bab ii

22
USULAN TEKNIS PENGEMBANGAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN KABUPATEN BANGKA SELATAN BAB II TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) DAN PERSONIL/FASILITAS PENDUKUNG DARI PPK Pada bagian ini akan dicantumkan dan dijelaskan modifikasi atau inovasi yang kami usulkan terhadap Kerangka Acuan Kerja untuk meningkatkan kinerja dalam melaksanakan pekerjaan jasa konsultansi ini. Disamping itu juga dijelaskan mengenai tanggapan terhadap personil dan fasilitas pendukung dari PPK. 2.1 Tanggapan dan Saran terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pada bagian ini, kami selaku calon penyedia jasa pada pelaksanaan pekerjaan Pengembangan Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Bangka Selatan akan membahas tanggapan dan saran kami terhadap Kerangka Acuan Kerja, yang meliputi tanggapan dan saran terhadap latar belakang, tujuan dan sasaran, ruang lingkup, metodologi, keluaran, waktu pelaksanaan dan personil yang dibutuhkan. 2.1.1 Tanggapan dan Saran Terhadap Latar Belakang Di dalam Kerangka Acuan Kerja disebutkan bahwasanya “eksploitasi sumber daya pesisir dan laut yang kurang memperhatikan daya dukung lingkungan cenderung akan mengganggu kelestarian sumber daya alam yang berimbas pada kurangnya pemenuhan kebutuhan dari alam bagi generasi sekarang dan mendatang, untuk itu diperlukan upaya-upaya komprehensif baik dari pemerintah, non pemerintah, dan masyarakat guna tercapainya keseimbangan antara pemenuhan ekonomi masyarakat saat 2- 1

Upload: fauzan-ahmad

Post on 22-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Bab II Bangka

TRANSCRIPT

USULAN TEKNISPENGEMBANGAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN KABUPATEN BANGKA SELATANBAB IITANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) DAN PERSONIL/FASILITAS PENDUKUNG DARI PPK

Pada bagian ini akan dicantumkan dan dijelaskan modifikasi atau inovasi yang kami usulkan terhadap Kerangka Acuan Kerja untuk meningkatkan kinerja dalam melaksanakan pekerjaan jasa konsultansi ini. Disamping itu juga dijelaskan mengenai tanggapan terhadap personil dan fasilitas pendukung dari PPK.2.1 Tanggapan dan Saran terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK)Pada bagian ini, kami selaku calon penyedia jasa pada pelaksanaan pekerjaan Pengembangan Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Bangka Selatan akan membahas tanggapan dan saran kami terhadap Kerangka Acuan Kerja, yang meliputi tanggapan dan saran terhadap latar belakang, tujuan dan sasaran, ruang lingkup, metodologi, keluaran, waktu pelaksanaan dan personil yang dibutuhkan.2.1.1 Tanggapan dan Saran Terhadap Latar BelakangDi dalam Kerangka Acuan Kerja disebutkan bahwasanya eksploitasi sumber daya pesisir dan laut yang kurang memperhatikan daya dukung lingkungan cenderung akan mengganggu kelestarian sumber daya alam yang berimbas pada kurangnya pemenuhan kebutuhan dari alam bagi generasi sekarang dan mendatang, untuk itu diperlukan upaya-upaya komprehensif baik dari pemerintah, non pemerintah, dan masyarakat guna tercapainya keseimbangan antara pemenuhan ekonomi masyarakat saat ini dengan kesinambungan ketersediaan sumber daya pesisir dan laut untuk setiap generasi. Definisi kawasan konservasi perairan menurut IUCN (1994) adalah perairan pasang surut dan wilayah sekitarnya termasuk flora dan fauna di dalamnya dan penampakan sejarah dan budaya yang dilindungi secara hukum atau cara lain yang efektif untuk melindungi sebagian atau seluruh lingkungan di sekitarnya.Hal ini kami pahami bahwa semakin meningkatnya aktivitas ekonomi menyebabkan semakin meningkatnya eksploitasi sumber daya pesisir dan laut. Apabila hal ini tidak diatasi secara serius, maka akan terjadi ketidakseimbangan ekosistem. Hal ini tidak hanya didefinisikan sebagai kerusakan terumbu karang di suatu wilayah pesisir atau pun menurunnya kualitas air laut, tapi juga menurunnya jumlah ikan di laut sebagai akibat dari over fishing. Dalam jangka panjang hal ini akan merugikan masyarakat, tidak hanya masyarakat saat ini, tapi juga masa depan. Kami melihat bahwa penstrukturan kalimat dalam paragram pertama KAK masih kurang tepat dan cenderung negatif. Akan lebih baik apabila pada paragraf pertama membahas potensi-potensi kelautan yang ada di Indonesia, sehingga pembaca dapat langsung dihadapkan pada pemikiran negatif dari penulis. Kami juga menyarankan bahwa paragraf pertama dalam KAK ini akan dipecah ke dalam beberapa paragraf. Kami memberi contoh untuk paragraf pertama sebagai berikut. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki 17.480 pulau-pulau besar dan kecil serta garis pantai sepanjang 95.181 km. Dengan luas daratan hanya 1,9 juta km2, maka 75% wilayah Indonesia berupa lautan yang terdiri dari 3,1 juta km2 wilayah laut teritorial dan 2,7 juta km2 Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Oleh karenanya, Indonesia memiliki berbagai potensi sumber daya kelautan, baik sumber daya kelautan yang dapat diperbaharui, sumber daya yang tidak dapat diperbaharui, sumber energi kelautan, dan jasa-jasa lingkungan yang sangat besar. Sumber daya kelautan yang dapat pulih diantaranya ekosistem terumbu karang, padang lamun, hutan mangrove, dan berbagai jenis ikan. Sementara sumber daya kelautan yang tidak dapat diperbaharui adalah minyak bumi dan gas, mineral, dan bahan tambang/galian. Potensi sumber daya kelautan dapat berasal dari pasang surut, angin, gelombang, dan ocean thermal energy conservation (OTEC), sedangkan salah satu jasa lingkungan kelautan yang sangat prospektif mendukung perekonomian masyarakat adalah pengembangan pariwisata bahari dan jasa perhubungan laut.Pada paragraf kedua, kami sarankan untuk membahas posisi Indonesia yang mana sebagai negara berkembang, masyarakatnya sangat berpengaruh terhadap sumber daya alam, sehingga hal ini menjadi salah satu penyebab munculnya eksploitasi sumber daya alam. Hal ini penting untuk memberikan wawasan pada pembaca terkait wilayah pesisir dalam konteks Indonesia.Secara sosial ekonomi, sebagai negara berkembang, sebagian besar masyarakat Indonesia masih tergantung pada keberadaan sumber daya pesisir dan laut tersebut. Pemanfaatan sumber daya pesisir dan laut, terutama pemanfaatan ikan hidup untuk konsumsi dan akuarium telah berlangsung sejak lama. Dengan populasi penduduk yang semakin meningkat yang diiringi dengan peningkatan kemajuan teknologi, maka eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya pesisir dan laut semakin tinggi dan tidak terkendali. Pemanfaatan sumber daya pesisir dan laut yang bersifat eksploitatif dan tidak memperhatikan daya dukung lingkungan akan menimbulkan dampak negatif terhadap kelestarian sumber daya alam tersebut bagi generasi mendatang. Dengan demikian diperlukan upaya komprehensif baik dari pihak pemerintah, non pemerintah, dan masyarakat demi tercapainya keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan ekonomi masyarakat saat ini dengan kesinambungan antara pemenuhan kebutuhan ekonomi masyarakat saat ini dengan kesinambungan ketersediaan sumber daya pesisir dan laut untuk generasi mendatang. Prinsip-prinsi pembangunan berkelanjutan hendaknya diimplementasikan dalam pengelolaan sumber daya.Paragraf selanjutnya kami sarankan untuk membahas salah satu alat pengelolaan sumber daya pesisir dan laut yang efektif, yakni KKP. Dalam bagian ini kami sarankan untuk mengambil definisi tidak hanya dari satu sumber, tapi juga beberapa sumber untuk menguatkan definisi dari KKP Itu sendiri, sehingga pembaca tidak mengalami rancu. Salah satu alat pengelolaan sumber daya pesisir dan laut yang efektif adalah dengan mengembangkan Kawasan Konservasi Perairan (KKP). Menurut IUCN (1994), Kawasan Konservasi Perikanan adalah perairan pasang surut dan wilayah sekitarnya termasuk flora dan fauna di dalamnya dan penampakan sejarah dan budaya yang dilindungi secara hukum atau cara lain yang efektif untuk melindungi sebagian atau seluruh lingkungan di sekitarnya. Sementara menurut Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2007, Kawasan Konservasi Perairan (KKP) adalah kawasan perairan yang dilindungi, dikelola dengan sistem zonasi, untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya ikan dan lingkungan yang berkelanjutan. Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa KKP yaitu mengalokasikan sebagian wilayah pesisir dan laut sebagai tempat perlindungan baik ikan-ikan ekonomis penting untuk memijah dan berkembang biak dengan baik. Dengan mengalokasikan sebagian wilayah pesisir dan laut yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, ekosistem terumbu karang yang sehat, dan menyediakan tempat perlindungan bagi sumber daya ikan, maka akhirnya akan mendukung kegiatan perikanan dan pariwisata berkelanjutan.Pada bagian selanjutnya dalam latar belakang membahas gambaran umum wilayah Kabupaten Bangka Selatan yang akan menjadi basis lokasi kegiatan. Bagian ini tidak hanya membahas potensi perairannya saja, tapi juga tantangan dalam pengembangan perairannya.Kabupaten Bangka Selatan sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan wilayah pesisir yang panjang dan dikelilingi pulau-pulau kecil disekitarnya. Selain memiliki perairan laut yang cukup luas, Kabupaten Bangka juga memiliki perairan payau, rawa, sungai dan kolong (eks galian timah), yang mempunyai potensi perikanan yang cukup besar dan prospektif bila dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Sub sektor perikanan khususnya perikanan laut sangat dominan di Kabupaten Bangka Selatan mengingat Pulau Bangka dikelilingi oleh lautan dan berbatasan dengan laut Cina Selatan yang memiliki sumber daya laut yang relatif besar untuk dikembangkan. Selain potensi perikanan tangkap laut di kabupaten Bangka Selatan juga berpotensi untuk pengembangan budidaya laut antara lain untuk komoditas kakap, kerapu, dan rumput laut. Komoditas Perikanan laut yang memiliki nilai ekonomis penting di Kabupaten Bangka antara lain Kerapu, Kakap Merah, Udang, Cumi-cumi, Kerang, Sirip Ikan Hiu, Pari, Tenggiri, Tongkol dll. Peariran laut Kabupaten Bangka Selatan juga menyimpan potensi non ikan yaitu untuk pengembangan wisata bahari dan benda berharga asal muatan kapal yang tenggelam dan penambangan lepas pantai. Potensi perairan yang sangat besar ini harus segera dimanage agar tidak terjadi eksploitasi sumber daya perikanan. Salah satu caranya dengan menggunakan konsep KKP.Pada paragraf kedua dalam KAK membahas KAK harus direncanakan dan dikelola dengan sebaik-baiknya dan terukur agar memperoleh manfaat yang optimal. Oleh karena itu, Kabupaten Bangka Selatan memandang perlu segera memiliki kawasan konservasi perairan dengan melakukan kegiatan penyusunan kawasan konsevasi perairan Kabupaten Bangka Selatan. Pada bagian ini seharusnya ditambah urgensi terkait dengan pengelolaan KKP, sehingga kegiatan pengembangan kawasan konservasi perairan di Kabupaten Bangka Selatan penting untuk dilakukan. Bagian in menjadi akhir dari pendahuluan.Supaya KKP yang dikelola dengan baik dapat segera memberikan fampak positif terhadap masyarakat, maka perlu strategi yang tepat sejak tahap pemilihan lokasi sampai dengan implementasi pengelolaannya. Pemilihan lokasi, baik dari aspek ekonomi, sosial ekonomi budaya, dan aspek lain yang dapat mendukung pengelolaan KKP yang efektif. Selain itu, KKP yang harus dipilih juga harus memperhatikan kriteria-kriteria ketahanan dan ketangguhan terhadap perubahan iklim, sehingga suber daya dalam KKP dapat bertahan dalam menghadapi perubahan iklim global. Oleh karenanya, sebagai langkah awal untuk mengkonservasi lingkungan pesisirnya, maka Kabupaten Bangka Selatan perlu untuk memetakan kawasa konservasi perairan dengan melakukan kegiatan penyusunan kawasan konservasi perairan Kabupaten Bangka Selatan.

2.1.2 Tanggapan dan Saran Terhadap Maksud, Tujuan, dan SasaranKegiatan ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi, memverifikasi, dan mendokumentasikan dengan baik dan proporsional semua data pendukung untuk pembentukan kawasan konservasi perairan Kabupaten Bangka Selatan. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi Kabupaten Bangka Selatan dalam melindungi sumber daya pesisir dan laut yang selama ini berpotensi mengalami kerusakan lingkungan. Meskipun demikian, kami belum sepaham dengan maksud yang tercantum dalam KAK.Kegiatan ini tidak hanya mengidentifikasi, memverifikasi, dan mendokumentasikan data dalam pembentukan KKP, tapi lebih jauh lagi kegiatan ini juga mendelineasi dan memetakan calon Kawasan Konservasi Perairan yang sesuai dengan potensi wilayahnya, sehingga kemi menyarankan bahwa maksud dalam kegiatan ini adalah mengidentifikasi dan memetakan kawasan konservasi perairan Kabupaten Bangka Selatan.

Tujuan dalam kegiatan ini yang tercantum dalam KAK adalah menyediakan data dan gambaran yang komprehensif dan informatif untuk pembentukan Kawasan Perairan Konservasi Kabupaten Bangka Selatan. Tujuan ini dicapai dengan sasaran sebagai berikut:1. Mengidentifikasi dan menampilkan data potensi biotik dan abiotik untuk kawasan konservasi perairan di Kabupaten Bangka Selatan2. Melakukan delineasi dan luasan calon kawasan konservasi perairan di Kabupaten Bangka Selatan3. Tersedianya data zonasi seperti zonasi inti, zona perikanan berkelanjutan, zona pemanfaatan dan zona lainnya di lokasi kawasan konservasi perairan4. Tersedianya rekomendasi kawasan perairan di Kabupaten Bangka Selatan sebagai Taman Nasional Perairan, Taman Wisata Perairan, Suaka Alam Perairan, dan Suaka Perikanan.

Menurut kami, tujuan dalam kegiatan ini terlalu sempit dan hanya mencakup sasaran pertama yang berisi mengidentifikasi dan menampilkan data potensi biotik dan abiotik. Padahal kegiatan ini tidak hanya berisi hal tersebut, tapi lebih jauh lagi juga berusaha untuk mendelineasi calon kawasan konservasi perairan, melakukan zonasi, serta memberikan rekomendasi kawasan konservasi perairan, sehingga tujuan menyediakan data dan gambaran yang komprehensif dan informatif menurut kami kurang tepat. Tujuan kegiatan ini, menurut kami, adalah menyusun arah pengembangan dan zonasi kawasan konservasi perairan di Kabupaten Bangka Selatan. Sementara terkait dengan sasaran, kami merasa bahwa sasaran yang ada telah cukup untuk menjawab tujuan yang kami sarankan tersebut.

2.1.3 Tanggapan dan SaranTerhadap Lokasi KegiatanLokasi kegiatan Pengembangan Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Bangka Selatan berada pada seluruh wilayah perairan laut Kabupaten Bangka Selatan. Tanggapan dari kami adalah hendaknya kawasan konservasi perairan tidak hanya berfokus pada wilayah perairan laut, tapi wilayah perairan air lain, seperti wilayah sungai. Hal ini didasarkan pada Kabupaten Bangka selatan dilalui oleh tiga sungai, yaitu Sungai Bantel, Kepuh, dan lain-lain. Sungai-sungai ini saat ini hanya berfungsi sebagai sarana transportasi dan belum bermanfaat untuk kegiatan pertanian dan perikanan karena para nelayan lebih cenderung mencari ikan ke laut. Padahal potensi perikanan di sungai Kabupaten Bangka Selatan cukup besar.

2.1.4 Tanggapan dan Saran Terhadap Sumber PendanaanPembiayaan kegiatan Pengembangan Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Bangka Selatan berasal dari APBD Kabupaten Bangka Selatan Tahun Anggaran 2014. Pembiayaan dalam kegiatan ini harus dilakukan secara tepat waktu, sehingga tidak menghambat penyusunan dokumen kegiatan Pengembangan Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Bangka Selatan.

2.1.5 Tanggapan dan Saran Terhadap Ruang Lingkup PekerjaanRuang lingkup dalam pekerjaan ini terbagi menjadi ruang lingkup kegiatan dan ruang lingkup wilayah. Pada ruang lingkup kegiatan membahas tahapan-tahapan yang dilakukan dalam Pengembangan Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Bangka Selatan. Adapun lingkup kegiatan program ini adalah mengidentifikasi, memverifikasi, dan menampilkan dalam bentuk tabulasi data, chart, dan juga album peta semua aspek terkait pembentukan kawasan konservasi perairan di Kabupaten Bangka Selatan.Lingkup kegiatan ini secara umum sudah menggambarkan proses dan tahapan kegiatan yang harus dilaksanakan dalam penyusunan Pengembangan Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Bangka Selatan. Selanjutnya konsultan akan merinci proses ini dalam tahapan kegiatan yang disusun berdasarkan metodologi yang konsultan susun. Meskipun demikian, kami belum melihat keterkaitan sosial dalam wilayah calon KKP, baik dalam hal komunikasi dan koordinasi antar pihak dalam pengaturan dan perencanaan KKP. Keluaran dalam KAK masih berfokus pada keluaran fisik, tapi belum menyentuh pada keluaran sosial, seperti komunikasi dan koordinasi antar pihal, pengembangan jaringan, maupun peran swasta dalam pembentukan KKP. Aspek sosial penting untuk dipertimbangkan agar perencanaan kawasan konservasi perairan benar-benar terimplementasi dan mampu memberikan multiplier effect pada masyarakat sekitar. Dalam KAK, tidak ada lingkup kegiatan yang spesifik membahas pelibatan peran serta aktif masyarakat dalam proses maupun peningkatan kapasitasnya. Oleh karenanya, kami menyarankan adanya lingkup kegiatan baru yakni mengidentifikasi potensi dan tantangan sosial kependudukan dalam menentukan calon kawasan konservasi perairan di Kabupaten Bangka Selatan.

Sementara ruang lingkup wilayah dalam kegiatan ini, seperti yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja adalah wilayah perairan laut Kabupaten Bangka Selatan. Akan tetapi, kurang dijelaskan mengapa kawasan konservasi perairan lain, seperti kawasan konservasi perairan sungai tidak dimasukkan dalam kegiatan ini. Padahal, kawasan perairan sungai ini memiliki potensi yang cukup besar, tapi belum banyak dikembangkan, sehingga hasil perikanan masih belum optimal. Oleh karenanya, dalam penyusunan laporan diharapkan dapat dibahas pula kawasan konservasi perairan sungai.

2.1.6 Tanggapan dan Saran Terhadap Keluaran PekerjaanDalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), disebutkan bahwa keluaran yang akan dihasilkan dari kegiatan ini adalah tabulasi data, chart, dan juga album peta semua aspek terkait pembentukan kawasan konservasi perairan di Kabupaten Bangka Selatan

Keluaran ini cukup jelas menyebutkan jenis produk yang akan dihasilkan. Akan tetapi, keluaran pekerjaan masih belum detail, sehingga menimbulkan kerancuan dalam penentuan keluaran pekerjaan, khususnya pada keluaran data dan chart. Keluaran ini hanya menampilkan bentuk pengolahan data, tapi belum menunjukkan kegunaan data, sehingga kami menyarankan bahwa keluaran tabulasi data dan chart berubah menjadi dokumen pengembangan kawasan konservasi perairan Kabupaten Bangka Selatan yang mana pada dokumen ini tidak hanya berisi tabulasi data dan chart, tapi juga berisi arahan pengembangan dari kawasan konservasi perairan ini, sehingga hal ini akan memudahkan dalam implementasi rencana. Sementara terkait dengan keluaran album peta, kami setuju dengan dengan adanya keluaran ini, sehingga Kawasan Konservasi Perairan menjadi lebih terpetakan dan jelas delineasinya, sehingga tidak menimbulkan kerancuan dalam tata ruang.

2.1.7 Tanggapan dan Saran Terhadap Peralatan, Material, Personil, dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen Di dalam Kerangka Acuan Kerja disebutkan bahwasannya dalam pelaksanaan kegiatan ini, pihak Pengguna Jasa, dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Belitung menyediakan fasilitas berupa data pekerjaan yang akan diawasi serta tenaga pendamping lapangan. Dalam KAK ini, belum dijelaskan secara detail data pekerjaan apa yang diberikan oleh pihak pengguna jasa. Kami menyarankan pihak pengguna jasa untuk menyediakan data-data sekunder, yakni:a. Kabupaten Bangka Selatan Dalam Angkab. Kecamatan Dalam Angkac. Provinsi Bangka Belitung dalam Angkad. Produk Domestik Regional Bruto Menurut Sektore. RTRW Kabpaten Bangka Selatanf. Peta dasar dalam format GIS yang memuat peta administrasi, peta guna lahan, peta perairan, dan peta lainnya.Ketersediaan data dan informasi ini sangat berarti bagi kami dalam merencanakan pengembangan kawasan konservasi perairan Kabupaten Bangka Selatan serta mensinergiskan perencanaan dengan rencana-rencana yang ada dalam konstelasi regional maupun dalam lingkup yang lebih luas.Selain data, hal lain yang diperlukan adalah menyediakan sarana prasarana, seperti ruangan dan kelengkapan untuk kegiatan rapat, apabila rapat dilakukan di Kabupaten Bangka Selatan.

2.1.8 Tanggapan dan Saran Terhadap Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa KonsultansiDalam KAK disebutkan bahwa peralatan kantor dan lapangan yang dipergunakan selama pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi ini. Peralatan ini akan kami pergunakan saat pelaksanaan kegiatan ini, diantaranya untuk keperluan survey kondisi wilayah dan inventarisasi data serta urusan operasional kantor seperti kendaraan operasional, komputer, printer, kamera/handycam, serta peralatan penunjang lainnya.

2.1.9 Tanggapan dan Saran Terhadap Waktu Pelaksanaan PekerjaanPekerjaan ini dilaksanakan dalam jangka waktu 3 (Tiga) bulan kalender secara berturut-turut untuk tahun anggaran 2014. Konsultan menganggap waktu ini cukup untuk menghasilkan Pengembangan Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Bangka Selatan yang matang. Dalam pelaksanaannya yang diperlukan adalah pembagian waktu yang efektif, disiplin terhadap schedule yang telah disusun dengan pencapaian yang baik serta konsisten dengan metodologi yang disusun.

2.1.10 Tanggapan dan Saran Terhadap Tenaga Ahli yang DibutuhkanDalam KAK disebutkan bahwa untuk pelaksanaan pekerjaan ini dibutuhkan 5 (lima) tenaga ahli dan satu orang tenaga pendukung, dengan perincian tenaga ahli dan tenaga pendukung sebagai berikut :

Tenaga AhliKualifikasiJumlah Orang

1. Ketua Tim/Team Leader2. Tenaga Ahli Pengelolaan Pesisir dipersyaratkan seorang sarjana manajemen sumber daya perairan atau pengelolaan pesisir dengan minimal sarjana S1 dengan pengalaman 7 tahun1

3. Tenaga Ahli Sosial Ekonomi PerikananSarjana S1 jurusan sosial ekonomi perikanan dengan pengalaman 5 tahun1

4. Tenaga Ahli Perikanan TangkapSarjana S1 jurusan perikanan tangkap dengan pengalaman 5 tahun1

5. Tenaga Ahli KelautanSarjana S1 jurusan ilmu kelautan dengan pengalaman 5 tahun1

6. Tenaga Ahli GISSarjana S1 jurusan geografi dengan pengalaman 5 tahun1

7. Tenaga PendukungTenaga pendukung disesuaikan dengan kebutuhan untuk dapat melaksanakan pekerjaan ini dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu seperti tenaga surveyor perikanan/penyelam, administrasi, dan operator komputer1

Dengan adanya 5 tenaga ahli dan satu tenaga pendukung di atas menggambarkan permasalahan yang akan dihadapi dalam penyusunan Pengembangan Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Bangka Selatan dengan masing-masing bidang minimal satu orang tenaga ahli. Jumlah satu orang minimal untuk setiap bidang menurut kami sudah cukup karena setiap tenaga ahli akan fokus dengan bidangnya dan pembagian kerja antar tenaga ahli juga dapat terdistribusi merata. Akan tetapi kami merasa perlu penambahan tenaga ahli di bidang pengembangan wilayah sebanyak satu orang yang akan bertugas untuk merencanakan kawasan konservasi perairan di Kabupaten Bangka Selatan sesuai dengan peruntukannya dan peraturan legal yang berada di atas Kabupaten Bangka Belitung, semisal RTRW Provinsi Bangka Belitung maupun kebijakan-kebijakan lainnya, sehingga pengembangan kawasan konservasi perairan ini tidak hanya sesuai dengan arahan pemerintah yang lebih tinggi, tapi juga mampu memberikan multiplier effect pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, dalam tiga dan empat yang berisi tersedianya data zonasi .... dan tersedianya rekomendasi kawasan konservasi perairan di Kabupaten Bangka Selatan sebagai Taman Nasional Perairan, Taman Wisata Perairan, Suaka Alam Perairan, dan Suaka Perikanan, maka fungsi tenaga ahli pengembangan wilayah menjadi semakin penting karena untuk mengetahui kawasan konservasi perairan di Kabupaten Bangka Selatan diperlukan upaya penataan ruang yang sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada dan perlu melihat juga potensi sumber daya alam maupun manusia yang dapat mendukung keberadaan kawasan konservasi perairan tersebut, sehingga pengembangan kawasan konservasi perairan dapat menyejahterakan masyarakat sekitar.Personil yang ditugaskan dalam pekerjaan ini harus mampu dalam bidang tugas masing-masing dan harus sesuai dengan yang diusulkan oleh konsultan. Apabila personil yang sudah diusulkan akan diganti atau mengundurkan diri, maka pengganti yang diusulkan harus memiliki kualifikasi dan pengalaman yang sama atau lebih tinggi dan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari pihak pengguna anggaran.Kami pahami sepenuhnya ketentuan dalam pengajuan Tenaga Ahli yang menunjang pelaksanaan kegiatan ini dan akan kami ajukan Tenaga Ahli terbaik kami guna menjawab kebutuhan pemenuhan tujuan dan sasaran kegiatan ini.

2.1.11 Tanggapan dan Saran Terhadap Pelaporan PekerjaanPelaporan yang dipersyaratkan dalam KAK pada dasarnya adalah pelaporan yang umum dalam sebuah kegiatan. Hanya saja penekanan pada produk Pengembangan Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Bangka Selatan beserta materi teknisnya merupakan suatu yang musti diperhatikan lebih. Adapun pelaporan yang dipersyarakatkan adalah :1. Laporan PendahuluanLaporan pendahuluan berisi gambaran pemberi pekerjaan berkaitan dengan konsep dan metode pelaksanaan serta penangan pekerjaan yang akan dilakukan konsultan dan berisi:a. Tujuan dan sasaran kegiatanb. Sistematika pembahasanc. Metodologid. Tenaga ahli yang dilibatkane. Time Schedule

KAK kegiatan Pengembangan Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Bangka Selatan telah memberikan gambaran materi yang harus ada dalam laporan pendahuluan. Hal ini memudahkan pihak konsultan untuk mengerjakan laporan pendahuluan. Akan tetapi, dalam KAK belum menjelaskan berapa eksemplar yang akan dicetak sebagai syarat kegiatan serta waktu pengumpulan laporan. Kami menyarankan bahwa laporan pendahuluan dibuat sebanyak 5 eksemplar dan diserahkan paling lambat satu bulan setelah ditanda tangani kontrak kerja.

2. Draft Laporan AkhirMenyajikan data hasil pengumpulan dan pengamatan lapangan sebagai dasar untuk penyusunan laporan akhir, berisi buku penyusunan kawasan konservasi perairan Kabupaten Bangka Selatan.

KAK kegiatan Pengembangan Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Bangka Selatan masih belum memberikan gambaran materi rinci yang harus ada dalam draft laporan akhir, sehingga dikhawatirkan hal ini akan menimbulkan miss communication antara pihak pemberi kerja dan pihak konsultan. Kami menyarankan bahwa dalam draft laporan akhir berisi:a. Gambaran Umum Pengembangan Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Bangka Belitungb. Potensi Biotik dan Abiotik untuk Kawasan Konservasi Perairan di Kabupaten Bangka Belitungc. Arahan Pengembangan Kawasan Konservasi Perairan di Kabupaten Bangka Belitung dalam konstelasi yang lebih tinggi, yakni nasional, provinsi, dan kabupatend. Delineasi dan Luasan Calon Kawasan Konservasi Perairan di Kabupaten Bangka Belitunge. Zonasi Inti, Zonasi Perikanan Berkelanjutan, Zona Pemanfaatan dan Zona Lainnya di Kawasan Konservasi Perairan

Selain itu, dalam KAK belum menjelaskan berapa eksemplar yang akan dicetak sebagai syarat kegiatan serta waktu pengumpulan laporan. Kami menyarankan bahwa draft laporan akhir dibuat sebanyak 5 eksemplar dan diserahkan paling lambat dua bulan setelah ditanda tangani kontrak kerja.

3. Laporan AkhirLaporan ini merupakan pemutakhiran laporan akhir yang telah dimutakhiran dengan arahan-arahan yang diberikan oleh penjabat pelaksana teknis kegiatan dan pengguna anggaran serta semua bentuk masukan hasil pertemuan pembahasan draft laporan akhir yang masih dapat diakomodir.Dalam KAK Kegiatan Pengembangan Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Bangka Selatan juga masih belum memberikan penjelasan berapa eksemplar yang akan dicetak sebagai syarat kegiatan serta waktu pengumpulan laporan. Kami menyarankan bahwa laporan akhir dibuat sebanyak 10 eksemplar dilengkapi dengan CD yang memuat seluruh softcopy produk laporan sebanyak 10 keping. Laporan ini kami sarankan akan diserahkan paling lambat 3 bulan setelah ditandatangi kontrak kerja.

4. Album PetaAlbum peta ukuran A3 yang berisi peta-peta potensi kawasan konservasi perairan Kabupaten Bangka Selatan termasuk rekomendasi rencana kawasan konservasi perairan tersebut.Dalam KAK Kegiatan Pengembangan Kawasan Konservasi Perairan Kabupaten Bangka Selatan juga masih belum memberikan penjelasan berapa eksemplar yang akan dicetak sebagai syarat kegiatan serta waktu pengumpulan laporan. Kami menyarankan bahwa album peta dibuat sebanyak 5 eksemplar dengan ukuran A3 dilengkapi dengan CD yang memuat peta, baik peta dalam bentuk jpeg maupun GIS sebanyak 5 keping. Laporan ini kami sarankan akan diserahkan paling lambat 3 bulan setelah ditandatangi kontrak kerja.

Selain laporan-laporan yang telah dicantumkan di atas, kami menyarankan pelaporan lain, yakni buku eksklusif yang berisi resume hasil pelaksanaan kegiatan yang dikemas sebanyak 20 eksemplar dan diserahkan tiga bulan setelah tanda tangan kontrak.

2.2 Tanggapan dan Saran terhadap Personil/Fasilitas Pendukung dari PPKDalam pelaksanaan kegiatan ini, pihak Pengguna Jasa, dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan menyediakan sarana dan prasarana seperti ruangan dan kelengkapan untuk kegiatan rapat, data-data penunjang yang diperlukan serta kelengkapan yang bersifat administratif.Peralatan dan material yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan ini yang disediakan oleh konsultan diantaranya adalah untuk keperluan survey kondisi wilayah dan inventarisasi data serta urusan operasional kantor seperti kendaraan operasional, komputer, printer, kamera/handycam, serta peralatan penunjang lainnya. Informasi ini sangat berarti bagi kami dalam mensinergiskan rencana kerja dan hal-hal yang akan kami siapkan dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan ini.

2- 15