bab iii metode penelitian 3.1 seting dan karakteristik subyek … · 2016. 8. 15. · kecamatan...

35
29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilaksanakan selama empat bulan yaitu pada bulan Februari sampai dengan bulan Mei 20014 dan bertempat di SD Negeri Rowoboni 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Rowoboni 02 yang berjumlah 22 siswa, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. 3.1.1 Seting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Rowoboni 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD Negeri Rowoboni 02 berada di jalan Banyubiru-Muncul Km 4, Dusun Candisari, Desa Rowoboni, Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SDN Rowoboni 02 berada ditepi jalan dan menghadap jalan raya , sebelah kanan sekolah adalah Mushala, belakang dan kiri sekolah merupakan pemukiman penduduk. Bangunan sekolah terdiri dari dua unit. Unit 1 terdiri dari 6 lokat dipergunakan untuk 3 ruang kelas, 1 ruang komputer, 1 ruang kantor sekolah, dan 1 ruang perpustakaan. Unit 2 terdiri dari 3 ruang kelas. Ruang kelas V yang berada ditengah antara kelas IV dan kelas VI. Kelas V yang tepat menghadap halaman sekolah dan membelakangi kantin dan UKS. Posisi gedung sekolah tidak berada di lingkungan padat penduduk. Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dimulai dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei. Pemilihan waktu disesuaikan dengan jadwal dan program semester yang digunakan di SD Negeri Rowoboni 02. Di dalam program semester mata pelajaran IPA kelas V Semester 2 materi memahami perubahan yang terjadi di alam dan mengaitkannya dengan penggunaan sumber daya alam.

Upload: others

Post on 14-May-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

29

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Seting dan Karakteristik Subyek Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama empat bulan yaitu pada bulan Februari

sampai dengan bulan Mei 20014 dan bertempat di SD Negeri Rowoboni 02

Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran

2013/2014. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Rowoboni 02

yang berjumlah 22 siswa, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 12 siswa

perempuan.

3.1.1 Seting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Rowoboni 02 Kecamatan

Banyubiru Kabupaten Semarang. SD Negeri Rowoboni 02 berada di jalan

Banyubiru-Muncul Km 4, Dusun Candisari, Desa Rowoboni, Kecamatan

Banyubiru Kabupaten Semarang. SDN Rowoboni 02 berada ditepi jalan dan

menghadap jalan raya , sebelah kanan sekolah adalah Mushala, belakang dan kiri

sekolah merupakan pemukiman penduduk. Bangunan sekolah terdiri dari dua unit.

Unit 1 terdiri dari 6 lokat dipergunakan untuk 3 ruang kelas, 1 ruang komputer, 1

ruang kantor sekolah, dan 1 ruang perpustakaan. Unit 2 terdiri dari 3 ruang kelas.

Ruang kelas V yang berada ditengah antara kelas IV dan kelas VI. Kelas V yang

tepat menghadap halaman sekolah dan membelakangi kantin dan UKS. Posisi

gedung sekolah tidak berada di lingkungan padat penduduk.

Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat

penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dimulai dari bulan Februari sampai

dengan bulan Mei. Pemilihan waktu disesuaikan dengan jadwal dan program

semester yang digunakan di SD Negeri Rowoboni 02. Di dalam program semester

mata pelajaran IPA kelas V Semester 2 materi memahami perubahan yang terjadi

di alam dan mengaitkannya dengan penggunaan sumber daya alam.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

30

Penelitian dilaksanakan pada bulan-bulan efektif dalam kegiatan belajar

mengajar semester 2 tahun pelajaran 2013/2014. Penentuan waktu penelitian

mengacu pada kalender akademik sekolah dan disesuaikan dengan KD yang akan

diajarkan, yaitu membahas perubahan yang terjadi di alam dan mengaitkannya

dengan penggunaan sumber daya alam. Alokasi waktu dalam penelitian ini dapat

dilihat pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1

Alokasi Waktu Penelitian

No. Pelaksanaan

Penelitian

Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Proposal

PTK

2.

SIKLUS I

Perencanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi

3.

SIKLUS II

Perencanaan

Tindakan

Observasi

Refleksi

4. Pelaporan

Penelitian dilaksanakan selama empat bulan, yaitu dimulai dari bulan

Februari sampai bulan Mei 2014. Pada bulan Februari minggu pertama sampai

minggu keempat, penulis menyusun proposal penelitian. Pada bulan Maret

minggu pertama sampai dengan minggu ketiga, penulis membuat instrumen dan

melakukan perencanaan siklus I. Pada bulan Maret minggu keempat sampai

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

31

dengan bulan April minggu pertama, penulis melakukan tindakan, observasi,

refleksi siklus I yang terdiri dari tiga pertemuan, serta perencanaan siklus II

sebagai tindak lanjut refleksi siklus I. Pada bulan April minggu kedua sampai

dengan minggu ketiga, penulis melakukan tindakan, observasi, dan refleksi siklus

II yang terdiri dari tiga pertemuan. Pada bulan April minggu keempat sampai

dengan Mei minggu keempat, penulis melakukan pengolahan data, membuat

laporan dan konsultasi laporan hasil penelitian.

3.1.2 Subjek Penelitian

Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SD Negeri

Rowoboni 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang semester 2 tahun

pelajaran 2013/2014. Karakteristik siswa kelas V SD Negeri Rowoboni 02 sangat

beragam. Jumlah keseluruhan siswa kelas V sebanyak 22 siswa, yang terdiri dari

10 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Siswa kelas V rata-rata berusia 11

sampai 13 tahun. Tingkat kemampuan siswa heterogen ada yang pandai, sedang

dan ada yang kurang pandai. Demikian pula latar belakang keluarga siswa pun

beragam. Pekerjaan orang tua/wali siswa sebagian besar adalah aryawan swasta,

pedagang dan petani. Keberagaman latar belakang siswa berdampak pada

perbedaan tingkat kesadaran dan perhatian orang tua terhadap pendidikan siswa

sehingga motivasi masing-masing siswa pun berdeda.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di elas V karena berdasarkan

observasi yang telah dilakukan penulis selama proses pembelajaran berlangsung

menunjukkan bahwa antusias siswa dalam memperhatikan penjelasan, merespon

pertanyaan masih sangat rendah, siswa cenderung gaduh dan bercerita dengan

teman semeja sehingga kurang memperhatikan selama proses pembelajaran

berlangsung. Keadaan demikian berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah

rata-rata kelas 59 sedangkan KKM IPA adalah 65. Dari 22 siswa kelas V

sebanyak 15 siswa memperoleh nilai <65 yang berarti siswa belum mencapai

KKM dan hanya 7 siswa yang nilainya ≥65 yang berarti 7 siswa tersebut telah

mencapai KKM. Data tersebut menjunjukkan bahwa hanya 32% dari jumlah

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

32

siswa yang sudah memenuhi nilai KKM dan sisanya sebanyak 68% dari

keseluruhan jumlah siswa kelas V masih belum mencapai KKM.

3.2 Variabel Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Menurut Abdurrahman (2009: 13) variabel adalah karakteristik yang akan

diobservasi dari satuan pengamatan yang berubah-ubah atau memiliki gejala

bervariasi. Kidder (Sugiyono, 2010: 61) variabel adalah suatu kualitas dimana

peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. Hubungan antara satu

variabel dengan variabel yang lain dalam penelitian dapat dibedakan menjadi

variabel bebas dan variabel terikat. Adapun variabel penelitian tindakan kelas di

SD Negeri Rowoboni 02 kelas V pada mata pelajaran IPA semester tahun

pelajaran 2013/2014 dapat diuraikan sebagai berikut:

3.2.1 Variabel Bebas (X)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab

perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2010: 61). Dalam penelitian

tindaan kelas ini, variabel bebasnya adalah model pembelajaran Talking Stick.

Model pembelajaran Talking Stick merupakan pembelajaran dengan memainkan

sebuah tongkat sebagai alat penunjuk giliran. Siswa yang mendapat tongat akan

diberi pertanyaan dan harus menjawabnya. Kemudian secara estafet tongkat

tersebut berpindah ke tangan siswa lainnya secara bergiliran demikian seterusnya.

3.2.2 Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas sehingga tidak dapat berdiri sendiri (Sugiyono, 2010

:61). Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi variabel terikat adalah

hasil belajar belajar IPA siswa kelas V. Hasil belajar IPA adalah bentuk-bentuk

perubahan tingkah laku yang sesuai dengan SK, KD dan Indikator setelah siswa

mengikuti pembelajaran IPA.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

33

Model pembelajaran Talking Stick membuat siswa belajar dengan asik.

Kesadaran siswa untuk belajar IPA membuat antusias belajar siswa tinggi

sehingga berimplikasi terhadap adanya aktivitas belajar yang bermakna sehingga

meningkatkan hasil belajar IPA. Hasil belajar IPA akan lebih berkesan apabila

siswa diberikan penghargaan atas usaha mereka. Selain itu jika siswa diberikan

penghargaan lebih dari sebelumnya maka siswa akan terpacu untuk lebih giat

dalam belajar. Dengan model pembelajaran Talking Stick dapat mengundang

antusias siswa dalam aktifitas pembelajaran dan berdampak pada hasil belajar

yang meningkat.

1.3 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Rowoboni 02 kecamatan

Banyubiru Kabupaten Semarang semester 2 Ttahun pelajaran 2013/2014

menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Seperti yang diungkapkan

oleh Wardhani(2007:1.15) bahwa PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh

guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk

memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

meningkat. Penelitian ini terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan

dalam siklus berulang.

Tidak jauh beda dengan pendapat Carr & Kemmis, Mills, 2000 (dalam Igak

Wardhani, 2008:1.4) mendefinisikan penelitian tindakan sebagai “systematic

inquiri” yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah untuk mengumpulkan informasi

tentang berbagai praktik yang dilaukannya. Informasi ini digunakan untuk

meningatkan persepsi serta mengembangkan “reflective practice” yang

berdampak positif dalam berbagai praktik persekolahan, termasuk memperbaiki

hasil belajar siswa.

Jadi penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di

dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

kinerjana sebagai guru, sehingga hasi belajar siswa menjadi meningkat.

Model penelitian tindakan kelas ini dirancang menurut Kurt Lewin (dalam

Zainal Aqib,2006:21) yang mencakup empat kegiatan utama yang ada pada setiap

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

34

siklus adalah : (1) menyusun rencana tindakan (planning), (2) pelaksanaan tindaan

(acting), (3) pengamatan (observing), dan (4) refleksi ( reflecting). Berikut

masing-masing skema rencana tindakan untuk masing-masing siklus :

Bagan 3.1

Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas

3.3.1 Rencana Tindakan Siklus I

Recana tindakan pada siklus I terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan,

tindakan, observasi dan refleksi. Rencana tindaan siklus I PTK yang dilakukan di

kelas V SD Negeri Rowoboni 02 dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Perencanaan

Tahap perencanaan adalah rencana kegiatan berupa langkah-langkah yang

dilakukan penulis dalam upaya meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V,

yaitu: (1) menganalisis kompetensi IPA yang meliputi SK, KD dan Indikator, (2)

merumuskan tujuan pembelajaran sesuai SK, KD dan Indikator, (3) menyusun

materi pembelajaran sesuai rumusan tujuan pembelajaran, (4) menentukan model

pembelajaran yaitu model Talking Stick, (5) mempersiapkan sumber, alat, dan

media pebelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran, (6) membuat lembar

observasi aktivitas guru dan siswa menggunakan model Talking Stick, (7)

Perencanaan

siklus I Tindakan Pengamatan

Refleksi Perencanaan

siklus II Tindakan

Pengamatan Hasil Refleksi

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

35

menyusun alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa berupa tes pilihan

ganda dan (8) membuat media untuk penghargaan siswa

Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan pedoman pelaksanaan

proses belajar mengajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

Rencana pembelajaran yang disusun penulis dikonsultasikan kepada guru kelas V

dengan tujuan untuk mendapatkan saran yang membangun dan untuk

menyesuaikan dengan karakteristik siswa kelas V. Penulis merevisi rencana

pembelajaran yang telah dikonsultasikan, kemudian rencana pembelajaran yang

telah direvisi oleh penulis dilengkapi dengan instrumen penelitian yang berupa

lembar observasi dan tes evaluasi siklus I.

2. Tindakan

Tahap tindaan merupakan pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah

disusun. Tindakan rencana pembelajaran berlangsung selama 6 x 35 menit atau

tiga kali pertemuan. Tindakan dalam rencana pembelajaran terdiri atas tahap

persiapan dan tahap pelaksanaan, dimana tahap pelaksanaan meliputi kegiatan

awal, inti dan penutup.

Kegiatan pada pertemuan pertama terdiri atas kegiatan awal, kegiatan inti

dan kegiatan akhir. Kegiatan awal meliputi: (1) menyiapkan siswa secara psikis

dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, (2) memberikan apersepsi dengan

mengajak siswa untuk menyanyikan lagu Ibu Pertiwi, (3) memberikan motivasi

kepada siswa tentang manfaat belajar penyebab perubahan yang terjadi di alam

dan mengaitkannya dengan penggunaan sumber daya alam dengan materi

aktivitas alam meliputi banjir, tanah longsor dan angin puting beliung, (4)

motivasi penghargaan kepada siswa yang mencapai kriteria tertentu, (5)

menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai yaitu siswa dapat

mengidentifikasi cara mencegah banjir dan tanah longsor, (6) mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi

yang akan dipelajari. Pada kegiatan inti meliputi: (1) meminta seorang siswa

untuk maju kedepan kelas membacakan suatu berita tentang Banjir melalui media

surat kabar, (2) melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

36

topik/tema materi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi

mahluk hidup dan lingkungan dengan menggunakan gambar pada slide show. (3)

menjelaskan materi disertai dengan tanya jawab dengan siswa tentang materi

peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi mahluk hidup dan

lingkungan, (4) meminta siswa mencatat hal-hal penting tentang peristiwa alam

yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi mahluk hidup dan lingkungan, (5)

siswa dengan dituntun guru membuat kesimpulan pembelajaran, (6) siswa

melakukan gerak dan lagu Bersuka Ria, (7) siswa membaca kembali catatan

mereka, (8) setelah beberapa waktu maka siswa diminta untuk menutup buku

catatannya, (9) pembelajaran Talking Stick dimulai dengan guru menjelaskan

aturan permainan yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu disini senang disana

senang, (10) ketika lagu berhenti selanjutnya siswa yang mendapat stick untuk

menjawab pertanyaan dekikian seterusnya, (11) meminta siswa untuk bertanya

mengenai materi yang belum dimengerti, (12) membantu menyelesaikan masalah

dari siswa yang merasa kesulitan dalam pembelajaran dengan Talking Stick, dan

(13) memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi

aktif. Kegiatan akhir atau penutup meliputi: (1) menuntun siswa membuat

rangkuman/simpulan pelajaran, (2) melakukan penilaian dan/atau refleksi

terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram, (3)

memberikan PR kepada siswa, (4) menyampaikan rencana pembelajaran pada

pertemuan berikutnya dan (5) bersama dengan siswa menutup pembelajaran.

Kegiatan pada pertemuan kedua terdiri atas kegiatan awal, kegiatan inti dan

kegiatan akhir. Kegiatan awal meliputi: (1) menyiapkan siswa secara psikis dan

fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, (2) memberikan apersepsi dengan

mengajak siswa untuk menyanyikan lagu Ibu Pertiwi, (3) memberikan motivasi

kepada siswa tentang manfaat belajar penyebab perubahan yang terjadi di alam

dan mengaitkannya dengan penggunaan sumber daya alam dengan materi gempa,

tsunami dan gunung meletus (4) motivasi penghargaan kepada siswa yang

mencapai kriteria tertentu, (5) menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus

dicapai yaitu siswa mengidentifikasi aktivitas alam yang tidak dapat dicegah serta

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

37

dampak yang ditimbulkan dari berbagai aktivitas alam, (6) mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi

yang akan dipelajari. Pada kegiatan inti meliputi: (1) meminta seorang siswa

untuk maju kedepan kelas membacakan suatu berita tentang gempa bumi melalui

media surat kabar, (2) melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam

tentang topik/tema materi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan

dampaknya bagi mahluk hidup dan lingkungan dengan menggunakan gambar

pada slide show. (3) menjelaskan materi disertai dengan tanya jawab dengan

siswa tentang materi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi

mahluk hidup dan lingkungan, (4) meminta siswa mencatat hal-hal penting

tentang peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi mahluk

hidup dan lingkungan, (5) siswa dengan dituntun guru membuat kesimpulan

pembelajaran, (6) siswa melakukan gerak dan lagu Bersuka Ria, (7) siswa

membaca kembali catatan mereka, (8) setelah beberapa waktu maka siswa diminta

untuk menutup buku catatannya, (9) pembelajaran Talking Stick dimulai dengan

guru menjelaskan aturan permainan yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu

disini senang disana senang, (10) ketika lagu berhenti selanjutnya siswa yang

mendapat stick untuk menjawab pertanyaan dekikian seterusnya, (11) meminta

siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum dimengerti, (12) membantu

menyelesaikan masalah dari siswa yang merasa kesulitan dalam pembelajaran

dengan Talking Stick, dan (13) memberikan motivasi kepada siswa yang kurang

atau belum berpartisipasi aktif. Kegiatan akhir atau penutup meliputi: (1)

menuntun siswa membuat rangkuman/simpulan pelajaran, (2) melakukan

penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara

konsisten dan terprogram, (3) memberikan PR kepada siswa, (4) menyampaikan

rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan (5) bersama dengan siswa

menutup pembelajaran.

Pertemuan ketiga merupakan tindak lanjut datri pertemuan sebelumnya

yaitu pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Pada pertemuan ketiga digunakan

untuk pelaksanaan evaluasi hasil belajar siswa tentang materi yang telah dipelajari

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

38

pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Pada pertemuan ini kegiatan

diawali dengan kegiatan apersepsi yaitu guru bertanya jawab dengan siswa

mengingat kembali materi tentang penyebab perubahan yang terjadidi alam dan

mengaitkannya dengan sumber daya alam yang meliputi aktifitas alam, seperti

banjir, tanah longsor, angin puting beliung, gempa bumi, tsunami dan gunung

meletus. Selanjutnya memberikan motivasi kepada siswa untuk mengerjakan tes

formatif dengan sungguh-sungguh. Setelah kegiatan awal dilanjutkan dengan

kegiatan inti yang meliputi: (1) membagian soal tes formatif kepada siswa, (2)

siswa mengerjakan tes formatif secara individu, (3) siswa yang sudah selesai

mengerjakan tes formatif dapat mengupulkan lembar jawabnya kepada guru, serta

(4) setelah semua siswa selesai mengerjakan tes formatif, siswa menyimak

pembahasan tes yang disampaikan oleh guru. Setelah melaksanakan kegiatan inti

pembelajaran diakhiri dengan kegiatan akhir yang meliputi: (1) penyampaian

materi pada pertemuan berikutnya yaitu tentang sumber daya alam di Indonesia (

mengidentifikasi sumber daya alam di Indonesia, cara menggunakan sumber daya

alam dan cara melestarikan sumber daya alam) serta (2) menutup kegiatan

pembelajaran dengan mengucapkan salam.

3. Observasi

Tahap observasi merupakan kegiatan mengamati proses pembelajaran,

aktivitas siswa dan aktivitas guru selama pembelajaran berlangsung sehingga

dilakukan seiring dengan tahap tindakan. Observasi merupakan pengamatan

dengan tujuan tertentu. Observasi dilakukan secara langsung pada saat

pelaksanaan siklus pembelajaran di kelas dengan tujuan mengumpulkan data

secara kualitatif mengenai aktivitas guru dan siswa bertujuan untuk mencatat

masalah yang terjadi pada saat pelaksanaan siklus pembelajaran yang kemudian

akan menjadi refleksi sebagai tindak lanjut. Dalam pelaksanaan tahap observasi

yang bertindak sebagai pengajar adalah guru kelas V yaitu Pak Joko serta yang

bertindak sebagai observer adalah Ibu Sri Ambar Tugiyati selaku wali kelas IV

yang membantu penulis dalam proses penelitian. Pelaksanaan tahap observasi

meliputi: (1) mengamati dan mencatat aktivitas guru dan siswa dalam

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

39

mengimlementasikan langkah-langah pembelajaran menggunakan model Talking

Stick, (2) mencatat hal-hal penting berkaitan dengan proses pembelajaran selama

berlangsung sesuai dengan langkah-langkah dalam pembelajaran IPA dengan

model pembelajaran Talking Stick. Pelaksanaan observasi selain menggunakan

lembar observasi juga menggunaan dokumentasi foto sebagai laporan yang berupa

gambar aktivitas siswa dan guru selama pembelajarandari awal sampai akhir.

Dokumentasi berupa foto digunakan sebagai suatu buti penguat dalam analisis

penelitian dalam setiap siklusnya sehingga penjelasan lebih akurat.

4. Refleksi

Kegiatan refleksi merupakan kegiatan peninjauan kembali terhadap kegiatan

pembelajaran yang telah berlangsung. Refleksi ini dilakukan oleh observer

terhadap praktikan dengan melihat segala aktivitas pembelajaran yang telah

diamatinya. Dengan refleksi, segala kegiatan yang telah baik hendaknya di

pertahankan dan kegiatan yang masih mengalami kekurangan dapat di perbaiki

oleh praktikan supaya dalam pembelajaran berikutnya semua kekurangan-

kekurangan tersebut tidak terulang kembali.

Setelah pelaksanaan tahap tindakan dan observasi, penulis melaksanakan

tahap refleksi, yaitu mengkaji dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan

dokumentasi, observasi dan tes evaluasi yang telah dilakukan. Pelaksanaan tahap

refleksi meliputi: (1) mengnalisis hasil observasi dan tes evaluasi yang telah

dilakukan, (2) menganalisis kekurangan dan keberhasilan guru saat menerapkan

pembelajaran IPA menggunakan model Talking Stick, (3) menganalisis aktivitas

belajar siswa dalam proses pembelajaran, (4) merencanakan tindak lanjut siklus II

untuk memperbaiki model pembelajaran Talking Stick yang diterapkan pada

siklus I.

3.3.2 Rencana Tindakan Siklus II

Rencana tindakan siklus II merupakan hasil tindak lanjut dari refleksi yang

dilakukan pada siklus I dengan tujuan agar pelaksanaan pembelajaran lebih

maksimal. Rencana tindaan pada siklus II terdiri atas empat tahap, yaitu

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

40

perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Rencana tindakan siklus II yang

dilakukan di kelas V SD Negeri Rowoboni 02 dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Perencanaan

Tahap perencanaan siklus II merupakan perencanaan seperti yang dilakukan

pada siklus I dan telah disesuaikan dengan hasil refleksi sebagai usaha perbaikan

tindakan pada siklus II ini. Pelaksanaan tahap perencanaan siklus II yaitu : (1)

menganalisis kompetensi IPA yang meliputi SK, KD dan Indikator, (2)

merumuskan tujuan pembelajaran sesuai SK, KD dan Indikator, (3) menyusun

materi pembelajaran sesuai rumusan tujuan pembelajaran, (4) menentukan model

pembelajaran yaitu model Talking Stick, (5) mempersiapkan sumber, alat, dan

media pebelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran, (6) membuat lembar

observasi aktivitas guru dan siswa menggunakan model Talking Stick, (7)

menyusun alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa berupa tes pilihan

ganda dan (8) membuat media untuk penghargaan siswa

Rencana pembelajaran siklus II merupakan pedoman pelaksanaan proses

belajar mengajar agar tujuan pembelajaran tercapai secara lebih maksimal dari

pembelajaran pada siklus I. Rencana pembelajaran yang disusun penulis

dikonsultasikan kepada guru kelas V dengan tujuan untuk mendapatkan saran

yang membangun dan untuk menyesuaikan dengan karakteristik siswa kelas V

dan menyesuaikan dengan hasil refleksi. Penulis merevisi rencana pembelajaran

yang telah dikonsultasikan, kemudian rencana pembelajaran yang telah direvisi

oleh penulis dilengkapi dengan instrumen penelitian yang berupa lembar

observasi dan tes evaluasi siklus II.

2. Tindakan

Tahap tindaan siklus II merupakan pelaksanaan rencana pembelajaran yang

telah disusun. Tindakan rencana pembelajaran berlangsung selama 6 x 35 menit

atau tiga kali pertemuan. Tindakan dalam rencana pembelajaran terdiri atas tahap

persiapan dan tahap pelaksanaan, dimana tahap pelaksanaan meliputi kegiatan

awal, inti dan penutup.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

41

Kegiatan pada pertemuan pertama terdiri atas kegiatan awal, kegiatan inti

dan kegiatan akhir. Kegiatan awal meliputi: (1) menyiapkan siswa secara psikis

dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, (2) memberikan apersepsi dengan

mengajak siswa untuk menyanyikan lagu Memandang Alam, (3) memberikan

motivasi kepada siswa tentang manfaat belajar penyebab perubahan yang terjadi

di alam dan mengaitkannya dengan penggunaan sumber daya alam dengan materi

sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui, (4)

motivasi penghargaan kepada siswa yang mencapai kriteria tertentu, (5)

menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai yaitu siswa dapat

mengidentifikasi cara mencegah banjir dan tanah longsor, (6) mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi

yang akan dipelajari. Pada kegiatan inti meliputi: (1) meminta seorang siswa

untuk maju kedepan kelas membacakan puisi “Indahnya Alam Negeri Ini” , (2)

melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema

materi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi mahluk

hidup dan lingkungan dengan menggunakan gambar pada slide show . (3)

menjelaskan materi disertai dengan tanya jawab dengan siswa tentang materi

sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui, (4)

meminta siswa mencatat hal-hal penting tentang peristiwa sumber daya alam di

Indonesia, (5) siswa dengan dituntun guru membuat kesimpulan pembelajaran, (6)

siswa melakukan gerak dan lagu Bersuka Ria, (7) siswa membaca kembali catatan

mereka, (8) setelah beberapa waktu maka siswa diminta untuk menutup buku

catatannya, (9) pembelajaran Talking Stick dimulai dengan guru menjelaskan

aturan permainan yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu disini senang disana

senang, (10) ketika lagu berhenti selanjutnya siswa yang mendapat stick untuk

menjawab pertanyaan dekikian seterusnya, (11) meminta siswa untuk bertanya

mengenai materi yang belum dimengerti, (12) membantu menyelesaikan masalah

dari siswa yang merasa kesulitan dalam pembelajaran dengan Talking Stick, dan

(13) memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi

aktif. Kegiatan akhir atau penutup meliputi: (1) menuntun siswa membuat

rangkuman/simpulan pelajaran, (2) melakukan penilaian dan/atau refleksi

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

42

terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram, (3)

memberikan PR kepada siswa, (4) menyampaikan rencana pembelajaran pada

pertemuan berikutnya dan (5) bersama dengan siswa menutup pembelajaran.

Kegiatan pada pertemuan kedua terdiri atas kegiatan awal, kegiatan inti dan

kegiatan akhir. Kegiatan awal meliputi: (1) menyiapkan siswa secara psikis dan

fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, (2) memberikan apersepsi dengan

mengajak siswa untuk menyanyikan lagu Memandang Alam, (3) memberikan

motivasi kepada siswa tentang manfaat belajar penyebab perubahan yang terjadi

di alam dan mengaitkannya dengan penggunaan sumber daya alam dengan materi

cara menggunakan dan melestarikan sumber daya alam (4) motivasi penghargaan

kepada siswa yang mencapai kriteria tertentu, (5) menjelaskan tujuan

pembelajaran yang harus dicapai yaitu siswa mengidentifikasi cara menggunakan

dan melestarikan sumber daya alam , (6) mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. Pada

kegiatan inti meliputi: (1) melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan

dalam tentang topik/tema materi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan

dampaknya bagi mahluk hidup dan lingkungan dengan menggunakan gambar

pada slide show . (2) menjelaskan materi disertai dengan tanya jawab dengan

siswa tentang materi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi

mahluk hidup dan lingkungan, (4) meminta siswa mencatat hal-hal penting

tentang peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi mahluk

hidup dan lingkungan, (5) siswa dengan dituntun guru membuat kesimpulan

pembelajaran, (6) siswa melakukan gerak dan lagu Bersuka Ria, (7) siswa

membaca kembali catatan mereka, (8) setelah beberapa waktu maka siswa diminta

untuk menutup buku catatannya, (9) pembelajaran Talking Stick dimulai dengan

guru menjelaskan aturan permainan yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu

disini senang disana senang, (10) ketika lagu berhenti selanjutnya siswa yang

mendapat stick untuk menjawab pertanyaan dekikian seterusnya, (11) meminta

siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum dimengerti, (12) membantu

menyelesaikan masalah dari siswa yang merasa kesulitan dalam pembelajaran

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

43

dengan Talking Stick, dan (13) memberikan motivasi kepada siswa yang kurang

atau belum berpartisipasi aktif. Kegiatan akhir atau penutup meliputi: (1)

menuntun siswa membuat rangkuman/simpulan pelajaran, (2) melakukan

penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara

konsisten dan terprogram, (3) memberikan PR kepada siswa, (4) menyampaikan

rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya dan (5) bersama dengan siswa

menutup pembelajaran.

Pertemuan ketiga merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya yaitu

pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Pada pertemuan ketiga digunakan untuk

pelaksanaan evaluasi hasil belajar siswa tentang materi yang telah dipelajari pada

pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Pada pertemuan ini kegiatan diawali

dengan kegiatan apersepsi yaitu guru bertanya jawab dengan siswa mengingat

kembali materi tentang penyebab perubahan yang terjadidi alam dan

mengaitkannya dengan sumber daya alam yang meliputi aktifitas alam, seperti

banjir, tanah longsor, angin puting beliung, gempa bumi, tsunami dan gunung

meletus. Selanjutnya memberikan motivasi kepada siswa untuk mengerjakan tes

formatif dengan sungguh-sungguh. Setelah kegiatan awal dilanjutkan dengan

kegiatan inti yang meliputi: (1) membagian soal tes formatif kepada siswa, (2)

siswa mengerjakan tes formatif secara individu, (3) siswa yang sudah selesai

mengerjakan tes formatif dapat mengupulkan lembar jawabnya kepada guru, serta

(4) setelah semua siswa selesai mengerjakan tes formatif, siswa menyimak

pembahasan tes yang disampaikan oleh guru. Setelah melaksanakan kegiatan inti

pembelajaran diakhiri dengan kegiatan akhir yang meliputi: (1) penyampaian

materi pada pertemuan berikutnya yaitu tentang sumber daya alam di Indonesia (

mengidentifikasi sumber daya alam di Indonesia, cara menggunakan sumber daya

alam dan cara melestarikan sumber daya alam) serta (2) menutup kegiatan

pembelajaran dengan mengucapkan salam.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

44

3. Observasi

Tahap observasi siklus II dilaksanakan seperti tahap observasi siklus I yaitu,

mengamati proses pembelajaran, aktivitas siswa dan aktivitas guru selama

pembelajaran berlangsung sehingga dilakukan seiring dengan tahap tindakan.

Observasi merupakan pengamatan dengan tujuan tertentu. Observasi dilakukan

secara langsung pada saat pelaksanaan siklus pembelajaran di kelas dengan tujuan

mengumpulkan data secara kualitatif mengenai aktivitas guru dan siswa bertujuan

untuk mencatat masalah yang terjadi pada saat pelaksanaan siklus pembelajaran

yang kemudian akan menjadi refleksi sebagai tindak lanjut. Dalam pelaksanaan

tahap observasi yang bertindak sebagai pengajar adalah guru kelas V yaitu Pak

Joko serta yang bertindak sebagai observer adalah Ibu Sri Ambar Tugiyati selaku

wali kelas IV yang membantu penulis dalam proses penelitian. Pelaksanaan tahap

observasi meliputi: (1) mengamati dan mencatat aktivitas guru dan siswa dalam

mengimlementasikan langkah-langah pembelajaran menggunakan model Talking

Stick, (2) mencatat hal-hal penting berkaitan dengan proses pembelajaran selama

berlangsung sesuai dengan langkah-langkah dalam pembelajaran IPA dengan

model pembelajaran Talking Stick. Pelaksanaan observasi selain menggunakan

lembar observasi juga menggunaan dokumentasi foto sebagai laporan yang berupa

gambar aktivitas siswa dan guru selama pembelajarandari awal sampai akhir.

Dokumentasi berupa foto digunakan sebagai suatu buti penguat dalam analisis

penelitian dalam setiap siklusnya sehingga penjelasan lebih akurat.

4. Refleksi

Kegiatan refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I yaitu

merupakan kegiatan peninjauan kembali terhadap kegiatan pembelajaran yang

telah berlangsung. Refleksi ini dilakukan oleh observer terhadap praktikan dengan

melihat segala aktivitas pembelajaran yang telah diamatinya. Dengan refleksi,

segala kegiatan yang telah baik hendaknya di pertahankan dan kegiatan yang

masih mengalami kekurangan dapat di perbaiki oleh praktikan supaya dalam

pembelajaran berikutnya semua kekurangan-kekurangan tersebut tidak terulang

kembali.

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

45

Setelah pelaksanaan tahap tindakan dan observasi, penulis melaksanakan

tahap refleksi, yaitu mengkaji dan menganalisis hasil tindakan berdasarkan

dokumentasi, observasi dan tes evaluasi yang telah dilakukan. Pelaksanaan tahap

refleksi meliputi: mengnalisis hasil observasi dan tes evaluasi yang telah

dilakukan serta menganalisis aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran.

1.4 Data dan Cara Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan di kelas V SD Negeri

Rowoboni 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang semester 2 tahun

pelajaran 2013/2014 berupa data primer dan cara pengumpulannya dengan

menggunakan tes, observasi dan dokumentasi.

1.4.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan di kelas V SD

Negeri Rowoboni 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang semester 2

tahun pelajaran 2013/2014 berupa data primer. Data primer yaitu data yang

diperoleh langsung dari penelitian. Data primer merupakan jenis data kuantitatif

dan kualitatif. Data kuantitatif diwujudan dengan data hasil belajar siswa dalam

pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Talking Stick. Sedangkan data

kualitatif diperoleh dari hasil observasi aktivitas guru dan siswa dalam

pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Talking Stick menggunakan

lembar observasi terstruktur. Penelitian ini menggunakan tiga cara pengumpulan

data yaitu tes, observasi dan dokumentasi.

1.4.2 Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam penelitian yang dilakukan di kelas V SD

Negeri Rowoboni 02 Kecmatan Banyubiru Kabupaten Semarang semester 2 tahun

pelajaran 2013/2014 dengan menggunakan tes, observasi dan dokumentasi.

1) Tes

Purwanto (2012: 33) menyatakan yang dimaksud dengan tes hasil belajar

atau achievement test ialah tes yang dipergunakan untuk menilai hasil-hasil

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

46

pelajaran yang telah diberikan guru kepada muridnya dalam jangka waktu

tertentu. Pendapat lain dikemukakan oleh Sudijono (2008: 67) tes merupakan cara

atau prosedur dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang

berbentuk serangkaian tugas berupa pertanyaan atau perintah sehingga dapat

dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi siswa, yang dapat

dibandingkan dengan nilai siswa lainnya atau dengan nilai tertentu. Dengan

demikian pelaksanaan tes pada siswa bertujuan untuk mengukur tingkat

keberhasilan siswa dalam belajar materi IPA tentang perubahan yang terjadi di

alam dan mengaitannya dengan penggunan sumber daya alam melalui model

pembelajaran Talking Stick. Tes dalam penelitian ini dilaksanaan di akhir

pertemuan dalam setiap siklus. Adapun kisi-kisi tes evaluasi hasil belajar siswa

dalam pembelajaran IPA dengan model pembelajaran Talking Stick, dapat dilihat

pada tabel 3.2 untuk siklus I dan tabel 3.3 untuk siklus II sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Tes Evaluasi Siklus I

KD Indikator Nomor Item

7.6

Mengidentifikasi

peristiwa alam yang

terjadi di Indonesia

dan dampaknya

bagi mahluk hidup

dan lingkungan.

7.6.1 Menyebutkan aktivitas alam (

gempa bumi, tsunami, gunung

meletus, banjir, tanah longsor dan

angin puting beliung).

1,5,9,13,17,21,25,29

7.6.2 Mengidentifikasi peristiwa

alam yang dapat dicegah dan yang

tidak dapat dicegah.

2,6,10,14,18,22,26,30

7.6.3 Mengidentifikasi cara

mencegah banjir. 3,7,11,15,19,23,27

7.6.4 Mengidentifikasi cara

mencegah tanah longsor. 4,8,12,16,20,24,28

Jumlah 30

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

47

Tabel 3.3

Kisi-kisi Tes Evaluasi Siklus II

KD Indikator Nomor Item

7.6

Mengidentifikasi

peristiwa alam yang

terjadi di Indonesia

dan dampaknya

bagi mahluk hidup

dan lingkungan.

7.6.5 Menyebutkan sumber daya

alam yang ada di Indonesia. 1,4,7,10,13,16,22

7.6.6 Mengidentifikasi sumber

daya alam yang dapat diperbaharui

dan yang tidak dapat diperbaharui.

2,5,11,14,17,20,23,25

7.6.7 Mengidentifikasi cara

menggunakan sumber daya alam. 3,9,15,21,26,28,30

7.6.8 Mengidentifikasi cara

melestarikan sumber daya alam. 6,8,12,18,19,24,27,29

Jumlah 30

Dalam penelitian ini, bentuk instrumen tes yang digunakan adalah tes

evaluasi formatif tertulis dan jenis instrumen yang digunakan adalah tes objektif.

Bentu tes yang digunakan adalah bentuk soal pilihan ganda. Sudjana (2008:48)

menjelaskan tes pilihan ganda digunakan untuk mengukur pemahaman siswa pada

ranah kognitif. Soal pilihan ganda adalah bentuk tes yang mempunyai satu

jawaban yang benar atau paling tepat. Tes ini berfungsi untu mengetahui sejauh

mana keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakuan pada akhir kegiatan

tiap-tiap siklus dengan memberikan sejumlah soal tes kepada subjek penelitian.

Jawaban dari pilihan ganda hanya dapat dinilai benar atau salah, sehingga

pemberian skor hanya dihitung jawaban yang benar.

2) Observasi

Dalam penelitian yang dilakukan di SD Negeri Rowoboni 02, salah satu

bentuk instrumen non tes yang digunakan adalah observasi. Purwanto (2012:149)

berpendapat observasi merupakan metode menganalisis dan mengadakan

pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

48

mengamati individu atau kelompok secara langsung. Adapun yang dikemukakan

Sudjana (2008: 84) menyatakan observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian

digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu

kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun situasi

buatan.

Pelaksanaan observasi bertujuan untuk mengamati pembelajaran yang

berlangsung sehingga mendapat skor aktivitas guru dan skor aktivitas siswa dalam

pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Talking Stick, agar pelaksanaan

pembelajaran dapat sesuai dengan kondisi dan proses yang diharapkan. Kegiatan

observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelasanaan pembelajaran. Lembar

observasi berisi hal-hal yang dapat mengukur aktivitas guru dan aktivitas siswa

dalam pembelajaran IPA melalui model Talking Stick. Menurut Suparman(2012:

324) skala nilai angka (numerical rating scale) merupakan sekumpulan daftar

pernyataan yang mendeskripsikan sifat program intruksional atau pengajar dan

angka 1-5 yang menunjukkan nilai dari setiap pernyataan. Namun, skala nilai

angka yang digunakan dalam penelitian ini dimodifikasi menjadi lebih sederhana

yaitu memiliki rentang skor setiap item soal 1-5 dan pemberian skor

menggunakan teknik analitik. Jawaban yang dapat dibuat berdasarkan deskripsi

aspek yang diobservasi yaitu skor 1 (mendeskripsikan sangat kurang), skor

2(mendeskripsikan kurang), skor 3 (mendeskripsikan sedang), skor 4

(mendeskripsikan baik) dan skor 5 (mendeskripsikan sangat baik). Lembar

obsevasi aktivitas guru dan ativitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui model

Talking Stick diisi oleh observer dengan cara menceklist pada kolom yang sesuai.

Kisi-kisi observasi aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA melalui

model Talking Stick dapat dilihat pada tabel 3.4 untuk kisi-kisi aktivitas guru dan

tabel 3.5 untuk kisi-kisi aktivitas siswa berikut ini:

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

49

Tabel 3.4

Kisi-kisi Observasi Ativitas Guru

Langkah

Pembelajaran

Langkah-langkah

Pembelajaran

Talking Stick

Indikator

Pra

Pembelajaran

Memeriksa

kesiapan

pembelajaran.

Mengecek kesiapan ruang, alat dan

media pembelajaran.

Memeriksa kesiapan siswa untuk

belajar.

Kegiatan awal

Memberikan

apersepi, motivasi

dan tujuan

pembelajaran.

Memberikan apersepsi dengan

mengajak siswa untuk menyanyi.

Memberikan motivasi kepada siswa

dengan penghargaan kepada siswa

yang mencapai kriteria tertentu .

Menjelaskan tujuan pembelajaran

yang harus dicapai.

Menjelaskan langkah-langkah

pembelajaran Talking Stick.

Kegiatan inti

Menyajikan materi

dan pelaksanaan

pembelajaran

dengan model

Talking Stick.

Menyampaikan materi pembelajaran

dengan sumber belajar yang tepat.

Mengaitkan materi dengan realitas

kehidupan.

Menggunakan media secara efektif

dan efisien.

Melibatkan siswa dalam

pemanfaatan media.

Menjelaskan aturan permainan

Talking Stick.

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

50

Langkah

Pembelajaran

Langkah-langkah

Pembelajaran

Talking Stick

Indikator

Mempersilahkan siswa untuk

mencatat dan membaca kembali

catatannya.

Memfasilitasi siswa dalam

permainan talking Stick dan menjadi

pemberi pertanyaan.

Menggunakan bahasa lisan secara

jelas dan lancar.

Kompetensi Guru Menggunaan bahasa tulis dengan

baik.

Memberikan penghargaan pada

siswa yang menjawab dengan benar

dan memotivasi siswa yang masih

salah menjawab pertanyaan.

Kegiatan

Akhir

Kegiatan Akhir

Pembelajaran

Membimbing siswa membuat

simpulan pembelajaran.

Melakukan refleksi pembelajaran

dengan melibatkan siswa serta

memberi PR pada siswa.

Menyampaikan materi yang aan

dipelajari pada pertemuan

berikutnya.

Menutup pembelajaran dengan salam

penutup.

Jumlah 20

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

51

Tabel 3.5

Kisi-kisi Observasi Aktivitas Siswa

Langkah

Pembelajaran

Langkah-langkah

pembelajaran

Talking Stick

Indikator

Pra

Pembelajaran

Memeriksa

kesiapan

pembelajaran

Mempersiapkan perlengkapan

pembelajaran

Kegiatan Awal

Menyanyi,

menyimak

apersepsi, motivasi

dan tujuan

pembelajaran dari

guru.

Menjawab apersepsi dari guru

Memperhatikan motivasi yang

disampaikan guru.

Memperhatikan tujuan pembelajaran

yang harus dicapai.

Kegiatan Inti

Pembelajaran

dengan model

Talking Stick

Memperhatikan langkah-langkah

pembelajaran Talking Stick yang

disampaikan guru.

Menyimak materi yang disampaikan

oleh guru.

Aktif menjawab pertanyaan dari guru.

Aktif bertanya ketika proses

pembelajaran.

Mencatat hal-hal penting tentang materi

yang sudah dipelajari.

Siswa membaca kembali catatannya.

Melaksanakan permainan Talking Stick

dengan mematuhi aturan permainan.

Mendapat penghargaan jika menjawab

dengan benar.

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

52

Langkah

Pembelajaran

Langkah-langkah

Pembelajaran

Talking Stick

Indikator

Kegiatan

Akhir

Kegiatan akhir

pembelajaran.

Bertanya jawab dengan guru tentang

materi yang belum dimengerti.

Membuat simpulan dari apa yang telah

dipelajari.

Merefleksi apa yang sudah dilaksanakan

dan memberikan salam penutup.

Jumlah 15

3) Dokumentasi

Dalam penelitian yang dilakukan di kelas V SD Negeri rowoboni 02, bentuk

instrumen non tes yang digunakan selain observasi adalah dokumentasi. Arikunto

(2012:206) memaparkan bahwa metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai

hal-hal atau variabel yang berupa catatan lapangan, transkip, buku surat notulen

rapat, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya. Sejalan dengan

Arikunto, Sukardi (2005: 81) berpendapat dokumentasi merupakan cara untuk

memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumenyang

ada pada responden. Berdasarkan sumbernya, dokumen terdiri atas dokumen

resmi dan tidak resmi. Dokumen resmi merupakan dokumen yang dikeluarkan

oleh suatu lembaga dan dapat berupa surat keputusan dan surat bukti pelaksanaan

kegiatan. Dokumen tidak resmi dapat berupa catatan pribadi dan nota dinas yang

memberikan informasi terhadap suatu kejadian. Dalam penelitian sebaiknya

menggunakan kedua sumber dokumentasi secara intensif secara makimal dan

dapat menggambarkankondisi subyek atau obyek penelitian dengan benar.

Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui daftar nama siswa

dan nilai awal IPA sebelum dilakuan penelitian. Dari data tersebut dapat diketahui

kemampuan awal siswa, sehingga dapat digunakan sebagai perbandingan yaitu

membandingkan antara hasil belajar sebelum penelitian dengan hasil belajar

setelah penelitian dilakukan.

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

53

1.4.3 Validitas, Reliabilitas dan Tingkat Kesukaran Instrumen

Langkah penting yang harus dilakukan dalam penelitian untuk menetapkan

alat penelitian kepada siswa adalah dengan menguji kualitas alat penilaian

tersebut sebelum digunakan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian harus

memenuhi kriteria etepatan (validitas), keajegan (reliabilitas) dan tingat kesukaran

(difficulty index). Tingkat validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran suatu

instrumen penelitian menunjukkan kualitas instrumen penelitian. Instrumen

penelitian dikatakan baik jika dapat mengukur apa yang akan diukur dan

instrumen tersebut merupakan instrumen yang tepat digunakan untuk mengukur

suatu variabel penelitian. Selain itu juga butir-butir soal tersebut tidak terlalu

sukar dan tidak pula terlalu mudah dengan kata lain tingkat kesukaran item yang

baik adalah sedang.

1) Validitas Instrumen

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat ketepatan atau

kevalidan sebuah instrumen. Sudjana (2009: 12) menyatakan bahwa validitas

berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga

betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai. Sugiyono (2010: 348)

mengungkapkan bahwa suatu instrumen yang valid berarti instrumen tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas dihitung

dengan cara mengkorelasikan antara nilai yang diperoleh dari setiap item

instrumen dengan keseluruhan yang diperoleh.

Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mngukur apa yang

seharusnya diukur secara tepat. Validitas digunakan untuk mengetahui tingkat

kevalidan masing-masing butir soal. Sehingga dapat ditentukan butir soal yang

gagal dan diterima. Dalam penelitian yang dilakukan di kelas V SD Negeri

Rowoboni 02, penulis menggunakan SPSS 16 untuk menghitung kevalidan soal.

Validitas butir soal dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan tes sehingga

dapat digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini. Penelitian yang dilauan

di kels V SD Negeri Rowoboni 02 menggunakan acuan toleransikesalahan sebesar

5% atau taraf kepercayaan sebesar 95% dan jumlah peserta tes 22 siswa, maka

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

54

nilai atau =0,423 (Sugiyono, 2010:455). Pada siklus I dari jumlah

soal yang sebelumnya 30 soal diperoleh 5 soal diyatakan tidak valid dan 25 soal

dinyatakan valid. Dan pada siklus II dari 30 soal diperoleh 4 soal dinyatakan tidak

valid dan 26 soal dinyatakan valid. Tingkat validitas suatu instrument dapat

diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrument dengan

total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri(corrected item to total

correlation).

Tabel 3.6

Validasi Soal Tes Formatif

NO Siklus Kriteria No. Soal

1.

I

Valid 1,2,3,4,5,6,7,9,10,11,13,14,15,16,17,1

8,19,20, 22,23,24,25,28,29,30

2. Tidak valid 8,12,21,26,27

3.

II

Valid 1,2,3,4,5,6,7,8,10,11,12,14,15,16,17,1

8,19,20, 21,22,24,25,26,27,28,30

4. Tidak Valid 9,13,23,29

2) Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keajegan

sebuah instrumen. Suatu tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut hasil hasil yang

mantap. Antara validitas dan reliabelnya berhubungan erat, yaitu memenuhi syarat

reliabel suatu soal harus valid dahulu. Oleh karena itu reliabel suatu soal tidak

perlu diragukan lagi aapabila soal tersebut sudah valid. Penulis juga mnggunakan

SPSS 16 untuk mengetahui reliabilitas soal. Purwanto (2013: 154) menjelaskan

reliabilitas suatu instrumen merupakan akurasi dan presisi yang dihasilkan oleh

alat ukur dalam melakukan pengukuran, sehingga alat ukur yang reliabel akan

memberikan hasil pengukuran yang relatif stabil dan konsisten. Keajegan

instrumen dapat diketahui dengan menentukan koefisien alpha (α). Uji reliabilitas

dihitung menggunakan SPSS 16. Penelitian yang dilakukan di kelas V SD Negeri

Page 27: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

55

Rowoboni 02 menggunakan acuan reliabilitas instrumen yang merujuk pada

pendapat wardani dkk.(2012: 346), dimana kriteria reliabilitas instrumen meliputi:

Tabel 3.7

Kriteria Reliabilitas Instrumen

Rentang Kriteria

0,80 – 1,00 Sangat reliabel

<0,80 – 0,60 Reliabel

<0,60 – 0,40 Cukup reliabel

<0,40 – 0,20 Agak reliabel

<0,20 Kurang reliabel

Hasil uji reliabilitas yang dilakukan di kelas VI SD Negeri Rowoboni 02

dengan analisis SPSS 16 seperti pada tabel 3.8 berikut ini:

Tabel 3.8

Hasil Reliabilitas Item Soal Siklus I dan II

Siklus I

Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kriteria

Pilihan Ganda 0,982 Sangat Reliabel

Siklus II

Bentuk Instrumen Koefisien Reliabilitas Kriteria

Pilihan Ganda 0,974 Sangat Reliabel

3) Tingkat Kesukaran

Salah satu kriteria instrumen yang baik adalah memiliki tingkat kesukaran

yang merata atau proposional. Dalam lembar tes yang dibuat harus ada

keseimbangan tingkat kesukaran butir sedang, mudah, dan sulit. Menurut

Arikunto (Daryanto, 2011:188) bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya

Page 28: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

56

suatu soal adalah indeks kesukaran. Selain itu, Sudijono (2008: 370) berpendapat

butir-butir soal dikatakan baik jika butir-butir soal tersebut tidak terlalu sukar dan

tidak pula terlalu mudah, dengan kata lain tingkat kesukaran item yang baik

adalah sedang atau cukup.

Nilai tingkat kesukaran (TK) suatu item instrumen dapat ditentukan melalui

membagi antara jumlah siswa menjawab benar dengan jumlah siswa peserta tes

yang diruusan sebagai berikut:

(Purwanto,2013: 101)

Keterangan:

TK = tingkat kesukaran

ΣB = jumlah siswa menjawab benar

ΣP = jumlah siswa peserta tes

Nilai tingkat kesukaran suatu item instrumen merentang antara 0 sampai 1 .

Apabila tingkat kesukaran meliputi sukar, sedang dan mudah, maka kriteria

tingkat kesukaran instrumen seperti pada tabel 3.9 berikut ini:

Tabel 3.9

Kriteria Tingkat Kesukaran Instrumen

Rentang Kriteria

0.00 – 0,32 Sukar

0,33 – 0,66 Sedang

0,67 – 1,00 Mudah

(Purwanto, 2013:101)

Purwanto (2013: 100) menjelaskan nilai tingkat kesukaran suatu item

instrumen sebesar 0 terjadi apabila semua siswa menjawab salah, sebaliknya

TK = 𝛴𝐵

𝛴𝑃

Page 29: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

57

tingkat kesuaran suatu item instrumen sebesar 1 terjadi apabila semua siswa

menjawab benar. Item instrumen sebaiknya berkriteria sedang, karena apabila

item instrumen terlalu mudah dan terlalu sukar, maka instrumen tidak dapat

membedakan kemampuan siswa.

Hasil analisis tingkat kesukaran item soal yang dilakukan di kelas VI Sd

Negeri Rowoboni 02 seperti pada tabel 3.10 berikut ini:

Tabel 3.10

Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus I dan Siklus II

Siklus I

Rentang Kriteria Nomor Item Jumlah

0,00 – 0,32 Sukar 8, 12,21,27 4

0,33 – 0,66 Sedang 1,4,6,7,11,13,14,17,

19,20,22,23,24,29,30

15

0,67 – 1,00 Mudah 2,3,5,9,10,15,16,18

,25,26,28

11

Total 30

Siklus II

Rentang Kriteria Nomor item Jumlah

0,00 – 0,32 Sukar 9,13,23, 3

0,33 – 0,66 Sedang 1,2,3,4,5,6,8,10,11,12,

14,15,16,17,18,19,20,

21,25,26,27,28,29,30

24

0,67 – 1,00 Mudah 7,22,24, 3

Total 30

1.5 Indikator Kinerja

Pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Talking Stick dikatakan

dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Rowoboni 02 apabila

memenuhi indikator keberhasilan jika 80% dari 22 siswa mencapai ketuntasan

Page 30: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

58

belajar dengan nilai hasil belajar ≥65 dalam pembelajaran IPA melalui model

pembelajaran STAD dengan kategori sangat baik.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam pelaksanaan PTK di elas V SD

Negeri Rowoboni 02 menggunakan model pembelajaran Talking Stick dalah

sebagai berikut :

3.6.1 Data Kuantitatif

Data kuantitatif berupa hasil belajar siswa yaitu nilai evaluasi kondisi awal,

nilai evaluasi setelah siklus I dan II yang dianalisis untuk menentukan nilai siswa,

ketuntasan belajar siswa dan rata-rata yang diperoleh siswa.

Skor merupakan hasil pekerjaan menskor yang diperoleh dengan

menjumlahkan angka-angka bagi setiap soal tes yang dijawab betul oleh siswa

(Arikunto: 2013: 271). Skor diperoleh dengan menjumlahkan angka-angka yang

didapat dari setiap item soal pilihan ganda yang berhasil dijawab siswa dengan

benar. Soal pilihan ganda adalah bentu tes yang mempunyai satu jawaban yang

benar atau paling tepat. Jawaban dari pilihan ganda hanya dapat dinilai benar atau

salah, sehingga pemberian skor hanya dihitung jawaban yang benar. Cara

menghitung skor pilihan ganda adalah dengan menghitung jumlah jawaban yang

benar dan jawaban salah tidak mempengaruhi skor. Dengan demikian rumus

menghitung skornya adalah:

(Widyoko, 2012: 74)

Keterangan:

Sk = skor yang diperoleh peserta tes

B = jumlah jawaban benar

Setelah menentukan skor yang diperoleh dari tes, langkah selanjutnya

adalahh mengubahnya menjadi nilai. Menurut Arikunto ( 2013: 271) yang

Sk = B

Page 31: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

59

menyatakan bahwa nilai merupakan angka ubahan dari skor dengan menggunakan

acuan tertentu, yakni acuan norma atau acuan standar. Maka dari itu cara menilai

yang digunakan dalam penelitian ini adalah aturan standar percentages correction

atau menilai menggunakan persen. Menurut Purwanto (2012: 102) menjelaskan

bahwa besarnya nilai yang diperoleh siswa merupakan persentase dari sor

maksimum ideal yang seharusnya dicapai jika tes tersebut dikerjakan dengan hasil

100% betul. Sehingga rumus penilaiannya adalah sebagai berikut:

(Purwanto , 2012 : 102)

Keterangan:

NP = Nilai persen yang dicari

R = Skor mentah yang diperoleh siswa

SM = Skor maksimal

100 = Bilangan tetap

Setelah memperoleh nilai masing-masing siswa langkah berikutnya adalah

menentukan ketuntasan belajar atau mengkategorikan siswa dalam kelompok

tuntas dan tidak tuntas. Ketuntasan belajar siswa diperoleh dengan menentuan

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang dijadikan pedoman untuk menentukan

ketuntasan siswa. Kriteria ketuntasan belajar siswa dikelompokkan dalam dua

kategori yaitu tuntas dan tidak tuntas. KKM mata pelajaran IPA yang telah

ditetapkan oleh pihak sekolah adalah 65, sehingga perbandingan nilai KKM dan

tes evaluasi hasil belajar siswa dapat dikategorikan dalam kelompok yang sudah

tuntas belajar, yaitu apabila nilai yang diperoleh ≥65 dan yang belum tuntas

belajar apabila nilai yang diperoleh <65. Kriteria ketuntasan siswa dapat dilihat

pada tabel 3.11 berikut ini:

NP = 𝑹

𝑺𝑴 𝒙 𝟏𝟎𝟎

Page 32: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

60

Tabel 3.11

Kriteria Ketuntasan Belajar

Nilai Kriteria

x < 65 Tidak Tuntas

x ≥ 65 Tuntas

(KKM Mata Pelajaran IPA kelas V SD Negeri Rowoboni 02)

Menentukan kriteria ketuntasan hasil belajar siswa sesuai dengan pendapat

Poerwanti (2008: 6-18) yaitu dalam penyusunan pedoman konversi skala -5

dengan memperhatikan bahwa batas kualifikasi tuntas adalah 65.

Tabel 3.12

Kriteria Keberhasilan Hasil Belajar

Nilai Kategori Ketuntasan

95 keatas Sangat Baik Tuntas

85-94 Baik Tuntas

75-84 Cukup Baik Tuntas

65-74 Cukup Tuntas

64 kebawah Kurang Tidak Tuntas

Rumus untuk menghitung presentase ketuntasan secara klasikal sebagai

berikut:

Keterangan:

KB = Ketuntasan Belajar

KB = 𝑵𝑺

𝑵 𝒙 𝟏𝟎𝟎%

Page 33: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

61

NS = Jumlah siswa yang diatas KKM (nilai ≥ 65)

N = Jumlah siswa

Setelah mengetahui ketuntasan belajar siswa maka selanjutnya adalah

menentukan rata-rata nilai atau mean (M) menggunakan cara menghitung nilai

rata-rata data yang dikelompokkan. Untuk menghitung rata-rata nilai yang

diperoleh siswa, menggunkan rumus sebagai berikut:

(Sudjana, 2011: 125)

Keterangan:

M = Mean atau rata-rata

Σx = Nilai yang diperoleh siswa

N = Banyakknya siswa

3.6.2 Data Kualitatif

Data kualitatif dalam penelitian ini berupa data hasil observasi aktivitas

guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui model Talking Stick.

Untuk menhitung data hasil observasi aktivitas guru dan siswa beserta

presentasenya menggunakan langkah-langkah berikut ini:

1. Menentukan skor maksimal dan skor minimal.

2. Menentukan jarak interval menggunakan aturan Sturgess (Purwanto:

2013: 199) yaitu k = 1 + 3,3 log n sehingga didapat k = (1 + 3,3 log 22)

yaitu 5,4 yang dibulatkan menjadi 5 kelas.

3. Membagi rentang skor menjadi 5 kategori (sangat kurang, kurang, cukup,

tinggi dan sangat tinggi).

Berdasarkan langkah-langkah menghitung data hasil observasi, maka akan

diperoleh distribusi kelas seperti pada tabel 3.14 dan tabel 3,15 berikut ini:

𝑀 =𝛴𝑥

𝑁

Page 34: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

62

Tabel 3.13

Kriteria Tingkat Aktivitas Guru

Rentang Kriteria

86 – 100 Sangat Tinggi

71 – 85 Tinggi

55 – 70 Cukup

40 – 54 Kurang

25 – 39 Sangat Kurang

Tabel 3.14

Kriteria Tingkat Aktivitas Siswa

Rentang Kriteria

86 – 100 Sangat Tinggi

71 – 85 Tinggi

55 – 70 Cukup

40 – 54 Kurang

25 – 39 Sangat Kurang

Langkah selanjutnya adalah menghitung skor dari observasi dengan

menjumlahkan perolehan skor tiap indikator pengamatan. Selanjutnya mengubah

skor tersebut menjadi nilai. Cara yang digunakan untuk menilai hasil observasi

sama dengan menilai hasil belajar siswa yaitu dengan aturan percentages

corection atau menilai menggunakan persen. Besarnya nilai yang diperoleh

dalam aktivitas guru dan siswa merupakan presentase dari skor maksimum ideal

yang seharusnya dicapai jika indikator pengamatan tersebut tampak dikerjakan

dengan hasil 100% dalam implementasi pembelajaran IPA menggunakan model

pembelajaran Talking Stick sehingga rumus penilaiannya adalah sebagai berikut:

Page 35: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek … · 2016. 8. 15. · Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Subyek penelitian

63

(Purwanto, 2012: 102)

Keterangan:

NP = Nilai persen yang dicari (aktivitas guru dan aktivitas siswa)

R = Skor mentah yang diperoleh dari pengamatan aktivitas guru dan

aktivitas siswa)

SM = Skor maksimal aktivitas guru (100) dan skor aktivitas siswa

(75).

100 = Bilangan tetap

𝑁𝑃 =𝑅

𝑆𝑀 𝑥 100