Metode Berfikir Kritis

Oleh :Ari permana

Fikri .ALutfiana Vianty Afifah

Sella MentariSeron Andreas

Uraian Kisah• Dalam cerita ini kami menyamarkan nama yang ada,

dengan insial saya sebagai K untuk pemeran utama atau pemilik pengalaman ini, dan W adalah seorang wanita kenalan saya. Berawal dari kisah masa lalu, saya berkenalan dengan seorang wanita yaitu W, kemudian kita saling mengenal dan saling terbuka satu sama lain, hingga menjadi seorang teman dekat. Kami saling bertukar cerita hingga pada akhirnya W mengajak saya untuk berkunjung ke rumahnya, kemudian W mengenalkan saya kepada orang tuanya, dan saya melakukan pendekatan dengan orang tua W. Setelah hari itu saya melakukan pendekatan dengan keluarga W, saya sering berkunjung kerumahnya.

• Sampai pada akhirnya saya menemukan sebuah kejanggalan dari keluarga tersebut. Ternyata dalam keluarga W mempunyai masalah terhadap sikap orang tuanya. W sering bercerita kepada saya tentang ibunya yang selama ini dilakukan atau yang terjadi dirumah, W bercerita saat dia pulang kerumah ibunya selalu melempar piring dan barang-barang yang ada dirumah tanpa dia ketahui apa penyebabnya. Dan ayahnya W pun pernah bercerita bahwa istrinya bila diberi makan selalu dilempar dan marah dengan mengatakan “saya tidak butuh makan. Kemudian saya menanyakan kepada ayah W apa yang menyebabkan ibunya seperti itu.

Cont ...

Cont... • Beliau mengatakan kondisi ini bermula saat usaha

kecilnya mengalami penurunan, sebelumnya mereka adalah keluarga yang berkecukupan. Mungkin kondisi tersebut membuat kondisi ibu W mulai berubah karena ekonomi yang saat ini turun membuat istrinya tidak terima sehingga beliau selalu marah marah atau membanting barang. Ayah W kemudian meminta bantuan kepada saya. Karena ayah W menggap saya adalah calon tenaga kesehatan. Kemudian ayah W bertanya apa yang harus dilakukan, apa yang terjadi pada istrinya. apakah istrinya bisa sembuh total seperti dulu ?

Cont ...• Mendengar semua cerita yang telah terjadi, yang

saya pikirkan mengenai kasus tersebut adalah ibu W mengalami gangguan jiwa, karena saya sebelumnya telah melakukan pendekatan terhadap ibunya. Bahwa Ibu wanita itu menerima penuh kehadiran saya tanpa rasa marah dan bisa mengontrol dirinya, bahkan Ibu wanita itu mau menceritakan tentang masa lalu anaknya seperti apa. Menurut saya, Ibunya bersikap seperti itu karena keluarga kurang berkomunikasi secara focus terhadap Ibunya.

Cont..• Karena mereka mengganggap sikap yang

diberikan atau pendekatan kepada Ibunya seperti Ibu yang normal. Dan saya menyarankan kepada Ayah dan W untuk membawa Ibunya ke Psikiatri atau tempat pengobatan yang bisa memulihkan untuk mengembalikan realitas Ibunya. Agar bisa berkonsultasi terhadap psikiater cara penanganan yang baik terhadap Ibunya.

cont• Dalam proses pengambilan keputusan saya berfikir

bagaimana caranya agar saya bisa berguna bagi keluarganya. Karena saya mulai berempati dengan keluarganya. Saya hanya menjelaskan secara berdiskusi atau berkompromi dengan W dan ayahnya itu dengan cara memberikan solusi kepada mereka Walaupun saya tidak bisa bantu dalam hal keuangan, namun saya bersedian untuk menemani dan mengantar ibunya, baik untuk mencari tempat psikiater atau membawa ibunya berobat. Namun W menolak, karena menggap terlalu merepotkan saya nantinya. Walaupun keluarganya menolak tawaran bantuan dari saya, saya tetap datang berkunjung kerumahnya. Dan setiap kunjungan yang saya lakukan, ibunya tidak pernah menujukan sikap negatifnya.

Cont...• Seandainya masalah itu terjadi kembali, saya akan bantu

dengan ilmu terapi yang saya punya, sesuai yang saya dapatkan dari bangku kuliah, pertama-tama saya melakukan pendekatan terlebih dahulu agar ada ikatan untuk bisa percaya dan mau terbuka sehingga saya bisa melakukan langkah berikutnya untuk segera dibawa ke Psikiater dan Dokter tentang penanganan selanjutnya, jika memang harus mendapatkan terapi farmakologi ataupun tidak. Bila harus sering control ulang untuk penanganan, saya akan bantu untuk menemani dan mengantarkan untuk control ulang, sampai pada akhirnya bisa mengembalikan realitas yang terjadi. Dan saya akan mencoba menerapkan sistem terapi aktivitas pada ibunya.

Cont..• Kekuatan dari pengambilan keputusan tersebut menurut

kami, Dapat menenangkan keluarga W, Saat mengenal K wanita itu dan ayahnya mulai berniat untuk menyembuhkan Ibunya, Ibu wanita itu bisa tampak lebih percaya pada K dan mau terbuka sehingga bisa menceritakan tentang dirinya. K mempunyai motivasi dan solusi untuk membantunya.

• Dan kelemahan dari proses pengambilan keputusannya adalah K tidak bisa membantu penuh dalam hal keuangan atau biaya, K hanya bisa membantu dalam solusi dan saran, Penanganan untuk gangguan jiwanya kemungkinan akan timbul kembali akibat tidak diatasi dengan cara pendekatan yang baik terhadap Ibu wanita itu dan tidak adanya untuk membawa ke Psikiater atau Dokter.