bab iii metode penelitian 3.1 seting dan subjek penelitian...

18
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Seting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri Barukan 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. SD Negeri Barukan 01 merupakan sekolah dasar yang terletak sebelah timur laut dari kecamatan tengaran. Tahun pelajaran 2013/2014, SD Negeri Barukan 01 memiliki 181 siswa, yang terdiri dari 33 siswa kelas 1, 31 siswa kelas 2, 30 siswa kelas 3, 33 siswa kelas 4, 28 siswa kelas 5, dan 26 siswa kelas 6. Sedangkan untuk tenaga pendidik dan kependidikan terdapat 1 kepala sekolah, 5 guru kelas PNS, 2 guru mapel PNS, 2 guru wiyata bakti, 1 penjaga. Waktu penelitian dilaksanakan bulan Februari sampai dengan bulan Mei yang dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini. Tabel 3.1 Waktu Penelitian Waktu Februari Maret April Mei Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Persiapan Pelaksanaan Analisis Data Penyusunan Laporan

Upload: dangminh

Post on 01-Apr-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

���

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Seting dan Subjek Penelitian

3.1.1 Seting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri Barukan 01 Kecamatan

Tengaran Kabupaten Semarang. SD Negeri Barukan 01 merupakan sekolah dasar

yang terletak sebelah timur laut dari kecamatan tengaran. Tahun pelajaran

2013/2014, SD Negeri Barukan 01 memiliki 181 siswa, yang terdiri dari 33 siswa

kelas 1, 31 siswa kelas 2, 30 siswa kelas 3, 33 siswa kelas 4, 28 siswa kelas 5, dan

26 siswa kelas 6. Sedangkan untuk tenaga pendidik dan kependidikan terdapat 1

kepala sekolah, 5 guru kelas PNS, 2 guru mapel PNS, 2 guru wiyata bakti, 1

penjaga.

Waktu penelitian dilaksanakan bulan Februari sampai dengan bulan Mei

yang dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini.

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

Waktu Februari Maret April Mei

Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Persiapan √ √ √ √

Pelaksanaan √ √ √

Analisis Data √ √

Penyusunan

Laporan √ √ √ √ √ √ √

���

Waktu Juni Juli Agustus

Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Persiapan

Pelaksanaan

Analisis Data

Penyusunan

Laporan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3.1.2 Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah guru/peneliti dan siswa kelas 4 SD

Negeri Barukan 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Guru/peneliti

sebagai subyek yang memberikan tindakan dan bertugas mengamati. Siswa

sebagai subyek yang menerima tindakan. Siswa kelas 4 pada tahun pelajaran

2013/2014 memiliki jumlah 33 siswa, yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 13

siswa perempuan. Rata-rata pekerjaan orang tua siswa adalah petani dan buruh

harian lepas.

Pemilihan tempat ini didasarkan pada pertimbangan bahwa hasil belajar

siswa dalam mata pelajaran IPA masih rendah. Pada tahun pelajaran 2012/2013

masih terjadi salah konsep atau kebingungan pada siswa tentang materi

perpindahan panas. Para siswa sulit membedakan antara konveksi dan konduksi.

Maka tahun ini hasil belajar siswa perlu ditingkatkan pada materi perpindahan

panas dengan menggunakan model pembelajaran discovery melalui pendekatan

saintifik.

3.2 Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dua variabel yaitu:

1. Variabel terikat, adalah hasil belajar IPA siswa dalam materi energi panas.

Target yang diharapkan adalah siswa dapat menyebutkan pengertian energi

panas, sifat energi panas, perpindahan panas, dan kegunaan energi panas

���

dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian tindakan kelas ini

dikatakan berhasil apabila dalam pembelajaran energi panas siswa

mencapai nilai ketuntasan belajar klasikal, yaitu sebesar 75.

2. Variabel bebas, adalah metode discovery melalui pendekatan scientifik.

Dalam kegiatan pembelajaran siswa diberikan kesempatan untuk

mengamati, memunculkan pertanyaan-pertanyaan dari apa yang diamati.

Sehingga akan membuat siswa menalar dan mendorong mereka untuk

melakukan percobaan secara ilmiah.

Metode discovery membantu siswa untuk menemukan suatu pengetahuan

dengan mengalami prosesnya secara langsung. Dengan pembelajaran

langsung siswa akan tertarik dan semakin kreatif dengan keterampilan-

keteramplan yang dimiliki.

3.3 Prosedur Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilaksanakan oleh

guru di dalam kelas. Penelitian tindakan kelas dilakukan secara siklik dalam

rangka memecahkan masalah, sampai masalah itu terpecahkan. Penelitian

tindakan kelas lebih bertujuan untuk memperbaiki kinerja, sifatnya kontekastual

dan hasilnya tidak untuk digeneralisasikan.

Pada penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Tanggart. Model

Kemmis dan Tanggart merupakan perkembangan dari konsep dasar yang

diperkenalkan Kurt Lewin. Menurut Kemmis dan Tanggart penelitian tindakan

dapat dipandang sebagai siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan

tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti

dengan siklus spiral berikutnya. Model Kemmis dan Tanggart disajikan pada

gambar 3.1 berikut:

���

Gambar 3.1 PenelitianTindakan Model Kemmis dan Tanggart

Tahap pelaksanaan penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Penyusunan Perencanaan (PLAN)

Penyusunan perencanaan didasarkan pada hasil penjajagan refleksi

awal. Secara rinci perencanaan mencakup tindakan yang akan dilakukan

untuk memperbaiki, meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap yang

diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan. Perlu disadari

bahwa perencanaan ini bersifat fleksibel dalam arti dapat beruba sesuai

kondisi nyata yang ada.

2. Pelaksanaan Tindakan (ACT)

Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai

upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan berpedoan

pada rencana tindakan. Jenis tindakan yang dilkaukan dalam PTK hendaknya

selalu didasarkan pada pertimbangan teoritik dan empirik agar hasil yang

diperoleh berupa peningkatan kinerja dan hasil program yang optimal.

��� �

���

� ������ �������

���������

����������� �

���

� ������ �������

���������

����������� �

���

3. Observasi (Pengamatan) (OBSERVE)

Kegiatan observasi dalam PTK dapat disejajarkan dengan kegiatan

pengumpulan data dalam penelitian formal. Dalam kegiatan ini peneliti

mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau

dikenakan terhadap siswa. Istilah observasi digunakan karena data yang

dikumpulkan melalui teknik observasi.

4. Refleksi (REFLECT)

Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis,

interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat kegiatan tindakan.

Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil-

hasil atau dampak dari tindakan. Setiap informasi yang terkumpul perlu

dipelajari kaitannya dengan teori atau hasil penelitian yang telah ada dan

relevan. Melalui refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang

mantap dan tajam. Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK

yaitu untuk memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi, yaitu berupa

perubahan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan.

3.3.1 Rencana Tindakan Siklus I

Rencana tindakan siklus I meliputi empat tahap yaitu perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Secara rinci setiap tahap kegiatan

dilaksanakan sebagai berikut ini.

1. Pada perencanaan

Pada tahap perencanaan ini yang dilakukan meliputi: (1)Pengamatan

mengenai kondisi kelas dan konteks situasi sekolah secara umum; (2)

Membuat rancangan pembelajaran siklus I pokok bahasan; (3) Membuat

lembar observasi untuk melihat bagaimana situasi pembelajaran berlangsung

dan hasil pembelajaran; (4) Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran yang

dibutuhkan; (5) Siklus pertama akan diadakan tiga kali pertemua (6 x 35

menit)

���

2. Tindakan

Penelitian ini berupa prosedur kerja penelitian tindakan yang

dilaksanakan di dalam kelas. Tindakan siklus I sesuai dengan perencanaan

yang diprogramkan, yaitu:

Pertemuan pertama (2x35 menit)

1. Kegiatan awal

Dalam kegiatan awal, guru memberikan salam pembuka, doa (jika jam

pelajaran pertama), memeriksa kesiapan siswa untuk belajar. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran hari ini dan memberikan apersepsi kepada siswa. Siswa

mendengarkan penjelasan dari guru mengenai metode discovery dan pendekatan

scientific sebagai metode dan pendekatan pembelajaran yang akan digunakan

dalam pembelajaran hari ini.

2. Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti, guru mejelaskan tentang energi panas dan perpindahan

panas. Kemudian siswa dibagi dalam kelompok kecil secara heterogen dengan

jumlah anggota kelompok 5-6 siswa. Siswa melihat sebuah video proses

memasak. Siswa diminta mengamati video dengan seksama dan menuliskan

beberapa pertanyaan mengenai proses memasak tersebut.

3. Kegiatan akhir

Dalam kegiatan akhir, siswa menuliskan hasil pengamatan dan

mendiskusikannya secara berkelompok. Guru mengkonfirmasi materi jika ada

yang bertanya dan memberikan penguatan pemahaman siswa. Siswa mendapatkan

tugas di rumah untuk mengamati hubungan perpindahan panas dengan proses

memasak yang dilakukan ibu, serta mencatatnya dalam lembar pengamatan.

���

Pertemuan kedua (2 x 35 menit)

1. Kegiatan awal

Dalam kegiatan awal, guru memberikan salam pembuka, doa (jika jam

pelajaran pertama), memeriksa kesiapan siswa untuk belajar. Kemudian siswa

mendengarkan penjelasan dari tujuan pebelajaran hari ini.

2. Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti, siswa bersama guru mengingat kembali tentang

pembelajaran pada pertemuan yang lalu. Kemudian siswa masuk dalam kelompok

kecil seperti pertemuan yang lalu. Dua siswa diminta membacakan hasil

pengamatan mereka dipertemuan yang lalu dan hasil pengamatan di rumah.

Secara berkelompok siswa menalar kejadian-kejadian hasil pengamatan yang

dilakukan. Guru membagikan alat dan bahan percobaan dalam tiap kelompok.

Setelah menemukan simpulannya, siswa melakukan percobaan perpindahan panas

sesuai prosedur dalam lembar kerja kelompok. Setiap kelompok menyampaikan

hasil percobaan.

3. Kegiatan akhir

Dalam kegiatan akhir, siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini dengan

bimbingan guru. Guru mengkonfirmasi materi jika ada yang bertanya dan

memberikan penguatan pemahaman siswa.

Pertemuan ketiga (2x35 menit)

1. Kegiatan awal

Dalam kegiatan awal, guru memberikan salam pembuka, doa (jika jam

pelajaran pertama), memeriksa kesiapan siswa untuk belajar. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran hari ini dan memberikan apersepsi kepada siswa.

���

2. Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti, Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai

materi yang telah dipelajari pada pertemuan lalu secara singkat dan meluruskan

konsep siswa yang keliru tentang perpindahan panas. Siswa mengerjakan soal

evaluasi yang merupakan alat ukur untuk mengetahui pemahaman siswa

mengenai materi perpindahan panas. Setelah semua siswa selesai, jawaban

dikoreksi bersama-sama.

3. Kegiatan akhir

Dalam kegiatan akhir, guru memberikan penguatan dan menyampaikan

kepada siswa bahwa pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama akan lebih

baik dari pada dikerjakan sendiri-sendiri.

3. Pengamatan

Pelaksanaan pengamatan tentang pembelajaran yang dilakukan yaitu:

1) Guru mengamati pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan siswa sesuai

sekenario pembelajaran yang telah direncanakan.

2) Guru mengamati siswa dalam melakukan diskusi dan pengamatan secara

berkelompok.

3) Guru mengamati siswa dalam melakukan percobaan secara berkelompok.

4) Menyusun hasil pengamatan dalam lembar observasi yang telah

dipersiapkan.

4. Refleksi

Data dikumpulkan kemudian dianalisis oleh peneliti. Analisis dilakukan

dengan cara mengukur secara kuantitatif, data yang sudah dianalisis kemudian

disimpulkan. Hasilnya direfleksi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Refleksi tersebut meliputi:

���

1) Apakah metode pembelajaran discovery melalui pendekatan scientific yang

diterapkan berjalan efektif?

2) Berapakah jumlah siswa yang mengalami penigkatan hasil belajar?

3) Apakah siswa yang mencapai target sesuai dengan yang diharapkan guru?

3.3.2 Rencana Tindakan Siklus II

Pada siklus II kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan sama dengan

siklus I, namun waktu pelaksanaan akan disesuaikan dengan alokasi waktu yang

tersedia di SD tempat dilakukannya penelitian. Kemungkinan proses

pembelajaran akan dilakukan sama dengan siklus I, yaitu tiga pertemuan. Siklus II

merupakan penyempurnaan dari kekurangan dan kelemahan pada siklus

sebelumnya.

1. Pada perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I maka diadakan perencanaan ulang

yang meliputi:

1) Identifikasi masalah

Masalah siklus I yang belum berhasil kemudian diverifikasi dan dianalisis.

2) Perencanaan tindakan

Menyusun pembelajaran dengan metode discovery melalui pendekatan

scientifik dengan penekanan yang lebih baik lagi terutama keaktifan siswa

dalam proses pembelajaran.

3) Menyusun RPP, alat dan bahan percobaan, LKS, alat evaluasi akhir siklus.

2. Tindakan

Pelaksanaan atau tindakan pada siklus II sesuai dengan perencanaan yang

diprogramkan, yaitu:

1) Melaksanakan tindakan sebagaimana siklus I

���

2) Mengontrol siswa yang kurang aktif dengan pendekatan dan bimbingan

khusus.

3) Guru membagi lembar kerja siswa per kelompok.

4) Guru mengadakan bimbingan dan mengamatai kesalahan-kesalahan dan

kesulitan yang dihadapi siswa pada saat percobaan.

5) Membahas percobaan yang dianggap sulit oleh siswa.

6) Guru memberikan soal tes pada akhir siklus II.

3. Pengamatan

Peneliti melakukan tindakan ulang pada siklus I setelah melihat hasil dari

pembelajaran siklus II.

4. Refleksi

Data yang sudah diterima pada siklus I dan II kemudian dianalisis, dan

melakukan refleksi terhadap metode yang dilakukan dalam tindakan kelas dan

harapan siswa mengalami peningkatan hasil belajar.

3.4 Jenis Data dan instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian tindkan kelas untuk

mengetahui hasil belajar siswa kelas 4 SD Negeri Barukan 01 Kecamatan

Tengaran Kabupaten Semarang dalam mata pelajaran IPA setelah menggunakan

metode discovery melalui pendekatan scientifik adalah:

1. Dokumentasi, yaitu peneliti mengambil data nilai ulangan siswa kelas 4

semester II mata pelajaran IPA

���

2. Observasi, dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan aktivitas siswa

dan kegiatan yang dilakukan guru. Dalam penelitian ini peneliti

melakukan observasi partisipatif (terlibat), yaitu peneliti ikut terlibat

dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

3. Tes, Tes hasil belajar untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa

dalam menerima bahan ajar dan tingkat pemahaman dalam pebelajaran

IPA.

3.4.2 Instrumen

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk

mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas 4 SD Negeri

Barukan 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang setelah menggunakan

metode discovery melalui pendekatan scientifik adalah:

1) Observasi, lembar observasi yang digunakan dalam Peneliian Tindakan Kelas

ini berupa lembar observasi praktik pembelajaran terhadap implementasi

metode pembelajaran discovery dengan pendekatan scientifik pada setiap

kegiatan pembelajaran.

���

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa Dengan Metode Discovery Kelas 4 Semester II SD Negeri Barukan 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten

Semarang Tahun 2013/2014

Aspek Indikator No

item

Pra pembelajaran Kegiatan awal pembukaan pembelajaran

Kesiapan siswa dalam menerima pelajaran 1 Siswa mendengarkan secara seksama penjelasan tujuan pembelajaran

2

Siswa mendengarkan secara seksama penjelasan mengenai metode dan pendekatan pembelajaran yang akan diterapkan

3

Siswa mengikuti apersepsi dengan baik 4 Kegiatan Inti Kegiatan pengamatan (scientific) Kegiatan menanya (scientific) Kegiatan menalar (scientific) Merumuskan hipotesis Merancang percobaan (Discovery) Mencoba (Scientifik) & percobaan (Discovery)

Siswa menyebutkan pengertian energi panas 5 Siswa masuk dalam kelompok secara heterogen dengan tertib

6

Siswa memperhatikan dan mengamati video dengan baik

7

Siswa mencatat hal-hal yang diamati 8 Dalam kelompok siswa melakukan proses menanya dari apa yang telah diamati.

9

Siswa menyampaikan hasil diskusi dalam kelompok dengan baik

10

Dalam kelompok siswa melakukan proses menalar dengan baik.

11

Siswa menyampaikan hasil pengamatan di rumah dengan baik

12

Dalam kelompok siswa mengatur alat dan bahan percobaan dengan baik.

13

Dalam kelompok siswa melakukan percobaan dengan benar.

14

Dalam kelompok siswa bekerjasama dengan baik.

15

Adanya interaksi positif antara siswa dengan guru.

16

Kegiatan menyimpulkan (Discovery) Membentik jejaring

Dalam kelompok siswa membuat kesimpulan. 17 Siswa menyampaikan hasil percobaan dengan baik.

18

Dalam kelompok siswa membentuk jejaring 19

���

(Scientific) antara materi energi panas dengan materi lain atau mata pelajaran lain Siswa termotivasi dengan penguatan yang diterima.

20

Siswa tidak mengalami miskonsepsi. 21 Kegiatan Penutup

Siswa mengerjakan evaluasi sungguh-sungguh.

22

Siswa mengerjakan tugas rumah dengan baik. 23

Siswa mengikuti pembahasan soal dengan baik. 24

Siswa mengakhiri pembelajaran dengan senang.

25

Keterangan:

Skor 1 : Cukup, jika pernyataan tersebut dilakukan oleh kurang dari 10% seluruh

siswa

Skor 2 : Sedang, jika pernyataaan tersebut dilakukan tidak kurang dari 11% tidak

lebih dari 40% seluruh siswa.

Skor 3 : Baik, jika pernyataan tersebut dilakukan oleh tidak kurang dari 41% tidak

lebih dari 70% seluruh siswa.

Skor 4 : Sangat baik, jika pernyataan tersebut dilakukan oleh tidak kurang dari

70% tidak lebih dari 100% seluruh siswa.

Kriteria Penilaian : Tabel 3.3

Kriteria Penilaian Aktivitas siswa

No Jumlah Skor Kategori

1 88-100 Sangat Baik

2 67-87 Baik

3 46-66 Cukup Baik

4 25-45 Kurang Baik

���

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru Dengan Metode Discovery Kelas 4 Semester II SD Negeri Barukan 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten

Semarang Tahun 2013/2014

Aspek Rincian Kegiatan No

item Pra pembelajaran Kegiatan awa Pembukaan pembelajaran

Kesiapan guru dalam memberikan pelajaran 1 Guru memeriksa kesiapan siswa untuk belajar 2 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas 3 Guru menjelaskan mengenai metode discovery dan pendekatan scientifik yang akan digunakan dalam pembelajaran.

4

Guru memberikan apersepsi dengan baik 5 Kegiatan inti Pelaksanaan pembelajaran melalui metode discovery dengan pendekatan scientific

Guru memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan apersepsi yang telah dilakukan

6

Guru membentuk siswa dalam kelompok secara heterogen

7

Guru membagikan lembar kerja siswa 8 Guru memutarkan video dan memberikan penekanan pada hal-hal yang penting

9

Guru membimbing siswa dalam proses menanya 10 Guru membimbing siswa dalam berdiskusi kelompok 11 Guru membimbing siswa dalam menalar. 12 Guru membagikan alat dan bahan percobaan 13 Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan 14 Adanya interaksi positif antara guru dengan siswa 15 Guru membimbing siswa membuat kesimpulan 16 Guru membimbing siswa membentuk jejaring antara materi energi panas dengan materi lain atau mata pelajaran lain

17

Guru memberikan penguatan 18 Guru meluruskan pemahaman siswa yang keliru 19

Kegiatan akhir Menutup pembelajaran

Guru memberikan evaluasi 20 Guru membahas evaluasi dengan jelas 21 Guru memberikan tugas rumah 22 Guru menutup pembelajaran dengan doa atau salam 23

���

Keterangan:

Skor 1 : tidak melakukan

Skor 2 : melakukan dengan kurang baik

Skor 3 : melakukan dengan cukup baik

Skor 4 : melakukan dengan baik

Kriteria Penilaian : Tabel 3.5

Kriteria Penilaian Aktivitas Guru

No Jumlah Skor Kategori

1 77-95 Sangat Baik

2 59-76 Baik

3 41-58 Cukup Baik

4 23-40 Kurang Baik

2) Tes

Lembar soal tes digunakan untuk mengetahui tingkat keberhaasilan siswa

dalam pembelajaaran IPA. Bentuk soal tes dalam penelitian ini merupakan

soal pilihan ganda. Tes diberikan setelah pembelajaran usai. Kisi-kisi tes

dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut ini.

���

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Butir Soal IPA Pokok Bahasan Perpindahan Panas Kelas 4 Semester II SD Negeri Barukan 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten

Semarang Tahun 2013/2014 pada Siklus I

Standar Kompetansi

Kompetensi Dasar

Indikator Item Pada Tes

Jumlah Item

8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari

8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya

1. Menyebutkan pengertian energi panas.

2. Menyebutkan sumber energi panas

3. Menyebutkan sifat-sifat energi panas

4. Menyebutkan perpindahan panas dan contohnya.

5. Menyebutkan cara menghambat perpindahan panas.

6. Menyebutkan kegunaan energi panas dalam kehidupan sehari-hari

1,2,3 4,5,6 7,8,9,10 11,12,13,14,15 16,17,18 19,20

3 3 4 5 3 2

Tabel 3.7 Kisi-Kisi Butir Soal IPA Pokok Bahasan Perpindahan Panas Kelas 4 Semester II SD Negeri Barukan 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten

Semarang Tahun 2013/2014 pada Siklus II

Standar Kompetansi

Kompetensi Dasar

Indikator Item Pada Tes

Jumlah Item

8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari

8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya

1. Menggunakan termometer untuk mengukur panas suatu benda.

2. Membaca hasil skala termometer.

3. Pengaruh energi panas terhadap benda.

1,2,3 4, 5, 6, 7, 8,9,10 11,12,13,14,15

4 3 8

���

3.5 Analisis Data Penelitian

Jenis data yang penulis peroleh dari penelitian tindakan kelas ini adalah

data kuantitatif yang berupa skor hasil belajar siswa dari kegiatan pembelajaran

pada siklus I dan II. Data tersebut diolah dengan menggunakan Penilaian hasil

belajar siswa diambil dari proses pra siklus, siklus I, dan siklus II, dapat dicari

dengan rumus dibawah ini.

������ ������������ ������������

���������������������

Dengan kriteria niali :

>80% = Baik Sekali

80-89% = Baik

70-79% = Cukup Baik

60-69% = Kurang

<59% = Sangat Kurang

3.5.1 Uji Validitas

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji

instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual

setelah pembelajaran. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji

cobakan di kelas uji coba yaitu kelas 5 dan 6 SD Negeri Barukan 01 Kecamatan

Tengaran Kabupaten Semarang. Validitas berkenaan dengan ketepatan alat

penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang

seharusnya dinilai. Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada

(Corrected Item To Total Correlation). Menurut Sugiyono (2013:178) jika semua

item mencapai koefisien korelasi minimal � 0,30 daya pembedanya dianggap

kuat/memuaskan. Jadi bila harga korelasi dibawah 0,30, maka dapat disimpulkan

bahwa butir instrumen tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau

dibuang.

���

3.5.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah

alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran

tersebut diulang. Untuk pengujian biasanya menggunakan batasan tertentu seperti

0,6. Reliabilitas sering disebut dengan keterpercayaan, keterandalan, keajegan,

konsistensi, kestabilan, dan sebagainya. Untuk menentukan tingkat reliabilitas

instrumen menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Sekaran dalam Priyatno

(2010:98) dalam Tabel 11.

Tabel 3.8

Tingkat Reliabilitas Instrumen

Indeks Kriteria

� � 0.8

� � 0.7

� �0.6

Reliabilitas baik

Reliabilitas dapat diterima

Reliabilitas kurang baik

3.6 Indikator Kinerja

Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil jika peningkatan masing-

masing siswa mencapai minimal 80% dari jumlah siswa mencapai hasil belajar

IPA tuntas (KKM ≥ 75). Berikut ini adalah cara menghitung prosentase

ketuntasan belajar dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

������������������������ �����������������

��������������������