bab i1
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bahasa merupakan sistem komunikasi yang amat penting bagi manusia. Bahasa merupakan alat komunikasi manusia yang tidak terlepas dari arti atau makna pada setiap perkataan yang diucapkan. Sebagai suatu unsur yang dinamik, bahasa sentiasa dianalisis dan dikaji dengan menggunakan perbagai pendekatan untuk mengkajinya. Antara lain pendekatan yang dapat digunakan untuk mengkaji bahasa ialah pendekatan makna. Semantik merupakan salah satu bidang semantik yang mempelajari tentang makna.
Semantik dinyatakan dengan tegas sebagai ilmu makna, baru pada tahun 1990-an dengan munculnya Essai de semantikue dari Breal, yang kemudian pada periode berikutnya disusul oleh karya Stern. Tetapi, sebelum kelahiran karya stern, di Jenewa telah diterbitkan bahan, kumpulan kuliah dari seorang pengajar bahasa yang sangat menentukan perkembangan linguistik berikutnya, yakni Ferdinand de Saussure, yang berjudul Cours de Linguistikue General.Istilah Semantik
ilmu makna kata dan kalimat; pengetahuan mengenai seluk-beluk dan pergeseran
arti kata;
bagian struktur bahasa yg berhubungan dng makna ungkapan atau struktur makna suatu wicara; generatif aliran transformasi generatif yg menganggap komponen semantik sebagai dasar penurunan struktur sintaktis penyelidikan makna bahasa dengan menekankan hubungan berbagai tataran gramatikal bagian linguistik historis yg menyelidiki perubahan-perubahan makna teori linguistik generatif yg beranggapan bahwa kaidah penafsiran semantis berfungsi sebagai produk struktur sintaktis cabang semantik yg menyelidiki hubungan antara makna kalimat dan makna kata atau makna morfem yg membentuknya pendekatan pada semantik yang menekankan hubungan makna antara kata dan kelompok kata Masalah gaya bahasa termasuk masalah stilistika banyak digunakan dalam sastra. Sehubungan dengan mata kuliah Semantik, yang dibicarakan dalam kegiatan belajar ini adalah makna dari gaya bahasa tersebut yang tentunya tidak dapat terlepas dari gaya bahasa itu sendiri.Dalam bahasa Indonesia banyak gaya bahasa yang dapat digunakan, namun pada kesempatan ini hanya dibicarakan tentang gaya bahasa: 1. klimaks dan antiklimaks 2. eufimisme dan desfemisme 3. hiperbola 4. perumpamaan 5.metafora 6. personifikasi7. antitesis 8. litotes9. ironi 10. paronomasia 11.metonimia 12. sinekdoke 13. alusi
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Pertanyaan masalah
Dari permasalahan tersebut,maka rumusan masalah dalam analisis ini adalah:
1) makna apa saja yang terkandung dalam pengalaman pribadi tersebut?
2) Berapa makna yang anda temukan dalam pengalaman pribadi tersebut?
1.3 BATASAN MASALAH
Menurut rumusan masalah di atas penulis membatasi permasalahan yang di
analisis:
a) Jenis-Jenis Makna
1.4 TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui makna yang ada dalam cerita di analisis tersebut,tujuan itu
untuk lebih memahami semantik dan memperluas ilmu semantik tersebut dengan
cara penulisan dan juga untuk memperluas pengetahuan kita dan kita dapat
mengetahui makna apa saja yang ada di dalam pengalaman pribadi ini.
2
BAB IIKAJIAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN PUSTAKA BIDANG SEMANTIK
Semantik adalah bagian dari struktur bahasa yang berhubungan dengan makna dari ungkapan dan juga struktur makna suatu wicara, serta serta sistem dan penyelidikan makna dan arti dalam suatu bahasa atau bahasa pada umumnya.Kata semantik disepakati sebagai istilah untuk bidang ilmu bahasa yang membahas dan mempelajari tentang makna atau arti, yang merupakan salah satu dari tataran analisis bahasa, yaitu fonologi, gramatika atau tatran bahasa, dan semantik.menjelaskan kedudukan semantik dalam studi bahasa (linguistik). Dia berasumsi bahwa semantik merupakan suatu komponen yang terdapat dalam linguistik, sama seperti komponen bunyi dan gramatika (tata bahasa).Berdasarkan asumsi bahwa makna menjadi bagian dari bahasa, maka semantik merupakan bagian dari linguistik. Sama seperti komponen bunyi dan tata bahasa, makna merupakan komponen yang menduduki tingkatan tertentu.
Objek semantik adalah bahasa dengan berbagai komponen dan tatarannya.Komponen bahasa adalah leksikon atau kosa kata dari bahasa tersebut, sedangkan tataran bahasa adalah fonologi dan gramatika atau tata bahasa yang mencakup tataran morfologi dan sintaksis.Berdasarkan komponen bahasa yang dijadikan objek atau sasaran dalam studi atau penelitian, dapat pula membedakan adanya berbagai jenis semantik, yaitu antara lain semantik leksikal, semantik gramatika, semantik kalimat dan sebagainya. semantik merupakan bidang baru dalam keilmuan.studi semantik pada masa ini lebih banyak berkaitan dengan unsur-unsur diluar bahasa, misalnya perubahan makna dengan logika, psikologi maupun sejumlah kriteria lainnya.
Ragam makna dapat dilihat dari berbagai kriteria atau sudut pandang. Oleh karena itu, di dalam berbagai sumber pustaka dapat ditemukan berbagai macam ragam makna. Pembedaan makna leksikal dan gramatikal adalah makna yang terjadi sebagai akibat proses-proses gramatikal, seperti proses afiksasi, proses reduplikasi, dan proses komposisi.Pembedaan makna denotatif dan makna konotatif didasarkan pada ada tidaknya nilai rasa. Makna denotatif adalah makna yang ada pada setiap leksem atau kata, sedangkan makna konotatif adalah nilai rasa positif, negatif maupun netral. Dalam berbagai buku pendidikan makna konotatif disebutkan juga sebagai makna tambahan yang ada pada setiap kata, termasuk makna lugas dan makna asosiasi, makna konseptual adalah makna yang ada dalam sebuah leksem, yang sebenarnya sama saja dengan makna leksikal dan makna denotatif, sedangkan makna asosiasi adalah makna lain yang dikaitkan dengan makna pada kata tertentu. Makna kata biasanya bersifat umum. Dibedakan dengan makna leksikal atau makna istilah yang bersifat tetap dan khusus karena hanya digunakan pada bidang kegiatan tertentu.Makna lugas sebenarnya sama saja dengan makna leksikal atau makna leksikal
3
denotatif, dipertentangkan dengan makna kias, yaitu makna yang merupakan kiasan, perbandingan atau persamaan dengan sesuatu yang lain.
2.2 KAJIAN PUSTAKA BIDANG ANALISIS
a. PENGERTIAN PENGALAMAN PRIBADI
pengalaman pribadi adalah pengalaman seseorang yang di sampaikan kepada orang lain atau dituangkan kedalam buku. Setiap orang pasti memiliki yang namanya pengalaman pribadi dalam hidupnya. Di dalam penulisan pengalaman pribadi ini bahasa yang digunakan boleh tidak menggunakan bahasa baku sesuai dengan bahasa sendiri.
4
BAB III
ANALISIS OBJEK
3.1 DATA
ANALISIS MAKNA PADA PENGALAMAN PRIBADI
SISWA SMP KELAS 7
1.Rekreasi ke kota Bahari Lamongan2.Pada waktu lulusan masuk smp3. Liburan ke Malang4.Jalan-jalan ke JATIM PARK dan BNS5. Liburan tahun ini menyenangkan
5
3.2 ANALISIS DATA
Jenis Makna
Efektif
Denotatif
Deskriptif
Ekstensi
Emotif
Gereflekter
Gramatikal
Ideasional
Khusus √
Kiasan
Koknitif
Kolokasi
Konotatif
Konseptual
Kontruksi
Kontekstual
Leksikal
Luas
Pictorial
Proposisional
Pusat
Referensi
Sempit
Setilistika
Tekstual
Tematis
Umum
6
Data 1 :Saya mencoba ke rumah kucing ternyata dirumah kucing itu banyak sekali kucing-kucing angora
Ket :Dalam kalimat ini termasuk dalam makna khusus karenadalam kalimat ini kata “RUMAH KUCING”menunjukan makna khusus.
Jenis Makna
Efektif
Denotatif
Deskriptif
Ekstensi
Emotif
Gereflekter
Gramatikal
Ideasional
Khusus
Kiasan
Koknitif
Kolokasi
Konotatif
Konseptual
Kontruksi
Kontekstual
Leksikal √
Luas
Pictorial
Proposisional
Pusat
Referensi
Sempit
Setilistika
Tekstual
Tematis
Umum
7
Data 2:Ternyata aku gak sia-sia belajar
demi masuk sekolah favorit ku yang telah aku angan-angankan dari dulu
Ket :Dalam Kalimat ini
kata :SEKOLAH” termasuk dalam makna luas karena sekolah bukan saja menunjukan gedung melainkan guru,siswa dan yang ada dalam sekolah.
Jenis Makna
Efektif
Denotatif
Deskriptif
Ekstensi
Emotif
Gereflekter
Gramatikal
Ideasional
Khusus √
Kiasan
Koknitif
Kolokasi
Konotatif
Konseptual
Kontruksi
Kontekstual
Leksikal
Luas
Pictorial
Proposisional
Pusat
Referensi √
Sempit
Setilistika
Tekstual
Tematis
Umum √
8
Data 3:Saya menggunakan kendaraan bus dan bus itu bernama kalisari
Ket :1. Dalam kalimat ini kata “BUS
KALISARI “ termasuk makna referensi karena dari kata kalisari orng sudah mengetahui bahwa itu nama bus.
2. dalam kalimat ini kata “KENDARAAN” menunjukan bahwa kata ini termasuk dalam makna umumdan kata “BUS” menunjukan makna khusus.
Jenis Makna
Efektif
Denotatif √
Deskriptif
Ekstensi
Emotif
Gereflekter
Gramatikal
Ideasional
Khusus √
Kiasan
Koknitif
Kolokasi
Konotatif
Konseptual
Kontruksi
Kontekstual
Leksikal
Luas
Pictorial
Proposisional
Pusat
Referensi
Sempit
Setilistika
Tekstual
Tematis
Umum
9
Data 4:Aku segera mencari kursi yang aku naikki
Ket :1. Kalimat ini termasuk makna
denotasi karena kata “KURSI” merupakan makna yang sesungguhnya
2. kata “KURSI” juga termasuk dalam makna khusus.
Jenis Makna
Efektif
Denotatif
Deskriptif
Ekstensi √
Emotif
Gereflekter
Gramatikal
Ideasional
Khusus
Kiasan
Koknitif
Kolokasi
Konotatif
Konseptual
Kontruksi
Kontekstual
Leksikal
Luas
Pictorial
Proposisional
Pusat
Referensi
Sempit
Setilistika
Tekstual
Tematis
Umum
3.3 INTERPRESTASI HASIL ANALISIS
10
Data 5:Pada keesokan harinya saya pergi ke masjid bersama kakak sepupu saya
Ket :Dalam kalimat ini kata “KAKAK”termasuk dalam makna estensi karena kakak disebut sebagai saudara kandung atau orang yang lebih tua dan biasanya belum menikah
Dalam karya siswa smp kelas 7 Bahasa yang digunakan kebanyakan menggukan bahasa baku. Sehingga pengarang dianjurkan lebih banyak menulis dan membacasupaya hasil tulisannya bisa tersusun rapi dan sehingga penulisannya yang di luapkan itu bisa berkembang secara maksimal sehingga kedepannya penulis tidak akan mengalami ke sulitan untuk menulisnya kembali.
BAB IV
11
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dalam hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa dari ke 5 pengalaman pribadi mengandung beberapa makn yaitu :
1. makna khusus adalah makna kata atau istilah yang pemakaiannya terbatas dalam bidang tertentu
2. makna luas menunjukan bahwa makna yang terkandung pada sebuah kata lebih luas dari yangdipertimbangkan
3. makna referensi adalah makna yang langsung berhubungan dengan acuan yang ditunjukan oleh kata
4. makna umum menunjukan bahwa makna yang terkandung pada sebuah kata lebih luas dari yangdipertimbangkan
5. makna denotasi adalah makna yang sebenarnya tanpa dihubung-hubungkan dengan factor lainnya yang mana hal itu sesuai dengan kenyataan atau keberadaan yang sebenarnya.
6. makna estensi adalah makna yang mencangkup semua objekatau konsep .
Ragam makna dapat dilihat dari berbagai kriteria atau sudut pandang. Oleh karena itu, di dalam berbagai sumber pustaka dapat ditemukan berbagai macam ragam makna. Pembedaan makna leksikal dan gramatikal adalah makna yang terjadi sebagai akibat proses-proses gramatikal, seperti proses afiksasi, proses reduplikasi, dan proses komposisi.Pembedaan makna denotatif dan makna konotatif didasarkan pada ada tidaknya nilai rasa. Makna denotatif adalah makna yang ada pada setiap leksem atau kata, sedangkan makna konotatif adalah nilai rasa positif, negatif maupun netral. Dalam berbagai buku pendidikan makna konotatif disebutkan juga sebagai makna tambahan yang ada pada setiap kata, termasuk makna lugas dan makna asosiasi, makna konseptual adalah makna yang ada dalam sebuah leksem, yang sebenarnya sama saja dengan makna leksikal dan makna denotatif, sedangkan makna asosiasi adalah makna lain yang dikaitkan dengan makna pada kata tertentu. Makna kata biasanya bersifat umum. Dibedakan dengan makna leksikal atau makna istilah yang bersifat tetap dan khusus karena hanya digunakan pada bidang kegiatan tertentu.
4.2 SARAN
Dengan mempelajari semantik, kita akan tahu tentang makna-makna
bahasa, karena semantik adalah ilmu yang mempelajari tentang makna.Sehingga
Secara semantis, dapat didefinisikan sebagai ungkapan (kata, frase atau kalimat) yang
maknanya dianggap merupakan bagian dari makna ungkapan lain. terjadi apabila
12
struktur luar sama namun berasal dari struktur dalam yang berbeda, sedangkan dilihat
dari sifat bahasanya maka dapat dikatakan, penulis masih bersifat ambiguitas karena:
Cara penulisan kata-katanya masih kurang benar dan amburadul sehingga penulis
Cuma sekedar menulis saja tidak memperhatikan tata bahasanya.
DAFTAR PUSTAKA
13
Chaer, Abdul. (1988). Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Bhatara.
_____. (1990). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
_____. (1990). Linguistik Umum. Jakarta: Reneka Cipta.
Kridalaksana, Harimukti. (1987). Beberapa Prinsip Perpaduan Leksem dalam Bahasa
Indonesia. Yogyakarta: Kanisius
14