bab ii

12
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Gambaran tentang Masjid Jin Masjid Jin adalah sebuah bangunan masjid yang terletak di Jalan Wahid Hasyim gang Anggur, Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Keberadaan masjid ini pernah menjadi pusat perhatian yakni sekitar awal tahun 2009 bahkan keberadaan masjid ini sempat menghiasi artikel salah satu koran lokal di Malang. Penyebab daripada kehebohan itu adalah dalam suatu wilayah pedesaan yang letaknya sangat terpencil telah berdiri sebuah bangunan yang luar biasa besarnya padahal dalam penelusuran didapatkan kesimpulan bahwa perekonomian penduduk sekitar masjid tersebut merupakan golongan ekonom menengah ke bawah sehingga mustahil jika ada bangunan sangat megah di sana. Oleh karena ketidakmungkinan tersebut maka pengunjung sekitar masjid menyebutnya dengan sebutan masjid jin yakni masjid yang dibangun oleh jin. Pernah pula ada yang menamakannya masjid tiban yakni masjid yang tiba-tiba ada. Terlepas dari itu semua masjid jin adalah bangunan yang dibangun oleh manusia bukan suatu barang yang kasat mata. Hal tersebut dapat dibuktikan 3

Upload: mohammad-samsudin

Post on 16-Nov-2015

3 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

fyfyfyuy

TRANSCRIPT

BAB II

BAB II

KAJIAN TEORI2.1 Gambaran tentang Masjid Jin

Masjid Jin adalah sebuah bangunan masjid yang terletak di Jalan Wahid Hasyim gang Anggur, Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Keberadaan masjid ini pernah menjadi pusat perhatian yakni sekitar awal tahun 2009 bahkan keberadaan masjid ini sempat menghiasi artikel salah satu koran lokal di Malang. Penyebab daripada kehebohan itu adalah dalam suatu wilayah pedesaan yang letaknya sangat terpencil telah berdiri sebuah bangunan yang luar biasa besarnya padahal dalam penelusuran didapatkan kesimpulan bahwa perekonomian penduduk sekitar masjid tersebut merupakan golongan ekonom menengah ke bawah sehingga mustahil jika ada bangunan sangat megah di sana.

Oleh karena ketidakmungkinan tersebut maka pengunjung sekitar masjid menyebutnya dengan sebutan masjid jin yakni masjid yang dibangun oleh jin. Pernah pula ada yang menamakannya masjid tiban yakni masjid yang tiba-tiba ada. Terlepas dari itu semua masjid jin adalah bangunan yang dibangun oleh manusia bukan suatu barang yang kasat mata. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan dijumpainya beberapa pekerja yang sedang mengerjakan pembangunan masjid jin tersebut.

Menurut cerita para penduduk, sebenarnya bangunan yang megah ini bukan merupakan bangunan masjid melainkan sebuah pondok pesantren yang bernama Bihaaru Bahri Asali Fadlaailir Rahmah dengan pemilik pondok pesantren tersebut adalah K.H. Ahmad Bahru Mafdloludin Sholeh.

Letak masjid yang berada di tempat terpencil dengan berbagai kemegahan dari arsitektur pembangunannya cocok sekali digunakan sebagai tempat rekreasi sekaligus pemantapan spiritual. Bagi orang tua yang ingin membelikan makanan dan minuman bagi anaknya tidak usah bersusah mencari sebab di lantai atas masjid terdapat beberapa took makanan dan minuman.

Bukan hany took makanan dan minuman di lantai atas masjid pun terdapat beberapa kois oleh-oleh seperti baju, studio foto pun juga disediakan di sana.

Sebelum memasuki bangunan masjid kita diwajibkan untuk meminta izin terlebih dahulu kepada penjaga atau istilah anak pondok, abdi dalem pondok yang sedang bertugas di dalam pos penjaga, warna pos penjaga adalah aranye dengan berhias berbagai ornament yang khas yang menarik lagi dari pos penjaganya yakni letaknya yang berada di tengan-tengah pelataran. Umumnya saat kita memasuki suatu tempat wisata pos penjaganya terletak di depan gerbang masuk. Sungguh menarik. Walaupun ketika kita berkunjung ke sana harus melalui penjaga masjid kita tidak dipungut sepersepun uang alias gratis.

Gambar 2.1 Pos Penjaga

Apabila Anda ingin mengunjungi masjid Jin maka Anda wajib menggunakan busana Muslim sebab jika tidak, maka Anda akan dicegat oleh penjaga masjid dan tidak diizinkan untuk memasuki areal pelataran masjid apalagi sampai memasuki bangunannya.

Ketika Anda akan memasuki pelataran masjid Anda akan melihat gerbang depan masjid yang berukuran sangat besar, sangat tinggi, penuh dengan berbagai ornamen unik dan cat warna yang melambangkan kemegahan dan kemewahan bangunan utama.

Banyak bangunan menarik nan anggun yang terdapat di sana. Adapun areal pertama disaat Anda memasuki pelataran masjid, maka Anda akan menemukan suatu bangunan yang dapat diibaratkan sebagai serambi masjid Jin dengan desain yang sangat mengagumkan.

Gambar 2.2 Serambi Masjid Jin Dilihat dari Luar

Masjid jin ini memiliki banyak sekali bangunan baik yang berlantai satu maupun yang berlantai dua atau bahkan lebih. Corak warna bangunannya pun berbeda satu sama lain sehingga terlihat sangat megah, mewah, dan luar biasa. Seperti yang terlihat pada bangunan luar yang terletak disamping pos penjaga.

Pembangunan masjid ini menggunakan areal tanah yang sangat luas Anda bisa jalan-jalan di sana sambil sesekali melihat kemegahan bangunannya. Saat mengitari arealnya yang sangat luas Anda seperti sedang mengitari bangunan hotel berbintang yang mana susunan daripada bangunannya berbeda satu sama lain. Dan lagi bangunan masjid Jin berdiri menjulang tinggi walaupun hanya berlantai satu. Banyak sekali bangunan berukuran kecil maupun tinggi di sana.

Gambar 2.3 Gapura Biru Kecil (tengah) dan Gapura Biru Utama (kiri)

Jika Anda terus berjalan ke dalam areal masjid jin maka anda akan menemukan sebuah tempat yang sangat indah dan menakjubkan. Jika diibaratkan itu terlihat bagai gerbang menuju taman istana suatu kerajaan besar.

Gambar 2.4 Gapura Taman

2.2 Gaya Arsitektur Masjid Jin

Masjid jin adalah merupakan salah satu dari beberapa masjid paling megah yang ada di Indonesia dengan berbagai ornamen khas yang terukir dengan indah dan menawan di dinding maupun di lantai areal masjid tersebut.

Masjid jin dibangun sejak tahun 1978 hingga sekarang dan belum 100 % sempurna pembangunannya. Oleh sebab itu, masih terdapat beberapa batang bambu yang masih menyangga bangunan dan beberapa orang pekerja.

Arsitek dari pembangunan ponpes ini bukanlah seseorang yang belajar dari ilmu arsitektur di perguruan tinggi, melainkan hasil dari istikharah pemilik pondok pesantren, KH Achmad Bahru Mafdloludin Sholeh. Karenanya, bentuk bangunan masjid jin menjadi sangat unik, seperti perpaduan antara arsitektur gaya Timur Tengah, India, China, dan modern.

Beberapa gaya arsitektur yang digunakan pada masjid tersebut dapat diketahui dengan beberapa pernyataan sebagai berikut:

2.3 Gaya timur tengah

Gaya timur tengah dapat dijumpai pada bentukan hiasan pada dinding, tiang, gerbang, gapura, dan pagar yang kesemuanya hampir menggunakan seni lukis kaligrafi. Adapula pada bagian tertentu dari bangunan tersebut terlukis suatu kalimat dalam bahasa arab.

Gambar 2.5 Contoh Arsitektur Gaya Timur Tengah 2.4 Gaya India

Gaya arsitektur India dapat diketemukan pada suatu tempat di dalam masjid yangmana terdapat pada kursi-kursi yang terletak di sana. Dikatakan bergaya India karena sarat dengan warna kuning keemasan yang merupakan simbol keanggunan dan unsur kemewahan.

Gambar 2.6 Contoh arsitektur gaya India

2.5 Gaya China

Gaya arsitektur China dapat Anda jumpai di salah satu ruangan yang mana mempunyai hiasan lampu bak lampion berwarna putih yang tergantung di sana-sini atap ruang tersebut. Dan beberapa pohon bercabang buatan yang hampir seperti pohon bonsai raksasa.

Gambar 2.7 Contoh arsitektur China

2.6 Gaya modern

Gaya arsitektur modern lebih menekankan pada pendayagunaan pembangunan suatu areal bangunan yang tak melalaikan keindahan dan keunikan bentuk. Hal ini dapat dilihat disalah satu sudut areal, sebagai berikut.

Gambar 2.8 Contoh arsitektur gaya modern

2.3 Ruangan Di dalam Masjid Jin

Bukan hanya keadaan bangunan di luar masjid yang terlihat megah dan mewah di dalam bangunan masjid yang kini berlantai 11 juga memiliki banyak ruangan yang tak kalah unik dan menarik.

Beberapa ruangan yang terletak di dalam masjid jin meliputi:

1). Musholla.

Musholla di dalam masjid jin dibedakan menjadi dua golongan ada yang khusus untuk golongan wanita dan khusus untuk golongan pria. Jumlah mushollanya pun tidak hanya satu, ada beberapa musholla di dalam masjid.

Gambar 2.9 Musholla khusus pria2). Ruang makan.

Di dalam masjid Jin juga terdapat ruang makan karena sebenarnya bangunan ini bukanlah sebuah masjid melainkan pondok pesantren yang mempunyai pengasuh sekaligus abdi dhalem.

3). Ruang kerja.

Karena masjid ini adalah pondok pesantren, maka tak salah jika di dalamnya terdapat ruang kerja. Namun, ruangan tersebut tidak digunakan kembali sebab pondok pesantren ini telah berubah fungsi menjadi tempat wisata bukan sebagai tempat menimba ilmu agama.

4). Ruang tamu.

Untuk menjamu para wisatawan baik wisatawan domestic maupun wisatawan luar negeri, ruang tamu yang tadinya digunakan untuk menjamu tamu pengasuh pondok diubah menjadi ruang tamu umum.

Ketika memasuki ruang tamu, jika Anda masuk bersama pemandu dari sana, maka Anda akan berjumpa dengan khodim pondok yang membawakan beberapa buah kurma dan air zam-zam yang dihidangkan untuk menjamu Anda. Anda pun akan melihat betapa sopannya khodim tersebut.

5). Akuarium

Di dalam masjid pada suatu ruangan tertentu terdapat berbagai jenis ikan yang hidup di dalam akuarium yang menempel pada dinding. Di ruangan berakurium tersebut sudah terpasang sensor suara atau sensor gerak serta lampu otomatis yang akan berfungsi jika ada orang memasuki ruang tersebut.

6). Serambi masjid

Di tengah-tengah salah satu serambi masjid terdapat bangunan air mancur, namun sayang belum dapat diaktifkan sebab masih dalam proses pengerjaan. Adapula sebidang taman buatan di dalamnya.

Gambar 2.10 Serambi masjid dilihat dari dalam

12