: letram

Post on 07-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

31

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.1.1. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan selama 4 bulan mulai bulan

Desember sampai bulan Maret tahun pelajaran 2011/2012. Bulan pertama

menyusun proposal, bulan kedua Penyusunan instrumen Penelitian dan bulan

ketiga pengumpulan data dan analisis data, dan bulan ke empat menyusun

laporan PTK. Agenda pelakasanaan tertera pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.1

Agenda Pelaksanaan Penelitian Bulan November - Pebruari Semester II

Tahun Pelajaran 2011/2012

No Uraian Kegiatan Des

2011

Jan

2011

Pebr

2011

Mar

2011

1 Penyusunan proposal penelitian

2 Penyusunan Instrumen penelitian

3 Pengumpulan data dengan

melakukan tindakan:

a. Kondisi awal

b. Siklus 1

c. Siklus 2

4 Analisis data

5 Pembahasan dan diskusi

6 Penyusunan laporan hasil

penelitian

Penyusunan proposal penelitian dan instrumen penelitian dilakuan pada bulan

Desember 2011 – Maret 2012 untuk mempersiapkan perangkat penelitian

lebih awal sekaligius menyusun program pembelajaran.

3.1.2. Variabel Penelitian

Penelitian ini terdapat dua variabel objek penelitian yaitu:

32

1. Variabel terikat atau variabel independen yaitu: hasil belajar siswa dan

motivasi belajar siswa.

Variabel independen atau terikat adalah variabel yang dipengaruhi

atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah hasil belajar siswa dan motivasi belajar siswa.

Setelah menerapkan pembelajaran melalui outdoor activities, dalam

mata pelajaran IPA di kelas IV, maka akan diperoleh hasil belajar. Hasil

belajar adalah perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Hasil belajar

adalah perubahan perilaku secara keseluruhan. Hasil belajar tersebut dapat

diketahui melalui tes tertulis uraian yang diberikan setelah proses

pembelajaran selesai. Pencapaian hasil belajar dapat diketahui dalam bentuk

nilai.

Sedangkan motivasi belajar disini diartikan sebagai sikap yang

dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar melalui outdoor

activities. Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak yang

timbul dari dalam batin seseorang untuk melakukan kegiatan belajar agar

tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Motivasi bisa berupa dorongan,

kemauan, dan perbuatan seseorang yang berperan pada kemajuan dan

perkembangan siswa melalui proses belajar. Pencapaian motivasi belajar

siswa diukur menggunakan angket.

2. Variabel bebas atau variabel dependen : penggunaan metode Outdoor

Activity

Variabel dependen atau bebas adalah penggunaan outdoor activity

yaitu menekankan pada konsep belajar yang mendorong guru untuk

menghubungkan antara materi yang diajarkan dalam penggunaan metode

outdoor. Dan juga mendorong siswa membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka

sendiri-sendiri. Pengetahuan dan ketrampilan siswa diperoleh dari usaha

siswa mengkontruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan baru ketika ia

33

belajar. Outdoor activities digunakan oleh peneliti pada mata pelajaran IPA

tentang Sumber daya alam di kelas IV SD.

3.1.3. Tempat / Lokasi penelitian

Alasan dipilihnya SD Negeri 4 Sembungharjo, Kecamatan Pulokulon,

Kabupaten Grobogan adalah:

1. SD Negeri 4 Sembungharjo merupakan tempat yang strategis.

2. SD Negeri 4 Sembungharjo adalah sekolah desa yang terletak di tengah

pemukiman masyarakat, sehingga memiliki latar belakang kondisi siswa,

pendidikan Orang Tua siswa, kondisi sosial ekonomi yang sangat

heterogen.

3. Kemampuan akademik siswa kelas IV yang beragam ada yang pandai dan

cepat tanggap dalam menyelesaikan soal, ada yang sedang dan bahkan ada

yang lambat sekali.

4. Siswa kelas IV hasil belajar siswa pada mata palajaran IPA masih kurang.

3.1.4. Subyek penelitian

Penelitian dilakukan di SDN 4 Sembungharjo Kecamatan Pulokulon

Kabupaten Grobogan. Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa

kelas IV SD Negeri 4 Sembungharjo semester II tahun pelajaran 2011/2012

Latar belakang siswa kebanyakan berasal dari keluarga dengan tingkat

ekonomi dari golongan menengah ke bawah dan pendidikan orang tua

mayoritas lulusan SD. Mata pencaharian orang tua siswa sebagian besar

adalah petani. Dengan latar belakang siswa seperti dikemukakan di atas juga

ikut mempengaruhi hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa dalam mata

pelajaran tertentu tidak mencapai KKM, sehingga hal ini mendorong peneliti

untuk melakukan penelitian tindakan kelas. Sebelum penelitian dilakukan,

peneliti meminta ijin kepada Kepala Sekolah dan permohonan tersebut

disetujui bahkan rekan-rekan guru menyatakan kesiapan untuk memberikan

dukungan dan bantuan kepada peneliti.

34

Karakteristik siswa kelas IV SD Negeri 4 Sembungharjo dapat dilihat

pada tabel 3.2.

Tabel 3.2

Karakteristik Siswa Kelas IV SD Negeri 4 Sembungharjo Pelajaran

2011/2012

No Karakteristik L P Jumlah

1 Jumlah siswa kelas IV 20 20 40

2 Umur siswa kelas IV (dalam tahun)

9 – 10

10– 11

15

9

12

6

27

15

Sebagian besar anak–anak kelas IV masih senang bermain, sehingga

mereka menyukai pelajaran-pelajaran yang mengandung unsur permainan,

misalnya Pendidikan Jasmani. Sedangkan salah satu mata pelajaran yang tidak

disukai diantaranya adalah Ilmu Pengetahuan Alam. Hal ini disebabkan

karena dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materinya terlalu luas

dan mereka mempunyai anggapan bahwa materi dalam pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam harus dihafalkan di luar kepala.

3.2. Rencana Tindakan

Dalam penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK)

yang merupakan bentuk kajian yang sistematis dan reflektif dilakukan oleh

guru untuk memperbaiki kondisi pembelajaran dan meningkatkan kualitas

siswa.

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus.

Konsep pokok penelitian tindakan menurut Kemmis dan Mc Taggart

(Arikunto Suharsimi, 2002:97) terdapat empat tahap rencana tindakan,

meliputi: perencanaan (planning), tindakan (acting) dan pengamatan

(observing), dan refleksi (reflecting)

Berikut ini adalah gambar dari siklus I dan siklus II.

35

Penelitian Tindakan Kelas

Gambar 3.1.

Tahapan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Rincian prosedur tindakan adalah sebagai berikut:

Siklus 1

3.2.1. Perencanaan (planning).

Tahap perencanaan ini meliputi:

a. Merancang rencana pembelajaran siklus I pokok bahasan “Sumber Daya

Alam”.

b. Menyajikan pengalaman belajar yang bersifat memotivasi.

c. Mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan.

d. Merencanakan membagi kelompok-kelompok siswa.

e. Menetapkan lokasi objek serta lamanya waktu pengamatan/ observasi.

Berikut merupakan lokasi objek dan lamanya waktu yang direncanakan dalam

observasi:

1) Lokasi objek observasi: Lingkungan sekitar sekolah

Identifikasi masalah

Perencanaan

Pelaksanaan dan

observasi Refleksi

Perencanaan Ulang

Pelaksanaan dan

observasi

Refleksi

Siklus I

Siklus II

36

2) Alokasi waktu: 25 menit

3.2.2. Tindakan (acting).

Tahap pelaksanaan observasi di lapangan meliputi:

a. Membuka pelajaran meliputi apersepsi dan motivasi.

b. Guru menyampaikan topik materi yang akan dipelajari.

c. Siswa mendengarkan penjelasan tentang teknik pembelajaran dengan

pengamatan di luar kelas tentang materi “Sumber Daya Alam”.

d. Guru menginformasikan lokasi dan lama pengamatan.

e. Guru membahas pembagian kelompok-kelompok siswa (setiap kelompok

5 siswa).

f. Guru mengajak siswa menuju lokasi pengamatan.

g. Siswa diminta melakukan penyusuran dan pengamatan/observasi pada

lokasi objek pengamatan.

h. Siswa bekerja sama mencari dan mencatat informasi yang ditemukan dari

hasil pengamatan.

Tindak lanjut dari pelaksanaan observasi, setelah guru mengajak siswa kembali

ke kelas, kegiatan ini terdiri:

a. Kelompok diminta untuk mendiskusikan laporan/hasil pengamatan

tentang “Sumber Daya Alam” sesuai dengan pengamatan.

b. Pembahasan hasil diskusi

1. Guru bertanya kepada siswa mengenai hasil pengamatan pada tiap

kelompok.

2. Tiap kelompok menjelaskan hasil pengamatanya.

3. Kelompok lain memberi tanggapan/pendapat.

4. Guru memberi tanggapan hasil diskusi dan mengkonfirmasi

pembahasan hasil diskusi.

5. Setiap kelompok diminta mengumpulkan laporan/hasil pengamatan

kepada guru.

37

c. Kesimpulan (siswa menyimpulkan dan membuat rangkuman hasil

pembelajaran).

d. Pemantapan

Siswa didorong untuk menginternalisasikan konsep, pengetahuan dan

ketrampilan yang baru sajadiperoleh dalam kegiatan sehari-hari dengan

menyampaikan penerapan pembelajaran dalam kegiatan sehari-hari

e. Tindak lanjut (pemberian tugas untuk belajar dirumah).

f. Evaluasi

Guru membagikan soal tertulis untuk dikerjakan secara individu, sebagai

sarana pengukuran tingkat pemahaman dan evaluasi ini diberikan pada

akhir pertemuan siklus I.

3.2.3. Observasi (observing)

Observasi dilakukan oleh observer untuk mengamati kegiatan

pembelajaran melalui outdoor activities dalam mata pelajaran IPA tentang

sumber daya alam. Observer menggunakan lembar observasi untuk mencatat

kegiatan pembelajaran.

3.2.4. Refleksi (Reflecting)

Pada tahap ini peneliti dan pengamat segera menganalisa pelaksanaan

PTK setelah kegiatan belajar mengajar berakhir, sebagai bahan refleksi.

Selanjutnya peneliti mengadakan refleksi dalam pelaksanaan pembelajaran dan

kekurangan serta hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran, dan bila melalui

pengajaran outdoor activities tingkat pemahaman dan hasil belajar siswa masih

belum meningkat dalam mata pelajaran IPA tentang materi “Sumber Daya

Alam” di Sekolah Dasar Negeri 4 Sembungharjo Kecamatan Pulokulon

Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2011/2012, yang dapat dilihat dari kriteria

pencapaian indikator kinerjanya, maka sebagai tindakan dalam merefleksi

dilakukan dalam bentuk tindakan pengulangan (remidi), pemantapan

(pengayaan) terhadap proses belajar mengajar selanjutnya sampai pada hasil

dan tujuan yang telah dirumuskan berhasil.

38

Siklus II

Perencanaan (planning).

Tahap perencanaan ini meliputi:

1) Merancang rencana pembelajaran siklus II pokok bahasan “Sumber Daya

Alam”.

2) Menyajikan pengalaman belajar yang bersifat memotivasi.

3) Mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan.

4) Merencanakan membagi kelompok-kelompok siswa.

5) Menetapkan lokasi objek serta lamanya waktu pengamatan/ observasi.

Berikut merupakan lokasi objek dan lamanya waktu yang direncanakan dalam

observasi:

1. Lokasi objek observasi: Lingkungan sekitar sekolah

2. Alokasi waktu 25 menit

Tindakan (acting).

Tahap pelaksanaan observasi di lapangan meliputi:

a. Membuka pelajaran meliputi apersepsi dan motivasi.

b. Guru menyampaikan sub topik yang akan dipelajari.

c. Siswa mendengarkan penjelasan tentang teknik pembelajaran dengan

pengamatan di luar kelas tentang materi “Sumber Daya Alam”.

d. Guru menginformasikan lokasi dan lama pengamatan.

e. Guru membahas pembagian kelompok-kelompok siswa (setiap kelompok

5 siswa).

f. Guru mengajak siswa menuju lokasi pengamatan.

g. Siswa diminta melakukan penyusuran dan pengamatan/observasi pada

lokasi objek pengamatan.

h. Siswa bekerja sama mencari dan mencatat informasi yang ditemukan.

Tindak lanjut dari pelaksanaan observasi, setelah guru mengajak siswa

kembali ke kelas, kegiatan ini terdiri:

39

1. Kelompok diminta untuk mendiskusikan laporan/hasil pengamatan

tentang “Sumber Daya Alam” sesuai dengan pengamatan saat

memperhatikan objek.

2. Pembahasan hasil diskusi

1) Guru bertanya kepada siswa mengenai hasil pengamatan dengan

kelompoknya.

2) Tiap kelompok menjelaskan hasil diskusi mengenai hasil

pengamatanya.

3) Kelompok lain memberi tanggapan/pendapat.

4) Guru memberi tanggapan hasil diskusi dan mengkonfirmasi

pembahasan hasil diskusi siswa

5) Setiap kelompok diminta mengumpulkan laporan/hasil pengamatan

kepada guru.

3. Kesimpulan (siswa menyimpulkan dan membuat rangkuman hasil

pembelajaran)

4. Pemantapan

Siswa didorong untuk menginternalisasikan konsep, pengetahuan dan

ketrampilan yang baru sajadiperoleh dalam kegiatan sehari-hari dengan

menyampaikan penerapan pembelajaran dalam kegiatan sehari-hari.

a) Tindak lanjut (pemberian tugas untuk belajar dirumah)

b) Evaluasi

Guru membagikan soal tertulis untuk dikerjakan secara individu, sebagai

sarana pengukuran tingkat pemahaman dan evaluasi ini diberikan pada akhir

pertemuan siklus II.

Observasi (observing)

Observasi dilakukan oleh observer untuk mengamati kegiatan

pembelajaran melalui outdoor activities dalam mata pelajaran IPA tentang

sumber daya alam. Observer menggunakan lembar observasi untuk mencatat

kegiatan pembelajaran.

40

Refleksi (Reflecting)

Pada tahap ini peneliti dan pengamat segera menganalisa pelaksanaan

PTK setelah kegiatan belajar mengajar berakhir, sebagai bahan refleksi.

Selanjutnya peneliti mengadakan refleksi dalam pelaksanaan pembelajaran

dan kekurangan serta hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran, dan bila

melalui pengajaran outdoor activities tingkat pemahaman dan hasil belajar

siswa masih belum meningkat dalam mata pelajaran IPA tentang materi

“Sumber Daya Alam” di Sekolah Dasar Negeri 4 Sembungharjo Kecamatan

Pulokulon Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2011/2012, yang dapat

dilihat dari kriteria pencapaian indikator kinerjanya, maka sebagai tindakan

dalam merefleksi dilakukan dalam bentuk tindakan pengulangan (remidi),

pemantapan (pengayaan) terhadap proses belajar mengajar selanjutnya sampai

pada hasil dan tujuan yang telah dirumuskan berhasil.

3.3. Teknik dan alat Pengumpulan data

1. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini untuk

meningkatkan hasil belajar serta motivasi belajar IPA siswa kelas IV SD

Negeri 4 Sembungharjo adalah:

a. Teknik tes

Instrumen tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa, setelah

menggunakan outdor activities dalam proses pembelajaran. Tes berbentuk

tertulis berupa ulangan harian. Untuk menggali data tentang hasil belajar IPA

siswa kelas IV SD Negeri 4 Sembungharjo semester II tahun pelajaran

2011/2012 baik nilai pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II.

1) Hasil belajar IPA pada kondisi awal diperoleh dari nilai ulangan harian

IPA semester II Tahun Pelajaran 2011-2012.

2) Hasil belajar IPA pada siklus I diperoleh dari nilai ulangan harian pada

komptensi dasar 11.1 menjelaskan hubungan antara sumber daya alam

dengan lingkungan yang digunakan dengan skor nilai 10 – 100.

41

3) Hasil belajar IPA pada siklus II diperoleh dari nilai ulangan harian pada

komptensi dasar 11.2 menjelaskan dampak pengambilan bahan alam

terhadap pelestarian lingkungan dengan skor nilai 10 – 100.

Pemberian tes, digunakan untuk memperoleh data kemampuan

kongkrit (hasil belajar) IPA, setelah mendapatkan kompetensi dasar 1)

Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan dan

kompetensi dasar 2) Menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap

pelestarian lingkungan melalui outdoor activities. Jenis tes yang digunakan

adalah uraian sejumlah 15 item. Adapun kisi-kisi soal dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 3.3

Kisi- kisi Soal Tertulis Siklus I

Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator No

Item

Jmh

Item

Memahami

hubungan

antara sumber

daya alam

dengan

lingkungan,

teknologi dan

masyarakat

11.1 Menjelaskan

hubungan antara

sumber daya alam

dengan lingkungan

Menjelaskan

pengertian sumber

daya alam

Menyebutkan

jenis-jenis umber

daya alam

1,2, 3

4, 5,

6

3

3

Menjelaskan sifat-

sifat sumber daya

alam

7, 8,

9,

3

Menjelaskan

kegunaan sumber

daya alam

1 1

Jumlah 10

Jumlah item 10

Skor per item 10

Rumus= jumlah item × skor per item

= 10×10

= 100

Rentang nilai

50-59 = Belum tuntas

60-69 = Belum tuntas

70-79 = Tuntas

80-89 = Tuntas

90-100= Tuntas

42

Tabel 3.4

Kisi- kisi Soal Tertulis Siklus II

Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator No

Item

Jmh

Item

Memahami

hubungan antara

sumber daya alam

dengan

lingkungan,

teknologi dan

masyarakat

11.2 Menjelaskn

dampak

pengambilan bahan

alam terhadap

pelestarian

lingkungan.

Menjelaskan

kegiatan manusia

yang dapat

mengatasi dampak

negatif

pengambilan bahan

alam

1,2, 3

4, 5

5

jumlah 5

Jumlah item 5

Skor per item 20

Rumus= jumlah item × skor per item

= 5×20

= 100

Rentang nilai

50-59 = Belum tuntas

60-69 = Belum tuntas

70-79 = Tuntas

80-89 = Tuntas

90-100= Tuntas

b. Teknik non tes

Adapun instrumen non tes, berupa lembar observasi dan angket.

Observasi digunakan dengan tujuan 1) Untuk mengetahui penerapan

penggunaan outdoor activities dalam pembelajaran. 2) Perkembangan

motivasi siswa dalam proses pembelajaran dengan pemanfaatan outdoor

activities. Angket digunakan untuk memperoleh informasi tentang motivasi

belajar siswa setelah proses pembelajaran yang memanfaatkan outdoor

activities.

Teknik pengumpulan non tes digunakan dengan cara observasi dan angket.

1) Observasi

Dalam menggunakan teknik observasi cara yang paling efektif adalah

melengkapi dengan format atau blangko pengamat sebagai instrumen. Format

yang sesuai item – item tentang kejadian atau tinggkah laku yang yang

digambarkan akan terjadi, Arikunto (2008: 156). Teknik ini digunakan untuk

mengetahui proses pembelajaran yang diterapkan guru dalam kegiatan belajar

mengajar dengan penerapan outdoor activities.

43

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi dilakukan

dengan observasi partisipan yaitu suatu proses pengamatan yang dilakukan

oleh observer dengan ikut mengambil bagian dalam domain objek yang

diamati. Data yang ingin diperoleh dari kegiatan observasi dalam penelitian

ini adalah 1) Untuk mengetahui penerapan outdoor activities dalam

pembelajaran yang dilakukan guru serta 2) Perkembangan motivasi siswa

dalam melaksanakan kegiatan belajarnya dengan penerapan outdoor activities.

Adapun kisi – kisi observasi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.5

Kisi–Kisi Instrumen Penelitian Penerapan Outdoor Activities dalam pembelajaran.

Aspek Indikator No Item Jmlh Item

Pelaksanaan a. Menjelaskan teknik pembelajaran

kepada siswa

b. Pembagian kelompok

c. Guru mengajak siswa menuju

lokasi/pengamatn

d. Siswa melakukan pengamatan/

observasi

e. Menciptakan kerjasama dalam

kelompok

f. Mengajak siswa masuk ke kelas

g. Siswa mendiskusikan hasil

pengamatanya di kelas

h. Siswa dan guru melakukan pembahasan

hasil diskusi dari tiap-tiap kelompok

1, 2, 3

1

2

1,3

1

1

2, 3

4, 5, 6, 7

3

1

1

2

1

1

2

4

Melakukan

kegiatan

penutup

a. Memberikan kesimpulan

b. Memberikan evaluasi

c. Melakukan pemantapan

d. Melakukan tindak lanjut

1

1, 2

1

1

1

2

1

1

Jumlah 20

Poin-poin dalam observasi sesuai dengan kegiatan di RPP, mulai

kegiatan elaborasi.

2) Angket

Menurut Halimah (2007) Angket atau koesiner metode pengumpulan

data, instrumenya disebut sesuai dengan nama metodenya. Angket adalah

44

sejumlah pertanyaan tertulis yang dipergunakan untuk memperoleh informasi

dari responden dalam hal ini siswa. Angket ini dengan menggunakan angket

tertutup dan langsung, artinya pertanyaan yang diberikan kepada responden

secara langsung dan disertai kemungkinan jawaban sehingga responden dan

menjawab dengan memilih dengan memberi tanda chek ( √ ) peda alternatif

jawaban yang tersedia.

Dalam penelitian ini digunakan jenis angket langsung yang berbentuk

pernyataan tertutup. Responden tinggal membubuhkan tanda check pada

kolom jawaban yang tersedia. Dimana angket diberikan langsung kepada

siswa sebagai responden untuk menjawab sendiri. Sejumlah pertanyaan

tersebut mencakup aspek-aspek motivasi belajar siswa seperti 1) Keinginan

atau inisiatif untuk belajar. 2) Adanya arahan belajar yang meliputi

keterlibatan dalam mengerjakan tugas. 3) Adanya konsisten atau keajegan.

Angket tersebut digunakan peneliti untuk memperoleh data tentang sejauh

manamotivasi belajar siswa yang menerapkan outdoor activities .

Instrumen yang digunakan dalam peneliti ini yaitu menggunakan

angket yang berupa pernyataan yang diberikan kepada siswa untuk

mengetahui hubungan antara variabel, pernyataan. Angket untuk variabel ini

berisi 10 pernyataan yang harus dijawab oleh siswa. Untuk setiap pertanyaan,

skor yang diberikan pada masing-masing item adalahsebagai berikut:

Jawaban “Ya” diberi skor 1

Jawaban “Tidak” diberi skor 0

Angket ini dimaksudkan untuk mengungkap data tentang motivasi

siswa dalam mengikuti pelajaran dengan aspek-aspek nya seperti keinginan

atau inisiatif untuk belajar, keterlibatan dalam mengerjakan tugas, adanya

konsisten atau keajegan, yang selanjutnya dijabarkan ke dalam item-item dan

kemudian menjadi instrumen. Semakin tinggi skor tingkat motivasi belajar

siswa, maka semakin tinggi pula hasil belajar yang diperoleh dan sebaliknya

jika semakin rendah tingkat motivasi belajar siswa, maka semakin rendah pula

45

tingkat hasil belajar siswa. Adapun kisi-kisi angket tersebut dapat dilihat pada

tabel dibawah ini

Tabel 3.6

Kisi – Kisi Angket Motivasi Belajar Siswa

Aspek Indikator No.

Item

Jumlah

Item

1. Adanya keinginan atau

inisiatif untuk belajar

1. Kemauan untuk belajar

2. Kemauan bertanya terhadap

materi pelajaran

1,2,3

4

4

1

2. Adanya Arah dalam

belajar

1. Keinginan menyelesaikan

tugas dan masalah

2. Keinginan membantu teman,

kelompok belajar.

3. Keterlibatan dalam

menyimpulkan materi dan

membuat rangkuman

5

6

7

1

1

1

3. Adanya

konsistensi/keajegan

1. Keyakinan atau kepercayaan

2. Ketekunan, keuletan

8

9,10

2

2

Jumlah item 10

Skor per item 1

Rumus=jumlah item × skor

per item

= 10×1

= 10

Rentang nilai

0-2 = Sangat rendah

3-4 = Rendah

5-6 = Sedang

7-8 = Tinggi

9-10= Sangat tinggi

10

3.4. Indikator Kinerja

Berdasarkan melihat latar belakang permasalahan, hasil akhir dari

tindakan perbaikan diharapkan lebih meningkat dari hasil sebelum diadakan

perbaikan, maka digunakan indikator kinerja sebagai berikut:

1. 95% siswa mencapai nilai ≥ 70.

2. 70% siswa mencapai skor angket motivasi belajar ≥ 7 (minimal level

tinggi)

3.5. Analisis Data

Agar data yang dikumpulkan menjadi bermakna dan dapat digunkan

sebagai dasar penentu keberhasilan penelitian, data perlu diolah dan dianalisis.

46

Data-data yang berupa angka (data kuantitatif) diolah untuk mencari

rerata, nilai tertinggi, nilai terendah, jumlah anak yang tuntas dan belum

tuntas, dan prosentase ketuntasan pembelajaran.

Data kualitatif diolah dengan menghitung persentase dari data-data

yang sejenis. Setelah itu, hasil pengolahan datanya diuji beda (komparasi)

dengan membandingkan kondisi awal, kondisi pada/setelah siklus I dan

kondisi pada/setelah siklus II. Dari uji komparasi tadi bisa dilihat perubahan

atau kemajuan kualitas pembelajaran, hasil belajar, dan motivasi belajar pada

mata pelajaran IPA yang dilakukan oleh guru yang diperlihatkan oleh peserta

didik sebagai hasil pembelajaran yang dilakukan.

3.6. Validasi Data

1. Validitas Instrumen

Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan unuk mengukur apa

yang seharusnya diukur. Untuk mengetahui tingkat validitas soal pretest

dengan melihat angka pada kolom corrected item total correlation I yang

merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item nilai yang

kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel dengan taraf signifikansi 5%.

Berdasarkan r tabel nilai korelasi moment-produk Pearson I dengan taraf

signifikansi 5% untuk jumlah item (N) 45 adalah 0,294. Sehingga Syarat

minimum untuk dianggap valid adalah jika R (nilai dalam kolom corrected

item total correlation)≥ 0,294 (Prayitno, 2010). Jadi jika nilai korelasi antara

butir dengan skor total, R < 0,294, maka butir soal dalam r tabel tersebut

dinyatakan tidak valid. Validitas dihitung menggunakan SPSS 16 for

Windows.

2. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui tingkat

keajegan instrumen dari variabel yang hendak diukur. Cronbach dalam

Merdapi (2007:42) menjelaskan bahwa keajeggan instrumen dapat dinyatakan

47

dengan menentukan koefisien alpha (α). Tes dapat diterima jika nilai koefisien

alpha (α)>0,7, penggolongannya sebagai berikut:

≤ 0,7 : Tidak dapat diterima

0,7 < α ≤ 0,8 : Dapat diterima

0,8 < α ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus

α > 0,9 : Reliabilitas memuaskan (Prayitno, 2010).

Uji reliabilitas dihitung dengan menggunakan SPSS 16 for windows.

3.7. Tingkat Kesukaran (TK)

a. Tingkat kesukaran

Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah

soal tersebut tergolong mudah atau sukar. Tingkat kesukaran adalah bilangan

yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal.

Tingkat kesukaran digunakan tolok ukur sebagai berikut

0,00 – 0,30 : sukar

0,31 – 0,70 : sedang

0,71 – 1,00 : mudah (Suharsimi, Arikunto 2003)

Adapun rumus untuk menghitung taraf kesukaran soal uraian adalah :

Mean =

Tingkat Kesukaran =

Soal-soal yang baik atau ideal adalah soal-soal yang tidak terlalu

mudah atau terlalu sukar atau dapat dikatakan sedang, yaitu mempunyai

indeks kesukaran antara 0,31 sampai 0,70 (Arikunto, 2010). Perlu diketahui

bahwa bukan berarti soal yang mudah dan sukar tidak digunakan. Soal yang

sukar akan menambah gairah bagi siswa yang pandai selain itu soal sukar bagi

siswa yang kurang pandai menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat

untuk mencoba lagi karena berada di luar jangkauanya, sedangkan untuk soal

yang mudah akan membangkitkan gairah belajar siswa yang lemah atau

kurang pandai.