tugas full

32
TUGAS TEKNIK SUNGAI DAN SEDIMENTASI Dosen Pembimbing : M. Baitullah Al Amin, S.T., M.Eng. Disusun oleh : Winness Sutehno 03111901001 Fakultas Teknik Teknik Sipil Universitas Sriwijaya

Upload: winness-sutehno

Post on 01-May-2017

234 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Full

TUGAS TEKNIK SUNGAI DAN SEDIMENTASI

Dosen Pembimbing:M. Baitullah Al Amin, S.T., M.Eng.

Disusun oleh:Winness Sutehno

03111901001Fakultas Teknik

Teknik SipilUniversitas Sriwijaya

Langkah – langkah HEC-RAS pemodelan profil aliran banjir di sungai :

1. Buka Hec-Ras Yang telah Terinstall

Page 2: Tugas Full

2. Satuan yang akan digunakan adalah SI, maka kita akan mengubah US Costomary Unit

menjadi SI Unit dengan cara Options => Unit System (US Costomery/SI)…

3. Pilih System International [Metric System] dan berikan checkbox pada Set as

default project for new project jika ingin project selanjutnya mneggunakan SI Unit.

4. Buat Project baru dengan memilih File => New Project atau membuka project yang

telah tersimpan dengan File => Open Project. Dalam kasus ini kita akan membuat

project baru, maka pilih File => New Project dan akan muncul tampilan seperti ini.

5. Pada Title bar isilah Title Project yang akan di buat. (Prj merupakan default

extension untuk Hec-Ras). Pada Kolom kanan merupakan destination folder untuk

menyimpan project dan pada kolom kanan bawah merupakan destination drive.

Setelah semua selesai, maka klik OK

6. Setelah itu akan keluar peringatan bahwa file akan tersimpan dalam SI Unit dan dapat

diubah pada menu Options. Klik OK.

7. Kemudian akan kembali ke tampilan awal Hec-Ras. Selanjutnya kita akan

memasukkan data geometri dengan cara memilih Edit => Geometric data dan Pilih

File => New Geometry Data.

8. Pada Title bar isilah Title geometri data, misalnya “Geometry Data” dan disimpan

pada folder yang sama dengan folder project.

9. Kemudian buatlah skema aliran sungai dengan klik River Reach. Setelah skema

selesai klik dua kali pada titik terakhir, maka akan muncul kotak dialog dan isikan

nama untuk River

10. Buatlah Penampang melintang sungai dari hulu ke hilir dengan memilih Cross Section

pada kolom kiri. Untuk menginput Cross Section, maka pilih Options => Add New

Cross Section dan muncul kotak dialog river station. Isikan 0 sebagai station awal.

Pada Bar description isikan deskripsi tentang cross section ini, misalnya “STA 0”.

Untuk membuat tampang saluran, maka isilah ”Cross Section Coordinates” dengan

koordinat yang didapat di lapangan. Berikan juga koefisien manning pada “Meaning

in values” pada LOB (Left overbank), ROB (Right overbank), dan Main Channel.

Pada kolom Downstream Reach Length isikan 0 pada LOB, ROB, dan Main Channel

(Downstream Reach Length merupakan jarak ke station sebelumnya). Pada Main

Channel Bank Station isilah Station Left overbank dan Right overbank. Untuk

Cont/Exp Coefficient (Steady flow) isilah koefisien kontraksi dengan koefisien

ekspansi lapangan. Dan klik Apply Data dan pada Plot Option pilih Full Plot.

Page 3: Tugas Full

11. Setelah STA hilir (STA 0) selesai, maka kita akan membuat STA hulu (STA 2500).

Pilih Options => Add New Cross Section jika ingin membuat cross Section baru dan

Options => Copy Current Cross Section jika ingin menyalin data Cross Section ini.

Dalam kasus ini, kita coba gunakan Copy Current Cross Section

12. Pada River Sta isilah Station hulu yaitu 2500. Lakukan langkah yang sama saat

mengisi Cross Section Station hilir (STA 0). Gantilah Description, Cross Section

Coordinate, Manning’s n Values, Main Channel Bank Station, dan Cont/Exp

Coefficient (Steady flow) jika berbeda dengan station hilir. Untuk Downstream Reach

Length isikan 2500 (jarak antara station hulu dan station hilir adalah 2500). Setelah itu

Apply data dan Full Plot.

13. Untuk membuat station yang berada di antara station hulu dan hilir, maka kita dapat

menggunakan dua cara yaitu menginput manual data seperti station hulu dan station

hilir atau menggunakan interpolasi. Dalam kasus ini, saya akan menggunakan

interpolasi. Langkah Pertama adalah keluar dari Cross Section dengan cara Exit =>

Exit Cross Section Editor.

14. Untuk menginterpolasi pilih Tools => XS interpolation => Within a Reach. Pada

bar Maximum Distance Between XS’s isikan 100 (jarak antar station) dan pada bar

Decimal places in interpolated Sta/Elev ganti sesuai keinginan (jumlah angka di

belakang koma). Dan klik Interpolate XS’s untuk meninterpolasi. Setelah selesai

Klik Close.

15. Setelah di Close, maka kita akan kembali ke Lembar Kerja Geometry Data dan akan

terlihat Station yang telah terinterpolasi pada “River S.Lambidaro”

16. Langkah selanjutnya adalah menginput data Cross Section untuk station yang

diinterpolasi. Buka Cross Section pada kolom kiri dan pada River Sta ganti Station

yang akan diinput. Gantilah Description, Cross Section Coordinate, Manning’s n

Values, Main Channel Bank Station, dan Cont/Exp Coefficient (Steady flow) jika

berbeda. Untuk River Sta 100.000*, 400.000*, 699.999*, 900.000*, dan 999.999*

sebaiknya diganti menjadi River Sta 100*, 400*, 700*, 900*, dan 1000* untuk

mempermudah pembacaan. Langkah yang harus dilakukan adalah pilih River Sta

yang akan diganti nama (misal River Sta 100) dan pilih Options => Rename River

Section. Kemudian akan keluar kotak dialog Rename-Edit river station, ganti sesuai

dengan nama River Sta yang diinginkan dan usahakan tanda * jangan dihilangkan

karena ini menunjukkan bahwa river ini merupakan hasil interpolasi.

Page 4: Tugas Full

17. Setelah semua selesai, maka permodelan penampang cross section telah selesai. Pilih

Exit => Exit Cross Section Editor dan akan kembali ke lembar kerja Geomtric Data.

Simpan hasil kerja Geometri Data dengan pilih File => Save Geometry Data dan

tutup Geometric Data dengan File => Exit Geometric Data Editor.

18. Pada tampilan awal Hec-Ras kolom Geometry akan terisi

19. Langkah berikutnya adalah mengisi data aliran. Dalam kasus ini akan diisi Unsteady

flow karena aliran yang didapat di lapangan adalah aliran tak mantap. Pilih Edit =>

Unsteady Flow Data

20. Buatlah file baru dengan File => New Unsteady Flow Data dan berikan Title

misalnya “Unsteady file”. Simpan dalam folder yang sama dengan folder

penyimpanan Project dan Geometric Data, kemudian klik OK.

21. Pada kolom Boundary Condition Type RS 2500, pilih Flow Hydrograph.

22. Pada Kotak dialog Flow Hydrograph, point Enter table, kolom Date Time Interval

pilih selang waktu yang digunakan, misalnya 1 Hour. Kemudian isilah Hydrograph

Data sesuai dengan data yang didapat dan klik OK jika telah selesai. (NB : jika ingin

melihat grafik yang dibuat dapat memilih Plot Data).

23. Berikutnya adalah mengisi kolom Boundary Condition Type RS 0, pilih Stage

Hydrograph.dan lakukan hal yang sama dengan Flow Hydrograph (RS2500).

24. Setelah selesai pindah ke tab Initial Condition dan isikan Debit awal pada RS 2500.

25. Jika semua telah selesai, maka simpan pekerjaan dengan pilih File => Save Unsteady

Flow Data dan keluar File => Exit

26. Pada tampilan awal Hec-Ras kolom Unsteary Flow akan terisi

27. Langkah Terakhir adalah menghitung data dari semua input yang telah dimasukkan.

Pilih Run => Unsteady Flow Analysis Buat Plan baru dengan File => New Plan.

Berikan Title untuk Plan ini, misalnya “Analysis of Unsteady Flow” dan simpan

dalam folder yang sama dengan folder Project. Akan keluar kotak dialog Short Plan

dan isikan paln, misalnya T01. Berikan checkbox pada semua point Program to run.

Buatlah Plan Description, misalnya “Simulasi Profil Aliran Banjir”. Pada Simulation

Time Window isilah tanggal pengambilan data saat awal planning dan akhir planning.

Dalam kasus ini data diambil selama satu hari yaitu tanggal 3 Maret 2014, sehingga

Starting Date dan Ending Date diisi 3 Maret 2014. Begitu Pula pada waktu

pelaksanaan Starting Time dan Ending Time diisi sesuai dengan waktu Pelaksanaan.

Untuk Computation Interval disarankan menggunakan 15 menit agar lebih teliti.

Setelah itu Compute.

Page 5: Tugas Full

28. Permodelan telah selesai dan untuk melihat hasil dapat dilihat pada menu View dan

pilih objek yang ingin dilihat.

2. PROFIL ALIRAN MEMANJANG SETIAP JAM DAN JENIS PROFIL ALIRAN

Profil aliran untuk kondisi 1 tiap jam

Jam 00:00

Jam 01:00

Page 6: Tugas Full

Jam 02:00

Jam 03:00

Page 7: Tugas Full

Jam 04:00

Jam 05:00

Page 8: Tugas Full

Jam 06:00

Jam 07:00

Jam 08:00

Page 9: Tugas Full

Jam 09:00

Jam 10:00

Page 10: Tugas Full

Jam 11:00

Jam 12:00

Page 11: Tugas Full

3. STASIUN SUNGAI YANG MENGALAMI GENANGAN DAN PENAMPANG

MELINTANGNYA

Daerah yang mengalami banjir, pada STA :

a. STA 500

b. STA 2100

Page 12: Tugas Full

c. STA 2200

d. STA 2300

Page 13: Tugas Full

e.STA 2400

f. STA 2500

Page 14: Tugas Full

4. PENAMPANG PERSPEKTIF MELINTANG 3 DIMENSI

Page 15: Tugas Full

5. RINCIAN HASIL SIMULASI UNTUK SELURUH PENAMPANG MELINTANG

Rincian Hasil simulasi pada jam 04:00 yaitu terjadinya debit puncak

Page 16: Tugas Full
Page 17: Tugas Full
Page 18: Tugas Full
Page 19: Tugas Full
Page 20: Tugas Full
Page 21: Tugas Full
Page 22: Tugas Full
Page 23: Tugas Full
Page 24: Tugas Full
Page 25: Tugas Full
Page 26: Tugas Full
Page 27: Tugas Full
Page 28: Tugas Full

6. KESIMPULAN DAN PENDAPAT

Kesimpulan :

1. Dari Tabel Max WS pada STA 2500

Yc = -3.04 m

Q = 52.5 m3/s

A = 49.98 m2

I = 0.00032 ; n = 0.03

Asumsi untuk B tiap meternya B = 1 meter, dan nilai R = Yn

Sehingga :

Q = A x

1n x R2/3 x So1/2

52.5 = 49.98 x

10 .03 x R2/3 x (0.00032)1/2

R2/3 = 1.762

R = 2.34 ; R = Yn sehingga Yn = 2.34

Karena nilai Yn > Yc, maka profil aliran tersebut adalah Mild (M) yaitu M1 dengan

jenis aliran subkritik.

Page 29: Tugas Full

Aliran pada pemodelan ini merupakan aliran unsteady flow (tidak mantap),

sehingga terdapat syarat batas (boundary conditions) pada pemodelan ini.

Pada pemodelan ini jenis alirannya adalah aliran subkritik dengan profil aliran

Mild (M1).

Pada kondisi batas pertama, genangan air (banjir) terjadi pada saat berada di STA

500, STA 2000, STA 2100, STA 2200, STA 2300, STA 2400 dan STA 2500. Pada

kondisi batas kedua, genangan air (banjir) terjadi pada saat berada di STA 400 dan

STA 500 serta pada kondisi batas ketiga, genangan air (banjir) terjadi pada STA

400, STA 500, STA 1900, STA 2000, STA 2100, STA 2200, STA 2300, STA

2400 dan STA2500.

Debit puncak pada sungai terjadi pada jam ke-4 untuk semua syarat batas.

2. HEC-RAS hanya sebagai alat bantu digital dalam perhitungan serta pendistribusian

informasi dan penyampaian dengan pemodelan dalam bentuk 3 dimensi kepada user

sehingga lebih mudah dipahami.

3. Hasil analisis bergantung pada data yang diinput dari user sehingga perlu ketelitian

100%.

4. Data hidrograf merupakan data pokok yang mempengaruhi luapan pada sungai.

Pendapat :

1. untuk lebih meyakinkan, sebaiknya perhitungan ditinjau ulang kembali dengan

perhitungan manual sebagai pembanding hasil.

2. sebelum penggunaan program HEC-RAS, diharapkan user telah memahami dasar – dasar

teori dan menguasai cara perhitungan manual.