prosedur analitis

36
Uraian RUMUS SILPA LRA THN BERJALAN : TOTAL PENDAPATAN : TOTAL BELANJA DAN TRANSFER : PENERIMAAN PEMBIAYAAN : PENGELUARAN PEMBIAYAAN : Selisih : PENJELASAN Uraian RUMUS ASET : KEWAJIBAN : EKUITAS : Selisih : PENJELASAN RUMUS KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN : SISA UANG PERSEDIAAN BELUM SETOR : UTANG PFK DI BENDAHARA PENGELUARAN : Selisih : PENJELASAN Uraian RUMUS ARUS KAS BERSIH AKTIVITAS OPERASI : ARUS KAS MASUK AKTIVITAS OPERASI : ARUS KAS KELUAR AKTIVITAS OPERASI : Selisih : PENJELASAN RUMUS ARUS KAS BERSIH AKTIVITAS INVESTASI : ARUS MASUK KAS AKT. INVESTASI : ARUS KELUAR KAS AKT. INVESTASI : Selisih : PENJELASAN a. ANALISIS VERTIKAL 1) Analisis vertikal dalam LRA SiLPA tahun berjalan harus sama dengan total pendapatan dikurangi total belanja dan transfer ditambah total penerimaan pembiayaan dikurangi dengan total pengeluaran pembiayaan 2) Analisis vertikal dalam Neraca Aset harus sama dengan total kewajiban ditambah dengan total ekuitas. Kas di Bendahara Pengeluaran harus sama dengan sisa Uang Persediaan yang belum disetor ke kasda ditambah dengan Utang PFK di Bendahara Pengeluaran yang belum disetor ke kas negara. 3) Analisis vertikal dalam LAK Arus kas bersih dari aktivitas operasi harus sama dengan arus masuk kas dari aktivitas operasi dikurangi arus keluar kas dari aktivitas operasi. Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi harus sama dengan Arus Masuk Kas dari Aktivitas Investasi dikurangi Arus Keluar Kas dari Aktivitas Investasi PEMERIKSAAN ATAS LAPOR PEMERINTAH KOT TAHUN ANGGARAN

Upload: reyzha

Post on 12-Jan-2016

41 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

teori prosedur analitis

TRANSCRIPT

Page 1: prosedur analitis

Lampiran 2.1

Uraian Persamaan

RUMUSSILPA LRA THN BERJALAN : 912,721,021,842.00 TOTAL PENDAPATAN : 2,796,570,726,860.00 TOTAL BELANJA DAN TRANSFER : 2,473,490,609,437.00 PENERIMAAN PEMBIAYAAN : 635,457,569,772.00

PENGELUARAN PEMBIAYAAN : 45,816,665,353.00 Selisih : 0.00

PENJELASAN

Uraian PersamaanAset = Kewajiban + Ekuitas

RUMUSASET : 6,644,954,951,540.00 KEWAJIBAN : 17,418,836,563.00 EKUITAS : 6,627,536,114,977.00

Selisih : 0.00 PENJELASAN

RUMUSKAS DI BENDAHARA PENGELUARAN : 978,269,516.00

SISA UANG PERSEDIAAN BELUM SETOR : 765,149,017.00 UTANG PFK DI BENDAHARA PENGELUARAN : 213,120,499.00

Selisih : 0.00 PENJELASAN

Uraian Persamaan

RUMUSARUS KAS BERSIH AKTIVITAS OPERASI : 907,174,293,280.00 ARUS KAS MASUK AKTIVITAS OPERASI : 2,731,670,603,850.00 ARUS KAS KELUAR AKTIVITAS OPERASI : 1,824,496,310,570.00

Selisih : 0.00 PENJELASAN

RUMUSARUS KAS BERSIH AKTIVITAS INVESTASI : (628,544,347,134.00)

ARUS MASUK KAS AKT. INVESTASI : 1,532,016,450.00

ARUS KELUAR KAS AKT. INVESTASI : 630,076,363,584.00

Selisih : 0.00 PENJELASAN

a. ANALISIS VERTIKAL1) Analisis vertikal dalam LRA

SiLPA tahun berjalan harus sama dengan total pendapatan dikurangi total belanja dan transfer ditambah total penerimaan pembiayaan dikurangi dengan total pengeluaran pembiayaan

SiLPA = Total Pendapatan – Total Belanja dan Transfer + Total Penerimaan Pembiayaan – Total Pengeluaran Pembiayaan

2) Analisis vertikal dalam Neraca

Aset harus sama dengan total kewajiban ditambah dengan total ekuitas.

Kas di Bendahara Pengeluaran harus sama dengan sisa Uang Persediaan yang belum disetor ke kasda ditambah dengan Utang PFK di Bendahara Pengeluaran yang belum disetor ke kas negara.

Kas di Bendahara Pengeluaran = Sisa Uang Persediaan yang Belum Disetor + Utang PFK di Bendahara Pengeluaran

Sesuai CaLK, sisa uang persediaan yang belum disetor oleh Bendahara Pengeluaran adalah sebesar Rp765.149.017,00 dan

utang PFK di Bendahara Pengeluaran yang belum disetorkan ke kas negara sebesar Rp213.120.499,00

3) Analisis vertikal dalam LAK

Arus kas bersih dari aktivitas operasi harus sama dengan arus masuk kas dari aktivitas operasi dikurangi arus keluar kas dari aktivitas operasi.

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi = Arus Masuk Kas dari Aktivitas Operasi -Arus Keluar Kas dari Aktivitas Operasi

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi harus sama dengan Arus Masuk Kas dari Aktivitas Investasi dikurangi Arus Keluar Kas dari Aktivitas Investasi

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi = Arus Masuk Kas dari Aktivitas Investasi - Arus Keluar Kas dari

Aktivitas Investasi

PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA ABC

TAHUN ANGGARAN 200X

Page 2: prosedur analitis

Uraian Persamaan

RUMUSARUS KAS BERSIH AKTIVITAS PENDANAAN : (1,816,665,353.00)ARUS MASUK KAS AKTIVITAS PENDANAAN :ARUS KELUAR KAS AKTIVITAS PENDANAAN : 1,816,665,353.00

Selisih : 0.00 PENJELASAN

RUMUSARUS KAS BERSIH AKTIVITAS TRANSITORIS : (2,401,670,944.00)ARUS MASUK KAS AKTIVITAS TRANSITORIS : 76,437,543,777.00 ARUS KELUAR KAS AKTIVITAS TRANSITORIS : 78,839,214,721.00

Selisih : 0.00 PENJELASAN

RUMUSKENAIKAN/PENURUNAN KAS : 274,411,609,849.00 ARUS KAS BERSIH AKTIVITAS OPERASI : 907,174,293,280.00 ARUS KAS BERSIH AKTIVITAS INVESTASI : (628,544,347,134.00)

ARUS KAS BERSIH AKTIVITAS PENDANAAN : (1,816,665,353.00)ARUS KAS BERSIH AKTIVITAS TRANSITORIS : (2,401,670,944.00)

Selisih : 0.00 PENJELASAN

RUMUSSALDO AKHIR KAS BUD : 906,028,349,396.00 SALDO AWAL KAS BUD : 631,616,739,547.00 KENAIKAN/PENURUNAN KAS : 274,411,609,849.00

Selisih : 0.00 PENJELASAN

RUMUSSALDO AKHIR KAS : 922,751,717,344.00 SALDO AKHIR KAS DI BUD : 905,050,079,880.00

SALDO AKHIR KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN : 978,269,516.00

SALDO AKHIR KAS DI BENDAHARA PENERIMAAN : 65,432,500.00

SALDO AKHIR KAS DI BLUD : 11,656,105,709.00

SALDO AKHIR KAS DI BENDAHARA DANA BOS : 5,001,829,739.00

Selisih : 0.00 PENJELASAN

Uraian Persamaan

RUMUSSURPLUS (DEFISIT) LO : 545,398,785,926.00 TOTAL PENDAPATAN (LO) : 3,011,440,629,875.00 TOTAL BEBAN (LO) : 2,466,041,846,449.00 TOTAL SURPLUS (DEFISIT) KEGIATAN NON OPERASIONAL : 2,500.00 TOTAL POS LUAR BIASA :

Selisih : 0.00 PENJELASAN

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan harus sama dengan Arus Masuk Kas dari Aktivitas Pendanaan dikurangi Arus Keluar Kas dari Aktivitas Pendanaan

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan = Arus Masuk Kas dari Aktivitas Pendanaan - Arus Keluar Kas dari Aktivitas Pendanaan

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris harus sama dengan Arus Masuk Kas dari Aktivitas Transitoris ditambah Arus Keluar Kas dari Aktivitas Transitoris

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris = Arus Masuk Kas dari Aktivitas Transitoris + Arus Keluar Kas dari Aktivitas Transitoris

Kenaikan/Penurunan Kas harus sama dengan Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi ditambah Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi ditambah Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan ditambah Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris.

Kenaikan/Penurunan Kas = Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi + Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi + Arus Kas Bersih dari

Aktivitas Pendanaan + Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris

Saldo Akhir Kas di BUD harus sama dengan Saldo Awal Kas di BUD ditambah Kenaikan/ Penurunan Kas

Saldo Akhir Kas di BUD = Saldo Awal Kas di BUD + Kenaikan/Penurunan Kas

Saldo Akhir Kas harus sama dengan Saldo Akhir di BUD ditambah Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran ditambah Saldo Akhir Kas Di Bendahara Penerimaan + Saldo Akhir Kas di BLUD

Saldo Akhir Kas = Saldo Akhir di BUD + Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran + SaldoAkhir Kas di Bendahara

Penerimaan + Saldo Akhir Kas di BLUD

4) Analisis vertikal dalam Laporan Operasional (LO)

Surplus/Defisit LO harus sama dengan total Pendapatan (LO) dikurangi total Beban (LO) ditambah (dikurangi) total Surplus (Defisit) Kegiatan Non Operasional (LO) ditambah (dikurangi) Pos Luar Biasa (LO)

Surplus/Defisit LO= Total Pendapatan (LO) - Total Beban (LO) +/- Total Surplus/Defisit Kegiatan Non Operasional (LO) +/- Pos Luar

Biasa (LO)

Page 3: prosedur analitis

Uraian Persamaan

5) Analisis Vertikal dalam Laporan Perubahan SAL

Uraian Persamaan

RUMUSSAL Akhir : 912,721,021,842.00 SAL Awal : 635,457,569,772.00 Penggunaan SAL : 635,457,569,772.00 SAL Tahun Berjalan : 912,721,021,842.00 Koreksi Kurang/Lebih Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya :

Selisih : 0.00 PENJELASAN

6) Analisis Vertikal dalam Laporan Perubahan Ekuitas

Uraian Persamaan

RUMUSEkuitas Akhir : 7,402,393,039,253.00 Ekuitas Awal : 6,627,536,114,977.00 Surplus/defisit LO : 545,398,785,926.00 Koreksi : 229,458,138,350.00

Selisih : 0.00 PENJELASAN

Uraian Persamaan

RUMUSSILPA DI LRA : 912,721,021,842.00 KAS DI KAS DAERAH : 905,050,079,880.00 KAS DI BENDAHARA PENGELUARAN : 978,269,516.00 KAS DI BLUD : 11,656,105,709.00 SETARA KAS :KAS DI BENDAHARA DANA BOS :UTANG PFK NERACA : 4,442,638,263.00

Selisih : (520,795,000.00)PENJELASAN : Telusuri adanya kemungkinan Utang PFK yang belum tercatat

RUMUSPENGELUARAN PEMBIAYAAN (PENYERTAAN MODAL) : 29,000,000,000.00 SALDO PENYERTAAN MODAL TAHUN X-1 : 44,796,015,739.00 SALDO PENYERTAAN MODAL TAHUN X : 62,846,543,502.00

Selisih : 10,949,472,237.00 PENJELASAN : Terjadi selisih karena terdapat penyertaan modal yang tidak menggunakan metode harga perolehan.

SAL Akhir harus sama dengan SAL Awal dikurangi Penggunaan SAL sebagai penerimaan pembiayaan tahun berkenaan ditambah Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan ditambah Koreksi Kurang/Lebih Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya

SAL Akhir = SAL Awal – Penggunaan SAL sebagai penerimaan pembiayaan tahun berkenaan + Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan + Koreksi Kurang/Lebih Kesalahan

Pembukuan Tahun Sebelumnya

Ekuitas akhir harus sama dengan ekuitas awal ditambah (dikurangi) surplus/defisit LO ditambah (dikurangi) koreksi berdampak ke ekuitas

Ekuitas akhir = ekuitas awal (+/-) surplus/defisit LO (+/-) koreksi berdampak ke ekuitas

b. ANALISIS HORIZONTAL1) Analisis horizontal antara LRA dan Neraca

SiLPA di LRA harus sama dengan Kas di Kas Daerah ditambah Kas di Bendahara Pengeluaran ditambah Kas di BLUD ditambah Setara Kas dikurangi dengan Utang PFK di neraca.

SiLPA (LRA) = Kas di Kas Daerah + Kas di Bendahara Pengeluaran + Kas di BLUD + Setara Kas – Utang PFK (Neraca)

Untuk metode harga perolehan, Pengeluaran Pembiayaan untuk Penyertaan Modal Daerah (LRA) harus tercermin dalam penambahan Nilai Penyertaan Modal Daerah (Neraca)

Untuk metode harga perolehan, Pengeluaran pembiayaan untuk Penyertaan Modal Daerah (LRA) = penambahan nilai penyertaan

modal pemerintah daerah (Neraca).

Page 4: prosedur analitis

Uraian Persamaan

RUMUS: 1,816,665,353.00

UTANG JANGKA PANJANG (PINJAMAN) : - BAG. LANCAR UTANG JANGKA PANJANG THN X : 1,816,665,353.00 UTANG JANGKA PANJANG TAHUN X-1 (PINJAMAN) : 1,816,665,206.00 BAG. LANCAR UTANG JANGKA PANJANG THN X-1 :

Selisih : 147.00 PENJELASAN : Perlu ditelusuri lebih lanjut atas selisih sebesar Rp147,00

RUMUSREALISASI BELANJA MODAL TANAH : 55,557,059,733.00 PENAMBAHAN (PENURUNAN) : 99,979,658,685.00 - ASET TANAH 2016 : 3,623,084,124,539.00

- ASET TANAH 2015 : 3,523,104,465,854.00

Selisih : (44,422,598,952.00)

Uraian Persamaan

RUMUSARUS KAS MASUK AKTIVITAS OPERASI (LAK) : 2,731,670,603,850.00 PENDAPATAN DAERAH (LRA) : 2,796,570,726,860.00 PAD PENJUALAN ASET TETAP DAN ASET LAINNYA : 1,532,016,450.00

Selisih : (63,368,106,560.00)PENJELASAN : Perlu diteliti selisih tersebut berasal dari Pendapatan BLUD.

RUMUSARUS KAS KELUAR AKTIVITAS OPERASI : 1,824,496,310,570.00 BELANJA OPERASI : 1,881,672,488,078.00 BELANJA TIDAK TERDUGA (LRA) : 806,709,097.00

Selisih : (57,982,886,605.00)PENJELASAN : Perlu diteliti selisih tersebut berasal dari Belanja BLUD.

RUMUSARUS KAS MASUK AKTIVITAS INVESTASI (LAK) :PAD PENJUALAN ASET TETAP DAN ASET LAINNYA (LRA) :

Selisih : 0.00 PENJELASAN

RUMUSARUS KAS KELUAR AKTIVITAS INVESTASI (LAK) :BELANJA MODAL (LRA) :

Selisih :PENJELASAN : Perlu diteliti selisih tersebut berasal dari Belanja BLUD.

Penerimaan/Pengeluaran Pembiayaan Pinjaman Jangka Panjang (LRA) = Utang Jangka Panjang + Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Tahun berkenaan – Utang Jangka Panjang Tahun sebelumnya - Bagian Lancar Utang Jangka Panjang tahun sebelumnya.

Penerimaan/Pengeluaran Pembiayaan Pinjaman Jangka Panjang (LRA) = Utang Jangka Panjang + Bagian Lancar Utang Jangka

Panjang Tahun berkenaan – Utang Jangka Panjang Tahun sebelumnya (Neraca)

PENERIMAAN/PENGELUARAN PEMBIAYAAN PINJAMAN JK. PANJANG (LRA)

Realisasi belanja modal harus sama dengan penambahan aset tetap (dan aset lainnya), jika selisih harus dijelaskan di CALK

Teliti apakah pengungkapan selisih dalam CaLK sudah cukup memadai. Mungkin ada penerimaan hibah berupa aset dan

kapitalisasi biaya. Atau ada kesalahan berupa: salah anggaran selain BM ternyata menghasilkan aset atau aset daerah yg baru

ditemukan

PENJELASAN : CALK mengungkapkan bahwa terdapat koreksi atas dobel catat Tanah, koreksi hasil penilaian, reklasifikasi Tanah menjadi Aset Lainnya, dan reklasifikasi Aset Lainnya menjadi Tanah.

2) Analisis horizontal antara LRA dan LAK

Arus Kas Masuk dari Aktivitas Operasi (LAK) harus sama dengan Total Pendapatan Daerah (LRA) dikurangi Pendapatan Asli Daerah Lainnya yang berasal dari Penjualan Aset Tetap dan Aset Lainnya.

Arus Kas Masuk Dari Aktivitas Operasi (LAK) = Total Pendapatan Daerah (LRA) – Pendapatan Asli Daerah Lainnya yang Berasal dari

Penjualan Aset Tetap dan Aset Lainnya (LRA) *)

Arus Kas Keluar dari Aktivitas Operasi harus sama dengan Belanja Operasi ditambah Belanja Tak Terduga (di LRA) ditambah Belanja Transfer (di LRA).

Arus Kas Keluar Dari Aktivitas Operasi = Belanja Operasi + Belanja Tak Terduga (di LRA) + Belanja Transfer (di LRA) *)

Arus Kas Masuk dari Aktivitas Investasi (LAK) harus sama dengan Pendapatan Asli Daerah yang berasal dari penjualan Aset Tetap dan Aset Lainnya (di LRA).

Arus Kas Masuk Dari Aktivitas Investasi (LAK) = Pendapatan Asli Daerah Yang Berasal Dari Penjualan Aset Tetap dan Aset Lainnya

(di LRA)

Arus Kas Keluar dari aktivitas Investasi (LAK) harus sama dengan Belanja Modal (di LRA).

Arus Kas Keluar Dari Aktivitas Investasi (LAK) = Belanja Modal (di LRA)

Page 5: prosedur analitis

Uraian Persamaan

RUMUSARUS KAS MASUK AKTIVITAS PENDANAAN (LAK) : 0.00 PENERIMAAN PENDANAAN SELAIN PENGGUNAAN SILPA (LRA) : 0.00

Selisih : 0.00 PENJELASAN

RUMUSARUS KAS KELUAR AKTIVITAS PENDANAAN (LAK) :PENGELUARAN PENDANAAN (LRA) :

Selisih : 0.00 PENJELASAN

Persamaan Keterangan

RUMUSSALDO AKHIR KAS BUD TAHUN LALU (LAK) :SALDO AWAL KAS BUD TAHUN BERKENAAN (LAK) :SALDO AKHIR KAS BUD TAHUN LALU (NERACA) :SALDO AWAL KAS BUD TAHUN BERJALAN (NERACA) :

Selisih : 0.00 PENJELASAN

RUMUSSALDO AKHIR KAS THN BERJALAN (NERACA) :SALDO AKHIR KAS THN BERJALAN (LAK) :

Selisih 0.00 PENJELASAN

RUMUSUTANG PFK (NERACA) :UTANG PFK BUD :UTANG PFK BENDAHARA PENGELUARAN :

Selisih : 0.00 PENJELASAN : Telusuri adanya kemungkinan Utang PFK yang belum tercatat

RUMUSUTANG PFK (NERACA) :UTANG PFK TAHUN X-1 (NERACA) :PENERIMAAN PFK (LAK) :PENGELUARAN PFK (LAK) :

Selisih : 0.00

4) Analisis horizontal antara LRA dan Laporan Perubahan SAL

RUMUSSILPA (LRA) :SAL AKHIR (LAPORAN PERUBAHAN SAL) :

Selisih : 0.00

Arus Kas Masuk dari aktivitas Pendanaan (LAK) harus sama dengan Penerimaan Pendanaan di LRA (selain penggunaan SiLPA).

Arus Kas Masuk Dari Aktivitas Pendanaan (LAK) = Penerimaan Pendanaan Di LRA (Selain Penggunaan SiLPA)

Arus Kas Keluar dari aktivitas Pendanaan (LAK) harus sama dengan Pengeluaran Pendanaan di LRA

Arus Kas Keluar Dari Aktivitas Pendanaan (LAK) = Pengeluaran Pendanaan di LRA

3) Analisis horizontal antara Neraca dan LAK

Saldo akhir Kas tahun lalu (LAK) harus sama dengan saldo awal Kas tahun berkenaan (LAK), saldo akhir Kas di neraca tahun lalu, dan saldo awal Kas di neraca tahun berjalan.

Saldo Akhir Kas Tahun Lalu (LAK) = Saldo awal Kas Tahun Berkenaan (LAK) = Saldo Akhir Kas Tahun lalu (Neraca) = Saldo

Awal Kas Tahun Berjalan (Neraca)Apabila terdapat selisih harus diungkapkan dalam CaLK

Saldo akhir kas di neraca tahun berjalan harus sama dengan saldo akhir Kas di LAK tahun berjalan.

Saldo Akhir Kas Tahun Berjalan (Neraca) = Saldo Akhir Kas Tahun Berjalan (LAK)

Utang PFK di neraca harus sama dengan utang PFK di BUD ditambah utang PFK di bendahara pengeluaran.

Utang PFK (Neraca) = Utang PFK di BUD + Utang PFK pada Bendahara Pengeluaran

Saldo utang PFK di neraca tahun berjalan harus sama dengan saldo utang PFK di neraca tahun sebelumnya ditambah penerimaan PFK tahun berjalan dikurangi pengeluaran PFK tahun berjalan di LAK.

Saldo Utang PFK tahun berjalan (neraca) = Saldo Utang PFK Tahun sebelumnya (Neraca) + Penerimaan PFK Tahun berjalan –

Pengeluaran PFK Tahun Berjalan (LAK)

PENJELASAN : Telusuri adanya kemungkinan Utang PFK yang belum tercatat atau penerimaan dan pengeluaran PFK yang tidak disajikan dengan tepat.

Silpa di LRA harus sama dengan Saldo Anggaran Lebih (SAL) akhir pada Laporan Perubahan SAL

SiLPA pada LRA = Saldo Anggaran Lebih (SAL) Akhir pada Laporan Perubahan SAL

Page 6: prosedur analitis

Uraian PersamaanPENJELASAN

Page 7: prosedur analitis

Uraian Persamaan

RUMUSSILPA TAHUN SEBELUMNYA (LRA) :PENGGUNAAN SILPA (LAPORAN PERUBAHAN SAL) :PENERIMAAN PEMBIAYAAN - PENGGUNAAN SILPA (LRA) :SAL AWAL (LAPORAN PERUBAHAN SAL) :

Selisih : 0.00 PENJELASAN

5) Analisis horizontal antara LO, Laporan Perubahan Ekuitas dan Neraca

RUMUSEKUITAS AWAL (LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS) :EKUITAS AKHIR TAHUN SEBELUMNYA (NERACA) :

Selisih : 0.00 PENJELASAN

RUMUSSURPLUS/DEFISIT (LAPORAN OPERASIONAL) :SURPLUS/DEFISIT (LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS) :

Selisih : 0.00 PENJELASAN

RUMUSEKUITAS AKHIR (LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS) :EKUITAS (NERACA) :

Selisih : 0.00 PENJELASAN

6) Analisis horizontal antara LO, LRA dan Neraca

RUMUSPENDAPATAN PAJAK (LO) :PENDAPATAN PAJAK (LRA) :PIUTANG PAJAK AKHIR TAHUN (NERACA) :PIUTANG PAJAK AWAL TAHUN (NERACA) :

Selisih : 0.00 PENJELASAN : Teliti kemungkinan salah saji penyajian akun Piutang Pajak, Pendapatan Pajak-LRA, dan Pendapatan Pajak-LO

RUMUSPENDAPATAN RETRIBUSI (LO) :PENDAPATAN RETRIBUSI (LRA) :PIUTANG RETRIBUSI AKHIR TAHUN (NERACA) :PIUTANG RETRIBUSI AWAL TAHUN (NERACA) :

Selisih : 0.00 PENJELASAN : Teliti kemungkinan salah saji penyajian akun Piutang Retribusi, Pendapatan Retribusi-LRA, dan Pendapatan Retribusi-LO

Silpa pada LRA Tahun Sebelumnya harus sama dengan Penggunaan Silpa pada Laporan Perubahan SAL harus sama dengan Penerimaan Pembiayaan Silpa pada LRA harus sama dengan Saldo Anggaran Lebih (SAL) Awal pada Laporan Perubahan SAL

Silpa pada LRA Tahun Sebelumnya = Penggunaan Silpa pada Laporan Perubahan SAL = Penerimaan Pembiayaan Silpa pada

LRA = Saldo Anggaran Lebih (SAL) Awal pada Laporan Perubahan SAL

Ekuitas Awal pada Laporan Perubahan Ekuitas harus sama dengan Ekuitas Akhir pada Neraca Tahun Sebelumnya

Ekuitas Awal pada Laporan Perubahan Ekuitas = Ekuitas Akhir pada Neraca Tahun Sebelumnya

Surplus/Defisit pada Laporan Operasional harus sama dengan Surplus/Defisit pada Laporan Perubahan Ekuitas

Surplus/Defisit pada Laporan Operasional = Surplus/Defisit pada Laporan Perubahan Ekuitas

Ekuitas akhir pada Laporan Perubahan Ekuitas harus sama dengan Ekuitas pada Neraca

Ekuitas akhir pada Laporan Perubahan Ekuitas = Ekuitas pada Neraca

Pendapatan Pajak (LO) harus sama dengan Pendapatan Pajak (LRA) dikurangi Piutang Pajak Awal Tahun ditambah Piutang Pajak Akhir Tahun

Pendapatan Pajak (LO) = Pendapatan Pajak ( LRA) - Piutang Pajak Awal Tahun + Piutang Pajak Akhir Tahun

Pendapatan Retribusi (LO) harus sama dengan Pendapatan Retribusi (LRA) dikurangi Piutang Retribusi Awal Tahun ditambah Piutang Retribusi Akhir Tahun

Pendapatan Retribusi (LO) = Pendapatan Retribusi (LRA) - Piutang Retribusi Awal Tahun + Piutang Retribusi Akhir Tahun

Page 8: prosedur analitis

Uraian Persamaan

RUMUSPENDAPATAN BAGI HASIL PAJAK PROVINSI (LO) :PENDAPATAN BAGI HASIL PAJAK PROVINSI (LRA) :PIUTANG BAGI HASIL PAJAK PROVINSI AKHIR TAHUN (NERACA) :PIUTANG BAGI HASIL PAJAK PROVINSI AWAL TAHUN (NERACA) :

Selisih : 0.00 PENJELASAN

RUMUSBEBAN PERSEDIAAN (LO) :BELANJA BARANG DAN JASA - PERSEDIAAN (LRA) :PERSEDIAAN AWAL TAHUN :PERSEDIAAN AKHIR TAHUN :

Selisih : 0.00 PENJELASAN :

RUMUSBEBAN PENYUSUTAN (LO) :AKUMULASI PENYUSUTAN AKHIR TAHUN :AKUMULASI PENYUSUTAN AWAL TAHUN :

Selisih : 0.00

Pendapatan Bagi Hasil Pajak Provinsi (LO) harus sama dengan Pendapatan Bagi Hasil Pajak Provinsi (LRA) dikurangi Piutang Bagi Hasil Pajak Provinsi Awal Tahun ditambah Piutang Bagi Hasil Pajak Provinsi Akhir Tahun

Pendapatan Bagi Hasil Pajak Provinsi (LO) = Pendapatan Bagi Hasil Pajak Provinsi (LRA) – Piutang Bagi Hasil Pajak Provinsi Awal

Tahun + Piutang Bagi Hasil Pajak Provinsi Akhir Tahun

Beban Persediaan (LO) harus sama dengan Belanja Barang dan Jasa Persediaan (LRA) ditambah Persediaan Awal Tahun dikurangi Persediaan Akhir Tahun

Beban Persediaan (LO) = Belanja Barang dan Jasa Persediaan (LRA) + Persediaan Awal Tahun - Persediaan Akhir Tahun. Perhatikan cara penilaian persediaan: FIFO atau weighted

average

Beban Penyusutan (LO) harus sama dengan Akumulasi Penyusutan Akhir Tahun dikurangi Akumulasi Penyusutan Awal Tahun

Beban Penyusutan (LO) = Akumulasi Penyusutan Akhir Tahun – Akumulasi Penyusutan Awal Tahun

PENJELASAN : Teliti kemungkinan salah saji dalam perhitungan penyusutan dan adanya reklasifikasi Aset Tetap beserta Akumulasi Penyusutan ke Aset Lainnya. Teliti juga kemungkinan adanya perubahan tarif penyusutan karena kapitalisasi biaya yg menambah saldo aset dan umur aset

Page 9: prosedur analitis

PEMERINTAH KOTA ABCNERACA

PER 31 DESEMBER 200X DAN 200X-1

(dalam rupiah)

No Uraian 200X 200X-1

1 ASET2 ASET LANCAR3 Kas di Kas Daerah 905,050,079,880.00 631,501,222,400.00 4 Kas di Bendahara Pengeluaran 978,269,516.00 115,517,147.00 5 Kas di Bendahara Penerimaan 65,432,500.00 61,249,000.00 6 Kas di Bendahara BLUD 11,656,105,709.00 11,220,934,432.00 7 Kas di Bendahara Dana BOS 5,001,829,739.00 1,209,148,354.00 8 Investasi Jangka Pendek - - 9 Piutang Pajak Daerah 271,832,216,871.00 58,132,343,611.00 10 Piutang Retribusi Daerah 8,865,794,451.00 8,144,968,271.00 11 Penyisihan Piutang (245,564,896,340.00) (38,097,188,367.00)12 Penyisihan Piutang Dana Bergulir - (43,876,791.00)13 Belanja Dibayar Dimuka 3,170,117,701.00 1,516,627,879.00 14 Bagian Lancar Pinjaman kepada Perusahaan Negara - - 15 Bagian Lancar Pinjaman kepada Perusahaan Daerah - - 16 Bagian Lancar Pinjaman kepada Perusahaan Pemerintah Pusat - - 17 Bagian Lancar Pinjaman kepada Perusahaan Pemerintah Daerah Lainnya - - 18 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran - - 19 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi - - 20 Piutang Lainnya 16,335,377,691.00 8,853,000,220.00 21 Penyisihan Piutang Lainnya (5,873,609,198.00) - 22 Persediaan 44,361,323,750.00 27,417,891,874.00 23 Jumlah Aset Lancar (3 s.d 23) 1,015,878,042,270.00 710,031,838,030.00 24 1,015,878,042,270.00 25 INVESTASI JANGKA PANJANG26 Investasi Non Permanen27 Pinjaman Jangka Panjang - - 28 Investasi dalam Surat Utang Negara - - 29 Investasi dalam Proyek Pembangunan - - 30 Investasi Non Permanen Lainnya 4,700,000,000.00 4,700,000,000.00 31 Cadangan Kerugian Investasi Non Permanen (1,080,620,762.00) (1,344,735,036.00)32 Jumlah Investasi Non Permanen (27 s.d 31) 3,619,379,238.00 3,355,264,964.00 33 Investasi Permanen34 Penyertaan Modal Pemda 62,846,543,502.00 44,796,015,739.00 35 Investasi Permanen Lainnya - - 36 Jumlah Investasi Permanen (34 s.d 35) 62,846,543,502.00 44,796,015,739.00 37 Jumlah Investasi Jangka Panjang (32 + 36) 66,465,922,740.00 48,151,280,703.00 3839 ASET TETAP40 Tanah 3,623,084,124,539.00 3,523,104,465,854.00 41 Peralatan dan Mesin 989,497,933,801.00 869,959,684,266.00 42 Gedung dan Bangunan 1,457,131,509,262.00 1,324,984,957,705.00 43 Jalan, Irigasi, dan Jaringan 1,279,544,234,937.00 1,032,689,518,960.00 44 Aset Tetap Lainnya 62,232,661,307.00 53,608,378,857.00 45 Konstruksi dalam Pengerjaan 109,950,402,504.00 87,125,430,544.00 46 Akumulasi Penyusutan (1,401,823,977,729.00) (1,223,352,011,973.00)47 Jumlah Aset Tetap (40 s.d 46) 6,119,616,888,621.00 5,668,120,424,213.00 4849 DANA CADANGAN50 Dana Cadangan 47,183,424,649.00 30,003,698,629.00 51 Jumlah Dana Cadangan (50) 47,183,424,649.00 30,003,698,629.00 5253 ASET LAINNYA54 Tagihan Penjualan Angsuran - - 55 Tuntutan Ganti Rugi - - 56 Kemitraan Dengan Pihak Ketiga 66,053,931,000.00 11,056,831,000.00

Page 10: prosedur analitis

No Uraian 200X 200X-1

57 Aset Tak Berwujud 18,095,485,406.00 - 58 Aset Lain-Lain 111,085,904,808.00 177,590,878,965.00 59 Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya (14,571,270,036.00) - 60 Jumlah Aset Lainnya (54 s.d 59) 180,664,051,178.00 188,647,709,965.00 6162 JUMLAH ASET (23 + 37 + 47 + 51 + 60) 7,429,808,329,458.00 6,644,954,951,540.00 6364 KEWAJIBAN65 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK66 Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) 4,442,638,263.00 3,780,010,960.00 67 Utang Bunga 62,604,529.00 187,629,030.00 68 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 1,816,665,353.00 1,816,665,353.00 69 Pendapatan Diterima Dimuka 1,964,887,805.00 1,150,278,275.00 70 Utang Belanja 19,105,494,255.00 - 71 Utang Jangka Pendek Lainnya - 8,608,587,739.00 72 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek (66 s.d 71) 27,392,290,205.00 15,543,171,357.00 7374 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG75 Utang Dalam Negeri - Sektor Perbankan - - 76 Utang Dalam Negeri - Obligasi - - 77 Premium (Diskonto) Obligasi - - 78 Pendapatan Diterima Dimuka 23,000,000.00 59,000,000.00 79 Utang Jangka Panjang Lainnya - 1,816,665,206.00 80 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang (75 s.d 79) 23,000,000.00 1,875,665,206.00 81 Jumlah Kewajiban (72 + 80) 27,415,290,205.00 17,418,836,563.00 8283 EKUITAS84 Ekuitas 7,402,393,039,253.00 6,627,536,114,977.00 85 Jumlah Ekuitas (84) 7,402,393,039,253.00 6,627,536,114,977.00 8687 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS (81 + 85) 7,429,808,329,458.00 6,644,954,951,540.00

Page 11: prosedur analitis

PEMERINTAH KOTA ABCLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 200X DAN 200X-1

(dalam rupiah)No. Uraian 200X 200X-11 Ekuitas Awal 6,627,536,114,977.00 5,689,136,988,289.00 2 Surplus/Defisit - LO 545,398,785,926.00 730,384,510,312.00 3 Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan Mendasar: 229,458,138,350.00 208,014,616,374.00

Perhitungan Mutasi Masuk dan Keluar (21,867,789,622.00) 19,758,451,653.00 Penilaian Aset tetap Tahun 2013 26,380,298,000.00 213,409,151,919.00 Koreksi Klaim Jamkesmas (113,000.00) - Penyesuaian Akumulasi Aset Tetap 247,620,621,591.00 (1,196,130,522.00)Penyesuaian Akumulasi Aset Lainnya (12,309,564,949.00) - Penyesuaian Eliminasi RK Dinas dan RK Kasda (3,729,394,848.00) - Penyesuaian Pengembalian Sisa Dana DPPID - (785,925,034.00)Koreksi Piutang 11,302,400.00 382,353,100.00 Koreksi Penyisihan Piutang 15,400,000.00 (46,015,600.00)Koreksi Nilai Penyisihan Piutang Lainnya (251,502,225.00) - Koreksi Nilai Investasi Permanen (11,160,863,349.00) (23,507,269,142.00)Penyesuaian Nilai Cadangan Kerugian Investasi Nonpermanen 264,114,274.00 - Penyesuaian Inventaris Nonaset < 2013 (2,869,860,239.00) - Penyesuaian Hasil Sensus Aset Tetap 34,258,876,238.00 - Penyesuaian Jamkesmaskot 2012 yang Dibayar 2013 (3,078,309,187.00) - Koreksi Persediaan Ternak Menjadi Piutang Lainnya (499,822,775.00) - Koreksi Aset Tanah Karena Pembatalan Pembelian Tanah dari Masyaraka (664,028,000.00) - Koreksi Nilai Pendapatan Pajak 1,149,733,010.00 - Koreksi Nilai Aset Tetap dalam Proses Penelusuran (23,810,958,969.00) -

4 Ekuitas Akhir 7,402,393,039,253.00 6,627,536,114,975.00

Page 12: prosedur analitis

PEMERINTAH KOTA ABC

LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH

PER 31 DESEMBER 200X DAN 200X-1

(dalam rupiah)No. Uraian 200X 200X-1

1 Saldo Anggaran Lebih Awal 635,457,569,772.00 207,718,808,732.00 2 Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan 635,457,569,772.00 207,718,808,732.00 3 Subtotal (1 - 2) - - 4 Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) 912,721,021,842.00 635,457,569,772.00 5 Subtotal (3 + 4) 912,721,021,842.00 635,457,569,772.00 6 Koreksi Kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya - - 7 Lain-lain - - 8 Saldo Anggaran Lebih Akhir (5 + 6 + 7) 912,721,021,842.00 635,457,569,772.00

Page 13: prosedur analitis

PEMERINTAH KOTA ABCLAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

UNTUK TAHUN BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 200X DAN 200X-1

(dalam rupiah)

No Uraian Anggaran 200X Realisasi 200X

1 PENDAPATAN2 PENDAPATAN ASLI DAERAH3 Pendapatan Pajak Daerah 587,050,000,000.00 683,708,489,950.00 4 Pendapatan Retribusi Daerah 104,730,906,000.00 102,785,108,993.00 5 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 6,872,760,000.00 7,650,778,888.00 6 Lain-lain PAD yang sah 80,213,264,000.00 131,774,932,675.00 7 Jumlah Pendapatan Asli Daerah (3 s.d 6) 778,866,930,000.00 925,919,310,506.00 89 PENDAPATAN TRANSFER10 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - DANA PERIMBANGAN11 Dana Bagi Hasil Pajak 114,600,538,000.00 120,223,608,244.00 12 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 1,057,500,000.00 1,878,324,513.00 13 Dana Alokasi Umum 1,054,002,569,000.00 1,054,002,569,000.00 14 Dana Alokasi Khusus 49,976,740,000.00 14,993,022,000.00 15 Jumlah Pendapatan Transfer Dana Perimbangan (11 + 14) 1,219,637,347,000.00 1,191,097,523,757.00 161718 Dana Otonomi Khusus - - 19 Dana Penyesuaian 266,894,650,000.00 266,894,650,000.00 20 Jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya (18 + 19) 266,894,650,000.00 266,894,650,000.00 2122 TRANSFER PEMERINTAH PROPINSI23 Pendapatan Bagi Hasil Pajak Daerah 244,901,850,000.00 329,977,231,976.00 24 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya - - 25 Jumlah Transfer Pemerintah Provinsi (23 + 24) 244,901,850,000.00 329,977,231,976.00 27 Jumlah Pendapatan Transfer (15 + 20 + 25) 1,731,433,847,000.00 1,787,969,405,733.00 2829 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH30 Pendapatan Hibah - - 31 Pendapatan Dana Darurat - - 32 Pendapatan Lainnya 84,261,911,000.00 82,682,010,621.00 33 Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah (30 s.d 32) 84,261,911,000.00 82,682,010,621.00 3435 JUMLAH PENDAPATAN (7 + 27 + 33) 2,594,562,688,000.00 2,796,570,726,860.00 3637 BELANJA38 BELANJA OPERASI39 Belanja Pegawai 1,433,748,076,224.00 1,290,880,031,132.00 40 Belanja Barang dan Jasa 632,619,454,779.00 545,272,678,680.00 41 Belanja Bunga 1,000,000,000.00 378,295,400.00 42 Belanja Subsidi - - 43 Belanja Hibah 43,719,559,000.00 41,621,315,866.00 44 Bantuan Sosial 4,006,400,000.00 2,731,600,000.00 45 Bantuan Keuangan 788,567,000.00 788,567,000.00 46 Jumlah Belanja Operasi (39 s.d 45) 2,115,882,057,003.00 1,881,672,488,078.00 4748 BELANJA MODAL49 Belanja Tanah 280,413,440,500.00 55,557,059,733.00 50 Belanja Peralatan dan Mesin 172,847,484,457.00 132,632,841,323.00 51 Belanja Gedung dan Bangunan 270,395,573,367.00 143,715,016,979.00 52 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 315,342,393,463.00 252,075,125,515.00 53 Belanja Aset Tetap Lainnya 10,742,507,210.00 7,031,368,712.00 54 Belanja Aset Lainnya - - 55 Jumlah Belanja Modal (49 s.d 54) 1,049,741,398,997.00 591,011,412,262.00 5657 BELANJA TAK TERDUGA

TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - LAINNYA

Page 14: prosedur analitis

No Uraian Anggaran 200X Realisasi 200X

58 Belanja Tak Terduga 18,463,563,000.00 806,709,097.00 59 Jumlah Belanja Tak Terduga (58) 18,463,563,000.00 806,709,097.00 6061 TRANSFER62 TRANSFER/BAGI HASIL PENDAPATAN KE DESA63 Bagi Hasil Pajak ke Desa - - 64 Bagi Hasil Retribusi ke Desa - - 65 Bagi Hasil Pendapatan Lainnya ke Desa - - 66 Jumlah Transfer/Bagi Hasil ke Desa (63 s.d 65) - - 6768 JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER (46 + 55 + 59 + 66) 3,184,087,019,000.00 2,473,490,609,437.00 6970 SURPLUS/DEFISIT ( 35- 68) (589,524,331,000.00) 323,080,117,423.00 7172 PEMBIAYAAN73 PENERIMAAN PEMBIAYAAN74 Penggunaan SiLPA 635,424,331,000.00 635,457,569,772.00 75 Pencairan Dana Cadangan - - 76 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - - 77 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat - - 78 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya - - 79 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank - - 80 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank - - 81 Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi - - 82 Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya - - 83 Penerimaan Kembali Pinjaman Kepada Perusahaan Negara - - 84 Penerimaan Kembali Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah - - 85 Penerimaan Kembali Pinjaman Kepada Pemerintah Daerah Lainnya - - 86 Jumlah Penerimaan Pembiayaan (74 s.d 85) 635,424,331,000.00 635,457,569,772.00 8788 PENGELUARAN PEMBIAYAAN89 Pembentukan Dana Cadangan 15,000,000,000.00 15,000,000,000.00 90 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 29,000,000,000.00 29,000,000,000.00 91 Pembayaran Pokok Utang Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat - - 92 Pembayaran Pokok Utang Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya - - 93 Pembayaran Pokok Utang Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank 1,900,000,000.00 1,816,665,353.00 94 Pembayaran Pokok Utang Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Ba - - 95 Pembayaran Pokok Utang Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi - - 96 Pembayaran Pokok Utang Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya - - 97 Pemberian Pinjaman Kepada Perusahaan Negara - - 98 Pemberian Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah - - 99 Pemberian Pinjaman Kepada Pemerintah Daerah Lainnya - -

100 Jumlah Pengeluaran Pembiayan (89 s.d 99) 45,900,000,000.00 45,816,665,353.00 101 PEMBIAYAAN NETTO (86 - 100) 589,524,331,000.00 589,640,904,419.00 102103 SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (70 + 101) - 912,721,021,842.00

Page 15: prosedur analitis

PEMERINTAH KOTA ABCLAPORAN ARUS KAS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 200X DAN 200X-1

(dalam rupiah)No. Uraian 200X 200X-11 Arus Kas dari Aktivitas Operasi2 Arus Kas Masuk3 Penerimaan Pajak Daerah 683,708,489,950.00 597,519,522,248.00 4 Penerimaan Retribusi Daerah 102,403,979,493.00 84,682,509,198.00

5 7,650,778,888.00 6,777,319,253.00

6 Penerimaan Lain-lain PAD yang Sah 67,255,939,165.00 36,932,877,693.00 7 Penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak 120,223,608,244.00 156,564,967,132.00 8 Penerimaan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 1,878,324,513.00 1,537,731,986.00 9 Penerimaan Dana Alokasi Umum 1,054,002,569,000.00 936,865,926,000.00 10 Penerimaan Dana Alokasi Khusus 14,993,022,000.00 72,270,900,000.00 11 Penerimaan Dana Otonomi Khusus - - 12 Penerimaan Dana Penyesuaian 266,894,650,000.00 191,552,502,000.00 13 Penerimaan Pendapatan Bagi Hasil Pajak 329,977,231,976.00 309,030,650,088.00 14 Penerimaan Bagi Hasil Lainnya - - 15 Penerimaan Hibah - - 16 Penerimaan Dana Darurat - - 17 Penerimaan Lainnya - -

18 82,682,010,621.00 86,236,936,000.00

19 Penerimaan dari Pendapatan Luar Biasa - - 20 Jumlah Arus Masuk Kas (3 s/d 19) 2,731,670,603,850.00 2,479,971,841,598.00 21 Arus Kas Keluar22 Pembayaran Pegawai 1,267,469,470,717.00 1,195,451,789,220.0023 Pembayaran Barang 510,700,352,490.00 417,480,315,190.0024 Pembayaran Bunga 378,295,400.00 723,905,100.0025 Pembayaran Subsidi - - 26 Pembayaran Hibah 41,621,315,866.00 30,708,338,580.0027 Pembayaran Bantuan Sosial 2,731,600,000.00 7,485,436,900.0028 Pembayaran Bantuan Keuangan 788,567,000.00 788,567,000.0029 Pembayaran Tak Terduga 806,709,097.00 89,140,960.0030 Pembayaran Bagi Hasil Pajak - - 31 Pembayaran Bagi Hasil Retribusi - - 32 Pembayaran Bagi Hasil Pendapatan Lainnya - - 33 Pembayaran Kejadian Luar Biasa - - 34 Jumlah Arus Keluar Kas (22 s/d 33) 1,824,496,310,570.00 1,652,727,492,950.00 35 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi (20 - 34) 907,174,293,280.00 827,244,348,648.00 36 Arus Kas dari Aktivitas Investasi37 Arus Masuk Kas38 Pencairan Dana Cadangan - - 39 Penjualan Atas Tanah - - 40 Penjualan atas Peralatan dan Mesin 1,435,318,450.00 115,100,000.0041 Penjualan atas Gedung dan Bangunan 96,698,000.00 1,971,900,000.0042 Penjualan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan - - 43 Penjualan Aset Tetap - - 44 Penjualan Aset Lainnya - - 45 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - - 46 Penerimaan Penjualan Investasi Non Permanen - - 47 Jumlah Arus masuk Kas (38 s/d 46) 1,532,016,450.00 2,087,000,000.00 48 Arus Keluar Kas49 Pembentukan Dana Cadangan 15,000,000,000.00 30,000,000,000.00 50 Perolehan Tanah 55,557,059,733.00 8,885,267,800.00 51 Perolehan Peralatan dan Mesin 130,101,104,575.00 45,081,556,608.00 52 Perolehan Gedung dan Bangunan 141,312,080,049.00 71,005,906,921.00 53 Perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan 252,075,125,515.00 219,753,691,184.00 54 Perolehan Aset Tetap Lainnya 7,030,993,712.00 4,698,591,400.00 55 Perolehan Aset lainnya - -

Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Penerimaan Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah

Page 16: prosedur analitis

No. Uraian 200X 200X-156 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 29,000,000,000.00 20,000,000,000.00 57 Pengeluaran Pembelian Investasi Non Permanen - - 58 Jumlah Arus Keluar Kas (49 s/d 57) 630,076,363,584.00 399,425,013,913.00 59 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (47 - 58) (628,544,347,134.00) (397,338,013,913.00)60 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan61 Arus Masuk Kas62 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat - - 63 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya - - 64 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank - - 65 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank - - 66 Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi - - 67 Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya - - 68 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Negara - - 69 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Daerah - -

70 - -

71 Jumlah Arus Masuk Kas (62 s/d 70) - - 72 Arus Keluar Kas

73 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat - -

74 - -

75 1,816,665,353.00 1,816,665,500.00

76 - -

77 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi - - 78 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya - - 79 Pengembalian Sisa Dana DPPID - 785,925,034.00 80 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara - - 81 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Daerah - - 82 Pemberian Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya - - 83 Jumlah Arus Keluar Kas (73 s/d 82) 1,816,665,353.00 2,602,590,534.00 84 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan (71 - 83) (1,816,665,353.00) (2,602,590,534.00)85 Arus Kas dari Aktivitas Transitoris86 Arus Masuk Kas87 Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 76,437,543,777.00 79,014,898,044.00 88 Kiriman uang masuk - - 89 Jumlah Arus Masuk Kas (87 + 88) 76,437,543,777.00 79,014,898,044.00 90 Arus Keluar Kas91 Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 78,839,214,721.00 81,258,270,465.00 92 Kiriman uang keluar - - 93 Jumlah Arus Keluar Kas (91 + 92) 78,839,214,721.00 81,258,270,465.00 94 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Transitoris (89 - 93) (2,401,670,944.00) (2,243,372,421.00)95 Kenaikan/Penurunan Kas (35+59+84+94) 274,411,609,849.00 425,060,371,780.00 96 Saldo Awal Kas di BUD & Kas di Bendahara Pengeluaran 631,616,739,547.00 206,556,367,767.00

97 906,028,349,396.00 631,616,739,547.00

98 Kas di Bendahara Penerimaan 65,432,500.00 61,249,000.00 99 Kas di BLUD 11,656,105,709.00 11,220,934,432.00 100 Kas BOS 5,001,829,739.00 1,209,148,354.00 101 Saldo Akhir Kas (97+98+99+100) 922,751,717,344.00 644,108,071,333.00

Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Pemerintah Daerah Lainnya

Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya

Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank

Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank

Saldo Akhir Kas di BUD & Kas di Bendahara Pengeluaran (95 + 96)

Page 17: prosedur analitis

PEMERINTAH KOTA ABCLAPORAN OPERASIONAL

UNTUK TAHUN BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 200X DAN 200X-1

(dalam rupiah)

No Uraian 200X 200X-1

1 KEGIATAN OPERASIONAL2 PENDAPATAN3 PENDAPATAN ASLI DAERAH4 Pendapatan Pajak Daerah 735,254,951,590.00 639,118,179,499.00 5 Pendapatan Retribusi Daerah 103,248,367,515.00 89,332,032,910.00 6 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 7,862,169,853.00 10,621,065,636.00 7 Pendapatan Asli Daerah Lainnya 149,576,802,039.00 93,364,798,382.00 8 Jumlah Pendapatan Asli Daerah (4 S.D 7) 995,942,290,997.00 832,436,076,427.00 910 PENDAPATAN TRANSFER11 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT-DANA PERIMBANGAN12 Dana Bagi Hasil Pajak 120,223,608,244.00 156,564,967,132.00 13 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 1,878,324,513.00 1,537,731,986.00 14 Dana Alokasi Umum 1,054,002,569,000.00 936,865,926,000.00 15 Dana Alokasi Khusus 14,993,022,000.00 72,270,900,000.00 16 Jumlah Pendapatan Transfer Dana Perimbangan (12 + 15) 1,191,097,523,757.00 1,167,239,525,118.00 1718 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT LAINNYA19 Dana Otonomi Khusus - - 20 Dana Penyesuaian 266,894,650,000.00 191,552,502,000.00 21 Jumlah Pendapatan Transfer Lainnya (19 + 20) 266,894,650,000.00 191,552,502,000.00 2223 TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI24 Pendapatan Bagi Hasil Pajak 329,977,231,976.00 309,030,650,088.00 25 Pendapatan Bagi Hasil Lainnya - - 26 Jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi (24 + 25) 329,977,231,976.00 309,030,650,088.00 27 Jumlah Pendapatan Transfer (16 + 21 + 26) 1,787,969,405,733.00 1,667,822,677,206.00 2829 LAIN LAIN PENDAPATAN YANG SAH30 Pendapatan Hibah - - 31 Pendapatan Hibah Aset 47,770,317,510.00 47,699,517,859.00 32 Pendapatan Dana Darurat - - 33 Pendapatan Dana BOS 97,076,605,014.00 85,936,242,500.00 34 Pendapatan Lainnya 82,682,010,621.00 86,235,697,870.00 35 Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah (30 S.D 34) 227,528,933,145.00 219,871,458,229.00 3637 Jumlah Pendapatan (8 + 27 + 35) 3,011,440,629,875.00 2,720,130,211,862.00 3839 BEBAN40 Beban Pegawai 1,293,506,353,307.00 1,212,032,906,369.00 41 Beban Persediaan 215,591,805,185.00 175,350,978,471.00 42 Beban Jasa 218,830,676,896.00 188,794,206,497.00 43 Beban Pemeliharaan 58,266,171,067.00 41,971,183,247.00 44 Beban Perjalanan Dinas 41,554,300,158.00 33,357,104,257.00 45 Beban Bunga 253,270,899.00 778,073,226.00 46 Beban Subsidi - - 47 Beban Hibah 41,621,315,866.00 30,708,338,580.00 48 Beban Bantuan Sosial 2,731,600,000.00 8,274,003,900.00 49 Beban Bantuan Keuangan 788,567,000.00 - 50 Beban Penyusutan 451,136,318,529.00 184,743,149,772.00 51 Beban Penyisihan Piutang 53,086,103,433.00 16,705,689,722.00 52 Beban Kerugian Investasi Non Permanen 428,209,442.00 53 Beban Transfer 1,044,000.00 1,010,000.00 54 Beban Penghapusan Aset 13,954,538,743.00 55 Beban Hibah Aset 738,891,572.00 2,349,037,686.00 56 Beban Lain-lain 1,167,404,129.00 593,287,806.00

Page 18: prosedur analitis

No Uraian 200X 200X-1

57 Beban Dana BOS 86,768,024,408.00 79,703,984,331.00 58 JUMLAH BEBAN (40 + 57) 2,466,041,846,449.00 1,989,745,702,049.00 5960 SURPLUS/DEFISIT DARI OPERASI (37 + 58) 545,398,783,426.00 730,384,509,813.00 6162 SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL63 Surplus Penjualan Aset Nonlancar - - 64 Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang - - 65 Defisit Penjualan Aset Nonlancar - - 66 Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang - - 67 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 2,500.00 500.00 68 2,500.00 500.00

6970 SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA (61 + 68) 545,398,785,926.00 730,384,510,313.00 7172 POS LUAR BIASA73 Pendapatan Luar Biasa - - 74 Beban Luar Biasa - - 75 JUMLAH POS LUAR BIASA (73 - 74) - - 7677 SURPLUS/DEFISIT- LO (70 +75) 545,398,785,926.00 730,384,510,313.00

JUMLAH SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL (63 S.D 67)