pengaruh metode pembelajaran mind mapping …
TRANSCRIPT
i
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH KELAS XI SMAN 3 GOWA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh FITRI. B.S
NIM 105440003815
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
i
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH KELAS XI SMAN 3 GOWA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh FITRI. B.S
NIM 105440003815
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
ii
ii
iii
iii
iv
iv
v
v
vi
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
Sesungguhnya perbuatan baik itu Dapat menghapus perbuatan buruk (QS. Hud : 114)
“Kupersembahkan karya ini
kepada kedua orangtuaku,
Burhan Tammu dan Sitti Hadija S
yang telah memberikan banyak hal
mulai dari kasih sayang yang tak terhingga,
dukungan yang tidak ada henti-hentinya,
motivasi dan kata penyemangat setiap harinya,
serta doa yang tulus dalam setiap sujudnya”
vii
vii
ABSTRAK
Fitri. B.S. 2019. Skripsi. Pengaruh Metode Pembelajaran Mind Mapping terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Peredaran Darah Kelas XI SMAN 3 GOWA. Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Irmawanty dan pembimbing II Rahmatia Thahir. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh metode pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem peredaran darah kelas XI SMAN 3 GOWA. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu metode pembelajaran Mind Mapping sebagai variabel bebas dan hasil belajar siswa sebagai variabel terikat, dengan menggunakan desain penelitian Posttest-Only Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIA SMAN 3 GOWA yang terdiri atas 7 kelas dengan jumlah siswa 227 orang. Sampel penelitian adalah kelas XI MIA 2 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang dan kelas XI MIA 4 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang yang terpilih melalui Simple Random Sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil analisis statistik deskriptif memperlihatkan bahwa pada kelas dengan metode pembelajaran Mind Mapping diperoleh hasil belajar rata-rata 76,17, sedangkan pembelajaran konvensional diperoleh hasil belajar rata-rata 70,33. Ketuntasan belajar siswa kelas eksperimen adalah 57% sedangkan ketuntasan belajar siswa kelas kontrol adalah 30%. Hasil pengujian statistik inferensial dengan Independent Samples T-Test diperoleh nilai signifikansi p = 0,001 < α = 0,05. Hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan HI diterima, dengan demikian metode pembelajaran Mind Mapping berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem peredaran darah Kelas XI SMAN 3 GOWA.
Kata kunci : Mind Mapping, Hasil Belajar.
viii
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa berkat
limpahan rahmat, inayah, taufik dan hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Penerapan Metode
Pembelajaran Mind Mapping terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem
Peredaran Darah Kelas XI SMA Negeri 3 Gowa”. Penyusunan skripsi ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan akademik.
Dalam penulisan skripsi ini, tidak sedikit masalah yang kita dapatkan,
namun berkat bantuan, dukungan, serta doa dari berbagai pihak sehingga skripsi
ini dapat diselesaikan. Untuk itu, pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Kedua orang tua serta saudara-saudara tercinta yang telah memberikan
nasihat, do’a, dan dukungan moril maupun materil untuk penulis dalam ini
menuntut ilmu, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.
2. Irmawanty, S.Si.,M.Si, dan Rahmatia Thahir, S.Pd.,M.Pd, selaku dosen
pembimbing I dan pembimbing II yang telah memberikan banyak arahan,
masukan, serta motivasi dalam membimbing penulis untuk dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik.
3. Teman-teman angkatan 2015 yang telah saling memotivasi dan membantu
selesainya skripsi ini terkhususnya pada kelas Biologi B yang merupakan
teman kelas seperjuangan.
4. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
ix
ix
Harapan penulis semoga skripsi ini dapat dipergunakan sebagai salah
satua cuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca, membantu dan menambah
pengetahuan serta pengalaman bagi para pembaca meskipun didalamnya masih
banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh
kerena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa mengharapkan
kritikan dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun karena penulis
yakin bahwa suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan
dan kritikan ini dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas diri
kedepannya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua orang khususnya
bagi ranah ilmu pendidikan.
Makassar, 10 Desember 2019
Penulis
x
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
KATAPENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 6
A. Metode Pembelajaran ......................................................................... 6
B. Mind Mapping .................................................................................... 8
C. Hasil Belajar ....................................................................................... 14
D. Materi Sistem Peredaran Darah ......................................................... 22
E. Kerangka Pikir .................................................................................... 28
F. Hipotesis ............................................................................................. 30
xi
xi
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 31
A. Rancangan Penelitian ......................................................................... 31
B. Populasi dan Sampel .......................................................................... 34
C. Definisi Operasional Variabel ............................................................ 35
D. Instrumen Penelitian .......................................................................... 36
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 36
F. Teknin Analisis Data .......................................................................... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 40
A. Hasil Penelitian .................................................................................. 40
B. Pembahasan ........................................................................................ 49
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 56
A. Kesimpulan ........................................................................................ 56
B. Saran ................................................................................................... 57
Daftar Pustaka
xii
xii
DAFTAR TABEL
Tabel
3.1 Desain Penelitian Posttest-Only Control Group Design ............................ 34
3.2 Populasi Penelitian ..................................................................................... 36
3.3 Sampel Penelitian ....................................................................................... 37
3.4 Kriteria Hasil Belajar Siswa ....................................................................... 39
3.5 Standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ........................................... 39
4.1 Statistik Skor Hasil Belajar Biologi Siswa pada Kelas Eksperimen
Setelah Perlakuan (Posttest) ..................................................................... 43
4.2 Distribusi dan Presentase Skor Hasil Belajar Biologi Siswa pada Kelas
Eksperimen Setelah Perlakuan (Posttest) ................................................. 44
4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Kelas Eksperimen
Setelah Perlakuan (Posttest)...................................................................... 44
4.4 Statistik Skor Hasil Belajar Biologi Siswa pada Kelas Kontrol Setelah
Perlakuan (Posttest) .................................................................................. 45
4.5 Distribusi dan Presentase Skor Hasil Belajar Biologi Siswa pada Kelas
Kontrol Setelah Perlakuan(Posttest) ........................................................ 46
4.6 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Siswa pada Kelas Kontrol
Setelah Perlakuan (Posttest)...................................................................... 47
4.7 Tabel Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen ...................................... 48
4.8 Hasil Analisis Data Hasil Belajar Untuk Uji Prasyarat ............................ 50
4.9 Hasil Uji Hipotesis dengan Analisis Independent Samples T-Test ............ 51
Halaman
xiii
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 Proses Sirkulasi Sistemik dan Sirkulasi Pulmonal ..................................... 29
2.2 Bagan Kerangka Pikir ................................................................................ 31
4.1 Diagram Perbandingan Hasil Belajar Biologi antara Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol ..................................................................................... 48
Halaman
xiv
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Silabus
2. RPP
3. Kisi-kisi
4. Soal Pilihan
5. Nilai Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
6. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
7. Lembar Observasi Aktivitas Guru
8. Daftar Hadir Siswa Kelas XI MIA 2
9. Rekapitulasi Hasil Belajar
10. Uji Deskriptif dengan Program SPSS
11. Uji Normalitas dengan Program SPSS
12. Uji Homogenitas dengan Program SPSS
13. Uji Hipotesis dengan Program SPSS
14. Instrumen Penelitian
15. Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaksanaan proses belajar mengajar di Sekolah Menegah Atas (SMA)
bersumber atau berpedoman pada kurikulum 2013. Kurikulum 2013
mencakup empat aspek yang perlu dicapai yaitu pengetahuan, keterampilan,
sikap dan perilaku. Tujuan utama dari Kurikulum 2013 yakni mendorong
siswa lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar dan
mempresentasikan apa yang mereka peroleh melalui kegiatan pembelajaran
khususnya pada mata pelajaran biologi. Biologi merupakan mata pelajaran
yang cukup banyak digemari. Namun, banyak pula yang berpendapat bahwa
mata pelajaran biologi merupakan mata pelajaran yang sulit untuk dipelajari.
Situasi tersebut bisas aja disebabkan karena dalam proses pembelajaran,
kurangnya ketertarikan siswa sehingga pelajaran yang disampaikan dalam
kelas tidak dapat diterima dengan baik, hal ini mengakibatkan siswa
menganggap mata pelajaran biologi sebagai mata pelajaran yang kurang
menarik.
Salah satu contohnya yaitu di SMAN 3 GOWA khususnya kelas XI
MIA, sangat nampak bahwa para siswanya kurang tertarik atau kurang
berminat dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini ditandai ketika pembelajaran
sedang berlangsung, sebagian besar siswanya tidak memperhatikan pelajaran,
kebanyakan mereka hanya bermain dengan teman yang ada disampingnya.
2
Selain itu, pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung ketika guru
menjelaskan kebanyakan dari siswa tidak membuat catatan dan hanya
bermasa bodoh. Kurangnya ketertarikan siswa pada pembelajaran ini
biasanya disebabkan oleh berbagai macam faktor seperti suasana kelas dan
fasilitas yang kurang mendukung. Namun, yang umum terjadi disebabkan
karena metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran kurang bervariasi dan juga kurang menarik, sehingga siswa
merasa bosan dalam pembelajaran dan menyebabkan hasil belajar siswa
menjadi rendah.
Rendahnya hasil belajar siswa di SMAN 3 GOWA di tandai dengan
data hasil belajar yang diperoleh. Hasil observasi menunjukkan bahwa
sebagian besar hasil belajar siswa berada di bawah standar KKM yang telah
ditentukan yaitu 41% kategori tuntas dan 59% katogori tidak tuntas atau
dibawah standar KKM, dimana nilai KKM yang seharusnya dicapai oleh
peserta didik pada mata pelajaran biologi yaitu 75 pada setiap kompetensi
yang diujikan.
Berdasarkan permasalahan rendahnya hasil belajar siswa akibat
kurangnya ketertarikan pada pembelajaran mendorong beberapa mahasiswa
untuk menemukan motode pembelajaran yang sesuai. Salah satu metode
yang dapat digunakan yaitu metode pembelajaran Mind Mapping. Metode ini
merupakan cara membuat catatan dengan kreatif dengan menggunakan
tulisan, warna, dan bahkan bisa menggunakan gambar. Penggunaan warna
dan gambar ini dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa mengenai proses
3
pembelajaran yang akan dilakukan. Dari rasa ingin tahu ini mendorong siswa
untuk aktif dalam pembelajaran. Selain itu, metode ini juga menggunakan
urutan tulisan yang mampu membantu siswa dalam mengingat dan mengatur
informasi yang diterima selama proses pembelajaran.
Materi pada sistem peredaran darah terdapat banyak pembahasan yang
bercabang-cabang, maka dibutuhkan suatu metode pembelajaran yang sesuai
untuk mengatur urutan materi agar lebih jelas. Metode yang sesuai yaitu
dengan menggunakan metode Mind Mapping, dimana pada metode ini siswa
dituntut untuk membuat catatan kreatif dalam bentuk peta. Peta ini berisikan
keseluruhan materi yang dirangkum dalam bentuk poin-poin yang
menunjukkan pokok dari pembahasan tersebut. Poin-poin materi kemudian
dicabangkan sesuai dengan urutan materi yang dihubungkan dengan
menggunakan garis-garis penghubung. Garis penghubung ini dijadikan
sebagai penunjuk materi turunan atau cabang dari pokok materi.
Keuntungan menggunakan metode Mind Mapping dalam proses
belajar mengajar selain untuk memudahkan mengatur urutan materi dan
mengingat informasi juga membantu dalam mengemukakan pendapat secara
bebas, catatan lebih padat dan jelas, catatan lebih terfokus pada inti materi,
memudahkan penambahan informasi baru serta mudah melihat gambaran
keseluruhan materi.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Syam (2015),
dimana penerapan metode pembelajaran Mind Mapping menunjukkan hasil
yang positif, karena dalam Mind Mapping siswa selama pembelajaran
4
diberikan kesempatan berkomunikasi dengan teman lainnya dalam
memecahkan masalah yang diberikan. Siswa juga dapat mengembangkan
kreativitas melalui kerjasama merancang peta pikiran dari materi pelajaran
yang telah dibahas. Siswa tidak lagi disulitkan dengan mencatat keseluruhan
pembahasan pembelajaran, siswa hanya mencatat kata kunci kemudian
merancang peta pikirannya. Dengan begitu, siswa lebih mudah mengingat
dan memahami pembelajaran sehingga metode pembelajaran Mind Mapping
yang diterapkan dengan baik dan benar dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
Berdasarkan uraian diatas, perlu dilakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Metode Pembelajaran Mind Mapping TerhadapHasil Belajar
Siswa Pada Materi Sistem Peredaran Darah Kelas XI SMAN 3 GOWA”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana pengaruh metode pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil
belajar siswa pada materi Sistem Peredaran Darah Kelas XI SMAN 3
GOWA?
2. Apakah ada pengaruh metode pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil
belajar siswa pada materi Sistem Peredaran Darah Kelas XI SMAN 3
GOWA?
5
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran Mind Mapping
terhadap hasil belajar siswa pada materi Sistem Peredaran Darah Kelas XI
SMAN 3 GOWA.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagi siswa, dapat membuat siswa lebih kreatif, kritis dan produktif
dalam proses pembelajaran.
2. Bagi guru, dapat dijadikan sebagai referensi dalam memilih metode
pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran biologi.
3. Bagi sekolah, sebagai sumbangan penelitian dalam usaha peningkatan
mutu pendidikan dalam waktu yang akan datang.
4. Bagi peneliti, dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan
perbandingan dalam mengkaji masalah yang relevan dalam penelitian
selanjutnya.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Metode Pembelajaran
Dalam dunia pendidikan banyak sekali inovasi yang dilakukan tak
terkecuali dalam pembelajaran, karena pembelajaran adalah kegiatan yang
dilakukan untuk mengoptimalkan potensi siswa agar dapat mencapai tujuan
pendidikan. Untuk itu perlu adanya perencanaan yang matang, yang mana
dalam perencanaan ini terdapat pendekatan pembelajaran atau biasa disebut
implementasi pembelajaran, yang meliputi “teknik” dan “metode”
pembelajaran (Darwis, 2017).
Kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu “Methodos” yang berarti
cara berani atau cara berjalan yang ditempuh. Metode adalah cara yang di
dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan
pengertian pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Wahab, 2016).
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam buku Dasar-
dasar Proses Belajar Mengajar terdapat beberapa macam metode pembelajaran,
salah satunya yaitu metode Mind Mapping (Darwis, 2017).
Penggunaan metode pembelajaran dan media pembelajaran merupakan
alternatif utama sebagai upaya pencapaian keberhasilan tujuan pembelajaran
7
kompetensi. Hal ini dapat tercipta jika para guru menguasai beberapa metode
pembelajaran baik secara teoretis maupun dari segi praktis. Adanya
pembelajaran yang bervariasi diharapkan dapat lebih membangkitkan semangat
dan aktivitas siswa dalam belajar, supaya kompetensi yang ditetapkan dalam
kurikulum dapat dicapai oleh siswa (Anwar, 2015).
Kenyataan yang terjadi di lapangan, guru kurang memanfaatkan
metode-metode pembelajaran yang inovatif membuat pelajaran menjadi
membosankan. Padahal dengan adanya metode pembelajaran yang inovatif dan
menyenangkan akan membantu siswa lebih aktif dan kreatif dalam proses
kegiatan pembelajran.Menurut pandangan para ahli psikologi kognitif, materi
pelajaran yang terlupakan oleh siswa tidak benar-benar hilang dari ingatan
akalnya, materi pelajaran itu masih terdapat dalam subsistem akal permanen
siswa namun terlalu lemah untuk diingat kembali sehingga diperlukan sebuah
alat (pendekatan belajar) yang dapat membuat sistem memori siswa berfungsi
optimal dalam memproses materi pelajaran yang diberikan(Kusmintayu, 2012).
Sebagai guru, dalam menyampaikan materi pembelajaran, hendaknya
guru metode yang dirancang baik dari mulai persiapan sampai evaluasi. Salah
satu metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah metode Mind
Mapping sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa (Anwar,
2015).
8
B. Mind Mapping
Mind Mappingmenjadi salah satu cara yang dapat membantu
pembelajaran. Dengan penggunaan mind map berusaha membantu dalam
kemampuan berfikir, dengan kemampuan otaknya. Dengan kemampuan
berfikir tersebut dapat memberi kontribusi dalam membantu anak belajar
secara lebih efektif, efisien, dan menyenangkan. Pembelajaran yang biasanya
guru memberi materi, ini bagaimana guru pun membantu dalam menguak
kemampuan siswa dengan kemampuan berfikir siswa tersebut. Dengan hal
tersebut, diharapkan pembelajaran berjalan menyenangkan bagi anak sehingga
dapat menunjang ke dalam hasil belajar siswa (Darusman, 2014).
Metode Mind Mappingmerupakan salah satu metode
membuat catatan tentang materi yang kita pelajari. Metode ini dapat membantu
kitamengingat perkataan dan bacaan, meningkatkan pemahaman terhadap
materi,membantu mengorganisasikan materi, dan memberikan wawasan baru
karena didalamnya memuat kata-kata kunci dalam sebuah topik. Pemetaan
pikiran merupakan cara kreatif bagi tiap siswa untuk menghasilkan gagasan,
mencatat apa yangdipelajari, atau merencanakan tugas baru. Meminta siswa
untuk membuat peta pikiranmemungkinkan mereka untuk mengidentifikasi
dengan jelas dan kreatif apa yangtelah mereka pelajari atau apa yang telah
mereka rencanakan (Kusmintayu, 2012).
Mind Mapping adalah metode mempelajari konsep yang ditemukan
oleh Tony Buzan seorang kepala Brain Foundation tahun 1970. Konsep ini
didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi atau dapat disebut
9
sebuah teknik pencatatan yang didasarkan pada riset tentang cara otak yang
sebenarnya. Buzan menyatakan bahwa strategi mind mapping merupakan cara
yang paling mudah untuk memasukan informasi ke dalam otak dan untuk
mengambil informasi dari otak. Cara ini adalah cara yang paling kreatif dan
efektif dalam membuat catatan sehingga dapat dikatakan mind mapping benar-
benar memetakan pikiran orang yang membuatnya (Darusman, 2014).
Mind mappingadalah satu cara termudah untuk menempatkan informasi
kedalam otak dan mengambil imformasi keluar dari otak, yang merupakan cara
mencatat yang kreatif dan efektif. Mind mapping merupakan alat yang
membantu otak berpikir secara teratur. Semua peta pikiran mempunyai
kesamaan. Semuanya menggunakan warna. Semuanya menggunakan struktur
alami yang memancar dari pusat. Semuanya mengunakan garis, simbol, kata
dan gambar yang sesuai dengan satu rangkaian yang sederhana, mendasar yang
seuai dengan cara kerja otak. Secara harfiah peta pikiran akan “memetakan”
pemikiran-pemikiran (Syahrir, 2017).
Mind mapping menurut pendapat Buzan adalah cara termudah untuk
menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari
otak. Senada dengan pendapat tersebut, Sidh dan Saleem berpendapat bahwa
Mind Mapping merupakan model pembelajaran dengan cara membuat catatan
tangan pendek dalam bentuk grafis yang bisa membantu meringkas dalam
mengingat konsep-konsep penting lebih cepat. Menurut Long, Daniel dan
Carlson, David menyatakan peta pikiran pada dasarnya representasi visual
10
pemikiran siswa, yang memungkinkan siswa untuk meretensi informasi secara
lebih besar (Anwar, 2015).
Mind Mapping merupakan salah satu konsep belajar yang paling
revolusioner di dunia pendidikan. Dalam sejarah mencatat ada beberapa ahli
yang berperan penting dalam perkembangan Mind Mapping. Beberapa ahli
tersebut menurut Swadarma adalah Poephyry dari Tyre, seorang filusuf
neoplatonist abad ketiga, memodifikasi konsep pengelompokan data
Aristoteles menjadi model Mapping sederhana dalam bentuk jari lingkaran.
Selama berabad-abad digunakan oleh banyak orang untuk menganalisis dan
memeberikan solusi atas berbagai macam permasalahan. Llull seorang
cendikiawan abad pertengahan Eropa mengembangkan konsep Mapping
berupa “Disc Lullian” dengan subjek berada di tengah lingkaran. Collins dan
Quillian, keduanya mengembangkan Mind Mapping diterapkan di dunia
pendidikan atas konstibusinya keduanya dijuluki “Bapak Mind Mapping
Modern”. Buzan memasuki tahun 1960-an, seseorang yang banyak menulis
tentang human brain yang mempelajari bahwa sebenarnya manusia dilahirkan
dengan jutaan lebih canggih dari komputer (Syam, 2015).
Mind Mapping ini dirancang untuk membantu siswa dalam proses
belajar, menyimpan informasi berupa materi pelajaran yang diterima oleh
siswa pada saat pembelajaran, dan membantu siswa menyusun inti-inti yang
penting dari materi pelajaran ke dalam bentuk peta, grafik maupun penggunaan
simbol sehingga siswa lebih mudah mengingat pelajaran tersebut. Melalui
metode pembelajaran Mind Mapping, siswa tidak lagi dituntut untuk selalu
11
mencatat tulisan yang ada di papan tulis atau yang didiktekan oleh guru secara
keseluruhan. Siswa akan mengetahui inti masalah, kemudian membuat peta
pikirannya masing-masing sesuai dengan kreativitas mereka. Pemberian tugas
mind map setelah materi pelajaran disampaikan oleh guru akan melibatkan
siswa berpartisipasi aktif dan kreatif dalam belajar sekaligus membantu siswa
mengadakan pengulangan meteri pelajaran yang telah disampaikan. Untuk
mengembangkan kreativitas, siswa perlu diberi kesempatan bersibuk diri
secara kreatif. Pendidik hendaknya dapat merangsang siswa untuk melibatkan
dirinya dalam kegiatan kreatif, dengan membantu mengusahakan sarana dan
prasarana yang diperlukan (Syam, 2015).
Penerapkan model pembelajaran MindMapping menunjukkan hasil
yang positif, karena dalam MindMapping siswa selamapembelajaran diberikan
kesempatanberkomunikasi dengan teman lainnya dalammemecahkan masalah
yang diberikan,siswa juga dapat mengembangkankreativitas melalui kerjasama
merancangpeta pikiran dari materi pelajaran yang telahdibahas. Siswa tidak
lagi disulitkan denganmencatat keseluruhan pembahasanpembelajaran, siswa
hanya mencatat katakunci kemudian merancang peta pikirannyadengan begitu
siswa lebih mudahmengingat dan memahami pembelajaran.Pembelajaran yang
menerapkan modelpembelajaran Mind Mapping dengan baikdan benar dapat
meningkatkan hasil belajar(Syam, 2015).
Mind Mapping memberikan banyak manfaat. Memberikan pandangan
menyeluruh pokok masalah atau area yang luas, memungkinkan kita
memikirkan ruteatau membuat pilihan-pilihan dan mengetahui kemana kita
12
akan pergi dan dimana kita berada. Keuntungan lain adalah mengumpulkan
sejumlah besar data dari suatu tempat, mendorong pemecahan masalah dengan
membiarkan kita melihat jalan-jalan terobosan kreatif baru, merupakan sesuatu
yang menyenangkan untuk dipandang, dibaca, direnungkan dan selain itu
mudah diingat (Syahrir, 2017).
Menurut Syam (2015), bahwa MindMapping ini akan membantu anak:
1. Mudah mengingat sesuatu;
2. Mengingat fakta, Angka, dan Rumus dengan mudah;
3. Meningkatkan motivasi dan konsentrasi;
4. Mengingat dan menghafal menjadi lebih cepat.
Selain itu menurut Anwar (2015), menyatakan bahwa penerapan
metode Mind Mapping padakompetensi dasar Antroposfer dapatmeningkatkan
hasil belajar siswakelas XI IPS 5 SMA Negeri 1 Juwana tahunajaran 2013/
2014. Hal ini ditunjukkanbahwa ketuntasan hasil belajar pada kondisi awal
mencapai 17,65%, Siklus I sebesar 64,71%, dan Siklus II sebesar 88,24%,
sehingga dapatdikatakan bahwa penelitian ini sudahmemenuhi indikator
kinerja ketuntasan hasilbelajar yang telah ditentukan.Selain itu, dengan metode
Mind Mapping,siswa dilatih untuk dapat memetakan konsep materi
pembelajaran.
Keunggulan dari Mind Mappingyaitu temautama terdefenisi secara
sangat jelas karenadinyatakan di tengah, level keutamaaninformasi
teridentifikasi secara lebih baik.Hubungan masing-masing informasi
dapatsecara mudah dikenali. Lebih mudah dipahamidan diingat. Informasi baru
13
setelahnya dapatsegera digabungkan tanpa merusak keseluruhanstruktur Mind
Mapping, sehingga mempermudahproses pengingatan (Triana, 2016).
Keunggulan lain dari model pembelajaran Mind Mapping dijelaskan oleh
Syam (2015) yakni:
1. Meningkatkan kinerja manajemenpengetahuan;
2. Memaksimalkan sistem kerja otak;
3. Saling berhubungan satu sama lainsehingga makin banyak ide
daninformasi yang dapat dijelaskan;
4. Memacu kreativitas, sederhana danmudah dikerjakan;
5. Sewaktu-waktu dapat me-recall datayang ada dengan mudah.
Menurut Santi (2017), kelemahan pembelajaran metode Mind Mapping,
yaitu:
1. Hanya siswa yang aktif yang terlibat,
2. Tidak sepenuhnya murid yang belajar,
3. Mind Mappingsiswa bervariasi sehingga guru akan kewalahan
memeriksanya.
Salah satu penggagas metode mind map ini adalah Tony Buzan
mrngatakan untuk membuatMind Mapping, menurut seseorang biasanya
memulainya dengan menulis gagasan utama ditengah halaman dan dari situlah,
ia bisa membentangkannya keseluruh arah untuk menciptakan semacam
diagram yang terdiri dari kata kunci-kata kunci, frasa-frasa, konsep-konsep,
fakta-fakta, dan gambar-gambar (Huda, 2014). Cara kerja peta pikiran adalah
menuliskan tema utama sebagai titik sentral atau tengah dan memikirkan
14
cabang-cabang atau tema-tema turunan yang keluar dari titik tengah tersebut
dan mencari hubungan antara tema turunan. Ini berarti setiap kali kita
mempelajari sesuatu hal, fokus kita diarahkan pada apakah tema utumanya,
poin-poin penting dari tema yang utama yang sedang kita pelajari,
pengembangan setiap poin penting tersebut mencari hubungan antara setiap
poin (Syahrir, 2017).
C. Hasil Belajar
Belajar menurut teori belajar kognitif merupakan suati proses internal
yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, informasi dan aspek
kejiwaan lainnyadengan kata lain belajar merupakan aktivitas yang melibatkan
proses berpikir yang sangat kompleks. Proses belajar terjadi antara lain
mencakup pengaturan stimulus yang diterima dan menyesuaikan dengan
struktur kognitif yang sudah dimiliki dan terbentuk di dalam pikiran seorang
berdasarkan pemahaman dan pengalaman-pengalaman sebelumnya (Mudlofir,
2017).
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak).
Segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah
kognitif. Dalam ranah kognitif terdapat enam jenjang proses berpikir, yaitu
pengetahuan/ hapalan/ ingatan (knowledge), pemahaman (comprehension),
penerapan (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan penilaian
(evaluation). Penilaian disini merupakan kemampuan seseorang untuk
membuat pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai atau ide, yang pada
15
akhirnya akan menunjukkan akibat positif yang sering disebut dengan hasil
belajar (Sudijono, 2013).
Ranah kognitif dari hasil belajar menurut Bloom meliputi penguasan
konsep, ide, pengetahuan faktual, dan berkenaan dengan keterampilan-
keterampilan intelektual. Menurut Jufri (2013) kategori umum dari ranah
kognitif yaitu :
1. Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahuan ada yang bersifat hafalan dan bersifat faktual. Pengetahuan
hafalan termasuk defenisi, pasal dalam peraturan dan undang-undang,
sedangkan pengetahuan faktual meliputi rumus kimia, rumus molekul, dan
angka-angka, tanggal, kejadian, nama penemu, nama tempat adan yang
sejenisnya.
2. Pemahaman (Comprehension)
Pemahaman diekspresikan dalam bentuk kemampuan memahami
indormasi yang diperoleh, memanfaatkan dan mengekstrapolasi
pengetahuan dalam konteks baru, menjelaskan makna,
menginterprestasikan fakta, memprediksikan dan mengekstrapolasi
pengetahuan tersebut untuk dimanfaatkan dalam situasi yang lain.
3. Aplikasi (Application)
Aplikasi merupakan kemampuan untuk menggunakan pengetahuan atau
abstrak yang dimiliki pada situasi konkret atau situasi khusus.
16
4. Analisis (Analysis)
Analisis adalah usaha memilih suatu konsep atau struktur menjadi unsur-
unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hierarki atau susunannya.
5. Sintesis (Synthesis)
Sintesis adalah kemampuan menyatukan unsur-unsur atau bagian-bagian
kedalam satu kesatuan yang utuh.
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi merupakan kategori hasil belajar kognitif yang tertinggi. Evaluasi
meliputi kemampuan memberi keputusan tentang nilai sesuatu yang dilihat
dari beberapa aspek.
Hasil belajar sering kali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui
seberapajauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Hasil belajar
dapat dijelaskandengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil”
dan “belajar”.Pengertian hasil menunjukan pada suatu perolehan akibat
dilakukannya suatu aktivitasatau proses yang mengakibatkan berubahannya
input secara fungsional, sedangkanbelajar dilakukannya untuk mengusahakan
adanya perubahan perilaku pada individuyang belajar (Purwanto, 2016).
Hasil belajar merupakan sebuah tindakan eva-luasi yang dapat
mengungkap aspek proses berpikir (cognitive domain) juga dapat meng-ungkap
aspek kejiwaan lainnya, yaitu aspek nilai atau sikap (affective domain) dan
aspek keterampilan (psychomotor domain) yang me-lekat pada diri setiap
individu peserta didik. Ini artinya melalui hasil belajar dapat terung-kap secara
17
holistik penggambaran pencapaian siswa setelah melalui proses kegiatan
pembelajaran (Sudijono, 2013).
Hasil belajar dapat pula dijelaskan dengan memahamidua kata yang
membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil (product)
menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses
yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Hasil produksi
adalah perolehan yang didapatkan karena adanya kegiatan mengubah bahan
menjadi barang jadi. Hal yang sama berlaku untuk memberikan batasan bagi
istilah hasil panen, hasil penjualan, hasil pembangunan, termasuk hasil belajar.
Dalam siklus input proses hasil, hasil dapat dengan jelas dibedakan dengan
input akibat perubahan oleh proses. Begitupula dalam kegiatan belajar
mengajar, setelah mengalami belajar siswa berubah perilakunya dibanding
sebelumnya (Purwanto, 2016).
Selain itu, hasil belajar ranah kognitif menurut Bloom meliputi
penguasaan konsep, ide, pengetahuan faktual, dan berkenaan dengan
keterampilan-keterampilan intelektual. Kebanyakan pendidik lebih
menitikberatkan evaluasi atau penilaian terhadap hasil belajar kognitif. Tujuan
pembelajaran terkait dengan ranah kognitif ini secara umum dirumuskan
dengan mendeskripsikan perilaku peserta didik. Taksonomi hasil belajar ini
bersifat kumulatif dan merupakan hirarki yang bersifat sistematis untuk
mendeskripsikan dan mengklasifikasikan kegiatan pembelajaran (Jufri, 2013).
18
Menurut Mudlofir (2017), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar adalah:
1. Sifat pelajar (peserta didik)
Sifat atau karakteristik peserta didik adalah hal yang menentukan
seberapa jauh pembelajaran dilakukan. Perbedaan karakteristik peserta didik
akan menentukan pemilihan media apa yang akan digunakan dalam kelas.
Apabila anak yang mempunyai karakteristik belajarnya adalah visual, maka
media pembelajarannya dengan menghadirkan gambar, karena melalui
gambar mereka dapat belajar dengan baik, demikian juga apabila
karakteristik anak verbal maka media pembelajarannya adalah cukup
dengan kehadiran guru dengan berceramah, karena anak dengan karakter
verbalnya, mereka tertarik dengan penampilan guru yang berceramah
dengan semangat dan berintonasi suara dengan baik, atau pembelajaran
untuk mereka dapat dilakukan dengan cara diskusi.
2. Perbedaan tugas pelajar (peserta didik)
Tugas yang diberikan pada peserta didik dapat mempengaruhi hasil
belajar mereka, dengan kata lain hasil belajar yang diperoleh peserta didik
tergantung pada tugas yang diberikan guru kepada mereka.
3. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran berimplikasi terhadap hasil belajar peserta didik.
Guru yang kreatif dalam menggunakan metode terbukti dapat memberikan
stimulus peserta didik dalam belajar, dengan demikian dapat dikatakan
19
bahwa penerapan metode yang variatif berpengaruh terhadap motovasi dan
prestasi belajar peserta didik. Guru yang hanya menerapkan satu metode
dalam setiap kali pertemuan akan mengakibatkan kebosanan peserta didik
dalam belajar sehingga hasil belajar yang baik tidak diperoleh peserta didik
dalam belajarnya. Namun jika guru dapat menerapkan metode yang
bervariasi yaitu berceramah, berdiskusi, berkaryawisata dan resitasi dalam
setiap kali pertemuan maka akan dimungkinkan siswa mempunyai motivasi
atau semangat yang tinggi dalam belajarnya.
Selain itu, menurut Syam (2015), faktor-faktor yang mempengaruhi
rendahnya hasil belajar siswa dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Permasalahanyang disebabkan siswa, antara lain:
a. Siswahanya belajar secara individual,
b. Siswakurang percaya diri dalam menyampaikanpendapatnya,
c. Siswa hanya membuatcatatan-catatan biasa yang bersifat monoton.Cara
penerimaan informasi akan kurang efektifkarena proses penguatan daya
ingat hanyaberupa catatan. Catatan yang dibuat oleh siswahanya catatan
yang bersifat monoton, siswatidak dibiasakan berfikir atau menemukan
ide secara kritis.
2. Permasalahan yangdisebabkan oleh guru antara lain:
a. Gurukurang variatif dalam menerapkan metode pembelajaran,
b. Guru hanya memberikan catatan biasa;
c. Guru kurang membelajarkansiswa secara berkelompok.
20
Menurut Darmadi (2017) yang menjadi indikator utama hasil belajar
siswa yaitu :
1. Ketercapaian daya serap terhadap materi yang diajarkan, baik secara
individual maupun kelompok. Pengukuran daya serap ini biasanya
dilakukan dengan menetapkan kriteria ketuntasan belajar minimal (KKM).
2. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran telah dicapai oleh
siswa, baik secara individual maupun kelompok.
Sedangkan menurut Slameto (2010), hasil belajar yang dicapai oleh
siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor dari dalam diri
siswayaitu kemampuan yang dimiliki oleh siswatersebut. Faktor kemampuan
memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap hasil belajar siswa. Selain faktor
kemampuan yang dimiliki siswa, terdapat juga faktor-faktor lain,seperti:
1. Perhatian.
Perhatian adalah keaktifan yang tertuju pada objek. Untuk
mendapatkanhasil yang baik, maka diperlukan perhatian siswa terhadap
pelajaran. Jika siswatidak tertarik terhadap pelajaran, maka tumbuhlah rasa
bosan sehingga siswa tidakmemperhatikan pelajaran. Agar siswa dapat
memperhatikan pelajaran dengan baik, maka diperlukan cara penyajian
pelajaran yang baik sesuai hobi dan bakat siswa.
2. Minat.
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Minat memiliki pengaruh yang besar
terhadap hasil belajar,apabila pelajaran tersebut diminati oleh siswa, maka
21
siswa akan belajar dengan baik. Begitu juga sebaliknya apabila pelajaran
ini tidak diminati oleh siswa. Apabila hal ini terjadi maka seharusnya
pelajaran dihubungkan dengan hal sehari-hari yang menarik minat siswa.
3. Bakat.
Bakat adalah kemampuan dalam belajar yang dapat dilihat setelah
belajar dan berlatih. Setiap siswa memiliki bakat yang berbeda-beda.
4. Motifasi.
Motifasi merupakan pendorong atau penggerak dalam mencapai
suatutujuan. Dalam proses belajar perlu diperhatikan apa saja yang dapat
mendorongsiswa agar dapat belajar dengan baik atau mempunyai motif
untuk berpikir danmemusatkan perhatian, merencanakan dan
melaksanakan kegiatan yang dapat menunjang hasil belajar siswa.
5. Kematangan.
Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhanseseorang,
di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan
baru. Belaajr akan lebih berhasil jika anak sudah siap. Jadi kemajuan baru
untukmemiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar.
6. Kesiapan.
Kesiapan adalah kesedian untuk untuk memberi respons atau
bereaksi.Kesedian itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga
berhubungan dengankematangan, karena kematanagn berarti kesiapan
untuk melaksanakan kecakapan.Kesiapan perlu diperhatikan dalam proses
22
belajar, karena jika siswa belajar dan sudah ada kesiapan, maka hasil
belajarnya akan lebih baik.
Menurut Darmadi (2017) Hasil belajar dapat dipengaruhi dari berbagai
hal. Secara umum faktor yang mempengaruhi dari hasil belajar yaitu faktor
internal (faktor dalam diri sendiri), faktor eksternal (faktor dari luar) dan faktor
pendekatan belajar. Untuk memperoleh hasil belajar yang baik, kebugaran dan
kondisi panca indera perlu dijaga. Faktor internal yang mempengaruhi hasil
belajar salah satunya aspek fisiologi. Sedangkan faktor ekternal misalnya yaitu
faktor pergaulan.
Elemen-elemen faktor diatas dapat menjadi patokan atau syarat
terjadinya pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, karena
setiap pembelajaran pasti akan menghasilkan hasil belajar. Diungkapkan
Djamarah dan Zain bahwa setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan
hasil belajar. Masalah yang dihadapi adalah sampai di tingkat mana prestasi
(hasil) belajar yang dicapai. Hal tersebut menggambarkan bahwa yang dapat
menjadi fokus bagi pendidik adalah bagaimana mengelola pembelajaran
sehingga dapat mencapai tingkat hasil belajar yang di-inginkan (Sutrisno,
2016).
Selain itu, untuk menentukan hasil belajar siswa maka diperlukan tes
hasil belajar. Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan dalan rangka
pengukuran dan penilaian; testing berarti saat dilaksanakannya atau peristiwa
berlangsungnya pengukuran dan penilaian; tester merupakan orang yang
melaksanakan tes, atau pembuat tes. Secara umum, tes memiliki dua fungsi
23
yaitu Yang Pertama sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam
hubungan ini tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan
yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh proses belajar
mengajar dalam jangka waktu tertentu. Yang Ke-dua sebagai alat pengukur
keberhasilan program pengajaran, sebab melalui tes tersebut akan dapat
diketahui sudah seberapa jauh program pengajaran yang telah ditentukan, telah
dapat dicapai (Sudijono, 2013).
D. Materi Sistem Peredaran Darah
1. Pengertian Peredaran Darah
Sistem kardiovaskuler atau sistem peredaran darah adalah sebuah
sistem yang berperan dalam proses peredaran darah. Sistem
kardiovaskuler merupakan organ sirkulasi darah yang terdiri dari jantung,
komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan
mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang
diperlukan dalam proses metabolisme tubuh (Setiadi, 2016).
Sistem peredaran darah terdiri dari jantung, pembuluh darah dan
saluran limfe. Jantung merupakan organ pemompa besar yang memelihara
peredaran melalui seluruh tubuh. Arteri membawa darah dari jantung.
Vena membawa darah ke jantung. Kapiler menggabungkan arteri dan
vena, terentang diantaranya dan merupakan jalan lalu lintas antara
makanan dan bahan buangan. Di sini juga terjadi pertukaran cairan
ekstraseluler dan interstisiil. Saluran limfe mengumpulkan, menyaring dan
24
menyalurkan kembali ke dalam darah limfenya yang dikeluarkan melalui
dinding kapiler halus untuk membersihkan jaringan (Pearce, 2011).
2. Fungsi Sistem Peredaran Darah
Menurut Setiadi (2016), fungsi secara general dari sistem peredaran
darah, yaitu:
a. Mengedarkan oksigen keseluruh tubuh,
Oksigen sangat penting untuk pembuatan energi setiap sel.
Tampa energi sel tidak akan bisa melakukan fungsinya, sehingga akan
menyebabkan masalah pada tubuh kita. Pada dasarnya oksigen
diperoleh melalui udara yang masuk melalui sistem pernapasan dan
oksigen bertukar dengan gas sisa dati tubuh yang disebut
karbondioksida didalam rongga paru. Setelah itu tugas sistem
kardiovaskuler untuk menyebarkannyake seluruh tubuh.
b. Membawa dan mengedarkan nutrisi ke seluruh tubuh.
Sama halnya dengan oksigen, nutrisi dibawa oleh darah
mengalir keseluruh tubuh yang akhirnya akan sampai kepada sel yang
membutuhkan dan diubah menjadi energi. Nutrisi yang ada pada darah
berasal dari proses penyerapan makanan pada saluran cerna dan
dibawa mengalir melalui pembuluh darah yang menuju sel-sel tubuh.
3. Struktur Sistem peredaran darah
Menurut Setiadi (2016), struktur sistem peredaran darah terdiri
dari:
25
a. Jantung. Jantung berfungsi untuk memompakan darah ke seluruh
tubuh. Darah bersifat diam, sehingga tampa ada daya pendorong darah
tidak akan dapat teredarkan ke seluruh tubuh yang membutuhkannya.
Sehingga jantung disini bertanggung jawab terhadap kekuatan yang
mendorongdarah agar bisa mengalir keseluruh tubuh yang
membutuhkannya. Jantung berkontraksi secara terus menerus dan
dengan irama yang konstan dari waktu ke waktu, kan tetapi
konstraksi sesekali akan meningkat apabila aktivitas berat dan
menurun apabila kondisi tubuh rileks. Jantung seperti sebuah kantung
yang tebal yang dapat memompa keluar isi-isi yang ada didalamnya.
b. Pembuluh darah. Pembuluh darah merupakan sebuah saluran yang
mengalirkan darah yang dipompa jantung ke seluruh tubuh dan
membawanya kembali ke jantung. Berdasarkan struktur dan fungsinya
pembuluh darah dibedakan menjadi tiga bagian diantaranya yaitu
arteri, vena dan kapiler. Arteri merupakan pembuluh darah yang
membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Arteri memiliki sifat
yang elastis dan memiliki dinding otot yang cukup tebal dibandingkan
dengan pembuluh darah lainnya. Sifat khas dari arteri adalah memiliki
denyutan karena darah yang dipompa berasal langsung dari jantung,
akan tetapi arteri tidak dapat dilihat secara langsung. Vena adalah
pembuluh darah yang membawa darah kembali dari seluruh tubuh ke
jantung, sehingga vena sering disebut pembuluh balik. Vena
kebanyakan terletak di luar otot. Kapiler merupakan pembuluh
26
terkecil dan tertipis. Ukuran dari pembuluh darah kapiler hanya sedikit
lebih besar dari ukuran sel darah merah.
c. Darah. Darah merupakan sebuah cairan yang dipompa oleh jantung
dan di edarkan ke seluruh tubuh. Dalam darah terdapat banyak sekali
zat-zat dan komponen yang sangat penting. Adapun komponen darah
yang harus diketahui yaitu sel darah dan plasma darah. Sel darah
terdiri dari tiga macam sel yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah
putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Eritrosit merupakan
komponen yang paling utama berperan dalam sistem kardiovaskuler.
Sel darah merah membawa dan mengikat oksigen kedalam tubuh
untuk diantarkan pada bagian yang memerlukannya. Leukosit
merupakan sel darah yang tidak berperan langsung terhadap sistem
kardiovaskuler, akan tetapi sangat berperan aktif dalam sistem imun
atau kekebalan tubuh. Trombosit berfungsi untuk pembekuan darah.
Sedangkan plasma darah adalah sebuah cairan bening yang menjadi
pelarut bagi komponen dan zat zat yang terdapat dalam darah.
4. Penggumpalan Darah
Teriris atau tergores tidak membahayakan nyawa kita karena
komponen-komponen darah menyegel pembuluh-pembuluh darah yang
rusak. Suatu celah dalam dinding pembuluh darah akan memaparkan
protein-protein yang menarik platelet dan memicu koagulasi, yaitu
konversi komponen-komponen darah yang cairmenjadi gumpalan padat.
27
Koagulan, atau penyegel (sealant), bersirkulasi dalam bentik inaktif yang
disebut fibrinogen. Penggumpalan darah melibatkan konversi
fibrinogenmenjadi bentuk aktifnya, fibrin, yang beregenerasi menjadi
benang-benang yang membentuk kerangka gumpalan darah. Pembentukan
fibrin merupakan langkah terakhir dalam serangkaian reaksi-reaksi yang
dipicu oleh pelepasan faktor-faktor penggumpalan dari platelet (Campbell,
2010).
Menurut Campbell (2010), faktor-faktor anti penggumpalan di
dalam darah normalnya mencegah penggumpalan darah spontan jika tidak
ada luka. Akan tetapi, terkadang gumpalan terbentuk di dalam pembuluh
darah, sehingga menyumbat aliran darah. Gumpalan macam itu disebut
trombus (thrombus).
5. Sirkulasi Darah
Darah kotor - atrium kanan – katup trikuspidal – ventrikel kanan –
katup pulmonal – paru-paru (CO2 dibuang dan O2 diambil) – atrium kiri –
katup mitral – ventrikel kiri – katup aorta – seluruh tubuh. Jadi jantung
kanan berisi darah kotor dan jantung kiri berisi darah bersih. (Setiadi,
2016).
Jantung adalah organ utama sirkulasi darah. Aliran darah dari
ventrikel kiri melalui arteri, arteriola, dan kapiler dan kembali ke atrium
kanan melalui vena disebut peredaran darah besar atau sirkulasi sistemik.
Aliran dari ventrikel kanan, melalui paru-paru, ke atrium kiri adalah
peredaran darah kecil atau sirkulasi pulmonal (Pearce, 2011).
28
Sirkulasi darah dimulai dengan darah pertama masuk dari vena cava
inferior yang membawa darah yang kaya akan CO2 dari tubuh bagian
bawah dan vena cava superior yang membawa darah kaya CO2 dari tubuh
bagian atas yang kemudian masuk ke atrium kanan. Kemudian darah
mengalir masuk ke ventrikel dextra melalui katup trikuspidal. Setelah itu
darah yang masuk dipompa menuju arteri pulmonal yang melewati katup
pulmonal. Arteri pulmonal ini membawa darah dari jantung menuju paru-
paru dan kemudian di paru-paru kandungan CO2di dalam darah mengalami
proses pendauran yang disebut difusi. Setelah CO2didaur ulang, darah
kemudian di bawah kembali menuju jantung oleh vena pulmonal yang
kemudian masuk ke atrium kiri (Setiadi, 2016).
Dari atrium kiri kemudian mengalir ke ventrikel sinistra melalui
katup bikuspidal. Setelah itu darah yang kaya akan oksigen itu tersebut
dipompa dari ventrikel sinestra ke seluruh tubuh melewati arteri terbesar
yang disebut aorta melewati katup aorta. Darah yang dipompa ke aorta
kemudian akan dodorong dan melewati arteri yang kemudian percabangan
arteri tersebut akan terus berkembang memasuki semua organ dan bagian
tubuharteri akan terus mengecil dan sampai pada ujung terkecil yang
kemudian menjadi kapiler. Kapiler adalah pembuluh darah terkecil dan
tertipis. Hal tersebut memungkinkan terjadinya pertukaran antara oksigen
dan karbondioksida dalam darah (Setiadi, 2016).
29
Gambar 2.1 Proses Sirkulasi Sistemik dan Sirkulasi Pulmonal
Sumber : https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?
Darah pertama masuk dari vena cava inferior yang membawa darah
kaya CO2dari tubuh bagian bawah dan vena cava superior yang membawa
darah yang kaya akan CO2dari tubuh bagian atas yang kemudian masuk ke
atrium kanan. Darah kemudian mengalir ke ventrikel kanan dan dipompa
menuju arteri pulmonal. Arteri pulmonal ini membawa darah dari jantung
menuju paru-paru yang kemudian terjadi pertukaran gas antara CO2dan
O2di dalam rongga paru. Darah yang kaya akan O2kemudian dipompa ke
seluruh tubuh melalui ventrikel sinistra (Setiadi, 2016).
E. Kerangka Pikir
Uma Sekaran mengemukakan bahwa “Kerangka berpikir merupakan
model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor
yang telah diidentifikasi sebagai hal yang penting jadi dengan demikian maka
kerangka berpikir adalah sebuah pemahaman yang melandasi pemahaman-
30
pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman yang paling mendasar dan
menjadi pondasi bagi setiap pemikiran atau suatu bentuk proses dari
keseluruhan dari penelitian yang akan dilakukan”.Kerangka berpikir yang baik
akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti.
Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antara variabel independen dan
dependen, bila dalam penelitian ada variabel moderator dan intervening, maka
juga perlu dijelaskan, mengapa variabel itu diikutkan. Pertautan antar variabel
tersebut tersebut selanjutnya dirumuskan kedalam bentuk paradigma penelitian
yang didasarkan pada kerangka berpikir (Sugiyono, 2014).
Di SMAN 3 Gowa khususnya kelas XI MIA, nampak bahwa siswanya
kurang tertarik atau kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini
ditandai ketika pembelajaran sedang berlangsung, sebagian besar siswanya
tidak memperhatikan pelajaran, kebanyakan mereka hanya bermain. Selain itu,
pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung ketika guru menjelaskan
kebanyakan dari siswa tidak membuat catatan dan hanya bermasa bodoh.
Kurangnya ketertarikan siswa pada pembelajaran ini biasanya disebabkan oleh
metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran
kurang bervariasi dan juga kurang menarik, sehingga siswa merasa bosan
dalam pembelajaran dan menyebabkan hasil belajar siswa menjadi rendah.
Rendahnya hasil belajar siswa akibat kurangnya ketertarikan pada
pembelajaran dapat diatasi dengan menemukan metode pembelajaran yang
sesuai. Salah satu metode yang dapat digunakan yaitu metode pembelajaran
Mind Mapping.Dimana metode ini dapat meningkatkan keaktifan dan
31
kreativitas siswa melalui pembuatan catatan dalam bentuk peta pikiran dengan
menggunakan tulisan, warna, dan bisa menggunakan gambar serta urutan
tulisan.
Melalui penerapan metode ini diharapkan siswa dapat aktif dalam
pembelajaran, mengikuti alur proses pembelajaran sampai akhir, dan yang
paling utama yaitu dengan penerapan metode ini diharapkan siswa akan tertarik
pada kegiatan belajar di kelas sehingga nantinya akan mendorong hasil belajar
siswa kelas XI SMAN 3 Gowa mencapai KKM.Berikut ini, kerangka pikir
dalam bentuk bagan.
Gambar 2.2 Bagan Kerangka pikir
Hasil belajarsiswa kelas XISMAN 3 GOWA mencapai KKM.
Penggunaan metode pembelajaran Mind Mapping
Penggunaanmetode yang kurang bervariasimenyebabkankurangnyaketertarikansisw
apada proses pembelajaran
Hasilbelajarsiswa kelas XI SMAN 3 Gowa rendah
Meningkatkankeaktifandankreativitassiswa yang mendorongmeningkatnyaketertarikansiswapadapem
belajaran
32
F. Hipotesis
Ada pengaruh penerapan metode pembelajaran Mind Mapping terhadap
hasil belajar siswa pada materi Sistem Peredaran Darahkelas XI SMAN 3
Gowa.
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini yaitu eksperimen semu (Quasi Experiment).
Menurut Sugiyono (2018), metode penelitian Quasi Experiment mempunyai
kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen. Quasi Exsperiment design, digunakan karena pada
kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunkan untuk
penelitian. Oleh karena itu, untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan
kelompok kontrol dalam penelitian, maka dikembangkanlah desain ini.
2. Desain Penelitian
Metode penelitian eksperimen memiliki banyak jenis desain penelitian,
adapun dalam penelitian ini desain yang digunakan adalah Posttest-Only
Control Group Design. Desain ini cocok untuk digunakan bila posttes
mempunyai kemungkinan untuk berpengaruh pada perlakuan eksperimen.
Adapun rancangan penelitian Posttest-Only Control Group Desisn menurut
Sugiyono (2018), sebagai berikut:
34
Tabel 3.1 Desain Penelitian Posttest-Only Control Group Desisn.
Subjek Perlakuan Posttest R1 X Q2 R2 - Q4
Keterangan : R1 : Kelas eksperimen R2 : Kelas kontrol X : Perlakuan dengan menggunakan metode Mind Mapping Q2 : Hasil posttest kelas eksperimen Q4 : Hasil posttest kelas kontrol
Dalam design ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih
secara random . Kelompok yang pertama diberikan perlakuan dan kelompok
lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen
dan kelompok yang tidak perlakuan disebut kelompok kontrol. Kalau
terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimrn dan
kelompok kontrol, maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara
signifikan.
3. Variabel Penelitian
Adapun variable dalam penelitian ini yaitu variable bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat, sedangkan
variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel bebas yaitu metode
pembelajaran Mind Mapping sedangkan variabel terikat yaitu hasil belajar
siswa.
35
4. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan di SMAN 3 Gowa pada
bulan September 2019 – Oktober 2019 pada semester ganjil tahun ajaran
2019/2020.
5. Prosedur Penelitian
Adapun rencana prosedur penelitian yang akan dilakukan, yaitu:
a. Observasi
1) Mengurus surat perizinan pelaksanaan penelitian.
2) Melakukan diskusi dengan kepala sekolah mengenai penelitian yang
akan dilakukan.
3) Melakukan konsultasi dengan guru bidang studi biologi kelas XI
mengenai proses pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian.
4) Mengamati proses pembelajaran yang diberikan oleh guru dan
mengamati keadaan siswa serta materi pelajaran yang akan diteliti.
b. Perencanaan/persiapan
1) Menentukan populasi dan sampel dari subjek penelitian.
2) Menentukan variabel penelitian.
3) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas
eksperimen dengan menggunakan metode Mind Mapping. Membuat
instrumen yang akan digunakan dalam penelitian.
4) Validitas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan instrument
penelitian.
36
5) Menyusun langkah-langkah penelitian.
c. Pelaksanaan
Penelitian ini rencananya dilaksanakan dengan 4 kali pertemuan.
Dengan rincian 3 kali pertemuan untuk proses belajar dan 1 kali
pertemuan untuk melakukan pengambilan data hasil belajar atau posttest.
Tiap pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran (2 x 45 menit).
d. Evaluasi
Melakukan pengambilan data dengan memberikan posttest dalam
bentuk soal pilihan ganda.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIA
SMAN 3 GOWA yang terdiri dari 7 kelas dengan jumlah siswa sebanyak
227 orang.
Tabel 3.2 Populasi Penelitian
KELAS JUMLAH SISWA XI MIA 1 33 XI MIA 2 30 XI MIA 3 30 XI MIA 4 30 XI MIA 5 32 XI MIA 6 32 XI MIA 7 35 Jumlah 222
37
2. Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
random sederhana (Simple Random Sampling), yaitu pengambilan anggota
sampel dari populasi secara acak. Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini terdiri dari dua kelas yaitu kelas XI MIA 4 sebagai kelas kontrol
dengan jumlah 30 orang dan kelas XI MIA 2 sebagai kelas eksperimen
dengan jumlah 30 orang.
Tabel 3.3 Sampel Penelitian
KELAS JUMLAH SISWA XI MIA 2 30 XI MIA 4 30 Jumlah 60
C. Definisi Operasional Variabel
1. Metode Mind Mapping merupakan metode pembelajaran yang inovatif dan
efektif. Metode ini dilakukan dengan membuat catatan yang menggunakan
teknik menulis, teknik penggunaan warna, teknik pengurutan kata dan
bahkan dapat menggunakan gambar. Dengan melakukan atau membuat
catatan ini dapat membantu daya ingat peserta didik menjadi lebih tinggi,
sehingga materi yang disampaikan oleh pendidik. Selain itu, penggunaan
metode ini mampu mendorong siswa lebih aktif dakam kegiatan
pembelajaran.
2. Hasil belajar merupakan hal terpenting yang ada dalam kegiatan atau
proses pembelajaran. Dimana hasil belajar ini merupakan pencapaian akhir
oleh siswa yang menunjukkan pemahamannya mengenai apa yang telah
38
dipelajari melalui penerapan metode pembelajaran Mind mapping, yang
diuji dengan pemberian test setelah perlakuan (posttest). Selain itu, hasil
belajar merupakan salah satu unsur pokok dalm pendidikan yang
digunakan untuk menilai tercapainya suatu tujuan pembelajaran.
D. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2014), instrument penelitian adalah alat yang
digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial. Instrumen yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah test hasil belajar sebagai alat ukur
yang terdiri dari 30 butir pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda dengan 5
pilihan jawaban.
E. Teknik Pengumpulan Data
Penggumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan tes
dan dokumentasi. Pemberian tes (posttest) dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana tingkat hasil belajar siswa terhadap materi yang disampaikan. Kemudian,
hasil tes dari kelas eksperimen dan kelas kontrol inilah yang akan
dibandingkan untuk mengetahui apakah metode Mind Mapping ini memiliki
pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Sedangkan dokumentasi dilakukan
dengan mengambil gambar atau foto-foto dan daftar nama siswa ketika
penelitian sedang berlangsung.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis
statistik deskriptif dan statistic inferensial yaitu analisis data mengenai hasil
39
posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol, kemudian analisis data mengenai
pengaruh metode Mind Mapping terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMAN
3 Gowa.
1. Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran
umum mengenai karakteristik pencapaian hasil belajar bagi kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Hasil belajar siswa dikategorikan pada tabel
3.4 berikut ini.
Tabel 3.4 Kriteria Hasil Belajar Siswa
Interval Nilai Predikat Keterangan 93 – 100 A Sangat Baik 84 – 92 B Baik 75 – 83 C Cukup
<75 D Kurang Sumber : Kemendikbud (2017)
Kriteria hasil belajar diatas memiliki batas nilai paling rendah yang
diberikan kepada siswa yang biasanya sudah ditetapkan pada awal tahun
ajaran baru yang sering disebut dengan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM). Berikut tabel pengkategorian standar KKM hasil belajar.
Tabel 3.5 Standar Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM) Hasil Belajar
Nilai Kategori 75 Lulus
< 75 Tidak lulus Sumber : Kemendikbud (2017).
40
2. Statistik Inferensial
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang
diteliti berasal dari populasi yang terdistribusi secara normal atau tidak.
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakkan uji Kolmogorov-Smirnov (Lilliefors Significance
Correction) program SPSS Statistics 25.
Rumusan hipotesis untuk uji normalitas:
H0 = data berasal dari sampel berdistribusi normal
Dengan : Jika sig < maka H0ditolak
Jika sig ≥ maka H0diterima
Keterangan : tingkat signifikan = 0.05
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data dari
kedua kelompok yang diteliti berasal dari populasi yang homogeny atau
tidak. Uji homogenitas yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
menggunakan uji Homogenity ofvariance testprogram SPSS Statistics
25.
Rumusan hipotesis untuk uji homogenitas:
H0 = tidak terdapat perbedaan variansi antara kedua kelompok
sampel (homogen)
Dengan :Jika sig < maka H0ditolak
Jika sig ≥ maka H0diterima
41
Keterangan : tingkat signifikan = 0.05
c. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan T-Test
(uji perbedaan rata-rata). Cara menghitungnya dengan menggunakan
Independent samples T-Test program SPSS Statistics Base 25.
Rumusan hipotesis untuk T-Test.
H0 = tidak ada pengaruh metode pembelajaran Mind Mapping
terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem peredaran
darah kelas XI SMAN 3 Gowa
Dengan : Jika sig < maka H0 ditolak
Jika sig ≥ maka H0 diterima
Keterangan : tingkat signifikan = 0.05
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian merupakan informasi atau data suatu kegiatan
berdasarkan fakta melalui usaha peneliti dalam mengolah objek penelitian.
Data tersebut merupakan data hasil posttest dari kelas eksperimen yang
menggunakan motede pembelajaran mind mapping, dan kelas kontrol yang
menggunakan model konvensional.
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif dilakukan untuk menilai karakteristik dari sebuah
data. Gambaran mengenai data-data ini, meliputi nilai rata-rata, median,
modus dan standar deviasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti di SMAN 3 GOWA, maka diperoleh data-data
hasil belajar Biologi pada materi sistem peredaran darah Kelas XI MIA 2
dan XI MIA 4 serta melalui lembar observasi dapat diketahui aktivitas
siswa selama penelitian berlangsung.
a. Hasil Posttest Kelas Eksperimen
Hasil analisis deskriptif terhadap hasil belajar siswa setelah
diberikan perlakuan pada kelas XI MIA 2 dengan menggunakan metode
pembelajaran Mind Mapping dapat dilihat pada Tabel 4.1
43
Tabel 4.1 Statistik Skor Hasil Belajar Biologi Siswa pada Kelas Eksperimen Setelah Perlakuan (Posttest)
Statistik Nilai Statistik Kelas
Eksperimen
Ukuran sampel
Skor terendah
Skor tertinggi
Skor rata-rata(mean)
Standar Deviasi
30
67
87
76,17
5,78
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa pada kelas eksperimen
yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping
memiliki jumlah sampel sebanyak 30 siswa. Sampel tersebut kemudian
diberikan tes setelah perlakuan (posttest) dimana diperoleh data yang
menunjukkan bahwa dari skor ideal yaitu 100 siswa memperoleh skor
tertinggi yaitu 87 sedangkan skor terendah yaitu 67. Selain itu, nilai rata-rata
yang diperoleh adalah 76,17 dengan standar deviasi dari data tersebut adalah
5,78.Standar deviasi atau simpangan baku merupakan ukuran persebaran
data dimana data standar deviasi yang yang diperoleh menunjukkan bahwa
hasil data individu jauh dari nilai rata-rata (Lampiran 10).
Jika skor tes hasil belajar biologi siswa kemudian dikelompokkan ke
dalam kriteria hasil belajar siswa, dimana dalam kriteria ini terdapat interval
nilai atau skor yang akan menunjukkan kategori nilai tersebut termasuk ke
dalam kategori sangat baik, baik, cukup atau kurang, maka diperoleh
distribusi skor frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel 4.2
berikut:
44
Tabel 4.2 Distribusi dan Presentase Skor Hasil Belajar Biologi Siswa pada Kelas Eksperimen Setelah Perlakuan (Posttest)
N0 Skor Kategori Frekuensi Persentase
(100%)
1
2
3
4
93-100
84-92
75-83
<75
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
0
3
14
13
0
10
47
43
Jumlah 30 100
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa dari 30 orang siswa
pada kelas eksperimen terdapat sebanyak 3 orang siswa masuk dalam
kategori baik dengan persentase sebesar 10%, 14 orang kategori cukup
dengan persentase 47% dan 13 orang kategori kurang dengan persentase
sebesar 43% (Lampiran 10).
Selanjutnya berdasarkan Standar Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) pada kelas eksperimen diperoleh data yang dapat dilihat pada Tabel
4.3 berikut:
Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Siswa pada Kelas Eksperimen Setelah Perlakuan (Posttest)
Nilai Kategori Frekuensi Persentase
(100%)
≥75
< 75
Lulus
Tidak Lulus
17
13
57
43
45
Berdasarkan Tabel 4.3, dapat dilihat bahwa hasil belajar biologi
siswa pada kelas eksperimen dari 30 orang siswa, ada 17 orang siswa yang
berada pada kategori lulus dan 13 orang siswa berada pada kategori tidak
lulus (Lampiran 5 ).
b. Hasil Posttest Kelas Kontrol
Hasil analisis deskriptif terhadap hasil belajar siswa setelah
diberikan perlakuan pada kelas XI MIA 4 dengan menggunakan metode
pembelajaran konvensional dapat dilihat pada Tabel 4.4
Tabel 4.4 Statistik Skor Hasil Belajar Biologi Siswa pada Kelas Kontrol Setelah Perlakuan (Posttest)
Statistik Nilai Statistik Kelas
Kontrol
Ukuran sampel
Skor terendah
Skor tertinggi
Skor rata-rata (mean)
Standar Deviasi
30
60
83
70,33
7,23
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa pada kelas kontrol yang
diajar dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional memiliki
jumlah sampel sebanyak 30 siswa. Sampel tersebut kemudian diberikan
posttest, dimana diperoleh data yang menunjukkan bahwa dari skor ideal
yaitu 100 siswa memperoleh skor tertinggi yaitu 83 sedangkan skor
terendah yaitu 60. Selain itu, nilai rata-rata yang diperoleh adalah 70,33
dengan standar deviasi dari data tersebut adalah 7,23.Standar deviasi yang
46
diperoleh menunjukkan bahwa data hasil individu jauhdari rata-rata
(Lampiran 10).
Jika skor tes hasil belajar biologi siswa kemudian dikelompokkan ke
dalam kriteria hasil belajar siswa, dimana dalam kriteria ini terdapat interval
nilai atau skor yang akan menunjukkan kategori nilai tersebut termasuk ke
dalam kategori sangat baik, baik, cukup atau kurang, maka diperoleh
distribusi skor frekuensi dan persentase yang ditunjukkan pada Tabel 4.4
berikut:
Tabel 4.5 Distribusi dan Presentase Skor Hasil Belajar Biologi Siswa pada Kelas Kontrol Setelah Perlakuan (Posttest)
N0 Skor Kategori Frekuensi Persentase
(100%)
1
2
3
4
93-100
84-92
75-83
<75
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
0
0
9
21
0
0
30
70
Jumlah 30 100
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa dari 30 siswa pada kelas
control terdapat sebanyak 9 orang siswa masuk dalam kategori cukup
dengan persentase sebesar 30% dan sebanyak 21 orang siswa masuk dalam
kategori kurang dengan persentase sebesar 70% (Lampiran 10).
47
Selanjutnya hasil belajar siswa setelah perlakuan dikategorikan
berdasarkan Standar Kriterias Ketuntasan Minimal (KKM) dapat dilihat
pada Tabel 4.9 berikut.
Tabel 4.6 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Siswa pada Kelas Kontrol Setelah Perlakuan (Posttest)
Nilai Kategori Frekuensi Persentase
(100%)
≥75
< 75
Lulus
Tidak Lulus
9
21
30
70
Berdasarkan Tabel 4.6, dapat dilihat bahwa hasil belajar biologi
siswa pada kelas kontrol bahwa dari 30 orang siswa, ada 21 orang siswa
yang berada pada kategori tidak tuntas dan ada 9 orang siswa berada pada
kategori tuntas(Lampiran 5).
Untuk melihat secara jelas nilai hasil belajar biologi dari kelas
eksperimen yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran Mind
Mapping dan kelas kontrol yang diajar dengan metode pembelajaran
konvensional, data dibuat dalam diagram berikut ini.
48
Gambar 4.1 Diagram Perbandingan Hasil Belajar Biologi antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
c. Deskripsi Aktivitas Belajar Siswa
Observasi aktivitas belajar siswa dilakukan untuk mengetahui proses
kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran
Mind Mapping. Untuk mengetahui hasil observasi aktivitas belajar pada
kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.7 Tabel Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Pertemuan Persentase Kriteria Aktivitas Siswa
I 77% Aktif
II 78% Aktif
III 80% Aktif
49
Data aktivitas belajar siswa diperoleh melalui observasi yang
dilakukan berdasarkan petunjuk pada instrumen pengamatan yang
dilakukan pada setiap pertemuan berlangsung. Hasil pengamatan aktivitas
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran selama 3 kali pertemuan yaitu
pada pertemuan 1 mencapai 77%dengan kategori aktif, pertemuan 2
mencapai 78%dengan kategori aktif dan pada pertemuan tiga mencapai
80% dengan kategori aktif. Dari ketiga pertemuan tersebut nilai rata-rata
mencapai 78%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran biologi materi sistem peredaran darah dengan
menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping telah mencapai kriteria
aktif (Lampiran 6).
2. Analisis Statistik Inferensial
Statistika inferensial mencakup semua metode yang berhubungan
dengan analisis sebagian data atau juga sering disebut dengan sampel untuk
kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai
keseluruhan data induknya. Hasil analisis statistik inferensial itu sendiri
dimaksudkan untuk menjawab masalah penelitian yang telah dirumuskan, dan
untuk melakukan analisis statistik inferensial perlu dilakukan beberapa
pengujian prasyarat analisis.
Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar kelas eksperimen dan kelas
kontrol untuk uji prasyaratnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
50
Tabel 4.8 Hasil Analisis Data Hasil Belajar Untuk Uji Prasyarat
Uji Analisis Signifikan
UjiNormalitas Kolmogorov-Smirnov 0,13dan 0,20
UjiHomogenitas Homogeneity of Variance Test 0, 139
Uji normalitas di uji dengan menggunakan SPSS for windows versi
25, uji normalitas dilakukan untuk menentukan data yang telah
dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi
normal.Kriteria dalam pengujiannya adalah nilai signifikan lebih besar dari
0,05.
Pengujian dengan SPSS for windows versi 25 dengan analisis
Kolmogorov-Smirnov untuk data posttest pada kelas XI MIA 2 dengan
menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping diperoleh data atau nilai
signifikansi p = 0,13> α = 0,05; sedangkan untuk kelas XI MIA 4 yang
diajar dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional nilai
signifikansi p = 0,20> α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data yang
diperoleh setelah dilakukan perlakuan pada setiap kelompok berdistribusi
normal (Lampiran 11).
Sedangkan untuk uji normalitas di uji dengan menggunakan SPSS
for windows versi 25.Uji homogenitas itu sendiri merupakan pengujian
mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji
homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan
51
Y bersifat homogen atau tidak. Kriteria pengujiannya adalah nilai signifikan
lebih besar dari 0,05.
Berdasarkan pengujian yang dilakukan dengan menggunakan SPSS
for windows versi 25 dengan analisis Homogeneity of Variance Test untuk
data hasil belajar diperoleh nilai signifikansi p = 0,139 > α = 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa data hasil belajar yang diperoleh berasal dari populasi
yang homogen (lampiran 12).
Untuk melalukan uji hipotesis dibutuhkan sampel yang terdistribusi
normal dan memiliki variansi yang sama dimana hal ini berarti kedua kelas
tersebut homogen. Uji hipotesis dilakukan sebagai patokan keputusan yang
didasarkan dari analisis data. Keputusan dari uji hipotesis hampir selalu
dibuat berdasarkan pengujian hipotesis nol.Cara hitung yang digunakan
dalam uji ini dengan menggunakan Independent Samples T-Test program
SPSS versi 25. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan Independent
Samples T-Test dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis dengan Analisis Independent Samples T-Test
Variabel Taraf Signifikan
Hasil Belajar Siswa 0,001
Berdasarkan pengujian atau perhitungan yang dilakukan, data kelas
yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping dan
kelas yang diajar dengan metode pembelajaran konvensional dinyatakan
berdistribusi normal dan homogen. Hasil analisis dengan bantuan SPSS for
52
Windows versi 25 menggunakan analisis Independent Samples T-Test,
diperoleh nilai signifikansi p = 0,001< α = 0,050 yang menunjukkan bahwa
H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan
metode pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil belajar siswa pada
materi sistem peredaran darah kelas XI SMAN 3 Gowa (Lampiran 13).
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil yang diperoleh
yaitu terdapat perbedaan yang signifikan anatara kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Hal ini dibuktikan melalui dua analisis yang dilakukan yaitu analisis
statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Berdasarkan analisis
stastistik deskriptif, rata-rata hasil belajar hasil yang diperoleh untuk data
posttest pada kelas eksperimen adalah sebesar 76,17, sedangkan pada kelas
control sebesar 70,33 seperti pada tabel 4.1 dan 4.4. Dari data tersebut
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diajar
dengan menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping lebih tinggi
dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada kelas kontrolyang diajar dengan
menggunakan metode pembelajaran konvensional. Hal ini disebabkan karena
pengggunaan metode pembelajaran Mind Mapping mampu membantu siswa
mencatat, meringkas, mengatur dan mengingat konsep penting lebih cepat.
Metode Mind Mapping ini mendorong siswa membuat catatan kreatif
dengan menggunakan tulisan, warna, gambar dan bahkan urutan tulisan.
Dengan penggunaan teknik warna dan gambar dalam proses pembelajarannya,
metode ini mampu meningkatkan rasa kreativitas siswa sehingga siswa akan
53
lebih aktif dalam proses belajar. Bukan hanya itu, melalui metode
pembelajaran Mind Mapping siswa dibantu untuk meringkas materi sistem
peredaran darah dari yang cakupannya sangat luas menjadi lebih sederhana.
Selain membantu dalam membuat ringkasan, metode Mind Mapping ini juga
memudahkan siswa dalam memahami dan mengingat materi system peredaran
darah, dimana pada metode pembelajaran ini siswa tidak dituntut mencatat
keseluruhan materi tetapi hanya pokok atau inti dari materi sistem peredaran
darah. Dengan begitu, siswa dapat mempelajari dan mengingat banyak
informasi atau materi system peredaran darah dalam waktu yang singkat dan
lebih mudah.
Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial pada tabel 4.8,
menunjukkan bahwa data yang diperoleh berasal dari data yang terdistribusi
normal dan tidak terdapat variansi antara kedua kelompok sampel (homogen).
Selain itu, pada tabel 4.9, menunjukkan bahwa metode pembelajaran Mind
Mapping memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan
dengan nilai signifikan yang diperoleh melalui analisis menggunakan
Independent sample T-Test dimana diperoleh nilai signifikansi p = 0,001 < α =
0,05. Nilai signifikan yang diperoleh lebih kecil sehingga dinyatakan bahwa H0
ditolak. Dengan ditolaknya H0, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
metode pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil belajar siswa pada materi
sistem peredaran darah kelas XI SMAN 3 Gowa.
Metode pembelajaran Mind Mapping memiliki pengaruh terhadap
hasil belajar dapat dilihat melalui hasil belajar siswa pada kelas eksperimen
54
yaitu pada kelas XI MIA 2. Pada kelas XI MIA 2 yang diajar dengan
menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping memiliki hasil belajar yang
tinggi dibandingkan dengan kelas yang hanya diajar menggunakan metode
pembelajaran konvensional. Hal ini disebabkan karena dalam proses belajar
menggunakan metode Mind Mapping siswa lebih mudah memahami dan
mengingat materi sistem peredaran darah melalui tahap-tahap dalam proses
pembelajarannya. Contohnya pada tahap pembuatan Mind Mapping, pada
tahap ini siswa akan menyusun inti-inti penting dari materi sistem peredaran
darah. Dengan mengetahui inti dari materi tersebut, siswa kemudian akan
membuat peta yang dikembangkan sesuai dengan pemikiran masing-masing
siswa. Dengan begitu, siswa lebih mudah dalam memahami dan meningat
materi yang dipelajari.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa penggunaan
metode pembelajaran Mind Mapping dalam kegiatan belajar mengajar dapat
digunakan sebagai alternatif untuk mengatasi masalah-masalah pendidikan
seperti hasil belajar rendah. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Syam (2015), dimana penerapan metode pembelajaran Mind Mapping
menunjukkan hasil yang positif atau dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
karena dalam Mind Mapping siswa tidak lagi disulitkan dengan mencatat
keseluruhan pembahasan pembelajaran, siswa hanya mencatat kata kunci
kemudian merancang peta pikirannya. Dengan begitu, siswa lebih mudah
mengingat dan memahami pembelajaran sehingga metode pembelajaran Mind
55
Mapping yang diterapkan dengan baik dan benar dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
Selain itu, penggunaan metode Mind Mapping dapat membuat
pembelajaran menjadi lebih efektif. Pembelajaran yang efektif adalah
pembelajaran yang mampu menyeimbangkan seluruh potensi berpikir siswa,
dengan kata lain adalah pembelajaran yang menyeimbangkan antara potensi
otak kiri dan otak kanan siswa. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Agustin
(2018), bahwa Mind Mapping adalah upaya untuk mengoptimalkan fungsi
otak kiri dan otak kanan yang kemudian aplikasinya sangat membantu untuk
memahami masalah dengan cepat karena telah terpetakan. Dengan demikian,
penerapan metode Mind Mapping dapat menjadi alternatif dalam pemilihan
metode pembelajaran yang dapat menyeimbangkan potensi otak siswa.
Selainitu, metode ini pun dapat mempengaruhi hasil belajar.
Pengaruh penggunaan metode pembelajaran Mind Maping berkaitan
dengan aktivitas siswa. Dimana hasil observasi aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran menggunakan metode Mind Mapping menunjukkan persentase
rata-rata sebesar 78% yang berarti aktivitas siswa berada pada kategori aktif
pada pembelajaran menggunakan metode Mind Mapping seperti yang
ditunjukkan pada tabel 4.7. Dengan demikian, dinyatakan bahwa keberhasilan
penerepan metode pembelajaran Mind Mapping dapat didukung dengan
peningkatan aktivitas siswa.
56
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka dapat ditarik
kesimpulan yaitu
1. Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan
metode pembelajaran Mind Mapping lebih tinggi dibandingkan dengan hasil
belajar siswa pada kelas kontrol yang diajar dengan menggunakan metode
pembelajaran konvensional dimana rata-rata hasil belajar hasil yang
diperoleh pada kelas eksperimen adalah sebesar 76,17, sedangkan pada
kelas kontrol sebesar 70,33.
2. Terdapat pengaruh metode pembelajaran Mind Mapping terhadap hasil
belajar siswa materi sistem peredaran darah kelas XI SMAN 3 GOWA.
B. Saran
Sehubungan dengan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka
penulis mengajukan saran sebagai berikut.
1. Rata-rata skor hasil belajar siswa yang menggunakan metode
pembelajaran konvensioanal lebih rendah dibandingkan pada peserta didik
yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping,
sehingga diharapkan metode pembelajaran Mind Mapping ini dapat
diterapkan sebagai solusi untuk meningkatakan hasil belajar siswa.
57
2. Penerapan metode pembelajaran Mind Mapping lebih baik disesuaikan
dengan materi pembelajaran yang akan diajarkan.
3. Bagi siswa, disarankan mengikuti langkah-langkah pembelajaran dengan
baik sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
4. Bagi guru, disarankan untuk memberikan motivasi dan bimbingan dalam
kegiatan pembelajaran agar siswa dapat semangat dalam kegiatn belajar
mengajar.
5. Bagi peneliti, disarankan untuk tidak hanya berfokus pada hasil belajar
saja. Sebaiknya, peneliti juga memperhatikan minat dan ketertarikan siswa
pada mata pelajaran karena hal ini merupakan salah satu syarat tercapainya
tujuan pembelajaran.
58
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, MM., Sarwono., Rintayani, Peduk. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Kompetensi Dasar Antroposfer Siswa Kelas XI 5 SMA Negeri 1 Juwana Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Eco Geo Vol. 1 No. 1 ISSN 2460-0768 https://jurnal.uns.ac.id/GeoEco/article/view/8884
Champbell. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta: Penerbit Erlangga. Darmadi. 2017. Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam
Dinamika Belajar Siswa. Yogyakarta: Deepublish. Darusman, Rijal. 2014. Penerapan Metode Mind Mapping (PetaPikiran) Untuk
Meningkatkan KemampuanBerpikir Kreatif Matematik Siswa SMP. InfinityJurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung. Vol. 3 No.2 ISSN-
Darwis & Lahming. 2017. Metode dan Strategi Pembelajaran PKLH. Makassar:
Alauddin University Press Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Belajar. Jufri, A. Wahab. 2013. Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka
Reka Cipta
Kemendikbud. 2017. Panduan penilaian oleh Pendidik dan Satuan pendidikan. Jakarta: -
Kusmintayu, Norma., Suwandi, Sarwiji., Anindyarini, A. 2012. Penerapan
Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara pada Siswa Sekolah Menegah Pertama. BASASTRA Jurnal Penelitian Bahas, Sastra Indonesia dan Pengajarannya. Vol. 1 No.1 ISSN 12302-6405 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/bhs_indonesia/article/view/2083
Mudlofir, H. Ali., Rusydiyah, Evi, Fatimatur. 2017. Desain Pembelajaran
Inovatif. Jakarta: Rajawali Pers Pearce, Evelyn, C. 2011. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama Purwanto. 2016. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar
59
Rahmat, Mamat. 2012. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru dan Motivasi Berprestasi dengan Hasil Belajar Siswa. Tesis Magister Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan: Universitas Pendidikan Indonesia
Santi, Varieta, Padma., H.Abdat, Chadidjah., Makhmudah, Ulya. 2017.
Pengembangan panduan Mind Mapping untuk Meningkatkan Keterampilan Belajar. CONSILIUM: Jurnal Program Studi Bimbingan dan Konseling. Vol. 5 No. 2 ISSN- http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/counsilium/article/download/11047/7848
Setiadi. 2016. Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Manusia. Yogyakarta:
Indomedia Pustaka. Seyihoglu, Aysegul. 2013. “Opinions Of The Geography Teacher Candidates
Toward Mind Map”. Educational Research and Review Vol.5 No. 8 ISSN 191-201 https://www.semanticscholar.org/paper/Opinions-of-the-Geography-teacher-Candidates-toward-Seyihoglu/8811656a4e7a3fe3671ba1cb52bd2fcb3b3cbc9a
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT.
Rineka Cipta. Sudijono, Anas. 2013. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Jakarta:
Alfabeta. Sutrisno, Valiant., Siswanto, Budi, Tri. 2016. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Praktik Kelistrikan Otomotif SMK di Kota Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Vokasi Vol.6 No.1 ISSN 2476-9401 https://journal.uny.ac.id/index.php/jpv/article/view/8118
Syahrir. 2017. Analisis Mind Map Siswa Kelas VII C SMPN 6 KOPANG.
JIME. Vol.3 No.1 ISSN 2442-9511 http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/article/view/146
Syam, Natriani & Ramlah. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping
dalam Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siswa Kelas IV SDN 54 Kota Pare-pare. Jurnal Publikasi Pendidikan Vol.5 No.3 ISSN 2088-2092 http://ojs.unm.ac.id/pubpend/article/view/1612
60
Triana, Lilis. 2016. Penggunaan Strategi Mind Mapping Berbasis Multimedia untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS pada Siswa Kelas V SDN 1 Wonorojo Demak. Jurnal Refleksi Edukatika. Vol. 7 No.1 ISSN 2528-696X https://jurnal.umk.ac.id/index.php/RE/article/view/911
Wahab, Rosmalina. 2016. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers
58
L
A
M
P
I
R
A
N
1
61
SILABUS Mata Pelajaran Biologi
Nama Sekolah : SMAN 3 GOWA
Kelas/semester : XII IPA 1/ Ganjil
KompetensiInti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar
1.1 Menghayati dan mengamalkan keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ dan sistem dalam tubuh manusia, dengan cara
Struktur dan Fungsi Sistem Peredaran Darah.
1. Bagian-bagian darah: sel-sel darah dan plasma darah.
2. Pembekuan darah.
1. Guru membentuk siswa menjadi 6 kelompok dengan anggota sebanyak 5 orang.
2. Guru membagikan 5 sub topik pada setiap kelompok.
Tugas
Membuat peta konsep Mind Mapping tentang sistem peredaran darah pada
6 x 45 menit Buku siswa Buku
Universitas Gambar/
charta
PPT
62
menjaga serta memeliharanya menurut ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Berperilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, disiplin, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli lingkungan) secara gotong royong, kerjasama, resposif dan proaktif dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.
3.6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada system sirkulasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan mekanisme peredaran darah serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada system sirkulasi manusia melalui studil iteratur, pengamatan, percobaan dan simulasi.
4.6 Menyajikan hasil analisis
3. Golongan darah 4. Jantung: struktur
jaringan dan fungsinya, ruang dan katup jantung.
5. Proses peredaran darah 6. Kelainan dan gangguan
pada sistem peredaran darah manusia.
3. Guru meminta siswa membaca dan mendiskusikan sub topik masing-masing serta menentukan anggota ahli yang akan bergabung dalam kelompok ahli.
4. Guru meminta setiap anggota
kelompok ahli dari masing-masing kelompok berkumpul dan mengintegrasikan semua sub topik yang telah dibagikan sesuai dengan banyaknya anggota kelompok asal.
5. Guru meminta kelompok ahli berdiskusi untuk membahas topik yang diberikan.
6. Guru meminta setiap anggota
kelompok ahli menyebar dan kembali ke kelompok asal masing-masing, kemudian menjelaskan kepada rekan kelompoknya.
7. Guru meminta setiap kelompok
mempersentasikan hasil diskusi.
manusia.
Observasi
Kerja ilmiah dan keselamatan kerja siswa selama kegiatan pengamatan.
Portofolio
Hasil laporan tertulis berupa karya Mind Mapping siswa.
Kesimpulan hasil diskusi kelompok. .
Tes
Tes pilihan ganda.
Vidio
Internet. Modul.
63
data dari berbagai sumber (studi literatur pengamatan, percobaan dan simulasi) kelainan pada struktur dan fungsi darah, jantung dan pembuluh darah yang menyebabkan gangguan sistem peredaran darah manusia dan teknologi terkait system sirkulasi melalui berbagai bentuk media presentasi.
8. Guru memberikan tes individual atau kelompok pada akhir pembelajaran tentang materi yang telah didiskusikan.
61
L
a
m
p
i
r
a
n
2
64
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMAN 3 GOWA Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : X/Ganjil Materi Pokok : Sistem Peredaran Darah Alokasi Waktu : 9 x 45 (3 x Pertemuan) A. KompetensiInti
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
3.6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem sirkulasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan mekanisme peredaran darah serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem sirkulasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan dan simulasi.
3.6.1 Menjelaskan bagian-bagian: sel-sel darah dan plasma darah.
3.6.2 Mengemukakan proses pembekuan darah 3.6.3 Mengkaji literatur mengenai golongan
darah. 3.6.4 Menjelaskan bagian-bagian jantung:
struktur jaringan dan fungsinya, ruang dan katup jantung.
3.6.5 Menguraikan mekanismeperedaran darah 3.6.6 Menganalisis gangguan fungsi dan
kelainan pada sistem peredaran darah manusia.
4.6 Menyajikan hasil analisis data dari berbagai sumber (studi
4.6.1 Mengumpulkan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi darah
65
literatur pengamatan, percobaan dan simulasi) kelainan pada struktur dan fungsi darah, jantung dan pembuluh darah yang menyebabkan gangguan sistem peredaran darah manusia dan teknologi terkait sistem sirkulasi melalui berbagai bentuk media presentasi.
yang menyebabkan gangguan sisten peredaran darah manusia melalui berbagai bentuk media presentasi
4.6.2 Menyajikanhasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi darah yang menyebabkan gangguan sisten peredaran darah manusia melalui berbagai bentuk media presentasi.
C. TujuanPembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan bagian-bagian: sel-sel darah dan plasma darah.
2. Mengemukakan proses pembekuan darah
3. Mengkaji literatur mengenai golongan darah.
4. Menjelaskan bagian-bagian jantung: struktur jaringan dan fungsinya, ruang dan katup
jantung.
5. Menguraikan mekanisme peredaran darah
6. Menganalisis gangguan fungsi dan kelainan pada sistem peredaran darah manusia.
7. Mengumpulkan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi darah.
8. Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi peredaran darah
pada manusia.
D. Materi Pembelajaran
Sistem Peredaran Darah pada Manusia
1. Pengertian Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah merupakan sistem transportasi tubuh secara fungsional
mennghubungkan organ-organ pertukaran dengan sel-sel tubuh, mengangkut bahan-
bahan yang dibutuhkan, seperti O2 dan zat makanan atau bahan-bahan sisa
metabolisme seperti CO2 dan urea.
2. Komponen Darah
Darah terdiri dari dua komponen, yaitu:
a. Plasma Darah
Plasma darah merupakan bagian cair yang berwarna kekuningan, terdiri atas:
1) Hampir 90% air yang di dalamnya terlarut berbagai macam zat
2) Garam-garam mineral
3) Protein plasma
b. Sel Darah
1) Sel darah merah (eritrosit)
66
2) Sel darah putih (leukosit)
a) Granulosit
b) Agranulosit
c. Keping darah (trombosit)
3. Golongan Darah
Apabila sel darah merah seseorang mengandung aglutinogen A dan serum
darahnya membuat aglutinin , makaorang tersebut mempunyai golongan darah
A.Sebaliknya, apabila sel darah merah seseorang mengandungaglutinogen B dan
serum darahnya membuat aglutinin, makaorang tersebut dikategorikan golongan
darah B.Kemudian, apabila sel darah merah seseorang mengandung aglutinogen A
dan B, sementara serum darah tidak dapatmembuat aglutinin maupun , maka orang
tersebut mempunyai golongan darah AB.Sebaliknya, bila sel darah merah seseorang
tidak mengandung aglutinogen A dan B, sementara serum darahnya dapatmembuat
aglutinin dan , maka orang tersebut mempunyai golongan darah O.
4. Bagian-bagian Jantung
a. Jantung
Jantung merupakan salah satu organ tubuh manusia yang sangatpenting. Sebab,
jantung berfungsi sebagai alat pemompa darah sehinggadapat tersalurkan ke
seluruh tubuh. Berikut bagian-bagian jantung.
Gambar 4.1 Struktur Jantung
b. Pembuluh Darah
Selain jantung sebagai alat pemompa darah, darah juga memerlukan pembuluh
darah untuk beredar ke seluruh tubuh. Pembuluh darahberbentuk bulat, dengan
ukuran yang beragam. Diameternya sekitar0,01 hingga 20 mm.Berdasarkan
fungsinya, pembuluh darah dibedakan menjadi 3macam yakni pembuluh nadi
(arteri), pembuluh darah balik (vena),dan pembuluh darah kapiler.
67
5. Proses Pembekuan Darah
Gambar 5.1 Mekanisme Pembekuan Darah
6. Gangguan Sistem peredaran Darah
a. Anemia
b. Polisetemia
c. Leukimia dan Agranulositosis
d. Hemofilia
e. Penyakit Jantung Koroner
f. Varises
g. Hipertensi dan Hipotensi
h. Flebitis
E. MetodePembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model Pembelajaran : Kooperatif tipe Jigsaw.
Metode : Mind Mapping, Ceramah, diskusi kelompok,dan presentasi.
F. MediaPembelajaran
1. Alat Tulis
2. Laptop
3. LCD
4. Charta/gambar/ foto
5. Vidio
6. PowerPoint
G. Sumber Belajar :
1. Buku Biologi kelas XI Kurikulum 2013 Irnaningtyas
2. Buku Biologi untuk SMA Kelas 2 D.A. Pratiwi
3. Bahan ajar atau modul biologi
68
H. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Pertemuan Ke-1 (3 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
1. Orientasi
Guru membuka pelajaran dengan
memberi salam pembukadan
membimbing doa.
Guru mengecek kebersihan kelas dan
mengecek kehadiran siswa.
2. Apersepsi
Guru mengingatkan kembali materi
prasyarat dengan bertanya kepada siswa.
Guru mengajukan pertanyaan yang
berkaitan dengan pelajaran yang akan
dilakukan
“apakah kalian pernah terluka? Cairan
warna apa yang keluar dari luka kalian?
Cairan merah ini disebut dengan apa?”
3. Motivasi
Guru menyampaikan manfaat dari
pelajaran yang akan dilakukan.
4. PemberianAcuan
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Menyampaikan kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung.
Memberitahukan materi yang akan di
bahas pada pertemuan saat itu.
Menjelaskan proses pembelajaran
sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran yang di tentukan.
1. Orientasi
Siswa membersihkan kelas sebelum
pelajaran dimulai.
Siswa menjawab salam danberdoa.
Siswa mengatakan hadir ketika
namanya disebut.
2. Apersepsi
Siswa menjawab materi prasyarat
yang diajukan oleh guru.
Siswa menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru.
3. Motivasi
Siswa menyimak penjelasan dari
guru.
4. Pemberian Acuan
Siswa menyimak atau
mendengarkan penjelasan dari guru
69
1. Pertemuan Ke-1 (3 x 45 Menit) Kegiatan Inti (105 Menit) Kegiatan Pembelajaran
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Guru membentuk siswa menjadi 6
kelompok dengan anggota sebanyak 5
orang.
Siswa berkumpul dan membentuk
kelompok (Kelompok asal).
Guru membagikan 5 sub topik pada
setiap kelompok.
Sub topik:
1. Pengertian dan fungsi darah
2. Komponen penyusun darah: Eritrosit
3. Komponen penyusun darah: Leukosit
4. Komponen penyusun darah:
Trombosit dan Plasma darah
5. Proses pembekuan darah
Siswa masing-masing mencatat sub
topik yang dibagikan oleh guru.
Guru meminta siswa membaca dan
mendiskusikan sub topik masing-
masing serta menentukan anggota ahli
yang akan bergabung dalam kelompok
ahli.
Siswa membaca dan mendiskusikan
sub topik masing-masing.
Setiap anggota kelompokasal harus
mendapat satu sub topik dalam
kelompok tersebut.
Siswa menentukan anggota ahli tiap
sub topik yang akan bergabung
dalam kelompok ahli.
Guru meminta Setiap anggota
kelompok ahli dari masing-masing
kelompok berkumpul dan
mengintegrasikan semua sub topik
yang telah dibagikan sesuai dengan
banyaknya anggota kelompok asal.
Siswa berkumpul membentuk
kelompok ahli sesuai dengan sub
topik yang telah diberikan guru.
Guru meminta kelompok ahli
berdiskusi untuk membahas topik yang
diberikan.
Masing-masing kelompok ahli
mendiskusikan dan membahas sub
topik yang telah diberikan oleh guru
serta saling membantu dalam
menguasai topik tersebut.
70
1. Pertemuan Ke-1 (3 x 45 Menit) Tiap-tiap siswa mencatat hasil
diskusi dalam bentuk Mind Mapping.
Guru meminta setiap anggota
kelompok ahli menyebar dan kembali
ke kelompok asal masing-masing,
kemudian menjelaskan kepada rekan
kelompoknya.
Siswa kembali ke masing-masing
kelompok asal.
Setiap siswa mendiskusikan dan
menjelaskan kepada rekan
sekelompoknya mengenai hasil
diskusi dari kelompok ahli
sebelumnya dengan bantuan Mind
Mapping, serta saling membantu
dalam memahami hasil diskusi
tersebut.
Guru meminta setiap kelompok
mempersentasikan hasil diskusi
Siswa mempersentasikan hasil
diskusi yang telah dilakukan.
Guru memberikan tes individual atau
kelompok pada akhir pembelajaran
tentang materi yang telah didiskusikan.
Siswa mengerjakan tes individual
atau kelompok yang mencakup
semua topik.
Catatan : Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang
meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh
menghadapi masalah, tanggungjawab, rasa ingin tahu, danpeduli lingkungan.
Kegiatan Penutup (15 Menit) 1. Guru mengumpulkan Mind Mapping yang
telah dikerjakan.
2. Guru memberikan tugas kepada peserta
didik untuk mempelajari materi
selanjutnya yaitu tentang “jantung dan
golongan darah”.
3. Memberikan penghargaan kepada siswa
yang memiliki kinerja yang baik.
4. Guru menutup pelajaran dengan
mengucapkan hamdalah di ikuti dengan
salam.
1. Siswa mencatat tugas yang
diberikan oleh guru.
2. Siswa mengucapkan hamdalah dan
menjawab salam.
71
2. Pertemuan Ke-2 (3 x 45 Menit) Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
1. Orientasi
Guru membuka pelajaran dengan
memberi salam pembuka dan
membimbing doa.
Mengecek kebersihan kelas dan
mengecek kehadiran siswa.
2. Apersepsi
Mengingatkan kembali materi prasyarat
dengan bertanya kepada peserta didik.
Mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan.
3. Motivasi
Menyampaikan manfaat mempelajari
pelajaran yang akan disampaikan
4. Pemberian Acuan
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Menyampaikan kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung.
Memberi tahukan materi yang akan di
bahas pada pertemuan saat itu.
Menjelaskan proses pembelajaran
sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran yang di tentukan.
1. Orientasi
Siswa membersihkan kelas sebelum
pelajaran dimulai.
Siswa menjawab salam dan berdoa.
Siswa mengatakan hadir ketika
namanya disebut.
2. Apersepsi
Siswa menjawab materi prasyarat
yang diajukan oleh guru.
Siswa menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru.
3. Motivasi
Siswa menyimak penjelasan dari guru.
4. Pemberian Acuan
Siswa menyimak atau mendengarkan
penjelasan dari guru
Kegiatan Inti (105 Menit) Kegiatan Pembelajaran
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Guru membentuk siswa menjadi 6
kelompok dengan anggota sebanyak 5
orang.
Siswa berkumpul dan membentuk
kelompok (Kelompok asal).
72
2. Pertemuan Ke-2 (3 x 45 Menit) Guru membagikan 5 sub topik pada
setiap kelompok.
Sub topik:
1. Golongan Darah:Sistem ABO
2. Golongan Darah: Sistem Rhesus
3. Jantung: Fungsi dan Bagian-bagian
Jantung
4. Jantung: Struktur Jantung
5. Pembuluh Darah
Siswa masing-masing mencatat sub
topik yang dibagikan oleh guru.
Guru meminta siswa membaca dan
mendiskusikan sub topik masing-masing
serta menentukan anggota ahli yang
akan bergabung dalam kelompok ahli.
Siswa membaca dan mendiskusikan
sub topik masing-masing.
Setiap anggota kelompok asal harus
mendapat satu sub topik dalam
kelompok tersebut.
Siswa menentukan anggota ahli tiap
sub topik yang akan bergabung
dalam kelompok ahli.
Guru meminta Setiap anggota kelompok
ahli dari masing-masing kelompok
berkumpul dan mengintegrasikan semua
sub topik yang telah dibagikan sesuai
dengan banyaknya anggota kelompok
asal.
Siswa berkumpul membentuk
kelompok ahli sesuai dengan sub
topik yang telah diberikan guru.
Guru meminta kelompok ahli berdiskusi
untuk membahas topik yang diberikan.
Masing-masing kelompok ahli
mendiskusikan dan membahas sub
topik yang telah diberikan oleh
guru serta saling membantu dalam
menguasai topik tersebut.
Tiap-tiap siswa mencatat hasil
diskusi dalam bentuk Mind
Mapping.
Guru meminta setiap anggota kelompok
ahli menyebar dan kembali ke kelompok
Siswa kembali ke masing-masing
kelompok asal.
73
2. Pertemuan Ke-2 (3 x 45 Menit) asal masing-masing, kemudian
menjelaskan kepada rekan
kelompoknya.
Setiap siswa mendiskusikan dan
menjelaskan kepada rekan
sekelompoknya mengenai hasil
diskusi dari kelompok ahli
sebelumnya dengan bantuan Mind
Mapping, serta saling membantu
dalam memahami hasil diskusi
tersebut.
Guru meminta setiap kelompok
mempersentasikan hasil diskusi
Siswa mempersentasikan hasil
diskusi yang telah dilakukan.
Guru memberikan tes individual atau
kelompok pada akhir pembelajaran
tentang materi yang telah didiskusikan.
Siswa mengerjakan tes individual
atau kelompok yang mencakup
semua topik.
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang
meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh
menghadapi masalah, tanggungjawab, rasa ingin tahu, danpeduli lingkungan.
Kegiatan Penutup (15 Menit)
1. Guru mengumpulkan Mind Mapping yang
telah dikerjakan.
2. Guru memberikan tugas kepada peserta
didik untuk menambah pemahaman siswa
atau peserta didik.
3. Memberikan penghargaan kepada siswa
yang memiliki kinerja yang baik.
4. Guru menutup pelajaran dengan
mengucapkan hamdalah diikuti dengan
salam.
1. Siswa mencatat tugas yang diberikan
oleh guru.
2. Siswa mengucapkan hamdalah dan
menjawab salam.
74
3. Pertemuan Ke-3 (3 x 45 Menit) Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
1. Orientasi
Guru membuka pelajaran dengan
memberi salam pembukadan
membimbing doa.
Mengecek kebersihan kelas dan
mengecek kehadiran siswa.
2. Apersepsi
Mengingatkan kembali materi
prasyarat dengan bertanya kepada
peserta didik.
Mengajukan pertanyaan yang
berketerkaitan dengan pelajaran
yang akan dilakukan
“apakah kalian pernah merasakan
pusing ketika kalian duduk dan tiba-
tiba berdiri? Apakah penyebabnya?”
3. Motivasi
Menyampaikan manfaat mempelajari
pelajaran yang akan disampaikan
4. Pemberian Acuan
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Menyampaikan kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang
berlangsung.
Memberitahukan materi yang akan
dibahas pada pertemuan saat itu.
Menjelaskan proses pembelajaran
sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran yang di tentukan.
1. Orientasi
Siswa membersihkan kelas sebelum
pelajaran dimulai.
Siswa menjawab salam dan berdoa.
Siswa mengatakan hadir ketika
namanya disebut.
2. Apersepsi
Siswa menjawab materi prasyarat
yang diajukan oleh guru.
Siswa menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru.
3. Motivasi
Siswa menyimak penjelasan dari guru.
4. Pemberian Acuan
Siswa menyimak atau mendengarkan
penjelasan dari guru
75
3. Pertemuan Ke-3 (3 x 45 Menit) Kegiatan Inti (105 Menit) Kegiatan Pembelajaran
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Guru membentuk siswa menjadi 6
kelompok dengan anggota sebanyak 5
orang.
Siswa berkumpul dan membentuk
kelompok (Kelompok asal).
Guru membagikan 5 sub topik pada
setiap kelompok.
Sub topik:
1. Mekanisme Peredaran Darah
2. Gangguan Sistem Peredaran Darah
pada Jantung
3. Gangguan Sistem Peredaran Darah
pada Pembuluh Darah
4. Penyebab Gangguan Sistem
Peredaran Darah
5. Cara Mengatasi Gangguan Sistem
Peredaran Darah
Siswa masing-masing mencatat sub
topik yang dibagikan oleh guru.
Guru meminta siswa membaca dan
mendiskusikan sub topik masing-masing
serta menentukan anggota ahli yang
akan bergabung dalam kelompok ahli.
Siswa membaca dan mendiskusikan
sub topik masing-masing.
Setiap anggota kelompok asal harus
mendapat satu sub topik dalam
kelompok tersebut.
Siswa menentukan anggota ahli tiap
sub topik yang akan bergabung
dalam kelompok ahli.
Guru meminta Setiap anggota kelompok
ahli dari masing-masing kelompok
berkumpul dan mengintegrasikan semua
sub topik yang telah dibagikan sesuai
dengan banyaknya anggota kelompok
asal.
Siswa berkumpul membentuk
kelompok ahli sesuai dengan sub
topik yang telah diberikan guru.
Guru meminta kelompok ahli berdiskusi
untuk membahas topik yang diberikan.
Masing-masing kelompok ahli
mendiskusikan dan membahas sub
76
3. Pertemuan Ke-3 (3 x 45 Menit) topik yang telah diberikan oleh
guru serta saling membantu dalam
menguasai topik tersebut.
Tiap-tiap siswa mencatat hasil
diskusi dalam bentuk Mind
Mapping.
Guru meminta setiap anggota kelompok
ahli menyebar dan kembali ke kelompok
asal masing-masing, kemudian
menjelaskan kepada rekan
kelompoknya.
Siswa kembali ke masing-masing
kelompok asal.
Setiap siswa mendiskusikan dan
menjelaskan kepada rekan
sekelompoknya mengenai hasil
diskusi dari kelompok ahli
sebelumnya dengan bantuan Mind
Mapping, serta saling membantu
dalam memahami hasil diskusi
tersebut.
Guru meminta setiap kelompok
mempersentasikan hasil diskusi
Siswa mempersentasikan hasil
diskusi yang telah dilakukan.
Guru memberikan tes individual atau
kelompok pada akhir pembelajaran
tentang materi yang telah didiskusikan.
Siswa mengerjakan tes individual
atau kelompok yang mencakup
semua topik.
Catatan : Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang
meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh
menghadapi masalah, tanggungjawab, rasa ingin tahu, danpeduli lingkungan.
Kegiatan Penutup (15 Menit) 1. Guru mengumpulkan Mind Mapping yang
telah dikerjakan.
2. Memberikan penghargaan kepada
siswayang memiliki kinerja yang baik.
3. Guru menutup pelajaran dengan
mengucapkan hamdalah di ikuti dengan
salam.
1. Siswa mengucapkan hamdalah dan
menjawab salam.
77
I. Penilaian, Pembelajaran Remedial danPengayaan
1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Sikap - Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap.
No Nama Siswa
Aspek Perilaku yang Dinilai Jumla
h Skor Skor Sikap
Kode Nilai
BS JJ TJ DS
1 Soenarto 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...
Keterangan : • BS : Bekerja Sama • JJ : Jujur • TJ : Tanggun Jawab • DS : Disiplin
Catatan : 1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik 75 = Baik 50 = Cukup 25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75 4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) 50,01 – 75,00 = Baik (B) 25,01 – 50,00 = Cukup (C) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :
78
No Pernyataan Ya Tidak Jumlah Skor
Skor Sikap
Kode Nilai
1 Selama diskusi, saya ikut serta mengusulkan ide/gagasan.
50
250 62,50 C 2
Ketika kami berdiskusi, setiap anggota mendapatkan kesempatan untuk berbicara.
50
3 Saya ikut serta dalam membuat kesimpulan hasil diskusi kelompok.
50
4 ... 100 Catatan : 1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400 3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x
100 = 62,50 4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) 50,01 – 75,00 = Baik (B) 25,01 – 50,00 = Cukup (C) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan
- Penilaian Teman Sebaya
Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya:
Nama yang diamati : ... Pengamat : ...
No Pernyataan Ya Tidak Jumlah Skor
Skor Sikap
Kode Nilai
1 Mau menerima pendapat teman.
100
450 90,00 SB 2
Memberikan solusi terhadap permasalahan.
100
3 Memaksakan pendapat sendiri kepada anggota kelompok.
100
4 Marah saat diberi kritik. 100 5 ... 50 Catatan : 1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif,
sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100 2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
79
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat : 75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) 50,01 – 75,00 = Baik (B) 25,01 – 50,00 = Cukup (C) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)
- Penilaian Jurnal(Lihat lampiran)
b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda(Lihat lampiran) - Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog Penilaian Aspek Percakapan
- Penugasan(Lihat Lampiran)
Tugas Rumah a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan
untuk mendapatkan penilaian. c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut: Instrumen Penilaian
Instrumen Penilaian Diskusi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25 1 Penguasaan materi diskusi 2 Kemampuan menjawab pertanyaan 3 Kemampuan mengolah kata 4 Kemampuan menyelesaikan masalah Keterangan : 100 = Sangat Baik 75 = Baik 50 = Kurang Baik 25 = Tidak Baik
- Penilaian Proyek(Lihat Lampiran) - Penilaian Produk(Lihat Lampiran) - Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll Instrumen Penilain
2. Instrumen Penilaian (terlampir) a. Pertemuan Pertama b. Pertemuan Kedua c. Pertemuan Ketiga
80
i
L
A
M
P
I
R
A
N
3
81
KISI-KISI EVALUASI HASIL BELAJAR KOGNITIF MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH
SMAN 3 GOWA Tahun Ajaran 2019/2020
Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : XI/Ganjil Jenis Soal : Pilihan G anda
Indikator Aspek kognitif
Jum. C1 Ingatan
C2 Pemahaman
C3 Penerapan
C4 Analisis
C5 Evaluasi
C6 Kreasi
3.6.1 Menjelaskan bagian-bagian: sel-sel darah dan plasma darah.
3.6.2 Mengemukakan proses pembekuan darah
3.6.3 Mengkaji literature mengenai golongan darah.
3.6.4 Menjelaskan bagian-bagian jantung: struktur jaringan dan fungsinya, ruang dan katup jantung.
3.6.5 Menguraikan mekanisme peredaran darah
3.6.6 Menganalisis gangguan fungsi dan kelainan pada sistem peredaran darah manusia.
4.6.1 Mengumpulkan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi darah yang menyebabkan gangguan sistem peredaran darah manusia melalui berbagai bentuk media presentasi
4.6.2 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi darah yang menyebabkan gangguan sistem peredaran darah manusia melalui berbagai bentuk media presentasi.
1 3 8 17 24 25 30
4 6 13 14 16 18 26 27 29
5 7 10 11 15 19 21 22 28
2 9 12
20 23
-
30
Jumlah 7 9 9 3 2 -
i
L
A
M
P
I
R
A
N
4
82
EVALUASI HASIL BELAJAR KOGNITIF MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH
SMAN 3 GOWA TahunAjaran 2019/2020
LEMBAR SOAL
Mata Pelajaran : Biologi Kelas/ Semester : XI MIA/ Ganjil Alokasi Waktu : 3 x 45 ( 1 x Pertemuan) Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang pada jawaban yang telah disediakan! SOAL
1. Suatu zat yang berperan membawa nutrisi dan gas penting yang berguna bagi tubuh adalah .... a. Getah bening b. Albumin c. Protrombin d. Darah e. Trombosit
2. Perhatikan pernyataan berikut! I. Mengangkut oksigen dari paru-paru keseluruh jaringan tubuh. II. Mengangkut sari makanan dari usus ke jaringan tubuh. III. Menyerap sari makanan yang masuk ke dalam sistem pencernaan. IV. Mengatur dan mengontrol temperatur tubuh.
Yang termasuk fungsi darah dalam tubuh adalah .... a. I saja b. I, II, dan III c. I, III, dan IV d. I, II, dan IV e. I dan III
3. Komponen yang tidak termasuk plasma adalah .... a. Air b. Fibrinogen c. Trombosit d. Globulin e. Albumin
4. Setelah mengalami proses pencernaan, sari makanan siap untuk diserap dan dibawake seluruh tubuh oleh darah. Bagian darah yang berperan dalam pengangkutan adalah ....
83
a. Plasma darah b. Eritrosit c. Leukosit d. Trombosit e. Limfosit
5. Kita dapat merasakan denyut nadi ditangan kita, hal yang menyebabkan terjadinyadenyut nadi adalah .... a. Gerakan jantung memompa darah ke kapiler b. Gerakan jantung memompa darah ke vena c. Gerakan jantung memompa darah ke arteri d. Gerakan jantung memompa darah ke paru-paru e. Gerakan paru-paru memompa darah ke arteri
6. Kelainan berupa pengerasan dan penyempitan pembuluh darah akibat endapansenyawa lemak disebut .... a. Hemofilia b. Leukimia c. Leukimia d. Atherosklerosi e. Arteriosklerosis
7. Seseorang akan melakukan transfusi darah, sebelumnya ia harus mengukur tekanan darahnya terlebih dahulu dengan .... a. Thermometer b. Respirometer c. Barometer d. Anemometer e. Sphygmomanometer
8. Yang merupakan penyakit pembuluh darah adalah .... a. Jantung koroner b. Tekanan darah tinggi c. Leukimia d. Hemofilia e. Varises
9. Dalam sistem peredaran darah manusia dikenal adanya tiga pembuluh darah, yaituarteri, vena, dan kapiler. Pernyataan berikut ini yang berkaitan dengan vena adalah .... a. Mengangkut darah di mana kadar darah O2 tinggi b. Jalannya meninggalkan jantung c. Mengangkut darah di mana kadar darah CO2 tinggi d. Jalannya menuju jantung
84
e. Mengangkut darah di mana kadar darah CO2 tinggi Jalannya menuju jantung
10. Seseorang yang pola hidupnya tidak benar, misalnya banyak beraktivitas, kurang istirahat dan sering begadang, lama-kelamaan akan tampak pucat hal ini di sebabkan oleh .... a. Dehidrasi b. Kekurangan eritrosit c. Kekurangan trombosit d. Kekurangan CO2 e. Kekurangan hormone
11. Golongan darah AB dapat menjadi penerima seluruh donor (resepien universal) karena .... a. Golongan darah AB hanya memiliki aglutinogen A dan B b. Golongan darah AB hanya memiliki aglutinin α, β c. Golongan darah AB tidak memiliki aglutinogen A,B d. Golongan darah AB tidak memiliki aglutinogen A,B, tetapi memiliki
aglutinin α e. Golongan darah AB tidak memiliki aglutinogen A,B, serta aglutinin α, β
12. Jika proses pembekuan darah tidak normal, maka ada beberapa kemungkinan yang menjadi penyebabnya, yaitu .... a. Kerusakan pada organ pankreas b. Kelebihan vitamin K c. Kelebihan senyawa kalsium d. Kerusakan pada organ hati e. Terbentuk protrombin
13. Pada proses pembekuan darah, potrombin akan berubah menjadi trombin dengan bantuan enzim .... a. Lipase b. Trombokinase c. Amilase d. Tripsin e. Pepsin Untuk soal nomor 14 , perhatikan gambar berikut!
85
14. Katup trikuspidalis dan katup bikuspidalis ditunjukkan pada gambar oleh nomor .... a. 1 dan 4 b. 8 dan 9 c. 4 dan 7 d. 5 dan 6 e. 2 dan 3
15. Pasangan aglutinogen dan aglutinin yang menunjukkan golongan darah O adalah ....
16. Dari beberapa komponen darah dibawah ini yang terlibat dalam pembasmian
bakteri dan organisme lain yang menyebabkan penyakit adalah .... a. Antibodi dan sel darah putih b. Fibrinogen dan sel darah merah c. Antibodi dan fibrinogen d. Keeping darah dan sel darah putih e. Fibrinogen dan sel darah putih
17. Komponen darah yang berfungsi membawa sari-sari makanan dan sisa metabolisme adalah .... a. Eritrosit b. Leukosit c. Plasma darah d. Trombosit e. Serum
18. Berikut ini merupakan jenis sel darah putih.
Sel darah yang di tunjuk oleh panah adalah .... a. Basophil b. Eusinofil c. Neutrophil
86
d. Monosit e. Limfosit
19. Perhatikan tabel karakteristik eritrosit dan leukosit di bawah ini! No Eritrosit No Leukosit
1 Berbentuk cekung, pipih, tidak berinti
5 Dihasilkan di sumsum merah tulang dan limfa
2 Dibentuk di hati dan sumsum merah tulang
6 Berfungsi membunuh kuman penyakit
3 Jumlahnya sekitar 8000-9000 sel/ 7
Bentuk sel tidak teratur, mempunyai inti
4 Berfungsi mengangkut oksigen
8 Jumlahnya sekitar 4-5 juta sel/
Pernyataan yang tepat untuk karakteristik eritrosit dan leukosit ada pada no .... a. 1,2 dan 5,6 b. 1,2 dan 7,8 c. 1,3 dan 7,8 d. 3,4 dan 5,6 e. 3,4 dan 7,8
20. Perhatikan urutan proses penggumpalan darah berikut! 1. Trombosit pecah dan mengeluarkan trombokinase 2. Trombosit menyentuh permukaan kasar 3. Trombokinase mengubah protrombin menjadi enzim yaitu trombin dengan
bantuan ion kalsium 4. Trombin menguraikan fibrinogen menjadi fibrin 5. Darah menggumpal
Berdasarkan uraian tersebut, urutan yang benar mengenai proses penggumpalan darah adalah ....
a. 1,2,3,4,5 b. 1,3,4,2,5 c. 2,1,4,3,5 d. 2,1,3,4,5 e. 3,1,2,4,5
21. Transfusi darah pendonor yang bergolongan darah B ke resipien yang bergolongan darah A, menyebabkan aglutinasi karena .... a. Bertemunya aglutinogen B dengan agglutinin B b. Bertemunya aglutinogen B dengan agglutinin A
87
c. Bertemunya aglutinogen A dengan agglutinin A d. Bertemunya aglutinogen A dengan agglutinin B e. Bertemunya aglutinogen AB dengan agglutinin B
22. Letak pembuluh darah ini biasanya di dalam tubuh, dan hanya beberapa yang terletak di dekat permukaan sehingga dapat dirasakan denyutnya. Pembuluh darah ini yang membawa darah keluar dari jantung. Pembuluh darah yang dimaksud adalah .... a. Pembuluh nadi b. Pembuluh balik c. Pembuluh kapiler d. Pembuluh kecil e. Pembuluh besar
23. Perhatikan tabel dibawah ini!
NO. Pembeda Pembuluh darah arteri
Pembuluh darah vena
1 Dinding pembuluh Lebih tipis Lebih tebal
2 Lumen/saluran Sempit Luas
3 Denyutan Tidak ada Terasa, seirama
dengan denyut jantung
4 Tekanan darah Kuat Lemah
5 Aliran darah Meninggalkan jantung Menuju jantung
Pernyataan di atas adalah pernyataan yang benar, kecuali .... a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 1 dan 5 d. 2 dan 4 e. 4 dan 5
24. Pembuluh darah yang mengandung banyak oksigen adalah .... a. Pembuluh nadi b. Pembuluh balik c. Pembuluh kapiler d. Pembuluh kecil e. Pembuluh nadi besar
25. Aorta merupakan pembuluh darah besar yang membawa darah menuju ke .... a. Otak
88
b. Seluruh tubuh c. Jantung d. Syaraf e. Paru-paru
26. Peredaran darah manusia dikatakan peredaran darah tertutup, karena .... a. Peredaran darah yang mengalir di dalam pembuluh darah b. Peredaran darah yang mengalir tidak melalui pembuluh darah c. Peredaran darah yang mengalir di dalam ruang jantung d. Peredaran darah yang mengalir diluar ruang jantung e. Peredaran darah yang mengalir di dalam pembuluh darah dan di luar
jantung 27. Dari pernyataan berikut, yang bukan merupakan fungsi peredaran darah pada
manusia adalah .... a. Mengedarkan sari makanan keseluruh tubuh b. Mengedarkan oksigen keseluruh tubuh c. Mengedarkan karbondioksida ke seluruh tubuh d. Mengangkut sampah dari jaringan tubuh e. Menyalurkan hormone keseluruh bagian tubuh
28. Berikut ini merupakan penyakit atau gangguan sistem peredaran darah yang terjadi pada pembuluh darah, kecuali .... a. Hemoroid b. Varises c. Embolus d. Thrombus e. Talasemia
29. Aliran darah pada peredaran darah kecil adalah .... a. Jantung-aorta-seluruh tubuh-jantung b. Jantung-aorta-paru-paru-jantung c. Jantung-seluruh tubuh-paru-paru-jantung d. Jantung-vena pulmonalis-arteri pulmonalis-jantung e. Jantung-arteri pulmonalis-paru-paru-vena pulmonalis-jantung
30. Penyakit Hipertensi akan dapat menyebabkan pecahnya .... a. Vena b. Arteriol c. Pembuluh arteri dan vena d. Kapiler dan vena e. Pembuluh arteri dan kapiler
i
L
A
M
P
I
R
A
N
5
89
NILAI HASIL POSTEST SISWA KELAS XI MIA 2
No Nama siswa JK Nilai hasil postest Kategori Ketuntasan
Lulus Tidak Lulus
1 Adelia P 80 √ - 2 Adi Permana Putra L 67 - √ 3 Alfatiha Tulhidayah
Ilham P 77 √ -
4 Alif Nurqalbi Mattayang
L 87 √ -
5 Dewy Nazarina Asriyanti
P 70 - √
6 Dwi Putri Maharani P 70 - √ 7 Edy Sabara L 77 √ - 8 Firdayani P 80 √ - 9 Firmansyah L 73 - √ 10 Fitra Nuralamsyah L 77 √ - 11 Imam Azhari L 70 - √ 12 Irmawati P 80 √ - 13 Kurnia Sandi L 70 - √ 14 Maidatuljannah P 73 - √ 15 Muh. Aswan L 77 √ - 16 Muh. Halik Fajar L 80 √ - 17 Muh. Iqbal L 73 - √ 18 Muhammad Alif L 73 - √ 19 Muhammad Syahrir L 83 √ - 20 Nurfaika Tri Aulia L 83 √ - 21 Nurhikmayanti L 73 - √ 22 Rafika Dewi P 87 √ - 23 Resaldy Rahman P 80 √ - 24 Resky Amalia L 77 √ - 25 Risal P 70 - √ 26 Sri Asrawati Nur L 70 - √ 27 Sukwati P 87 √ - 28 Yualiana Putri Sari P 77 √ - 29 Zalsa Apriliana P 67 - √ 30 St. Syahruni L 77 √ -
Total 17 13 Persentase (%) 57 43
90
NILAI HASIL POSTEST SISWA KELAS XI MIA 4
No Nama Siswa JK Nilai Hasil Postest Kategori Ketuntasan
Lulus Tidak Lulus
1 Ahmad Ilham L 67 - √ 2 Aisyah P 73 - √ 3 Asriani N. P 70 - √ 4 Ayu Ningsi Asjak P 73 - √ 5 Hajrawati P 80 √ - 6 Ismail Idris L 73 - √ 7 Jusnaeda P 77 √ - 8 M. Arya Izrayuda L 77 √ - 9 Muh. Arfa L 60 - √ 10 Muh. Resky Aska L 73 - √ 11 Muh. Reza Arisa Putra L 77 √ - 12 Mutia Salsabila P 67 - √ 13 Nanda Sri Yuliana
Safitri P 63 - √
14 Nur Arif L 60 - √ 15 Nur Halisa P 63 - √ 16 Nur Khafifah P 60 - √ 17 Nursyamsi P 77 √ - 18 Nur Wahyudi K L 73 - √ 19 Nurjannah P 83 √ - 20 Nursyamsi Zainal P 77 √ - 21 Nurul Masrifah P 67 - √ 22 Risky P 60 - √ 23 Rismawati P 83 √ - 24 Sahriani P 63 - √ 25 Siti Syahriani L 70 - √ 26 Sri Rejeky P 70 - √ 27 Siti. Nurfaidah Amalia
Arif L 80 √ -
28 Syahriana P 67 - √ 29 Wahyudi Yusuf L 67 - √ 30 Zulfadli L 60 - √
Total 9 21 Persentase (%) 30 70
91
L
A
M
P
I
R
A
N
6
91
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
Mata pelajaran : Biologi
Materi :SistemPeredaranDarah
Kelas/ Semester : XI MIA 2/ Ganjil
Alokasi waktu : 9 x 45 (3 x pertemuan)
Berilah tanda pada kolom. ( x ) bila tidak dilakukan, ( √ ) bila dilakukan pada
masing-masing pernyataa dibawah ini!
NO Aspek yang diamati Pertemuan
1 2 3 4 1. Siswa membersihkan kelas sebelum
pelajaran dimulai. 7 7 10
P O S T E S T
2. Menjawab salam dan membaca doa sebelum belajar
28 28 26
3. Siswa mengatakan hadir ketika namanya disebut.
28 28 26
4. Siswa menjawab materi prasyarat yang diajukan oleh guru.
9 11 14
5. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
5 8 6
6. Siswa mendengarkan motivasi dari guru. 28 26 26 7. Siswa menyimak atau mendengarkan
penjelasan dari guru mengenai tujuan, KI, Kd, indikator, dan langkah-langkah pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
28 28 26
8. Siswa mendengarkan dan menyimak materi yang disampaikan oleh guru.
28 28 26
9. Siswa membuka dan mempelajari literature yang berkaitan dengan materi yang di bahas.
14 17 21
10. Siswa berkumpul dengan teman kelompoknya.
28 28 26
11. Siswa mengidentifikasi masalah sebanyak mungkin mengenai materi yang dibahas.
6 8 13
92
12. Siswa berdiskusi untuk mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi
28 28 26
13. Siswa mencatat semua informasi atau jawaban yang diperoleh dalam bentuk Mind Mapping
28 28 26
14. Siswa memeriksa jawaban yang merekatetapkan dengan membandingkan jawaban mereka dengan teori-teori atau data-data dari buku sumber.
26 26 26
15. Siswa mempresentasikan hasil diskusi dengan bantuan Mind Mapping yang telah dibuat.
14 15 18
16. Siswa menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
7 7 11
17. Siswa mencatat tugas yang diberikan oleh guru.
10 6 7
18. Siswa mengucapkan hamdalah dan menjawab salam.
28 28 26
Persentase % 77 78 80
Gowa, November 2019
Observer
Fitri. B.S
93
L
A
M
P
I
R
A
N
7
93
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU MENGAJAR
Nama guru yang diobservasi : Fitri. B.S
Mata pelajaran : Biologi
Materi : Sistem Peredaran Darah
Kelas/ Semester : XI MIA 2/ Ganjil
Alokasi waktu : 9 x 45 (3 x pertemuan)
Berilah tanda pada kolom. ( x ) bila tidak dilakukan, ( √ ) bila dilakukan pada
masing-masing pernyataa dibawah ini!
NO. Aspek yang diamati Pertemuan Ke- 1 2 3
1. Membuka pelajaran dengan memberi salam pembuka dan membimbing doa.
√ √ √
2. Mengecek kebersihan kelas dan mengecek kehadiran siswa.
√ √ √
3. Mengingatkan kembali materi prasyarat √ √ √
4. Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan pelajaran.
√ √ √
5. Memberikan motivasi x √ √
6. Menyampaikan tujuan pembelajaran kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung.
√ √ √
7. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran. x √ √
8. Memberikan stimulasi untuk memusatkan perhatian siswa pada pelajaran
√ √ √
9. Meminta siswa membuka dan mempelajari literatur yang berkaitan dengan materi yang dibahas.
√ √ √
10. Membentuk siswa menjadi beberapa kelompok. √ √ √
11. Meminta siswa mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan materi yang dibahas.
√ √ √
12. Meminta siswa melakukan diskusi untuk mengumpulkan informasi dan menjawab pertanyaan yang telah teridentifikasi sebelumnya
√ √ √
94
13. Meminta siswa mencatat informasi atau jawaban yang diperoleh dalam bentuk Mind Mapping
√ √ √
14. Meminta siswa membuktikan benar tidaknya jawaban yang mereka peroleh dengan membandingkan jawaban dan informasi dari sumber lain.
√ √ √
15. Meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi mereka dengan bantuan Mind Mapping.
√ √ √
16. Membimbing siswa dalam melakukan presentasi.
√ √ √
17. Membimbing siswa menyimpulkan materi. √ √ √
18. Memberikan penghargaan kepada siswa yang memiliki kinerja yang baik.
√ √ √
19. Mengaitkan materi dengan pelajaran yang akan datang.
√ √ √
20. Memberi tugas pada siswa. √ √
21. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan hamdalah di ikutidengan salam.
√ √ √
Persentase (%) 90 100 100
Gowa, November 2019
Observer
Riska Yanti
95
L
A
M
P
I
R
A
N
8
95
DAFTAR HADIR KELAS XI MIA 2 SMAN 3 GOWA
No
NIS
NAMA SISWA
JK
PERTEMUAN KE 1
2 3 4
1 189668 Adelia P √ √ √ √ 2 189669 Adi Permana Putra L √ √ a √
3 189670 Alfatiha Tulhidayah Ilham P I √ √ √
4 189671 Alif Nurqalbi Mattayang L √ √ √ √
5 189672 Dewy Nazarina Asriyanti P √ √ √ √
6 189673 Dwi Putri Maharani P √ √ √ √
7 189674 Edy Sabara L √ √ √ √
8 189675 Firdayani P √ √ √ √
9 189676 Firmansyah L √ √ √ √
10 189677 Fitra Nuralamsyah L √ √ √ √
11 189679 Imam Azhari L √ √ √ √
12 189680 Irmawati P √ √ √ √
13 189682 Kurnia Sandi L √ √ √ √
14 189683 Maidatuljannah P √ √ √ √
15 189684 Muh. Aswan L a a √ √
16 189686 Muh. Halik Fajar L √ √ √ √
17 189687 Muh. Iqbal L √ √ √ √
18 189689 Muhammad Alif L √ √ a √
19 189691 Muhammad Syahrir L √ √ √ √
20 189692 Nurfaika Tri Aulia L √ √ √ √
21 189693 Nurhikmayanti L √ √ s √
22 189695 Rafika Dewi P √ √ √ √
23 189696 Resaldy Rahman P √ √ √ √
24 189697 Resky Amalia L √ √ √ √
25 189698 Risal P √ √ √ √
26 189699 Sri Asrawati Nur L √ √ √ √
27 189700 Sukwati P √ √ √ √
28 189701 Yualiana Putri Sari P √ √ √ √
39 189702 Zalsa Apriliana P √ √ a √
30 199958 St. Syahruni L √ a √ √
96
DAFTAR HADIR KELAS XI MIA 4 SMAN 3 GOWA
No
NIS
NAMA SISWA
JK
PERTEMUAN KE 1 2 3 4
1 189739 Ahmad Ilham L √ √ s √ 2 189740 Aisyah P √ √ √ √
3 189741 Asriani N. P √ √ √ √
4 189742 Ayu Ningsi Asjak P s √ √ √
5 189743 Hajrawati P √ √ s √
6 189745 Ismail Idris L √ √ √ √
7 189746 Jusnaeda P s √ √ √
8 189747 M. Arya Izrayuda L √ √ √ √
9 189749 Muh. Arfa L √ √ √ √
10 189750 Muh. Resky Aska L √ √ √ √
11 189751 Muh. Reza Arisa Putra L √ √ √ √
12 189753 Mutia Salsabila P √ √ √ √
13 189754 Nanda Sri Yuliana Safitri P a a √ √
14 189755 Nur Arif L √ √ √ √
15 189756 Nur Halisa P √ √ √ √
16 189757 Nur Khafifah P √ √ √ √
17 189758 Nursyamsi P √ √ √ √
18 189759 Nur Wahyudi K L √ √ √ √
19 189760 Nurjannah P √ √ i √
20 189761 Nursyamsi Zainal P √ √ s √
21 189762 Nurul Masrifah P √ √ s √
22 189763 Risky P √ √ √ √
23 189764 Rismawati P √ √ √ √
24 189765 Sahriani P √ √ √ √
25 189766 Siti Syahriani L √ √ √ √
26 189767 Sri Rejeky P s √ √ √
27 189768 Siti. Nurfaidah Amalia Arif L √ √ √ √
28 189769 Syahriana P √ √ √ √
29 189771 Wahyudi Yusuf L √ √ √ √
30 189772 Zulfadli L √ √ √ √
97
L
A
M
P
I
R
A
N
9
97
REKAPITULASI NILAI HASIL BELAJAR POSTTEST KELAS EKSPERIMEN
No NamaSiswa Nomor Soal
Jumlah Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Adelia 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 24 80 2 Adi Permana
Putra 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 20 67
3 Alfatiha Tulhidayah Ilham
1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 23 77
4 Alif Nurqalbi Mattayang
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 26 87
5 Dewy Nazarina Asriyanti
1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 21 70
6 Dwi Putri Maharani
1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 21 70
7 Edy Sabara 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 23 77 8 Firdayani 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 24 80 9 Firmansyah 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 22 73 10 Fitra
Nuralamsyah 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 23 77
11 Imam Azhari 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 21 70 12 Irmawati 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 24 80 13 Kurnia Sandi 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 21 70 14 Maidatuljann
ah 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 22 73
15 Muh. Aswan 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 23 77 16 Muh. Halik
Fajar 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 24 80
17 Muh. Iqbal 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 22 73 18 Muhammad
Alif 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 22 73
19 Muhammad Syahrir
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 25 83
20 Nurfaika Tri Aulia
1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 25 83
21 Nurhikmayanti
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 22 73
22 Rafika Dewi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 26 87 23 Resaldy
Rahman 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 24 80
24 Resky Amalia
1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 23 77
25 Risal 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 21 70
98
26 Sri Asrawati Nur
1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 21 70
27 Sukwati 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 26 87 28 Yualiana
Putri Sari 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 23 77
29 Zalsa Apriliana
1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 20 67
30 St. Syahruni 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 23 77 Jumlah 2
9 28
25
26
22
20
19
26
24
27 30 25 24 14 23 27 22 22 23 30 25 25 14 13 11 20 20 26 24 19 1368 2285
Keterangan:
Nilai perolehan = Jumlah Benar X 100 Skor Maksimal
99
REKAPITULASI HASIL BELAJARPOSTTEST KELAS KONTROL
No Nama Siswa
Nomor Soal Jumlah Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 Ahmad
Ilham 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 20 67
2 Aisyah 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 22 73 3 Asriani N. 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 21 70 4 Ayu Ningsi
Asjak 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 22 73
5 Hajrawati 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 24 80 6 Ismail Idris 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 22 73 7 Jusnaeda 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23 77 8 M. Arya
Izrayuda 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 23 77
9 Muh. Arfa 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 18 60 10 Muh. Resky
Aska 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 22 73
11 Muh. Reza Arisa Putra
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 23 77
12 Mutia Salsabila
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 20 67
13 Nanda Sri Yuliana Safitri
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 19 63
14 Nur Arif 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 18 60 15 Nur Halisa 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 19 63 16 Nur
Khafifah 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 18 60
17 Nursyamsi 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 23 77 18 Nur
Wahyudi K 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 22 73
19 Nurjannah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 25 83 20 Nursyamsi
Zainal 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 23 77
21 Nurul Masrifah
1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 20 67
22 Risky 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 18 60 23 Rismawati 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 25 83 24 Sahriani 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 19 63 25 Siti
Syahriani 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 21 70
26 Sri Rejeky 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 21 70 27 Siti.
Nurfaidah 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 24 80
100
Amalia Arif 28 Syahriana 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 19 67 29 Wahyudi
Yusuf 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 20 67
30 Zulfadli 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 18 60 Jumlah 3
0 24
22
20
19
27
18
16
19
20 30 28 28 28 23 23 11 13 17 30 28 7 3 3 2 25 30 30 29 29 1253 2110
Keterangan:
Nilai perolehan = Jumlah Benar X 100 Skor Maksimal
97
L
A
M
P
I
R
A
N
10
101
Lampiran 10
Descriptives
Statistics
Posttest Kelas
Eksperimen
Posttest Kelas
Kontrol
N Valid 30 30
Missing 0 0
Mean 76.17 70.33
Std. Error of Mean 1.056 1.320
Median 77.00 70.00
Mode 77 60a
Std. Deviation 5.784 7.232
Variance 33.454 52.299
Range 20 23
Minimum 67 60
Maximum 87 83
Sum 2285 2110
Posttest Kelas Eksperimen
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 67 2 6.7 6.7 6.7
70 6 20.0 20.0 26.7
73 5 16.7 16.7 43.3
77 7 23.3 23.3 66.7
80 5 16.7 16.7 83.3
83 2 6.7 6.7 90.0
87 3 10.0 10.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
102
Posttest Kelas Kontrol
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid 60 5 16.7 16.7 16.7
63 3 10.0 10.0 26.7 67 5 16.7 16.7 43.3 70 3 10.0 10.0 53.3 73 5 16.7 16.7 70.0 77 5 16.7 16.7 86.7 80 2 6.7 6.7 93.3 83 2 6.7 6.7 100.0 Total 30 100.0 100.0
103
L
A
M
P
I
R
A
N
11
103
Lampiran 11
Explore
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic
Hasil Belajar
Siswa
Posttest Eksperimen ,141 30 ,130 ,938
Posttest Kontrol ,122 30 ,200* ,936
Tests of Normality
Kelas
Shapiro-Wilka
df Sig.
Hasil Belajar Siswa Posttest Eksperimen 30 ,078
Posttest Kontrol 30 ,070
104
L
A
M
P
I
R
A
N
12
104
Lampiran 12
Explore
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Hasil Belajar
Siswa
Based on Mean 2,249 1 58 ,139
Based on Median 2,343 1 58 ,131
Based on Median and with
adjusted df
2,343 1 57,531 ,131
Based on trimmed mean 2,178 1 58 ,145
104
L
A
M
P
I
R
A
N
13
105
Lampiran 13
T-Test
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
Hasil Belajar
Siswa
Equal variances assumed 58 ,001 5,833
Equal variances not assumed 55,328 ,001 5,833
106
L
A
M
P
I
R
A
N
14
106
DOKUMENTASI
107
108
109
110
L
A
M
P
I
R
A
N
15
110
111
112
113
114
115
116
117
RIWAYAT HIDUP
Fitri. B.S. Lahir di Tongko, Kec. Baroko Kab. Enrekang
pada tanggal 09 Juli1998. Anak keempat dari lima
bersaudara, buah hati dari ayahanda Burhan Tammu dan
ibunda Sitti Hadija S.
Penulis mulai mengikuti pendidikan formal pada tahun
2003 di SDN 98 Tongko dan tamat pada tahun 2009. Pada tahun yang sama
melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 2 Alla dan tamat pada tahun 2012,
selanjutnya mengikuti pendidikan ditingkat lanjutan atas di SMA Negeri 1 Alla
dan tamat pada tahun 2015. Setelah menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 1
Alla pada tahun 2015 penulis diterima sebagai mahasiswa pada program studi
pendidikan Biologi, jurusan Biologi, FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar.
Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah aktif sebagai Asisten Laboratorium.
Penulis melaksanakan program Pemantapan Profesi Keguruan (P2K) di SMPN 4
Tombolo Pao Desa Mamampang Kec. Tombolo Pao Kab. Gowa dan
melaksanakan penelitian di SMAN 3 Gowa Kel. Tamallayang Kec. Bontonompo
Kab. Gowa.