bab iii metode penelitian 3.1. seting dan karakteristik ... · motivasi belajar merupakan...

17
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1.Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan selama 4 bulan mulai bulan Desember sampai bulan Maret tahun pelajaran 2011/2012. Bulan pertama menyusun proposal, bulan kedua Penyusunan instrumen Penelitian dan bulan ketiga pengumpulan data dan analisis data, dan bulan ke empat menyusun laporan PTK. Agenda pelakasanaan tertera pada tabel di bawah ini. Tabel 3.1 Agenda Pelaksanaan Penelitian Bulan November - Pebruari Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 No Uraian Kegiatan Des 2011 Jan 2011 Pebr 2011 Mar 2011 1 Penyusunan proposal penelitian 2 Penyusunan Instrumen penelitian 3 Pengumpulan data dengan melakukan tindakan: a. Kondisi awal b. Siklus 1 c. Siklus 2 4 Analisis data 5 Pembahasan dan diskusi 6 Penyusunan laporan hasil penelitian Penyusunan proposal penelitian dan instrumen penelitian dilakuan pada bulan Desember 2011 Maret 2012 untuk mempersiapkan perangkat penelitian lebih awal sekaligius menyusun program pembelajaran. 3.1.2. Variabel Penelitian Penelitian ini terdapat dua variabel objek penelitian yaitu:

Upload: others

Post on 09-Feb-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 31

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1. Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian

    3.1.1. Waktu Penelitian

    Penelitian ini akan dilaksanakan selama 4 bulan mulai bulan

    Desember sampai bulan Maret tahun pelajaran 2011/2012. Bulan pertama

    menyusun proposal, bulan kedua Penyusunan instrumen Penelitian dan bulan

    ketiga pengumpulan data dan analisis data, dan bulan ke empat menyusun

    laporan PTK. Agenda pelakasanaan tertera pada tabel di bawah ini.

    Tabel 3.1

    Agenda Pelaksanaan Penelitian Bulan November - Pebruari Semester II

    Tahun Pelajaran 2011/2012

    No Uraian Kegiatan Des

    2011

    Jan

    2011

    Pebr

    2011

    Mar

    2011

    1 Penyusunan proposal penelitian

    2 Penyusunan Instrumen penelitian

    3 Pengumpulan data dengan

    melakukan tindakan:

    a. Kondisi awal b. Siklus 1 c. Siklus 2

    4 Analisis data

    5 Pembahasan dan diskusi

    6 Penyusunan laporan hasil

    penelitian

    Penyusunan proposal penelitian dan instrumen penelitian dilakuan pada bulan

    Desember 2011 – Maret 2012 untuk mempersiapkan perangkat penelitian

    lebih awal sekaligius menyusun program pembelajaran.

    3.1.2. Variabel Penelitian

    Penelitian ini terdapat dua variabel objek penelitian yaitu:

  • 32

    1. Variabel terikat atau variabel independen yaitu: hasil belajar siswa dan

    motivasi belajar siswa.

    Variabel independen atau terikat adalah variabel yang dipengaruhi

    atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam

    penelitian ini adalah hasil belajar siswa dan motivasi belajar siswa.

    Setelah menerapkan pembelajaran melalui outdoor activities, dalam

    mata pelajaran IPA di kelas IV, maka akan diperoleh hasil belajar. Hasil

    belajar adalah perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Hasil belajar

    adalah perubahan perilaku secara keseluruhan. Hasil belajar tersebut dapat

    diketahui melalui tes tertulis uraian yang diberikan setelah proses

    pembelajaran selesai. Pencapaian hasil belajar dapat diketahui dalam bentuk

    nilai.

    Sedangkan motivasi belajar disini diartikan sebagai sikap yang

    dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar melalui outdoor

    activities. Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak yang

    timbul dari dalam batin seseorang untuk melakukan kegiatan belajar agar

    tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Motivasi bisa berupa dorongan,

    kemauan, dan perbuatan seseorang yang berperan pada kemajuan dan

    perkembangan siswa melalui proses belajar. Pencapaian motivasi belajar

    siswa diukur menggunakan angket.

    2. Variabel bebas atau variabel dependen : penggunaan metode Outdoor

    Activity

    Variabel dependen atau bebas adalah penggunaan outdoor activity

    yaitu menekankan pada konsep belajar yang mendorong guru untuk

    menghubungkan antara materi yang diajarkan dalam penggunaan metode

    outdoor. Dan juga mendorong siswa membuat hubungan antara

    pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka

    sendiri-sendiri. Pengetahuan dan ketrampilan siswa diperoleh dari usaha

    siswa mengkontruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan baru ketika ia

  • 33

    belajar. Outdoor activities digunakan oleh peneliti pada mata pelajaran IPA

    tentang Sumber daya alam di kelas IV SD.

    3.1.3. Tempat / Lokasi penelitian

    Alasan dipilihnya SD Negeri 4 Sembungharjo, Kecamatan Pulokulon,

    Kabupaten Grobogan adalah:

    1. SD Negeri 4 Sembungharjo merupakan tempat yang strategis.

    2. SD Negeri 4 Sembungharjo adalah sekolah desa yang terletak di tengah

    pemukiman masyarakat, sehingga memiliki latar belakang kondisi siswa,

    pendidikan Orang Tua siswa, kondisi sosial ekonomi yang sangat

    heterogen.

    3. Kemampuan akademik siswa kelas IV yang beragam ada yang pandai dan

    cepat tanggap dalam menyelesaikan soal, ada yang sedang dan bahkan ada

    yang lambat sekali.

    4. Siswa kelas IV hasil belajar siswa pada mata palajaran IPA masih kurang.

    3.1.4. Subyek penelitian

    Penelitian dilakukan di SDN 4 Sembungharjo Kecamatan Pulokulon

    Kabupaten Grobogan. Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa

    kelas IV SD Negeri 4 Sembungharjo semester II tahun pelajaran 2011/2012

    Latar belakang siswa kebanyakan berasal dari keluarga dengan tingkat

    ekonomi dari golongan menengah ke bawah dan pendidikan orang tua

    mayoritas lulusan SD. Mata pencaharian orang tua siswa sebagian besar

    adalah petani. Dengan latar belakang siswa seperti dikemukakan di atas juga

    ikut mempengaruhi hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa dalam mata

    pelajaran tertentu tidak mencapai KKM, sehingga hal ini mendorong peneliti

    untuk melakukan penelitian tindakan kelas. Sebelum penelitian dilakukan,

    peneliti meminta ijin kepada Kepala Sekolah dan permohonan tersebut

    disetujui bahkan rekan-rekan guru menyatakan kesiapan untuk memberikan

    dukungan dan bantuan kepada peneliti.

  • 34

    Karakteristik siswa kelas IV SD Negeri 4 Sembungharjo dapat dilihat

    pada tabel 3.2.

    Tabel 3.2

    Karakteristik Siswa Kelas IV SD Negeri 4 Sembungharjo Pelajaran

    2011/2012

    No Karakteristik L P Jumlah

    1 Jumlah siswa kelas IV 20 20 40

    2 Umur siswa kelas IV (dalam tahun)

    9 – 10

    10– 11

    15

    9

    12

    6

    27

    15

    Sebagian besar anak–anak kelas IV masih senang bermain, sehingga

    mereka menyukai pelajaran-pelajaran yang mengandung unsur permainan,

    misalnya Pendidikan Jasmani. Sedangkan salah satu mata pelajaran yang tidak

    disukai diantaranya adalah Ilmu Pengetahuan Alam. Hal ini disebabkan

    karena dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materinya terlalu luas

    dan mereka mempunyai anggapan bahwa materi dalam pembelajaran Ilmu

    Pengetahuan Alam harus dihafalkan di luar kepala.

    3.2. Rencana Tindakan

    Dalam penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK)

    yang merupakan bentuk kajian yang sistematis dan reflektif dilakukan oleh

    guru untuk memperbaiki kondisi pembelajaran dan meningkatkan kualitas

    siswa.

    Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus.

    Konsep pokok penelitian tindakan menurut Kemmis dan Mc Taggart

    (Arikunto Suharsimi, 2002:97) terdapat empat tahap rencana tindakan,

    meliputi: perencanaan (planning), tindakan (acting) dan pengamatan

    (observing), dan refleksi (reflecting)

    Berikut ini adalah gambar dari siklus I dan siklus II.

  • 35

    Penelitian Tindakan Kelas

    Gambar 3.1.

    Tahapan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

    Rincian prosedur tindakan adalah sebagai berikut:

    Siklus 1

    3.2.1. Perencanaan (planning).

    Tahap perencanaan ini meliputi:

    a. Merancang rencana pembelajaran siklus I pokok bahasan “Sumber Daya

    Alam”.

    b. Menyajikan pengalaman belajar yang bersifat memotivasi.

    c. Mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan.

    d. Merencanakan membagi kelompok-kelompok siswa.

    e. Menetapkan lokasi objek serta lamanya waktu pengamatan/ observasi.

    Berikut merupakan lokasi objek dan lamanya waktu yang direncanakan dalam

    observasi:

    1) Lokasi objek observasi: Lingkungan sekitar sekolah

    Identifikasi masalah

    Perencanaan

    Pelaksanaan dan

    observasi Refleksi

    Perencanaan Ulang

    Pelaksanaan dan

    observasi

    Refleksi

    Siklus I

    Siklus II

  • 36

    2) Alokasi waktu: 25 menit

    3.2.2. Tindakan (acting).

    Tahap pelaksanaan observasi di lapangan meliputi:

    a. Membuka pelajaran meliputi apersepsi dan motivasi.

    b. Guru menyampaikan topik materi yang akan dipelajari.

    c. Siswa mendengarkan penjelasan tentang teknik pembelajaran dengan

    pengamatan di luar kelas tentang materi “Sumber Daya Alam”.

    d. Guru menginformasikan lokasi dan lama pengamatan.

    e. Guru membahas pembagian kelompok-kelompok siswa (setiap kelompok

    5 siswa).

    f. Guru mengajak siswa menuju lokasi pengamatan.

    g. Siswa diminta melakukan penyusuran dan pengamatan/observasi pada

    lokasi objek pengamatan.

    h. Siswa bekerja sama mencari dan mencatat informasi yang ditemukan dari

    hasil pengamatan.

    Tindak lanjut dari pelaksanaan observasi, setelah guru mengajak siswa kembali

    ke kelas, kegiatan ini terdiri:

    a. Kelompok diminta untuk mendiskusikan laporan/hasil pengamatan

    tentang “Sumber Daya Alam” sesuai dengan pengamatan.

    b. Pembahasan hasil diskusi

    1. Guru bertanya kepada siswa mengenai hasil pengamatan pada tiap

    kelompok.

    2. Tiap kelompok menjelaskan hasil pengamatanya.

    3. Kelompok lain memberi tanggapan/pendapat.

    4. Guru memberi tanggapan hasil diskusi dan mengkonfirmasi

    pembahasan hasil diskusi.

    5. Setiap kelompok diminta mengumpulkan laporan/hasil pengamatan

    kepada guru.

  • 37

    c. Kesimpulan (siswa menyimpulkan dan membuat rangkuman hasil

    pembelajaran).

    d. Pemantapan

    Siswa didorong untuk menginternalisasikan konsep, pengetahuan dan

    ketrampilan yang baru sajadiperoleh dalam kegiatan sehari-hari dengan

    menyampaikan penerapan pembelajaran dalam kegiatan sehari-hari

    e. Tindak lanjut (pemberian tugas untuk belajar dirumah).

    f. Evaluasi

    Guru membagikan soal tertulis untuk dikerjakan secara individu, sebagai

    sarana pengukuran tingkat pemahaman dan evaluasi ini diberikan pada

    akhir pertemuan siklus I.

    3.2.3. Observasi (observing)

    Observasi dilakukan oleh observer untuk mengamati kegiatan

    pembelajaran melalui outdoor activities dalam mata pelajaran IPA tentang

    sumber daya alam. Observer menggunakan lembar observasi untuk mencatat

    kegiatan pembelajaran.

    3.2.4. Refleksi (Reflecting)

    Pada tahap ini peneliti dan pengamat segera menganalisa pelaksanaan

    PTK setelah kegiatan belajar mengajar berakhir, sebagai bahan refleksi.

    Selanjutnya peneliti mengadakan refleksi dalam pelaksanaan pembelajaran dan

    kekurangan serta hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran, dan bila melalui

    pengajaran outdoor activities tingkat pemahaman dan hasil belajar siswa masih

    belum meningkat dalam mata pelajaran IPA tentang materi “Sumber Daya

    Alam” di Sekolah Dasar Negeri 4 Sembungharjo Kecamatan Pulokulon

    Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2011/2012, yang dapat dilihat dari kriteria

    pencapaian indikator kinerjanya, maka sebagai tindakan dalam merefleksi

    dilakukan dalam bentuk tindakan pengulangan (remidi), pemantapan

    (pengayaan) terhadap proses belajar mengajar selanjutnya sampai pada hasil

    dan tujuan yang telah dirumuskan berhasil.

  • 38

    Siklus II

    Perencanaan (planning).

    Tahap perencanaan ini meliputi:

    1) Merancang rencana pembelajaran siklus II pokok bahasan “Sumber Daya

    Alam”.

    2) Menyajikan pengalaman belajar yang bersifat memotivasi.

    3) Mempersiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan.

    4) Merencanakan membagi kelompok-kelompok siswa.

    5) Menetapkan lokasi objek serta lamanya waktu pengamatan/ observasi.

    Berikut merupakan lokasi objek dan lamanya waktu yang direncanakan dalam

    observasi:

    1. Lokasi objek observasi: Lingkungan sekitar sekolah

    2. Alokasi waktu 25 menit

    Tindakan (acting).

    Tahap pelaksanaan observasi di lapangan meliputi:

    a. Membuka pelajaran meliputi apersepsi dan motivasi.

    b. Guru menyampaikan sub topik yang akan dipelajari.

    c. Siswa mendengarkan penjelasan tentang teknik pembelajaran dengan

    pengamatan di luar kelas tentang materi “Sumber Daya Alam”.

    d. Guru menginformasikan lokasi dan lama pengamatan.

    e. Guru membahas pembagian kelompok-kelompok siswa (setiap kelompok

    5 siswa).

    f. Guru mengajak siswa menuju lokasi pengamatan.

    g. Siswa diminta melakukan penyusuran dan pengamatan/observasi pada

    lokasi objek pengamatan.

    h. Siswa bekerja sama mencari dan mencatat informasi yang ditemukan.

    Tindak lanjut dari pelaksanaan observasi, setelah guru mengajak siswa

    kembali ke kelas, kegiatan ini terdiri:

  • 39

    1. Kelompok diminta untuk mendiskusikan laporan/hasil pengamatan

    tentang “Sumber Daya Alam” sesuai dengan pengamatan saat

    memperhatikan objek.

    2. Pembahasan hasil diskusi

    1) Guru bertanya kepada siswa mengenai hasil pengamatan dengan

    kelompoknya.

    2) Tiap kelompok menjelaskan hasil diskusi mengenai hasil

    pengamatanya.

    3) Kelompok lain memberi tanggapan/pendapat.

    4) Guru memberi tanggapan hasil diskusi dan mengkonfirmasi

    pembahasan hasil diskusi siswa

    5) Setiap kelompok diminta mengumpulkan laporan/hasil pengamatan

    kepada guru.

    3. Kesimpulan (siswa menyimpulkan dan membuat rangkuman hasil

    pembelajaran)

    4. Pemantapan

    Siswa didorong untuk menginternalisasikan konsep, pengetahuan dan

    ketrampilan yang baru sajadiperoleh dalam kegiatan sehari-hari dengan

    menyampaikan penerapan pembelajaran dalam kegiatan sehari-hari.

    a) Tindak lanjut (pemberian tugas untuk belajar dirumah)

    b) Evaluasi

    Guru membagikan soal tertulis untuk dikerjakan secara individu, sebagai

    sarana pengukuran tingkat pemahaman dan evaluasi ini diberikan pada akhir

    pertemuan siklus II.

    Observasi (observing)

    Observasi dilakukan oleh observer untuk mengamati kegiatan

    pembelajaran melalui outdoor activities dalam mata pelajaran IPA tentang

    sumber daya alam. Observer menggunakan lembar observasi untuk mencatat

    kegiatan pembelajaran.

  • 40

    Refleksi (Reflecting)

    Pada tahap ini peneliti dan pengamat segera menganalisa pelaksanaan

    PTK setelah kegiatan belajar mengajar berakhir, sebagai bahan refleksi.

    Selanjutnya peneliti mengadakan refleksi dalam pelaksanaan pembelajaran

    dan kekurangan serta hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran, dan bila

    melalui pengajaran outdoor activities tingkat pemahaman dan hasil belajar

    siswa masih belum meningkat dalam mata pelajaran IPA tentang materi

    “Sumber Daya Alam” di Sekolah Dasar Negeri 4 Sembungharjo Kecamatan

    Pulokulon Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2011/2012, yang dapat

    dilihat dari kriteria pencapaian indikator kinerjanya, maka sebagai tindakan

    dalam merefleksi dilakukan dalam bentuk tindakan pengulangan (remidi),

    pemantapan (pengayaan) terhadap proses belajar mengajar selanjutnya sampai

    pada hasil dan tujuan yang telah dirumuskan berhasil.

    3.3. Teknik dan alat Pengumpulan data

    1. Teknik pengumpulan data

    Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini untuk

    meningkatkan hasil belajar serta motivasi belajar IPA siswa kelas IV SD

    Negeri 4 Sembungharjo adalah:

    a. Teknik tes

    Instrumen tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa, setelah

    menggunakan outdor activities dalam proses pembelajaran. Tes berbentuk

    tertulis berupa ulangan harian. Untuk menggali data tentang hasil belajar IPA

    siswa kelas IV SD Negeri 4 Sembungharjo semester II tahun pelajaran

    2011/2012 baik nilai pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II.

    1) Hasil belajar IPA pada kondisi awal diperoleh dari nilai ulangan harian

    IPA semester II Tahun Pelajaran 2011-2012.

    2) Hasil belajar IPA pada siklus I diperoleh dari nilai ulangan harian pada

    komptensi dasar 11.1 menjelaskan hubungan antara sumber daya alam

    dengan lingkungan yang digunakan dengan skor nilai 10 – 100.

  • 41

    3) Hasil belajar IPA pada siklus II diperoleh dari nilai ulangan harian pada

    komptensi dasar 11.2 menjelaskan dampak pengambilan bahan alam

    terhadap pelestarian lingkungan dengan skor nilai 10 – 100.

    Pemberian tes, digunakan untuk memperoleh data kemampuan

    kongkrit (hasil belajar) IPA, setelah mendapatkan kompetensi dasar 1)

    Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan dan

    kompetensi dasar 2) Menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap

    pelestarian lingkungan melalui outdoor activities. Jenis tes yang digunakan

    adalah uraian sejumlah 15 item. Adapun kisi-kisi soal dapat dilihat pada tabel

    berikut.

    Tabel 3.3

    Kisi- kisi Soal Tertulis Siklus I

    Standar

    Kompetensi

    Kompetensi Dasar Indikator No

    Item

    Jmh

    Item

    Memahami

    hubungan

    antara sumber

    daya alam

    dengan

    lingkungan,

    teknologi dan

    masyarakat

    11.1 Menjelaskan

    hubungan antara

    sumber daya alam

    dengan lingkungan

    Menjelaskan

    pengertian sumber

    daya alam

    Menyebutkan

    jenis-jenis umber

    daya alam

    1,2, 3

    4, 5,

    6

    3

    3

    Menjelaskan sifat-

    sifat sumber daya

    alam

    7, 8,

    9,

    3

    Menjelaskan

    kegunaan sumber

    daya alam

    1 1

    Jumlah 10

    Jumlah item 10

    Skor per item 10

    Rumus= jumlah item × skor per item

    = 10×10

    = 100

    Rentang nilai

    50-59 = Belum tuntas

    60-69 = Belum tuntas

    70-79 = Tuntas

    80-89 = Tuntas

    90-100= Tuntas

  • 42

    Tabel 3.4

    Kisi- kisi Soal Tertulis Siklus II

    Standar

    Kompetensi

    Kompetensi Dasar Indikator No

    Item

    Jmh

    Item

    Memahami

    hubungan antara

    sumber daya alam

    dengan

    lingkungan,

    teknologi dan

    masyarakat

    11.2 Menjelaskn

    dampak

    pengambilan bahan

    alam terhadap

    pelestarian

    lingkungan.

    Menjelaskan

    kegiatan manusia

    yang dapat

    mengatasi dampak

    negatif

    pengambilan bahan

    alam

    1,2, 3

    4, 5

    5

    jumlah 5

    Jumlah item 5

    Skor per item 20

    Rumus= jumlah item × skor per item

    = 5×20

    = 100

    Rentang nilai

    50-59 = Belum tuntas

    60-69 = Belum tuntas

    70-79 = Tuntas

    80-89 = Tuntas

    90-100= Tuntas

    b. Teknik non tes

    Adapun instrumen non tes, berupa lembar observasi dan angket.

    Observasi digunakan dengan tujuan 1) Untuk mengetahui penerapan

    penggunaan outdoor activities dalam pembelajaran. 2) Perkembangan

    motivasi siswa dalam proses pembelajaran dengan pemanfaatan outdoor

    activities. Angket digunakan untuk memperoleh informasi tentang motivasi

    belajar siswa setelah proses pembelajaran yang memanfaatkan outdoor

    activities.

    Teknik pengumpulan non tes digunakan dengan cara observasi dan angket.

    1) Observasi

    Dalam menggunakan teknik observasi cara yang paling efektif adalah

    melengkapi dengan format atau blangko pengamat sebagai instrumen. Format

    yang sesuai item – item tentang kejadian atau tinggkah laku yang yang

    digambarkan akan terjadi, Arikunto (2008: 156). Teknik ini digunakan untuk

    mengetahui proses pembelajaran yang diterapkan guru dalam kegiatan belajar

    mengajar dengan penerapan outdoor activities.

  • 43

    Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik

    terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi dilakukan

    dengan observasi partisipan yaitu suatu proses pengamatan yang dilakukan

    oleh observer dengan ikut mengambil bagian dalam domain objek yang

    diamati. Data yang ingin diperoleh dari kegiatan observasi dalam penelitian

    ini adalah 1) Untuk mengetahui penerapan outdoor activities dalam

    pembelajaran yang dilakukan guru serta 2) Perkembangan motivasi siswa

    dalam melaksanakan kegiatan belajarnya dengan penerapan outdoor activities.

    Adapun kisi – kisi observasi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

    Tabel 3.5

    Kisi–Kisi Instrumen Penelitian Penerapan Outdoor Activities dalam pembelajaran.

    Aspek Indikator No Item Jmlh Item

    Pelaksanaan a. Menjelaskan teknik pembelajaran kepada siswa

    b. Pembagian kelompok c. Guru mengajak siswa menuju

    lokasi/pengamatn

    d. Siswa melakukan pengamatan/ observasi

    e. Menciptakan kerjasama dalam kelompok

    f. Mengajak siswa masuk ke kelas g. Siswa mendiskusikan hasil

    pengamatanya di kelas

    h. Siswa dan guru melakukan pembahasan hasil diskusi dari tiap-tiap kelompok

    1, 2, 3

    1

    2

    1,3

    1

    1

    2, 3

    4, 5, 6, 7

    3

    1

    1

    2

    1

    1

    2

    4

    Melakukan

    kegiatan

    penutup

    a. Memberikan kesimpulan b. Memberikan evaluasi c. Melakukan pemantapan d. Melakukan tindak lanjut

    1

    1, 2

    1

    1

    1

    2

    1

    1

    Jumlah 20

    Poin-poin dalam observasi sesuai dengan kegiatan di RPP, mulai

    kegiatan elaborasi.

    2) Angket

    Menurut Halimah (2007) Angket atau koesiner metode pengumpulan

    data, instrumenya disebut sesuai dengan nama metodenya. Angket adalah

  • 44

    sejumlah pertanyaan tertulis yang dipergunakan untuk memperoleh informasi

    dari responden dalam hal ini siswa. Angket ini dengan menggunakan angket

    tertutup dan langsung, artinya pertanyaan yang diberikan kepada responden

    secara langsung dan disertai kemungkinan jawaban sehingga responden dan

    menjawab dengan memilih dengan memberi tanda chek ( √ ) peda alternatif

    jawaban yang tersedia.

    Dalam penelitian ini digunakan jenis angket langsung yang berbentuk

    pernyataan tertutup. Responden tinggal membubuhkan tanda check pada

    kolom jawaban yang tersedia. Dimana angket diberikan langsung kepada

    siswa sebagai responden untuk menjawab sendiri. Sejumlah pertanyaan

    tersebut mencakup aspek-aspek motivasi belajar siswa seperti 1) Keinginan

    atau inisiatif untuk belajar. 2) Adanya arahan belajar yang meliputi

    keterlibatan dalam mengerjakan tugas. 3) Adanya konsisten atau keajegan.

    Angket tersebut digunakan peneliti untuk memperoleh data tentang sejauh

    manamotivasi belajar siswa yang menerapkan outdoor activities .

    Instrumen yang digunakan dalam peneliti ini yaitu menggunakan

    angket yang berupa pernyataan yang diberikan kepada siswa untuk

    mengetahui hubungan antara variabel, pernyataan. Angket untuk variabel ini

    berisi 10 pernyataan yang harus dijawab oleh siswa. Untuk setiap pertanyaan,

    skor yang diberikan pada masing-masing item adalahsebagai berikut:

    Jawaban “Ya” diberi skor 1

    Jawaban “Tidak” diberi skor 0

    Angket ini dimaksudkan untuk mengungkap data tentang motivasi

    siswa dalam mengikuti pelajaran dengan aspek-aspek nya seperti keinginan

    atau inisiatif untuk belajar, keterlibatan dalam mengerjakan tugas, adanya

    konsisten atau keajegan, yang selanjutnya dijabarkan ke dalam item-item dan

    kemudian menjadi instrumen. Semakin tinggi skor tingkat motivasi belajar

    siswa, maka semakin tinggi pula hasil belajar yang diperoleh dan sebaliknya

    jika semakin rendah tingkat motivasi belajar siswa, maka semakin rendah pula

  • 45

    tingkat hasil belajar siswa. Adapun kisi-kisi angket tersebut dapat dilihat pada

    tabel dibawah ini

    Tabel 3.6

    Kisi – Kisi Angket Motivasi Belajar Siswa

    Aspek Indikator No.

    Item

    Jumlah

    Item

    1. Adanya keinginan atau

    inisiatif untuk belajar

    1. Kemauan untuk belajar

    2. Kemauan bertanya terhadap

    materi pelajaran

    1,2,3

    4

    4

    1

    2. Adanya Arah dalam

    belajar

    1. Keinginan menyelesaikan

    tugas dan masalah

    2. Keinginan membantu teman,

    kelompok belajar.

    3. Keterlibatan dalam

    menyimpulkan materi dan

    membuat rangkuman

    5

    6

    7

    1

    1

    1

    3. Adanya

    konsistensi/keajegan

    1. Keyakinan atau kepercayaan

    2. Ketekunan, keuletan

    8

    9,10

    2

    2

    Jumlah item 10

    Skor per item 1

    Rumus=jumlah item × skor

    per item

    = 10×1

    = 10

    Rentang nilai

    0-2 = Sangat rendah

    3-4 = Rendah

    5-6 = Sedang

    7-8 = Tinggi

    9-10= Sangat tinggi

    10

    3.4. Indikator Kinerja

    Berdasarkan melihat latar belakang permasalahan, hasil akhir dari

    tindakan perbaikan diharapkan lebih meningkat dari hasil sebelum diadakan

    perbaikan, maka digunakan indikator kinerja sebagai berikut:

    1. 95% siswa mencapai nilai ≥ 70.

    2. 70% siswa mencapai skor angket motivasi belajar ≥ 7 (minimal level

    tinggi)

    3.5. Analisis Data

    Agar data yang dikumpulkan menjadi bermakna dan dapat digunkan

    sebagai dasar penentu keberhasilan penelitian, data perlu diolah dan dianalisis.

  • 46

    Data-data yang berupa angka (data kuantitatif) diolah untuk mencari

    rerata, nilai tertinggi, nilai terendah, jumlah anak yang tuntas dan belum

    tuntas, dan prosentase ketuntasan pembelajaran.

    Data kualitatif diolah dengan menghitung persentase dari data-data

    yang sejenis. Setelah itu, hasil pengolahan datanya diuji beda (komparasi)

    dengan membandingkan kondisi awal, kondisi pada/setelah siklus I dan

    kondisi pada/setelah siklus II. Dari uji komparasi tadi bisa dilihat perubahan

    atau kemajuan kualitas pembelajaran, hasil belajar, dan motivasi belajar pada

    mata pelajaran IPA yang dilakukan oleh guru yang diperlihatkan oleh peserta

    didik sebagai hasil pembelajaran yang dilakukan.

    3.6. Validasi Data

    1. Validitas Instrumen

    Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan unuk mengukur apa

    yang seharusnya diukur. Untuk mengetahui tingkat validitas soal pretest

    dengan melihat angka pada kolom corrected item total correlation I yang

    merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item nilai yang

    kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel dengan taraf signifikansi 5%.

    Berdasarkan r tabel nilai korelasi moment-produk Pearson I dengan taraf

    signifikansi 5% untuk jumlah item (N) 45 adalah 0,294. Sehingga Syarat

    minimum untuk dianggap valid adalah jika R (nilai dalam kolom corrected

    item total correlation)≥ 0,294 (Prayitno, 2010). Jadi jika nilai korelasi antara

    butir dengan skor total, R < 0,294, maka butir soal dalam r tabel tersebut

    dinyatakan tidak valid. Validitas dihitung menggunakan SPSS 16 for

    Windows.

    2. Reliabilitas Instrumen

    Reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui tingkat

    keajegan instrumen dari variabel yang hendak diukur. Cronbach dalam

    Merdapi (2007:42) menjelaskan bahwa keajeggan instrumen dapat dinyatakan

  • 47

    dengan menentukan koefisien alpha (α). Tes dapat diterima jika nilai koefisien

    alpha (α)>0,7, penggolongannya sebagai berikut:

    ≤ 0,7 : Tidak dapat diterima

    0,7 < α ≤ 0,8 : Dapat diterima

    0,8 < α ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus

    α > 0,9 : Reliabilitas memuaskan (Prayitno, 2010).

    Uji reliabilitas dihitung dengan menggunakan SPSS 16 for windows.

    3.7. Tingkat Kesukaran (TK)

    a. Tingkat kesukaran

    Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah

    soal tersebut tergolong mudah atau sukar. Tingkat kesukaran adalah bilangan

    yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal.

    Tingkat kesukaran digunakan tolok ukur sebagai berikut

    0,00 – 0,30 : sukar

    0,31 – 0,70 : sedang

    0,71 – 1,00 : mudah (Suharsimi, Arikunto 2003)

    Adapun rumus untuk menghitung taraf kesukaran soal uraian adalah :

    Mean =

    Tingkat Kesukaran =

    Soal-soal yang baik atau ideal adalah soal-soal yang tidak terlalu

    mudah atau terlalu sukar atau dapat dikatakan sedang, yaitu mempunyai

    indeks kesukaran antara 0,31 sampai 0,70 (Arikunto, 2010). Perlu diketahui

    bahwa bukan berarti soal yang mudah dan sukar tidak digunakan. Soal yang

    sukar akan menambah gairah bagi siswa yang pandai selain itu soal sukar bagi

    siswa yang kurang pandai menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat

    untuk mencoba lagi karena berada di luar jangkauanya, sedangkan untuk soal

    yang mudah akan membangkitkan gairah belajar siswa yang lemah atau

    kurang pandai.