i pengaruh metode mind mapping dan keaktifan

127
i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 (S1) Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi Disusun oleh : DHIDA DWI KURNIAWATI A210 060 103 PROGRAM PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

Upload: dotram

Post on 13-Jan-2017

237 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

i

PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN BELAJAR

SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH

PERTAMA MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh

Gelar Sarjana Strata-1 (S1) Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

Disusun oleh :

DHIDA DWI KURNIAWATI

A210 060 103

PROGRAM PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2010

Page 2: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

ii

PERSETUJUAN

PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN BELAJAR

SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH

PERTAMA MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

Dipersiapkan dan Disusun Oleh:

DHIDA DWI KURNIAWATI

A210 060 103

Telah Disetujui dan Disyahkan oleh Pembimbing I dan Pembimbing II

untuk Dipertahankan Dihadapan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Mengetahui,

Pembimbing I

Dr. Suyatmini, SE. M.Si. Tanggal:

Pembimbing II

Drs.Sudarto HS, MM. Tanggal:

Page 3: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

iii

PENGESAHAN

PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN BELAJAR

SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH

PERTAMA MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

Yang Dipersiapkan dan Disusun Oleh:

DHIDA DWI KURNIAWATI

A210 060 103

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji

Pada Tanggal: …………………………………

Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat

Susunan Dewan Penguji

1. Dr. Suyatmini, SE. M.Si. (……………………………)

2. Drs.Sudarto HS, MM. (……………………………)

3. (…………………………….)

Surakarta, Februari 2010 Universitas Muhammadiyah Surakarta

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dekan,

Drs. H. Sofyan Anif, M. Si NIK. 547

Page 4: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

iv

PERNYATAAN

Dengan ini, saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi

dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam

naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata kelak di kemudian hari terbukti ada ketidakbenaran dalam

pernyataan saya diatas, maka saya akan bertanggung jawab sepenuhnya.

Surakarta, Juli 2010

DHIDA DWI KURNIAWATI

A210 060 103

Page 5: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

v

MOTTO

Masalah bukan untuk dihindari tapi dicari solusinya dan harus dihadapi dengan sabar jadi tetap semangat.

Jadilah diri sendiri jangan meniru orang (Penulis)

Kita hanya cukup yakin dan benar-benar menginginkannya maka semua akan terjadi

(penulis)

Page 6: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

vi

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin, Sujud Syukurku kehadirat illahi Robbi

Atas segala nikmat dan kemudahan yang telah diberikan-Nya

persembahan kecil ini teruntuk:

1. Ayah dan Ibunda tercinta, sebagai ungkapan rasa hormat dan

baktiku, terima kasih atas kasih sayang, do’a, perhatian dan

pengorbanan yang tiada pernah lekang oleh waktu, rangkaian

yang tidak pernah putus dalam setiap langkahku, serta

perjuanganmu untuk membesarkan dan mendidikku dengan

penuh kasih sayang agar aku dapat gapai cita dan impianku,

Engkau tak akan pernah tergantikan karena engkau tiada

duanya didunia ini.

2. Kakakku (Ms Eko), Adikku (De’ Kiki) tersayang yang telah

mewarnai hari-hariku dengan kasih sayang dan selalu memberiku

semangat.

3. 46 Kasih Ibu, Baki Community, Si item kasih ibu, dan Spin Abot

yang selalu setia mengantarkan aku kemana pun aku pergi.

4. Djarot, atas perhatian, dukungan dan kebersamaan yang

membuatku selalu bahagia.

5. Sahabat-sahabatku, Ipee (Arifah), Ndul (Elyy), Ndaa (Ingga), Emi,

Lia, Dewi, Agung n’ The ganx, terima kasih atas dukungan selama

ini dan mendengarkan keluh kesahku. Aku telah menemukan arti

sahabat sejati, kebersamaan kita adalah hal yang terindah.

Jangan pernah melupakan persahabatan ini.

6. Almameterku yang kucinta.

Page 7: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah, dan Inayah-Nya sehingga penyusunan skripsi ini berjalan lancar

dan terselesaikan dengan baik.

Skripsi ini disusun untuk melengkapi sebagian dari syarat guna memperoleh

gelar sarjana pendidikan S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan skripsi

ini, namun berkat bantuan serta dorongan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-

kesulitan yang timbul dapat teratasi. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

menghaturkan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Drs. Sofyan Anif, M.Si, selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah berkenan memberikan surat

ijin peneliti.

2. Drs. H. Djalal Fuadi, MM, selaku ketua program studi Pendidikan Akuntansi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan dan masukan

selama studi di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3. Dr. Suyatmini, SE., M.Si., selaku pembimbing I yang penuh kesabaran dan

ketulusan membimbing, mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Drs.Sudarto HS, MM., selaku pembimbing II yang memberikankan arahan dan

nasehat dalam penyusunan skripsi ini.

Page 8: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

viii

5. Drs. Joko Suwandi, SE. M.Pd, selaku Pembimbing Akademik selama menempuh

studi.

6. Bapak/Ibu Dosen program studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

7. Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 5 Surakarta yang telah memberi izin

kepada penulis untuk melakukan penelitian

8. Bapak Amin Bambang selaku guru ekonomi yang telah membantu dalam

penelitian.

9. Siswa siswi SMP Muhammadiyah 5 Surakarta khususnya kelas VIII A,B, dan C

yang telah bersedia menjadi sampel dalam penelitian.

10. Semua teman-teman Pendidikan Akuntansi angkatan 2006 khususnya kelas C

dan semua pihak yang telah membantu terwujudnya karya ini yang penulis tidak

bisa sebutkan satu persatu.

11. Semua pihak yang telah berperan serta memberikan bantuan moral maupun

material dalam penyusunan skripsi.

Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat serta menjadi jembatan bagi

penulisan selanjutnya. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih

jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun

sangat penulis harapkan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Surakarta, 2010

DHIDA DWI KURNIAWATI A 210 060 103

Page 9: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv

ABSTRAK ........................................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Pembatasan Masalah ..................................................................... 5

C. Perumusan Masalah ..................................................................... 5

D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6

E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6

F. Sistematika Penulisan Skripsi ...................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Prestasi Belajar .............................................................................. 9

Page 10: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

x

1. Pengertian Belajar .................................................................. 9

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar………... 10

B. Mind Mapping ....................................................................... ....... 16

1. Definisi Mind Mapping .......................................................... 16

2. Kegunaan Mind Mapping ………………… .......................... 19

3. Cara membuat Mind Mapping……………………………… . 19

4. Indikator Mind Mapping……………………………………… 22

5. Kelebihan dan Kelemahan……………………………………. 23

C. Keaktifan Belajar .......................................................................... 25

1. Pengertian Keaktifan......................................................... ...... 24

2. Indikator Keaktifan.......................................................... ....... 26

D. Hubungan antar variabel ............................................................... 27

1. Hubungan metode Mind Mapping (X1) dan Prestasi

Belajar (Y) .............................................................................. 27

2. Hubungan Keaktifan (X2) dan Prestasi Belajar (Y)................ 27

3. Hubungan metode Mind Mapping(X1), Keaktifan (X2)

dan Prestasi Belajar (Y)..................................................... ..... 28

E. Kerangka Pemikiran............................................................... ....... 29

F. Hipotesis............................................................................... ......... 30

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Metode Penelitian ......................................................... 32

B. Objek Penelitian ........................................................................... 32

C. Populasi, Sampel, dan Sampling .................................................. 32

Page 11: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

xi

D. Instrumen Pengumpulan Data ...................................................... 35

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 40

F. Teknik Analisis Data .................................................................... 42

G. Uji Prasarat Analisis ……………………………………………… 44

H. Analisis Data ................................................................................ 45

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah 5 Surakarta .................. 50

B. Uji Instrumen Penelitian .............................................................. 59

C. Uji Prasyarat Analisis ................................................................... 61

D. Analisis Data Penelitian ................................................................ 63

E. Pembahasan .................................................................................. 69

BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Kesimpulan ................................................................................... 75

B. Implikasi ........................................................................................ 76

C. Saran .............................................................................................. 76

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Penggunaan otak pada Mind Mapping .......................................... 17

Tabel 3.1 Kisi-kisi angket keaktifan belajar mata pelajaran IPS .................. 35

Tabel 4.1 Rangkuman Hasil perhitungan uji validitas metode mind mapping 59

Tabel 4.2 Rangkuman Hasil perhitungan validitas angket keaktifan belajar

IPS ................................................................................................. 60

Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Uji Normalitas dengan Liliefors ...................... 61

Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Uji Linieritas .................................................... 62

Tabel 4.5. Rangkuman Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda ................. 63

Page 13: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Contoh Aplikasi Mind Mapping ................................................. 21

Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran ................................................................... 29

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMP Muhammadiyah 5 Surakarta .............. 56

Page 14: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Surat Ijin Penelitian

2. Angket Penelitian

3. Hasil Tri Out Penelitian

4. Hasil Uji Validitas

5. Hasil Uji Reliabilitas

6. Data Butir Angket Penelitian

7. Data Induk Penelitian

8. Hasil Deskriptif

9. Hasil Uji Normalitas

10. Hasil Uji Linearitas

11. Hasil Uji Regresi Berganda

12. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif

Page 15: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

xv

ABSTRAK

PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH

PERTAMA MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Dhida Dwi Kurniawati. A210 060 103. Jurusan Pendidikan Akuntansi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2010.

Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui pengaruh metode Mind Mapping

terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta, 2) mengetahui pengaruh keaktifan terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta, dan 3) mengetahui pengaruh metode Mind Mapping dan keaktifan belajar siswa terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.

Penelitian mengambil lokasi di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 200 siswa. Dalam penelitian ini menggunakan sample sebanyak 50 siswa dari 200 siswa populasi di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.

Hasil penelitian pengaruh metode mind mapping dan keaktifan belajar IPS terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta menghasilkan temuan sebagai berikut : Hasil uji regresi membentuk suatu persamaan garis regresi linier Y = 34,405 + 0,407X1 + 0,654X2. Nilai Fhitung dari hasil analisis data sebesar 54,355 dan taraf signifikan 0,05 diperoleh Fhitung sebesar 3,20 diketahui bahwa Fhitung lebih besar dari Ftabel (54,355 > 3,20), maka dapat diketahui bahwa secara bersama-sama metode mind mapping (X1) dan keaktifan belajar IPS (X2) berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS (Y) pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Secara individu metode mind mapping (X1) berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS (Y), karena nilai thitung = 3,642 > ttabel = 2,01 (3,642 > 2,01) sedangkan keaktifan belajar IPS menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar IPS, yaitu ditunjukkan bahwa nilai thitung = 7,544 > ttabel = 2,01 (7,544 > 2,01). Pengujian koefisien determinasi diperoleh nilai R2 sebesar 0,698, yang artinya bahwa metode mind mapping (X1) dan keaktifan belajar IPS (X2) berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta (Y) sebesar 69,8% sedangkan sisanya sebesar 30,2% dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

Kata kunci : metode mind mapping, keaktifan belajar IPS dan prestasi belajar IPS

Page 16: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di era

globalisasi sesuai Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Dengan

begitu perkembangan IPTEK yang ada dapat dikuasai, dimanfaatkan

semaksimal mungkin dan dapat dikembangkan menjadi lebih baik. Pendidikan

merupakan sarana dan wahana yang sangat baik di dalam pembinaan SDM,

oleh karena itu pendidikan perlu mendapat perhatian, penanganan dan

prioritas secara baik oleh pemerintah, keluarga dan pengelola pendidikan.

Pendidikan merupakan masalah yang sangat menarik untuk dibahas

karena melalui usaha pendidikan diharapkan tujuan pendidikan akan segara

tercapai. Salah satu tujuan Pendidikan Nasional yang ingin dicapai dalam

pembangunan sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No.20 tahun

2003 tentang system pendidikan nasional yang menyatakan bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembang potensi peserta didik agar

menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

Negara yang demokrasi sehingga bertanggung jawab.

1

Page 17: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

2

Prestasi belajar merupakan hasil dari usaha-usaha yang telah

dilakukan. Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) memerlukan suatu strategi

yang tepat supaya hasil yang yang dicapai maksimal dan berpengaruh

berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Guru harus dapat memilih metode-

metode yang sesuai dengan pokok bahasan yang disampaikan, dan juga

mempunyai cara-cara yang menarik sehingga peserta didik mempunyai minat

yang tinggi terhadap pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Salah satu usaha guru dalam meningkatkan hasil belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) siswa yaitu dengan menerapkan pembelajaran

melalui tugas dan umpan balik. Dimana tujuan pemberian tugas ini adalah

siswa tetap belajar dirumah dan dapat dimanfaatkan waktu diluar jam

pelajaran sekolah, sehingga siswa yang kurang paham terhadap materi yang

disampaikan akan menjadi lebih mengerti karena adanya latihan dirumah

umpan balik disini berupa pembahasan kembali tugas yang diberikan pada

materi terdahulu. Dengan umpan balik diharapkan siswa yang kesulitan

mengenai konsep-konsep pada materi yang telah diberikan dapat terbantu

sehingga prestasi belajar IPS siswa meningkat.

Dalam pembelajaran IPS, kemandirian serta keaktifan siswa cenderung

masih rendah. Misalnya kemandirian siswa dalam mengerjakan soal-soal yang

diberikan oleh guru, berlatih menjelaskan hasil pekerjaannya kepada teman

yang lain, serta bekerjasama dan hubungan dengan siswa lain. Keaktifan siswa

dalam mengajukan ide pada guru, memberikan tanggapan atau komentar

terhadap siswa lain, bertanya kepada guru tentang materi yang disampaikan,

Page 18: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

3

menyanggah atau menyetujui ide pengerjaan soal dari teman juga masih

rendah.

Guru sebagai pendidik dan pengajar bertugas untuk memberi

kemudahan untuk siswa dalam menerima ilmu atau materi yang telah

diajarkan. Menurut Isjoni (2007:62), seorang guru harus memiliki sikap-sikap

sebagai berikut :

1. Mampu menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan.

2. Membantu dan mendorong siswa untuk mengungkapkan dan menjelaskan keinginan dan pembicaraannya baik secara individual maupun kelompok.

3. Membantu kegiatan-kegiatan dan menyediakan sumber atau peralatan serta membantu kelancaran belajar mereka.

4. Membina siswa agar setiap orang merupakan sumber yang manfaat bagi yang lainnya.

5. Menjelaskan tujuan kegiatan pada kelompok dan mengatur penyebaran dalam bertukar pendapat

Djamarah (2002:181-186),“Tujuan dari penyampaian variasi metode

mengajar dan aplikasinya dalam pengajaran adalah :

a. Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi proses belajar mengajar.

b. Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi. c. Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah. d. Memberi kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual. e. Mendorong anak didik untuk belajar.

Salah satu metode yang akan diterapkan adalah pembelajaran IPS dengan pola

latihan interaktif yang menggunakan metode Mind Mapping.

Dalam metode Mind Mapping siswa di kuatkan pada cara menghadapi

persoalan dengan langkah penyelesaian yang sistematis yaitu memahami

masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali

Page 19: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

4

sehingga persoalan yang dihadapi akan dapat diatasi. Sedangkan dengan

latihan interaktif siswa diharapkan dapat berinteraksi dalam proses belajar

mengajar, sehingga siswa dituntut untuk aktif secara langsung dalam proses

pembelajaran. Sehingga diharapkan kemandirian dan keaktifan siswa dalam

pembelajaran IPS dapat ditingkatkan. Dengan demikian siswa belajar IPS

tidak hanya mendengarkan dan guru menerangkan didepan kelas saja, namun

diperlukan keaktifan siswa didalam proses belajar mengajar.

Melalui usaha pendidikan diharapkan kualitas generasi muda yang

cerdas, aktif, dan mandiri dapat terwujud. Namun kenyataannya keaktifan

siswa sekarang ini berkembang lambat dan disiplin belajar siswa yang kurang.

Menurut Sujanto (1996:53) : Pelaksanaan pengajaran sering hanya si guru mendikte dan si anak yang mencatat dan kemudian menghafalkannya persis seperti bunyi catatatan dan sama sekali tidak ada kaitan dengan pengertian ataupun perubahan anak perbuatan anak karenanya.

Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengambil judul skripsi

“PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN BELAJAR

SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN

SISWA PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009 / 2010.”

Page 20: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

5

B. Pembatasan Masalah

Untuk mempermudah dan menghindari kemungkinan terjadinya

kesalahan dalam penafsiran judul, maka masalah ini dibatasi pada :

1. Penggunaan Mind Mapping dibatasi pada sikap ingin tahu siswa untuk

mengembangkan materi pelajaran IPS.

2. Aktif dalam belajar siswa dibatasi pada keaktifan siswa dalam mengikuti

pelajaran disekolah.

3. Prestasi belajar siswa dibatasi pada penguasaan materi dan keaktifan siswa

terhadap pelajaran IPS yang berupa nilai rapot semester ganjil.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka masalah dalam

penelitian ini dapat dirumuskan :

1. Apakah terdapat pengaruh metode Mind Mapping terhadap prestasi belajar

IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta?

2. Apakah terdapat pengaruh keaktifan belajar siswa terhadap prestasi belajar

IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta?

3. Apakah terdapat pengaruh metode Mind Mapping dan keaktifan belajar

siswa terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP

Muhammadiyah 5 Surakarta?

Page 21: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

6

D. Tujuan Penelitian

Adanya tujuan dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat penting

karena dengan tujuan yang tepat menjadikan tolok ukur keberhasilan dalam

penelitian. Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai :

1. Untuk mengetahui pengaruh metode Mind Mapping terhadap prestasi

belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta

2. Untuk mengetahui pengaruh keaktifan terhadap prestasi belajar IPS pada

siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta

3. Untuk mengetahui pengaruh metode Mind Mapping dan keaktifan belajar

siswa terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP

Muhammadiyah 5 Surakarta.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat teoristis yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat

dijadikan bahan pertimbangan ilmu pengetahuan dibidang pendidikan pada

umumnya dan di bidang kependidikan luar biasa pada khususnya. Sehingga

perkembangan tersebut dapat digunakan dalam peningkatan pelayanan bagi

anak berkebutuhan khusus disekolah.

Manfaat praktis yang diharapkan dalam penelitain ini terdiri :

1. Bagi guru kelas

Sebagai bahan kajian guru dalam memberikan atau menyampaikan materi

(metode Mind Mapping dan keaktifan belajar IPS) untuk meningkatkan

prestasi belajar dalam pembelajaran IPS.

Page 22: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

7

2. Bagi siswa

Memberi alternative lain untuk mempelajari suatu pelajaran dengan cara

membuat ringkasan yang menarik dan anak terdorong untuk belajar IPS.

3. Bagi kepala sekolah

Memberi masukan berupa informasi ilmiah tentang pentingnya metode

penyampaian materi yang menarik pada siswa agar prestasi belajar dalam

pembelajaran IPS.

4. Bagi sekolah

Dari hasil penelitian dapat memberikan masukan kepada sekolah atau

lembaga pendidikan di SMP sebagai bahan kajian dalam usaha perbaikan

proses pembelajaran di sekolah menjadi lebih baik.sehingga mutu

pendidikan dapat lebih meningkat.

F. Sistematika Skripsi

Untuk memperoleh gambaran permulaan terhadap hasil penelitian ini,

maka perlu dikemukakan sistematika penelitian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan

masalah, perumusan masalah, tujuan masalah, manfaat penelitian,

dan sistematika penulisan penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini merupakan landasan teori yang digunakan dalam

penyusunan penelitian yang bekaitan dengan definisi prestasi

Page 23: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

8

belajar, definisi metode Mind Mapping, definisi keaktifan,

hubungan antar variabel dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang jenis dan rancangan penelitian,

subyek dan obyek penelitian, populasi, sampel dan sampling, data

dan instrumen pengumpulan data, teknik pengumpulan data, teknik

penyajian data dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi hasil pengembalian kuesioner, pengujian kualitas dan

hasil analisis data.

BAB V PENUTUP

Penutup menguraikan tentang kesimpulan akhir penelitian,

keterbatasan penelitian dan saran dari peneliti.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 24: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Sebelum membicarakan pengertian prestasi belajar terlebih dahulu

akan dikemukakan apa yang dimaksud dengan prestasi dan belajar. Para

pakar pendidikan mengemukakan pendapat mereka. Prestasi merupakan

kumpulan hasil akhir dari suatu pekerjaan yang telah dilakukan. Menurut

Djamarah (2002:19),”Prestasi adalah suatu kegiatan yang telah dikerjakan,

diciptakan baik secara individual maupun kelompok.” Selanjutnya

menurut Winkel (1996:53),“Belajar adalah suatu aktivitas mental atau

psikis yang berlangsung dalam interaksi yang aktif dengan lingkungan,

yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,

pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap.

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari

kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan

prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian

prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian

belajar itu sendiri untuk itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang

berbeda-beda sesuai denagan pandangan yang mereka anut. Namun dari

pendapat pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik

persamaan. Menurut Djamarah (2002:231),”Prestasi adalah hasil kegiatan

9

Page 25: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

10

usaha kegiatan belajarnya yang dinyatakan dalam bentuk, angka, huruf,

maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh

setiap siswa dalam periode tertentu.

Selanjutnya Winkel (1996:162) mengatakan bahwa “prestasi belajar

adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa

dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang

dicapainya.” Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat dijelaskan bahwa

prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam

menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam

proses belajar mengajar.

Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu

dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai

atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar.

Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi dapat

memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang

diharapkan, menurut Syah (2004:132), maka perlu diperhatikan beberapa

faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain: faktor yang

terdapat dalam diri siswa (faktor internal), dan faktor yang terdiri dari

luar siswa (faktor eksternal) :

Page 26: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

11

a. Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswa)

Faktor internal adalah keadaan atau kondisi jasmani dan

rohani siswa. Faktor internal siswa adalah:

1) Aspek fisiologis

Kondisi jasmani dan tonus (tegangan otot) yang

memadai tingakat organ-organ tubuh dan sendi-sendinya

dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam

mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah

apabila serta pusing-pusing dapat menurunkan ranah cipta

(kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang

atau tidak berbekas. Untuk dipelajarinya pun kurang atau

tidak terbatas. Mempertahankan tonus, jasmani agar tetap

bugar siswa dianjurkan mengkonsumsi minuman yang

bergizi. Selain itu juga siswa dianjurkan memilih pola

istirahat dan olahraga ringan.

2) Aspek psikologis

Yang termasuk psikologis yang dapat

mempengaruhi kulitas dan kuantitas perolehan

pembelajaran siswa. Namun diantara faktor-faktor

rohaniah siswa siswa yang pada umumnya dipandang

lebih esensial itu adalah tingkat kecerdasan atau

intelejensi, sikap, bakat, minat, dan motivasi.

Page 27: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

12

b. Faktor Eksternal (faktor dari luar diri siswa)

Faktor Eksternal adalah kondisi lingkungan sekitar siswa.

1) Lingkungan sosial

Lingkungan sosial sekolah, para staf guru, para staf

administrasi dan teman-teman sekelas yang mempengaruhi

semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu

menunjukan sikap dan perilaku yang simpatik dan

memperlihatkan suri tauladan yang baik dan rajin

khususnya dalam belajar.

2) Lingkungan non sosial

Faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah gedung

sekolah dan letaknya rumah tempat tinggal keluarga siswa

dan alat-alat belajar keadaan cuaca dan waktu belajar

digunakan siswa.

3) Metode pembelajaran

a) Pengertian metode

Menurut Djamarah (2002:85) :

Pemilihan metode merupakan hal yang sangat penting perlu diperhatikan karena metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan metode secara akurat, guru akan mampu mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Djamarah (2002:85-93), pemilihan dan

penentuan metode dalam pembelajaran harus memiliki:

Page 28: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

13

(1) Nilai strategi dan metode

Didalam proses pembelajaran sering terjadi

interaksi edukatif antara anak didik dan guru.

Pengalaman membuktikan bahwa kegagalan

pembelajaran salah satunya disebabkan oleh

pemilikan metode yang kurang tepat. Oleh karena

itu metode adalah salah satu cara yang memilliki

nilai strategis dalam kegiatan belajar mengajar.

Nilai strategis dari metode adalah dapat

mempengaruhi jalannya pembelajaran.

(2) Efektivitas penggunaan metode

Penggunaan metode yang tidak sesuai

dengan tujuan pembelajaran akan menjadikan

kendala dalam mencapai tujuan yang dirumuskan,

karena itu, efektivitas penggunaan metode dapat

terjadi bila ada kesesuain metode dengan semua

komponen pembelajaran yang telah

diprogramkan.

(3) Pentingnya pemilihan dan penentuan metode

Titik sentral yang harus dicapai oleh setiap

pembelajaran adalah tercapainya tujuan

pembelajaran. Apapun yang termasuk perangkat

program pembelajaran dituntut secara mutlak

Page 29: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

14

untuk menunjang tercapainya tujaun guru sebagai

salah satu sumber belajar berkewajiban

menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi

kegiatan belajar anak didk dikelas

b) Pengertian pembelajaran

Menurut Sagala (2006:61),”Pembelajaran ialah

membelajarkan siswa dengan menggunakan asas

pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu

utama kebersilan pendidikan. Sedangkan Riyanto

(2002:57) berpendapat bahwa pembelajaran adalah

“suatu proses eksperimantasi.” Selalu harus ada yang

dipelajari dan arena adanya pengalaman-pengalaman

baru. Menurut Djamarah (2002:62),”Dalam

mengajarkan guru harus pandai menggunakan

pendekatan secara aktif, secara arif dan bijaksana.”

Menurut Sagala (2006:68) :

Pembelajaran merupakan aktivitas guru dalam memilih kegiatan pembelajaran, hal tersebut dibuat karena adanya kebutuhan untuk menyakinkan 1) adanya alasan untuk belajar, 2) siswa belum mengetahui apa yang akan diajarkan, oleh karena itu guru menetapkan hasil-hasil belajar dan tujuan yang akan dicapai. Menurut Mulyana (2005:100) :

Dalam pembelajaran guru yang utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik,

Page 30: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

15

dan umumnya pelaksanaan pembelajaran mencakup 3 hal yaitu pre tes, proses dan post tes.

Keberhasilan pembelajaran IPS diukur dari keberhasilan siswa

yang mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut dan dipengaruhi beberapa

faktor antara lain: faktor guru, faktor materi pelajaran, faktor lingkungan,

faktor metode pengajaran, dan faktor lainnya termasuk siswa itu sendiri.

Keberhasilan tersebut dapat diamati dari beberapa sisi banyaknya soal

yang mampu dikerjakan dengan betul, maka tingginya pemahaman dan

penguasaan siswa dalam suatu pelajaran dan makin banyak soal yang

mampu dikerjakan dengan benar diharapkan makin tinggi tingkat

keberhasilan pembelajaran tersebut.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode

pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan oleh guru dalam proses

pelajaran IPS, maka dengan metode pembelajaran yang sesuai siswa akan

bersemangat dan suasana kelas akan lebih hidup, sehingga prestasi yang

akan dicapai memuaskan.

Pengaruh lingkungan ini pada umumnya bersifat positif dan tidak

memberikan paksaan kepada individu. Menurut Slameto (1995:60) faktor

ekstern yang dapat mempengaruhi belajar adalah “keadaan keluarga,

keadaan sekolah dan lingkungan masyarakat.” Menurut Arikunto dalam

Dimyati & Mudjiono (2009:200-201) prestasi belajar mempunyai

beberapa fungsi dan ditujukan untuk keperluan :

Page 31: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

16

a. Untuk diagnostik dan pengembangan. b. Untuk seleksi. c. Untuk kenaikan kelas. d. Untuk penempatan.

Dengan demikian dapat dikatakan lingkungan membentuk

kepribadian anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan

selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungannya.

Oleh karena itu, apabila seorang siswa bertempat tinggal di suatu

lingkungan temannya yang rajin belajar maka kemungkinan besar hal

tersebut akan membawa pengaruh pada dirinya, sehingga ia akan turut

belajar sebagaimana temannya.

B. Mind Mapping

1. Definisi Mind Mapping

Barbara Prashing mengemukakan Mind Mapping dipopulerkan oleh

Tony Buzan pada tahun 1970-an, aslinya diciptakan oleh Gelb.

Michael Gelb dalam Buzan (2007:179-181):

Mind Mapping dapat diartikan sistem revolusioner dalam perencanaan dan pembuatan catatan yang telah mengubah hidup jutaan orang di seluruh dunia. Pembuatan Mind Mapping didasarkan pada cara kerja alamiah otak dan mampu menyalakan percikan-percikan kreatifitas dalam otak karena melibatkan kedua belahan otak kita. Menurut Porter & Hernacki (2008:152-159) :

Mind Mapping juga dapat disebut dengan peta pemikiran. Mind Mapping juga merupakan metode mencatat secara menyeluruh dalam satu halaman. Mind Mapping menggunakan pengingat-pengingat visual dan sensorik dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan. Peta pikiran atau Mind Mapping pada dasarnya

Page 32: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

17

menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan pada otak.

Metode Mind Mapping adalah metode baru untuk mencatat yang

bekerjanya disesuaikan dengan bekerjanya dua belah otak (otak kiri dan

otak kanan). Metode ini mengajarkan untuk mencatat tidak hanya

menggunakan gambar atau warna. Tony Buzan mengemukakan “your

brain is like a sleeping giant, hal itu disebabkan 99% kehebatan otak

manusia belum dimanfaatkan secara optimal.”

Table 1.1 Tabel penggunaan otak pada Mind Mapping

Otak Kiri Otak Kanan

1. Tulisan

2. Urutan Penulisan

3. Hubungan Antar Kata

Warna

Gambar

Dimensi

Mind Mapping adalah cara mencatat yang kreatif, efektif dan secara

harfiah akan memetakan pikiran-pikiran Mind Mapping juga merupakan

peta rute yang memudahkan ingatan dan memungkinkan untuk menyusun

fakta dan pikiran, dengan demikian cara kerja alami otak dilibatkan sejak

awal. Ini berarti mengingat informasi akan lebih mudah dan lebih bisa

diandalkan daripada menggunakan teknik mencatat tradisional. Selain itu

Mind Mapping adalah sistem penyimpanan, penarikan data dan akses yang

luar biasa untuk perpustakaan raksasa dalam otak manusia yang

menajubkan.

Page 33: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

18

Mind Mapping bertujuan membuat materi pelajaran terpola secara

visual dan grafis yang akhirnya dapat membantu merekam, memperkuat,

dan mengingat kembali informasi yang telah dipelajari. Mind Mapping

adalah satu teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual.

Mind Mapping memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang

terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua

belahan otak maka akan memudahkan seseorang untuk mengatur dan

mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara

verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya

memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima.

Mind Mapping yang dibuat oleh siswa dapat bervariasi pada setiap

materi. Hal ini disebabkan karena berbedanya emosi dan perasaan yang

terdapat dalam diri siswa setiap saat. Suasana menyenangkan yang

diperoleh siswa ketika berada di ruang kelas pada saat proses belajar akan

mempengaruhi penciptaan peta pikiran. Dengan demikian, guru

diharapkan dapat menciptakan suasana yang dapat mendukung kondisi

belajar siswa terutama dalam proses pembuatan Mind Mapping. Proses

belajar yang dialami seseorang sangat bergantung kepada lingkungan

tempat belajar. Jika lingkungan belajar dapat memberikan sugesti positif,

maka akan baik dampaknya bagi proses dan hasil belajar, sebaliknya jika

lingkungan tersebut memberikan sugesti negatif maka akan buruk

dampaknya bagi proses dan hasil belajar.

Page 34: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

19

2. Kegunaan Mind Mapping

Menurut Michael Michalko dalam Buzan (2009:6), metode Mind

Mapping dapat dimanfaatkan atau berguna untuk berbagai bidang

termasuk bidang pendidikan. Kegunaan metode Mind Mapping dalam

bidang pendidikan, khususnya pada Sekolah Menengah Pertama kelas VIII

antara lain:

a. Memberi pandangan menyeluruh pokok masalah. b. Memungkinkan kita merencanakan rute atau kerangka pemikiran

suatu karangan. c. Mengumpulkan sejumlah besar data disuatu tempat. d. Mendorong pemecahan masalah dengan kreatif.

Selain itu menurut Buzan (2009:54-130) metode Mind Mapping dapat

bermanfaat untuk :

1) Merangsang bekerjanya otak kiri dan kanan secara sinergis. 2) Membebaskan diri dari seluruh jeratan aturan ketika mengawali

belajar. 3) Membantu seseorang mengalirkan diri tanpa hambatan. 4) Membuat rencana atau kerangka cerita. 5) Mengembangkan sebuah ide. 6) Membuat perencanaan sasaran pribadi. 7) Memulai usaha baru. 8) Meringkas isi sebuah buku. 9) Fleksibel. 10) Dapat memusatkan perhatian. 11) Meningkatkan pemahaman. 12) Menyenangkan dan mudah diingat.

3. Cara Membuat Mind Mapping

Buzan (2009:14), sarana dan prasarana untuk membuat Mind

Mapping adalah :

a. Kertas kosong tak bergaris. b. Pena dan pensil warna. c. Otak. d. Imajinasi

Page 35: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

20

Buzan (2009:15-16), membuat Mind Mapping membutuhkan

imajinasi atau pemikiran, adapun cara pembuatan Mind Mapping adalah:

1) Mulailah dari tengah kertas kosong. 2) Gunakan gambar (simbol) untuk ide utama. 3) Gunakan berbagai warna. 4) Hubungan cabang-cabang utama ke gambar pusat. 5) Buatlah garis hubung yang melengkung. 6) Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. 7) Gunakan gambar.

Dalam membuat Mind Mapping juga diperlukan keberanian dan

kreativitas yang tinggi. Variasi dengan huruf capital, warna, garis bawah

atau simbol-simbol yang menggambarkan poin atau gagasan utama.

Menghidupkan Mind Mapping yang telah dibuat akan lebih mengesankan.

Membuat Mind Mapping yang terdapat didalam (http://astutimin

.wordpress.com/20/09/11/26/meningkatkan-hasil-belajar-dan-kreativitas

siswa-melalui-pembelajaran-berbasis-peta-pikiran-mind-mapping/) Tony

Buzan telah menyusun sejumlah aturan yang harus diikuti agar Mind

Mapping yang dibuat dapat memberikan manfaat yang optimal. Berikut

adalah ringkasan dari Law of MM:

a) Kertas: polos dengan ukuran minimal A4 dan paling baik adalah ukuran A3 dengan orientasi horizontal (Landscape). Central Topic diletakkan ditengah-tengah kertas dan sedapat mungkin berupa Image dengan minimal 3 warna.

b) Garis: lebih tebal untuk BOIs dan selanjutnya semakin jauh dari pusat garis akan semakin tipis. Garis harus melengkung (tidak boleh garis lurus) dengan panjang yang sama dengan panjang kata atau image yang ada di atasnya. Seluruh garis harus tersambung ke pusat.

c) Kata: menggunakan kata kunci saja dan hanya satu kata untuk satu garis. Harus selalu menggunakan huruf cetak supaya lebih jelas dengan besar huruf yang semakin mengecil untuk cabang yang semakin jauh dari pusat.

Page 36: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

21

d) Image: gunakan sebanyak mungkin gambar, kode, simbol, grafik, table dan ritme karena lebih menarik serta mudah untuk diingat dan dipahami. Kalau memungkinkan gunakan Image yang 3 Dimensi agar lebih menarik lagi.

e) Warna: gunakan minimal 3 warna dan lebih baik 5 – 6 warna. Warna berbeda untuk setiap BOIs dan warna cabang harus mengikuti warna BOIs.

f) Struktur: menggunakan struktur radian dengan sentral topic terletak di tengah-tengah kertas dan selanjutnya cabang-cabangnya menyebar ke segala arah. BOIs umumnya terdiri dari 2 – 7 buah yang disusun sesuai dengan arah jarum jam dimulai dari arah jam 1.

Gambar 2.1 Contoh Aplikasi Mind Mapping

Aplikasi Mind Mapping dalam Pembelajaran Dalam tahap aplikasi,

terdapat empat langkah yang harus dilakukan proses pembelajaran berbasis

Mind Mapping, yaitu:

a) Overview: Tinjauan Menyeluruh terhadap suatu topik pada saat proses pembelajaran baru dimulai. Hal ini bertujuan untuk memberi gambaran umum kepada siswa tentang topik yang akan dipelajari. Khusus untuk pertemuan pertama pada setiap awal Semester, Overview dapat diisi dengan kegiatan untuk membuat

Page 37: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

22

Master Mind Map® yang merupakan rangkuman dari seluruh topik yang akan diajarkan selama satu Semester yang biasanya sudah ada dalam Silabus. Dengan demikian, sejak awal siswa sudah mengetahui topik apa saja yang akan dipelajarinya sehingga membuka peluang bagi siswa yang aktif untuk mempelajarinya lebih dahulu di rumah atau di perpustakaan.

b) Preview: Tinjauan Awal merupakan lanjutan dari Overview sehingga gambaran umum yang diberikan setingkat lebih detail daripada Overview dan dapat berupa penjabaran lebih lanjut dari Silabus. Dengan demikian, siswa diharapkan telah memiliki pengetahuan awal yang cukup mengenai sub-topik dari bahan sebelum pembahasan yang lebih detail dimulai. Khusus untuk bahan yang sangat sederhana, langkah Preview dapat dilewati sehingga langsung masuk ke langkah Inview.

c) Inview: Tinjauan Mendalam yang merupakan inti dari suatu proses pembelajaran, di mana suatu topik akan dibahas secara detail, terperinci dan mendalam. Selama Inview ini, siswa diharapkan dapat mencatat informasi, konsep atau rumus penting beserta grafik, daftar atau diagram untuk membantu siswa dalam memahami dan menguasai bahan yang diajarkan.

d) Review: Tinjauan Ulang dilakukan menjelang berakhirnya jam pelajaran dan berupa ringkasan dari bahan yang telah diajarkan serta ditekankan pada informasi, konsep atau rumus penting yang harus diingat atau dikuasai oleh siswa. Hal ini akan dapat membantu siswa untuk fokus dalam mempelajari-ulang seluruh bahan yang diajarkan di sekolah pada saat di rumah. Review dapat juga dilakukan saat pelajaran akan dimulai pada pertemuan berikutnya untuk membantu siswa mengingatkan kembali bahan yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya.

4. Indikator Mind Mapping

Menurut Tony Buzan (2009:6), indikator Mind Mapping sebagai

berikut :

a. merencanakan, b. berkomunikasi, c. menjadi lebih kreatif, d. menyelesaikan masalah, e. memusatkan perhatian, f. menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran, g. mengingat dengan lebih baik h. belajar lebih cepat dan efisien, dan i. melatih “gambar keseluruhan”.

Page 38: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

23

5. Kelebihan dan Kelemahan

a. Kelebihan metode Mind Mapping dalam (http://mahmmudin.

wordpress.com/2009/12/01/pembelajaran-berbasis-peta-pikiran-mind-

mapping/) sebagai berikut:

1) Dapat mengemukakan pendapat secara bebas.

2) Dapat bekerjasama dengan teman lainnya

3) Catatan lebih padat dan jelas

4) Lebih mudah mencari catatan jika diperlukan.

5) Catatan lebih terfokus pada inti materi

6) Mudah melihat gambaran keseluruhan

7) Membantu Otak untuk : mengatur, mengingat, membandingkan

dan membuat hubungan

8) Memudahkan penambahan informasi baru

9) Pengkajian ulang bisa lebih cepat

10) Setiap peta bersifat unik

b. Kelemahan pembelajaran metode Mind mapping :

1) Hanya siswa yang aktif yang terlibat.

2) Tidak sepenuhnya murid yang belajar

3) Mind map siswa bervariasi sehingga guru akan kewalahan

memeriksa mind map siswa.

Page 39: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

24

C. Keaktifan Belajar

1. Pengertian Keaktifan

Menurut Mc Keachie dalam Dimyati dan Mujiono (1999:45)

berkenaan dengan prinsip keaktifan mengemukakan bahwa “individu

merupakan manusia belajar yang selalu ingin tahu.”

Menurut Sriyono (1992:75),”Keaktifan adalah pada waktu guru

mengajar ia harus mengusahakan agar murid-muridnya aktif jasmani

maupun rohani.” Menurut Sagala (2006:124-134), keaktifan jasmani

maupun rohani itu meliputi antara lain:

a. Keaktifan indera : pendengaran, penglihatan, peraba dan lain-lain.

Murid harus dirangsang agar dapat menggunakan alat inderanya

sebaik mungkin.

b. Keaktifan akal : akal anak-anak harus aktif atau diaktifkan untuk

memecahkan masalah, menimbang-nimbang, menyusun pendapat dan

mengambil keputusan.

c. Keaktifan ingatan : pada waktu mengajar, anak harus aktif menerima

bahan pengajaran yang disampaikan guru dan menyimpannya dalam

otak, kemudian pada suatu saat ia siap mengutarakan kembali.

d. Keaktifan emosi : dalam hal ini murid hendaklah senantiasa berusaha

mencintai pelajarannya.

Menurut Sudjana (1988:72), mengemukakan keaktifan siswa

dalam mengikuti proses belajar mengajar dapat dilihat dalam :

a. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya. b. Terlibat dalam pemecahan masalah.

Page 40: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

25

c. Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya.

d. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah.

e. Melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal. f. Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperoleh.

Menurut Paul. B. Diedrich dalam Rohani (1991:8-9)

mengklasifikasikan aktifitas menjadi :

a. Visual activities, seperti : membaca, melihat gambar, percobaan,

mengamati pekerjaan orang lain.

b. Oral activities, seperti : menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi

saran, diskusi.

c. Listening activities, seperti : mendengarkan uraian, percakapan,

musik, pidato.

d. Writing activities, seperti : menulis, keterangan, laporan.

e. Drawing activities, seperti : menggambar, membuat grafik, peta,

diagram.

f. Motor activities, seperti : melakukan percobaan, membuat konstruksi.

g. Mental activities, seperti : menanggapi, mengingat-ingat,

memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil

keputusan.

h. Emotional activities, seperti : menaruh minat, merasa bosan, gembira,

bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan gugup.

Melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran IPS sangat

penting, karena dalam IPS banyak kegiatan pemecahan masalah yang

Page 41: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

26

menuntut kreativitas siswa aktif. Siswa sebagai subyek didik adalah yang

merencanakan dan ia sendiri yang melaksanakan belajar.

Untuk menarik keterlibatan siswa dalam pembelajaran guru harus

membangun hubungan baik yaitu dengan menjalinan rasa simpati dan

saling pengertian. Membina hubungan baik bisa mempermudahkan

pengelolaan kelas dan memperpanjang waktu.

2. Indikator Keaktifan

Keaktifan belajar dalam (http://ardhana12.wordpress.com

/2009/01/20/indikator-keaktifan-siswa-yang-dapat-dijadikan-penilaian-

dalam-ptk-2/) dapat dilihat dari :

a. Perhatian siswa terhadap penjelasan guru

b. Kerjasamanya dalam kelompok

c. Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok ahli

d. Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok asal

e. Memberi kesempatan berpendapat kepada teman dalam kelompok

f. Mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat

g. Memberi gagasan yang cemerlang

h. Membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang

i. Keputusan berdasarkan pertimbangan anggota yang lain

j. Memanfaatkan potensi anggota kelompok

k. Saling membantu dan menyelesaikan masalah

Page 42: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

27

D. Hubungan Antar Variabel

1. Hubungan Metode Mind Mapping (X1) dan Prestasi Belajar (Y)

Menurut Silberman (2001:181),”Pemetaan pemikiran adalah cara

kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide,

mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru.” Dengan

memerintahkan peserta didik membuat peta pikiran memudahkan mereka

untuk mengidentifikasi secara jelas dan kreatif apa yang telah mereka

pelajari dan apa yang sedang mereka rencanakan.

Mind Mapping memungkinkan siswa lebih fokus pada pokok

bahasan, memberi gambaran yang jelas keseluruhan dan perincian pokok

bahasan yang dipelajari. Pola pikir siswa akan lebih berkembang dengan

memunculkan ide-ide dalam proses pembelajaran IPS. Sehingga metode

Mind Mapping dapat meningkatkan prestasi belajar siswa mengalami

peningkatan.

2. Hubungan Keaktifan (X2) dan Prestasi Belajar (Y)

Dalam proses belajar yang sedang berlangsung di kelas melibatkan

siswa dan menuntut siswa untuk melakukan aktivitas belajar. Para siswa

dituntut untuk mendengarkan, memperhatikan, dan mencerna pelajaran

yang disampaikan oleh guru. Selain itu siswa harus aktif bertanya kepada

guru tentang hal-hal yang belum jelas. Siswa harus lebih kritis, kreatif dan

lebih perhatian dalam menerima pelajaran / materi yang disampaikan oleh

guru. Begitu juga sebaliknya guru juga harus memberikan pertanyaan-

pertanyaan kepada siswa dan dapat menciptakan suasana belajar dalam

Page 43: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

28

kelas yang menimbulkan keaktifan siswa sehingga akan tercipta proses

belajar yang baik dan akan membuat interaksi di dalam kelas yang dapat

meningkatkan keaktifan dan prestasi anak didiknya.

Keaktifan merupakan hal yang sangat penting dalam peningkatan

prestasi belajar siswa, karena di dalam proses kegiatan belajar mengajar

tanpa adanya keaktifan siswa, maka belajar tidak akan mencapai hasil

yang maksimal. Siswa yang aktif dalam belajar akan mendapatkan prestasi

yang baik dibandingkan siswa yang kurang aktif dalam belajar. Dengan

demikian keaktifan siswa sangat diperlukan dalam kegiatan belajar

mengajar, karena segala sesuatu tidak akan tercapai secara maksimal bila

setiap individu tidak aktif dalam melaksanakan suatu kegiatan.

3. Hubungan Metode Mind Mapping (X1), Keaktifan (X2) dan Prestasi

Belajar (Y)

Otak yang berpengetahuan tinggi secara mental, dan karenanya

berpikir fleksibel, akan melihat jauh lebih banyak kesempatan untuk

mengiterpretasikan pertanyaan secara kreatif, dan karenanya akan lebih

banyak menghasilkan ide-ide yang lebih berkualitas. Jutaan orang

diseluruh dunia menggunakan Mind Mapping setiap hari untuk membantu

mereka. Ada yang menggunakannya agar mereka bisa membuat

perencanaan yang lebih baik atau menjadi pembicara yang lebih percaya

diri, sementara ada juga yang menggunakan Mind Mapping untuk

memecahkan masalah dalam skala yang lebih besar.

Page 44: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

29

Keberhasilan pembelajaran dipengaruhi oleh faktor individu dan

faktor sosial. Yang termasuk faktor individu diantaranya adalah keaktifan

belajar. Keaktifan siswa dalam belajar sangat mempengaruhi prestasi

belajar apabila siswa tidak aktif bertanya, mengerjakan soal, berdiskusi

maka siswa itu akan mendapatkan prestasi yang bagus, sebaliknya siswa

yang aktif akan mendapatkan prestasi yang memuaskan. Sehingga

keaktifan belajar diperlukan untuk meningkatkan prestasi belajar dalam

aspek kognitif, affektif dan psikomotorik.

Mind Mapping akan lebih meningkatkan keaktifan siswa untuk

membaca, berpikir, bertanya dan aktif dalam belajar IPS. Prestasi belajar

siswa akan meningkat jika siswa aktif dalam proses pembelajaran IPS, dan

akan mendapatkan hasil yang maksimal

E. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kajian teoristis sebagaimana telah dipaparkan dimuka,

maka dalam penyusunan penelitian ini penulis mengajukan anggapan dasar

atau kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran

Metode Mind Mapping (X1)

Keaktifan Belajar (X2)

Prestasi belajar (Y)

Page 45: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

30

Keterangan :

1. Variabel Independen (variabel bebas)

yaitu variabel yang merupakan rangsangan untuk mempengaruhi variabel

yang lain. Yang menjadi variabel bebas adalah :

a) Metode Mind Mapping (X1)

b) Keaktifan Belajar (X2)

2. Variabel Dependen (variable terikat)

yaitu suatu jawaban atau hasil dari perilaku yang dirangsang. Dalam hal

ini yang menjadi variabel terikat adalah : Prestasi Belajar (Y).

F. Hipotesis

Menurut Arikunto (2005:64) Hipotesis berasal dari penggunaan kata

“Hypo” yang artinya “Dari bawah” dan kata “Thesa” yang artinya

“Kebenaran” Hipotesis adalah anggapan dasar mengenai satu teori yang

bersifat sementara, yang kebenarannya masih perlu diuji dibawah kebenaran

atau tidaknya peneliti perlu mengadakan penelitian.

Dari landasan teori dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan,

maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Terdapat pengaruh metode Mind Mapping terhadap prestasi belajar IPS

pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta

Page 46: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

31

2. Terdapat pengaruh keaktifan belajar siswa terhadap prestasi belajar IPS

pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta

3. Terdapat pengaruh metode Mind Mapping dan keaktifan belajar siswa

terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5

Surakarta

Page 47: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang artinya penelitian yang

berusaha mendiskripsikan suatu gejala peristiwa dan kejadian pada saat

sekarang serta mengungkapkan data yang telah berlangsung tanpa

mempengaruhi variabel terikat.

Berdasarkan sifatnya yaitu mencoba mengungkapkan suatu fenomena

dengan menggunakan dasar perhitungannya atau data kualitatif yang

diangkakan. Maka jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dimana data yang

diperoleh berasal dari angket, maka penelitian ini merupakan penelitian

survey.

B. Obyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.

C. Populasi, Sampel, dan Sampling

1. Populasi

Menurut Arikunto (2002:108) “Populasi adalah keseluruhan kelompok

orang atau kejadian atau hal minat yang diinvestigasi.” Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5

Surakarta yang berjumlah 200 siswa.

32

Page 48: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

33

2. Sampel

Menurut Arikunto (2005:105) “Sampel adalah sebagian atau

wakilpopulasi yang diteliti.” Menurut Arikunto (2006:134) menyatakan

bahwa untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100

orang diambil semua, sehingga penelitianberupa penelitian populasi.

Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-25%.

Dalam penelitian ini menggunakan sample sebanyak 50 siswa dari 200

siswa populasi di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.

3. Sampling

Menurut Hadi (1993:75) “sampling adalah cara yang digunakan untuk

mengambil sampel.” Menurut Djarwanto PS dan Subagyo (1996:114) ada

dua cara pengambilan sample yaitu :

a. Random Sampling

Adalah teknik pengambilan sampel dimana semua individu dalam

populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi

kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel. Cara

pengambilan sampel dengan random ada tiga cara yaitu:

1) Cara Undian : Cara ini dilakukan sebagaimana kita melakukan

undian.

2) Cara Ordinal : Cara ini dilakukan dengan jalan mengambil jumlah

subjek yang diperlukan dengan mengambil urutan dari atas ke

bawah.

Page 49: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

34

3) Cara Randomisasi : Cara ini di lakukan dengan bantuan tabel

random yang umumnya terdapat pada buku-buku statistik

b. Non Random Sampling

Adalah cara pengambilan sampel yang tidak semua anggota populasi

diberi kesempatan untuk dipilih sebagai sample. Macam-macam non

random sampling adalah sebagai berikut:

1) Quota Sampling

Sampel diambil berdasarkan pertimbangan tertentu dari penyidik.

2) Purposive Sampling

Dalam Purposive sampling pemilihan sekelompok subyek

didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang

mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat

populasi yang sudah diketahui.

3) Double Sampling

Pengambilan sampling yang menguasakan adanya sampel kembar.

4) Proporsional Sampling

Teknik ini menghendaki cara pengambilan sampel tiap-tiap sub

populasi dengan memperhatikan besar kecilnya sub-sub populasi

tersebut.

Page 50: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

35

5) Stratified Sampling

Teknik ini biasanya digunakan apabila populasi terdiri dari susunan

kelompok-kelompok yang bertingkat-tingkat.

Teknik pengambilan sampling sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan sample random sampling dengan

cara undian, cara ini dilakukan sebagaimana kita melakukan undian.

Semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau

bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk menjadi anggota

sampel.

D. Instrumen Pengumpulan Data

1. Pembuatan kisi-kisi angket

Sebelum dilakukan penyusunan angket tertulis dibuat dahulu

konsep yang berupa kisi-kisi angket yang disusun dalam suatu tabel,

kemudian dijabarkan dalam aspek dan indikator yang sesuai dengan tujuan

penelitian yang akan dicapai. Dari aspek dan indikator tersebut kemudian

dijadikan landasan penyusunan kisi-kisi angket.

Adapun kisi-kisi angket adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1.

Kisi-kisi angket keaktifan belajar mata pelajaran IPS

Variabel Indikator Item Metode Mind Mapping

a. merencanakan b. berkomunikasi c. menjadi lebih kreatif d. menyelesaikan masalah e. memusatkan perhatian

1-10

Page 51: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

36

f. menyusun dan menjelaskann pikiran-pikiran

g. mengingat dengan baik h. belajar lebih cepat dan efisien i. melatih ”gambar keseluruhan”

Keaktifan Belajar

a. perhatian siswa terhadap penjelasan guru

b. kerjasamanya dalam kelompok c. kemampuan siswa mengemukakan

pendapat dalam kelompok ahli d. kemampuan siswa mengemukakan

pendapat dalam kelompok asal e. memberi kesempatan berpendapat

kepada teman dalam kelompok f. mendengarkan dengan baik ketika

teman berpendapat g. memberi gagasan yang cemerlang h. membuat perencanaan dan pembagian

kerja yang matang i. kepetusan berdasarkan pertimbangan

kerja yang matang j. memanfaatkan potensianggota

kelompok k. saling membantu dan menyelesaikan

masalah

1-12

2. Penyusunan Angket

Setelah kisi-kisi angket dibuat maka item-item pertanyaan disertai

dengan alternatif jawaban kemudian disusun pedoman pengisian angket.

Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa angket merupakan alat

pengumpul data yang berupa daftar pertanyaan atau isian yang harus diisi

oleh responden. Setelah selesai dijawab data disusun untuk diolah sesuai

dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, kemudian disajikan

dalam laporan penelitian.

Page 52: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

37

3. Menentukan Skor Angket

Menurut Nawawi (2005:242),”Skoring variabel metode mind

mapping dan keaktifan belajar siswa untuk tiap-tiap alternatif jawaban

adalah:

Item pertanyaan atau pernyataan positif adalah:

Jawaban alternatif a (terbaik) :4

Jawaban alternatif b (cukup baik) :3

Jawaban alternatif c (buruk) :2

Jawaban alternatif d (terburuk) :1

Item pertanyaan atau pernyataan negatif adalah:

Jawaban alternatif a (terbaik) :1

Jawaban alternatif b (cukup baik) :2

Jawaban alternatif c (buruk) :3

Jawaban alternatif d (terburuk) :4

4. Uji Coba Angket

Uji coba angket digunakan untuk mengetahui apakah soal yang

akan diberikan kepada responden valid atau tidak valid & digunakan untuk

menguji apakah data tersebut variabel. Uji coba (try out) dilaksanakan

terhadap siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta tahun

pelajaran 2009/2010 yang tidak menjadi anggota sampel.

5. Uji Validitas Item

Menurut Arikunto (1988:138) Uji Validitas adalah “suatu ukuran-

ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan keaslian suatu

instrument.”

Page 53: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

38

Rumus yang digunakan adalah Pearson Product Moment:

rxy = ∑ ∑ ∑∑ ∑ ∑

−−

−2222 )()()((

))((

YYNXNY

YXXYN

Dimana:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Variabel Y

X2 = Jumlah kuadrat dari X

Y2 = Jumlah kuadrat dari Y

XY = Jumlah koofisien korelasi antara variabel X dan Y

X = Jumlah tiap faktor

Y = Jumlah seluruh faktor

N = Jumlah subyek

Karena dengan angka kasar relatif lebih mudah dan dapat

menghindari angka pecahan. Menurut Arikunto (1998:208), ”mengenai

perhitungan korelasinya berdasarkan ketentuan bahwa rxy > rtabel taraf

signifikan 5% berarti item atau butir soal valid dan sebaliknya bila rxy <

rtabel 5% maka butir soal tidak valid sekaligus tidak memenuhi prasyarat.”

6. Uji Reliabilitas Item

Reliabilitas menunjukkan pada suatu instrument cukup dapat

dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrument tersebut sudah baik. Dalam penelitian ini mengukur reliabilitas

angket digunakan teknik belah dua melalui cara membelah data dengan

item-item nomor genap dan ganjil. Kemudian mencari korelasi antara

masing-masing belahan item tersebut dengan menggunakan teknik korelasi

product moment. Selanjutnya hasil korelasi itu dianalisa untuk mencari

Page 54: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

39

realibilitas dengan menggunakan rumus Sperman Bown, dikutip Hadi

yaitu sebagai berikut:

r11 = =

Keterangan :

r11 = koefisien reliabilitas yang dicari

r1/21/

2 = rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan

yang dicari. Arikunto (2006:276),”Adapun interprestasi besarnya

koefisien korelasi digunakan ketentuan yang sama yaitu:

a) Antara 0,800 sampai 1,000 = sangat tinggi

b) Antara 0,600 sampai 0,800 = tinggi

c) Antara 0,400 sampai 0,600 = cukup tinggi

d) Antara 0,200 sampai 0,400 = rendah

e) Antara 0,100 sampai 0,200 = sangat rendah

Sedangkan menurut Ghozali (2005: 42) ”Dikatakan reliabel jika

angka korelasi yang diperoleh > 0,6 taraf signifikansi 5% dikatakan tidak

reliabel jika angka korelasi <0,6”.

E. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk penelitian dan sumber data yang

dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah :

Page 55: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

40

1. Test

Test hasil belajar siswa untuk mengetahui sejauh mana kemampuan

siswa dalam menerima bahan ajar atau materi untuk mengetahui

peningkatan prestasi belajar IPS siswa setelah dilakukan tindakan.

Test yang akan dilakukan penulis adalah :

Tes pembuatan Mind Mapping ini dilakukan untuk mengetahui

kepahaman tentang Mind Mapping. ”Mind Mapping yang baik akan selalu

menggunakan kata kunci dan gambar. Untuk memperkuat aspek

kreativitas dan merangsang daya ingat yang kuat perlu digunakan warna

yang beragam. Ini berguna untuk membedakan antar penjelasan yang satu

dengan yang lain. Selain itu dapat pula ditambahkan kode-kode tertentu

sesuai kenyamanan pembuat mind mapping apakah berupa simbol atau

bentuk-bentuk tertentu seperti kotak, lingkaran, segitiga dan lain-lain.”

Mind Mapping dibuat dan digambar secara bebas, maka dapt

digunakan untuk memberi penekanan tertentu untuk membedakan mana

inti topik dan mana penjelasannya. Termasuk bisa dibedakan tingkat

kepentingan antar informasi. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan

hirarki berupa huruf atau angka. Beberapa orang memberikan nomor

untuk setiap cabang utama mind mapping-nya. Sebagian lain

menggunakan hierarki yang menunjukan urutan dari penjelasan. Cara

memberi penekanan terhadap informasi tertentu dapat pula dilakukan

dengan membuat variasi huruf baik font maupun ukuran (size). Termasuk

di dalamnya memberi penekakanan dengan gambar atau gambar. Dengan

Page 56: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

41

cara ini, maka penekanan atas suatu subyek tidak hanya menyentuh aspek

logika berpikir, melainkan pula kelima panca indra lainnya. Bayangkan

jika informasi bisa dirasakan oleh seluruh indera, akan sulit sekali untuk

terlupa.

Menurut Buzan (2003:88-89),“selain aspek asosiasi dan penekanan,

mind mapping juga berfungsi memberi kejelasan atas informasi yang

dicatat dengan menggunakan batasan area, penggunaan garis, termasuk

penggunaan huruf yang berbeda-beda.”

Berdasarkan paparan diatas, penulis membuat kriteria mind

mapping yang baik adalah :

a. Mind Mapping harus mempunyai kata kunci atau gagasan pokok.

b. Menggunakan gambar untuk memperkuat kreativitas.

c. Menggunakan bermacam-macam warna, untuk merangsang daya ingat.

d. Menggunakan simbol, bentuk huruf atau ukuran huruf memperjelas

informasi tertentu.

2. Angket

Arikunto (2002:151) angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperolah informasi dari dari respondent dalam arti

laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui. Metode angket

untuk mengetahui data variabel penelitian yaitu metode Mind Mapping

(X1) dan keaktifan belajar (X2).

Page 57: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

42

3. Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006:154) “dokumentasi adalah mencari dan

mengumpulkan data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,

transkrip, buku, surat kabar, majalah, agenda, dan sebagainya.” Metode

dokumensi digunakan untuk memperoleh data tentukan prestasi belajar

siswa.

F. Teknik Analisis Data

Instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga

lebih mudah diolah. Menurut Arikunto (2006:160) “variasi jenis instrument

penelitian adalah angket, check-list atau daftar centang, pedoman wawancara

dan pedoman pengamatan.” Uji instrument akan diberikan pada siswa yang

merupakan bagian dari populasi penelitian. Instrument yang baik harus

memenuhi dua peryaratan penting yaitu valid dan reliable.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat

kevalidan suatu instrument yang valid atau mempunyai validitas tinggi.

Namun sebaliknya instrument yang kurang valid memiliki validitas

rendah.

Page 58: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

43

Arikunto (2002:241) validitas diuji dengan rumus korelasi product

moment. Uji ini dilakukan dengan melihat korelasi atau skor masing-

masing pertanyaan.

Adapun rumus korelasi product moment

( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑

∑ ∑∑−−

−2222

:YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan:

Rxy : Koefisien korelasi antara variable X dan variable Y

X : Skor item

Y : Skor total

N : Jumlah responden

Menurut Arikunto (2002:146), Jika rxy > rtabel pada taraf

signifikan 5% berarti item (butir soal) valid, sebaliknya bila rxy <

rtabel maka butir soal tidak valid sekaligus tidak memiliki

persyaratan.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2006:178) “Uji reliabilitas adalah suatu

instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai

pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik-baik.” Uji

reliabilitas menunjukan sejauh mana instrument dapat memberikan hasil

pengukuran yang konsisten apabila pengukuran dilakukan berulang-ulang.

Pengukuran reliabilitas tersebut dilakukan dengan menggunakan

rumus :

Page 59: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

44

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛+

=2/1.2/1

212111 1

)(2rrr /./

Keterangan :

r11 = koefisien reliabilitas yang dicari

r1/2 r1/2 = koefisien antara skor-skor setiap olahan tersebut

Jika rhitung > rtabel pada taraf signifikan 5% berarti item (butir soal)

reliable dan sebaliknya bila rhitung < rtabel pada taraf signifikan 55 maka

butir soal tersebut reliable sekaligus tidak memenuhi prasyarat.

G. Uji Prasyarat Analisa

1. Uji Normalitas

Uji normaltas digunakan untuk menguji asumsi yang diambil benar atau

menyimpang, langkahnya menurut formula Jorque Berra (JB) sebagai

berikut:

⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡ −+=

24)3(

6

22 kSnJ B

Keterangan :

S = Skewnees (kemencengan)

K = Kurtosis (keruncingan)

Kesimpulan :

Jika JB < X2 (chi square table) maka data dinyatakan normal

Jika JB > X2 (chi square table) maka data dinyatakan tidak normal

Page 60: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

45

2. Uji Linearitas

Uji lenearitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah model persamaan

linear yang kita peroleh cocok atau tidak. Perhitungannya menggunakan

rumus :

kres

reg

RR

F =

Kesimpulan :

Jika nilai Fhitunng < Ftabel maka pengaruh variabel bebas dan terikat

berbentuk linear.

Jika nilai Fhitung > Ftabel maka pengaruh variabel bebas dan terikat tidak

berbentuk linear.

H. Analisis Data

1. Analisis regresi berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan perubahan

variabel satu dengan variabel lain. Dalam regresi ini dilakukan untuk

menentukan prestasi belajar yang disebabkan oleh metode mind mapping

X1 dan keaktifan belajar X2. menurut Sugiono (2005:211), “dijelaskan

analisis regresi ganda dua predictor menggunakan persamaan garis

regresi” berikut:

Y = a + b1.x1 + b2.x2 + … + bk.xk

Dimana:

Y = Prestasi belajar

a = Konstanta

Page 61: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

46

b = Koofesien korelasi

X1 = Kreativitas

X2 = Disiplin belajar

2. Pengujian Hipotesis

a. Uji F

Uji F digunakan untuk signifikasi pengaruh X1 dan X2 terhadap y

1) Perumusan Hipotesis

a) Ho: b1 :b2 = 0,berarti secara bersama-sama variabel

independent tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel

dependen.

b) Ha : b1 # b2 # 0, berarti secara bersam-sama variabel

independent mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen.

2) Penentuan level signifikan

tingkat signifikan (£) = 50%

derajat kebebasan pembilang = K

derajat kebebasan penyebut = n-k-1

3) Kriteria pengujian

a) Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak, yang berarti semua variabel

independent X1 dan X2 secara simultan berpengaruh terhadap

nilai variabel dependen

Page 62: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

47

b) Fhitung < Ftabel maka ho diterima, yang secara statistic berarti

semua variabel independent (X1 dan X2) tidak berpengaruh

terhadap perubahan nilai variabel dependen.

4) Kesimpulan :

H0 diterima apabila –Ftabel ≤ Fhitung ≤ Ftabel

H0 ditolak apabila Fhitung ≥ Ftabel

b. Uji t

Analisis uji t (t tes) ini digunakan untuk mengetahui signifikasi

variabel indenpeden (x) terhadap variabel dependen (Y) secara

individual.

1) Pengujian Hipotesis

a) Ho : b1 : b2 = 0, artinya tidak dapat terdapat pengaruh

variabel independent x1 (metode mind mapping)

terhadapvariabel dependen (y).

b) Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya terdapat pebgaruh variabel

independent x1 terhadap variabel dependen (y)

c) Ho : b1 : b2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh variabel

independent x2 (keaktifan belajar) terhadap variabel

dependen (y)

Daerah terima

Ftabel (α, k-1, n-k)

Daerah tolak

Page 63: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

48

d) Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh variabel

independent x2 (keaktifan belajar) terhadap variabel

dependen (y)

2) Menentukan level of signifikasi

Tingkat signifikan (£) = 5%, derajat kebebasan (dk) = n-k

t table = t £ / 2 (n-k)

n = jumlah sampel

Mencari nilai hitung dengan rumus:

Sebbt β−

=

Keterangan :

b = Koefisien regresi

Seb = Standar error b

3) Kriteria Pengujian

a) thitung > ttabel maka menolak hipotesis nol (Ho) yang secara

statistic menyimpulkan bahwa variabel independent (x)

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

b) thitung < ttabel maka menerima hipotesis nol (Ho) yang secara

statistic menyimpulkan bahwa variabel independent (x) tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (y).

Daerah terima Daerah tolak Daerah tolak

- α/2; n-k-1 α/2; n-k-1

Page 64: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

49

4) Kesimpulan

H0 diterima apabila –ttabel < thitung < ttabel

H0 ditolak apabila thitung > ttabel atau thitung < ttabel

3. Sumbangan relative (SR) dan sumbangan efektif (SE)

a. Sumbangan Relative

Menurut Hadi, (2004:41) sumbangan relative adalah untuk

mengetahui seberapa besar sumbangan masing-masing variabel

predictor terhadap kriterium y.

%100%2211

111 x

xbxbxbXSR+

%100%2211

222 x

xbxbxb

XSR+

b. Sumbangan Efektif

Menurut Hadi, (2004:41) sumbangan efektif adalah untuk

mengetahui seberapa besar sumbangan masing-masing variabel

predictor terhadap kriterium y.

SE%X1=SR%X1R2

SE%X2=SR%X2R2

Page 65: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

50

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah 5 Surakarta

1. Sejarah Singkat SMP Muhammadiyah 5 Surakarta

Pada bulan Juli 1947, Aisyiah Cabang Solo mendirikan Sekolah

Kepandaian Putrid (SKP) yang bertempat di jalan Pasar Legi. Diantara

tokoh pendirinya adalah Ibu Suhud Rais, Nyonya H. M. Idris dan Ibu

Sudarso. Selaku Kepala Sekolah pada saat itu adalah Ibu Sudarso,

selanjutnya karena Ibu Sudarso pindah mengikuti suami maka sebagai

pengganti Kepala Sekolah adalah Ibu Darso.

Perkembangan selanjutnya SKP Muhammadiyah I ini berganti

menjadi Sekolah Kesejahteraan Keluarga Pertama (SKKP)

Muhammadiyah I yang menempati gedung baru yang bertempat di jalan

Brigjen Sudirto No. 60 Surakarta dengan Kepala Sekolah Ibu Aminah

Mindrofah. Semua itu atas bantuan yayasan, bantuan social Repubik

Indonesia pada saat Bapak R. Moelyadi Martono sebagai Menteri Sosial

(kemudian Menko Kesra).

Pada bulan Juli 1960 SKKP Muhammadiyah I tersebut menerima

status subsidi dari Departemen P dan K yang berlaku mulai 1 Agustus

1959 dengan nomor subsidi No. 55973/ B. II, merupakan status sekolah

tertinggi pada saat itu. Guru atau pegawai tetap digaji dengan subsidi dari

50

Page 66: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

51

pemerintah, yaitu melalui Departemen P dan K. Kepala sekolah setelah

Ibu Aminah Mindrofah adalah Ibu Hartono.

Berlakunya kurikulum 1975, maka SKKP Muhammadiyah I

Surakarta tersebut di hapus oleh pemerintah dan diganti dengan SMP

Muhammadiyah 5 Surakarta. Tahun berdirinya adalah 1 Juli 1977. Pada

saat itu SMP Muhammadiyah 5 Surakarta masih transisi karena masih ada

kelas dua dan tiga SKKP, sedangkan kelas 1 sudah SMP Muhammadiyah

5 Surakarta. Kepala Sekolah pada saat itu adalah Ibu Siti Suwibah, BA.

Pada tahun 1978 dengan SK BAKN No. 027/ Kep. II/ 1978, dari

segi kepegawaian semua guru dan karyawan subsidi diangkat menjadi

negeri yang mulai berlaku tanggal 17 April 1978. Sedangkan atasan guru

dan karyawan bervariasi, antara lain Guru Tetap Persyarikatan, Guru

Diberbantukan (DPB), Guru Dipekerjakan (DPK), Guru Depag, Guru

Negeri dicoba dan Guru tidak tetap.

Pada tahun ajaran 1979/1980 SMP Muhammadiyah 5 Surakarta

melaksanakan EBTA pertama kali dengan menggabung di SMP Negeri 8

Surakarta dengan kepala sekolah masih tetap Ibu Siti Suwaibah, BA. Pada

tanggal 17 Oktober 1979, SMP Muhammadiyah 5 Surakarta dipimpin oleh

kepala sekolah Bapak Achmad Hany, BA. yang menggantikan Ibu Siti

Suwaibah, BA. karena pindah tugas dengan SK definitive selaku kepala

sekolah dari Mendikbud pada 7 Oktober 1986. Pada saat itu SMP

Muhammadiyah 5 Surakarta telah berusaha meningkatkan mutu sekolah

dengan melaksanakan akreditasi sekolah pertama tahun 1985 dengan hasil

Page 67: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

52

ststus diakui Nomor :359/ 103/ 1985 tanggal 31 Desember 1985. Yang

kedua tanggal 30-31 Agustus 1990 dengan hasil diakui sesuai Nomor

Piagam : 405/103/ H 1990 tanggal 31 Desember 1990.

Pada tahun pelajaran 1994/ 1995 Kepala Sekolah Bapak Achmad

Hany, BA. mulai memasuki purna tugas dan meninggal dunia pada tanggal

25 Maret 1995, maka yang menggantikan sebagai Kepala Sekolah pada

tahun pelajaran 1994/ 1995-1995/1996 adalah Ibu Umul Hidayah yang

diangkat oleh Majelis Dikdasmen PDM Kodia Surakarta.

Pada tahun pelajaran 1996/ 1997 terhitung mulai tanggal 26 Juni

1996 dengan berdasarkan SK Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Propinsi

Jawa Tengah : 10/ SK. PWM/ III. A/ 2. b/ 1996 tanggal 1 Mei 1996,

Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 5 Surakarta adalah Bapak Drs.

Saifudin berasal dari Wakasek Kurikulum SLTP Muhammadiyah 1

Surakarta. Sedangkan Ibu Umul Hidayah berdasar surat Majelis

Dikdasmen PDM Kodia Surakarta tanggal 25 Juni 1996 alih tugas ke SMP

Muhammadiyah 1 Surakarta. Sampai pada tahun 1998 status sekolah

menjadi disamakan sesuai dengan SK Nomor 0022/ 103. 07/ MN/ 1998.

Perkembangan selanjutnya dibawah kepemimpinan Kepala Sekolah bapak

Drs. Saifudin dan dibantu para Wakasek, guru-guru dan karyawan serta

seluruh siswa SMP Muhammadiyah 5 Surakarta berusaha keras untuk

menanamkan pelaksanaan disiplin budaya tertib, bersih dan belajar serta

bekerja keras dengan sebaik-baiknya

Page 68: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

53

2. Identitas Sekolah

a. Nama Organisasi : SMP Muhammadiyah 5 Surakarta

b. Alamat : Jl. Slamet Riyadi No. 443, Pajang, Laweyan,

Surakarta, Jawa Tengah

c. Berdiri Tahun : 01 Juli 1947

d. Pendiri/perintis : Hj. Suhud Rais dan :Ny. H. M. Idris

e. Disyahkan Oleh : Kanwil Depdikbud Prop. Jateng SK Nomor: 0276/

XII 4.P/ 78 Tanggal 01 April 1978

f. Badan Pengelola : Majelis Dikdasmen PDM Surakarta

g. Yang Pernah Menjabat Kepala Sekolah :

1) Siti Suwaibah

2) Achmad Hany, BA.

3) Umul Hidayah

4) Drs. Saifudin

h. Status Sekolah : Akreditasi A

3. Gedung

Gedung SMP Muhammadiyah 5 Surakarta terletak di jalan Slamet

Riyadi No. 443 Surakarta berdampingan dengan SMU Muhammadiyah 4

Surakarta dengan luas keseluruhan 2600 m2. Bangunan SMP

Muhammadiyah 5 Surakarta terdiri dari 3 lantai. Lantai 1 meliputi ruang

Kepala Sekolah, ruang BP, ruang UKS, ruang tamu, ruang TU, koperasi

kantin, tempat alat olahraga, ruang computer, ruang kelas IX A,. Lantai 2

terdiri dai guru, perpustakaan, mushola, toilet, laboratorium, ruang kelas

Page 69: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

54

VII A, IX B, IX C, IX D, IXE, IX F dan III F. Sedangkan untuk lantai 3

terdiri dari ruang menjahit, ruang OSIS/IRM, ruang kelas VII A sampai

VII E dan kelasVIII B, VIII C, VIII D,VIIIE, VIII F Dari lantai 1 sampai 3

dilengkapi dengan kamar mandi.

4. Fasilitas Kelas

a) Meja dan kursi

Pengadaan meja dan kursi untuk tiap-tiap kelas, yaitu kelas VII sampai

dengan kelas IX keadaanya baik untuk proses pembelajaran.

b) Papan tulis

Penyediaan papan tulis masing-masing kelas telah memenuhi

persyaratan untuk proses pembelajaran.

c) Daftar siswa, jadwal piket dan jadwal pelajaran

Tiap kelas terdapat 1 papan yang berisi daftar siswa, jadwal piket, dan

jadwal pelajaran. Jadwal piket dimaksudkan untuk menjaga

kelangsungan proses pembelajaran dan berfungsi menanamkan disiplin

serta tanggungjawab siswa.

d) Gambar dinding

Disetiap kelas ada beberapa gambar yang terpajang di dinding,

tergantung kreasi masing-masing kelas. Hal tersebut dimaksudkan

untuk menciptakan suasana ruang kelas yang nyaman.

e) Jam dinding

Masing-masing kelas mempunyai jam dinding sebagai penunjuk

waktu, sehingga membantu guru dalam ketepatan waktu kegiatan

pembelajaran

Page 70: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

55

5. Perpustakaan

Ruang perpustakaan SMP Muhammadiyah 5 Surakarta terletak di

lantai 2 disebelah ruang kesenian dan juga berhimpitan dengan

laboratorium. Keadaan ruang perpustakaannya yang nyaman membuat

siswa senang untuk datang dan membaca buku diperpustakaan. Inventaris

perpustakaan antara lain almari buku, rak buku, madding, buku-buku

pelajaran (buku paket), buku-buku sekolah yang lain, majalah, surat kabar,

tempat duduk, meja baca dan alat Bantu mengajar (layar Ohp, globe, peta).

Almari bukunya ada 5 buah. Almari 1 untuk menyimpan buku agama,

almari 2 untuk menyimpan buku ilmu ketrampilan, almari 3 untuk

menyimpan buku kesustraan, cerita dan majalah. Sedangkan almari 4

untuk menyimpan buku-buku pelajaran (buku paket) dan almari 5 untuk

menyimpan buku-buku IPTEK/ khusus.

Adapun buku pelajaran (buku paket) yang dimiliki perpustakaan ini

adalah buku Bahasa Indonesia, Matematika, IPS Ekonomi, IPS Geografi,

IPS Sejarah, IPA Biologi, IPA Fisika dan Bahasa Inggris. Buku-buku

perpustakaan yang lain adalah buku keagamaan, ketrampilan, ilmu

pengetahuan, kesustraan, buku induk, buku peminjam. Buku daftar

penunjang, dan lain-lain. Waktu peminjaman buku antara guru dengan

siswa berbeda. Untuk siswa dapat meminjam pada hari senin (07.00-

13.30), selasa dan rabu (07.00-13.00). Sedangkan untuk guru adalah setiap

waktu.

Page 71: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

56

6. Laboratorium

Di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta memiliki Laboratorium

computer dan Laboratorium IPA. Laboratorium computer bertempat di

lantai 1 berdekatan dengan ruang TU. Di Laboratorium computer kira-kira

terdapat 20 komputer dengan dilengkapi meja dan kursi. Sedangkan

Laboratorium IPA terletak di lantai 2 berdekatan dengan perpustakaan.

Untuk Laboratorium IPA sudah memenuhi persyaratan dalam jumlah dan

jenis. di laboratorium IPA antara lain terdapat bahan-bahan Kimia,

peralatan Biologi dan peralatan Fisika

7. Struktur Organisasi

Gambar 4.1.

Struktur Organisasi SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Sumber : Data Monografi SMP Muhammadiyah 5 Surakarta

Kepala Sekolah

Tata Usaha

Wakasek Kurikulum

Wakasek Kesiswaan

Wakasek SarPras

Wakasek Humas

Kord.Mata Pelajaran

Wali Kelas

Bimbingan Penyuluhan

Guru

Peserta didik

Page 72: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

57

a. Tugas kepala sekolah

1) Membuat rencana program sekolah secara menyeluruh.

2) Mendelegasikan tanggung jawab tertentu kepada pelaksanaan BP.

3) Mengawasi pelaksanaan program.

4) Melengkapi fasilitas BP.

5) Memberi tanggung jawab ke dalam dan keluar

6) Mengadakan hubungan dengan lembaga di luar sekolah dalam rangka

kerja sama dengan pelaksanaan BP.

b. Tugas koordinator

1) Menyusun program bersama sekolah.

2) Bertanggungjawab atas jalannya program.

3) Memberikan laporan kepada kepala sekolah.

4) Menganalisa data peserta didik guna menetapkan suatu rencana

tindakan positif terhadap peserta didik.

5) Menyelenggarakan pertemuan staf.

6) Mengadakan konsultasi dengan orang tua peserta didik.

7) Mengadakan revisi lembaga yang berwenang.

c. Tugas wali kelas

1) Membuat laporan hasil belajar.

2) Mengumpulkan data tentang peserta didik.

3) Menyelenggarakan penyuluhan.

4) Mengawasi kegiatan sehari-hari.

Page 73: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

58

5) Menyalurkan dan menempatkan peserta didik.

d. Tugas guru mengajar

1) Mengajar.

2) Turut serta aktif membantu pelaksanaan kegiatan BP.

3) Memberikan informasi tentang peserta didik kepada staf BP.

4) Berpartisipasi dalam pertemuan kasus.

5) Meneliti kesulitan kemajuan belajar peserta didik.

e. Tugas administrasi BP

1) Mengisi kartu-kartu pribadi peserta didik.

2) Mengumpulkan catatan dan data yang lain.

3) Menyelesaikan laporan dan pengumpulan data tentang peserta didik.

4) Mengirim dan menerima surat panggilan dan surat pemberitahuan.

f. Tata Usaha

1) Penyusunan program TU dan laporan keuangan di sekolah.

2) Pengurusan pegawai.

3) Pembinaan pengembangan karier pegawai TU sekolah.

4) Penyusunan perlengkapan sekolah.

5) Penyusunan penyajian data atau statistik sekolah.

6) Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan

secara berkala.

Page 74: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

59

B. Uji Instrumen Penelitian

Instrumen yang baik harus memenuhi syarat validitas dan reliabilitas.

Kedua syarat tersebut apabila terpenuhi maka instrumen dapat digunakan

sebagai alat pengumpulan data.

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur tingkat kevalidan

instrumen angket. Pengujian validitas, item atau butir soal menggunakan

korelasi product moment. Uji validitas diberlakukan untuk angket metode

mind mapping dan angket keaktifan belajar IPS, sedangkan prestasi belajar

IPS diperoleh melalui dokumentasi hasil ujian harian siswa. Tingkat

validitas item dapat diketahui dengan cara membandingkan harga rxy

dengan harga rtabel. Apabila rxy > rtabel maka item tersebut valid dan

sebaliknya apabila rxy < rtabel maka item angket dinyatakan tidak valid.

Pada uji instrumen penelitian ini, data diambil dari 20 responden melalui

penyebaran angket. Adapun ringkasan hasil perhitungannya adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.1 Rangkuman Hasil perhitungan uji validitas metode mind mapping

No. Item rxy rtabel Keterangan 1. 0,537 0,444 Valid 2. 0,631 0,444 Valid 3. 0,598 0,444 Valid 4. 0,457 0,444 Valid 5. 0,618 0,444 Valid 6. 0,713 0,444 Valid 7. 0,634 0,444 Valid 8. 0,761 0,444 Valid 9. 0,685 0,444 Valid 10. 0,477 0,444 Valid

Sumber : Analisis data (Lampiran 4.)

Page 75: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

60

Berdasarkan Tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa

seluruh item angket metode mind mapping dinyatakan valid. Hal ini

ditunjukkan oleh harga rxy untuk seluruh item lebih besar dari rtabel. dengan

demikian ke-10 item tersebut dapat digunakan sebagai instrumen

penelitian.

Tabel 4.2 Rangkuman Hasil perhitungan validitas angket keaktifan belajar IPS

No. Item rxy rtabel Keterangan 1. 0,544 0,444 Valid 2. 0,517 0,444 Valid 3. 0,490 0,444 Valid 4. 0,791 0,444 Valid 5. 0,617 0,444 Valid 6. 0,621 0,444 Valid 7. 0,580 0,444 Valid 8. 0,468 0,444 Valid 9. 0,446 0,444 Valid 10. 0,828 0,444 Valid 11. 0,617 0,444 Valid 12. 0,560 0,444 Valid

Sumber : Analisis Data (Lampiran 4)

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh item

angket keaktifan belajar IPS dinyatakan valid. Hal ini ditunjukkan oleh

semua item soal menunjukkan hasil rxy > rtabel. Dengan demikian ke-12

item tersebut dapat digunakan sebagai instrumen penelitian untuk variabel

keaktifan belajar IPS.

2. Uji Reliabilitas

Instrumen yang memiliki sifat konsisten berarti jawaban yang

diperoleh dari angket tersebut relatif sama untuk pengujian pada waktu

dan tempat yang berlainan. Teknik yang digunakan yaitu rumus Cronbach

Page 76: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

61

Alpa. Nilai r11 untuk angket metode mind mapping didapat 0,7514, dan

untuk keaktifan belajar IPS di dapat 0,7467. Harga r11 tersebut diantara

0,600 dan 0,800, sehingga reliabilitasnya dinyatakan tinggi, hal ini sesuai

pendapat Suharsimi bahwa kriteria reliabilitas (0,600 ≤ r11 < 0,800)

bernilai tinggi.

C. Uji Prasyarat Analisis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode mind

mapping dan keaktifan belajar IPS terhadap prestasi belajar IPS pada siswa

kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Metode analisis data

menggunakan analisis regresi linier berganda, tetapi jika data tidak memenuhi

asumsi regresi, maka penerapan regresi akan bias, untuk itu perlu dilakukan

pengujian prasyarat analisis yang terdiri dari uji normalitas dan linearitas.

1. Uji Normalitas

Berdasarkan perhitungan menggunakan bantuan program aplikasi

SPSS For Windows Versi 15.00 diperoleh kesimpulan bahwa data yang

dianalisis berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

rangkuman sebagai berikut :

Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Uji Normalitas dengan Liliefors

Variabel N Harga L

Keterangan Lhitung Ltabel X1 50 0,118 0,125 Normal X2 50 0,100 0,125 Normal y 50 0,098 0,125 Normal

Sumber : Analisis Data (Lampiran 9)

Page 77: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

62

Tabel diatas menunjukkan harga Lhitung untuk variabel X1 = 0,118 <

dari Ltabel =0,125 dapat disimpulkan variabel berasal dari populasi yang

berdistribusi normal, untuk variabel X2 didapat Lhitung = 0,100 < Ltabel=

0,125 maka dapat disimpulkan variabel berasal dari populasi yang

berdistribusi normal dan untuk variabel y didapat Lhitung = 0,098 < dari

Ltabel = 0,125 maka dapat disimpulkan variabel berasal dari populasi

normal dengan taraf signifikansi 5%.

2. Uji Linieritas

Uji linieritas regresi antar variabel bebas dengan variabel terikat

digunakan untuk mengetahui model regresinya berbentuk linier atau non

linier. Perhitungan uji linieritas regresi menggunakan SPSS terangkum

dalam tabel berikut :

Tabel 4.4

Rangkuman Hasil Uji Linieritas

Variabel N α Harga F

Keterangan Fhitung Ftabel X1Y 50 0,05 0,800 2,18 Linier

X2Y 50 0,05 0,920 2,03 Linier

Sumber : Analisis Data (Lampiran 10)

Dari hasil perhitungan uji linieritas diperoleh harga Fhitung untuk X1

terhadap Y sebesar 0,800, Harga F ini dikonsultasikan dengan harga Ftabel

dengan dk pembilang = 8 dan dk penyebut = 40 taraf signifikansi 0,05

adalah 2,18. Perbandingan kedua harga tersebut diperoleh harga Fhitung =

0,800 < Ftabel = 2,18 karena Fhitung < Ftabel maka disimpulkan bahwa

Page 78: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

63

hubungan antara X1 dan Y linier. Untuk harga Fhitung X2 terhadap Y

sebesar 0,920, harga ini dikonsultasikan dengan harga Ftabel diperoleh Ftabel

dengan dk pembilang = 12 dan dk penyebut = 36 taraf signifikansi 0,05

adalah 2,03 perbandingan harga Fhitung < Ftabel maka disimpulkan bahwa

hubungan antara X2 dan Y linier.

D. Analisis Data Penelitian

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Pada bagian ini akan dikemukakan mengenai hasil analisis dari

pengolahan data menggunakan alat analisis model regresi berganda.

Pembahasan mengenai hasil analisis regresi linear berganda data ini akan

dibagi menjadi hasil persamaan regresi, Uji F, Uji t dan Koefisien

Determinasi (R2). Analisis Linier Berganda digunakan untuk mengetahui

persamaan garis regresi pengaruh variabel independen yang berupa

metode mind mapping dan keaktifan belajar IPS terhadap variabel

dependen yaitu prestasi belajar IPS. Berdasarkan perhitungan diperoleh

hasil sebagai berikut :

Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda

Variabel Koefisien t hitung t tabel

Konstanta (a) 34,405 Metode Mind Mapping (b1) 0,407 3,642 2,01 Keaktifan Belajar IPS (b2) 0,654 7,544 2,01 F : 54,355 Sig : 0,000 R : 0.836 R2 : 0.698

Sumber : Analisis Data (Lampiran 11)

Page 79: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

64

Hasil pengujian regresi diatas dapat dibuat persamaan regresi linier

sebagai berikut: Y = 34,405 + 0,407X1 + 0,654X2

a = 34,405

Nilai konstanta sebesar 34,405 yang berarti bahwa jika tidak

mempertimbangkan metode mind mapping dan keaktifan belajar IPS,

maka prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah

5 Surakarta sebesar 34,405 satuan.

b1 = 0,407

Variabel metode mind mapping (X1) mempunyai pengaruh yang

positif terhadap prestasi belajar IPS, dengan koefisien regresi sebesar

0,407 yang artinya apabila variabel metode mind mapping meningkat

sebesar 1 satuan, maka prestasi belajar IPS akan meningkat sebesar

0,407 satuan dengan asumsi bahwa variabel lain dalam kondisi

konstan.

b2 = 0,654

Variabel keaktifan belajar IPS (X2) mempunyai pengaruh yang positif

terhadap prestasi belajar IPS, dengan koefisien regresi sebesar 0,654

yang artinya apabila variabel keaktifan belajar IPS meningkat sebesar

1 satuan, maka prestasi belajar IPS akan meningkat sebesar 0,654

satuan dengan asumsi bahwa pada variabel lain dalam kondisi

konstan.

Page 80: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

65

2. Uji F

Uji F adalah untuk mengetahui apakah variabel metode mind

mapping dan keaktifan belajar IPS secara bersama-sama mempunyai

pengaruh terhadap prestasi belajar IPS. Berikut ini adalah hasil uji F:

a. Hipotesis

H0 : β1 = β2 = 0, artinya bahwa metode mind mapping dan keaktifan

belajar IPS secara bersama-sama tidak berpengaruh

signifikan terhadap prestasi belajar IPS.

H1 : β1 ≠ β2 ≠ 0, artinya metode mind mapping dan keaktifan belajar

IPS secara bersama-sama berpengaruh terhadap

prestasi belajar IPS.

b. Level of significant = 5% dengan menggunakan pembilang 2 dan

penyebut = 47, diketahui besar nilai Ftabel adalah 3,20

c. Nilai Fhitung

Penelitian ini untuk mengetahui nilai statistik uji F digunakan bantuan

program SPSS 15.0 for windows. Setelah dilakukan analisis data maka

diketahui besar nilai Fhitung adalah 54,355.

d. Kriteria pengambilan keputusan

a. Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.

b. Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.

Daerah terima

54,355 3,20

Daerah tolak

Page 81: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

66

e. Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan diketahui nilai Fhitung sebesar 54,355

dan dengan Ftabel sebesar 3,20. Nilai Fhitung 54,355 > Ftabel 3,20, maka

secara bersama-sama metode mind mapping dan keaktifan belajar IPS

berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP

Muhammadiyah 5 Surakarta.

3. Uji t

Analisis ini bertujuan untuk menguji pengaruh setiap variabel bebas

terhadap variabel terikat. Adapun hasil dari pengujian statistik adalah

sebagai berikut:

a. Metode mind mapping (X1)

1) Hipotesis

Ho = 0 artinya tidak ada pengaruh signifikan antara metode

mind mapping terhadap prestasi belajar IPS.

H1 ≠ 0 artinya ada pengaruh signifikan antara metode mind

mapping terhadap prestasi belajar IPS.

2) Level of significant = 5% dengan menggunakan pembilang α/2

dan penyebut = n – k – 1, diketahui besar nilai ttabel adalah 2,01.

3) Nilai thitung

Dalam penelitian ini untuk mengetahui nilai statistik uji t

digunakan bantuan program SPSS 15.0 for windows. Setelah

dilakukan analisis data maka diketahui besar nilai thitung adalah

3,642.

Page 82: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

67

4) Kriteria pengujian hipotesis

a. Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.

b. Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.

5) Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan diketahui nilai thitung sebesar 3,642

dan dengan ttabel sebesar 2,01. Nilai thitung 3,642 > ttabel 2,01, hal

ini menunjukkan bahwa metode mind mapping (X1) berpengaruh

terhadap prestasi belajar IPS (Y).

b. Keaktifan belajar IPS (X2)

1) Hipotesis

Ho = 0 artinya tidak ada pengaruh signifikan antara keaktifan

belajar IPS terhadap prestasi belajar IPS.

H1 ≠ 0 artinya ada pengaruh signifikan antara keaktifan

belajar IPS terhadap prestasi belajar IPS.

2) Level of significant = 5% dengan menggunakan pembilang α/2

dan penyebut = n – k – 1, diketahui besar nilai ttabel adalah 2,01.

3) Nilai thitung

Dalam penelitian ini untuk mengetahui nilai statistik uji t

digunakan bantuan program SPSS 15.0 for windows. Setelah

Daerah tolak Daerah tolak Daerah terima

-2,01 2,01 3,642

Page 83: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

68

dilakukan analisis data maka diketahui besar nilai thitung adalah

7,544.

4) Kriteria pengujian hipotesis

a. Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.

b. Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.

5) Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan diketahui nilai thitung sebesar 7,544

dan dengan ttabel sebesar 2,01. nilai thitung 7,544 > ttabel 2,01, hal ini

menunjukkan bahwa keaktifan belajar IPS (X2) berpengaruh

terhadap prestasi belajar IPS (Y).

4. Sumbangan Efektif dan Sumbangan Relatif

Dari pengujian yang telah dilaksanakan menghasilkan nilai R2

(dalam Lampiran 11) sebesar 0,698 sehingga dapat dikatakan bahwa hasil

pengujian yang dilakukan memberikan hasil yang cukup baik. Nilai

koefisien determinasi bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa sekitar

69,8% variasi dari prestasi belajar IPS dapat dijelaskan oleh variabel

metode mind mapping dan keaktifan belajar IPS. Sedangkan sisanya

sebesar 30,2% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Besarnya

metode mind mapping dan keaktifan belajar IPS dalam mempengaruhi

prestasi belajar IPS dapat dilihat dari besarnya sumbangan relatif (SR%)

Daerah tolak Daerah tolak Daerah terima

-2,01 2,01 7,544

Page 84: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

69

dan sumbangan efektif (SE%). Variabel metode mind mapping

memberikan sumbangan relatif sebesar 26,3% dan sumbangan efektif

18,3% terhadap prestasi belajar IPS. Variabel keaktifan belajar IPS

memberikan sumbangan relatif sebesar 73,7% dan sumbangan efektif

51,5% terhadap prestasi belajar IPS (Lampiran 12). Secara keseluruhan

variabel metode mind mapping dan keaktifan belajar IPS memberikan

sumbangan sebesar 69,8% terhadap prestasi belajar IPS. Selanjutnya

diantara kedua variabel tersebut dapat diketahui bahwa keaktifan belajar

IPS memberikan sumbangan lebih besar terhadap prestasi belajar IPS

(51,5%), sehingga keaktifan belajar IPS memberikan pengaruh yang lebih

dominan terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP

Muhammadiyah 5 Surakarta.

E. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana metode mind

mapping (X1), keaktifan belajar IPS (X2) terhadap prestasi belajar IPS (Y),

baik secara bersama-sama maupun parsial maka digunakan alat analisis regresi

linier berganda. Adapun dari hasil penelitian diketahui bahwa faktor keaktifan

belajar IPS yang paling berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS, hal ini

terbukti ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi (β) untuk variabel keaktifan

belajar IPS paling besar dibandingkan dengan variabel-variabel yang lain yaitu

sebesar 0,654.

Page 85: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

70

Hasil pengujian regresi membentuk suatu persamaan garis regresi

linier Y = 34,405 + 0,407X1 + 0,654X2, nilai konstanta sebesar 34,405 berarti

jika tidak mempertimbangkan metode mind mapping dan keaktifan belajar

IPS, maka prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhamadiyah 5

Surakarta sebesar 34,405 satuan, nilai variabel metode mind mapping (X1)

sebesar 0,407 artinya apabila variabel metode mind mapping meningkat

sebesar 1 satuan, maka prestasi belajar IPS akan meningkat sebesar 0,407

satuan dengan asumsi bahwa variabel lain dalam kondisi konstan. dan variabel

keaktifan belajar IPS (X2) sebesar 0,654 yang artinya apabila variabel

keaktifan belajar IPS meningkat sebesar 1 satuan, maka prestasi belajar IPS

akan meningkat sebesar 0,654 satuan dengan asumsi bahwa pada variabel lain

dalam kondisi konstan.

Hasil uji hipotesis pertama dengan uji t memperoleh thitung variabel

metode mind mapping (X1) sebesar 3,642 lebih besar dari ttabel (2,01) pada

taraf signifikansi 5%. Artinya hipotesis pertama dinyatakan diterima, yaitu

bahwa metode mind mapping berpengaruh positif terhadap prestasi belajar IPS

pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Hal ini

menunjukkan bahwa dengan penerapan metode mind mapping yang

digunakan pada saat pembelajaran, memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap prestasi belajar IPS.

Mind mapping merupakan suatu metode bagi guru sebagai pendidik

untuk memberikan kemudahan dalam melaksanakan tugasnya yaitu

memberikan materi pelajaran agar mudah dicerna oleh akan didiknya. Dari

Page 86: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

71

hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode mind mapping memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Banyak siswa yang

mudah belajar IPS dengan metode mind mapping, siswa akan lebih mudah

belajar dengan membuat peta ringkasan tentang gagasan atau ide-ide secara

aktif sehingga siswa akan lebih mudah didalam menjelaskan dan

menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan permasalahan materi

ilmu pengetahuan sosial. Dalam menerapkan metode mind mapping sangat

membutuhkan semangat dan motivasi belajar yang tinggi dan membutuhkan

interaksi yang lebih aktif dengan siswa lain sehingga akan memperoleh hasil

yang optimal. Hal ini sependapat dengan Tony Buzan (2009 : 6), yang

menyatakan bahwa metode mind mapping akan mempermudah siswa dalam

perencanaan, berkomunikasi, siswa menjadi lebih kreatif, siswa mudah

menyelesaikan masalah, memusatkan perhatian, siswa mampu menyusun dan

menjelaskan pikiran-pikiran, mengingat dengan lebih baik, belajar lebih cepat

dan efisien, dan melatih “gambar keseluruhan”.

Kelebihan metode Mind Mapping dalam pendidikan IPS ini adalah

siswa dapat mengemukakan pendapat secara bebas, dapat bekerjasama dengan

teman lainnya, catatan lebih padat, jelas lebih terfokus pada inti materi, lebih

mudah mencari catatan jika diperlukan, mudah melihat gambaran keseluruhan,

membantu Otak untuk : mengatur, mengingat, membandingkan dan

membuat hubungan, memudahkan penambahan informasi baru, pengkajian

ulang bisa lebih cepat. (http://mahmmudin.wordpress.com/2009/12/01

/pembelajaran-berbasis-peta-pikiran-mind-mapping/). sedangkan kelemahan

Page 87: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

72

metode mind mapping diantaranya adalah : hanya siswa yang aktif yang

terlibat, tidak sepenuhnya murid yang belajar dan mind map siswa bervariasi

sehingga guru akan kewalahan memeriksa mind map siswa.

Hasil uji hipotesis kedua dengan uji t memperoleh thitung variabel

keaktifan belajar IPS (X2) sebesar 7,544 lebih besar dari ttabel (2,01) pada taraf

signifikansi 5%. Artinya hipotesis kedua dinyatakan diterima, yaitu bahwa

keaktifan belajar IPS berpengaruh positif terhadap prestasi belajar IPS pada

siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Hal ini menunjukkan

bahwa semakin tinggi keaktifan belajar IPS siswa, maka semakin tinggi pula

prestasi belajar IPS siswa. Sebaliknya semakin rendah keaktifan belajar IPS,

maka semakin rendah prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP

Muhamadiyah 5 Surakarta.

Dari hasil penelitian tentang keaktifan belajar IPS siswa kelas VIII

SMP Muhammadiyah 5 Surakarta menunjukkan bahwa siswa telah aktif

didalam kelompok saat memecahkan masalah materi IPS, siswa juga selalu

bertanya kepada teman bila ada yang kurang paham saat mengerjakan soal-

soal IPS, selalu aktif didalam mengeluarkan pendapatnya baik dalam diskusi

maupun saat pelajaran berlangsung dan apabila ada permasalahan yang kurang

tahu maka siswa berusaha untuk mencari tahu, melalui bertanya kepada guru

maupun mencari materi tambahan dari buku paket yang diberikan. Hal ini

sependapat dengan Sudjana (1988 : 72), yang menyatakan bahwa keaktifan

siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar meliputi : turut serta dalam

melaksanakan tugas belajarnya, terlibat dalam pemecahan masalah, bertanya

Page 88: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

73

kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang

dihadapinya, berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk

memecahkan masalah, melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal dan

menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperoleh.

Keaktifan belajar dalam siswa dapat dilihat dari perhatian siswa

terhadap penjelasan guru, kkerjasamanya dalam kelompok, kemampuan siswa

mengemukakan pendapat dalam kelompok ahli, kemampuan siswa

mengemukakan pendapat dalam kelompok asal, memberi kesempatan

berpendapat kepada teman dalam kelompok, mendengarkan dengan baik

ketika teman berpendapat, memberi gagasan yang cemerlang, membuat

perencanaan dan pembagian kerja yang matang, keputusan berdasarkan

pertimbangan anggota yang lain, memanfaatkan potensi anggota kelompok

dan saling membantu dan menyelesaikan masalah (http://ardhana12.

wordpress.com /2009 /01 /20/indikator-keaktifan-siswa-yang-dapat-dijadikan-

penilaian-dalam-ptk-2/).

Pengujian uji F dengan menggunakan bantuan SPSS 15.0 for windows

menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 54,355 dengan tingkat signifikansi

0,00 dan diketahui besar Ftabel 3,20, dikarenakan nilai Fhitung lebih besar

dibandingkan dengan Ftabel (Fhitung = 54,355 > Ftabel = 3,20) berarti bahwa

variabel metode mind mapping (X1) dan keaktifan belajar IPS (X2) secara

bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII

SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.

Page 89: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

74

Nilai koefisien determinasi sebesar 69,8% berarti variasi dari prestasi

belajar IPS dapat dijelaskan oleh variabel metode mind mapping dan keaktifan

belajar IPS. Sedangkan sisanya sebesar 30,2% dijelaskan oleh variabel lain

diluar model. Metode mind mapping memberikan sumbangan relatif sebesar

26,3% dan sumbangan efektif 18,3% terhadap prestasi belajar IPS. Variabel

keaktifan belajar IPS memberikan sumbangan relatif sebesar 73,7% dan

sumbangan efektif 51,5% terhadap prestasi belajar IPS. Selanjutnya diantara

kedua variabel tersebut dapat diketahui bahwa keaktifan belajar IPS

memberikan sumbangan lebih besar terhadap prestasi belajar IPS (51,5%),

sehingga keaktifan belajar IPS memberikan pengaruh yang lebih dominan

terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5

Surakarta.

Page 90: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian pengaruh metode mind mapping dan keaktifan

belajar IPS terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP

Muhammadiyah 5 Surakarta, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil pengujian regresi membentuk suatu persamaan garis regresi linier

Y = 34,405 + 0,407X1 + 0,654X2, dengan nilai Fhitung dari hasil analisis

data sebesar 54,355 dan taraf signifikan 0,05 diperoleh Fhitung sebesar 3,20

diketahui bahwa Fhitung lebih besar dari Ftabel (54,355 > 3,20), maka dapat

diketahui bahwa secara bersama-sama metode mind mapping (X1) dan

keaktifan belajar IPS (X2) berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS (Y)

pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.

2. Secara individu metode mind mapping berpengaruh terhadap prestasi

belajar IPS, karena nilai thitung = 3,642 > ttabel = 2,01 sedangkan keaktifan

belajar IPS menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi

belajar IPS, yaitu ditunjukkan bahwa nilai thitung = 7,544 > ttabel = 2,01

3. Pengujian koefisien determinasi diperoleh nilai R2 sebesar 0,698, yang

artinya bahwa metode mind mapping (X1) dan keaktifan belajar IPS (X2)

berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP

Muhammadiyah 5 Surakarta (Y) sebesar 69,8% sedangkan sisanya sebesar

30,2% dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

75

Page 91: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

76

B. Implikasi

Hubungan antara metode mind mapping dan keaktifan belajar IPS

terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5

Surakarta berpengaruh secara simultan maupun parsial. Apabila metode mind

mapping diterapkan dalam pembelajaran dengan siswa mampu membuat peta

gagasan dan ide dalam materi IPS dan siswa mengikuti pembelajaran secara

aktif dalam berpendapat dan aktif bertanya didalam pembelajaran IPS maka

prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta

akan meningkat.

C. Saran

Dari hasil penelitian ini dapat dikemukakan saran-saran dari penulis

sebagai berikut:

1. Penerapan metode mind mapping, membutuhkan kemampuan dan

keaktifan yang cukup besar, sehingga tidak semua siswa dapat mengikuti

metode ini dengan optimal, dan kebanyakan terdapat siswa yang masih

lemah didalam menjelaskan pengembangan pikiran yang dijabarkan dalam

peta gagasan/ide. Untuk itu diperlukan bimbingan dan pelatihan yang

berlanjut untuk membiasakan kegiatan belajar dengan metode tersebut.

2. Dalam kegiatan aktif seperti kerja dan diskusi kelompok hendaknya siswa

dapat saling menghormati pendapat dari masing-masing siswa sehingga

apa yang disiskusikan dapat mengerucut ke kesimpulan yang tepat. Untuk

itu perlu bimbingan dan panduan guru agar tujuan kerja kelompok atau

diskusi dapat tercapai.

Page 92: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

77

3. Perlu penelitian lebih lanjut dengan, menambahkan variabel atau metode

pembelajaran yang lain yang berpengaruh terhadap prestasi belajar

sehingga akan memperluas gambaran tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar IPS.

Page 93: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

78

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Manajemen Penelitian Edisi Revisi. Jakarta: Bumi

Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Belajar. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi

Aksara. Buzan, Tony. 2003. Head Strong. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Buzan, Tony. 2004. Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas. Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka Utama Buzan, Tony. 2007. Buku Pintar Mind Map Untuk Anak Agar Anak Pintar di

Sekolah. Jakarta : PT. Gramedia Pusaka Utama. Buzan, Tony. 2009. Buku Pintar Mind Map. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Umum. Porter, De Bobby & Hernacki. 2008. Quantum Learning Membiasakan Belajar

Nyaman & Menyenangkan. Kaifa Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Djarwanto Ps dan Pangestu, Subagyo.1996. Statistik induktif Edisi Empat.

Yogyakarta: Badan Percetakan Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada

Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar & Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivarate dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit UNDIP. Hadi, Sutrisno. 1993. Statistik. Yogyakarta : Andi Offset. Hadi, Sutrisno. 2004. Metodologi Research. Yogyakarta : Andi Offset.

Page 94: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

79

http://ardhana12.wordpress.com/2009/01/20/indikator-keaktifan-siswa-yang-dapat-dijadikan-penilaian-dalam-ptk-2/

http://astutimin.wordpress.com/20/09/11/26/meningkatkan-hasil-belajar-dan-

kreativitas-siswa-melalui-pembelajaran-berbasis-peta-pikiran-mind-mapping/

http://mahmmudin.wordpress.com/2009/12/01/pembelajaran-berbasis-peta-

pikiran-mind-mapping/ Isjoni. 2007. Cooperatif Learning. Bandung : Alfabeta. Mulyana, E. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nawawi, Hadari. 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah

Mada University Press. Riyanto, Theo. 2002. Pembelajaran sebagai Proses Bimbingan Pribadi. Jakarta:

Grasindo. RI. 2003. Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional. Bandung: Citra Umbara. Rohani, Ahmad. 1991. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Siberman, Melvin. 2001. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif.

Yogyakarta: Yappendis. Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :

Rineka Cipta. Sriyono, dkk. 1992. Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta : Rineka

Cipta. Sudjana. 1988. Metode Statistika. Bandung: PT. Tarsito. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV ALFABETA Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya. Widura, Sutanto. 2008. Brain Management Series For Learning Strategi Mind

Mp, Langkah demi Langkah cara paling Mudah & Benar Menggajar dan Membiasakan Anak menggunakan Mind Map untuk Meraih Prestasi. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Winkel, W. S. 1996. Psikologi Pembelajaran. Jakarta : Gramedi

Page 95: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

LAMPIRAN

Page 96: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

Lampiran 1.

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN

( RPP )

Satuan Pendidikan : SMP Muhammadiyah 5 Surakarta

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas / Semester : VII a / II

Standar Kompetensi : 7. Memahami kegiatan perekonomian Indonesia

Kompetensi Dasar : 7.3 Mendiskripsikan Fungsi Pajak dalam Perekonomian Nasional

Alokasi waktu : 1 x 60 menit (3 x pertemuan)

Indikator :

Menjelaskan pengertian pajak dan fungsi pajak

Memberikan penjelasan tentang jenis-jenis pajak

Menjelaskan unsur-unsur pajak dan prinsip-prinsip pajak

Memaparkan tujuan dan asas pajak

Menjelaskan secara umum pajak yang ditanggung keluarga siswa

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa memiliki pengetahuan tentang pengertian dan fungsi dari pajak

Siswa dapat mengetahui berbagai jenis pajak

Siswa dapat menjelaskan unsur-unsur pajak dan prinsipnya

Siswa dapat mendefinisikan tujuan dan asas pajak

Siswa lebih akan lebih tahu secara umum pajak yang ditanggung keluarga

siswa

Page 97: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

B. Materi Pokok

Pengertian pajak dan fungsi pajak

Jenis-jenis pajak

Unsur-unsur pajak dan prinsip-prinsip pajak

Tujuan pajak dan asas pajak

Pajak yang ditanggung keluarga siswa

C.Metode Pembelajaran

1. Ceramah bervariasi

2. Menggunakan metode mind mapping

3. Tanya jawab

4. Test

D.Langkah – langkah Pembelajaran

1. Pertemuan pertama

a. Kegiatan Awal

1) Membuka pelajaran dengan salam dilanjutkan perkenalan

2) Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas

3) Guru memberikan kisi-kisi materi yang akan dipelajari

b. Kegiatan Inti

1) Guru menyampaikan materi tentang pengertian pajak dan fungsi pajak

menggunakan metode mind mapping

2) Menjelaskan undang-undang yang mengatur tentang pajak dan menjelaskan

masing-masing dari fungsi pajak

3) Menjelaskan fungsi-fungsi dari pajak

4) Tanya jawab

c. Penutup

1) Membuat kesimpulan

2) Memberi tugas untuk membuat mind mapping

3) Menutup materi pelajaran dengan salam.

Page 98: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

2. Pertemuan kedua

a. Kegiatan awal

1) Membuka pelajaran dengan salam

2) Memeriksa kehadiran siswa

3) Mereview pelajaran yang disampaikan pada pertemuan sebelumnya

b. Kegiatan inti

1) Menjelaskan tentang unsur-unsur pajak dan prinsip perpajakan

2) Menyampaikan tujuan dan asas-asas pajak

3) Tanya jawab

c. Penutup

1) Mengerjakan LKS

2) Menutup materi pelajaran dengan salam

3. Pertemuan ketiga

a. Kegiatan awal

1) Membuka pelajaran dengan salam

2) Memeriksa kehadiran siswa

3) Memberikan tugas untuk membuat mind mapping

b. Kegiatan inti

1) Menyampaikan pajak yang ditanggung keluarga siswa

2) Menjelaskan pajak penghasilan (PPh) dan pajak bumi dan bangunan (PBB)

3) Tanya jawab

c. Penutup

1) Ulangan

2) Menutup materi pelajaran

Page 99: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

E. Sumber dan media pembelajaran

1. LKS IPS TERPADU

2. Buku paket IPS penerbit : Erlangga

3. White board

4. Spidol

F. Penilaian

1) Teknik Penilaian

- Tes tertulis

- Tes unjuk kerja

2) Bentuk Instrumen

- Tes uraian

3) Soal uraian

1. Jelaskan pengertian pajak berdasar UU No. 16 Tahun 2000!

2. Sebutkan 5 ciri-ciri pajak!

3. Sebut dan jelaskan 5 macam perundang-undangan yang menyangkut pajak!

4. Pajak dalam pembangunan memiliki empat fungsi penting. Sebut dan

jelaskan!

5. Jelaskan perbedaan antara subyek pajak dan obyek pajak!

6. Apakah tujuan pajak untuk warga masyarakat?

7. Apa maksud pajak harus memenuhi prinsip kecocokan?

8. Jelaskan dasar pemungutan pajak penghasilan dan PBB!

Kunci jawaban !

1. Pajak adalah iuran wajib yang harus dibayar oleh wajib pajak berdasarkan

norma-norma hukum untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran kolektif guna

meningkatkan kesejahteraan umum yang balas jasanya tidak diterima secara

langsung.

2. a. Iuran wajib yang dikerjakan kepada masyarakat wajib pajak

Page 100: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

b. Iuran wajib yang diterima dengan norma-norma atau aturan hukum

c. Digunakan untuk membiayai kepentingan umum atau bersama

d. bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat

e. Iuran dari rakyat kepada negara

3. a. UU No. 16 Tahun 2000 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan

b. UU No. 17 Tahun 2000 tentang pajak penghasilan (PPh)

c. UU No. 18 Tahun 2000 pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan

barang mewah (PPnBM)

d. UU No.12 Tahun 1994 Tentang Pajak bumi dan bangunan (PBB) dan telah

diubah dengan UU No. 20 Tahun 2000

e. UU No. 13 Tahun 1995 tentang bea materai yang peraturan pelaksanaannya

diubah dengan peraturan pemerintah No. 7 Tahun 1995 dan terakhir diubah

dengan peraturan pemerintah No. 24 Tahun 2000

4. a. Fungsi budgeter

Maksudnya pajak memiliki fungsi budgeter ialah pajak merupakan salah

satu sumber pendapatan bagi pemerintah, baik pemerintah pusat maupun

pemerintah daerah.

b. Fungsi alokasi

Maksudnya perolehan pajak akan dialokasikan pemerintah kepada setiap

bidang seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan atau perumahan supaya

semua bidang dapat berkembang dengan baik.

c. Fungsi distribusi

Maksudnya pajak sebagai pemerataan pendapatan. Pajak yang tinggi itu

untuk masyarakat yang berpendapatan tinggi dan pajak yang rendah untuk

masyarakat yang berpendapatn rendah.

d. Fungsi regular

Maksudnya yaitu pajak digunakan sebagai alat untuk mengatur

perekonomian sesuai tujuan yang ingin dicapai pemerintah.

Page 101: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

5. a. Subjek pajak

Subjek pajak yang disebut juga wajib pajak adalah orang atau badan yang

menurut ketentuan wajib membayar pajak kepada Negara.

b. Objek pajak

Objek pajak adalah semua penghasilan yang benar-benarditerima atau

diperoleh, baik dari kegiatan usaha maupun dari luar kegiatan usaha

6. a. Mendidik masyarakat agar tidak konsumtif

b. Mendidik masyarakat agar menyadari peran sertanya dalam pembangunan

bangsa dan Negara

c. Mendidik masyarakat agar menyadari hak dan kewajibannya sebagai warga

Negara yang baik

d. Mendidik masyarakat agar lebih berprestasi

e. Mendidik masyarakat dalam memiliki rasa keadilan serta kemanfaatan,

kesamaan, dan kepastian

7. Pajak itu hendanya tidak dirasakan menekan bagi wajib pajak, sehingga dan

masyarakat merasa senang hati dan berkewajiban dalam membayar pajak.

8. a. Dasar pemungutan pajak penghasilan

Pemungutan pajak penghasilan didasarkan pada UU No. 17 Tahun 2000.

UU ini berisi tentang subjek-subjek, objek pajak, penghasilan kena pajak

(PKP) dan tarif pajak

b. Dasar pungutan pajak bumi dan bangunan (PBB)

Pemungutan PBB didasarkan pada UU No. 12 Tahun 1985 dan terakhir

diubah dengan UU No. 12 Tahun 1994 dan diubah lagi UU No. 20 Tahun

2000

Surakarta,29 Mei 2010

Pengajar

Dhida Dwi K.

 

Page 102: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

Lampiran 2. Angket Penelitian

Kepada :

Yth. Siswa/Siswi Kelas VIII

SMP Muhammadiyah 5 Surakarta

Dengan hormat,

Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir guna memperoleh gelar sarjana

pendidikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta, saya mengadakan penelitian

dengan judul “Pengaruh Metode Mind Mapping dan Keaktifan Belajar Siswa

Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Siswa Kelas VIII Sekolah

Menengah Pertama Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010”, maka

sudilah kiranya disela-sela kesibukan anda berkenan meluangkan waktu untuk

mengisi angket ini.

Kegiatan ini sama sekali tidak mempengaruhi prestasi belajar anda, untuk itu

saya mohon anda menjawab setiap pertanyaan dengan jujur, sesuai dengan keadaan

anda sebenarnya. Kerahasiaan jawaban anda sangat saya rahasiakan.

Atas kesediaan meluangkan waktu, perhatian dan kerjasama anda, saya

mengucapkan terima kasih.

Surakarta, Juni 2010

Hormat saya,

Dhida Dwi K.

Page 103: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

ANGKET TENTANG METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Identitas Siswa

Nama :

Kelas/no :

Petunjuk Menggunakan Angket

1. Tulis nama, no absen dan kelas pada lembar angket yang telah disediakan.

2. Pilih salah satu jawaban yang tepat menurut anda tanpa pengaruh orang lain.

3. Berilah tanda silang (√) pada lembar angket yang tersedia.

4. Jawablah semua soal dengan jujur, rapi dan teliti

5. Setelah angket diisi secara lengkap, mohon lembar angket diserahkan kembali.

ANGKET METODE MIND MAPPING

No. Pernyataan mengenai penilaian tentang metode pemetaan pikiran

Jawaban

Selalu Sering Kadang-kadang

Tidak pernah

1. Melalui strategi belajar metode mind mapping saya lebih paham tentang materi IPS.

2. Metode mind mapping dengan membuat ringkasan/peta pikiran sangat cocok untuk pelajaran IPS.

3.

Metode mind mapping memudahkan saya dalam menyelesaikan masalah materi IPS.

4.

Metode mind mapping dapat melatih saya menuangkan ide/gagasan secara aktif.

5. Dalam membuat rangkuman/peta pikiran, saya berusaha menyusun mind mapping dan menjelaskan pikiran-pikiran tersebut.

Page 104: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

6. Metode mind mapping membuat saya mengingat dengan lebih baik.

7. Metode mind mapping menumbuhkan semangat dan motivasi belajar saya.

8. Metode mind mapping melatih saya berinteraksi dengan siswa lain menjadi lebih mudah.

9. Dalam membuat rangkuman/peta pikiran, saya selalu bertukar pendapat dengan teman saya.

10. Dalam membuat rangkumanpeta pikiran, saya berusaha agar memperoleh hasil yang optimal.

Page 105: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

ANGKET KEAKTIFAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

No. Pernyataan mengenai keaktifan siswa di dalam kelas

Jawaban

Selalu Sering Kadang-Kadang

Tidak Pernah

1.

Setiap ada jam pelajaran IPS, saya mendengarkan dengan serius

2.

Saya mendengarkan dan memperhatikan, apabila guru sedang menerangkan materi IPS.

3.

Saya selalu aktif dalam kelompok saat memecahkan masalah materi IPS yang diberikan oleh guru.

4.

Saya berusaha bertanya kepada teman yang telah paham apabila saya mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal IPS.

5. Saya berusaha mengeluarkan pendapat selama pelajaran IPS berlangsung.

6.

Sewaktu saya mengeluarkan pendapat saya juga memberi kesempatan pada teman yang lain untuk mengeluarkan pendapatnya.

7.

Saya ikut menjawab pertanyaan tentang pelajaran IPS dengan teman ketika ada yang bertanya

8. Metode mind mapping menumbuhkan mental saya untuk aktif dalam berdiskusi dengan teman.

9.

Saya berusaha mencari tambahan materi pelajaran IPS selain dari buku paket yang diberikan Bapak/Ibu guru.

10. Apabila ada pertanyaan dari teman yang tidak saya mengerti saya berusaha bertanya kepada Bapak/Ibu guru.

11. Dalam kelompok saya membuat perencanaan/memeberi tugas masing-masing anak untuk memecahkan masalah agar tercipta kerjasama yang baik

Page 106: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

12. Saat menentukan jawaban pertanyaan dari guru, saya selalu mempertimbangkan dengan kelompok saya.

Page 107: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

Lampiran 3.

Butir Try Out Variabel Metode Mind Mapping (X1)

No Metode Mind Mapping [X1]

X1 a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 a10

1 3 3 3 4 2 2 4 3 3 3 30

2 4 3 3 3 3 4 3 2 2 3 30

3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 34

4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 3 34

5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39

6 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 37

7 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 29

8 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 35

9 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 26

10 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 29

11 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 35

12 2 4 4 3 3 2 3 2 3 3 29

13 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 35

14 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 28

15 3 3 3 3 2 2 4 3 4 4 31

16 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 32

17 3 3 3 2 2 2 2 3 2 4 26

18 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 38

19 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39

20 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 36

Jml 65 66 68 65 61 63 70 66 63 65 652

Page 108: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

Butir Try Out Variabel Keaktifan Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (X2)

No Keaktifan Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (X2)

X2 b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 b9 b10 b11 b12

1 2 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 4 39

2 3 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 38

3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 45

4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 45

5 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 42

6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

7 3 4 4 3 2 2 3 3 4 3 2 4 37

8 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 2 4 38

9 3 4 3 4 3 2 3 3 4 4 3 4 40

10 2 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 4 39

11 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 38

12 4 3 3 2 3 2 3 4 3 2 3 3 35

13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

14 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 42

15 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33

16 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 38

17 3 3 3 3 2 3 4 3 2 2 2 3 33

18 4 3 2 4 3 4 3 4 3 4 3 3 40

19 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 43

20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48

jml 64 70 68 69 65 63 69 69 68 68 65 71 809

Page 109: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

Lampiran 4.

Uji Validitas Angket Metode Mind Mapping (X1)

Correlations

1,000 ,072 ,000 ,097 ,090 ,683** ,162 ,564** ,154 ,355 ,537*, ,762 1,000 ,685 ,706 ,001 ,494 ,010 ,518 ,125 ,015

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,072 1,000 ,554* ,216 ,497* ,326 ,363 ,309 ,426 ,216 ,631**,762 , ,011 ,359 ,026 ,160 ,115 ,186 ,061 ,359 ,003

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,000 ,554* 1,000 ,276 ,461* ,181 ,462* ,214 ,367 ,276 ,598**

1,000 ,011 , ,240 ,041 ,445 ,040 ,364 ,111 ,240 ,00520 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

,097 ,216 ,276 1,000 ,090 ,212 ,379 ,314 ,154 ,097 ,457*,685 ,359 ,240 , ,706 ,370 ,099 ,178 ,518 ,685 ,043

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,090 ,497* ,461* ,090 1,000 ,600** ,151 ,315 ,440 ,090 ,618**,706 ,026 ,041 ,706 , ,005 ,525 ,176 ,052 ,706 ,004

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,683** ,326 ,181 ,212 ,600** 1,000 ,198 ,650** ,229 ,118 ,713**,001 ,160 ,445 ,370 ,005 , ,404 ,002 ,332 ,621 ,000

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,162 ,363 ,462* ,379 ,151 ,198 1,000 ,421 ,567** ,162 ,634**,494 ,115 ,040 ,099 ,525 ,404 , ,064 ,009 ,494 ,003

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,564** ,309 ,214 ,314 ,315 ,650** ,421 1,000 ,490* ,314 ,761**,010 ,186 ,364 ,178 ,176 ,002 ,064 , ,028 ,178 ,000

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,154 ,426 ,367 ,154 ,440 ,229 ,567** ,490* 1,000 ,399 ,685**,518 ,061 ,111 ,518 ,052 ,332 ,009 ,028 , ,081 ,001

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,355 ,216 ,276 ,097 ,090 ,118 ,162 ,314 ,399 1,000 ,477*,125 ,359 ,240 ,685 ,706 ,621 ,494 ,178 ,081 , ,033

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,537* ,631** ,598** ,457* ,618** ,713** ,634** ,761** ,685** ,477* 1,000,015 ,003 ,005 ,043 ,004 ,000 ,003 ,000 ,001 ,033 ,

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

A1

A2

A3

A4

A5

A6

A7

A8

A9

A10

Metode MindMapping [X1]

A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10Metode MindMapping [X1]

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.

Page 110: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

Hasil Uji Validitas Angket Keaktifan Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (X2)

Correlations

1,000 ,125 ,140 ,400 ,106 ,467* ,326 ,622** ,177 ,378 ,106 -,030 ,544*, ,601 ,555 ,080 ,658 ,038 ,161 ,003 ,455 ,100 ,658 ,901 ,013

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,125 1,000 ,575** ,215 ,061 -,050 ,085 ,255 ,580** ,255 ,061 ,764** ,517*,601 , ,008 ,363 ,800 ,836 ,722 ,278 ,007 ,278 ,800 ,000 ,020

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,140 ,575** 1,000 ,162 ,195 -,096 ,191 ,055 ,327 ,185 ,195 ,629** ,490*,555 ,008 , ,496 ,410 ,688 ,419 ,819 ,160 ,436 ,410 ,003 ,028

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,400 ,215 ,162 1,000 ,456* ,661** ,503* ,162 ,204 ,946** ,456* ,350 ,791**,080 ,363 ,496 , ,044 ,001 ,024 ,495 ,389 ,000 ,044 ,131 ,000

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,106 ,061 ,195 ,456* 1,000 ,273 ,252 ,108 ,000 ,540* 1,000** ,180 ,617**,658 ,800 ,410 ,044 , ,244 ,284 ,651 1,000 ,014 ,000 ,448 ,004

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,467* -,050 -,096 ,661** ,273 1,000 ,784** ,312 -,020 ,601** ,273 ,041 ,621**,038 ,836 ,688 ,001 ,244 , ,000 ,180 ,933 ,005 ,244 ,863 ,003

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,326 ,085 ,191 ,503* ,252 ,784** 1,000 ,192 -,103 ,364 ,252 ,212 ,580**,161 ,722 ,419 ,024 ,284 ,000 , ,418 ,664 ,115 ,284 ,369 ,007

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,622** ,255 ,055 ,162 ,108 ,312 ,192 1,000 ,414 ,212 ,108 ,010 ,468*,003 ,278 ,819 ,495 ,651 ,180 ,418 , ,070 ,369 ,651 ,966 ,037

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,177 ,580** ,327 ,204 ,000 -,020 -,103 ,414 1,000 ,362 ,000 ,448* ,446*,455 ,007 ,160 ,389 1,000 ,933 ,664 ,070 , ,117 1,000 ,048 ,049

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,378 ,255 ,185 ,946** ,540* ,601** ,364 ,212 ,362 1,000 ,540* ,394 ,828**,100 ,278 ,436 ,000 ,014 ,005 ,115 ,369 ,117 , ,014 ,086 ,000

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,106 ,061 ,195 ,456* 1,000** ,273 ,252 ,108 ,000 ,540* 1,000 ,180 ,617**,658 ,800 ,410 ,044 ,000 ,244 ,284 ,651 1,000 ,014 , ,448 ,004

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20-,030 ,764** ,629** ,350 ,180 ,041 ,212 ,010 ,448* ,394 ,180 1,000 ,560*,901 ,000 ,003 ,131 ,448 ,863 ,369 ,966 ,048 ,086 ,448 , ,010

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,544* ,517* ,490* ,791** ,617** ,621** ,580** ,468* ,446* ,828** ,617** ,560* 1,000,013 ,020 ,028 ,000 ,004 ,003 ,007 ,037 ,049 ,000 ,004 ,010 ,

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N

B1

B2

B3

B4

B5

B6

B7

B8

B9

B10

B11

B12

Keaktifan BelajarIlmu PengetahuanSosial (X2)

B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12

KeaktifanBelajar Ilmu

PengetahuanSosial (X2)

Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Page 111: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

Lampiran 5.

Uji Reliabilitas Angket Metode Mind Mapping (X1)

Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Metode Mind Mapping [X1] Mean Std Dev Cases 1. A1 3,2500 ,6387 20,0 2. A2 3,3000 ,5712 20,0 3. A3 3,4000 ,5982 20,0 4. A4 3,2500 ,6387 20,0 5. A5 3,0500 ,6863 20,0 6. A6 3,1500 ,8751 20,0 7. A7 3,5000 ,7609 20,0 8. A8 3,3000 ,6569 20,0 9. A9 3,1500 ,6708 20,0 10. A10 3,2500 ,6387 20,0 11. X1 32,6000 4,1473 20,0 N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 65,2000 68,8000 8,2946 11 Reliability Coefficients N of Cases = 20,0 N of Items = 11 Alpha = ,7514

Page 112: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

Uji Reliabilitas Angket Keaktifan Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (X2)

Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******

Keaktifan Belajar Ilmu Pengetahuan Sosia Mean Std Dev Cases 1. B1 3,2000 ,6959 20,0 2. B2 3,5000 ,6070 20,0 3. B3 3,4000 ,7539 20,0 4. B4 3,4500 ,6048 20,0 5. B5 3,2500 ,7164 20,0 6. B6 3,1500 ,8751 20,0 7. B7 3,4500 ,5104 20,0 8. B8 3,4500 ,5104 20,0 9. B9 3,4000 ,5982 20,0 10. B10 3,4000 ,6806 20,0 11. B11 3,2500 ,7164 20,0 12. B12 3,5500 ,5104 20,0 13. X2 40,4500 4,6166 20,0 N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 80,9000 85,2526 9,2332 13 Reliability Coefficients N of Cases = 20,0 N of Items = 13 Alpha = ,7467

Page 113: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

Lampiran 6. Tabulasi Butir Penelitian

No Metode Mind Mapping [X1] X1 a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 a10 1 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 33 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 34 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 32 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 36 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 38 6 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 37 7 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 36 8 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 30 9 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 35 10 4 3 3 3 3 3 3 2 4 4 32 11 3 3 3 4 2 3 3 2 4 3 30 12 4 3 2 3 3 3 3 4 3 2 30 13 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 36 14 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 33 15 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 36 16 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 33 17 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 38 18 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 32 19 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 29 20 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 30 21 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 34 22 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 35 23 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 37 24 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 34 25 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 34 26 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 37 27 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 33 28 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 35 29 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 31 30 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38 31 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 33 32 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 33 33 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 35 34 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 29 35 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 37 36 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 34 37 3 3 4 3 4 4 3 3 2 2 31 38 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 38 39 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 37 40 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 36 41 4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 33 42 4 3 3 3 3 3 4 3 2 2 30 43 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 35 44 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 37 45 4 3 3 3 3 2 3 2 2 4 29 46 4 4 3 3 3 2 4 2 2 2 29 47 4 4 4 3 4 3 3 2 3 2 32 48 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 35 49 4 3 4 4 3 3 3 2 2 2 30 50 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 35

190 177 168 173 161 163 168 164 159 163

Page 114: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

No Keaktifan Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (X2) X2 b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 b9 b10 b11 b12

1 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 37 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 33 3 2 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 4 34 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 43 5 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 1 3 38 6 4 3 4 3 4 3 2 3 4 4 2 3 39 7 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 44 8 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 2 2 37 9 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 43 10 4 4 3 4 3 3 2 4 3 3 2 4 39 11 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 33 12 4 4 4 3 3 4 2 4 3 3 2 4 40 13 4 4 4 2 3 4 2 4 4 4 3 4 42 14 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 3 42 15 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 2 2 39 16 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 31 17 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 44 18 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 38 19 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 36 20 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 39 21 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 40 22 4 4 4 4 2 3 3 3 3 2 3 3 38 23 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 45 24 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 42 25 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 37 26 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 43 27 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 33 28 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 39 29 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 40 30 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 41 31 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 39 32 3 3 2 2 3 3 2 4 2 2 2 3 31 33 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 45 34 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 37 35 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 39 36 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 43 37 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3 2 2 37 38 4 4 2 4 4 4 3 3 4 3 3 3 41 39 4 3 4 3 4 3 2 4 4 4 2 3 40 40 4 4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 34 41 4 4 4 4 4 4 1 3 3 2 2 3 38 42 4 4 3 4 4 4 1 3 3 3 3 2 38 43 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 40 44 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 44 45 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 43 46 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 40 47 4 4 3 3 2 4 2 3 3 3 1 3 35 48 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 44 49 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 38 50 4 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 3 40

188 187 169 170 171 167 134 161 159 160 132 157 31

Page 115: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

No. Siswa Prestasi Belajar IPS (Y)

1 AR 73 2 BH 70 3 FU 72 4 AM 80 5 AG 74 6 IK 74 7 AM 77 8 DH 72 9 RH 74 10 TG 74 11 HD 69 12 MF 78 13 RW 74 14 RWD 75 15 TK 73 16 US 69 17 BL 80 18 AA 75 19 LM 69 20 AR 71 21 DHN 74 22 PY 76 23 YA 78 24 RE 75 25 HA 71 26 UM 80 27 RIZ 67 28 BGS 72 29 JRT 75 30 HLD 78 31 CHO 73 32 MIA 66 33 HES 80 34 WE 71 35 RU 74 36 GS 75 37 LSA 72 38 SHI 73 39 MN 76 40 SH 74 41 NDR 75 42 IKA 70 43 RTN 76 44 HPY 81 45 RUS 72 46 THO 71 47 ARV 67 48 IWN 75 49 IST 69 50 FFN 76

Page 116: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

Lampiran 7. Data Induk Penelitian

No, X1 X2 Y X1Y X2Y

1 33 37 73 2409 2701

2 34 33 70 2380 2310

3 32 34 72 2304 2448

4 36 43 80 2880 3440

5 38 38 74 2812 2812

6 37 39 74 2738 2886

7 36 44 77 2772 3388

8 30 37 72 2160 2664

9 35 43 74 2590 3182

10 32 39 74 2368 2886

11 30 33 69 2070 2277

12 30 40 78 2340 3120

13 36 42 74 2664 3108

14 33 42 75 2475 3150

15 36 39 73 2628 2847

16 33 31 69 2277 2139

17 38 44 80 3040 3520

18 32 38 75 2400 2850

19 29 36 69 2001 2484

20 30 39 71 2130 2769

21 34 40 74 2516 2960

22 35 38 76 2660 2888

23 37 45 78 2886 3510

24 34 42 75 2550 3150

25 34 37 71 2414 2627

26 37 43 80 2960 3440

27 33 33 67 2211 2211

28 35 39 72 2520 2808

29 31 40 75 2325 3000

30 38 41 78 2964 3198

31 33 39 73 2409 2847

32 33 31 66 2178 2046

33 35 45 80 2800 3600

34 29 37 71 2059 2627

35 37 39 74 2738 2886

36 34 43 75 2550 3225

37 31 37 72 2232 2664

38 38 41 73 2774 2993

Page 117: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

No, X1 X2 Y X1Y X2Y

39 37 40 76 2812 3040

40 36 34 74 2664 2516

41 33 38 75 2475 2850

42 30 38 70 2100 2660

43 35 40 76 2660 3040

44 37 44 81 2997 3564

45 29 43 72 2088 3096

46 29 40 71 2059 2840

47 32 35 67 2144 2345

48 35 44 75 2625 3300

49 30 38 69 2070 2622

50 35 40 76 2660 3040

Jml 1686 1955 3685 124538 144574

Page 118: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

Lampiran 8. Hasil Diskriptif

Statistics

50 50 500 0 0

33.7200 39.1000 73.700034.0000 39.0000 74.0000

33.00a 39.00a 74.002.7778 3.5871 3.56437.7159 12.8673 12.7041

-.192 -.411 .023.337 .337 .337

-1.073 -.305 -.256.662 .662 .662

29.00 31.00 66.0038.00 45.00 81.00

1686.00 1955.00 3685.00

ValidMissing

N

MeanMedianModeStd. DeviationVarianceSkewnessStd. Error of SkewnessKurtosisStd. Error of KurtosisMinimumMaximumSum

Metode MindMapping [X1]

KeaktifanBelajar

IPS (X2)

PrestasiBelajarIPS (Y)

Multiple modes exist. The smallest value is showna.

Page 119: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

Lampiran 9. Uji Normalitas

Case Processing Summary

50 100.0% 0 .0% 50 100.0%50 100.0% 0 .0% 50 100.0%50 100.0% 0 .0% 50 100.0%

Metode Mind Mapping [X1]Keaktifan Belajar IPS (X2)Prestasi Belajar IPS (Y)

N Percent N Percent N PercentValid Missing Total

Cases

Tests of Normality

.118 50 .082 .926 50 .010**

.100 50 .200* .949 50 .064

.098 50 .200* .969 50 .392

Metode Mind Mapping [X1]Keaktifan Belajar IPS (X2)Prestasi Belajar IPS (Y)

Statistic df Sig. Statistic df Sig.Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

This is an upper bound of the true significance.**.

This is a lower bound of the true significance.*.

Lilliefors Significance Correctiona.

Page 120: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

Lampiran 10. Hasil Uji Linieritas

Case Processing Summary

50 100.0% 0 .0% 50 100.0%

50 100.0% 0 .0% 50 100.0%

Prestasi Belajar IPS (Y) *Metode Mind Mapping [X1]Prestasi Belajar IPS (Y) *Keaktifan Belajar IPS (X2)

N Percent N Percent N PercentIncluded Excluded Total

Cases

Prestasi Belajar IPS (Y) * Metode Mind Mapping [X1]

ANOVA Table

264.395 9 29.377 3.281 .004207.067 1 207.067 23.129 .000

57.328 8 7.166 .800 .606358.105 40 8.953622.500 49

(Combined)LinearityDeviation from Linearity

BetweenGroups

Within GroupsTotal

Prestasi Belajar IPS (Y) *Metode Mind Mapping [X1]

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Prestasi Belajar IPS (Y) * Keaktifan Belajar IPS (X2)

ANOVA Table

438.126 13 33.702 6.581 .000381.586 1 381.586 74.507 .00056.540 12 4.712 .920 .538

184.374 36 5.121622.500 49

(Combined)LinearityDeviation from Linearity

BetweenGroups

Within GroupsTotal

Prestasi Belajar IPS (Y) *Keaktifan Belajar IPS (X2)

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Page 121: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

Lampiran 11. Hasil Uji Regresi Berganda

Regression

Variables Entered/Removedb

Keaktifan Belajar IPS (X2),Metode Mind Mapping [X1]

a . Enter

Model1

Variables EnteredVariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: Prestasi Belajar IPS (Y)b.

Model Summaryb

.836a .698 .685 1.9995 2.003Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), Keaktifan Belajar IPS (X2), Metode MindMapping [X1]

a.

Dependent Variable: Prestasi Belajar IPS (Y)b.

ANOVAb

434.602 2 217.301 54.355 .000a

187.898 47 3.998622.500 49

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Keaktifan Belajar IPS (X2), Metode Mind Mapping [X1]a.

Dependent Variable: Prestasi Belajar IPS (Y)b.

Coefficientsa

34.405 3.964 8.678 .000.407 .112 .318 3.642 .001 .577 .469 .292.654 .087 .658 7.544 .000 .783 .740 .605

(Constant)Metode Mind Mapping [X1]Keaktifan Belajar IPS (X2)

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig. Zero-order Partial PartCorrelations

Dependent Variable: Prestasi Belajar IPS (Y)a. Coefficient Correlationsa

1.000 -.394-.394 1.000

7.506E-03 -3.820E-03-3.820E-03 1.252E-02

Keaktifan Belajar IPS (X2)Metode Mind Mapping [X1]Keaktifan Belajar IPS (X2)Metode Mind Mapping [X1]

Correlations

Covariances

Model1

KeaktifanBelajar

IPS (X2)Metode MindMapping [X1]

Dependent Variable: Prestasi Belajar IPS (Y)a.

Page 122: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

Lampiran 12. Sumbangan relatif dan sumbangan efektif

rxy

Koefisien

beta

Sumbangan

Efektif

0.577 0.318 18.3

0.783 0.658 51.5

Sumbangan

Efektif R2

Sumbangan

Relatif

18.3 0.699 26.3

51.5 0.699 73.7

Page 123: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

TABLE VALUES OF rproduct moment

N The Level of Significant N The Level of Significant 5% 1% 5% 1%

3 0.997 0.999 38 0.320 0.413 4 0.950 0.990 39 0.316 0.408 5 0.878 0.959 40 0.312 0.403 6 0.811 0.917 41 0.308 0.398 7 0.754 0.874 42 0.304 0.393 8 0.707 0.834 43 0.301 0.389 9 0.666 0.798 44 0.297 0.384 10 0.632 0.765 45 0.294 0.380 11 0.602 0.735 46 0.291 0.376 12 0.576 0.708 47 0.288 0.372 13 0.553 0.684 48 0.284 0.368 14 0.532 0.661 49 0.281 0.364 15 0.514 0.641 50 0.279 0.361 16 0.497 0.623 55 0.266 0.345 17 0.482 0.606 60 0.254 0.330 18 0.468 0.590 65 0.244 0.317 19 0.456 0.575 70 0.235 0.306 20 0.444 0.561 75 0.227 0.296 21 0.433 0.549 80 0.220 0.286 22 0.432 0.537 85 0.213 0.278 23 0.413 0.526 90 0.207 0.267 24 0.404 0.515 95 0.202 0.263 25 0.396 0.505 100 0.195 0.256 26 0.388 0.496 125 0.176 0.230 27 0.381 0.487 150 0.159 0.210 28 0.374 0.478 175 0.148 0.194 29 0.367 0.470 200 0.138 0.181 30 0.361 0.463 300 0.113 0.148 31 0.355 0.456 400 0.098 0.128 32 0.349 0.449 500 0.088 0.115 33 0.344 0.442 600 0.080 0.105 34 0.339 0.436 700 0.074 0.097 35 0.334 0.430 800 0.070 0.091 36 0.329 0.424 900 0.065 0.086 37 0.325 0.418 1000 0.062 0.081

Sumber: Prosedur Penelitian (Prof. Dr. Suharsimi Arikunto)

Page 124: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

Tabel Nilai t

d.f. t0.10 t0.05 t0.025 t0.01 t0.005 d.f. 1 3.078 6.314 12.706 31.821 63.657 1 2 1.886 2.920 4.303 6.965 9.925 2 3 1.638 2.353 3.182 4.541 5.841 3 4 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604 4 5 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032 5 6 1.440 1.943 2.447 3.143 3.707 6 7 1.415 1.895 2.365 2.998 3.499 7 8 1.397 1.860 2.306 2.896 3.355 8 9 1.383 1.833 2.262 2.821 3.250 9

10 1.372 1.812 2.228 2.764 3.169 10 11 1.363 1.796 2.201 2.718 3.106 11 12 1.356 1.782 2.179 2.681 3.055 12 13 1.350 1.771 2.160 2.650 3.012 13 14 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977 14 15 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947 15 16 1.337 1.746 2.120 2.583 2.921 16 17 1.333 1.740 2.110 2.567 2.898 17 18 1.330 1.734 2.101 2.552 2.878 18 19 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861 19 20 1.325 1.725 2.086 2.528 2.845 20 21 1.323 1.721 2.080 2.518 2.831 21 22 1.321 1.717 2.074 2.508 2.819 22 23 1.319 1.714 2.069 2.500 2.807 23 24 1.318 1.711 2.064 2.492 2.797 24 25 1.316 1.708 2.060 2.485 2.787 25 26 1.315 1.706 2.056 2.479 2.779 26 27 1.314 1.703 2.052 2.473 2.771 27 28 1.313 1.701 2.048 2.467 2.763 28 29 1.311 1.699 2.045 2.462 2.756 29 30 1.310 1.697 2.042 2.457 2.750 30 31 1.309 1.696 2.040 2.453 2.744 31 32 1.309 1.694 2.037 2.449 2.738 32 33 1.308 1.692 2.035 2.445 2.733 33 34 1.307 1.691 2.032 2.441 2.728 34 35 1.306 1.690 2.030 2.438 2.724 35 36 1.306 1.688 2.028 2.434 2.719 36

Sumber: Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS (Dr. Imam Ghozali

Page 125: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

Tabel Nilai t

d.f. t0.10 t0.05 t0.025 t0.01 t0.005 d.f. 37 1.305 1.687 2.026 2.431 2.715 37 38 1.304 1.686 2.024 2.429 2.712 38 39 1.304 1.685 2.023 2.426 2.708 39 40 1.303 1.684 2.021 2.423 2.704 40 41 1.303 1.683 2.020 2.421 2.701 41 42 1.302 1.682 2.018 2.418 2.698 42 43 1.302 1.681 2.017 2.416 2.695 43 44 1.301 1.680 2.015 2.414 2.692 44 45 1.301 1.679 2.014 2.412 2.690 45 46 1.300 1.679 2.013 2.410 2.687 46 47 1.300 1.678 2.012 2.408 2.685 47 48 1.299 1.677 2.011 2.407 2.682 48 49 1.299 1.677 2.010 2.405 2.680 49 50 1.299 1.676 2.009 2.403 2.678 50 51 1.298 1.675 2.008 2.402 2.676 51 52 1.298 1.675 2.007 2.400 2.674 52 53 1.298 1.674 2.006 2.399 2.672 53 54 1.297 1.674 2.005 2.397 2.670 54 55 1.297 1.673 2.004 2.396 2.668 55 56 1.297 1.673 2.003 2.395 2.667 56 57 1.297 1.672 2.002 2.394 2.665 57 58 1.296 1.672 2.002 2.392 2.663 58 59 1.296 1.671 2.001 2.391 2.662 59 60 1.296 1.671 2.000 2.390 2.660 60 61 1.296 1.670 2.000 2.389 2.659 61 62 1.295 1.670 1.999 2.388 2.657 62 63 1.295 1.669 1.998 2.387 2.656 63 64 1.295 1.669 1.998 2.386 2.655 64 65 1.295 1.669 1.997 2.385 2.654 65 66 1.295 1.668 1.997 2.384 2.652 66 67 1.294 1.668 1.996 2.383 2.651 67 68 1.294 1.668 1.995 2.382 2.650 68 69 1.294 1.667 1.995 2.382 2.649 69 70 1.294 1.667 1.994 2.381 2.648 70 71 1.294 1.667 1.994 2.380 2.647 71

Sumber: Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS (Dr. Imam Ghozali)

Page 126: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

Tabel Nilai t

d.f. t0.10 t0.05 t0.025 t0.01 t0.005 d.f. 72 1.293 1.666 1.993 2.379 2.646 72 73 1.293 1.666 1.993 2.379 2.645 73 74 1.293 1.666 1.993 2.378 2.644 74 75 1.293 1.665 1.992 2.377 2.643 75 76 1.293 1.665 1.992 2.376 2.642 76 77 1.293 1.665 1.991 2.376 2.641 77 78 1.292 1.665 1.991 2.375 2.640 78 79 1.292 1.664 1.990 2.374 2.640 79 80 1.292 1.664 1.990 2.374 2.639 80 81 1.292 1.664 1.990 2.373 2.638 81 82 1.292 1.664 1.989 2.373 2.637 82 83 1.292 1.663 1.989 2.372 2.636 83 84 1.292 1.663 1.989 2.372 2.636 84 85 1.292 1.663 1.988 2.371 2.635 85 86 1.291 1.663 1.988 2.370 2.634 86 87 1.291 1.663 1.988 2.370 2.634 87 88 1.291 1.662 1.987 2.369 2.633 88 89 1.291 1.662 1.987 2.369 2.632 89 90 1.291 1.662 1.987 2.368 2.632 90 91 1.291 1.662 1.986 2.368 2.631 91 92 1.291 1.662 1.986 2.368 2.630 92 93 1.291 1.661 1.986 2.367 2.630 93 94 1.291 1.661 1.986 2.367 2.629 94 95 1.291 1.661 1.985 2.366 2.629 95 96 1.290 1.661 1.985 2.366 2.628 96 97 1.290 1.661 1.985 2.365 2.627 97 98 1.290 1.661 1.984 2.365 2.627 98 99 1.290 1.660 1.984 2.365 2.626 99 Inf. 1.290 1.660 1.984 2.364 2.626 Inf.

Sumber: Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS (Dr. Imam Ghozali)

Page 127: i PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN

Tabel Nilai F0,05 Degrees of freedom for Nominator

Deg

rees

of f

reed

om fo

r Den

omin

ator

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 15 20 24 30 40 60 120 1 161 200 216 225 230 234 237 239 241 242 244 246 248 249 250 251 252 253 254 2 18,5 19,0 19,2 19,2 19,3 19,3 19,4 19,4 19,4 19,4 19,4 19,4 19,4 19,5 19,5 19,5 19,5 19,5 19,5 3 10,1 9,55 9,28 9,12 9,01 8,94 8,89 8,85 8,81 8,79 8,74 8,70 8,66 8,64 8,62 8,59 8,57 8,55 8,53 4 7,71 6,94 6,59 6,39 6,26 6,16 6,09 6,04 6,00 5,96 5,91 5,86 5,80 5,77 5,75 5,72 5,69 5,66 5,63 5 6,61 5,79 5,41 5,19 5,05 4,95 4,88 4,82 4,77 4,74 4,68 4,62 4,56 4,53 4,50 4,46 4,43 4,40 4,37 6 5,99 5,14 4,76 4,53 4,39 4,28 4,21 4,15 4,10 4,06 4,00 3,94 3,87 3,84 3,81 3,77 3,74 3,70 3,67 7 5,59 4,74 4,35 4,12 3,97 3,87 3,79 3,73 3,68 3,64 3,57 3,51 3,44 3,41 3,38 3,34 3,30 3,27 3,23 8 5,32 4,46 4,07 3,84 4,69 3,58 3,50 3,44 3,39 3,35 3,28 3,22 3,15 3,12 3,08 3,04 3,01 2,97 2,93 9 5,12 4,26 3,86 3,63 3,48 3,37 3,29 3,23 3,18 3,14 3,07 3,01 2,94 2,90 2,86 2,83 2,79 2,75 2,71

10 4,96 4,10 3,71 3,48 3,33 3,22 3,14 3,07 3,02 2,98 2,91 2,85 2,77 2,74 2,70 2,66 2,62 2,58 2,54 11 4,84 3,98 3,59 3,36 3,20 3,09 3,01 2,95 2,90 2,85 2,79 2,72 2,65 2,61 2,57 2,53 2,49 2,45 2,40 12 4,75 3,89 3,49 3,26 3,11 3,00 2,91 2,85 2,80 2,75 2,69 2,62 2,54 2,51 2,47 2,43 2,38 2,34 2,30 13 4,67 3,81 3,41 3,13 3,03 2,92 2,83 2,77 2,71 2,67 2,60 2,53 2,46 2,42 2,38 2,34 2,30 2,25 2,21 14 4,60 3,74 3,34 3,11 2,96 2,85 2,76 2,70 2,65 2,60 2,53 2,46 2,39 2,35 2,31 2,27 2,22 2,18 2,13 15 4,54 3,68 3,29 3,06 2,90 2,79 2,71 2,64 6,59 2,54 2,48 2,40 2,33 2,29 2,25 2,20 2,16 2,11 2,07 16 4,49 3,63 3,24 3,01 2,85 2,74 2,66 2,59 2,54 2,49 2,42 2,35 2,28 2,24 2,19 2,15 2,11 2,06 2,01 17 4,45 3,59 3,20 2,96 2,81 2,70 2,61 2,55 2,49 2,45 2,38 2,31 2,23 2,19 2,15 2,10 2,06 2,01 1,96 18 4,41 3,55 3,16 2,93 2,77 2,66 2,58 2,51 2,46 2,41 2,34 2,27 2,19 2,15 2,11 2,06 2,02 1,97 1,92 19 4,38 3,52 3,13 2,90 2,74 2,63 2,54 2,48 2,42 2,38 2,31 2,23 2,16 2,11 2,07 2,03 1,98 1,93 1,88 20 4,35 3,49 3,10 2,87 2,71 2,60 2,51 2,45 2,39 2,35 2,28 2,20 2,12 2,08 2,04 1,99 1,95 1,90 1,84 21 4,32 3,47 3,07 2,84 2,68 2,57 2,49 2,42 2,37 2,32 2,25 2,18 2,10 2,05 2,01 1,96 1,92 1,87 1,81 22 4,30 3,44 3,05 2,82 2,66 2,55 2,46 2,40 2,34 2,30 2,23 2,15 2,07 2,03 1,98 1,94 1,89 1,84 1,78 23 4,28 3,42 3,03 2,80 2,64 2,53 2,44 2,37 2,32 2,27 2,20 2,13 2,05 2,01 1,96 1,91 1,86 1,81 1,76 24 4,26 3,40 3,01 2,78 2,62 2,51 2,42 2,36 2,30 2,25 2,18 2,11 2,03 1,98 1,94 1,89 1,84 1,79 1,73 25 4,24 3,39 2,99 2,76 2,60 2,49 2,40 2,34 2,28 2,24 2,16 2,09 2,01 1,96 1,92 1,87 1,82 1,77 1,71 30 4,17 3,32 2,92 2,69 2,53 2,42 2,33 2,27 2,21 2,16 2,09 2,01 1,93 1,89 1,84 1,79 1,74 1,68 1,62 40 4,08 3,23 2,84 2,61 2,45 2,34 2,25 2,18 2,12 2,08 2,00 1,92 1,84 1,79 1,74 1,69 1,64 1,58 1,51 60 4,00 3,15 2,76 2,53 2,37 2,25 2,17 2,10 2,04 1,99 1,92 1,84 1,75 1,70 1,65 1,59 1,53 1,47 1,39 120 3,92 3,07 2,68 2,45 2,29 2,18 2,09 2,02 1,96 1,91 1,83 1,75 1,66 1,61 1,55 1,50 1,43 1,35 1,22

3,84 3,00 2,60 2,37 2,21 2,10 2,01 1,94 1,88 1,83 1,75 1,67 1,57 1,52 1,46 1,39 1,32 1,22 1,00 Sumber: Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS (Dr. Imam Ghozali)