i pengaruh metode mind mapping dan keaktifan
TRANSCRIPT
i
PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN BELAJAR
SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh
Gelar Sarjana Strata-1 (S1) Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi
Disusun oleh :
DHIDA DWI KURNIAWATI
A210 060 103
PROGRAM PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2010
ii
PERSETUJUAN
PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN BELAJAR
SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010
Dipersiapkan dan Disusun Oleh:
DHIDA DWI KURNIAWATI
A210 060 103
Telah Disetujui dan Disyahkan oleh Pembimbing I dan Pembimbing II
untuk Dipertahankan Dihadapan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta
Mengetahui,
Pembimbing I
Dr. Suyatmini, SE. M.Si. Tanggal:
Pembimbing II
Drs.Sudarto HS, MM. Tanggal:
iii
PENGESAHAN
PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN BELAJAR
SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010
Yang Dipersiapkan dan Disusun Oleh:
DHIDA DWI KURNIAWATI
A210 060 103
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji
Pada Tanggal: …………………………………
Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat
Susunan Dewan Penguji
1. Dr. Suyatmini, SE. M.Si. (……………………………)
2. Drs.Sudarto HS, MM. (……………………………)
3. (…………………………….)
Surakarta, Februari 2010 Universitas Muhammadiyah Surakarta
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dekan,
Drs. H. Sofyan Anif, M. Si NIK. 547
iv
PERNYATAAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila ternyata kelak di kemudian hari terbukti ada ketidakbenaran dalam
pernyataan saya diatas, maka saya akan bertanggung jawab sepenuhnya.
Surakarta, Juli 2010
DHIDA DWI KURNIAWATI
A210 060 103
v
MOTTO
Masalah bukan untuk dihindari tapi dicari solusinya dan harus dihadapi dengan sabar jadi tetap semangat.
Jadilah diri sendiri jangan meniru orang (Penulis)
Kita hanya cukup yakin dan benar-benar menginginkannya maka semua akan terjadi
(penulis)
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamin, Sujud Syukurku kehadirat illahi Robbi
Atas segala nikmat dan kemudahan yang telah diberikan-Nya
persembahan kecil ini teruntuk:
1. Ayah dan Ibunda tercinta, sebagai ungkapan rasa hormat dan
baktiku, terima kasih atas kasih sayang, do’a, perhatian dan
pengorbanan yang tiada pernah lekang oleh waktu, rangkaian
yang tidak pernah putus dalam setiap langkahku, serta
perjuanganmu untuk membesarkan dan mendidikku dengan
penuh kasih sayang agar aku dapat gapai cita dan impianku,
Engkau tak akan pernah tergantikan karena engkau tiada
duanya didunia ini.
2. Kakakku (Ms Eko), Adikku (De’ Kiki) tersayang yang telah
mewarnai hari-hariku dengan kasih sayang dan selalu memberiku
semangat.
3. 46 Kasih Ibu, Baki Community, Si item kasih ibu, dan Spin Abot
yang selalu setia mengantarkan aku kemana pun aku pergi.
4. Djarot, atas perhatian, dukungan dan kebersamaan yang
membuatku selalu bahagia.
5. Sahabat-sahabatku, Ipee (Arifah), Ndul (Elyy), Ndaa (Ingga), Emi,
Lia, Dewi, Agung n’ The ganx, terima kasih atas dukungan selama
ini dan mendengarkan keluh kesahku. Aku telah menemukan arti
sahabat sejati, kebersamaan kita adalah hal yang terindah.
Jangan pernah melupakan persahabatan ini.
6. Almameterku yang kucinta.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan Inayah-Nya sehingga penyusunan skripsi ini berjalan lancar
dan terselesaikan dengan baik.
Skripsi ini disusun untuk melengkapi sebagian dari syarat guna memperoleh
gelar sarjana pendidikan S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun berkat bantuan serta dorongan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-
kesulitan yang timbul dapat teratasi. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
menghaturkan terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Drs. Sofyan Anif, M.Si, selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah berkenan memberikan surat
ijin peneliti.
2. Drs. H. Djalal Fuadi, MM, selaku ketua program studi Pendidikan Akuntansi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan dan masukan
selama studi di Universitas Muhammadiyah Surakarta.
3. Dr. Suyatmini, SE., M.Si., selaku pembimbing I yang penuh kesabaran dan
ketulusan membimbing, mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Drs.Sudarto HS, MM., selaku pembimbing II yang memberikankan arahan dan
nasehat dalam penyusunan skripsi ini.
viii
5. Drs. Joko Suwandi, SE. M.Pd, selaku Pembimbing Akademik selama menempuh
studi.
6. Bapak/Ibu Dosen program studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
7. Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 5 Surakarta yang telah memberi izin
kepada penulis untuk melakukan penelitian
8. Bapak Amin Bambang selaku guru ekonomi yang telah membantu dalam
penelitian.
9. Siswa siswi SMP Muhammadiyah 5 Surakarta khususnya kelas VIII A,B, dan C
yang telah bersedia menjadi sampel dalam penelitian.
10. Semua teman-teman Pendidikan Akuntansi angkatan 2006 khususnya kelas C
dan semua pihak yang telah membantu terwujudnya karya ini yang penulis tidak
bisa sebutkan satu persatu.
11. Semua pihak yang telah berperan serta memberikan bantuan moral maupun
material dalam penyusunan skripsi.
Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat serta menjadi jembatan bagi
penulisan selanjutnya. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun
sangat penulis harapkan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Surakarta, 2010
DHIDA DWI KURNIAWATI A 210 060 103
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv
ABSTRAK ........................................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Pembatasan Masalah ..................................................................... 5
C. Perumusan Masalah ..................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6
F. Sistematika Penulisan Skripsi ...................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Prestasi Belajar .............................................................................. 9
x
1. Pengertian Belajar .................................................................. 9
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar………... 10
B. Mind Mapping ....................................................................... ....... 16
1. Definisi Mind Mapping .......................................................... 16
2. Kegunaan Mind Mapping ………………… .......................... 19
3. Cara membuat Mind Mapping……………………………… . 19
4. Indikator Mind Mapping……………………………………… 22
5. Kelebihan dan Kelemahan……………………………………. 23
C. Keaktifan Belajar .......................................................................... 25
1. Pengertian Keaktifan......................................................... ...... 24
2. Indikator Keaktifan.......................................................... ....... 26
D. Hubungan antar variabel ............................................................... 27
1. Hubungan metode Mind Mapping (X1) dan Prestasi
Belajar (Y) .............................................................................. 27
2. Hubungan Keaktifan (X2) dan Prestasi Belajar (Y)................ 27
3. Hubungan metode Mind Mapping(X1), Keaktifan (X2)
dan Prestasi Belajar (Y)..................................................... ..... 28
E. Kerangka Pemikiran............................................................... ....... 29
F. Hipotesis............................................................................... ......... 30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Metode Penelitian ......................................................... 32
B. Objek Penelitian ........................................................................... 32
C. Populasi, Sampel, dan Sampling .................................................. 32
xi
D. Instrumen Pengumpulan Data ...................................................... 35
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 40
F. Teknik Analisis Data .................................................................... 42
G. Uji Prasarat Analisis ……………………………………………… 44
H. Analisis Data ................................................................................ 45
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah 5 Surakarta .................. 50
B. Uji Instrumen Penelitian .............................................................. 59
C. Uji Prasyarat Analisis ................................................................... 61
D. Analisis Data Penelitian ................................................................ 63
E. Pembahasan .................................................................................. 69
BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Kesimpulan ................................................................................... 75
B. Implikasi ........................................................................................ 76
C. Saran .............................................................................................. 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Penggunaan otak pada Mind Mapping .......................................... 17
Tabel 3.1 Kisi-kisi angket keaktifan belajar mata pelajaran IPS .................. 35
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil perhitungan uji validitas metode mind mapping 59
Tabel 4.2 Rangkuman Hasil perhitungan validitas angket keaktifan belajar
IPS ................................................................................................. 60
Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Uji Normalitas dengan Liliefors ...................... 61
Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Uji Linieritas .................................................... 62
Tabel 4.5. Rangkuman Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda ................. 63
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Contoh Aplikasi Mind Mapping ................................................. 21
Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran ................................................................... 29
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMP Muhammadiyah 5 Surakarta .............. 56
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Surat Ijin Penelitian
2. Angket Penelitian
3. Hasil Tri Out Penelitian
4. Hasil Uji Validitas
5. Hasil Uji Reliabilitas
6. Data Butir Angket Penelitian
7. Data Induk Penelitian
8. Hasil Deskriptif
9. Hasil Uji Normalitas
10. Hasil Uji Linearitas
11. Hasil Uji Regresi Berganda
12. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif
xv
ABSTRAK
PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010
Dhida Dwi Kurniawati. A210 060 103. Jurusan Pendidikan Akuntansi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2010.
Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui pengaruh metode Mind Mapping
terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta, 2) mengetahui pengaruh keaktifan terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta, dan 3) mengetahui pengaruh metode Mind Mapping dan keaktifan belajar siswa terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.
Penelitian mengambil lokasi di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 200 siswa. Dalam penelitian ini menggunakan sample sebanyak 50 siswa dari 200 siswa populasi di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.
Hasil penelitian pengaruh metode mind mapping dan keaktifan belajar IPS terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta menghasilkan temuan sebagai berikut : Hasil uji regresi membentuk suatu persamaan garis regresi linier Y = 34,405 + 0,407X1 + 0,654X2. Nilai Fhitung dari hasil analisis data sebesar 54,355 dan taraf signifikan 0,05 diperoleh Fhitung sebesar 3,20 diketahui bahwa Fhitung lebih besar dari Ftabel (54,355 > 3,20), maka dapat diketahui bahwa secara bersama-sama metode mind mapping (X1) dan keaktifan belajar IPS (X2) berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS (Y) pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Secara individu metode mind mapping (X1) berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS (Y), karena nilai thitung = 3,642 > ttabel = 2,01 (3,642 > 2,01) sedangkan keaktifan belajar IPS menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar IPS, yaitu ditunjukkan bahwa nilai thitung = 7,544 > ttabel = 2,01 (7,544 > 2,01). Pengujian koefisien determinasi diperoleh nilai R2 sebesar 0,698, yang artinya bahwa metode mind mapping (X1) dan keaktifan belajar IPS (X2) berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta (Y) sebesar 69,8% sedangkan sisanya sebesar 30,2% dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
Kata kunci : metode mind mapping, keaktifan belajar IPS dan prestasi belajar IPS
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di era
globalisasi sesuai Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Dengan
begitu perkembangan IPTEK yang ada dapat dikuasai, dimanfaatkan
semaksimal mungkin dan dapat dikembangkan menjadi lebih baik. Pendidikan
merupakan sarana dan wahana yang sangat baik di dalam pembinaan SDM,
oleh karena itu pendidikan perlu mendapat perhatian, penanganan dan
prioritas secara baik oleh pemerintah, keluarga dan pengelola pendidikan.
Pendidikan merupakan masalah yang sangat menarik untuk dibahas
karena melalui usaha pendidikan diharapkan tujuan pendidikan akan segara
tercapai. Salah satu tujuan Pendidikan Nasional yang ingin dicapai dalam
pembangunan sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No.20 tahun
2003 tentang system pendidikan nasional yang menyatakan bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembang potensi peserta didik agar
menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
Negara yang demokrasi sehingga bertanggung jawab.
1
2
Prestasi belajar merupakan hasil dari usaha-usaha yang telah
dilakukan. Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) memerlukan suatu strategi
yang tepat supaya hasil yang yang dicapai maksimal dan berpengaruh
berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Guru harus dapat memilih metode-
metode yang sesuai dengan pokok bahasan yang disampaikan, dan juga
mempunyai cara-cara yang menarik sehingga peserta didik mempunyai minat
yang tinggi terhadap pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Salah satu usaha guru dalam meningkatkan hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) siswa yaitu dengan menerapkan pembelajaran
melalui tugas dan umpan balik. Dimana tujuan pemberian tugas ini adalah
siswa tetap belajar dirumah dan dapat dimanfaatkan waktu diluar jam
pelajaran sekolah, sehingga siswa yang kurang paham terhadap materi yang
disampaikan akan menjadi lebih mengerti karena adanya latihan dirumah
umpan balik disini berupa pembahasan kembali tugas yang diberikan pada
materi terdahulu. Dengan umpan balik diharapkan siswa yang kesulitan
mengenai konsep-konsep pada materi yang telah diberikan dapat terbantu
sehingga prestasi belajar IPS siswa meningkat.
Dalam pembelajaran IPS, kemandirian serta keaktifan siswa cenderung
masih rendah. Misalnya kemandirian siswa dalam mengerjakan soal-soal yang
diberikan oleh guru, berlatih menjelaskan hasil pekerjaannya kepada teman
yang lain, serta bekerjasama dan hubungan dengan siswa lain. Keaktifan siswa
dalam mengajukan ide pada guru, memberikan tanggapan atau komentar
terhadap siswa lain, bertanya kepada guru tentang materi yang disampaikan,
3
menyanggah atau menyetujui ide pengerjaan soal dari teman juga masih
rendah.
Guru sebagai pendidik dan pengajar bertugas untuk memberi
kemudahan untuk siswa dalam menerima ilmu atau materi yang telah
diajarkan. Menurut Isjoni (2007:62), seorang guru harus memiliki sikap-sikap
sebagai berikut :
1. Mampu menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan.
2. Membantu dan mendorong siswa untuk mengungkapkan dan menjelaskan keinginan dan pembicaraannya baik secara individual maupun kelompok.
3. Membantu kegiatan-kegiatan dan menyediakan sumber atau peralatan serta membantu kelancaran belajar mereka.
4. Membina siswa agar setiap orang merupakan sumber yang manfaat bagi yang lainnya.
5. Menjelaskan tujuan kegiatan pada kelompok dan mengatur penyebaran dalam bertukar pendapat
Djamarah (2002:181-186),“Tujuan dari penyampaian variasi metode
mengajar dan aplikasinya dalam pengajaran adalah :
a. Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi proses belajar mengajar.
b. Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi. c. Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah. d. Memberi kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual. e. Mendorong anak didik untuk belajar.
Salah satu metode yang akan diterapkan adalah pembelajaran IPS dengan pola
latihan interaktif yang menggunakan metode Mind Mapping.
Dalam metode Mind Mapping siswa di kuatkan pada cara menghadapi
persoalan dengan langkah penyelesaian yang sistematis yaitu memahami
masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali
4
sehingga persoalan yang dihadapi akan dapat diatasi. Sedangkan dengan
latihan interaktif siswa diharapkan dapat berinteraksi dalam proses belajar
mengajar, sehingga siswa dituntut untuk aktif secara langsung dalam proses
pembelajaran. Sehingga diharapkan kemandirian dan keaktifan siswa dalam
pembelajaran IPS dapat ditingkatkan. Dengan demikian siswa belajar IPS
tidak hanya mendengarkan dan guru menerangkan didepan kelas saja, namun
diperlukan keaktifan siswa didalam proses belajar mengajar.
Melalui usaha pendidikan diharapkan kualitas generasi muda yang
cerdas, aktif, dan mandiri dapat terwujud. Namun kenyataannya keaktifan
siswa sekarang ini berkembang lambat dan disiplin belajar siswa yang kurang.
Menurut Sujanto (1996:53) : Pelaksanaan pengajaran sering hanya si guru mendikte dan si anak yang mencatat dan kemudian menghafalkannya persis seperti bunyi catatatan dan sama sekali tidak ada kaitan dengan pengertian ataupun perubahan anak perbuatan anak karenanya.
Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengambil judul skripsi
“PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN BELAJAR
SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN
SISWA PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009 / 2010.”
5
B. Pembatasan Masalah
Untuk mempermudah dan menghindari kemungkinan terjadinya
kesalahan dalam penafsiran judul, maka masalah ini dibatasi pada :
1. Penggunaan Mind Mapping dibatasi pada sikap ingin tahu siswa untuk
mengembangkan materi pelajaran IPS.
2. Aktif dalam belajar siswa dibatasi pada keaktifan siswa dalam mengikuti
pelajaran disekolah.
3. Prestasi belajar siswa dibatasi pada penguasaan materi dan keaktifan siswa
terhadap pelajaran IPS yang berupa nilai rapot semester ganjil.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka masalah dalam
penelitian ini dapat dirumuskan :
1. Apakah terdapat pengaruh metode Mind Mapping terhadap prestasi belajar
IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta?
2. Apakah terdapat pengaruh keaktifan belajar siswa terhadap prestasi belajar
IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta?
3. Apakah terdapat pengaruh metode Mind Mapping dan keaktifan belajar
siswa terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP
Muhammadiyah 5 Surakarta?
6
D. Tujuan Penelitian
Adanya tujuan dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat penting
karena dengan tujuan yang tepat menjadikan tolok ukur keberhasilan dalam
penelitian. Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai :
1. Untuk mengetahui pengaruh metode Mind Mapping terhadap prestasi
belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta
2. Untuk mengetahui pengaruh keaktifan terhadap prestasi belajar IPS pada
siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta
3. Untuk mengetahui pengaruh metode Mind Mapping dan keaktifan belajar
siswa terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP
Muhammadiyah 5 Surakarta.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat teoristis yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat
dijadikan bahan pertimbangan ilmu pengetahuan dibidang pendidikan pada
umumnya dan di bidang kependidikan luar biasa pada khususnya. Sehingga
perkembangan tersebut dapat digunakan dalam peningkatan pelayanan bagi
anak berkebutuhan khusus disekolah.
Manfaat praktis yang diharapkan dalam penelitain ini terdiri :
1. Bagi guru kelas
Sebagai bahan kajian guru dalam memberikan atau menyampaikan materi
(metode Mind Mapping dan keaktifan belajar IPS) untuk meningkatkan
prestasi belajar dalam pembelajaran IPS.
7
2. Bagi siswa
Memberi alternative lain untuk mempelajari suatu pelajaran dengan cara
membuat ringkasan yang menarik dan anak terdorong untuk belajar IPS.
3. Bagi kepala sekolah
Memberi masukan berupa informasi ilmiah tentang pentingnya metode
penyampaian materi yang menarik pada siswa agar prestasi belajar dalam
pembelajaran IPS.
4. Bagi sekolah
Dari hasil penelitian dapat memberikan masukan kepada sekolah atau
lembaga pendidikan di SMP sebagai bahan kajian dalam usaha perbaikan
proses pembelajaran di sekolah menjadi lebih baik.sehingga mutu
pendidikan dapat lebih meningkat.
F. Sistematika Skripsi
Untuk memperoleh gambaran permulaan terhadap hasil penelitian ini,
maka perlu dikemukakan sistematika penelitian sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, perumusan masalah, tujuan masalah, manfaat penelitian,
dan sistematika penulisan penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini merupakan landasan teori yang digunakan dalam
penyusunan penelitian yang bekaitan dengan definisi prestasi
8
belajar, definisi metode Mind Mapping, definisi keaktifan,
hubungan antar variabel dan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang jenis dan rancangan penelitian,
subyek dan obyek penelitian, populasi, sampel dan sampling, data
dan instrumen pengumpulan data, teknik pengumpulan data, teknik
penyajian data dan teknik analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi hasil pengembalian kuesioner, pengujian kualitas dan
hasil analisis data.
BAB V PENUTUP
Penutup menguraikan tentang kesimpulan akhir penelitian,
keterbatasan penelitian dan saran dari peneliti.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Sebelum membicarakan pengertian prestasi belajar terlebih dahulu
akan dikemukakan apa yang dimaksud dengan prestasi dan belajar. Para
pakar pendidikan mengemukakan pendapat mereka. Prestasi merupakan
kumpulan hasil akhir dari suatu pekerjaan yang telah dilakukan. Menurut
Djamarah (2002:19),”Prestasi adalah suatu kegiatan yang telah dikerjakan,
diciptakan baik secara individual maupun kelompok.” Selanjutnya
menurut Winkel (1996:53),“Belajar adalah suatu aktivitas mental atau
psikis yang berlangsung dalam interaksi yang aktif dengan lingkungan,
yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap.
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan
prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian
prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian
belajar itu sendiri untuk itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang
berbeda-beda sesuai denagan pandangan yang mereka anut. Namun dari
pendapat pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik
persamaan. Menurut Djamarah (2002:231),”Prestasi adalah hasil kegiatan
9
10
usaha kegiatan belajarnya yang dinyatakan dalam bentuk, angka, huruf,
maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh
setiap siswa dalam periode tertentu.
Selanjutnya Winkel (1996:162) mengatakan bahwa “prestasi belajar
adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa
dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang
dicapainya.” Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat dijelaskan bahwa
prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam
menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam
proses belajar mengajar.
Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu
dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai
atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar.
Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi dapat
memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang
diharapkan, menurut Syah (2004:132), maka perlu diperhatikan beberapa
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain: faktor yang
terdapat dalam diri siswa (faktor internal), dan faktor yang terdiri dari
luar siswa (faktor eksternal) :
11
a. Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswa)
Faktor internal adalah keadaan atau kondisi jasmani dan
rohani siswa. Faktor internal siswa adalah:
1) Aspek fisiologis
Kondisi jasmani dan tonus (tegangan otot) yang
memadai tingakat organ-organ tubuh dan sendi-sendinya
dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam
mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah
apabila serta pusing-pusing dapat menurunkan ranah cipta
(kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang
atau tidak berbekas. Untuk dipelajarinya pun kurang atau
tidak terbatas. Mempertahankan tonus, jasmani agar tetap
bugar siswa dianjurkan mengkonsumsi minuman yang
bergizi. Selain itu juga siswa dianjurkan memilih pola
istirahat dan olahraga ringan.
2) Aspek psikologis
Yang termasuk psikologis yang dapat
mempengaruhi kulitas dan kuantitas perolehan
pembelajaran siswa. Namun diantara faktor-faktor
rohaniah siswa siswa yang pada umumnya dipandang
lebih esensial itu adalah tingkat kecerdasan atau
intelejensi, sikap, bakat, minat, dan motivasi.
12
b. Faktor Eksternal (faktor dari luar diri siswa)
Faktor Eksternal adalah kondisi lingkungan sekitar siswa.
1) Lingkungan sosial
Lingkungan sosial sekolah, para staf guru, para staf
administrasi dan teman-teman sekelas yang mempengaruhi
semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu
menunjukan sikap dan perilaku yang simpatik dan
memperlihatkan suri tauladan yang baik dan rajin
khususnya dalam belajar.
2) Lingkungan non sosial
Faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah gedung
sekolah dan letaknya rumah tempat tinggal keluarga siswa
dan alat-alat belajar keadaan cuaca dan waktu belajar
digunakan siswa.
3) Metode pembelajaran
a) Pengertian metode
Menurut Djamarah (2002:85) :
Pemilihan metode merupakan hal yang sangat penting perlu diperhatikan karena metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan metode secara akurat, guru akan mampu mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Djamarah (2002:85-93), pemilihan dan
penentuan metode dalam pembelajaran harus memiliki:
13
(1) Nilai strategi dan metode
Didalam proses pembelajaran sering terjadi
interaksi edukatif antara anak didik dan guru.
Pengalaman membuktikan bahwa kegagalan
pembelajaran salah satunya disebabkan oleh
pemilikan metode yang kurang tepat. Oleh karena
itu metode adalah salah satu cara yang memilliki
nilai strategis dalam kegiatan belajar mengajar.
Nilai strategis dari metode adalah dapat
mempengaruhi jalannya pembelajaran.
(2) Efektivitas penggunaan metode
Penggunaan metode yang tidak sesuai
dengan tujuan pembelajaran akan menjadikan
kendala dalam mencapai tujuan yang dirumuskan,
karena itu, efektivitas penggunaan metode dapat
terjadi bila ada kesesuain metode dengan semua
komponen pembelajaran yang telah
diprogramkan.
(3) Pentingnya pemilihan dan penentuan metode
Titik sentral yang harus dicapai oleh setiap
pembelajaran adalah tercapainya tujuan
pembelajaran. Apapun yang termasuk perangkat
program pembelajaran dituntut secara mutlak
14
untuk menunjang tercapainya tujaun guru sebagai
salah satu sumber belajar berkewajiban
menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi
kegiatan belajar anak didk dikelas
b) Pengertian pembelajaran
Menurut Sagala (2006:61),”Pembelajaran ialah
membelajarkan siswa dengan menggunakan asas
pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu
utama kebersilan pendidikan. Sedangkan Riyanto
(2002:57) berpendapat bahwa pembelajaran adalah
“suatu proses eksperimantasi.” Selalu harus ada yang
dipelajari dan arena adanya pengalaman-pengalaman
baru. Menurut Djamarah (2002:62),”Dalam
mengajarkan guru harus pandai menggunakan
pendekatan secara aktif, secara arif dan bijaksana.”
Menurut Sagala (2006:68) :
Pembelajaran merupakan aktivitas guru dalam memilih kegiatan pembelajaran, hal tersebut dibuat karena adanya kebutuhan untuk menyakinkan 1) adanya alasan untuk belajar, 2) siswa belum mengetahui apa yang akan diajarkan, oleh karena itu guru menetapkan hasil-hasil belajar dan tujuan yang akan dicapai. Menurut Mulyana (2005:100) :
Dalam pembelajaran guru yang utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik,
15
dan umumnya pelaksanaan pembelajaran mencakup 3 hal yaitu pre tes, proses dan post tes.
Keberhasilan pembelajaran IPS diukur dari keberhasilan siswa
yang mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut dan dipengaruhi beberapa
faktor antara lain: faktor guru, faktor materi pelajaran, faktor lingkungan,
faktor metode pengajaran, dan faktor lainnya termasuk siswa itu sendiri.
Keberhasilan tersebut dapat diamati dari beberapa sisi banyaknya soal
yang mampu dikerjakan dengan betul, maka tingginya pemahaman dan
penguasaan siswa dalam suatu pelajaran dan makin banyak soal yang
mampu dikerjakan dengan benar diharapkan makin tinggi tingkat
keberhasilan pembelajaran tersebut.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode
pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan oleh guru dalam proses
pelajaran IPS, maka dengan metode pembelajaran yang sesuai siswa akan
bersemangat dan suasana kelas akan lebih hidup, sehingga prestasi yang
akan dicapai memuaskan.
Pengaruh lingkungan ini pada umumnya bersifat positif dan tidak
memberikan paksaan kepada individu. Menurut Slameto (1995:60) faktor
ekstern yang dapat mempengaruhi belajar adalah “keadaan keluarga,
keadaan sekolah dan lingkungan masyarakat.” Menurut Arikunto dalam
Dimyati & Mudjiono (2009:200-201) prestasi belajar mempunyai
beberapa fungsi dan ditujukan untuk keperluan :
16
a. Untuk diagnostik dan pengembangan. b. Untuk seleksi. c. Untuk kenaikan kelas. d. Untuk penempatan.
Dengan demikian dapat dikatakan lingkungan membentuk
kepribadian anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan
selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungannya.
Oleh karena itu, apabila seorang siswa bertempat tinggal di suatu
lingkungan temannya yang rajin belajar maka kemungkinan besar hal
tersebut akan membawa pengaruh pada dirinya, sehingga ia akan turut
belajar sebagaimana temannya.
B. Mind Mapping
1. Definisi Mind Mapping
Barbara Prashing mengemukakan Mind Mapping dipopulerkan oleh
Tony Buzan pada tahun 1970-an, aslinya diciptakan oleh Gelb.
Michael Gelb dalam Buzan (2007:179-181):
Mind Mapping dapat diartikan sistem revolusioner dalam perencanaan dan pembuatan catatan yang telah mengubah hidup jutaan orang di seluruh dunia. Pembuatan Mind Mapping didasarkan pada cara kerja alamiah otak dan mampu menyalakan percikan-percikan kreatifitas dalam otak karena melibatkan kedua belahan otak kita. Menurut Porter & Hernacki (2008:152-159) :
Mind Mapping juga dapat disebut dengan peta pemikiran. Mind Mapping juga merupakan metode mencatat secara menyeluruh dalam satu halaman. Mind Mapping menggunakan pengingat-pengingat visual dan sensorik dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan. Peta pikiran atau Mind Mapping pada dasarnya
17
menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan pada otak.
Metode Mind Mapping adalah metode baru untuk mencatat yang
bekerjanya disesuaikan dengan bekerjanya dua belah otak (otak kiri dan
otak kanan). Metode ini mengajarkan untuk mencatat tidak hanya
menggunakan gambar atau warna. Tony Buzan mengemukakan “your
brain is like a sleeping giant, hal itu disebabkan 99% kehebatan otak
manusia belum dimanfaatkan secara optimal.”
Table 1.1 Tabel penggunaan otak pada Mind Mapping
Otak Kiri Otak Kanan
1. Tulisan
2. Urutan Penulisan
3. Hubungan Antar Kata
Warna
Gambar
Dimensi
Mind Mapping adalah cara mencatat yang kreatif, efektif dan secara
harfiah akan memetakan pikiran-pikiran Mind Mapping juga merupakan
peta rute yang memudahkan ingatan dan memungkinkan untuk menyusun
fakta dan pikiran, dengan demikian cara kerja alami otak dilibatkan sejak
awal. Ini berarti mengingat informasi akan lebih mudah dan lebih bisa
diandalkan daripada menggunakan teknik mencatat tradisional. Selain itu
Mind Mapping adalah sistem penyimpanan, penarikan data dan akses yang
luar biasa untuk perpustakaan raksasa dalam otak manusia yang
menajubkan.
18
Mind Mapping bertujuan membuat materi pelajaran terpola secara
visual dan grafis yang akhirnya dapat membantu merekam, memperkuat,
dan mengingat kembali informasi yang telah dipelajari. Mind Mapping
adalah satu teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual.
Mind Mapping memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang
terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua
belahan otak maka akan memudahkan seseorang untuk mengatur dan
mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara
verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya
memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima.
Mind Mapping yang dibuat oleh siswa dapat bervariasi pada setiap
materi. Hal ini disebabkan karena berbedanya emosi dan perasaan yang
terdapat dalam diri siswa setiap saat. Suasana menyenangkan yang
diperoleh siswa ketika berada di ruang kelas pada saat proses belajar akan
mempengaruhi penciptaan peta pikiran. Dengan demikian, guru
diharapkan dapat menciptakan suasana yang dapat mendukung kondisi
belajar siswa terutama dalam proses pembuatan Mind Mapping. Proses
belajar yang dialami seseorang sangat bergantung kepada lingkungan
tempat belajar. Jika lingkungan belajar dapat memberikan sugesti positif,
maka akan baik dampaknya bagi proses dan hasil belajar, sebaliknya jika
lingkungan tersebut memberikan sugesti negatif maka akan buruk
dampaknya bagi proses dan hasil belajar.
19
2. Kegunaan Mind Mapping
Menurut Michael Michalko dalam Buzan (2009:6), metode Mind
Mapping dapat dimanfaatkan atau berguna untuk berbagai bidang
termasuk bidang pendidikan. Kegunaan metode Mind Mapping dalam
bidang pendidikan, khususnya pada Sekolah Menengah Pertama kelas VIII
antara lain:
a. Memberi pandangan menyeluruh pokok masalah. b. Memungkinkan kita merencanakan rute atau kerangka pemikiran
suatu karangan. c. Mengumpulkan sejumlah besar data disuatu tempat. d. Mendorong pemecahan masalah dengan kreatif.
Selain itu menurut Buzan (2009:54-130) metode Mind Mapping dapat
bermanfaat untuk :
1) Merangsang bekerjanya otak kiri dan kanan secara sinergis. 2) Membebaskan diri dari seluruh jeratan aturan ketika mengawali
belajar. 3) Membantu seseorang mengalirkan diri tanpa hambatan. 4) Membuat rencana atau kerangka cerita. 5) Mengembangkan sebuah ide. 6) Membuat perencanaan sasaran pribadi. 7) Memulai usaha baru. 8) Meringkas isi sebuah buku. 9) Fleksibel. 10) Dapat memusatkan perhatian. 11) Meningkatkan pemahaman. 12) Menyenangkan dan mudah diingat.
3. Cara Membuat Mind Mapping
Buzan (2009:14), sarana dan prasarana untuk membuat Mind
Mapping adalah :
a. Kertas kosong tak bergaris. b. Pena dan pensil warna. c. Otak. d. Imajinasi
20
Buzan (2009:15-16), membuat Mind Mapping membutuhkan
imajinasi atau pemikiran, adapun cara pembuatan Mind Mapping adalah:
1) Mulailah dari tengah kertas kosong. 2) Gunakan gambar (simbol) untuk ide utama. 3) Gunakan berbagai warna. 4) Hubungan cabang-cabang utama ke gambar pusat. 5) Buatlah garis hubung yang melengkung. 6) Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. 7) Gunakan gambar.
Dalam membuat Mind Mapping juga diperlukan keberanian dan
kreativitas yang tinggi. Variasi dengan huruf capital, warna, garis bawah
atau simbol-simbol yang menggambarkan poin atau gagasan utama.
Menghidupkan Mind Mapping yang telah dibuat akan lebih mengesankan.
Membuat Mind Mapping yang terdapat didalam (http://astutimin
.wordpress.com/20/09/11/26/meningkatkan-hasil-belajar-dan-kreativitas
siswa-melalui-pembelajaran-berbasis-peta-pikiran-mind-mapping/) Tony
Buzan telah menyusun sejumlah aturan yang harus diikuti agar Mind
Mapping yang dibuat dapat memberikan manfaat yang optimal. Berikut
adalah ringkasan dari Law of MM:
a) Kertas: polos dengan ukuran minimal A4 dan paling baik adalah ukuran A3 dengan orientasi horizontal (Landscape). Central Topic diletakkan ditengah-tengah kertas dan sedapat mungkin berupa Image dengan minimal 3 warna.
b) Garis: lebih tebal untuk BOIs dan selanjutnya semakin jauh dari pusat garis akan semakin tipis. Garis harus melengkung (tidak boleh garis lurus) dengan panjang yang sama dengan panjang kata atau image yang ada di atasnya. Seluruh garis harus tersambung ke pusat.
c) Kata: menggunakan kata kunci saja dan hanya satu kata untuk satu garis. Harus selalu menggunakan huruf cetak supaya lebih jelas dengan besar huruf yang semakin mengecil untuk cabang yang semakin jauh dari pusat.
21
d) Image: gunakan sebanyak mungkin gambar, kode, simbol, grafik, table dan ritme karena lebih menarik serta mudah untuk diingat dan dipahami. Kalau memungkinkan gunakan Image yang 3 Dimensi agar lebih menarik lagi.
e) Warna: gunakan minimal 3 warna dan lebih baik 5 – 6 warna. Warna berbeda untuk setiap BOIs dan warna cabang harus mengikuti warna BOIs.
f) Struktur: menggunakan struktur radian dengan sentral topic terletak di tengah-tengah kertas dan selanjutnya cabang-cabangnya menyebar ke segala arah. BOIs umumnya terdiri dari 2 – 7 buah yang disusun sesuai dengan arah jarum jam dimulai dari arah jam 1.
Gambar 2.1 Contoh Aplikasi Mind Mapping
Aplikasi Mind Mapping dalam Pembelajaran Dalam tahap aplikasi,
terdapat empat langkah yang harus dilakukan proses pembelajaran berbasis
Mind Mapping, yaitu:
a) Overview: Tinjauan Menyeluruh terhadap suatu topik pada saat proses pembelajaran baru dimulai. Hal ini bertujuan untuk memberi gambaran umum kepada siswa tentang topik yang akan dipelajari. Khusus untuk pertemuan pertama pada setiap awal Semester, Overview dapat diisi dengan kegiatan untuk membuat
22
Master Mind Map® yang merupakan rangkuman dari seluruh topik yang akan diajarkan selama satu Semester yang biasanya sudah ada dalam Silabus. Dengan demikian, sejak awal siswa sudah mengetahui topik apa saja yang akan dipelajarinya sehingga membuka peluang bagi siswa yang aktif untuk mempelajarinya lebih dahulu di rumah atau di perpustakaan.
b) Preview: Tinjauan Awal merupakan lanjutan dari Overview sehingga gambaran umum yang diberikan setingkat lebih detail daripada Overview dan dapat berupa penjabaran lebih lanjut dari Silabus. Dengan demikian, siswa diharapkan telah memiliki pengetahuan awal yang cukup mengenai sub-topik dari bahan sebelum pembahasan yang lebih detail dimulai. Khusus untuk bahan yang sangat sederhana, langkah Preview dapat dilewati sehingga langsung masuk ke langkah Inview.
c) Inview: Tinjauan Mendalam yang merupakan inti dari suatu proses pembelajaran, di mana suatu topik akan dibahas secara detail, terperinci dan mendalam. Selama Inview ini, siswa diharapkan dapat mencatat informasi, konsep atau rumus penting beserta grafik, daftar atau diagram untuk membantu siswa dalam memahami dan menguasai bahan yang diajarkan.
d) Review: Tinjauan Ulang dilakukan menjelang berakhirnya jam pelajaran dan berupa ringkasan dari bahan yang telah diajarkan serta ditekankan pada informasi, konsep atau rumus penting yang harus diingat atau dikuasai oleh siswa. Hal ini akan dapat membantu siswa untuk fokus dalam mempelajari-ulang seluruh bahan yang diajarkan di sekolah pada saat di rumah. Review dapat juga dilakukan saat pelajaran akan dimulai pada pertemuan berikutnya untuk membantu siswa mengingatkan kembali bahan yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya.
4. Indikator Mind Mapping
Menurut Tony Buzan (2009:6), indikator Mind Mapping sebagai
berikut :
a. merencanakan, b. berkomunikasi, c. menjadi lebih kreatif, d. menyelesaikan masalah, e. memusatkan perhatian, f. menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran, g. mengingat dengan lebih baik h. belajar lebih cepat dan efisien, dan i. melatih “gambar keseluruhan”.
23
5. Kelebihan dan Kelemahan
a. Kelebihan metode Mind Mapping dalam (http://mahmmudin.
wordpress.com/2009/12/01/pembelajaran-berbasis-peta-pikiran-mind-
mapping/) sebagai berikut:
1) Dapat mengemukakan pendapat secara bebas.
2) Dapat bekerjasama dengan teman lainnya
3) Catatan lebih padat dan jelas
4) Lebih mudah mencari catatan jika diperlukan.
5) Catatan lebih terfokus pada inti materi
6) Mudah melihat gambaran keseluruhan
7) Membantu Otak untuk : mengatur, mengingat, membandingkan
dan membuat hubungan
8) Memudahkan penambahan informasi baru
9) Pengkajian ulang bisa lebih cepat
10) Setiap peta bersifat unik
b. Kelemahan pembelajaran metode Mind mapping :
1) Hanya siswa yang aktif yang terlibat.
2) Tidak sepenuhnya murid yang belajar
3) Mind map siswa bervariasi sehingga guru akan kewalahan
memeriksa mind map siswa.
24
C. Keaktifan Belajar
1. Pengertian Keaktifan
Menurut Mc Keachie dalam Dimyati dan Mujiono (1999:45)
berkenaan dengan prinsip keaktifan mengemukakan bahwa “individu
merupakan manusia belajar yang selalu ingin tahu.”
Menurut Sriyono (1992:75),”Keaktifan adalah pada waktu guru
mengajar ia harus mengusahakan agar murid-muridnya aktif jasmani
maupun rohani.” Menurut Sagala (2006:124-134), keaktifan jasmani
maupun rohani itu meliputi antara lain:
a. Keaktifan indera : pendengaran, penglihatan, peraba dan lain-lain.
Murid harus dirangsang agar dapat menggunakan alat inderanya
sebaik mungkin.
b. Keaktifan akal : akal anak-anak harus aktif atau diaktifkan untuk
memecahkan masalah, menimbang-nimbang, menyusun pendapat dan
mengambil keputusan.
c. Keaktifan ingatan : pada waktu mengajar, anak harus aktif menerima
bahan pengajaran yang disampaikan guru dan menyimpannya dalam
otak, kemudian pada suatu saat ia siap mengutarakan kembali.
d. Keaktifan emosi : dalam hal ini murid hendaklah senantiasa berusaha
mencintai pelajarannya.
Menurut Sudjana (1988:72), mengemukakan keaktifan siswa
dalam mengikuti proses belajar mengajar dapat dilihat dalam :
a. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya. b. Terlibat dalam pemecahan masalah.
25
c. Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya.
d. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah.
e. Melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal. f. Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperoleh.
Menurut Paul. B. Diedrich dalam Rohani (1991:8-9)
mengklasifikasikan aktifitas menjadi :
a. Visual activities, seperti : membaca, melihat gambar, percobaan,
mengamati pekerjaan orang lain.
b. Oral activities, seperti : menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi
saran, diskusi.
c. Listening activities, seperti : mendengarkan uraian, percakapan,
musik, pidato.
d. Writing activities, seperti : menulis, keterangan, laporan.
e. Drawing activities, seperti : menggambar, membuat grafik, peta,
diagram.
f. Motor activities, seperti : melakukan percobaan, membuat konstruksi.
g. Mental activities, seperti : menanggapi, mengingat-ingat,
memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil
keputusan.
h. Emotional activities, seperti : menaruh minat, merasa bosan, gembira,
bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan gugup.
Melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran IPS sangat
penting, karena dalam IPS banyak kegiatan pemecahan masalah yang
26
menuntut kreativitas siswa aktif. Siswa sebagai subyek didik adalah yang
merencanakan dan ia sendiri yang melaksanakan belajar.
Untuk menarik keterlibatan siswa dalam pembelajaran guru harus
membangun hubungan baik yaitu dengan menjalinan rasa simpati dan
saling pengertian. Membina hubungan baik bisa mempermudahkan
pengelolaan kelas dan memperpanjang waktu.
2. Indikator Keaktifan
Keaktifan belajar dalam (http://ardhana12.wordpress.com
/2009/01/20/indikator-keaktifan-siswa-yang-dapat-dijadikan-penilaian-
dalam-ptk-2/) dapat dilihat dari :
a. Perhatian siswa terhadap penjelasan guru
b. Kerjasamanya dalam kelompok
c. Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok ahli
d. Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok asal
e. Memberi kesempatan berpendapat kepada teman dalam kelompok
f. Mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat
g. Memberi gagasan yang cemerlang
h. Membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang
i. Keputusan berdasarkan pertimbangan anggota yang lain
j. Memanfaatkan potensi anggota kelompok
k. Saling membantu dan menyelesaikan masalah
27
D. Hubungan Antar Variabel
1. Hubungan Metode Mind Mapping (X1) dan Prestasi Belajar (Y)
Menurut Silberman (2001:181),”Pemetaan pemikiran adalah cara
kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide,
mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru.” Dengan
memerintahkan peserta didik membuat peta pikiran memudahkan mereka
untuk mengidentifikasi secara jelas dan kreatif apa yang telah mereka
pelajari dan apa yang sedang mereka rencanakan.
Mind Mapping memungkinkan siswa lebih fokus pada pokok
bahasan, memberi gambaran yang jelas keseluruhan dan perincian pokok
bahasan yang dipelajari. Pola pikir siswa akan lebih berkembang dengan
memunculkan ide-ide dalam proses pembelajaran IPS. Sehingga metode
Mind Mapping dapat meningkatkan prestasi belajar siswa mengalami
peningkatan.
2. Hubungan Keaktifan (X2) dan Prestasi Belajar (Y)
Dalam proses belajar yang sedang berlangsung di kelas melibatkan
siswa dan menuntut siswa untuk melakukan aktivitas belajar. Para siswa
dituntut untuk mendengarkan, memperhatikan, dan mencerna pelajaran
yang disampaikan oleh guru. Selain itu siswa harus aktif bertanya kepada
guru tentang hal-hal yang belum jelas. Siswa harus lebih kritis, kreatif dan
lebih perhatian dalam menerima pelajaran / materi yang disampaikan oleh
guru. Begitu juga sebaliknya guru juga harus memberikan pertanyaan-
pertanyaan kepada siswa dan dapat menciptakan suasana belajar dalam
28
kelas yang menimbulkan keaktifan siswa sehingga akan tercipta proses
belajar yang baik dan akan membuat interaksi di dalam kelas yang dapat
meningkatkan keaktifan dan prestasi anak didiknya.
Keaktifan merupakan hal yang sangat penting dalam peningkatan
prestasi belajar siswa, karena di dalam proses kegiatan belajar mengajar
tanpa adanya keaktifan siswa, maka belajar tidak akan mencapai hasil
yang maksimal. Siswa yang aktif dalam belajar akan mendapatkan prestasi
yang baik dibandingkan siswa yang kurang aktif dalam belajar. Dengan
demikian keaktifan siswa sangat diperlukan dalam kegiatan belajar
mengajar, karena segala sesuatu tidak akan tercapai secara maksimal bila
setiap individu tidak aktif dalam melaksanakan suatu kegiatan.
3. Hubungan Metode Mind Mapping (X1), Keaktifan (X2) dan Prestasi
Belajar (Y)
Otak yang berpengetahuan tinggi secara mental, dan karenanya
berpikir fleksibel, akan melihat jauh lebih banyak kesempatan untuk
mengiterpretasikan pertanyaan secara kreatif, dan karenanya akan lebih
banyak menghasilkan ide-ide yang lebih berkualitas. Jutaan orang
diseluruh dunia menggunakan Mind Mapping setiap hari untuk membantu
mereka. Ada yang menggunakannya agar mereka bisa membuat
perencanaan yang lebih baik atau menjadi pembicara yang lebih percaya
diri, sementara ada juga yang menggunakan Mind Mapping untuk
memecahkan masalah dalam skala yang lebih besar.
29
Keberhasilan pembelajaran dipengaruhi oleh faktor individu dan
faktor sosial. Yang termasuk faktor individu diantaranya adalah keaktifan
belajar. Keaktifan siswa dalam belajar sangat mempengaruhi prestasi
belajar apabila siswa tidak aktif bertanya, mengerjakan soal, berdiskusi
maka siswa itu akan mendapatkan prestasi yang bagus, sebaliknya siswa
yang aktif akan mendapatkan prestasi yang memuaskan. Sehingga
keaktifan belajar diperlukan untuk meningkatkan prestasi belajar dalam
aspek kognitif, affektif dan psikomotorik.
Mind Mapping akan lebih meningkatkan keaktifan siswa untuk
membaca, berpikir, bertanya dan aktif dalam belajar IPS. Prestasi belajar
siswa akan meningkat jika siswa aktif dalam proses pembelajaran IPS, dan
akan mendapatkan hasil yang maksimal
E. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan kajian teoristis sebagaimana telah dipaparkan dimuka,
maka dalam penyusunan penelitian ini penulis mengajukan anggapan dasar
atau kerangka pemikiran sebagai berikut :
Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran
Metode Mind Mapping (X1)
Keaktifan Belajar (X2)
Prestasi belajar (Y)
30
Keterangan :
1. Variabel Independen (variabel bebas)
yaitu variabel yang merupakan rangsangan untuk mempengaruhi variabel
yang lain. Yang menjadi variabel bebas adalah :
a) Metode Mind Mapping (X1)
b) Keaktifan Belajar (X2)
2. Variabel Dependen (variable terikat)
yaitu suatu jawaban atau hasil dari perilaku yang dirangsang. Dalam hal
ini yang menjadi variabel terikat adalah : Prestasi Belajar (Y).
F. Hipotesis
Menurut Arikunto (2005:64) Hipotesis berasal dari penggunaan kata
“Hypo” yang artinya “Dari bawah” dan kata “Thesa” yang artinya
“Kebenaran” Hipotesis adalah anggapan dasar mengenai satu teori yang
bersifat sementara, yang kebenarannya masih perlu diuji dibawah kebenaran
atau tidaknya peneliti perlu mengadakan penelitian.
Dari landasan teori dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan,
maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1. Terdapat pengaruh metode Mind Mapping terhadap prestasi belajar IPS
pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta
31
2. Terdapat pengaruh keaktifan belajar siswa terhadap prestasi belajar IPS
pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta
3. Terdapat pengaruh metode Mind Mapping dan keaktifan belajar siswa
terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5
Surakarta
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang artinya penelitian yang
berusaha mendiskripsikan suatu gejala peristiwa dan kejadian pada saat
sekarang serta mengungkapkan data yang telah berlangsung tanpa
mempengaruhi variabel terikat.
Berdasarkan sifatnya yaitu mencoba mengungkapkan suatu fenomena
dengan menggunakan dasar perhitungannya atau data kualitatif yang
diangkakan. Maka jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dimana data yang
diperoleh berasal dari angket, maka penelitian ini merupakan penelitian
survey.
B. Obyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.
C. Populasi, Sampel, dan Sampling
1. Populasi
Menurut Arikunto (2002:108) “Populasi adalah keseluruhan kelompok
orang atau kejadian atau hal minat yang diinvestigasi.” Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5
Surakarta yang berjumlah 200 siswa.
32
33
2. Sampel
Menurut Arikunto (2005:105) “Sampel adalah sebagian atau
wakilpopulasi yang diteliti.” Menurut Arikunto (2006:134) menyatakan
bahwa untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100
orang diambil semua, sehingga penelitianberupa penelitian populasi.
Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-25%.
Dalam penelitian ini menggunakan sample sebanyak 50 siswa dari 200
siswa populasi di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.
3. Sampling
Menurut Hadi (1993:75) “sampling adalah cara yang digunakan untuk
mengambil sampel.” Menurut Djarwanto PS dan Subagyo (1996:114) ada
dua cara pengambilan sample yaitu :
a. Random Sampling
Adalah teknik pengambilan sampel dimana semua individu dalam
populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi
kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel. Cara
pengambilan sampel dengan random ada tiga cara yaitu:
1) Cara Undian : Cara ini dilakukan sebagaimana kita melakukan
undian.
2) Cara Ordinal : Cara ini dilakukan dengan jalan mengambil jumlah
subjek yang diperlukan dengan mengambil urutan dari atas ke
bawah.
34
3) Cara Randomisasi : Cara ini di lakukan dengan bantuan tabel
random yang umumnya terdapat pada buku-buku statistik
b. Non Random Sampling
Adalah cara pengambilan sampel yang tidak semua anggota populasi
diberi kesempatan untuk dipilih sebagai sample. Macam-macam non
random sampling adalah sebagai berikut:
1) Quota Sampling
Sampel diambil berdasarkan pertimbangan tertentu dari penyidik.
2) Purposive Sampling
Dalam Purposive sampling pemilihan sekelompok subyek
didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang
mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat
populasi yang sudah diketahui.
3) Double Sampling
Pengambilan sampling yang menguasakan adanya sampel kembar.
4) Proporsional Sampling
Teknik ini menghendaki cara pengambilan sampel tiap-tiap sub
populasi dengan memperhatikan besar kecilnya sub-sub populasi
tersebut.
35
5) Stratified Sampling
Teknik ini biasanya digunakan apabila populasi terdiri dari susunan
kelompok-kelompok yang bertingkat-tingkat.
Teknik pengambilan sampling sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan sample random sampling dengan
cara undian, cara ini dilakukan sebagaimana kita melakukan undian.
Semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau
bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk menjadi anggota
sampel.
D. Instrumen Pengumpulan Data
1. Pembuatan kisi-kisi angket
Sebelum dilakukan penyusunan angket tertulis dibuat dahulu
konsep yang berupa kisi-kisi angket yang disusun dalam suatu tabel,
kemudian dijabarkan dalam aspek dan indikator yang sesuai dengan tujuan
penelitian yang akan dicapai. Dari aspek dan indikator tersebut kemudian
dijadikan landasan penyusunan kisi-kisi angket.
Adapun kisi-kisi angket adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1.
Kisi-kisi angket keaktifan belajar mata pelajaran IPS
Variabel Indikator Item Metode Mind Mapping
a. merencanakan b. berkomunikasi c. menjadi lebih kreatif d. menyelesaikan masalah e. memusatkan perhatian
1-10
36
f. menyusun dan menjelaskann pikiran-pikiran
g. mengingat dengan baik h. belajar lebih cepat dan efisien i. melatih ”gambar keseluruhan”
Keaktifan Belajar
a. perhatian siswa terhadap penjelasan guru
b. kerjasamanya dalam kelompok c. kemampuan siswa mengemukakan
pendapat dalam kelompok ahli d. kemampuan siswa mengemukakan
pendapat dalam kelompok asal e. memberi kesempatan berpendapat
kepada teman dalam kelompok f. mendengarkan dengan baik ketika
teman berpendapat g. memberi gagasan yang cemerlang h. membuat perencanaan dan pembagian
kerja yang matang i. kepetusan berdasarkan pertimbangan
kerja yang matang j. memanfaatkan potensianggota
kelompok k. saling membantu dan menyelesaikan
masalah
1-12
2. Penyusunan Angket
Setelah kisi-kisi angket dibuat maka item-item pertanyaan disertai
dengan alternatif jawaban kemudian disusun pedoman pengisian angket.
Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa angket merupakan alat
pengumpul data yang berupa daftar pertanyaan atau isian yang harus diisi
oleh responden. Setelah selesai dijawab data disusun untuk diolah sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, kemudian disajikan
dalam laporan penelitian.
37
3. Menentukan Skor Angket
Menurut Nawawi (2005:242),”Skoring variabel metode mind
mapping dan keaktifan belajar siswa untuk tiap-tiap alternatif jawaban
adalah:
Item pertanyaan atau pernyataan positif adalah:
Jawaban alternatif a (terbaik) :4
Jawaban alternatif b (cukup baik) :3
Jawaban alternatif c (buruk) :2
Jawaban alternatif d (terburuk) :1
Item pertanyaan atau pernyataan negatif adalah:
Jawaban alternatif a (terbaik) :1
Jawaban alternatif b (cukup baik) :2
Jawaban alternatif c (buruk) :3
Jawaban alternatif d (terburuk) :4
4. Uji Coba Angket
Uji coba angket digunakan untuk mengetahui apakah soal yang
akan diberikan kepada responden valid atau tidak valid & digunakan untuk
menguji apakah data tersebut variabel. Uji coba (try out) dilaksanakan
terhadap siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta tahun
pelajaran 2009/2010 yang tidak menjadi anggota sampel.
5. Uji Validitas Item
Menurut Arikunto (1988:138) Uji Validitas adalah “suatu ukuran-
ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan keaslian suatu
instrument.”
38
Rumus yang digunakan adalah Pearson Product Moment:
rxy = ∑ ∑ ∑∑ ∑ ∑
−−
−2222 )()()((
))((
YYNXNY
YXXYN
Dimana:
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Variabel Y
X2 = Jumlah kuadrat dari X
Y2 = Jumlah kuadrat dari Y
XY = Jumlah koofisien korelasi antara variabel X dan Y
X = Jumlah tiap faktor
Y = Jumlah seluruh faktor
N = Jumlah subyek
Karena dengan angka kasar relatif lebih mudah dan dapat
menghindari angka pecahan. Menurut Arikunto (1998:208), ”mengenai
perhitungan korelasinya berdasarkan ketentuan bahwa rxy > rtabel taraf
signifikan 5% berarti item atau butir soal valid dan sebaliknya bila rxy <
rtabel 5% maka butir soal tidak valid sekaligus tidak memenuhi prasyarat.”
6. Uji Reliabilitas Item
Reliabilitas menunjukkan pada suatu instrument cukup dapat
dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrument tersebut sudah baik. Dalam penelitian ini mengukur reliabilitas
angket digunakan teknik belah dua melalui cara membelah data dengan
item-item nomor genap dan ganjil. Kemudian mencari korelasi antara
masing-masing belahan item tersebut dengan menggunakan teknik korelasi
product moment. Selanjutnya hasil korelasi itu dianalisa untuk mencari
39
realibilitas dengan menggunakan rumus Sperman Bown, dikutip Hadi
yaitu sebagai berikut:
r11 = =
Keterangan :
r11 = koefisien reliabilitas yang dicari
r1/21/
2 = rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan
yang dicari. Arikunto (2006:276),”Adapun interprestasi besarnya
koefisien korelasi digunakan ketentuan yang sama yaitu:
a) Antara 0,800 sampai 1,000 = sangat tinggi
b) Antara 0,600 sampai 0,800 = tinggi
c) Antara 0,400 sampai 0,600 = cukup tinggi
d) Antara 0,200 sampai 0,400 = rendah
e) Antara 0,100 sampai 0,200 = sangat rendah
Sedangkan menurut Ghozali (2005: 42) ”Dikatakan reliabel jika
angka korelasi yang diperoleh > 0,6 taraf signifikansi 5% dikatakan tidak
reliabel jika angka korelasi <0,6”.
E. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan bentuk penelitian dan sumber data yang
dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
40
1. Test
Test hasil belajar siswa untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
siswa dalam menerima bahan ajar atau materi untuk mengetahui
peningkatan prestasi belajar IPS siswa setelah dilakukan tindakan.
Test yang akan dilakukan penulis adalah :
Tes pembuatan Mind Mapping ini dilakukan untuk mengetahui
kepahaman tentang Mind Mapping. ”Mind Mapping yang baik akan selalu
menggunakan kata kunci dan gambar. Untuk memperkuat aspek
kreativitas dan merangsang daya ingat yang kuat perlu digunakan warna
yang beragam. Ini berguna untuk membedakan antar penjelasan yang satu
dengan yang lain. Selain itu dapat pula ditambahkan kode-kode tertentu
sesuai kenyamanan pembuat mind mapping apakah berupa simbol atau
bentuk-bentuk tertentu seperti kotak, lingkaran, segitiga dan lain-lain.”
Mind Mapping dibuat dan digambar secara bebas, maka dapt
digunakan untuk memberi penekanan tertentu untuk membedakan mana
inti topik dan mana penjelasannya. Termasuk bisa dibedakan tingkat
kepentingan antar informasi. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan
hirarki berupa huruf atau angka. Beberapa orang memberikan nomor
untuk setiap cabang utama mind mapping-nya. Sebagian lain
menggunakan hierarki yang menunjukan urutan dari penjelasan. Cara
memberi penekanan terhadap informasi tertentu dapat pula dilakukan
dengan membuat variasi huruf baik font maupun ukuran (size). Termasuk
di dalamnya memberi penekakanan dengan gambar atau gambar. Dengan
41
cara ini, maka penekanan atas suatu subyek tidak hanya menyentuh aspek
logika berpikir, melainkan pula kelima panca indra lainnya. Bayangkan
jika informasi bisa dirasakan oleh seluruh indera, akan sulit sekali untuk
terlupa.
Menurut Buzan (2003:88-89),“selain aspek asosiasi dan penekanan,
mind mapping juga berfungsi memberi kejelasan atas informasi yang
dicatat dengan menggunakan batasan area, penggunaan garis, termasuk
penggunaan huruf yang berbeda-beda.”
Berdasarkan paparan diatas, penulis membuat kriteria mind
mapping yang baik adalah :
a. Mind Mapping harus mempunyai kata kunci atau gagasan pokok.
b. Menggunakan gambar untuk memperkuat kreativitas.
c. Menggunakan bermacam-macam warna, untuk merangsang daya ingat.
d. Menggunakan simbol, bentuk huruf atau ukuran huruf memperjelas
informasi tertentu.
2. Angket
Arikunto (2002:151) angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperolah informasi dari dari respondent dalam arti
laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui. Metode angket
untuk mengetahui data variabel penelitian yaitu metode Mind Mapping
(X1) dan keaktifan belajar (X2).
42
3. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2006:154) “dokumentasi adalah mencari dan
mengumpulkan data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, agenda, dan sebagainya.” Metode
dokumensi digunakan untuk memperoleh data tentukan prestasi belajar
siswa.
F. Teknik Analisis Data
Instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah. Menurut Arikunto (2006:160) “variasi jenis instrument
penelitian adalah angket, check-list atau daftar centang, pedoman wawancara
dan pedoman pengamatan.” Uji instrument akan diberikan pada siswa yang
merupakan bagian dari populasi penelitian. Instrument yang baik harus
memenuhi dua peryaratan penting yaitu valid dan reliable.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat
kevalidan suatu instrument yang valid atau mempunyai validitas tinggi.
Namun sebaliknya instrument yang kurang valid memiliki validitas
rendah.
43
Arikunto (2002:241) validitas diuji dengan rumus korelasi product
moment. Uji ini dilakukan dengan melihat korelasi atau skor masing-
masing pertanyaan.
Adapun rumus korelasi product moment
( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑
∑ ∑∑−−
−2222
:YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan:
Rxy : Koefisien korelasi antara variable X dan variable Y
X : Skor item
Y : Skor total
N : Jumlah responden
Menurut Arikunto (2002:146), Jika rxy > rtabel pada taraf
signifikan 5% berarti item (butir soal) valid, sebaliknya bila rxy <
rtabel maka butir soal tidak valid sekaligus tidak memiliki
persyaratan.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Arikunto (2006:178) “Uji reliabilitas adalah suatu
instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai
pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik-baik.” Uji
reliabilitas menunjukan sejauh mana instrument dapat memberikan hasil
pengukuran yang konsisten apabila pengukuran dilakukan berulang-ulang.
Pengukuran reliabilitas tersebut dilakukan dengan menggunakan
rumus :
44
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛+
=2/1.2/1
212111 1
)(2rrr /./
Keterangan :
r11 = koefisien reliabilitas yang dicari
r1/2 r1/2 = koefisien antara skor-skor setiap olahan tersebut
Jika rhitung > rtabel pada taraf signifikan 5% berarti item (butir soal)
reliable dan sebaliknya bila rhitung < rtabel pada taraf signifikan 55 maka
butir soal tersebut reliable sekaligus tidak memenuhi prasyarat.
G. Uji Prasyarat Analisa
1. Uji Normalitas
Uji normaltas digunakan untuk menguji asumsi yang diambil benar atau
menyimpang, langkahnya menurut formula Jorque Berra (JB) sebagai
berikut:
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡ −+=
24)3(
6
22 kSnJ B
Keterangan :
S = Skewnees (kemencengan)
K = Kurtosis (keruncingan)
Kesimpulan :
Jika JB < X2 (chi square table) maka data dinyatakan normal
Jika JB > X2 (chi square table) maka data dinyatakan tidak normal
45
2. Uji Linearitas
Uji lenearitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah model persamaan
linear yang kita peroleh cocok atau tidak. Perhitungannya menggunakan
rumus :
kres
reg
RR
F =
Kesimpulan :
Jika nilai Fhitunng < Ftabel maka pengaruh variabel bebas dan terikat
berbentuk linear.
Jika nilai Fhitung > Ftabel maka pengaruh variabel bebas dan terikat tidak
berbentuk linear.
H. Analisis Data
1. Analisis regresi berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan perubahan
variabel satu dengan variabel lain. Dalam regresi ini dilakukan untuk
menentukan prestasi belajar yang disebabkan oleh metode mind mapping
X1 dan keaktifan belajar X2. menurut Sugiono (2005:211), “dijelaskan
analisis regresi ganda dua predictor menggunakan persamaan garis
regresi” berikut:
Y = a + b1.x1 + b2.x2 + … + bk.xk
Dimana:
Y = Prestasi belajar
a = Konstanta
46
b = Koofesien korelasi
X1 = Kreativitas
X2 = Disiplin belajar
2. Pengujian Hipotesis
a. Uji F
Uji F digunakan untuk signifikasi pengaruh X1 dan X2 terhadap y
1) Perumusan Hipotesis
a) Ho: b1 :b2 = 0,berarti secara bersama-sama variabel
independent tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel
dependen.
b) Ha : b1 # b2 # 0, berarti secara bersam-sama variabel
independent mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen.
2) Penentuan level signifikan
tingkat signifikan (£) = 50%
derajat kebebasan pembilang = K
derajat kebebasan penyebut = n-k-1
3) Kriteria pengujian
a) Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak, yang berarti semua variabel
independent X1 dan X2 secara simultan berpengaruh terhadap
nilai variabel dependen
47
b) Fhitung < Ftabel maka ho diterima, yang secara statistic berarti
semua variabel independent (X1 dan X2) tidak berpengaruh
terhadap perubahan nilai variabel dependen.
4) Kesimpulan :
H0 diterima apabila –Ftabel ≤ Fhitung ≤ Ftabel
H0 ditolak apabila Fhitung ≥ Ftabel
b. Uji t
Analisis uji t (t tes) ini digunakan untuk mengetahui signifikasi
variabel indenpeden (x) terhadap variabel dependen (Y) secara
individual.
1) Pengujian Hipotesis
a) Ho : b1 : b2 = 0, artinya tidak dapat terdapat pengaruh
variabel independent x1 (metode mind mapping)
terhadapvariabel dependen (y).
b) Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya terdapat pebgaruh variabel
independent x1 terhadap variabel dependen (y)
c) Ho : b1 : b2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh variabel
independent x2 (keaktifan belajar) terhadap variabel
dependen (y)
Daerah terima
Ftabel (α, k-1, n-k)
Daerah tolak
48
d) Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh variabel
independent x2 (keaktifan belajar) terhadap variabel
dependen (y)
2) Menentukan level of signifikasi
Tingkat signifikan (£) = 5%, derajat kebebasan (dk) = n-k
t table = t £ / 2 (n-k)
n = jumlah sampel
Mencari nilai hitung dengan rumus:
Sebbt β−
=
Keterangan :
b = Koefisien regresi
Seb = Standar error b
3) Kriteria Pengujian
a) thitung > ttabel maka menolak hipotesis nol (Ho) yang secara
statistic menyimpulkan bahwa variabel independent (x)
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
b) thitung < ttabel maka menerima hipotesis nol (Ho) yang secara
statistic menyimpulkan bahwa variabel independent (x) tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (y).
Daerah terima Daerah tolak Daerah tolak
- α/2; n-k-1 α/2; n-k-1
49
4) Kesimpulan
H0 diterima apabila –ttabel < thitung < ttabel
H0 ditolak apabila thitung > ttabel atau thitung < ttabel
3. Sumbangan relative (SR) dan sumbangan efektif (SE)
a. Sumbangan Relative
Menurut Hadi, (2004:41) sumbangan relative adalah untuk
mengetahui seberapa besar sumbangan masing-masing variabel
predictor terhadap kriterium y.
%100%2211
111 x
xbxbxbXSR+
%100%2211
222 x
xbxbxb
XSR+
b. Sumbangan Efektif
Menurut Hadi, (2004:41) sumbangan efektif adalah untuk
mengetahui seberapa besar sumbangan masing-masing variabel
predictor terhadap kriterium y.
SE%X1=SR%X1R2
SE%X2=SR%X2R2
50
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah 5 Surakarta
1. Sejarah Singkat SMP Muhammadiyah 5 Surakarta
Pada bulan Juli 1947, Aisyiah Cabang Solo mendirikan Sekolah
Kepandaian Putrid (SKP) yang bertempat di jalan Pasar Legi. Diantara
tokoh pendirinya adalah Ibu Suhud Rais, Nyonya H. M. Idris dan Ibu
Sudarso. Selaku Kepala Sekolah pada saat itu adalah Ibu Sudarso,
selanjutnya karena Ibu Sudarso pindah mengikuti suami maka sebagai
pengganti Kepala Sekolah adalah Ibu Darso.
Perkembangan selanjutnya SKP Muhammadiyah I ini berganti
menjadi Sekolah Kesejahteraan Keluarga Pertama (SKKP)
Muhammadiyah I yang menempati gedung baru yang bertempat di jalan
Brigjen Sudirto No. 60 Surakarta dengan Kepala Sekolah Ibu Aminah
Mindrofah. Semua itu atas bantuan yayasan, bantuan social Repubik
Indonesia pada saat Bapak R. Moelyadi Martono sebagai Menteri Sosial
(kemudian Menko Kesra).
Pada bulan Juli 1960 SKKP Muhammadiyah I tersebut menerima
status subsidi dari Departemen P dan K yang berlaku mulai 1 Agustus
1959 dengan nomor subsidi No. 55973/ B. II, merupakan status sekolah
tertinggi pada saat itu. Guru atau pegawai tetap digaji dengan subsidi dari
50
51
pemerintah, yaitu melalui Departemen P dan K. Kepala sekolah setelah
Ibu Aminah Mindrofah adalah Ibu Hartono.
Berlakunya kurikulum 1975, maka SKKP Muhammadiyah I
Surakarta tersebut di hapus oleh pemerintah dan diganti dengan SMP
Muhammadiyah 5 Surakarta. Tahun berdirinya adalah 1 Juli 1977. Pada
saat itu SMP Muhammadiyah 5 Surakarta masih transisi karena masih ada
kelas dua dan tiga SKKP, sedangkan kelas 1 sudah SMP Muhammadiyah
5 Surakarta. Kepala Sekolah pada saat itu adalah Ibu Siti Suwibah, BA.
Pada tahun 1978 dengan SK BAKN No. 027/ Kep. II/ 1978, dari
segi kepegawaian semua guru dan karyawan subsidi diangkat menjadi
negeri yang mulai berlaku tanggal 17 April 1978. Sedangkan atasan guru
dan karyawan bervariasi, antara lain Guru Tetap Persyarikatan, Guru
Diberbantukan (DPB), Guru Dipekerjakan (DPK), Guru Depag, Guru
Negeri dicoba dan Guru tidak tetap.
Pada tahun ajaran 1979/1980 SMP Muhammadiyah 5 Surakarta
melaksanakan EBTA pertama kali dengan menggabung di SMP Negeri 8
Surakarta dengan kepala sekolah masih tetap Ibu Siti Suwaibah, BA. Pada
tanggal 17 Oktober 1979, SMP Muhammadiyah 5 Surakarta dipimpin oleh
kepala sekolah Bapak Achmad Hany, BA. yang menggantikan Ibu Siti
Suwaibah, BA. karena pindah tugas dengan SK definitive selaku kepala
sekolah dari Mendikbud pada 7 Oktober 1986. Pada saat itu SMP
Muhammadiyah 5 Surakarta telah berusaha meningkatkan mutu sekolah
dengan melaksanakan akreditasi sekolah pertama tahun 1985 dengan hasil
52
ststus diakui Nomor :359/ 103/ 1985 tanggal 31 Desember 1985. Yang
kedua tanggal 30-31 Agustus 1990 dengan hasil diakui sesuai Nomor
Piagam : 405/103/ H 1990 tanggal 31 Desember 1990.
Pada tahun pelajaran 1994/ 1995 Kepala Sekolah Bapak Achmad
Hany, BA. mulai memasuki purna tugas dan meninggal dunia pada tanggal
25 Maret 1995, maka yang menggantikan sebagai Kepala Sekolah pada
tahun pelajaran 1994/ 1995-1995/1996 adalah Ibu Umul Hidayah yang
diangkat oleh Majelis Dikdasmen PDM Kodia Surakarta.
Pada tahun pelajaran 1996/ 1997 terhitung mulai tanggal 26 Juni
1996 dengan berdasarkan SK Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Propinsi
Jawa Tengah : 10/ SK. PWM/ III. A/ 2. b/ 1996 tanggal 1 Mei 1996,
Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 5 Surakarta adalah Bapak Drs.
Saifudin berasal dari Wakasek Kurikulum SLTP Muhammadiyah 1
Surakarta. Sedangkan Ibu Umul Hidayah berdasar surat Majelis
Dikdasmen PDM Kodia Surakarta tanggal 25 Juni 1996 alih tugas ke SMP
Muhammadiyah 1 Surakarta. Sampai pada tahun 1998 status sekolah
menjadi disamakan sesuai dengan SK Nomor 0022/ 103. 07/ MN/ 1998.
Perkembangan selanjutnya dibawah kepemimpinan Kepala Sekolah bapak
Drs. Saifudin dan dibantu para Wakasek, guru-guru dan karyawan serta
seluruh siswa SMP Muhammadiyah 5 Surakarta berusaha keras untuk
menanamkan pelaksanaan disiplin budaya tertib, bersih dan belajar serta
bekerja keras dengan sebaik-baiknya
53
2. Identitas Sekolah
a. Nama Organisasi : SMP Muhammadiyah 5 Surakarta
b. Alamat : Jl. Slamet Riyadi No. 443, Pajang, Laweyan,
Surakarta, Jawa Tengah
c. Berdiri Tahun : 01 Juli 1947
d. Pendiri/perintis : Hj. Suhud Rais dan :Ny. H. M. Idris
e. Disyahkan Oleh : Kanwil Depdikbud Prop. Jateng SK Nomor: 0276/
XII 4.P/ 78 Tanggal 01 April 1978
f. Badan Pengelola : Majelis Dikdasmen PDM Surakarta
g. Yang Pernah Menjabat Kepala Sekolah :
1) Siti Suwaibah
2) Achmad Hany, BA.
3) Umul Hidayah
4) Drs. Saifudin
h. Status Sekolah : Akreditasi A
3. Gedung
Gedung SMP Muhammadiyah 5 Surakarta terletak di jalan Slamet
Riyadi No. 443 Surakarta berdampingan dengan SMU Muhammadiyah 4
Surakarta dengan luas keseluruhan 2600 m2. Bangunan SMP
Muhammadiyah 5 Surakarta terdiri dari 3 lantai. Lantai 1 meliputi ruang
Kepala Sekolah, ruang BP, ruang UKS, ruang tamu, ruang TU, koperasi
kantin, tempat alat olahraga, ruang computer, ruang kelas IX A,. Lantai 2
terdiri dai guru, perpustakaan, mushola, toilet, laboratorium, ruang kelas
54
VII A, IX B, IX C, IX D, IXE, IX F dan III F. Sedangkan untuk lantai 3
terdiri dari ruang menjahit, ruang OSIS/IRM, ruang kelas VII A sampai
VII E dan kelasVIII B, VIII C, VIII D,VIIIE, VIII F Dari lantai 1 sampai 3
dilengkapi dengan kamar mandi.
4. Fasilitas Kelas
a) Meja dan kursi
Pengadaan meja dan kursi untuk tiap-tiap kelas, yaitu kelas VII sampai
dengan kelas IX keadaanya baik untuk proses pembelajaran.
b) Papan tulis
Penyediaan papan tulis masing-masing kelas telah memenuhi
persyaratan untuk proses pembelajaran.
c) Daftar siswa, jadwal piket dan jadwal pelajaran
Tiap kelas terdapat 1 papan yang berisi daftar siswa, jadwal piket, dan
jadwal pelajaran. Jadwal piket dimaksudkan untuk menjaga
kelangsungan proses pembelajaran dan berfungsi menanamkan disiplin
serta tanggungjawab siswa.
d) Gambar dinding
Disetiap kelas ada beberapa gambar yang terpajang di dinding,
tergantung kreasi masing-masing kelas. Hal tersebut dimaksudkan
untuk menciptakan suasana ruang kelas yang nyaman.
e) Jam dinding
Masing-masing kelas mempunyai jam dinding sebagai penunjuk
waktu, sehingga membantu guru dalam ketepatan waktu kegiatan
pembelajaran
55
5. Perpustakaan
Ruang perpustakaan SMP Muhammadiyah 5 Surakarta terletak di
lantai 2 disebelah ruang kesenian dan juga berhimpitan dengan
laboratorium. Keadaan ruang perpustakaannya yang nyaman membuat
siswa senang untuk datang dan membaca buku diperpustakaan. Inventaris
perpustakaan antara lain almari buku, rak buku, madding, buku-buku
pelajaran (buku paket), buku-buku sekolah yang lain, majalah, surat kabar,
tempat duduk, meja baca dan alat Bantu mengajar (layar Ohp, globe, peta).
Almari bukunya ada 5 buah. Almari 1 untuk menyimpan buku agama,
almari 2 untuk menyimpan buku ilmu ketrampilan, almari 3 untuk
menyimpan buku kesustraan, cerita dan majalah. Sedangkan almari 4
untuk menyimpan buku-buku pelajaran (buku paket) dan almari 5 untuk
menyimpan buku-buku IPTEK/ khusus.
Adapun buku pelajaran (buku paket) yang dimiliki perpustakaan ini
adalah buku Bahasa Indonesia, Matematika, IPS Ekonomi, IPS Geografi,
IPS Sejarah, IPA Biologi, IPA Fisika dan Bahasa Inggris. Buku-buku
perpustakaan yang lain adalah buku keagamaan, ketrampilan, ilmu
pengetahuan, kesustraan, buku induk, buku peminjam. Buku daftar
penunjang, dan lain-lain. Waktu peminjaman buku antara guru dengan
siswa berbeda. Untuk siswa dapat meminjam pada hari senin (07.00-
13.30), selasa dan rabu (07.00-13.00). Sedangkan untuk guru adalah setiap
waktu.
56
6. Laboratorium
Di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta memiliki Laboratorium
computer dan Laboratorium IPA. Laboratorium computer bertempat di
lantai 1 berdekatan dengan ruang TU. Di Laboratorium computer kira-kira
terdapat 20 komputer dengan dilengkapi meja dan kursi. Sedangkan
Laboratorium IPA terletak di lantai 2 berdekatan dengan perpustakaan.
Untuk Laboratorium IPA sudah memenuhi persyaratan dalam jumlah dan
jenis. di laboratorium IPA antara lain terdapat bahan-bahan Kimia,
peralatan Biologi dan peralatan Fisika
7. Struktur Organisasi
Gambar 4.1.
Struktur Organisasi SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Sumber : Data Monografi SMP Muhammadiyah 5 Surakarta
Kepala Sekolah
Tata Usaha
Wakasek Kurikulum
Wakasek Kesiswaan
Wakasek SarPras
Wakasek Humas
Kord.Mata Pelajaran
Wali Kelas
Bimbingan Penyuluhan
Guru
Peserta didik
57
a. Tugas kepala sekolah
1) Membuat rencana program sekolah secara menyeluruh.
2) Mendelegasikan tanggung jawab tertentu kepada pelaksanaan BP.
3) Mengawasi pelaksanaan program.
4) Melengkapi fasilitas BP.
5) Memberi tanggung jawab ke dalam dan keluar
6) Mengadakan hubungan dengan lembaga di luar sekolah dalam rangka
kerja sama dengan pelaksanaan BP.
b. Tugas koordinator
1) Menyusun program bersama sekolah.
2) Bertanggungjawab atas jalannya program.
3) Memberikan laporan kepada kepala sekolah.
4) Menganalisa data peserta didik guna menetapkan suatu rencana
tindakan positif terhadap peserta didik.
5) Menyelenggarakan pertemuan staf.
6) Mengadakan konsultasi dengan orang tua peserta didik.
7) Mengadakan revisi lembaga yang berwenang.
c. Tugas wali kelas
1) Membuat laporan hasil belajar.
2) Mengumpulkan data tentang peserta didik.
3) Menyelenggarakan penyuluhan.
4) Mengawasi kegiatan sehari-hari.
58
5) Menyalurkan dan menempatkan peserta didik.
d. Tugas guru mengajar
1) Mengajar.
2) Turut serta aktif membantu pelaksanaan kegiatan BP.
3) Memberikan informasi tentang peserta didik kepada staf BP.
4) Berpartisipasi dalam pertemuan kasus.
5) Meneliti kesulitan kemajuan belajar peserta didik.
e. Tugas administrasi BP
1) Mengisi kartu-kartu pribadi peserta didik.
2) Mengumpulkan catatan dan data yang lain.
3) Menyelesaikan laporan dan pengumpulan data tentang peserta didik.
4) Mengirim dan menerima surat panggilan dan surat pemberitahuan.
f. Tata Usaha
1) Penyusunan program TU dan laporan keuangan di sekolah.
2) Pengurusan pegawai.
3) Pembinaan pengembangan karier pegawai TU sekolah.
4) Penyusunan perlengkapan sekolah.
5) Penyusunan penyajian data atau statistik sekolah.
6) Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan
secara berkala.
59
B. Uji Instrumen Penelitian
Instrumen yang baik harus memenuhi syarat validitas dan reliabilitas.
Kedua syarat tersebut apabila terpenuhi maka instrumen dapat digunakan
sebagai alat pengumpulan data.
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur tingkat kevalidan
instrumen angket. Pengujian validitas, item atau butir soal menggunakan
korelasi product moment. Uji validitas diberlakukan untuk angket metode
mind mapping dan angket keaktifan belajar IPS, sedangkan prestasi belajar
IPS diperoleh melalui dokumentasi hasil ujian harian siswa. Tingkat
validitas item dapat diketahui dengan cara membandingkan harga rxy
dengan harga rtabel. Apabila rxy > rtabel maka item tersebut valid dan
sebaliknya apabila rxy < rtabel maka item angket dinyatakan tidak valid.
Pada uji instrumen penelitian ini, data diambil dari 20 responden melalui
penyebaran angket. Adapun ringkasan hasil perhitungannya adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil perhitungan uji validitas metode mind mapping
No. Item rxy rtabel Keterangan 1. 0,537 0,444 Valid 2. 0,631 0,444 Valid 3. 0,598 0,444 Valid 4. 0,457 0,444 Valid 5. 0,618 0,444 Valid 6. 0,713 0,444 Valid 7. 0,634 0,444 Valid 8. 0,761 0,444 Valid 9. 0,685 0,444 Valid 10. 0,477 0,444 Valid
Sumber : Analisis data (Lampiran 4.)
60
Berdasarkan Tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
seluruh item angket metode mind mapping dinyatakan valid. Hal ini
ditunjukkan oleh harga rxy untuk seluruh item lebih besar dari rtabel. dengan
demikian ke-10 item tersebut dapat digunakan sebagai instrumen
penelitian.
Tabel 4.2 Rangkuman Hasil perhitungan validitas angket keaktifan belajar IPS
No. Item rxy rtabel Keterangan 1. 0,544 0,444 Valid 2. 0,517 0,444 Valid 3. 0,490 0,444 Valid 4. 0,791 0,444 Valid 5. 0,617 0,444 Valid 6. 0,621 0,444 Valid 7. 0,580 0,444 Valid 8. 0,468 0,444 Valid 9. 0,446 0,444 Valid 10. 0,828 0,444 Valid 11. 0,617 0,444 Valid 12. 0,560 0,444 Valid
Sumber : Analisis Data (Lampiran 4)
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh item
angket keaktifan belajar IPS dinyatakan valid. Hal ini ditunjukkan oleh
semua item soal menunjukkan hasil rxy > rtabel. Dengan demikian ke-12
item tersebut dapat digunakan sebagai instrumen penelitian untuk variabel
keaktifan belajar IPS.
2. Uji Reliabilitas
Instrumen yang memiliki sifat konsisten berarti jawaban yang
diperoleh dari angket tersebut relatif sama untuk pengujian pada waktu
dan tempat yang berlainan. Teknik yang digunakan yaitu rumus Cronbach
61
Alpa. Nilai r11 untuk angket metode mind mapping didapat 0,7514, dan
untuk keaktifan belajar IPS di dapat 0,7467. Harga r11 tersebut diantara
0,600 dan 0,800, sehingga reliabilitasnya dinyatakan tinggi, hal ini sesuai
pendapat Suharsimi bahwa kriteria reliabilitas (0,600 ≤ r11 < 0,800)
bernilai tinggi.
C. Uji Prasyarat Analisis
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode mind
mapping dan keaktifan belajar IPS terhadap prestasi belajar IPS pada siswa
kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Metode analisis data
menggunakan analisis regresi linier berganda, tetapi jika data tidak memenuhi
asumsi regresi, maka penerapan regresi akan bias, untuk itu perlu dilakukan
pengujian prasyarat analisis yang terdiri dari uji normalitas dan linearitas.
1. Uji Normalitas
Berdasarkan perhitungan menggunakan bantuan program aplikasi
SPSS For Windows Versi 15.00 diperoleh kesimpulan bahwa data yang
dianalisis berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
rangkuman sebagai berikut :
Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Uji Normalitas dengan Liliefors
Variabel N Harga L
Keterangan Lhitung Ltabel X1 50 0,118 0,125 Normal X2 50 0,100 0,125 Normal y 50 0,098 0,125 Normal
Sumber : Analisis Data (Lampiran 9)
62
Tabel diatas menunjukkan harga Lhitung untuk variabel X1 = 0,118 <
dari Ltabel =0,125 dapat disimpulkan variabel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal, untuk variabel X2 didapat Lhitung = 0,100 < Ltabel=
0,125 maka dapat disimpulkan variabel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal dan untuk variabel y didapat Lhitung = 0,098 < dari
Ltabel = 0,125 maka dapat disimpulkan variabel berasal dari populasi
normal dengan taraf signifikansi 5%.
2. Uji Linieritas
Uji linieritas regresi antar variabel bebas dengan variabel terikat
digunakan untuk mengetahui model regresinya berbentuk linier atau non
linier. Perhitungan uji linieritas regresi menggunakan SPSS terangkum
dalam tabel berikut :
Tabel 4.4
Rangkuman Hasil Uji Linieritas
Variabel N α Harga F
Keterangan Fhitung Ftabel X1Y 50 0,05 0,800 2,18 Linier
X2Y 50 0,05 0,920 2,03 Linier
Sumber : Analisis Data (Lampiran 10)
Dari hasil perhitungan uji linieritas diperoleh harga Fhitung untuk X1
terhadap Y sebesar 0,800, Harga F ini dikonsultasikan dengan harga Ftabel
dengan dk pembilang = 8 dan dk penyebut = 40 taraf signifikansi 0,05
adalah 2,18. Perbandingan kedua harga tersebut diperoleh harga Fhitung =
0,800 < Ftabel = 2,18 karena Fhitung < Ftabel maka disimpulkan bahwa
63
hubungan antara X1 dan Y linier. Untuk harga Fhitung X2 terhadap Y
sebesar 0,920, harga ini dikonsultasikan dengan harga Ftabel diperoleh Ftabel
dengan dk pembilang = 12 dan dk penyebut = 36 taraf signifikansi 0,05
adalah 2,03 perbandingan harga Fhitung < Ftabel maka disimpulkan bahwa
hubungan antara X2 dan Y linier.
D. Analisis Data Penelitian
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Pada bagian ini akan dikemukakan mengenai hasil analisis dari
pengolahan data menggunakan alat analisis model regresi berganda.
Pembahasan mengenai hasil analisis regresi linear berganda data ini akan
dibagi menjadi hasil persamaan regresi, Uji F, Uji t dan Koefisien
Determinasi (R2). Analisis Linier Berganda digunakan untuk mengetahui
persamaan garis regresi pengaruh variabel independen yang berupa
metode mind mapping dan keaktifan belajar IPS terhadap variabel
dependen yaitu prestasi belajar IPS. Berdasarkan perhitungan diperoleh
hasil sebagai berikut :
Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda
Variabel Koefisien t hitung t tabel
Konstanta (a) 34,405 Metode Mind Mapping (b1) 0,407 3,642 2,01 Keaktifan Belajar IPS (b2) 0,654 7,544 2,01 F : 54,355 Sig : 0,000 R : 0.836 R2 : 0.698
Sumber : Analisis Data (Lampiran 11)
64
Hasil pengujian regresi diatas dapat dibuat persamaan regresi linier
sebagai berikut: Y = 34,405 + 0,407X1 + 0,654X2
a = 34,405
Nilai konstanta sebesar 34,405 yang berarti bahwa jika tidak
mempertimbangkan metode mind mapping dan keaktifan belajar IPS,
maka prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah
5 Surakarta sebesar 34,405 satuan.
b1 = 0,407
Variabel metode mind mapping (X1) mempunyai pengaruh yang
positif terhadap prestasi belajar IPS, dengan koefisien regresi sebesar
0,407 yang artinya apabila variabel metode mind mapping meningkat
sebesar 1 satuan, maka prestasi belajar IPS akan meningkat sebesar
0,407 satuan dengan asumsi bahwa variabel lain dalam kondisi
konstan.
b2 = 0,654
Variabel keaktifan belajar IPS (X2) mempunyai pengaruh yang positif
terhadap prestasi belajar IPS, dengan koefisien regresi sebesar 0,654
yang artinya apabila variabel keaktifan belajar IPS meningkat sebesar
1 satuan, maka prestasi belajar IPS akan meningkat sebesar 0,654
satuan dengan asumsi bahwa pada variabel lain dalam kondisi
konstan.
65
2. Uji F
Uji F adalah untuk mengetahui apakah variabel metode mind
mapping dan keaktifan belajar IPS secara bersama-sama mempunyai
pengaruh terhadap prestasi belajar IPS. Berikut ini adalah hasil uji F:
a. Hipotesis
H0 : β1 = β2 = 0, artinya bahwa metode mind mapping dan keaktifan
belajar IPS secara bersama-sama tidak berpengaruh
signifikan terhadap prestasi belajar IPS.
H1 : β1 ≠ β2 ≠ 0, artinya metode mind mapping dan keaktifan belajar
IPS secara bersama-sama berpengaruh terhadap
prestasi belajar IPS.
b. Level of significant = 5% dengan menggunakan pembilang 2 dan
penyebut = 47, diketahui besar nilai Ftabel adalah 3,20
c. Nilai Fhitung
Penelitian ini untuk mengetahui nilai statistik uji F digunakan bantuan
program SPSS 15.0 for windows. Setelah dilakukan analisis data maka
diketahui besar nilai Fhitung adalah 54,355.
d. Kriteria pengambilan keputusan
a. Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
b. Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Daerah terima
54,355 3,20
Daerah tolak
66
e. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui nilai Fhitung sebesar 54,355
dan dengan Ftabel sebesar 3,20. Nilai Fhitung 54,355 > Ftabel 3,20, maka
secara bersama-sama metode mind mapping dan keaktifan belajar IPS
berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP
Muhammadiyah 5 Surakarta.
3. Uji t
Analisis ini bertujuan untuk menguji pengaruh setiap variabel bebas
terhadap variabel terikat. Adapun hasil dari pengujian statistik adalah
sebagai berikut:
a. Metode mind mapping (X1)
1) Hipotesis
Ho = 0 artinya tidak ada pengaruh signifikan antara metode
mind mapping terhadap prestasi belajar IPS.
H1 ≠ 0 artinya ada pengaruh signifikan antara metode mind
mapping terhadap prestasi belajar IPS.
2) Level of significant = 5% dengan menggunakan pembilang α/2
dan penyebut = n – k – 1, diketahui besar nilai ttabel adalah 2,01.
3) Nilai thitung
Dalam penelitian ini untuk mengetahui nilai statistik uji t
digunakan bantuan program SPSS 15.0 for windows. Setelah
dilakukan analisis data maka diketahui besar nilai thitung adalah
3,642.
67
4) Kriteria pengujian hipotesis
a. Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
b. Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
5) Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui nilai thitung sebesar 3,642
dan dengan ttabel sebesar 2,01. Nilai thitung 3,642 > ttabel 2,01, hal
ini menunjukkan bahwa metode mind mapping (X1) berpengaruh
terhadap prestasi belajar IPS (Y).
b. Keaktifan belajar IPS (X2)
1) Hipotesis
Ho = 0 artinya tidak ada pengaruh signifikan antara keaktifan
belajar IPS terhadap prestasi belajar IPS.
H1 ≠ 0 artinya ada pengaruh signifikan antara keaktifan
belajar IPS terhadap prestasi belajar IPS.
2) Level of significant = 5% dengan menggunakan pembilang α/2
dan penyebut = n – k – 1, diketahui besar nilai ttabel adalah 2,01.
3) Nilai thitung
Dalam penelitian ini untuk mengetahui nilai statistik uji t
digunakan bantuan program SPSS 15.0 for windows. Setelah
Daerah tolak Daerah tolak Daerah terima
-2,01 2,01 3,642
68
dilakukan analisis data maka diketahui besar nilai thitung adalah
7,544.
4) Kriteria pengujian hipotesis
a. Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
b. Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
5) Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui nilai thitung sebesar 7,544
dan dengan ttabel sebesar 2,01. nilai thitung 7,544 > ttabel 2,01, hal ini
menunjukkan bahwa keaktifan belajar IPS (X2) berpengaruh
terhadap prestasi belajar IPS (Y).
4. Sumbangan Efektif dan Sumbangan Relatif
Dari pengujian yang telah dilaksanakan menghasilkan nilai R2
(dalam Lampiran 11) sebesar 0,698 sehingga dapat dikatakan bahwa hasil
pengujian yang dilakukan memberikan hasil yang cukup baik. Nilai
koefisien determinasi bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa sekitar
69,8% variasi dari prestasi belajar IPS dapat dijelaskan oleh variabel
metode mind mapping dan keaktifan belajar IPS. Sedangkan sisanya
sebesar 30,2% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Besarnya
metode mind mapping dan keaktifan belajar IPS dalam mempengaruhi
prestasi belajar IPS dapat dilihat dari besarnya sumbangan relatif (SR%)
Daerah tolak Daerah tolak Daerah terima
-2,01 2,01 7,544
69
dan sumbangan efektif (SE%). Variabel metode mind mapping
memberikan sumbangan relatif sebesar 26,3% dan sumbangan efektif
18,3% terhadap prestasi belajar IPS. Variabel keaktifan belajar IPS
memberikan sumbangan relatif sebesar 73,7% dan sumbangan efektif
51,5% terhadap prestasi belajar IPS (Lampiran 12). Secara keseluruhan
variabel metode mind mapping dan keaktifan belajar IPS memberikan
sumbangan sebesar 69,8% terhadap prestasi belajar IPS. Selanjutnya
diantara kedua variabel tersebut dapat diketahui bahwa keaktifan belajar
IPS memberikan sumbangan lebih besar terhadap prestasi belajar IPS
(51,5%), sehingga keaktifan belajar IPS memberikan pengaruh yang lebih
dominan terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP
Muhammadiyah 5 Surakarta.
E. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana metode mind
mapping (X1), keaktifan belajar IPS (X2) terhadap prestasi belajar IPS (Y),
baik secara bersama-sama maupun parsial maka digunakan alat analisis regresi
linier berganda. Adapun dari hasil penelitian diketahui bahwa faktor keaktifan
belajar IPS yang paling berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS, hal ini
terbukti ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi (β) untuk variabel keaktifan
belajar IPS paling besar dibandingkan dengan variabel-variabel yang lain yaitu
sebesar 0,654.
70
Hasil pengujian regresi membentuk suatu persamaan garis regresi
linier Y = 34,405 + 0,407X1 + 0,654X2, nilai konstanta sebesar 34,405 berarti
jika tidak mempertimbangkan metode mind mapping dan keaktifan belajar
IPS, maka prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhamadiyah 5
Surakarta sebesar 34,405 satuan, nilai variabel metode mind mapping (X1)
sebesar 0,407 artinya apabila variabel metode mind mapping meningkat
sebesar 1 satuan, maka prestasi belajar IPS akan meningkat sebesar 0,407
satuan dengan asumsi bahwa variabel lain dalam kondisi konstan. dan variabel
keaktifan belajar IPS (X2) sebesar 0,654 yang artinya apabila variabel
keaktifan belajar IPS meningkat sebesar 1 satuan, maka prestasi belajar IPS
akan meningkat sebesar 0,654 satuan dengan asumsi bahwa pada variabel lain
dalam kondisi konstan.
Hasil uji hipotesis pertama dengan uji t memperoleh thitung variabel
metode mind mapping (X1) sebesar 3,642 lebih besar dari ttabel (2,01) pada
taraf signifikansi 5%. Artinya hipotesis pertama dinyatakan diterima, yaitu
bahwa metode mind mapping berpengaruh positif terhadap prestasi belajar IPS
pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Hal ini
menunjukkan bahwa dengan penerapan metode mind mapping yang
digunakan pada saat pembelajaran, memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap prestasi belajar IPS.
Mind mapping merupakan suatu metode bagi guru sebagai pendidik
untuk memberikan kemudahan dalam melaksanakan tugasnya yaitu
memberikan materi pelajaran agar mudah dicerna oleh akan didiknya. Dari
71
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode mind mapping memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Banyak siswa yang
mudah belajar IPS dengan metode mind mapping, siswa akan lebih mudah
belajar dengan membuat peta ringkasan tentang gagasan atau ide-ide secara
aktif sehingga siswa akan lebih mudah didalam menjelaskan dan
menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan permasalahan materi
ilmu pengetahuan sosial. Dalam menerapkan metode mind mapping sangat
membutuhkan semangat dan motivasi belajar yang tinggi dan membutuhkan
interaksi yang lebih aktif dengan siswa lain sehingga akan memperoleh hasil
yang optimal. Hal ini sependapat dengan Tony Buzan (2009 : 6), yang
menyatakan bahwa metode mind mapping akan mempermudah siswa dalam
perencanaan, berkomunikasi, siswa menjadi lebih kreatif, siswa mudah
menyelesaikan masalah, memusatkan perhatian, siswa mampu menyusun dan
menjelaskan pikiran-pikiran, mengingat dengan lebih baik, belajar lebih cepat
dan efisien, dan melatih “gambar keseluruhan”.
Kelebihan metode Mind Mapping dalam pendidikan IPS ini adalah
siswa dapat mengemukakan pendapat secara bebas, dapat bekerjasama dengan
teman lainnya, catatan lebih padat, jelas lebih terfokus pada inti materi, lebih
mudah mencari catatan jika diperlukan, mudah melihat gambaran keseluruhan,
membantu Otak untuk : mengatur, mengingat, membandingkan dan
membuat hubungan, memudahkan penambahan informasi baru, pengkajian
ulang bisa lebih cepat. (http://mahmmudin.wordpress.com/2009/12/01
/pembelajaran-berbasis-peta-pikiran-mind-mapping/). sedangkan kelemahan
72
metode mind mapping diantaranya adalah : hanya siswa yang aktif yang
terlibat, tidak sepenuhnya murid yang belajar dan mind map siswa bervariasi
sehingga guru akan kewalahan memeriksa mind map siswa.
Hasil uji hipotesis kedua dengan uji t memperoleh thitung variabel
keaktifan belajar IPS (X2) sebesar 7,544 lebih besar dari ttabel (2,01) pada taraf
signifikansi 5%. Artinya hipotesis kedua dinyatakan diterima, yaitu bahwa
keaktifan belajar IPS berpengaruh positif terhadap prestasi belajar IPS pada
siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin tinggi keaktifan belajar IPS siswa, maka semakin tinggi pula
prestasi belajar IPS siswa. Sebaliknya semakin rendah keaktifan belajar IPS,
maka semakin rendah prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP
Muhamadiyah 5 Surakarta.
Dari hasil penelitian tentang keaktifan belajar IPS siswa kelas VIII
SMP Muhammadiyah 5 Surakarta menunjukkan bahwa siswa telah aktif
didalam kelompok saat memecahkan masalah materi IPS, siswa juga selalu
bertanya kepada teman bila ada yang kurang paham saat mengerjakan soal-
soal IPS, selalu aktif didalam mengeluarkan pendapatnya baik dalam diskusi
maupun saat pelajaran berlangsung dan apabila ada permasalahan yang kurang
tahu maka siswa berusaha untuk mencari tahu, melalui bertanya kepada guru
maupun mencari materi tambahan dari buku paket yang diberikan. Hal ini
sependapat dengan Sudjana (1988 : 72), yang menyatakan bahwa keaktifan
siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar meliputi : turut serta dalam
melaksanakan tugas belajarnya, terlibat dalam pemecahan masalah, bertanya
73
kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang
dihadapinya, berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk
memecahkan masalah, melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal dan
menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperoleh.
Keaktifan belajar dalam siswa dapat dilihat dari perhatian siswa
terhadap penjelasan guru, kkerjasamanya dalam kelompok, kemampuan siswa
mengemukakan pendapat dalam kelompok ahli, kemampuan siswa
mengemukakan pendapat dalam kelompok asal, memberi kesempatan
berpendapat kepada teman dalam kelompok, mendengarkan dengan baik
ketika teman berpendapat, memberi gagasan yang cemerlang, membuat
perencanaan dan pembagian kerja yang matang, keputusan berdasarkan
pertimbangan anggota yang lain, memanfaatkan potensi anggota kelompok
dan saling membantu dan menyelesaikan masalah (http://ardhana12.
wordpress.com /2009 /01 /20/indikator-keaktifan-siswa-yang-dapat-dijadikan-
penilaian-dalam-ptk-2/).
Pengujian uji F dengan menggunakan bantuan SPSS 15.0 for windows
menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 54,355 dengan tingkat signifikansi
0,00 dan diketahui besar Ftabel 3,20, dikarenakan nilai Fhitung lebih besar
dibandingkan dengan Ftabel (Fhitung = 54,355 > Ftabel = 3,20) berarti bahwa
variabel metode mind mapping (X1) dan keaktifan belajar IPS (X2) secara
bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII
SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.
74
Nilai koefisien determinasi sebesar 69,8% berarti variasi dari prestasi
belajar IPS dapat dijelaskan oleh variabel metode mind mapping dan keaktifan
belajar IPS. Sedangkan sisanya sebesar 30,2% dijelaskan oleh variabel lain
diluar model. Metode mind mapping memberikan sumbangan relatif sebesar
26,3% dan sumbangan efektif 18,3% terhadap prestasi belajar IPS. Variabel
keaktifan belajar IPS memberikan sumbangan relatif sebesar 73,7% dan
sumbangan efektif 51,5% terhadap prestasi belajar IPS. Selanjutnya diantara
kedua variabel tersebut dapat diketahui bahwa keaktifan belajar IPS
memberikan sumbangan lebih besar terhadap prestasi belajar IPS (51,5%),
sehingga keaktifan belajar IPS memberikan pengaruh yang lebih dominan
terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5
Surakarta.
75
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian pengaruh metode mind mapping dan keaktifan
belajar IPS terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP
Muhammadiyah 5 Surakarta, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil pengujian regresi membentuk suatu persamaan garis regresi linier
Y = 34,405 + 0,407X1 + 0,654X2, dengan nilai Fhitung dari hasil analisis
data sebesar 54,355 dan taraf signifikan 0,05 diperoleh Fhitung sebesar 3,20
diketahui bahwa Fhitung lebih besar dari Ftabel (54,355 > 3,20), maka dapat
diketahui bahwa secara bersama-sama metode mind mapping (X1) dan
keaktifan belajar IPS (X2) berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS (Y)
pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.
2. Secara individu metode mind mapping berpengaruh terhadap prestasi
belajar IPS, karena nilai thitung = 3,642 > ttabel = 2,01 sedangkan keaktifan
belajar IPS menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi
belajar IPS, yaitu ditunjukkan bahwa nilai thitung = 7,544 > ttabel = 2,01
3. Pengujian koefisien determinasi diperoleh nilai R2 sebesar 0,698, yang
artinya bahwa metode mind mapping (X1) dan keaktifan belajar IPS (X2)
berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP
Muhammadiyah 5 Surakarta (Y) sebesar 69,8% sedangkan sisanya sebesar
30,2% dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
75
76
B. Implikasi
Hubungan antara metode mind mapping dan keaktifan belajar IPS
terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5
Surakarta berpengaruh secara simultan maupun parsial. Apabila metode mind
mapping diterapkan dalam pembelajaran dengan siswa mampu membuat peta
gagasan dan ide dalam materi IPS dan siswa mengikuti pembelajaran secara
aktif dalam berpendapat dan aktif bertanya didalam pembelajaran IPS maka
prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta
akan meningkat.
C. Saran
Dari hasil penelitian ini dapat dikemukakan saran-saran dari penulis
sebagai berikut:
1. Penerapan metode mind mapping, membutuhkan kemampuan dan
keaktifan yang cukup besar, sehingga tidak semua siswa dapat mengikuti
metode ini dengan optimal, dan kebanyakan terdapat siswa yang masih
lemah didalam menjelaskan pengembangan pikiran yang dijabarkan dalam
peta gagasan/ide. Untuk itu diperlukan bimbingan dan pelatihan yang
berlanjut untuk membiasakan kegiatan belajar dengan metode tersebut.
2. Dalam kegiatan aktif seperti kerja dan diskusi kelompok hendaknya siswa
dapat saling menghormati pendapat dari masing-masing siswa sehingga
apa yang disiskusikan dapat mengerucut ke kesimpulan yang tepat. Untuk
itu perlu bimbingan dan panduan guru agar tujuan kerja kelompok atau
diskusi dapat tercapai.
77
3. Perlu penelitian lebih lanjut dengan, menambahkan variabel atau metode
pembelajaran yang lain yang berpengaruh terhadap prestasi belajar
sehingga akan memperluas gambaran tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar IPS.
78
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Manajemen Penelitian Edisi Revisi. Jakarta: Bumi
Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Belajar. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi
Aksara. Buzan, Tony. 2003. Head Strong. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Buzan, Tony. 2004. Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama Buzan, Tony. 2007. Buku Pintar Mind Map Untuk Anak Agar Anak Pintar di
Sekolah. Jakarta : PT. Gramedia Pusaka Utama. Buzan, Tony. 2009. Buku Pintar Mind Map. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Umum. Porter, De Bobby & Hernacki. 2008. Quantum Learning Membiasakan Belajar
Nyaman & Menyenangkan. Kaifa Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Djarwanto Ps dan Pangestu, Subagyo.1996. Statistik induktif Edisi Empat.
Yogyakarta: Badan Percetakan Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar & Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivarate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit UNDIP. Hadi, Sutrisno. 1993. Statistik. Yogyakarta : Andi Offset. Hadi, Sutrisno. 2004. Metodologi Research. Yogyakarta : Andi Offset.
79
http://ardhana12.wordpress.com/2009/01/20/indikator-keaktifan-siswa-yang-dapat-dijadikan-penilaian-dalam-ptk-2/
http://astutimin.wordpress.com/20/09/11/26/meningkatkan-hasil-belajar-dan-
kreativitas-siswa-melalui-pembelajaran-berbasis-peta-pikiran-mind-mapping/
http://mahmmudin.wordpress.com/2009/12/01/pembelajaran-berbasis-peta-
pikiran-mind-mapping/ Isjoni. 2007. Cooperatif Learning. Bandung : Alfabeta. Mulyana, E. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nawawi, Hadari. 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press. Riyanto, Theo. 2002. Pembelajaran sebagai Proses Bimbingan Pribadi. Jakarta:
Grasindo. RI. 2003. Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Bandung: Citra Umbara. Rohani, Ahmad. 1991. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Siberman, Melvin. 2001. Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Yappendis. Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta. Sriyono, dkk. 1992. Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta : Rineka
Cipta. Sudjana. 1988. Metode Statistika. Bandung: PT. Tarsito. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV ALFABETA Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya. Widura, Sutanto. 2008. Brain Management Series For Learning Strategi Mind
Mp, Langkah demi Langkah cara paling Mudah & Benar Menggajar dan Membiasakan Anak menggunakan Mind Map untuk Meraih Prestasi. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
Winkel, W. S. 1996. Psikologi Pembelajaran. Jakarta : Gramedi
LAMPIRAN
Lampiran 1.
RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN
( RPP )
Satuan Pendidikan : SMP Muhammadiyah 5 Surakarta
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester : VII a / II
Standar Kompetensi : 7. Memahami kegiatan perekonomian Indonesia
Kompetensi Dasar : 7.3 Mendiskripsikan Fungsi Pajak dalam Perekonomian Nasional
Alokasi waktu : 1 x 60 menit (3 x pertemuan)
Indikator :
Menjelaskan pengertian pajak dan fungsi pajak
Memberikan penjelasan tentang jenis-jenis pajak
Menjelaskan unsur-unsur pajak dan prinsip-prinsip pajak
Memaparkan tujuan dan asas pajak
Menjelaskan secara umum pajak yang ditanggung keluarga siswa
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa memiliki pengetahuan tentang pengertian dan fungsi dari pajak
Siswa dapat mengetahui berbagai jenis pajak
Siswa dapat menjelaskan unsur-unsur pajak dan prinsipnya
Siswa dapat mendefinisikan tujuan dan asas pajak
Siswa lebih akan lebih tahu secara umum pajak yang ditanggung keluarga
siswa
B. Materi Pokok
Pengertian pajak dan fungsi pajak
Jenis-jenis pajak
Unsur-unsur pajak dan prinsip-prinsip pajak
Tujuan pajak dan asas pajak
Pajak yang ditanggung keluarga siswa
C.Metode Pembelajaran
1. Ceramah bervariasi
2. Menggunakan metode mind mapping
3. Tanya jawab
4. Test
D.Langkah – langkah Pembelajaran
1. Pertemuan pertama
a. Kegiatan Awal
1) Membuka pelajaran dengan salam dilanjutkan perkenalan
2) Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas
3) Guru memberikan kisi-kisi materi yang akan dipelajari
b. Kegiatan Inti
1) Guru menyampaikan materi tentang pengertian pajak dan fungsi pajak
menggunakan metode mind mapping
2) Menjelaskan undang-undang yang mengatur tentang pajak dan menjelaskan
masing-masing dari fungsi pajak
3) Menjelaskan fungsi-fungsi dari pajak
4) Tanya jawab
c. Penutup
1) Membuat kesimpulan
2) Memberi tugas untuk membuat mind mapping
3) Menutup materi pelajaran dengan salam.
2. Pertemuan kedua
a. Kegiatan awal
1) Membuka pelajaran dengan salam
2) Memeriksa kehadiran siswa
3) Mereview pelajaran yang disampaikan pada pertemuan sebelumnya
b. Kegiatan inti
1) Menjelaskan tentang unsur-unsur pajak dan prinsip perpajakan
2) Menyampaikan tujuan dan asas-asas pajak
3) Tanya jawab
c. Penutup
1) Mengerjakan LKS
2) Menutup materi pelajaran dengan salam
3. Pertemuan ketiga
a. Kegiatan awal
1) Membuka pelajaran dengan salam
2) Memeriksa kehadiran siswa
3) Memberikan tugas untuk membuat mind mapping
b. Kegiatan inti
1) Menyampaikan pajak yang ditanggung keluarga siswa
2) Menjelaskan pajak penghasilan (PPh) dan pajak bumi dan bangunan (PBB)
3) Tanya jawab
c. Penutup
1) Ulangan
2) Menutup materi pelajaran
E. Sumber dan media pembelajaran
1. LKS IPS TERPADU
2. Buku paket IPS penerbit : Erlangga
3. White board
4. Spidol
F. Penilaian
1) Teknik Penilaian
- Tes tertulis
- Tes unjuk kerja
2) Bentuk Instrumen
- Tes uraian
3) Soal uraian
1. Jelaskan pengertian pajak berdasar UU No. 16 Tahun 2000!
2. Sebutkan 5 ciri-ciri pajak!
3. Sebut dan jelaskan 5 macam perundang-undangan yang menyangkut pajak!
4. Pajak dalam pembangunan memiliki empat fungsi penting. Sebut dan
jelaskan!
5. Jelaskan perbedaan antara subyek pajak dan obyek pajak!
6. Apakah tujuan pajak untuk warga masyarakat?
7. Apa maksud pajak harus memenuhi prinsip kecocokan?
8. Jelaskan dasar pemungutan pajak penghasilan dan PBB!
Kunci jawaban !
1. Pajak adalah iuran wajib yang harus dibayar oleh wajib pajak berdasarkan
norma-norma hukum untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran kolektif guna
meningkatkan kesejahteraan umum yang balas jasanya tidak diterima secara
langsung.
2. a. Iuran wajib yang dikerjakan kepada masyarakat wajib pajak
b. Iuran wajib yang diterima dengan norma-norma atau aturan hukum
c. Digunakan untuk membiayai kepentingan umum atau bersama
d. bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
e. Iuran dari rakyat kepada negara
3. a. UU No. 16 Tahun 2000 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan
b. UU No. 17 Tahun 2000 tentang pajak penghasilan (PPh)
c. UU No. 18 Tahun 2000 pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan
barang mewah (PPnBM)
d. UU No.12 Tahun 1994 Tentang Pajak bumi dan bangunan (PBB) dan telah
diubah dengan UU No. 20 Tahun 2000
e. UU No. 13 Tahun 1995 tentang bea materai yang peraturan pelaksanaannya
diubah dengan peraturan pemerintah No. 7 Tahun 1995 dan terakhir diubah
dengan peraturan pemerintah No. 24 Tahun 2000
4. a. Fungsi budgeter
Maksudnya pajak memiliki fungsi budgeter ialah pajak merupakan salah
satu sumber pendapatan bagi pemerintah, baik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah.
b. Fungsi alokasi
Maksudnya perolehan pajak akan dialokasikan pemerintah kepada setiap
bidang seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan atau perumahan supaya
semua bidang dapat berkembang dengan baik.
c. Fungsi distribusi
Maksudnya pajak sebagai pemerataan pendapatan. Pajak yang tinggi itu
untuk masyarakat yang berpendapatan tinggi dan pajak yang rendah untuk
masyarakat yang berpendapatn rendah.
d. Fungsi regular
Maksudnya yaitu pajak digunakan sebagai alat untuk mengatur
perekonomian sesuai tujuan yang ingin dicapai pemerintah.
5. a. Subjek pajak
Subjek pajak yang disebut juga wajib pajak adalah orang atau badan yang
menurut ketentuan wajib membayar pajak kepada Negara.
b. Objek pajak
Objek pajak adalah semua penghasilan yang benar-benarditerima atau
diperoleh, baik dari kegiatan usaha maupun dari luar kegiatan usaha
6. a. Mendidik masyarakat agar tidak konsumtif
b. Mendidik masyarakat agar menyadari peran sertanya dalam pembangunan
bangsa dan Negara
c. Mendidik masyarakat agar menyadari hak dan kewajibannya sebagai warga
Negara yang baik
d. Mendidik masyarakat agar lebih berprestasi
e. Mendidik masyarakat dalam memiliki rasa keadilan serta kemanfaatan,
kesamaan, dan kepastian
7. Pajak itu hendanya tidak dirasakan menekan bagi wajib pajak, sehingga dan
masyarakat merasa senang hati dan berkewajiban dalam membayar pajak.
8. a. Dasar pemungutan pajak penghasilan
Pemungutan pajak penghasilan didasarkan pada UU No. 17 Tahun 2000.
UU ini berisi tentang subjek-subjek, objek pajak, penghasilan kena pajak
(PKP) dan tarif pajak
b. Dasar pungutan pajak bumi dan bangunan (PBB)
Pemungutan PBB didasarkan pada UU No. 12 Tahun 1985 dan terakhir
diubah dengan UU No. 12 Tahun 1994 dan diubah lagi UU No. 20 Tahun
2000
Surakarta,29 Mei 2010
Pengajar
Dhida Dwi K.
Lampiran 2. Angket Penelitian
Kepada :
Yth. Siswa/Siswi Kelas VIII
SMP Muhammadiyah 5 Surakarta
Dengan hormat,
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir guna memperoleh gelar sarjana
pendidikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta, saya mengadakan penelitian
dengan judul “Pengaruh Metode Mind Mapping dan Keaktifan Belajar Siswa
Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Siswa Kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010”, maka
sudilah kiranya disela-sela kesibukan anda berkenan meluangkan waktu untuk
mengisi angket ini.
Kegiatan ini sama sekali tidak mempengaruhi prestasi belajar anda, untuk itu
saya mohon anda menjawab setiap pertanyaan dengan jujur, sesuai dengan keadaan
anda sebenarnya. Kerahasiaan jawaban anda sangat saya rahasiakan.
Atas kesediaan meluangkan waktu, perhatian dan kerjasama anda, saya
mengucapkan terima kasih.
Surakarta, Juni 2010
Hormat saya,
Dhida Dwi K.
ANGKET TENTANG METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN
BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
Identitas Siswa
Nama :
Kelas/no :
Petunjuk Menggunakan Angket
1. Tulis nama, no absen dan kelas pada lembar angket yang telah disediakan.
2. Pilih salah satu jawaban yang tepat menurut anda tanpa pengaruh orang lain.
3. Berilah tanda silang (√) pada lembar angket yang tersedia.
4. Jawablah semua soal dengan jujur, rapi dan teliti
5. Setelah angket diisi secara lengkap, mohon lembar angket diserahkan kembali.
ANGKET METODE MIND MAPPING
No. Pernyataan mengenai penilaian tentang metode pemetaan pikiran
Jawaban
Selalu Sering Kadang-kadang
Tidak pernah
1. Melalui strategi belajar metode mind mapping saya lebih paham tentang materi IPS.
2. Metode mind mapping dengan membuat ringkasan/peta pikiran sangat cocok untuk pelajaran IPS.
3.
Metode mind mapping memudahkan saya dalam menyelesaikan masalah materi IPS.
4.
Metode mind mapping dapat melatih saya menuangkan ide/gagasan secara aktif.
5. Dalam membuat rangkuman/peta pikiran, saya berusaha menyusun mind mapping dan menjelaskan pikiran-pikiran tersebut.
6. Metode mind mapping membuat saya mengingat dengan lebih baik.
7. Metode mind mapping menumbuhkan semangat dan motivasi belajar saya.
8. Metode mind mapping melatih saya berinteraksi dengan siswa lain menjadi lebih mudah.
9. Dalam membuat rangkuman/peta pikiran, saya selalu bertukar pendapat dengan teman saya.
10. Dalam membuat rangkumanpeta pikiran, saya berusaha agar memperoleh hasil yang optimal.
ANGKET KEAKTIFAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
No. Pernyataan mengenai keaktifan siswa di dalam kelas
Jawaban
Selalu Sering Kadang-Kadang
Tidak Pernah
1.
Setiap ada jam pelajaran IPS, saya mendengarkan dengan serius
2.
Saya mendengarkan dan memperhatikan, apabila guru sedang menerangkan materi IPS.
3.
Saya selalu aktif dalam kelompok saat memecahkan masalah materi IPS yang diberikan oleh guru.
4.
Saya berusaha bertanya kepada teman yang telah paham apabila saya mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal IPS.
5. Saya berusaha mengeluarkan pendapat selama pelajaran IPS berlangsung.
6.
Sewaktu saya mengeluarkan pendapat saya juga memberi kesempatan pada teman yang lain untuk mengeluarkan pendapatnya.
7.
Saya ikut menjawab pertanyaan tentang pelajaran IPS dengan teman ketika ada yang bertanya
8. Metode mind mapping menumbuhkan mental saya untuk aktif dalam berdiskusi dengan teman.
9.
Saya berusaha mencari tambahan materi pelajaran IPS selain dari buku paket yang diberikan Bapak/Ibu guru.
10. Apabila ada pertanyaan dari teman yang tidak saya mengerti saya berusaha bertanya kepada Bapak/Ibu guru.
11. Dalam kelompok saya membuat perencanaan/memeberi tugas masing-masing anak untuk memecahkan masalah agar tercipta kerjasama yang baik
12. Saat menentukan jawaban pertanyaan dari guru, saya selalu mempertimbangkan dengan kelompok saya.
Lampiran 3.
Butir Try Out Variabel Metode Mind Mapping (X1)
No Metode Mind Mapping [X1]
X1 a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 a10
1 3 3 3 4 2 2 4 3 3 3 30
2 4 3 3 3 3 4 3 2 2 3 30
3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 34
4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 3 34
5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
6 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 37
7 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 29
8 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 35
9 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 26
10 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 29
11 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 35
12 2 4 4 3 3 2 3 2 3 3 29
13 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 35
14 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 28
15 3 3 3 3 2 2 4 3 4 4 31
16 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 32
17 3 3 3 2 2 2 2 3 2 4 26
18 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 38
19 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
20 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 36
Jml 65 66 68 65 61 63 70 66 63 65 652
Butir Try Out Variabel Keaktifan Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (X2)
No Keaktifan Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (X2)
X2 b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 b9 b10 b11 b12
1 2 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 4 39
2 3 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 38
3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 45
4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 45
5 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 42
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
7 3 4 4 3 2 2 3 3 4 3 2 4 37
8 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 2 4 38
9 3 4 3 4 3 2 3 3 4 4 3 4 40
10 2 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 4 39
11 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 38
12 4 3 3 2 3 2 3 4 3 2 3 3 35
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
14 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 42
15 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33
16 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 38
17 3 3 3 3 2 3 4 3 2 2 2 3 33
18 4 3 2 4 3 4 3 4 3 4 3 3 40
19 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 43
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
jml 64 70 68 69 65 63 69 69 68 68 65 71 809
Lampiran 4.
Uji Validitas Angket Metode Mind Mapping (X1)
Correlations
1,000 ,072 ,000 ,097 ,090 ,683** ,162 ,564** ,154 ,355 ,537*, ,762 1,000 ,685 ,706 ,001 ,494 ,010 ,518 ,125 ,015
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,072 1,000 ,554* ,216 ,497* ,326 ,363 ,309 ,426 ,216 ,631**,762 , ,011 ,359 ,026 ,160 ,115 ,186 ,061 ,359 ,003
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,000 ,554* 1,000 ,276 ,461* ,181 ,462* ,214 ,367 ,276 ,598**
1,000 ,011 , ,240 ,041 ,445 ,040 ,364 ,111 ,240 ,00520 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
,097 ,216 ,276 1,000 ,090 ,212 ,379 ,314 ,154 ,097 ,457*,685 ,359 ,240 , ,706 ,370 ,099 ,178 ,518 ,685 ,043
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,090 ,497* ,461* ,090 1,000 ,600** ,151 ,315 ,440 ,090 ,618**,706 ,026 ,041 ,706 , ,005 ,525 ,176 ,052 ,706 ,004
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,683** ,326 ,181 ,212 ,600** 1,000 ,198 ,650** ,229 ,118 ,713**,001 ,160 ,445 ,370 ,005 , ,404 ,002 ,332 ,621 ,000
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,162 ,363 ,462* ,379 ,151 ,198 1,000 ,421 ,567** ,162 ,634**,494 ,115 ,040 ,099 ,525 ,404 , ,064 ,009 ,494 ,003
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,564** ,309 ,214 ,314 ,315 ,650** ,421 1,000 ,490* ,314 ,761**,010 ,186 ,364 ,178 ,176 ,002 ,064 , ,028 ,178 ,000
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,154 ,426 ,367 ,154 ,440 ,229 ,567** ,490* 1,000 ,399 ,685**,518 ,061 ,111 ,518 ,052 ,332 ,009 ,028 , ,081 ,001
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,355 ,216 ,276 ,097 ,090 ,118 ,162 ,314 ,399 1,000 ,477*,125 ,359 ,240 ,685 ,706 ,621 ,494 ,178 ,081 , ,033
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,537* ,631** ,598** ,457* ,618** ,713** ,634** ,761** ,685** ,477* 1,000,015 ,003 ,005 ,043 ,004 ,000 ,003 ,000 ,001 ,033 ,
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
Metode MindMapping [X1]
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10Metode MindMapping [X1]
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Hasil Uji Validitas Angket Keaktifan Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (X2)
Correlations
1,000 ,125 ,140 ,400 ,106 ,467* ,326 ,622** ,177 ,378 ,106 -,030 ,544*, ,601 ,555 ,080 ,658 ,038 ,161 ,003 ,455 ,100 ,658 ,901 ,013
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,125 1,000 ,575** ,215 ,061 -,050 ,085 ,255 ,580** ,255 ,061 ,764** ,517*,601 , ,008 ,363 ,800 ,836 ,722 ,278 ,007 ,278 ,800 ,000 ,020
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,140 ,575** 1,000 ,162 ,195 -,096 ,191 ,055 ,327 ,185 ,195 ,629** ,490*,555 ,008 , ,496 ,410 ,688 ,419 ,819 ,160 ,436 ,410 ,003 ,028
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,400 ,215 ,162 1,000 ,456* ,661** ,503* ,162 ,204 ,946** ,456* ,350 ,791**,080 ,363 ,496 , ,044 ,001 ,024 ,495 ,389 ,000 ,044 ,131 ,000
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,106 ,061 ,195 ,456* 1,000 ,273 ,252 ,108 ,000 ,540* 1,000** ,180 ,617**,658 ,800 ,410 ,044 , ,244 ,284 ,651 1,000 ,014 ,000 ,448 ,004
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,467* -,050 -,096 ,661** ,273 1,000 ,784** ,312 -,020 ,601** ,273 ,041 ,621**,038 ,836 ,688 ,001 ,244 , ,000 ,180 ,933 ,005 ,244 ,863 ,003
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,326 ,085 ,191 ,503* ,252 ,784** 1,000 ,192 -,103 ,364 ,252 ,212 ,580**,161 ,722 ,419 ,024 ,284 ,000 , ,418 ,664 ,115 ,284 ,369 ,007
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,622** ,255 ,055 ,162 ,108 ,312 ,192 1,000 ,414 ,212 ,108 ,010 ,468*,003 ,278 ,819 ,495 ,651 ,180 ,418 , ,070 ,369 ,651 ,966 ,037
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,177 ,580** ,327 ,204 ,000 -,020 -,103 ,414 1,000 ,362 ,000 ,448* ,446*,455 ,007 ,160 ,389 1,000 ,933 ,664 ,070 , ,117 1,000 ,048 ,049
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,378 ,255 ,185 ,946** ,540* ,601** ,364 ,212 ,362 1,000 ,540* ,394 ,828**,100 ,278 ,436 ,000 ,014 ,005 ,115 ,369 ,117 , ,014 ,086 ,000
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,106 ,061 ,195 ,456* 1,000** ,273 ,252 ,108 ,000 ,540* 1,000 ,180 ,617**,658 ,800 ,410 ,044 ,000 ,244 ,284 ,651 1,000 ,014 , ,448 ,004
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20-,030 ,764** ,629** ,350 ,180 ,041 ,212 ,010 ,448* ,394 ,180 1,000 ,560*,901 ,000 ,003 ,131 ,448 ,863 ,369 ,966 ,048 ,086 ,448 , ,010
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20,544* ,517* ,490* ,791** ,617** ,621** ,580** ,468* ,446* ,828** ,617** ,560* 1,000,013 ,020 ,028 ,000 ,004 ,003 ,007 ,037 ,049 ,000 ,004 ,010 ,
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
B9
B10
B11
B12
Keaktifan BelajarIlmu PengetahuanSosial (X2)
B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12
KeaktifanBelajar Ilmu
PengetahuanSosial (X2)
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Lampiran 5.
Uji Reliabilitas Angket Metode Mind Mapping (X1)
Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
Metode Mind Mapping [X1] Mean Std Dev Cases 1. A1 3,2500 ,6387 20,0 2. A2 3,3000 ,5712 20,0 3. A3 3,4000 ,5982 20,0 4. A4 3,2500 ,6387 20,0 5. A5 3,0500 ,6863 20,0 6. A6 3,1500 ,8751 20,0 7. A7 3,5000 ,7609 20,0 8. A8 3,3000 ,6569 20,0 9. A9 3,1500 ,6708 20,0 10. A10 3,2500 ,6387 20,0 11. X1 32,6000 4,1473 20,0 N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 65,2000 68,8000 8,2946 11 Reliability Coefficients N of Cases = 20,0 N of Items = 11 Alpha = ,7514
Uji Reliabilitas Angket Keaktifan Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (X2)
Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
Keaktifan Belajar Ilmu Pengetahuan Sosia Mean Std Dev Cases 1. B1 3,2000 ,6959 20,0 2. B2 3,5000 ,6070 20,0 3. B3 3,4000 ,7539 20,0 4. B4 3,4500 ,6048 20,0 5. B5 3,2500 ,7164 20,0 6. B6 3,1500 ,8751 20,0 7. B7 3,4500 ,5104 20,0 8. B8 3,4500 ,5104 20,0 9. B9 3,4000 ,5982 20,0 10. B10 3,4000 ,6806 20,0 11. B11 3,2500 ,7164 20,0 12. B12 3,5500 ,5104 20,0 13. X2 40,4500 4,6166 20,0 N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 80,9000 85,2526 9,2332 13 Reliability Coefficients N of Cases = 20,0 N of Items = 13 Alpha = ,7467
Lampiran 6. Tabulasi Butir Penelitian
No Metode Mind Mapping [X1] X1 a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 a10 1 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 33 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 34 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 32 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 36 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 38 6 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 37 7 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 36 8 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 30 9 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 35 10 4 3 3 3 3 3 3 2 4 4 32 11 3 3 3 4 2 3 3 2 4 3 30 12 4 3 2 3 3 3 3 4 3 2 30 13 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 36 14 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 33 15 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 36 16 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 33 17 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 38 18 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 32 19 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 29 20 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 30 21 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 34 22 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 35 23 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 37 24 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 34 25 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 34 26 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 37 27 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 33 28 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 35 29 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 31 30 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38 31 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 33 32 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 33 33 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 35 34 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 29 35 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 37 36 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 34 37 3 3 4 3 4 4 3 3 2 2 31 38 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 38 39 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 37 40 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 36 41 4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 33 42 4 3 3 3 3 3 4 3 2 2 30 43 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 35 44 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 37 45 4 3 3 3 3 2 3 2 2 4 29 46 4 4 3 3 3 2 4 2 2 2 29 47 4 4 4 3 4 3 3 2 3 2 32 48 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 35 49 4 3 4 4 3 3 3 2 2 2 30 50 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 35
190 177 168 173 161 163 168 164 159 163
No Keaktifan Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (X2) X2 b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 b9 b10 b11 b12
1 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 37 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 33 3 2 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 4 34 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 43 5 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 1 3 38 6 4 3 4 3 4 3 2 3 4 4 2 3 39 7 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 44 8 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 2 2 37 9 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 43 10 4 4 3 4 3 3 2 4 3 3 2 4 39 11 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 33 12 4 4 4 3 3 4 2 4 3 3 2 4 40 13 4 4 4 2 3 4 2 4 4 4 3 4 42 14 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 3 42 15 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 2 2 39 16 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 31 17 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 44 18 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 38 19 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 36 20 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 39 21 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 40 22 4 4 4 4 2 3 3 3 3 2 3 3 38 23 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 45 24 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 42 25 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 37 26 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 43 27 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 33 28 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 39 29 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 40 30 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 41 31 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 39 32 3 3 2 2 3 3 2 4 2 2 2 3 31 33 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 45 34 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 37 35 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 39 36 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 43 37 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3 2 2 37 38 4 4 2 4 4 4 3 3 4 3 3 3 41 39 4 3 4 3 4 3 2 4 4 4 2 3 40 40 4 4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 34 41 4 4 4 4 4 4 1 3 3 2 2 3 38 42 4 4 3 4 4 4 1 3 3 3 3 2 38 43 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 40 44 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 44 45 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 43 46 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 40 47 4 4 3 3 2 4 2 3 3 3 1 3 35 48 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 44 49 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 38 50 4 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 3 40
188 187 169 170 171 167 134 161 159 160 132 157 31
No. Siswa Prestasi Belajar IPS (Y)
1 AR 73 2 BH 70 3 FU 72 4 AM 80 5 AG 74 6 IK 74 7 AM 77 8 DH 72 9 RH 74 10 TG 74 11 HD 69 12 MF 78 13 RW 74 14 RWD 75 15 TK 73 16 US 69 17 BL 80 18 AA 75 19 LM 69 20 AR 71 21 DHN 74 22 PY 76 23 YA 78 24 RE 75 25 HA 71 26 UM 80 27 RIZ 67 28 BGS 72 29 JRT 75 30 HLD 78 31 CHO 73 32 MIA 66 33 HES 80 34 WE 71 35 RU 74 36 GS 75 37 LSA 72 38 SHI 73 39 MN 76 40 SH 74 41 NDR 75 42 IKA 70 43 RTN 76 44 HPY 81 45 RUS 72 46 THO 71 47 ARV 67 48 IWN 75 49 IST 69 50 FFN 76
Lampiran 7. Data Induk Penelitian
No, X1 X2 Y X1Y X2Y
1 33 37 73 2409 2701
2 34 33 70 2380 2310
3 32 34 72 2304 2448
4 36 43 80 2880 3440
5 38 38 74 2812 2812
6 37 39 74 2738 2886
7 36 44 77 2772 3388
8 30 37 72 2160 2664
9 35 43 74 2590 3182
10 32 39 74 2368 2886
11 30 33 69 2070 2277
12 30 40 78 2340 3120
13 36 42 74 2664 3108
14 33 42 75 2475 3150
15 36 39 73 2628 2847
16 33 31 69 2277 2139
17 38 44 80 3040 3520
18 32 38 75 2400 2850
19 29 36 69 2001 2484
20 30 39 71 2130 2769
21 34 40 74 2516 2960
22 35 38 76 2660 2888
23 37 45 78 2886 3510
24 34 42 75 2550 3150
25 34 37 71 2414 2627
26 37 43 80 2960 3440
27 33 33 67 2211 2211
28 35 39 72 2520 2808
29 31 40 75 2325 3000
30 38 41 78 2964 3198
31 33 39 73 2409 2847
32 33 31 66 2178 2046
33 35 45 80 2800 3600
34 29 37 71 2059 2627
35 37 39 74 2738 2886
36 34 43 75 2550 3225
37 31 37 72 2232 2664
38 38 41 73 2774 2993
No, X1 X2 Y X1Y X2Y
39 37 40 76 2812 3040
40 36 34 74 2664 2516
41 33 38 75 2475 2850
42 30 38 70 2100 2660
43 35 40 76 2660 3040
44 37 44 81 2997 3564
45 29 43 72 2088 3096
46 29 40 71 2059 2840
47 32 35 67 2144 2345
48 35 44 75 2625 3300
49 30 38 69 2070 2622
50 35 40 76 2660 3040
Jml 1686 1955 3685 124538 144574
Lampiran 8. Hasil Diskriptif
Statistics
50 50 500 0 0
33.7200 39.1000 73.700034.0000 39.0000 74.0000
33.00a 39.00a 74.002.7778 3.5871 3.56437.7159 12.8673 12.7041
-.192 -.411 .023.337 .337 .337
-1.073 -.305 -.256.662 .662 .662
29.00 31.00 66.0038.00 45.00 81.00
1686.00 1955.00 3685.00
ValidMissing
N
MeanMedianModeStd. DeviationVarianceSkewnessStd. Error of SkewnessKurtosisStd. Error of KurtosisMinimumMaximumSum
Metode MindMapping [X1]
KeaktifanBelajar
IPS (X2)
PrestasiBelajarIPS (Y)
Multiple modes exist. The smallest value is showna.
Lampiran 9. Uji Normalitas
Case Processing Summary
50 100.0% 0 .0% 50 100.0%50 100.0% 0 .0% 50 100.0%50 100.0% 0 .0% 50 100.0%
Metode Mind Mapping [X1]Keaktifan Belajar IPS (X2)Prestasi Belajar IPS (Y)
N Percent N Percent N PercentValid Missing Total
Cases
Tests of Normality
.118 50 .082 .926 50 .010**
.100 50 .200* .949 50 .064
.098 50 .200* .969 50 .392
Metode Mind Mapping [X1]Keaktifan Belajar IPS (X2)Prestasi Belajar IPS (Y)
Statistic df Sig. Statistic df Sig.Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
This is an upper bound of the true significance.**.
This is a lower bound of the true significance.*.
Lilliefors Significance Correctiona.
Lampiran 10. Hasil Uji Linieritas
Case Processing Summary
50 100.0% 0 .0% 50 100.0%
50 100.0% 0 .0% 50 100.0%
Prestasi Belajar IPS (Y) *Metode Mind Mapping [X1]Prestasi Belajar IPS (Y) *Keaktifan Belajar IPS (X2)
N Percent N Percent N PercentIncluded Excluded Total
Cases
Prestasi Belajar IPS (Y) * Metode Mind Mapping [X1]
ANOVA Table
264.395 9 29.377 3.281 .004207.067 1 207.067 23.129 .000
57.328 8 7.166 .800 .606358.105 40 8.953622.500 49
(Combined)LinearityDeviation from Linearity
BetweenGroups
Within GroupsTotal
Prestasi Belajar IPS (Y) *Metode Mind Mapping [X1]
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Prestasi Belajar IPS (Y) * Keaktifan Belajar IPS (X2)
ANOVA Table
438.126 13 33.702 6.581 .000381.586 1 381.586 74.507 .00056.540 12 4.712 .920 .538
184.374 36 5.121622.500 49
(Combined)LinearityDeviation from Linearity
BetweenGroups
Within GroupsTotal
Prestasi Belajar IPS (Y) *Keaktifan Belajar IPS (X2)
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Lampiran 11. Hasil Uji Regresi Berganda
Regression
Variables Entered/Removedb
Keaktifan Belajar IPS (X2),Metode Mind Mapping [X1]
a . Enter
Model1
Variables EnteredVariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Prestasi Belajar IPS (Y)b.
Model Summaryb
.836a .698 .685 1.9995 2.003Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), Keaktifan Belajar IPS (X2), Metode MindMapping [X1]
a.
Dependent Variable: Prestasi Belajar IPS (Y)b.
ANOVAb
434.602 2 217.301 54.355 .000a
187.898 47 3.998622.500 49
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Keaktifan Belajar IPS (X2), Metode Mind Mapping [X1]a.
Dependent Variable: Prestasi Belajar IPS (Y)b.
Coefficientsa
34.405 3.964 8.678 .000.407 .112 .318 3.642 .001 .577 .469 .292.654 .087 .658 7.544 .000 .783 .740 .605
(Constant)Metode Mind Mapping [X1]Keaktifan Belajar IPS (X2)
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig. Zero-order Partial PartCorrelations
Dependent Variable: Prestasi Belajar IPS (Y)a. Coefficient Correlationsa
1.000 -.394-.394 1.000
7.506E-03 -3.820E-03-3.820E-03 1.252E-02
Keaktifan Belajar IPS (X2)Metode Mind Mapping [X1]Keaktifan Belajar IPS (X2)Metode Mind Mapping [X1]
Correlations
Covariances
Model1
KeaktifanBelajar
IPS (X2)Metode MindMapping [X1]
Dependent Variable: Prestasi Belajar IPS (Y)a.
Lampiran 12. Sumbangan relatif dan sumbangan efektif
rxy
Koefisien
beta
Sumbangan
Efektif
0.577 0.318 18.3
0.783 0.658 51.5
Sumbangan
Efektif R2
Sumbangan
Relatif
18.3 0.699 26.3
51.5 0.699 73.7
TABLE VALUES OF rproduct moment
N The Level of Significant N The Level of Significant 5% 1% 5% 1%
3 0.997 0.999 38 0.320 0.413 4 0.950 0.990 39 0.316 0.408 5 0.878 0.959 40 0.312 0.403 6 0.811 0.917 41 0.308 0.398 7 0.754 0.874 42 0.304 0.393 8 0.707 0.834 43 0.301 0.389 9 0.666 0.798 44 0.297 0.384 10 0.632 0.765 45 0.294 0.380 11 0.602 0.735 46 0.291 0.376 12 0.576 0.708 47 0.288 0.372 13 0.553 0.684 48 0.284 0.368 14 0.532 0.661 49 0.281 0.364 15 0.514 0.641 50 0.279 0.361 16 0.497 0.623 55 0.266 0.345 17 0.482 0.606 60 0.254 0.330 18 0.468 0.590 65 0.244 0.317 19 0.456 0.575 70 0.235 0.306 20 0.444 0.561 75 0.227 0.296 21 0.433 0.549 80 0.220 0.286 22 0.432 0.537 85 0.213 0.278 23 0.413 0.526 90 0.207 0.267 24 0.404 0.515 95 0.202 0.263 25 0.396 0.505 100 0.195 0.256 26 0.388 0.496 125 0.176 0.230 27 0.381 0.487 150 0.159 0.210 28 0.374 0.478 175 0.148 0.194 29 0.367 0.470 200 0.138 0.181 30 0.361 0.463 300 0.113 0.148 31 0.355 0.456 400 0.098 0.128 32 0.349 0.449 500 0.088 0.115 33 0.344 0.442 600 0.080 0.105 34 0.339 0.436 700 0.074 0.097 35 0.334 0.430 800 0.070 0.091 36 0.329 0.424 900 0.065 0.086 37 0.325 0.418 1000 0.062 0.081
Sumber: Prosedur Penelitian (Prof. Dr. Suharsimi Arikunto)
Tabel Nilai t
d.f. t0.10 t0.05 t0.025 t0.01 t0.005 d.f. 1 3.078 6.314 12.706 31.821 63.657 1 2 1.886 2.920 4.303 6.965 9.925 2 3 1.638 2.353 3.182 4.541 5.841 3 4 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604 4 5 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032 5 6 1.440 1.943 2.447 3.143 3.707 6 7 1.415 1.895 2.365 2.998 3.499 7 8 1.397 1.860 2.306 2.896 3.355 8 9 1.383 1.833 2.262 2.821 3.250 9
10 1.372 1.812 2.228 2.764 3.169 10 11 1.363 1.796 2.201 2.718 3.106 11 12 1.356 1.782 2.179 2.681 3.055 12 13 1.350 1.771 2.160 2.650 3.012 13 14 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977 14 15 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947 15 16 1.337 1.746 2.120 2.583 2.921 16 17 1.333 1.740 2.110 2.567 2.898 17 18 1.330 1.734 2.101 2.552 2.878 18 19 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861 19 20 1.325 1.725 2.086 2.528 2.845 20 21 1.323 1.721 2.080 2.518 2.831 21 22 1.321 1.717 2.074 2.508 2.819 22 23 1.319 1.714 2.069 2.500 2.807 23 24 1.318 1.711 2.064 2.492 2.797 24 25 1.316 1.708 2.060 2.485 2.787 25 26 1.315 1.706 2.056 2.479 2.779 26 27 1.314 1.703 2.052 2.473 2.771 27 28 1.313 1.701 2.048 2.467 2.763 28 29 1.311 1.699 2.045 2.462 2.756 29 30 1.310 1.697 2.042 2.457 2.750 30 31 1.309 1.696 2.040 2.453 2.744 31 32 1.309 1.694 2.037 2.449 2.738 32 33 1.308 1.692 2.035 2.445 2.733 33 34 1.307 1.691 2.032 2.441 2.728 34 35 1.306 1.690 2.030 2.438 2.724 35 36 1.306 1.688 2.028 2.434 2.719 36
Sumber: Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS (Dr. Imam Ghozali
Tabel Nilai t
d.f. t0.10 t0.05 t0.025 t0.01 t0.005 d.f. 37 1.305 1.687 2.026 2.431 2.715 37 38 1.304 1.686 2.024 2.429 2.712 38 39 1.304 1.685 2.023 2.426 2.708 39 40 1.303 1.684 2.021 2.423 2.704 40 41 1.303 1.683 2.020 2.421 2.701 41 42 1.302 1.682 2.018 2.418 2.698 42 43 1.302 1.681 2.017 2.416 2.695 43 44 1.301 1.680 2.015 2.414 2.692 44 45 1.301 1.679 2.014 2.412 2.690 45 46 1.300 1.679 2.013 2.410 2.687 46 47 1.300 1.678 2.012 2.408 2.685 47 48 1.299 1.677 2.011 2.407 2.682 48 49 1.299 1.677 2.010 2.405 2.680 49 50 1.299 1.676 2.009 2.403 2.678 50 51 1.298 1.675 2.008 2.402 2.676 51 52 1.298 1.675 2.007 2.400 2.674 52 53 1.298 1.674 2.006 2.399 2.672 53 54 1.297 1.674 2.005 2.397 2.670 54 55 1.297 1.673 2.004 2.396 2.668 55 56 1.297 1.673 2.003 2.395 2.667 56 57 1.297 1.672 2.002 2.394 2.665 57 58 1.296 1.672 2.002 2.392 2.663 58 59 1.296 1.671 2.001 2.391 2.662 59 60 1.296 1.671 2.000 2.390 2.660 60 61 1.296 1.670 2.000 2.389 2.659 61 62 1.295 1.670 1.999 2.388 2.657 62 63 1.295 1.669 1.998 2.387 2.656 63 64 1.295 1.669 1.998 2.386 2.655 64 65 1.295 1.669 1.997 2.385 2.654 65 66 1.295 1.668 1.997 2.384 2.652 66 67 1.294 1.668 1.996 2.383 2.651 67 68 1.294 1.668 1.995 2.382 2.650 68 69 1.294 1.667 1.995 2.382 2.649 69 70 1.294 1.667 1.994 2.381 2.648 70 71 1.294 1.667 1.994 2.380 2.647 71
Sumber: Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS (Dr. Imam Ghozali)
Tabel Nilai t
d.f. t0.10 t0.05 t0.025 t0.01 t0.005 d.f. 72 1.293 1.666 1.993 2.379 2.646 72 73 1.293 1.666 1.993 2.379 2.645 73 74 1.293 1.666 1.993 2.378 2.644 74 75 1.293 1.665 1.992 2.377 2.643 75 76 1.293 1.665 1.992 2.376 2.642 76 77 1.293 1.665 1.991 2.376 2.641 77 78 1.292 1.665 1.991 2.375 2.640 78 79 1.292 1.664 1.990 2.374 2.640 79 80 1.292 1.664 1.990 2.374 2.639 80 81 1.292 1.664 1.990 2.373 2.638 81 82 1.292 1.664 1.989 2.373 2.637 82 83 1.292 1.663 1.989 2.372 2.636 83 84 1.292 1.663 1.989 2.372 2.636 84 85 1.292 1.663 1.988 2.371 2.635 85 86 1.291 1.663 1.988 2.370 2.634 86 87 1.291 1.663 1.988 2.370 2.634 87 88 1.291 1.662 1.987 2.369 2.633 88 89 1.291 1.662 1.987 2.369 2.632 89 90 1.291 1.662 1.987 2.368 2.632 90 91 1.291 1.662 1.986 2.368 2.631 91 92 1.291 1.662 1.986 2.368 2.630 92 93 1.291 1.661 1.986 2.367 2.630 93 94 1.291 1.661 1.986 2.367 2.629 94 95 1.291 1.661 1.985 2.366 2.629 95 96 1.290 1.661 1.985 2.366 2.628 96 97 1.290 1.661 1.985 2.365 2.627 97 98 1.290 1.661 1.984 2.365 2.627 98 99 1.290 1.660 1.984 2.365 2.626 99 Inf. 1.290 1.660 1.984 2.364 2.626 Inf.
Sumber: Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS (Dr. Imam Ghozali)
Tabel Nilai F0,05 Degrees of freedom for Nominator
Deg
rees
of f
reed
om fo
r Den
omin
ator
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 15 20 24 30 40 60 120 1 161 200 216 225 230 234 237 239 241 242 244 246 248 249 250 251 252 253 254 2 18,5 19,0 19,2 19,2 19,3 19,3 19,4 19,4 19,4 19,4 19,4 19,4 19,4 19,5 19,5 19,5 19,5 19,5 19,5 3 10,1 9,55 9,28 9,12 9,01 8,94 8,89 8,85 8,81 8,79 8,74 8,70 8,66 8,64 8,62 8,59 8,57 8,55 8,53 4 7,71 6,94 6,59 6,39 6,26 6,16 6,09 6,04 6,00 5,96 5,91 5,86 5,80 5,77 5,75 5,72 5,69 5,66 5,63 5 6,61 5,79 5,41 5,19 5,05 4,95 4,88 4,82 4,77 4,74 4,68 4,62 4,56 4,53 4,50 4,46 4,43 4,40 4,37 6 5,99 5,14 4,76 4,53 4,39 4,28 4,21 4,15 4,10 4,06 4,00 3,94 3,87 3,84 3,81 3,77 3,74 3,70 3,67 7 5,59 4,74 4,35 4,12 3,97 3,87 3,79 3,73 3,68 3,64 3,57 3,51 3,44 3,41 3,38 3,34 3,30 3,27 3,23 8 5,32 4,46 4,07 3,84 4,69 3,58 3,50 3,44 3,39 3,35 3,28 3,22 3,15 3,12 3,08 3,04 3,01 2,97 2,93 9 5,12 4,26 3,86 3,63 3,48 3,37 3,29 3,23 3,18 3,14 3,07 3,01 2,94 2,90 2,86 2,83 2,79 2,75 2,71
10 4,96 4,10 3,71 3,48 3,33 3,22 3,14 3,07 3,02 2,98 2,91 2,85 2,77 2,74 2,70 2,66 2,62 2,58 2,54 11 4,84 3,98 3,59 3,36 3,20 3,09 3,01 2,95 2,90 2,85 2,79 2,72 2,65 2,61 2,57 2,53 2,49 2,45 2,40 12 4,75 3,89 3,49 3,26 3,11 3,00 2,91 2,85 2,80 2,75 2,69 2,62 2,54 2,51 2,47 2,43 2,38 2,34 2,30 13 4,67 3,81 3,41 3,13 3,03 2,92 2,83 2,77 2,71 2,67 2,60 2,53 2,46 2,42 2,38 2,34 2,30 2,25 2,21 14 4,60 3,74 3,34 3,11 2,96 2,85 2,76 2,70 2,65 2,60 2,53 2,46 2,39 2,35 2,31 2,27 2,22 2,18 2,13 15 4,54 3,68 3,29 3,06 2,90 2,79 2,71 2,64 6,59 2,54 2,48 2,40 2,33 2,29 2,25 2,20 2,16 2,11 2,07 16 4,49 3,63 3,24 3,01 2,85 2,74 2,66 2,59 2,54 2,49 2,42 2,35 2,28 2,24 2,19 2,15 2,11 2,06 2,01 17 4,45 3,59 3,20 2,96 2,81 2,70 2,61 2,55 2,49 2,45 2,38 2,31 2,23 2,19 2,15 2,10 2,06 2,01 1,96 18 4,41 3,55 3,16 2,93 2,77 2,66 2,58 2,51 2,46 2,41 2,34 2,27 2,19 2,15 2,11 2,06 2,02 1,97 1,92 19 4,38 3,52 3,13 2,90 2,74 2,63 2,54 2,48 2,42 2,38 2,31 2,23 2,16 2,11 2,07 2,03 1,98 1,93 1,88 20 4,35 3,49 3,10 2,87 2,71 2,60 2,51 2,45 2,39 2,35 2,28 2,20 2,12 2,08 2,04 1,99 1,95 1,90 1,84 21 4,32 3,47 3,07 2,84 2,68 2,57 2,49 2,42 2,37 2,32 2,25 2,18 2,10 2,05 2,01 1,96 1,92 1,87 1,81 22 4,30 3,44 3,05 2,82 2,66 2,55 2,46 2,40 2,34 2,30 2,23 2,15 2,07 2,03 1,98 1,94 1,89 1,84 1,78 23 4,28 3,42 3,03 2,80 2,64 2,53 2,44 2,37 2,32 2,27 2,20 2,13 2,05 2,01 1,96 1,91 1,86 1,81 1,76 24 4,26 3,40 3,01 2,78 2,62 2,51 2,42 2,36 2,30 2,25 2,18 2,11 2,03 1,98 1,94 1,89 1,84 1,79 1,73 25 4,24 3,39 2,99 2,76 2,60 2,49 2,40 2,34 2,28 2,24 2,16 2,09 2,01 1,96 1,92 1,87 1,82 1,77 1,71 30 4,17 3,32 2,92 2,69 2,53 2,42 2,33 2,27 2,21 2,16 2,09 2,01 1,93 1,89 1,84 1,79 1,74 1,68 1,62 40 4,08 3,23 2,84 2,61 2,45 2,34 2,25 2,18 2,12 2,08 2,00 1,92 1,84 1,79 1,74 1,69 1,64 1,58 1,51 60 4,00 3,15 2,76 2,53 2,37 2,25 2,17 2,10 2,04 1,99 1,92 1,84 1,75 1,70 1,65 1,59 1,53 1,47 1,39 120 3,92 3,07 2,68 2,45 2,29 2,18 2,09 2,02 1,96 1,91 1,83 1,75 1,66 1,61 1,55 1,50 1,43 1,35 1,22
3,84 3,00 2,60 2,37 2,21 2,10 2,01 1,94 1,88 1,83 1,75 1,67 1,57 1,52 1,46 1,39 1,32 1,22 1,00 Sumber: Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS (Dr. Imam Ghozali)