bab ii studi kepustakaan dan kerangka pemikiran a. …repository.uir.ac.id/447/2/bab ii.pdfpemeritah...

24
BAB II STUDI KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Studi Kepustakaan. 1. Ilmu Pemerintahan. Apabila dilihat dari definisi pemerintah, Syafiie (2005;20) mengemukakan bahwa pemerintahan berasal dari kata pemerintah, yang paling sedikit kata “perintah” tersebut memiliki empat unsur yaitu sebagai berikut : a. Ada dua pihak yang terkandung. b. Kedua pihak tersebut saling memiliki hubungan. c. Pihak yang memerintah memiliki wewenang. d. Pihak yang diperintah memiliki ketaatan. Pemerintahan dalam bahasa inggris disebut goverment yang berasal dari bahasa latin gobenate, greek gibernan yang berarti mengemudikan, atau mengendalikan. Ndraha (2005;36), Pemerintah adalah semua Dinas atau organisasi yang berfungsi memenuhi kebutuhan dan kepentingan manusia dan masyarakat, sedangkan yang dimaksud dengan pemerintahan adalah proses pemenuhan dan perlindungan kebutuhan kepentingan manusia dan masyarakat. memahami pemerintahan dalam konteks awal kejadiannya, menunjukkan bahwa hubungan yang ada antara struktur pemerintah dengan rakyat adalah hubungan yang saling menguatkan, yaittu bahwa pemerintah disuatu sisi berkewajiban mengikuti dan mentaati masyarakat berdasarkan kewenangan yang dimilikinya. Pemerintah juga merupakan kegiatan lembaga-lembaga pubik dalam menjalankan fungsinya untuk mencapai tujuan negara, dan yang menjalankan pemerintahan disebut pemerintah. Secara umum tugas-tugas pokok Pemerintahan menurut Rasyid (1997;13) antara lain : 1. Menjamin keamanan Negara dari segala kemungkinan serangan dari luar dan menjaga agar tidak terjadi pemberontakan didalam yang dapat menggulingkan pemerintahan yang sah melalui cara-cara kekerasan.

Upload: nguyenmien

Post on 24-Jul-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. …repository.uir.ac.id/447/2/BAB II.pdfPemeritah adalah gejala social, artinya terjadi didalam hubungan antara masyarakat, baik

BAB II

STUDI KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA PEMIKIRAN

A. Studi Kepustakaan.

1. Ilmu Pemerintahan.

Apabila dilihat dari definisi pemerintah, Syafiie (2005;20) mengemukakan bahwa

pemerintahan berasal dari kata pemerintah, yang paling sedikit kata “perintah” tersebut memiliki

empat unsur yaitu sebagai berikut :

a. Ada dua pihak yang terkandung.

b. Kedua pihak tersebut saling memiliki hubungan.

c. Pihak yang memerintah memiliki wewenang.

d. Pihak yang diperintah memiliki ketaatan.

Pemerintahan dalam bahasa inggris disebut goverment yang berasal dari bahasa latin

gobenate, greek gibernan yang berarti mengemudikan, atau mengendalikan.

Ndraha (2005;36), Pemerintah adalah semua Dinas atau organisasi yang berfungsimemenuhi kebutuhan dan kepentingan manusia dan masyarakat, sedangkan yang dimaksuddengan pemerintahan adalah proses pemenuhan dan perlindungan kebutuhan kepentinganmanusia dan masyarakat. memahami pemerintahan dalam konteks awal kejadiannya,menunjukkan bahwa hubungan yang ada antara struktur pemerintah dengan rakyat adalahhubungan yang saling menguatkan, yaittu bahwa pemerintah disuatu sisi berkewajiban mengikutidan mentaati masyarakat berdasarkan kewenangan yang dimilikinya.

Pemerintah juga merupakan kegiatan lembaga-lembaga pubik dalam menjalankan

fungsinya untuk mencapai tujuan negara, dan yang menjalankan pemerintahan disebut

pemerintah. Secara umum tugas-tugas pokok Pemerintahan menurut Rasyid (1997;13) antara

lain :

1. Menjamin keamanan Negara dari segala kemungkinan serangan dari luar dan menjagaagar tidak terjadi pemberontakan didalam yang dapat menggulingkan pemerintahanyang sah melalui cara-cara kekerasan.

Page 2: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. …repository.uir.ac.id/447/2/BAB II.pdfPemeritah adalah gejala social, artinya terjadi didalam hubungan antara masyarakat, baik

2. Memilihara ketertiban dengan mencegah terjadinya keributan diantara wargamasyarakat, menjamin agar perubahan aparatur yang terjadi didalam masyarakat dapatberlansung secara damai.

3. Peraturan yang adil kepeda setiap warga masyarakat tampa membedakan status apapunyang melatar belakangi keberadaan mereka.

4. Melakukan pelayanan umum denngan memberikan pelayanan dalam bidang-bidangyang tidak mungkin dikerjakan oleh lembaga non pemerintahan.

5. Melakukan upaya-upaya untuk meningkatka kesejahteraan social.6. Menerapkan kebijakan ekonomi yang menguntungkan masyarakat luas.7. Menerapkan kebijakan untuk pemiliharaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Salah satu dari perwujudan tugas pemerintah tersebut yang cukup penting adalah

kewenangan dalam bidang perhubungan atapun transportasi. Bidang perhubungan atau pun

transportasi ini penting diperhatikan oleh pemerintah karena hal ini dominan berpengaruh pada

kondisi sosial dan perekonomian masyarakat maupun perekonomian negara.

Pemeritah adalah gejala social, artinya terjadi didalam hubungan antara masyarakat, baik

individu dengan individu , kelompok dengan kelompok, maupun antara individu dengan

kelompok. Hgejala ini terdapat pada suatu saat didalam sebuah masyarakat. disana seseorang

atau suatu kelompok (sebut saja X) dalam proses atau interaksi sosial terlihat dominan terhadap

orang atau kelompok lain, (Ndraha, 2005; 6).

Konsep mengernai ilmu pemerintahan juga dikemukakan oleh U. Rosenthal “ Ilmu yang

secara otonom mempelajari bekerjanya struktur-struktur dan proses-prosestersebut secara

internal dan eksternal ”. yang dimaksud pemerintahan umum adalah keseluruhan proses-proses

didalam mana terlibatnya kebijakan-kebijakan dan keputusan-keputusan yang bersifat mengikat

untuk dan atas kehidupan bersama. Dalam Ndraha (2005;229).

Selanjudnya C. F Strong dan Syafiie (2005: 22) mengemukakan maksudnya pemerintahandalam arti luas mempunyai kewenangan untuk memilihara kedamaian dan keamanan negara,kedalam dan ke luar. Oleh karena itu, pertama, harus mempunyai kekuatam militer, ataukemempuan untuk mengendalikan angkatan perang, yamg kedua, harus mempunyai kekuatanlegislative atau dalam arti pembuatan undang-undang, yang ketiga, harus mempunyai kekuatanfinancial atau kemempuan untuk mencukupi keuangan masyarakat dalam rangka membiayai

Page 3: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. …repository.uir.ac.id/447/2/BAB II.pdfPemeritah adalah gejala social, artinya terjadi didalam hubungan antara masyarakat, baik

ongkos keberadaan negara dalam menyelenggarakan peraturan, hal tersebut dalam rangkapenyelenggaraan kepentingan negara.

Ilmu Pemerintahan adalah sekelompok orang yang diberikan kekuasaan legal oleh

masyarakat setempat untuk melaksanakan peraturan atas interaksi yang terjadi dalam pergaulan

masyarakat (baik antara individu dengan individu, individu dengan lembaga pemerintahan,

lembaga pemerintahan dengan pihak swasta, maupun pihak swasta dengan individu) intuk

memenuhi kebutuhan dan keperluan hidup sehari-hari, sehingga interaksi tersebut dapat berjalan

secara harmonis. (Nurcholis, 2005;112)

Pemerintah dalam arti sempit adalah eksekutif yang melaksanakan fungsi menjalankan

undang-undang, yaitu sekelompok orang yang diberikan tugas untuk merencanakan, mengumpul,

menyusun, mengorganisasi, menggerakkan,dan mengarahkan segenap upoaya

masyarakat/penduduk suatu negara dalam rangka mencapai tujuan negara yang telah ditetapkan.

Selanjunya Budiarjo (2003;21) mengemukakan bahwa pemerintahan adalah segala kegiata

yang terorganisasi yang bersumber pada kedaulatan dan kemerdekaan, berdasarkan dasar

negara. Rakyat atau penduduk dan wilayah suatu negara memiliki tujuuan untuk mewujudkan

negara berdasarkan konsep-konsep dalam negara tersebut. Selanjudnya konsep-konsep

tercapainya negara dalam ilmu polotik adalah negara (state), kekuasaan (power), pengambilan

keputusan (decisionmaking), kebijakan (policy, beleid), dan pebagian (distribution), atau alokasi

(allocation).

Pemerintahan dalam paradigma lama memiliki objek material Negara sehingga

pemerintahan berorientasi pada kekuasaan, namun dalam paradigma baru pemerintahan

dipandang memiliki objek materialnya masyarakat, sehingga pemerintahan dimaknai sebagai

suatu proses menata kelola kehidupan masyarakat dalam suatu pemerintahan/negara (Yusri

Munaf, 2016;47)

Page 4: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. …repository.uir.ac.id/447/2/BAB II.pdfPemeritah adalah gejala social, artinya terjadi didalam hubungan antara masyarakat, baik

Sedarmayanti (2004;9) menyatakan bahwa pemerintahan yang baik adalah pemerintahan

yang menghormati kedauktan rakyat, oleh kerena itu tugas dari pemerintah adalah :

a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia.

b. Memajukan kesejahteraan umum.

c. mencerdaskan kehidupan bangsa.

d. Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemardekaan abadi dan keadilan

sosial.

Kemudian berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahiun 2014 tentang pemerintah

Daerah Otonomi Daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur

dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentinggan masyarakat setempat sesuai dengan

peraturan Perundang-undangan.

Sedangkan daerah otonom menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintaha Daerah yaitu kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah

yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat

setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam syistem Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah daerah adalah menyelenggara urusan pemereintah

oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut azas otonomi dan tuygas pembantuan dengan prinsip

otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinisp Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai

mana dimaksud dalan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pemerintah daerah menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintaha

Daerah adalah Gubernur, Bupati atau Walikota dan Perangkat Daerah sebagai unsur

penyelenggara pemerintahan daerah. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjudnya

disebut DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara

Page 5: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. …repository.uir.ac.id/447/2/BAB II.pdfPemeritah adalah gejala social, artinya terjadi didalam hubungan antara masyarakat, baik

pemerintahan daearh. Sedangkan Peraturan Daerah selanjudnya disebut Perda adalah peraturan

daerah provinsi dan/atau peraturan daerah kabupaten/kota.

Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa pemerintah daerah provinsi dan

kabupaten/kota adalah merupakan daerah yang diberikan hak otonomi unutk mengatur dan

mengurus rumah tangga daerah.

Otonomi darah yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada daerah memiliki kewenangan

seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurus daerahnya sendiri dengan tetap pada sistem

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah untuk bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

umum dan mencerdaskan bangsa. Pemerintah perlu melaksanakan pembagian tugas, sehingga

tujuan negara dapat tercapai secara optimal dengan cara yang efektif dan efesien.

Selanjudnya Dinas Daerah adalah unsur pelaksana pemerintah daerah. Dinas

Kabupaten/Kota merupakan unsur pelaksana pemerintah Kabupaten/Kota dipimpin oleh seorang

Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kapada Bupati/Walikota melalui

Sekretaris Daerah. (Nurcholis, 2005;132)

Pemerintah agar dapat mewujudkan kesejahteraan umum sebagai tujuan negara perlu

melakukan upaya-upaya, diantara dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan untuk mengatur

berbagai aspek kehidupan bernegara sehingga tujuan negara dapat terwujud. Dengan adanya

kebijakan pemerintah yang berarti peraturan yang mengatur aspek-aspek kehidupan masyarakat

negara diharapkan apa yang menjadi tujuan dari penyelenggara negara yang dicapai.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa pemerintah daerah dalam hal ini

pemerintah kabupaten/kota merupakan organisasi pemerintah yang bertanggung jawab umtuk

memberikan peleyanan terhadap masyarakat secara adil dan merata termasuk dalam bidang

transportasi dan perhubungan. Dalam pelayanan bidang transportasi dan perhubungan ini, maka

Page 6: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. …repository.uir.ac.id/447/2/BAB II.pdfPemeritah adalah gejala social, artinya terjadi didalam hubungan antara masyarakat, baik

salah satu aktifitas yang dilakukan pemerintah melalui instansi teknik Dinas Perhubungan adalah

memberi informasi yang kemudian dijadikan bahan dalam membuat kebijakan dalam bidang

perhubungan dan mengawasi penerapan kebijakan yang telah dibuat.

2. Konsep Pemerintah Daerah

Dimasa orde baru pengaturan pemerintah daerah ditetapkan dengan Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, menurut Abdul Halim (2004; 1)

pemerintah daerah adalah kepada daerah dan DPRD.

Hal ini memberikan arti bahwa tidak terdapat adanya pemisahan secara konkrit antara

eksekutif dan legislatif yang dapat memicu tidak berjalannya pengawasan secara efektif.

Definisi pemerintah daerah menurut Indra Bastian (2002; 203) menyatakan bahwa

pemerintah daerah adalah kepada daerah beserta perangkat daerah otonom yang lain sebagai

badan eksekutif daerah.

Sedangkan pengertian pemerintahan daerah menurut Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah seperti yang tercantum dalam bab I pasal 1

sebagai berikut yaitu pemerintahan daerah adalah penyelenggara urusan pemerintah daerah oleh

pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip

negara kesatuan republik indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar

Republik Indonesia tahun 1945.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang

Pemerintahan Daerah Bab I Pasal 1 pengertian pemerintah daerah adalah pemerintah daerah

Page 7: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. …repository.uir.ac.id/447/2/BAB II.pdfPemeritah adalah gejala social, artinya terjadi didalam hubungan antara masyarakat, baik

adalah gubernur, bupati atau walikota dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara

pemerintahan daerah.

Dari pengertian diatas secara umum pemerintah daerah dapay diartikan sebagai perangkat

daerah yang ditujukan untuk dapat menjalankan, mengatur dan menyelenggarakan jalannya

pemerintahan daerah.

Fungsi pemerintah daerah menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun

2014 Tentang Pemerintahan Daerah adalah

a. Pemerintah daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas

otonomi dan tugas pembantuan.

b. Menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi

urusan pemerintah dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan

umum dan daya saing daerah.

c. Pemerintah daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan memiliki hubungan

dengan pemerintah dan dengan pemerintahan daerah lainnya. Meliputi hubungan

wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber

daya lainnya.

3. Konsep otonomi daerah

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008 ; 992) otonomi daerah adalah pola

pemerintahan sendiri. Sedangkan otonomi daerah adalah hak wewenang dan kewajiban daerah

untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Berdasarkan undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang

pemerintahan daerah sebagaimana telah diamandemen dengan undang-undang nomor 12 tahun

2008 tentang pemerintahan daerah, definisi otonomi daerah yaitu otonomi daerah adalah hak,

Page 8: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. …repository.uir.ac.id/447/2/BAB II.pdfPemeritah adalah gejala social, artinya terjadi didalam hubungan antara masyarakat, baik

wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan

pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

Otonomi daerah adalah hak penduduk yang tinggal dalam suatu daerah untuk mengatur,

mengurus, mengendalikan dan mengembangkan urusannnya sendiri dengan menghormati

peraturan perundang yang berlaku (Nurcholis, 2005 :30). Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diamandemen dengan Undang-Undang Nomor

12 Tahun 2008 Tentang Pemerintahan Daerah juga mendefinisikan daerah otonom sebagai

berikut “daerah otonom, selanjutnya disebut daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang

mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan

dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat

dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah,

kabupaten dan kota berdasarkan asas desentralisasi. Dengan digunakannya asas desentralisasi

pada kabupaten dan kota, maka kedua daerah tersebut menjadi daerah otonom penuh (Nurcholis,

2005; 29). Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa otonomi daerah dapat diartikan

sebagai wewenang yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada daerah baik kabupaten maupun

kota untuk mengatur, mengurus, mengendalikan dan mengembangkan urusannya sendiri sesuai

dengan kemampuan daerah masing-masing dan mengacu kepada peraturan perundangan yang

berlaku dan mengikatnya.

4. Konsep pelayanan.

Menurut Gross (dalam Berry, 2003; 105) mendefinisikan peranan sebagai harapan-harapan

yang dikenakan pada individu yang menempati kedudukan sosial tertentu. Harapan-harapan

Page 9: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. …repository.uir.ac.id/447/2/BAB II.pdfPemeritah adalah gejala social, artinya terjadi didalam hubungan antara masyarakat, baik

tersebut merupakan imbangan dari norma-norma sosial dan oleh karena itu dapat dikatakan

bahwa peranan itu ditentukan oleh norma-norma di dalam masyarakat. Dalam peranan itu

terdapa dua harapan yaitu harapan yang dimiliki oleh si pemegang peran terhadap masyarakat

atau terhadap orang yang menjalankan perannya atau kewajiban-kewajibannya.

Menurut Ndraha (2005; 53) diartikan sebagai suatu perilaku yang diharapkan dari atau

telah ditetapkan bagi pemerintah selaku administrator disetiap jenjang pemerintahan.

Menurut Soekanto (2005; 269) peranan mencangkup sedikit 3 pengertian yaitu :

a. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang

dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan

yang membimbing seseorang dalam kehidupan masyarakat.

b. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam

masyarakat sebagai organisasi.

c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur

sosial masyarakat.

Sedangkan menurut Kusnadi (2005; 358) ada 3 peran yang dilakukan pimpinan dalam

organisasi yaitu

1. Peran pribadi mengacu pada hubungan antar pimpinan dengan yang lain baik dalam

organisasi maupun diluar organisasi, dalam hal ini pimpinan memiliki peran yang

berbeda yaitu

a. Figuran, bertindak sebagai simbol organisasi.

b. Peran pemimpin, bertindak untuk mendorong agar pegawainya bekerja secara

produktif, efektif dan efisien dan mempengaruhi mereka bekerja secara optimal

untuk mencapai tujuan.

Page 10: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. …repository.uir.ac.id/447/2/BAB II.pdfPemeritah adalah gejala social, artinya terjadi didalam hubungan antara masyarakat, baik

c. Peran perantara, pemimpin sering terlibat dalam masalah pegawai.

2. Peran berkaitan dengan informasi, dimana pimpinan merupakan titik sentral bagi lalu

lintas hubungan kerjasama antar pegawai yang berada dalam lingkupnya, dalam hal ini

pimpinan dilibatkan dalam 3 hal yaitu :

a. Memantau secara terus menerus memperoleh data, pesan atau informasi dari dalam

dan diluar organisasi dianggap relevan.

b. Menyebarkan informasi yang diperoleh selanjutnya disebarkan keseluruhan bagian

organisasi.

c. Sebagai juru bicara

3. Peran keputusan, dalam hal ini pimpinan memainkan empat peranan yaitu peran

wiraswasta, penanganan gangguan, pengalokasian sumber daya dan juru runding.

5. Pelayanan Publik.

Menelusuri arti pelayanan umum tidak terlepas dari masalah kepentingan umum, yang

menjadi asal-usul timbulnya istilah pelayanan umum. oleh karena itu antara kepentingan umum

dengan pelayanan umum adanya hubungan yang saling berkaitan. Meskipun dalam

perkembangan lebih lanjut pelayanan umum dapat juga timbul karena adanya kewajiban sebagai

suatu proses penyelenggaraan kegiatan organisasi.

Menurut Moenir (2003; 26) pelayanan umum adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang

atau sekelompok orang dengan landasan faktor materil melalui sistem, prosedur dan metode

tertentu dalam rangka memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya.

Agar pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya maka

perlu adanya faktor-faktor pendukung pelayanan yang memadai. Menurut Moenir (2003; 82)

terdapat beberapa faktor pendukung pelayanan yang penting yaitu :

Page 11: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. …repository.uir.ac.id/447/2/BAB II.pdfPemeritah adalah gejala social, artinya terjadi didalam hubungan antara masyarakat, baik

a. Faktor kesadaran petugas yang berkecimpung dalam pelayanan, kesadaran disiniberfungsi sebagai acuan dasar yang melandasi pada perbuatan atau tindakan yangberikutnya.

b. Faktor aturan yang menjadi landasan kerja pelayanan yaitu merupakan perangkatpenting dalan segala tindakan dan perbuatan orang.

c. Faktor organisasi yang meliputi pengaturan struktur organisasi yang mengambarkanhirarki pertanggung jawaban, pembagian kerja, yang berdasarkan keahlian danberfungsi masing-masing bagian sesuai dengan tugas yang telah ditetapkan sertapengembangan organisasi.

d. Faktor pendapatan yang meliputi gaji yang dapat menggairahkan semangat kerja yangtinggi.

e. Faktor kemampuan dan keterampilan kerja dapat ditingkatkan dengan pemberianbimbingan dan petunjuk kerja mengadakan pendidikan dan latihan khusus pegawai.

f. Faktor sarana dan pelayanan yang meliputi peralatan, perlengkapan dan jugatersedianya fasilitas pelayanan yang meliputi gedung dengan segala kegiatannyafasilitas komunikasi dan fasilitas lainnya.

Sebagai pihak yang ingin memperoleh pelayanan yang baik dan memuaskan maka

perwujudan pelayanan yang didambakan yaitu :

1. Adanya kemudahan dalam pengurusan kepentingan dengan pelayanan yang cepat dalan

artian tanpa hambatan yang kadang kala dibuat oleh petugas.

2. Memperoleh pelayanan secara wajar tanpa adanya gerutu sindiran atau untaian kata

lain semacam itu yang nadanya mengarah pada permintaan akan sesuatu.

3. Mendapatkan perlakuan yang sama dalam pelayanan terhadap kepentingan yang sama,

tertib dan tidak pandang bulu.

4. Pelayanan yang jujur dan terus terang artinya apabila ada hambatan karena suatu

masalah yang tidak dapat dielakkan hendaknya diberitahukan sehingga orang tidak

menunggu sesuatu yang tidak menentu (Moenir, 2003; 93).

Pedoman tersebut diatas diharapkan dapat digunakan untuk menyerealisasikan pengaturan

kebijaksanaan operasional pelayanan umum berbagai instansi pemerintahan juga dimaksudkan

pula sebagai upaya memacu mencapai sasaran pembangunan sektor aparatur Negara.

Page 12: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. …repository.uir.ac.id/447/2/BAB II.pdfPemeritah adalah gejala social, artinya terjadi didalam hubungan antara masyarakat, baik

Sedangkan menurut Keputusan Menteri Aparatur Negara No 06 tahun 1995 yang dimaksud

dengan pelayanan umum adalah segala bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi dipusat

dan didaerah serta dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan jasa baik dalam

rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka upaya pelaksanaan ketentuan

Perundang-Undangan.

Pemerintah pada hakikatnya bertujuan pada pelayanan publik atau Public Service yaitu

memberikan berbagai pelayanan yang diperlukan oleh masyarakat.

Menurut Dwiyanto (2002; 60) menekankan bahwa responsivitas sangat diperlukan dalam

pelayanan publik karena hal tersebut merupakan bukti kemampuan organisasi untuk mengenali

kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan serta mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Dalam

studi tentang reformasi birokrasi, Dwiyanto mengembangkan beberapa indikator responsivitas

pelayanan publik, yaitu :

a. Keluhan pengguna jasa.

b. Sikap aparat birokrasi, dalam merespon keluhan pengguna jasa.

c. Penggunaan, keluhan pengguna jasa sebagai referensi perbaikan layanan publik.

d. Berbagai tindakan aparat birokrasi dalam memberikan pelayanan dan

e. Penempatan pengguna jasa oleh aparat birokrasi dalam sistem pelayanan yang berlaku.

Berdasarkan pendapat diatas, maka dalam pelaksanaan pelayanan publik harus ada

keterbukaan dalam kondisi apapun, sehingga menghasilkan akuntabilitas yang bersih dan

masyarakat puas akan pelayanan yang diberikan berdasarkan keseimbangan hak dan kewajiban.

Pada dasarnya manusia membutuhkan pelayanan publik yang berkualitas, terbuka, sesuai dengan

kondisi, pelayanan yang dapat dipertanggung jawabkan.

Page 13: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. …repository.uir.ac.id/447/2/BAB II.pdfPemeritah adalah gejala social, artinya terjadi didalam hubungan antara masyarakat, baik

Secara teoritis, tujuan pelayanan publik pada dasarnya adalah memuaskan masyarakat.

Untuk mencapai kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan prima yang tercermin dari :

1. Transparansi, yakni pelayanan yang bersifat terbuka.

2. Akuntabilitas, yakni pelayanan yang dapat dipertanggung jawabkan.

3. Kondisional, yakni pelayanan yang sesuai dengan kondisi.

4. Pertisipatif, yakni pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat.

5. Kesamaan hak, yaitu pelayanan yang tidak melakukan deskriminasi.

6. Keseimbangan hak dan kewajiban, yakni pelayanan yang mempertimbangkan aspek

keadilan. (Sinambela, 2006; 6)

Sementara itu Sutarto (1998; 65) mengatakan pelayanan terhadap masyarakat merupakan

kegiatan yang dilakukan seseorang untuk mengamalkan dan mengabdikan diri kepada

masyarakat.

Dalam pelaksanaan tugas pelayanan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, tentunya

dengan orang yang dilayani atau bertemunya harapan yang dimiliki pihak yang harus dilayani

dengan kenyataan yang dihadapi. Kenyataan tersebut bermula dari kesan-kesan yang didapat

sebelum pelayanan yang diberikan dalam pelaksanaan tugas pada saat pelayanan perlu adanya

seorang pemimpin yang bertujuan mengamati pelaksanaan administrasi. Proses administrasi agar

semua rencana Negara terlaksana dengan baik.

Menurut Suparlan (1994;16) mengatakan bahwa pelayanan adalah unsur memberikanbantuan atau pertolongan kepada orang lain baik materil maupun non materil agar orang laindapat mengatasi masalahnya sendiri. Dalam konteks ini pelayanan yang dimaksud adalahpelayanan masyarakat (Public Service) yang merupakan bantuan pertolongan yang diberikanoleh pemerintah secara materil maupun non materil.

Dengan adanya suatu pelaksanaan pelayanan administrasi maka pelaksanaan tugas

pelayanan yang dilakukan oleh seorang pegawai dapat terlaksana dengan baik, karena pegawai

Page 14: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. …repository.uir.ac.id/447/2/BAB II.pdfPemeritah adalah gejala social, artinya terjadi didalam hubungan antara masyarakat, baik

dan karyawan adalah petugas pelayanan yang langsung berhadapan dengan masyarakat yang

membutuhkan jasa berupa pelayanan.

Parasuraman (dalam Tjiptono, 2007; 70) menyederhanakan kesepuluh dimensi kualitas

tersebut menjadi 5 dimensi kualitas jasa yang disebut dengan dimensi SERVQUAL (Service

Quality) yaitu:

a. Tangible (bukti langsung), bukti secara fisik yaitu bukti yang ditunjukkan oleh fasilitas

fisik, peralatan yang digunakan, penampilan para karyawan penyaji jasa, material dan

sarana komunikasi.

b. Responsiveness (daya tanggap), yaitu kesediaan para karyawan untuk membantu

pelanggan dan menyajikan jasa dengan segera.

c. Reliability (kehandalan), yaitu menyajikan jasa sesuai dengan janji dengan akurat dan

memuaskan.

d. Assurance (jaminan), yaitu pengetahuan, ketrampilan dan kemauan serta sopan santun

karyawan dalam menyajikan jasa, aman dari bahaya, risiko, keraguan serta memiliki

sifat dapat dipercaya.

e. Empathy (kesungguhan), meliputi kemudahan dalam berinteraksi

6. Konsep Perizinan.

Dalam menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan serta pelayanan

masyarakat, maka diperlukan suatu kebijakan yang tetap dari pemerintah yang dituangkan dalam

bentuk keputusan, kebijakan ataupun perundang-undangan. Dengan demikian, aparatur

pemerintah mempunyai dasar hukum dan ketentuan yang dapat dipedomani dalam melaksanakan

tugas-tugas dan fungsinya. Disamping itu, untuk melaksanakan tugas dan kewenangan

pemerintah secara terarah dan terpadu, maka diperlukan suatu kebijakan yang disusun sehingga

Page 15: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. …repository.uir.ac.id/447/2/BAB II.pdfPemeritah adalah gejala social, artinya terjadi didalam hubungan antara masyarakat, baik

mencapai sasaran yang diinginkan, baik oleh masyarakat maupun organisasi pemerintahan itu

sendiri.

Menurut Kansil dan Christine (2003;189), agar ketatalaksanaan tugas-tugas pemerintah

dapat terselenggara dengan baik, maka perlu diperhatikan asas-asas yang menjadi landasan dan

pedoman pengaturannya yaitu :

a. Didasarkan pada kebijaksanaan yang berlaku.b. Kejelasan wewenang, tugas dan tanggung jawab setiap aparatur yang terlibat.c. Prinsip koordinasi.d. Tertulise. Dikomunikasikan kepada semua pihak yang berkepentingan.f. Kesederhanaan/tidak berbelit-belit.

Salah satu kebijakan untuk mewujudkan otonomi daerah dengan penerapan asas

Desentralisasi. Dalam rangka pelaksanaan asas Desentralisasi tersebut, maka dibentuk dan

disusun Daerah Provinsi, Daerah Kabupaten dan Daerah Kota yang berwenang mengatur dan

mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berlandaskan aspirasi

masyarakat. menurut passal 10 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang

Pemerintahan Daerah disebutkan bahwa Pemerintah Daerah menyelenggarakan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangannya kecuali urusan pemerintahan yang oleh Undang-

Undang ini ditentukan menjadi urusan Pemerintah.

Sedangkan dalam pasal 10 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang

Pemerintahan Daerah itu dijelaskan pula bahwa urusan pemerintahan yang menjadi urusan

pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi politik luar Negeri, pertahanan,

keamanan, yustisi, moneter dan fiskal Nasional, dan agama. Maka berdasarkan pasal 10 Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah itu, dapat dikatakan bahwa

menyelenggarakan urusan di bidang ekonomi seperti pengelolaan retribusi merupakan salah satu

kewenangan pemerintah daerah.

Page 16: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. …repository.uir.ac.id/447/2/BAB II.pdfPemeritah adalah gejala social, artinya terjadi didalam hubungan antara masyarakat, baik

Adapun kebijakan untuk membangun ekonomi masyarakat daerah diantaranya dapat

dilakukan memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam pengurusan perizinan usaha. Oleh

karenanya kebijakan pemeirntah dalam bidang perizinan bendaknya lebih efektif dan berorientasi

mendorong pertumbuhan dunia usaha.

Pemberian izin pada dasarnya adalah bagian dari aktivitas pelayanan publik yang

dilaksanakan pemerintah, yang mana dalam hal ini pihak pemerintah memberi izin kepada

seseorang atau Dinas hukum untuk melakukan tindakan-tindakan atau kegiatan usaha tertentu.

Dalam hal ini pemerintah harus berperan sebagai koordinator dan fasilitator dalam pelaksanaan

sistem perizinan tersebut.

Peranan perizinan dalam era pembangunan yang berlangsung sangatlah penting untuk terus

ditingkatkan terlebih lagi masa globalisasi dan indutrialisasi. Pembangunan yang dilaksanakan

adalah bermaksud untuk membawa perubahan dan pertumbuhan yang fundamental, dimana

sektor industri akan menjadi dominan yang ditunjang oleh sektor pertanian yang tangguh.

Namun agar perkembangan dunia usaha tersebut telah menimbulkan dampak negatif yang bisa

merugikan maka diperlukan suatu pengendalian dari pihak pemerintah seperti melalui sistem

perizinan.

Perizinan atau pemberian izin adalah perihal memberikan izin yang mana izin itu harus

memiliki oleh usaha/ industri didalam mendirikan atau menjalankan usaha/ industrinya sesuai

dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. Izin yang dibrikan ini sekaligus

merupakan persetujuan dari pihak yang berwenang terhadap aktifitas pengelolaan dan

pengusahaan dari pada bidang usaha/ industri yang dilakukan oleh pemegang izin tersebut.

Page 17: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. …repository.uir.ac.id/447/2/BAB II.pdfPemeritah adalah gejala social, artinya terjadi didalam hubungan antara masyarakat, baik

Menurut Spelt dan Berge (1993;3) bahwa izin adalah salah satu instrumen yang paling

banyak digunakan dalam hukum administrasi. Pemerintahan menggunakan izin sebagai sarana

yuridis yang mengemudikan tingkah luku para warga.

Spelt dan Berge (1993;10) menjelaskan bahwa izin ialah suatu persetujuan dari penguasaberdasarkan undang-undang atau peraturan pemerintah, untuk dalam keadaan tertentumenyimpang dari ketentuan-ketentuan larangan perundangan. Dengan memberi izin, penguasamemperkenankan orang yang memohonnya untuk melakukan tindakatindakan tertentu yangsebenarnya dilarang, ini menyangkut perkenaan bagi suatu tindakan yang demi kepentinganumum mengharuskan pengawasan khusus atasnya.

Dengan mengikat tindakan pada suatu sistem perizinan, membuat undang-undang dapat

mengejar berbagaitujuan. Motif-motif untuk menggunakan sisstem izin menurut Spelt dan Berge

(1993;7-8) dapat berupa :

1. Keinginan mengarahkan, mengendalikan (stuen) aktifitas-aktifitas tertentu (misalnyaizin bangunan).

2. Mencegah bahaya bagi lingkungan (izin-izin lingkungan).3. Keinginan melindungi objek-objek tertentu (izin terbang, izin membongkar pada

monumen-monumen).4. Hendak membagi benda-benda yang sedikit (izin menghuni di daerah padat penduduk).5. Pengarahan, dengan menyeleksi orang-orang dan aktivitas-aktivitas (izin berdasarkan

“Drack-en Horcawet”, diman pengurus harus memenuhi syarat-syarat tertentu).

Dengan demikian, izin dapat digunakan oleh pemerintah (penguasa) sebagai

intrusmenuntuk mempengaruhi agar mengikuti cara yang dianjurkannya guna mencapai suatu

tujuan yang konkrit. Namun kadangkala izin dapat disimpulkan dari konsiderens undang-undang

atau pereturan yang mengatur izintersebutatau dapat pula dari isi atau sejarah lahirnya Undang-

Undang itu.

Instrumen izin digunakan oleh pemerintah (penguasa) pada sejumlah besar bidang

kebijaksanaan terutama bagi hukum lingkungan, hukum pengaturan ruang dan hukum perairan

serta dalam hukum administrasi sosial, ekonomi, budaya dan kesehatan. Pada umumnya sistem

Page 18: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. …repository.uir.ac.id/447/2/BAB II.pdfPemeritah adalah gejala social, artinya terjadi didalam hubungan antara masyarakat, baik

izin terdiri atas larangan, persetujuan yang merupakan dasar perkecualian (izin) dan ketentuan-

ketentuan yang berhubungan dengan izin.

B. Penelitian terdahulu

Sebelum penulis melakukan penelitian ini, sudah ada peneliti sebelumnya yang sudah

terlebih dahulu melakukan penelitian yaitu dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel II.1 Penelitian TerdahuluNo Nama

penelitiJudul Hasil penelitian

1 Guntur ekosaputra

107310461)

Pelayanan IzinMendirikanBangunan (Imb)Dalam MencapaiKualitasPelayanan PublikYang Optimal

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuidan menganalisis mengenai pelaksanaan pelayananIMB pada BPPT Kabupaten Bengkalis. Metodepenelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalahpenelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa BPPT Kabupaten Bengkalis padapelaksanaan pelayanan IMB dalam rangka mencapaikualitas pelayanan publik sudah berjalan dengan baikwalaupun masih ada beberapa kendala yang dihadapidalam upaya optimalisasi kualitas pelayanan publik,seperti SDM dan sarana prasarana.

2 RandaRahdinata

(077310158)

Pelayanan IzinMendirikanBangunan OlehKantor PelayananPerizinanTerpadu (Kppt)Kota Pekanbaru

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisispelayanan pemberian IMB oleh KPPT KotaPekanbaru, untuk menganalisis kendala yang dihadapidalam pelayanan IMB oleh KPPT Kota Pekanbaru danuntuk menganalisis upaya yang dilakukan dalampelayanan pemberian IMB di KPPT Kota Pekanbaru.Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptifkualitatif. Hasil penelitian menunjukkan pelayananIMB oleh KPPT Kota Pekanbaru mencakup 1)akuntabilitas pelayanan, memberi pertanggungjawabanpada publik, dengan lebih mengutamakan pelayananprima untuk memuaskan masyarakat sertamemberikan pelayanan cepat tepat, dan akuntabel. 2)Responsivitas pelayanan, kemampuan organisasipublik mengenali kebutuhan masyarakat masih relatifkurang. 3) Efisiensi pelayanan IMB belum dapatberjalan secara efektif karena belum sesuai denganstandar pelayanan. 4) Fasilitas fisik keberhasilanimplementasi kebijakan pelayanan perizinan terpaduini sangat dipengaruhi oleh kesiapan aparatur dengansegala dukungan fasilitas fisik.

3 CeliAndriani

(087310615)

PelayananPembuatan SuratIzin TempatUsaha (Situ) DiBadan Pelayanan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuipelayanan pembuatan surat izin tempat usaha (situ) dibadan pelayanan perizinan terpadu satu pintu KotaPekanbaru. Jenis penelitian yang digunakan adalahdeskriptif kualitatif. Fokus penelitian dilihat dari lima

Page 19: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. …repository.uir.ac.id/447/2/BAB II.pdfPemeritah adalah gejala social, artinya terjadi didalam hubungan antara masyarakat, baik

PerizinanTerpadu SatuPintu KotaPekanbaru

indikator standar pelayanan yaitu prosedur pelayanan,waktu penyelesaian, biaya/tarif, saranan dan prasarana,serta kompetensi pegawai. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa standar pelayanan belummaksimal dilihat dari waktu penyelesaian serta saranadan prasarana pendukung. Hal ini disebabkankurangnya personil lapangan, AC diruang tunggu yangtidak kunjung diperbaiki, serta kurangnya kesadaranmasyarakat dalam mengurus SITU tanpa calo

C. Kerangka Pikir

Kerangka pikiran bertujuan untuk menggambarkan tentang keterkaitan antara variable

penelitian dengan indicator-indikator yang mempengaruhinya, yang dilandasi oleh konsep

maupun teori-teori yang dianggap relevan. adapun kerangka pikiran sebagai konsep untuk

menganalisis variable dalam penelitian ini, yang digambarkan dengan diagram sebagai berikut :

Gambar II.1 : Kerangka pemikiran mengenai Kualitas Pelayanan Pada Dinas PenanamanModal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kampar (StudiPelayanan Pengurusan Izin Reklame)

Pemerintah Daerah

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu KabupatenKampar

BaikCukup baikKurang baik

Pelayanan Pengurusan Surat Reklame

1. Bukti langsung2. Kehadalan3. Daya tanggap4. Jaminan5. Empati

Tjiptono (2007; 70)

Page 20: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. …repository.uir.ac.id/447/2/BAB II.pdfPemeritah adalah gejala social, artinya terjadi didalam hubungan antara masyarakat, baik

D. Konsep Operasional

Untuk menghindari kesalahan pemahanan dalam penggunaan konsep-konsep serta

menghilangkan salah pengertian dari istilah-istilah yang dipergunakan dalam penelitian ini maka

penulis memperjelas tentang konsep yang akan dioperasionalkan dilapangan sebagaimana yang

penulis maksudkan, sesuai dengan permasalahan-permasalahan yang diteliti, untuk lebih jelasnya

dapat dilihat sebagai berikut :

a. Pemerintah adalah semua Dinas atau organisasi yang berfungsi memenuhi kebutuhan

dan kepentingan manusia dan masyarakat, sedangkan yang dimaksud dengan

pemerintahan adalah proses pemenuhan dan perlindungan kebutuhan kepentingan

manusia dan masyarakat.

b. Pelayanan adalahdiartikan sebagai suatu perilaku yang diharapkan dari atau telah

ditetapkan bagi pemerintah selaku administrator disetiap jenjang pemerintahan.

c. Pelayanan Publik adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang

dengan landasan faktor materil melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam

rangka memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya.

d. Bukti langsung, meliputi kualitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi.

e. Kehadalan yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan segera, akurat

dan memuaskan.

f. Daya tanggap yaitu kemampuan para staf untuk membantu para pelanggan dan

memberikan pelayanan yang tanggap.

g. Jaminan mencangkup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya

yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau pun keragu-raguan.

Page 21: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. …repository.uir.ac.id/447/2/BAB II.pdfPemeritah adalah gejala social, artinya terjadi didalam hubungan antara masyarakat, baik

h. Empati mencangkup kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik,

perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para pelanggan.

i. Perizinan adalah perihal memberikan izin yang mana izin itu harus memiliki oleh usaha/

industri didalam mendirikan atau menjalankan usaha/ industrinya sesuai dengan

Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

E. Operasional Variabel.

Operasional Variabel adalah cara memberikan arti atau mendeskripsikan (penggambaran)

dari sudut suatu variabel kegiatan atau memberikan suatu operasional (pekerjaan) yang

diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Sedangkan variabel adalah konsep yang

mempunyai bermacam-masam nilai.

Tabel II.1: Konsep Operasional Variabel Tentang Kualitas Pelayanan Pada DinasPenanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kampar(Studi Pelayanan Pengurusan Izin Reklame)

Konsep Variabel Indikator Item Yang Dinilai UkuranPelayananadalahdiartikansebagai suatuperilaku yangdiharapkan dariatau telahditetapkan bagipemerintahselakuadministratordisetiap jenjangpemerintahan

KualitasPelayananPada DinasPenanamanModal danPelayananTerpadu SatuPintuKabupatenKampar (StudiPelayananPengurusanIzin Reklame)

1. Bukti langsung

2. Daya tanggap

3. Kehandalan

4. Jaminan

5. Empati

a. Ruang tunggub. Pegawai dalam memberikan

pelayananc. Papan informasi

a. Kesediaan membantu masyarakatb. Memberikan pelayanan yang

cepat dan tepat

a. Janji ditepati sesuai denganjadwal

b. Kesediaan memberikan informasi

a. Kemudahan prosedur pelayananb. Kesopanan pegawa dalam

memberikan pelayanan

a. Komunikasi yang baik dalammemberikan pelayanan

b. Memahami kebutuhanmasyarakat

Ordinal

F. Teknik Pengukuran.

Page 22: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. …repository.uir.ac.id/447/2/BAB II.pdfPemeritah adalah gejala social, artinya terjadi didalam hubungan antara masyarakat, baik

Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan sebagai bentuk Kualitas Pelayanan Pada Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kampar (Studi Pelayanan

Pengurusan Izin Reklame), dilakukan penilaian dengan menetapkan ukuran baik, Cukup Baik

dan Kurang Baik terhadap seluruh indikator yang ada sehingga variabel penelitian dapat diukur

sebagai berikut :

Baik : Apabila seluruh indikator telah terlaksana dengan baik, dengan hasil

rekapitulasi responden antara 66-100 %

Cukup Baik : Apabila hanya satu indikator yang terlaksana, dengan hasil

rekapitulasi responden antara 34-65 %.

Kurang Baik : Apabila tidak ada indikator yang terlaksana, dengan hasil

rekapitulasi responden antara1-33 %.

Selanjutnya untuk ukuran setiap indikator dapat dilihat dapat dikategorikan sebagai berikut

:

1. Bukti Langsung, dapat dikatakatan :

Baik : Apabila seluruh indikator telah terlaksana dengan baik, dengan hasil

rekapitulasi responden antara 66-100 %

Cukup Baik : Apabila hanya satu indikator yang terlaksana, dengan hasil

rekapitulasi responden antara 34-65 %.

Kurang Baik : Apabila tidak ada indikator yang terlaksana, dengan hasil

rekapitulasi responden antara 0-33 %.

2. Daya Tanggap, dapat dikatakan :

Baik : Apabila seluruh indikator telah terlaksana dengan baik, dengan hasil

rekapitulasi responden antara 66-100 %.

Page 23: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. …repository.uir.ac.id/447/2/BAB II.pdfPemeritah adalah gejala social, artinya terjadi didalam hubungan antara masyarakat, baik

Cukup Baik : Apabila hanya satu indikator yang terlaksana, dengan hasil

rekapitulasi responden antara 34-65 %.

Kurang Baik : Apabila tidak ada indikator yang terlaksana, dengan hasil

rekapitulasi responden antara 0-33 %.

3. Kehandalan, dapat dikatakan :

Baik : Apabila seluruh indikator telah terlaksana dengan baik, dengan hasil

rekapitulasi responden antara 66-100 %.

Cukup Baik : Apabila hanya satu indikator yang terlaksana, dengan hasil

rekapitulasi responden antara 34-65 %.

Kurang Baik : Apabila tidak ada indikator yang terlaksana, dengan hasil

rekapitulasi responden antara 0-33 %.

4. Jaminan, dapat dikatakan :

Baik : Apabila seluruh indikator telah terlaksana dengan baik, dengan hasil

rekapitulasi responden antara 66-100 %.

Cukup Baik : Apabila hanya satu indikator yang terlaksana, dengan hasil

rekapitulasi responden antara 34-65 %.

Kurang Baik : Apabila tidak ada indikator yang terlaksana, dengan hasil

rekapitulasi responden antara 0-33 %.

5. Empati, dapat dikatakan :

Baik : Apabila seluruh indikator telah terlaksana dengan baik, dengan hasil

rekapitulasi responden antara 66-100 %.

Cukup Baik : Apabila hanya satu indikator yang terlaksana, dengan hasil

rekapitulasi responden antara 34-65 %.

Page 24: BAB II STUDI KEPUSTAKAAN DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. …repository.uir.ac.id/447/2/BAB II.pdfPemeritah adalah gejala social, artinya terjadi didalam hubungan antara masyarakat, baik

Kurang Baik : Apabila tidak ada indikator yang terlaksana, dengan hasil

rekapitulasi responden antara 0-33 %.