bab iii fix

Download Bab III Fix

If you can't read please download the document

Upload: hasnaww

Post on 25-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

fpub

TRANSCRIPT

BAB IIIMETODOLOGI

3.1 Waktu dan TempatPraktikum dilaksanakan setiap hari Senin dimulai dari tanggal 9 September 2013 sampai 9 Desember 2013 di Laboratorium Kimia Tanah, Gedung Tanah, Fakultas Pertanian dan Unit Pelaksana Teknis Kompos Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. 3.2 Alat, Bahan, dan Fungsi3.2.1 AlatKotak kayu 60 x 60 cm : untuk wadah pupukSekop : untuk alat pengaduk Grinder: untuk menggiling bahan pupuk agar lebih halusTermometer : untuk mengukur suhu pupukTimbangan : untuk menimbang pupukFial film : untuk wadah sampel pupuk ketika pengukuran pHGelas ukur : untuk mengukur banyak larutan yang dibutuhkanpH meter : untuk mengukur derajat keasaman pupuk Ayakan 0.05 mm:untuk mengayak pupuk agar didapatkan pupuk yang halusGranulator : untuk membuat pupuk granular

3.2.2 Bahan Kotoran ayam 24 kg : untuk bahan pupukAmpas tahu 7 kg: untuk bahan pupukDaun Gamal 5 kg: untuk bahan pupukDaun Tithonia difersifolia 5 kg: untuk bahan pupukSerbuk gergaji 3 kg: untuk bahan pupukAbu dapur 1,5 kg: untuk bahan pupukMolase : untuk tambahan energi bagi bakteri EM-4EM-4 : untuk bakteri fermentasi komposAir : untuk melarutkan molaseAbu ketel : untuk mencegah agar pupuk granul tidak menggumpal besarGaram selen 1 gram:untuk katalisator N-OrganikH2SO4 20 ml:untuk memisahkan rantai karbonK2Cr6O7 10 ml: untuk mengikat rantai karbonH3PO4 85% 10 ml:untuk menghilangkan pengaruh FeDifenilamina 30 tetes:untuk indicatorFeSO4 :untuk titrasiNaOH 25 ml: untuk menyerap CO2H3BO4 20 ml: untuk destilasi (menarik NH3 ke tampungan Borat)

3.3 Cara Kerja3.3.1 Pembuatan KomposMenambahkan campuran molase, EM-4, dan airMengaduk hingga rata, kemudian memasukkan ke dalam wadah kayu yang telah disiapkanMeratakan bahan pupuk di lantaiMenghaluskan daun gamal dan daun Tithonia dengan grinder Menimbang bahan 60 kgMenyiapkan molase dan EM-4Mencampur molase dan EM-4 dengan air 1000 ml

3.3.2 Metode Pengukurana. Pengukuran C-OrganikMengayak sampel kering angin dengan ayakan 0.5 mm

Menimbang sampel 0.1 gram

Menambahkan K2Cr6O7 10 ml

Menambahkan H2SO4 20 ml dan memasukkan ke ruang asam

Mendiamkan 30 menit

Menambah aquades 200 ml

Menambah H3PO4 85% 10 ml

Menambah difenilamina 30 tetes

Menitrasi dengan FeSO4 hingga larutan berubah hijau

Menghitung % C-Organik

b. Pengukuran N-TotalMenimbang kompos 0.1 gram

Menambahkan garam selen 1 gram

Menambah H2SO4 4.95 ml

Membakar larutan hingga muncul asap putih tipis

Mendinginkan larutan

Menambah aquades 60 ml

Menambah 25 ml NaOH

Mendestilasi dengan tampungan H3BO4 20 ml hingga 75 ml

Menitrasi dengan H2SO4 hingga larutan berwarna merah

Mencatat volume titrasi

c. Pengukuran pHMenimbang sampel pupuk yang telah dikering anginkan 1 hari sebelumnya sebanyak 5 gram

Memasukkan ke fial film

Menambah aquades 12 ml

Menutup fial film dan mengocok larutan 10 menit

Mendiamkan larutan 10 menit

Mengukur dengan pH meter

Mencatat hasil

3.3.3 Pembuatan Pupuka. Pupuk GranulMengayak pupuk yang akan dibuat Granul

Mematikan mesin dan masukkan pupuk ke wadah

Tunggu pupuk hingga GranulMenambah abu ketelMenambah campuran molase dan air secara perlahanMenyalakan mesin GranulatorMemasukkan pupuk ke dalam mesin GranulatorMencampur molase (200 ml) dan air (300 ml)Menimbang pupuk 2 kg

b. Pupuk CairMenimbang pupuk 1 kg

Menyiapkan ember berisi air 2 liter

Membungkus pupuk dengan kain

Memasukkan bungkusan pupuk ke dalam ember

Tutup ember dan diamkan 1 x 24 jam

Mengangkat pupuk dan mencelupkan ke air beberapa kali

Memasukkan cairan pupuk ke dalam botol

3.4 Analisa Perlakuan3.4.1 Pembuatan KomposLangkah pertama yang dilakukan untuk pembuatan kompos adalah mempersiapkan alat dan bahan. Bahan pupuk terdiri dari kotoran ayam, ampas tahu, daun gamal, daun Tithonia, abu dapur, dan serbuk gergaji. Bahan tambahan yaitu molase, EM-4 dan air. Bahan yang perlu dihaluskan seperti daun gamal dan daun Tithonia dihaluskan menggunakan grinder. Setelah itu bahan ditimbang hingga 60 kg. Langkah selanjutnya adalah menyiapkan campuran molase dan EM-4. Molase dan EM-4 dilarutkan dengan air 1000 ml. EM-4 berfungsi sebagai bakteri fermentasi kompos dan molase berfungsi sebagai sumber makanan bagi bakteri tersebut. Kemudian bahan pupuk yang telah disiapkan diratakan di lantai, hal ini bertujuan untuk meratakan pemberian campuran molase dan EM-4. Setelah itu siramkan campuran molase dan EM-4 secara merata selanjutnya masukkan bahan pupuk ke dalam kotak kayu, tutup dan tempatkan di tempat yang teduh.3.4.2 Metode Pengukurana. Pengukuran C-OrganikLangkah awal yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan. Setelah alat dan bahan siap, ayak sampel kering angin dengan ayakan 0.05 mm dan timbang sampel seberat 0.1 gram. Kemudian tambahkan K2CrO6 sebanyak 10 ml untuk mengikat rantai karbon, lalu tambah H2SO4 sebanyak 20 ml dan masukkan ke dalam ruang asam agar reaksi pemisahan rantai karbon menjadi aktif. Diamkan larutan tadi selama 30 menit agar reaksi yang terjadi berhenti. Netralkan reaksi larutan tadi dengan menambah 200 ml aquades dan untuk menghilangkan pengaruh Fe (Besi) pada larutan karena bersifat racun, tambahkan H3PO4 85% sebanyak 10 ml. Tambahkan difenilamina sebanyak 30 tetes sebagai indikator dan titrasi dengan stirer larutan yang telah ditetesi difenilamina dengan FeSO4 hingga warna larutan berubah menjadi hijau. Kemudian catat volume titrasi dan hitung % C-Organik.b. Pengukuran N-TotalLangkah awal yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan. Setelah alat dan bahan siap, timbang kompos seberat 0.1 gram. Tambah garam selen 1 gram pada kompos tadi sebagai katalisator dan H2SO4. Kemudian bakar larutan tadi hingga muncul asap putih tipis dan didinginkan. Setelah dingin, tambahkan aquades sebanyak 60 ml dan NaOH sebanyak 25 ml. Destilasi larutan tersebut dengan Borat (tampungan H3BO4) sebanyak 20 ml hingga volume total Borat menjadi 75 ml. Titrasi tampungan Borat tadi dengan H2SO4 hingga berubah warna menjadi merah. Kemudian catat volume titrasi dan hitung N-Total.c. Pengukuran pHLangkah awal yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan. Setelah alat dan bahan siap, timbang sampel kering angin pupuk seberat 5 gram. Masukkan sampel kering angin ke dalam fial film, tambahkan aquades sebanyak 12 ml. Tutup fial film dan homogenkan larutan dengan mengocok fial film 10 menit, setelah itu diamkan fial film 10 menit agar larutan tadi mengendap. Selagi menunggu proses pengendapan, siapkan pH meter dengan menekan tombol power. Setelah menyala, bilas pH meter dengan aquades dan keringkan dengan tisu, lalu celupkan ujung pH meter ke dalam larutan Buffer 7 dan tekan SC lalu OK pada pH meter. Tunggu hingga pH meter berbunyi, yang berarti pH sudah konstan. Setelah konstan, ambil pH meter dan bilas lagi dengan aquades dan keringkan dengan tisu. Setelah 10 menit, buka tutup fial film dan ukur pH menggunakan pH meter dengan menempelkan ujung pH meter pada larutan diatas endapan sampel. Hal ini dilakukan karena kandungan unsur yang ada dalam pupuk sudah bercampur ke dalam larutan tadi setelah proses penghomogenan. Lakukan pengukuran pH sampel seperti saat mengonstankan pH meter dengan Buffer. Kemudian amati dan catat hasil pH.3.4.2 Pembuatan Pupuka. GranulLangkah pertama yang dilakukan adalah mengayak pupuk agar diperoleh pupuk yang halus sehingga mudah untuk dibuat granul dengan ayakan 0.05 mm . Pupuk yang telah diayak ditimbang 2 kg. Siapkan campuran molase dan air dengan perbandingan molase 200 ml dan air 300 ml, campuran molase ini digunakan untuk merekatkan agar pupuk mudah menjadi granul. Kemudian bahan pupuk dimasukkan ke dalam granulator. Selama pupuk diputar dalam granulator ditambahkan campuran molase dan air. Kemudian tambahkan abu ketel pada pupuk bila diperlukan, abu ketel berfungsi untuk mencegah agar pupuk granul tidak menggumpal. Setelah pupuk menjadi granul, matikan granulator dan pindahkan pupuk ke wadah untuk dikering anginkan.Cair

Langkah pertama untuk membuat pupuk cair adalah menimbang pupuk 1 kg dan air 2 liter. Kemudian pupuk dibungkus dengan kain dan dimasukkan ke ember lalu ditutup. Setelah itu pupuk direndam selama 24 jam. Pupuk diangkat dan dicelupkan selama beberapa kali. Pupuk sudah siap digunakan dan dimasukkan ke dalam botol.