pengaruh berfikir kritis dan mind mapping terhadap hasil …

89
PENGARUH BERFIKIR KRITIS DAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMAN 20 Kab. Tangerang - Banten) Tesis Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Magister Agama (M.Ag) Dalam Bidang Ilmu Agama Islam Oleh: Toto Heriyanto NIM : 215810153 KONSENTRASI ILMU TARBIYAH PROGRAM STUDI ILMU AGAMA ISLAM PASCASARJANA MAGISTER (S2) INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA 1439 H / 2018 H

Upload: others

Post on 23-Feb-2022

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH BERFIKIR KRITIS DAN MIND MAPPING

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

(Studi Kasus di SMAN 20 Kab. Tangerang - Banten)

Tesis

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Magister Agama (M.Ag) Dalam Bidang Ilmu Agama Islam

Oleh:

Toto Heriyanto

NIM : 215810153

KONSENTRASI ILMU TARBIYAH

PROGRAM STUDI ILMU AGAMA ISLAM

PASCASARJANA MAGISTER (S2)

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

1439 H / 2018 H

PENGARUH BERFIKIR KRITIS DAN MIND MAPPING

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

(Studi Kasus di SMAN 20 Kab. Tangerang - Banten)

Tesis

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Magister Agama (M.Ag) Dalam Bidang Ilmu Agama Islam

Oleh:

Toto Heriyanto

NIM : 215810153

Pembimbing:

Prof. Dr. H. Aziz Fakhrurrazi, MA.

Dr. H. Oka Gunawan, M.Ag.

KONSENTRASI ILMU TARBIYAH

PROGRAM STUDI ILMU AGAMA ISLAM

PASCASARJANA MAGISTER (S2)

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

1439 H / 2018 H

ii

iii

iv

v

MOTTO

“ dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu

menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat

baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang

yang berbuat baik” (Q.S. Al-Baqarah [2] : 195)

ركم من ت علم القرآن وعل مه خي

"Sebaik-baik kamu ialah yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkanya."

(HR. Bukhori).

Bacalah Al-Qur’an seolah-olah

Al-Qur’an itu turun kepadamu

Laungkan waktu untuk membacanya

Karena terkadang kita tak mempunyai waktu luang

Untuk membaca Al-Qur’an

vi

KATA PENGANTAR

Untaian kata alhamdulilah, segala puji dan syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah ‘Azza Wajalla atas segala karunia dan hidayah-Nya serta

kekuatan lahir dan batin tiada terkira. Hanya dengan izin-Nya jualah tesis ini

dapat terselesaikan. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurah kepada

Rasul-Nya Muhammad Saw, keluarga beliau, beserta para sahabat-sahabat

yang mulia. Dengan perantara beliau beserta generasi salafushôlih itulah

penulis mendapatkan terang benderangnya pemahaman hidup dalam naungan

Islam yang tegak dengan da’wah dan jihad fî sabîlillâh.

Sesungguhnya segala kesempurnaan hanya milik Allah ‘Azza Wajalla

semata. Adapun karya manusia tiada pernah luput dari segala cacat dan

kumpulan kealpaan. Begitu juga dengan tesis yang penulis buat ini. Dengan

segala upaya dan usaha yang dikerahkan cukup maksimal, maka akhirnya

dengan ucapan syukur alhamdulilah semua itu dapat diselesaikan. Tentunya

dalam penulisan ini penulis tidak sendirian merampungkannya. Maka dengan

tidak mengurangi rasa ketawadhu’an yang dimiliki semua pihak yang terkait

dalam penyelesaian tulisan ini, perlu kiranya penulis mengucapkan terima

kasih kepada pihak-pihak yang sangat memberikan pengaruh besar dalam

usaha ini di antaranya;

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, MA. Rektor Institut Ilmu

Al Qur’an (IIQ) Jakarta

2. Bapak Dr. KH. Ahmad Munif Suratmaputra, MA. Direktur Program

Pascasarjana Intitut Ilmu Al Qur’an (IIQ) Jakarta

3. Bapak Dr. H. Oka Gunawan, M.Ag. Kaprodi PAI IIQ Jakarta

4. Bapak Prof. Dr. H. Aziz Fakhrurrazi, MA. dan Bapak Dr. H. Oka

Gunawan, M.Ag selaku pembimbing yang telah sudi meluangkan

waktunya untuk memberikan bimbingan dengan sabar dan ramah.

vii

5. Kepada Istri Tercinta Romlah, S.KM. yang rela mengorban waktu

membantu penulis dalam menyelesaikan Tesis ini, serta anak-anakku

tercinta Maydinah Aulia dan Muhammad Mudzaki Firdaus yang selalu

mendo’akan dengan tak henti-hentinya demi sebuah perjuangan untuk

menggapai hidup yang lebih baik serta mendapat keberkahan dari Allah

‘Azza Wajalla.

6. Kepala Sekolah dan Keluarga Besar SMAN 20 Kab. Tangerang yang

telah memberi kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan

penelitian, semoga Allah membalas semua kebaikannya.

7. Semua Dosen dan Staf Program Pascasarjana IIQ Jakarta yang telah

banyak memberikan ilmu selama penulis menimba ilmu di kampus IIQ

tercinta.

8. Rekan-rekan kuliah di Program Pascasarjana IIQ Jakarta angkatan Iqra’

yang telah memberikan motivasi dan bantuannya.

9. Terakhir kepada semua pihak yang telah memberikan sokongan tanpa

sepengetahuan penulis, semoga Allah ‘Azza Wajalla memberikan

balasan yang lebih baik lagi sempurna.

Demikian pengantar ini penulis sampaikan. Harapan penulis, semoga

kita semua tetap berada dalam naungan Ridho dan Rahmat-Nya dengan

segala usaha amal yang pernah kita capai di dunia dan akhirat kelak.

Jazakumullâhu Khoiran Katsîron.

Ciputat, 04 Zulhijjah 1439 H

16 Agustus 2018 M

Penulis,

Toto Heriyanto

viii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan .............................................................................. ii

Pernyataan Penulis ................................................................................ iv

Kata Pengantar ...................................................................................... vi

Daftar Isi ................................................................................................ viii

Daftar Tabel ........................................................................................... xi

Daftar Gambar ...................................................................................... xiv

Abstrak ................................................................................................... xv

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1

B. Permasalahan ................................................................... 14

1. Identifikasi Masalah .................................................... 14

2. Pembatasan Masalah ................................................... 15

3. Perumusan Masalah .................................................... 15

C. Tujuan Penulisan .............................................................. 15

D. Kegunaan Penelitian ......................................................... 16

E. Kajian Pustaka .................................................................. 18

F. Sistemtika Penulisan ......................................................... 23

BAB II Kajian Teori Berfikir Kritis dan Mind Mapping

Terhadap Hasil Belajar

A. Berfikir Kritis .................................................................. 24

1. Pengertian Berfikir Kritis ......................................... 24

2. Indikator Berfikir Kritis ............................................ 35

3. Tahapan Berfikir Kritis ............................................ 43

4. Cara Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis ..... 49

ix

B. Model Pembelajaran Mind Mapping ............................... 51

1. Pengertian Mind Mapping ........................................ 51

2. Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Mind

Mapping .................................................................... 57

3. Strategi Pembelajaran Mind Mapping ...................... 62

C. Pendidikan Agama Islam ................................................. 64

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ........................ 64

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam ............................. 72

3. Materi Pendidikan Agama Islam .............................. 77

D. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ........................... 79

1. Hasil Belajar Kognitif ............................................... 88

2. Hasil Belajar Afektif ................................................. 96

3. Hasil Belajar Psikomotorik ....................................... 102

E. Mind Mapping dalam Pembelajaran PAI ........................ 109

1. Langkah Mind Map dalam Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam ........................................... 111

2. Manfaat Mind Map dalam Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam ........................................... 113

BAB III Metodologi Penelitian

A. Jenis Penelitian ................................................................ 116

B. Pendekatan Penelitian ...................................................... 117

C. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................... 121

D. Sumber Data .................................................................... 121

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ...................... 122

F. Deskripsi Obyek Penelitian ............................................. 141

1. Populasi ..................................................................... 141

2. Sampel ....................................................................... 142

G. Teknis Analisis Data ........................................................ 143

x

BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

A. Tinjauan Sekolah SMAN 20 Kab. Tangerang ................. 147

1. Sejarah berdirinya SMAN 20 Kab. Tangerang .......... 147

2. Visi dan Misi ............................................................. 148

3. Struktur Organisasi .................................................... 149

4. Keadaan Guru dan Siswa ........................................... 153

5. Tujuan dan Standar Kompetensi Lulusan .................. 153

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian ....................................... 156

C. Pengujian Persyaratan Analisis Data ............................... 169

BAB V Penutup

A. Kesimpulan .................................................................... 182

B. Implikasi ........................................................................ 183

C. Saran-saran .................................................................... 184

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 185

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................... 186

RIWAYAT HIDUP ............................................................................... 216

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kecakapan Berfikir Kritis ................................................... 29

Tabel 2.2 Indikator Berfikir Kritis ...................................................... 36

Tabel 2.3 Indikator Ranah Kognitif dan Deskripsinya ....................... 94

Tabel 2.4 Indikator Ranah Afektif dan Deskripsinya ......................... 102

Tabel 2.5 Indikator Ranah Psikomotorik dan Deskripsinya ............... 108

Tabel 3.1 Desain Penelitian ................................................................. 119

Tabel 3.2 Desain Pembelajaran ........................................................... 120

Tabel 3.3 Skoring Jawaban Instrumen Skala Likert ........................... 124

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar PAI ................................ 125

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Hasil Belajar

PAI ....................................................................................... 129

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Hasil Belajar

PAI ....................................................................................... 132

Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Berfikir Siswa ..................................... 133

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Berfikir Kritis ....... 137

Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Berfikir Kritis .. 139

Tabel 4.1 Daftar Nama Kepala Sekolah SMAN 20 Kab. Tangerang . 147

Tabel 4.2 Hasil Belajar PAI dengan Pendekatan Pembelajaran

Mind Mapping ..................................................................... 157

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar PAI dengan Pendekatan

Mind Mapping ..................................................................... 157

Tabel 4.4 Hasil Belajar PAI dengan Pendekatan Pembelajaran

Konvensional ....................................................................... 159

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar PAI dengan Pendekatan

Konvensional ....................................................................... 159

xii

Tabel 4.6 Hasil Belajar PAI dengan Pendekatan Pembelajaran

Mind Mapping yang Memiliki Berfikir Kritis Tinggi ........ 161

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar PAI dengan Pendekatan

Pembelajaran Mind Mapping yang Memiliki Berfikir Kritis

Tinggi ................................................................................... 161

Tabel 4.8 Hasil Belajar PAI dengan Pendekatan Pembelajaran

Mind Mapping yang Memiliki Berfikir Kritis Rendah ....... 163

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar PAI dengan Pendekatan

Pembelajaran Mind Mapping yang Memiliki Berfikir

Kritis Rendah ........................................................................ 163

Tabel 4.10 Hasil Belajar PAI dengan Pendekatan Pembelajaran

Konvensional yang Berfikir Kritis Tinggi ............................ 165

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar PAI dengan Pendekatan

Konvensional yang Memiliki Berfikir Kritis Tinggi ............ 166

Tabel 4.12 Hasil Belajar PAI dengan Pendekatan Pembelajaran

Konvensional yang Memiliki Berfikir Kritis Rendah .......... 167

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar PAI dengan Pendekatan

Konvensional yang Memiliki Berfikir Kritis Rendah .......... 168

Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas ............................................................ 170

Tabel 4.15 Hasil Homogenitas ............................................................... 171

Tabel 4.16 Hasil Uji Linearitas .............................................................. 172

Tabel 4.17 Hasil Rata-rata Standar Deviasi Pendekatan Mind Mapping

dan Pendekatan Konvensional .............................................. 173

Tabel 4.18 Hasil Uji Pendekatan Pembelajaran Mind Mapping dan

Pendekatan Pembelajaran Konvensional .............................. 174

Tabel 4.19 Hasil Rata-rata dan Standar Deviasi Berfikir Kritis Tinggi

dan Rendah ........................................................................... 177

Tabel 4.20 Hasil Uji Siswa yang Berfikir Kritis Tinggi dan Rendah .... 178

xiii

Tabel 4.21 Hasil Rata-rata Standar Deviasi Interaksi Berfikir Kritis

Melalui Pendekatan Pembelajaran Mind Mapping .............. 180

Tabel 4.22 Hasil Uji Pengaruh Berfikir Kritis dan Pendekatan

Pembelajaran Mind Mapping secara bersamaan terhadap

Hasil Belajar PAI .................................................................. 180

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Mind Mapping .................................................................... 61

Gambar 4.1 Histogram Hasil Belajar PAI dengan Menggunakan

Pendekatan Pembelajaran Mind Mapping ......................... 158

Gambar 4.2 Histogram Hasil Belajar PAI dengan Menggunakan

Pendekatan Pembelajaran Konvensional ........................... 160

Gambar 4.3 Histogram Hasil Belajar PAI dengan Menggunakan

Pendekatan Pembelajaran Mind Mapping yang Berfikir

Kritis Tinggi ....................................................................... 162

Gambar 4.4 Histogram Hasil Belajar PAI dengan Menggunakan

Pendekatan Pembelajaran Mind Mapping yang Berfikir

Kritis Rendah ..................................................................... 164

Gambar 4.5 Histogram Hasil Belajar PAI dengan Menggunakan

Pendekatan Pembelajaran Konvensional yang Memiliki

Berfikir Kritis Tinggi ......................................................... 166

Gambar 4.6 Histogram Hasil Belajar PAI dengan Menggunakan

Pendekatan Pembelajaran Konvensional yang Memiliki

Berfikir Kritis Rendah ........................................................ 168

xv

ABSTRAK

Toto Heriyanto. 215810153. “Pengaruh Berfikir Kritis dan Mind

Mapping Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama

Islam” (Studi Kasus di SMAN 20 Kab. Tangerang)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh

penggunaan mind mapping dan daya berfikir kritis terhadap hasil belajar

pada mata pelajaran pendidikan agama Islam. Latar belakang penelitian ini

bersumber pada kondisi dan situasi kegiatan belajar mengajar di sekolah yang

masih menggunakan pendekatan konvensional. Penelitian ini dilakukan pada

kelas X SMAN 20 Kab. Tangerang.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian eksperimen. Sedangkan untuk menganalisis dan menguji hipotesis

menggunakan analisis varian (ANAVA) dua jalur. Teknik pengumpulan

datanya menggunakan tes dan angket. Tes digunakan untuk mengukur hasil

belajar PAI melalui penggunaan mind mapping dan angket digunakan untuk

mengukur siswa yang berfikir kritis. Hasil penelitian dengan analisis varian

(ANAVA) dua jalur menunjukkan bahwa:

Pertama, terdapat perbedaan hasil belajar PAI antara siswa yang

berfikir kritis tinggi dengan siswa yang berfikir kritis rendah. Siswa yang

berfikir kritis tinggi mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi dari siswa

yang berfikir kritis rendah.

Kedua, terdapat perbedaan hasil belajar PAI antara siswa yang

belajar menggunakan mind mapping dengan siswa yang belajar

menggunakan pendekatan konvensional. Siswa yang belajar menggunakan

mind mapping mempunyai haisl belajar yang lebih tinggi dibandingkan

dengan siswa yang belajar menggunakan pendekatan konvensional.

Ketiga, terdapat pengaruh antara siswa yang berfikir kritis dengan

penggunaan mind mapping secara bersamaan terhadap hasil belajar

Pendidikan Agama Islam.

Kata kunci: Berfikir Kritis, Mind Mapping, dan Hasil Belajar.

xvi

ص خ ل م

ل ق ع الت ة ط ي ر خ م س ر و د اق الن ير ك ف الت ة و ق ر ي ث أ ت ( ۳۵۱۰۵۸۵۱۲) طاطا هيري نطاى ل ع ة ي ع اق و ة اس ر )د "ي م ل س ل ا ن ي الد ة ي ب ر "ت ة ي اس ر الد ة اد م ال ف م ل ع الت ج ائ ت ى ن ل ع ج(ان ر ي ان ت ة ق ط ن ب ۳۸ ة ي م و ك ال ة ي و ان الث ة س ر د م ال

ة ط ي ر خ م س ر و د اق الن ير ك ف الت ة و ق ير ث أ ت ن ع ان ي ب ال ل إ ث ح ب ا ال ذ ه ي هدف د ن ت س ت ".ي م ل س ل ا ن ي الد ة ي ب ر "ت ة ي اس ر الد ة اد م ال ف م ل ع الت ج ائ ت ى ن ل ع ل ق ع الت ل إ ث ح ب ا ال ذ ه ة ي ف ل خ ا ا ف ه ت ي ع ض و و م ل ع الت و م ي ل ع الت ة ط ش ن أ ة ال

ا م ت ال ة س ر د ل

ث ح ب ا ال ذ ه اء ر ج إ ت و . م ي ل ع الت و س ي ر د الت ة ي ل م ع ف ة ي د ي ل ق الت ة ق ي ر الط م د خ ت س ت ت ال ز تانيرانج. ة ق ط ن ب ۳۸ ة ي م و ك ال ة ي و ان الث ة س ر د م ال ن م ر اش ع ال ل ص ف ال ف

ة ي ب ي ر ت ث ب ة ق ي ر ط ي ه ة اس ر الد ه ذ ه ف ة م د خ ت س م ال ث ح ب ال ة ق ي ر ا ط م أ . ن ي ار س م ي ذ ن اي ب ت م ل ي ل ت ام د خ ت اس ا ب ه ار ب ت اخ و ض و ر ف ال ل ي ل ت م ت ي ث ي . ات ان ي ب ت س ل ا و ات ار ب ت خ ل ا د ق ع ل ل خ ن م ات ان ي ب ال ع ج ب و ل س ا أ ن ه م د خ ت س ي و ل ل خ ن م ي م ل س ل ا ن ي الد ة ي ب ر ت ة د ام م ل ع ت ج ائ ت ن اس ي ق ل ات ار ب ت ل ل ا م د خ ت تس و ات ب ال الط و ب ل الط اس ي ق ل ات ان ي ب ت س ال م د خ ت تس و ل ق ع الت ة ط ي ر خ م س ر ام د خ ت س ا ل ي ل ت ع م ث ح ب ال و ة اس ر الد ه ذ ه ج ائ ت ن ن م ب ت ر ت ا ي م . و ي د ق ن اه ات ب ن و ر ك ف ي ن ي ذ ال :ي ل ا ي م ي ف ص خ ل ت ي ن أ ن ك م ي ، ف ن ي ار س م ي ذ ن اي ب م

ي ب ي م ل س ل ا ن ي الد ة ي ب ر ت ة اد م م ل ع ت ج ائ ت ن ل و ات ف ل ت خ ا اك ن ل، ه و أ ي د ق ن ر ي ك ف ت م ه ي د ل ن ي ذ ال ب ل الط و ال ع ي د ق ن ر ي ك ف ت م ه ي د ل ن ي ذ ال ب ل الط

ى ل ع ل ا م ي ل ع الت ج ائ ت ن م ه ي د ل ال ع ي د ق ن ر ي ك ف ت م ه ي د ل ن ي ذ ال ب ل الط . ف ض ف خ ن م .ض ف خ ن م ي د ق ن ر ي ك ف ت م ل ن ي ذ ال ب ل الط ن م

xvii

xi

ي ب ي م ل س ل ا ن ي الد ة ي ب ر ت ة اد م م ل ع ت ج ائ ت ن ل و ات ف ل ت خ ا اك ن ه يا ، ان ث ن ي ذ ال ب ل الط ي ب و ل ق ع الت ة ط ي ر خ م س ر ام د خ ت اس ة ي ف ي ك ن و م ل ع ت ي ن ي ذ ال ب ل الط

ن و م ل ع ت ي ن ي ذ ال ب ل الط ل ص ح ي . ف م ل ع الت ف ة ي د ي ل ق الت ب ي ال س ل ا ام د خ ت اس ن و م ل ع ت ي ب ل الط ع م ة ن ار ق م ال ى ب ل ع ل ا م ل ع الت ج ائ ت ى ن ل ع ل ق ع الت ة ط ي ر خ م س ر ام د خ ت اس ة ي ف ي ك .ة ي د ي ل ق الت ب ي ال س ل ا ام د خ ت اس ن و م ل ع ت ي ن ي ذ ال

ي د ق ن اه ات ب ن و ر ك ف ي ن ي ذ ال ب ل الط ي ب ل اع ف لت ل ر ي ث أ ت اك ن ثا ، ه ال ث .ي م ل س ل ا ن ي الد ة ي ب ر ت ف م ل ع الت ج ائ ت ن ل و ل ق ع الت ة ط ي ر خ م س ر ام د خ ت اس ب

م ل ع الت ج ائ ت ن و ل ق ع الت ة ط ي ر خ م س ر ،و ي د ق ن اه ج ات ب ر ي ك ف :الت اح ت ف م ال ات م ل ك ال

xviii

ABSTRACT

Toto Heriyanto. 215810153. "The influence of Critical Thinking Power

and Mind Mapping towards learning’s result in Islamic Education Subject"

(Case Study in SMAN 20 Tangerang)

This research aims to know “How did the influence of Critical

Thinking Power and Mind Mapping towards learning’s result in Islamic

Education Subject (PAI)”. The background of this research is based on the

condition and situation of teaching and learning activities at school used

conventional approache. This research was conducted in tenth grades of

SMAN 20 Tangerang.

The method is used in this research is an experimental research method.

While, for analyzing and hypotheses test by using two strips variant analysis

(ANAVA). The data collection technique used tests and questionnaires. The

test is used to measure PAI’s learning result through using mind mapping and

the questionnaire is used to measure the student’s critical thingking. The

research’s result by using two strips variant analysis (ANAVA) shows that:

First, there is differences PAI learning’s result between student’s high

critical thinking with student’s low critical thinking. Student’s high critical

thingking has higher learning’s result than student’s low critical thinking.

Second, there is differences PAI learning’s result between students who

studied using mind mapping with student who studied using conventional

approache. Students who studied using mind mapping have higher

leaarning’s result than the student who studied using conventional approache.

Third, there is an intraction influence between student’s critical

thingking by using mind mapping toward PAI learning’s result.

Key word: Critical Thinking, Mind Mapping, Learning’s result.

xix

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Tranliterasi adalah penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad

yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan tesis di IIQ, transliterasi Arab-

Latin mengacu pada berikut ini:

1. Konsonan

Arab Latin Arab Latin Arab Latin

Q ق Z ش A ا

K ك S س B ة

L ل Sy ش T ث

M و Sh ص Ts ث

N ن Dh ض J ج

W و Th ط H ح

H ي Zh ظ Kh خ

ع D د

ء

Y ي Gh غ Dz ذ

F ف R ز

2. Vokal

Vokal Tunggal Vokal Panjang Vokal

Rangkap

- Fathah : a ا : ẚ ئ : ai

- Kasrah : i ي : Ỉ ؤ : au

- Dhammah : u و : ủ

xx

3. Kata sandang

a. Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) qamariah

Kata sandang yang dikuti oleh alif lam (ال) qamariah ditranslirasi

sesuai dengan bunyinya. Contoh :

al-Madinah = انمديىت al-Baqarah = انبقسة

a. Kata sandang yang diikutialif lam )ال( syamsiyah

Kata sandang yang dikuti alif lam )ال( syamsiyah

ditransliterisasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan

dan sesuai dengan bunyinya.

Contoh :

ar-Rajul: انسجم ad-Darimi : اندزمي

as-Sayyidah : انسبدة as-Syams : انشمس

b. Syaddah (Tasydἰd)

Syaddah (Tasydἰd)dalam sistem aksara Arab digunakan lambang

( ) sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf,

yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda Tasydἰd.

Aturan ini berlaku secara umum, baik Tasydἰd yang berada

ditengah kata, di akhir kata ataupun yang terletak setelah kata

sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah. Contoh :

ان يه ران : Inna al-ladzina بء ه ف انس ه ا م : Ảmanas

sufaha

ى بب بللهأم :Ammanna billah ع ك wa ar-rukha‟i : وا نس

xxi

c. Ta Marbuthah (ة)

Ta marbutah (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh

kata sifat (na‟at), maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi

huruf “h”. contoh :

ة تي مل س الت ع بمج ن ا al- Af‟idah : ا لا فئ د : al-jảmi‟ah al-Islamiyyah

Sedangkan ta Marbutah (ة) yang diikuti atau disambungkan (ة -

washal) dengan kata benda isem), maka dialih aksarakan menjadi

huruf “t”. contoh :

بمه تو تب بصع : „Ảmilatun Nἀshibah ى ب س ان ك al-Ảyat al-Kubrἀ : الأ ي ت

d. Huruf Kapital

Sistem penulisan huruf arab tidak mengenal huruf capital, akan

tetapi apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan

yang disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia, seperti penulisan

awal kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri dan

lain-lain. Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam

alih aksara ini., seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold)

dan ketentuan lainnya. Adapun untuk nama diri yang diawali

nama diri, bukan kata sandangnya. Contoh „Ali Hasan al-„Aridh,

al-„Asqallẚni, al-FarmawỈ dan seterusnya. Khusus untuk penulisan

kata Al-Qur‟an dan nama-nama surahnya menggunakan huruf

capital. Contoh: Al-Qur‟an, Al-Baqarah, Al-Fatihah dan

seterusnya.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada dasarnya merupakan bagian yang sangat penting

dalam kehidupan manusia, sebab dengan pendidikan manusia dapat hidup

sesuai dengan tujuan dan fungsinya sebagai manusia. Undang-Undang

No. 20 tahun 2003 Pasal 1 tentang sistem pendidikan nasional

menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,

dan negara.1

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menetukan bagi

perkembangan dan perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan

bangsa dan negara. Saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan, seni dan

teknologi telah berkembang demikian pesatnya. Seluruh umat manusia

dibelahan bumi manapun, termasuk masyarakat Indonesia sedikit

banyaknya telah menikmati buah karya ilmu pengetahuan dan

tekonologi.2

Perkembangan teknologi dan informasi pada saat ini tidak

dipungkiri merupakan buah dari berfikir manusia. Manusia yang diberi

akal, budi dan karsa menciptakan perubahan-perubahan terhadap

pengetahuan yang ada dan mengimplementasikannya untuk memecahkan

1 Badan Penelitian dan Pengembangan, Undang-undang Sistem Pendidikan

Nasional No. 20 Bahan Sosialisasi, (Jakarta:Depdiknas,2003), h.16 2 Yeni Rachmawati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2010), Cet I, h. 2.

2

masalah-masalah yang dihadapi. Namun kenyataan tidak semua orang

memanfaatkan atau menggunakan bahkan tidak mengetahui kemampuan

berfikir kreatif yang dimiliki. Jadi hanya orang-orang tertentu yang

memiliki kemampuan berfikir kreatif dan professional yang dapat

mengembangkan proses pemikiran kreatifnya untuk menghasilkan

sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak seperti perkembangan

teknologi dan informasi yang dapat memecahkan permasalah yang ada.

Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat ar-Ra’d ayat 11 yang

berbunyi :

“bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya

bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas

perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu

kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka

sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu

kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada

pelindung bagi mereka selain Dia. (Q.S. Ar-Ra’d [13] : 11)

Jadi pada dasarnya ilmu pengetahuan, seni dan teknologi akan

terus berkembang sejalan dengan perkembangan manusia itu sendiri.

Manusialah yang membuat majunya sebuah peradaban. Dengan potensi

yang diberikan Tuhan. Manusia terus mengembangkan diri dan

3

membangun peradabannya. Melalui ilmu pengetahuan manusia dapat

memperbaiki kekurangannya dan menciptakan hal-hal yang baru yang

berdaya guna dalam kehidupan masyarakat. Tanpa dibarengi dengan rasa

keingintahuan yang tinggi, keinginan untuk selalu maju dan

meningkatkan diri, jiwa pencari pengetahuan yang besar serta ide

original yang tiba-tiba muncul yang semata-mata pemberian dari Tuhan,

manusia tidak akan mencapai perkembangan sepesat ini.3

Dalam proses hidup, manusia selalu berfikir dan senantiasa

belajar pada berbagai hal meski sekecil apapun. Dari proses berfikir dan

belajar tersebut, manusia berusaha memunculkan sesuatu yang baru.

Sesuatu yang muncul dalam fikiran itu dapat berupa konsep, ide, maupun

kreativitas. Oleh karena itu, di dalam fikiran manusia, terdapat proses

menerima pesan atau memori, kemudian proses pengolahan yang

nantinya mampu menghasilkan berbagai konsep maupun gagasan

cemerlang.

Perkembangan informasi dan teknologi pada saat ini tidak dapat

dipungkiri merupakan buah dari kemampuan berfikir kreatif manusia.

Manusia yang dibekali akal, budi, dan karsa menciptakan perubahan-

perubahan terhadap pengetahuan yang ada dan

mengimplementasikannya untuk memecahkan masalah-masalah yang

dihadapi. Kemampuan berfikir kreatif manusia juga didorong keinginan

untuk hidup yang lebih baik dan sejahtera di tengah kondisi lingkungan

yang semakin berkurang, jumlah penduduk yang semakin bertambah,

dan kompleksitas masalah sosial merupakan tantangan untuk lebih

kreatif menyiasatinya. Kondisi ini akan selalu dan pasti dihadapi

manusia yang akan dan tinggal diplanet bumi. Untuk itu diperlukan

3 Yeni Rachmawati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2010), Cet I, h. 4.

4

kemampuan berfikir kreatif menghadapi dan mengatasinnya. Sesuai

dengan Al-Qur’an yang berbunyi sebagai berikut:

“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah:

"Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat

bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya".

dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan.

Katakanlah: " yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah

menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir,(Q.S.

Al-Baqarah [2] : 219)

Ayat di atas memberikan penjelasan bahwa sebenarnya Islam

pun dalam hal berfikir kritis memberikan kelapangan pada umatnya

untuk berfikir dengan akal fikirannya dan dengan hati nuraninya

(qalbunya) dalam menyelesaikan persoalan-persoalan hidup di

dalamnya. Upaya mendorong kemampuan berfikir kritis sebagai bekal

hidup menghadapi tuntutan, perubahan dan perkembangan zaman

lazimnya melalui pendidikan yang berkualitas. Semua bidang kehidupan

tanpa terkecuali pendidikan agama Islam harus memulai dan

mengarahkan pada tujuan itu. Pendidikan tersebut mengantarkan dan

mengarahkan anak didik menjadi pembelajar yang berkualitas dan

kreatif. Keluaran akhir dari harapan itu akan terwujud bila proses di

5

kelas melalui pembelajaran memberi kesempatan bagi siswa atau peserta

didik mengembangkan potensi-potensinya untuk berfikir kritis.

Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur

yang sangat fundamental dalam menyelenggarakan setiap jenis dan

jenjang pendidikan. Menurut Slameto belajar adalah suatu proses usaha

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang beru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya.4

Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Oemar Hamlik

bahwa belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu

hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas

dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil

latihan melainkan pengubahan kelakuan. Dalam belajar, yang terpenting

adalah proses bukan hasil yang diperolehnya. Artinya belajar harus

diperoleh dengan usaha sendiri, adapun orang lain hanya sebagai

perantara atau penunjang dalam kegiatan belajar agar belajar itu

mendapatkan hasil yang baik.5

Selain itu, belajar juga merupakan suatu aktivitas mental/psikis

yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang

menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,

keterampilan, dan nilai-nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan

dan berbekas. Belajar terjadi interaksi dengan lingkungan, dalam bergaul

dengan orang, dalam memegang benda, dan dalam menghadapi peristiwa

manusia belajar. Namun, tidak sembarang berada di tengah-tengah

4 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta: Rineka

Cipta, 2003). Cet IV, h. 158 5 Oemar Hamlik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001), Cet

I, h. 27

6

lingkungan, menjamin adanya proses belajar. Orang harus aktif sendiri,

melibatkan diri dengan segala pemikiran, kemauan, dan perasaannya.6

Dari semua pengertian tentang belajar, sangatlah jelas bahwa

belajar adalah suatu aktivitas yang terencana, memiliki tujuan yang

bersifat permanen sehingga terjadinya perubahan pada anak didik. Oleh

karena itu belajar memiliki ciri-ciri perubahan yang meliputi :

1. Perubahan intensional dalam arti perubahan yang terjadi karena

intensitas pengalaman, praktik, atau latiahn yang dilakukan secara

sengaja atau dengan kata lain perubahan yang terjadi dalam

perkembangan kepribadian seseorang bukan terjadi secara kebetulan,

tetapi merupakan hasil belajar.

2. Perubahan yang terjadi bersifat kontinu dan funsional, yaitu suatu

proses yang selalu berkembang sesuai pembelajaran yang didapat.

3. Perubahan belajar menuju arah positif, dalam arti sesuai dengan yang

diharapkan (normatif) atau kriteria keberhasilan (criteria of succes)

baik dipandang dari segi siswa, guru, maupun lingkungan sosial.

4. Perubahan yang afektif, dalam arti membawa pengaruh makna

tertentu bagi siswa – setidaknya sampai batas waktu tertentu, baik

demi alasan penyesuaian diri maupun dalam rangka mempertahankan

kelangsungan hidupnya.7

Perubahan perilaku pada siswa dalam konteks pengajaran jelas

merupakan produk dan usaha guru melalui kegiatan mengajar. Hal ini

dapat dipahami karena mengajar merupakan suatu aktivitas khusus yang

dilakukan guru untuk menolong dan membimbing anak didik

6 Winkel, Psikologi Pengajaran. (Yogykarta: Media Abadi, 2007) h. 89

7 Akyas Azhari, Psikologi Umum dan Perkembangan, (Bandung; Teraju, 2004),

Cet. I h. 23

7

memperoleh perubahan dan pengembangan skill (keterampilan), attitude

(sikap), appreciation (penghargaan) dan knowledge (pengetahuan).

Oleh karena itu, pendidikan dewasa ini harus diarahkan pada

peningkatan daya saing bangsa agar mampu berkompetisi dalam

persaingan global. Hal ini bisa tercapai jika pendidikan di sekolah

diarahkan tidak semata-mata pada penguasaan dan pemahaman konsep-

konsep ilmiah, tetapi juga pada peningkatan kemampuan dan

keterampilan berifikir siswa, khususnya keterampilan berfikir tingkat

tinggi yaitu keterampilan berfikir kristis. Artinya, guru perlu mengajarkan

siswanya untuk belajar berfikir.

Berfikir kritis merupakan topik yang penting dan vital dalam

pendidikan modern, maka semua pendidik semestinya tertarik untuk

mengajarkan berfikir kritis kepada para siswanya. Para pakar dan

instruktur pendidikan diharapkan terlibat secara intensif dalam

merencanakan strategi pembelajaran keterampilan berfikir kritis. Tujuan

khusus pembelajaran berfikir kritis dalam pengajaran sains atau dalam

bidang studi lainnya adalah untuk meningkatkan keterampilan berfikir

siswa dan sekaligus menyiapkan para siswa mengarungi kehidupannya

sehari-hari.

Berfikir kritis dimaksudkan sebagai berfikir yang benar dalam

pencarian pengetahuan yang relevan dan reliabel tentang dunia realita.

Seseorang yang berfikir secara kritis mampu mengajukan pertanyaan

yang cocok, mengumpulkan informasi yang relevan, bertindak secara

efisien dan kreatif berdasarkan informasi, dapat mengemukakan argumen

yang logis berdasarkan informasi, dan dapat mengambil simpulan yang

dapat dipercaya. Berfikir kritis merupakan aktivitas mental dalam

mengevaluasi suatu argumen atau proposisi dan membuat keputusan yang

8

dapat menuntun diri seseorang dalam mengembangkan kepercayaan dan

melakukan tindakan. Ada hubungan yang sangat erat antara keterampilan

berfikir kritis dan metode ilmiah. Karena itu, keterampilan berfikir kritis

dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang berorientasi pada

metode ilmiah.

Untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan berfikir

kritis siswa dalam proses pembelajaran perlu dilakukan strategi-strategi

sebagai berikut. Pertama, menyeimbangkan antara konten dan proses,

dalam penyajian materi pelajaran agar diseimbangkan antara konten dan

proses. Dalam pelajaran sains, harus seimbang antara sains sebagai

produk (penyajian fakta, konsep, prinsip, hukum, dsb) dan sains sebagai

proses (keterampilan proses sains), seperti mengobsevasi kejadian,

merumuskan masalah, berhipotesis, mengukur, menyimpulkan, dan

mengontrol variabel. Kedua, seimbangkan antara ceramah (lecture) dan

diskusi (interaction), teori belajar Piaget menekankan bahwa pentingnya

transmisi sosial dalam mengembangkan struktur mental yang baru.

Ketiga, ciptakan diskusi kelas, guru sebaiknya memulai presentasi dengan

”pertanyaan” Ajukan pertanyaan yang dapat mengkreasi suasana

antisipasi dan inkuiri. Lima kunci untuk menciptakan atau mengkreasi

suasana kelas yang interaktif, yaitu (1) mulai setiap pembelajaran dengan

masalah atau kontroversi; (2) gunakan keheningan untuk membangkitkan

refleksi; (3) atur ruang kelas untuk membangkitkan interaksi dalam

pembelajaran; (4) Jika mungkin, perpanjang waktu pembelajaran (extend

class time). Berfikir kritis akan terjadi jika siswa memiliki waktu yang

9

tepat untuk sampai pada refleksi; dan (5) ciptakan lingkungan belajar

yang nyaman. 8

Menurut Bobbi De Porter. menyatakan bahwa berfikir kritis

adalah salah satu keterampilan tingkat tinggi yang sangat penting

diajarkan kepada siswa selain keterampilan berfikir kreatif. Didalam

berfikir kritis, kita berlatih atau memasukkan penilaian atau evaluasi yang

cermat, seperti menilai kelayakan suatu gagasan atau produk.9

Sedangkan menurut Setyowati menyatakan bahwa yang

dimaksud dengan kemampuan berfikir kritis adalah kemampuan berfikir

peserta didik untuk membandingkan dua atau lebih informasi dengan

tujuan memperoleh pengetahuan melalui pengujian terhadap gejala-gejala

menyimpang dan kebenaran ilmiah. Demikian pembahasan mengenai

pengertian berfikir kritis menurut para ahli/pakar.10

Dari beberapa pendapat para ahli diatas mengenai berfikir kritis,

maka dapat diartikan bahwa berfikir kritis merupakan sebuah proses aktif

dan cara berfikir secara teratur serta secara sistematis guna memahami

informasi yang secara mendalam, sehingga kemudian membentuk sebuah

keyakinan tentang kebenaran dari informasi yang didapatkan atau

pendapat-pendapat yang di sampaikan. Proses aktif menunjukkan bahwa

keinginan dan atau motivasi guna menemukan jawaban serta mencapai

pemahaman. Berfikir kritis tidak dapat diajarkan melalui metode

ceramah, karena berfikir kritis merupakan proses aktif. Keterampilan

intelektual dari berfikir kritis mencakup berfikir analisis, berfikir sintesis,

8 Hendra, Surya. Cara Belajar Orang Genius. (Jakarta: Elex Media Komputindo,

2013), h. 159 9 DePorter, Bobbi. dkk. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman Dan

Menyenangkan. (Bandung: Kaifa. 2013), h. 298 10

Setyowati, dkk. 2011. Implementasi Pendekatan Konflik Dalam Pembelajaran

Fisika Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Kelas VIII. (LIPI:

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 2011), h. 89-96.

10

berfikir reflektif, dan sebagainya harus dipelajari melalui aktualisasi

penampilan (performance). Berfikir kritis dapat diajarkan melalui

kegiatan laboratorium, inkuiri, pekerjaan rumah yang menyajikan

berbagai kesempatan untuk menggugah berfikir kritis, dan ujian yang

dirancang untuk mempromosikan keterampilan berfikir kritis.

Selama ini guru merasakan banyak hambatan dalam

pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar ataupun untuk mencapai

nilai kognitif yang tuntas, karena pembelajaran yang dilaksanakan guru

selama ini dengan menggunakan beberapa metode seperti ceramah, tanya

jawab, diskusi maupun pemberian tugas kurang berhasil, boleh dikatakan

siswa dalam menerima materi dengan metode tersebut jenuh dan

membosankan apalagi disampaikan dengan metode yang tidak variatif,

sehingga siswa kurang memperhatikan dalam proses pembelajaran,

disamping itu banyak siswa yang sudah banyak membaca buku- buku

tentang sejarah Islam di rumah namun kadang mereka justru merasa

mampu dan bisa tetapi dalam penilaian mereka tidak memperoleh skor

yang ideal.

Menurut Tony buzan Mind Maps adalah cara baru untuk belajar

dan berlatih yang cepat dan ampuh dan Mind Maps adalah cara membuat

catatan yang tidak membosankan.11

Metode mind mapping atau peta fikiran sebuah metode yang

melibatkan siswa terlibat aktif dalam pembahasan materi. Metode mind

mapping dapat membantu siswa mengingat perkataan dan bacaan,

meningkatkan pemahaman terhadap materi, membantu mengorganisasi

materi dan memberikan wawasan baru serta mencatat kreatif yang

memudahkan siswa mengingat banyak informasi. Dengan suasana KBM

11

Busan Tony, Mind Maps, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007), h. 4

11

tersebut harapan penulis siswa termotivasi untuk menyerap materi pelajaran

lebih baik. Karena “motivasi belajar merupakan daya penggerak di dalam

diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan

dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar,

sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai.

Perananya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang

dan semangat untuk belajar”.12

Keberhasilan belajar seseorang diukur dari prestasi belajarnya. Prestasi

belajar didefinisikan, seberapa jauh hasil yang sudah didapat siswa dalam

penguasaan tugas-tugas atau materi pelajaran yang diterima dalam waktu

tertentu. Menurut Djamarah prestasi atau hasil belajar (achievement)

merupakan realisasi dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas

yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar dapat dilihat dari

perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan,

keterampilan berfikir maupun keterampilan motorik. Di sekolah, hasil

belajar atau prestasi belajar ini dapat dilihat dari penguasaan siswa akan

mata pelajaran yang telah ditempuhnya.13

Prestasi belajar atau hasil belajar merupakan bagian terpenting

dalam pembelajaran. Sudjana mendefinisikan hasil belajar siswa pada

hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam

pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan

psikomotorik.14

Dimyati dan Mudjiono menyebutkan hasil belajar

merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.

Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil

12

Sardiman,. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada. 2001), h. 89 13

Syaiful Bahri Djamarah. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.

(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005), h. 67 14

Nana Sudjana, Metode Pembelajaran, (Surabaya: Usaha Nasional, 2002), h. 62

12

belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran

dari puncak proses belajar.15

Pencapaian prestasi belajar atau hasil belajar siswa dapat

ditentukan melalui dua faktor, yakni faktor dari dalam diri siswa

(internal) maupun dari luar diri siswa (eksternal). Salah satu yang

termasuk faktor internal yang menentukan prestasi belajar siswa adalah

kreativitas siswa. Kreativitas merupakan faktor intrenal lain yang dapat

menentukan prestasi belajar siswa. Munandar menyatakan kreativitas

merupakan kemampuan berfikir divergen atau pemikiran menjajaki

bermacam-macam alternatif jawaban terhadap suatu persoalan, yang

sama benarnya.16

Daya fikir kritis yang timbul antara siswa satu dengan yang lain

berbeda-beda. Ada siswa yang berfikir tinggi dan ada siswa yang berfikir

yang rendah, sehingga hasil pembelajaran yang dilakukan berbeda pula

tergantung tinggi rendahnya berfikir kritis yang ada pada diri siswa.

Semakin siswa memiliki berfikir kritis yang tinggi maka siswa tersebut

akan semakin giat dalam belajarnya untuk mencapai prestasi yang

maksimal. Berfikir kritis merupakan suatu tuntutan pendidikan dan

kehidupan yang sangat penting pada saat ini. Berfikir kritis akan

menghasilkan berbagai inovasi dan perkembangan baru dalam kehidupan.

Individu dan organisasi yang kreatif akan selalu dibutuhkan oleh

lingkungannya karena mereka akan mampu memenuhi kebutuhan

lingkungan yang terus berubah dan mampu bertahan dalam kompetisi

global yang dinamis dan ketat. Pada dasarnya setiap anak memiliki

kreatif berfikir kritis yang tinggi pada dirinya. Ciri individu yang berfikir

15

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta: Penerbit Rineka

Cipta, 2006), h. 3 16

Munandar, S.C. Utami, Kreativitas dan Keberbakatan, (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2003), h. 47

13

kritis diantaranya, memiliki rasa ingin tahu yang besar, senang bertanya,

memiliki daya imajinasi yang tinggi, senang akan hal-hal yang baru, dan

berani mengambil resiko. Meskipun demikian, peran orangtua, guru, dan

lingkungan merupakan faktor penting yang sangat mempengaruhi

perkembangan kreativitas tersebut.

Berdasarkan pengamatan awal, berberfikir kritis dan hasil belajar

siswa kelas X di SMA Negeri 20 Kabupaten Tangerang – Banten yang

berjumlah 308 orang (laki-laki sebanyak 147 orang dan perempuan

sebanyak 161 orang) sangat bervariasi dan terdapat beberapa hasil belajar

Pendidikan Agama Islam siswa yang kurang memuaskan. Seperti data

yang diperoleh yaitu siswa yang mempunyai daya fikir kritis tinggi hanya

23% atau 74 orang siswa serta hasil belajar siswa yang mencapai KKM

hanya 45 % atau 144 orang siswa. Akar penyebab dari permasalahan daya

fikir kritis dan hasil belajar siswa tersebut yaitu bisa bersumber dari

berbagai faktor. Faktor-faktor yang menyebabkan daya fikir kritis dan

hasil belajar Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 20 Kabupaten

Tangerang – Banten kelas X Tahun Pelajaran 2017/2018 sangat

bervariasi antara lain adalah faktor dari guru, alat atau media

pembelajaran, dan metode yang digunakan dan lingkungan.

Berdasarkan beberapa faktor tersebut, faktor dominan berasal dari

guru terutama dalam strategi pembelajaran. Untuk mengatasinya, guru

diharapkan dapat menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dan

sesuai dengan materi, kemampuan siswa, keadaan ruang kelas sehingga

tujuan pembelajaran dapat tercapai. Misalnya dengan strategi mind

mapping. Strategi mind mapping dapat membantu siswa untuk

menciptakan daya berfikir kritis sehingga berpengaruh pada hasil belajar,

sedangkan strategi mind mapping mendorong siswa untuk berfikir secara

14

ilmiah, praktis, intuitif dan bekerja atas dasar inisiatif sendiri. Pemilihan

dan penggunaan strategi pembelajaran harus dibuat sesuai materi

sehingga siswa dapat menerima pembelajaran dengan mudah, proses

pembelajaran akan menarik jika guru dapat menciptakan strategi

pembelajaran yang tepat.

Berdasarkan uraian di atas, judul yang diambil oleh peneliti

dalam penelitian tesis ini adalah “Pengaruh Berfikir Kritis Dan Mind

Mapping Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus di SMA Negeri 20 Kabupaten

Tangerang – Banten)”.

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat

diidentifikasi beberapa masalah dalam penelitian ini, antara lain :

a. Berfikir kritis siswa mampu memberikan penjelasan lebih

sederhana, meningkatkan keterampilan, dan membuat strategi

pembelajaran.

b. Berfikir kritis dalam pembelajaran merupakan strategi yang

sangat berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

c. Pembelajaran Mind Mapping sesuatu yang dirancang untuk

memberikan siswa tentang keterampilan berfikir dan mampu

menghubungkan konsep-konsep penting dalam pelaksanaan

belajar mengajar.

d. Pendidikan agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran di

sekolah dan terdapat pada desain kurikulum 2013 serta program

pengajaran.

15

e. Sekolah memiliki hambatan internal dan eksternal dalam

pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan hasil hasil

belajar siswa.

2. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah,

terfokus dan tidak meyimpang dari sasaran pokok penelitian. Oleh

karena itu, penulis memfokuskan kepada pembahasan atas masalah-

masalah pokok yang dibatasi dalam konteks permasalahan yaitu:

rendahnya daya berfikir kritis siswa dalam belajar, belum optimalnya

penggunaan pendekatan pembelajaran mind mapping, dan hasil

belajar pada mata pelajaran PAI sangat rendah di SMA Negeri 20

Kab. Tangerang kelas X Tahun Pelajaran 2017/2018 semester genap.

3. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifkasi dan

pembatasan masalah tersebut di atas, maka masalah pokok penelitian

tersebut dirumuskan sebagai berikut :

a. Bagaimana pengaruh hasil belajar PAI siswa yang berfikir kritis?

b. Bagaimana pengaruh hasil belajar PAI siswa dengan

menggunakan pendekatan pembelajaran mind mapping?

c. Bagaimana pengaruh berfikir kritis dan pendekatan pembelajaran

mind mapping secara bersamaan terhadap hasil belajar PAI?

C. Tujuan Penulisan

16

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menjawab hipotesis

dan untuk membuktikan apakah teori diterima atau tidak. Atau dengan

kata lain, tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mejawab rumusan

masalah penelitian di atas. Dalam penyusunan tesis ini, ada beberapa

tujuan yang ingin dicapai oleh penulis, yaitu:

1. Untuk menganalisa pengaruh daya berfikir kritis terhadap hasil

belajar siswa.

2. Untuk menganalisa pengaruh pendekatan pembelajaran mind mapping

terhadap hasil belajar siswa.

3. Untuk menganalisa pengaruh berfikir kritis dan pendekatan

pembelajaran mind mapping secara bersamaan terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran PAI.

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan atau manfaat penilitian terdiri dari kegunaan teoritis

yang berdasarkan pertimbangan kontekstual dan konseptual, serta

manfaat praktis digunakan untuk perbaikan bagi proses pembelajaran di

SMA Negeri 20 Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. Kegunaan

penelitian dijelaskan sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan mampu memberikan

kontribusi yang berarti bagi khazanah ilmu pengetahuan yang relevan,

terutama khususnya dalam bidang ilmu pendidikan di Indonesia.

Kemudian hasil penelitian ini dapat dikaji lebih lanjut oleh para

peneliti lain untuk perbaikan dengan konteks penelitian yang berbeda

tentunya. Dengan demikian, hasil penelitian ini memiliki manfaat

sebagai acuan bahan studi lanjutan yang relevan dan bahan kajian

17

dalam mengembangkan hasil belajar siswa di SMA Negeri 20

Kabupaten Tangerang Provinsi Banten bagi penelitian lain yang

sebidang.

2. Manfaat Praktis

Manfaat penelitian secara praktis diharapkan dapat

memberikan manfaat bagi beberapa pihak, yaitu antara lain peneliti,

siswa dan SMA Negeri 20 Kabupaten Tangerang Provinsi Banten,

yaitu antara lain:

a. Hasil penelitian ini secara praktis dapat memberikan manfaat

untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi secara teoritis

terhadap masalah-masalah yang ada di masyarakat.

b. Masukan bagi akademisi atau sekolah untuk dijadikan

pertimbangan secara kontekstual dan konseptual operasional

dalam merumuskan mengenai pengaruh daya berfikir kritis

dan mind mapping terhadap hasil belajar siswa.

c. Masukan bagi guru dalam pelaksanaan pembinaan dan

pengembangan hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar.

d. Sebagai dasar berfikir, dan bertindak bagi instansi sebagai proses

pengembangan dalam mengambil kebijakan dalam dunia

pendidikan khususnya dalam mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam secara efektif, sehingga mampu mendukung pencapaian

tujuan program pendidikan khususnya di lingkungan SMA

Negeri 20 Kabupaten Tangerang Provinsi Banten

18

e. Bahan perbandingan bagi pimpinan sekolah terkait dengan hal

peningkatan kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam di

sekolah.

f. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan

dapat dijadikan sebagai bahan acuan di dalam proses belajar

mengajar, serta menambah khazanah keilmuan dalam penelitian

pendidikan.

g. Bagi siswa untuk menumbuhkan daya berfikir kritis bagi mereka

agar semakin meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam dan mengamalkannya dalam kehidupan

sehari-hari.

E. Kajian Pustaka

Menelusuri karya hasil penelitian terdahulu yang masih relevan

sangat dibutuhkan, karena dengan mengetahui hasil penelitian terdahulu

penulis akan dapat membandingkan dan membedakan dengan kajian

penelitian yang sedang dilakukan penulis.

Hal ini akan sangat bermanfaat bagi penulis bila kajian

penelitian yang sedang dilakukan penulis belum pernah diteliti oleh

peneliti sebelumnya. Jika mungkin ada kemiripan dalam penelitian,

penulis akan mengembangkan materi penelitian dalam sudut pandang

lainnya.

Berikut ini penulis kemukakan beberapa penelitian yang

membahas terkait kreativitas dan mind mapping yang pernah dikaji oleh

peneliti sebelumnya, baik berupa penelitian berbentuk tesis, skripsi

maupun jurnal penelitian, yaitu :

19

1. Penelitian yang dilakukan oleh Amir Thaha mahasiswa Pasca Sarjana

IAIN Surakarta (2014) pada tesisnya yang berjudul “Pengaruh

Motivasi dan Berfikir terhadap Prestasi Belajar Siswa”.17

Dalam tesis

ini motivasi memiliki pengaruh dengan prestasi belajar. Hal ini dibuktikan

bahwa semakin tinggi kreativitas siswa maka semakin tinggi prestasi belajar

siswa. Kreativitas yang ditandai dengan aspek selalu ingin tau, kepemilikan

minat yang luas, kemandirian, kepercayaan, berani untuk beda, tidak mudah

putus asa, dan mempunyai rasa humor yang tinggi tersebut terbukti mampu

meningkatkan prestsi belajar siswa. Penelitian tesis ini ada korelasinya

dengan penelitian penulis pada pembahasan daya berfikir kritis terhadap

hasil belajar siswa, tetapi penelitian ini tidak ada kaitannya dengan

pendekatan pembelajaran mind mapping.

2. Naskah Publikasi yang dilakukan oleh Yulia Itasari (2013),

Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan judul

“Upaya Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Siswa Dalam

Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Learning With Quis

Team”.18

Dalam naskah publikasi ini menjelaskan bahwa ketika guru

menerapkan strategi pembelajaran Learning with Quis Team untuk

meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa. Penerapan strategi

pembelajaran Learning with Quis Team dapat meningkatkan

kreativitas dan hasil belajar matematika siswa. Oleh karena itu, guru

harus dapat memilih dan menggunakan strategi pembelajaran yang

kreatif dan sesuai dengan materi yang akan diajarkan kepada para

siswanya, agar para siswanya dapat mengetahui dan paham akan

materi yang diberikan oleh gurunya. Menurut penulis penelitian ini

17

Amir Thaha, Pengaruh Motivasi dan Berfikir terhadap Prestasi Belajar Siswa,

(Surakarta: Tesis Pascasarjana IAIN Surakarta, 2014) 18

Yulia Itasari, Upaya Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Siswa Dalam

Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Learning With Quis Team, (Jakarta; Jurnal

Publikasi LIPI, 2013).

20

ada relevansinya dengan sub tema yang dibahas yaitu tentang upaya

meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa terhadap pelajaran

matematika, tetapi di sisi lain penelitian ini tidak ada relevansinya

dengan judul tesis yang dibahas oleh penulis yang lebih

memfokuskan terhadap kreativitas dan mind mapping terhadap hasil

belajar Pendidikan Agama Islam.

3. Jurnal Penelitian Pendidikan oleh Defi Yani (2016), Guru Mata

Pelajaran Geografi di SMA Negeri 1 Sungai Penuh Kota Madya

Sungai Penuh dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif dalam Peningkatan Motivasi, Partisifasi

Belajar Siswa Serta Kreativitas”.19

Dalam jurnal penelitian ini

menjelaskan bahwa peningkatan motivasi dan partisifasi serta prestasi

dan kreativitas belajar dengan menggunakan model cooperative

learning, hanya merupakan salah satu model pembelajaran saja, oleh

sebab itu perlu dikembangkan model-model lainnya yang sesuai

dengan karakteristik bidang studi. Penelitian ini dapat menunjang

penelitian penulis dalam tesis pada sisi kreativitas untuk

meningkatkan prestasi belajar, tetapi pada sisi pembahasan yang lain

tidak ada hubungan sama sekali dengan pendekatan pembelajaran

mind mapping.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Mulyanti (2014) Mahasiswi Program

Pasca Sarjana IIQ Jakarta dengan judul tesisnya “Motivasi dan

Learning Cycle dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam”20

.

Dalam tesis ini menjelaskan bahwa respon yang mendorong motivasi

belajar timbul dari adanya stimulus yang dilakukan oleh guru.

19

Defi Yani, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dalam Peningkatan

Motivasi, Partisifasi Belajar Siswa Serta Kreativitas. (Jakarta: Jurnal Publikasi LIPI, 2016). 20

Mulyanti, Motivasi dan Learning Cycle dalam Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam, (Jakarta: Tesis Pascasarjana IIQ, 2014).

21

Stimulus yang diberikan oleh guru merupakan faktor eksternal yang

mempengaruhi munculnya motivasi intrinsik dalam mendorong

motivasi belajar siswa. Proses kegiatan belajar Pendidikan Agama

Islam yang meningkatkan motivasi pembelajaran siswa dilakukan

dengan cara memberikan stimulus baik berupa reson dan komunikasi

yang dilakukan oleh guru. Kegairahan dan kreativitas belajar siswa

dipengaruhi juga oleh cara guru menyajikan pembelajaran

menggunakan learning cycle. Penelitian ini tidak ada relevansinya

dengan penelitian penulis pada masalah daya berfikir kritis dan

pendekatan pembelajaran mind mapping.

5. Jurnal Penelitian Pendidikan oleh Sriyatun (2011) Guru di SDN 2

Plupuh Sragen dengan judul “Pembelajaran Model Mind Mapping

Untuk Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar”.21

Hasil penelitian ini

menejelaskan bahwa pada proses belajar pada kondisi awal masih

banyak siswa yang tidak aktif memperhatikan pelajaran, masih berisik

dan gaduh saat pembelajaran berlansung, bahkan masih mengganggu

temannya yang sedang memperhatikan pelajaran. Sedangkan proses

belajar pada kondisi akhir dengan menggunakan model pembelajaran

mind mapping, siswa sudah nampak aktif dalam pembelajaran, tidak

ada siswa yang mengantuk, kreativitas siswa dalam belajar nampak

antusias dan lebih semangat. Dalam pemaparan penelitian ini hanya

berkisar sekitar pembahasan model mind mapping untuk

meningkatkan hasil belajar siswa, sementara judul sentral yang

sedang dibahas penulis tidak ada relevansinya sama sekali dengan

daya berfikir kritis terhadap hasil belajar.

21

Sriyatun, Pembelajaran Model Mind Mapping Untuk Meningkatkan Proses dan

Hasil Belajar, (Jakarta: Jurnal Publikasi Pendidikan LIPI, 2011).

22

6. Penelitian yang dilakukan oleh Retno (2009) Mahasiswi Program

Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul

tesisnya “Penerapan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) untuk

Meningkatkan Keterampilan Menulis”.22

Dalam tesis ini menjelaskan

bahwa proses dan hasil pembelajaran meningkat setelah diterapkan

metode peta pikiran. Metode peta pikiran ini dapat digunakan sebagai

bahan pertimbangan bagi guru yang ingin menerapkan metode

tersebut. Dalam penjelasan penelitian ini hanya berkisar sekitar

pembahasan metode mind mapping untuk meningkatkan hasil belajar

siswa, sementara judul sentral yang sedang dibahas penulis tidak ada

relevansinya sama sekali dengan berfikir kritis.

7. Penelitian yang dilakukan oleh Slamet Mudhakir (2014) Mahasiswa

Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Purwokerto

dengan judul tesisnya “Peningkatan Kemampuan Berfikir dan

Pembelajaran Guided Discovery di SMP 1 Cilongok”.23

Dalam tesis

ini dibahas bahwa dalam pembelajaran guided discovery pola berfikir

diarahkan untuk berfikir sendiri, mengalisis sendiri, menggunakan

ide,konsep dan keterampilan untuk menemukan pengetahuan baru

melalui bimbingan dari guru. Untuk meningkatkan berfikir kritis

siswa harus lebih kerja keras dan sungguh-sungguh dengan cara

mencari penyelsaian dari permasalahan yang diberikan oleh guru.

Dalam penjelasan penelitian ini hanya berkisar sekitar pembahasan

metode berfikir kritis siswa, sementara judul sentral yang sedang

22

Retno, Penerapan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) untuk Meningkatkan

Keterampilan Menulis, (Surakarta: Tesis Pascasarjana UNS, 2009). 23

Slamet Mudhakir, Peningkatan Kemampuan Berfikir dan Pembelajaran Guided

Discovery di SMP 1 Cilongok, (Purwokerto: Tesis Pascasarjana Universitas Muhammadiyah,

2014)

23

dibahas penulis tidak ada relevansinya sama sekali dengan berfikir

kritis dan mind mapping dalam meningkatkan hasil belajar.

Berdasarkan penelusuran hasil penelitian melalui sumber

kepustakaan di atas, namun daalam penelitian ini penulis memilih

kreativitas dan model pembelajaran mind mapping tersebut tidak

hanya sebagai model pembelajaran saja, akan tetapi juga sebagai

sumber terbentuknya kreativitas siswa dalam belajar sehingga hasil

belajar siswa akan lebih meningkat.

F. Sistematika Penulisan

Pembahasan dalam tesis ini terdiri dari lima dengan rincian

sebagai berikut:

BAB I: Pendahuluan terdiri dari: latar belakang masalah,

permasalahan, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,

kajian pustaka, hipotesis, dan sistematika penulisan.

BAB II: Landasan teori, pada bab ini membahas tentang:

pengertian daya berfikir kritis, pendekatan

pembelajaran mind mapping, pendidikan agama

Islam, hasil belajar pendidikan agama Islam, dan

ming mapping dalam pembelajaran pendidikan

agama Islam.

BAB III: Metodologi penelitian yang meliputi: jenis penelitian,

pendekatan penelitian, tempat dan waktu penelitian,

sumber data, teknik dan instrumen pengumpulan

data, deskripsi objek penelitian, dan teknik analisis

data .

BAB IV: Hasil penelitian yang meliputi: tinjauan sekolah

SMA Negeri 20 Kab. Tangerang, deskripsi data hasil

penelitian, dan pengujian persyaratan analisis data.

BAB V: Penutup yang terdiri dari: kesimpulan, implikasi dan

saran-saran.

24

182

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil data penelitian dan hasil analisis data penelitian

yang telah dibahas pada bab IV, dengan persyaratan analisis data yang

meliputi uji linieritas, uji normalitas dan uji homogenitas, telah dipenuhi,

maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan hasil belajar PAI siswa antara yang berfikir kritis

tinggi dengan yang memiliki daya berfikir kritis rendah. Siswa yang

yang berfikir kritis tinggi mempunyai hasil belajar yang lebih tinggi

dari siswa yang yang berfikir kritis rendah. Hasil belajar siswa yang

yang berfikir kritis tinggi baik dengan menggunakan pendekatan

pembelajaran mind mapping atau pendekatan pembelajaran

konvensional memiliki skor rata-rata 86.57 dengan simpangan baku

4.96. sedangkan siswa yang berfikir kritis rendah baik dengan

menggunakan pendekatan pembelajaran mind mapping atau

pendekatan pembelajaran konvensional memperoleh skor rata-rata

79.71 dengan simpangan baku 11.72. Dengan demikian dapat

dibuktikan bahwa secara keseluruhan hasil belajar siswa yang berfikir

kritis tinggi lebih baik dari pada siswa yang berfikir kritis rendah.

2. Terdapat perbedaan hasil belajar PAI siswa antara yang menggunakan

pendekatan pembelajaran mind mapping dengan menggunakan

pendekatan pembelajaran konvensional. Siswa yang melakukan

pendekatan pembelajaran mind mapping mempunyai hasil belajar

yang lebih tinggi dari siswa yang belajar menggunakan pendekatan

pembelajaran konvensional. Hasil belajar siswa yang menggunakan

pendekatan pembelajaran mind mapping memiliki skor rata-rata 87.69

183

dengan simpangan baku 8.01. sedangkan siswa yang menggunakan

pendekatan pembelajaran konvensional memperoleh skor rata-rata

79.79 dengan simpangan baku 13.78. Dengan demikian dapat

dibuktikan bahwa secara keseluruhan pembelajran dengan

menggunakan pendekatan pembelajaran mind mapping lebih baik

daripada menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional.

3. Tedapat pengaruh berfikir kritis dan pendekatan pembelajaran mind

mapping secara bersamaan terhadap hasil belajar PAI. Data yang

diperoleh dari hasil perhitungan analisis varians untuk pengaruh

berfikir kritis dan pendekatan pembelajaran mind mapping secara

bersama-sama terhadap hasil belajar PAI menunjukkan nilai F hitung

= 7.50, dengan nilai signifikan = 0.011. Hal ini membuktikan bahwa

terdapat pengaruh berfikir kritis dan pendekatan pembelajaran mind

mapping secara bersama-sama terhadap hasil belajar PAI.

B. Implikasi Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini telah memberikan implikasi terhadap hasil

pembelajaran PAI siswa yang berfikir kritis dengan menggunakan

pendekatan pembelajaran mind mapping.

Penggunaan pendekatan pembelajaran ternyata berpengaruh

terhadap pencapaian hasil belajar PAI dan pendekatan pembelajaran juga

berinterkasi dengan berfikir kritis siswa. Ini terbukti bahwa siswa yang

melakukan pendekatan pembelajaran mind mapping lebih efektif dari

pada menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional.

Pembelajaran PAI dengan menggunakan pendekatan

pembelajaran mind mapping ternyata berpengaruh dalam mendongkrak

semangat belajar siswa dan berfikir kritis mereka untuk mencapai tujuan

belajarnya. Sehingga dalam penggunaan harus sesuai dengan tingkat

184

perkembangan siswa, diorganisasikan secara sistematik dan mencakup

hal-hal yang faktual dan esensial.

Pendekatan pembelajaran dan sumber belajar yang dibutuhkan

siswa sehingga pembelajaran PAI menjadi lebih menarik sehingga dapat

menentukan keberhasilan dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat

menjadi acuan untuk memilih pendekatan pembelajaran PAI yang sesuai

dengan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, sarana dan prasarana

pembelajaran dan karakteristik siswa.

C. Saran-Saran

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, kesimpulan dan

implikasi sebagaimana telah dikemukakan di atas, maka dapat

disampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, pengertian,

pemahaman dan berfikir kritis siswa untuk meningkatkan hasil belajar

serta menggunakan pendekatan pembelajaran mind mapping harus

lebih aktif dan berusaha menemukan konsep-konsep yang didapat.

Siswa hendaknya selalu berusaha menumbuhkan kemampuannya

dalam berfikir kritis, kerja sama, tanggung jawab dalam kegiatan

belajar mengajar

2. Bagi guru, hendaknya dapat menumbuhkan berfikir kritis terhadap

siswa dalam belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya.

Guru hendaknya memilih dan menggunakan pendekatan

pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa, karena

pendekatan pembelajaran dapat mengkondisikan siswa belajar sesuai

dengan kemampuannya.

185

3. Bagi sekolah atau lembaga pendidikan, merupakan suatu alternatif

dan inovasi dalam perbaikan kegiatan pembelajaran yang bervariasi

dan efektif untuk meningkatkan mutu pendidikan.

4. Bagi peneliti, perlu melakukan penelitian lagi dengan menggunakan

metode dan materi yang berbeda serta membandingkan dengan

pendekatan lain agar pendekatan pembelajaran semakain baik dan

menyenangkan bagi siswa.

186

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, H.M. Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktis

Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, Jakarta: PT. Bumi Aksara.

2011.

Arifin dan Mulyati, Strategi Belajar Mengajar Kimia, Prinsip dan

Aplikasinya menuju Pembelajaran yang efektif, Bandung: JICA

IMSTEP UPI Bandung. 2002.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2006

________, Prosedur Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. 2002

________, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 2001.

Aunurrahman. Belajar dan Pembelajaran. Alfabeta: Bandung. 2010.

Azhari, Akyas, Psikologi Umum dan Perkembangan, Bandung; Teraju,

2004.

Baharudin dan Wahyuni. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta:

AR.RUZZ Media. 2008.

Badan Penelitian dan Pengembangan, Undang-undang Sistem Pendidikan

Nasional No. 20 Bahan Sosialisasi, Jakarta: Depdiknas, 2003.

Brata, Sumadi Surya, B.A, Drs. M.A, Ed.S, Ph.D. Psikologi Pendidikan.

Rajawali Pers:Jakarta. 1995

Budiningsih, C. Asri. 2006. Belajar dan Pembelajaran, PT. Rineka Cipta,

Cet. I. Jakarta

Budiyono, Statistika Untuk Penelitian, Sebelas Maret University Press,

Surakarta. 2004.

Buzan, Tony, Mind Map: Untuk meningkatkan Kreativitas. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama. 2004.

Buzan, Tony. Buku Pintar Mind Map. Jakarta : PT Ikrar Mandiriabadi. 2005

187

________, Mind Maps, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007.

________, Buku Pintar Mind Map. Jakarta : Pt. Gramedia Pustaka Utama,

Cet. VI. 2008.

Buzan. Tony dan Barry. Memahami Peta Pikiran : The Mind Map Book.

Batam: Interaksa. 2004.`

Colin, Rose dan Malcolm J. Accelered Learning. Bandung : Nusantara. 2006

Chandra, Julius, Kreativitas; Bagaimana Menanam, Membangun dan

Mengembangkannya, Yogyakarta: Kanisius. 2004

Dahar, Ratna Wilis, Teori-teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

2011

Dalyono. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rinneka Cipta. 1997.

Departemen Agama RI, Al-Qur’anul Karim wa Tafsiruhu, Jakarta:

Departemen Agama RI, 2009.

Departemen Agama. Kurikulum dan Standar Kompetensi Madrasah

Ibtidaiyah. Jakarta : Dirjen Kelembagaan Agama Islam. 2004

Depdiknas. 2004. Model Pembelajaran Matematika. Jakarta.

DePorter, Bobbi, Hernacki, Mike. Quantum learning. Bandung: Kaifa. 2011

DePorter, Bobbi, Reardon, Mark, dkk.. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa.

2005

Desmita. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja

Rosdakarya. 2010

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Rineka

Cipta, 2006.

Djamarah, Syaiful Bahri, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005.

________, Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2008

188

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswin Zain, Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta. 2011

Edward Caroline. Mind Mapping Untuk Anak Sehat Dan Cerdas.

Yogyakarta: Sakti, 2009.

Effendi, E. Usman dan Juhaya S. Praja, Pengantar Psikologi. Bandung:

Angkasa. 2003.

Erman, Evaluasi Pembelajaran Matematika, Bandung: JICA. 2003

Faturahman. Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: Teras. 2012.

Fathurrohman P dan Sutikno S.M. 2007. Strategi Belajar Mengajar Melalui

konsep Umum & konsep islam.PT refika aditama

Faisal, Sanafiah, Penelitian Kualitatif, Dasar-dasar dan Aplikasi, Malang:

YA, 2000.

Fisher, Alec. Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Terj. Benyamin Hadinata.

(Jakarta: Erlangga. 2009.

Fitriawati, Neni, Penerapan model Pembelajran Berbasis Masalah (Problem

Based earning) DalamMeningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis

Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII Di MTsN Selorejo

Blitar. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. 2010.

Ginting, Abdurokhman. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung:

Humaniora. 2009.

Gunawan, Adi W, Genius Learning Strategy Petunjuk Praktis untuk

Menerapkan Accelarated Learning. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2003.

Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2008

_________, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.

Jakarta: Bumi Aksara. 2005

Hamzah B. Uno. Profesi Kependidikan. Prolema. solusi. dan eformasi

Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara. 2006.

189

_________, Teori motivasi dan pengukuranya. Jakarta : Bumi Aksara. 2008

_________, Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010.

_________, Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta : Bumi

Aksara. 2012

Hanumi, Oktiyani Rusdi, Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas

XI Pada Pembelajaran Sistem Koloid Melalui Metode Praktikum,

Bandung; UPI Bandung. 2010.

Herman, Hudojo, Mengajar dan Belajar Matematika. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan. 2000

Hudojo, H.,et al. 2002. Peta Konsep. Jakarta: Makalah disajikan dalam

Forum Diskusi Pusat Perbukuan Depdiknas.

Ibrahim, Muhamad. Menumbuhkan Kreativitas Anak. Jakarta: Cendikia.

2005

Imron, Ali. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya. 1996.

Ismail SM., Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM:

Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.

Semarang: PaSAIL Media Group. 2008.

Jamāl al-Dīn Muḥammad ibn Mukarram ibn Manẓūr, Lisān al-‘Arab, Beirut:

Dār al-Ḥadīš, 2003.

Johnson, Elanie, Contektual Teaching & Learning, Bandung; Mizan, 2009.

Kadir, Statistika Terapan, Jakarta: PT RajaGrafinso Persada, 2015.

Khoiru, Iif Ahmadi, Amri Sofan, dkk. 2011. Strategi Pembelajaran

Berorientasi KTSP. Jakarta : PT Prestasi Pustakaraya

Langgulung, Hasan, Manusia dan Pendidikan. Jakarta: PT. Alhusna Zikra.

1995.

Pamilu, Anik, Mengembangkan Kreativitas dan Kecerdasan Anak.

Yogyakarta: Citra Media, 2007.

190

Pandley,j.BD.,R.L. Bretz and J.D Novak. Concept maps as tool to assas

Learning in chemmistry,J.of Chemical Education. 71:9-15. 1994.

Pasaribu dan Simanjuntak. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito.

2003.

Piaget,J, Psychology and Epistemology, New york: The Viking Press. 1977

Priati, E. 2010, Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa SMP

melalui Model CTL

Poerwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indoensia, Jakarta: Balai Pustaka,

1976.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Rosdakarya. 2003

Majid, Abdul, Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2013

Makmun, Khairun. Psikologi Belajar. Jogjakarta: Aswaja Pressindo. 2013

Mariyatun, Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan

melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning, Jakarta: Jurnal

Penelitian LIPI. 2011.

Mayadiana, Dina, Kemampuan Berpikir Kritis Matematika. Jakarta:

Cakrawala Maha Karya. 2009.

Minarti, Sri, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Hamzah. 2013.

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2008

Mulyasa, Menjadi guru Profesional menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 2007.

_________, Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK,

Bandung: Rosdakarya, 2005.

191

Munandar, S.C. Utami, Kreativitas dan Keberbakatan, Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2003.

Najati, Muhammad Utsman, Al-Qur’an wa ‘Ilmu an-Nafs, alih bahasa Addys

Aldizar dan Tohirin Suparta, Cet. Ke-1 Jakarta: Pustaka Azzam, 2006

Nana, Syaodih Sukmadinata. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.

Bandung : Remaja Rosdakarya. 2003

Nata, Abudin, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta;

Kencana Prenada Media Group, 2009.

_________, Sosiologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2012.

Nasution, Metologi Research Penelitian Ilmiah, Jakarta: Bumi Aksara, 2002.

_________, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta:

PT. Bumi Aksara. 2000.

Rachmawati, Yeni, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak, Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2010

Rahmawati dan Daryanto, Teori Belajar dan Pembelajaran yang Mendidik,

Yogyakarta: Gava Media, 2015.

Ramayulis, Dasar-dasar Kependidikan Suatu Pengantar Ulmu Pendidikan,

Jakarta: Kalam Mulia, 2015.

Riyanto, Yatim, Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta : Kencana Pernada

Group. 2010

Sabri, Ali Yusuf, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta:

Pedoman Ilmu Jaya. 2001.

Sabri, Ahmad. 2005. Strategi Belajar Mengajar Dan Micro Teaching.

Jakarta: Quantum Teaching.

Saifuddin, Azwar, Metode Penelitian, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2001.

Sardi, Meningkatkat Motivasi Prestasi Belajar Sejarah, Jakarta: Jurnal

Penelitian LIPI. 2011

192

Sardiman,. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada. 2010.

Sibelrman Mel Pengantar Hidayat, Komarudin. 2007. Active Learning.

Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta, 2003.

Soedjadi, R. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta:

Depdiknas.

Soeharto, Karti, dkk., Teknologi Pembelajaran, Surabaya: Surabaya

Intellectual Club. 2003

Soemanto, Wasti. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 1998.

Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.

2009.

Sugiarto, Iwan. 2004. Mengoptimalkan Daya Kerja Otak Dengan Berfikir

Holistik dan Kreatif. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Sudjana, Nana, Metode Pembelajaran, Surabaya: Usaha Nasional, 2002.

_________, Teknologi pengajaran. Bandung: CV Sinar Baru. 2001

_________, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Penerbit

PT. Remaja Rosdakarya. 2007.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatf, Kualitatif, R & D, Bandung:

Alfabeta 2009.

_________, Metode Penelitian Pendidikan,Pendekatan

Kuantitatif,Kualitatif,dan R&D . Alfabeta Bandung. 2010.

Sugiarto, Iwan. 2004. Mengoptimalkan Daya Kerja Otak Dengan Berfikir.

Jakarta : Gramedia

Suharjo, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

193

Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan,

Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. 2007

Suparno, Paul. Teori Perkembangan Kognitif Jean Paget. Yogyakarta: 2001

Surakhmad, Winarno, Pengantar Penilitian Ilmiah, Bandung; Tarsito, 1997.

Surya, Hendra, Strategi jitu mencapai kesuksesan belajar , (Jakarta: Elek

Media Komputindo. 2011.

Susilo. 2009. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Pustaka

Book Publisher.

Sutarmi M Penerapan Metode Mind Mapping dalam Meningkatkan

Kemampuan Mengerjakan Soal Cerita Bilangan Pecahan. Jakarta:

Jurnal Pendidikan LIPI. 2011

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning : Teori dan Aplikasi PAKEM.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. _____: Masmedia Buana

Pustaka.

Sriyatun, Pembelajaran Model Mind Mapping untuk Meningkatkan Proses

dan Hasil Belajar PKN, Jakarta: Jurnal Penelitian LIPI. 2011

Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: Logos. 1999

Syihab, M. Quraiys, Wawasan al-Qur’an, Tafsir Mauḍū‘i atas Pelbagai

Persoalan Umat, Bandung: Mizan. 2000

Tafsir,Ahmad, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja

Rosdakarya. 2007

Tim Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Agama Islam untuk SMA Kelas

XI, Jakarta; PT Galaxy Puspa Mega Anggota IKAPI, 2001.

Triyanto. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2010.

_________, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi

Konstrutivistik. Surabaya: Prestasi Pustaka. 2007

194

Tulus, Tu’u,. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:

Grasindo. 2004.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang

SistemPendidikan Nasional.

Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah

Jakarta: PT Gramedia, 2005.

Vincent Ryan Ruggiero, The Art of Thinking: A Guide to Critical and

Creative Thought, New York: Pearson Education Inc. 1998

Wartono, Yuni. 2006. Pendidikan Agama Islam. Surakarta: CV Grahadi,

2006.

Wijaya, Cece, Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar,

Bandung : PT Remaja Rosda Karya. 2004.

_________, Pendidikan Remidial: Sarana Pengembangan Mutu Sumber

Daya Manusia. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2010.

Winkel, W. S.. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Grasindo. 1991

_________, Psikologi Pengajaran. Yogykarta: Media Abadi, 2007

Yamin, Martinis, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta :

Gaung Persada Press. 2006.

Yamin, Muhamad, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, jakarta:

Gaung Persada Pres. 2004

Yani, Devi. Penerapan Model Kooperatif dalam Meningkatkan Motivasi,

Partisipasi Belajar Siswa serta Kreativitas. Jakarta: Jurnal Penelitian

LIPI. 2016.

Yasin, Fatah. 2008. Dimensi-Dimensi Pendidkan Islam. Malang : UIN Press.

Zamroni & Mahfudz, Panduan Teknis Pembelajaran Yang Mengembang-

kan Critical Thinking. Jakarta: Depdiknas. 2009

1

Lampiran 1

ANGKET DAYA BERFIKIR KRITIS

Nama Lengkap : …………………………………………………….

Jenis Kelamin : …………………………………………………….

Kelas/ Rombel : …………………………………………………….

PETUNJUK PENGISIAN

1. Tulislah nama dan kelas anda pada kolom yang telah disediakan

2. Di bawah ini terdapat 5 pilihan jawaban yang telah disediakan

SS = Sangat Setuju S = Setuju R = Ragu-ragu

TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

3. Jawablah pertanyaan dan berilah tanda checklist (√) pada salah satu

pilihan jawaban di bawah ini dengan jujur dan objektif sesuai dengan

keadaan Anda, tidak perlu khawatir atau takut karena identitas pribadi

Anda dijaga kerahasiaannya

4. Jawaban ini murni untuk penelitian, bukan untuk publikasi dan tidak ada

pengaruh terhadap nilai

5. Atas kesediannya untuk mengisi instrumen ini, kami ucapkan terima

kasih dan semoga apa yang kita lakukan menjadi nilai ibadah.

NO PERNYATAAN SS S TS STS

Memfokuskan pertanyaan pada materi yang diajarkan,

1 Saya selalu memfokuskan pertanyaan pada

materi haji

2 Saya tidak memfokuskan pertanyaan pada

materi haji

3 Saya tidak menyukai materi haji

4 Materi haji sebagai panduan dalam

melaksanakan ibadah haji

Menganalisis Argumen

5 Saya selalu menganalisi argumen yang

disampaikan oleh teman maupun guru

6 Saya tidak menganalisi argumen yang

disampaikan oleh teman maupun guru

7 Saya tidak berhasrat untuk menjadi

seorang yang selalu menganalisis

pelajaran

2

NO PERNYATAAN SS S TS STS

Bertanya dan selalu menjawab pertanyaan,

8 Saya selalu bertanya dan menjawab

pertanyaan tentang materi haji

9 Saya tidak bertanya dan menjawab

pertanyaan tentang materi haji

Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak.

10 Saya selalu mempertimbangkan sumber

belajar baik dari guru, buku, maupun dari

internet.

11 Guru saya menggunakan sumber belajar

dan media pembelajaran

12 Saya tidak pernah mempersiapkan

sumber bacaan ketika belajar

Mengobservasi dan mempertimbangkan laporan observasi

13 Saya selalu belajar materi haji sebelum

guru mengajarkan

Mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi

14 Saya selalu berfikir untuk menerapkan

sesuatu dari yang bersifat umum terlebih

dahulu untuk seterusnya dihubungkan ke

bagian yang lebih khusus

Menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi

15 Saya selalu berfikir untuk menerapkan

sesuatu dari yang bersifat khusus terlebih

dahulu untuk seterusnya dihubungkan ke

bagian yang lebih umum

16 Saya selalu mencari materi haji dari buku

panduan ibadah haji

17 Saya tidak berfikir untuk menerapkan

sesuatu dari yang bersifat khusus terlebih

dahulu untuk seterusnya dihubungkan ke

bagian yang lebih umum

18 Saya tidak mencari materi haji dari buku

panduan ibadah haji

Membuat dan menentukan hasil pertimbangan

19 Saya selalu mengambil kesimpulan yang

disampaikan oleh guru dengan

mempertimbangan dengan sesuatu yang

pernah saya baca tentang materi haji

3

NO PERNYATAAN SS S TS STS

20 Saya selalu berbicara sesuai dengan apa

yang saya baca dan dari penjelasan guru

ketika belajar

21 Saya tidak mengambil kesimpulan yang

disampaikan oleh guru dengan

mempertimbangan dengan sesuatu yang

pernah saya baca tentang materi haji

Mendefinisikan istilah dan mempertimbankan suatu definisi

22 Saya selalu mendefinisikan istilah haji

dan mempertimbangkan sesuatu definisi

haji dari guru dan teman sekelas

23 Saya tidak mendefinisikan istilah haji

dan mempertimbangkan sesuatu definisi

haji dari guru dan teman sekelas

Mengidentifikasi asumsi-asumsi

24 Saya selalu berfikir apa yang dianggap

benar saya laksanakan

25 Saya tidak berfikir apa yang dianggap

benar saya laksanakan

26 Saya selalu berfikir apa yang dianggap

ragu saya tidak laksanakan

Menentukan suatu tindakan

27 Saya selalu menentukan tindakan sesuai

dengan arahan dan bimbingan guru

28 Saya tidak menentukan tindakan sesuai

dengan arahan dan bimbingan guru

Berinteraksi dengan orang lain

29 Saya selalu berinterkasi dengan teman

sekelas dan diluar kelas untuk saling

berdiskusi tentang materi haji

30 Saya tidak berinterkasi dengan teman

sekelas dan diluar kelas untuk saling

berdiskusi tentang materi haji

4

Lampiran 2

Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Materi Haji

No Sub Konsep Indikator

Item soal

Nomor Jumlah

1 Pengertian

haji

- Siswa dapat menyebutkan pengertian

haji 1 1

2 Pelaksanaan

ibadah haji

- Siswa dapat menyebutkan urutan

pelaksanaan ibadah haji 5, 54

13

- Siswa dapat menyebutkan tata cara

pelaksanaan ibadah haji

14, 17, 23,

26, 28, 38,

39, 43

- Siswa dapat menyebutkan persamaan

dan perbedaan ibadah haji dan umroh 7, 29, 31

3 Dasar hukum

Haji

- Siswa dapat menyebutkan permulaan

dan hukum dilaksanakannya ibadah

haji dan umraah

2, 11, 35,

40, 41 5

4 Rukun Haji - Siswa dapat menyebutkan kegiatan

yang termasuk rukun haji

4, 15, 22,

36 4

5 Wajib Haji - Siswa dapat menyebutkan kegiatan

yang termasuk wajib haji 3, 16, 18 3

6 Syarat Haji - Siswa dapat menyebutkan kegiatan

yang termasuk syarat haji 10, 20 2

7 Hikmah Haji - Siswa dapat mengambil hikmah

dilaksanakannya ibadah Haji 19 1

8 Larangan

Haji

- Siswa dapat menyebutkan larangan

yang terdapat dalam ibadah haji 30, 34, 44,

24 4 - Siswa dapat menjelaskan akibat jika

melakukan yang dilarang dalam

ibadah haji

9 Makna dan

Istilah Haji

- Siswa dapat menjelaskan makna

istilah dalam berbagai kegiatan

ibadah haji

6, 8, 9, 12,

13, 21, 25,

27, 32, 33,

37, 42

12

Jumlah Soal 45

5

Lampiran 3

Hasil Belajar Materi Haji

Nama Lengkap : …………………………………………………….

Kelas : …………………………………………………….

Usia : …………………………………………………….

Petunjuk Pengisian

a. Bacalah pernyataan-pernyataan yang ada dengan seksama sebelum

menentukan pilihan jawaban.

b. Isilah dengan tanda Silang (X) pada alternative jawaban yang tersedia

sesuai dengan yang pilihan yang benar.

1. Berikut ini pengertian haji menurut bahasa adalah ....

a. Menyengaja

b. Melakukan

c. Mengelilingi

d. Menginap

2. Kewajiban melaksanakan ibadah ahi bagi umat Islam ditetapkan sejak tahu ....

a. Ke-4 H

b. Ke-5 H

c. Ke-6 H

d. Ke-7 H

3. Segala sesuatu yang menjadikan boleh menunaikan ibadah haji disebut wajib

haji. Berikut ini termasuk wajib haji ....

a. Aqil

b. Thawaf ifadhah

c. Wuquf di arafah

d. Mabit di minah

4. Thawaf adalah mengelilingi ka’bah sebanyak tuju kali. Thawaf yang menjadi

rukun haji dinamakan tahwaf ....

a. Qudum

b. Ifadhah

c. Wada’

d. Nadzar

6

5. Pelaksanaan sa’i dilaksanakan setelah ...

a. Thawaf

b. Wukuf

c. Ihram

d. Tahalul

6. Di dalam ibadah haji dikenal istilah miqad zamani. Menurut bahasa miqad

zamani berarti ....

a. Batas wilayah

b. Batas tanah suci

c. Batas tempat

d. Batas waktu

7. Perbedaan antara rukun haji dan rukum umrah terletak pada ....

a. Ihram

b. Thawaf

c. Wuquf

d. Sa’i

8. Syarat haji yang berarti berakal adalah ...

a. Baligh

b. ‘aqil

c. Istitha’ah

d. Tahallul

9. Dalam pelaksanaan ibadah haji yang dimaksud ihram adalah ....

a. Berlari-lari kecil dari shafa ke marwah

b. Berniat mulai mengerjakan haji

c. Mencukur rambut tiga helai

d. Hadir di padang arafah

10. Menunaikan ibadah haji hukumnya wajib bagi orang Islam dewasa, berakal, dan

bukan hamba sahaya bila ....

a. Mampu membayar ONH

b. Dalam keadaan sehat

c. Telah mempunyai kemampuan

d. Tidak sakit

11. Hukum melaksanakan ibadah haji karena nazar hukumnya adalah ....

a. Wajib

b. Mubah

c. Sunah

d. Ibahah

7

12. Haji tamattu’ ialah ....

a. Mengerjakan haji terlebih dahulu baru umrah

b. Mengerjakan umroh terlebih dahulu baru haji

c. Megerjakan haji tanpa melakukan umrah

d. Mengerjakan keduanya secara bersama-sama

13. Haji ifrad ialah ....

a. Mengerjakan haji terlebih dahulu baru umrah

b. Mengerjakan umroh terlebih dahulu baru haji

c. Megerjakan haji tanpa melakukan umrah

d. Mengerjakan keduanya secara bersama-sama

14. Pelaksanaan ibadah haji gelombang pertama dimulai ....

a. Arafah

b. Bi’r Ali Madinah

c. Bandara/jeddah

d. Mina

15. Tahalul termasuk ....

a. Wajib haji

b. Sunah haji

c. Rukun haji

d. Syarat haji

16. Thawaf wada’ termasuk ...

a. Wajib haji

b. Sunah haji

c. Rukun haji

d. Syarat wajib haji

17. Batas tempat dimulai haji bagi penduduk Madinah dan yang melewatinya ialah

...

a. Yalamlam

b. Dzulhulaifah (bi’r Ali)

c. Zatu irqin

d. Qamul manazil (as-sail)

18. Wuquf di padang Arafah termasuk ....

a. Wajib haji

b. Sunah haji

c. Rukun haji

d. Syarat wajib haji

8

19. Diantara hikmah haji bagi seseorang ialah ...

a. Meningkatkan status sosial dan mendapatkan gelar haji

b. Meningkatkan kedudukan dan pangkat

c. Meningkatkan ketaqwaan

d. Sebagai sarana latihan bersedekah

20. Syarat haji antara lain sebagai berikut, kecuali ....

a. Suci

b. Islam

c. Berakal

d. Merdeka

21. Istitha’ah merupakan salah satu syarat haji, yang artinya ....

a. Sehat

b. Kaya

c. Beriman

d. Mampu

22. Berikut ini yang merupakan rukun haji adalah ....

a. Melempar jumrah aqabah

b. Thawaf wada’

c. Bermalam di muzdalifah

d. Sa’i

23. Sa’i adalah lari-lari kecil antara Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali, dengan cara

....

a. Dimulai dari shafa dan diakhiri di shafa

b. Dimulai dari shafa dan diakhiri di marwah

c. Dimulai dari marwah dan diakhiri di marwah

d. Dimulai dari marwah dan diakhiri di shafa

24. Jika meninggalkan salah satu wajib haji dapat diganti dengan ....

a. Membayar dam (denda)

b. Shalat malam

c. Puasa 15 hari

d. Menyembelih unta

25. Melakukan haji dan umrah secara bersama-sama adalah pengertian haji ....

a. Tamattu’

b. Ifrad

c. Qiran

d. Tathawu’

9

26. Pelaksanaan haji gelombang kedua dimulai dari ....

a. Arafah

b. Bi’r Ali Madinah

c. Bandara/jeddah

d. Minah

27. Menyembeli ternak seperti kambing, sapi atau unta untuk memenuhi ketentuan

ibadah haji disebut ....

a. Ihram

b. Sa’i

c. Dam

d. Tahallul

28. Pada tanggal 9 dzulhijjah jamaah haji berkumpul di ....

a. Mina

b. Ka’bah

c. Arafah

d. Muzdalifah

29. Berikut ini merupakan amalan yang terdapat dalam ibadah haji maupun umrah

....

a. Ihram

b. Wukuf

c. Bermalam di Minah

d. Bermalam di Muzdalifah

30. Larangan bagi jamaah haji pria maupun wanita selama ihram antara lain ....

a. Menutup kepala

b. Menutup muka

c. Menutup telapak tangan

d. Memotong kuku dan rambut

31. Di bawah ini merupakan perbedaan haji dan umrah ....

a. Haji bisa dilakukan kapan saja, sedang umrah hanya dilakukan pada waktu

tertentu

b. Umroh bisa dilakukan kapan saja, sedang haji hanya dilakukan pada waktu

tertentu

c. Umrah dan haji bisa dilakukan kapan saja

d. Umroh terdapat ihram sedang haji tidak ihram

32. Thawaf perpisahan disebut juga dengan thawaf ....

a. Qudum

b. Ifadhah

c. Wada’

d. Biasa

10

33. Haji dan umroh tidak boleh melewati miqat makani. Arti miqat makani adalah ...

a. Batas waktu

b. Batas tempat

c. Batas kota

d. Batas negara

34. Larangan bagi jamaah haji pria selama ihram antara lain ....

a. Menggunakan penutup tangan (sarung tangan)

b. Menggunakan penutup (memakai masker)

c. Menggunakan penutup kepala (memakai topi/peci)

d. Menggunakan alas kaki (memakai sandar)

35. Kewajiban melaksanakan ibadah haji .... seumur hidup.

a. 1 kali

b. 2 kali

c. 3 kali

d. 4 kali

36. Rukun haji yang dilakukan di masjidil haram ialah ....

a. Wuquf

b. Thawaf

c. Sa’i

d. Tahalul

37. Miqat zamani haji dilaksanakan pada bulan ....

a. Syawal

b. Sya’ban

c. Safar

d. Rajab

38. Tenda-tenda di Mina merupakan tempat jamaah hai melakukan ....

a. Thawaf

b. Tahalul

c. Sa’i

d. Mabit

39. Cara melakukan ibadah haji yang tidak terkena dam adalah....

a. Tamattu’

b. Qiran

c. Tathawu’

d. Ifrad

11

40. Haji merupakan rukun Islam yang kelima. Ibadah haji wajib dilakukan bagi

setiap orang Islam yang mampu. Firman Allah menjadi dasar hukum

diwajibkannya ibadah haji adalah ...

a. Q.S. Ali-Imran : 97

b. Q.S. Al-Baqarah : 196

c. Q.S. Al-Baqarah : 197

d. Q.S. At-Taubah : 3

41. Rukun haji adalah perbuatan yang wajib dilakukan, apabila ditinggalkan maka

hajinya ....

a. Tetap sah

b. Tidak sah

c. Tetap sah dan harus membayar dam

d. Halal

42. Kalimat yang diucapkan saat hji sejak ihram dan selama perjalanan menuju

Mekkah adalah ....

a. Kalimat tarwiya

b. Kalimat tarbiyah

c. Kalimat salbiyah

d. Kalimat talbiyah

43. Rute ibadah haji jamaah haji Indonesia terbagi menjadi ....

a. 1 gelombang

b. 2 gelombang

c. 3 gelombang

d. 4 gelombang

44. Larangan yang masih berlaku bagi jamaah haji yang sudah tahallul adalah ....

a. Memotong kuku

b. Memakai wangi-wangian

c. Bersetubuh

d. Memakai pakaian biasa

45. Urutan dalam melempar jumrah adalah ...

a. Ula, wustha, aqzbah

b. Wustha, aqabah, ula

c. Aqabah, ula, wustha

d. Ula, aqobah, wustha

12

Lampiran 4

Panduan Skoring Soal Hasil Belajar PAI

Jumlah

Betul Skor

Jumlah

Betul Skor

Jumlah

Betul Skor

Jumlah

Betul Skor

Jumlah

Betul Skor

1 2,2 12 26,6 14 31,1 25 55,5 36 79,9

2 4,4 13 28,9 15 33,3 26 57,7 37 82,1

3 6,7 14 31,1 16 35,5 27 59,9 38 84,4

4 8,9 15 33,3 17 37,7 28 62,2 39 86,6

5 11,1 16 35,5 18 40,0 29 64,4 40 88,8

6 13,3 17 37,7 19 42,2 30 66,6 41 91,0

7 15,5 18 40,0 20 44,4 31 68,8 42 93,2

8 17,8 19 42,2 21 46,6 32 71,0 43 95,5

9 20,0 20 44,4 22 48,8 33 73,3 44 97,7

10 22,2 21 46,6 23 51,1 34 75,5 45 99,9

11 24,4 22 48,8 24 53,3 35 77,7

Panduan Skoring Angket Berfikir Kritis

Positif Negarif

Skor Makna Skor Makna

5 Sangat Setuju 1 Sangat Setuju

4 Setuju 2 Setuju

3 Ragu-ragu 3 Ragu-ragu

2 Tidak Setuju 4 Tidak Setuju

1 Sangat Tidak Setuju 5 Sangat Tidak Setuju

13

Lampiran 5

14

15

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Soal

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

r tabel 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154

r hitung 0,187 -0,332 0,308 0,428 0,598 0,502 0,647 0,507 0,329 0,274 0,321 0,519 0,548 0,525 0,595

Ket Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

No 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

r tabel 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154

r hitung 0,416 0,232 0,152 0,187 0,444 0,720 0,637 -

0,075 0,273 0,231 0,672 0,729 0,605 0,318 0,446

Ket Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

No 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45

r tabel 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154

r hitung 0,329 0,489 0,425 0,297 0,256 0,581 0,492 0,289 0,147 0,561 0,394 0,430 0,276 0,682 0,315

Ket Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid

16

Lampiran 6

17

18

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Angket

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

r tabel 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154

r hitung 0,325 0,263 0,268 0,258 0,217 0,098 0,208 0,393 0,258 0,352 0,428 0,411 0,219 0,381 0,209

Ket Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

No 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

r tabel 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154 0,154

r hitung 0,283 0,47 0,438 0,538 0,275 0,32 0,469 0,373 0,424 0,328 0,372 0,518 0,426 0,395 0,463

Ket Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

19

Lampiran 7

HASIL UJI RELIABILITAS SOAL

Item-Total Statistics

Scale Mean Scale Corrected Squared Cronbach's

if Item Variance if Item-Total Multiple Alpha If

Deleted Item Correlation Correlation Item

Deleted Deleted

soal 1 57.74 241.352 .175 . .730

soal 2 58.36 247.553 -350 . .738

soal 3 58.61 239.786 .291 . .728

soal 4 58.12 236.060 .402 . .724

soal 5 58.20 233.343 .576 . .721

soal 6 58.14 234.887 .478 . .723

soal 7 58.02 233.182 .629 . .720

soal 8 58.07 234.988 .484 . .723

soal 9 57.90 238.481 .305 . .727

soal 10 58.26 238.418 .244 . .727

soal 11 57.75 240.289 .308 . .729

soal 12 58.18 234.557 .495 . .722

soal 13 58.13 234.190 .525 . .722

soal 14 58.13 234.542 .502 . .722

soal 15 58.19 233.386 .574 . .721

soal 16 58.32 236.357 .389 . .725

soal 17 58.03 239.238 .203 . .728

soal 18 58.36 240.394 .122 . .730

soal 19 57.77 240.955 .171 . .730

soal 20 58.00 236.277 .420 . .724

soal 21 58.03 232.068 .704 . .719

soal 22 58.15 232.782 .617 . .720

soal 23 57.78 243.141 -.092 . .732

soal 24 57.82 239.772 .254 . .728

soal 25 58.02 238.849 .232 . .728

soal 26 58.28 232.317 .654 . .719

soal 27 57.81 239.776 .260 . .728

soal 28 58.11 233.391 .584 . .721

soal 29 58.34 237.900 .290 . .727

soal 30 57.96 236.489 .429 . .725

soal 31 57.84 239.005 .309 . .727

soal 32 57.89 236.548 .469 . .725

soal 33 57.97 236.735 .401 . .725

20

soal 34 57.86 239.138 .175 . .728

soal 35 57.76 240.638 .242 . .729

soal 36 58.13 233.687 .559 . .721

soal 37 58.04 235.350 .468 . .723

soal 38 57.74 240.619 .277 . .729

soal 39 58.21 240.379 .115 . .730

soal 40 57.87 235.909 .544 . .724

soal 41 58.21 236.530 .366 . .725

soal 42 57.95 236.803 .406 . .725

soal 43 58.01 238.660 .249 . .727

soal 44 58.08 232.314 .665 . .719

soal 45 57.99 238.176 .289 . .727

jumlah 29.35 60.606 1.000 . .879

Reliability Statistics

Cronbach's Cronbach's N of Items

Alpha Alpha

Based on

Standadize

d Items

.731 .886 45

Secara keseluruhan dari 45 soal, melalui rumus Cronbach’s diperoleh

angka r hitung sebesar 0.731 sementara indeks reliabilitas jika nilai lebih

besar dari batas minimal 0.700 berarti tes memiliki reliabilitas yang tinggi

(reliable).

21

HASIL UJI RELIABILITAS ANGKET

Item-Total Statistics

Scale Mean Scale Corrected Squared Cronbach's

if Item Variance if Item-Total Multiple Alpha If

Deleted Item Correlation Correlation Item

Deleted Deleted

butir 1 239.08 285.692 .300 .699

butir 2 239.22 285.455 .228 .699

butir 3 239.51 284.629 .228 .699

butir 4 238.07 286.907 .233 .700

butir 5 238.83 289.907 .204 .702

butir 6 238.79 290.375 .091 .703

butir 7 239.18 285.655 .163 .700

butir 8 239.01 285.050 .371 .698

butir 9 239.34 284.051 .212 .699

butir 10 239.10 284.606 .324 .698

butir 11 239.35 281.663 .396 .695

butir 12 240.01 279.453 .368 .693

butir 13 239.73 285.043 .170 .700

butir 14 240.31 279.560 .333 .694

butir 15 239.48 286.440 .171 .700

butir 16 239.79 283.662 .239 .698

butir 17 240.86 273.956 .417 .688

butir 18 240.19 276.220 .387 .690

butir 19 239.65 276.707 .503 .689

butir 20 240.74 281.428 .212 .698

butir 21 240.08 280.339 .263 .696

butir 22 238.48 277.509 .428 .691

butir 23 239.81 280.786 .330 .695

butir 24 239.40 281.713 .392 .965

butir 25 239.94 280.668 .275 .969

butir 26 240.03 280.446 .326 .694

butir 27 240.03 272.160 .467 .686

butir 28 240.84 275.869 .371 .691

butir 29 240.14 278.717 .347 .693

butir 30 240.14 277.214 .420 .691

jumlah 121.89 72.679 1.000 . .746

22

Reliability Statistics

Cronbach's Cronbach's N of Items

Alpha Alpha

Based on

Standadize

d Items

.703 .796 30

Secara keseluruhan dari 30 pernyataan, melalui rumus Cronbach’s

diperoleh angka r hitung sebesar 0.703 sementara indeks reliabilitas jika nilai

lebih besar dari batas minimal 0.700 berarti tes memiliki reliabilitas yang

tinggi (reliable).

23

Lampiran 8

DAFTAR NILAI KELAS EKSPERIMEN

BERFIKIR KTITIS TINGGI

NO NAMA KELAS SKOR

1 SANIAH X. IPA. 1 92,20

2 NATASHYA ZAHIDHAN PUTRI X. IPA. 1 90,20

3 SITI UMAYIROH X. IPA. 1 90,10

4 SITI AIWIDIYANINGSIH X. IPA. 1 90,00

5 ANNISA RAHMAWATI X. IPA. 1 89,30

6 SITI ROSDIAH X. IPA. 1 89,20

7 SITI NURYANAH X. IPA. 1 88,40

8 SITI NURAENI X. IPA. 1 88,00

9 AHMAD RODIANSA X. IPA. 1 86,20

10 LU'LU HAZIQURROHMAN X. IPA. 1 84,80

11 MUHAMAD HAIKAL AHYAR X. IPA. 1 84,80

12 MUHAMAD YANDIH X. IPA. 1 84,80

13 SITI NURUL ZAHROH X. IPA. 1 84,10

14 ANGGUN AYU ANJANI X. IPA. 1 83,40

15 FERI SANJAYA X. IPA. 1 83,40

16 MUHAMAD SAEPUDIN X. IPA. 1 83,40

17 MUHAMMAD RIO FAHREZA X. IPA. 1 83,40

18 WARDAH OKTAFIANI X. IPA. 1 82,80

19 BUNGA CITRA LESTARI X. IPA. 1 82,80

20 AWAN X. IPA. 1 82,10

21 EKAL SUPRIADI X. IPA. 1 82,10

22 AHMAD RIZKY MAULANA X. IPA. 1 82,10

23 ELISAH X. IPA. 1 82,10

24 MUHAMMAD FACHRY P. X. IPA. 1 81,40

25 MOHAMAD SUBANDI X. IPA. 1 81,40

26 ASEP SULAIMAN DARONI X. IPA. 1 81,40

27 JAMALUDIN X. IPA. 1 80,70

28 MUHAMAD ARIF NUGRAHA X. IPA. 1 80,70

29 NURAFITA SARI X. IPA. 1 80,00

30 MUHAMAD SOFYAN X. IPA. 1 78,60

31 ANDI YUSUP X. IPA. 1 75,20

JUMLAH 2609,1

RATA-RATA 84,2

24

DAFTAR NILAI KELAS KONTROL BERFIKIR KTITIS

TINGGI

NO NAMA KELAS SKOR

1 ANDRIANSYAH X. IPA. 2 92,40

2 SITI SRI DEWIYANTI X. IPA. 2 92,40

3 ADELLA RESYANANDA PUTRI X. IPA. 2 90,00

4 MUCHAMMAD X. IPA. 2 89,10

5 ABDUL AZIS RIVAI X. IPA. 2 88,00

6 ABU BAKAR SIDIK X. IPA. 2 88,00

7 AKMALUDIN X. IPA. 2 88,00

8 AHMAD RIFAI X. IPA. 2 85,50

9 ANISAH X. IPA. 2 85,50

10 ASTRIANI X. IPA. 2 85,50

11 TEBRI YANSAH X. IPA. 2 85,50

12 SITI MAULIDA NURHALIZA X. IPA. 2 84,80

13 SITI MARDIYANAH X. IPA. 2 84,10

14 SETIA MAHARANI X. IPA. 2 84,10

15 SITI WIWI X. IPA. 2 84,10

16 SITI DAHLIA X. IPA. 2 83,40

17 AMELIA X. IPA. 2 83,40

18 SITI KHOIRIYAH X. IPA. 2 83,40

19 FATURROHMAN SAMUDRA X. IPA. 2 83,40

20 MUHAMAD RIZQI ARRAHMAN X. IPA. 2 83,40

21 AHMAD WAHYUDIN X. IPA. 2 82,80

22 AANG SOBARNA X. IPA. 2 82,80

23 AHMAD RUDIYANSYAH X. IPA. 2 82,10

24 SAFITA X. IPA. 2 82,10

25 MISBAHUL MUNIR X. IPA. 2 81,40

26 ARIEP PIRMANSAH X. IPA. 2 81,40

27 DHEA DWI ANGGRAENI X. IPA. 2 80,70

28 SHARIF HIDAYAT T. X. IPA. 2 79,30

29 SANTIKA X. IPA. 2 77,90

30 MUMUN RAMALIA X. IPA. 2 77,20

31 ALPIAH RAHJANI X. IPA. 2 69,70

JUMLAH 2601,4

RATA-RATA 83,9

25

DAFTAR NILAI KELAS EKSPERIMEN HASIL

BELAJAR PAI

NO NAMA KELAS SKOR

1 SITI AIWIDIYANINGSIH X. IPA. 1 100,00

2 ANNISA RAHMAWATI X. IPA. 1 100,00

3 NATASHYA ZAHIDHAN PUTRI X. IPA. 1 97,60

4 SANIAH X. IPA. 1 95,10

5 SITI NURAENI X. IPA. 1 95,10

6 SITI NURYANAH X. IPA. 1 95,10

7 SITI ROSDIAH X. IPA. 1 95,10

8 SITI UMAYIROH X. IPA. 1 95,10

9 WARDAH OKTAFIANI X. IPA. 1 92,70

10 AHMAD RODIANSA X. IPA. 1 92,70

11 AWAN X. IPA. 1 90,20

12 BUNGA CITRA LESTARI X. IPA. 1 90,20

13 EKAL SUPRIADI X. IPA. 1 90,20

14 LU'LU HAZIQURROHMAN X. IPA. 1 90,20

15 MOHAMAD SUBANDI X. IPA. 1 90,20

16 MUHAMAD ARIF NUGRAHA X. IPA. 1 87,80

17 MUHAMAD HAIKAL AHYAR X. IPA. 1 87,80

18 MUHAMAD SAEPUDIN X. IPA. 1 87,80

19 MUHAMAD SOFYAN X. IPA. 1 85,40

20 MUHAMAD YANDIH X. IPA. 1 85,40

21 NURAFITA SARI X. IPA. 1 85,40

22 SITI NURUL ZAHROH X. IPA. 1 85,40

23 AHMAD RIZKY MAULANA X. IPA. 1 82,90

24 ANDI YUSUP X. IPA. 1 82,90

25 ANGGUN AYU ANJANI X. IPA. 1 82,90

26 ASEP SULAIMAN DARONI X. IPA. 1 82,90

27 ELISAH X. IPA. 1 80,50

28 FERI SANJAYA X. IPA. 1 80,50

29 JAMALUDIN X. IPA. 1 78,00

30 MUHAMMAD FACHRY P. X. IPA. 1 75,60

31 MUHAMMAD RIO FAHREZA X. IPA. 1 61,00

JUMLAH 2721,7

RATA-RATA 87,8

26

DAFTAR NILAI KELAS KONTROL HASIL BELAJAR PAI

NO NAMA KELAS SKOR

1 ADELLA RESYANANDA PUTRI X. IPA. 2 97,60

2 ABDUL AZIS RIVAI X. IPA. 2 97,60

3 ANDRIANSYAH X. IPA. 2 95,10

4 SITI SRI DEWIYANTI X. IPA. 2 92,70

5 ABU BAKAR SIDIK X. IPA. 2 92,70

6 AHMAD RIFAI X. IPA. 2 92,70

7 MUCHAMMAD X. IPA. 2 90,20

8 AKMALUDIN X. IPA. 2 90,20

9 TEBRI YANSAH X. IPA. 2 90,20

10 ANISAH X. IPA. 2 87,80

11 SITI MARDIYANAH X. IPA. 2 87,80

12 SITI DAHLIA X. IPA. 2 87,80

13 FATURROHMAN SAMUDRA X. IPA. 2 87,80

14 ASTRIANI X. IPA. 2 85,40

15 SITI MAULIDA NURHALIZA X. IPA. 2 85,40

16 SITI WIWI X. IPA. 2 85,40

17 AHMAD WAHYUDIN X. IPA. 2 85,40

18 SETIA MAHARANI X. IPA. 2 82,90

19 AMELIA X. IPA. 2 82,90

20 MUHAMAD RIZQI ARRAHMAN X. IPA. 2 78,00

21 MUMUN RAMALIA X. IPA. 2 78,00

22 SITI KHOIRIYAH X. IPA. 2 75,60

23 MISBAHUL MUNIR X. IPA. 2 68,30

24 SHARIF HIDAYAT T. X. IPA. 2 65,90

25 AHMAD RUDIYANSYAH X. IPA. 2 63,40

26 ARIEP PIRMANSAH X. IPA. 2 63,40

27 DHEA DWI ANGGRAENI X. IPA. 2 61,00

28 AANG SOBARNA X. IPA. 2 56,10

29 SANTIKA X. IPA. 2 56,10

30 ALPIAH RAHJANI X. IPA. 2 56,10

31 SAFITA X. IPA. 2 53,70

JUMLAH 2473,2

RATA-RATA 79,8

27

Lampiran 9

DOKUMENTASI SMAN 20 KAB. TANGERANG

Aktivitas siswa/siswi membaca zikir dan asma’ul husna sebelum

belajar dimulai

28

Siswa putri sedang mempersentasikan pembelajaran dengan

pendekatan mind mapping

Siswa putra sedang mempersentasikan pembelajaran dengan

pendekatan mind mapping

29

Siswa/siswi sedang menggunakan berfikir kritisnya untuk bertanya

dan menjawab pertanyaan

peneliti sedang mengamati siswa dalam berfikir kritis dan menggunakan

pendekatan mind mapping

30

peneliti sedang mengamati siswa dalam berfikir kritis dan menggunakan

pendekatan mind mapping

Siswa sedang bertanya saat pembelajaran berlangsung