bab iii metode penelitian 3.1 seting dan karakteristik...
TRANSCRIPT
31
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kutowinangun 4 Salatiga Semester 1
Tahun 2015/2016.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri Kutowinangun 4
Salatiga Semester I Tahun pelajaran 2015/2016. Jumlah siswa kelas 5 adalah 31
siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Bangunan SD
Negeri Kutowinangun 4 terdiri dari 6 ruang kelas, 1 ruang guru, 2 ruang kepala
sekolah, 1 ruang media, 1 perpustakaan, 4 kamar mandi guru yaitu 2 untuk wanita
2 untuk laki-laki, 4 kamar mandi siswa yaitu 2 untuk wanita 2 untuk laki-laki, 1
ruang UKS, 1 dapur, 1 kantin sekolah sehat, dan 1 green house.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.2.1 Variabel penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari model pembelajaran kooperatif tipe MM
dan hasil belajar IPS. Model pembelajaran koperatif tipe MM adalah
pembelajaran IPS KD Mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang
berskala nasional dari masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia dan
Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di
Indonesia dengan langkah mendapat satu kartu soal dan satu kartu jawaban,
kemudian memikirkan soal atau jawaban, mencari pasangan, dan yang terakhir
mendapat poin. Setelah mendapatkan soal atau jawaban, menuliskan pada mind
mapping sesuai dengan soal dan jawaban serta menambahkan keterangan sendiri.
Hasil belajar IPS adalah besarnya skor pengamatan (mendapat kartu, memikirkan
kartu, mendapat pasangan), skor pada mind mapping, dan skor hasil belajar.
Penelitian ini menggunakan variabel:
32
a. Variabel bebas (X)
Variabel bebas (Independent) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran koperatif
tipe Make a Match.
b. Variabel terikat (Y)
Variabel terikat (Dependent) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat adalah hasil belajar
IPS.
3.2.2 Definisi Operasional
a. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
Model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match sebagai variabel
bebas merupakan salah satu tipe dalam pembelajaran kooperatif dimana dalam
penyajiannya siswa belajar mengenai pemasangan jawaban yang tepat.
b. Hasil Belajar IPS
Hasil belajar IPS sebagai variabel terikat merupakan hasil belajar yang
diperoleh setelah dilakukan pembelajaran dalam bentuk nilai setelah
dilaksanakanya evaluasi pembelajaran pada siklus I dan II. Hasil belajar dapat
dijadikan sebagai tolak ukur untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan
seorang individu setelah melakukan kegiatan belajar.
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kutowinangun 4 Salatiga. Waktu
pelaksanaannya Siklus 1 pada tanggal 9 Februari dan 12 Februari 2016, dan
Siklus 2 pada tanggal 22 dan 24 Maret 2016.
3.4 Prosedur Penelitian
Pelaksanaan tiap siklus dalam penelitian ini merupakan siklus kegiatan
yang terdiri dari dua siklus. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
(PTK). Model penelitian menggunakan model spiral dari C. Kemmis dan Mc.
Taggart. Konsep pokok penelitian tindakan menurut C. Kemmis dan Mc. Taggart
33
dalam Arikunto terdapat empat tahap rencana tindakan pada tiap siklus, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tahapan-tahapan ini
berlangsung secara berulang-ulang, sampai tujuan penelitian tercapai. Jika tidak
tercapainya target yang telah ditentukan, maka diadakan perbaikan pada
perencanaan dan pelaksanaan siklus berikutnya.
Gambar 3.4 Siklus Penelitian Tindakan Kelas C. Kemmis dan Mc. Taggart
dalam Suharsimi Arikunto
3.4.1 Sasaran Peneltian
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah mencoba mengatasi kesulitan
yang dialami oleh studi tindakan dengan menjaga pekerjaan secara konsisten
terhadap teori tertentu dan mengembangkan penelitian. Adapun sasaran
penelitian penerapan Make a Match adalah siswa kelas V SD Negeri
Perencanaan
Siklus ke-1
Pengamatan
Pelaksanaan Refleksi
Perencanaan
Siklus ke-II
Pengamatan
Pelaksanaan Refleksi
34
Kutowinangun 4, Semester II, tahun 2015/2016 pada pelajaran IPS. Peningkatan
hasil belajar yang dimaksud adalah perbandingan persentase nilai awal yang
didapat dari pra siklus sebelum siklus 1 dilaksanakan dengan nilai setelah siklus
I dan siklus II baik yang belum dirata-rata maupun yang sudah dirata-rata.
3.4.2 Siklus 1
1. Perencanaan
Pada tahap ini penulis menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dengan materi pokok Peninggalan Sejarah Kerajaan Hindu di Indonesia,
dengan indikator menyusun daftar peninggalan sejarah yang bercorak Hindu yang
ada di Indonesia. Pada tahap perencanaan ini juga penulis melakukan hal-hal
sebagai berikut:
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
2) Meyiapkan alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran sesuai
dengan materi.
3) Membuat mind map berupa isi materi yang akan diberikan dan dijelaskan.
4) Membuat kartu berupa pertanyaan dan jawaban sesuai materi yang akan
diajarkan kepada siswa.
5) Membuat evaluasi berupa tes evaluasi.
6) Membuat lembar observasi guru dan siswa dalam pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung.
Pada tahap ini merupakan pelaksanaan dari rencana pembelajaran dengan
melaksanakan tindakan yang sesuai dengan rancangan yang telah dibuat dalam
kegiatan pembelajaran dan melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai materi
yang telah ditentukan. Pada tahap tindakan ini menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Make a Match Berbantuan Mind Mapping.
35
Pertemuan 1.
Dilaksanakan tanggal 9 Februari 2016.
Prosedur (langkah-langkah pembelajaran)
A. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru memberi salam kepada murid.
b. Guru melakukan absensi kelas.
Apersepsi :
c. Guru mengingatkan kembali mengenai peninggalan sejarah pada masa Hindu
yang ada di Indonesia.
Orientasi :
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang akan
disampaikan.
Motivasi :
e. Mengajak siswa bertanya jawab tentang kegiatan apa saja yang dilakukan
ketika pergi ke tempat wisata yang bersejarah.
f. Dilanjutkan dengan bertanya kesiapan siswa mengikuti pelajaran pagi ini.
g. Guru menjelaskan manfaat pembelajaran, yaitu agar siswa dapat melestarikan
peninggalan sejarah dan dapat menyebutkan peninggalan sejarah dengan
bercerita sejarah Hindu-Budha dan Islam di Indonesia.
B. Kegiatan Inti
I. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi:
a. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai Kerajaan Kutai. (disiplin
dan tanggungjawab).
b. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai Kerajaan Tarumanegara.
(disiplin dan tanggungjawab).
c. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru peninggalan sejarah Kerajaan Kutai.
(disiplin dan tanggungjawab).
36
d. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru peninggalan sejarah Kerajaan
Tarumanegara. (disiplin dan tanggungjawab).
e. Siswa memperhatikan mind mapping. (tanggungjawab).
f. Siswa ikut serta aktif ketika penjelasan guru dalam menjawab peninggalan
sejarah Kerajaan Kutai dan Kerajaan Tarumanegara. (disiplin dan tekun)
II. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a. Memilih siswa secara acak untuk maju ke depan kelas bertanya jawab dengan
guru. (tanggungjawab)
b. Semua siswa memperhatikan ke depan kelas. (berani dan tanggungjawab)
c. Guru memberi penghargaan kepada siswa yang berani maju ke depan kelas dan
menjawab dengan benar serta tepat.
Pertemuan II.
Dilaksanakan tanggal 12 Februari 2016.
Prosedur (langkah-langkah pembelajaran)
A. Kegiatan Pendahuluan
a) Guru memberi salam kepada murid.
b) Guru melakukan absensi kelas.
Apersepsi :
c) Guru mengingatkan kembali mengenai makna peninggalan sejarah pada masa
Hindu yang ada di Indonesia.
Orientasi :
d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang akan
disampaikan.
Motivasi :
e) Mengajak siswa bertanya jawab tentang kegiatan apa saja yang dilakukan
ketika pergi ke tempat bersejarah.
f) Dilanjutkan dengan bertanya kesiapan siswa mengikuti pelajaran pagi ini.
37
g) Guru menjelaskan manfaat pembelajaran, yaitu agar siswa dapat melestarikan
peninggalan sejarah dan dapat menyebutkan peninggalan sejarah dengan
bercerita sejarah Hindu di Indonesia.
B. Kegiatan Inti
I. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi:
a. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai Kerajaan Kutai beserta
peninggalannya. (disiplin dan tanggungjawab).
b. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai Kerajaan Tarumanegara
beserta peninggalannya. (disiplin dan tanggungjawab).
c Siswa memperhatikan penjelasan make a match. (tanggungjawab).
d Siswa ikut serta aktif ketika melakukan make a match. (disiplin dan tekun)
II. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a. Siswa dibagi menjadi dua kelompok besar.
b. Siswa akan memperoleh kartu yang berupa soal atau jawaban dari guru.
(tanggungjawab)
c. Setiap siswa harus fokus dengan soal/jawaban yang diamati. (teliti dan
tanggungjawab)
d. Setiap siswa yang mendapatkan kartu jawaban, membacakan isi kartunya.
e. Setiap siswa yang mendapatkan kartu pertanyaan mencari pasangan terhadap
kartu jawaban yang cocok dengan kartunya. (tanggungjawab)
f. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu, maka
siswa tersebut diberi poin. (tanggung jawab dan jujur)
g. Setelah menemukan dan saling berpasangan, setiap pasangan maju ke depan
kelas untuk membacakan isi maisng-masing kartunya.
h. Pasangan yang tidak maju ke depan kelas, memperhatikan pasangan yang maju
ke depan kelas dan kritis menanggapi.
i. Guru memberi penghargaan kepada siswa yang aktif memperhatikan presentasi
dan kritis dalam menanggapi.
38
C. Kegiatan Akhir
a. Siswa bersama guru merangkum materi.
b. Siswa mengerjakan soal evaluasi.
Penilaian
Teknik penilaian:
a. Tes Tertulis
b. Penugasan
c. Unjuk Kerja
Bentuk instrumen: tes pilihan ganda terbatas
Item tes (terlampir)
3. Observasi
Kegiatan observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pada
tahap pelaksanaan. Kegiatan observasi dilakukan oleh guru kelas untuk
mengamati kegiatan pembelajaran terhadap guru yang mengajar dan siswa dalam
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match Berbantuan Mind
Mapping dalam mata pelajaran IPS. Peneliti menggunakan lembar observasi
untuk mencatat semua penerapan kegiatan model pembelajaran. Pada
kegiatan ini peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan pelaksanaan siklus,
penerapan model pembelajaran, kemampuan mengelola kelas, dan proses
pembelajaran tipe Make a Match Berbantuan Mind Mapping.
4. Refleksi
Peneliti menganalisis hasil pembelajaran di siklus I, kemudian melakukan
refleksi terhadap strategi yang dilakukan dalam tindakan kelas. Jika hasil yang
dicapai oleh siswa belum sesuai dengan yang diharapkan, maka peneliti
merencanakan kegiatan pembelajaran selanjutnya di siklus 2 dengan
meminimalisir kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I.
3.4.3 Siklus II
1. Perencanaan
Pada tahap ini penulis menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dengan materi pokok Peninggalan Sejarah Kerajaan Buddha di Indonesia,
39
dengan indikator menyusun daftar peninggalan sejarah yang bercorak Hindu-
Budha dan Islam yang ada di Indonesia. Pada tahap perencanaan ini juga penulis
melakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
2) Meyiapkan alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran sesuai
dengan materi.
3) Membuat mind map berupa isi materi yang akan diberikan dan dijelaskan.
4) Membuat kartu berupa pertanyaan dan jawaban sesuai materi yang akan
diajarkan
kepada siswa.
5) Membuat evaluasi berupa tes evaluasi.
6) Membuat lembar observasi guru dan siswa dalam pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Melaksanakan pelaksanaan yang telah direncanakan pada siklus II
berdasarkan hasil refleksi pada siklus 1. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan
selama pembelajaran berlangsung. Pada tahap ini merupakan pelaksanaan dari
rencana pembelajaran dengan melaksanakan tindakan yang sesuai dengan
rancangan yang telah dibuat dalam kegiatan pembelajaran dan melaksanakan
kegiatan pembelajaran sesuai materi yang telah ditentukan. Pada tahap tindakan
ini menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match Berbantuan
Mind Mapping.
Pertemuan 1.
Dilaksanakan tanggal 22 Maret 2016.
Prosedur (langkah-langkah pembelajaran)
A. Kegiatan Pendahuluan
a) Guru memberi salam kepada murid.
40
b) Guru melakukan absensi kelas.
Apersepsi :
c) Guru mengingatkan kembali mengenai peninggalan sejarah pada masa Buddha
yang ada di Indonesia.
Orientasi :
d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang akan
disampaikan.
Motivasi :
e) Mengajak siswa bertanya jawab tentang kegiatan apa saja yang dilakukan
ketika pergi ke tempat wisata yang bersejarah.
f) Dilanjutkan dengan bertanya kesiapan siswa mengikuti pelajaran pagi ini.
g) Guru menjelaskan manfaat pembelajaran, yaitu agar siswa dapat melestarikan
peninggalan sejarah dan dapat menyebutkan peninggalan sejarah dengan
bercerita sejarah Budha di Indonesia.
B. Kegiatan Inti
I. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi:
a. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai Kerajaan Kaling. (disiplin
dan tanggungjawab).
b. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai Kerajaan Sriwijaya.
(disiplin dan tanggungjawab).
c. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru peninggalan sejarah Kerajaan
Kaling. (disiplin dan tanggungjawab).
d. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru peninggalan sejarah Kerajaan
Sriwijaya. (disiplin dan tanggungjawab).
e. Siswa memperhatikan mind mapping. (tanggungjawab).
f. Siswa ikut serta aktif ketika penjelasan guru dalam menjawab peninggalan
sejarah Kerajaan Kaling dan Kerajaan Sriwijaya. (disiplin dan tekun)
II. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
41
a. Siswa secara acak maju ke depan kelas ikut terlibat dalam mind map dengan
guru yaitu menempel gambar sesuai dengan urutan mind map yang ada
dipapan tulis. (tanggungjawab)
b. Siswa maju ke depan kelas satu per satu. Setelah menempelkan gambar sesuai
dengan urutan mind map, siswa tersebut menjelaskan sedikit gambar yang
ditempel sesuai dengan tulisannya di depan kelas dan siswa yang lain
menanggapi dengan kritis. (berani dan tanggungjawab)
c. Guru memberi penghargaan kepada siswa yang berani maju ke depan kelas,
siswa lain yang menanggapi, dan menjawab dengan benar serta tepat.
Pertemuan II.
Dilaksanakan tanggal 24 Maret 2016.
Prosedur (langkah-langkah pembelajaran)
A. Kegiatan Pendahuluan
a) Guru memberi salam kepada murid.
b) Guru melakukan absensi kelas.
Apersepsi :
c) Guru mengingatkan kembali mengenai makna peninggalan sejarah pada masa
Buddha yang ada di Indonesia.
Orientasi :
d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok-pokok materi yang akan
disampaikan.
Motivasi :
e) Mengajak siswa bertanya jawab tentang kegiatan apa saja yang dilakukan
ketika pergi ke tempat bersejarah.
f) Dilanjutkan dengan bertanya kesiapan siswa mengikuti pelajaran pagi ini.
g) Guru menjelaskan manfaat pembelajaran, yaitu agar siswa dapat melestarikan
peninggalan sejarah dan dapat menyebutkan peninggalan sejarah dengan
bercerita sejarah Buddha di Indonesia.
B. Kegiatan Inti
42
I. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi:
a. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai Kerajaan Kaling dan
Kerajaan Sriwijaya beserta peninggalannya. (disiplin dan tanggungjawab).
b. Siswa memperhatikan penjelasan make a match. (tanggungjawab).
c. Siswa ikut serta aktif ketika melakukan make a match. (disiplin dan tekun)
II. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a. Siswa menyanyikan yel-yel bersama-sama dengan guru agar semangat dalam
menjalankan make a match dan tertib selama pelajaran.
b. Siswa dibagi menjadi dua kelompok besar.
c. Setiap siswa mengambil dua pilihan coklat dengan warna berbeda yang
disediakan oleh guru.
d. Cara mengambilnya yaitu, sebagian siswa yang menyukai coklat warna hitam
terlebih dahulu, kemudian sebagian siswa lagi yang menyukai coklat warna
coklat muda.
e. Setelah semua mendapatkan coklat, masing-masing siswa menuju ke coklat
yang sama warnanya.
f. Masing-masing kelompok akan memperoleh kartu dengan warna berbeda yang
berupa soal atau jawaban dari guru. (tanggungjawab)
g. Masing-masing siswa akan memperoleh kartu yang berupa soal atau jawaban
dari guru. (tanggungjawab)
h. Semua siswa duduk dengan kelompoknya sendiri dengan tertib.
(tanggungjawab)
i. Setiap siswa harus fokus dengan soal/jawaban yang diamati. (teliti dan
tanggungjawab)
j. Setiap siswa yang mendapatkan pertanyaan, membacakan isi kartunya dengan
berdiri ketika membacakan isi pertanyaannya saja.
k. Setiap siswa yang mendapatkan kartu jawaban, diam terlebih dahulu sampai
siswa yang mendapatkan pertanyaan semua selesai membacakannya, kemudian
43
siswa yang mendapatkan kartu jawaban mencari pasangan terhadap kartu
jawaban yang cocok dengan kartunya dengan tertib. (tanggungjawab)
l. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu, maka
siswa tersebut diberi poin. (tanggung jawab dan jujur)
m. Setelah menemukan dan saling berpasangan, setiap kelompok berpasangan
dengan tertib mencari tempat duduk yang nyaman untuk mereka.
n. Siswa menyanyikan yel-yel bersama-sama ketika setiap siswa sudah
mengetahui pasangannya agar tidak saling ragu-ragu duduk bersama
pasangannya.
o. Setiap pasangan kelompok maju ke depan kelas untuk membacakan isi masing-
masing kartunya.
p. Pasangan yang tidak maju ke depan kelas, memperhatikan pasangan yang maju
ke depan kelas dan kritis menanggapi.
q. Guru memberi penghargaan kepada siswa yang aktif memperhatikan presentasi
dan kritis dalam menanggapi.
C. Kegiatan Akhir
a. Siswa bersama guru merangkum materi.
b. Siswa mengerjakan soal evaluasi.
Penilaian
Teknik penilaian:
a. Tes Tertulis
b. Penugasan
c. Unjuk Kerja
Bentuk instrumen: tes pilihan ganda terbatas
Item tes (terlampir)
3. Observasi
Kegiatan observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pada
tahap pelaksanaan. Kegiatan observasi dilakukan oleh guru kelas untuk
mengamati kegiatan pembelajaran terhadap guru yang mengajar dan siswa dalam
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match Berbantuan Mind
Mapping dalam mata pelajaran IPS. Peneliti menggunakan lembar observasi
44
untuk mencatat semua penerapan kegiatan model pembelajaran. Pada
kegiatan ini peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan pelaksanaan siklus,
penerapan model pembelajaran, kemampuan mengelola kelas, dan proses
pembelajaran tipe Make a Match Berbantuan Mind Mapping.
4. Refleksi
Peneliti menganalisis hasil pembelajaran di siklus I, kemudian melakukan
refleksi terhadap strategi yang dilakukan dalam tindakan kelas. Jika hasil yang
dicapai oleh siswa belum sesuai dengan yang diharapkan, maka peneliti
merencanakan kegiatan pembelajaran selanjutnya di siklus 2 dengan
meminimalisir kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan
kualitatif. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh langsung dari skor tes.
Sedangkan data kualitatif yaitu data yang diperoleh secara langsung dari skor
rubrik pengamatan 2 langkah pembelajaran dan hasil pengamatan implementasi
RPP. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik tes dan teknik non tes dengan instrumen butir-butir soal dan rubrik
pengamatan. Adapun teknik yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan
data yaitu:
a. Tes
Tes digunakan untuk melihat sejauh mana keberhasilan proses belajar
mengajar yang dilakukan pada akhir pembelajaran dengan memberikan soal tes
kepada subjek penelitian. Dalam pengumpulan data alat yang digunakan berupa
soal tes sesuai dengan materi yang diajarkan. Dalam penelitian ini tes yang
digunakan adalah tes formatif berbentuk pilihan ganda dan uraian.
b. Non Tes
Non tes digunakan untuk mengetahui kualitas proses dan produk dari satu
pekerjaan serta hal-hal yang berkenaan dengan domain ranah afektif seperti
sikap, minat, bakat, dan motivasi. Hasil belajar dapat berupa pengetahuan teoritis
keterampilan dan sikap/perilaku.
45
c. Observasi
Observasi ini dilakukan untuk mengamati dan mengetahui perkembangan
keaktifan siswanya sendiri, keaktifan belajar siswa, dan kegiatan guru dalam
pembelajaran menggunakan model pembelajaran tipe Make a Match Berbantuan
Mind Mapping.
d. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang tertulis.
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun
dan menganalisis dokumen–dokumen baik dokumen tertulis.
3.5.1 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
mengumpulkan data agar kegiatan tersebut sistematis dan dipermudah olehnya.
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan
hasil belajar IPS adalah:
a. Soal tes yaitu menggunakan soal pilihan ganda dan uraian dalam tes untuk
mengetahui hasil dari pembelajaran.
b. Skala sikap yaitu tentang keaktifan siswa dalam pembelajaran yang di
sampaikan menggunakan model make a match berbantuan mind mapping.
c. Lembar Observasi
Dalam lembar observasi guru dan siswa, hal yang diamati pada intinya
adalah kemampuan siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru
dengan model pembelajaran Make a Match Berbantuan Mind Mapping dan
kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make a
Match sesuai dengan indikator dalam kisi-kisi lembar observasi.
d. Lembar Penilaian
Lembar penilaian ini digunakan untuk menilai hasil belajar siswa. Lembar
penilaian ini tidak hanya menilai hasil belajar setiap siswa tetapi juga dalam kerja
kelompok mereka. Lembar penilaian berfungsi untuk refleksi dan evaluasi siswa.
46
e. Studi Dokumentasi
Mendokumentasikan penelitiannya dalam bentuk foto-foto dan kumpulan hasil
belajar siswa.
f. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
Kumpulan RPP terdiri dari RPP siklus 1 dan siklus 2.
3.5.2 Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini apabila lebih dari 80% dari
jumlah siswa (31 siswa) telah mencapai ketuntasan belajar ≥ 70.
3.5.3 Teknik Analisis Data
Data yang telah diperoleh akan dianalisis menggunakan deskriptif
komparatif dengan membandingkan hasil dari pra siklus, siklus 1 dan siklus 2
melalui penyajian data dalam bentuk tabel, skor maksimal, skor minimal, dan
perhitungan persentase.
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.6.1 Uji Validitas
Validitas merupakan Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan
untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Untuk mengetahui tingkat validitas
dilakukan dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir instrumen
dengan total skor (corrected item total correlation) dapat dilihat melalui
analisis SPSS 17.0 for windows.
r < 0.20 : Sangat rendah
0.21 ≤ r < 0.40 : Rendah
0.41 ≤ r < 0.60 : Cukup
0.61 ≤ r < 0.80 : Tinggi
0.81≤ r <1.00 : Sangat Tinggi
3.6.2 Uji Reliabilitas
47
Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen.
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Kriteria
menentukan reliabilitas instrumen sebagai berikut:
≤ 0.7 : Tidak ada validitas
07<a≤0.8 : Dapat Diterima
0.8<a≤0.9 : Reliabilitas bagus
≥0.9 : Reliabilitas memuaskan
Tabel 3.1
Uji Validitas dan Reliabilitas Siklus 1
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.763 20
48
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
soal1 12.06 13.996 .513 .739
soal2 12.06 13.621 .622 .731
soal3 11.97 15.093 .230 .761
soal4 12.15 14.445 .382 .750
soal5 12.03 14.780 .301 .756
soal6 12.15 13.758 .574 .734
soal7 12.12 13.985 .509 .739
soal8 12.06 13.996 .513 .739
soal9 12.00 15.312 .163 .766
soal10 11.97 14.093 .516 .740
soal11 12.00 15.312 .163 .766
soal12 12.06 13.496 .658 .728
soal13 12.12 15.047 .221 .762
soal14 11.64 16.176 .000 .765
soal15 11.94 15.246 .195 .763
soal16 12.03 14.468 .387 .749
soal17 11.67 15.792 .256 .760
soal18 12.03 15.593 .086 .771
soal19 12.00 15.437 .130 .768
soal20 12.03 15.968 -.010 .778
Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas siklus 1 yang telah di ujikan di
SDN Kutowinangun 4 Salatiga diperoleh beberapa data yang tidak valid dan
diperoleh beberapa data yang valid. Kriteria validitas instrumen tes yang
diharapkan penulis sebesar 0,344. Soal yang tidak valid dihilangkan dari uji
validitas dan reliabilitas.
Tabel 3.2
Uji Validitas dan Reliabilitas Siklus 2
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.736 40
49
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
soal1 35.38 29.984 .044 .738
soal2 35.28 29.176 .550 .727
soal3 35.25 30.258 .000 .737
soal4 35.41 28.959 .293 .729
soal5 35.31 29.899 .111 .736
soal6 35.50 28.387 .358 .725
soal7 35.34 28.426 .552 .721
soal8 35.44 28.190 .454 .721
soal9 35.28 30.531 -.156 .741
soal10 35.25 30.258 .000 .737
soal11 35.41 27.926 .563 .718
soal12 35.25 30.258 .000 .737
soal13 35.25 30.258 .000 .737
soal14 35.25 30.258 .000 .737
soal15 35.25 30.258 .000 .737
soal16 35.47 28.451 .364 .725
soal17 35.28 29.176 .550 .727
soal18 35.44 27.996 .502 .719
soal19 35.50 27.871 .472 .719
soal20 35.31 29.319 .330 .730
soal21 35.44 29.415 .159 .734
soal22 35.31 29.190 .379 .728
soal23 35.44 29.351 .175 .733
soal24 35.25 30.258 .000 .737
soal25 35.25 30.258 .000 .737
soal26 35.25 30.258 .000 .737
soal27 35.44 29.351 .175 .733
soal28 35.25 30.258 .000 .737
soal29 35.28 30.144 .043 .737
soal30 35.25 30.258 .000 .737
soal31 34.94 28.512 .079 .753
soal32 35.13 26.565 .258 .736
soal33 34.38 27.726 .442 .719
soal34 36.25 30.258 .000 .737
soal35 35.19 24.609 .459 .713
soal36 35.13 25.661 .351 .726
soal37 36.25 30.258 .000 .737
soal38 35.13 25.145 .405 .720
soal39 36.19 30.286 -.039 .741
soal40 35.19 24.738 .445 .715
50
Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas siklus 2 yang telah di ujikan di
SDN Kutowinangun 4 Salatiga diperoleh beberapa data yang tidak valid dan
diperoleh beberapa data yang valid. Kriteria validitas instrumen tes yang
diharapkan penulis sebesar 0,344. Soal yang tidak valid dihilangkan dari uji
validitas dan reliabilitas.