penerapan metode quantum tipe mind mapping

Upload: ninik-rahayu

Post on 26-Feb-2018

248 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Penerapan Metode Quantum Tipe Mind Mapping

    1/27

    1

    1

    PENERAPAN METODE QUANTUM TIPE MIND MAPPING

    DENGAN MEDIA TIME LINEUNTUK MENINGKATKAN

    KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN

    SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 3 BOYOLALI

    NINIK RAHAYU

    K4412057

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

    JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

    FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SEBELAS MARET

    SURAKARTA

    2015

  • 7/25/2019 Penerapan Metode Quantum Tipe Mind Mapping

    2/27

    1

    PENGESAHAN

    Proposal ini disetujui dan disahksn guna memenuhi syarat untuk

    menyusun skripsi pada Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan

    Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

    Hari :

    Tanggal :

    Pembimbing I Pembimbing II

    Prof. Dr. Hermanu Joebagio Musa Pelu, S.,Pd.,M,Pd

    NIP.195603031986031001 NIP. 197304302006041017

    Mengetahui,

    Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah

    Drs. Herimanto, M.Pd.,M.Si

    NIP. 196610291991121001

    ii

  • 7/25/2019 Penerapan Metode Quantum Tipe Mind Mapping

    3/27

    iii

    iii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ............................................................................................... 1

    HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii

    DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

    BAB I ...................................................................................................................... 1

    A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

    B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5

    C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5

    D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5

    BAB II ..................................................................................................................... 6

    A. Kajian Teori ................................................................................................ 6

    1. Pembelajaran Sejarah di SMA............................................................. 6

    2. Metode Quantum tipe Mind Mapping.................................................. 8

    3. Media Time Li ne................................................................................... 11

    4. Berpikir Kesejarahan........................................................................... 11

    B. Penelitian yang Relevan........................................................................... 12C. Kerangka Berpikir .................................................................................... 12

    D. Hipotesis Tindakan ................................................................................... 14

    BAB III ................................................................................................................... 6

    I. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 6

    II. Subjek Penelitian ........................................................................................ 7

    III. Data dan Sumber Data ............................................................................... 7

    IV. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 8

    V. Uji Validitas Data ...................................................................................... 10

    VIII.Teknik Analisis Data ............................................................................... 10IX. Indikator Kinerja Penelitian .................................................................... 11

    X. Prosedur Penelitian ................................................................................... 11

    Sintak/ Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran....................................................... 13

  • 7/25/2019 Penerapan Metode Quantum Tipe Mind Mapping

    4/27

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pelajaran sejarah merupakan mata pelajaran wajib di berbagai tingkat

    pendidikan yaitu Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah

    Menengah Atas. Mata pelajaran sejarah dianggap penting karena:

    Sejarah memiliki potensi untuk menjadikan kita manusia yang

    berprikemanusiaan, hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh semua mata

    pelajaran yang terdapat dalam kurikulum sekolah (Sam Wineburg,2006).

    Pada penelitian ini pembelajaran sejarah yang dilihat akan difokuskan pada

    pembelajaran sejarah di tingkat Sekolah Menengah Atas. Berdasarkan

    peraturan Mendiknas, mata pelajaran sejarah di tingkat Sekolah Menegah Atas

    antara lain bertujuan sebagai berikut:

    1. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu, tempat

    dan peristiwa masa lampau.

    2.

    Melatih daya kritis siswa untuk memahami fakta sejarah didasarkan padapendekatan ilmiah dan metodologi keilmuan.

    3. Menumbuhan apresasi dan penghargaan terhadap peninggalan sejarah.

    4. Menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap proses terbentuknya

    bangsa Indonesia melalui sejarah dimana sejarah masih berproses dari

    masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.

    5. Menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik sebagai bagian dari

    bangsa Indonesia yang memiliki rasa cinta tanah air yang dapat

    diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. (Leo Agung,2013:58)

    Pembelajaran sejarah di tingkat SMA bertujuan agar peserta didik

    memperoleh kemampuan berpikir kesejarahan dan menumbuhkan rasa cinta

    terhadap tanah air yang dapat di implementasikan dalam kehidupan sehari-

    hari. Penelitian ini akan difokuskan pada pencapaian salah satu tujuan sejarah

    yaitu memperoleh kemampuan berpikir kesejarahan.

    Kemampuan berpikir kesejarahan merupakan salah satu aspek dalam

    membangun kesadaran peserta didik mengenai pentingnya urutan waktu,

    tempat dan peristiwa di masa lampau. Kemampuan berpikir kesejarahan

    terdiri dari: (1) Kemampuan dasar yang meliputi keterampilan berpikir

  • 7/25/2019 Penerapan Metode Quantum Tipe Mind Mapping

    5/27

    2

    kronologis, keterampilan mengidentifikasi kesinambungan dan perubahan, dan

    keterampilan menganalisis sebab dan akibat (2) Keterampilan penelitian

    sejarah yang meliputi keterampilan membangun arti penting sejarah,

    keterampilan merekam data/informasi/sumber sejarah, keterampilan

    menggunakan dan menganalisis sumber-sumber sejarah, dan keterampilan

    melaporkan hasil penelitian sejarah (Ofianto,2015). Kemampuan berpikir

    kesejarahan siswa dapat dikembangkan melalui proses pembelajaran sejarah

    dengan menyajikan peristiwa sejarah secara kronologis.

    Urutan peristiwa secara kronologis dalam masa lampau adalah

    fundamental dalam setiap pengetahuan sejarah (Sartono Kartodirdjo,1992:33).

    Urutan waktu dan peristiwa secara kronologis merupakan dasar dalam

    pengetahuan sejarah untuk menghindari kekeliruan dalam memahami

    peristiwa sejarah. Pengetahuan sejarah siswa bersumber pada buku pelajaran

    sejarah. Buku pelajaran sejarah (LKS) memuat materi dan latihan soal sejarah.

    Materi sejarah berkisar pada beberapa peristiwa masa lalu contohnya peristiwa

    perkembangan suatu kerajaan. Berbagai peristiwa sejarah yang dituliskan

    dalam buku pelajaran seolah-olah berada pada lingkungan yang jauh. Tulisan

    yang disajikan menuntut siswa untuk menghafal semua informasi yang ada di

    buku. Selain itu, materi sejarah dalam buku pelajaran menyajikan rentetan

    peristiwa yang kurang memperhatikan urutan waktu. Pengabaian urutan waktu

    dalam pembelajaran sejarah menimbulkan kebinggungan bagi siswa untuk

    memahami peristiwa sejarah. Hal tersebut dibuktikan melalui observasi yang

    penulis lakukan selama pelaksanaan model les PPL (September 2015) di kelas

    XI IPS 2 SMA Negeri 3 Boyolali penulis mendapati siswa yang masihkesulitan dalam mengingat hal-hal faktual dalam peristiwa sejarah (waktu,

    nama tokoh dan tempat) dan mengalami kekeliruan dalam memahami

    berbagai peristiwa penting. Hal tersebut menjadi masalah dalam proses

    pembelajaran sejarah, mengingat konsep ruang dan waktu merupakan

    komponen penting dalam pembelajaran sejarah.

    Keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran sejarah tergantung pada

    proses pembelajaran yang dialami siswa. Proses pembelajaran merupakan

  • 7/25/2019 Penerapan Metode Quantum Tipe Mind Mapping

    6/27

    3

    suatu sistem yang sengaja direncanakan dengan memodifikasi berbagai

    kondisi, diarahkan untuk mencapai tujuan yang termuat dalam kurikulum.

    Pada umumnya, proses pembelajaran berlangsung di sekolah secara klasikal di

    suatu ruangan belajar terdiri dari 30-35 orang siswa. Pembelajaran klasikal

    mengharuskan guru dapat memberikan pembelajaran yang efektif bagi siswa.

    Berdasarkan hasil pengamatan di kelas XI IPS 2 terdapat beberapa

    permasalahan yang menyebabkan proses pembelajaran kurang efektif.

    Permasalahan tersebut antara lain:

    1. Guru masih menggunakan metode konvesional dengan menerangkan

    materi pembelajaran berdasarkan buku LKS dan siswa menyimak

    keterangan guru kemudian mencatatnya.

    2. Media power point yang digunakan guru berisi catatan panjang

    membuat siswa lebih tertarik untuk mencatat isi slide yang ada di

    power pointdaripada harus mendengar pejelasan dari guru.

    3. Beberapa siswa terlihat sedang bersenda gurau dengan teman

    sebangkunya, mendengarkan musik dari handphone dan tidur saat

    pembelajaran berlangsung.

    4. Beberapa siswa kurang antusias mengikuti pembelajaran sejarah

    5.

    Siswa membuat pertanyaan yang diluar kurun waktu peristiwa sejarah

    yang sedang diajarkan oleh guru.

    6. Selama proses pembelajaran berlangsung siswa terlihat kurang

    memahami konsep-konsep faktual seperti nama tokoh, waktu, tempat

    dan peristiwa penting.

    Keberhasilan pembelajaran sejarah dapat dilihat dari hasil belajar siswa.

    Proses pembelajaran sejarah berhasil apabila hasil belajar seluruh siswa dalam

    suatu kelas telah mencapai nilai minimum (KKM) yang telah ditetapkan tiap

    sekolah. Nilai niminum (KKM) yang hars dicapai siswa SMA Negeri 3

    Boyolali dalam mata pelajaran sejarah adalah 75. Namun, ketuntasan hasil

    belajar sejarah siswa kelas XI IPS 2 belum mencapai 100%. Sebanyak 11

    siswa (34%) telah lulus KKM dan 21 siswa (66 %) belum lulus KKM.

  • 7/25/2019 Penerapan Metode Quantum Tipe Mind Mapping

    7/27

    4

    Berdasarkan permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran

    sejarah di kelas XI IPS 2 tersebut, maka perlu adanya upaya untuk

    memperbaiki masalah tersebut sehingga tujuan pembelajaran sejarah dapat

    tercapai. Guru sejarah kelas XI IPS 2 telah berupaya untuk mengubah metode

    yang digunakan dalam pembelajaran dan menyajikan pembelajaran secara

    menarik dengan sesekali diselingi humor, namun belum sepenuhnya bisa

    memperbaiki kondisi pembelajaran di kelas XI IPS 2. Untuk itu muncul

    keinginan penulis untuk memodifikasi proses belajar mengajar terutama

    dengan memberikan tindakan pada metode dan media pembelajaran yang

    digunakan. Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut adalah

    dengan menerapkan metode quantum learning tipe mind mapping dengan

    media timeline. Model mind mapping merupakan model pembelajaran

    berabasis peta pikiran menggunakan teknik pencatatan yang lebih kreatif dan

    menggabungkan berbagai ide atau gagasan melalui sebuah topik yang

    diberikan oleh guru. Dalam penerapannya siswa membentuk kelompok-

    kelompok belajar yang beranggotakan dua sampai empat orang dengan

    kemampuan yang berbeda sehingga memungkinkan siswa saling bertukar

    pikiran pendapat untuk mengembangkan kemampuannya dan berlatih untuk

    menemukan alternatif jawaban dari suatu permasalahan yang dikemukakan

    oleh guru. Metode quantum learning tipe mind mapping digunakan untuk

    meningkatakan pengetahuan sejarah siswa. Selain itu, media time line

    digunakan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kronologis siswa agar

    dapat merekonstruksi peristiwa sejarah dengan urutan waktu yang tepat.

    Berdasarkan permasalahan yang ditemukan di sekolah serta kajian pustaka

    yang dilakukan oleh peneliti, untuk itu peneliti membuat judul Penerapan

    Metode Quantum tipe Mind Mapping dengan Media Time Line untuk

    Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kesejarahan Siswa

  • 7/25/2019 Penerapan Metode Quantum Tipe Mind Mapping

    8/27

    5

    B. Rumusan Masalah

    Berdasakan uraian diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

    Bagaimana penerapan metode Quantum tipe mind mapping dengan media

    time line dapat meningkatkan kemampuan berpikir kesejarahan dan hasil

    belajar siswa di SMA Negeri 3 Boyolali?

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan berpikir

    kesejarahan dan hasil belajar siswa melalui metode Quantum tipe Mind

    Mappingdengan media timeline pada mata pelajaran sejarah kelas XI IPS 2

    SMA Negerei 3 Boyolali.

    D. Manfaat Penelitian

    1. Manfaat Teoritis

    a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi penelitian yang apat

    dijadikan dasar penelitian lebih lanjut.

    b. Memberikan manfaat untuk mendukung teori-teori di bidannng

    pendidikan tentang penggunaan metode Quantum tipe mind

    mapping.

    2. Manfaat Praktis

    a. Bagi Siswa

    Siswa termotivasi sehingga senang belajar mata pelajaran sejarah.

    b.

    Bagi Guru

    Memberikan masukan bagi guru untuk menerapkan metode Quantum

    tipe mind mapping dengan media timeline dalam proses belajara

    mengajar di kelas sebaga upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

    c. Bagi Sekolah

    Memberian sumbangan dalam rangka perbakan pembelajaran dan

    peningkatan mutu proses pembelajaran.

    d. Bagi Peneliti

    Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang penggunaan

    metode Quantu tipe mind mappingdengan media timeline

  • 7/25/2019 Penerapan Metode Quantum Tipe Mind Mapping

    9/27

    6

    BAB IILANDASAN TEORI

    A. Kajian Teori

    1. Pembelajaran Sejarah di SMA

    a. Pengertian Pembelajaran Sejarah

    Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerjasama antara

    guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang

    ada, baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri

    seperti minat, bakat dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk

    gaya belajar, maupun potensi yang ada di luar diri siswa seperti

    lingkungan, sarana dan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai

    tujuan pembelajaran tertentu.

    Secara umum pembelajaran dilukiskan sebagai upaya orang yang

    bertujuan untuk membantu orang lain belajar. Dalam pembelajaran

    titik beratnya bukan hal mengajar melainkan pada semua kejadian

    yang dapat berpengaruh secara langsung terhadap belajar (Gredler,

    1994: 205). Pembelajaran sejarah dapat dikaitkan dengan pengertian

    pembelajaran menurut Wasty Soemanto (1998: 102), yaitu

    pembelajaran sejarah diartikan sebagai upaya yang sistematis dan

    disengaja oleh pendidik untuk menciptakan kondisi agar peserta didik

    melakukan kegiatan belajar ilmu sejarah. Dalam kegiatan

    pembelajaran tersebut terjadi interaksi edukatif antara peserta didik

    yang melakukan kegiatan belajar dengan pendidik yang melakukan

    kegiatan pembelajaran.

    Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sejarah guru dituntut

    untuk mengatur lingkungan sedemikian rupa sehingga membantu

    siswa mencapai perubahan tingkah laku yang diinginkan. Dengan

    pengertian lain seorang guru sebelum mengajar harus menyusun

    persiapan yang dikenal dengan istilah strategi atau pendekatan

    pembelajaran. Strategi atau pendekatan pembelajaran adalah kegiatan

  • 7/25/2019 Penerapan Metode Quantum Tipe Mind Mapping

    10/27

    7

    yang dipilih guru dalam proses belajar mengajar yang dapat

    memberikan kemudahan atau fasilitas kepada siswa untuk tercapainya

    tujuan yang telah ditetapkan.

    Sejarah adalah mata pelajaran yang menanamkan pengetahuan,

    sikap dan nilai-nilai mengenai proses perubahan dan perkembangan

    masyarakat Indonesia dan dunia dari masa lampau hingga kini. Tujuan

    lain pembelajaran sejarah adalah :

    1) Mendorong siswa berfikir kritis-analitis dalam memanfaatkan

    pengetahuan tentang masa lampau untuk memahami kehidupan

    masa kini dan yang akan datang.

    2) Memahami bahwa sejarah merupakan bagian dari kehidupan

    sehari-hari.

    3)

    Mengembangkan kemampuan intelektual dan ketrampilan

    untuk memahami proses perubahan dan keberlanjutan

    masyarakat.

    b. Pembelajaran Sejarah di SMA

    Pembelajaran sejarah disekolah bertujuan agar siswa memperoleh

    kemampuan berfikir historis dan pemahaman sejarah. Melalui

    pembelajaran sejarah, siswa mampu mengembangkan kompetensi

    untuk berfikir secara kronologis dan memiliki pengetahuan tentang

    masa lampau yang dapat digunakan untuk memahami dan menjelaskan

    proses perkembangan dan perubahan masyarakat serta keragaman

    sosial budaya dalam rangka menemukan menumbuhkan jati diri

    bangsa ditengah-tengah kehidupan masyarakat dunia. Pengajaran

    sejarah juga bertujuan agar siswa menyadari adanya keragaman

    pengalaman hidup pada masing-masing masyarakat dan adanya cara

    pandang yang berbeda.

    Pembelajaran sejarah berfungsi untuk menyadarkan siswa akan

    adanya proses perubahan dan perkembangan masyarakat dalam

    dimensi waktu dan untuk membangun perspektif serta kesadaran

    sejarah dalam menemukan, memahami dan menjelaskan jati diri

  • 7/25/2019 Penerapan Metode Quantum Tipe Mind Mapping

    11/27

    8

    bangsa dimasa lalu, masa kini dan masa depan ditengah-tengah

    perubahan dunia. ( Leo Agung dan Sri Wahyuni, 2013: 56).

    2. Metode Quantum tipe Mind Mapping

    a.

    Hakikat Quantum

    Quantum Learning berakar dari upaya Dr. Georgi Lozanov yang

    bereksperimen dengan suggestology. Sugesti dapat dan pasti

    mempengaruhi hasil situasi hasil belajar dan setiap detail apapun

    memberikan sugesti postif ataupun negatif. Beberapa teknik yang

    digunakan untuk memberikan sugesti positif adalah mendudukan

    murid secara nyaman, memasang musik di dalam kelas, meningkatkan

    partisipasi individu, meggunakan poster-poster untuk memberi kesan

    besar sambil menonjolkan informasi, dan menyediakan guru-guru yangterlatih baik dalam seni pengajaran sugestif. (Bobby de Potter,

    2013:14)

    Quantum Learning merupakan suatu cara mendesain proses

    pembelajaran yang menyenangkan dan berkesan bagi siswa. Sugesti

    positif dan musik diberikan kepada siswa untuk memunculkan

    semangat siswa saat pembelajaran akan dimulai. Posisi duduk siswa

    diatur sedemikian rupa agar antar siswa dapat berinteraksi dengan baik

    saat proses pembelajaran berlangsung akan meningkatkan partisipasi

    individu.

    b. Langkah-Langkah Pembelajaran Quantum

    Menurut Bobby de Potter (2007:10) Langkah-langkah dalam

    Quantum Learning dikenal dengan istilah TANDUR yang meliputi:

    1) Tumbuhkan

    Tumbuhkan minat dengan memuaskan Apakah Manfaat BagiKu

    (AMBAK) dan manfaatkan kehidupan pelajar.2) Alami

    Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti

    semua pelajar.

    3) Namai

    Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi sebuah

    masukan.

    4) Demonstrasikan

  • 7/25/2019 Penerapan Metode Quantum Tipe Mind Mapping

    12/27

    9

    Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk menunjukkan bahwa

    mereka tahu.

    5) Ulangi

    Tunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi dan menegaskan

    Aku tahu dan memang tahu ini.

    6) Rayakan

    Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan

    keterampilan dan ilmu pengetahuan.

    c. Pembelajaran Metode QuantumtipeMind Mapping

    Mind Mappinng adalah teknik pencatatan dikembangkan pada

    1970-an oleh Tony Buzan. Mind Mappingmenggunakan pengingat-

    pengingat visual dan sensorik ini dalam suatu pola dari ide-ide yang

    berkaitan. Peta ini dapat membangkitkan ide-ide orisinil dan memicu

    ingatan yang mudah. Mind mapping merupakan cara

    pencatatanmenyenangkan dengan menggunakan simbol-simbol buatan

    sendiri yang membuat catatan gampang diingat (Bobby dePotter,2013:

    152).

    Menurut Bobby de Potter (2013:156-157) langkah-langkah

    membuat mind mapping adalah:

    1) Mulai dengan menuliskan topik pada bagian tengah halaman.

    Tulis gagasan utama pada bagian tengah halaman kertas dan

    lingkupi dengan lingkaran, persegi atau bentuk lain. Hal ini sebagai

    pendorong untuk mendefinisikan gagasan inti subjek yang

    dipelajari sebagai titik awal pembelajaran yang efektif. Tema

    pokok inti dibuat dengan ukuran cukup kecil sehingga tersedia

    ruang untuk memperlihatkan dengan jelas sub-sub tema di

    sekelilingnya. Sub-sub tema tersebut dapat dihubungkan dengan

    tema pokok dengan menggunakan garis.

    2) Buatlah cabang-cabangnya.

    Tambahkan cabang yang keluar dari pusatnya untuk setiap point

    atau gagasan utamanya. Berpijak pada tema pokok buatlah

  • 7/25/2019 Penerapan Metode Quantum Tipe Mind Mapping

    13/27

    10

    cabangnya ke semua arah. Jumlah cabangnya bervariasi tergantung

    jumlah segmennya. Namun batasilah cabang utama antara lima

    sampai tujuh cabang dan jangan terlalu banyak.

    3)

    Gunakan kata-kata kunci.

    Tuliskan kata kunci atau frase pada tiap-tiap cabang yang

    dikembangkan untuk lebih rinci. Kata kunci adalah kata yang

    menyampaikan inti sebuah gagasan dan memudahkan memicu

    ingatan kita. Sasaran peta pikiran adalah hanya menangkap fakta-

    fakta penting sehingga ketika ditinjau ulang akan memicu ingatan

    terhadap semua subjek pelajaran. Gunakan kata kerja atau kata

    benda kunci dengan huruf kapital tebal.

    4) Tambahkan simbol-simbol dan ilustrasi-ilustrasi untuk

    mendapatkan ingatan yang lebih baik.

    5) Gunakan huruf kapital Tulis dan ketik secara rapi dengan

    menggunakan huruf kapital.

    6) Tuliskan gagasan-gagasan penting dengan huruf-huruf yang lebih

    besar. Tulisan dengan huruf besar sehingga dapat membedakan

    konsep yang lebih penting.

    7)

    Hidupkan peta pikiran dengan hal-hak yang menarik.

    Gambarkan peta pikiran dengan hal-hal yang berhubungan dengan

    diri kita sesuai dengan selera.

    8) Garis bawahi kata-kata itu dan gunakan huruf tebal Bersikap

    kreatif dan berani Lakukan sendiri dan jangan takut salah atau

    jelek.

    9) Gunakan sebanyak mungkin gambar yang memang membantu

    pemahaman.

    10)Gunakan bentuk-bentuk acak untuk menunjukkan gagasan-

    gagasan.

    11)Buatlah peta pikiran secara horizontal agar dapat memperbesar

    ruang bagi setiap gagasan.

  • 7/25/2019 Penerapan Metode Quantum Tipe Mind Mapping

    14/27

    11

    3. Media Time L ine

    Kata media berasal dari bahasa latin, yaitu bentuk jamak dari medium

    yang berarti sesuatu yang berada ditengah/ diantara atau bisa juga berarti

    sebuah alat. Media dapat diartikan sebagai suatu alat atau perantara yang

    mengantarkan suatu informasi. Menurut ACET (Association for

    Educational Communications and Technology) media sebagai segala

    bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi. Briggs dalam

    Anitah (2009: 123) media pembelajaran pada hakikatnya adalah peralatan

    fisik untuk membawakan atau menyempurnakan isi pembelajaran. Media

    tersebut ialah buku, videotape, slide suara, slide guru, tape recorder atau

    modeul yang merupakan salah satu komponen untuk menyampaikan

    pembelajaran. Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan

    siswa yang dapat merangsang untuk belajar (Gagne dalam Daryanto,

    2010:157).

    Sedangkan definisi pembelajaran menurut Sudjana (dalam

    Sugihartono, 2007: 80) merupakan setiap upaya yang dilakukan dengan

    sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan

    kegiatan belajar.Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

    media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai

    perantara untuk menyampaikan informasi berupa materi pelajaran dari

    guru kepada peserta didik sehingga dapat menarik perhatian dan minat

    peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.

    Bagan garis waktu ( time line chart) bermanfaat untuk

    menggambarkan hubungan antara peristiwa dan waktu. Pesan-pesan

    tersebut disajikan dalam bagan secara kronologis

    4. Berpikir Kesejarahan

    Kemampuan berpikir kesejarahan merupakan salah satu aspek

    dalam membangun kesadaran peserta didik mengenai pentingnya urutan

    waktu, tempat dan peristiwa di masa lampau. Kemampuan berpikir

    kesejarahan terdiri dari: (1) Kemampuan dasar yang meliputi

  • 7/25/2019 Penerapan Metode Quantum Tipe Mind Mapping

    15/27

    12

    keterampilan berpikir kronologis, keterampilan mengidentifikasi

    kesinambungan dan perubahan, dan keterampilan menganalisis sebab dan

    akibat (2) Keterampilan penelitian sejarah yang meliputi keterampilan

    membangun arti penting sejarah, keterampilan merekam

    data/informasi/sumber sejarah, keterampilan menggunakan dan

    menganalisis sumber-sumber sejarah, dan keterampilan melaporkan hasil

    penelitian sejarah (Ofianto,2015)

    B. Penelitian yang Relevan

    A.

    Winarto, Heni (2014)Penggunaan Media Time Line untuk Menumbuhkan

    Kemampuan Berpikir Kronologis Siswa dalam Pembelajaran Sejarah

    (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas X MIA 1 SMA Negeri 15 Bandung)

    B.Meca Fatma (2010) dengan judul Peneraan Model Mind Mapping untuk

    Meningkatkan Kretivitas dan Prestasi Belajar IPS Terpadu pada Siswa

    Kelas VII A SMP Walisong Gempo di Pasuruan

    C. Kerangka Berpikir

    Dalam penelitian ini, kerangka berpikir disusun sebagai berikut:

    A. Perkembangan materi pembelajaran sejarah yang disesuaikan dengan

    perkembangan kurikulum pada kompetensi dasar harus dicapai sesuai

    dengan Kriteria Ketuntasan Minimal mata pelajaran sejarah. Materi

    Sejarah yang banyak dan saling berkaitan dibutuhkan kemampuan

    guru untuk memodifikasi proses pembelajaran dengan tepat dan

    efektif. Modifikasi proses pembelajaran dapat dilakukan dengan

    mengubah metode yang telah digunakan. Dalam hal ini, penulis

    mengubah proses pembelajaran menggunakan metode konvesional

    menjadi proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran mind

    mapping. Penggunaan model mind mapping dipilih karena melalui

    mind mapsiswa dapat memahami pentingnya konsep waktu dan dapat

    merekontruksi peristiwa sejarah sesuai dengan kreatifitas masing-

    masing siswa dalam selembar kertas. Penggunaan model mind

  • 7/25/2019 Penerapan Metode Quantum Tipe Mind Mapping

    16/27

    13

    mapping dimaksudkan agar siswa sebagai student center dapat

    mengembangkan pola pikir dan memahami secara mendalam peristiwa

    sejarah melalui gambar-gambar unik yang dijadikan siswa sebagai

    simbol penting dalam suatu peristiwa sejarah.

    B. Media digunakan sebagai pendukung proses pembelajaran. Dalam

    penelitian ini, penulis memilih menggunakan media time line. Media

    time line untuk mempermudah siswa mengurutkan rangkaian

    peristiwa dalam materi sejarah sehingga diminimalkan kekeliruan

    siswa dalam memaknai peristiwa sejarah. Selain itu penggunaan time

    line dapat mengasah keterampilan siswa dalam menggunakan

    keterampilan berpikir kronologis.

    Kondisi Awal

    Metode Pembelajaran

    Konvesional dan media

    power point

    Hasil belajar belum

    optimal dan

    kemampuan berpikir

    kesejarahan masih

    rendah

    Tindakan

    Penerapan Metode Quantum

    TipeMind MappingdenganMedia Time Line

    Siklus I

    Penerapan Metode

    Quantum TipeMindMappingdengan

    Media Time Line

    Kondisi AkhirDiduga dengan Penerapan

    Siklus II

  • 7/25/2019 Penerapan Metode Quantum Tipe Mind Mapping

    17/27

    14

    Dari uraian di atas kerangka berpikir dapat digambarkan sebagai

    berikut:

    D. Hipotesis Tindakan

    Dari latar belakang dan kerangka berpikir, hipotesis yang dikemukakan

    adalah:

    A. Penerapan Metode Quantum TipeMind Mappingdengan Media Time

    Linediduga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

    B. Penerapan Metode Quantum TipeMind Mappingdengan Media Time

    Linedengan media time line diduga dapat meningkatkan kemampuan

    berpikir kesejarahan siswa.

    Metode Quantum TipeMind

    Mappingdengan Media Time

    Line dapat meningkatan

    kemampuan kronologis siswa

    Melaksanakan

    rancangan ulang

  • 7/25/2019 Penerapan Metode Quantum Tipe Mind Mapping

    18/27

    15

  • 7/25/2019 Penerapan Metode Quantum Tipe Mind Mapping

    19/27

    15

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    I. Tempat dan Waktu Penelitian

    A. Tempat Penelitian

    Penelitian akan dilaksanakan di SMA Negeri 3 Boyolali, Jl. Perintis

    Kemerdekaan, Kec. Boyolali, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah 57316,

    Indonesia

    B.

    Waktu Penelitian

    Rencana penelitian akan dilaksanakan setelah disetujuinya proposal skripsi

    dan saat pembelajaran semester genap dimulai yakni Desember sampai April

    dengan anggapan dalam jangka waktu tersebut sudah dapat mengumpulkan

    semua data yang dibutuhkan.

    Jenis Kegiatan Okt

    2015

    Nov

    2015

    Des

    2015

    Jan

    2016

    Feb

    2016

    Maret

    2016

    April

    2016

    1.

    PersiapanPenelitian

    a. Penyusunan

    Judul

    b. Penyusunan

    Proposal

    c. Perijinan

    2. Perencanaan

    Tindakan

    3. Implementasi

    Tindakan

    a.

    Siklus I

    b. Siklus II

    4.

    Review

    5. Penyusunan

    Laporan

  • 7/25/2019 Penerapan Metode Quantum Tipe Mind Mapping

    20/27

    7

    II. Subjek Penelitian

    Subjek Penelitian yang berjudul Penerapan Metode Quantum TipeMind Mapping

    dengan Media Time Line untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kesejarahan

    Siswa meliputi:

    A.

    Peserta didik

    Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPS 2 tahun pelajaran

    2015/2016. Jumlah subyek penelitian ini sebanyak 32 peserta didik.

    Pengambilan subyek ini didasarkan pada kondisi kelas yang mampu mewakili

    peserta didik kelas XI IPS. Alasan penentuan subyek ini adalah:

    1. Saat PPL peneliti mengajar di kelas XI IPS 2 SMA 3 Boyolali

    2.

    Peneliti menemukan beberapa masalah yang telah disebutkan dalam

    latar belakang.

    B. Guru Pengampu Sejarah kelas XI IPS 2

    Guru pengampu sejarah kelas XI IPS 2 adalah Ibu Rupadmi, S.Pd.

    III. Data dan Sumber Data

    A. Data yang digunakan meliputi:

    1. Silabus mata pelajaran Sejarah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

    (KTSP).

    2. Rencana Program Pembelajaran semester II mata pelajaran Sejarah kelas

    XI IPS

    3. Lembar hasil diskusi kelompok peserta didik

    4. Lembar hasil tugas individu peserta didik

    B. Sumber data yang digunakan meliputi:

    1. Narasumber/ Informan

    Data yang berupa sumber atau informasi, sumber datanya adalah

    manusia. Narasumber manusia sangat penting peranannya sebagai individu

    yang memiliki informasi yang dibutuhkan dalam penelitian dan peneliti

  • 7/25/2019 Penerapan Metode Quantum Tipe Mind Mapping

    21/27

    8

    dalam memilih narasumber atau informan haruslah tepat, karena

    berpengaruh pada lengkap tidaknya data yang diberikan (Sutopo, 2012:

    50). Dalam penelitian tindakan kelas yang akan peneliti lakukan sebagai

    narasumber adalah:

    a. Guru mata pelajaran Sejarah kelas XI IPS 2 SMA Negeri 3 Boyolali

    b. Pengamat/ Observer

    c.

    Peserta didik

    2. Dokumen dan Arsip

    Dokumen dan arsip merupakan bahan yang berkaitan dengan peristiwa

    atau aktifitas tertentu dan dijadikan sebagai sumber data (Sutopo,

    2012:54). Dalam penelitian ini yang berupa sumber dokumen adalah nilai

    dari peserta didik selama siklus tindakan dilaksanakan, data kondisi awal

    yang berupa arsip nilai sejarah, RPP, program tahunan, kalender

    akademik, silabus dan lain-lain.

    3. Tempat dan Peristiwa

    Sumber data yang berupa tempat atau lokasi, yang berkaitan dengan

    sasaran atau permasalahan dapat peneliti peroleh dari proses belajar

    mengajar Sejarah Indonesia di kelas XI IPS 2 SMA Negeri 3 Boyolali..

    IV. Teknik Pengumpulan Data

    Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik pengumpulan data

    sebagai berikut:

    A. Wawancara

    Wawancara dilakukan kepada guru dan sample siswa. Wawancara kepada

    guru digunakan untuk:

    1. Mengetahui persiapan guru sebelum pembelajaran sejarah berlangsung,

    2. Mengetahui keberhasilan implementasi penerapan metode Quantum tipe

    mind mappingdengan media timeline.

    3. Mengetahui kendala mengajar saat proses pembelajaran sejarah

    berlangsung.

    4.

    Mengetahui proses pembuatan soal test yang guru gunakan.

  • 7/25/2019 Penerapan Metode Quantum Tipe Mind Mapping

    22/27

    9

    5.

    Mengetahui cara penilaian yang dilakukan oleh guru.

    Wawancara kepada murid digunakan untuk:

    1. Mengetahui opini siswa mengenai pentingnya belajar sejarah.

    2.

    Mengetahui opini siswa mengenai cara mengajar guru pada pembelajaran

    sejarah yang telah berlangsung.

    3. Mengetahui kendala yang dialami siswa saat proses pembelajaran sejarah

    berlangsung.

    B. Observasi

    Observasi dilakukan oleh dua orang pengamat untuk mengetahui proses

    pembelajaran. Pengamat dibekali lembar pengamamtan untuk menilai proses

    pembelajaran yang telah berlangsung. Pada lembar observasi terdapat

    beberapa indicator yang harus dicapai guru. Indicator tersebut dijabarkan

    menjadi langkah-langkah yang harus ditempuh guru saat pembelajaran

    berlangsung. Apabila guru telah melakukan proses pembelaaran sesuai

    langkah maka pada lembar observasi akan diberi tanda checklist (). Apabila

    guru belum melakulan langkah yang tertera pada lembar observasi maka akan

    diberi tanda silang (X). Langkah-langkah yang mendapat tanda silang akan

    menjadi koreksi dengan guru setelah pembelajaran selesai.

    C.

    Dokumentasi

    Dokumentasi dilakukan oleh pengamat untuk mendapatkan video proses

    pembelajaran sejarah. Video ini digunakan sebagai alat bantu untuk

    mengetahui aktifitas guru dan siswa selama proses pembelajaran sejarah dan

    mengetahui progress proses pembelajaran sejarah yang dilakukan guru.

    D.

    Tes hasil belajar

    Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur pemahaman siswa mengenai

    materi pembelajaran sejarah yang telah dilakukan. Tes hasil belajar dibuat

    oleh guru dan pengamat dengan menyesuaikan kisi-kisi dan tujuan penelitan

    ini. Tes hasil belajar sejarah berupa uraian singkat, esay dan pembuatan

    timeline. Tes hasil belajar sejarah berupa uraian singkat digunakan untuk

    mengetahui pemahaman sejarah siswa mengenai hal-hal faktual. Tes hasil

    belajar sejarah berupa esay digunakan untuk mengetahui kenampuan siswa

  • 7/25/2019 Penerapan Metode Quantum Tipe Mind Mapping

    23/27

    10

    menganaalisis kesinambungan antar peristiwa sejarah dan menganalisis sebab

    dan akibat terjadinya suatu peristiwa sejarah. Pembuatan timeline digunakan

    untuk mengetahui kemampuan siswa memetakan peristiwa sejarah sesuai

    dengan urutan kronologis.

    V. Uji Validitas Data

    VI.

    Menurut H.B Sutopo (2006: 93-96) untuk menjamin kepercayaan data

    yang diperoleh melalui penelitian maka perlu dilakukan validasi data

    dengan cara Triangulasi sumber (Triangulasi data) maupun triangulasi

    metode. Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan di olah dan di uji

    keabsahannya melalui triangulasi.

    VII. Untuk teknik triangulasi sumber bisa dilakukan dengan cara menggali data

    dari sumber yang berbeda melalui wawancara dengan lebih dari satu

    informan yang berbeda status dan kelompoknya. Sedangkan dalam teknik

    triangulasi metode, peneliti menggunakan metode yang berbeda (angket,

    wawancara dan observasi) untuk memperoleh jenis data yang sejenis

    sehingga diharapkan data yang diperoleh akan lebih dapat dipercaya

    kebenarannya.

    Gb. Skema Uji Validitas Data

    VIII. Teknik Analisis Data

    Dalam pelaksanaan penelitian tidakan kelas ada dua jenis data yang dapat

    dikumpulkan oleh peneliti yakni data kuantitatif dan data kualitatif. Data

    Data

    Tes/ Angket

    Observasi

    Wawancara

    Sumber Data

  • 7/25/2019 Penerapan Metode Quantum Tipe Mind Mapping

    24/27

    11

    kuantitatif berisi nilai rata-rata dan presentase keberhasilan belajar. Data kualitatif

    berisi gambaran mengenai aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.

    IX. Indikator Kinerja Penelitian

    Penelitian ini berhasil apabila:

    A.Nilai tes siswa lebih dari KKM yaitu 80.

    B.

    Ketuntasan kelas mencapai 80% dari jumlah siswa, 20% siswa yang belum

    mencapai nilai 80 diberikan tugas tambahan.

    C. Siswa dapat membuat timeline sesuai kronologis dengan nilai 80.

    D.

    Guru dapat melaksanakan metode quantumtipe mind mappingdengan media

    timeline ditunjukan dengan kesesuaian antara rencana pembelajaran dengan

    langkah-langkah pembelajaran di kelas yang diamati melalui lembar observasi

    mencapai 90% .

    X. Prosedur Penelitian

    Menurut Kemmis dan Mc. Taggart (1998) dalam Kunandar (2009:70-76)

    penelitian tindakan kelas melalui empat proses yaitu:

    A. Penyusunan Rencana

    Peneliti bersama guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

    RPP disusun menggunakan kurikulum KTSP. RPP ini digunakan guru sebagai

    pedoman sebelum melakukan proses pembelajaran.

    B. Tindakan

    Tindakan yang dimaksud adalah tindakan yang dilakukan oleh guru dan

    observer. Guru sebagai pelaksana RPP. Observer sebagai pengamat jalannya

    proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru.

    C. Observasi

    Observasi adalah pengumpulan data yang berupa proses perubahan kinerja

    PBM (Kunandar,2009:73). Observasi dilakukan oleh dua orang yaitu peneliti

    dan teman sejawat yang dipilih oleh peneliti. Observer melakukan

    pengamatan saat proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru berlangsung.

    Observer dibekali lembar observasi yang dirancang oleh guru dan peneliti.

  • 7/25/2019 Penerapan Metode Quantum Tipe Mind Mapping

    25/27

    12

    Lembar observasi tersebut digunakan untuk merekam aktivitas siswa dan guru

    saat proses pembelajaran berlangsung.

    D. Refleksi

    Refleksi adalah menginngat dan merenungkan suatu tindakan persis yang

    dicatat dalam observasi.

    Diagnosis Awal

    Evaluasi dan

    Refleksi

    Tindakan I

    Observasi

    Tindakan I

    Perencanaan

    Tindakan I

    Perbaikan

    Tindakan

    Perencanaan

    Tindakan II

    Pelaksanaan

    Tindakan II

    ???

    Evaluasi dan

    Refleksi

    Tindakan

    Observasi

    Tindakan II

    Gambar Bagan Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

  • 7/25/2019 Penerapan Metode Quantum Tipe Mind Mapping

    26/27

  • 7/25/2019 Penerapan Metode Quantum Tipe Mind Mapping

    27/27

    14

    DAFTAR PUSTAKA

    Aqib, Z, Jaiyaroh, S Diniati, E & Khitimah, K. 2010. Penelitian tindakan Kelas

    untuk Guru SD, SLB, TK. Bandung: CV Yrama Widya

    DePorter, Bobbi.2013. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan

    Menyenangkan. Bandung:Kaifa

    Leo Agung. 2013.Perencanaan Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: Ombak

    Nisak, Raisatun.2013. Lebih dari 50 Game Kreatif untuk Aktivitas Belajar

    Mengajar.Jogjakarta:DIVA Press

    Oemar, Hamalik.2008. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum.Bandung:Remaja Rosdakarya

    Sam Wineburg.2006. Berpikir Historis: Memetakan Masa Depan, Mengajarkan

    Masa Lalu. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

    Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT

    Rieneka Cipta

    Suharsimi Arikunto. 2012.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara