bab iii metode penelitian 3.1 seting dan karakteristik...

17
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian Dalam sub judul ini akan di bahas 2 sub, yaitu seting dan karakteristik penelitian. Didalam sub seting berisi tentang keberadaan lokasi penelitian yang akan peneliti teliti dan juga berisi waktu penelitian dimana peneliti akan melaksanakan penelitian, sedangkan waktu penelitian disesuaikan dengan jadwal dari SD yang akan diteliti. Dan berisi tentang karakteristik penelitian yaitu tentang kondisi siswa, kondisi fisik sekolah dan masyarakat sekitar. 3.1.1 Seting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Purworejo Kec. Suruh Kab. Semarang. SD ini terletak dipinggir jalan, dikelilingi oleh area persawahan yang hijau dan sejuk, pemandangannya juga cukup bagus SDN Purworejo juga berada dipingiran desa Purworejo. Karena letaknya ada di pedesaan yang jauh dari kebisingan kendaraan maka sangat mendukung untuk kegiatan pembelajaran, di samping itu juga menjadikan anak lebih aman dalam perjalanan berangkat, istirahat maupun pulang sekolah. Prasarana fisik yang dimiliki SDN Purworejo yaitu dengan 6 ruang kelas, 1 kantor guru utama dan 1 kantor guru umum, 1 perpustakaan, 3 kantin sekolah, tempat parkir, halaman sekolah yang cukup luas. Penelitian dilakukan di SDN Purworejo karena tempatnya yang strategis dan mudah untuk dijangkau. 3.1.1.2Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2013/2014. Adapun jadwalnya mengacu dengan kalender akademik dari sekolah, karena penelitian tindakan kelas ini memerlukan beberapa siklus dan dalam satu siklus terdapat 3 kali pertemuan maka diperlukan proses belajar yang efektif. Berikut tabel rencana pelaksanaan penelitian.

Upload: vucong

Post on 27-Jun-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10295/3/T1_292010053_BAB III.pdf · SD ini terletak dipinggir jalan, dikelilingi

22

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

Dalam sub judul ini akan di bahas 2 sub, yaitu seting dan karakteristik

penelitian. Didalam sub seting berisi tentang keberadaan lokasi penelitian yang

akan peneliti teliti dan juga berisi waktu penelitian dimana peneliti akan

melaksanakan penelitian, sedangkan waktu penelitian disesuaikan dengan jadwal

dari SD yang akan diteliti. Dan berisi tentang karakteristik penelitian yaitu tentang

kondisi siswa, kondisi fisik sekolah dan masyarakat sekitar.

3.1.1 Seting Penelitian

3.1.1.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Purworejo Kec. Suruh Kab. Semarang.

SD ini terletak dipinggir jalan, dikelilingi oleh area persawahan yang hijau dan

sejuk, pemandangannya juga cukup bagus SDN Purworejo juga berada dipingiran

desa Purworejo. Karena letaknya ada di pedesaan yang jauh dari kebisingan

kendaraan maka sangat mendukung untuk kegiatan pembelajaran, di samping itu

juga menjadikan anak lebih aman dalam perjalanan berangkat, istirahat maupun

pulang sekolah. Prasarana fisik yang dimiliki SDN Purworejo yaitu dengan 6

ruang kelas, 1 kantor guru utama dan 1 kantor guru umum, 1 perpustakaan, 3

kantin sekolah, tempat parkir, halaman sekolah yang cukup luas. Penelitian

dilakukan di SDN Purworejo karena tempatnya yang strategis dan mudah untuk

dijangkau.

3.1.1.2Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran

2013/2014. Adapun jadwalnya mengacu dengan kalender akademik dari sekolah,

karena penelitian tindakan kelas ini memerlukan beberapa siklus dan dalam satu

siklus terdapat 3 kali pertemuan maka diperlukan proses belajar yang efektif.

Berikut tabel rencana pelaksanaan penelitian.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10295/3/T1_292010053_BAB III.pdf · SD ini terletak dipinggir jalan, dikelilingi

23

Tabel 3.1.

Alokasi Waktu Penelitian

NO. Januari Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Proposal

PTK

SIKLUS I

2

Perencanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi

SIKLUS II

3

Perencanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi

4 Pelaporan

3.1.2 Karakteristik Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN Purworejo Kecamatan Suruh Kabupaten

Semarang pada semester II tahun 2014, dengan siswa yang berjumlah 22 siswa

terdiri dari 9 siswi dan 13 siswa. Sebagian besar siswa berasal dari daerah itu

sendiri. Perekonomian mereka tergolong ekonomi rendah. Mayoritas orang tua

mereka bermata pencaharian sebagai buruh tani. Dengan perekonomian yang

tergolong rendah, sebagian besar siswa tidak dapat memenuhi semua kebutuhan

sekolah, seperti buku pelajaran dan alat tulis.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10295/3/T1_292010053_BAB III.pdf · SD ini terletak dipinggir jalan, dikelilingi

24

3.2 Variabel Penelitian

Penelitian ini terdapat dua variabel yang menjadi obyek penelitian, yaitu:

1) Model Pembelajaran Student Teams Achivement Division (STAD). sebagai

variabel bebas atau variabel X yaitu model pembelajaran Matematika

dengan menggunakan langkah-langkah : Kelompok (teams)

2) Hasil belajar sebagai variabel terikat atau variabel dependen atau variabel

Y.

3.3 Desain Penelitian

Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini mencakup:

perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi serta refleksi. Adapun

perinciannya sebagai berikut :

a) Perencanaan tindakan

Yaitu berisi tentang rencana tindakan yang hendak dilakukan peneliti jauh-

jauh hari sebelum peneliti terjun langsung dalam meneliti.

b) Pelaksanaan tindakan dan observasi

Kegiatan menemukan fakta dilapangan akan tetapi juga mencakup analisis

dan terus berlanjut pada siklus berikutnya, dan bukan hanya pada awal saja.

c) Refleksi

Mencari permasalahan yang ada saat peneliti meneliti dan juga mencari jalan

keluar untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.

Prosedur PTK ini merupakan model PTK spiral yang disampaikan oleh

Kemmis dan Taggart (Wiriaatmadja, 2005: 80) sebagai berikut :

Gambar 3.1 Desain pelaksanaan PTK

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10295/3/T1_292010053_BAB III.pdf · SD ini terletak dipinggir jalan, dikelilingi

25

3.4 Rencana Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dalam dua siklus Pada

prinsipnya pelaksanaan siklus 1 dan 2 itu sama, bedanya pada siklus II

dilakukan perencanaan perbaikan pada kekurangan di siklus I. Pada setiap

siklus Kegiatan yang dilakukan 3 pertemuan. Kemmis dan Taggart

menyatakan bahwa ada tiga tahap rencana tindakan yang utama dalam

penelitian tindakan diantaranya adalah: perencanaan tindakan, pelaksanaan

tindakan dan observasi, refleksi. Berikut ini rincian dari tahapan penelitian

tindakan kelas :

Siklus I meliputi :

a) Perencanaan Tindakan

Dalam penyusunan siklus I, peneliti menetapkan seluruh perencanaan tindakan

yang akan dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa

dengan menggunakan model pembelajaran STAD. Langkah-langkah

perencanaan untuk siklus I sebagai berikut:

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan

materi.

2) Membuat materi pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran.

3) Mempersiapkan sumber, media pembelajaran yang sesuai dengan materi

4) pembelajaran dan fasilitas yang diperlukan.

5) Menyiapkan LKS untuk siswa.

6) Menyiapkan lembar observasi.

7) Mendesain alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa.

b) Pelaksanaan tindakan dan Observasi

Pelaksanaan kegiatan penelitian dilakukan sesuai RPP yang telah dibuat.

Observasi dilakukan oleh peneliti dengan mengamati proses pembelajaran yaitu

mengamati proses pembelajaran antara guru dangan siswa. Pada siklus ini

peneliti menggunakan model STAD dengan cara berkelompok dengan membagi

siswa menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 6 siswa. Kemudian, siswa melalukan

diskusi kelompok dan setelah berdiskusi siswa diberikan kuis yang dikerjakan

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10295/3/T1_292010053_BAB III.pdf · SD ini terletak dipinggir jalan, dikelilingi

26

secara individu, kemudian nilai dari kuis dijumlahkan kedalam nilai satu

kelompok tersebut, bagi kelompok yang memiliki nilai tertinggi akan diberi

penghargaan .

c) Refleksi

1) Menganalisis hasil pengamatan saat melakukan observasi.

2) Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan model

pembelajaran STAD.

3) Membuat daftar permasalahaan yang terjadi pada siklus I.

4) Merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus II agar dapat

memperbaiki pendekatan yang dilakukan pada siklus I.

Siklus II meliputi :

Rancangan pelaksanaan siklus II dilakukan setelah mengevaluasi

tindakan pada siklus I. Pada siklus II dilakukan tahapan-tahapan seperti pada

siklus I tetapi didahului perencanaan ulang berdasarkan hasil-hasil yang

diperoleh pada siklus I atau refleksi, sehingga kelemahan-kelemahan yang

terjadi pada siklus I tidak terjadi pada siklus II. Pada siklus ini siswa

dilibatkan secara langsung menggunakan alat peraga dengan sistem

kompetisi. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan.

Pada siklus II, peneliti akan lebih meningkatkan pemahaman siswa

tentang besar sudut dengan menggunakan alat peraga yaitu jam dinding yang

terbuat dari kertas karton.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Seperti pada siklus I, pada siklus II pembelajaran dilaksanakan dua kali

pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 Menit sesuai dengan RPP

pembelajaran. Pada siklus ini, teman sejawat sebagai observer juga

melakukan observasi terhadap proses pembelajaran. Adapun langkah-langkah

yang ditempuh sebagai berikut: memotifasi siswa utuk mengajukan beberapa

pertanyaan sebagai apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran, Pada

pertemuan pertama guru menjelaskan kembali tentang besar sudut pada

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10295/3/T1_292010053_BAB III.pdf · SD ini terletak dipinggir jalan, dikelilingi

27

bangun datar dan besar sudut yang ditunjukkan jarum. siswa mengerjaka soal

dengan sistem kompetisi, guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan

materi pembelajaran yang telah dilakukan. Sedangkan pada pertemuan

terakhir guru memberi evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa

terhadap konsep menentukan besar sudut yang ditunjukkan jarum jam, karena

dengan evaluasi dapat melihat prestasi belajar masing-masing siswa yang

ditunjukkan dengan nilai evaluasi.

Observasi dilakukan oleh teman sejawat sebagai observer dengan

mengamati proses pembelajaran (aktivitas guru dan siswa). Observasi

diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang telah disiapkan peneliti. Hasil

pengamatan dimasukan dalam lembar observasi sebagai bahan pertimbangan

untuk mengetahui apakah masih ada kelemahan-kelemahan yang

menghambat proses pembelajaran sehingga pencapaian hasil belajar siswa

kurang maksimal.

c. Tahap Refleksi

Peneliti menganalisis hasil evaluasi sebagai umpan balik hasil yang

diperoleh pada siklus II. Dalam menganalisis pada siklus II ini peneliti

dibantu oleh teman sejawat. Kemudian teman sejawat memberikan saran atau

masukan kepada guru apakah masih ada yang perlu dilakukan lagi untuk

perbaikan pembelajaran dan menganalisis apakah hasil evaluasi akhir masih

ada siswa yang belum tuntas atau sudah tuntas semua. Hal ini dilakukan

untuk mengetahui apakah perencanaan perbaikan yang diharapkan.

1) Perencanaan tindakan

Rancangan pelaksanaan siklus II dilakukan setelah mengidentifikasi data-data

dan obervasi pada siklus I. Peneliti mengamati kekurangan pada siklus I untuk

dijadikan perbaikan sebagai dasar pada siklus II. Langkah-langkahnya adalah

sebagai berikut.

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai

dengan materi.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10295/3/T1_292010053_BAB III.pdf · SD ini terletak dipinggir jalan, dikelilingi

28

2) Membuat materi pembelajaran yang sesuai dengan materi

pembelajaran.

3) Mempersiapkan sumber, media pembelajaran yang sesuai dengan

materi

4) pembelajaran dan fasilitas yang diperlukan.

5) Menyiapkan LKS untuk siswa.

6) Menyiapkan lembar observasi.

7) Mendesain alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa.

2) Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

Pada tahap ini seperti pada siklus pertama namun disiklus ke II ini guru lebih

memperhatikan siswa yang kurang aktif dan membimbingnya lebih khusus

agar tercapai hasil belajar yang tinggi.

3) Refleksi

1) Menganalisis hasil pengamatan saat melakukan observasi.

2) Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan model

pembelajaran STAD.

3) Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus II, apakah pemberian

tindakan pada siklus II sudah mengalami peningkatan.

3.5 Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi yang

diberikan siswa dan pemberian tugas. Jenis data dari penelitian tindakan kelas ini

adalah data kuantitatif yang berupa skor hasil belajar Matematika siswa dari

kegiatan pembelajaran pada siklus I dan II.Data tersebut diolah dengan

menggunakan teknik analisis diskriptif. Untuk memperoleh signifikasi tindakan

yang dilakukan terhadap hasil belajar dengan bantuan program SPSS For

Windows versi 17,0.

Setelah data diperoleh langkah selanjutnya yang dilakukan adalah

mengolah dan menganalisis hasil belajar siswa baik nilai test maupun lembar

observasi.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10295/3/T1_292010053_BAB III.pdf · SD ini terletak dipinggir jalan, dikelilingi

29

Data hasil tes

Untuk menghitung rata-rata kelas setiap siklus adalah:

Keterangan:

x = rata-rata kelas

Σ x = jumlah seluruh skor

N = banyaknya siswa

3.5.1 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui

hasil belajar di kelas 3 dalam mata pelajaran Matematika di SDN Purworejo

kecamatan Suruh kabupaten Semarang dengan menggunakan model STAD

adalah:

1) Tes

Tes yang digunakan adalah tes tertulis berbentuk tes pilihan ganda. Tes pilihan

ganda digunakan untuk mengukur pemahaman siswa pada ranah kognitif “soal

pilihan ganda adalah bentuk tes yang mempunyai satu jawaban yang benar atau

paling tepat”(Sudjana, 2009:48 dalam Wiwin 2013) fungsi dari tes pilihan

ganda ini untuk mengetahui pengetahuan siswa dalam memahami materi yang

telah diberikan oleh guru dan bisa mengukur keberhasilan guru dalam

mengajar.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10295/3/T1_292010053_BAB III.pdf · SD ini terletak dipinggir jalan, dikelilingi

30

Tabel 3.3 Kisi Kisi Instrumen Soal Evaluasi Siklus I

Tabel 3.4 Kisi Kisi Instrumen Soal Evaluasi Siklus II

Kompetensi

Dasar Indikator

Tingkat Kesukaran Soal Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen Mudah Sedang Sukar

4.2.

Mengidentifikasi

berbagai jenis

dan besar sudut

1. Membandingkan

berbagai jenis dan besar

sudut.

2.Menentukan sudut dari

benda atau bangun.

2

7

3

Teknik Tes

: pilihan

ganda,

Uraian

Pilihan

ganda

3.Mengenal dan membuat

jenis-jenis sudut: lancip,

siku-siku, dan tumpul

2

8

3

Teknik Tes

: pilihan

ganda

Pilihan

ganda

Kompetensi Dasar Indikator Tingkat Kesukaran Soal Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen Mudah Sedang Sukar

4.1

mengidentifikasi

berbagai bangun

datar sederhana

menurut sifat/

unsurnya

1.Mengidentifikasi sifat

– sifat bangun datar :

segitiga, persegi, dan

persegi panjang

2.Mengelompokkan

bentuk bangun datar

segitiga, persegi, dan

persegi

3

6

3

Teknik

Tes :

pilihan

ganda,

Uraian

Pilihan

ganda

3. Menyebutkan benda

yang berbentuk :

segitiga, persegi, dan

persegi panjang dalam

kehidupan sehari – hari.

3

7

3

Teknik

Tes :

pilihan

ganda

Pilihan

ganda

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10295/3/T1_292010053_BAB III.pdf · SD ini terletak dipinggir jalan, dikelilingi

31

2) Lembar observasi

Kegiatan observasi ini dilaksanakan pada saat belajar mengajar sedang

berlangsung. Didalam lembar observasi ini yaitu tentang hal yang mengukur

aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran STAD. Dan lembar observasi ini diisi

oleh observer dengan cara memberi tanda centang pada kolom skor jawaban

dibuat dalam bentuk skala (skala Likert) yaitu skor 4-1, skor yang

menunjukkan sikap positif, skor 4 baik sekali, 3 baik, 2 cukup dan 1 kurang.

Kisi-kisi observasi kegiatan Belajar Siswa

Tabel 3.5

Langkah

Pembelajaran Indikator

Pra

Pembelajaran

1. Siswa duduk ditempat duduknya masing - masing

2. Siswa mempersiapkan perlengkapan belajar

Kegiatan

Awal

3. Menjawab apersepsi dari guru

4. Menanyakan materi yang akan dilakukan

5.Memperhatikan secara seksama ketika guru menjelaskan

tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti

6. Memperhatikan materi yang disampaikan guru

7. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar

8. Menunjukkan sikap yang sopan saat bertanya

9.Siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru

10. Aktif bertanya ketika proses pembelajaran

11. Adanya interaksi positif diantara siswa

12. Ketertarikan siswa terhadap materi yang disajikan saat

menggunakan alat peraga

13. Siswa merespon baik atas materi yang diberikan guru

14. Siswa merasa senang dalam pembelajaran

15. Siswa mengerjakan lembar kegiatan kelompok yang

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10295/3/T1_292010053_BAB III.pdf · SD ini terletak dipinggir jalan, dikelilingi

32

Kisi-Kisi Observasi Kegiatan Mengajar Guru

Tabel 3.6

Langkah

Pembelajaran

Langkah-

Langkah

Pembelajaran

STAD

Indikator

No

Pra

Pembelajaran

Guru mengecek kesiapan ruang, alat

dan media pembelajaran 1

Guru membimbing siswa berdoa 2

kegiatan awal

1.

Menyampaikan

tujuan dan

memotivasi

siswa

Guru mengecek kehadiran siswa

(absensi) 3

Guru memeriksa kesiapan siswa 4

Guru melakukan apersepsi sesuai

dengan materi ajar 5

diberikan guru

16. Siswa menunjukkan sikap patuh kepada guru

17. Siswa menanggapi proses belajar dengan antusias

18. Siswa berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok

19. Keseriusan dalam melaksanakan diskusi

20. Bekerja sama dengan teman satu kelompok

21. Siswa berani mempresentasikan jawaban didepan kelas

22. Siswa dapat memberikan tanggapan dari hasil presentasi

teman yang maju.

23. Siswa mampu mengerjakan kuis dengan baik.

24. siswa menerima penghargaan yang diberikan guru bagi

kelompok yang mendapat nilai tertinggi

Kegiatan

Akhir

25. Siswa mampu membuatm kesimpulan dari materi

pembelajaran.

26. siswa dan guru merefleksi pembelajaran

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10295/3/T1_292010053_BAB III.pdf · SD ini terletak dipinggir jalan, dikelilingi

33

kegiatan inti

Guru memberikan motivasi kepada

siswa dengan tanya jawab 6

2. Menyajikan/

menyampaikan

materi

Guru menyampaikan kompetensi

(tujuan) yang akan dicapai 7

Membimbing dengan pembelajaran

model STAD 8

Guru menunjukkan penguasaan

materi pembelajaran 9

Guru menyajikan materi dengan

menggunakan media pembelajaran 10

Guru menjelaskan tentang materi

pembelajaran secara runtut 11

3.Mengorganisa

sikan siswa

dalam

Kelompok

kelompok

belajar

Mengaitkan materi dengan realitas

kehidupan 12

Guru membagi siswa ke dalam

beberapa kelompok

13

4.Membimbing

kelompok dan

belajar

Guru menjelaskan aturan diskusi

kelompok sebelum memulai kegiatan

diskusi 14

Guru membimbing siswa

dalamkegiatan diskusi kelompok 15

Guru meminta siswa untuk

mempresentasikan hasil diskusi

didepan kelas 16

Guru menanyakan pendapat

kelompok lain tentang hasil

pekerjaan kelompok yang presentasi 17

5. kuis 18

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10295/3/T1_292010053_BAB III.pdf · SD ini terletak dipinggir jalan, dikelilingi

34

Guru memberikan soal kuis kepada

siswa 19

Guru dan siswa dan bersama-sama

mengoreksi soal kuis 20

6.Penghargaan

kelompok

Guru melakukan penghitungan nilai

kelompok berdasarkan hasil diskusi 21

Guru memberikan penghargaan

kepada kelompok dengan poin

tertinggi 22

Kegiatan

akhir

Guru memberi penguatan kepada

kelompok yang nilainya kurang 23

Guru memberi kesempatan kepada

siswa untuk bertanya tentang hal

yang belum dipahami 24

Guru dan siswa menyimpulkan

materi pelajaran 25

Guru menyampaikan materi

pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya 26

Guru menutup pelajaran dengan 27

salam penutup 28

3.6. Validitas dan Reliabilitas

Sebelum instrumen alat ukur digunakan untuk megumpulkan data

penelitian maka perlu dilakukan uji coba kuesioner untuk mencari kevalidan dan

reliabilitas alat ukur tersebut. Karena suatu alat ukur yang baik itu harus

memenuhi validitas dan reabilitas.

3.6.1 Uji Validitas

Uji Validitas ini digunakan untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut

Valid (ketepatan) atau alat tersebut tepat untuk mengukur sebuah variabel yang

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10295/3/T1_292010053_BAB III.pdf · SD ini terletak dipinggir jalan, dikelilingi

35

akan diukur (Riwidikdo 2009:139). Sedangkan Alat yang digunakan untuk

mengetahui dapat menggunakan SPSS, peneliti menggunakan SPSS versi 17.0,

Sedangkan menurut Arikunto (2009:38) item dikatakan valid itu ≥ 0,20 Peneliti

akan menggunakan validitas menurut Arikunto yaitu ≥ 0,20. Berikut ini nomer

item soal yg dinyatakan valid dan tidak valid:

Tabel 3.7 Hasil Validitas Item Soal Siklus I

No Item

Valid Tidak Valid

1,2,3,4,6,7,8,10,11,12,15,16,17,19,20,21, 22,23,25,26,27,29,30,31,32,33,35,36,38 5,9,13,14,18,24,28,34,36,37,39,40

28 12

Tabel 3.8

Hasil Validitas Item Soal Siklus II

No Item

Valid Tidak Valid

1,2,3,4,5,6,7,8,9,11,13,16,17,18,19,20, 22,23,27,28,29,30,32,34,35,36,37,39,40 10,12,14,15,21,24,25,26,31,33,38

29 11

3.6.2 Reliabilitas

Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam

menilai apa yang dinilai. Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut digunakan

akan memberi hasil yang relatif sama (Sudjana, 2009:16). Analisis reliabilitas

suatu tes atau alat ukur lain pada umumnya menggunakan teknik korelasi seperti

pada analisi validitas, keajegan instrumen dapat dinyatakan dengan menentukan

koefisien alpha (α). Tes dapat diterima jika nilai koefisien alpha (α) > 0,7 berikut

ini penggolongan nilai koefisien alpha:

Uji reliabilitas ini dihitung dengan menggunakan SPSS 17 for Windows.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10295/3/T1_292010053_BAB III.pdf · SD ini terletak dipinggir jalan, dikelilingi

36

Tabel 3.10

Data Hasil Uji Reliabilitas Siklus I

Bentuk Instrumen Koefisien Relibilitas Kategori

Pilihan Ganda 0,776 Hubungan Tinggi

Tabel 3.11

Data Hasil Uji Reliabilitas Siklus II

Bentuk Instrumen Koefisien Relibilitas Kategori

Pilihan Ganda 0,853 Hubungan Tinggi Sekali

Dari Tabel hasil uji reliabilitas dengan dari program SPSS 17,0 for Windows di

atas dapat diketahui bahwa koefisien reliabilitas pada siklus I mencapai 0,776 dan

siklus II 0,853 Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan

adalah sangat reliabel karena nilai koefisien alpha lebih dari 0,7.

3.7 Taraf Kesukaran

Dalam suatu penelitian tentang hasil belajar salah satu hal yang harus

diperhatikan yaitu pembuatan soal, didalam pembuatan soal sendiri langkah yang

pertama peneliti harus mengadakan uji coba soal tersebut, setelah diuji coba maka

setiap butir soal akan dianalisis ada uji validitas, uji reliabilitas dan juga uji taraf

kesukaran. Uji validitas dan uji reliabilitas peneliti menganalisis dengan

menggunakan aplikasi SPSS 17,0 sedangkan dengan uji taraf kesukaran soal

peneliti mengunakan Anates versi 4, karena aplikasi Anates ini mudah untuk

digunakan. Berikut ini tabel hasil analisia tingkat kesukaran soal pada soal pilihan

ganda yang berjumlah 15 yang telah di ujikan pada siswa uji coba:

Tabel 3.12

Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus I

No Interpretasi No Item Jumlah

1 Mudah 1,2,8,10,11,20 6

2 Sedang 4,5,6,9,12,14,15,16,18,19,21,23,24 13

3 Sukar 3,7,13,17,22,25 6

Total 25

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10295/3/T1_292010053_BAB III.pdf · SD ini terletak dipinggir jalan, dikelilingi

37

Dari data pada Tabel 3.12 dapat dijabarkan bahwa untuk tingkat kesukaran soal

pilihan ganda kategori mudah 6 soal , sedang 13 soal, sukar 6 soal.

Tabel 3.13

Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus II

No Interpretasi No Item Jumlah

1 Mudah 1,2,3,7 4

2 Sedang 4,5,6,9,10,12, 14,15,16,17,18,19,21,23,24 15

3 Sukar 8,11,13,20, 22,25 6

Total 25

Dari data pada Tabel 3.13 dapat dijabarkan bahwa untuk tingkat kesukaran soal

pilihan ganda kategori mudah sebanyak 4 soal, sedang 15 soal, sukar 6 soal.

3.8 Analisis Data

Pada penelitian tindakan kelas, data dianalisis sejak tindakan

pembelajaran dilaksanakan, dikembangkan selama proses refleksi sampai pada

penyusunan laporan. Analisis data ini dilakukan secara kuantitatif artinya data

yang ada dianalisis secara statistik sederhana kemudian didiskripsikan. Tehnik

analisis yang digunakan adalah distribusi frekuensi, rata-rata, skor minimal,

skor maksimal dan presentase. Dalam penelitian ini data berasal dari observasi

dan tes terhadap siswa selama pembelajaran Matematika berlangsung. Data

disajikan dalam bentuk table. Kesimpulan dilakukan pada setiap siklus melalui

tes dan observasi.

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10295/3/T1_292010053_BAB III.pdf · SD ini terletak dipinggir jalan, dikelilingi

38

3.9 Indikator Keberhasilan

Dalam penelitian ini kriteria ditetapkan sebagai indikator keberhasilan PTK

adalah setiap siswa secara individu mancapai nilai tuntas (65) pada mata pelajaran

Matematika pokok bahasan bangun datar sederhana, Indikator kinerja berhasil

apabila skor rata – rata siswa kelas 3 yaitu 70. Dalam penelitian ini, apabila hasil

perbaikan pada siklus I belum semua anak mencapai nilai tuntas dan rata-rata

kelas belum tercapai, maka perlu dilaksanakan perbaikan pembelajaran pada

siklus berikutnya dengan memperbaiki kekurangan-kakurangan pada siklus

sebelumnya.