bab iii metode penelitian 3.1 seting dan karakteristik...

18
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kenteng 01 Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen Semester 1 Tahun Ajaran 2017/2018. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 2 SD Negeri Kenteng 01 Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018. Jumlah siswa kelas 2 adalah 27 siswa, terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Bangunan SD Negeri Kenteng 01 terdiri dari 8 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 perpustakaan, 2 kamar mandi guru yaitu 1 untuk wanita 1 untuk laki-laki, 4 kamar mandi siswa yaitu 2 untuk wanita 2 untuk laki- laki, 1 ruang UKS, 1 dapur, dan 1 kantin sekolah. 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1 Variabel penelitian Variabel penelitian ini terdiri dari model pembelajaran kooperatif tipe Problem Solving Learning dan hasil belajar Matematika. Model pembelajaran koperatif tipe Problem Solving Learning adalah pembelajaran Matematika KD Mengenal bilangan asli sampai 500 dengan menggunakan blok dienes (kubus satuan) dan memprediksi pola-pola bilangan sederhana menggunakan bilangan- bilangan yang kurang dari 100 dengan langkah mendapat daftar kegiatan pemecahan masalah Matematika, kemudian mengerjakan kegiatan-kegiatan yang ada dalam daftar satu per satu, dan meminta guru untuk memberi tanda kegiatan yang sudah selesai dilaksanakan. Setelah mendapatkan daftar kegiatan pemecahan masalah Matematika atau Math Menu, secara mandiri siswa akan memilih kegiatan apa yang akan mereka kerjakan terlebih dahulu dengan cara mereka sendiri. Hasil belajar Matematika adalah besarnya skor proses pemecahan masalah (selama mengerjakan kegiatan-kegiatan yang ada dalam daftar) dan skor hasil belajar. Penelitian ini menggunakan variabel:

Upload: duonghanh

Post on 15-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

31

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kenteng 01 Kecamatan Sempor

Kabupaten Kebumen Semester 1 Tahun Ajaran 2017/2018.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 2 SD Negeri Kenteng 01 Kecamatan

Sempor Kabupaten Kebumen Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018. Jumlah

siswa kelas 2 adalah 27 siswa, terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 8 siswa

perempuan. Bangunan SD Negeri Kenteng 01 terdiri dari 8 ruang kelas, 1 ruang

guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 perpustakaan, 2 kamar mandi guru yaitu 1 untuk

wanita 1 untuk laki-laki, 4 kamar mandi siswa yaitu 2 untuk wanita 2 untuk laki-

laki, 1 ruang UKS, 1 dapur, dan 1 kantin sekolah.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1 Variabel penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari model pembelajaran kooperatif tipe

Problem Solving Learning dan hasil belajar Matematika. Model pembelajaran

koperatif tipe Problem Solving Learning adalah pembelajaran Matematika KD

Mengenal bilangan asli sampai 500 dengan menggunakan blok dienes (kubus

satuan) dan memprediksi pola-pola bilangan sederhana menggunakan bilangan-

bilangan yang kurang dari 100 dengan langkah mendapat daftar kegiatan

pemecahan masalah Matematika, kemudian mengerjakan kegiatan-kegiatan yang

ada dalam daftar satu per satu, dan meminta guru untuk memberi tanda kegiatan

yang sudah selesai dilaksanakan. Setelah mendapatkan daftar kegiatan pemecahan

masalah Matematika atau Math Menu, secara mandiri siswa akan memilih

kegiatan apa yang akan mereka kerjakan terlebih dahulu dengan cara mereka

sendiri. Hasil belajar Matematika adalah besarnya skor proses pemecahan masalah

(selama mengerjakan kegiatan-kegiatan yang ada dalam daftar) dan skor hasil

belajar. Penelitian ini menggunakan variabel:

32

a. Variabel bebas (X)

Variabel bebas (Independent) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran Problem

Solving Learning berbantuan Math Menu.

b. Variabel terikat (Y)

Variabel terikat (Dependent) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat adalah hasil belajar

Matematika.

3.2.2 Definisi Operasional

a. Model Pembelajaran Problem Solving Learning berbantuan Math Menu

Model pembelajaran Problem Solving Learning berbantuan Math Menu

sebagai variabel bebas merupakan salah satu tipe dalam pembelajaran

kooperatif dimana dalam penyajiannya siswa belajar mengenai pemecahan

masalah-masalah secara mandiri melalui daftar kegiatan matematika atau math

menu.

b. Hasil Belajar Matematika

Hasil belajar Matematika sebagai variabel terikat merupakan hasil belajar

yang diperoleh setelah dilakukan pembelajaran dalam bentuk nilai setelah

dilaksanakanya evaluasi pembelajaran pada siklus 1 dan 2. Hasil belajar dapat

dijadikan sebagai tolak ukur untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan

seorang individu setelah melakukan kegiatan belajar.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kenteng 01 Kecamatan Sempor.

Waktu pelaksanaannya Siklus 1 pada tanggal 27 dan 28 Juli 2017, dan Siklus 2

pada tanggal 3 dan 4 Agustus 2017.

3.4 Prosedur Penelitian

Pelaksanaan tiap siklus dalam penelitian ini merupakan siklus kegiatan

yang terdiri dari dua siklus. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

33

(PTK). Model penelitian menggunakan model spiral dari C. Kemmis dan Mc.

Taggart. Konsep pokok penelitian tindakan menurut C. Kemmis dan Mc. Taggart

dalam Arikunto terdapat empat tahap rencana tindakan pada tiap siklus, yaitu

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tahapan-tahapan ini

berlangsung secara berulang-ulang, sampai tujuan penelitian tercapai. Jika tidak

tercapainya target yang telah ditentukan, maka diadakan perbaikan pada

perencanaan dan pelaksanaan siklus berikutnya.

Gambar 3.4 Siklus Penelitian Tindakan Kelas C. Kemmis dan Mc. Taggart

dalam Suharsimi Arikunto

Perencanaan

Siklus ke-1

Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

Perencanaan

Siklus ke-II

Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

34

3.4.1 Sasaran Penelitian

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah mencoba mengatasi kesulitan

yang dialami oleh studi tindakan dengan menjaga pekerjaan secara konsisten

terhadap teori tertentu dan mengembangkan penelitian. Adapun sasaran

penelitian penerapan Problem Solving Learning adalah siswa kelas 2 SD Negeri

Kenteng 01, Semester I, Tahun Ajaran 2017/2018 pada pelajaran Matematika.

Peningkatan hasil belajar yang dimaksud adalah perbandingan persentase nilai

awal yang didapat dari pra siklus sebelum siklus 1 dilaksanakan dengan nilai

setelah siklus 1 dan siklus 2 baik yang belum dirata-rata maupun yang

sudah dirata-rata.

3.4.2 Siklus 1

1. Perencanaan

Pada tahap ini penulis menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) dengan materi pokok Bilangan Asli dengan indikator membilang bilangan

asli sampai 500 dengan kubus dienes dan membuat pola-pola bilangan sampai

100. Pada tahap perencanaan ini juga penulis melakukan hal-hal sebagai berikut:

1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

2) Menyiapkan alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran sesuai

dengan materi.

3) Membuat daftar kegiatan pemecahan masalah Matematika yang harus

dikerjakan atau Math Menu.

4) Membuat kartu berupa kolom untuk memberi tanda kegiatan yang telah

dikerjakan oleh siswa.

5) Membuat evaluasi berupa tes evaluasi.

6) Membuat lembar observasi guru dan siswa dalam pembelajaran.

35

2. Pelaksanaan

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung.

Pada tahap ini merupakan pelaksanaan dari rencana pembelajaran dengan

melaksanakan tindakan yang sesuai dengan rancangan yang telah dibuat dalam

kegiatan pembelajaran dan melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai materi

yang telah ditentukan. Pada tahap tindakan ini menerapkan model pembelajaran

Problem Solving Learning Berbantuan Math Menu.

Pertemuan 1.

Dilaksanakan tanggal 27 Juli 2017.

Prosedur (langkah-langkah pembelajaran)

A. Kegiatan Pendahuluan

a. Guru memberi salam kepada murid.

b. Guru mengecek kerapihan seragam siswa.

c. Guru melakukan absensi kelas.

Apersepsi :

d. Guru mengingatkan kembali mengenai konsep bilangan asli.

e. Guru mengajak siswa bernyanyi “bangun pagi”.

Orientasi :

f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang

akan disampaikan.

Motivasi :

g. Mengajak siswa bertanya jawab tentang apa yang dimaksud dengan

bilangan asli.

h. Dilanjutkan dengan bertanya kesiapan siswa mengikuti pelajaran pagi ini.

36

B. Kegiatan Inti

I. Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi:

a. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai konsep bilangan asli.

(disiplin dan tanggungjawab)

b. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai konsep ratusan,

puluhan, dan satuan. (disiplin dan tanggungjawab)

c. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai lambang ratusan,

puluhan, dan satuan dalam kubus satuan. (disiplin dan tanggungjawab)

d. Siswa memperhatikan daftar kegiatan pemecahan masalah (Math Menu).

(tanggungjawab)

e. Siswa ikut serta aktif ketika mendengarkan penjelasan guru dalam

menjawab hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pemecahan masalah

yang ada di dalam daftar. (disiplin dan tekun)

f. Siswa mengerjakan daftar-daftar kegiatan yang ada di dalam daftar. (tekun

dan tanggungjawab)

II. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

a. Memilih siswa secara acak untuk maju ke depan kelas bertanya jawab

dengan guru. (berani dan tanggungjawab)

b. Semua siswa memperhatikan ke depan kelas. (disiplin dan tanggungjawab)

c. Guru memberi penghargaan kepada siswa yang berani maju ke depan

kelas.

Pertemuan II.

Dilaksanakan tanggal 28 Juli 2017.

Prosedur (langkah-langkah pembelajaran)

A. Kegiatan Pendahuluan

a. Guru memberi salam kepada murid.

b. Guru mengecek kerapihan siswa.

c. Guru melakukan absensi kelas.

37

Apersepsi :

d. Guru mengingatkan kembali mengenai bilangan asli dan konsep ratusan,

puluhan, dan satuan serta lambangnya dalam kubus satuan.

Orientasi :

e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang

akan disampaikan.

Motivasi :

f. Mengajak siswa bertanya jawab tentang apa yang dimaksud dengan

bilangan asli dan konsep ratusan, puluhan, dan satuan.

g. Dilanjutkan dengan bertanya kesiapan siswa mengikuti pelajaran pagi ini.

B. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi:

a. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai bilangan asli.

(disiplin dan tanggungjawab)

b. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai konsep ratusan,

puluhan, dan satuan.(disiplin dan tanggungjawab)

II. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

a. Menggunakan sebuah dadu besar kemudian melemparnya ke arah siswa.

Siswa akan memperoleh lemparan dadu dan harus menjawab pertanyaan

dari guru. (tanggungjawab)

c. Memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang telah

diajarkan. Setiap siswa harus fokus mendengarkan dan bersiap untuk

menjawab pertanyaan. (teliti dan tanggungjawab)

d. Siswa yang mendapat lemparan dadu menjawab pertanyaan dengan jelas

dan benar. (berani dan tanggungjawab)

e. Siswa yang tidak menjawab pertanyaan harus memperhatikan siswa yang

sedang menjawab pertanyaan dan bisa menyampaikan pendapatnya.

(berani dan tekun)

38

C. Kegiatan Akhir

a. Siswa bersama dengan guru mengevaluasi jawaban-jawaban yang telah

disebutkan oleh siswa.

b. Siswa bersama guru merangkum materi dan mencari kesimpulan.

c. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

Penilaian

Teknik penilaian:

a. Tes Tertulis

b. Penugasan

c. Unjuk Kerja

Bentuk instrumen: tes pilihan ganda terbatas

Item tes (terlampir)

3. Observasi

Kegiatan observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pada

tahap pelaksanaan. Kegiatan observasi dilakukan oleh guru kelas untuk

mengamati kegiatan pembelajaran terhadap guru yang mengajar dan siswa dalam

menerapkan model pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math

Menu dalam mata pelajaran Matematika. Peneliti menggunakan lembar

observasi untuk mencatat semua penerapan kegiatan model pembelajaran.

Pada kegiatan ini peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan pelaksanaan

siklus, penerapan model pembelajaran, kemampuan mengelola kelas, dan proses

pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math Menu.

4. Refleksi

Peneliti menganalisis hasil pembelajaran di siklus 1, kemudian melakukan

refleksi terhadap strategi yang dilakukan dalam tindakan kelas. Jika hasil yang

dicapai oleh siswa belum sesuai dengan yang diharapkan, maka peneliti

merencanakan kegiatan pembelajaran selanjutnya di siklus 2 dengan

meminimalisir kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus 1.

3.4.3 Siklus 2

39

1. Perencanaan

Pada tahap ini penulis menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) dengan materi pokok pola bilangan sederhana. Pada tahap perencanaan ini

juga penulis melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

2. Menyiapkan alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran

sesuai dengan materi.

3. Membuat daftar kegiatan pemecahan masalah Matematika yang harus

dikerjakan atau Math Menu.

4. Membuat kartu berupa kolom untuk memberi tanda kegiatan yang telah

dikerjakan oleh siswa.

5. Membuat evaluasi berupa tes evaluasi.

6. Membuat lembar observasi guru dan siswa dalam pembelajaran.

2. Pelaksanaan

Melaksanakan pelaksanaan yang telah direncanakan pada siklus 2

berdasarkan hasil refleksi pada siklus 1. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan

selama pembelajaran berlangsung. Pada tahap ini merupakan pelaksanaan dari

rencana pembelajaran dengan melaksanakan tindakan yang sesuai dengan

rancangan yang telah dibuat dalam kegiatan pembelajaran dan melaksanakan

kegiatan pembelajaran sesuai materi yang telah ditentukan. Pada tahap tindakan

ini menerapkan model pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math

Menu.

Pertemuan 1.

Dilaksanakan tanggal 3 Agustus 2017

Prosedur (langkah-langkah pembelajaran)

A. Kegiatan Pendahuluan

a. Guru memberi salam kepada murid.

40

b. Guru mengecek kerapihan siswa.

c. Guru melakukan absensi kelas.

Apersepsi :

d. Guru mengingatkan kembali mengenai bilangan asli 1-500 dengan

menggunakan kubus satuan.

e. Guru memberikan contoh tentang apa yang dimaksud dengan pola dengan

menggunakan anak-anak yang ada di kelas (contoh: laki-laki, perempuan,

laki-laki, perempuan).

f. Siswa memberikan contoh lain pola yang ada di sekitarnya.

Orientasi :

g. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang

akan disampaikan.

Motivasi :

h. Mengajak siswa bertanya jawab dengan menghitung benda-benda yang ada

di dalam kelas dengan menggunakan kubus satuan.

i. Dilanjutkan dengan bertanya kesiapan siswa mengikuti pelajaran pagi ini.

j. Menyampaikan aturan yang harus ditepati siswa selama mengikuti

pembelajaran.

B. Kegiatan Inti

I. Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi:

a. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai pola bilangan

sederhana. (disiplin dan tanggungjawab)

b. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai pola bilangan

sederhana dengan deret bilangan. (disiplin dan tanggungjawab)

c. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai pola bilangan

sederhana pada baris bilangan. (disiplin dan tanggungjawab)

d. Siswa memperhatikan daftar kegiatan pemecahan masalah atau math menu.

(tanggungjawab)

41

e. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang kegiatan yang ada di dalam

daftar atau math menu. (disiplin dan tekun)

II. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

a. Membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil.

b. Mengintruksikan siswa untuk mulai mengerjakan daftar kegiatan

pemecahan masalah atau math menu. (tanggungjawab)

c. Mengecek siswa yang sudah selesai mengerjakan salah satu kegiatan dan

memberikan tanda tangan. (jujur dan tanggungjawab)

d. Meminta siswa yang telah selesai untuk menunggu anggota kelompoknya

sebelum berpindah ke kegiatan yang lain. (jujur dan tanggungjawab)

e. Setelah semua kelompok selesai menyelesaikan daftarnya, mengintruksikan

siswa kembali ke tempat duduk masing-masing. (tanggungjawab)

f. Meminta siswa untuk maju ke depan secara acak dan menjelaskan sedikit

daftar math menu di depan kelas, siswa yang lain menanggapi dengan

kritis. (berani dan tanggungjawab)

g. Memberikan penghargaan kepada siswa yang berani maju ke depan kelas,

siswa lain yang menanggapi, dan menjawab dengan benar serta tepat.

Pertemuan II.

Dilaksanakan tanggal 4 Agustus 2017.

Prosedur (langkah-langkah pembelajaran)

A. Kegiatan Pendahuluan

a. Guru memberi salam kepada murid.

b. Guru melakukan absensi kelas

c. Guru mengecek kerapihan baju siswa

Apersepsi :

d. Guru mengingatkan kembali mengenai pola bilangan sederhana.

Orientasi :

e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang

akan disampaikan.

42

Motivasi :

f. Mengajak siswa bertanya jawab tentang contoh-contoh bilangan

sederhana.

g. Dilanjutkan dengan bertanya kesiapan siswa mengikuti pelajaran pagi ini.

B. Kegiatan Inti

I. Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi:

a. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai pola bilangan

sederhana. (disiplin dan tanggungjawab)

II. Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

a. Memberikan sebuah aturan di dalam pembelajaran agar siswa tetap tertib

dan suasana belajar kondusif.

b. Membagi siswa menjadi dua kelompok besar.

c. Melakukan tanya jawab tentang materi yang telah disampaikan

sebelumnya.

d. Mengintruksikan kedua kelompok untuk berebut menjawab pertanyaan dari

guru secara tertib.

e. Meminta kelompok yang tidak menjawab soal untuk memperhatikan

kelompok yang menjawab soal dan kritis menanggapi.

f. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif memperhatikan

presentasi dan kritis dalam menanggapi.

C. Kegiatan Akhir

a. Siswa bersama guru merangkum materi.

b. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

Penilaian

Teknik penilaian:

a. Tes Tertulis

b. Penugasan

c. Unjuk Kerja

43

Bentuk instrumen: tes pilihan ganda terbatas

Item tes (terlampir)

3. Observasi

Kegiatan observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pada

tahap pelaksanaan. Kegiatan observasi dilakukan oleh guru kelas untuk

mengamati kegiatan pembelajaran terhadap guru yang mengajar dan siswa dalam

menerapkan model pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math

Menu dalam mata pelajaran Matematika. Peneliti menggunakan lembar

observasi untuk mencatat semua penerapan kegiatan model pembelajaran.

Pada kegiatan ini peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan pelaksanaan

siklus, penerapan model pembelajaran, kemampuan mengelola kelas, dan proses

pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math Menu.

4. Refleksi

Peneliti menganalisis hasil pembelajaran di siklus 1, kemudian melakukan

refleksi terhadap strategi yang dilakukan dalam tindakan kelas. Jika hasil yang

dicapai oleh siswa belum sesuai dengan yang diharapkan, maka peneliti

merencanakan kegiatan pembelajaran selanjutnya di siklus 2 dengan

meminimalisir kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus 1.

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif. Data

kuantitatif yaitu data yang diperoleh langsung dari skor tes. Teknik pengumpulan

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik tes dengan instrumen

butir-butir soal. Adapun teknik yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan

data yaitu:

a. Tes

Tes digunakan untuk melihat sejauh mana keberhasilan proses belajar

mengajar yang dilakukan pada akhir pembelajaran dengan memberikan soal tes

kepada subjek penelitian. Dalam pengumpulan data alat yang digunakan

berupa soal tes sesuai dengan materi yang diajarkan. Dalam penelitian ini tes

yang digunakan adalah tes formatif berbentuk pilihan ganda.

44

b. Observasi

Observasi ini dilakukan untuk mengamati dan mengetahui perkembangan

keaktifan siswanya sendiri, keaktifan belajar siswa, dan kegiatan guru dalam

pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Solving Learning

Berbantuan Math Menu.

c. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang tertulis.

Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan

menghimpun dan menganalisis dokumen–dokumen baik dokumen tertulis.

3.5.1 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya

mengumpulkan data agar kegiatan tersebut sistematis dan dipermudah olehnya.

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan

hasil belajar Matematika adalah:

a. Soal tes yaitu menggunakan soal pilihan ganda dalam tes untuk mengetahui

hasil dari pembelajaran.

b. Lembar Observasi

Dalam lembar observasi guru dan siswa, hal yang diamati pada intinya

adalah kemampuan siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru

dengan model pembelajaran Problem Solving Learning Berbantuan Math Menu

dan kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran Problem Solving

Learning berbantuan Math Menu sesuai dengan indikator dalam kisi-kisi

lembar observasi.

c. Lembar Penilaian

Lembar penilaian ini digunakan untuk menilai hasil belajar siswa. Lembar

penilaian berfungsi untuk refleksi dan evaluasi siswa.

d. Studi Dokumentasi

45

Mendokumentasikan penelitiannya dalam bentuk foto-foto dan kumpulan

hasil belajar siswa.

e. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran

Kumpulan RPP terdiri dari RPP siklus 1 dan siklus 2.

3.5.2 Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini apabila lebih dari 80% dari

jumlah siswa (27 siswa) telah mencapai ketuntasan belajar ≥ 70.

3.5.3 Teknik Analisis Data

Data yang telah diperoleh akan dianalisis menggunakan deskriptif

komparatif dengan membandingkan hasil dari pra siklus, siklus 1 dan siklus 2

melalui penyajian data dalam bentuk tabel, skor maksimal, skor minimal, dan

perhitungan persentase.

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.6.1 Uji Validitas

Validitas merupakan Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan

untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Untuk mengetahui tingkat validitas

dilakukan dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrumen

dengan total skor (corrected item total correlation) dapat dilihat melalui

analisis SPSS 20.0 for windows.

r < 0.20 : Sangat rendah

0.21 ≤ r < 0.40 : Rendah

0.41 ≤ r < 0.60 : Cukup

0.61 ≤ r < 0.80 : Tinggi

0.81≤ r <1.00 : Sangat Tinggi

46

3.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen.

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali

untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Kriteria

menentukan reliabilitas instrumen sebagai berikut:

≤ 0.7 : Tidak ada validitas

07<a≤0.8 : Dapat Diterima

0.8<a≤0.9 : Reliabilitas bagus

≥0.9 : Reliabilitas memuaskan

Tabel 3.1

Uji Validitas dan Reliabilitas Siklus 1

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.840 40

Soal Valid Soal Tidak Valid

Soal 1, Soal 2, Soal 5, Soal 9, Soal 12,

Soal 13, Soal 18, Soal 19, Soal 20, Soal

23, Soal 25, Soal 26, Soal 28, Soal 29,

Soal 31, Soal 32, Soal 34, Soal 35, Soal

37, Soal 39

Soal 3, Soal 4, Soal 6, Soal 7, Soal 8,

Soal 10, Soal 11, Soal 14, Soal 15, Soal

16, Soal 17, Soal 21, Soal 22, Soal 24,

Soal 27, Soal 30, Soal 33, Soal 36, Soal

38, Soal 40

Berdasarkan hasil uji validitas siklus 1 yang telah di ujikan di SDN kenteng

01 Sempor diperoleh beberapa data yang tidak valid dan diperoleh beberapa data

yang valid. Kriteria validitas instrumen tes yang diharapkan penulis sebesar 0,381.

Jadi dari keseluruhan soal yang telah dibuat terdapat 20 soal yang valid dan 20

soal lainnya termasuk ke dalam kategori soal yang tidak valid. Sedangkan untuk

47

uji reliabilitasnya, soal-soal tersebut termasuk ke dalam kategori soal yang

memiliki tingkat reliabel yang cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari nilai uji

reliabilitas yang ada yaitu 0,840. Soal yang tidak valid dihilangkan dari uji

validitas dan reliabilitas.

Tabel 3.2

Uji Validitas dan Reliabilitas Siklus 2

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.832 40

Soal Valid Soal Tidak Valid

Soal 2, Soal 3, Soal 5, Soal 7, Soal 9,

Soal 12, Soal 13, Soal 15, Soal 17, Soal

18, Soal 19, Soal 20, Soal 23, Soal 25,

Soal 26, Soal 28, Soal 29, Soal 30, Soal

32, Soal 34, Soal 35, Soal 37, Soal 39

Soal 1, Soal 4, Soal 6, Soal 8, Soal 10,

Soal 11, Soal 14, Soal 16, Soal 21, Soal

22, Soal 24, Soal 27, Soal 31, Soal 33,

Soal 36, Soal 38, Soal 40

Berdasarkan hasil uji validitas siklus 1 yang telah di ujikan di SDN kenteng

01 Sempor diperoleh beberapa data yang tidak valid dan diperoleh beberapa data

yang valid. Kriteria validitas instrumen tes yang diharapkan penulis sebesar 0,381.

Jadi dari keseluruhan soal yang telah dibuat terdapat 23 soal yang valid dan 17

soal lainnya termasuk ke dalam kategori soal yang tidak valid. Sedangkan untuk

uji reliabilitasnya, soal-soal tersebut termasuk ke dalam kategori soal yang

memiliki tingkat reliabel yang cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari nilai uji

reliabilitas yang ada yaitu 0,832. Soal yang tidak valid dihilangkan dari uji

validitas dan reliabilitas.

48