bab i1 bulek
TRANSCRIPT
-
8/14/2019 BAB I1 Bulek
1/9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan konseling adalah salah satu komponen yang penting dalam
proses pendidikan, proses interaksi masukan alat dan masukan mentah. Masukan
mentah adalah peserta didik dalam masukan alat adalah tujuan pendidikan,
kerangka, tujuan, dan materi kurikulum, fasilitas, dan media pendidikan, system
penyampain, tenaga pengajar serta system evaluasi.
Bimbingan merupakan bantuan kepada individu dalam mengahadapai
kehidupan. Bantuan semacam itu sangat tepat jika di berikan di sekolah, supaya
setiap aiawa lebih berkembang kea rah yang di semaksimal mungkin.
Dalam konteks pemberian layanan bimbingan, Prayitno (1997:35-36)
mwnyatakan bahwa pemberian layanan bimbingan konseling meliputi layanan
orientasi, impormasi, penetapan dan peyaluran pembelajaran, konseling
perorangan.
Sebagai guru di haruskan melaksanakan layanan bimbingan konseling
tersebut agar setiap permaslahan yang di hadapi siswa dapat di antisipasi sendiri
sehingga tidak mengangu jalanya proses pembelajaran.
Degan demikian siswa dapat mencapai peresentasi belajar secara
pembelajaran yang cukup berate. Dalam pedoman kurikulum berbasis kompetensi
bidang bimbingan konseling tersirat bahwa suatu system layanan bimbingan dan
konseling berbasis kompentensi tidak mungkin akan tercipta dengan baik apabila
tidak memiliki system pegololaan yang bermutu, artinya hal itu perlu guru
pembimbing yang professional dalam mengelola kegiatan bimbingan konseling
berbasis kompetensi di sekolah.
1
-
8/14/2019 BAB I1 Bulek
2/9
B. PERUMUSAN MASALAH
Dalam pembahasan makalah ini yang akan di bahas di mulai dari Bab I.
Pendahuluanyang mencangkup, Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah dan
Tujuan Penulisan.
Bab II Pembahasan mencangkup pengertian bimbingan konseling, fungsi
bimbingan dan konseling/ prinsip-prinsip bimbingan konselig, kegiatan
bimbingan konseling dalam KURIKULUM Berbasis Kompetensi.
Dan dalam Bab III. Penutup mencangkup kesimpulan dan saran.
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan Latar Belakang di atas, tujuan dari Penulisan makalah ini
adalah.
1. untuk mengetahui arti lebih luas mengenai bimbingan dan konseling.
2. sebab-sebab permaslahan yang timbul di sekolah.
2
-
8/14/2019 BAB I1 Bulek
3/9
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Bimbingan Dan Konseling
Bimbingan ialah penolong individu agar dapat mengenal dirinya dan
supaya individu itu dapat mengenai serta memecahkan masala- masalah yang di
hadapi di dalam kehidupannya ( Demar Hancalik, 2000 : 193).
Menurut M. Surya bimbingan adalah suatu proses pemberian atau layanan
bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada pembimbing
agar tercipta perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dari lilngkungan.
Bimbingan adalah suatu proses yang terus menerus untuk membantu
perkembangan individu dalam rangka mengembangkan kemampuan serta
maksimal untuk memperoleh mamfaat yang sebesar-besarnya baik bagi diri
sendiri maupun orang lain.
Konseling adalah proses pemberian yang di lakukan melalui wawancara
konseling oleh seorang ahli kepada individu sedang mengalami suatu masalah
yang bermuara pada teraksinya masalah yang du hadapinya oleh klien (Prayitno,
1997 : 106).
Konseling merupakan upaya bantuan yang di berikan oleh seseorang
supaya memperoleh konsep semdiri untuk dimanfaatkan olehnya dan
memperbaiki tingkah lakunya pada masa akan dating.
3
-
8/14/2019 BAB I1 Bulek
4/9
2. Fungsi Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah
Sugiyo dkk (198:14) menyatakan bahwa ada tiga fungsi dan konseling
yaitu :
a. Fungsi Penyaluran ( distributive )
Fungsi bimbingan dalam membantu menyalurkan siswa-siswa dalam memilih
program-program pendidikan yang ada disekolah, memilih jurusan, jenis
sekolah sambungan ataupun lapangan kerja yang sesuai dengan bakat.
Selain itu dapat pula membantu untuk memiliki kegiatan-kegiatan disekolah
antara lain membantu menempatkan anak dalam belajar kelompok.
b. Fungsi Penyesuaian ( adjustif )
Fungsi penyesuaian adalah fungsi bimbingan dalam membantu siswa untuk
memperoleh penyesuaian pribadi yang sehat.
Dalam berbagai tekhnik bimbingan khususnya dalam tekhnik konseling siswa
dibantu menghadapi dan memecahkan masalah-masalh dan kesulitan. Fungsi
ini juga membantu siswa dalam usaha mengembangkan dirinya secara
optiona.
c. Fungsi adaptsi ( adaptif )
Fungsi adaptasi adalah fungsi bimbingan dalam rangka membantu staf
sekolah khususnya guru dalam mengadaptasikan program pengajaran dengan
ciri khusus dan kebutuhan pribadi siswa-siswa. Dalam fungsi ini pembimbing
menyampaikan data tentang ciri-ciri kebutuhan minat dan kemampuan serta
kesulitan-kesulitan siswa kepada guru. Dengan data tersebut guru berusaha
untuk merencanakan pengalaman belajar bagi para siswa.
3. Prinsip-Prinsip Bimbingan Konseling.
Prinsip merupakan paduan hasil kegiatan dan lapangan yang digunakan
sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu yang dimaksudkan.
Prinsip-prinsip bimbingan konseling diantaranya :
4
-
8/14/2019 BAB I1 Bulek
5/9
a. Sikap dan tingkah laku seseorang sebagai pencerminan dari segala
kejiwaannya adalah unik dan khas.
Keunikan ini memberikan ciri atau aspek kepribadian seseorang. Prinsip
bmbingan adalah memperhatikan keunikan sikap dan tingkah laku seseorang
dalam memberikan layanan perlu menggunakan cara-cara yang sesuai dan
tepat.
b. Tiap individu mempunyai perbedaan serta mempunyai berbagai
kebutuhan. Oleh karena itu dalam memberikan bimbingan agar dapat
efektifperlu memilih tekhnik- tekhnik yang sesuai dengan perbedaan dan
berbagai kebutuhan individu.
c. Bimbingan pada prinsipnya diarahkan pada suatu bantuan yang akhirnya
orang yang dibantu mampu menghadapi dan mengatasi kesulitannya
sendiri.
d. Program bimbingan dan konseling disekolah harus sejalan dengan
program pendidikan pada sekolah yang bersangkutan. Hal ini merupakan
keharusan karena usaha bimbingan mempunyai peran untuk memperlancar
jalannya proses pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan.
e. Dalam suatu proses bimbingan orang yang dibimbing harus aktif
mempunyai banyak inisiatif sehingga proses bimbingan berpusat pada
orang yang dibimbing.
f. Program bimbingan dan konseling hendaklah diadakan penilaian secara
teratur. Maksudnya penilaian untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan
manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan program bimbingan.
5
-
8/14/2019 BAB I1 Bulek
6/9
4. Kegiatan Bimbingan Konseling Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi
Berdasarkan Pedoman KBK bidang bidang bimbingan konseling dinyatakn
kerangka kerjanya dikembangkan dalam program ada 4 kegiatan utama.
a. Layanan Dasar Bimbingan
Layanan dasar bimbingan adalah bimbingan yang bertujuan untuk membantu
seluruh siswa mengembangkan prilaku efektif dan keterampilan-keterampilan
hidup yang mengacu pada tugas-tugas perkembangan siswa.
b. Layanan Responsif
Layanan responsif layanan bimbingan yang bertujuan untuk membantu
memenuhi kebutuhan yang dirasakan. Sangat penting oleh peserta didik saat
ini layanan ini lebih bersifat kuratif. Strategi yang digunakan adalah konseling
individual, kelompok dan diskusi isi lapangan responsif :
- Bidang Pendidikan
- Bidang Belajar
- Bidang Pribadi
- Bidang Karir
- Bidang Narkotika dan Perjudian
c. Layanan Perencanaan Individual
Layanan Perencanaan Individual adalah layanan bimbingan yang membantu
seluruh peserta didik dan mengimplementasikan rencana-rencana pendidikan
karir dan kehidupan sosial pribadinya. Tujuan utaman dari layanan ini untuk
membantu siswa memantau pertumbuhan dan memahami perkembangan
sendiri.
d. Dukungan Sistem
Dukungan Sistem adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan
6
-
8/14/2019 BAB I1 Bulek
7/9
memantapkan memelihara dan meningkatkan program bimbingan secara
menyeluruh. Hal itu dilaksanakan melalui pengembangan Profesionalitas
hubungan masyarakat, staf dan konsultasi dengan guru.
Kegiatan utama layanan dasar bimbingan yang responsif dan mengandung
perencanaan individual serta memiliki dukungan system dalam implementasinya
didukung oleh beberapa jenis layanan, yakni :
- Layanan Pengumpulan Data
- Layanan Informasi
- Layanan Penempatan
- Layanan Penilaian
5. Peran Guru dalam Kegiatan Bimbingan dan Konseling Di Sekolah
Implementasi pelaksanaan KBK sangat menentukan keberhasilan proses
belajar mengajar. Oleh karena itu peranan guru dalam pelaksanaan kegiatan
belajar sangat penting dalam rangka mengefektifkan pencapaian tujuan
pembelajaran.
Sardiman ( 2001:142 ) menyatakan ada 9 peran guru dalam kegiatan bimbingan
konseling yaitu :
a. Informator : guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif.
b. Organisator : guru sebagai pengelola kegiatan, jadwal pelajaran, silabus dan
lain-lain.
c. Motivator : guru harus mampu merangsang dan memberi dorongan.
d. Director : guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan
belajar siswa yang sesuai dengan tujuan yang diciptakan.
e. Inisiator : guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar mengajar.
f. Transmitter : guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam
pendidikan dan pengetahuan.
7
-
8/14/2019 BAB I1 Bulek
8/9
g. Falisitator : guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses
belajar.
h. Mediator : guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.
i. Evaluator : guru mempunyai otoritas untuk menilai presentasi anak didik
dalam bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya
sehingga menentukan bagaimana anak didik berhasil atau
tidak.
8
-
8/14/2019 BAB I1 Bulek
9/9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan
bimbingan dan konseling disekolah sangat penting, sejalan berlakunya kurikulum
berbasis kompetensi, guru mempunyai peran yang sentral. Peran tersebut
mencakupi peran sebagai Informator, Organisator, Motivator, Director,
Transmitter, Fasilitor, Mediator, dan Evaluator. Peran tersebut tidak dapat
berjalan sendiri-sendiri namun merupakan sebuah sistem yang saling melengkapi
dalam kegiatan bimbingan dan konseling.
B. Saran
Dalam mewujudkan peran guru dalam pelaksanaan mengajar yang
sempurna tidaklah mudah. Hal tersebut dikarenakan disekolah tidak memiliki
guru pembimbing misalmya SD. Guru kelas memiliki tanggung jawab ganda
disamping mengajar guru juga berperan membimbing. Oleh karena itu guru
hendaklah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pelaksanaan
kegiatan belajar-mengajar.
9