10. bab iii (fix)

44
31 BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN PI/PKL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Industri/Perusahaan 1. Sejarah Bengkel Sejarah resmi C.V. Asri Motor didirikan pada tanggal 18 November 1995 dengan ijin usaha No. 173/13-17/PM/XII/1994. Pada umumnya perusahaan yang baru berkembang tentu banyak mengalami hambatan– hambatan seperti masalah pengadaan pegawai dan pengembangan usahanya. Apalagi ditinjau dari adanya lebih dari satu department dalam satu perusahaan, tentunya perusahaan memerlukan tenaga kerja yang lebih banyak yang mempunyai kemampuan sesuai dengan jabatan yang diberikan, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Dalam sistem kerja pada C.V. Asri Motor, seluruh divisi bekerja dan saling berhubungan antara divisi penjualan, servis, dan suku cadang. Divisi servis dan divisi suku cadang tidak hanya melayani kendaraan baru dari divisi penjualan saja melainkan juga melayani kendaraan umum konsumen baik itu pembelian dari Asri Motor sendiri maupun dari luar Asri Motor.

Upload: frisco-androga

Post on 16-Nov-2015

58 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Bab III laporan PKL Toyota

TRANSCRIPT

  • 31

    BAB III

    PELAKSANAAN KEGIATAN PI/PKL DAN

    PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum Industri/Perusahaan

    1. Sejarah Bengkel

    Sejarah resmi C.V. Asri Motor didirikan pada

    tanggal 18 November 1995 dengan ijin usaha No.

    173/13-17/PM/XII/1994.

    Pada umumnya perusahaan yang baru

    berkembang tentu banyak mengalami hambatan

    hambatan seperti masalah pengadaan pegawai dan

    pengembangan usahanya. Apalagi ditinjau dari

    adanya lebih dari satu department dalam satu

    perusahaan, tentunya perusahaan memerlukan

    tenaga kerja yang lebih banyak yang mempunyai

    kemampuan sesuai dengan jabatan yang diberikan,

    sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

    Dalam sistem kerja pada C.V. Asri Motor,

    seluruh divisi bekerja dan saling berhubungan antara

    divisi penjualan, servis, dan suku cadang. Divisi

    servis dan divisi suku cadang tidak hanya melayani

    kendaraan baru dari divisi penjualan saja melainkan

    juga melayani kendaraan umum konsumen baik itu

    pembelian dari Asri Motor sendiri maupun dari luar

    Asri Motor.

  • 32

    Berikut profil dari bengkel Asri Motor :

    Nama Perusahaan : C.V. Asri Motor

    Alamat : Jl. Jenggolo No. 52 Sidoarjo

    Jumlah Karyawan Tetap : 25 orang

    Jumlah Karyawan Outshorshing : 3 orang

    Bidang Usaha :- Penjualan unit baru kendaraan

    Toyota.

    - Service kendaraan Toyota.

    - Penyedian dan penjualan suku

    cadang Toyota.

    Rata-rata Penjualan Mobil Baru : 70 unit/bulan.

    Rata-rata Unit Entri Bengkel : 21 unit/hari.

    Jumlah Stall Bengkel : 10 stall.

  • 33

    2. Struktur Organisasi dan Manajemen Industri

    Struktur organisasi pada bengkel Asri Motor

    adalah memperjelas hubungan kerja dan organisasi

    yang baik dari tiap-tiap bagian, agar dapat

    terorganisasi se-optimal. Berikut ini bentuk uraian

    tugas dari masing-masing personal, yaitu:

    Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bengkel Asri Motor

    (Sumber : Bengkel Asri Motor)

  • 34

    Keterangan:

    MRS : Maintenance Reminder Service

    Srv. Adv : Service Advisor

    THS : Toyota Home Service

    PDS : Pre Delivery Service

    Adm. Srv : Administration Service

    FO : Foreman

    1. Kepala bengkel.

    Menjalankan semua kebijakan yang ada perusahaan

    (bengkel) yang datangnya dari Service Manager baik

    yang berhubungan dengan manajemen, administrasi,

    dan personilnya bengkel.

    2. Service Advisor.

    Menjalankan tugasnya dengan menyatakan keluhan

    dari customer, mengecek kendaraan dan memberikan

    PKB (Perintah Kerja Bengkel) pada mekanik untuk

    dikerjakan sesuai dengan PKB yang diberikan . Dan

    juga memberikan pandangan harga kepada customer

    dalam proses perbaikan.

    3. Instruktur/Foreman.

    Merupakan pimpinan dari seluruh mekanik yang ada,

    dan secara langsung bertanggung jawab terhadap

    operasionalnya sistem kerja masing-masing mekanik

    yang ada, juga mengontrol kerja mekanik.

    4. THS (Toyota Home Service).

    Bekerja bila ada keluhan dari customer di luar

    lingkungan bengkel. THS akan mendatangi customer

    yang memberikan keluhan pada bengkel Asri Motor

    dan akan dilakukan perbaikkan dimana pun

    tempatnya.

  • 35

    5. PDS (Pre Delivery Service).

    PDS adalah servis yang dilakukan pada mobil baru,

    sebelum diantar ke customer.

    6. Counter Parts.

    Menyediakan suku cadang yang diperlukan dalam

    proses perawatan dan perbaikan.

    7. Mekanik.

    Menjalankan pekerjaannya sesuai PKB yang diberikan

    kepadanya.

    8. MRS(Maintenance Reminder Service).

    Mengingatkan pada customer bahwa kendaraan

    waktunya untuk di servis.

    9. Adm. Service.

    Administrasi yang menangani divisi servis.

    10. Vallet.

    Memindahkan kendaraan dari jalur antrian servis

    menuju stall service untuk dilakukan servis kendaraan

    oleh mekanik.

    11. Service Plus.

    Memastikan kondisi kendaraan siap diserahkan ke

    costumer.

  • 36

    3. Kedudukan dan Letak Bengkel

    Adapun kedudukan dan letak bengkel Asri Motor

    adalah seperti berikut ini

    Gambar 3.2 Kedudukan Bengkel Asri Motor dilantai dasar.

    Sumber : Bengkel Asri Motor

    TPS

    R COMP G OLI G BAHAN TOILET MEKANIK R GANTI

    OIL TRAP

    R MESIN

    CRC

    PENDAFTARAN

    SERVICEMEJA

    KABENG

    AREA

    ADMIN

    TOILET

    PDAM

    MEJA COUNTERKASIR

    AREA

    EVAKUASI

  • 37

    Gambar 3.3 Kedudukan Bengkel Asri Motor dilantai 2. Sumber : Bengkel Asri Motor

    G

    Ruang

    Salesm

    an

    Rua

    ng

    Tun

    Rua

    ng

    Rap

    Rua

    ng

    Adm

    Rua

    ng

    Kaca

    ta

    n

    g

    Ru

    ang

    Ma T T

    Guda

    ng

    ta

    n

    g

    Rua

    ng

    Mak

    Rua

    ng

    Rap

    Mus

    hola

    Wudhu

  • 4. Prosedur Pelayanan Bengkel

    Adapun prosedur pelayanan bengkel Asri Motor

    adalah sebagai berikut:

    Gambar 3.4 Prosedur Pelanyanan Bengkel Asri Motor.

    Sumber : Bengkel Asri Motor a. Ketika customer datang dengan keluhannya

    Service Advisor menganalisa dan memeriksa

    kendaraan serta menjelaskan hasil pemeriksaan

    pada customer.

    b. Security bertugas mencatat No. Polisi dan Km

    terakhir saat kendaraan masuk bengkel.

    c. Vallet, bertugas mengecek kondisi kendaraan

    pada saat kendaraan masuk dan keluar dari

  • 39

    bengkel, dan vallet juga bertugas memindahkan

    kendaraan dari jalur antrian servis menuju stall

    service untuk dilakukan servis kendaraan oleh

    mekanik.

    d. Service Advisor bertugas mencatat dari hasil

    pemeriksaan dan membuat perintah kerja

    bengkel (PKB).

    e. PKB diberikan kepada Foreman untuk

    menganalisa dan diserahkan kepada Mekanik

    untuk dilaksanakan sesuai isi PKB tersebut.

    f. Mekanik melakukan pemeriksaan, perbaikan dan

    apabila ada pergantian atau lain-lainnya dapat

    konsultasi langsung pada Foreman atau Service

    Advisor.

    g. Setelah kendaraan selesai pemeriksaan dan

    perbaikan, dilakukan test drive oleh Foreman dan

    Mekanik untuk mengetahui hasil kerja Mekanik.

    h. Kendaraan yang lulus test drive kemudian

    diberikan service plus (dibersihkan atau finishing)

    dahulu sebelum sampai kembali ke customer.

    i. Kendaraan diserahkan pada Service Advisor

    untuk diserahkan pada costomer sesuai dengan

    form pemeriksaan.

    j. Service Advisor mengingatkan pada customer

    untuk melakukan perawatan berkala berikutnya.

  • 40

    5. Faktor-Faktor Pendukung Dan Penghambat

    Dalam pelaksanaan praktik industri ada

    beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

    kegiatan mahasiswa. Faktor ini terdiri dari

    faktor pendukung dan penghambat bagi mahasiswa

    dalam melaksanakan praktik industri.

    a. Faktor Pendukung

    1. Sikap terbuka karyawan yang bersedia

    menerima mahasiswa magang dengan

    tangan terbuka.

    2. Pembimbing praktik selaku kepala teknis

    yang senantiasa melayani pertanyaan dan

    memberi bimbingan kepada mahasiswa.

    3. Kesempatan yang seluas - luasnya dimiliki

    mahasiswa dalam melakukan pengamatan

    dan pembelajaran.

    4. Sarana dan Pra-sarana industri yang

    memadai.

    5. Manajemen dan pengelolaan yang

    kooperatif.

    b. Faktor Penghambat

    1. Kurangnya kedisiplinan aturan keselamatan

    dan kesehatan kerja (K3) dalam ruang

    lingkup bengkel kerja oleh para pekerja

    bengkel, sehingga akan memberikan kesan

    was-was/waspada dalam setiap

    melaksanakan berbagai kegiatan pekerjaan

    didalam bengkel kerja.

    2. Minimnya tugas dan arahan yang diberikan

    oleh pembimbing praktik sebagai

    penguat/tambahan terhadap materi yang

    akan diberikan.

  • 41

    B. Pembahasan

    1. Keselamatan Kerja

    Untuk menghindari hal hal yang yang tidak

    kita inginkan dalam bekerja, maka perlu keselamatan

    kerja baik manusia, penggunaan alat, dan hal hal

    lain yang tidak kita inginkan.

    Adapun yang kita perlukan adalah:

    a. Menggunakan pakaian kerja praktek dan savety

    boots (sepatu kerja).

    b. Menggunakan alat pelindung diri, yaitu masker

    dan sarung tangan.

    c. Menggunakan alat sesuai fungsi dan

    kegunaanya.

    d. Tidak merokok pada waktu kerja praktik.

    e. Mengembalikan peralatan seperti semula pada

    tempatnya.

    f. Membersihkan tempat praktek dan setelah

    praktek.

    g. Membersihkan kunci-kunci (peralatan bengkel)

    setelah dipakai.

    h. Menghafal urutan atau cara pembongkaran dan

    pemasangan sesuai SOP (Standart Operasional

    Prosedure), agar dapat meminimalisir kesalahan

    dalam bekerja.

    2. Bahan dan Alat

    a. Obyek:

    Mobil Toyota Kijang Inova 2.0 V VVT-i M/T

    Tahun 2007

    b. Alat:

    1. Air Compressor

    2. Satu set kunci Pas Ring

    3. Fuller Gauge

  • 42

    4. Obeng (+) dan (-)

    5. Satu Set Kunci Sok

    6. Tang

    7. Majun

    8. Amplas

    9. Special service tool (SST)

    3. LangkahLangkah Engine Analysis

    Persiapan:

    a. Memasukkan mobil ke dalam bengkel,

    memasang fender cover dan seat cover. Hal ini

    untuk melindungi kendaraan dari bahaya

    goresan atau kotoran yang mungkin terjadi

    selama proses perawatan atau perbaikan.

    b. Pastikan posisi kontak OFF, tuas transmisi posisi

    N, tarik handle rem, tarik handle kap mesin, dan

    buka kap mesin.

    Gambar 3.5 Mobil Memasuki Bengkel, Memasang

    Fender Cover Dan Seat Cover Sumber: Dokumentasi

  • 43

    c. Mempersiapkan peralatan kerja:

    Gambar 3.6 Mempersiapkan Peralatan

    Sumber: Dokumentasi d. Membaca Perintah Kerja Bengkel (PKB), apa

    yang harus di kerjakan oleh mekanik pada mobil

    customer sesuai dengan yang dibuat oleh service

    advisor. Salah satu hal yang harus diperhatikan

    adalah keluhan yang diutarakan oleh customer

    terhadap mobilnya, dalam kasus ini adalah

    Mesin Ginjal Saat Idle.

    Gambar 3.7 Membaca Perintah Kerja Bengkel

    (PKB) Sumber: Dokumentasi

  • 44

    Pemulaian Engine Analysis :

    a. Pengecekan Kondisi Mesin Menggunakan

    Intelegent Tester (IT) II

    Pemeriksaan ini dilakukan sesuai dengan

    perintah kerja bengkel (PKB), yaitu Engine

    Analysis. Dalam hal ini customer mengeluhkan

    mesin mobilnya terasa ginjal saat idle. Untuk

    mengetahui kerusakan apa yang terjadi, maka

    diperlukan alat yang bernama Intelegent Tester

    II. Alat ini memudahkan mekanik dalam hal

    pemeriksaan kondisi sensor - sensor pada mobil.

    Gambar 3.8 Intelegent Tester II

    Sumber: Dokumentasi

    Langkah-langkah dalam pemeriksaan kondisi

    mesin menggunakan Intelegent Tester II adalah:

    1. Pasangkan kabel Intelegent Tester II pada

    socket yang tersedia pada bagian bawah

    setang kemudi mobil.

  • 45

    Gambar 3.9 Socket Pada Bagian Bawah Setang

    Kemudi Mobil Sumber: Dokumentasi

    2. Tekan tombol ON pada Intelegent Tester II

    dan tunggu beberapa saat, setelah itu

    nyalakan mesin mobil. Maka lampu pada

    Intelegent Tester II akan berubah dari warna

    merah menjadi warna hijau.

    3. Tekan tombol Auto agar mencari sistem

    yang rusak pada mobil secara otomatis, dan

    tunggu beberapa saat.

    Gambar 3.10 Tekan Auto

    Sumber: Dokumentasi

    4. Setelah itu akan muncul menu Select the

    Vehicle, dan tekan option Mini Van. Hal

  • 46

    ini karena mobil Kijang Inova merupakan

    kendaraan tipe Mini Van.

    Gambar 3.11 Tekan Mini Van

    Sumber: Dokumentasi 5. Kemudian, akan muncul menu untuk

    memilih antara W/O VSC atau

    W/VSC. Karena mobil Kijang tidak

    menggunakan Smart Key atau menyalakan

    mesin menggunakan tombol, maka pilih

    opsi W/O VSC yang artinya With Out

    Smart Key.

    Gambar 3.12 Tekan W/O VSC

    Sumber: Dokumentasi

  • 47

    6. Menu selanjutnya adalah untuk memilih

    tahun dari mobil tersebut. Menu -0907

    adalah untuk mobil dibawah tahun 2007

    dan 0907- untuk mobil diatas tahun 2007.

    Sesuai dengan Perintah Kerja Bengkel

    (PKB), mobil ini termasuk kategori mobil

    tahun 2007. Maka dari itu pilih opsi -0907.

    Gambar 3.13 Tekan -0907

    Sumber: Dokumentasi 7. Setelah pemilihan tahun mobil, tekan opsi

    Engine and ECT untuk menuju ke langkah

    selanjutnya.

  • 48

    Gambar 3.14 Tekan Engine and ECT

    Sumber: Dokumentasi 8. Langkah selanjutnya dalah menekan opsi

    DTC atau Diagnosis Trouble Code untuk

    mencari sensor-sensor apa saja pada mobil

    yang mengalami keruakan.

    Gambar 3.15 Tekan DTC

    Sumber: Dokumentasi 9. Maka akan muncul apa-apa saja kerusakan

    yang ada pada mobil tersebut. Dalam kasus

    ini kerusakannya adalah Ignition Coil A

    Primary/Secondary Circuit.

  • 49

    Gambar 3.16 Kerusakan-Kerusakan Yang

    Dialami Mobil Sumber: Dokumentasi

    Hal yang harus dilakukan mekanik untuk

    memperbaiki masalah tersebut adalah dengan

    cara melakukan

    penggantian terhadap Ignition Coil yang

    pertama (A).

    10. Setelah diketahui apa-apa saja trouble yang

    ada pada mobil, maka langkah selanjutnya

    adalah dengan menghapus semua History

    kerusakan pada pada mobil tersebut. Caranya

    adalah dengan menekan opsi Clear.

  • 50

    Gambar 3.17 Tekan Clear

    Sumber: Dokumentasi 11. Selanjutnya tekan Yes.

    Gambar 3.18 Tekan Yes

    Sumber: Dokumentasi

    12. Opsi selanjutnya dengan menekal Clear dan

    semua jejak masalah pada mobil ini akan

    terhapus.

  • 51

    Gambar 3.19 Tekan Clear

    Sumber: Dokumentasi

    13. Semua jejak sensor yang mengalami

    kerusakan akan terhapus.

    Gambar 3.20 Semua Jejak Masalah Akan

    Terhapus Sumber: Dokumentasi

    14. Setelah semua jejak kerusakan pada sensor

    mobil terhapus, maka langkah selanjutnya

    adalah mengetahui performa mesin. Caranya

    dengan menekan opsi Active Test pada

    menu bagian bawah Intelegent Tester II.

  • 52

    Gambar 3.21 Tekan Active Test

    Sumber: Dokumentasi 15. Tekan Control The TC and TE1 lalu tekan

    Enter untuk ke langkah selanjutnya.

    Gambar 3.22 Tekan Control The TC and TE1 lalu Enter

    Sumber: Dokumentasi 16. Setelah itu, monitor Intelegent Tester II akan

    memunculkan berbagai kondisi performa

    mesin. Kondisi mesin itu antara lain Vehicle

    Speed, Engine Speed, Calculate Load, MAF, dll.

  • 53

    Gambar 3.23 Kondisi Performa Mesin

    Sumber: Dokumentasi 17. Langkah selanjutnya adalah menekan tombol

    dengan simbol Play yang berbentuk .

    Maka RPM dari mobil pun akan naik.

    Gambar 3.24 Tekan Simbol Play

    Sumber: Dokumentasi

    18. Setelah mengalami kenaikan RPM, maka

    langkah selanjutnya adalah menekan tombol

    simbol Stop . Setelah menekan tombol

    tersebut, maka RPM dari mobil tersebut akan

    turun kembali menjadi normal.

  • 54

    Gambar 3.25 Tekan Simbol Stop

    Sumber: Dokumentasi 19. Selesai sudah pemeriksaan kondisi mesin

    menggunakan Intelegent Tester II, maka

    langkah selanjutnya adalah menekan tombol

    Exit untuk keluar dari menu Active Test.

    Kemudian matikan mesin mobil dan

    Intelegent Tester II.

    Gambar 3.26 Tekan Exit

    Sumber: Dokumentasi

  • 55

    b. Membersihkan Filter Udara

    Membersihkan filter udara dilakukan setiap

    10.000 km dan dilakukan penggantian setiap

    20.000 km. Pembersihan udara dilakukan agar

    asupan udara dalam pencampuran dengan

    bahan bakar menjadi lebih bersih. Langkah

    langkah membersihkan filter udara:

    1. Membuka tutup filter udara

    Gambar 3.27 Membuka Tutup Filter Udara

    Sumber: Dokumentasi 2. Melepas filter udara

    Gambar 3.28 Melepas Filter Udara

    Sumber: Dokumentasi

  • 56

    3. Membersihkan filter udara

    Gambar 3.29 Membersihkan Filter Udara

    Sumber: Dokumentasi

    c. Pemeriksaan Kondisi Baterai

    Pemeriksaan pada baterai ini meliputi

    pemeriksaan secara visual pada kondisi terminal

    , kabel, dan volume elektrolit pada baterai.

    Gambar 3.30 Pemeriksaan Kondisi Baterai

    Sumber: Dokumentasi

    Pemeriksaan baterai antara lain:

    1. Periksa volume cairan baterai.

    Ketinggian elektrolit baterai sebaiknya

    mencapai batas upper level pada kotak

    baterai. Jika air elektrolit masih kurang,

    tambahkan air accu dari tutup ventilasi

    baterai .

  • 57

    Gambar 3.31 Pengisian Air Accu

    Sumber: Dokumentasi 2. Periksa kondisi baterai

    Caranya dengan memperhatikan daerah

    sekitar baterai, apakah terdapat cairan yang

    keluar dari baterai melalui dinding rumah

    baterai, misalnya terjadi perubahan bentuk

    pada rumah baterai akibat dari over charging.

    Jika hal itu terjadi, maka baterai disarankan

    untuk diganti.

    3. Periksa kekencangan baut terminal baterai.

    4. Periksa tegangan dari baterai menggunakan

    Baterai Checker.

    Gambar 3.32 Checker Baterai

    Sumber: Dokumentasi

  • 58

    d. Pemeriksaan dan Pembersihan Filter Bensin

    Filter bensin adalah komponen pada mobil

    yang berfungsi untuk mefilter (menyaring)

    bahan bakar agar lebih bersih sebelum dibakar

    bersama dengan udara dalam proses

    pembakaran. Maka dari itu, harus dilakukan

    pemeriksaan apakah masih layak atau tidak

    komponen ini dalam menyaring bahan bakar

    dari kotoran. Hal ini dilakukan karena filter

    bensin juga salah satu kompnen yang

    berpengaruh terhadap performa mesin. Apabila

    bahan bakar yang masuk kotor, maka mesin

    tidak akan dalam performa yang baik karena

    bahan bakar yang tercemar.

    Gambar 3.33 Filter Bensin

    Sumber: Dokumentasi

    Langkah-langkah pemeriksaan dan pembersihan

    filter bensin adalah:

    1. Mengggunakan kunci T 10, lepaskan ke-3

    baut filter bensin dari rumah kedudukan.

  • 59

    Gambar 3.34 Lepas Baut Filter Bensin

    Sumber: Dokumentasi

    2. Setelah itu, lepas ke-2 socket filter bensin

    pada bagian atas dan bawah dengan cara

    membuka penguncinya dan menekannya

    keluar.

    Gambar 3.35 Melepas Socket

    Sumber: Dokumentasi 3. Sebelum socket bagian bawah filter bensin

    benar-benar terlepas, usahakan sumbat

    lubangnya menggunakan jari setelah socket

    terlepas. Hal ini karena bahan bakar bakar

    akan keluar pada lubang bagian bawah

    filter bensin. Setelah terlepas, angkat filter

    bensin dan tuangkan bahan bakar kedalam

  • 60

    sebuah botol untuk mengetahui apakah

    bahan bakar tersebut bersih atau tidak.

    Gambar 3.36 Sumbat Filter Bensin Dan Tuangkan

    Bahan Bakar Ke Botol Sumber: Dokumentasi

    4. Amati, apakah bahan bakar yang ada pada

    mobil tersebut bersih atau tidak. Apabila

    bersih, maka filter bensin masih dalam

    keadaan bagus. Dan apabila kotor, maka

    harus dilakukan pembersihan atau

    penggantian filter bensin.

    Gambar 3.37 Bahan Bakar Masih Bersih

    Sumber: Dokumentasi

    5. Dikarenakan bahan bakar masih dalam

    keadaan bersih, maka filter bensin hanya

    perlu dibersihkan. Pembersihan dilakukan

  • 61

    dengan cara menyemprotkan udara pada

    bagian lubang bagian bawah.

    Gambar 3.38 Membersihkan Filter Bensin

    Sumber: Dokumentasi 6. Setelah selesai dibersihkan, pasang kembali

    filter bensin.

    Gambar 3.39 Memasang Kembali Filter

    Bensin Sumber: Dokumentasi

    e. Pemeriksaan Kondisi Ignition Coil, Sesuai

    Intelegent Tester II

    Langkah-langkah dalam pemeriksaan Ignition

    Coil:

    1. Lepaskan ke 4 socket Ignition Coil dengan

    cara menekan pengunci.

  • 62

    Gambar 3.40 Melepas Socket Dari Ignition Coil

    Sumber: Dokumentasi 2. Lepas semua Ignition Coil menggunakan

    kunci ring 10.

    Gambar 3.41 Melepas Ignition Coil

    Sumber: Dokumentasi 3. Amati ke-4 Ignition Coil tersebut.

    Gambar 3.42 Ignition Coil

    Sumber: Dokumentasi

  • 63

    4. Karena pada Intelegent Tester II

    menunjukkan hanya Ignition Coil A yang

    mengalami kerusakan, maka hanya coil

    tersebut yang mengalami penggantian.

    Gambar 3.43 Ignition Coil Yang Baru

    Sumber: Dokumentasi

    f. Pemeriksaan Busi (Spark Plug)

    Langkah-langkah dalam pemeriksaan busi (Spark

    Plug):

    1. Lepaskan ke-4 busi menggunakan kunci

    busi.

    Gambar 3.44 Melepas Busi

    Sumber: Dokumentasi

    2. Setelah ke-4 busi terlepas, amati apakah busi

    masih dalam keadaan bagus atau tidak.

    Caranya dengan melakukan pengamatan

  • 64

    visual. Pengamatan kondisi visual yang

    dimaksud adalah sebagai berikut:

    Retak atau kerusakan lain pada ulir dan

    isolator.

    Keausan pada elektroda.

    Elektroda terbakar atau kotoran yang

    berlebihan.

    Gambar 3.45 Pengamatan Elektroda Busi

    Sumber: Dokumentasi

    3. Karena dirasa busi dalam keadaan tidak

    bagus, maka mekanik atas izin foreman pun

    memutuskan untuk melakukan penggantian

    busi. Hal ini dilakukan untuk berjaga-jaga

    dalam hal sistem pengapian, berkaca pada

    keluhan customer yaitu tarikkan mesin berat.

    Gambar 3.46 Busi (Spark Plug) Yang Baru

    Sumber: Dokumentasi

  • 65

    4. Sebelum melakukan pemasangan busi, atur

    terlebih dahulu celah busi menggunakan

    fuller gauge. Celah busi ditunjukkan dengan

    kode U11, hal ini menunjukkan celah busi

    yaitu 1,1 mm.

    Gambar 3.47 Mengatur Celah Busi

    Sumber: Dokumentasi

    5. Setelah dilakukan pengaturan celah busi,

    pasang ke-4 busi yang baru.

    Gambar 3.48 Memasang Busi Yang Baru

    Sumber: Dokumentasi

    g. Pemeriksaan Cover Valve.

    Pemeriksaan Cover Valve bertujuan untuk

    memeriksa apakah terjadi kebocoran oli. Hal ini

    ditandai dengan adanya bekas oli disekitar Cover

    Valve, tepatnya pada daerah sekitar Ignition Coil.

  • 66

    Gambar 3.49 Pemeriksaan Cover Valve

    Sumber: Dokumentasi

    Langkah langkah pemeriksaan Cover Valve:

    1. Amati apakah terdapat bekas oli pada sekitar

    Cover Valve. Dan setelah diamati ternyata ada

    bekas cairan oli. Hal ini mengindikasikan

    bahwa harus ada penggantian gasket pada

    Cover Valve.

    Gambar 3.50 Pemeriksaan Kebocoran Pada

    Cover Valve Sumber: Dokumentasi

    2. Dikarenakan ada kebocoran oli pada Cover

    Valve, maka harus dilakukan pelepasan Cover

    Valve untuk penggantian gasket. Maka dari

    itu langkah selanjutnya adalah pelepasan

  • 67

    semua baut 10 Cover Valve menggunakan

    kunci ring 10.

    Gambar 3.51 Melepas Baut Cover Valve

    Sumber: Dokumentasi

    3. Angkat Cover Valve.

    Gambar 3.52 Pelepasan Cover Valve

    Sumber: Dokumentasi

    4. Bersihkan Cover Valve dari bekas-bekas oli

    yang bocor menggunakan bensin, dan

    setelah itu bilas dengan air bersih.

  • 68

    Gambar 3.53 Membersihkan Cover Valve Dari

    Bekas Kebocoran Oli Sumber: Dokumentasi

    5. Setelah dibersihkan, ganti gasket Cover Valve

    yang lama dengan yang baru. Penggantian

    ini dilakukan dikarenakan gasket yang lama

    sudah mulai mengeras dan sudah tidak

    elastis lagi. Hal inilah yang menyebabkan oli

    bocor keluar dan membasahi Cover Valve.

    Gambar 3.54 Gasket Cover Valve Yang Lama Dan Yang

    Baru Sumber: Dokumentasi

    6. Pasang gasket Cover Valve yang baru sesuai

    dengan pola dari Cover Valve tersebut.

  • 69

    Gambar 3.55 Pemasangan Gasket Cover Valve Yang

    Baru Sumber: Dokumentasi

    7. Sebelum pemasangan Cover Valve, beri siller

    pada bagian yang yang bergaris. Pemberian

    siller ini bertujuan untuk menutupi bagian

    yang bergaris agar oli tidak keluar dari Cover

    Valve.

    Gambar 3.56 Pemberian Siller

    Sumber: Dokumentasi

    8. Setelah itu, pasang kembali Cover Valve dan

    kencangkan baut menggunakan kunci ring

    10.

  • 70

    Gambar 3.57 Pemasangan Kembali Cover Valve

    Sumber: Dokumentasi

    h. Membersihkan Throttle

    Throttle merupakan saluran masuknya

    udara sebelum ruang bakar. Di dalam throttle

    inilah udara akan di deteksi volumenya sebelum

    disesuaikan dengan jumlah bahan bakar yang

    akan diinjeksikan oleh injektor melalui perintah

    ECU. Kotoran maupun kerak di dalam throttle

    dapat mempengaruhi laju aliran udara yang

    melewati throttle, akibatnya pasokan bahan bakar

    yang diinjeksikan juga akan ikut terganggu. Efek

    lain ketika throttle terdapat kerak atau kotoran

    adalah semakin menyempitnya saluran udara

    pada throttle sehingga akan menggangu

    akselerasi dari kendaraan. Oleh karena itu, perlu

    adanya pembersihan throttle dengan

    menggunakan engine conditioner khusus yang

    dapat membersihkan kotoran di dalam throttle.

  • 71

    Gambar 3.58 Throttle Sumber: Dokumentasi

    Langkah langkah pembersihan Throttle:

    1. Siapkan cairan Engine Conditioner. Cairan ini

    berfungsi untuk membersihkan segala

    macam kerak dan kotoran yang ada pada

    saluran mesin throttle.

    Gambar 3.59 Engine Conditioner

    Sumber: Dokumentasi

    2. Nyalakan mesin pada putaran 800 rpm

    untuk menjaga agar throttle tetap terbuka

    selama penyemprotan, kemudian

    semprotkan engine conditioner ke lubang

    throttle. Hal ini juga bertujuan agar mesin

    tidak mati secara tiba tiba akibat

    penyemprotan. Semprotkan hingga

    mencapai setengah volume botol.

  • 72

    Gambar 3.60 Membersihkan Throttle Body

    Sumber: Dokumentasi

    3. Setelah throttle bersih, biarkan mesin

    berputar idle 15 menit. Hal ini untuk

    memastikan engine conditioner yang masih

    mengendap di dalam silinder benar benar

    telah menguap dan tidak mengganggu siklus

    mesin nantinya. Dan matikan mesin.

    i. Memeriksa Volume Oli

    Pemeriksaan oli dilakukan dengan cara

    menarik stick oil agar bisa diketahui berapa

    banyak volume oli. Hal ini dilakukan mengingat

    ada kebocoran oli pada cover valve, sehingga

    dilakukan pemeriksaan apakah volume oli pada

    mobil masih di taraf wajar atau dalam keadaan

    kurang.

  • 73

    Gambar 3.61 Pemeriksan Volume Oli

    Sumber: Dokumentasi Dikarenakan volume oli masih di batas

    toleransi (Titi atas stick oil), maka tidak perlu

    dilakukan penambahan oli pada mobil.

    j. Final Check Foreman

    Langkah selanjutnya adalah foreman

    melakukan pemeriksaan terhadap hasil kerja

    daripada mekanik sebelum melakukan uji coba

    atau test drive.

    Gambar 3.62 Final Check Foreman

    Sumber: Dokumentasi

    Setelah dilakukan pemeriksaan oleh

    foreman dan dirasa tidak ada masalah, maka

    mekanik dan foreman pun melakukan uji coba

    atau test drive terhadap mobil customer. Uji coba

    ini bertujuan untuk mengetahui apakah masalah

  • 74

    yang dikeluhkan oleh customer sudah hilang atau

    masih ada hal hal yang perlu dikerjakan.

    Gambar 3.63 Mekanik Dan Foreman

    Melakukan Test Drive Sumber: Dokumentasi