bab iii metode penelitian 3.1 seting dan karakteristik...
TRANSCRIPT
22
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian
Dalam sub judul ini akan di bahas 2 sub, yaitu seting dan karakteristik
penelitian. Didalam sub seting berisi tentang keberadaan lokasi penelitian yang
akan peneliti teliti dan juga berisi waktu penelitian dimana peneliti akan
melaksanakan penelitian, sedangkan waktu penelitian disesuaikan dengan jadwal
dari SD yang akan diteliti. Dan berisi tentang karakteristik penelitian yaitu tentang
kondisi siswa, kondisi fisik sekolah dan masyarakat sekitar.
3.1.1 Seting Penelitian
3.1.1.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Purworejo Kec. Suruh Kab. Semarang.
SD ini terletak dipinggir jalan, dikelilingi oleh area persawahan yang hijau dan
sejuk, pemandangannya juga cukup bagus SDN Purworejo juga berada dipingiran
desa Purworejo. Karena letaknya ada di pedesaan yang jauh dari kebisingan
kendaraan maka sangat mendukung untuk kegiatan pembelajaran, di samping itu
juga menjadikan anak lebih aman dalam perjalanan berangkat, istirahat maupun
pulang sekolah. Prasarana fisik yang dimiliki SDN Purworejo yaitu dengan 6
ruang kelas, 1 kantor guru utama dan 1 kantor guru umum, 1 perpustakaan, 3
kantin sekolah, tempat parkir, halaman sekolah yang cukup luas. Penelitian
dilakukan di SDN Purworejo karena tempatnya yang strategis dan mudah untuk
dijangkau.
3.1.1.2Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester II tahun ajaran
2013/2014. Adapun jadwalnya mengacu dengan kalender akademik dari sekolah,
karena penelitian tindakan kelas ini memerlukan beberapa siklus dan dalam satu
siklus terdapat 3 kali pertemuan maka diperlukan proses belajar yang efektif.
Berikut tabel rencana pelaksanaan penelitian.
23
Tabel 3.1.
Alokasi Waktu Penelitian
NO. Januari Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
Proposal
PTK
SIKLUS I
2
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
SIKLUS II
3
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
4 Pelaporan
3.1.2 Karakteristik Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN Purworejo Kecamatan Suruh Kabupaten
Semarang pada semester II tahun 2014, dengan siswa yang berjumlah 22 siswa
terdiri dari 9 siswi dan 13 siswa. Sebagian besar siswa berasal dari daerah itu
sendiri. Perekonomian mereka tergolong ekonomi rendah. Mayoritas orang tua
mereka bermata pencaharian sebagai buruh tani. Dengan perekonomian yang
tergolong rendah, sebagian besar siswa tidak dapat memenuhi semua kebutuhan
sekolah, seperti buku pelajaran dan alat tulis.
24
3.2 Variabel Penelitian
Penelitian ini terdapat dua variabel yang menjadi obyek penelitian, yaitu:
1) Model Pembelajaran Student Teams Achivement Division (STAD). sebagai
variabel bebas atau variabel X yaitu model pembelajaran Matematika
dengan menggunakan langkah-langkah : Kelompok (teams)
2) Hasil belajar sebagai variabel terikat atau variabel dependen atau variabel
Y.
3.3 Desain Penelitian
Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini mencakup:
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi serta refleksi. Adapun
perinciannya sebagai berikut :
a) Perencanaan tindakan
Yaitu berisi tentang rencana tindakan yang hendak dilakukan peneliti jauh-
jauh hari sebelum peneliti terjun langsung dalam meneliti.
b) Pelaksanaan tindakan dan observasi
Kegiatan menemukan fakta dilapangan akan tetapi juga mencakup analisis
dan terus berlanjut pada siklus berikutnya, dan bukan hanya pada awal saja.
c) Refleksi
Mencari permasalahan yang ada saat peneliti meneliti dan juga mencari jalan
keluar untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.
Prosedur PTK ini merupakan model PTK spiral yang disampaikan oleh
Kemmis dan Taggart (Wiriaatmadja, 2005: 80) sebagai berikut :
Gambar 3.1 Desain pelaksanaan PTK
25
3.4 Rencana Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dalam dua siklus Pada
prinsipnya pelaksanaan siklus 1 dan 2 itu sama, bedanya pada siklus II
dilakukan perencanaan perbaikan pada kekurangan di siklus I. Pada setiap
siklus Kegiatan yang dilakukan 3 pertemuan. Kemmis dan Taggart
menyatakan bahwa ada tiga tahap rencana tindakan yang utama dalam
penelitian tindakan diantaranya adalah: perencanaan tindakan, pelaksanaan
tindakan dan observasi, refleksi. Berikut ini rincian dari tahapan penelitian
tindakan kelas :
Siklus I meliputi :
a) Perencanaan Tindakan
Dalam penyusunan siklus I, peneliti menetapkan seluruh perencanaan tindakan
yang akan dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa
dengan menggunakan model pembelajaran STAD. Langkah-langkah
perencanaan untuk siklus I sebagai berikut:
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan
materi.
2) Membuat materi pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran.
3) Mempersiapkan sumber, media pembelajaran yang sesuai dengan materi
4) pembelajaran dan fasilitas yang diperlukan.
5) Menyiapkan LKS untuk siswa.
6) Menyiapkan lembar observasi.
7) Mendesain alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa.
b) Pelaksanaan tindakan dan Observasi
Pelaksanaan kegiatan penelitian dilakukan sesuai RPP yang telah dibuat.
Observasi dilakukan oleh peneliti dengan mengamati proses pembelajaran yaitu
mengamati proses pembelajaran antara guru dangan siswa. Pada siklus ini
peneliti menggunakan model STAD dengan cara berkelompok dengan membagi
siswa menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 6 siswa. Kemudian, siswa melalukan
diskusi kelompok dan setelah berdiskusi siswa diberikan kuis yang dikerjakan
26
secara individu, kemudian nilai dari kuis dijumlahkan kedalam nilai satu
kelompok tersebut, bagi kelompok yang memiliki nilai tertinggi akan diberi
penghargaan .
c) Refleksi
1) Menganalisis hasil pengamatan saat melakukan observasi.
2) Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan model
pembelajaran STAD.
3) Membuat daftar permasalahaan yang terjadi pada siklus I.
4) Merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus II agar dapat
memperbaiki pendekatan yang dilakukan pada siklus I.
Siklus II meliputi :
Rancangan pelaksanaan siklus II dilakukan setelah mengevaluasi
tindakan pada siklus I. Pada siklus II dilakukan tahapan-tahapan seperti pada
siklus I tetapi didahului perencanaan ulang berdasarkan hasil-hasil yang
diperoleh pada siklus I atau refleksi, sehingga kelemahan-kelemahan yang
terjadi pada siklus I tidak terjadi pada siklus II. Pada siklus ini siswa
dilibatkan secara langsung menggunakan alat peraga dengan sistem
kompetisi. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan.
Pada siklus II, peneliti akan lebih meningkatkan pemahaman siswa
tentang besar sudut dengan menggunakan alat peraga yaitu jam dinding yang
terbuat dari kertas karton.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Seperti pada siklus I, pada siklus II pembelajaran dilaksanakan dua kali
pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 Menit sesuai dengan RPP
pembelajaran. Pada siklus ini, teman sejawat sebagai observer juga
melakukan observasi terhadap proses pembelajaran. Adapun langkah-langkah
yang ditempuh sebagai berikut: memotifasi siswa utuk mengajukan beberapa
pertanyaan sebagai apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran, Pada
pertemuan pertama guru menjelaskan kembali tentang besar sudut pada
27
bangun datar dan besar sudut yang ditunjukkan jarum. siswa mengerjaka soal
dengan sistem kompetisi, guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan
materi pembelajaran yang telah dilakukan. Sedangkan pada pertemuan
terakhir guru memberi evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa
terhadap konsep menentukan besar sudut yang ditunjukkan jarum jam, karena
dengan evaluasi dapat melihat prestasi belajar masing-masing siswa yang
ditunjukkan dengan nilai evaluasi.
Observasi dilakukan oleh teman sejawat sebagai observer dengan
mengamati proses pembelajaran (aktivitas guru dan siswa). Observasi
diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang telah disiapkan peneliti. Hasil
pengamatan dimasukan dalam lembar observasi sebagai bahan pertimbangan
untuk mengetahui apakah masih ada kelemahan-kelemahan yang
menghambat proses pembelajaran sehingga pencapaian hasil belajar siswa
kurang maksimal.
c. Tahap Refleksi
Peneliti menganalisis hasil evaluasi sebagai umpan balik hasil yang
diperoleh pada siklus II. Dalam menganalisis pada siklus II ini peneliti
dibantu oleh teman sejawat. Kemudian teman sejawat memberikan saran atau
masukan kepada guru apakah masih ada yang perlu dilakukan lagi untuk
perbaikan pembelajaran dan menganalisis apakah hasil evaluasi akhir masih
ada siswa yang belum tuntas atau sudah tuntas semua. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui apakah perencanaan perbaikan yang diharapkan.
1) Perencanaan tindakan
Rancangan pelaksanaan siklus II dilakukan setelah mengidentifikasi data-data
dan obervasi pada siklus I. Peneliti mengamati kekurangan pada siklus I untuk
dijadikan perbaikan sebagai dasar pada siklus II. Langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut.
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai
dengan materi.
28
2) Membuat materi pembelajaran yang sesuai dengan materi
pembelajaran.
3) Mempersiapkan sumber, media pembelajaran yang sesuai dengan
materi
4) pembelajaran dan fasilitas yang diperlukan.
5) Menyiapkan LKS untuk siswa.
6) Menyiapkan lembar observasi.
7) Mendesain alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa.
2) Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pada tahap ini seperti pada siklus pertama namun disiklus ke II ini guru lebih
memperhatikan siswa yang kurang aktif dan membimbingnya lebih khusus
agar tercapai hasil belajar yang tinggi.
3) Refleksi
1) Menganalisis hasil pengamatan saat melakukan observasi.
2) Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan model
pembelajaran STAD.
3) Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus II, apakah pemberian
tindakan pada siklus II sudah mengalami peningkatan.
3.5 Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi yang
diberikan siswa dan pemberian tugas. Jenis data dari penelitian tindakan kelas ini
adalah data kuantitatif yang berupa skor hasil belajar Matematika siswa dari
kegiatan pembelajaran pada siklus I dan II.Data tersebut diolah dengan
menggunakan teknik analisis diskriptif. Untuk memperoleh signifikasi tindakan
yang dilakukan terhadap hasil belajar dengan bantuan program SPSS For
Windows versi 17,0.
Setelah data diperoleh langkah selanjutnya yang dilakukan adalah
mengolah dan menganalisis hasil belajar siswa baik nilai test maupun lembar
observasi.
29
Data hasil tes
Untuk menghitung rata-rata kelas setiap siklus adalah:
Keterangan:
x = rata-rata kelas
Σ x = jumlah seluruh skor
N = banyaknya siswa
3.5.1 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui
hasil belajar di kelas 3 dalam mata pelajaran Matematika di SDN Purworejo
kecamatan Suruh kabupaten Semarang dengan menggunakan model STAD
adalah:
1) Tes
Tes yang digunakan adalah tes tertulis berbentuk tes pilihan ganda. Tes pilihan
ganda digunakan untuk mengukur pemahaman siswa pada ranah kognitif “soal
pilihan ganda adalah bentuk tes yang mempunyai satu jawaban yang benar atau
paling tepat”(Sudjana, 2009:48 dalam Wiwin 2013) fungsi dari tes pilihan
ganda ini untuk mengetahui pengetahuan siswa dalam memahami materi yang
telah diberikan oleh guru dan bisa mengukur keberhasilan guru dalam
mengajar.
30
Tabel 3.3 Kisi Kisi Instrumen Soal Evaluasi Siklus I
Tabel 3.4 Kisi Kisi Instrumen Soal Evaluasi Siklus II
Kompetensi
Dasar Indikator
Tingkat Kesukaran Soal Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Mudah Sedang Sukar
4.2.
Mengidentifikasi
berbagai jenis
dan besar sudut
1. Membandingkan
berbagai jenis dan besar
sudut.
2.Menentukan sudut dari
benda atau bangun.
2
7
3
Teknik Tes
: pilihan
ganda,
Uraian
Pilihan
ganda
3.Mengenal dan membuat
jenis-jenis sudut: lancip,
siku-siku, dan tumpul
2
8
3
Teknik Tes
: pilihan
ganda
Pilihan
ganda
Kompetensi Dasar Indikator Tingkat Kesukaran Soal Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Mudah Sedang Sukar
4.1
mengidentifikasi
berbagai bangun
datar sederhana
menurut sifat/
unsurnya
1.Mengidentifikasi sifat
– sifat bangun datar :
segitiga, persegi, dan
persegi panjang
2.Mengelompokkan
bentuk bangun datar
segitiga, persegi, dan
persegi
3
6
3
Teknik
Tes :
pilihan
ganda,
Uraian
Pilihan
ganda
3. Menyebutkan benda
yang berbentuk :
segitiga, persegi, dan
persegi panjang dalam
kehidupan sehari – hari.
3
7
3
Teknik
Tes :
pilihan
ganda
Pilihan
ganda
31
2) Lembar observasi
Kegiatan observasi ini dilaksanakan pada saat belajar mengajar sedang
berlangsung. Didalam lembar observasi ini yaitu tentang hal yang mengukur
aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran STAD. Dan lembar observasi ini diisi
oleh observer dengan cara memberi tanda centang pada kolom skor jawaban
dibuat dalam bentuk skala (skala Likert) yaitu skor 4-1, skor yang
menunjukkan sikap positif, skor 4 baik sekali, 3 baik, 2 cukup dan 1 kurang.
Kisi-kisi observasi kegiatan Belajar Siswa
Tabel 3.5
Langkah
Pembelajaran Indikator
Pra
Pembelajaran
1. Siswa duduk ditempat duduknya masing - masing
2. Siswa mempersiapkan perlengkapan belajar
Kegiatan
Awal
3. Menjawab apersepsi dari guru
4. Menanyakan materi yang akan dilakukan
5.Memperhatikan secara seksama ketika guru menjelaskan
tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
6. Memperhatikan materi yang disampaikan guru
7. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar
8. Menunjukkan sikap yang sopan saat bertanya
9.Siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
10. Aktif bertanya ketika proses pembelajaran
11. Adanya interaksi positif diantara siswa
12. Ketertarikan siswa terhadap materi yang disajikan saat
menggunakan alat peraga
13. Siswa merespon baik atas materi yang diberikan guru
14. Siswa merasa senang dalam pembelajaran
15. Siswa mengerjakan lembar kegiatan kelompok yang
32
Kisi-Kisi Observasi Kegiatan Mengajar Guru
Tabel 3.6
Langkah
Pembelajaran
Langkah-
Langkah
Pembelajaran
STAD
Indikator
No
Pra
Pembelajaran
Guru mengecek kesiapan ruang, alat
dan media pembelajaran 1
Guru membimbing siswa berdoa 2
kegiatan awal
1.
Menyampaikan
tujuan dan
memotivasi
siswa
Guru mengecek kehadiran siswa
(absensi) 3
Guru memeriksa kesiapan siswa 4
Guru melakukan apersepsi sesuai
dengan materi ajar 5
diberikan guru
16. Siswa menunjukkan sikap patuh kepada guru
17. Siswa menanggapi proses belajar dengan antusias
18. Siswa berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok
19. Keseriusan dalam melaksanakan diskusi
20. Bekerja sama dengan teman satu kelompok
21. Siswa berani mempresentasikan jawaban didepan kelas
22. Siswa dapat memberikan tanggapan dari hasil presentasi
teman yang maju.
23. Siswa mampu mengerjakan kuis dengan baik.
24. siswa menerima penghargaan yang diberikan guru bagi
kelompok yang mendapat nilai tertinggi
Kegiatan
Akhir
25. Siswa mampu membuatm kesimpulan dari materi
pembelajaran.
26. siswa dan guru merefleksi pembelajaran
33
kegiatan inti
Guru memberikan motivasi kepada
siswa dengan tanya jawab 6
2. Menyajikan/
menyampaikan
materi
Guru menyampaikan kompetensi
(tujuan) yang akan dicapai 7
Membimbing dengan pembelajaran
model STAD 8
Guru menunjukkan penguasaan
materi pembelajaran 9
Guru menyajikan materi dengan
menggunakan media pembelajaran 10
Guru menjelaskan tentang materi
pembelajaran secara runtut 11
3.Mengorganisa
sikan siswa
dalam
Kelompok
kelompok
belajar
Mengaitkan materi dengan realitas
kehidupan 12
Guru membagi siswa ke dalam
beberapa kelompok
13
4.Membimbing
kelompok dan
belajar
Guru menjelaskan aturan diskusi
kelompok sebelum memulai kegiatan
diskusi 14
Guru membimbing siswa
dalamkegiatan diskusi kelompok 15
Guru meminta siswa untuk
mempresentasikan hasil diskusi
didepan kelas 16
Guru menanyakan pendapat
kelompok lain tentang hasil
pekerjaan kelompok yang presentasi 17
5. kuis 18
34
Guru memberikan soal kuis kepada
siswa 19
Guru dan siswa dan bersama-sama
mengoreksi soal kuis 20
6.Penghargaan
kelompok
Guru melakukan penghitungan nilai
kelompok berdasarkan hasil diskusi 21
Guru memberikan penghargaan
kepada kelompok dengan poin
tertinggi 22
Kegiatan
akhir
Guru memberi penguatan kepada
kelompok yang nilainya kurang 23
Guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya tentang hal
yang belum dipahami 24
Guru dan siswa menyimpulkan
materi pelajaran 25
Guru menyampaikan materi
pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya 26
Guru menutup pelajaran dengan 27
salam penutup 28
3.6. Validitas dan Reliabilitas
Sebelum instrumen alat ukur digunakan untuk megumpulkan data
penelitian maka perlu dilakukan uji coba kuesioner untuk mencari kevalidan dan
reliabilitas alat ukur tersebut. Karena suatu alat ukur yang baik itu harus
memenuhi validitas dan reabilitas.
3.6.1 Uji Validitas
Uji Validitas ini digunakan untuk mengetahui apakah alat ukur tersebut
Valid (ketepatan) atau alat tersebut tepat untuk mengukur sebuah variabel yang
35
akan diukur (Riwidikdo 2009:139). Sedangkan Alat yang digunakan untuk
mengetahui dapat menggunakan SPSS, peneliti menggunakan SPSS versi 17.0,
Sedangkan menurut Arikunto (2009:38) item dikatakan valid itu ≥ 0,20 Peneliti
akan menggunakan validitas menurut Arikunto yaitu ≥ 0,20. Berikut ini nomer
item soal yg dinyatakan valid dan tidak valid:
Tabel 3.7 Hasil Validitas Item Soal Siklus I
No Item
Valid Tidak Valid
1,2,3,4,6,7,8,10,11,12,15,16,17,19,20,21, 22,23,25,26,27,29,30,31,32,33,35,36,38 5,9,13,14,18,24,28,34,36,37,39,40
28 12
Tabel 3.8
Hasil Validitas Item Soal Siklus II
No Item
Valid Tidak Valid
1,2,3,4,5,6,7,8,9,11,13,16,17,18,19,20, 22,23,27,28,29,30,32,34,35,36,37,39,40 10,12,14,15,21,24,25,26,31,33,38
29 11
3.6.2 Reliabilitas
Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam
menilai apa yang dinilai. Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut digunakan
akan memberi hasil yang relatif sama (Sudjana, 2009:16). Analisis reliabilitas
suatu tes atau alat ukur lain pada umumnya menggunakan teknik korelasi seperti
pada analisi validitas, keajegan instrumen dapat dinyatakan dengan menentukan
koefisien alpha (α). Tes dapat diterima jika nilai koefisien alpha (α) > 0,7 berikut
ini penggolongan nilai koefisien alpha:
Uji reliabilitas ini dihitung dengan menggunakan SPSS 17 for Windows.
36
Tabel 3.10
Data Hasil Uji Reliabilitas Siklus I
Bentuk Instrumen Koefisien Relibilitas Kategori
Pilihan Ganda 0,776 Hubungan Tinggi
Tabel 3.11
Data Hasil Uji Reliabilitas Siklus II
Bentuk Instrumen Koefisien Relibilitas Kategori
Pilihan Ganda 0,853 Hubungan Tinggi Sekali
Dari Tabel hasil uji reliabilitas dengan dari program SPSS 17,0 for Windows di
atas dapat diketahui bahwa koefisien reliabilitas pada siklus I mencapai 0,776 dan
siklus II 0,853 Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan
adalah sangat reliabel karena nilai koefisien alpha lebih dari 0,7.
3.7 Taraf Kesukaran
Dalam suatu penelitian tentang hasil belajar salah satu hal yang harus
diperhatikan yaitu pembuatan soal, didalam pembuatan soal sendiri langkah yang
pertama peneliti harus mengadakan uji coba soal tersebut, setelah diuji coba maka
setiap butir soal akan dianalisis ada uji validitas, uji reliabilitas dan juga uji taraf
kesukaran. Uji validitas dan uji reliabilitas peneliti menganalisis dengan
menggunakan aplikasi SPSS 17,0 sedangkan dengan uji taraf kesukaran soal
peneliti mengunakan Anates versi 4, karena aplikasi Anates ini mudah untuk
digunakan. Berikut ini tabel hasil analisia tingkat kesukaran soal pada soal pilihan
ganda yang berjumlah 15 yang telah di ujikan pada siswa uji coba:
Tabel 3.12
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus I
No Interpretasi No Item Jumlah
1 Mudah 1,2,8,10,11,20 6
2 Sedang 4,5,6,9,12,14,15,16,18,19,21,23,24 13
3 Sukar 3,7,13,17,22,25 6
Total 25
37
Dari data pada Tabel 3.12 dapat dijabarkan bahwa untuk tingkat kesukaran soal
pilihan ganda kategori mudah 6 soal , sedang 13 soal, sukar 6 soal.
Tabel 3.13
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus II
No Interpretasi No Item Jumlah
1 Mudah 1,2,3,7 4
2 Sedang 4,5,6,9,10,12, 14,15,16,17,18,19,21,23,24 15
3 Sukar 8,11,13,20, 22,25 6
Total 25
Dari data pada Tabel 3.13 dapat dijabarkan bahwa untuk tingkat kesukaran soal
pilihan ganda kategori mudah sebanyak 4 soal, sedang 15 soal, sukar 6 soal.
3.8 Analisis Data
Pada penelitian tindakan kelas, data dianalisis sejak tindakan
pembelajaran dilaksanakan, dikembangkan selama proses refleksi sampai pada
penyusunan laporan. Analisis data ini dilakukan secara kuantitatif artinya data
yang ada dianalisis secara statistik sederhana kemudian didiskripsikan. Tehnik
analisis yang digunakan adalah distribusi frekuensi, rata-rata, skor minimal,
skor maksimal dan presentase. Dalam penelitian ini data berasal dari observasi
dan tes terhadap siswa selama pembelajaran Matematika berlangsung. Data
disajikan dalam bentuk table. Kesimpulan dilakukan pada setiap siklus melalui
tes dan observasi.
38
3.9 Indikator Keberhasilan
Dalam penelitian ini kriteria ditetapkan sebagai indikator keberhasilan PTK
adalah setiap siswa secara individu mancapai nilai tuntas (65) pada mata pelajaran
Matematika pokok bahasan bangun datar sederhana, Indikator kinerja berhasil
apabila skor rata – rata siswa kelas 3 yaitu 70. Dalam penelitian ini, apabila hasil
perbaikan pada siklus I belum semua anak mencapai nilai tuntas dan rata-rata
kelas belum tercapai, maka perlu dilaksanakan perbaikan pembelajaran pada
siklus berikutnya dengan memperbaiki kekurangan-kakurangan pada siklus
sebelumnya.