bab ii askeb semester 3 bu rukanah

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa persalinan adalah masa yang paling dinantikan oleh seorang wanita, masa ini adalah masa dimana seorang wanita akan melahirkan janin yang sudah dikandungnya selam 9 bulan. Masa persalinan adalah masa yang paling penting oleh karena seorang ibu serta tenaga kesehatan harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik termasuk mengatasi segala perubahan yang terjadi pada ibu hamil ketika menghadapi sebuah persalinan, ada banyak sekali perubahan-perubahan yang dapat dialami oleh seorang wanita, perubahan tersebut antara lain adalah perubahan fisiologis dan perubahan psikologis. Perubahan psikologis yang terjadi pada ibu bersalin itu harus dipantau, seorang ibu bersalin biasanya membutuhkan perhatian dari orang tua dan keluarganya dalam menghadapi persalinannya. Seorang bidan dan tenaga penolong persalinan harus dapat memantau dan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada ibu bersalin utamanya adalah perubahan psikologis pada setiap kala persalinan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa sajakah perubahan psikolgis dalam persalinan pada kala I ? 2. Apa sajakah perubahan psikologis dalam persalinan pada kala II ? 1

Upload: arumrachmawati

Post on 09-Dec-2015

231 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

perubahan psikologis pd masa nifas

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II Askeb Semester 3 Bu Rukanah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa persalinan adalah masa yang paling dinantikan oleh seorang wanita, masa ini

adalah masa dimana seorang wanita akan melahirkan janin yang sudah dikandungnya

selam 9 bulan. Masa persalinan adalah masa yang paling penting oleh karena seorang ibu

serta tenaga kesehatan harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik termasuk

mengatasi segala perubahan yang terjadi pada ibu hamil ketika menghadapi sebuah

persalinan, ada banyak sekali perubahan-perubahan yang dapat dialami oleh seorang

wanita, perubahan tersebut antara lain adalah perubahan fisiologis dan perubahan

psikologis.

Perubahan psikologis yang terjadi pada ibu bersalin itu harus dipantau, seorang ibu

bersalin biasanya membutuhkan perhatian dari orang tua dan keluarganya dalam

menghadapi persalinannya. Seorang bidan dan tenaga penolong persalinan harus dapat

memantau dan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada ibu bersalin utamanya

adalah perubahan psikologis pada setiap kala persalinan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa sajakah perubahan psikolgis dalam persalinan pada kala I ?

2. Apa sajakah perubahan psikologis dalam persalinan pada kala II ?

3. Apa sajakah perubahan psikologis dalam persalinan pada kala III ?

4. Apa sajakah perubahan psikologis dalam persalinan pada kala IV ?

1.3 Tujuan Masalah

Tujuan yang diperoleh dari penulisan ini adalah :

1. Mahasiswa dapat mengetahui perubahan psikologis dalam persalinan pada kala 1

2. Mahasiswa dapat mengetahui perubahan psikologis dalam persalinan pada kala II

3. Mahasiswa dapat mengetahui perubahan psikologis dalam persalinan pada kala III

4. Mahasiswa dapat mengetahui perubahan psikologis dalam persalinan pada kala IV

1

Page 2: BAB II Askeb Semester 3 Bu Rukanah

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perubahan Psikologis pada Kala I

2.1.1 Pengertian Kala I dalam Persalinan

Sejumlah perubahan psikologisyang normal akan terjadi selama persalinan,hal

ini bertujuan untuk mengetahui perubahan-perubahan yang dapat dilihat secara

klinis bertujuan untuk dapat secara tepat dan cepat mengintreprestasikan tanda-

tanda,gejala tertentu dan penemuan perubahan fisik dan laboratorium apakah

normal apa tidak pada kala I. Pada kala I ini dimulai dari his adekuat 2-3x

dalam 10 menit dan bisa dikatakan pembukaanlengkap.

2.1.2 Perubahan Psikologis

Pada ibu hamil banyak terjadi perubahan,baik fisik maupun psikologis.

Perubahan psikologis selama persalinan perlu diketahui oleh penolong

persalinan dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendamping atau penolong

persalinan.

Perubahan psikologis pada kala I. Beberapa keadaan dapat terjadi pada ibu

dalam persalinan, terutama pada ibu yang pertama kali melahirkan sebagai

berikut:

a. Perasaan tidak enak

b. Takut dan ragu akan persalinan yang akan dihadapi

c. Sering memikirkan antara lain apakah persalinan berjalan normal

d. Menganggap persalinan sebagai percobaan

e. Apakah penolong persalinan dapat sabar dan bijaksana dalam

menolongnya

f. Apakah bayinya normal apa tidak

g. Apakah ia sanggup merawat bayinya

h. Ibu merasa cemas

Perubahan psikologis pada kala I dipengaruhi oleh:

a. Pengalaman sebelumnya

b. Persiapan menghadapi persalinan (fisik, mental, materi dsb)

c. Lingkungan

d. Mekanisme koping

e. Sikap terhadap kehamilan

2

Page 3: BAB II Askeb Semester 3 Bu Rukanah

f. Kesiapan emosi

g. Support sistem

h. Kultur

Kecemasan menghadapi persalinan intervensinya: kaji penyebab kecemasan,

orientasikan ibu terhadap lingkungan , pantau tanda vital (tekanan darah dan

nadi), ajarkan teknik2 relaksasi, pengaturan nafas untuk memfasilitasi rasa

nyeri akibat kontraksi uterus.

Kurang pengetahuan tentang proses persalinan intervensinya: kaji tingkat

pengetahuan, beri informasi tentang proses persalinan dan pertolongan

persalinan yang akan dilakukan, informed consent.

Kemampuan mengontrol diri menurun (pada kala I fase aktif) intervensinya:

berikan support emosi dan fisik, libatkan keluarga (suami) untuk selalu

mendampingi selama proses persalinan berlangsung

Adapun kondisi psikologis yang sering terjadi pada wanita dalam persalinan

kala I yaitu:

1. Kecemasan dan ketakutan pada dosa-dosa atau kesalahan-kesalahan

sendiri. Ketakutan tersebut berupa takut kalau bayinya akan lahir

dengan cacat jasmaniah, kepercayaan pada ketakutan-ketakutan gaib

selama secara proses reproduksi sudah sangat berkurang sebab secara

biologis, anatomis, fisiologis kesulitan-kesulitan pada peristiwa partus

bisa dijelaskan dengan alasan-alasan patologis atau sebab abnormalitas

(keluarbiasaan). Tetapi masih ada wanita yang diliputi rasa ketakutan

ketahayulan.

2. Timbulnya rasa tegang, ketakutan, kecemasan dan konflik-konflik

batin. Hal ini disebabkan oleh semakin membesarnya janin dalam

kandungan yang dapat mengakibatkan calon ibu mudah capek, tidak

nyaman badan, tidak bisa tidur nyenyak, sering kesulitan bernafas dan

macam-macam beban jasmaniah lainnya diwaktu kehamilannya.

3. Sering timbul rasa jengkel, tidak nyaman, badan selalu kegerahan, tidak

sabaran sehingga harmoni antara ibu dan janin yang dikandungnya jadi

terganggu. Ini disebabkan karena kepala bayi sudah memasuki panggul

dan timbulnya kontraksi-kontraksi pada rahim sehingga bayi yang

semula diharapkan dan dicintai secara psikologis selama berbulan-

bulan itu kini dirasakan sebagai beban yang amat berat.

3

Page 4: BAB II Askeb Semester 3 Bu Rukanah

4. Relasi ibu dengan calon anaknya terpecah, sehingga polaritas AKU-

KAMU (aku sebagai pribadi Ibu dan Kamu sebagai Bayi) menjadi

semakin jelas. Timbulah dualitas perasaan yaitu:

a. Harapan cinta kasih.

b. Impuls-impuls bermusuhan dan kebencian.

5. Sikap bermusuhan terhadap bayinya. Disebabkan derita fisik ibu yang

semakin berat sehingga muncul konflik-konflik antara keinginan

mempertahankan janinnya (demi keamanan sijanin) dan melawan

kemauan untuk membuangnya cepat-cepat. Keinginan untuk

mempertahankan janinnya merupakan ekspresi kepuasan diri yang

narsitis yang cenderung menolak kelahiran bayi. Alasan kenapa ibu

mempertahankan janinnya adalah:

a. Keinginan untuk memiliki janin yang unggul.

b. Kecemasan ibu mengenai bayinya, nanti tidak mendapatkan

jaminan keamanan, kalau sudah diluar rahim.

c. Ibu merasa belum mampu memikul tanggung jawab baru

sebagai ibu muda.

Sedangkan ibu untuk segera mengeluarkan mempunyai alasan tertentu

juga yaitu:

a. Fantasi tentang bakal bayinya yang lahir sebagai obyek kasih

saying.

b. Beban fisik oleh semakin membesarnya bayi dalam kandungan

yang cenderung untuk mengeluarkan bayinya sehingga mungkin

akan terjadi pristiwa premature.

6. Muncul ketakutan menghadapi kesakitan dan resiko bahaya melahirkan

bayinya yang merupakan hambatan-hambatan dalam proses persalinan.

7. Adanya harapan-harapan mengenai jenis kalamin bayi yang akan

dilahirkan. Banyak wanita yang mendabakan anak pertama adalah laki-

laki, sebab laki-laki adalah lambang dari hidup dan keperkasaan. Begitu

pula dengan suami dan kakeknya, sehingga hal ini dapat dijadikan

motivasi dalam proses persalinan.

Selain kondisi psikologis tersebut ada kegelisahan dan ketakutan menjelang

kelahiran bayi yaitu:

1. Takut mati

4

Page 5: BAB II Askeb Semester 3 Bu Rukanah

Walaupun peristiwa persalinan adalah fisiologis tetapi ini juga tidak

menjamin resiko-resiko dan bahaya kematian. Bahkan dalam persalinan

normalsekalipun juga disertai perdarahan dan kesakitan-kesakitan yang

hebat. Hal itulah yang menyebabkan takut mati baik dirinya maupun

bayinya. Tetapi sekarang perasaan takut mati itu juga tidak perlu

dilebih-lebihkan, karena adanya kemajuan ilmu kebidanan.

2. Trauma kelahiran

Trauma kelahiran ini berupa ketakutan akan berpisahnnya bayi dari

rahim ibunya. Hal ini masih merupakan ketakutan hipotensi untuk

dilahirkan didunia dan takut terpisah dari ibunya. Selain itu dapat

terjadi trauma genetal yang terjadi saat melahirkan bayinya.

3. Perasaan bersalah

Dalam aktivitas reproduksinya, wanita banyak melakukan identifikasi

terhadap ibunya. Jika identifikasi ini menjadi salah, wanita jadi banyak

mengembangkan mekanisme rasa-rasa bersalah dan rasa berdosa

terhadap ibunya, maka peristiwa tadi membuat dirinya menjadi tidak

mampu berfungsi sebagai ibu yang bahagia.

4. Ketakutan riil

Pada setiap wanita hamil ketakutan untuk melahirkan bayinya yang

diperkuat oleh sebab-sebab konkret lainnya, misalnnya:

a. Takut kalau-kalau bayinya akan lahir cacat atau lahir dalam

kondisi yang patologis.

b. Takut kalau bayinya akan bernasib buruk disebabkan oleh dosa-

dosa ibu itu sendiri dimasa silam.

c. Takut kalau beban hidupnya akan menjadi semakin berat oleh

lahirnya sang bayi.

d. Munculnya elemen kekuatan yang sangat mendalam dan tidak

disadari kalau ia akan dipishkan oleh bayinya.

e. Ketakutan kehilangan bayinya yang sering muncul sejak masa

kehamilan sampai waktu melahirkan bayinya.

5

Page 6: BAB II Askeb Semester 3 Bu Rukanah

KARAKTERISTIK TINGKAH LAKU IBU DALAM PERSALINAN KALA 1

Tingkah

lakuLaten

Aktive

Dini Transisi

Non

Verbal

Lambat membuat

keputusan

Cemas

Ingin mulai

persalinan

Toleransi

Bersosialisasi

Berespon pada

suara

Sulit / tidak dapat

membuat keputusan

Cemas

Menunjukkan

ketergantungan

Tidak bertoleransi akan

keadaan dirinya

Sosialisasi berkurang

Sensitive suara tetapi

tidak berespon

Kecemasan jarang

Kemandirian

berkurang

Tingginya pertahanan

diri

Tidak mau sendirian

Berespon sediri

terhadap suara

Respon

terhadap

kontraksi

Nyeri dapat

berhenti

Toleransi terhadap

rangsang

Nyeri belum dapat

diidentifikasi

seperti nyeri

punggung

Aktifitas meningkat

Aktifiats berkurang

Menolak support

Implementasi control

pernafasan

Nyeri dirasa tidak

nyaman

Disorientasi

Control diri kurang

Nyeri sangat sakit

hiperventilasi

Perubahan

mata

Terbuka

Mengikuti aktivitas

lingkungan

Adanya kontak

mata saat interaksi

Mulai menutup mata saat

kontraksi

Membuka mata saat

selesai kontraksi

Kontak mata saat

interaksi lalu menutup

lagi

Menutup mata

Mungkin terbuka saat

kontraksi lalu menutup

Tidak begitu

memperhatikan

lingkungan

Kontak mata tertutup

dengan orang lain saat

kontraksi

Ekspresi Tersenyum spontan

Otot wajah rileks

Dapat

menunjukkan rasa

Senyum yang dipaksa

Otot wajah tampak

tegang

Sangat tegang

Menunjukkan nyeri

dan kesakitan yang

6

Page 7: BAB II Askeb Semester 3 Bu Rukanah

senang maupun

takut

Menunjukkan rasa sakit luar biasa

Postur

tubuh

Tubuh rileks Ekstremitas flexi dan

eksistensi tergantung

posisi

Sulit rileks/tenang

Meningkatkan fleksi

ekstremitas

Pergerakan Bergerak saat

kontraksi

Dapat mengontrol

gerakan

Pergerakan bertambah

lambat

Control pergerakan

kurang

Membutukan bantuan

untuk gerak

Pergerakan sangat

lambat

Pergerakan diantara

kontraksi

Sangat membutuhkan

bantuan untuk gerak

Verbal

Kuantita

s

Kualitas

kontens

Sangat verbal

Kalimatnya masih

lengkap

Nada suara normal

Mencari informasi

mengenai dirinya

sendiri, bayi,

lingkungan dan

proses persalinan

Saling bertukar

informasi mengenai

social

Diskusi mengenai

persalinan

terdahulu

Bicara diantara kontraksi

Kalimat terputus-putus

Diam

Idem yang faselaten

Minta pertolongan dan

bantuan

Menjawab pertanyaan

Menangis saat nyeri

Bicara untuk pesan

penting saja

Kata-kata terpisah

Berteriak

Menangis minta tolong

Memerintah

Protes pada nyeri

Mungkin minta pulang

atau menyeluruh orang

lain pergi

2.2 Perubahan Psikologis pada Kala II

2.2.1 Pengertian Kala II dalam Persalinan

Kala II Persalinan di sebut juga kala pengeluaran yang merupakan peristiwa

terpenting dalam proses persalinan karena objek yang di keluarkan adalah

objek utama yaitu bayi.

2.2.2 Perubahan Psikologis

7

Page 8: BAB II Askeb Semester 3 Bu Rukanah

a. Sering timbul rasa jengkel, tidak nyaman, saat bersalin ibu merasakan

nyeri akibat kontraksi uterus yang semakin kuat dan semakin

sering,berkeringat dan mulas ini juga menyebabkan ketidaknyamanan.

b. Badan selalu kegerahan, karena saat ini metabolism ibu meningkat

denyut jantung meningkat, nadi, suhu, pernapasan meningkat ibu

berkeringat lebih banyak, akibatnya ibu merasa lelah sekali kehausan

ketika bayi sudah di lahirkan karena tenaga habis dipakai untuk

meneran.

c. Tidak sabaran, sehingga harmoni antara ibu dan janin yang

dikandungnya terganggu. Hal in`i disebabkan karena kepala janin

sudah memasuki panggul dan timbul kontraksi-kontraksi pada uterus.

Muncul rasa kesakitan dan ingin segera mengeluarkan janinnya.

d. Setiap ibu akan tiba pada tahap persalinan dengan antisipasinya dan

tujuannya sendiri serta rasa takut dan kekhawatiran. Para ibu mengeluh

bahwa bila mampu mengejan “terasa lega”. Tetapi ibu lain sangat berat

karena intensitas sensasi yang dirasakan. Efek yang dapat terjadi pada

ibu karena mengedan ,yaitu Exhaustion , ibu merasa lelah karena

tekanan untuk mengejan sangat kuat. Dua, Distress ibu merasa dirinya

distress dengan ketidaknyamanan panggul ibu karena terdesak oleh

kepala janin. Tiga, panik ibu akan panik jika janinnya tidak segera

keluar dan takut persalinannya lama.

2.3 Perubahan Psikologis pada Kala III

2.3.1 Pengertian Kala III dalam Persalinan

Kala III dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta

dan selaput ketuban.

2.3.2 Perubahan Psikologis

a. Bahagia

Karena saat – saat yang telah lama di tunggu akhirnya datang juga yaitu

kelahiran bayinya dan ia merasa bahagia karena merasa sudah menjadi

wanita yang sempurna (bisa melahirkan, memberikanan aku ntuk suami

dan memberikan anggota keluarga yang baru), bahagia karena bisa

melihat anaknya.

b. Cemas dan Takut8

Page 9: BAB II Askeb Semester 3 Bu Rukanah

Cemas dan takut kalau terjadi bahaya atas dirinya saat persalinan

karena persalinan di anggap sebagai suatu keadaan antara hidup dan

mati

Cemas dan takut karena pengalaman yang lalu.

Takut tidak dapat memenuhi kebutuhan anaknya

c. Perasaan ingin meneran dan ingin BAB.

d. Panik/terkejut dengan apa yang dirasakan pada daerah jalan lahirnya.

e. Bingung dengan apa yang terjadi pada saat pembukaan lengkap.

f. Membutuhkan pertolongan, frustasi, marah. Dalam hal ini dukungan

dari keluarga/suami saat proses mengejan sangat dibutuhkan.

g. Kepanasan, sehingga sering tidak disadari membuka sendiri kain yang

dikenakan.

h. Tidak memperdulikan apa saja dan siapa saja yang ada di kamar

bersalin.

i. Rasa lelah dan sulit mengikuti perintah.

j. Fokus pada dirinya dari pada bayinya.

k. Lega dan puas karena diberi kesempatan untuk meneran.

Dengan adanya perubahan-perubahan psikologis tersebut, harus diberikan

rasa aman, semangat, dan menentramkan hati ibu selama persalinan

berlangsung. Dukungan tersebut dapat mengurangi ketegangan, membantu

kelancaran proses persalinan dan proses kelahiran bayi.

Pada masa persalinan seorang wanita ada yang tenang dan bangga akan

kelahiran bayinya, ada juga yang merasa takut.

Respon/psikologi ibu dipengaruhi oleh:

a. Latar belakang budaya/culture

b. Status wanita tentang tingkat pendidikan

c. Daya adaptasi ibu

d. Personality/kepribadian

e. Jumlah paritas/jumlah anak

f. Suasana kamar bersalin

g. Body image/tanggapan ibu

h. Role mode:pengulangan orang lain yang ibu dengar

i. Support

2.4 Perubahan Psikologis pada Kala IV

9

Page 10: BAB II Askeb Semester 3 Bu Rukanah

2.4.1 Pengertian Kala IV dalam Persalinan

Sejumlah perubahan psikologisyang normal akan terjadi selama persalinan,hal

ini bertujuan untuk mengetahui perubahan-perubahan yang dapat dilihat secara

klinis bertujuan untuk dapat secara tepat dan cepat mengintreprestasikan tanda-

tanda,gejala tertentu dan penemuan perubahan fisik dan laboratorium apakah

normal apa tidak pada kala IV. Pada kala ini dimulai dari lahirnya bayi dan

lahirnya plasenta selama 15-30 menit.

2.4.2 Perubahan Psikologis

a. Phase Honeymoon

Phase Honeymoon ialah Phase anak lahir dimana terjadi intimasi dan

kontak yang lama antara ibu – ayah – anak. Hal ini dapat dikatakan

sebagai “ Psikis Honeymoon “ yang tidak memerlukan hal-hal yang

romantik. Masing-masing saling memperhatikan anaknya dan

menciptakan hubungan yang baru.

b. Ikatan kasih ( Bonding dan Attachment )

Terjadi pada kala IV, dimana diadakan kontak antara ibu-ayah-anak,

dan tetap dalam ikatan kasih, penting bagi perawat untuk memikirkan

bagaimana agar hal tersebut dapat terlaksana partisipasi suami dalam

proses persalinan merupakan salah satu upaya untuk proses ikatan kasih

tersebut.

c. Phase Pada Masa Nifas

1. Phase “ Taking in “

Perhatian ibu terutama terhadap kebutuhan dirinya, mungkin

pasif dan tergantung berlangsung 1 – 2 hari. Ibu tidak

menginginkan kontak dengan bayinya tetapi bukan berarti tidak

memperhatikan. Dalam Phase yang diperlukan ibu adalah

informasi tentang bayinya, bukan cara merawat bayi.

2. Phase “ Taking hold “

Phase kedua masa nifas adalah phase taking hold ibu berusaha

mandiri dan berinisiatif. Perhatian terhadap kemampuan

mengatasi fungsi tubuhnya misalnya kelancaran buang air besar

hormon dan peran transisi. Hal-hal yang berkontribusi dengan

post partal blues adalah rasa tidak nyaman, kelelahan, kehabisan

tenaga. Dengan menangis sering dapat menurunkan tekanan.

10

Page 11: BAB II Askeb Semester 3 Bu Rukanah

Bila orang tua kurang mengerti hal ini maka akan timbul rasa

bersalah yang dapat mengakibatkan depresi. Untuk itu perlu

diadakan penyuluhan sebelumnya, untuk mengetahui bahwa itu

adalah normal.

d. Bounding Attachment

Bounding merupakan satu langkah awal untuk mengungkapkan

perasaan afeksi ( kasih sayang )sedangkan Atachmen merupakan

interaksi antara ibu dan bayi secara spesifik sepanjang waktu.Jadi

Bounding Atachmen adalah kontak awal antara ibu dan bayi setelah

kelahiran, untuk memberikan kasih sayang yang merupakan dasar

interaksi antara keduanya secara terus menerus. Dengan kasih sayang

yang diberikan terhadap bayinya maka akan terbentuk ikatan antara

orang tua dan bayinya.

e. Respon Antara Ibu dan Bayinya Sejak Kontak Awal Hingga Tahap

Perkembangannya.

1. Touch ( sentuhan ).

Ibu memulai dengan ujung jarinya untuk memeriksa bagian

kepala dan ekstremitas bayinya. Dalam waktu singkat secara

terbuka perubahan diberikan untuk membelai tubuh. Dan

mungkin bayi akan dipeluk dilengan ibu. Gerakan dilanjutkan

sebagai gerakan lembut untuk menenangkan bayi. Bayi akan

merapat pada payudara ibu. Menggenggam satu jari atau seuntai

rambut dan terjadilah ikatan antara keduanya.

2. Eye To Eye Contact ( Kontak Mata )

Kesadaran untuk membuat kontak mata dilakukan kemudian

dengan segera. Kontak mata mempunyai efek yang erat

terhadap perkembangan dimulainya hubungan dan rasa percaya

sebagai factor yang penting sebagai hubungan manusia pada

umumnya. Bayi baru lahir dapat memusatkan perhatian pada

suatu obyek, satu jam setelah kelahiran pada jarak sekitar 20-25

cm, dan dapat memusatkan pandangan sebaik orang dewasa

pada usia kira-kira 4 bulan, perlu perhatian terhadap factor-

faktor yang menghambat proses. Mis ; Pemberian salep mata

dapat ditunda beberapa waktu sehingga tidak mengganggu

adanya kontak mata ibu dan bayi.

11

Page 12: BAB II Askeb Semester 3 Bu Rukanah

3. Odor ( Bau Badan )

Indra penciuman bayi sudah berkembang dengan baik dan

masih memainkan peranan dalam nalurinya untuk

mempertahankan hidup. Penelitian menunjukan bahwa kegiatan

seorang bayi, detak jantung dan pola bernapasnya berubah

setiap kali hadir bau yang baru, tetapi bersamaan makin

dikenalnya bau itu sibayipun berhenti bereaksi.Pada akhir

minggu I seorang bayi dapat mengenali ibunya dari bau badan

dan air susu ibunya.Indra Penciuman bayi akan sangat kuat, jika

seorang ibu dapat memberikan bayinya ASI pada waktu

tertentu.

4. Body Warm ( Kehangatan Tubuh )

Jika tidak ada komplikasi yang serius seorang ibu akan dapat

langsung meletakan bayinya diatas perut ibu, baik setalah tahap

kedua dari proses melahirkan atau sebelum tali pusat dipotong.

Kontak yang segera ini memberikan banyak manfaat baik bagi

ibu maupun sibayi kontak kulit agar bayi tetap hangat.

5. Voice ( Suara )

Respon antara ibu dan bayi berupa suara masing-masing orang

tua akan menantikan tangisan pertama bayinya. Dari tangisan

tersebut ibu merasa tenang karena merasa bayinya baik

( hidup ). Bayi dapat mendengar sejak dalam rahim, jadi tidak

mengherankan bila ia dapat mendengar suara-suara dan

membedakan nada dan kekuatan sejak lahir, meskipun suara-

suara itu terhalang selama beberapa hari terhalang cairan

amniotic dari rahim yang melekat pada telinga.Banyak

Penelitian memperhatikan bahwa bayi-bayi baru lahir bukan

hanya mendengar secara pasif melainkan mendengarkan dengan

sengaja dan mereka nampaknya lebih dapat menyesuaikan diri

dengan suara-suara tertentu daripada yang lain.Contoh ; suara

detak jantung ibu.

6. Entrainment ( gaya bahasa )

BBL menemukan perubahan struktur pembicaraan dari orang

dewasa artinya perkembangan bayi dalam bahasa dipengaruhi

12

Page 13: BAB II Askeb Semester 3 Bu Rukanah

diatur, jauh sebelum ia menggunakan bahasa dalam

berkomunikasi ( komunikasi yang positip

7. Biorhytmicity ( Irama Kehidupan )

Janin dalam rahim dapat dikatakan menyesuaikan dengan irama

alamiah ibunya seperti halnya denyut jantung. Salah satu tugas

bayi setelah adalah menyesuaikan irama dirinya sendiri. Orang

tua dapat membantu proses ini dengan memberikan perawatan

penuh kasih yang secara konsisten dan dengan menggunakan

tanda bahaya untuk mengembangkan respon bayi dan interaksi

social serta kesempatan untuk belajar

13

Page 14: BAB II Askeb Semester 3 Bu Rukanah

 

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perubahan psikologis dalam persalinan dapat dibagi berdasarkan kala persalinan yaitu :

1. Kala 1

Pada kala ini perubahan psikologis yang dialami oleh ibu adalah ibu merasa cemas , khawatir dan takut

dalam menghadapi persalinannya, ditandai dengan ibu yang merasa cemas dan khawatir dalam

menantikan kelahiran bayinya, apakah bayinya dapat lahir normal atau tidak.

2. Kala II

Pada kala ini perubahan psikologis yang terjadi disertai dengan ketidaknyaman, ibu sering mengeluh

kepanasan dan merasa sakit.

3. Kala III

Pada kala ini perubahan psikologis yang terjadi ibu tetap merasa cemas dan takut dengan proses

persalinnannya namun disamping itu ibu tetap merasakan bahagia karena waktu yang dinanti-nantikan

akhirnya datang juga.

4. Kala IV

Pada kala ini perubahan psikologis yang dialami oleh seorang wanita adalah terdiri dari 3 fase :

Fase taking in

Ibu berfokus pada dirinya sendiri dan belum menginginkan ontak dengan bayinya

Fase taking hold

Ibu masih khawatir tidak dapat merawat bayinya dengan baik dan belum siap untuk merawat

bayinya

Fase letting go

Ibu sudah siap untuk merawat bayinya dengan baik

3.2 Saran

14

Page 15: BAB II Askeb Semester 3 Bu Rukanah

1. Diharapkan mahasiswa dapat memahami dan mengenali perubahan-perubahan yang terjadi dalam

persalinan pada kala I, II, III, dan IV

2. Penulis Menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih sangat jauh dari sempurna oleh karena

itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bertujuan untuk menyempurnakan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono. 1991. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Esensial Obstetri & Ginekologi. Jakarta : Hipokrates Motherhood, Safe.2001.

Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSP Saifuddin, Abdul Bari. 2007.

Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal . Jakarta: Yayasan

Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan, & Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan

Jakarta : EGCMoore, Hacker.2001.

Asuhan Persalinan Normal .Ed.3 (revisi).jakarta:jaringan nasional pelatihan klinik-kesehatan

reproduksi, perkumpulan obstetri ginikologi indonesia (JNPK-KR/POGI).

15