bab ii kajian pustaka a. kemampuan sains anak usia dini 1. …repository.ump.ac.id/2573/3/bab...

24
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Sains Anak Usia Dini 1. Pengertian Kemampuan Sains Anak Usia Dini Pengertian sains untuk anak usia dini adalah bagaimana memahami sains berdasarkan sudut pandang anak. Karena kita memandang dimensi sains dari kacamata anak, maka akan berimplikasi pada kekeliruan- kekeliruan dalam menentukkan hakikat sains bagi anak usia dini yang berdampak cukup signifikan terhadap pengembangan pembelajaran sains itu sendiri kepada mereka. Hal tersebut tentunya secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pula pada proses dan produknya yaiti anak- anak sendiri. Sains atau IPA secara harfiah dapat disebut sebagai ilmu tentang alam atau yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Sains adalah sistem tentang alam semesta yang diperoleh melalui pengumpulan data dengan observasi dan eksperimen terkontrol. Sains adalah produk atau hasil dari proses penyelidikan ilmiah yang dilandasi oleh sikap dan nila- nilai tertentu. Drs. Slamet Suyanto, (2005: 83) Pengenalan sains untuk peserta didik TK/PAUD lebih ditekankan daripada produk (fakta,. konsep, teori, prinsip, dan hukum). Proses sains dikenal dengan metode ilmiah, yang 7 Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rizqia Amania, FKIP UMP, 2013

Upload: ngoanh

Post on 13-May-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Sains Anak Usia Dini 1. …repository.ump.ac.id/2573/3/BAB II_RIZQIA AMANIA_PAUD'13.pdf · rasional, berfikir analitis dan berpikir kritis dapat

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kemampuan Sains Anak Usia Dini

1. Pengertian Kemampuan Sains Anak Usia Dini

Pengertian sains untuk anak usia dini adalah bagaimana memahami

sains berdasarkan sudut pandang anak. Karena kita memandang dimensi

sains dari kacamata anak, maka akan berimplikasi pada kekeliruan-

kekeliruan dalam menentukkan hakikat sains bagi anak usia dini yang

berdampak cukup signifikan terhadap pengembangan pembelajaran sains

itu sendiri kepada mereka. Hal tersebut tentunya secara langsung maupun

tidak langsung akan berdampak pula pada proses dan produknya yaiti anak-

anak sendiri.

Sains atau IPA secara harfiah dapat disebut sebagai ilmu tentang

alam atau yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Sains

adalah sistem tentang alam semesta yang diperoleh melalui pengumpulan

data dengan observasi dan eksperimen terkontrol. Sains adalah produk atau

hasil dari proses penyelidikan ilmiah yang dilandasi oleh sikap dan nila-

nilai tertentu.

Drs. Slamet Suyanto, (2005: 83) Pengenalan sains untuk peserta

didik TK/PAUD lebih ditekankan daripada produk (fakta,. konsep, teori,

prinsip, dan hukum). Proses sains dikenal dengan metode ilmiah, yang

7

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rizqia Amania, FKIP UMP, 2013

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Sains Anak Usia Dini 1. …repository.ump.ac.id/2573/3/BAB II_RIZQIA AMANIA_PAUD'13.pdf · rasional, berfikir analitis dan berpikir kritis dapat

8

secara garis besar meliputi: 1) Observasi, 2) menemukan masalah, 3)

melakukan percobaan, 4) menganalisis data dan 5) mengambil kesimpulan.

Untuk anak TK/PAUD ketrampilan proses sains hendaknya dilakukan

secara sederhana sambil bermain. Kegiatan sains memungkinkan anak

melakukan eksplorasi terhadap berbagai benda, baik benda hidup maupun

benda tak hidup yang ada di sekitarnya. Anak dapat menemukan gejala

benda dan gejala peristiwa dari benda-benda tersebut.

Slamet Suyanto, (2005: 84) Pengetahuan yang diperoleh akan

berguna sebagai modal berpikir. Melalui sains, peserta didik dapat

melakukan percobaan sederhana. Percobaan tersebut melatih peserta didik

menghubungkan sebab dan akibat dari suatu perlakuan sehingga melatih

peserta didik berpikir logis. Dalam sains peserta didik juga berlatih

menggunakan alat ukur non standar, seperti jengkal, depa, atau kaki.

Selanjutnya peserta didik berlatih menggunakan alat ukur standar. Peserta

didik secar bertahap berlatih menggunakan satuan yang memudahkan

peserta didik untuk berpikir secara logis dan rasional. Dengan demikian

sains juga mengembangkan kemampuan intelektual peserta didik.

Sebagai proses, sains mencakup kegiatan menelusuri, mengamati

dan melakukan percobaan. Kegiatan bermain sains sangat penting

diberikan untuk anak usia dini karena multi manfaat, yakni dapat

mengembangkan kemampuan: eksplorasi dan investigasi, yaitu kegiatan

untuk mengamati dan menyelidiki objek serta fenomena alam,

mengembangkan ketrampilan proses sains dasar, seperti melakukan

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rizqia Amania, FKIP UMP, 2013

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Sains Anak Usia Dini 1. …repository.ump.ac.id/2573/3/BAB II_RIZQIA AMANIA_PAUD'13.pdf · rasional, berfikir analitis dan berpikir kritis dapat

9

pengamatan, mengukur, mengkomunikasi hasil pengamatan, dan

sebagainya, mengembangkan rasa ingin tahu, rasa senang dan mau

melakukan kegiatan inkuiri atau penemuan, memahami pengetahuan

tentang berbagai benda baik ciri, struktur maupun fungsinya.

Menurut Sumaji menyatakan bahwa sains secara sempit adalah

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), terdiri dari physical sciences dan life

science. Sains atau Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang pokok

bahasanya adalah alam dengan segala isinya. Hal yang dipelajari dalam

sains adalah sebab–akibat, hubungan kausal dari kejadian– kejadian yang

terjadi di alam. Menurut Powler (dalam Nugraha Ali 2005: 36), sains

adalah ilmu yang sistematis dan dirumuskan dengan mengamati gejala–

gejala kebendaan, dan didasarkan terutama atas pengamatan diskusi.

Perkembangan kognitif seseorang, sebagian besar bergantung pada

seberapa aktif orang tersebut memanipulasi dan berinteraksi dengan

lingkungannya. Beberapa implikasi penting dari teori Jean Piaget dalam

pembelajaran IPA atau sains menurut Wahab Jufri (2013: 18) adalah

sebagai berikut:

a). Memusatkan perhatian pada kemampuan berpikir atau proses mental

peserta didik dan tidak sekedar pada hasilnya. Dalam hal ini, selain

kebenaran jawaban peserta didik, gutu harus memahami pula proses yang

digunakan peserta didik dalam menemukan jawabannya terhadap suatu

masalah. Oleh karena itu, pengalaman belajar harus dikembangkan

dengan memperhatikan tahapan perkembangan kognitif peserta didik.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rizqia Amania, FKIP UMP, 2013

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Sains Anak Usia Dini 1. …repository.ump.ac.id/2573/3/BAB II_RIZQIA AMANIA_PAUD'13.pdf · rasional, berfikir analitis dan berpikir kritis dapat

10

Apabila guru memperhatikan strategi yang digunakan peserta didik untuk

sampai pada kesimpulan tertenu, maka barulah dapat dikatakan bahwa

guru tersebut berada dalam posisi memberikan pengalaman yang sesuai.

b). Memperhatikan peran dan inisiatif peserta didik, serta keterlibatanya

dalam kegiatan pembelajaran. Piaget menyatakan bahwa penyajian

pengetahuan jadi (ready-mode) tidak mendapat penekanan, tetapi peserta

didik didorong untuk menemukan sendiri pengetahuan itu melalui

intraksi langsung dengan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus

memfasilitasi peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar secara

langsung. Menerapkan teori Piaget dalam pembelajaran IPA/sains berarti

memaksimalkan penggunaan metode demonstrasi dan eksperimen secara

fisik.

c). Memaklumi akan adanya perbedaan individual dalam hal kemajuan

perkembangan intelektual. Teori Piaget mengasumsikan bahwa seluruh

peserta didik tumbuh melalui urutan perkembangan intelektual yang

sama, akan tetapi pertumbuhan itu berlangsung dengan kecepatan yang

berbeda. Oleh karena itu, guru harus melakukan upaya khusus untuk

mengatur kegiatan di kelas dalam bentuk aktivitas individual dan

kelompok kecil peserta didik daripada dalam bentuk kelas utuh

(klasikal).

Carin dan Sund, 1993 (dalam Nuhraha Ali 2005: 34)

mendefinisikan sains sebagai pengetahuan yang sistematis atau tersusun

secara teratur, berlaku umum, dan berupa kumpulan data hasil observasi

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rizqia Amania, FKIP UMP, 2013

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Sains Anak Usia Dini 1. …repository.ump.ac.id/2573/3/BAB II_RIZQIA AMANIA_PAUD'13.pdf · rasional, berfikir analitis dan berpikir kritis dapat

11

dan eksperimen. Aktivitas dalam sains selalu berhubungan dengan

percobaan-percobaan yang membutuhkan keterampilan dan kerajinan.

Secara sederhana, sains dapat juga didefinisikan sebagai apa yang

dilakukan oleh para ahli sains. Dengan demikian, sains bukan hanya

kumpulan pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi

menyangkut cara kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah.

2. Tujuan dan Fungsi Sains Pada Anak Usia Dini

Pentingnya tujuan dalam pembelajaran sains memiliki setiap

bidang pengembangan pembelajaran dalam pendidikan anak usia dini,

suatu tujuan yang dianggap terstandar dan memilih karakteristik yang

ideal, apabila tujuan yang dirumuskan memilih tingkat ketepatan

(validitas), kebermaknaan (meaning fulness), fungsional dan relevansi

yang tinggi dengan kebutuhan serta karakteristik sasaran.

Juariah Adang, 1995 (dalam Nugraha Ali 2005: 23) fungsi dari

pengajaran sains yang dapat menumbuhkan berfikir logis, berfikir

rasional, berfikir analitis dan berpikir kritis dapat berkontribusi secara

signifikan dalam pembentukan potensi–potensi anak.

Fungsi dan tujuan pembelajaran sains pada anak usia dini:

a).Membantu anak usia dini menguasai produk sains, b). Membantu anak

dalam pengenalan dan penguasaan, yaitu: 1) Fakta, yaitu hal yang

merupakan kenyataan sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. 2) Teori,

yaitu pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung

oleh data dan argumentasi. 3) Konsep, yaitu rancangan, ide atau

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rizqia Amania, FKIP UMP, 2013

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Sains Anak Usia Dini 1. …repository.ump.ac.id/2573/3/BAB II_RIZQIA AMANIA_PAUD'13.pdf · rasional, berfikir analitis dan berpikir kritis dapat

12

pengertian yang diabstrakan dari peristiwa konkret, 4) Prinsip, yaitu asas

kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir atau bertindak, 5) Hukum,

yaitu rangkaian tindakan, pembuatan atau pengolahan yang

menghasilkan produk, 6) Istilah, yaitu gabungan kata yang dengan

cermat mengungkapkan makna, konsep, proses, keadaan, atau sifat yang

khas dibidang tertentu, 7) Proses, yaitu rangkaian tindakan, pembuatan

atau pengolahan yang menghasilkan produk, 8) Problem solving, yaitu

sebagai pemecah masalah yang dilakukan oleh hasil pemikiran sendiri.

c). Membantu anak mengenali, menguasai kumpulan pengetahuan, d).

menjelaskan yang diketahuinya itu secara memadai kepada e). orang lain

dan menyampaikan cara-cara yang digunakannya, f). Membantu anak usia

dini menguasai proses sains, g). Membantu anak dalam penguasan

keterampilan-keterampilan yang diperlukan dalam menggali sains

sehingga anak menguasai cara kerja yang ditempuh dalam menyikapi alam

dan menyelesaikan masalah yang terkait di dalamnya, h). Anak secara

bertahap dan sederhana diperkenalkan dengan cara atau proses

mengungkap sains yang benar, seperti proses: 1) Mengamati, yaitu melihat

dan memperhatikan dengan teliti, 2) Menggolongkan, yaitu membagi-bagi

atas beberapa golongan, 3) Mengukur, yaitu menghitung ukurannya

(panjang, besar, luas, tinggi, dsb) dengan alat tertentu, 4). Menguraikan,

yaitu melepaskan hubungan bagian-bagian dari induk atau pusatnya, 5)

Menjelaskan, yaitu menerangkan, menguraikan secara terang, 6)

Mengajukan pertamyaan-pertanyaan penting tentang alam, 7)

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rizqia Amania, FKIP UMP, 2013

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Sains Anak Usia Dini 1. …repository.ump.ac.id/2573/3/BAB II_RIZQIA AMANIA_PAUD'13.pdf · rasional, berfikir analitis dan berpikir kritis dapat

13

Merumuskan problem, yaitu menyebutkan (menyimpulkan) suatu masalah

dengan ringkas dan tepat, 8) Merumuskan hipotesis, yaitu menyebutkan

(menyimpulkan) sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau

pengutaran pendapat, meskipun kebenaranya masih harus dibuktikan,

anggapan dasar, 9) Merancang penyelidikan termasuk eksperimen, yaitu

membuat percobaan yang bersistem dan berencana untuk membuktikan

kebenaran suatu teori, 10) Mengumpulkan dan menganalisis data, yaitu

mengumpulkan dan melakukan penyelidikan terhadap suatu peristiwa

untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya, 11) Menarik kesimpulan,

yaitu mengambil keputusan yang diperoleh berdasarkan metode berpikir

induktif atau deduktif, dan sebagainya.

Tujuan dalam sasaran kognitif menurut Angelo dan Cross, 1993

(dalam Wahab Jufri 2013: 95) yaitu:

1). Memahami bidang khusus dari materi pelajaran.

2). Mengembangkan ketrampilan proses sains.

3).Mengembangkan kemampuan bertanya dan menyelesaikan masalah.

4). Menerapkan pengetahuan dalam situsasi baru yang berbeda.

5). Mengevaluasi dan mensintetis informasi, ide dan masalah baru.

6). Memperkuat ketrampilan berpikir kritis.

3. Tahap Kemampuan Sains Pada Anak Usia Dini

Menurut Leeper, 1994 (dalam Nugraha Ali 2005: 64), pentingnya

pengembangan pembelajaran sains adalah :

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rizqia Amania, FKIP UMP, 2013

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Sains Anak Usia Dini 1. …repository.ump.ac.id/2573/3/BAB II_RIZQIA AMANIA_PAUD'13.pdf · rasional, berfikir analitis dan berpikir kritis dapat

14

1. Agar anak-anak memiliki kemampuan memecahkan masalah yang

dihadapinya melalui penggunaan metode sains, sehingga anak- anak

terbantu dan menjadi terampil dalam menyelesaikan berbagai hal

yang dihadapinya.

2. Agar anak-anak memiliki sikap-sikap ilmiah. Sikap ilmiah sangat

membantu anak dalam membuat keputusan dari berbagai sudut

pandang, terbuka namun berhati-hati dengan informasi yang baru

diterimanaya (semua informasi dikonfirmasi kembali) sehingga anak

tidak mudah terjebak dengan informasi yang salah.

3. Agar anak mendapatkan pengetahuan dan informasi ilmiah yang

dapat dipercaya berdasarkan standar keilmuan yang semestinya,

karena informasi yang diperoleh merupakan hasil temuan dan

rumusan yang bersifat objectif sesuai dengan kaidah-kaidah

keilmuannya.

4. Menjadikan anak-anak lebih berminat untuk menghayati sains

yang ada dilingkungan sekitar mereka.

Yuliana Nurani Sujiono, (2008: 12.21) Tahapan usia dalam

pengembangan sains, pendekatan yang digunakan dalamn kegiatan belajar

sains pada peserta didik sangat tergantung pada pengalaman, usia dan

tingkat perkembangnnya. Untuk itu perhatikan beberapa indikator

berdasarkan kelompok atau usia seperti dibawah ini:

1). Usia 3-4 tahun: Mulai menjelajah dan melakukan penelitian terhadap

apa yang ia lihat sekitarnya, Mulai menyukai ilmu pengetahuan dan mau

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rizqia Amania, FKIP UMP, 2013

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Sains Anak Usia Dini 1. …repository.ump.ac.id/2573/3/BAB II_RIZQIA AMANIA_PAUD'13.pdf · rasional, berfikir analitis dan berpikir kritis dapat

15

bekerja sama dengan orang dewasa, Mulai berkembangnya kemampuan

berbahasa. Mereka mulai berhubungan dan melakukan diskusi, tetapi

masih sulit dalam pengucapan kata-kata. Mereka memerlukan orang

dewasa untuk selalu mendengarkan dan “mengerti” apa yang mereka

ucapkan, Belajar jadi lebih mudah karena mereka sudah mulai mengerti

aktivitas yang akan dia kerjakan dan mulai percaya pada guru, orang tua

atau pengasuhnya.

2). Usia 4-5 tahun: Mulai menggunakan gambaran untuk mewakili dan

mengungkapkan ide-ide, Suka memikirkan penjelasan dari apa yang

mereka teliti, baik itu fakta ataupun imajinasi/fantasi, Mulai mampu

menyeleksi aktivitas yang dilakukan. Pada awalnya anak bereksperimen

dengan bekerja di laboratorium baru kemudian dipraktekan ditempat yang

sesungguhnya. Sebagai contoh menanam biji dalam gelas plastik bekas

yang sudah diberi kapas dan air, kemudian peserta didik akan menanam

biji tersebut di tanah.

3). Usia 5-6 tahun: Tertarik pada buku-buku yang berhubungan dengan

aktivitas dari praktek sains dengan beberapa ilustrasi-ilustrasi berupa

gambar, Mulai memahami konsep sains yang bersifat abstrak, tetapi tetap

dengan contoh-contoh nyata yang konkret dan praktek langsung,

Memiliki perhatian yang intens untuk berbagai aktivitas sains, mereka

mulai dapat menikmati kegiatan yang dilakukan dalam kurun waktu

beberapa hari. Misalnya, saat anak mengamati dan mengukur panjang

batang tumbuhan tanaman dari hari pertama, kedua, ketiga dan setelah

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rizqia Amania, FKIP UMP, 2013

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Sains Anak Usia Dini 1. …repository.ump.ac.id/2573/3/BAB II_RIZQIA AMANIA_PAUD'13.pdf · rasional, berfikir analitis dan berpikir kritis dapat

16

lewat dari seminggu, Dapat mengikuti tiga tahap tujuan danmenikmati

bebrapa penelitian langsung dari guru.

Anak usia dini telah memiliki kemampuan dasar tentang

matematika dan pengetahuan tentang alam sekitar, yang dikenal dengan

pengetahuan alam. Kemampuan dasar matematika ini dapat dilihat dari

kemampuan anak tersebut dalam konsep bilangan, menghitung pada batas

tertentu dan bahkan ada yang telah dapat melakukan operasi hitung secara

sederhana. Perkembangan pengetahuan alam sekitar (sains) pada anak

peserta didik dapat dilihat dari kemampuannya dalam menyebutkan nama

objek yang terjadi, serta hal-hal lainnya.

Maka, dapat disimpulkan bahwa kemampuan sains anak usia dini

adalah kegiatan pada anak usia dini, diantaranya: kemampuan mengamati,

mengklasifikasikan, menarik kesimpulan, mengkomunikasikan dan

mengaplikasikannya berdasarkan pengalaman sains yang diperolehnya.

B. Metode Eksperimen dengan Kegiatan Pengamatan Pertumbuhan

Tanaman

1. Pengertian Metode Eksperimen

Eksperimen bisa dilakukan pada suatu laboratorium atau diluar

laboratorium, pekerjaan eksperimen mengandung makna belajar untuk

berbuat, karena itu dapar dimasukkan kedalam metode pembelajaran.

Sagala (2005: 220, dikutip oleh Abdillah, S.Pd) mengatakan,

“Metode eksperimen adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana siswa

melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan sendiri

sesuatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rizqia Amania, FKIP UMP, 2013

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Sains Anak Usia Dini 1. …repository.ump.ac.id/2573/3/BAB II_RIZQIA AMANIA_PAUD'13.pdf · rasional, berfikir analitis dan berpikir kritis dapat

17

Selanjutnya Syah 2006 (dikutip oleh Abdillah) mengatakan

bahwa: Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan

menggunakan percobaan. Dengan melakukan eksperimen, peserta didik

akan lebih yakin atas suatu hal daripada hanya menerima dari guru dan

buku, dapat memperkaya pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah,

dan hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan peserta didik.

Metode eksperimen atau percobaan, adalah suatu cara peserta didik

melakukan berbagai percobaan yang dapat dilakukan anak sesuai dengan

usianya, guru sebagai fasilitator, alat untuk berbagai percobaan sudah

dipersiapkan guru. Melalui metode ini peserta didik dapat menemukan

sesuatu berdasarkan pengalamannya. Penggunaan metode eksperimen

dapat mengembangkan berbagai kemampuan kognitif, afektif dan

psikomotor melalui kegiatan–kegiatan yaitu: Mempelajari cara–cara

penggunaan alat dan bahan, Berusaha mencari dasar teori yang relevan,

Mengamati percobaan, Menganalisis dan menyajikan data,

Menyimpulkan hasil percobaan, Mengkomunikasikan hasil percobaan

(membuat laporan).

Menurut Suhardjono, 2009 (dalam Johni Dimyati, 2013: 44),

menyebutkan bahwa dalam penelitian eksperimen dimaksudkan untuk

mengumpulkan data atau informasi tentang akibat dari adanya suatu

treatment atau perlakuan. Penelitian eksperimen dimaksudkan untuk

menguji ada tidaknya pengaruh dari perlakuan yang telah diberikan.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rizqia Amania, FKIP UMP, 2013

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Sains Anak Usia Dini 1. …repository.ump.ac.id/2573/3/BAB II_RIZQIA AMANIA_PAUD'13.pdf · rasional, berfikir analitis dan berpikir kritis dapat

18

Menurut Arikunto 2009: 26 (dalam Johni Dimyati, 2013: 45),

memberi penjelasan bahwa dalam penelitian eksperimen dimaksudakan

untuk mengumpulkan informasi atau data tentang akibat dari adanya

suatu tindakan, treatment atau perlakuan.

2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Eksperimen

Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu

mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-

persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri.

Peserta didik juga terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah. Dengan

eksperimen peserta didik menemukan bukti kebenaran dari teori

sesuatu yang sesuatu yang sedang dipelajarinya.

Metode eksperimen mengandung beberapa kelebihan dan

kekurangan sebagai berikut:

a. Kelebihan Metode Eksperimen

Metode eksperimen mengandung beberapa kelebihan antara

lain: 1) Membuat peserta didik lebih percaya atas kebenaran

atau kesimpulan berdasarkan percobaannya, 2) Dalam

memebina peserta didik membuat terobosan-terobosan baru

dengan penemuan dari hasil percobaanya dan bermanfaat bagi

kehidupan manusia, 3) Hasil-hasil percobaan yang berharga

dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rizqia Amania, FKIP UMP, 2013

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Sains Anak Usia Dini 1. …repository.ump.ac.id/2573/3/BAB II_RIZQIA AMANIA_PAUD'13.pdf · rasional, berfikir analitis dan berpikir kritis dapat

19

b. Kekurangan Metode Eksperimen

Metode eksperimen mengandung beberapa kekurangan,

antara lain: 1)Metode ini lebih sesuai dengan bidang-bidang

sains dan teknologi, 2) Metode ini memerlukan berbagai fasilitas

peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan

mahal, 3) Metode ini memnuntut ketelitian, keuletan, dan

ketabahan, 4) Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil

yang diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang

berada diluar jangkauan kemampuan atau pengendalian

Djamarah, 2000 (dikutip oleh Abdillah).

Sedangkan menurut Roestiyah, (dikutip oleh Abdillah)

kelebihan metode eksperimen sebagai berikut: 1) Metode ini

dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau

kesimpulan berdasarkan percobaanya sendiri daripada hanya

menerima kata guru atau buku, 2) Anak didik dapat

mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi

(menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi, 3) Dengan metode ini

akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan

baru dengan penemuan hasil percobaan yang diharapkan dapat

bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.

Kekurangan metode eksperimen adalah: 1)Tidak cukupnya

alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan

mengadakan eksperimen, 2) Jika eksperimen memerlukan

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rizqia Amania, FKIP UMP, 2013

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Sains Anak Usia Dini 1. …repository.ump.ac.id/2573/3/BAB II_RIZQIA AMANIA_PAUD'13.pdf · rasional, berfikir analitis dan berpikir kritis dapat

20

jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk

melanjutkan pelajaran, 3) Metode ini lebih sesuai untuk

menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi.

3. Media yang Digunakan Untuk Metode Eksperimen

Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam melakukan metode eksperimen

adalah persiapkan terlebih dahulu bahan-bahan yang di butuhkan,

usahakan siswa terlibat langsung sewaktu mengadakan eksperimen,

sebelum di laksanakan eksperimen siswa terlebih dahulu di berikan

penjelasan dan petunjuk- petunjuk seperlunya, lakukan pengelompokan

atau masing-masing individu melakukan percobaan yang telah

direncanakan bila hasilnya belum memuaskan dapat di ulangi lagi untuk

membuktikn kebenaranya, setiap kelompok atau individu dapat

melaporkan hasil percobaanya secara tertulis.

Kegiatan belajar yang dilakukan didalam kelas secara terus

menerus akan membuat anak sangat merasa bosan dan peserta didik tidak

dapat bereksplorasi dan bereksperimen. Potensi seorang peserta didik

akan berkembang melalui pengalaman atau rangsangan yang

diterimanya. Melalui kegiatan bertautan dengan alam sekitar. Peserta

didik diberikan kebebasan untuk mengembangkan imajinasinya sendiri

secara kreatif. Adapun media yang digunakan yaitu: Gelas bekas air

mineral atau polybag, tanah atau Kapas, Air, Biji–bijian (kacang hijau,

kacang tanah, kedelai).

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rizqia Amania, FKIP UMP, 2013

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Sains Anak Usia Dini 1. …repository.ump.ac.id/2573/3/BAB II_RIZQIA AMANIA_PAUD'13.pdf · rasional, berfikir analitis dan berpikir kritis dapat

21

4. Langkah-langkah Metode Eksperimen

Menurut Fathurrahman, (dikutip oleh Abdillah) Langkah-langkah

dalam pembelajaran dengan metode eksperimen adalah Perencanaan:

yaitu meliputi kegiatan menerangkan metode eksperimen, membicarakan

terlebih dahulu permasalahan yang dapat diangkat, menetapkan alat-alat

yang diperlukan, menentukan langkah-langkah apa saja yang perlu

dicatat dan variabel-variabel yang harus dikontrol, Pelaksanaan:

melaksanakan pembelajaran dengan metode eksperimen, mengumpulkan

laporan, memproses kegiatan dan mengadakan tes untuk menguji

pemahaman peserta didik.

Adapun prosedur atau cara untuk melakukan percobaan

pengamatan pertumbuhan tanaman tersebut: Siapkan dua buah gelas

plastik tiap kelompok, beri label A dan B, Isi dengan kapas sama banyak,

2/3 tinggi gelas, Taburkan biji 5-10 butir tiap gelas, Gelas A disiram air

sampai basah dan gelas B dibiarkan kering, Tempatkan ditempat yang

tidak terkena cahaya langsung, dan Amati tiap hari sampai biji tumbuh.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan metode

eksperimen menurut Fathurrahman (dikutip oleh Abdullah) adalah

sebagai berikut: Persiapkan terlebih dahulu bahan-bahan yang

dibutuhkan, Usahakan siswa terlibat langsung sewaktu mengadakan

eksperimen, Sebelum dilaksanakan eksperimen siswa terlebih dahulu

diberikan pengarahan tentang petunjuk dan langkah-langkah kegiatan

eksperimen yang akan dilakukan, Lakukan pengelompokan atau masing-

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rizqia Amania, FKIP UMP, 2013

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Sains Anak Usia Dini 1. …repository.ump.ac.id/2573/3/BAB II_RIZQIA AMANIA_PAUD'13.pdf · rasional, berfikir analitis dan berpikir kritis dapat

22

masing individu melakukan percobaan yang telah direncanakan, bila

hasilnya belum memuaskan dapat diulangi lagi untuk membuktikan

kebenarannya, Setiap individu atau kelas dapat melaporkan hasil

pekerjaannya secara tertulis.

Penelitian ekperimen meneliti tentang dampak atau akibat dari

adanya treatment atau perlakuan. Penelitian ekperimen dilandasi oleh

asumsi yang kuat yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis.

Sebaiknya metode eksperimen ini diterapkan pada pelajaran atau

materi-materi yang belum diterangkan oleh metode lain, sehingga metode

eksperimen ini terasa benar fungsinya bagi peserta didik.

Dalam proses belajar mengajar dengan metode percobaan ini siswa

diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri,

mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis,

membuktikan dan menarik kesimpulan. Dengan demikian, peserta didik

dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba

mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan atau proses

yang dialaminya.

C. Kriteria Keberhasilan

1. Pedoman Penilaian

Menurut Departemen Agama RI (2004: 50) penilaian merupakan

usaha mengumpulkan dan menafsirkan berbagai informasi secara

sistematis, berkala, berkelanjutan, menyeluruh tentang proses dan hasil

dari pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rizqia Amania, FKIP UMP, 2013

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Sains Anak Usia Dini 1. …repository.ump.ac.id/2573/3/BAB II_RIZQIA AMANIA_PAUD'13.pdf · rasional, berfikir analitis dan berpikir kritis dapat

23

melalui kegiatan pembelajaran. Cara pencatatan hasil penilaian harian

dilaksanakan sebagai berikut :

o : Untuk anak yang perilakunya belum sesuai dengan apa yang

diharapkan.

: Untuk anak yang berada pada tahap proses menuju apa yang

diharapkan.

• : Anak yang perilakunya melebihi dengan yang diharapkan dan sudah

dapat menyelesaikan tugas melebihi yang direncanakan guru.

Muhammad Fadillah, (2012: 242) Prosedur penilaian untuk

pendidikan anak usia dini yang telah ditetapkan oleh Kementrian

Pendidikan Nasional Direktorat Pembinaan Taman Kanak-Kanak tahun

2010 catatan hasil penilaian harian perkembangan anak dicantumkan

pada kolom pada penilaian di RKH, sebagai berikut :

Anak yang Belum Berkembang (BB) sesuai dengan indikator

seperti dalam melaksanakan tugas selalu dibantu guru, maka pada

kolom penilaian ditulis nama anak diberi tanda bintang satu ().

Anak yang sudah mulai berkembang (MB) sesuai indikator seperti

dalam RKH mendapat tanda bintang dua ().

Anak yang sudah berkembang sesuai harapan (BSH) pada

indikator dalam RKH mendapat bintang tiga ().

Anak yang berkembang sangat baik (BSB) melebihi indikator

seperti diharapkan dalam RKH mendapat tanda empat bintang

().

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rizqia Amania, FKIP UMP, 2013

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Sains Anak Usia Dini 1. …repository.ump.ac.id/2573/3/BAB II_RIZQIA AMANIA_PAUD'13.pdf · rasional, berfikir analitis dan berpikir kritis dapat

24

Lebih lanjut menurut Depdiknas (2004: 6) cara penilaian hasil

penilaian harian dilaksanakan sebagai berikut:

o : Dapat digunakan juga untuk menunjukkan bahwa anak

melakukan/menyelesaikan tugas selalu dengan bantuan guru.

• : Dapat digunakan juga untuk menunjukkan bahwa anak mampu

melakukan/menyelesaikan tanpa bantuan guru.

: Artinya kemampuan anak cukup.

Dari beberapa pendapat prosedur penilaian diatas peneliti

menggunakan penilaian Kementrian Pendidikan Nasional Direktorat

Pembinaan Taman Kanak-Kanak (Kemendiknas 2010: 4) yaitu

menggunakan pedoman penilaian sebagai berikut:

Anak yang Belum Berkembang (BB) sesuai dengan indikator

seperti dalam melaksanakan tugas selalu dibantu guru, maka pada

kolom penilaian ditulis nama anak diberi tanda bintang satu ().

Anak yang sudah mulai berkembang (MB) sesuai indikator seperti

dalam RKH mendapat tanda bintang dua ().

Anak yang sudah berkembang sesuai harapan (BSH) pada

indikator dalam RKH mendapat bintang tiga ().

Anak yang berkembang sangat baik (BSB) melebihi indikator

seperti diharapkan dalam RKH mendapat tanda empat bintang

().

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rizqia Amania, FKIP UMP, 2013

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Sains Anak Usia Dini 1. …repository.ump.ac.id/2573/3/BAB II_RIZQIA AMANIA_PAUD'13.pdf · rasional, berfikir analitis dan berpikir kritis dapat

25

2. Indikator Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hal yang berhubungan dengan kegiatan

belajar karena kegiatan belajar merupakan proses sedangkan hasil belajar

adalah sebagian hasil yang dicapai seseorang setelah mengalami proses

belajar dengan terlebih dahulu menggandakan evaluasi dari proses

belajar yang dilakukan. Untuk memahami pengertian hasil belajar maka

harus bertitik tolak dari pengertian belajar itu sendiri.

Djamarah (2002: 13) mengemukakan bahwa belajar adalah

serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi

dengan lingkungannya menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Dimyati dan Mudjiono (2006: 4) Hasil belajar pada satu sisi

adalah berkat tindakan guru, suatu pencapaian tujuan pembelajaran. Pada

sisi lain, merupakan peningkatan mental siswa. Hasil belajar dapat

dibedakan menjadai dampak pengiring. Kedua dampak tersebut sangat

berguna bagi guru dan peserta didik. Dampak pengajaran adalah hasil

yang dapat diukur, seperti tertuang dalam angka rapot, sedangkan

dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan dibidang

lain, suatu transfer belajar.

Pengembangan metode eksperimen kegiatan mengamati

pertumbuhan tanaman di Taman Kanak–kanak bertujuan

mengembangkan kemampuan sains pada peserta didik yakni dapat

mengembangkan kemampuan: eksplorasi dan investigasi, yaitu kegiatan

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rizqia Amania, FKIP UMP, 2013

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Sains Anak Usia Dini 1. …repository.ump.ac.id/2573/3/BAB II_RIZQIA AMANIA_PAUD'13.pdf · rasional, berfikir analitis dan berpikir kritis dapat

26

untuk mengamati dan menyelidiki objek serta fenomena alam,

mengembangkan ketrampilan proses sains dasar, seperti melakukan

pengamatan, mengukur, mengkomunikasi hasil pengamatan, dan

sebagainya, mengembangkan rasa ingin tahu, rasa senang dan mau

melakukan kegiatan inkuiri atau penemuan, tentang berbagai benda baik

ciri, struktur maupun fungsinya.

Djamarah ( 2000: 25) Salah satu indikator tercapai atau tidaknya

suatu proses pembelajaran adalah dengan melihat hasil belajar yang

dicapai oleh siswa. Hasil belajar merupakan cerminan tingkat

keberhasilan atau pencapaian tujuan dari proses belajar yang telah

dilaksanakan yang pada puncaknya diakhiri dengan suatu evaluasi. Hasil

belajar diartikan sebagai hasil akhir pengambilan keputusan tentang

tinggi rendahnya nilai peserta didik selama mengikuti proses belajar

mengajar, pembelajaran diartikan berhasil jika tingkat pengetahuan

peserta didik bertambah dari hasil sebelumnya.

Menurut Depdiknas (2007: 39-41) yang termasuk

pengembangan kognitif dalam kemampuan sains bagi peserta didik

yang berusia antara 4-5 tahun peneliti melakukan adaptasi sehingga

indikator yang digunakan dalam penelitian ini untuk tercapainya hasil

belajar sesuai kriteria yang ditentukan oleh peneliti adalah sebagai

berikut :

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rizqia Amania, FKIP UMP, 2013

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Sains Anak Usia Dini 1. …repository.ump.ac.id/2573/3/BAB II_RIZQIA AMANIA_PAUD'13.pdf · rasional, berfikir analitis dan berpikir kritis dapat

27

Tabel 2.1 Indikator Keberhasilan

No. Tingkat Perkembangan Indikator

1. Mengklasifikasikan benda berdasarkan fungsi.

Menunjuk sebanyak-banyaknya macam biji-bijian lebih dari 4 yang mempunyai, ukuran, jenis, dll.

2. Menunjuk aktivitas yang bersifat eksploratif dan menyelidik.

Kemampuan membedakan tinggi rendah tanaman yang diamati.

3. Mengenal sebab-akibat tentang lingkungannya (angin bertiup menyebabkan daun bergerak,air dapat menyebabkan sesuatu menjadi basah).

Menceritakan hasil percobaan sederhana tentang proses pertumbuhan tanaman (biji-bijian,umbi-umbian,batang-batangan, dll).

4. Menyusun perencanan kegiatan yang akan dilakukan.

Membedakan waktu (pagi, siang, malam).

D. Kerangka Berpikir

Pembelajaran sains di Taman Kanak-kanak pada umumnya masih berupa

konsep dan hafalan yang sebatas pada sains produk seperti mengajarkan tentang

tata surya: bulan, bintang, dll, bukan mengajarkan pada sains proses. Hal itu

akan membuat peserta didik menjadi takut pada sains. Selain itu hasil observasi

dengan guru di Taman Kanak-kanak pembelajaran sains yang ada masih

berpusat pada guru sehingga perhatian peserta didik menjadi tidak fokus, karena

peserta didik tidak diajak terlibat langsung dalam proses sains tersebut.

Identifikasi penyebab terjadinya masalah diperoleh melalui hasil

masalah dari kegiatan observasi terhadap pengembangan sains dengan

menggunakan metode eksperimen dan bagaimana anak bisa mengikuti proses

pembelajaran perkembangan kognitif. Berdasarkan hasil observasi tersebut

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rizqia Amania, FKIP UMP, 2013

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Sains Anak Usia Dini 1. …repository.ump.ac.id/2573/3/BAB II_RIZQIA AMANIA_PAUD'13.pdf · rasional, berfikir analitis dan berpikir kritis dapat

28

ditemukan bahwa pembelajaran masih berpusat pada guru, peserta didik

kurang diberi kesempatan untuk membangun sendiri pengetahuannya tentang

sesuatu hal dan guru lebih banyak ceramah, sehingga pembelajaran kurang

bermakna, pengetahuan yang di dapat peserta didik tidak dapat bertahan lama

dari ingatannya di kelompok B di RA Diponegoro 178 Purwojati.

Setelah peneliti melalukakn observasi, peneliti melakukan

penelitian yang dimulai dengan siklus 1 dalam penelitian media yaitu

menggunakan metode eksperimen dengan pengamatan pertumbuhan

tanaman. Pada siklus pertama ini peningkatkan dalam mengamati tanaman

belum maksimal, peserta didik terlihat memperhatikan rasa ingin tahunya

tumbuh ketika peneliti memberikan pembelajaran yaitu menggunakan metode

eksperimen dengan mengamati pertumbuhan tanaman untuk mengembangkan

kemampuan sains pada peserta didik.

Setelah siklus pertama dilakukan dengan 3x pertemuan, karena belum

maksimal peneliti mengulang kembali penelitian tersebut dengan

menggunakan siklus 2 yang dilakukan dengan 3x pertemuan. Guru

menggunakan media yang sama. Pada pemakaian media tersebut peserta

didik meningkat maksimal dan optimal sehingga penelitian dinyatakan

berhasil. Oleh karena itu, peneliti mencoba memberikan alternatif

pemecahan masalah tersebut melalui metode eksperimen dengan “kegiatan

pengamatan pertumbuhan tanaman” dengan kerangka berpikir sebagai

berikut:

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rizqia Amania, FKIP UMP, 2013

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Sains Anak Usia Dini 1. …repository.ump.ac.id/2573/3/BAB II_RIZQIA AMANIA_PAUD'13.pdf · rasional, berfikir analitis dan berpikir kritis dapat

29

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir Metode Eksperimen

Pengetahuan sains rendah sehingga pesera didik dalam menerima kegiatan tidak dapat bertahan lama dari ingatannya.

Kondisi Awal

Guru lebih banyak ceramah,sehingga pembelajaran kurang berbermakna, dan pembelajaran masih berpusat pada guru, anak kurang diberi kesempatan untuk membangun sendiri pengetahuannya tentang sesuatu hal.

Siklus I

Proses pembelajaran kemampuan sains dalam kegiatan pengamatan pertumbuhan tanaman.

Kemampuan belajar meningkat tapi belum optimal Tindakan

Partisipasi anak meningkat,

Anak lebih mudah bereksplorasi.

Hasil belajar optimal.

Kondisi Akhir

Siklus II

Proses pembelajaran kemampuan sains dalam kegiatan pengamatan pertumbuhan tanaman.

Berdasarkan permasalahan diatas bahwa dengan upaya meningkatkan kemampuan sains anak melalui metode eksperimen dengan kegiatan pengamatan pertumbuhan tanaman.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rizqia Amania, FKIP UMP, 2013

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Sains Anak Usia Dini 1. …repository.ump.ac.id/2573/3/BAB II_RIZQIA AMANIA_PAUD'13.pdf · rasional, berfikir analitis dan berpikir kritis dapat

30

E. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah :

Jika diterapkan metode eksperimen melalui kegiatan pengamatan

pertumbuhan tanaman, maka dapat meningkatkan kemampuan sains

dalam perkembangan kognitif anak kelompok B di RA Diponegoro 178

Purwojati Tahun Ajaran 2012/2013.

Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rizqia Amania, FKIP UMP, 2013