bab ii - - -

29
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Diagnosis dan Intervensi Komunitas Diagnosis komunitas adalah suatu kegiatan untuk menentukan adanya suatu masalah kesehatan di komunitas atau masyarakat dengan cara pengumpulan data di lapangan (Chandra, 2009). Tabel 2.1 Contoh Diagnosis Klinis dan Diagnosis Komunitas Spesifi kasi Diagnosis Klinis Diagnosis Komunitas Populas i Individu-individu Kelompok/ grup masyarakat Tempat Puskesma, RS, Praktek dokter pribadi, dll. Desa, kecamatan, kabupaten, dst. Alat Peralatan Kedokteran Diagnosis fisik Biostatistik Cara Diagnos a Anamnesis Gejala Penyakit Laboratorium Epidemiologi Distribusi dan Frekuensi penyakit (who, when, where) Statistik vital, dll. Terapi Medikamentosa Perawatan RS Imunisasi Penyuluhan dan 24

Upload: regina-septiani

Post on 17-Nov-2015

239 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

dtrd

TRANSCRIPT

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Diagnosis dan Intervensi Komunitas Diagnosis komunitas adalah suatu kegiatan untuk menentukan adanya suatu masalah kesehatan di komunitas atau masyarakat dengan cara pengumpulan data di lapangan (Chandra, 2009).Tabel 2.1 Contoh Diagnosis Klinis dan Diagnosis KomunitasSpesifikasiDiagnosis KlinisDiagnosis Komunitas

PopulasiIndividu-individuKelompok/ grup masyarakat

TempatPuskesma, RS, Praktek dokter pribadi, dll.Desa, kecamatan, kabupaten, dst.

AlatPeralatan KedokteranDiagnosis fisikBiostatistik

Cara Diagnosa Anamnesis Gejala Penyakit Laboratorium Epidemiologi Distribusi dan Frekuensi penyakit (who, when, where) Statistik vital, dll.

Terapi Medikamentosa Perawatan RS Rawat Jalan Imunisasi Penyuluhan dan promosi kesehatan Sanitasi lingkungan Kontrol terhadap penyakit menular, dll.

Intervensi berbasis komunitas merupakan istilah yang sering mengacu kepada masyarakat sebagai setting untuk di intervensi berdasarkan diagnosis komunitas yang ditemukan. Intervensi ini mengacu terutama pada perubahan perilaku per individu sebagai metodde untuk mengurangi risiko penyakit pada masyarakat (McLeroy, 2003)

2.1.1. Tujuana. Menerapkan prinsip kedokteran pencegahan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.b. Menerapkan Ilmu Kesehatan Masyarakat (epidemiologi, biostatistik, metode penelitian, manajemen kesehatan, promosi kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, dan gizi, untuk melakukani. Identifikasi masalah kesehatan di masyarakatii. Mengembangkan instrumen untuk mengidentifikasi masalah kesehataniii. Mengolah dan menganalisis dataiv. Berkomunikasi secara baik dengan masyarakatv. Membuat usulan pemecahan terhadap masalah kesehatan2.1.2. Manfaata. Bagi MasyarakatDiharapkan dengan pembuatan makalah ini masyarakat mendapat intervensi yang tepat sehingga dapat menjadikan masyarakat yang sehat.b. Bagi PenulisDengan membuat makalah ini penulis dapat menambah pengalaman dan pengetahuan lebih lanjut akan bagaimana mediagnosis dan mengintervensi komunitas.2.2 Pengetahuan2.2.1. Definisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah seseorangmelakukan penginderaan terhadap suatu objek, baik melalui indera penglihatan,pendengaran, penciuman, rasa, dan raba (Notoadmodjo, 2003). Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta-fakta dan teori yang memungkinkan seseorang untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Pengetahuan tersebut diperoleh baik dari pengalaman langsung maupun melalui pengalaman orang lain (Notoadmodjo, 2010).

2.2.2. Tingkat Pengetahuan(a) Tahu Tahu adalah suatu keadaan dimana seseorang dapat mengingat sesuatu yang telah dipelajari sebelumnya.Tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.(b) Paham Paham diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang mampu menjelaskan dengan benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.(c) Aplikasi Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.(d) Analisis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu objek ke dalam komponen-komponen yang masih dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain, misalnya mengelompokkan dan membedakan.(e) Sintesis Sintesis adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.(f) Evaluasi Evaluasi adalah suatu kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek (Notoatmodjo,2003).

2.2.3. Cara Memperoleh PengetahuanMenurut Notoatmodjo (2010), dan berbagai macam cara yang telahdigunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni :(a) Cara Tradisional atau non-alamiah, yakni tanpa melalui penelitian ilmiah. Cara kuno atau tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh kebenaranpengetahuan, sebelum ditemukannya metode ilmiah atau metode penemuan.Secara sistematik dan logis adalah dengan cara non ilmiah, tanpa melalui penelitian. Cara-cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain meliputi; Cara coba salah (trial error) Secara kebetulan Cara kekuasaan atau otoritas Berdasarkan pengalaman pribadi Cara akal sehat(common sense) Kebenaran melalui wahyu Kebenaran secara intuitif Melalui jalan pikiran Induksi Deduksi(b) Cara modern, yakni melalui proses penelitian. Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa inilebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, ataupopular disebut metodologi penelitian (research metodology)2.2.4. Faktor yang Mempengaruhi PengetahuanMenurut Notoatmodjo (2003) dalam Widianti (2007), pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : PengalamanPengalaman dapatdiperoleh dari pengalamansendiri maupun pengalaman orang lain.Pengalaman yang diperoleh dapat memperluas pengetahuan seseorang: Tingkat PendidikanSecara umum, orang yang berpendidikan lebih tinggi akan memiliki pengetahuan yang lebih luas daripada orang yang berpendidikan lebih rendah. KeyakinanBiasanya keyakinan diperoleh secara turun-menurun, baik keyakinan yang positif maupun keyakinan yang negative, tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu. FasilitasFasilitas sebagai sumber informasi yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah majalah, radio, koran, televisi, buku, internet dan lain-lain. PenghasilanPenghasilan tidak berpengaruh secara langsung terhadap pengetahuan seseorang. Namun, jika seseorang berpenghasilan cukup besar, maka dia mampu menyediakan fasilitas yang lebih baik. Sosial BudayaKebudayaansetempat dankebiasaan dalam keluarga dapat mempengaruhi pengetahuan , persepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu.2.2.5. Cara Mengukur Tingkat Pengetahuan Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Pengetahuan yang ingin diketahui atau diukurdapat disesuaikan dengan tingkat-tingkat tersebut diatas (Notoatmodjo,2005). Cara mengukur tingkat pengetahuan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan, kemudian dilakukan penilaian nilai 1 untuk jawaban benar dan nilai untuk jawaban salah. Kemudian digolongkan menjadi 3 kategori yaitu baik, sedang, kurang. Dikatakan baik (>80%), cukup (60-80%), dan kurang (