bab iii metode penelitian 3.1 seting dan subjek penelitian...
TRANSCRIPT
���
�
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Seting dan Subjek Penelitian
3.1.1 Seting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri Barukan 01 Kecamatan
Tengaran Kabupaten Semarang. SD Negeri Barukan 01 merupakan sekolah dasar
yang terletak sebelah timur laut dari kecamatan tengaran. Tahun pelajaran
2013/2014, SD Negeri Barukan 01 memiliki 181 siswa, yang terdiri dari 33 siswa
kelas 1, 31 siswa kelas 2, 30 siswa kelas 3, 33 siswa kelas 4, 28 siswa kelas 5, dan
26 siswa kelas 6. Sedangkan untuk tenaga pendidik dan kependidikan terdapat 1
kepala sekolah, 5 guru kelas PNS, 2 guru mapel PNS, 2 guru wiyata bakti, 1
penjaga.
Waktu penelitian dilaksanakan bulan Februari sampai dengan bulan Mei
yang dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini.
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
Waktu Februari Maret April Mei
Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan √ √ √ √
Pelaksanaan √ √ √
Analisis Data √ √
Penyusunan
Laporan √ √ √ √ √ √ √
���
�
Waktu Juni Juli Agustus
Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
Pelaksanaan
Analisis Data
Penyusunan
Laporan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3.1.2 Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah guru/peneliti dan siswa kelas 4 SD
Negeri Barukan 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Guru/peneliti
sebagai subyek yang memberikan tindakan dan bertugas mengamati. Siswa
sebagai subyek yang menerima tindakan. Siswa kelas 4 pada tahun pelajaran
2013/2014 memiliki jumlah 33 siswa, yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 13
siswa perempuan. Rata-rata pekerjaan orang tua siswa adalah petani dan buruh
harian lepas.
Pemilihan tempat ini didasarkan pada pertimbangan bahwa hasil belajar
siswa dalam mata pelajaran IPA masih rendah. Pada tahun pelajaran 2012/2013
masih terjadi salah konsep atau kebingungan pada siswa tentang materi
perpindahan panas. Para siswa sulit membedakan antara konveksi dan konduksi.
Maka tahun ini hasil belajar siswa perlu ditingkatkan pada materi perpindahan
panas dengan menggunakan model pembelajaran discovery melalui pendekatan
saintifik.
3.2 Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dua variabel yaitu:
1. Variabel terikat, adalah hasil belajar IPA siswa dalam materi energi panas.
Target yang diharapkan adalah siswa dapat menyebutkan pengertian energi
panas, sifat energi panas, perpindahan panas, dan kegunaan energi panas
���
�
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian tindakan kelas ini
dikatakan berhasil apabila dalam pembelajaran energi panas siswa
mencapai nilai ketuntasan belajar klasikal, yaitu sebesar 75.
2. Variabel bebas, adalah metode discovery melalui pendekatan scientifik.
Dalam kegiatan pembelajaran siswa diberikan kesempatan untuk
mengamati, memunculkan pertanyaan-pertanyaan dari apa yang diamati.
Sehingga akan membuat siswa menalar dan mendorong mereka untuk
melakukan percobaan secara ilmiah.
Metode discovery membantu siswa untuk menemukan suatu pengetahuan
dengan mengalami prosesnya secara langsung. Dengan pembelajaran
langsung siswa akan tertarik dan semakin kreatif dengan keterampilan-
keteramplan yang dimiliki.
3.3 Prosedur Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilaksanakan oleh
guru di dalam kelas. Penelitian tindakan kelas dilakukan secara siklik dalam
rangka memecahkan masalah, sampai masalah itu terpecahkan. Penelitian
tindakan kelas lebih bertujuan untuk memperbaiki kinerja, sifatnya kontekastual
dan hasilnya tidak untuk digeneralisasikan.
Pada penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Tanggart. Model
Kemmis dan Tanggart merupakan perkembangan dari konsep dasar yang
diperkenalkan Kurt Lewin. Menurut Kemmis dan Tanggart penelitian tindakan
dapat dipandang sebagai siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan
tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti
dengan siklus spiral berikutnya. Model Kemmis dan Tanggart disajikan pada
gambar 3.1 berikut:
���
�
Gambar 3.1 PenelitianTindakan Model Kemmis dan Tanggart
Tahap pelaksanaan penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Penyusunan Perencanaan (PLAN)
Penyusunan perencanaan didasarkan pada hasil penjajagan refleksi
awal. Secara rinci perencanaan mencakup tindakan yang akan dilakukan
untuk memperbaiki, meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap yang
diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan. Perlu disadari
bahwa perencanaan ini bersifat fleksibel dalam arti dapat beruba sesuai
kondisi nyata yang ada.
2. Pelaksanaan Tindakan (ACT)
Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai
upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan berpedoan
pada rencana tindakan. Jenis tindakan yang dilkaukan dalam PTK hendaknya
selalu didasarkan pada pertimbangan teoritik dan empirik agar hasil yang
diperoleh berupa peningkatan kinerja dan hasil program yang optimal.
��� �
���
� ������ �������
���������
����������� �
���
� ������ �������
���������
����������� �
���
�
3. Observasi (Pengamatan) (OBSERVE)
Kegiatan observasi dalam PTK dapat disejajarkan dengan kegiatan
pengumpulan data dalam penelitian formal. Dalam kegiatan ini peneliti
mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau
dikenakan terhadap siswa. Istilah observasi digunakan karena data yang
dikumpulkan melalui teknik observasi.
4. Refleksi (REFLECT)
Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis,
interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat kegiatan tindakan.
Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil-
hasil atau dampak dari tindakan. Setiap informasi yang terkumpul perlu
dipelajari kaitannya dengan teori atau hasil penelitian yang telah ada dan
relevan. Melalui refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang
mantap dan tajam. Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK
yaitu untuk memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi, yaitu berupa
perubahan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan.
3.3.1 Rencana Tindakan Siklus I
Rencana tindakan siklus I meliputi empat tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Secara rinci setiap tahap kegiatan
dilaksanakan sebagai berikut ini.
1. Pada perencanaan
Pada tahap perencanaan ini yang dilakukan meliputi: (1)Pengamatan
mengenai kondisi kelas dan konteks situasi sekolah secara umum; (2)
Membuat rancangan pembelajaran siklus I pokok bahasan; (3) Membuat
lembar observasi untuk melihat bagaimana situasi pembelajaran berlangsung
dan hasil pembelajaran; (4) Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran yang
dibutuhkan; (5) Siklus pertama akan diadakan tiga kali pertemua (6 x 35
menit)
���
�
2. Tindakan
Penelitian ini berupa prosedur kerja penelitian tindakan yang
dilaksanakan di dalam kelas. Tindakan siklus I sesuai dengan perencanaan
yang diprogramkan, yaitu:
Pertemuan pertama (2x35 menit)
1. Kegiatan awal
Dalam kegiatan awal, guru memberikan salam pembuka, doa (jika jam
pelajaran pertama), memeriksa kesiapan siswa untuk belajar. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran hari ini dan memberikan apersepsi kepada siswa. Siswa
mendengarkan penjelasan dari guru mengenai metode discovery dan pendekatan
scientific sebagai metode dan pendekatan pembelajaran yang akan digunakan
dalam pembelajaran hari ini.
2. Kegiatan inti
Dalam kegiatan inti, guru mejelaskan tentang energi panas dan perpindahan
panas. Kemudian siswa dibagi dalam kelompok kecil secara heterogen dengan
jumlah anggota kelompok 5-6 siswa. Siswa melihat sebuah video proses
memasak. Siswa diminta mengamati video dengan seksama dan menuliskan
beberapa pertanyaan mengenai proses memasak tersebut.
3. Kegiatan akhir
Dalam kegiatan akhir, siswa menuliskan hasil pengamatan dan
mendiskusikannya secara berkelompok. Guru mengkonfirmasi materi jika ada
yang bertanya dan memberikan penguatan pemahaman siswa. Siswa mendapatkan
tugas di rumah untuk mengamati hubungan perpindahan panas dengan proses
memasak yang dilakukan ibu, serta mencatatnya dalam lembar pengamatan.
���
�
Pertemuan kedua (2 x 35 menit)
1. Kegiatan awal
Dalam kegiatan awal, guru memberikan salam pembuka, doa (jika jam
pelajaran pertama), memeriksa kesiapan siswa untuk belajar. Kemudian siswa
mendengarkan penjelasan dari tujuan pebelajaran hari ini.
2. Kegiatan inti
Dalam kegiatan inti, siswa bersama guru mengingat kembali tentang
pembelajaran pada pertemuan yang lalu. Kemudian siswa masuk dalam kelompok
kecil seperti pertemuan yang lalu. Dua siswa diminta membacakan hasil
pengamatan mereka dipertemuan yang lalu dan hasil pengamatan di rumah.
Secara berkelompok siswa menalar kejadian-kejadian hasil pengamatan yang
dilakukan. Guru membagikan alat dan bahan percobaan dalam tiap kelompok.
Setelah menemukan simpulannya, siswa melakukan percobaan perpindahan panas
sesuai prosedur dalam lembar kerja kelompok. Setiap kelompok menyampaikan
hasil percobaan.
3. Kegiatan akhir
Dalam kegiatan akhir, siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini dengan
bimbingan guru. Guru mengkonfirmasi materi jika ada yang bertanya dan
memberikan penguatan pemahaman siswa.
Pertemuan ketiga (2x35 menit)
1. Kegiatan awal
Dalam kegiatan awal, guru memberikan salam pembuka, doa (jika jam
pelajaran pertama), memeriksa kesiapan siswa untuk belajar. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran hari ini dan memberikan apersepsi kepada siswa.
���
�
2. Kegiatan inti
Dalam kegiatan inti, Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai
materi yang telah dipelajari pada pertemuan lalu secara singkat dan meluruskan
konsep siswa yang keliru tentang perpindahan panas. Siswa mengerjakan soal
evaluasi yang merupakan alat ukur untuk mengetahui pemahaman siswa
mengenai materi perpindahan panas. Setelah semua siswa selesai, jawaban
dikoreksi bersama-sama.
3. Kegiatan akhir
Dalam kegiatan akhir, guru memberikan penguatan dan menyampaikan
kepada siswa bahwa pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama akan lebih
baik dari pada dikerjakan sendiri-sendiri.
3. Pengamatan
Pelaksanaan pengamatan tentang pembelajaran yang dilakukan yaitu:
1) Guru mengamati pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan siswa sesuai
sekenario pembelajaran yang telah direncanakan.
2) Guru mengamati siswa dalam melakukan diskusi dan pengamatan secara
berkelompok.
3) Guru mengamati siswa dalam melakukan percobaan secara berkelompok.
4) Menyusun hasil pengamatan dalam lembar observasi yang telah
dipersiapkan.
4. Refleksi
Data dikumpulkan kemudian dianalisis oleh peneliti. Analisis dilakukan
dengan cara mengukur secara kuantitatif, data yang sudah dianalisis kemudian
disimpulkan. Hasilnya direfleksi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Refleksi tersebut meliputi:
���
�
1) Apakah metode pembelajaran discovery melalui pendekatan scientific yang
diterapkan berjalan efektif?
2) Berapakah jumlah siswa yang mengalami penigkatan hasil belajar?
3) Apakah siswa yang mencapai target sesuai dengan yang diharapkan guru?
3.3.2 Rencana Tindakan Siklus II
Pada siklus II kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan sama dengan
siklus I, namun waktu pelaksanaan akan disesuaikan dengan alokasi waktu yang
tersedia di SD tempat dilakukannya penelitian. Kemungkinan proses
pembelajaran akan dilakukan sama dengan siklus I, yaitu tiga pertemuan. Siklus II
merupakan penyempurnaan dari kekurangan dan kelemahan pada siklus
sebelumnya.
1. Pada perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I maka diadakan perencanaan ulang
yang meliputi:
1) Identifikasi masalah
Masalah siklus I yang belum berhasil kemudian diverifikasi dan dianalisis.
2) Perencanaan tindakan
Menyusun pembelajaran dengan metode discovery melalui pendekatan
scientifik dengan penekanan yang lebih baik lagi terutama keaktifan siswa
dalam proses pembelajaran.
3) Menyusun RPP, alat dan bahan percobaan, LKS, alat evaluasi akhir siklus.
2. Tindakan
Pelaksanaan atau tindakan pada siklus II sesuai dengan perencanaan yang
diprogramkan, yaitu:
1) Melaksanakan tindakan sebagaimana siklus I
���
�
2) Mengontrol siswa yang kurang aktif dengan pendekatan dan bimbingan
khusus.
3) Guru membagi lembar kerja siswa per kelompok.
4) Guru mengadakan bimbingan dan mengamatai kesalahan-kesalahan dan
kesulitan yang dihadapi siswa pada saat percobaan.
5) Membahas percobaan yang dianggap sulit oleh siswa.
6) Guru memberikan soal tes pada akhir siklus II.
3. Pengamatan
Peneliti melakukan tindakan ulang pada siklus I setelah melihat hasil dari
pembelajaran siklus II.
4. Refleksi
Data yang sudah diterima pada siklus I dan II kemudian dianalisis, dan
melakukan refleksi terhadap metode yang dilakukan dalam tindakan kelas dan
harapan siswa mengalami peningkatan hasil belajar.
3.4 Jenis Data dan instrumen Pengumpulan Data
3.4.1 jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian tindkan kelas untuk
mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Barukan 01 Kecamatan
Tengaran Kabupaten Semarang dalam mata pelajaran IPA setelah menggunakan
metode discovery melalui pendekatan scientifik adalah:
1. Dokumentasi, yaitu peneliti mengambil data nilai ulangan siswa kelas 4
semester II mata pelajaran IPA
���
�
2. Observasi, dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan aktivitas siswa
dan kegiatan yang dilakukan guru. Dalam penelitian ini peneliti
melakukan observasi partisipatif (terlibat), yaitu peneliti ikut terlibat
dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
3. Tes, Tes hasil belajar untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa
dalam menerima bahan ajar dan tingkat pemahaman dalam pebelajaran
IPA.
3.4.2 Instrumen
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk
mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas 4 SD Negeri
Barukan 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang setelah menggunakan
metode discovery melalui pendekatan scientifik adalah:
1) Observasi, lembar observasi yang digunakan dalam Peneliian Tindakan Kelas
ini berupa lembar observasi praktik pembelajaran terhadap implementasi
metode pembelajaran discovery dengan pendekatan scientifik pada setiap
kegiatan pembelajaran.
���
�
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa Dengan Metode Discovery Kelas 4 Semester II SD Negeri Barukan 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten
Semarang Tahun 2013/2014
Aspek Indikator No
item
Pra pembelajaran Kegiatan awal pembukaan pembelajaran
Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran 1 Siswa mendengarkan secara seksama penjelasan tujuan pembelajaran
2
Siswa mendengarkan secara seksama penjelasan mengenai metode dan pendekatan pembelajaran yang akan diterapkan
3
Siswa mengikuti apersepsi dengan baik 4 Kegiatan Inti Kegiatan pengamatan (scientific) Kegiatan menanya (scientific) Kegiatan menalar (scientific) Merumuskan hipotesis Merancang percobaan (Discovery) Mencoba (Scientifik) & percobaan (Discovery)
Siswa menyebutkan pengertian energi panas 5 Siswa masuk dalam kelompok secara heterogen dengan tertib
6
Siswa memperhatikan dan mengamati video dengan baik
7
Siswa mencatat hal-hal yang diamati 8 Dalam kelompok siswa melakukan proses menanya dari apa yang telah diamati.
9
Siswa menyampaikan hasil diskusi dalam kelompok dengan baik
10
Dalam kelompok siswa melakukan proses menalar dengan baik.
11
Siswa menyampaikan hasil pengamatan di rumah dengan baik
12
Dalam kelompok siswa mengatur alat dan bahan percobaan dengan baik.
13
Dalam kelompok siswa melakukan percobaan dengan benar.
14
Dalam kelompok siswa bekerjasama dengan baik.
15
Adanya interaksi positif antara siswa dengan guru.
16
Kegiatan menyimpulkan (Discovery) Membentik jejaring
Dalam kelompok siswa membuat kesimpulan. 17 Siswa menyampaikan hasil percobaan dengan baik.
18
Dalam kelompok siswa membentuk jejaring 19
���
�
(Scientific) antara materi energi panas dengan materi lain atau mata pelajaran lain Siswa termotivasi dengan penguatan yang diterima.
20
Siswa tidak mengalami miskonsepsi. 21 Kegiatan Penutup
Siswa mengerjakan evaluasi sungguh-sungguh.
22
Siswa mengerjakan tugas rumah dengan baik. 23
Siswa mengikuti pembahasan soal dengan baik. 24
Siswa mengakhiri pembelajaran dengan senang.
25
Keterangan:
Skor 1 : Cukup, jika pernyataan tersebut dilakukan oleh kurang dari 10% seluruh
siswa
Skor 2 : Sedang, jika pernyataaan tersebut dilakukan tidak kurang dari 11% tidak
lebih dari 40% seluruh siswa.
Skor 3 : Baik, jika pernyataan tersebut dilakukan oleh tidak kurang dari 41% tidak
lebih dari 70% seluruh siswa.
Skor 4 : Sangat baik, jika pernyataan tersebut dilakukan oleh tidak kurang dari
70% tidak lebih dari 100% seluruh siswa.
Kriteria Penilaian : Tabel 3.3
Kriteria Penilaian Aktivitas siswa
No Jumlah Skor Kategori
1 88-100 Sangat Baik
2 67-87 Baik
3 46-66 Cukup Baik
4 25-45 Kurang Baik
���
�
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru Dengan Metode Discovery Kelas 4 Semester II SD Negeri Barukan 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten
Semarang Tahun 2013/2014
Aspek Rincian Kegiatan No
item Pra pembelajaran Kegiatan awa Pembukaan pembelajaran
Kesiapan guru dalam memberikan pelajaran 1 Guru memeriksa kesiapan siswa untuk belajar 2 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas 3 Guru menjelaskan mengenai metode discovery dan pendekatan scientifik yang akan digunakan dalam pembelajaran.
4
Guru memberikan apersepsi dengan baik 5 Kegiatan inti Pelaksanaan pembelajaran melalui metode discovery dengan pendekatan scientific
Guru memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan apersepsi yang telah dilakukan
6
Guru membentuk siswa dalam kelompok secara heterogen
7
Guru membagikan lembar kerja siswa 8 Guru memutarkan video dan memberikan penekanan pada hal-hal yang penting
9
Guru membimbing siswa dalam proses menanya 10 Guru membimbing siswa dalam berdiskusi kelompok 11 Guru membimbing siswa dalam menalar. 12 Guru membagikan alat dan bahan percobaan 13 Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan 14 Adanya interaksi positif antara guru dengan siswa 15 Guru membimbing siswa membuat kesimpulan 16 Guru membimbing siswa membentuk jejaring antara materi energi panas dengan materi lain atau mata pelajaran lain
17
Guru memberikan penguatan 18 Guru meluruskan pemahaman siswa yang keliru 19
Kegiatan akhir Menutup pembelajaran
Guru memberikan evaluasi 20 Guru membahas evaluasi dengan jelas 21 Guru memberikan tugas rumah 22 Guru menutup pembelajaran dengan doa atau salam 23
���
�
Keterangan:
Skor 1 : tidak melakukan
Skor 2 : melakukan dengan kurang baik
Skor 3 : melakukan dengan cukup baik
Skor 4 : melakukan dengan baik
Kriteria Penilaian : Tabel 3.5
Kriteria Penilaian Aktivitas Guru
No Jumlah Skor Kategori
1 77-95 Sangat Baik
2 59-76 Baik
3 41-58 Cukup Baik
4 23-40 Kurang Baik
2) Tes
Lembar soal tes digunakan untuk mengetahui tingkat keberhaasilan siswa
dalam pembelajaaran IPA. Bentuk soal tes dalam penelitian ini merupakan
soal pilihan ganda. Tes diberikan setelah pembelajaran usai. Kisi-kisi tes
dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut ini.
���
�
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Butir Soal IPA Pokok Bahasan Perpindahan Panas Kelas 4 Semester II SD Negeri Barukan 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten
Semarang Tahun 2013/2014 pada Siklus I
Standar Kompetansi
Kompetensi Dasar
Indikator Item Pada Tes
Jumlah Item
8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari
8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya
1. Menyebutkan pengertian energi panas.
2. Menyebutkan sumber energi panas
3. Menyebutkan sifat-sifat energi panas
4. Menyebutkan perpindahan panas dan contohnya.
5. Menyebutkan cara menghambat perpindahan panas.
6. Menyebutkan kegunaan energi panas dalam kehidupan sehari-hari
1,2,3 4,5,6 7,8,9,10 11,12,13,14,15 16,17,18 19,20
3 3 4 5 3 2
Tabel 3.7 Kisi-Kisi Butir Soal IPA Pokok Bahasan Perpindahan Panas Kelas 4 Semester II SD Negeri Barukan 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten
Semarang Tahun 2013/2014 pada Siklus II
Standar Kompetansi
Kompetensi Dasar
Indikator Item Pada Tes
Jumlah Item
8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari
8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya
1. Menggunakan termometer untuk mengukur panas suatu benda.
2. Membaca hasil skala termometer.
3. Pengaruh energi panas terhadap benda.
1,2,3 4, 5, 6, 7, 8,9,10 11,12,13,14,15
4 3 8
���
�
3.5 Analisis Data Penelitian
Jenis data yang penulis peroleh dari penelitian tindakan kelas ini adalah
data kuantitatif yang berupa skor hasil belajar siswa dari kegiatan pembelajaran
pada siklus I dan II. Data tersebut diolah dengan menggunakan Penilaian hasil
belajar siswa diambil dari proses pra siklus, siklus I, dan siklus II, dapat dicari
dengan rumus dibawah ini.
������ ������������ ������������
���������������������
Dengan kriteria niali :
>80% = Baik Sekali
80-89% = Baik
70-79% = Cukup Baik
60-69% = Kurang
<59% = Sangat Kurang
3.5.1 Uji Validitas
Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji
instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual
setelah pembelajaran. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji
cobakan di kelas uji coba yaitu kelas 5 dan 6 SD Negeri Barukan 01 Kecamatan
Tengaran Kabupaten Semarang. Validitas berkenaan dengan ketepatan alat
penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang
seharusnya dinilai. Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada
(Corrected Item To Total Correlation). Menurut Sugiyono (2013:178) jika semua
item mencapai koefisien korelasi minimal � 0,30 daya pembedanya dianggap
kuat/memuaskan. Jadi bila harga korelasi dibawah 0,30, maka dapat disimpulkan
bahwa butir instrumen tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau
dibuang.
���
�
3.5.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah
alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran
tersebut diulang. Untuk pengujian biasanya menggunakan batasan tertentu seperti
0,6. Reliabilitas sering disebut dengan keterpercayaan, keterandalan, keajegan,
konsistensi, kestabilan, dan sebagainya. Untuk menentukan tingkat reliabilitas
instrumen menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Sekaran dalam Priyatno
(2010:98) dalam Tabel 11.
Tabel 3.8
Tingkat Reliabilitas Instrumen
Indeks Kriteria
� � 0.8
� � 0.7
� �0.6
Reliabilitas baik
Reliabilitas dapat diterima
Reliabilitas kurang baik
3.6 Indikator Kinerja
Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil jika peningkatan masing-
masing siswa mencapai minimal 80% dari jumlah siswa mencapai hasil belajar
IPA tuntas (KKM ≥ 75). Berikut ini adalah cara menghitung prosentase
ketuntasan belajar dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
������������������������ �����������������
��������������������