bab ii kajian teori a. landasan teori 1. pengertian full ...repository.ump.ac.id/3069/3/bab...

29
8 BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Full Day School Full day school adalah sekolah yang menerapkan sistem sekolah sepanjang hari. Aktifitas siswanya menjadi lebih banyak di sekolah dalam kesehariannya. Sekolah harus lebih mempersiapkan segala yang dibutuhkan full day school supaya dapat berjalan dengan baik. Full day school menjadi alternatif solusi masyarakat di era globalisasi ini. Oktamiati dan Putri (2013: 5) berpendapat bahwa kata full day berasal dari bahasa Inggris. Full berarti penuh, sedangkan day berarti hari. Jadi, full day school merupakan sekolah sepanjang hari, atau proses belajar mengajar yang dilakukan mulai pukul 06.45 sampai 15.00 atau dengan kata lain sekolah yang memberlakukan jam belajar mengajar mulai dari pagi hingga sore hari. Salim (Oktamiati, dkk. 2013: 5) berpendapat bahwa kunci utama dalam full day school adalah pengaturan jadwal mata pelajaran dan pendalaman materi. Hal ini dapat dilihat dari makna dan pelaksanaan full day school di atas. Basuki (Oktamiati, dkk. 2013: 5) juga menyimpulkan bahwa full day school merupakan sekolah yang lebih menggali potensi anak didik secara total dengan menitikberatkan pada situasi dan kondisi dimana anak didik dapat mengikuti proses belajar dan bermain, dengan demikian siswa tidak merasa terbebani dan tidak bosan berada di sekolah. 8 Pelaksanaan Full Day School…, Andri Bagas Saputro, FKIP, UMP, 2017

Upload: trannhu

Post on 07-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Full ...repository.ump.ac.id/3069/3/BAB II.pdf · dari bahasa Inggris. Full . berarti penuh, ... school. banyak memiliki metode

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Pengertian Full Day School

Full day school adalah sekolah yang menerapkan sistem sekolah

sepanjang hari. Aktifitas siswanya menjadi lebih banyak di sekolah dalam

kesehariannya. Sekolah harus lebih mempersiapkan segala yang dibutuhkan

full day school supaya dapat berjalan dengan baik. Full day school menjadi

alternatif solusi masyarakat di era globalisasi ini.

Oktamiati dan Putri (2013: 5) berpendapat bahwa kata full day berasal

dari bahasa Inggris. Full berarti penuh, sedangkan day berarti hari. Jadi, full

day school merupakan sekolah sepanjang hari, atau proses belajar mengajar

yang dilakukan mulai pukul 06.45 sampai 15.00 atau dengan kata lain

sekolah yang memberlakukan jam belajar mengajar mulai dari pagi hingga

sore hari. Salim (Oktamiati, dkk. 2013: 5) berpendapat bahwa kunci utama

dalam full day school adalah pengaturan jadwal mata pelajaran dan

pendalaman materi. Hal ini dapat dilihat dari makna dan pelaksanaan full

day school di atas. Basuki (Oktamiati, dkk. 2013: 5) juga menyimpulkan

bahwa full day school merupakan sekolah yang lebih menggali potensi anak

didik secara total dengan menitikberatkan pada situasi dan kondisi dimana

anak didik dapat mengikuti proses belajar dan bermain, dengan demikian

siswa tidak merasa terbebani dan tidak bosan berada di sekolah.

8

Pelaksanaan Full Day School…, Andri Bagas Saputro, FKIP, UMP, 2017

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Full ...repository.ump.ac.id/3069/3/BAB II.pdf · dari bahasa Inggris. Full . berarti penuh, ... school. banyak memiliki metode

9

Soapatty dan Suyanto (2014: 720) berpendapat bahwa sekolah dengan

sistem full day school adalah bentuk satuan pendidikan yang

diselenggarakan berdasarkan kurikulum Kementrian Pendidikan Nasional

dan ditambah dengan kurikulum Kementrian Agama. Full Day School dapat

dipahami sebagai suatu sistem atau program yang diterapkan oleh sekolah

kepada anak didik dimana seluruh aktivitas anak berada di sekolah. Dalam

penerapan full day school sebagian waktunya harus digunakan untuk

program-program pembelajaran yang suasananya bersifat informal, tidak

kaku, menyenangkan bagi siswa, yang tentunya sangat mengharapkan

kreativitas dan inovasi seorang Guru.

Setiyarini, Sutarno, dan Sunardi (2014: 238) berpendapat bahwa

penerapan full day school merupakan alternatif dari revolusi pendidikan

terhadap masalah-masalah yang ada dan terjadi pada siswa. Sebagai solusi

alternatif pelaksanaan full day school ditunjang dengan berbagai alasan yang

patut dipertimbangkan dalam pendidikan siswa. Seperti yang dikemukakan

Clark (dalam Setiyarini, dkk. 2014: 238) yaitu:

“The growing number of all-day programs is the result of a number of

factors, including the greater numbers of single-parent and dual

income families in the workforce who need all-day programming for

their young children, as well as the belief by some that all-day

programs better prepare children for school”.

“Dalam pertumbuhannya program sehari penuh diakibatkan oleh

beberapa faktor, di dalamnya banyak orang tua tunggal dan orang tua

yang keduanya bekerja yang membutuhkan program sehari penuh

untuk anak mereka, disamping ada sebagian yang percaya bahwa

program sehari penuh merupakan program sekolah yang dapat

mempersiapkan anak-anak lebih baik”.

Pelaksanaan Full Day School…, Andri Bagas Saputro, FKIP, UMP, 2017

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Full ...repository.ump.ac.id/3069/3/BAB II.pdf · dari bahasa Inggris. Full . berarti penuh, ... school. banyak memiliki metode

10

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa full

day school adalah sekolah yang menyelenggarakan pembelajaran sehari

penuh dari pagi hingga sore dengan sebagian waktunya digunakan untuk

program pelajaran yang suasananya informal serta menyenangkan bagi

siswa. Sekolah dapat mengatur jadwal pelajaran dengan bebas sesuai

dengan bobot mata pelajaran. Guru dapat lebih berinovasi untuk

mengembangkan kegiatan pembelajaran di sekolah, khususnya penanaman

sikap kedisiplinan sertsa mengembangkan minat dan bakat siswa.

2. Karakteristik Full Day School

Sekolah yang menerapkan full day school pasti mempunyai

karakteristik tersendiri. Sekolah juga harus membangun komunikasi yang

baik kepada pihak-pihak yang terkait, seperti kementrian Agama,

lingkungan sekitar sekolah, orang tua atau wali murid, dan sebagainya.

Pembelajaran dengan full day school menjadi lebih fleksibel, menanamkan

nilai-nilai Agama, dan Guru sebagai fasilitator.

Karakteristik full day school menurut Nanda dan Mudzakkir (2013: 2)

bahwa sekolah full day school sebenarnya memiliki kurikulum inti yang

sama dengan sekolah pada umumnya. Namun mempunyai kurikulum lokal

seperti leadership (materi pembelajaran yang berkenaan dengan

kepemimpinan), green education merupakan kegiatan belajar yang berpusat

pada alam. Melalui alam siswa diharapkan dapat menggali pengetahuan

dengan baik tujuannya agar siswa lebih peka terhadap alam, selain itu juga

Pelaksanaan Full Day School…, Andri Bagas Saputro, FKIP, UMP, 2017

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Full ...repository.ump.ac.id/3069/3/BAB II.pdf · dari bahasa Inggris. Full . berarti penuh, ... school. banyak memiliki metode

11

ada teknologi informatika, mengaji dan lain-lain. Hal tersebut membuat

siswa lebih matang dari segi materi akademik dan non akademik. Berbagai

strategi yang dikembangkan oleh sekolah full day school, siswa lebih

tenang, tidak terburu-buru dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan

memberikan pengalaman yang bervariasi. Sedangkan Guru dapat

memberikan kesempatan untuk mengukur dan mengobservasi

perkembangan anak secara leluasa, dan terbinanya kualitas interaksi antara

figur Guru dan siswa secara lebih baik.

Nanda dan Mudzakkir (2013: 2) berpendapat bahwa internalisasi

(penanaman nilai yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku) budaya

pendidikan Islam merupakan proses penghayatan secara inheren antara

nilai-nilai perekat budaya melalui pendidikan Islam, sehingga menjadi

kesadaran kolektif yang mengikat dan diwujudkan dalam aturan-aturan etika

dalam memberdayakan masyarakat. Transinternalisasi pada pokoknya

adalah memadukan perubahan-perubahan struktural dan usaha inovatif,

sehingga keterkaitan antara fungsi pendidikan dan masyarakat tetap

terpelihara. Menghadapi isu-isu yang berkembang dalam masyarakat oleh

fleksibilitas, kepekaan dan komitmennya terhadap perkembangan

masyarakat, mewujudkan pendidikan Islam dalam membentuk peradaban

masyarakat.

Oktamiati dan Putri (2013: 5) berpendapat bahwa konsep full day

school banyak memiliki metode pembelajaran dimana proses belajar tidak

dilakukan didalam kelas secara terus menerus, akan tetapi siswa diberikan

Pelaksanaan Full Day School…, Andri Bagas Saputro, FKIP, UMP, 2017

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Full ...repository.ump.ac.id/3069/3/BAB II.pdf · dari bahasa Inggris. Full . berarti penuh, ... school. banyak memiliki metode

12

kebebasan untuk memilih tempat belajar. Artinya siswa dapat belajar

dimana saja seperti di perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain. Sisi lain

dalam sistem full day school ini, banyak menggunakan metode pengajaran

dialogis emansipatoris yang mana konsep ini menawarkan pengajaran yang

memposisikan siswa sebagai subyek yang dominan dalam proses belajar

mengajar, Guru sebagai fasilitator dan memberikan stimulus bagi siswa

terhadap mata pelajaran untuk dibahas dan diperdalam oleh siswa dengan

sendirinya akan menumbuhkan budaya diskusi dan dialog, sehingga dengan

lamanya belajar siswa tidak menjadi jenuh (dalam Oktamiati dan Putri.

2013: 6).

Berdasarkan uraian di atas, dapat di simpulkan bahwa sistem full day

school membuat pembelajaran menjadi lebih fleksibel, edukasi, dan

menyenangkan. Siswa juga dapat lebih memanfaatkan waktunya dengan

kegiatan yang lebih positif dalam kesehariannya dan lebih bermanfaat. Full

day school di rancang dengan sebaik mungkin, kurikulum yang lebih

dipersiapkan, sarana dan prasarana, dan menjalin kerjasama yang baik

dengan pihak-pihak yang terkait.

3. Pelaksanaan Full Day School di Indonesia

Di Indonesia full day school sudah banyak diterapkan, namun belum

semua menggunakan atau melaksanakan full day school. Sebagian besar

aktifitas siswa berada di sekolah, makan, bermain, beribadah, dan lain

sebagainya dengan sekolah yang melaksanakan full day school.

Pelaksanaan Full Day School…, Andri Bagas Saputro, FKIP, UMP, 2017

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Full ...repository.ump.ac.id/3069/3/BAB II.pdf · dari bahasa Inggris. Full . berarti penuh, ... school. banyak memiliki metode

13

Basuki dan Buharrudin (dalam Oktamiati dan Putri. 2013: 6)

menyatakan pendapat yang sama tentang pelaksanaan full day school, yaitu

full day school merupakan program pendidikan yang seluruh aktivitas

berada di sekolah (sekolah sepanjang hari) dengan ciri integrated activity

dan integrated curiculum, artinya seluruh program dan aktivitas anak yang

ada di sekolah, mulai dari belajar, bermain, makan, dan beribadah dikemas

dalam suatu sistem pendidikan. Kurikulum yang sudah terencana dengan

baik, dijalankan oleh orang-orang yang berkompeten didalamnya maka

perjalanan proses pembelajaran yang dalam hal ini adalah siswa sebagai

subjek pembelajaran akan berjalan sesuai harapan. Konsep yang digunakan

dalam pelaksanaan sekolah full day adalah untuk pengembangan dan inovasi

sistem pembelajaran yang mengembangkan kreatifitas yang mencakup

integrasi dari kondisi tiga ranah, yaitu kognitif, psikomotorik, dan afektif.

Berdasarkan uraian di atas, dapat di simpulkan bahwa pelaksanaan full

day school di Indonesia dilakukan seluruh aktivitasnya di sekolah dengan

kurikulum yang sudah terencana baik dan dijalankan oleh orang-orang yang

berkompeten. Siswa diharapkan mampu belajar dengan baik dan

mengembangkan aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Full day school

menjadi inovasi program pembelajaran yang terencana, kreatif, dan

diharapkan berjalan sesuai harapan.

Pelaksanaan Full Day School…, Andri Bagas Saputro, FKIP, UMP, 2017

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Full ...repository.ump.ac.id/3069/3/BAB II.pdf · dari bahasa Inggris. Full . berarti penuh, ... school. banyak memiliki metode

14

4. Keunggulan Full Day School

Pelaksanaan full day school memang membutuhkan banyak persiapan.

Semua konsep atau sistem pembelajaran pasti mempunyai keunggulan,

begitupun juga full day school. Beberapa keunggulan full day school

diantaranya yaitu membantu orang tua dalam pengawasan kepada anaknya,

karena orang tua sibuk bekerja. Keunggulan full day school lainnya yaitu

menanamkan sikap Islami pada siswa, membentuk sikap kedisiplinan siswa,

dan lainnya.

Soapatty dan Suyanto (2014: 723), menyatakan bahwa berikut ini

beberapa alasan mengapa sekolah menerapkan sistem full day school:

a. Banyaknya aktifitas orang tua yang berakibat pada kurangnya

perhatian untuk anak terutama yang berhubungan dengan

akrtivitas anak-anak sepulang sekolah.

b. Kemajuan IPTEK yang begitu cepat, sehingga apabila tidak

dicermati, akan membawa dampak negatif, terutama darti

teknologi komunikasi.

c. Upaya untuk meningkatkan efisiensi waktu.

d. Perubahan sosial-budaya yang terjadi di masyarakat, dari

masyarakat agraris menuju ke masyarakat industri. Perubahan

tersebut jelas berpengaruh pada pola pikir masyarakat.

Sehudin (dalam Setiyarini, dkk. 2014: 238) mengatakan bahwa garis-

garis besar program full day school adalah sebagai berikut:

a. Membentuk sikap yang Islami 1) Pembentukkan sikap yang Islami.

a) Pengetahuan dasar tentang Iman, Islam, dan Ihsan, b) Pengetahuan dasar tentang akhlak terpuji dan tercela, c) Kecintaan kepada Allah dan Rosulnya, d) Kebanggan kepada Islam dan semangat memperjuangkan.

2) Pembiasaan berbudaya Islam a) Gemar beribadah, b) Gemar belajar, c) Disiplin,

Pelaksanaan Full Day School…, Andri Bagas Saputro, FKIP, UMP, 2017

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Full ...repository.ump.ac.id/3069/3/BAB II.pdf · dari bahasa Inggris. Full . berarti penuh, ... school. banyak memiliki metode

15

d) Kreatif, e) Mandiri, f) Hidup bersih dan sehat, g) Adab-adab Islam.

3) Penguasaan, pengetahuan dan keterampilan a) Pengetahuan materi-materi pokok program pendidikan, b) Mengetahui dan terampil dalam beribadah sehari-hari, c) Mengetahui dan terampil baca dan tulis Al-Qur‟an,

d) Memahami secara sederhana isi kandungan amaliyah sehari-hari.

Basuki (dalam Oktamiati dan Putri. 2013: 5) mengatakan waktu

yang digunakan untuk program pembelajaran yang suasananya informal,

tidak kaku, menyenangkan untuk siswa dan membutuhkan kreatifitas dan

inovasi dari guru, dan Basuki menyimpulkan bahwa konsep full day

school banyak memiliki pembelajaran dimana proses belajar tidak

dilakukan di dalam kelas secara terus menerus, akan tetapi siswa diberikan

kebebasan untuk memilih tempat belajar, seperti perpustakaan,

laboratorium, dan lain-lain. Sulistyaningsih W. (2008: 63) berpendapat

bahwa sekolah full day school dirancang untuk memberi pengalaman yang

lebih luas pada anak.

Berdasarkan uraian pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

keunggulan full day school mampu membuat sekolah mengimbangi

perkembangan hidup di masyarakat dengan perkembangan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi, tuntutan kesibukan orang tua, dan program

yang bersifat fleksibel. Penerapan full day school membentuk sikap yang

Islami, memberi pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran full day

school bersifat fleksibel, edukatif, dan menyenangkan.

Pelaksanaan Full Day School…, Andri Bagas Saputro, FKIP, UMP, 2017

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Full ...repository.ump.ac.id/3069/3/BAB II.pdf · dari bahasa Inggris. Full . berarti penuh, ... school. banyak memiliki metode

16

5. Kekurangan Full Day School

Setiap pelaksanaan program pasti mempunyai keunggulan maupun

kekurangan, hal tersebut sangatlah wajar. Full day school juga mempunyai

kekurangan dalam pelaksanaannya. Kekurangan full day school tersebut

diantaranya yaitu cukup membuat siswa kelelahan, ada siswa yang merasa

bosan di sekolah, dan lain sebagainya.

Hasan (2006: 116) berpendapat bahwa program pembelajaran model

full day school tidak terlepas dari kelemahan dan kekurangan, misalnya;

pertama, sistem full day school acapkali menimbulkan rasa bosan pada

siswa. Sistem pembelajaran dengan pola full day school membutuhkan

kesiapan baik fisik, psikologis, maupun intelektual yang bagus. Jadwal

kegiatan pembelajaran yang padat dan penerapan sanksi yang konsisten,

dalam batas tertentu akan menyebabkan siswa menjadi jenuh. Namun

demikian, bagi mereka yang telah siap, hal tersebut bukan suatu masalah,

tetapi justeru akan mendatangkan keasyikan tersendiri. Oleh karenanya,

kejelian dan improvisasi pengelola dalam hal ini sangatlah dibutuhkan.

Keahlian dalam merancang full day school sehingga tidak membosankan

bahkan mengasyikkan sangatlah penting. Demikian juga kerjasama dengan

semua pihak, yakni pakar pendidikan, psikolog, dan expert-expert lainnya

sangat perlu digalakkan.

Kedua, sistem full day school memerlukan perhatian dan

kesungguhan manajemen bagi pengelola. Agar proses pembelajaran pada

lembaga pendidikan yang berpola full day school berlangsung optimal,

sangat dibutuhkan perhatian dan curahan pemikiran terlebih dari

Pelaksanaan Full Day School…, Andri Bagas Saputro, FKIP, UMP, 2017

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Full ...repository.ump.ac.id/3069/3/BAB II.pdf · dari bahasa Inggris. Full . berarti penuh, ... school. banyak memiliki metode

17

pengelolanya, bahkan pengorbanan baik fisik, psikologis, material, dan

lainnya. Mengelola full day school sangat membutuhkan kerapian

manajerial dan ketajaman sekaligus kepekaan konseptual, yakni bagaimana

agar pada satu sisi terdidik merasa enak belajar, berdisiplin, dan merasa

at home di tengah ketegasan dan keketatan sanksi dan kepadatan proses

edukasi. Tanpa hal demikian, full day school tidak akan mencapai hasil

optimal bahkan boleh jadi hanya sekedar rutinitas yang tanpa makna.

Berdasarkan uraian di atas, dapat di simpulkan bahwa kekurangan

full day school dikarenakan kurangnya persiapan dari pelaksana, misalnya

sarana dan prasana yang belum memadai, manajemen yang kurang baik,

dan lain sebagainya. Kekurangan-kekurangan yang sudah di uraikan,

sebaiknya perlu dipersiapkan segala aspeknya dahulu oleh pihak yang

terkait dan bekerjasama oleh para ahli sebelum melaksanakan program

full day school. Hal tersebut supaya pelaksanaan full day school

berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan mendapatkan hasil

yang maksimal.

6. Pendidikan Karakter

Karakter adalah ciri khusus yang dimiliki seseorang, sehingga ciri

tersebut membedakan dirinya dengan orang lain. Karakter merupakan

suatu hal yang sangat penting dan mendasar bagi manusia, terutama dalam

kehidupan bermasyarakat. Jika seseorang mempunyai karakter yang baik,

maka ia akan diterima oleh masyarakat atau lingkungan sekitarnya.

Pelaksanaan Full Day School…, Andri Bagas Saputro, FKIP, UMP, 2017

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Full ...repository.ump.ac.id/3069/3/BAB II.pdf · dari bahasa Inggris. Full . berarti penuh, ... school. banyak memiliki metode

18

Lickona (2013: viii) berpendapat bahwa pendidikan karakter adalah

pendidikan sepanjang hayat, sebagai proses perkembangan ke arah

manusia kaafah. Oleh karena itu, pendidikan karakter memerlukan

keteladanan dan sentuhan mulai sejak dini sampai dewasa. Pendidikan

karakter akan harus bersifat multilevel dan multi-channel karena tidak

mungkin dilaksanakan di sekolah. Pembentukkan karakter perlu

keteladanan, perilaku nyata dalam setting kehidupan otentik dan tidak bisa

dibangun secara instan. Sudaryanti (2012: 2) berpendapat bahwa efek

adanya pendidikan karakter pada anak usia dini akan menyebabkan anak

usia dini akan matang dalam mengolah emosinya. Oleh karena itu

pendidikan karakter harus menjadi sebuah gerakkan moral yang bersifat

holistik, melibatkan berbagai pihak dan jalur, dan berlangsung dalam

setting kehidupan alamiah.

Zuriah (2015: 17) menyatakan bahwa moral berasal dari bahasa

latin mos (jamak: mores) yang juga mengandung arti adat kebiasaan.

Bertens (dalam Zuriah. 2015: 17) mengartikan etika sebagai ilmu yang

mempelajar adat kebiasaan, termasuk didalamnya moral yang

mengandung nilai dan norma yang menjadi pegangan hidup seseorang atau

sekelompok orang bagi pengaturan tingkah lakunya. Di dalam Dictionary

of Sosciology and Related Sciences dikemukakan bahwa nilai adalah

kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk memuaskan

manusia (dalam Kaelan. 2004 : 87).

Pelaksanaan Full Day School…, Andri Bagas Saputro, FKIP, UMP, 2017

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Full ...repository.ump.ac.id/3069/3/BAB II.pdf · dari bahasa Inggris. Full . berarti penuh, ... school. banyak memiliki metode

19

Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelilitian dan

Pengembangan Pusat Kurikulum dan Pembukuan (2011: 5) menyatakan

bahwa untuk mendukung perwujudan cita-cita pembangunan karakter

sebagaimana diamanatkan dalam Pancasila dan Pembukaan Undang-

undang Dasar tahun 1945 serta mengatasi permasalahan kebangsaan saat

ini, maka Pemerintah menjadikan pembangunan karakter sebagai salah

satu program prioritas pembangunan nasional. Semangat itu secara

implisit ditegaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025, dimana pendidikan karakter

ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi pembangunan

nasional, yaitu “Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral,

beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila.”

Terkait dengan upaya mewujudkan pendidikan karakter

sebagaimana yang diamanatkan dalam RPJPN, sesungguhnya hal yang

dimaksud itu sudah tertuang dalam fungsi dan tujuan pendidikan nasional,

yaitu “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggungjawab” (Sumber: Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter).

Pelaksanaan Full Day School…, Andri Bagas Saputro, FKIP, UMP, 2017

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Full ...repository.ump.ac.id/3069/3/BAB II.pdf · dari bahasa Inggris. Full . berarti penuh, ... school. banyak memiliki metode

20

Berdasarkan uraian di atas, dapat di simpulkan bahwa pendidikan

karakter adalah proses belajar sepanjang hayat yang dilakukan secara

berulang-ulang dan menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan karakter memerlukan keteladanan, nilai, dan sikap moral yang

baik. Waktu yang diperlukan dalam pembentukkan pendidikan karakter

tidak bisa di dapat dengan cepat.

7. Pengertian Sikap

Sikap merupakan segala sesuatu yang dilakukan oleh seseorang.

Sikap yang dilakukan seseorang juga dapat mencerminkan perasaan yang

sedang dirasakannya. Sikap yang baik sangat diperlukan untuk hidup

bermasyarakat.

Beberapa pengertian sikap (dalam Susanta. 2006: 94), diantaranya

yaitu:

a. Alport mendifinisikan sikap sebagai predisposisi yang depelajari (learned predisposition) untuk berespon terhadap suatu obyek dalam

suasana meyenangkan atau tidak menyenangkan secara konsisten.

b. Scifman dan Kanuk memandang sikap dari segi perasaan, mereka

menyatakan sikap adalah ekspresi perasaan (inner feeling) yang

mencerminkan apakah seseorang senang atau tidak senang, suka

atau tidak suka dan setuju atau tidak setuju terhadap suatu obyek.

Obyek dapat berupa merek, layanan, orang, perilaku dan lain­lain.

c. Peter dan Olson mendifinisikan sikap sebagai evaluasi konsep secara menyeluruh yang dilakukan oleh seseorang.

d. Para ahli psikologi sosial menganggap bahwa sikap terdiri dari

tiga komponen yaitu komponen kognitif, afektif, dan konatif.

Komponan kognitif adalah pengetahuan dan keyakinan seseorang

mengenai suatu obyek sikap, misalnya Anton yakin bahwa

makanan berlemak dapat menyebabkan stroke. Komponen afektif

berisikan perasaan seseorang terhadap obyek sikap, misalnya Anton

tidak suka makanan berlemak. Komponen konatif adalah

Pelaksanaan Full Day School…, Andri Bagas Saputro, FKIP, UMP, 2017

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Full ...repository.ump.ac.id/3069/3/BAB II.pdf · dari bahasa Inggris. Full . berarti penuh, ... school. banyak memiliki metode

21

kecenderungan melakukan sesuatu terhadap oboyekan sikap,

misalnya Anton tidak akan membeli makanan berlemak.

Berdasarkan uraian di atas, dapat di simpulkan bahwa sikap adalah

perlakuan atau perbuatan tertentu seseorang yang dilakukan secara

berulang-ulang di kehidupan bermasyarakat. Sikap dapat berupa sikap

positif maupun sikat negatif. Seseorang akan diterima di masyarakat jika

mempunyai sikap yang baik.

8. Pengertian Disiplin

Disiplin merupakan pengendalian diri dan kepatuhan terhadap

suatu peraturan. Seseorang perlu terus belajar untuk disiplin supaya

mempunyai kepribadian disiplin yang baik. Berkepribadian disiplin yang

baik akan memudahkan seseorang berkehidupan di masyarakat.

Unaradjan (2003: 20) berpendapat bahwa disipin merupakan hasil

pembinaan dan pendidikan yang melibatkan sejumlah pembina dengan

metode tertentu serta berlangsung dalam tempat dan waktu tertentu.

Hurlock (dalam Unaradjan. 2003: 13) berpendapat bahwa saat ini diakui

anak-anak perlu menampilkan perilaku disiplin bila mereka ingin bahagia

dan diterima di masyarakat. Melalui tindakan disiplin, mereka belajar

berperilaku menurut aturan-aturan yang ada dan diterima di masyarakat.

Pengertian disiplin (dalam Gusti. 2012: 3) menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata

tertib dan sebagainya). Kata disiplin berasal dari bahasa Latin “disciplina”

yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerokhanian serta

Pelaksanaan Full Day School…, Andri Bagas Saputro, FKIP, UMP, 2017

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Full ...repository.ump.ac.id/3069/3/BAB II.pdf · dari bahasa Inggris. Full . berarti penuh, ... school. banyak memiliki metode

22

pengembangan tabiat. As. Munandar (dalam Gusti. 2012: 3) berpendapat

bahwa disiplin adalah bentuk ketaatan terhadap aturan, telah ditetapkan.

Sun Tzu (dalam Gusti. 2012: 3) berpendapat bahwa segala macam

kebijaksanaan itu tidak mempunyai arti apabila tidak didukung dengan

disiplin para pelaksanaannya.

Pengertian disiplin menurut Ariesandi, Gordon, Daryanto dan

Darmiatun (dalam Scubania, dkk. 2014: 4), yaitu:

a. Ariesandi mengatakan bahwa, disiplin adalah proses melatih fikiran

dan karakter secara bertahap sehingga menjadi seorang yang memiliki

kontrol diri dan berguna bagi masyarakat. Orang tua yang memahami

hal ini menyadari betul bahwa proses pendisiplinan adalah proses yang

berjalan seiring dengan waktu dan pengulangan serta pematangan

kesadaran diri dari kedua pihak, yakni anak dan orangtua.

b. Pendapat senada dijelaskan oleh Gordon bahwa disiplin adalah sebuah

prilaku dan tata tertib yang sesuai dengan peraturan dan ketetapan,

atau prilaku yang diperoleh dari pelatihan seperti disiplin dalam kelas

atau disiplin sebuah tim sepak bola yang baik. Siswa dengan memiliki

prilaku baik dengan membiasakan diri patuh terhadap nasihat orang

tua dan juga gurunya akan menjadi siswa yang memiliki disiplin

tinggi.

c. Sementara itu Daryanto dan Darmiatun mengemukakan bahwa disiplin

adalah prilaku sosial yang bertanggungjawab dan fungsi kemandirian

yang optimal dalam suatu relasi sosial yang berkembang atas dasar

kemampuan mengelola atau mengendalikan, memotivasi dan

idependensi diri.

Emile Durkheim (dalam Lickona. 2013: 166) berpendapat bahwa

disiplin bukan merupakan suatu alat yang sederhana, serta ketenteraman di

dalam kelas, lebih merupakan sisi-sisi moralitas yang ada di dalam sebuah

kelas sebagai masyarakat kecil. Lickona (2013: 167) masalah kedisiplinan

adalah salah satu sumber yang membawa para Guru menuju tingkat stres

dan emosi yang tinggi. Bagaimanapun juga, disiplin bukan hanya sebuah

Pelaksanaan Full Day School…, Andri Bagas Saputro, FKIP, UMP, 2017

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Full ...repository.ump.ac.id/3069/3/BAB II.pdf · dari bahasa Inggris. Full . berarti penuh, ... school. banyak memiliki metode

23

masalah, melainkan juga merupakan sebuah keuntungan, yaitu sebuah

kesempatan pendidikan moral. Seperti yang sudah diklaim oleh sosiolog,

Emile Durkheim, dalam penelitiannya, bahwa disiplin memberikan kode

moral yang membuat disiplin memungkinkan untuk diterapkan ke dalam

lingkungan kelas yang kecil menuju sebuah fungsi yang berguna.

Lickona (2013: 167-168) berpendapat bahwa tujuan utamanya dari

disiplin adalah kedisiplinan itu sendiri, yaitu sebuah jenis pengendalian

diri yang menggarisbawahi pemenuhan secara sukarela dengan hanya

peraturan dan hukum, yang menandai karakter kedewasaan, dan harapan-

harapan masyarakat yang beradab dari warga negaranya. Anak-anak di

subjekkan secara luas untuk menjadi disiplin berdasarkan komitmen

pengembangan pengendalian eksternal (luar) dan menurunkan

pengembangan internal (dalam) menghasilkan kebiasaan (sifat) yang baik.

Disiplin di dalam kelas dengan jelas berdampak banyak hal:

bagaimana para siswa menggambarkan diri mereka sendiri; bagaimana

mereka saling memperlakukan satu sama lain; bagaimana mereka

bertindak terhadap Guru mereka; dan bukan untuk tingkat yang kecil,

bagaimana mereka berperilaku di luar kelas. Kebijakan disiplin Guru juga

berdampak dalam iklim di dalam kelas, perkembangan komunitas moral

kelas, dan hubungan antara pihak sekolah dan rumah. Untuk semua alasan

ini, perkembangan Guru akan rencana disiplin, dari dasar poin nilai-nilai

pendidikan, merupakan salah satu yang paling penting yang harus Guru

lakukan (dalam Lickona. 2013: 204).

Pelaksanaan Full Day School…, Andri Bagas Saputro, FKIP, UMP, 2017

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Full ...repository.ump.ac.id/3069/3/BAB II.pdf · dari bahasa Inggris. Full . berarti penuh, ... school. banyak memiliki metode

24

Berdasarkan beberapa uraian di atas mengenai pengertian disiplin,

maka dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah serangkaian perilaku

seseorang yang menunjukkan ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan,

tata tertib norma kehidupan yang berlaku karena didorong adanya

kesadaran dari dalam dirinya untuk melaksanakan tujuan belajar yang

diinginkan.

9. Pengertian Minat

Setiap orang pasti mempunyai minat. Minat merupakan rasa lebih

suka atau kesukaan terhadap sesuatu. Minat timbul dari dorongan dalam

diri seseorang karena ketertarikannya terhadap sesuatu, dan sampai

akhirnya menimbulkan rasa kepuasan. Minat yang tinggi dapat

berpengaruh terhadap aktivitas belajarnya.

Pintrich dan Schunk (dalam Mikarsa, dkk., 2007: 3.3) berpendapat

bahwa minat merupakan aspek penting motivasi yang mempengaruhi

perhatian, belajar, berpikir, dan berprestasi. Mikarsa, dkk. (2007: 3.5)

berpendapat bahwa minat merupakan dorongan dari dalam diri seseorang

atau faktor yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara selektif,

yang menyebabkan dipilihnya suatu objek atau kegiatan, yang

menguntungkan, menyenangkan, dan lama-kelamaan akan mendatangkan

kepuasan dalam dirinya. Antika, dkk. (2013) berpendapat bahwa minat

adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran perasaan,

harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan-

Pelaksanaan Full Day School…, Andri Bagas Saputro, FKIP, UMP, 2017

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Full ...repository.ump.ac.id/3069/3/BAB II.pdf · dari bahasa Inggris. Full . berarti penuh, ... school. banyak memiliki metode

25

kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan

tertentu. Slameto (dalam Halim. 2013: 2) berpendapat bahwa minat

adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau

aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (dalam Halim. 2013: 2)

disebutkan minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap

sesuatu. Minat timbul dalam diri seseorang untuk memerhatikan,

menerima dan melakukan sesuatu tanpa ada yang menyuruh dan sesuatu

itu dinilai penting atau berguna bagi dirinya. Minat juga sangat

mempengaruhi hasil belajar seseorang. Minat yang tinggi dapat

menuntun anak untuk belajar lebih baik lagi (Subini, dalam Halim. 2013:

2). Minat merupakan suatu perangkat salah satu aspek psikis manusia

yang mendorong suatu kecenderungan fundamental untuk beriteraksi pada

suatu subyek yang ada dilingkungannya. Halim (2013: 3) juga

berpendapat bahwa minat anak pada sesuatu hal akan besar pengaruhnya

pada aktivitas belajar anak tersebut. Anak didik yang berminat pada suatu

kegiatan ekstrakurikuler, maka anak tersebut akan mempelajarinya dengan

sungguh- sungguh, karena ada daya tarik baginya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpilkan bahwa minat adalah

suatu dorongan dari dalam diri seseorang terhadap suatu hal yang di

percayainya berasal dari hati. Minat mempengaruhi keseharian seseorang

dalam belajar dan juga berinteraksi. Seseorang akan mempelajarinya

dengan sungguh-sungguh karena gaya tarik yang ada pada dirinya terhadap

suatu hal.

Pelaksanaan Full Day School…, Andri Bagas Saputro, FKIP, UMP, 2017

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Full ...repository.ump.ac.id/3069/3/BAB II.pdf · dari bahasa Inggris. Full . berarti penuh, ... school. banyak memiliki metode

26

10. Kegiatan dan Hal-hal yang Diminati Anak SD

Minat anak SD berbeda-beda, ada yang menyukai olahraga, seni,

permainan berkelompok, dan lain sebagainya. Semakin banyak pilihan

aktifitas yang tersedia, maka akan semakin bervariasi minat siswa.

Biasanya siswa lebih berminat pada kegiatan yang membuat senang,

menantang, dan berkelompok.

Mikarsa, dkk. (2007: 3.11) berpendapat bahwa dengan semakin

luasnya lingkungan anak SD, maka semakin bervariasi minat anak. Ada

berbagai kegiatan yang diminati anak, diantaranya berikut ini:

a. Kepemimpinan Seorang anak yang dipilih sebagai pemimpin oleh kelompoknya, biasanya bukan hanya karena disukai saja, tetapi juga karena ia memiliki kualitas yang memang diharapkan oleh kelompoknya.

b. Bermain Konstruktif Bermain konstruktif adalah kegiatan membuat sesuatu, misalnya membuat bangunan dari balok-balok atau melukis. Pada beberapa anak, kegiatan melukis semakin lama semakin kurang populer karena anak lebih berminat pada hal-hal yang berkaitan dengan interaksi kelompok.

c. Menjelajah Kegiatan ini umumnya dilakukan untuk memuaskan rasa ingin tahu. Sebetulnya kegiatan ini sudah diminati pada beberapa anak sejak kecil. Bedanya anak SD umumnya lebih menyukai pada hal-hal yang ada di lingkungan sekitarnya, sedangkan anak-anak yang lebih kecil umumnya bereksplorasi dengan benda mati, seperti mainannya.

d. Mengoleksi atau Mengumpulkan Sesuatu Kegiatan ini berkembang sesuai dengan bertambahnya usia anak. Anak akan mengumpulkan benda-benda yang menarik perhatiannya dan kelompoknya. Benda-benda yang dikumpulkan semakin lama semakin selektif, khususnya lebih pada hal-hal yang disukainya, yang mungkin saja berbeda dengan teman-temannya.

e. Permainan atau Olahraga Begitu menginjak usia SD, jenis permainan yang disukai anak umumnya sudah tidak, seperti ketika mereka berada di masa balita. Pada anak usia SD umumnya anak lebih menyukai permainan yang penuh dengan tantangan, kompetitif, dan tertuju pada keterampilan tertentu.

Pelaksanaan Full Day School…, Andri Bagas Saputro, FKIP, UMP, 2017

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Full ...repository.ump.ac.id/3069/3/BAB II.pdf · dari bahasa Inggris. Full . berarti penuh, ... school. banyak memiliki metode

27

f. Rekreasi Kegiatan, seperti membaca buku atau komik, mendengar radio, bahkan menonton televisi pun masih di gemari anak-anak usia SD. Anak di ajak jalan-jalan ke tempat rekreasi.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan dan

hal-hal yang diminati anak SD berupa aktifitas dasar yang menyenangkan.

Anak-anak lebih senang pada kegiatan dan hal-hal yang melibatkan teman

sebaya atau bermainnya. Mereka dapat belajar sambil bermain dengan

kegiatan dan hal-hal yang dilakukannya.

11. Pengaruh Minat pada Tingkah Laku dan Sikap Seseorang

Siswa yang berminat terhadap suatu hal atau kegiatan, pasti dia akan

terus melakukannya berulang-ulang. Hal tersebut akan mempengaruhi

aktifitasnya sehari-hari. Semakin lama siswa akan semakin berkembang,

dan kebiasaan terhadap minatnya akan mempengaruhi sikap serta tingkah

lakunya.

Mikarsa, dkk. (2007: 3.7) berpendapat bahwa minat berperan penting

dalam kehidupan seseorang dan berpengaruh besar pada tingkah laku dan

sikap seseorang. Hurlock (dalam Mikarsa, dkk. 2007: 3.7) berpendapat

bahwa ada empat cara minat mempengaruhi perkembangan anak, yaitu

berikut ini:

a. Minat dapat mempengaruhi bentuk dan intensitas aspirasi

Jika anak mulai memikirkan tentang masa depan maka anak akan

mencoba menentukan tujuan dan sasaran yang akan dicapai dan

dilakukan jika ia bertambah besar.

b. Minat dapat sebagai pendorong

Anak yang berminat pada suatu kegiatan akan lebih berusaha untuk

melakukan kegiatan dengan lebih baik daripada anak yang tidak

mempunyai minat pada kegiatan tersebut.

Pelaksanaan Full Day School…, Andri Bagas Saputro, FKIP, UMP, 2017

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Full ...repository.ump.ac.id/3069/3/BAB II.pdf · dari bahasa Inggris. Full . berarti penuh, ... school. banyak memiliki metode

28

c. Minat berpengaruh pada prestasi

Anak yang berminat pada suatu pelajaran, akan belajar dan berusaha

supaya mendapat nilai yang lebih baik. Minat dapat menimbulkan rasa

senang pada setiap kegiatan yang dipilih.

d. Minat yang berkembang pada masa kanak-kanak dapat menjadi minat

selamanya

Anak yang selalu melakukan kegiatan yang berkaitan dengan

minatnya, lama kelamaan akan timbul kebiasaan dan akan terus

bertahan menjadi minat selamanya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa minat

berpengaruh pada sikap dan tingkahlaku seseorang. Minat pada seseorang

dan kemudian dijalankannya akan membentuk suatu kebiasaan atau pola

yang dalam jangka pendek atau panjang akan menghasilkan sesuatu yang

diinginkannya.

12. Pengertian Bakat

Bakat merupakan kemampuan yang dimiliki dalam diri seseorang.

Kemampuan tersebut berbeda-beda. Jika kemampuan dalam diri seseorang

terus dilatih, maka akan semakin muncul dan bermanfaat kemampuannya.

Bakat juga mengantarkan seseorang mempunyai keterampilan tertentu.

Utami Munandar (dalam Mikarsa, dkk. 2007: 3.23) berpendapat

bahwa bakat dapat diartikan sebagai kemampuan bawaan, sebagai potensi

yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud. Sarwono

(dalam Mikarsa dkk., 2007: 3.23) berpendapat bahwa bakat adalah kondisi

di dalam diri seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan

khusus mencapai kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus.

Mikarsa, dkk. (2007: 3.23-3.24) berpendapat bahwa bakat merupakan

Pelaksanaan Full Day School…, Andri Bagas Saputro, FKIP, UMP, 2017

Page 22: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Full ...repository.ump.ac.id/3069/3/BAB II.pdf · dari bahasa Inggris. Full . berarti penuh, ... school. banyak memiliki metode

29

potensi yang ada dalam diri seseorang yang perlu dilatih dan

dikembangkan karena tanpa latihan dan pengembangan maka bakat yang

ada dalam diri seseorang tidak akan terwujud.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bakat adalah

kemampuan khusus yang dimiliki oleh manusia, diberikan oleh Tuhan

Yang Maha Esa dari lahir dan dapat terwujud dengan baik jika dilatih serta

dikembangkan. Seseorang akan mengalami proses-proses dalam

mengembangkan dan melatih bakat dasar yang dimilikinya.

13. Faktor-faktor yang Dapat Menentukan Sejauh Mana Bakat Anak

Dapat Terwujud

Siswa mempunyai bakat yang berbeda-beda. Bakat tersebut dapat

terwujud dengan lingkungan yang baik serta dorongan dari dalam diri

siswa. Bakat yang dilatih secara terus-menerus akan membuat siswa

merasa puas dan dapat berprestasi jika siswa aktif dengan bidang

bakatnya.

Mikarsa, dkk. (2007: 3.24-3.25) menjelaskan faktor-faktor yang

dapat menentukan sejauh mana bakat anak dapat terwujud diantaranya

adalah:

a. Faktor dalam Diri Anak

Bagaimana minat anak pada sesuatu, seberapa besar keinginan anak

untuk mewujudkan bakatnya dalam prestasi, misalnya anak yang

berbakat melukis mengikuti sesuatu kompetisi melukis di sekolah

karena ia ingin menjadi juara, seberapa besar keuletan anak

menghadapi tantangan, dan bagaimana motivasinya.

Pelaksanaan Full Day School…, Andri Bagas Saputro, FKIP, UMP, 2017

Page 23: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Full ...repository.ump.ac.id/3069/3/BAB II.pdf · dari bahasa Inggris. Full . berarti penuh, ... school. banyak memiliki metode

30

b. Faktor Keadaan Lingkungan Anak

Seberapa jauh anak mendapat kesempatan untuk mengembangkan

bakatnya, sarana dan prasana yang terdsedia, berapa besar dukungan

dan dorongan orang tua, bagaimana keadaan sosial ekonomi orang tua

maupun tempat tinggalnya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bakat pada diri

anak dapat terwujud jika faktor dalam diri anak dan faktor keadaan

lingkungan anak berjalan baik secara berdampingan. Motivasi yang kuat

dan tinggi dalam diri anak akan sangat berpengaruh pada dirinya, ia akan

melakukan hal-hal yang baik untuk mewujudkannya dalam setiap proses.

Lingkungan anak juga berperan penting dalam anak mewujudkan bakatnya,

terutama lingkungan keluarga, karena dengan anak tumbuh dan

berkembang di lingkungan yang baik secara tidak langsung ia akan tumbuh

dan berkembang dengan proses yang baik. Sulistyaningsih, W. (2008: 1)

juga berpendapat bahwa secara teoritis, anak-anak akan berkembang

secara optimal apabila mendapat perhatian sepenuhnya dari orang tua yang

memahami psikologi perkembangan anak dan memiliki waktu yang

cukup.

14. Pengertian Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler merupakan kegiatan di luar jam pelajaran.

Ekstrakurikuler bertujuan mengembangkan minat dan bakat siswa. Ada

nilai tersendiri terhadap ekstrakurikuler. Pendampingan juga biasanya

dilakukan oleh Guru pada ekstrakurikuler.

Pelaksanaan Full Day School…, Andri Bagas Saputro, FKIP, UMP, 2017

Page 24: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Full ...repository.ump.ac.id/3069/3/BAB II.pdf · dari bahasa Inggris. Full . berarti penuh, ... school. banyak memiliki metode

31

Wiyani (Yanti, dkk. 2016: 965) berpendapat bahwa ekstrakurikuler

merupakan kegiatan pendidikan diluar jam pelajaran yang ditunjukkan

untuk membantu perkembangan peserta didik, sesuai dengan kebutuhan,

potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus

diselenggarakan oleh peserta didik atau tenaga kependidikan yang

berkemampuan dan berkewenangan di sekolah. Wiyani (Yanti, dkk. 2016:

965) juga berpendapat bahwa ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang

dilakukan dalam mengembangkan aspek-aspek tertentu dari apa yang

ditemukan pada kurikulum yang sedang dijalankan, termasuk yang

berhubungan dengan bagaimana penerapan sesungguhnya dari ilmu

pengetahuan yang dipelajari oleh peserta didik sesuai dengan tuntutan

kebutuhan hidup mereka maupun lingkungan sekitarnya.

Halim (2013: 4) berpendapat bahwa kegiatan ekstrakurikuler

adalah kegiatan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk

membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi,

bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus

diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang

berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah. Aji dan Sinaga

(2012: 49) berpendapat bahwa ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang

dilakukan di luar jam pelajaran dalam waktu-waktu tertentu dan diberi

nilai tersendiri.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ekstrakurikuler

merupakan kegiatan diluar jam pelajaran yang difasilitasi oleh sekolah,

Pelaksanaan Full Day School…, Andri Bagas Saputro, FKIP, UMP, 2017

Page 25: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Full ...repository.ump.ac.id/3069/3/BAB II.pdf · dari bahasa Inggris. Full . berarti penuh, ... school. banyak memiliki metode

32

dengan beberapa atau berbagai macam jenis sesuai dengan kebutuhan

sesuai dengan minat dan bakat anak. Anak juga bisa menerapkan ilmu

pengetahuan yang dipelajarinya di kelas dalam berproses pada kegiatan

ekstrakurikuler yang dipilihnya.

15. Tujuan dan Fungsi Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler bertujuan mengembangkan segala potensi yang ada

dalam diri siswa. Ekstrakurikuler juga membuat siswa menjadi mandiri.

Ekstrakurikuler bisa berfungsi sebagai rekreasi atau hiburan, lebih

menanamkan rasa sosial, dan pengembangan diri serta sebagai persiapan

di masa yang akan datang.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler ayat

(2), (dalam Yanti, dkk. 2016: 965) yaitu kegiatan ekstrakurikuler

diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat,

minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta

didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan

pendidikan nasional. Aji dan Sinaga (2012: 51) kegiatan ekstrakurikuler

dimaksudkan untuk mengembangkan salah satu bidang pelajaran yang

diminati oleh sekelompok siswa, misalnya olahraga, kesenian, dan

kepramukaan yang diadakan di sekolah diluar jam biasa.

Pelaksanaan Full Day School…, Andri Bagas Saputro, FKIP, UMP, 2017

Page 26: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Full ...repository.ump.ac.id/3069/3/BAB II.pdf · dari bahasa Inggris. Full . berarti penuh, ... school. banyak memiliki metode

33

Fungsi ekstrakurikuler menurut Halim (2013: 5) yaitu:

a. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk

mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai

dengan potensi, bakat, dan minat mereka.

b. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler yaitu untuk

mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta

didik.

c. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk

mengembangkan suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan

bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan.

d. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk

mengembangkan kesiapan karir peserta didik.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan

ekstrakurikuler yaitu untuk mengembangkan minat, bakat, serta potensi

yang dimiliki siswa dan meenerapkan ilmu-ilmu yang di pelajarinya sesuai

dengan kebutuhan pada kegiatan yang dipilih atau dilakukannya.

Ekstrakurikuler juga memiliki fungsi untuk mengembangkan kreatifitas,

kemampuan bersosialisasi, bekal kemampuan untuk masa depan, dan

sebagai hiburan siswa.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan merupakan salah satu referensi untuk

menunjukkan bahwa topik penelitian ini menarik dijadikan sebagai penelitian,

namun tidak memiliki kesamaan pada penelitian yang sudah dilakukan,

sehingga dapat menambah pembahasan mengenai pelaksanaan full day school

dalam membentuk sikap kedisiplinan serta mengembangkan minat dan bakat

siswa kelas V SD Muhammadiyah Purwokerto, penelitian yang relevan

dilakukan oleh:

Pelaksanaan Full Day School…, Andri Bagas Saputro, FKIP, UMP, 2017

Page 27: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Full ...repository.ump.ac.id/3069/3/BAB II.pdf · dari bahasa Inggris. Full . berarti penuh, ... school. banyak memiliki metode

34

1. Setiyarini, Sutarno, dan Sunardi (2014), tentang Penerapan Sistem

Pembelajaran “Fun & Full Day School” Untuk Meningkatkan

Religiusitas Peserta Didik Di SDIT Al Islam Kudus. Jenis penelitian ini

adalah deskriptif kualitatif. Sumber data diperoleh dari informan, tempat

dan peristiwa, dan dokumen. Penelitian ini menyimpulkan bahwa SDIT

Al Islam Kudus sudah berusaha merencanakan pembelajaran dengan

mengembangkan dan mengelola pembelajaran dalam sistem full day

school dengan baik.

2. Soapatty (2014), tentang Pengaruh Sistem Sekolah Sehari Penuh (Full

Day School) Terhadap prestasi Akademik Siswa SMP Jati Agung

Sidoarjo. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan analisi statistik

inferensial. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sistem full day school

yang ada di SMP Jati Agung Sidoarjo sudah berjalan dengan cukup baik.

Dimana adanya pemenuhan sarana dan prasarana yang dapat menunjang

kegiatan belajar mengajar full day school, tuntutan Guru untuk lebih

kreatif dan dapat meningkat prestasi akademiknya.

3. Thoidis, I & Chaniotakis, N. (2015), about All-Day-School in Crisis or a Social Pedagogical Solution to the Crisis?. This type of research is descriptive qualitative. This study concluded that in Greece, the future of the all-day school depends on a number of factors, not the least of which is a greater of awareness of the role of socio-pedagogy has played. There is also a general need for a greater clarity as to the provisions essential aims. Yet within the current economic crisis, and its consequences, there are basic factors that inhibit the availability of solutions to the problems of such provision. The educational requirements of all-day school are associated with realistic costs and not with „cheap solutions‟ (Thoidis & Chaniotakis, 2012). This applies both to the coverage of teaching staff and to its needs for school equipment and buildings.

Pelaksanaan Full Day School…, Andri Bagas Saputro, FKIP, UMP, 2017

Page 28: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Full ...repository.ump.ac.id/3069/3/BAB II.pdf · dari bahasa Inggris. Full . berarti penuh, ... school. banyak memiliki metode

35

(Tentang All-Day-School dalam Krisis atau Pendidikan Sosial. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Di Yunani, masa depan sekolah sepanjang hari tergantung pada sejumlah faktor, tidak sedikit dari yang lebih besar dari kesadaran akan peran sosial kemasyarakatan telah dimainkan. Ada juga kebutuhan umum untuk kejelasan lebih besar dengan ketentuan tujuan penting. Namun dalam krisis ekonomi saat ini, dan konsekuensinya, ada faktor-faktor dasar yang menghambat ketersediaan solusi untuk masalah ketentuan tersebut. Persyaratan pendidikan semua-hari sekolah terkait dengan biaya yang realistis dan tidak dengan 'solusi murah' (Thoidis & Chaniotakis, 2012). Hal ini berlaku baik untuk cakupan staf pengajar dan kebutuhan untuk perlengkapan sekolah dan bangunan (sarana prasarana)).

4. Holm, L. (2014), about Parental perspectives on Danish full-day schools for ethnicminority students. This type of research is descriptive qualitative. This study concluded that From a general education-policy perspective, the “new” full-day schools – with their “nondistribution strategy” – seem to be an alternative to distribution strategy‟s basic premise: that ethnic-minority students achieve better results at school if the majority of students in a class are “ethnic Danes”. Furthermore, a characteristic trait of full-day schools is that they are fundamentally based on a categorisation of inhabitants in a particular residential area rather than on a professional assessment of individual children‟s academic needs. (Tentang Pandangan Orang Tua di Sekolah Denmark Full Day Schools untuk Siswa Beretnis Minoritas. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Dari pendidikan umum dalam perspektif kebijakan, "baru" sekolah sehari penuh - dengan "strategi tanpa pembagian" mereka - tampaknya menjadi alternatif untuk premis dasar strategi distribusi ini: bahwa siswa etnis minoritas mencapai hasil yang lebih baik di sekolah jika mayoritas siswa di kelas yang "etnis Danes". Selanjutnya, suatu sifat karakteristik sekolah sehari penuh adalah bahwa mereka secara mendasar didasarkan pada kategorisasi penduduk di daerah perumahan tertentu bukan pada penilaian profesional kebutuhan akademik anak individu).

Penelitian yang relevan dari keempat penelitian ialah terletak pada

penerapan sistem full day school. Perbedaan dengan penelitian relevan ini

yaitu pada pembentukkan sikap kedisiplinan serta pengembangan minat dan

bakat siswa. Penelitian relevan tersebut belum mengkaji mengenai

pembentukkan sikap kedisiplinan serta mengembangkan minat dan bakat

siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler pada pelaksanaan full day school.

Pelaksanaan Full Day School…, Andri Bagas Saputro, FKIP, UMP, 2017

Page 29: BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Full ...repository.ump.ac.id/3069/3/BAB II.pdf · dari bahasa Inggris. Full . berarti penuh, ... school. banyak memiliki metode

36

C. Kerangka Pikir

Peneliti meneliti bagaimana pelaksanaan program full day school di

SD Muhammadiyah Purwokerto dalam membentuk sikap kedisiplinan serta

mengembangkan minat dan bakat siswa. Pelaksanaan program full day school

di SD Muhammadiyah Purwokerto tersebut berkaitan dengan pelaksanaan

pendidikan karakter di sekolah dasar. Pendidikan karakter yang diteliti yaitu

sikap kedisiplinan siswa kelas V. Pengembangan minat dan bakat yaitu dengan

melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Kerangka pikir yang sudah

diuraikan dapat di rumuskan dengan skema gambar 2.1 sebagai berikut:

Gambar 2.1. Kerangka Pikir Pelaksanaan Pelaksanaan Full Day School dalam

Membentuk Sikap Kedisiplinan serta Mengembangkan Minat dan

Bakat Siswa Kelas V di SD Muhammadiyah Purwokerto.

SD Muhammadiyah Purwokerto

Mengembangkan Minat dan Bakat Siswa Melalui Kegiatan

Ekstrakurikuler Kelas V

Pelaksanaan Full Day School

Membentuk Sikap

Kedisiplinan Siswa Kelas V

Pengembangan Pendidikan

Karakter

Pelaksanaan Full Day School…, Andri Bagas Saputro, FKIP, UMP, 2017