eksotisme pantaidesa purwodadi

DESA PURWODADI

DESA

PUR

WO

DA

DI

DESA PURWODADI

PROFIL DESAPANTAI SIUNG

PANTAI NGLAMBORPANTAI JOGAN

PANTAI TIMANGPANTAI NGITUN

PETA DESA

481216202426

DESA PURWODADI4

PROFIL DESA

Desa Purwodadi adalah sebuah desa di Kecamatan Tepus, berjarak kurang lebih 30 km dari pusat Kota Wonosari. Sebuah kelurahan yang dulu bernama Kelurahan Winangun dan memiliki sejarah panjang tentang

budaya di dalamnya. Pada awalnya, desa ini terdiri dari sembilan dusun meliputi Dusun Ngande – ande, Dusun Wuluh, Dusun Duwet, Dusun Cepogo, Dusun Kotekan, Dusun Pringsanggar, Dusun Ngandong, Dusun Cakbohol dan Dusun Winangun. Dengan masuknya empat padukuhan Gerotan, dua pedukuan Gesing, 3 Pedukuhan Sureng, 2 Pedukuhan Danggolo maka Kelurahan Winangun berubah nama menjadi Desa Puwodadi.

Mayoritas mata pencaharian masyarakat Desa Purwodadi adalah petani sekaligus peternak. Sejak pagi, aktivitas masyarakat berkutat di kebun dan hutan untuk mengurus ladang dan ternaknya. Meski demikian, daerah Purwodadi yang berada di ujung selatan Kabupaten Gunungkidul memungkinkan masyaraktnya untuk mengolah pantai selatan sebagai pusat mata pencahariannya. Tidak heran, kini Purwodadi dikenal sebagai daerah wisata pantai yang memiliki eksotisme alam yang memanjakan mata.

Setidaknya ada lima pantai yang sudah terkenal, yatu Pantai Siung, Pantai Jogan, Pantai Timang, Pantai Ngitun, Pantai Nglambor. Pantai – pantai ini sudah terkenal sampai ke penjuru Gunungkidul bahkan ke luar kota. Tidak hanya akhir pekan saja pantai-pantai ini dipadati wisatawan, di hari-hari umum pasti ada saja pengunjung yang datang. Meski demikian, informasi seputar pantai-pantai tersebut masih minim sehingga para pengunjung dari luar daerah belum terlalu mengerti keberadaan pantai ini.

Tidak hanya memiliki aset wisata alam, Desa Purwodadi juga menyimpan aset-aset kebudayaan. Setiap tahunnya diadakan merti dusun atau lebih dikenal dengan nama Rasulan. Rasulan di Desa Purwodadi di selenggarakan dengan cara yang berbeda dibandingkan dengan daerah – daerah lain di Gunungkidul. Di sini, Rasulan diadakan dengan meriah yang berlangsung tiga malam dan satu hari pada puncak acaranya. Pihak panitia Rasulan yang biasanya berasal dari perangkat desa menyusun acara dengan rapi dan hampir selalu memiliki kesamaan setiap tahunnya. Dimuali di hari Senin malam Selasa dimeriahkan dengan acara Tayub, kemudian pasa hari Selasa Malam Rabu di adakan Drama Ketoprak atau dalam sekala nasional biasa disebut wayang orang. Uniknya, Rasulan di Desa Purwodadi ini diselenggarakan setiap hari Rabu Legi di bulan yang ditentukan. Dan pada Hari rabu siangnya akan diadakan Kirab Budaya yang dimeriahkan oleh berbagai hiburan dari masyarakat.

DESA PURWODADI

Desa Purwodadi memiliki banyak wari-san berupa alam maupun kebudayaan. Selain wisata pantai yang mendatang-kan kesejahteraan bagi masyarakat, tra-disi-tradisi kebudayaan masih dilestari-kan setiap tahunnya. Ada tari-tarian, ketoprak, wayang, seni musik toklik, dan berbagai bentuk kesenian masih dapat dijumpai hingga saat ini.

Selain itu, aspek religiusitas juga tetap dijaga. Tiap tahunnya, diadakan acara rasulan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang telah didapat pada musim penghujan sebelumnya sehingga hasil panen terse-but bisa dinamnfaatkan hingga musim penghujan setelahnya.

5

DESA PURWODADI

PAN

TAI SIU

NG

DESA PURWODADI

DESA PURWODADI

Pantai Siung adalah suatu objek wisata pantai yang terletak Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasinya berjarak kurang lebih 77 km dari kota

Yogya dan memiliki lokasi wisata petualangan panjat tebing dengan 250 jalur berstandar internasional.

Stamina yang prima dan performa kendaraan yang baik adalah modal utama untuk bisa menjangkau pantai ini. Maklum, banyak tantangan yang mesti ditaklukkan, mulai dari tanjakan, tikungan tajam yang kadang disertai turunan hingga panas terik yang menerpa kulit saat melalui jalan yang dikelilingi perbukitan kapur dan ladang-ladang palawija. Semuanya menghadang sejak di Pathuk (kecamatan pertama di Gunung Kidul yang dijumpai) hingga pantainya.

Satu pesona yang menonjol dari Pantai Siung adalah batu karangnya. Karang-karang yang berukuran raksasa di sebelah barat dan timur pantai memiliki peran penting, tak cuma menjadi penambah keindahan dan pembatas dengan pantai lain. Karang itu juga yang menjadi dasar penamaan pantai, saksi kejayaan wilayah pantai di masa lampau dan pesona yang membuat pantai ini semakin dikenal, setidaknya di wilayah Asia.

Batu karang yang menjadi dasar penamaan pantai ini berlokasi agak menjorok ke lautan. Nama pantai diambil dari bentuk batu karang yang menyerupai gigi kera atau Siung Wanara. Hingga kini, batu karang ini masih bisa dinikmati keindahannya, berpadu dengan ombak besar yang kadang menerpanya, hingga celah-celahnya disusuri oleh air laut yang mengalir perlahan, menyajikan sebuah pemandangan dramatis.

Kini, sebanyak 250 jalur pemanjatan terdapat di Pantai Siung, memfasilitasi penggemar olah raga panjat tebing. Jalur itu kemungkinan masih bisa ditambah, melihat adanya aturan untuk dapat meneruskan jalur yang ada dengan seijin pembuat jalur sebelumnya. Banyak pihak telah memanfaatkan jalur pemanjatan di pantai ini, baik dari mahasiswa pecinta alam hingga wisatawan pada umumnya.

Fasilitas lain juga mendukung kegiatan panjat tebing adalah ground camp yang berada di sebelah timur pantai. Di ground camp ini, tenda-tenda bisa didirikan dan acara api unggun bisa digelar untuk melewatkan malam. Syarat menggunakannya hanya satu, tidak merusak lingkungan dan mengganggu habitat penyu, seperti tertulis dalam sebuah papan peringatan yang terdapat di ground camp yang juga bisa digunakan bagi yang sekedar ingin bermalam.

SIUNG

8

DESA PURWODADI 9

DESA PURWODADI

PAN

TAI N

GLA

MB

OR

DESA PURWODADI

DESA PURWODADI

Berbatasan langsung dengan Samudra Hindia menjadikan pantai-pantai di sepanjang pesisir selatan Yogyakarta memiliki karakter ombak yang cukup tinggi dan besar. Karena itu hampir di setiap pantai terdapat

larangan untuk berenang di laut, bahkan jika ingin mandi-mandi dan bermain ombak hanya boleh di pesisir pantai yang dangkal. Kondisi ini menjadikan wisatawan tidak bisa melakukan aktivitas snorkeling.

Meski begitu Anda tidak usah buru-buru kecewa. Ternyata, di deretan pantai-pantai berombak besar tersebut tersembunyi satu pantai yang tenang dan berair dangkal sehingga cocok dijadikan tempat berenang maupun snorkeling. Pantai tersebut adalah Pantai Nglambor.

Pantai Nglambor terletak di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Gunungkidul, dan berjarak sekitar 70 km dari Kota Yogyakarta. Pantai ini diapit oleh Pantai Siung dan Pantai Jogan. Untuk mencapai Pantai Nglambor wisatawan bisa mengikuti jalur menuju Pantai Siung. Setelah pos retribusi Siung, wisatawan akan bertemu dengan pertigaan. Silahkan belok kanan mengikuti pertigaan dengan jalur makadam, Pantai Nglambor ada di ujung jalan tersebut.

Berbentuk teluk mungil yang diapit dua bukit, Pantai Nglambor benar-benar masih bersih dan alami. Lokasinya yang tersembunyi menjadikan pantai ini belum banyak dikunjungi wisatawan, tapi justru disitulah keasyikannya. Kita seolah-olah berada di pantai pribadi. Untuk mencapai bibir pantai wisatawan harus memarkir kendaraan di tepi jalan kemudian berjalan kaki melewati ladang kacang dan deretan pohon pandan laut.

Tepat di depan teluk terdapat dua pulau karang yang bentuknya menyerupai dua kura-kura raksasa yang sedang berkejaran. Selain menambah kecantikan panorama pantai, dua pulau karang tersebut ternyata juga berfungsi sebagai penahan ombak. Hal tersebut menjadikan perairan di tepi pantai dangkal. Terumbu karang pun tumbuh dengan indah akibat terbebas dari terjangan ombak besar.

Air laut yang cukup jernih menjadikan wisatawan bisa melihat karang, rumput laut, ikan warna-warni yang berkejaran, serta aneka biota penghuni laut dari permukaan. Wisatawan pun bisa snorkeling atau berenang di pantai ini tanpa harus khawatir tergulung ombak besar.

NGLAMBOR

12

DESA PURWODADI 13

DESA PURWODADI

PAN

TAI JO

GA

N

DESA PURWODADI

DESA PURWODADI

Dari puluhan pantai yang berserak di sepanjang 71 kilometer pesisir Gunungkidul, Pantai Jogan menempati posisi istimewa karena keberadaan air terjun yang langsung jatuh dari atas tebing ke bibir laut.

Suasana ini mengingatkan pada Mc Way Beach Waterfall di California. Selama ini, tak banyak pelancong yang tahu tentang Pantai Jogan. Lokasinya yang persis berada di sebelah barat Pantai Siung sering terlupa oleh para wisatawan.

Untuk mencapai Pantai Jogan, perlu waktu sekitar dua jam berkendara dari Jogja. Menyusuri jalanan aspal mulus, berkelok-kelok membelah perbukitan karst yang merupakan sisa lautan jutaan tahun silam. Bila kita sampai di Pos Retribusi Pantai Siung, artinya Pantai Jogan sudah dekat, karena sekitar 400 meter dari pos tersebut, akan terlihat papan kayu penunjuk arah menuju Jogan. Menggantikan aspal mulus, jalan setapak menjadi pemandu selanjutnya, mengantar Anda dengan didampingi dua sungai kecil di sisi kiri yang nantinya akan menyatu lalu menjelma menjadi air terjun. Sayang sekali, keelokannya hanya bisa disaksikan saat musim penghujan, sementara di musim kemarau debit air sangat kecil ditambah dengan aktivitas penyedotan airnya demi keperluan warga.

Untuk bisa menikmati guyuran air dari atas tebing, kita harus turun ke bawah. Ada dua cara untuk turun, pertama dengan tehnik canyoning alias rappeling di air terjun. Tentu diperlukan peralatan dan kemampuan mumpuni untuk melakukannya. Kedua, menapaki turunan licin yang basah. Untunglah tersedia kayu-kayu pegangan sebagai penopang tubuh. Meski begitu, kehati-hatian adalah hal wajib karena jalur yang curam.

Nah, sampailah Anda. Berlatar ungunya langit senja, menatap lepas ke Samudera Hindia, sementara di balik punggung, suara air terjun memekakkan telinga, pertanda derasnya air yang jatuh. Tak perlu merasa ngeri, nikmatilah keramahan percikan air saat kaki-kaki air menjamah kerasnya batuan karang. Menyambut sopan sebelum Anda menyibak tirai air, memasuki peraduan grojogan. Diguyur segarnya air tawar dari sungai-sungai rahasia perbukitan karst membuat kita merasa seolah kegersangan Gunungkidul hanyalah mitos. Karena sebenarnya daerah ini punya banyak sekali sumber air, yang sayangnya tersembunyi di perut bumi.

Pantai Jogan adalah pemberi kesegaran, laksana oase di luasnya hamparan pantai pasir putih Gunungkidul. Juga seperti garnishes di piring yang terlalu sayang untuk dilewatkan. Pantai yang tepat bagi Anda yang ingin merasakan sensasi berbeda dari surga pesisir selatan Jogja.

JOGAN

16

DESA PURWODADI 17

DESA PURWODADI

PAN

TAI TIM

AN

G

DESA PURWODADI

DESA PURWODADI

Pantai Timang terletak di Padukuhan Danggolo, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Perjalanan darat dari kota Yogyakarta ke Pantai Timang memerlukan

waktu sekitar 3 jam. Jarak pantai Timang dari kota Wonosari (Ibukota Kabupaten Gunungkidul) sekitar 35 km. Ketika telah sampai di Dusun Danggolo, jalan jalanan mulai berganti dari aspal menjadi jalan tanah berbatu layaknya jalan untuk kompetisi off-road. Penggunaan motor untuk segala medan akan lebih memudahkan perjalanan. Pantai ini diapit oleh pantai-pantai sepanjang pesisir daerah Tepus. Di sebelah barat pantai ini terdapat pantai-pantai yang sejajar dengan Timang diantaranya Pantai Seruni, Pantai Pok Tunggal, dan Pantai Ngitun. Di sebelah timur pantai ini terdapat Pantai Jogan, Pantai Siung, dan Pantai Nglambor.

Seperti kebanyakan kebanyakan pantai di daerah gunung kidul pada umumnya, pantai Timang terdiri dari hamparan pasir putih dan tumbuhan pandan di sekelilingnya. Pantai ini belum banyak dikembangkan sehingga pemandangan yang terlihat masih terkesan alami. Pantai Timang terdiri dari dua bagian pantai. Bagian pertama disebelah timur merupakan pantai berpasir putih yang sama dengan pantai-pantai kebanyakan. Bagian kedua di sebelah barat berbentuk batu-batuan terjal (bukit) yang langsung berbatasan dengan laut. Pada bagian inilah terdapat pemandangan pulau atau batu besar di seberang pantai. Pulau atau batu besar tersebut oleh masyarakat sekitar disebut sebagai Batu Panjang, Pulau Panjang dan Pulau Timang. Pulau Panjang dikenal sebagai tempat terbaik untuk berburu lobster oleh masyarakat sekitar. Pantai Timang dan pulau Panjang terhubung melalui kereta gantung yang digerakkan pada tali yang menghubungkan antara pantai dengan puncak pulau. Tali yang digunakan berdiameter 4 cm dan mempunyai panjang kurang lebih 200 meter. Masyarakat sekitar biasa menggunakan kereta gantung tersebut untuk pergi memancing ikan dan lobster di pulau Panjang.

Jarak luncur dari gantole ini sekitar 50-100 me kearah barat dari Pantai Timang. Dibutuhkan mental yang kuat bila ingin mencoba menyeberang kesana, karena sepanjang jarak tersebut anda akan meluncur sendirian menaiki gantole diatas lautan yang dalam dengan ombak yang besar. Masyarakat setempat sering menggunakan kereta gantung ini menuju Pulau Timang untuk mencari hasil laut yang banyak terdapat di sana terutama Lombster. Hasil laut berupa Lobster yang memiliki nilai jual yang tinggi inilah yang membuat mayarakat setempat sampai rela bersusah payah dan berjuang untuk menuju kesana dengan medan berbahaya untuk mendapatkan hasil tangkapan tersebut.

timang

20

DESA PURWODADI 21

DESA PURWODADI

PAN

TAI N

GITU

N

DESA PURWODADI

DESA PURWODADI

Satu lagi pantai cantik di Gunungkidul, namanya Pantai Ngitun. Pantai ini punya pasir putih yang halus dan bebatuan tebing yang terlihat eksotis. Tempat ini juga jarang dikunjungi wisatawan, jadi masih sepi

dan tenang. Benar-benar perawan menawan. Pantai ini memang belum terlalu dikembangkan sebagai kawasan wisata dan tergolong dalam daftar pantai perawan di Gunungkidul.

Pantai Ngitun secara administratif berada di Dusun Sureng, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul. Lokasinya hanya beberapa ratus meter dari Pantai Timang yang terkenal dengan aktivitas mencari lobster. Namun melalui jalur yang berbeda. Akses jalan ke Pantai Ngitun memang agak sulit. Ketika sudah sampai Desa Sureng, temukan dulu SDN IV Tepus yang keberadaannya agak tersembunyi di balik semak belukar. Setelah ketemu kita bisa melewati jalan yang ada di sampingnya Lalu kita akan menemui pertigaan kuburan keramat dan lurus saja.

Setelah itu, kita melewati jalan bebatuan yang penuh guncangan dan melewati dua pedesaan. Kita akan melewati sebuah lapangan yang ada pohon beringin besar. Beberapa turunan jalan sudah diganti dengan jalan cor semen dan hal ini sedikit membantu dalam perjalanan melewati jalan berbatu. Hati-hati pada turunan yang curam dan berada di tepi jurang. Sebelum mencapai bibir pantai, kita dapat menjumpai sumber mata air. Sumber mata air sangat jernih dan segar tentunya. Kita dapat menikmati damainya suasana tengah hutan yang hijau dan gemercik suara air memecah sunyinya hutan. Satu kilometer dari sumber mata air ini kita akan sampai ke tujuan utama yaitu Pantai Ngitun.

Lorong pohon-pohon menjelang masuk ke tepi pantai ibarat seperti gapura selamat datang, menyejukan. Pantai Ngitun ternyata mempunyai pasir yang halus dan beberapa spot terdapat cangkang-cangkang yang terdampar terbawa ombak. Pantai ini diapit dua bukit tinggi dan di atas kedua bukit tersebut biasanya warga sekitar menggunakannya tempat untuk memancing lobster. Di sisi-sisi pantai ini terdapat banyak pohon rindang sehingga bisa kita gunakan untuk berteduh dan beristirahat.

Secara keseluruhan Pantai Ngitun merupakan pantai alami, indah dan cocok dikunjungi oleh orang-orang yang menyukai tantangan. Medan jalan yang sulit membuat banyak orang mengurungkan niatnya untuk mengunjungi Pantai Ngitun. Persiapan menuju Pantai ini harus benar- benar matang agar tidak ada kendala dalam perjalanan menuju ke pantai. Kondisi motor harus benar-benar fit dan membawa bekal secukupnya karena tidak ada satupun penjual yang membuka dagangannya di pantai ini.

ngitun

24

DESA PURWODADI 25

DESA PURWODADI

PETA DESA

DESA PURWODADI