bab iii fix

7
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Peneliti menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan terhadap tingkat kontrol asma di BBKPM Surakarta. Pada pendekatan cross sectional akan didapatkan data yang nantinya akan dianalisa. B. Tempat dan Waktu Penelitian Waktu : Bulan Agustus-September 2013 Lokasi : Klinik Asma BBKPM Surakarta C. Populasi Penelitian 1. Populasi target dari penelitian ini adalah penderita asma usia 18-45 tahun. 2. Populasi aktual dari penelitian ini adalah penderita asma usia 18-45 tahun di Klinik Asma BBKPM Surakarta tahun 2013. D. Sampel dan Teknik Sampling Sampel adalah hasil dari cuplikan pada populasi aktual yang akan diteliti dengan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut. 1. Kriteria inklusi: a. Pasien asma derajat intermiten atau persisten ringan di Klinik Asma BBKPM Surakarta. 24

Upload: revy-nduut-vessueariana

Post on 28-Sep-2015

223 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

ya

TRANSCRIPT

28

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Desain PenelitianPeneliti menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan terhadap tingkat kontrol asma di BBKPM Surakarta. Pada pendekatan cross sectional akan didapatkan data yang nantinya akan dianalisa.B. Tempat dan Waktu PenelitianWaktu : Bulan Agustus-September 2013 Lokasi : Klinik Asma BBKPM SurakartaC. Populasi Penelitian1. Populasi target dari penelitian ini adalah penderita asma usia 18-45 tahun.2. Populasi aktual dari penelitian ini adalah penderita asma usia 18-45 tahun di Klinik Asma BBKPM Surakarta tahun 2013.D. Sampel dan Teknik SamplingSampel adalah hasil dari cuplikan pada populasi aktual yang akan diteliti dengan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut.1. Kriteria inklusi:a. Pasien asma derajat intermiten atau persisten ringan di Klinik Asma BBKPM Surakarta.b. Pasien berusia 18-45 tahun.c. Hasil rontgen toraks pasien dalam batas normal.d. Pasien bersedia untuk mengisi kuesioner.e. Pasien memahami bahasa Indonesia.2. Kriteria eksklusi:a. Pasien TB paru.b. Pasien PPOK.c. Pasien bronkitis.d. Pasien menderita kelainan jantung.e. Penderita tidak bersedia mengisi kuesioner.Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling.E. Estimasi Besar Sampeln = n = besar sampel = Nilai Z pada derajat kemaknaan (biasanya 95% = 1,96)= proporsi suatu kasus tertentu terhadap populasi, bila tidak diketahui proporsinya, ditetapkan 50% (0,5)Q = 1-P = derajat penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan: 10% (0,10), 50% (0,50) atau 1% (0,01)Berdasarkan data prevalensi asma di Surakarta sebesar 2,42 % (Dinkes Jateng, 2009), maka besar sampel yang diperlukan adalah sebagai berikut. = 1,96 = 2,42% = 0,0242 = 1-P = 1- 0,0242 = 0,9758 = 5% = 0,05n = n = n = n = 36,28Dari penghitungan besar sampel menggunakan rumus di atas didapatkan besar sampel sebanyak 37 orang.F. Instrumen PenelitianInstrumen penelitian adalah:1. Kuesioner ACT (Asthma Control Test) untuk mengetahui tingkat kontrol asma.2. Kuesioner TMAS (Taylor Manifest Anxiety Scale) untuk mengetahui tingkat kecemasan.G. Identifikasi Variabel Penelitian1. Variabel bebas: tingkat kecemasan.2. Variabel terikat: tingkat kontrol asma di BBKPM Surakarta.3. Variabel terkendali: umur, foto rontgen, derajat asma.4. Variabel tidak terkendali: jenis kelamin, BMI, tingkat pendidikan.H. Definisi Operasional Variabel1. Variabe bebas: tingkat kecemasana. Tingkat kecemasan adalah tingkat respon terhadap ancaman yang tidak diketahui sumbernya, internal, samar-samar, atau konfliktual.b. Cara penilaian menggunakan kuesioner TMAS. c. Skala penilaian adalah nominal.d. Hasil penilaian:1) Cemas2) Tidak cemas2. Variabel terikat: tingkat kontrol asmaa. Tingkat kontrol asma adalah tingkat pengendalian terhadap manifestasi klinis penyakit asma.b. Cara penilaian menggunakan kuesioner ACT.c. Skala penilaian adalah ordinal.d. Hasil penilaian:1) Tidak terkontrol2) Terkontrol3) Terkontrol totalI. Rencana Analisis DataData yang didapat adalah data primer, kemudian akan dianalisa dan disajikan dengan analisis komparatif tidak berpasangan Chi-Square menggunakan program SPSS. J. Kerangka Operasional

Pasien asmaDerajat asma intermiten atau persisten ringanSpirometri (APE 80%)Rontgen toraks (batas normal)ACTAnalisa dataCemas ( 22)Tidak cemas (< 22)Asma terkontrol (20-24)TMASACTAsma terkontrol total (25)Asma tidak terkontrol (< 19)

K. Jadwal PenelitianTabel 4Jadwal PenelitianKegiatan123456789101112

Pengajuan Judul

Penyelesaian dan bimbingan proposal

Seminar proposal

Revisi proposal

Penelitian

Penyelesaian dan bimbingan skripsi

Sidang skripsi

24