bab iii metode penelitian seting dan karakteristik subjek … · 2018. 8. 23. · di desa danyang,...

27
27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul seting dan karakteristik subjek penelitian ini akan menguraikan mengenai seting tempat, seting waktu dan karakteristik subjek. Seting tempat membahas tentang dimana penelitian itu berlangsung, selanjutnya seting waktu membahas tentang kapan penelitian itu dilaksanakan dan karakteristik subjek penelitian akan dibahas mengenai kondisi kelas 5 sebagai subjek penelitian. 3.1.1 Seting Tempat Penelitian Seting tempat penelitian adalah tempat dimana peneliti melakukan penelitian itu berlangsung. Penelitian dilakukan di SDN 1 Danyang yang terletak di desa Danyang, Kecamatan Purwodadi , Kabupaten Grobogan . Lokasi SDN 1 Danyang sangat strategis kerena terletak dipinggir jalan yang berdekatan dengan pemukiman warga sehingga memudahkan siswa untuk menjangkau sekolah. Sarana dan prasarana di SDN 1 Danyang sudah cukup lengkap. Prasarana fisik yang dimiliki sekolah ini yaitu 6 ruang kelas, 1 ruang kantor guru dan kepala sekolah, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang laboratorium komputer, 1 rumah dinas penjaga sekolah, 1 kantin sekolah serta tempat parkir dan halaman sekolah yang luas sehingga dapat menunjang setiap aktivitas siswa. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada semester II, tahun ajaran 2014/2015 di SDN 1 Danyang. Penentuan waktu penelitian ini mengacu pada kalender akademik sekolah karena Penelitian Tindakan Kelas memerlukan beberapa siklus, masing- masing siklus dilaksanakan minimal dalam 3-4 kali pertemuan.

Upload: others

Post on 20-Feb-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 27

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian

    Pada sub judul seting dan karakteristik subjek penelitian ini akan

    menguraikan mengenai seting tempat, seting waktu dan karakteristik subjek.

    Seting tempat membahas tentang dimana penelitian itu berlangsung, selanjutnya

    seting waktu membahas tentang kapan penelitian itu dilaksanakan dan

    karakteristik subjek penelitian akan dibahas mengenai kondisi kelas 5 sebagai

    subjek penelitian.

    3.1.1 Seting Tempat Penelitian

    Seting tempat penelitian adalah tempat dimana peneliti melakukan

    penelitian itu berlangsung. Penelitian dilakukan di SDN 1 Danyang yang terletak

    di desa Danyang, Kecamatan Purwodadi , Kabupaten Grobogan . Lokasi SDN 1

    Danyang sangat strategis kerena terletak dipinggir jalan yang berdekatan dengan

    pemukiman warga sehingga memudahkan siswa untuk menjangkau sekolah.

    Sarana dan prasarana di SDN 1 Danyang sudah cukup lengkap. Prasarana fisik

    yang dimiliki sekolah ini yaitu 6 ruang kelas, 1 ruang kantor guru dan kepala

    sekolah, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang laboratorium komputer, 1 rumah dinas

    penjaga sekolah, 1 kantin sekolah serta tempat parkir dan halaman sekolah yang

    luas sehingga dapat menunjang setiap aktivitas siswa.

    3.1.2 Waktu Penelitian

    Penelitian dilakukan pada semester II, tahun ajaran 2014/2015 di SDN 1

    Danyang. Penentuan waktu penelitian ini mengacu pada kalender akademik

    sekolah karena Penelitian Tindakan Kelas memerlukan beberapa siklus, masing-

    masing siklus dilaksanakan minimal dalam 3-4 kali pertemuan.

  • 28

    Tabel 3.1

    Alokasi Waktu Penelitian

    NO Pelaksanaan penelitian

    Februari Maret April Mei

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1 Proposal PTK

    SIKLUS I

    2

    Perencanaan

    Tindakan

    Observasi

    Refleksi

    SIKLUS II

    3

    Perencanaan

    Tindakan

    Observasi

    Refleksi

    4 Pelaporan

    3.1.3 Karakteristik Subjek Penelitian

    Subyek penelitian ini adalah siswa SDN 1 Danyang kelas 5 berjumlah 39

    anak terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan dengan karakteriristik

    siswa yang bervariasi dan heterogen berumur antara 11-12 tahun. Tingkat

    kemampuan siswa bermacam-macam ada yang kurang, ada yang sedang, dan ada

    beberapa siswa yang kemampuan tinggi diatas rata-rata. Kondisi sosial ekonomi

    orang tua murid mayoritas berasal dari keluarga ekonomi menengah kebawah,

    Kebanyakan orang tua bekerja sebagai petani dan buruh pabrik dengan kondisi

    yang demikian menjadikan siswa kurang mendapat perhatian sehingga siswa tidak

    mendapat perhatian mengenai jam belajar di rumah sehingga sering sekali porsi

    waktu belajat digunakan siswa untuk bermain jauh lebih banyak dari pada waktu

    belajar. Pada saat kegiatan belajar di kelas siswa cenderung kurang menguasai

    materi dan tidak aktif dalam proses pembelajaran sehingga berdampak pada

    peolehan hasil belajar yang cenderung rendah

  • 29

    3.2 Jenis dan Desain Penelitian

    Pada sub judul jenis penelitian dan desain penelitian ini akan diuraikan

    menjadi dua sub judul yaitu jenis penelitian dan desain penelitian. Jenis penelitian

    akan membahas mengenai jenis penelitian yang akan peneliti lakukan, sementara

    desain penelitian lebih kepada model atau rancangan penelitian yang akan di

    jadikan acuan oleh peneliti di dalam melaksanakan tindakan penelitian.

    3.2.1. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas

    Kolaboratif, karena penelitian ini melibatkan guru , peneliti dan berbagai pihak

    yang terkait secara bersama-sama untuk mencari penyelesaian terhadap masalah

    tersebut.

    Dalam pelaksanaan tindakan diperlukan kerjasama yang baik antara

    peneliti dengan guru dalam hal mendiagnosis masalah, menyusun usulan,

    melaksanakan penelitian (melaksanakan tindakan, observasi, mengumpulkan data,

    evaluasi, dan refleksi), menganalisis data dan menyusun laporan akhir (Arikunto,

    2012:63). Perencanaan penelitian tindakan kelas disusun dan didiskusikan oleh

    peneliti bersama guru kolaborator untuk menentukan keberhasilan penelitian

    tindakan kelas yang dilangsungkan.

    3.2.2. Desain Penelitian

    Penelitian tindakan kelas ini mengacu pada desain penelitian yang

    dikembangkan oleh Arikunto. Desain penelitian ini terdiri dari empat tahapan

    yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Tahap perencanaan

    merupakan tahap dimana peneliti menentukan masalah dan peristiwa yang hendak

    diamati serta menyusun instrumen pengamatan untuk mengumpulkan data dan

    fakta-fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Tahap pelaksanaan

    merupakan tahap implementasi dari rancangan pembelajaran yang telah disusun.

    Tahap pengamatan dilakukan oleh pengamat untuk mengamati aktivitas guru

  • 30

    selama tindakan pembelajaran berlangsung. Tahap refleksi merupakan kegiatan

    untuk mengemukakan kembali kegiatan yang telah dilakukan.

    Desain bagan dalam penelitian ini menurut Kemis & Tagart (Arikunto

    2012: 16) adalah sebagai berikut:

    Gambar 3.1 Tahapan Pelaksanaan PTK

    Menurut Kemis & Tagart (Arikunto 2012:16)

    3.3 Variabel Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas

    Kolavariabborasi. Penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu variabel bebas dan

    variabel terikat. Adapun rincianya adalah sebagai berikut :

    a. Variabel bebas (X)

    Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

    menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam

    penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran Think Pair and

    Share(X) variabel bebas dalam penelitian ini adalah model Think Pair and Share

    Think Pair and Share merupakan pembelajaran kooperatif yang

    melibatkan aktifitas seluruh siswa, melibatkan peran siswa, dan kelompok. Pada

    Perencanaan

    Perencanaan

    Pengamatan

    Pengamatan

    Pelaksanaan

    Pelaksanaan

    Refleksi

    Refleksi

    Hasil

    Siklus I

    Siklus II

  • 31

    pembelajaran Think Pair and Share siswa saling bertukar informasi antara

    kelompok satu dengan kelompok lain.

    b. Variabel terikat (Y)

    Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

    akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono,2010). Variabel terikat dalam

    penelitian ini dilambangkan dengan huruf Y adalah hasil belajar.

    Hasil Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang dicapai melalui

    proses belajar. Perubahan tingkah laku tersebut dari yang tidak tahu menjadi tahu,

    yang tidak mengerti menjadi mengerti. Hasil belajar siswa dalam pemehaman

    materi diketahui dengan adanya hasil evaluasi di akhir pembelajaran.

    3.4 Rencana Tindakan

    Rancangan tindakan akan diuraikan menjadi dua sub judul yaitu rencana

    tindakan siklus I dan rencana tindakan siklus II. Menurut Arikunto (2012:16-18)

    sebuah penelitian pada dasarnya terdiri dari empat tahapan yang harus dilalui,

    yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan/observasi, dan (4)

    refleksi. Berikut ini rangkaian dari keempat tahapan penelitian tindakan kelas

    dengan menerapkan metode pembelajaran Think Phare and Share.

    3.4.1 Rencana Tindakan Siklus 1

    Rencana tindakan pada siklus I terdiri dari empat tahapan, yaitu tahap

    perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi.

    Rencana tindakan penelitian siklus I yang dilakukan di SDN 1 Danyang dapat

    diuraikan sebagai berikut:

    3.1 Tahap Perencanaan (Planning)

    Peneliti mengidentifikasi data baik dari dokumentasi maupun wawancara

    dengan guru kelas maupun kepala sekolah.

    a. Menentukan kelas penelitian, waktu penelitian, dan guru kolaborator.

    b. Melalui saran dan diskusi yang diberikan oleh guru kolaborator peneliti

    menganalisis kompetensi IPA yaitu Standar Kompetensi, Kompetensi

    Dasar dan Indikator dari pokok bahasan yang dipilih yaitu mengenai

  • 32

    proses pembentukan tanah.

    c. Peneliti merumuskan tujuan sesuai dengan SK, KD dan indicator yang

    telah ditentukan.

    d. Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk siklus

    I mata pelajaran IPA sesuai dengan SK, KD dan indikator yang telah

    ditentukan dengan pokok bahasan proses pembentukan tanah dengan

    menerapkan metode pembelajaran Think Pair and Share.

    e. Mempersiapkan sumber, alat dan media gambar yang dipergunakan untuk

    pembelajaran.

    f. Menyusun lembar observasi metode Think Pair and Share untuk

    mengetahui aktivitas guru dan aktivitas siswa selama tindakan

    pembelajaran berlangsung.

    g. Menyusun alat evaluasi untuk mengetahui perkembangan hasil belajar

    IPA.

    h. Menyampaikan rencana kegiatan pelaksanaan pembelajaran kepada guru

    kolaborator SDN 1 Danyang.

    3.2 Pelaksanaan Tindakan ( Acting )

    Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran

    sesuai dengan perencanaan tindakan. Pada pertemuan pertama peneliti lebih

    dominan menggunakan metode ceramah, langkah langkahnya adalah sebagai

    berikut, pada kegiatan awal peneliti memberi motivasi dan apersepsi,kemudian

    pada kegiatan inti guru menjelaskan dan melakukan tanya jawab dengan

    siswa,pada kegiatan akhir peneliti dan siswa menyimpulkan bersama sama tentang

    materi pelajaran kemudian siswa diberikan soal evaluasi

    Pada pertemuan kedua Langkah-langkah pelaksanan pembelajaran

    diantaranya adalah, pada kegiatan awal guru memberikan motivasi,dan apersepsi,

    Mengidentifikasi dan merumuskan masalah dari seleksi masalah yang ada dengan

    menyusun opini siswa,Pada kegiatan inti siswa diperjelas lagi tentang problema

    yang ada kemudian guru menyiapkan kondisi yang mengandung masalah untuk

    dipecahkan, siswa akan menemukan sendiri dengan cara menganalisis sendiri dan

  • 33

    interaksi antar siswa, sementara guru membantu merumuskan prinsip, prinsip

    genreralisi atas penemuan siswa,Pada kegiatan akhir guru dan siswa akan

    menyimpulkan hasil analisis siswa kemudian dikonsolidasikan dengan

    pengetahuan yang ada.

    Pada pertemuan ketiga Langkah-langkah pelaksanan pembelajaran

    diantaranya sebagai berikut pada kegiatan awal guru memberikan motivasi,dan

    apersepsi tentang bagaimana bunyi merambat, Pada kegiatan inti siswa melakukan

    penelitian sederhana bagaimana perambatan bunyi bisa terjadi , siswa akan

    menemukan sendiri dengan cara menganalisis sendiri dan interaksi antar siswa,

    sementara guru membantu merumuskan prinsip, dan membimbing siswa,Pada

    kegiatan akhir guru dan siswa akan menyimpulkan hasil analisis siswa kemudian

    dikonsolidasikan dengan pengetahuan yang ada.dan memberi soal evaluasi

    3.3 Observasi (Observing)

    Pada tahap ini pengamatan dilakukan oleh pengamat /observer. Pengamat

    bertugas untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang berlangsung meliputi

    kegiatan awal, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi), dan kegiatan akhir.

    Pengamat mengamati proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Kegiatan

    observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dengan mengisi

    lembar observasi yang telah disediakan. Dalam pelaksanaan tahap observasi ini

    peneliti dibantu oleh guru kelas 5 SDN 1 Danyang.

    3.4 Refleksi

    Kegiatan refleksi dilakukan untuk memahami dan memaknai segala

    sesuatu yang berkaitan dengan proses dan hasil yang diperoleh akibat tindakan

    yang dilakukan. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap temuan-temuan yang

    berkaitan dengan peningkatan nilai siswa.

    3.4.2 Rencana Tindakan Siklus II

    Siklus ke dua dirancang untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal.

    Kegiatan yang dilakukan pada Siklus II merupakan penyempurnaan dari

  • 34

    kelemahan atau kekurangan pada Siklus sebelumnya. Siklus II dilakukan 2 kali

    pertemuan dengan langkah langkah yang sama dengan siklus I antara lain:

    1) Tahap Perencanaan (Planning)

    Peneliti mengidentifikasi nilai dan data lain pada siklus I. Kemudian

    menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Ilmu

    Pengetahuan Alam (Sains) dengan kompetensi ” Mendeskripsikan proses

    pembentukan tanah karena pelapukan ” dengan menggunakan metode Think

    Phare and Share untuk 2 kali pertemuan.

    2) Pelaksanaan Tindakan ( Acting )

    Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran

    sesuai dengan perencanaan tindakan.

    Pada pertemuan pertama peneliti lebih dominan menggunakan metode

    ceramah, langkah langkahnya adalah sebagai berikut, pada kegiatan awal peneliti

    memberi motivasi dan apersepsi,kemudian pada kegiatan inti guru menjelaskan

    dan melakukan tanya jawab dengan siswa,pada kegiatan akhir peneliti dan siswa

    menyimpulkan bersama sama tentang materi pelajaran kemudian siswa diberikan

    soal evaluasi

    Pada pertemuan kedua Langkah-langkah pelaksanan pembelajaran

    diantaranya adalah, pada kegiatan awal guru memberikan motivasi,dan apersepsi,

    Mengidentifikasi dan merumuskan masalah dari seleksi masalah yang ada dengan

    menyusun opini siswa,Pada kegiatan inti siswa diperjelas lagi tentang problema

    yang ada kemudian guru menyiapkan kondisi yang mengandung masalah untuk

    dipecahkan, siswa akan menemukan sendiri dengan cara menganalisis sendiri dan

    interaksi antar siswa, sementara guru membantu merumuskan prinsip, prinsip

    genreralisi atas penemuan siswa,Pada kegiatan akhir guru dan siswa akan

    menyimpulkan hasil analisis siswa kemudian dikonsolidasikan dengan

    pengetahuan yang ada.dan memberi soal evaluasi

  • 35

    3) Observasi (Observing)

    Pada tahap ini pengamatan dilakukan oleh pengamat /observer. Pengamat

    bertugas untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang berlangsung meliputi

    kegiatan awal, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, konfirmasi), dan kegiatan akhir.

    Pengamat mengamati proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Kegiatan

    observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dengan mengisi

    lembar observasi yang telah disediakan. Dalam pelaksanaan tahap observasi ini

    peneliti dibantu oleh guru kelas 5 SDN 1 Danyang

    4) Refleksi

    Kegiatan refleksi dilakukan untuk memahami dan memaknai segala

    sesuatu yang berkaitan dengan proses dan hasil yang diperoleh akibat tindakan

    yang dilakukan. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap temuan-temuan yang

    berkaitan dengan peningkatan nilai siswa,

    3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

    Pada sub judul ini akan menguraikan mengenai teknik pengumpulan data

    dan instrumen pengumpulan data. Teknik pengumpulan data akan memaparkan

    mengenai cara yang dilakukan oleh peneliti dalam mengumpulkan data-data yang

    berkaitan dengan tindakan penelitian. Sementara pada sub judul instrumen

    pengumpulan data akan menjelaskan mengenai alat-alat intrumen pengumpulan

    data yang digunakan dalam menghimpun data-data untuk mengukur tingkat

    keberhasilan hasil belajar mata pelajaran IPA.

    3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

    Peneliti melakukan pengumpulan data dengan menggunakan beberapa

    teknik yaitu teknik tes dan nontes. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

    dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA

    siswa kelas 5 SDN 1 Danyang khususnya pada pokok bahasan proses pelapukan

    pada batuan. Pengumpulan data juga dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan

    aktivitas guru dan siswa selama tindakan pembelajaran menggunakan model

  • 36

    pembelajaran Think Pair And Share . Teknik tes dilakukan dengan memberikan

    soal evaluasi berbentuk pilihan ganda disetiap siklusnya, sementara itu teknik

    nontes dalam penelitian ini ialah observasi dan dokumentasi yang dilakukan

    selama pelaksanaan tindakan penelitian.

    1) Teknik Tes

    Teknik tes mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang

    dipelajari, siswa diminta untuk mengeluarkan kemampuan yang dimiliki dengan

    memberikan respon atau jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan oleh guru.

    Purwanto (2013:65) mengemukakan bahwa tes merupakan suatu alat ukur yang

    digunakan oleh guru untuk mengukur tingkat kemampuan siswa, antara lain

    mengukur tingkat pengetahuan, kecerdasan, bakat, dan keterampilan siswa di

    mana siswa harus memberikan penampilan terbaiknya.

    Tes evaluasi dilaksanakan setiap akhir tindakan pembelajaran pada siklus I

    maupun siklus II. Tes evaluasi dilakukan dengan memberikan sejumlah soal

    kepada subjek penelitian.

    Menurut Sudjana (2011:35) Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-

    pertanyaan yang diberikan kepada siswa dengan tujuan memperoleh jawaban dari

    siswa baik itu dalam bentuk lisan (tes lisan), bentuk tulisan (tes tertulis) atau

    dalam bentuk perbuatan (tes tindakan). Dalam PTK yang dilakukan di kelas 5

    SDN 1 Danyang , bentuk instrumen tes yang digunakan sebagai alat penilaian

    berupa soal tes berbentuk pilihan ganda dengan materi pelapukan pada batuan

    2) Teknik nontes

    Menurut Purwanto (2013:63) non tes merupakan teknik pengumpulan data

    yang sifatnya mengukur penampilan diri atau aktivitas dengan memberikan respon

    secara objektif dan jujur sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan. Jenis

    teknik nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan

    dokumentasi.

    3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data

    Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur dalam rangka

    pengumpulan data. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yang

  • 37

    berkaitan dengan tindakan pembelajaran dan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SDN

    1 Danyang melalui model pembelajaan Think Pair and Share sebagai berikut:

    1) Butir Soal Tes

    Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis berbentuk

    pilihan ganda dengan materi Energi panas dan bunyi. Bentuk tes pilihan ganda

    dipilih karena dapat memberikan penilaian terhadap siswa secara objektif, butir

    soal dalam tes objektif dapat ditulis dalam jumlah banyak sehingga

    memungkinkan untuk mencakup semua daerah prestasi yang hendak diukur

    (Purwanto, 2013:73)

    Tes berbentuk pilihan ganda tersebut diberikan kepada siswa untuk

    mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah

    diajarkan, soal tes dibuat dengan memperhatikan indikator pada kisi-kisi soal tes

    yang telah dibuat. Berikut ini adalah tabel kisi-kisi evaluasi siklus I dan siklus II

    sebagai berikut:

  • Tabel 3.2 Kisi Kisi Soala Evaluasi

    Siklus I

    No. Standart Kompetensi

    Kompetensi Dasar Indikator No.Soal

    1 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungan-nya dengan penggunaan sumber daya alam

    7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan

    7.1.1. Mengidentifikasi komposisi bahan pembentuk tanah 1, 2, 3

    7.1.2. Mendefinisikan pengertian tanah 4,5 7.1.3. Menyebutkan contoh batuan beku 9, 10 7.1.4. Mengidentifikasi jenis batuan beku menurut cirinya 7, 8 7.1.5. Mendeskripsikan proses terbentuknya jenis-jenis batuan beku

    11, 13

    7.1.6. Menyebutkan contoh batuan sedimen 16, 19 7.1.7. Mengidentifikasi jenis batuan sedimen menurut cirinya

    17,18, 20

    7.1.8. Mendeskripsikan proses terbentuknya jenis-jenis batuan sedimen

    21, 22

    7.1.9. Menyebutkan contoh batuan malihan 13,14 ,15 7.1.10. Mengidentifikasi jenis batuan malihan menurut cirinya

    24

    7.1.11. Mendeskripsikan proses terbentuknya jenis-jenis batuan malihan

    25

    7.1.12. Mendeskripsikan pelapukan batuan secara fisika 6 7.1.13. Mendeskripsikan pelapukan batuan secara biologi 12

    Jumlah 25

  • Tabel 3.3 Kisi Kisi Soala Evaluasi

    Siklus II

    No. Standart Kompetensi

    Kompetensi Dasar Indikator No.Soal

    1 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungan-nya dengan penggunaan sumber daya alam

    7.2 Mengidentifikasi jenis jenis tanah

    7.2.1. Mengidentifikasi unsur pembentuk tanah 10,12,24,25,

    7.2.2. mendeskripsikan komposisi lapisan pembentuk tanah

    8,9,13,17,18,19,

    7.1.3. Mengidentifikasi jenis jenis Tanah 1,2,3,4,6,7,20,21,22,23 7.1.4. Mendeskripsikan fungsi tanah dalam kehidupan 5,11,14,15,16.

    Jumlah 25

  • 40

    Pada setiap jawaban bentuk tes pilihan ganda, setiap jawaban yang benar

    diberi skor satu atau bergantung pada keinginan guru namun pada umumnya diberi

    skor satu (Sudjana, 2011:54). Pada PTK yang dilakukan di kelas 5 SDN Danyang 1

    setiap item soal pada tes evaluasi hasil belajar IPA melalui model pembelajaran Think

    Pair and Share diberi skor 1 dan perhitungan nilai tes evaluasi hasil belajar mata

    pelajaran IPA berpedoman pada perhitungan rumus sebagai berikut:

    Keterangan:

    x = nilai tes evaluasi hasil belajar IPA

    ∑ S = jumlah skor

    ∑ SM = jumlah skor maksimum.

    KKM yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah sebesar 69, sehingga

    berdasarkan perbandingan nilai KKM dan tes evaluasi hasil belajar IPA dapat

    diketahui bahwa siswa sudah tuntas belajar atau belum. Kriteria ketuntasan belajar

    siswa adalah sebagai berikut:

    Tabel 3.4 Kriteria Ketuntasan Belajar

    Rentang Kriteria x < 69 Belum memenuhi KKM atau tidak tuntas. x ≥ 69 Memenuhi KKM atau tuntas.

    2) Lembar Observasi atau Pengamatan

    Lembar observasi yang dibuat digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan

    siswa saat tindakan pembelajaran berlangsung. Lembar observasi berisi indikator

    penilaian sehingga dapat mengukur aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA

    melalui medel pembelajaran Think Pair and Share Pelaksanaan observasi bertujuan

    untuk memperoleh skor aktifitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA melalui

    model pembelajaran Think Pair and Share , perolehan skor dapat dijadikan acuan

  • 41

    oleh guru dalam mengukur apakah tindakan pembelajaran yang dilakukan sudah

    sesuai dengan rencana yang telah disusun.

    Lembar observasi diisi oleh observer dengan melingkari skor pada setiap

    indikator penilaian aktivitas guru dan siswa. Jawaban dibuat dalam bentuk skala

    (skala likert) yaitu skor 4-1, selanjutnya data hasil perolehan skor observasi guru dan

    siswa yang berupa angka ditarsirkan dalam pengertian kualitatif, skor 4 apabila

    pernyataan pada masing-masing indikator penilaian observasi dilakukan oleh guru

    dan siswa dengan sangat baik, skor 3 apabila pernyataan pada masing-masing

    indikator penilaian observasi dilakukan oleh guru dan siswa dengan baik, skor 2

    apabila pernyataan pada masing-masing indikator penilaian observasi dilakukan oleh

    guru dan siswa dengan cukup, dan skor 1 apabila pernyataan pada masing-masing

    indikator penilaian observasi dilakukan oleh guru dan siswa dengan kurang. Skala

    likert biasa digunakan untuk memberikan penilaian terhadap sikap, pendapat, dan

    persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2012:134).

    Tabel 3.5

    Kisi- kisi Observasi Aktifitas Guru

    Aspek yang

    diamati

    Aspek Yang Diamati No item

    Memeriksa

    kesiapan belajar

    siswa (pra

    pembelajaran )

    1. Memerikasa kesiapan ruang, alat, dan media

    pembelajaran

    2. Membimbing siswa berdoa

    3. Melakukan kegiatan presensi

    4. Memeriksa kesiapan siswa untuk belajar

    1

    2

    3

    4

    Melakukan

    apersepsi, motivasi

    , dan

    menyampaikan

    1. Melakukan apresepsi sesuai dengan materi ajar

    2. Memberikan motivasi kepada siswa dengan

    Tanya jawab

    3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus

    5

    6

  • 42

    tujuan dicapai dan dan rencana kegiatan 7

    Membimbing

    siswa melakukan

    eksplorasi sumber

    bacaan dan

    menyampaikan

    materi

    1. Membimbing siswa melakukan eksplorasi

    sumber bacaan

    2. Menunjukkan pengusaan materi pelajaran

    3. Menyampaikan materi dengan menggunakan

    media video

    4. Memfasilitasi terjadi interaksi guru, siswa, dan

    sumber bacaan

    5. Menunjukkan respon terbuka terhadap respon

    siswa

    6. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    Pemanfaatan

    media

    1. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

    2. Menggunakan media secara efektif dan efisien

    14

    15

    Mengorganisasikan

    siswa dalam

    kegiatan diskusi

    1. Mengarahkan siswa dalam pembelajaran Think

    Pair and Share

    2. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran

    Think Pair and Share

    3. Membimbing siswa untuk menyusun

    kesepakatan peraturan kegiatan Think Pair and

    Share

    4. Membimbing siswa dalam kegiatan Think Pair

    and Share

    5. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa

    dalam belajar melalui kegiatan berkelompok

    6. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

    bertukan pikiran dengan siswa yang lain

    7. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam

    pembelajaran dengan menggunakan model

    16

    17

    18

    19

    20

    21

    22

  • 43

    pembelajaran Think Pair and Share

    Penghargaan Kelompok

    1. Melaksankan kegiatan sesuai pembelajaran

    sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan

    2. Meluruskan kesalahpahaman yang terjadi dan

    memberikan penguatan terhadap jawaban siswa

    3. Memberikan poin kepada kelompok yang

    berani maju menyampaikan hasil diskusi

    mereka

    4. Memberikan penghargaan kepada kelompok

    yang mendapat poin terbaik

    23

    24

    25

    26

    Penggunaan

    Bahasa

    1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan

    lancar

    2. Menggunakan bahasa tulis dengan baik dan

    benar

    27

    28

    Membuat Kesimpulan dan Melakukan Kegiatan Refleksi

    1. Memberikan kesempatanm kepada siswa untuk

    bertanya tentang hal yang belum dipahami

    2. Memberikan motivasi kepada kelompok yang

    nilainya kurang

    3. Membimbing siswa membuat kesimpulan

    pembelajaran

    4. Melakukan refleksi pembelajaaran dengan

    melibatkan siswa

    5. Menyampaikan materi yang akan dipelajari

    pada pertemuan berikutnya

    6. Menutup kegiatan pembelajaran dengan salam

    penutup

    29

    30

    31

    32

    33

    34

    Jumlah 34

  • 44

    Tabel 3.6

    Kisi kisi Observasi Aktivitas Siswa

    Aspek yang

    Diamati

    Indikator No

    Item

    Kesiapan

    belajar siswa

    (Pra Pelajaran)

    1) Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran

    ( buku catatan , buku paket dan buku tugas)

    2) Menjawab apresepsi dari guru

    3) Memperhatikan motivasi yang disampaikan guru

    4) Memperhatikan dengan seksama ketika guru

    menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang

    hendak dicapai dan rencana kegiatan yang akan

    dilakukan

    1

    2

    3

    4

    Melakukan eksplorasi sumber bacaan dan memperhatikan penjelasan guru

    1) Melakukan eksplorasi sumber bacaan 2) Menyimak materi yang guru sampaikan

    5

    6

    Partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

    1) Aktif menjawab pertanyaan yang disampaikan

    oleh guru ketika proses pembelajaran

    2) Aktif bertanya ketika proses pembelajaran

    3) Saling berinteraksi positif dalam pembelajaran

    7

    8

    9

    Respon siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran

    1) Mencatat materi yang disampaikan guru melalui

    media video

    2) Menunjukan respon positif ketika guru

    menggunakan media video dalam pembelajaran

    3) Antusias terhadap materi yang guru sampaikan

    menggunakan media video

    10

    11

    12

    Melaksanakan

    tugas guru

    dalam

    melakukan

    diskusi

    kelompok

    1) Melakukan diskusi kelompok dengan semangat

    2) Teratur dalam berkelompok tanpa ada kegaduhan

    yang tak berarti

    3) Menjelaskan hasil diskusi di depan kelas

    4) Menyimak dengan seksama pendapat yang

    kelompok lain sampaikan

    13

    14

    15

    16

  • 45

    (Think Pair

    and Share )

    5) Antusias atas penghargaan yang diberikan guru 17

    Membuat

    Kesimpulan

    dan Melakukan

    Kegiatan

    Refleksi

    1) Bertnya jawab dengan guru tentng materi yang

    belum terselesaikan dengan benar

    2) Membuat kesimpulan dari materi yang dipelajarari

    3) Merefleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan

    4) Memberi salam penutup

    18

    19

    20

    21

    Jumlah 21

    Untuk menghitung rentang kriteria skor aktivitas, baik guru maupun siswa

    digunakan rumus Sturges (Sugiyono, 2010:36) dengan langkah-langkah perhitungan

    sebagai berikut:

    a. Menghitung rentang data

    Skor Maksimal dihitung dengan mengalikan jumlah indikator penilaian

    observasi aktivitas guru atau siswa dengan skala penilaian tertinggi (4), sementara

    skor minimal diperoleh dengan mengalikan jumlah indikator penilaian observasi

    aktivitas guru atau siswa dengan skala penilaian terendah (1).

    b. Menghitung Jumlah Kelas Interval

    n merupakan jumlah siswa yang dijadikan subjek penelitian.

    c. Menghitung Panjang Kelas

    R = Skor maksimal – Skor minimal

    K = 1+ 3,3 log n

  • 46

    Berdasarkan langkah-langkah perhitungan tersebut dapat diketahui kriteria

    skor aktivitas guru dan aktivitas siswa sebagai berikut:

    Tabel 3.7

    Skor Kreteria Aktivitas Guru

    Rentang Kriteria

    36 – 57 Sangat kurang

    58 – 79 Kurang

    80 – 101 Cukup Baik

    102 – 123 Baik

    124 – 136 Sangat baik

    Tabel 3.8

    Skor Kreteria Aktivitas Siswa

    Rentang Kriteria

    25 – 37 Sangat kurang

    38 – 48 Kurang

    49 – 66 Cukup Baik

    67 – 74 Baik

    75 – 84 Sangat baik

    3) Dokumentasi

    Dalam PTK yang dilakukan di SDN 1 Danyang , dokumentasi yang

    digunakan ialah surat ijin penelitian, surat keterangan telah melakukan penelitian,

    surat ijin uji validitas, surat keterangan telah melakukan uji validitas, lembar

    observasi, daftar nilai siswa, dan foto-foto pelaksanaan tindakan penelitian.

  • 47

    3.6 Uji validitas dan Uji Reabilitas Instrumen

    Jenis data yang peneliti peroleh dari penelitian tindakan kelas ini adalah data

    kuantitatif yang berupa skor hasil belajar siswa dari kegiatan pembelajaran pada

    siklus I dan II dalam lima kali pertemuan.

    a. Uji Validitas

    Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan guna untuk mengetahui

    seberapa cermat suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Dalam PTK

    yang dilakukan di kelas 5 SDN Danyang 1 menggunakan acuan toleransi kesalahan

    5% atau taraf kepercayaan sebesar 95%. Pelaksanaan uji validitas dilaksanakan di

    kelas 6 SDN 1 Danyang dengan peserta tes berjumlah 33 siswa. Untuk batasan r

    tabel maka dengan N=33 maka didapat r tabel sebesar 0,301. Artinya jika nilai

    korelasi lebih dari batasan yang ditentukan maka item dianggap valid, sedang jika

    kurang dari batasan yang ditentukan maka item dianggap tidak valid. Validitas

    dihitung menggunakan SPSS 20 for windows.

    Berikut ini adalah tabel uji validitas instrumen tes untuk masing-masing

    siklus.

    Tabel 3.9 Hasil Validitas Instrument Tes

    Bentuk Instrumen Item Soal Valid Tidak Valid

    Siklus I 1, 2, 3, 4,5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25

    1,2,3,4,5,7,8,10,13,

    17,18,19,20,21,25

    6,9,11,12,14,15,16,

    22,23,24

    Siklus II 1, 2, 3, 4,5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25

    1,3,4,5,7,8,9,13,16,

    17,18,19,20,24,25

    2,6,10,11,12,14,15,21,

    22,23

  • 48

    Melihat tabel 3.8, maka sudah adanya data yang menyatakan soal/instrument

    valid dan tidak valid untuk soal di, siklus I dan siklus II yang sudah di uji validitasnya

    melalui SPSS 20 for windows. Pada siklus I dari 25 soal terdapat 15 soal yang valid

    dan 10 soal yang tidak valid. Sedangkan pada siklus II dari 25 soal terdapat 15 soal

    yang valid dan 10 soal yang tidak valid.

    b. Uji Reabilitas

    Uji reliabilitas yaitu untuk menguji konsistensi alat ukur, apakah hasilnya

    tetap konsisten jika pengukuran diulang. Pengambilan keputusan pada uji reliabilitas

    menggunakan batasan 0,6. Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang reliabel ,

    sedangkan 0,7 reliabel dan diatas 0,8 adalah sangat reliabel (Sekaran dalam Priyatno,

    2010:32).

    Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas

    Reliabilitas Cronbach’s

    Alpha N of items

    Kategori

    Siklus I .798 25 Reliabel

    Siklus II .782 25 Reliabel

    Berdasarkan tabel 3.5 penghitungan dapat dibaca bahwa, Cronbach’s Alpha

    pada soal siklus I sebesar .798 dari 25 item yang di uji, dan Cronbach’s Alpha pada

    soal siklus II sebesar .782 dari 25 item yang diujikan. Menurut Sekaran dalam Dwi

    Priyatno, (2010) reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang reliabel, sedangkan 0,7

    adalah reliabel dan diatas 0,8 adalah sangat reliabel. Ini berarti bahwa instrumen

    reliabel sudah dapat digunakan untuk penelitian.

  • 49

    c. Analisis Taraf Kesukaran Item Instrumen

    Menurut Arikunto (2012:223), soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu

    mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk

    mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sulit menyebabkan

    siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat.

    Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran adalah: P =

    Keterangan:

    P = indeks kesukaran

    B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

    JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

    Tabel 3.11

    Kriteria Tingkat Kesukaran Instrumen

    Rentang Kriteria

    0,00 - 0,30 Sukar

    0,33 - 0,70 Sedang

    0,71 – 1,00 Mudah

    Berikut hasil analisis tingkat kesukaran soal yang diujikan pada siswa kelas 6

    SDN Danyang 1 dengan jumlah peserta tas 33 siswa adalah sebagai berikut:

  • 50

    Tabel 3.12

    Analisis Taraf Kesukaran Soal

    Analisa Soal

    Soal Mudah

    Soal Sedang Soal Sukar

    Siklus I 2,3,8,10 11,12,15,17,19,22,23 1,4,5,6,7,9,13,14,16, 18,20,21,24,25

    Siklus II 1,4,5,6 2,3,8,11,12,15,17, 19,22,23

    ,7,9,10,13,14,16 18,20,21,24,25

    Analisis taraf kesukaran untuk soal yang digunakan pada tes akhir siklus I

    yaitu untuk soal mudah berjumlah 4 , soal sedang berjumlah 7, dan soal sukar

    berjumlah 14 soal. Sedangkan untuk soal tes yang dilakukan pada siklus II dengan

    soal mudah berjumlah 4 soal sedang 7 soal dan soal sukar berjumlah 14 . Untuk soal

    evaluasi setiap akhir siklus menggunakan 15 butir soal yang sudah di uji validitas dan

    reliabilitas serta uji tingkat kesukaran.

    3.6 Analisis data

    Data yang diperoleh pada penelitian pada kelas 5 SDN Danyang 1 adalah data

    yang berupa angka ( data kuantutatif ) yang menunjukan nilai tes awal , nilai evaluasi

    setelah siklus I , nilai evaluasi siklus II, skor observasi guru dan siswa dalam

    pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Think Pair and Share berbantu media

    video yang dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Sedangkan

    data nilai hasil belajar IPA dianalisis menggunakan teknik analisis dskriptif

    komparatif sehingga dapat dibandingkan antara nilai hasil Siklus I dan Siklus II.

    Analisis hasil belajar IPA siswa dilakukan dengan menghitung persentase

    ketuntasan belajar IPA secara klasikal dan rata-rata nilai siswa. perhitungan nilai tes

    evaluasi hasil belajar mata pelajaran IPA berpedoman pada perhitungan rumus

    sebagai berikut:

  • 51

    Keterangan:

    x = nilai tes evaluasi hasil belajar IPA

    Σ S = jumlah skor

    Σ SM = jumlah skor maksimum.

    KKM yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah sebesar 69, sehingga

    berdasarkan perbandingan nilai KKM dan tes evaluasi hasil belajar IPA dapat

    diketahui bahwa siswa telah tuntas atau belum tuntas dalam pembelajaran IPA.

    Sementara itu untuk mengukur nilai rata-rata siswa digunakan rumus sebagai berikut:

    Keterangan:

    = nilai rata-rata

    ∑x = jumlah nilai yang diperoleh

    N = jumlah siswa

    Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar secara klasikal adalah

    sebagai berikut:

    Keterangan :

    Kb = ketutasan belajar

    NS = jumlah siswa yang diatas KKM ( nilai ≥ 69 )\

    N = jumlah siswa

    Berdasarkan nilai persentase yang diperoleh, ketuntasan belajar siswa dalam

    pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Think Pair and Share berbantuan

    media video dapat digolongkan menjadi lima kriteria. Kriteria ketuntasan belajar

    secara klasikal adalah sebagai berikut:

  • 52

    Tabel 3.13

    Kreteria Ketuntasan Belajar Klasikal

    Rentang Kriteria

    1% - 20% Sangat Kurang

    21% - 40% Kurang

    41% - 60% Cukup baik

    61% - 80% Baik

    81% - 100% Sangat baik

    Analisis hasil observasi aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA

    melalui model pembelajaran Think Pair and Share berbantuan media video dilakukan

    dengan menghitung persentase jumlah pencapaian skor minimal secara klasikal.

    Rumus persentase hasil observasi guru dan siswa adalah sebagai berikut:

    Berdasarkan nilai persentase yang diperoleh, maka kriteria hasil observasi

    aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Think

    Pair and Share berbantuan media video dapat digolongkan menjadi lima kriteria.

    Kriteria hasil observasi secara klasikal adalah sebagai berikut:

    Tabel 3.14

    Kreteria Ketuntasan Observasi Klasikal

    Rentang Kriteria

    1% - 20% Sangat Kurang

    21% - 40% Kurang

    41% - 60% Cukup baik

    61% - 80% Baik

    81% - 100% Sangat baik

  • 53

    3.7 Indikator Keberhasilan

    Indikator keberhasilan dari penelitian yang dilakukan pada siswa kelas 5

    SDN Danyang 1 melalui model pembelajaran Think Pair and Share berbantuan

    media video pada pembelajaran IPA meliputi indikator proses dan hasil. Indikator

    proses dan hasil dijabarkan sebagai berikut:

    3.7.1 Indikator Proses

    Indikator proses merupakan indikator keberhasilan dari proses pelaksanaan

    tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa melalui penerapan model

    pembelajaran Think Pair and Share berbantuan media video. Pada penelitian ini

    aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui model

    pembelajaran Think Pair and Share berbantuan media video dapat dikatakan berhasil

    apabila mengalami peningkatan secara signifikan minimal 12% dari kondisi awal.

    3.7.2 Indikator Hasil

    Indikator hasil dalam penelitian ini yaitu hasil belajar IPA, penerapan model

    pembelajaran Think Pair and Share berbantuan media video dikatakan dapat

    meningkatkan hasil belajar IPA apabila siswa kelas 5 SDN 1 Danyang secara

    signifikan mengalami ketuntasan belajar individual dengan nilai hasil belajar IPA ≥

    69 dan mengalami ketuntasan belajar secara klasikal dengan nilai rata-rata hasil

    belajar IPA meningkat minimal 7 nilai dari KKM ≥ 69 yang ditentukan oleh sekolah

    atau ketuntasan belajar secara klasikal sebesar ≥ 80% dari 20 siswa (kriteria baik)

    dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Think Pair and Share

    berbantuan media video.