bab i pendahuluan -...

21
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kegiatan perekonomian yang dilakukan oleh negara-negara di seluruh dunia sudah tidak terbatas lagi jumlahnya. Kecepatan perekonomian yang terjadi saat ini menuntut setiap perusahaan untuk bisa mengimbanginya dengan terus mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Secara umum, tujuan utama dari perusahaan ialah mensejahterakan pemilik modal atau pemegang saham. Hal ini dapat diwujudkan perusahaan dengan terus memperoleh keuntungan atau laba yang optimal, dan akan lebih baik lagi jika laba tersebut mengalami peningkatan setiap periodenya. Salah satu cara perusahaan dalam memperoleh laba adalah dengan terus meningkatkan volume penjualan barang atau jasa, sesuai dengan jenis kegiatan perusahaannya. Untuk dapat terus melakukan penjualan, tentu saja dibutuhkan modal kerja yang mencukupi dan memenuhi kebutuhan operasional perusahaan. Modal kerja dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk membelanjai operasinya sehari-hari, misalnya : untuk memberikan persekot pembelian bahan mentah, membiayai upah gaji pegawai, dan lain-lain, dimana uang atau dana yang dikeluarkan tersebut diharapkan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu singkat melalui hasil penjualan produksinya (http://bankjudul.wordpress.com)

Upload: vohanh

Post on 21-Aug-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-giantigart-4653-2-bab1--3.pdf · elemen apa saja yang membentuk modal kerja tersebut. Komponen

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini kegiatan perekonomian yang dilakukan oleh negara-negara di

seluruh dunia sudah tidak terbatas lagi jumlahnya. Kecepatan perekonomian yang

terjadi saat ini menuntut setiap perusahaan untuk bisa mengimbanginya dengan

terus mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Secara umum, tujuan

utama dari perusahaan ialah mensejahterakan pemilik modal atau pemegang

saham. Hal ini dapat diwujudkan perusahaan dengan terus memperoleh

keuntungan atau laba yang optimal, dan akan lebih baik lagi jika laba tersebut

mengalami peningkatan setiap periodenya.

Salah satu cara perusahaan dalam memperoleh laba adalah dengan terus

meningkatkan volume penjualan barang atau jasa, sesuai dengan jenis kegiatan

perusahaannya. Untuk dapat terus melakukan penjualan, tentu saja dibutuhkan

modal kerja yang mencukupi dan memenuhi kebutuhan operasional perusahaan.

Modal kerja dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk membelanjai operasinya

sehari-hari, misalnya : untuk memberikan persekot pembelian bahan mentah,

membiayai upah gaji pegawai, dan lain-lain, dimana uang atau dana yang

dikeluarkan tersebut diharapkan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan

dalam waktu singkat melalui hasil penjualan produksinya

(http://bankjudul.wordpress.com)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-giantigart-4653-2-bab1--3.pdf · elemen apa saja yang membentuk modal kerja tersebut. Komponen

2

Kelangsungan hidup suatu perusahaan bergantung antara lain pada

pengelolaan modal kerjanya, sehingga dibutuhkan strategi manajemen modal

kerja agar perusahaan dapat meminimalisir kendala saat melangsungkan kegiatan

usahanya. Dalam mengelola modal kerja, perusahaan harus memperhatikan

elemen apa saja yang membentuk modal kerja tersebut. Komponen modal kerja

diantaranya adalah aktiva lancar dan hutang lancar, dimana selisih dari aktiva

lancar dan hutang lancar tersebut akan menghasilkan modal kerja bersih.

Tersedianya aktiva lancar menunjukkan seberapa besar harta yang siap

digunakan oleh perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, terutama kewajiban

yang harus segera dipenuhi atau telah jatuh tempo. Untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dapat dihitung melalui

rasio likuiditas. Current Ratio (CR) merupakan salah satu rasio likuiditas yang

mengukur berapa kali harta lancar dapat menutup hutang lancar. Melalui rasio ini,

kita dapat mengetahui seberapa besar modal kerja yang dialokasikan perusahaan

untuk operasi perusahaan.

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa faktor yang

mempengaruhi besarnya modal kerja bersih selain aktiva lancar adalah kewajiban

lancar. Kewajiban atau hutang merupakan sumber dana eksternal bagi perusahaan.

Dengan adanya tambahan sumber dana tersebut diharapkan perusahaan dapat

mengoptimalkan pencapaian labanya, dalam artian dana pinjaman tersebut dapat

digunakan secara efisien. Debt to Total Asset Ratio (DAR) merupakan salah satu

rasio solvabilitas yang mengukur seberapa besar jumlah aktiva perusahaan

dibiayai dengan total utang, Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-giantigart-4653-2-bab1--3.pdf · elemen apa saja yang membentuk modal kerja tersebut. Komponen

3

modal pinjaman yang digunakan untuk investasi pada aktiva guna menghasilkan

keuntungan bagi perusahaan.

Rentabilitas atau profitabilitas dapat digunakan sebagai indikator

keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba. Salah satu rasio rentabilitas

yang dapat mengukur tingkat pengembalian modal adalah Return On Asset

(ROA). ROA merupakan rasio antar laba bersih yang berbanding terbalik dengan

keseluruhan aktiva untuk menghasilkan laba. Rasio ini menunjukan berapa besar

laba bersih yang diperoleh perusahaan diukur dari nilai aktivanya

(http://timut2211.blogspot.com).

Dikaitkan dengan Return on Asset (ROA), selalu ada trade off / pertukaran

antara likuiditas dan profitabilitas. Semakin tinggi tingkat profitabilitas semakin

rendah tingkat likuiditasnya yang akan berdampak pada kemampuan perusahaan

dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Sedangkan dari sisis utangnya, jika

perusahaan meningkatkan jumlah utang sebagai sumber dananya, maka dana

tersebut harus dapat dikelola dengan baik dan digunakan untuk proyek investasi

yang produktif. Hal tersebut dapat memberikan pengaruh yang positif dan

berdampak terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan.

Seperti yang kita ketahui Telekomunikasi adalah suatu bidang yang terus

berkembang setiap waktunya. Awalnya kita hanya mengenal telekomunikasi

secara langsung yang kemudian terus mengalami perkembangan seperti sekarang

ini. Dimana kita dapat melakukan suatu komunikasi dengan jarak yang tidak

terbatas dan disertai media pendukung yang sudah mencukupi dalam segala

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-giantigart-4653-2-bab1--3.pdf · elemen apa saja yang membentuk modal kerja tersebut. Komponen

4

aspek. Telekomunikasi dibutuhkan oleh semua kalangan pada setiap kegiatan.

Dengan komunikasi begitu banyak manfaat yang akan kita dapatkan .

Irma Suliyati (2011) mengemukakan bahwa Indonesia dengan jumlah

penduduk sekitar 237 juta jiwa yang tersebar di 6 ribu pulau yang berpenduduk

dari 17 ribu lebih pulau merupakan peluang pasar komunikasi seluler yang

potensial. Untuk berhubungan dengan orang lain sejauh ini yang praktis adalah

menggunakan telephon seluler. Indonesia sekarang ini sudah terkoneksi dengan

arus globalisasi internasional yang berimbas pada perkembangan industri

telekomunikasi seluler.

Dengan besarnya peluang pasar, seharusnya perusahaan-perusahaan

tersebut mampu mengefisienkan sumber dana yang dimiliki guna mencapai laba

yang optimal. Namun kenyataannya, pada periode-periode tertentu perusahaan

telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2005-

2010 masih belum mampu mempertahankan kemampuannya dalam memperoleh

laba. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1.1

Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI 2005-2010

No Kode

Perusahaan Nama Perusahaan

1 TLKM PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

2 ISAT PT. Indosat, Tbk.

3 FREN PT. Mobile-8 Telecom, Tbk.

4 EXCL PT. XL Axiata, Tbk.

5 BTEL PT. Bakrie Telecom, Tbk. Sumber : icmd

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-giantigart-4653-2-bab1--3.pdf · elemen apa saja yang membentuk modal kerja tersebut. Komponen

5

Tabel 1.2

Perkembangan Rata-Rata Current Ratio, Debt to Total Asset ratio, dan Return

On Asset Pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI)

Periode CR (X) DAR (X) ROA(%)

2005 0,97 0,57 -1,24

2006 1,18 0,51 5,67

2007 1,60 0,61 5,14

2008 0,97 0,66 -1,09

2009 1,33 0,65 1,24

2010 0,59 0,65 -1,56 Sumber : icmd

Tabel di atas memperlihatkan bahwa rata-rata ROA mengalami fluktuasi

naik turun tiap periodenya. Pada periode-periode tertentu ROA bernilai negatif,

misalnya pada tahun 2005 rata-rata ROA bernilai -1,24%, artinya pada periode

tersebut perusahaan tidak mampu menghasilkan laba. Tahun 2006 besarnya rata-

rata ROA mengalami peningkatan menjadi 5,67% namun turun kembali pada

tahun 2007 menjadi 5,14%. Di tahun 2008 dan 2010 ROA kembali bernilai

negatif yaitu sebesar -1,09% dan -1,56% meskipun pada tahun 2009 sempat naik

menjadi 1,24%.

Di sisi lain rata-rata CR juga mengalami naik turun tiap periodenya. Tahun

2005-2007 besarnya CR adalah 0,97; 1,18; dan 1,60. Seperti yang terjadi pada

ROA, pada tahun 2008 rata-rata CR turun menjadi 0,97 dan kembali meningkat

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-giantigart-4653-2-bab1--3.pdf · elemen apa saja yang membentuk modal kerja tersebut. Komponen

6

menjadi 1,33 di tahun 2009. Tahun 2010 rata-rata CR juga mengalami purunan

menjadi 0,59.

Fenomena antar variabel terjadi pula pada Debt to Total Asset Ratio

(DAR) dan hubungannya dengan ROA, dimana seharusnya mempunyai hubungan

yang berbanding lurus. Pada tahun 2006 rata-rata DAR mengalami penurunan dari

0,57 kali menjadi 0,51 kali, sementara rata-rata ROA naik dari -1,24% menjadi

5,67%. Selanjutnya ada tahun 2008 rata-rata DAR meningkat dari 0,61 kali

menjadi 0,66 kali, sedangkan rata-rata ROA turun cukup besar dari 5,14%

menjadi -1,09%.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya terdapat hasil

penelitian yang beragam. Pada penelitian Niken Hastuti (2010) variabel Current

Ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA, sama halnya dengan

penelitian Meilinda Afriyanti (2011) yang menemukan bahwa variabel Current

Ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Sedangkan menurut

penelitian Aisi Rosita Nur (2009) variabel likuiditas berpengaruh positif tidak

signifikan terhadap ROA.

Pada penelitian yang dilakukan oleh F. Samiloglu dan K. Demirgunes

(2008) ditemukan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap ROA. Begitu

pula menurut hasil penelitian Niken Hastuti (2010) yang menunjukkan bahwa

leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Namun hasil dari

penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Olufemi I. Falope

dan Lubanjo T. Ajilore (2009) yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh

positif terhadap ROA.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-giantigart-4653-2-bab1--3.pdf · elemen apa saja yang membentuk modal kerja tersebut. Komponen

7

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengambil judul

“PENGARUH CURRENT RATIO (CR) DAN DEBT TO TOTAL ASSET

RATIO (DAR) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) PADA

PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA

(BEI) PERIODE 2005 – 2010”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, masalah yang diidentifikasikan

dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana perkembangan Current Ratio (CR) pada perusahan

telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2005-2010?

2. Bagaimana perkembangan Debt to Total Asset Ratio (DAR) pada

perusahan telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2005-

2010?

3. Bagaimana perkembangan Return On Asset (ROA) pada perusahan

telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2005-2010?

4. Bagaimana pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Return on Asset

(ROA) pada perusahaan telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI)

periode 2005 - 2010 secara parsial?

5. Bagaimana pengaruh Debt to Total Asset Ratio (DAR) terhadap Return on

Asset (ROA) pada perusahaan telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia

(BEI) periode 2005 - 2010 secara parsial?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-giantigart-4653-2-bab1--3.pdf · elemen apa saja yang membentuk modal kerja tersebut. Komponen

8

6. Bagaimana pengaruh Current Ratio (CR) dan Debt to Total Asset Ratio

(DAR) terhadap Return on Asset (ROA) pada perusahaan telekomunikasi

di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2005 - 2010 secara simultan?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui perkembangan Current Ratio (CR) pada perusahan

telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2005-2010.

2. Untuk mengetahui perkembangan Debt to Total Asset Ratio (DAR) pada

perusahan telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2005-

2010.

3. Untuk mengetahui perkembangan Return On Asset (ROA) pada

perusahan telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2005-

2010.

4. Untuk mengetahui pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Return on

Asset (ROA) pada perusahaan telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia

(BEI) periode 2005 - 2010 secara parsial.

5. Untuk mengetahui pengaruh Debt to Total Asset Ratio (DAR) terhadap

Return on Asset (ROA) pada perusahaan telekomunikasi di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode 2005 - 2010 secara parsial.

6. Untuk mengetahui pengaruh Current Ratio (CR) dan Debt to Total Asset

Ratio (DAR) terhadap Return on Asset (ROA) pada perusahaan

telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2005 - 2010

secara simultan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-giantigart-4653-2-bab1--3.pdf · elemen apa saja yang membentuk modal kerja tersebut. Komponen

9

1.3.2 Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

a. Untuk menambah wawasan, pengalaman ilmiah, dan

pengembangan pengetahuan mengenai kinerja keuangan

perusahaan terutama rasio likuiditas, solvabilitas dan

profitabilitas.

b. Sebagai sarana penambahan wawasan bagi penulis untuk

mempersiapkan diri menuju dunia kerja.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi pertimbangan perusahaan

dalam memperhatikan kinerja keuangan perusahaan terutama likuiditas,

leverage dan profitabilitas.

3. Bagi Investor

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk

pengambilan keputusan investasi di pasar modal.

4. Bagi Lembaga Perguruan Tinggi

Dapat dijadikan salah satu sumber referensi untuk penelitian lebih

lanjut berkenaan dengan pengaruh Current Ratio (CR) dan Debt to Total

Asset Ratio (DAR) terhadap Return On Asset (ROA) yang mungkin akan

dilakukan setelah penelitian ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-giantigart-4653-2-bab1--3.pdf · elemen apa saja yang membentuk modal kerja tersebut. Komponen

10

1.4 Kerangka Pemikiran

Secara umum, tujuan utama dari perusahaan ialah mensejahterakan

pemilik modal atau pemegang saham. Hal ini dapat diwujudkan perusahaan

dengan terus memperoleh laba yang optimal. Profitabilitas merupakan hasil akhir

bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan. Semakin tinggi profitabilitas

perusahaan, semakin tinggi efisiensi perusahaan tersebut dalam memanfaatkan

modal kerjanya.

Modal kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting bagi

perusahaan. Modal kerja bersih merupakan selisih antara aktiva lancar dan

kewajiban lancar. Oleh sebab itu kebijakan modal kerja mencakup dua hal yaitu

jumlah aktiva lancar yang dikehendaki dan bagaimana aktiva lancar tersebut akan

dibiayai (Handono Mardiyanto, 2009:100). Husnan dan Pudjiastuti (2006)

mengatakan bahwa aktiva lancar adalah aktiva yang diharapkan berubah menjadi

kas dalam jangka waktu singkat (biasanya kurang dari satu tahun). Sedangkan

kewajiban lancar menunjukkan kewajiban yang harus dipenuhi dalam waktu

dekat.

Kemampuan pemenuhan kebutuhan modal kerja dapat terukur dari tingkat

likuiditas perusahaan yang salah satunya dapat dilihat dari Current Ratio (CR).

Pada penelitian ini digunakan Current Ratio karena menurut Weston dan

Copeland (1992:265), rasio lancar merupakan ukuran yang paling umum

digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek,

oleh karena rasio tersebut menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditor

jangka pendek dipenuhi oleh harta yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-giantigart-4653-2-bab1--3.pdf · elemen apa saja yang membentuk modal kerja tersebut. Komponen

11

periode yang sama dengan jatuh tempo utang. Sementara itu, jika kewajiban

kepada pihak luar (eksternal) sudah dapat terpenuhi maka perusahaan dapat

menggunakan modal kerja bersih dalam kegiatan operasionalnya guna

menghasilkan laba atau keuntungan.

Seperti telah dikatakan sebelumnya bahwa keputusan pendanaan juga

mempengaruhi ketersediaan modal kerja. Menurut Handono Mardiyanto

(2009:59), utang pada prinsipnya akan menguntungkan apabila perusahaan

mampu memperoleh tingkat pengembalian investasi yang melebihi tingkat bunga

yang harus dibayarkan. Salah satu rasio solvabilitas (leverage) yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Debt to Total Asset Ratio (DAR), yaitu rasio yang

membandingkan total hutang terhadap total aktiva. Melalui Debt to Total Asset

Ratio kita dapat melihat berapa besar proporsi hutang yang digunakan perusahaan

dalam membiayai aktiva yang dimilikinya. Aktiva tersebut digunakan dalam

kegiatan sehari-hari dengan harapan dapat menghasilkan laba atau keuntungan.

Salah satu cara untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba ialah dengan menghitung rasio profitabilitasnya. Rasio

profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Asset (ROA).

ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur kemampuan

perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan dengan

memanfaatkan seluruh aktiva yang tersedia dalam perusahaan.

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran diatas, maka dibuat skema dalam

gambar dibawah ini :

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-giantigart-4653-2-bab1--3.pdf · elemen apa saja yang membentuk modal kerja tersebut. Komponen

12

Gambar 1.1

Kerangka Pemikiran

Sumber : Olahan Sendiri

1.5 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam

bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan

baru didasarkan pada teori yang relevan. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan

sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban

yang empirik (Ghazali, 2011).

Hipotesis yang akan diuji dan dibuktikan dalam penelitian ini berkaitan

bentuk pengaruh antara variabel-variabel bebas dan terikat. Berdasarkan

penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan sesuai dengan keranga pemikiran

yang dikembangkan maka dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini sebagai

berikut :

a. Pengujian pengaruh variable secara parsial

Hipotesis Pertama : Terdapat pengaruh yang signifikan antara CR

terhadap ROA

Current Asset (CR)

Return on Asset

(ROA) Debt to Total Asset

Ratio (DAR)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-giantigart-4653-2-bab1--3.pdf · elemen apa saja yang membentuk modal kerja tersebut. Komponen

13

Hipotesis Kedua : Terdapat pengaruh yang signifikan antara DAR

terhadap ROA

b. Pengujian pengaruh variable secara bersama-sama (simultan)

Hipotesis Ketiga : Secara bersama-sama CR dan DAR berpengaruh

terhadap ROA

1.6 Metodologi Penelitian

1.6.1 Metode Penelitian

Dalam penyusunan penelitian ini, penulis menggunakan analisis data

deskriptif dan verifikatif. Analisis data deskriptif adalah metode yang digunakan

untuk membuat suatu karya tulis dengan mengumpulkan data-data dari hasil

penelitian sesuai dengan kenyataan yang ada, membahas, serta menganalisis data

untuk dibuat kesimpulan. Sedangkan, analisis data verifikatif digunakan dengan

persamaan statistik yaitu metode analisis korelasi, regresi dan pengujian hipotesis

statistik. Sementara itu populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

seluruh perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2005-2010. Dengan menggunakan metode purposive sampling diperoleh hasil 5

sampel perusahaan telekomunikasi.

1.6.1.1 Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian yaitu suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Nita, 2011).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-giantigart-4653-2-bab1--3.pdf · elemen apa saja yang membentuk modal kerja tersebut. Komponen

14

Terdapat dua macam variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel

independen dan variabel dipenden. Variabel independen yaitu variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dipenden. Sedangkan variabel dipenden merupakan variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel indipenden.

Current Ratio (CR) dan Debt to Total Asset Ratio (DAR) merupakan

variabel independen, sedangkan Return on Asset (ROA) merupakan variabel

dependen.

Berikut ini dijelaskan secara garis besar secara garis besar mengenai

definisi operasional yang digunakan dalam penelitian:

Tabel 1.3

Definisi Operasional Variabel

No Variabel Pengertian Skala Rumus

1 CR Perbandingan aktiva lancar

terhadap kewajiban lancar

Rasio CR = 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

2 DAR Perbandingan antara total

utang terhadap total aktiva

Rasio DAR = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

3 ROA Perbandingan antara laba

bersih terhadap total aktiva

Rasio ROA = 𝐸𝐴𝑇

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡× 100%

1.6.2 Data Penelitian

1.6.2.1 Jenis Data

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-giantigart-4653-2-bab1--3.pdf · elemen apa saja yang membentuk modal kerja tersebut. Komponen

15

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif,

yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Data

kuantitatif yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan perusahaan.

1.6.2.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah sumber data

sekunder. Sumber data sekunder, merupakan data-data yang berasal dari catatan

yang ada di perusahaan. Terdapat dua sumber data, yaitu sumber data internal

yang diperoleh dari catatan perusahaan dan sumber data eksternal yang diperoleh

dari literatur.

1.6.2.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan studi

kepustakaan (Library Research), yaitu teknik pengumpulan data dari berbagai

sumber penunjang untuk mendapatkan teori-teori, pengertian dasar, serta pendapat

para ahli yang berhubungan dengan subjek penelitian. Misalnya dengan

mempelajari literature atau hasil dari penelitian-penelitian sebelumnya yang

mendukung penelitian yang dilakukan. Selain itu, penulis juga mencari sumber-

sumber data lain yang diperlukan dari buku pelajaran, jurnal dan dari website

internet mengenai subjek penelitian yang sedang dilakukan oleh penulis.

Sedangkan data berupa variable CR, DAR dan ROA, diperoleh dengan

cara mengunduh laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan dan diolah

kembali oleh penulis.

1.6.3 Alat Analisis

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-giantigart-4653-2-bab1--3.pdf · elemen apa saja yang membentuk modal kerja tersebut. Komponen

16

1.6.3.1 Uji Asumsi Klasik

Mengingat data penelitian yang digunakan adalah data sekunder, maka

sebagai salah satu pemenuhan syarat dilakukannya uji regresi berganda, dilakukan

pula uji asumsi klasik sebagai berikut :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu model regresi,

dependen variabel dan independen variabel keduanya mempunyai distribusi

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau

mendekati normal. Dasar pengambilan keputusan dalam deteksi normalitas yaitu:

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti

arah garis diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka

model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Selain itu, cara lain untuk meyakinkan bahwa data tersebut berdistribusi

normal dapat menggunakan uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov. Hasil

analisis ini kemudian dibandingkan dengan nilai kritisnya. Uji normalitas dapat

dilakukan dengan melihat besaran Kolmogorov-Smirnov dengan kriteria

pengujian:

1. Angka signifikansi (Sig) > α = 0,05 maka data berdistribusi normal.

2. Angka signifikansi (Sig) < α = 0,05 maka data tidak berdistribusi

normal.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-giantigart-4653-2-bab1--3.pdf · elemen apa saja yang membentuk modal kerja tersebut. Komponen

17

2. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variable bebas (Ghozali, 2011). Menurut

Ghozali, langkah untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam

model ini adalah sebagai berikut :

a. Nilai R2 sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas

banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variable terikat.

b. Menganalisa matriks korelasi antar variabel bebas jika terdapat

korelasi antar variabel bebas yang cukup tinggi (>0,9) hal ini

merupakan indikasi adanya multikolinearitas.

c. Dilihat dari nilai VIF dan Tolerance. Nilai cut off Tolerance < 0,10

dan VIF > 10 (berarti terdapat multikolinearitas).

3. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah didalam sebuah model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan periode t-1 (sebelumnya), autokorelasi ini timbul pada data yang

bersifat time series. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem

autokorelasi. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau

tidaknya autokorelasi. Salah satunya adalah dengan menggunakan Run Test.

Run test sebagai bagian dari statistik non-parametrik dapat pula digunakan

untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Apabila nilai

signifikansi yang dihasilkan lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak

terjadi autokorelasi antar residual.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-giantigart-4653-2-bab1--3.pdf · elemen apa saja yang membentuk modal kerja tersebut. Komponen

18

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu ke pengamatan yang lain.

Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Salah satu pengujian yang dapat dilakukan untuk menyelidiki masalah

heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar dari scatterplot

yang dihasilkan oleh SPSS ver. 16.0. Apabila diagram pencar membentuk pola-

pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas .

Namun apabila diagram pencar tidak membentuk pola atau acak maka regresi

tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.

1.6.3.2 Regresi Linear Berganda

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis

Regresi Linear Berganda untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel

independen terhadap variabel dependen.

Pada penelitian ini, untuk variabel independennya adalah Current Ratio

(CR) dan Debt to Total Asset Ratio (DAR) dan variabel dependennya adalah

Return on Asset (ROA), dengan persamaan sebagai berikut :

Dimana :

Y = Return on Asset (ROA)

X1 = Current Ratio (CR)

Y = a + β1X1+ β2X2 + ɛ

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-giantigart-4653-2-bab1--3.pdf · elemen apa saja yang membentuk modal kerja tersebut. Komponen

19

X2 = Debt to Total Asset Ratio (DAR)

a = intersep

β1 dan β 2 = Koefisien Regresi

1.6.3.3 Pengujian Hipotesis Statistik

Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis-hipotesis yang diajukan,

perlu digunakan analisis regresi melalui uji t maupun uji F. Tujuan digunakan

analisis regresi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen

terhadap variabel dependen , baik secara parsial maupun simultan serta

mengetahui besarnya dominasi variabel-variabel independen terhadap variabel

dependen.

a.) Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui sampai

berapa besar presentase variasi variabel bebas pada model dapat

diterangkan oleh variabel terikat (Gujarati, 1995). Koefisien determinasi

(R2) dinyatakan dalam presentase yang nilainya berkisar antara 0 < (R2) <

1.

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen

dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas (Ghozali,

2011). Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variasi variabel dependen.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-giantigart-4653-2-bab1--3.pdf · elemen apa saja yang membentuk modal kerja tersebut. Komponen

20

b.) Uji Statistik t

Pengujian pengaruh secara parsial antara CR terhadap ROA

Ho : β1 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara CR

terhadap ROA

Ha : β1 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara CR terhadap

ROA

Pengujian pengaruh secara parsial antara DAR terhadap ROA

Ho : β2 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara DAR

terhadap ROA

Ha :β2 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara DAR

terhadap ROA

Uji t dilakukan untuk menguji apakah variabel X mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y secara satu-satu (parsial).

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengujian menurut Ghozali (2011)

yaitu dilakukan dengan bantuan program SPSS ver. 16.0, lalu untuk

memperoleh kesimpulan uji t tersebut digunakan kriteria sebagai berikut:

Ho diterima jika, Angka signifikansi (Sig) > α = 0,05

Ho ditolak jika, Angka signifikansi (Sig) < α = 0,05

c.) Uji Statistik F

Pengujian pengaruh secara simultan antara CR dan DAR

terhadap ROA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - digilib.polban.ac.iddigilib.polban.ac.id/files/disk1/94/jbptppolban-gdl-giantigart-4653-2-bab1--3.pdf · elemen apa saja yang membentuk modal kerja tersebut. Komponen

21

Ho : β1, β2 = 0 Semua koefisien regresi sama dengan nol, artinya

CR dan DAR secara bersama-sama tidak

mempengaruhi ROA

Ha : β1, β2 ≠ 0 Paling sedikit satu koefisien regresi tidak sama

dengan nol, artinya paling sedikit satu variabel

indipenden yaitu CR atau DAR secara bersama-

sama mempengaruhi ROA

Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel X mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y secara bersama-sama

(simultan). Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengujian menurut

Ghozali (2011) yaitu dilakukan dengan bantuan program SPSS ver. 16.0,

lalu untuk memperoleh kesimpulan uji F digunakan kriteria sebagai

berikut:

Ho diterima jika, Angka signifikansi (Sig) > α = 0,05

Ho ditolak jika, Angka signifikansi (Sig) < α = 0,05

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan penulis untuk melakukan penelitian ini adalah pada bulan

Januari s/d Mei 2012. Penulis melakukan penelitian dengan mencari data dari

situs-situs internet dan dari studi kepustakaan baik itu di perpustakaan maupun

buku-buku sumber lainnya milik sendiri yang mendukung penelitian.