bab i1 revisi terakhir - copy.doc

27
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Dasar 2.1.1. Anatomi dan Fisiologi Os. Manus Anatomi adalah ilmu yang mempelajari susunan tubuh dan hubungan bagian-bagiannya satu sama lain. Tulang tangan disusun dalam berberapa kelompok yaitu carpal (tulang pangkal tangan) atau yang masuk formasi pergelangan (tulang pendek). Metacarpal membentuk kerangka tapak tangan dan berbentuk tulang pipa. phalanges adalah tulang jari dan berbentuk tulang pipa (Pearce, 2006). Fungsi dari tulang Os. Manus adalah yang fleksibel dan sempit sambungan antara lengan bawah dan telapak tangan. Pergelangan tangan yang pada dasarnya adalah dua baris kecil pendek tulang, disebut carpal, untuk membentuk sebuah rumah sekitar engsel. Dan persendian yang dibentuk oleh tulang-tulang carpalia dengan ulna maupun radius 5

Upload: ady

Post on 17-Sep-2015

242 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

BAB I

21

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Dasar

2.1.1. Anatomi dan Fisiologi Os. ManusAnatomi adalah ilmu yang mempelajari susunan tubuh dan hubungan bagian-bagiannya satu sama lain. Tulang tangan disusun dalam berberapa kelompok yaitu carpal (tulang pangkal tangan) atau yang masuk formasi pergelangan (tulang pendek). Metacarpal membentuk kerangka tapak tangan dan berbentuk tulang pipa. phalanges adalah tulang jari dan berbentuk tulang pipa (Pearce, 2006).Fungsi dari tulang Os. Manus adalah yang fleksibel dan sempit sambungan antara lengan bawah dan telapak tangan. Pergelangan tangan yang pada dasarnya adalah dua baris kecil pendek tulang, disebut carpal, untuk membentuk sebuah rumah sekitar engsel. Dan persendian yang dibentuk oleh tulang-tulang carpalia dengan ulna maupun radius dinamakan sebagai pergelangan tangan (Syaifuddin,1997).

Gambar 2.1 Os. Manus (Bell, 1986).2.1.1.1. Tulang carpalTulang carpal terdiri atas 8 tulang tersusun dalam 2 baris, 4 tulang dalam setiap baris. Baris atas tersusun dari luar ke dalam adalah berikut : navikular (scaphoid), lunatum (semilunar), trikwentum dan pisiform. Baris bawah adalah trapezium (multangulum mayus), trapezoid (multangulum minus), kapitatum, hamantum (Ballinger, 1995).2.1.1.2. Tulang PhalangesTulang-tulang phalanges adalah tulang-tulang jari, terdapat 2 phalanges di setiap ibu jari (phalanges proksimal dan distal) dan 3 di masing-masing jari lainnya (phalangs proksimal, medial dan distal). Sendi engsel yang terbentuk antara tulang phalanges membuat gerakan tangan menjadi lebih fleksibel terutama untuk menggenggam sesuatu (Ballinger, 1995).2.1.1.3. Tulang MetacarpalMetacarpal terdiri dari 5 tulang yang terdapat di pergelangan tangan dan bagian proksimalnya berartikulasi dengan bagian distal tulang-tulang carpal. Persendian yang dihasilkan oleh tulang carpal dan metacarpal membuat tangan menjadi sangat fleksibel. Pada ibu jari, sendi pelana yang terdapat antara tulang carpal dan metacarpal memungkinkan ibu jari tersebut melakukan gerakan seperti menyilang telapak tangan dan memungkinkan menjepit/menggenggam sesuatu. Khusus di tulang metacarpal jari 1 (ibu jari) dan 2 (jari telunjuk) terdapat tulang sesamoid (Ballinger, 1995).2.1.2 Persendian tangan dan jariSendi merupakan prnghubung antar tulang sehingga tulang dapat bergerak. Pada persendian tangan dan jari terdapat 3 sendi yaitu : Sendi interphalangeal joint, Sendi carpo metacarpal joint dan metacarpo phalangeal joint. Anatomi persendian jari dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 persendian tangan dan jari (Pearce, 2006).2.1.2.1. Carpo Metacarpal Joint

Sendi carpo metacarpal Joint merupakan sendi yang berbentuk antara sisi distal dari bawah tulang carpal dari setiap tulang metacarpal. Sendi carpo metacarpal Joint pada ibu jari yaitu sendi pelana terbentuk antara basis metacarpal pertama dan trapezium (multangulum mayus). Sendi intermeta carpal dibentuk antara basis tulang metacarpal, permukaan persendian lateral membentuk sendi datar atau sendi di antara tulang metacarpal (Pearce, 2006).2.1.2.2. Metacarpo Phalangeal JointSendi yang terbentuk dari tulang metacarpal dan os phalanges. Jenis persendian ini adalah sendi condiloid dimana ujung distal dari setiap metacarpal berbentuk konveks dan phalangs proximal (Pearce, 2006).2.1.2.3. Interphalangeal JointSendi Inter phalangeal Joint adalah sendi engsel yang terbentuk dari os phalang proximal dan os phalang distal.Untuk setiap jari II-V ada 2 sendi yaitu proximal interphalangeal joint dan distal interphalangeal joint sedangkan pada ibu jarihanya memiliki 1 sendi interphalangeal. Persendian ini adalah sendi hinge dengan uniaksial. Permukaan sendi pada ujung proximal dari setiap phalangs adalah konkaf. Setiap sendi diperkuat oleh ligament (Pearce, 2006).2.1.3 Patologi ManusPatologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari sifat esensial penyakit, khususnya perubahan struktural serta fungsional pada sel, jaringan dan organ tubuh yang menyebabkan atau disebabkan oleh penyakit (Price dan Wilson, 2002), 2.1.3.1 Fraktur

Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik. Kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang, dan jaringan lunak di sekitar tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi itu lengkap atau tidak lengkap (Price dan Wilson, 2002)

2.1.3.2 Dislokasi

Permukaan sendi normal yang menanggung rawan sendi terpasang satu dengan yang lainya dengan sangat akurat. Subluksasi adalah istilah yang dipakai untuk menunjukan adanya deviasi hubungan normal antara rawan yang satu dengan rawan lainya yang masih menyentuh berbagi bagian pasanganya. Jika kedua bagian ini sudah tidak menyinggung (berhubungan) satu dengan lainya maka di sebut dislokasi (Price dan Wilson, 2002),2.1.3.3 Osteoartritis

Osteoartritis adalah gangguan pada sendi yang bergerak. Penyakit ini bersifat kronik, berjalan progresif lambat, tidak meradang, dan ditandai oleh adanya deteriosasi dan abrasi rawan sendi dan adanya pembentukan tulang baru pada permukaan persendian. Osteoartritis disebut juga penyakit sendi degeneratif atau artritis hipertrofi. Penyakit ini merupakan penyakit kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan berhubungan dengan usia lanjut. Secara klinis ditandai dengan nyeri, pembesaran sendi, dan hambatan gerak pada sendi-sendi tangan dan sendi besar yang menanggung beban.

Patofisiologi osteoartritis merupakan akibat peningkatan aktivitas enzim-enzim yang merusak makro mulekul matriks tulang rawan sendi (proteoglikan dan kalogen) terjadi kerusakan fokal tulang rawan sendi secara progresif dan pembentukan tulang baru pada dasar lesi tulang rawan sendi serta tepi sendi (osteofit). Osteofit terbentuk sebagai suatu proses perbaikan untuk membentuk kembali persendian, sehingga di pandang sebagai kegagalan sendi yang progresif (Price dan Wilson, 2002).2.1.3.4. Triger FingerTriger finger adalah gangguan umum pada tangan dapat menyebabkan rasa sakit ketika menggenggam. Dalam banyak kasus kondisi dapat mengakibatkan dari ketegangan karena pekerjaan atau kegiatan. Triger finger juga dapat dikaitkan dengan kondisi seperti rheumatoid arthristis, encok atau gangguan metabolisme seperti diabetes yang menyebabkan perubahan dalam jaringan syaraf (Price dan Wilson, 2002).2.1.4. Sinar-X

Sinar-X adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang radio, panas, cahaya dan sinar ultraviolet, tetapi dengan panjang gelombang yang sangat pendek. Perbedaan antara sinar-X dengan sinar elektromagnetik yang lain juga terletak pada panjang gelombang, dimana panjang gelombang sinar-X sangat pendek, yaitu hanya 10-4 panjang gelombang cahaya yang kelihatan. Karena panjang gelombang yang sangat pendek itu, maka sinar-X dapat menembus benda-benda (Bushong, 2004).2.1.4.1. Sifar-Sifat Sinar-X

Sinar-X mempunyai beberpa sifat fisik yaitu:a. Daya tembus

Sinar-X dapat membentuk bahan, dengan daya embus yang sangat besar dan digunakan dalam radiografi. Makin tinggi tegangan tabung (besarnya kV) yang digunakan, makin besar daya tembusnya.b. Pertebaran

Apabila berkas sinar-X melalui suatu bahan atau suatu zat, maka berkas tersebut akan bertebaran ke segala arah, menimbulkan radiasi sekunder (radiasi hambur) pada bahan atau zat yang dilaluinya. Untuk mengurangi akibat radiasi hambur, maka di antara subyek dengan film roentgen diletakan grid.c. Penyerapan

Sinar-X dalam radiografi diserap oleh bahan atau zat sesuai dengan berat atom atau kepadatan bahan atau zat tersebut. Makin tinggi kepadatannya atau berat atomnya, makin besar penyerapanya.

d. Efek foto listrik

Sinar-X dapat menghitamkan emulsi film (emulsi perak-bromida) setelah di proses secara kimiawi (dibangkitan) dikamar gelap.e. Flouresensi

Sinar-X menyebabkan bahan-bahan tertentu seperti kalsium-tungstat atau Zink-sulfit memendarkan cahaya (luminisensi), bila bahan tersebut dikenai radiasi sinar-X.f. Ionisasi

Efek primer sinar-X apabila mengenai suatu bahan atau zat akan menimbulkan ionisai partikel-partikel bahan atau zat tersebut.g. Efek biologik

Sinar-X akan menimbulkan perubahan-perubahan biologik pada jaringan. Efek biologik ini dipergunakan dalam pengobatan radioterapi.pembuatan sinar-X diperlukan sebuah tabung hampa udara dimana terdapat elektron-elektron yang di arahkan dengan kecepatan tinggi pada suatu sasaran (target). Dari proses tersebut diatas terjadi suatu keadaan dimana energi elektron sebagian besar dirubah menjadi panas (99%) dan sebagian kecil (1%) dirubah menjadi sinar-X.

Tabung pesawat roentgen mempunyai beberapa persyaratan, yaitu:

Mempunyai sumber elektron, gaya yang mempercepat gerakan elektron, lintasan elektron yang bebas dalam ruang hampa udara, alat pemusat berkas elektron (focusing cup), penghenti gerakan elektron (Bushong, 2004). 2.1.4.2. Proses Terjadinya Sinar X Proses terjadinya sinar-X adalah sebagai berikut :a. Katoda (filamen) dipanaskan (lebih dari 20.000C) sampai menyala dengan mengalirkan listrik yang berasal dari transformator.

b. Karena panas, elektron-elektron dari katoda (filamen) terlepas.c. Sewaktu dihubungkan dengan trasformator tegangan tinggi, elektron-elektron akan dipercepat gerakanya menuju anoda dan dipusatkan ke alat pemusat (focusing cup).d. Filamen dibuat relatif negatif terhadap sasaran (target) dengan memilih potensial tinggi.e. Awan-awan elektron mendadak dihentikan pada sasaran (target) sehingga terbentuk panas (>99%) dan sinar-X (